analisis pareto abc sediaan farmasi puskesmas di … · 2018. 2. 6. · analisis sediaan farmasi...

142
i ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI KABUPATEN BANTUL DENGAN POLA PENYAKIT UTAMA NASOFARINGITIS AKUT DAN INFLUENZA PERIODE 2009 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh : Angela Merici Nuki Trismayanti NIM : 078114028 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010

Upload: others

Post on 08-Aug-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

i  

ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI

PUSKESMAS DI KABUPATEN BANTUL DENGAN POLA PENYAKIT

UTAMA NASOFARINGITIS AKUT DAN INFLUENZA PERIODE 2009

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

Angela Merici Nuki Trismayanti

NIM : 078114028

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010  

Page 2: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

ii  

Page 3: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

iv  

Page 4: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

v  

PERSEMBAHAN

Aku minta pada Tuhan setangkai bunga segar,

Dia memberiku kaktus yang jelek dan berduri…

Aku minta kupu-kupu diberinya ulat…

Aku bersedih dan menangis,

Namun beberapa hari kemudian…

Kaktus itu berbunga indah & ulat itu

menjadi kupu-kupu yang cantik…

Itulah jalan Tuhan,

Ia membuat segala sesuatu indah pada waktuNya…

Kupersembahkan buat:

Ibu-Bapakku,

Ungkapan rasa hormat dan baktiku

Adikku dan Almamaterku

Page 5: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

 

Page 6: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

vi  

Page 7: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

vii  

PRAKATA

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

anugerah, rahmat dan kasih karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi yang berjudul “ Analisis Pareto ABC Persediaan Sediaan Farmasi

Puskesmas Di Kabupaten Bantul dengan Pola Penyakit Utama Nasofaringitis Akut

dan Influenza Periode 2009 ” dengan baik sebagai salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) pada Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

Dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, penulis tidak lepas dari

dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis

dengan kerendahan hati mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :.

1. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Unversitas

Sanata Dharma Yogyakata

2. Bapeda Kabupaten Bantul dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul yang

berkenan memberikan ijin penelitian kepada penulis.

3. Kepala Gudang Farmasi Kabupaten Bantul yang berkenan memberikan ijin

penelitian dan memberikan banyak informasi mengenai puskesmas kepada

penulis.

4. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, masukan, dukungan, perhatian dan saran yang berharga

dari awal hingga akhir kepada penulis.

5. Bapak Drs. Djaman Ginting, Apt selaku dosen penguji

6. Bu Maria Wisnu Donowati, M. Si., Apt selaku dosen penguji

Page 8: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

viii  

7. Ibu dan bapak yang tercinta, dan adik tersayang Nico, atas doa, kasih sayang,

perhatian, bimbingan, nasihat, dan dukungan selama ini.

8. Buat eyang putri tercinta atas doa dan dukungannya kepada penulis

9. Pria Edi Kharisma Susanto, atas perhatian, semangat, dukungan, bantuan yang

diberikan, dan sabar dalam mendengarkan keluh kesah penulis selama ini.

10. Teman seperjuangan Pia Rika Puspawati dan Dewi Permatasari atas

kerjasamanya dan bantuannya dalam menyelesaikan skripsi.

11. Buat teman-teman kuliah, teman - teman praktikum, teman kelompok belaar

yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas – tugas kuliah

12. Buat anak kos 9999 yang telah memberikan semangat, canda tawa, suka duka

bersama selama kuliah di fakultas Farmasi

13. Teman – teman kelas FKK A angkatan 2007 yang telah memberikan warna-

warni kehidupan di kampus dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi

Penulis menyadari bahwan masih ada kekurangan dalam penulisan skripsi

ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi

kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pembaca.

Penulis

Page 9: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

ix  

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………..………...... ii

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………..………. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………..….. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………………..….. v

PRAKATA……………………………………………………………………... vi

DAFTAR ISI…………………………………………………………………… viii

DAFTAR TABEL……………………………………………………………….. xi

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….…… xiii

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………….................. xiv

INTISARI…………………………………………………………………..……. xvi

ABSTRACT…………………………………………………………………..…… xvii

BAB I PENGANTAR…………………………………………………….……... 1

A. Latar Belakang……………………………………………………….............. 1

1. Permasalahan…………………………………………………………….. 3

2. Keaslian penelitian……………………………………………………….. 4

3. Manfaat penelitian……………………………………………………….. 5

B. Tujuan Penelitian……………………………………………………………. 5

1. Tujuan Umum……………………………………………………………. 5

2. Tujuan Khusus…………………………………………………………… 5

Page 10: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

x  

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA……………………………………………. 7

A. Puskesmas………………………………………………………….......... 7

B. Sediaan Farmasi…………………………………………………………. 9

C. Perencanaan Obat di Puskemas................................................................. 12

D. Permintaan Obat di Puskemas…………………………………………... 13

E. Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas 2007………………………... 13

F. Nasofaringitis akut………………………………………………………. 14

G. Influenza…………………………………………………………………. 17

H. Managemen Persediaan………………………………………………….. 21

I. Analisis ABC…………………………………………………………….. 22

J. Keterangan Empiris……………………………………………………… 24

BAB III METODE PENELITIAN………………………………………………. 25

A. Jenis dan Rancangan Penelitian………………………………………….. 25

B. Definisi Operasional……………………………………………………... 25

C. Subjek Penelitian………………………………………………………… 27

D. Alat Penelitian……………………………………………………………. 28

E. Lokasi Penelitian ………………………………………………………… 28

F. Jalannya Penelitian………………………………………………………. 28

G. Analisis Data……………………………………………………………... 29

1. Analisis Pareto……………………………………………………….. 29

a. Analisis ABC Nilai Pakai……………………………………….. 29

b. Analisis ABC Nilai Investasi……………………………………. 30

2. Analisis ABC Indeks Kritis…………………………………………. 31

Page 11: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

xi  

3. Analisis Prioritas Sediaan Farmasi………………………………….. 32

H. Kesulitan Penelitian……………………………………………………… 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………… 34

A. Analisis Pareto Sediaan Farmasi di Puskesmas Kabupaten Bantul dengan

Pola Penyakit Nasofaringitis Akut dan Influenza periode 2009……..

34

1. Nilai Pakai…………………………………………………………… 34

2. Nilai Investasi……………………………………………………….. 43

B. Nilai Indeks Kritis Sediaan Farmasi di Puskesmas Kabupaten Bantul

dengan Pola Penyakit Nasofaringitis Akut dan Influenza periode 2009…

54

C. Analisis Prioritas Sediaan Farmasi di Puskesmas Kabupaten Bantul

dengan Pola Penyakit Nasofaringitis Akut dan Influenza periode 2009…

56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………. 63

A. KESIMPULAN…………………………………………………………… 63

B. SARAN…………………………………………………………………… 64

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………. 65

LAMPIRAN……………………………………………………………………… 68

BIOGRAFI PENULIS…………………………………………………………… 124

Page 12: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

xii  

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Obat Untuk Terapi Nasofaringitis Akut Dan Influenza.…..….… 20

Tabel II Hasil Analisis ABC Nilai Pakai Sediaan Farmasi di Tiap

Puskesmas Tahun 2009……………………….…………...........

35

Tabel III Hasil analisis ABC nilai investasi di Puskesmas Pandak 1

Tahun 2009……………………………………………………..

38

Tabel IV Jumlah Pemakaian Obat Pendukung Nasofaringitis akut dan

Influenza di Puskesmas Pandak 1……………………………….

39

Tabel V Jumlah Pemakaian Obat Pendukung Nasofaringitis akut dan

Influenza di Puskesmas Bantul 1………………………..……...

40

Tabel VI Jumlah Pemakaian Obat Pendukung Nasofaringitis akut dan

Influenza di Puskesmas Banguntapan 1…………………..….….

41

Tabel VII Hasil Analisis ABC Nilai Investasi di Puskesmas Pandak Tahun

2009………………….………………………………...………..

43

Tabel VIII Nilai Investasi Sediaan Untuk Terapi Nasofaringitis Akut dan

Influenza Tahun 2009……………………………..…………….

45

Tabel IX Nilai Investasi Obat Pendukung Nasofaringitis akut dan Influ-

enza di Puskesmas Pandak 1 Tahun 2009…………………..…..

46

Tabel X Hasil Analisis ABC Nilai Investasi di Puskesmas Bantul 1

Tahun 2009……………………………………………………...

47

Tabel XI Nilai Investasi Obat Pendukung Nasofaringitis akut dan Influ-

enza di Puskesmas Bantul 1 Tahun 2009………………………..

48

Page 13: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

xiii  

Tabel XII Hasil Analisis ABC Nilai Investasi di Puskesmas Banguntapan

1 Tahun 2009……………………………………………………

49

Tabel XIII Nilai Investasi Obat Pendukung Nasofaringitis akut dan Influ -

enza di Puskesmas Banguntapan 1 Tahun 2009……………...…

51

Tabel XIV Jumlah Sediaan Farmasi Berdasarkan Nilai Investasi di Setiap

Puskesmas Tahun 2009…………………………………….……

53

Tabel XV Jumlah golongan sediaan farmasi dalam NIK setiap Puskesmas

Tahun 2009……………………………………………...………

54

Tabel XVI Obat-Obat Kelompok ANIK yang dimiliki 3 Puskesmas……...… 57

Tabel XVII

Tabel XVIII

Tabel XIX

Tabel XX

Lanjutan…………………………………………………………

Toleransi Jumlah Item Sediaan Farmasi di Puskesmas Pandak 1

Toleransi Jumlah Item Sediaan Farmasi di Puskesmas Bantul 1

Toleransi Jumlah Item Sediaan Farmasi di Puskesmas

Banguntapan 1…………………………………………………..

58

59

60

61

Page 14: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

xiv  

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Logo Obat Bebas………………………………………….............. 10

Gambar 2 Logo Obat Bebas Terbatas…………………………………........... 10

Gambar 3 Logo Obat Keras…………………………………………………….. 11

Gambar 4 Logo Narkotika……..………………………………….................. 11

Gambar 5 Logo Obat Generik………………………………………............... 12

Gambar 6 Diagram Batang Item Sediaan Farmasi Berdasarkan Analisis

ABC Nilai Pakai Puskesmas Pandak 1, Bantul 1, dan Bangunta-

pan 1 Tahun 2009………………………………………………….

36

Gambar 7 Grafik Distribusi Persediaan ABC Berdasarkan Analisis Nilai

Investasi di Puskemas Pandak 1 Tahun 2009……………….……..

44

Gambar 8 Grafik Distribusi Persediaan ABC Berdasarkan Analisis Nilai

Investasi di Puskesmas Bantul 1 Tahun 2009……….…………….

47

Gambar 9 Grafik Distribusi Persediaan ABC Berdasarkan Analisis Nilai

Investasi di Puskesmas Banguntapan l 1 Tahun 2009……….….....

50

Gambar 10 Diagram Batang Item Sediaan Farmasi Berdasarkan Analisis

ABC Nilai Investasi Puskesmas Pandak 1, Bantul 1, dan Bangun-

tapan 1 tahun 2009………………………………………………...

52

Page 15: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

xv  

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Data Sediaan Farmasi Berdasarkan Nilai Pakai di Puskesmas

Pandak 1 Tahun 2009…………………………………………….

68

Lampiran 2 Data Sediaan Farmasi Berdasarkan Nilai Pakai di Puskesmas

Bantul 1 Tahun 2009……………………………………………..

73

Lampiran 3 Data Sediaan Farmasi Berdasarkan Nilai Pakai di Puskesmas

Banguntapan 1 Tahun 2009………………………………………

77

Lampiran 4 Data Sediaan Farmasi Berdasarkan Nilai Investasi di Puskesmas

Pandak 1 Tahun 2009……………………..……………..……….

82

Lampiran 5 Data Sediaan Farmasi Berdasarkan Nilai Investasi di Puskesmas

Bantul 1 Tahun 2009……………………………………………..

87

Lampiran 6 Data Sediaan Farmasi Berdasarkan Nilai Investasi di Puskesmas

Banguntapan 1 Tahun 2009..……………………………………..

91

Lampiran 7 Hasil Analisis ABC Nilai Indeks Kritis Puskesmas di Pandak

1…………….………………………………………………….....

96

Lampiran 8 Hasil Analisis ABC Nilai Indeks Kritis Puskesmas di Bantul

1………………..…………………………………………………

100

Lampiran 9 Hasil Analisis ABC Nilai Indeks Kritis Puskesmas Banguntapan

1………………………………………….……………..………...

104

Lampiran 10 Data Obat Yang Termasuk Nilai Indeks Kritis A………………... 108

Lampiran 11 Data Jumlah Pemakaian Obat Pareto A nilai indeks kritis…...….. 110

Lampiran 12 Data Nilai Investasi Obat Yang Termasuk Pareto A Nilai Indeks

Page 16: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

xvi  

Kritis………………………………...…………………………… 112

Lampiran 13 Obat Untuk Nasofaringitis Akut dan Influenza Sesuai Dengan

Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas………………….......

114

Lampiran 14 Daftar Pembagian Harga Obat…………………………………… 115

Lampiran 15 Daftar Obat Ekslusi………………………………………………. 121

Lampiran 16 Data Peringkat 10 Besar Penyakit di Puskesmas Kabupaten

Bantul 1…………………………………………………………..

122

Lampiran 17 Data Peringkat 10 Besar Penyakit di Puskesmas Kabupaten

Pandak 1…………………………………………………………..

122

Lampiran 18 Data Peringkat 10 Besar Penyakit di Puskesmas Kabupaten

Banguntapan 1…………………….……………………………..

123

Page 17: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

xvii  

INTISARI

Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga dapat tercapai tujuan pelayanan kesehatan masyarakat yang efektif, efisien dan rasional salah satunya adalah dengan menjaga ketersediaan sediaan farmasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan sediaan farmasi di Puskesmas Kabupaten Bantul dengan pola penyakit nasofaringitis akut dan influenza dengan menggunakan Pareto ABC untuk tercapainya pengadaan sediaan farmasi yang efisien dan efektif. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif. Data berupa pemakaian obat di puskesmas dengan pola penyakit nasofaringitis akut dan influenza periode 2009 berupa format LPLPO (Laporan Pemakaian Lembar Permintaan Obat).

Hasil analisis Pareto ABC sediaan farmasi dengan pola penyakit nasofaringitis akut dan influenza di Puskesmas Bantul adalah rata-rata nilai pakai kelompok A 14,31%, kelompok B 17,74%, kelompok C 67,95 %rata-rata nilai investasi kelompok A 20,51% , kelompok B 24,24%, kelompok C 55,25%. Nilai indeks kritis yang masuk kelompok A 27 item, kelompok B 19 item, kelompok C 99 item. Terdapat 15 prioritas sediaan farmasi dengan pola penyakit utama nasofaringitis akut dan influenza dengan total investasi Rp 190.461.272,00

Kata kunci : puskesmas, sediaan farmasi, Pareto ABC, LPLPO

Page 18: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

xviii  

ABSTRACT

Analysis of pharmaceuticals dosage form is necessary for the availability of medicines in public health center is always maintained so as to achieve the purpose of public health center that are effective and efficient by safeguard the availability of pharmaceuticals. The aims is determine the planning of pharmaceutical dosage form public health centers with the pattern of disease acute nasofaringitis and influenza with ABC Pareto Analysis to the achievement of an efficient and effective pharmaceutical procurement.

This research is included in non eksperimental research with case study design is retrospective. Data collection was done by collecting the consumption of drugs in health centers with the pattern of disease acute nasofaringitis and influenza periode 2009 in format LPLPO.

The results of ABC Pareto analysis pharmaceutical dosage form with acute nasofaringitis and influenza in Public Health Center in Bantul is the average value in group A 14,31%, group B 17,74%, group C 67,95%, the average investment value of 20,51% results in group A, group B 24,24%, group C 55,25%. Value of the critical index A 27 item groups, group B 19 item, group C 99 items. There are 15 priority pharmaceuticals with nasofaringitis acute and influenza and total investment of U.S. $ 190.461.272,00 Key words: public health center, pharmaceutical dosage form, Pareto ABC, LPLPO

Page 19: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

 

1  

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Berdasarkan Kepmenkes RI No.128/ Menkes/ SK/ II/ 2004, puskesmas

adalah Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota yang bertanggung

jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.

Berdasarkan definisi di atas puskesmas sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan

masyarakat memiliki peranan yang penting dalam usaha memelihara dan

meningkatkan serta mencegah penyakit suatu kelompok dan masyarakat di mana

Puskesmas tersebut berada.

Puskesmas sebagai unit yang bertanggung jawab terhadap kesehatan

masyarakat perlu memberikan pelayanan yang maksimal terhadap masyarakat.

Pelayanan kefarmasian merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan di

puskesmas yang merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota.

Untuk memberikan pelayanan yang maksimal salah satunya adalah menjaga

ketersediaan sediaan farmasi yang ada di puskesmas dengan jenis dan jumlah yang

tepat sesuai kebutuhan dengan mutu yang terjamin dan tersebar secara merata,

berkesinambungan dan teratur, sehingga mudah diperoleh pada tempat dan waktu

yang tepat.  Persediaan sediaan farmasi sangatlah penting karena mutu pelayanan

kefarmasian dapat dilihat dari ketersediaan sediaan farmasinya. Oleh karena itu perlu

dilakukan pengendalian persediaan sehingga efektif dan efisien.

Page 20: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

2  

 

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Repulik Indonesia Nomor 51 tahun 2009

tentang Pekerjaan Kefarmasian pasal 6 bahwa pengadaan sediaan farmasi harus

dilakukan oleh tenaga kefarmasian dan UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan dan

PP No 72 tahun 1999 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan,

yang diperkenankan untuk melakukan penyediaan obat adalah tenaga Apoteker.

Untuk itu puskesmas tidak diperkenankan melakukan pengadaan obat secara sendiri-

sendiri (Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian, 2008). Oleh karenanya pengadaan

sediaan farmasi dilakukan di gudang farmasi oleh apoteker di gudang farmasi.

Upaya yang dapat dilakukan agar ketersediaan sediaan farmasi di unit

pelayanan kesehatan selalu terjaga adalah dengan meningkatkan kualitas pengelolaan

sediaan farmasi. Pengendalian persediaan merupakan bagian dari kegiatan

pengelolaan sediaan farmasi. Salah satu cara untuk mengendalikan persediaan yaitu

menerapkan prinsip managemen persediaan dengan analisis Pareto ABC yaitu

membagi sediaan farmasi menjadi 3 kategori menurut prinsip Pareto. Prinsip pareto

yaitu klasifikasi suatu barang berdasarkan nilai pemakaian dan nilai investasi menjadi

tiga kelompok (kelompok A, kelompok B dan kelompok C).

Kabupaten Bantul memiliki 27 Puskesmas yang terdiri dari 16 puskesmas

rawat inap dan 11 puskesmas rawat jalan. Masing-masing puskesmas menangani

berbagai macam penyakit yang ada di masyarakat. Berdasarkan data Dinas Kesehatan

Kabupaten Bantul, peringkat 10 besar penyakit di tiap Puskesmas Kabupaten Bantul

tahun 2009 terdapat pola penyakit yang sama yaitu nasofaringitis akut dan influenza

dengan total persentase angka kejadian dua penyakit tersebut lebih dari 35% (Dinas

Page 21: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

3  

 

Kesehatan Kabupaten Bantul, 2009). Dengan total presentase lebih dari 35%

memungkinkan untuk dianalis sediaan farmasinya yang kemungkinan mempunyai

pengaruh terhadap jenis dan ketersediaan obatnya.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sediaan farmasi di puskemas

dengan pola penyakit nasofaringitis akut dan influenza. Analisis dilakukan dengan

menggolongkan jenis sediaan farmasi berdasarkan nilai pakai dan nilai investasi

menggunakan analisis Pareto ABC. Dari hasil analisis Pareto ABC tersebut akan

dapat mengetahui jenis sediaan farmasi dan biaya pengadaan sediaan farmasi yang

menjadi prioritas utama puskesmas dengan pola penyakit nasofaringitis dan

influenza.

1. Permasalahan

Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Bagaimana Pareto ABC dilihat dari rata-rata nilai pakai dan nilai investasi

sediaan farmasi dengan pola penyakit nasofaringitis dan influenza di

puskesmas Kabupaten Bantul periode 2009?

b. Berapa nilai indeks kritis sediaan farmasi di Puskesmas Kabupaten Bantul

dengan penyakit utama nasofaringitis akut dan influenza periode 2009?

c. Sediaan farmasi apa saja yang menjadi prioritas dalam pengadaan sediaan

farmasi di Puskesmas Kabupaten Bantul dengan penyakit utama

nasofaringitis akut dan influenza

Page 22: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

4  

 

2. Keaslian penelitian

Sejauh penelusuran penulis, penelitian mengenai analisis pengelolaan

sediaan farmasi di Puskesmas dengan pola penyakit nasofaringitis dan influenza

Kabupaten Bantul periode 2009 belum pernah dilakukan. Akan tetapi penelitian

yang relevan dengan penelitian ini pernah dilakukan oleh

1. Rony (2009) yang berjudul Analisis perencanaan obat berdasarkan ABC

Indeks Kritis di Apotek Sanata Dharma tahun 2006-2008.

2. Stefani (2010) yang berjudul Analisis Sediaan Farmasi berdasarkan ABC

Indeks Kritis di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Palang Biru Gombong periode

tahun 2006-2008.

3. Mayawati (2010) yang berjudul Evaluasi Pengelolaan Sediaan Farmasi di

Puskesmas Kuta I Periode Tahun 2007-2009 (Metode ABC Indeks Kritis).

Persamaan dari penelitian dengan Mayawati adalah dalam hal kajian

pokok yang diteliti yaitu analisis persediaan farmasi di puskesmas menggunakan

metode Pareto ABC, sedangkan perbedaannya terletak pada metode yang

digunakan, tempat dan periode penelitiannya. Metode yang digunakan oleh

peneliti terdahulu menggunakan analisis VEN sebagai bagian dari analisis ABC

indeks kritis, sedangkan peneliti tidak menggunkan analisis VEN. Sedangkan

persamaan dari penelitian Rony (2009) dan Stefani (2010) adalah dalam hal

kajian pokok yang diteliti yaitu analisis perencanaan dengan metode ABC indeks

kritis, sedangkan perbedaannya terletak pada tempat, periode penelitian, serta

Page 23: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

5  

 

penggunaan pola penyakit utama dalam analisis penelitian yang dilakukan

peneliti.

3. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan perencanaan sediaan farmasi

agar mengenai nilai investasi, nilai pakai, nilai indeks kritis serta prioritas sediaan

farmasi yang harus diadakan di Puskesmas Bantul dengan pola penyakit utama

nasofaringitis akut dan influenza dengan metode Pareto ABC kepada Apoteker

Pengelola Gudang Farmasi Kabupaten Bantul agar pengadaan sediaan farmasi di

Puskesmas menjadi efektif dan efisien serta dapat memberikan gambaran biaya

pengadaan sediaan farmasi di Puskesmas dengan pola penyakit utama

nasofaringitis akut dan influenza.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui perencanaan

sediaan farmasi di puskesmas untuk tercapainya pengadaan sediaan farmasi yang

efektif dan efisien.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui nilai Pareto ABC sediaan farmasi dilihat dari nilai pakai dan nilai

investasi di Puskesmas Kabupaten Bantul dengan penyakit utama

nasofaringitis akut dan influenza periode 2009.

Page 24: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

6  

 

b. Mengetahui nilai indeks kritis sediaan farmasi di Puskesmas Kabupaten

Bantul dengan penyakit utama nasofaringitis akut dan influenza periode 2009.

c. Mengetahui sediaan farmasi yang menjadi prioritas dalam pengadaan sediaan

farmasi di Puskesmas Kabupaten Bantul dengan penyakit utama nasofaringitis

akut dan influenza.

Page 25: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

7  

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Puskesmas

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kota yang

bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.

Hal ini sesuai dengan UU No.36 tahun 2009 tentang kesehatan Pasal 19 yang

menyatakan bahwa “Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan segala bentuk

upaya kesehatan yang bermutu, aman, efisien, dan terjangkau.” (Presiden R.I., DPR

R.I., 2009).

Tujuan didirikannya Puskesmas adalah untuk mendukung tercapainya tujuan

pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja

puskesmas agar terwujud derajad kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka

mewujudkan Indonesia Sehat 2010. Adapun fungsi dari Puskesmas adalah:

a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.

b. Pusat pemberdayaan masyarakat.

c. Pusat pelayanan kesehatan strata I, meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan

masyarakat

(Indarwati, 2010).

Ruang lingkup pelayanan kesehatan puskesmas meliputi :

a. Pelayanan rawat jalan tingkat primer.

Page 26: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

8  

Tempat pelayanan kesehatan rawat jalan tingkat Primer tersebut dapat dilakukan

di Puskesmas dan jaringannya baik berupa kegiatan pelayanan kesehatan di dalam

gedung maupun kegiatan pelayanan kesehatan di luar gedung yang meliputi :

puskesmas perawatan, puskesmas keliling dan puksemasam pembantu

b. Pelayanan Kesehatan Rawat Inap Tingkat Primer

Pada kondisi pasien rawat jalan perlu dilakukan perawatan maka sebagai

alternatif untuk perawatan lanjutan adalah dilakukan rawat inap di puskesmas

perawatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki apabila tidak memiliki

kemampuan perawatan lanjutan harus dilakukan rujukan ke Rumah Sakit yang

memberikan pelayanan program Jamkesmas.

c. Pelayanan Pertolongan Persalinan

Pelayanan pertolongan persalinan yang dapat dilakukan di puskesmas dan

jaringannya termasuk Poskesdas/polindes.

d. Pelayanan Spesialistik

Apabila puskesmas memiliki fasilitas pelayanan spesialistik baik berupa

pelayanan dokter spesialis (rawat jalan, rawat inap, tindakan operatif) maupun

pelayanan penunjang spesialistik (laboratorium, radiologi) maka kegiatan tersebut

dapat menjadi bagian kegiatan progaram Jamkesmas di Puskesmas dan

jaringannya.

e. Pelayanan Rujukan

Page 27: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

9  

Rujukan pelayanan kesehatan dapat berasal dari Poskesdes, Pustu ke Puskesmas,

atau antar Puskesmas dan dari Puskesmas ke Rumah Sakit atau sarana penunjang

medis lainnya.

f. Upaya Kesehatan Yang Bersifat Pencegahan Sekunder

Upaya Kesehatan Yang Bersifat Pencegahan Sekunder yang dimaksud adalah

mendukung operasional kegiata yang mencakup :

1. Diagnosis awal kemungkinan berkembangnya suatu penyakit

2. Tindakan yang tepat untuk mengurangi faktor resiko ancaman penyakit

tersebut terhadap masyarakat.

g. Manajemen Pengelolaan

Unsur manajemen pengelolaan meliputi :

1. Perencanaan

2. Penggerakan pelaksanaan

3. Monitoring dan evaluasi

(Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, 2008).

B. Sediaan Farmasi

Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika.

Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan

untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam

rangka persiapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan

kesehatan dan kontrasepsi (Presiden R.I., DPR R.I.,2009).

Page 28: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

10  

Obat dibagi menjadi 4 golongan yaitu :

1. Obat bebas (Over the Counter/OTC)

Obat bebas adalah obat yang dapat digunakan tanpa menggunakan resep

dokter. Obat ini dijual bebas di pasaran, Umumnya obat ini digunakan untuk

mengobati gejala penyakit yang ringan. Contoh obat ini antara lain multivitamin

(vitamin C, vitamin B1, vitamin B complex) dan parasetamol. Pada kemasan obat

terdapat logo lingkaran berwarna hijau bergaris pinggir hitam.

Gambar 1. Logo obat bebas (Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 2006)

2. Obat bebas terbatas.

Obat ini sebenarnya masih termasuk dalam golongan obat keras, tetapi dalam

jumlah tertentu masih dapat dibeli di apotek tanpa menggunakan resep dokter. Obat

bebas terbatas ini contohnya obat anti mabuk (Antimo), vitamin K, CTM, dan lain-

lain. Pada kemasan obat terdapat logo lingkaran berwarna biru dengan garis tepi

berwarna hitam.

Gambar 2. Logo obat bebas terbatas (Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 2006)

Page 29: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

11  

3. Obat keras dan Psikotropika

Obat keras merupakan obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan

menggunakan resep dokter. Contoh obat keras adalah tetrasiklin, penisilin, diazepam

injeksi, dan lain-lain. Pada kemasan obat terdapat logo dengan huruf K dalam

lingkaran berwarna merah dengan garis tepi berwarna hitam.

Gambar 3. Logo obat keras (Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 2006)

4. Narkotika.

Obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman baik sintetis maupun

semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,

mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan ketergantungan.

Contoh dari narkotika antara lain morfin dan petidin.

Gambar 4. Logo Narkotika (Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 2006)

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No 36 tahun 2009 tentang

kesehatan (pasal 40 ayat 6), yang dimaksud dengan obat generik adalah obat yang

menggunakan nama Internasional Non Propertery Name (INN).

Page 30: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

12  

Gambar 5. Logo obat generik (Anonim,2010 a)

C. Perencanaan Obat di Puskesmas

Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan

kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan

Puskesmas. Tujuan perencanaan adalah untuk mendapatkan perkiraan jenis dan

jumlah obat dan perbekalan kesehatan yang mendekati kebutuhan, meningkatkan

penggunaan obat secara rasional, dan meningkatkan efisiensi penggunaan obat

(Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian, 2008).

Data mutasi obat yang dihasilkan oleh Puskesmas merupakan salah satu

faktor utama dalam mempertimbangkan perencanaan kebutuhan obat di Puskesmas.

Ketepatan dan kebenaran data di puskesmas akan berpengaruh terhadap ketersediaan

obat dan perbekalan kesehatan secara keseluruhan di Kabupaten/ Kota. Dalam proses

perencanaan kebutuhan obat pertahun puskesmas diminta menyediakan data

pemakaian obat dengan menggunakan LPLPO. Selanjutnya Instalasi Farmasi

Kabupaten/ Kota yang akan melakukan kompilasi dan analisa terhadap kebutuhan

obat Puskesmas diwilayah kerjanya (Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian, 2008).

Perencanaan kebutuhan obat adalah salah satu aspek penting dan

menentukan dalam pengelolaan obat karena perencanaan akan mempengaruhi

Page 31: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

13  

pengadaan, pendistribusian, dan pemakaian obat. Tujuan perencanaan kebutuhan obat

yang sesuai pola penyakit dan kebutuhan dasar termasuk program kesehatan yang

ditetapkan (Quick, Hume, Rankin, O’Connor, Rankin, O’Connor, 1997).

D. Permintaan Obat di Puskesmas

Tujuan permintaan obat adalah memenuhi kebutuhan obat di masing-masing

unit pelayanan kesehatan sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah kerjanya.

Sumber penyediaan obat di puskemas adalah berasal dari Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota.  Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di masing-

masing Puskesmas diajukan oleh Kepala Puskesmas kepada Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota dengan menggunakan format LPLPO, sedangkan permintaan dari

sub unit ke kepala puskesmas dilakukan secara periodik menggunakan LPLPO Sub

unit. Berdasarkan UU No.36 tahun 2009 dan PP No.51 tahun 2009 tentang

Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, yang diperkenankan untuk

melakukan penyediaan obat adalah tenaga Apoteker (Direktorat Jenderal Bina

Kefarmasian, 2008).

E. Pedoman Pengobatan Dasar Di Puskemas 2007

Dalam rangka pelaksanaan pelayanan medik di tingkat pelayanan kesehatan

dasar, salah satu kegiatan yang penting adalah intervensi farmakoterapi yaitu

pemberian obat kepada pasien. Pengobatan atau farmakoterapi merupakan suatu

Page 32: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

14  

proses ilmiah yang dilaksanakan oleh dokter berdasarkan temuan-temuan yang

diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan fisik. Berdasarkan Kepmenkes Nomor

296/Menkes/SK/III/2008 untuk meningkatkan mutu pelayanan medik di puskesmas,

perlu ditetapkan pedoman pemberian obat (intervensi farmakoterapi) oleh tenaga

medis dalam pengobatan dasar di puskesmas (Direkorat Jenderal Bina Kefarmasian,

2007).

Pedoman pengobatan ini berguna untuk:

1. Pasien, dimana pasien hanya mendapat obat yang benar dan dibutuhkan.

2. Pelaksana pengobatan, pedoman ini dapat meningkatkan tingkat profesionalisme

pelaksana pengobatan karena mereka dapat bekerja sesuai standar.

3. Pemegang kebijakan kesehatan dan pengelolaan obat, pedoman ini dapat

membantu dalam pengendalian biaya obat dan suplai obat (Direkorat Jenderal

Bina Kefarmasian, 2007).

F. Nasofaringitis Akut

Nasofaringitis akut dikenal sebagai infeksi virus saluran pernafasan atas,

adalah penyakit menular yang dapat disebabkan oleh beberapa jenis virus. Lebih dari

200 jenis virus diketahui menyebabkan flu biasa. Karena tidak ada anti-virus yang

efektif untuk menyembuhkan nasofaringitis, pengobatan harus fokus pada

menghilangkan gejala misalnya batuk, hidung tersumbat, rhinorrhea (Simasek,

2007).

Page 33: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

15  

Setelah masa inkubasi dari 24 sampai 72 jam, gejala dimulai dengan

tenggorokan "gatal" atau sakit, diikuti oleh bersin, rhinorrhea, sumbatan hidung, dan

rasa sakit. Suhu biasanya normal, terutama bila patogen adalah rhinovirus atau

coronavirus. sekresi hidung yang encer dan berlimpah selama hari-hari pertama tapi

kemudian menjadi lebih berlendir dan bernanah. Batuk biasanya ringan, tetapi sering

berlangsung dalam 2 minggu (Turner, 2009).

Antipiretik dan analgesik (ibupro)dapat meringankan demam dan sakit

tenggorokan. dekongestan hidung dapat mengurangi sumbatan hidung. Dekongestan

topikal nasal lebih efektif dibanding dekongestan oral, namun penggunaan obat

topikal untuk > 3 sampai 5 hari dapat mengakibatkan rebound. Rhinorrhea bisa

dikurangi dengan antihistamin 1st-generasi (misalnya, chlorpheniramine) atau

ipratropium intranasal bromide. Seng, echinacea, dan vitamin C semuanya telah

dievaluasi sebagai terapi nasofaringitis akut tetapi belum terlihat dengan jelas

manfaatnya (Turner, 2009).

Pasien nasofaringitis akut, dapat diberikan :

1. Dekongestan

Dekongestan dapat meringakan gejala hidung tersumbat dan tersedia dalam

formulasi intranasal dan oral. Contoh oral dekongestan : pseudoefedrin.

Dekongestan topikal seperti semprotan hidung, tetes, dan inhaler yang relatif

murah, mudah digunakan, dan bekerja cepat (onset kerja 30 detik sampai 10

menit), tetapi pasien harus diingatkan bahwa pemakaian rutin lebih dari 2 atau

Page 34: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

16  

3 hari menyebabkan kongesti rebound hidung. Fenilefrin adalah prototypic

bahan aktif dalam obat tetes hidung.

2. Antihistamin

Antihistamin tidak boleh digunakan sebagai terapi primer dan

dan harus dipertimbangakan penggunaannya. Sebaiknya antihistamin

digunakan pada penderita yang disertai dengan alergi rhinitis. Pasien dengan

nasofaringitis akut sebaiknya tidak menggunakan antihistamin generasi yang

lebih baru karena antihistamin tersebut tidak efektif digunakan. Antihistami

generasi pertama contohnya brompheniramine, khlorfeniramine,triprolidine,

loratadine.

3. Antitusive

Antitusive biasanya nasofaringitis akut disertai batuk, dekstromethropan

biasanya sebagai drug of choice untuk menekan batuk. Pasien dengan batuk

dan ISPA harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut apakah terinfeksi bakteri

atau tidak.

4. Ekspektoran

Ekspektoran dapat digunakan untuk membantu memecah lendir pada

pasien dengan batuk produktif.

5. Analgesik

Analgesik sistemik dapat meredakan nyeri kepala dan demam. Asam salisilat

dan aspirin harus dihindari pada anak karena potensi risiko mengembangkan

Reye Sindrom. Contoh analgesi : ibuprofen, naproxen, dan acetaminophen.

Page 35: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

17  

6. Zink

Memiliki efek antiviral dan dapat memperpendek durasi nasofaringitis akut.

Jika akan menggunkaan zink sebaiknya kurang dari 24 jam setelah gejala

dirasakan.

7. Vitamin C : mengurangi gejala nasofaringitis akut. Dosis tinggi (1 gram

setiap hari) mungkin memiliki terapeutik sederhana berpengaruh pada durasi

gejala flu.

(Covington, R. MS, PharmD., Henkin, R, MD, PhD., Miller, S, MMS, PA-C.,

Sassetti, M, MD., Wright, W, MS, FNP., 2010).

G. Influenza

Influenza merupakan infeksi akut yang disebabkan oleh virus family

Orthomyxoviridae. Epidemik influenza biasanya disebabkan oleh virus tipe A, virus

tipe B yang umumnya dikaitkan dengan proses infeksi melalui spora (Kimbel, 2009).

Virus ini disebarkan dengan menghirup langsung udara dari orang yang

batuk atau bersin oleh orang yang terinfeksi atau kontak langsung dengan cairan

hidung orang yang terinfeksi. Penderita influenza dapat menularkan penyakit dari hari

sebelum, sampai beberapa hari setelah gejala mulai timbul (Urban,2009).

Gejala-gejalanya biasanya timbul satu sampai tiga hari setelah infeksi,

demam, sakit kepala, sakit otot dan sendi, sakit tenggorokan, batuk, hidung beringus

atau tersumbat, lelah parah. Kebanyakan penderita sembuh dalam waktu seminggu.

(NSW Health, 2007).

Page 36: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

18  

Yang dapat dilakukan jika influenza yaitu istirahat cukup, minum banyak

cairan, dan menghindari kegiatan yang berat. Demam dan nyeri diobati dengan

asetaminofen atau non steroid anti-inflamasi obat-obatan (NSAID, seperti aspirin atau

ibuprofen), dekongestan untuk meringankan gejala (Urban,2009).

Menurut “Pedoman Pengobatan Dasar Puskesmas” influenza tergolong

infeksi saluran napas akut (ISPA) yang biasanya terjadi dalam bentuk epidemi.

Disebut common cold atau selesma bila gejala di hidung lebih menonjol, sementara

“influenza” dimaksudkan untuk kelainan yang disertai faringitis dengan tanda demam

dan lesu yang lebih nyata (Direkorat Jenderal Bina Kefarmasian, 2007).

Penatalaksanaan :

Anjuran istirahat dan banyak minum sangat penting pada influenza ini.

Pengobatan simtomatis diperlukan untuk menghilangkan gejala yang terasa

berat atau mengganggu.

Parasetamol 500 mg 3 x sehari atau asetosal 300 – 500 mg 3 x sehari baik

untuk menghilangkan nyeri dan demam.

Untuk anak, dosis parasetamol adalah : 10 mg/kgBB/kali, 3 – 4 kali sehari

Antibiotik hanya diberikan bila terjadi infeksi sekunder (Direkorat Jenderal

Bina Kefarmasian, 2007).

Obat – obat yang dapat digunakan berdasarkan pedoman penggunaan obat

bebas dan bebas terbatas:

1. Antihistamin

Page 37: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

19  

Antihistamin dapat menghambat kerja histamin yang menyebabkan terjadinya

reaksi alergi. Obat yang tergolong antihistamin antara lain: klorfeniramin

maleat/klorfenon/CTM, difenhidramin HCl.

2. Tetes hidung

Mengurangi sekret hidung yang tersumbat, contohnya : oksimetazolin

3. Dekongestan oral

Dekongestan mempunyai efek mengurangi hidung tersumbat. Obat dekongestan

oral antara lain : Fenilpropanolamin, Fenilefrin, Pseudoefedrin dan Efedrin. Obat

tersebut pada umumnya merupakan salah satu komponen dalam obat flu.

4. Antitusive/ekspetoran

Contoh obat antitusive : dekstromethropan HBr, difenhidramin HCl. Contoh

ekspetoran : glyseril guayacoalat, bromhexin, OBH (Obat Batuk Hitam)

5. Antipiretik dan Analgesik

Contoh obat : parasetamol untuk menurunkan demam dan mengurangi rasa sakit,

asetosal untuk menurunkan demam, mengurangi rasa sakit dan antiradang,

ibuprofen untuk mengurangi nyeri dan radang, misalnya dismenorea primer (nyeri

haid), sakit gigi, sakit kepala, paska operasi, nyeri tulang, nyeri sendi, pegal linu

dan terkilir

(Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian, 2008).

Page 38: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

20  

Tabel I. Obat untuk terapi Nasofaringitis Akut dan Influenza

Keterangan Parasetamol Indikasi Mengobati sakit ke kepala dan demam ringan sampai sedang Dosis Anak <12 tahun 10-15 mg/kg/dosis tiap 4-6 jam jika diperlukan,

Dewasa 325-650 mg tiap 4-6 jam atau 1000 mg 3-4 kali/hari jangan sampai 4 gram/hari. Dosis parasetamol berdasarkan umur anak :

Umur Dosis (mg) Umur Dosis (mg) 0-3 bulan 40 4-5 tahun 240 4-11 bulan 80 6-8 tahun 320 1-2 tahun 120 9-10 tahun 400 2-3 tahun 160 11 tahun 480

Efek Samping Biasanya tidak ditemukan Kontraindikasi Hipersensitif terhadap parasetamol atau kandungan lain dalam

formulasi Perhatian dan Peringatan

Dosis yang digunakan < 4g/hari, dapat menyebabkan toksisitas hati pada dosis yang besar, menyebabkan kerusakan hati apabila dikonsumsi berlebihan setiap hari

Lama Penggunaan Tidak lebih dari 5 hari untuk anak-anak, dan 10 hari untuk dewasa (Direktorat Jendral Badan Pengawasan Makanan dan Obat, 2010)

Keterangan Asetosal Indikasi Mengobati demam, nyeri ringan sampai sedang, inflamasi, dapat

digunakan sebagai pencegahan terjadinya infark myokard dan stroke

Dosis - Untuk anak dengan efek analgesik dan antipiretik secara oral adalah 10-15 mg/kg/kali setiap 4-6 jam

- Untuk dewasa adalah 325-650 mg setiap 4-6 jam Efek Samping Berefek pada hemostatis, menyebabkan perdarahan jika

digunakan bersama aspirin, hemorrhage. Kontraindikasi Hipersensitif terhadap salisilat, atau AINS yang lain, atau

komponen lain dalam formulasi, asma, rhinitis. Perhatian dan Peringatan

Jika digunakan pada pasien dengan kelainan pada platelet dan perdarahan, disfungsi ginjal, dehidrasi, gastritis, tukak lambung, dan meminum alcohol meningkatkan resiko perdarahan

Lama Penggunaan Maksimal selama 4 hari (Muchid, 2006) (Lacy, Armstrong, Goldman, Lance, 2009).

Page 39: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

21  

H. Managemen Persediaan

Manajemen persediaan atau disebut juga inventory control atau pengendalian

tingkat persediaan adalah kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan,

pelaksanaan, dan pengawasan penentuan kebutuhan material sedemikian rupa

sehingga di satu pihak kebutuhan operasi dapat dipenuhi dan di lain pihak investasi

persediaan material dapat ditekan secara optimal. Pengendalian tingkat persediaan

bertujuan mencapai efisiensi dan efektivitas optimal dalam penyediaan material

(Indrajit dan Djokopranoto, 2003).

Usaha yang perlu dilakukan dalam manajemen persediaan secara garis besar

dapat diperinci sebagai berikut:

1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan operasi

2. Membatasi nilai seluruh investasi

3. Membatasi jenis dan jumlah material

4. Memanfaatkan seoptimal mungkin material yang ada (Indrajit dan Djokopranoto,

2003).

Prinsip manajemen persediaan adalah adanya penentuan jumlah dan jenis

barang yang disimpan sehingga dapat selalu memenuhi kebutuhan, tetapi di lain

pihak harus dijaga agar biaya investasi yang timbul dari penyediaan barang tersebut

seminimal mungkin. Prinsip tersebut menandakan bahwa pengelolaan sediaan harus

berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif). Efektif berarti dapat menjamin

pemenuhan kebutuhan sediaan, sedangkan efisien berarti dapat menekan persediaan

sampai ke tingkat minimum (Indrajit dan Djokopranoto, 2003).

Page 40: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

22  

I. Analisis ABC

Prinsip ABC ini bisa digunakan dalam pengelolaan pembelian, inventori,

penjualan. Prinsip ini juga dikenal dengan nama Analisa ABC (ABC analysis), dan

dibuat berdasarkan sebuah konsep yang dikenal dengan nama Hukum Pareto

(Pareto’s Law), dari nama ekonom Itali, Vilfredo Pareto (Quick, Hume, Rankin,

O’Connor, Rankin, O’Connor, 1997).

Analisis ABC terbagi dalam persedian di tangan (on hand) dalam tiga

klasifikasi yang seringkali disebut dengan hukum 80-20 yaitu A, B dan C yang

didasarkan pada olume dollar tahunan. Adapun pengukurannya dengan cara

mangalikan setiap item persediaan dengan biaya per unit. Persediaan tipe A berisi

20% dari total persediaan dengan biaya total persediaan 70%-80%, persediaan tipe B

berisis 30% dari total persediaan dengan biaya persediaan 15%-20%, persediaan tipe

C berisi 50% dari total item dengan biaya total persediaan 5% (Zulfikarijah, 2005).

Catatan persediaan biasanya berbeda dengan jumlah barang yang sebenarnya

dan keakuratan persediaan berkaitan dengan pertanyaan seberapa besar kesalahan

dapat diterima. Tingkat kesalahan yang dapat diterima menurut rekomendasi APICS

(The American Production and Inventory Control) adalah ±0,2% untuk item A, ±1%

untuk item B, ±5% untuk item C (Zulfikarijah, 2005).

Analisis ABC adalah metode yang sangat berguna untuk melakukan

pemilihan, penyediaan, manajemen distribusi, dan promosi penggunaan obat yang

rasional. Terkait dengan pemilihan obat, evaluasi obat kelompok A menjelaskan

Page 41: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

23  

tentang item obat yang paling banyak digunakan. Terkait dengan pendapatan dari

penyediaan obat, analisis ABC dapat digunakan untuk :

3. Menentukan frekuensi permintaan item obat

Memesan item obat kelompok A lebih sering dan dalam jumlah yang lebih kecil

akan mengurangi biaya persediaan

4. Mencari sumber item kelompok A dengan harga yang lebih murah

Dilakukan dengan mencari item kelompok A dalam bentuk sediaan yang paling

murah atau supplier yang paling murah

5. Memonitor status permintaan item

Hal ini untuk mencegah terjadinya kekurangan item yang mendadak dan

keharusan untuk melakukan pembayaran darurat yang biasanya lebih mahal

6. Memonitor prioritas penyediaan

Pola penyediaan disesuaikan dengan prioritas sistem kesehatan yang

menunjukkan jumlah obat jenis apa saja yang sering digunakan

7. Membandingkan biaya aktual dan terencana

Membandingkan biaya aktual dan terencana dengan sistem penyediaan obat di

sektor publik negara yang bersangkutan (Quick et al, 1997).

Terkait dengan segi manfaat, analisis ABC digunakan untuk mengevaluasi

item dengan tingkat penggunaan terbanyak bersama-sama pejabat kesehatan, dokter,

dan tenaga medis lain untuk memberikan gambaran mengenai obat yang jarang dan

sering digunakan (Quick et al, 1997).

Page 42: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

24  

Prinsip Pareto atau ”Critical Few and Trial Many” berarti kebijakan

penjualan lebih memperhatikan item-item produk yang memiliki total penjualan yang

tinggi meskipun jumlah produk sedikit dibandingkan dengan item produk dengan

total penjualan rendah, meskipun terdiri dari jumlah produk yang banyak (Siagian,

2005).

J. Keterangan Empiris

Penelitian ini bersifat eksploratif untuk mendapatkan data perencanaan dan

pengadaan sediaan farmasi di Puskesmas Kabupaten Bantul dengan penyakit utama

nasofaringitis akut dan influenza periode 2009.

Page 43: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

 

25  

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan rancangan

studi kasus yang bersifat retrospektif. Disebut penelitian non eksperimental karena

pada penelitian ini dilakukan observasi terhadap variabel subjek menurut keadaan apa

adanya, tanpa ada manipulasi atau intervensi peneliti (Pratiknya, 1993). Berdasarkan

bidang ilmu, penelitian ini merupakan penelitian klinis komunitas, mata kuliah yang

terkait meliputi Manajemen Farmasi dan Manajemen Logistik Sediaan Farmasi.

B. Definisi Operasional

1. Puskesmas yang dianalisis dalam penelitian ini adalah puskesmas di Kabupaten

Bantul dengan pola penyakit yang sama, yaitu nasofaringitis akut dan influenza

dengan total persentase kedua penyakit tersebut lebih dari 35%. Puskesmas

tersebut adalah Puskesmas Pandak 1, Puskesmas Bantul 1 dan Puskesmas

Banguntapan 1.

2. Nilai pakai adalah nilai yang diberikan kepada suatu sediaan berdasarkan jumlah

pengeluaran sediaan tersebut pada periode 2009. Nilai A diberikan kepada

sediaan dengan pemakaian terbanyak yang mendominasi 80% dari total seluruh

pemakaian. Nilai B diberikan kepada sediaan dengan pemakaian sedang yang

Page 44: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

26  

 

memiliki kekuatan gabungan 15% dari total seluruh pemakaian. Nilai C diberikan

kepada sediaan dengan pemakaian rendah yang memiliki nilai kekuatan gabungan

sebesar 5% dari total seluruh pemakaian.

3. Nilai pakai diperoleh dari data jumlah pemakaian obat di Puskesmas yang

tercantum dalam LPLPO (Pemakaian Lembar Permintaan Obat) tahun 2009.

4. Nilai investasi adalah nilai yang diberikan pada suatu sediaan yang diperoleh dari

jumlah pengeluaran suatu sediaan dikali dengan harga satuan sediaan tersebut

pada periode 2009. Nilai A diberikan kepada sediaan dengan nilai investasi

tertinggi yang mendominasi 80% dari total seluruh nilai investasi. Nilai B

diberikan kepada sediaan dengan nilai investasi sedang yang memiliki kekuatan

gabungan sebesar 15% dari total seluruh nilai investasi. Nilai C diberikan kepada

sediaan dengan nilai investasi rendah yang hanya memiliki kekuatan gabungan

sebesar 5% dari total nilai investasi.

5. Nilai investasi diperoleh dari Daftar Perincian Persediaan Obat sampai posisi

tanggal 31 Desember 2009 Gudang Farmasi Kabupaten Bantul dengan harga yang

paling tinggi yang tertera pada daftar sediaan farmasi di PKD (Pelayanan

Kesehatan Dasar), ASKES (Asuransi Kesehatan), GAKIN (Keluarga Miskin),

Retribusi, Bantuan, Program P2M(Pemberantasan Penyakit Menular), SK Menkes

Nomor HK.03.01/146/2010, dan obat bantuan.

6. Nilai indeks kritis diperoleh dari gabungan Pareto nilai pakai dan nilai investasi

sediaan farmasi di setiap Puskesmas 2009. Nilai A diberikan untuk sediaan yang

memiliki nilai indeks kritis 4,67 – 6, nilai B diberikan untuk sediaan yang

Page 45: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

27  

 

memiliki nilai indeks kritis 3,34 – 4,66, dan nilai C diberikan untuk sediaan yang

memiliki nilai indeks kritis 2 – 3,33.

7. Kriteria inklusi: sediaan farmasi yang disediakan oleh gudang farmasi Kabupaten

Bantul pada periode 2009.

8. Kriteria eksklusi: sediaan farmasi yang merupakan sediaan farmasi bantuan

gempa, sediaan farmasi yang dibeli langsung oleh puskesmas yang bersangkutan,

dan sediaan famasi yang tidak diketahui harganya. Daftar nama sediaan yang

termasuk dalam kriteria eksklusi terlampir pada lampiran 15

9. Periode 2009 dimulai pada tanggal 1 Januari 2009 dan berakhir pada tanggal 31

Desember 2009.

10. LPLPO (Laporan Pemakaian Lembar Permintaan Obat) adalah formulir yang

lazim digunakan di unit pelayanan kesehatan dasar milik pemerintah.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah sediaan farmasi di Puskesmas Kabupaten Bantul

dengan penyakit utama nasofaringitis akut dan influenza yang tercantum dalam

LPLPO (Laporan Pemakaian Lembar Permintaan Obat) periode 2009. Kriteria inklusi

subjek adalah sediaan farmasi puskesmas dengan peringkat pertama penyakit yang

ditangani pada tahun 2009 nasofaringitis akut dan peringkat keduanya influenza,

dengan total persentase kedua penyakit tersebut lebih dari 35%. Terdapat 3 LPLPO

Puskesmas yang diteliti, yaitu LPLPO Puskesmas Pandak 1, Bantul 1 dan

Banguntapan 1. Kriteria eksklusi subjek adalah sediaan farmasi yang berupa bantuan

Page 46: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

28  

 

gempa dan yang tidak diketahui harganya. Daftar nama sediaan yang masuk dalam

kriteria eksklusi terlampir pada lampiran 15.

D. Alat Penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. LPLPO (Laporan Pemakaian Lembar Permintaan Obat).

2. Daftar Perincian Persediaan Obat sampai posisi tanggal 31 Desember 2009

Gudang Farmasi Kabupaten Bantul.

3. SK Menkes Nomor 146 tahun 2010 tentang Harga Obat Generik

4. Kalkulator

5. Program komputer.

E. Lokasi Penelitian

Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Gudang Farmasi

Kabupaten Bantul Jalan Dr Wahidin Sudiro Husodo, Bantul

F. Jalannya Penelitian

Kabupaten Bantul terdapat 27 Puskesmas yang terdiri dari 16 puskesmas

rawat jalan dan 11 puskesmas rawat inap. Dari 27 puskesmas dilihat peringkat 10

besar penyakitnya. Masing-masing puskesmas memberikan laporan penyakit bulanan

ke Dinas Kesehatan Bantul. Dari laporan tesebut Dinas Kesehatan Bantul membuat

peringkat 10 besar penyakit. Dari 27 puskesmas tersebut didapat pola penyakit yang

Page 47: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

29  

 

sama yaitu nasofaringitis akut dan influenza dengan total presentase kedua penyakit

tersebut lebih dari 35% pada tiga puskesmas. Puskemas tersebut adalah Puskesmas

Pandak 1, Puskesmas Bantul 1 dan Puskesmas Banguntapan 1.

Data pemakaian obat puskesmas di Kabupaten Bantul dengan penyakit

utama nasofaringitis akut dan influenza diperoleh pada format LPLPO (Laporan

Pemakaian Lembar Permintaan Obat) periode 2009 dan daftar harga sediaan yang

diperoleh dari Gudang Farmasi Kabupaten Bantul. Data pemakaian obat tersebut

kemudian dilakukan pengkategorian obat berdasarkan konsep Pareto ABC kemudian

dilakukan analisis indeks kritis dengan menggabungkan pareto nilai pakai dan pareto

nilai investasi.

G. Analisis Data

1. Analisis Pareto

a. Analisis ABC nilai pakai

Seluruh sediaan dihitung jumlah pemakaiannya dalam satu tahun. Kemudian

sediaan diurutkan dari jumlah pemakaian paling banyak hingga jumlah pemakaian

paling sedikit. Dari urutan data tersebut kemudian dibuat klasifikasi sediaan sesuai

jumlah pemakaiannya menjadi golongan ANP, BNP, dan CNP berdasarkan persentase

kumulatif 80%, 15%, dan 5%. Sediaan yang sudah diklasifikasikan kemudian diberi

skor 3 untuk sediaan yang masuk dalam golongan ANP, 2 untuk golongan BNP, dan 1

untuk golongan CNP. Berikut rumus perhitungannya:

Page 48: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

30  

 

% Σ Χ 100%

Keterangan: %NP : % pemakaian sediaan selama 1 tahun p : jumlah pemakaian sediaan dalam 1 tahun ∑p : jumlah seluruh pemakaian sediaan

Setelah diketahui nilai pakai sediaan farmasi di tiap Puskesmas, maka

dilakukan pendataan nilai pakai sediaan farmasi yang merupakan sediaan untuk

nasofaringitis akut dan influenza berdasarkan Pedoman Pengobatan di Puskesmas

tahun 2007 dan obat lain yang mendukung berdasarkan Drug Information Handbook

dan Handbook of Non Prescription Drug.

b. Analisis ABC nilai investasi

Seluruh sediaan didata jumlah pemakaian dan harga satuannya. Kemudian

dihitung nilai investasi dengan cara mengalikan jumlah pemakaian setiap sediaan

dengan harga satuan masing-masing sediaan. Sediaan kemudian diurutkan dari yang

nilai investasinya paling tinggi ke yang paling rendah dan diklasifikasikan menjadi

golongan ANI, BNI, dan CNI berdasarkan persentase kumulatif 80%, 15%, dan 5%.

Sediaan yang sudah diklasifikasikan kemudian diberi skor 3 untuk sediaan yang

masuk dalam golongan ANP, 2 untuk golongan BNP, dan 1 untuk golongan CNP.

Berikut rumus perhitungannya:

Page 49: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

31  

 

Keterangan: NI : nilai investasi p : jumlah pemakaian dalam 1 tahun h : harga satuan + PPN

% ∑ 100%

Keterangan: %NI : persen nilai investasi NI : nilai investasi masing-masing sediaan ∑NI : jumlah nilai investasi seluruh sediaan Setelah diketahui nilai pakai sediaan farmasi di tiap Puskesmas, maka dilakukan

pendataan nilai pakai sediaan farmasi yang merupakan sediaan untuk nasofaringitis

akut dan influenza berdasarkan Pedoman Pengobatan di Puskesmas tahun 2007 dan

obat lain yang mendukung berdasarkan Drug Information Handbook dan Handbook

of Non Prescription Drug.

2. Analisis ABC indeks kritis

Analisis ABC indeks kritis dilakukan dengan menjumlah skor nilai pakai

dan nilai investasi masing-masing sediaan dengan rumus berikut:

Keterangan: NIK : nilai indeks kritis Snp : skor nilai pakai Sni : skor nilai investasi Dari hasil perhitungan tersebut kemudian sediaan diurutkan dari nilai indeks

kritis paling besar ke yang paling kecil dan diklasifikasikan menjadi golongan ANIK,

Page 50: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

32  

 

BNIK, dan CNIK berdasarkan hasil penjumlahan antara skor nilai pakai dan nilai

investasi. Untuk nilai pakai dan nilai investasi dengan skor A dikonversikan menjadi

3, skor B menjadi 2, dan skor C menjadi 1, jadi range skor yang didapat adalah 2-6.

Sediaan akan dikategorikan menjadi 3 golongan, sehingga perlu dilakukan

penghitungan range untuk masing-masing golongan dengan cara sebagai berikut:

Jadi range skor yang diperoleh adalah:

6 2

3 43 1,33

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka sediaan dengan skor 2 - 3,33 masuk dalam

golongan CNIK, sediaan dengan skor 3,34 – 4,66 masuk dalam golongan BNIK, dan

sediaan dengan skor 4,67 – 6 masuk dalam golongan ANIK.

3. Analisis Prioritas Sediaan Farmasi

Pada analisis ini dilakukan dengan mendata seluruh sediaan farmasi yang

masuk dalam kriteria ANIK di masing-masing puskesmas. Sediaan tersebut kemudian

didata golongan Pareto indeks kritisnya di puskesmas lain dengan penyakit utama

nasofaringitis akut dan influenza. Setelah diperoleh data golongan nilai indeks kritis

sediaan di masing-masing puskesmas kemudian sediaan yang masuk dalam ANIK

diberi skor 3, BNIK diberi skor 2, dan CNIK diberi skor 1, sehingga diperoleh range

skor untuk tiap sediaan adalah 3-9. Skor tersebut kemudian diurutkan dari skor

Page 51: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

33  

 

tertinggi ke terendah. Dari seluruh sediaan akan dipisahkan menjadi 3 golongan,

untuk itu perlu dilakukan penghitungan range tiap golongan dengan cara sebagai

berikut:

Jadi range skor yang diperoleh adalah:

9 3

3 63 2

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka golongan C adalah sediaan dengan skor 3-5,

golongan B adalah sediaan dengan skor 6-7, dan golongan A adalah sediaan dengan

skor 8-9. Sediaan yang menjadi prioritas di Puskesmas dengan penyakit utama

nasofaringitis akut dan influenza adalah sediaan yang masuk dalam golongan ANIK di

tiga puskesmas.

H. Kesulitan Penelitian

Pada penelitian ini kesulitan yang dihadapi peneliti terjadi pada saat

pengambilan data karena ada beberapa nama sediaan yang salah tulis pada LPLPO

sehingga penulis harus melakukan pengecekan ulang nama sediaan tersebut ke

Gudang Farmasi Kabupaten Bantul. Selain itu adanya beberapa obat bantuan gempa

yang tidak diadakan oleh Gudang Farmasi Kabupaten Bantul sehingga peneliti harus

memisahkan sediaan tersebut dan memasukkan pada kriteria eksklusi.

Page 52: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

34  

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini tujuannya adalah mengetahui nilai Pareto ABC sediaan farmasi

dilihat dari nilai pakai dan nilai investasi dan mengetahui nilai indeks kritis sediaan

farmasi di Puskesmas Kabupaten Bantul dengan penyakit utama nasofaringitis akut

dan influenza periode 2009 serta untuk mengetahui sediaan farmasi yang menjadi

prioritas dalam pengadaan sediaan farmasi di Puskesmas Kabupaten Bantul dengan

penyakit utama nasofaringitis akut dan influenza. Penelitian ini dilakukan dengan

menganalisis sediaan farmasi dengan konsep Pareto ABC. yaitu mengklasifikasikan

persediaan berdasarkan nilai barang selama 1 periode (satu tahun).

A. Analisis Pareto ABC Sediaan Farmasi di Puskesmas Kabupaten Bantul dengan Pola Penyakit Nasofaringitis Akut dan Influenza periode 2009

1. Analisis ABC Nilai Pakai

Nilai pakai suatu sediaan dapat ditentukan dengan mengetahui jumlah

persediaan awal dan jumlah sisa stok pada ruang penyimpanan sediaan farmasi.

Jumlah pemakaian per item selama satu bulan dikumulatifkan menjadi jumlah

pemakaian selama satu tahun, setelah itu dihitung persen pemakaiannya per item dan

diurutkan dari persen pemakaian terbanyak hingga terkecil kemudian dikelompokan

berdasarkan analisis ABC.

Page 53: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

35  

Data jumlah pemakaian sediaan farmasi akan digunakan untuk menentukan

nilai indeks kritis. Masing-masing item sediaan farmasi yang masuk ke dalam

kelompok A diberi skor 3, untuk sediaan farmasi yang masuk ke dalam kelompok B

diberi skor 2 dan untuk sediaan farmasi yang masuk ke dalam kelompok C diberi skor

1.

Tabel II. Hasil Analisis ABC Nilai Pakai Sedian Farmasi di Tiap Puskesmas Tahun 2009

Puskesmas Kelompok Jumlah item

sediaan farmasi (%)

Jumlah pemakaian (%)

Pandak 1

ANP 21 (14,29)

489157 (79,15%)

BNP 25 (17,00%)

97186 (15.72 %)

CNP 101 (68,71%)

31719 (5.13 %)

TOTAL 147 (100%)

618062 (100%)

Bantul 1

ANP 19 (13,57%)

442069 (79.72%)

BNP 20 (14,29 %)

82799 (14.93%)

CNP 101 (72,14%)

29684 (5.35 %)

TOTAL 140 (100%)

554552 (100%)

Banguntapan 1

ANP 22 (15,07 %)

556976 (79.56%)

BNP 32 (21,92 %)

107679 (15.38 %)

CNP 92 (63,01%)

35456 (5,06%)

Total 146 (100%)

700111 (100%)

Page 54: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

 

P

s

p

m

i

2

y

Gambar 6Nilai P

Set

Perbedaan in

sediaan farm

penyakit y

menggunaka

Pad

item dengan

21 item ata

yang masuk

. Diagram BPakai Puske

iap puskesm

ni tergantun

masi juga d

yang terjadi

an maka pem

da tabel II to

n total pemak

au 14,29% d

k kelompok

Pandak 

Bantul 1

Bangunt

% pem

akaian

Batang Itemesmas Pand

mas memp

ng dari pola

dapat dipen

i dimasyar

makaian item

otal item sed

kaian 61806

dengan pem

B adalah 2

0

10

20

30

40

50

60

70

80

1 7

1 7

tapan 1 7

21

22

19

m Sediaan Fdak 1, Bantu

unyai jenis

konsumsi d

ngaruhi oleh

rakat sekita

m tersebut ma

diaan farma

62. Dari 147

makaian seba

25 item ata

A79.15

79.72

79.56

Nilai P

1 item

2 item

9 item

Farmasi Berul 1, Bangun

s dan juml

dari item ter

h adanya po

ar. Semakin

akin banyak

si di Puskes

item yang m

anyak 489.1

au 17% den

B15.72

14.93

15.38

akai

25 item

20 item

32 item

rdasarkan Antapan1 tah

lah item y

rsebut. Juml

ola penyaki

n banyak

k.

smas Pandak

masuk kelom

57 atau 79,

ngan pemaka

C5.13

5.35

5.06

101 item 

101 item

92 item 

Analisis ABChun 2009

yang berbed

lah pemakai

it atau wab

pasien ya

k 1 adalah 1

mpok A adal

,15%. Sedia

aian sebany

36 

C

da.

ian

bah

ang

47

lah

aan

yak

Page 55: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

37  

97.186 atau 15,72%. Sediaan yang masuk kelompok C adalah 101 item atau 68,71%

dengan pemakaian sebanyak 31719 atau 5,13%.

Total item sediaan farmasi di Puskesmas Bantul 1 adalah 140 item dengan

total pemakaian 554552. Dari 140 item yang masuk kelompok A adalah 19 item atau

13,57% dengan pemakaian sebanyak 442069 atau 79,72%. Sediaan yang masuk

kelompok B adalah 20 item atau 14,29% dengan pemakaan sebanyak 82799 atau

14,93%. Sediaan yang masuk kelompok C adalah 101 item atau 72,14% dengan

pemakaian sebanyak 29.684 atau 5,35%.

Total item sediaan farmasi di Puskesmas Banguntapan 1 adalah 147 item

dengan total pemakaian 700111. Dari 147 item yang masuk kelompok A adalah 22

item atau 15,07% dengan pemakaian sebanyak 556976 atau 79,50%. Sediaan yang

masuk kelompok B adalah 32 item atau 21,92% dengan pemakaan sebanyak 107679

atau 15,38%. Sediaan yang masuk kelompok C adalah 92 item atau 63,01% dengan

pemakaian sebanyak 35456 atau 5,06%.

Pada gambar 6. jumlah item kelompok A paling banyak terdapat di

Puskesmas Banguntpan 1 sebanyak 22 item. Jumlah item kelompok B paling banyak

terdapat di Puskesmas Banguntapan 1 sebanyak 32 item. Jumlah yang sama item

kelompok C di Puskesmas Pandak 1 dan Bantul 1 yaitu 101 item.

Nasofaringitis akut merupakan penyakit yang disebabkan oleh beberapa

jenis virus. Terkait dengan pengobatannya karena tidak ada anti-virus yang efektif

untuk menyembuhkan nasofaringitis, maka pengobatan difokuskan pada

menghilangkan gejala seperti batuk, hidung tersumbat, kadang-kadang disertai

Page 56: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

38  

demam (Simasek, 2007). Gejala nasofaringitis akut dengan influenza hampir sama.

Biasanya pada influenza disertai dengan demam sedangkan pada nasofaringitis akut

gejala pada hidung (pilek) lebih menonjol (Direkorat Jenderal Bina Kefarmasian,

2007).

Obat yang digunakan untuk influenza menurut Pedoman Pengobatan Dasar

Puskesmas yaitu parasetamol tablet 500 mg, asetosal tablet 500 mg dan antibiotika

jika terkena infeksi sekunder serta pengobatan simtomatis diperlukan untuk

menghilangkan gejala yang terasa berat atau mengganggu dilakukan dengan

mengurangi gejala-gejalanya seperti demam, pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin,

sakit tenggorokan, batuk, sakit kepala, nyeri otot.

Tabel III. Hasil Analisis ABC Nilai Pakai Obat Berdasarkan Pedoman Pengobatan Dasar Puskesmas

Puskesmas Parasetamol

Tablet 500 mg Parasetamol sirup Asetosal Tablet

500 mg Jumlah Pemakaian JumlahPemakaian Jumlah Pemakaian

Pandak 1 38857 (A) 335 (C) - Bantul 1 31500 (A) 306 (C) 200 (C)

Banguntapan 1 50550 (A) 317 (C) - Total 91907 648 200

Pada tabel III. Total pemakaian parasetemol tablet 500 mg di puskesmas

Pandak 1, Bantul 1 dan Banguntapan 1 sebesar 91907. Berdasarkan hasil analisis

ABC nilai pakai, parasetamol tablet 500 mg masuk dalam kelompok A. Di puskesmas

terdapat 2 bentuk sediaan parasetamol yaitu tablet dan sirup. Total pemakaian

parasetamol sirup sebesar 648. Berdasarkan hasil analisis ABC nilai pakai,

Page 57: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

39  

parasetamol sirup masuk dalam kelompok C begitu juga dengan asetosal tablet 500

mg. Total pemakaian asetosal tablet 500 mg hanya sebesar 200.

Dari nilai pakai tiga obat tersebut, terlihat bahwa parasetamol tablet 500 mg

merupakan obat yang memiliki pemakaian tertinggi untuk pengobatan nasofaringitis

akut dan influenza. Tingginya pemakaian parasetamol tablet 500 mg maka banyak

pasien yang menggunakan obat tersebut oleh karenanya persediaan harus selalu

dijaga, perlu pemantauan yang ketat, peninjauan secara tetap agar tidak terjadi

kekosongan sehingga tercapai untuk memenuhi kebutuhan resep. Sedangkan untuk

asetosal tablet 500 mg hanya dipakai di satu puskesmas saja dan jumlah pemakaianya

sedikit.

Tabel IV. Jumlah Pemakaian Obat Pendukung Nasofaringitis akut dan Influenza di Puskesmas Pandak 1

No. Nama Obat Jumlah Pemakaian Kelompok

1. Vitamin C tablet 50 mg 49153 A 2. Klorfeniramin maleat tablet 4 mg 46542 A 3. Glyseril guaiacolat tablet 100 mg 41286 A 4. Amoxicillin kaplet 500 mg 27952 A 5. Ibuprofen tablet 200 10527 A 6. Dekstromethropan tablet 15 mg 8368 A 7. Multivitamin tablet 4050 B 8. Obat batuk hitam 997 C 9. Ibuprofen tablet 400 mg 982 C 10. Amoksillina sirup kering 125 mg/5ml 485 C 11. Dekstromethropan HBr sirup 10mg/ml 196 C

Obat yang digunakan untuk pengobatan simptomatis dan untuk mengurangi

gejala – gejala nasofaringits akut dan influenza berdasarkan hasil analisis ABC nilai

pakai di Puskesmas Pandak 1 paling banyak adalah vitamin C dengan total

Page 58: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

40  

pemakaian 49153. Banyaknya pemakaian vitamin C ini maka dalam analisis ABC

nilai pakai masuk dalam kelompok A. Berbeda dengan dekstromethropan HBr sirup

10 mg/ml jumlah pemakaiannya selama satu tahun hanya 192 sehingga dalam analisis

ABC nilai pakai masuk dalam kelompok C.

Total pemakaian parasetamol tablet 500 mg selama 1 tahun di Puskesmas

Pandak 1 adalah 38857. Bila parasetamol diminum 3 x sehari selama 5 hari, maka

sejumlah 38857 parasetamol tablet 500 mg digunakan oleh 2590 pasien. Dengan

asumsi bahwa parasetamol tersebut hanya digunakan untuk nasofaringitis akut dan

influenza. Untuk konsumsi parasetamol sirup selama satu tahun sebanyak 335 botol.

Apabila satu pasien anak-anak mendapatkan 1 botol parasetamol sirup maka jumlah

pasien anak-anak sebanyak 335.

Tabel V. Jumlah Pemakaian Obat Pendukung Nasofaringitis akut dan Influenza di Puskesmas Bantul 1

No. Nama Obat Jumlah Pemakaian Kelompok

1. Klorfeniramin maleat tablet 4 mg 51000 A 2. Amoksillina kaplet 500 mg 44664 A 3. Glyseril guaiacolat 100 mg tablet 31775 A 4. Vitamin C tab.50mg 14642 A 5. Multivitamin tablet 7445 A 6. Dekstromethropan tablet 15 mg 5600 A 7. Ibuprofen tablet 400 mg 4900 B 8. Ibuprofen tablet 200mg 4600 B 9. Obat batuk hitam 520 C

10. Amoksillina sirup kering 125mg/5ml 466 C 11. Dekstromethropan HBr sirup 10mg/ml 320 C

Obat yang digunakan untuk pengobatan simptomatis nasofaringits akut dan

influenza berdasarkan hasil analisis ABC nilai pakai di Puskesmas Bantul 1 paling

Page 59: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

41  

banyak adalah klorfeniramin maleat tablet 4 mg dengan jumlah pemakaian 51000.

Banyaknya pemakaian maka dalam analisis ABC nilai pakai obat tersebut masuk

dalam kelompok A. Obat yang pemakaianya paling sedikit adalah dekstromethropan

HBr sirup 10mg/ml dengan jumlah pemakaian 520 sehingga obat ini masuk dalam

kelompok C.

Total pemakaian parasetamol tablet 500 mg selama 1 tahun di Puskesmas

Bantul 1 adalah 31500. Bila parasetamol diminum 3 x sehari selama 5 hari, maka

sejumlah 31500 parasetamol tablet 500 mg digunakan sebanyak 2100 pasien. Dengan

asumsi bahwa parasetamol tersebut hanya digunakan untuk nasofaringitis akut dan

influenza. Untuk konsumsi parasetamol sirup selama satu tahun sebanyak 466 botol.

Apabila satu pasien anak-anak mendapatkan 1 botol parasetamol sirup maka jumlah

pasien anak-anak sebanyak 446.

Tabel VI. Jumlah Pemakaian Obat Pendukung Nasofaringitis akut dan Influenza di Puskesmas Banguntapan 1

No. Nama Obat Jumlah Pemakaian Kelompok 1. Klorfeniramin maleat tablet 4 mg 56828 A 2. Glyseril guaiacolat 50937 A 3. Vitamin C tablet 50 mg 38826 A 4. Amoksillina kaplet 500 mg 25986 A 5. Multivitamin tablet 8801 A 6. Ibuprofen tablet 400 mg 6023 B 7. Dekstromethropan tablet 15 mg 2585 B 8. Ibuprofen tablet 200 mg 2500 B 9. Obat batuk hitam 348 C 10. Amoksillina sirup kering 125mg/5ml 312 C 11. Dekstromethropan HBr sirup 10mg/ml 200 C

Page 60: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

42  

Obat yang digunakan untuk pengobatan simptomatis nasofaringits akut dan

influenza berdasarkan hasil analisis ABC nilai pakai di Puskesmas Banguntapan 1

paling banyak jumlah pemakaiannya adalah klorfeniramin maleat yaitu 56828.

Berdasarkan analisis ABC obat ini masuk dalam kelompok A. obat yang

penggunaanya paling sedikit adalah dekstromethropan HBr sirup 10mg/ml dengan

pemakaian 200 dan obat ini masuk dalam kelompok C.

Total pemakaian parasetamol tablet 500 mg selama 1 tahun di Puskesmas

Banguntapan 1 adalah 50550. Bila parasetamol diminum 3 x sehari selama 5 hari,

maka parasetamol tablet 500 mg digunakan oleh 3370 pasien. Dengan asumsi bahwa

parasetamol tersebut hanya digunakan untuk nasofaringitis akut dan influenza. Untuk

konsumsi parasetamol sirup selama satu tahun sebanyak 317 botol. Apabila satu

pasien anak-anak mendapatkan 1 botol parasetamol sirup maka jumlah pasien anak-

anak sebanyak 317.

Dari hasil analisis ABC nilai pakai tiga puskesmas dengan pola penyakit

utama nasofaringitis akut dan influenza bahwa obat - obat yang masuk dalam

kelompok A dan B relative sama jenisnya, yang berarti bahwa pemakaiannya tinggi

dan digunakan sebagai terapi nasofaringitis akut dan influenza. Dari analisis ABC

nilai pakai ini maka bisa dijadikan pertimbangan untuk puskesmas dengan pola

penyakit nasofaringitis akut dan influenza bahwa obat-obat untuk terapi nasofaringitis

akut dan influenza tidak hanya parasetamol tablet 500 mg namun ada obat lain juga

yang pemakaiannya tinggi sehingga persediaan obat tersebut harus selalu dijaga,

pemantauan yang ketat agar tidak terjadi kekosongan supaya dapat melayani

Page 61: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

43  

kebutuhan resep dalam pengobatannya. Obat tersebut adalah klorfeniramin maleat 4

mg tablet, gliseril guaiacolat 100 mg, multivitamin tablet, vitamin C, amoksillina

kaplet 500 mg, ibuprofen 400 mg tablet, dekstromethropan tablet 15 mg.

2. Analisis ABC Nilai Investasi

Pada analisis nilai investasi selain dibutuhkan data jumlah pemakaian

dibutuhkan juga harga satuan (harga + ppn) sediaan tersebut. Setelah diketahui

jumlah pemakaian dan harga sediaannya maka jumlah pemakaian tiap sediaan dikali

dengan harga sediaannya sehingga akan diperoleh nilai investasinya. Setelah

diperoleh nilai investasi kemudian dibuat persentase dari tiap item sediaan. Kemudian

diurutkan dari sediaan dengan persentase tertinggi hingga sediaan dengan persentase

terendah. Setelah dipersenkan dari yang tertinggi sampai dengan terendah barang-

barang yang masuk dalam golongan A diberi skor 3, golongan B diberi skor 2 dan

golongan C diberi skor 1.

Tabel VII. Hasil Analisis ABC Nilai Investasi di Puskesmas Pandak 1 Tahun 2009

Kelompok Jumlah item

sediaan farmasi

% item sediaan farmasi

Jumlah investasi (Rp) % investasi Rata – rata per item

(Rp)

ANI 33 22,45 84.083.049,04 79,79 2.547.971,18 BNI 35 23,81 15.897.628,99 15,08 454.217,97 CNI 79 53,74 5.403.333,56 5,13 68.396,63

Total 147 100 105.384.011,59 100 716.898,04

Pada tabel VII. terdapat 147 item dengan total investasi sebesar Rp

105.384.011,59. Dari 147 item, sediaan yang masuk dalam kelompok A sebesar 33

Page 62: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

 

i

p

s

R

s

R

f

K

item atau 22

per itemnya

sebesar 35 it

Rata- rata p

sebesar 79 i

Rata- rata pe

Gambar

Dar

farmasi ma

Kelompok B

2

4

6

8

10

12

%  nilai rup

iah 

2,45% denga

a sebesar R

tem atau 23,

er itemnya s

item atau 53

er itemnya se

r 7. Grafik DInve

ri gambar 7

ampu memb

B sebesar 23

0, 00

20

40

60

80

00

20

0 2

Distrib

15 % da

8

an jumlah inv

Rp 2.547.97

,81% dengan

sebesar 454

3,74% denga

ebesar Rp 68

Distribusi Pstasi di Pus

7 menunjukk

berikan kon

,81% sediaa

22.45, 79

20 40

busi Persed

ari nilai total

80 % dari nilai

vestasi Rp 84

1,18. Sediaa

n jumlah inv

.217,97. Sed

an jumlah in

8.396,63.

Persediaan Akemas Pand

kan bahwa k

ntribusi sebe

an farmasi m

9.79

46.26, 94

60

%persediaan

diaan ABC Investasi

i total

4.083.049,04

an yang ma

vestasi Rp 15

diaan yang m

nvestasi Rp

ABC Berdadak 1 Tahu

kelompok A

esar 80% d

mampu memb

.87

80

n

Berdasarki   

5 % dari ni

4 atau 79,79

asuk dalam

5.897.628,99

masuk dalam

5.403.333,5

asarkan Anan 2009

A sebesar 22

dari total n

berikan kon

100, 100

100 12

kan Nilai 

ilai total

9%. Rata – ra

m kelompok

9 atau 15,08%

m kelompok

56 atau 5,13%

alisis Nilai

2,45% sedia

nilai investa

tribusi sebes

0

20

44 

ata

B

%.

k C

%.

aan

asi.

sar

Page 63: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

45  

15% dari total nilai investasi. Kelompok C sebesar 53,74% sediaan farmasi

memberikan kontribusi sebesar 5%. Kelompok C memiliki presentase besar namun

hanya berkontribusi sebesar 5% terhadap total nilai investasi. Persediaan kelompok A

sebaiknya ditekan serendah mungkin dengan frekuensi pembelian yang sering.

Tabel VIII. Nilai Investasi Sediaan Untuk Terapi Nasofaringitis Akut dan Influenza

No. Obat Nilai Investasi (Rp)

Puskesmas Pandak 1

Puskesmas Bantul 1

Puskesmas Banguntapan 1 Total (Rp)

1 Parasetamol tablet

500 mg 2.731.258,53 A 2.214.135,00 A 3.553.159,50 A 8.498.553,03

2 Parasetamol syrup

120mg/5ml 577.875,00 B 527.850,00 B 546.825,00 B 1.652.550,00

3 Asetosal tablet 500 mg - - 19.924,00 C - - 19.924,00

Dilihat dari tabel VIII parasetamol tablet 500 mg adalah obat yang masuk

dalam kelompok A di setiap puskesmas dan mempunyai nilai investasi yang besar.

Total investasi parasetamol tablet 500 mg selama 1 tahun di 3 puskesmas tersebut

adalah Rp 8.498.553,03. Total investasi parasetamol sirup 120mg/5ml selama 1 tahun

di 3 puskesmas tersebut adalah Rp 1.652.550,00. Persediaan parasetamol tablet 500

mg perlu pengawasan dan pemantauan yang ketat jangan sampai terjadi kekosongan.

Begitu juga dengan parasetamol sirup perlu pengawasan dan kontrol meskipun pada

nilai pakai parasetamol sirup masuk dalam kelompok C namun mempunyai nilai

investasi yang cukup besar, sedangkan sediaan asetosal tablet 500 mg, karena masuk

dalam kelompok C dan hanya memberikan nilai investasi Rp 19.924,00 selama

setahun untuk pengadaan periode berikutnya sebaiknya ditiadakan saja.

Page 64: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

46  

Tabel IX. Nilai Investasi Obat Pendukung Nasofaringitis akut dan Influenza di Puskesmas Pandak 1 Tahun 2009

No. Nama Obat Jumlah Investasi (Rp)

Kelompok

1 Amoksillina kaplet 500 mg 31.026.720,00 A 2 Multivitamin tablet 2.673.000,00 A 3 Obat batuk hitam 2.437.665,00 A 4 Amoksillina sirup kering 125 mg/5ml 1.649.000,00 A 5 Gliseril guaiacolat tablet 100 mg 959.486,64 A 6 Vitamin C 916.211,92 A 7 Ibuprofen tablet 200 mg 772.260,72 B 8 Dekstromethropan HBr sirup 10 mg/ml 470.400,00 B 9 Dekstromethropan tablet 15 mg 357.648.32 B 10 Klorfeniramin maleat 4 mg tablet 302.523,00 B 11. Ibuprofen tablet 400 mg 144.854,82 C

Pada tabel IX. Hasil analisis ABC nilai investasi untuk obat pendukung

nasofaringitis akut dan influenza paling besar investasinya dimiliki oleh amoksillina

kaplet 500 mg yaitu sebesar Rp 31.026.720,00 sehingga obat ini masuk dalam

kelompok A. Paling sedikit investasinya dimiliki oleh ibuprofen tablet 400 mg yaitu

sebesar Rp 144.854,82 sehingga obat ini masuk dalam kelompok C. Ada beberapa

obat di nilai pakai masuk dalam kelompok C tetapi di nilai investasi masuk dalam

kelompok A. Contohnya obat batuk hitam dan amoksilina sirup kering 125 mg/5ml

pada nilai pakai masuk dalam kelompok C namun pada nilai investasi masuk dalam

kelompok A, hal ini disebabkan karena nilai investasi dari obat tersebut yang tinggi

sehingga pada analisis ABC nilai investasi masuk dalam kelompok A.

Page 65: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

 

i

p

s

R

C

R

Tabel X. H

Kelompo

ANI BNI CNI

Total

Pad

110.682.725

item atau 17

per itemnya

sebesar 33 it

Rata- rata pe

C sebesar 82

Rata- rata pe

Gambar

1

1

% nilai rup

iah 

Hasil Analis

ok Jumlah it

sediaanfarmas

25 33 82 140

da tabel X

5,46. Dari 14

7,86% denga

a sebesar R

tem atau 23,

er itemnya s

2 item atau 5

er itemnya se

r 8. Grafik DInve

0, 00

20

40

60

80

00

20

0

15 %t

80to

Distrib

is ABC Nilatem n si

% itesediafarm

17,823,558,5100

X terdapat

40 item, sed

an jumlah inv

Rp 3.530.373

,57% dengan

sebesar Rp 5

58,57% deng

ebesar Rp 70

Distribusi Pestasi di Pus

17.86, 79.7

20 40

% dari nilai total

0 % dari nilai otal

busi  Persed

ai Investasi em aan

masi J

pema

86 88.257 16.6457 5.780 110.6

140 item

diaan yang m

vestasi Rp 8

3,13. Sediaa

n jumlah inv

504.286,97.

gan jumlah i

0.511,31

Persediaan Askemas Ban

7441.43, 94.78

60% persediaan

iaan ABC Be

di Puskesm

Jumlah akaian (Rp) p

59.328,33 41.470,04 81.927,09 682.725,46

dengan tot

masuk dalam

8.259.328,3

an yang ma

vestasi Rp 16

Sediaan yan

investasi Rp

ABC Berdantul 1 Tahun

8

80 1n

5 % dari nilai

erdasarkan N

mas Bantul 1

% jumlah pemakaian

79,74 15,04 5,22 100

tal investasi

m kelompok

3 atau 79,74

asuk dalam

6.641.470,04

ng masuk da

5.781.927,0

asarkan Anan 2009

100, 100

00 120

 total

Nilai Investa

1 Tahun 200

Rata – rata peitem (Rp)

3.530.373,13504.286,9770.511,31

790.590,90

i sebesar R

k A sebesar

4%. Rata – ra

m kelompok

4 atau 15,04%

lam kelomp

09 atau 5,22%

alisis Nilai

asi

47 

09

er

3

Rp

25

ata

B

%.

ok

%.

Page 66: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

48  

Grafik distribusi persediaan ABC berdasarkan analisis nilai investasi pada

gambar 8 menunjukkan bahwa kelompok A sebesar 17,86% sediaan farmasi mampu

memberikan kontribusi sebesar 80% dari total nilai investasi. kelompok B sebesar

23,57% sediaan farmasi mampu memberikan kontribusi sebesar 15% dari total nilai

investasi. Kelompok C sebesar 58,57% sediaan farmasi memberikan kontribusi

sebesar 5%. Kelompok C memiliki presentase besar namun hanya berkontribusi

sebesar 5% terhadap total nilai investasi, sehingga untuk periode berikutnya

persediaan kelompok C perlu dikendalikan. Persediaan kelompok A sebaiknya

ditekan serendah mungkin dengan frekuensi pembelian yang sering.

Tabel XI. Nilai Investasi Obat Pendukung Nasofaringitis akut dan Influenza di Puskesmas Bantul 1 Tahun 2009

No. Nama Obat Jumlah Investasi (Rp)

Kelompok

1 Amoksillina kaplet 500 mg 49.577.040,00 A 2 Multivitamin tablet 4.913.700,00 A 3 Amoksillina sirup kering 125 mg/5ml 1.584.400,00 A 4 Obat batuk hitam 1.271.400,00 A 5 Dekstromethropan HBr sirup 10 mg/ml 768.000,00 A 6 Gliseril guaiacolat 738.451,00 B 7 Ibuprofen tablet 400 mg 722.799,00 B 8 Ibuprofen tablet 200 mg 337.456,00 B 9 Klorfeniramin maleat 4 mg tablet 331.500,00 B 10 Vitamin C tablet 265.843,68 B 11 Dekstromethropan tablet 15 mg 239.344,00 C

Dari tabel XI. Hasil analisis ABC nilai investasi untuk obat pendukung

nasofaringitis akut dan influenza paling besar investasinya dimiliki oleh amoksillina

kaplet 500 mg yaitu sebesar Rp 49.577.040,00 sehingga obat ini masuk dalam

kelompok A. obat yang paling sedikit nilai investasinya adalah dekstromethropan

Page 67: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

49  

tablet 15 mg dengan nilai investasi sebesar Rp 239.344,00 sehingga obat ini dalam

analisis ABC nilai investasi masuk dalam kelompok C. Ada beberapa obat yang di

nilai pakai masuk dalam kelompok C namun di nilai investasi masuk dalam

kelompok A, contohnya amoksillina sirup kering 125mg/5ml. Meskipun di nilai pakai

masuk kelompok C namun di nilai investasi masuk kelompok A hal ini disebabkan

karena nilai investasi obat tersebut yang tinggi sehingga masuk dalam kelompok A

Tabel XII. Hasil Analisis ABC Nilai Investasi di Puskesmas Banguntapan 1 Tahun 2009

Kelompok Jumlah item

sediaan farmasi

% item sediaan farmasi

Jumlah pemakaian (Rp)

% jumlah pemakaian

Rata – rata per item (Rp)

ANI 31 21,23 118.856.118,69 79,76 3.834.068,35 BNI 37 25,34 22.455.155,64 15,07 606.896,10 CNI 78 53,43 7.708.967,77 5,17 98.832,92

Total 146 100 149.020.242,10 100 1.020.686,59

Pada tabel XII. Terdapat 146 item dengan total investasi sebesar Rp

149.020.242,10. Dari 140 item, sediaan yang masuk dalam kelompok A sebesar 31

item atau 21,23% dengan jumlah investasi Rp 118.856.118,69 atau 79,76%. Rata –

rata per itemnya sebesar Rp 3.834.068,35. Sediaan yang masuk dalam kelompok B

sebesar 37 item atau 25,34% dengan jumlah investasi Rp 22.455.155,64 atau 15,07%.

Rata- rata per itemnya sebesar Rp 606.896,10. Sediaan yang masuk dalam kelompok

C sebesar 78 item atau 53,43% dengan jumlah investasi Rp 7.708.967,77 atau 5,17%.

Rata- rata per itemnya sebesar Rp 98.832,92

Page 68: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

 

m

m

2

f

b

u

P

p

Gambar

Gra

menunjukka

memberikan

25,34% (46

15% dari tot

farmasi mem

besar namun

untuk perio

Persediaan

pembelian y

% nilai rup

iah

r 9. Grafik DInvestas

afik distribus

an bahwa k

n kontribusi

,57%-21,23%

tal nilai inve

mberikan ko

n hanya berk

ode berikutn

kelompok A

yang sering.

0, 00

20

40

60

80

100

120

0

Distribu

80

15 % 

Distribusi Psi di Puskes

si persediaan

kelompok A

sebesar 80%

%) sediaan

estasi. Kelom

ontribusi seb

kontribusi se

nya jumlah

A sebaikny

21.23, 7

20 40

usi Persedia

 % dari nilai t

dari nilai tota

Persediaan Amas Bangun

n ABC berd

A sebesar

% dari total

farmasi ma

mpok C seb

besar 5%. K

ebesar 5% t

h persediaan

ya ditekan s

9.76

46.57, 94.

60

% persediaan

an ABC Berd

otal

5

al

ABC Berdantapan 1 Ta

dasarkan nila

21,23%

nilai invest

ampu memb

esar 53,43%

elompok C

erhadap tota

n kelompok

serendah mu

.83

80 100

n

dasarkan Ni

 % dari nilai t

asarkan Anaahun 2009

ai investasi p

sediaan far

tasi. Kelomp

berikan kont

% (100%-46

memiliki pr

al nilai inves

k C perlu

ungkin den

100, 100

0 120

lai Investasi

total

alisis Nilai

pada gambar

rmasi mam

pok B sebes

tribusi sebes

6,57%) sedia

resentase ya

stasi, sehing

dikendalika

ngan frekuen

50 

r 9

mpu

sar

sar

aan

ang

gga

an.

nsi

Page 69: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

51  

Tabel XIII. Nilai Investasi Obat Pendukung Nasofaringitis akut dan Influenza di Puskesmas Banguntapan 1 Tahun 2009

No. Nama Obat Jumlah

Investasi (Rp) Kelompok

1 Amoksillina kaplet 500 mg 28.844.460,00 A 2 Multivitamin tablet 5.808.660,00 A 3 Gliseril guaiacolat 1.183.775,88 A 4 Amoksillina sirup kering 125 mg/5ml 1.060.800,00 A 5 Ibuprofen tablet 400 mg 888.452,73 A 6 Obat batuk hitam 850.860,00 A 7 Vitamin C tablet 723.716,64 B 8 Dekstromethropan HBr sirup 10mg/ml 480.000,00 B 9 Ibuprofen tablet 200 mg 183.400,00 C 10 Klorfeniramin maleat 4 mg tablet 369.382,00 C 11 Dekstromethropan tablet 15 mg 110.482,90 C

Pada tabel XIII hasil analisis ABC nilai investasi sediaan farmasi yang

mempunyai nilai investasi terbesar dimiliki oleh amoksillina kaplet 500 mg dengan

nilai investasi sebesar Rp 28.844.460,00. Besarnya nilai investasi pada analisis ABC

nilai investasi maka obat ini masuk dalam kelompok A. Obat yang mempunyai nilai

investasi paling kecil adalah dekstromethropan tablet 15 mg dengan nilai investasi

sebesar Rp 110.482,90. Kecilnya nilai investasi desktromethropan tabet 15 mg maka

pada analisis ABC nilai investasi masuk dalam kelompok C. Meskipun kecil nilai

investasinya namun pada pemakaian obat ini cukup tinggi. Pada analisis nilai pakai

termasuk obat dalam kelompok B, sehingga obat ini masih harus diadakan dengan

jumlah persediaan ditekan serendah mungkin.

Dari hasil analisis ABC nilai investasi tiga puskesmas dengan pola penyakit

nasofaringitis akut dan influenza untuk jenis item yang masuk kelompok A dan B

Page 70: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

 

r

d

j

m

p

f

A

B

k

relattif sama

dan paraseta

juga yang

mempunyai

perlu perha

frekuensi pe

 

Gambar 10Nilai In

Pad

ABC nilai

Banguntapan

kelompok B

a. Hal ini me

amol sirup y

digunakan

nilai investa

atian khusu

embelian leb

0. Diagram nvestasi Pusk

da gambar 10

investasi u

n 1 adalah t

B paling bany

Pandak 1

Bantul 1

Bangunta

% investasi

enunjukkan b

yang mempu

untuk peng

asi tinggi. O

s, jumlah

ih sering, se

Batang Itemkesmas Pan

0. Diagram

untuk item

tinggi diband

yak di Puske

01020304050607080

1 7

7

apan 1 7

N

31

31

25

bahwa tidak

unyai nilai i

gobatan naso

Oleh karenan

persediaan

erta pemanta

m Sediaan Fndak 1, Ban

batang item

kelompok

dingkan den

esmas Bangu

A9.15

9.72

9.56

Nilai Inve

1 item

1 item

5 item

hanya obat p

investasi tin

ofaringitis a

nya item A d

ditekan ser

auan yang ke

Farmasi Bertul 1, Bangu

m sediaan far

A di Pu

ngan Puskesm

untapan 1, pa

B15.72

14.29

15.38

estasi

35 item

33 item

37 item

parasetamol

nggi, namun

akut dan in

dan B dalam

rendah mun

etat.

rdasarkan Auntapan1 ta

rmasi berdas

uskesmas P

mas Bantul

aling sedikit

C5.13

5.35

5.0678 item

79 item

82 item

l tablet 500 m

ada obat la

nfluenza ya

m pengadaan

ngkin deng

Analisis ABahun 2009

sarkan anali

Pandak 1 d

1. Untuk ite

t di Puskesm

52 

mg

ain

ang

nya

gan

BC

sis

dan

em

mas

Page 71: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

53  

Bantul 1. Untuk item kelompok C paling banyak di Puskesmas Bantul 1. Untuk item

C perlu pengelolaan khusus yaitu jumlah persediaannya harus dikendalikan.

Sedangkan item A dan B harus lebih ketat lagi pemantauannya dan persediaanya

harus dijaga supaya tidak berlebihan dan tidak terjadi kekosongan mengingat nilai

investasinya yang tinggi.

Tabel XIV. Jumlah Sediaan Farmasi Berdasarkan Nilai Investasi di Setiap

Puskesmas Tahun 2009

Puskesmas Jumlah Sediaan Farmasi

Kelompok A B C

Pandak 1 140 (Rp105.384.011,59)

22,45% (Rp84.083.049,04)

23,81% (Rp15.897.628,99)

53,74% (Rp5.403.333,56)

Bantul 1 143 (Rp110.682.725,46)

17,86% (Rp 88.259.328,33)

23,57% (Rp 88.259.328,33)

58,57% (Rp 5.781.927,09)

Bangun tapan 1

146 (Rp149.020.242,06)

21,23% (Rp118.856.118,69)

25,34% (Rp 22.455.155,64)

53,43% (Rp 7.708.967,77)

Dari ketiga puskesmas tersebut jumlah total investasi yang paling besar

adalah Banguntapan 1 yaitu sebesar Rp 149.020.242,06. Tingginya nilai investasi

yang dihasilkan oleh kelompok A perlu adanya pengendalian persediaan, supaya

jumlah dan jenis barang yang disimpan dapat selalu memenuhi kebutuhan, tetapi di

lain pihak harus dijaga agar biaya investasi yang timbul dari penyediaan barang

tersebut seminimal mungkin. Sedangkan untuk kelompok C presentase itemnya besar

namun hanya memberikan sedikit nilai investasi sehingga untuk periode selanjutnya

pengadaanya perlu dikendalikan. Untuk obat yang pemakaianya banyak harus tetap

diaadakan namun dengan menekan jumlah persediaan obat tersebut, tapi jika jumlah

pemakaian sedikit bila perlu ditiadakan untuk pengadaan periode selanjutnya.

Page 72: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

54  

Prinsip tersebut menandakan bahwa pengelolaan sediaan harus berdaya guna

(efisien) dan berhasil guna (efektif). Efektif berarti dapat menjamin pemenuhan

kebutuhan sediaan, sedangkan efisien berarti dapat menekan persediaan sampai ke

tingkat minimum.

B. Analisis Pareto ABC Nilai Indeks Kritis Sediaan Farmasi di Puskesmas Kabupaten Bantul dengan Pola Penyakit Nasofaringitis Akut dan

Influenza periode 2009

Analisis indeks kritis dilakukan dengan menjumlah skor nilai pakai dan nilai

investasi masing-masing sediaaan. Dari hasil perhitungan tersebut kemudian sediaan

diurutkan dari nilai indeks kritis paling besar ke yang paling kecil dan

diklasifikasikan menjadi golongan ANIK, BNIK, dan CNIK berdasarkan hasil

penjumlahan antara skor nilai pakai dan nilai investasi. Untuk nilai pakai dan nilai

investasi dengan skor A dikonversikan menjadi 3, skor B menjadi 2, dan skor C

menjadi 1, jadi range skor yang didapat adalah 2-6. Skor 2-3 disebut CNIK, Skor 4

disebut BNIK, dan Skor 5-6 disebut ANIK.

Tabel XV. Jumlah golongan sediaan farmasi dalam NIK setiap puskemas tahun 2009

Puskesmas Jumlah Item

Sediaan Farmasi

Kelompok

A B C

Pandak 1 147 item 29 item 18 item 100 item Bantul 1 140 item 22 item 20 item 98 item Banguntapan 1 146 item 29 item 19 item 98 item

Page 73: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

55  

Pada tabel jumlah sediaan farmasi untuk puskesmas Pandak 1 sebanyak 147

item dengan jumlah golongan ANIK sebanyak 29 item, golongan BNIK sebanyak 18

item dan golongan CNIK sebanyak 100 item. Total item Puskesmas Bantul 1 adalah

143 item dengan jumlah golongan ANIK sebanyak 22 item, golongan BNIK sebanyak

20 item dan golongan CNIK sebanyak 98 item. Total item Puskesmas Banguntapan 1

adalah 146 item dengan jumlah golongan ANIK sebanyak 29 item, golongan BNIK

sebanyak 19 item dan golongan CNIK sebanyak 98 item.

Obat untuk pengobatan nasofaringitis akut dan influenza di Puskesmas

Pandak 1 yang masuk dalam kelompok A dan B adalah parasetamol tablet 500 mg,

amoksillina kaplet 500 mg, vitamin C, dekstromethropan tablet 15 mg, gliseril

guaicolat 100 mg, ibuprofen tablet 200 mg, klorfeniramin maleat 4mg, multivitamin

tablet, obat batuk hitam, amoksillina sirup kering 125mg/5ml

Obat untuk pengobatan nasofaringitis akut dan influenza di Puskesmas

Bantul 1 yang masuk dalam kelompok A dan B adalah parasetamol tablet 500 mg,

amoksillina kaplet 500 mg, multivitamin tablet, vitamin C, gliseril guaiacolat 100 mg,

klorfeniramin maleat 4 mg, dekstromethropan HBr sirup 10mg/ml, amoksillina sirup

kering 125mg/5ml, ibuprofen tablet 200 dan 400 mg, dan obat batuk hitam.

Obat untuk pengobatan nasofaringitis akut dan influenza di Puskesmas

Banguntapan 1 yang masuk dalam kelompok A dan B adalah parasetamol tablet 500

mg, amoksillina kaplet 500 mg, vitamin C, gliseril guaiacolat tablet 100mg,

ibuprofent tablet 400mg, multivitamin tablet, amoksillina sirup kering 125/5ml,

klorfeniramin maleat 4 mg, dan obat batuk hitam.

Page 74: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

56  

Kelompok A dan B adalah yang menjadi prioritas dalam pengadaan untuk

peride selanjutnya. Sedangkan kelompok C perlu pengendalian dan kontrol khusus

dalam jumlah persediaannya. Diperhatikan bahwa obat yang mempunyai pemakaian

cukup tinggi tetap diadakan karena banyak pasien yang menggunakan namun harus

terkontrol agar jumlah obat tidak terlalu banyak yang mana akan menyebabkan obat

rusak atau kadarluarsa. Selain rusak dan kadarluasa untuk mencegah adanya resiko

kehilangan obat. Obat yang terlalu banyak juga membutuhkan ruang lebih untuk

penyimpanannya. Sedangkan untuk obat yang pemakaianya sangat sedikit selama

satu periode dan nilai investasinya sangat kecil bila perlu tidak diadakan.

C. Analisis Prioritas Sediaan Farmasi di Puskesmas Kabupaten Bantul dengan Pola Penyakit Nasofaringitis Akut dan Influenza periode 2009

Analisis ABC indeks kritis seluruh puskesmas dilakukan dengan

memisahkan sediaan farmasi yang termasuk ANIK di setiap puskesmas, kemudiaan

dijadikan satu dan dikelompokkan kembali berdasarkan hasil NIK-nya. NIK-A diberi

skor 3, NIK-B diberi skor 2, dan NIK-C diberi skor 1, dan apabila ada sediaan

farmasi yang tidak digunakan oleh suatu puskesmas, maka diberi nilai 0, kemudian

skor tersebut dijumlahkan sehingga didapat range NIK di tiga puskesmas adalah 3-9.

Nilai 3 didapat apabila terdapat sediaan farmasi yang menjadi ANIK hanya di 1

puskesmas, sedangkan di dua puskesmas lain tidak terdapat sediaan tersebut. Nilai 9

didapat apabila sediaan farmasi tersebut mendapat skor ANIK di semua puskesmas

(tiga puskesmas). Berdasarkan nilai tersebut, dilakukan pengelompokkan dengan

Page 75: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

57  

memberi skor pada setiap nilai penjumlahan tersebut. Nilai 3-5 diberi skor C, nilai 6-

7 diberi skor B, dan 8-9 diberi skor A.

Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui sediaan yang menjadi

prioritas utama untuk pengadaan sediaan farmasi di puskesmas dengan pola penyakit

nasofaringitis akut dan influenza. Dari hasil analisis indeks kritis seluruh puskesmas

obat yang terdapat pada semua puskesmas dan masuk dalam rangking A adalah

amoksillina kaplet 500 mg, antalgin (methampiron) tablet 500 mg, antasida DOEN

tablet kombinasi, captopril tablet 25 mg, gliseril guaiacolat tablet 100mg, kalium

laktat (Kalk) tablet 500 mg, multivitamin tablet, natrium diklofenak 25mg, natrium

diklofenak 50 mg, parasetamol 500 mg dan thiamina HCl monohidrat (vit B1) tab 50

mg.

Tabel XVI. Obat-Obat Kelompok ANIK yang dimiliki 3 Puskesmas

No. Nama Obat Satuan Skor Kelompok Total Pemakaian

Total investasi (Rp)

1 Amoksillina kaplet 500 mg Kaplet 9 A 98602 109.448.220,002 Antalgin (Methampiron) tablet 500 mg Tablet 9 A 89784 8.080.560,003 Antasida DOEN Tablet, Kombinasi Tablet 9 A 110805 10.102.092,004 Asam Askorbat (vit C) tablet 50 mg Tablet 9 A 102241 1.905.772,205 Captopril tablet 25 mg Tablet 9 A 39201 5.399.937,806 Ciprofloxacin 500 mg Tablet 9 A 14111 3.739.415,007 Gliseral Guayacolat 100 mg tablet Tablet 9 A 123998 2.881.713,508 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg Tablet 9 A 64822 2.549.449,309 Multivitamin tablet Tablet 9 A 20296 13.395.360,00

10 Multivitamin neurotropik tablet Tablet 9 A 9984 7.521.446,4011 Natrium Diklofenak 25 mg Tablet 9 A 15618 6.012.149,1012 Natrium Diklofenak 50 mg Tablet 9 A 17303 666.0789,9013 Parasetamol tablet 500 mg Tablet 9 A 120907 8.498.553,00

Page 76: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

58  

Tabel XVII. Lanjutan

14 Piridoksin HCl (vit B6) tablet 10 mg Tablet 9 A 79301 1.350.496,00

15 Thiamina HCL monohidrat (vit B1 ) tab50 mg Tablet 9 A 122082 2.915.318.20

Total 190.461.272,00

Berdasarkan tabel XVI dan XVII terdapat 15 item sediaan farmasi yang

menjadi prioritas di puskesmas dengan pola nasofaringitis akut dan influenza dengan

total investasi sebesar Rp 190.461.272,00. Dari 15 item tersebut ternyata tidak hanya

obat parasetamol tablet 500 mg yang menjadi prioritas dalam pengobatan

nasofaringitis akut dan influenza. Bahwa ada obat-obat lain terkait dengan

nasofaringitis akut dan influenza yang menjadi prioritas yaitu amoksillina kaplet 500

mg, vitamin C, gliseril guaiacolat tablet 100 mg, multivitamin tablet dan parasetamol

tablet 500 mg. Bawasanya obat – obat ini perlu dijadikan sebagai tambahan

pengobatan nasofaringitis akut dan influenza di standar pengobatan dasar puskesmas

yang berkaitan dengan pengobatan simptomatis untuk mengurangi dan meredakan

gejala nasofaringtis akut dan influenza seperti batuk, pilek, demam, atau karena

infeksi saluran pernafasan.

1. Gambaran Toleransi Jumlah Item Untuk Pengadaan Periode Selanjutnya

Pada penelitian ini data diperoleh dari pencatatan jumlah item di LPLPO

(Laporan Pemakaian Lembar Permintaan Obat) periode tahun 2009. Ada beberapa

teori mengatakan bahwa catatan persediaan biasanya berbeda dengan jumlah barang

Page 77: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

59  

yang sebenarnya dan keakuratan persediaan berkaitan dengan pertanyaan seberapa

besar kesalahan dapat diterima. Tingkat kesalahan yang dapat diterima menurut

rekomendasi APICS (The American Production and Inventory Control) adalah ±0,2%

untuk item A, ±1% untuk item B, ±5% untuk item C.

Tabel XVIII. Toleransi Jumlah Item Sediaan Farmasi di Puskesmas Pandak 1 Kelompok Toleransi

± Nilai Pakai

Toleransi ±

Nilai Investasi

Toleransi ±

NIK

A 0,042 21 item 0,062 31 item 0,058 29 item B 0,25 25 item 0,35 35 item 0,18 18 item C 4,8 96 item –

106 item 3,95 75 item –

83 item 5 95 item –

105 item

Untuk nilai pakai jumlah item A semula adalah 21 item, berdasarkan APICS

maka tolernasi dari 21 item adalah 20,96 item – 21,042 item maka dibulatkan

menjadi 21 item, bahwa jumlah untuk item A adalah tetap. Untuk jumlah item B

semula adalah 25 item, berdasarkan APICS maka toleransi dari 25 item adalah 24,75

item – 25,25 item, maka dibulatkan menjadi 25 item, bahwa jumlah untuk item B

adalah tetap. Untuk jumlah item C semula adalah 101 item, berdasarkan APICS maka

tolernasi dari 101 item adalah 95,95 item – 106,05 item, maka dibulatkan menjadi 96

item – 106 item.

Untuk nilai investasi, jumlah item A semula adalah 31 item berdasarkan

APICS maka toleransi dari 31 item adalah 30,94 item – 31,06 item dibulatkan

menjadi 31 item. Jumlah item B semula adalah 35 item berdasarkan APICS maka

toleransi dari 35 item adalah 34,65 item – 35,35 item dibulatkan menjadi 35 item.

Page 78: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

60  

Jumlah item C semula adalah 79 item berdasarkan APICS maka toleransi dari 79 item

adalah 75,05 – 82,95 item dibulatkan menjadi 75 item – 83 item.

Untuk nilai indeks kritis, Untuk nilai investasi, jumlah item A semula adalah

29 item berdasarkan APICS maka toleransi dari 29 item adalah 28,94 item – 29,06

item dibulatkan menjadi 29 item. Jumlah item B semula adalah 18 item berdasarkan

APICS maka toleransi dari 18 item adalah 17,82 item –18,18 item dibulatkan menjadi

18 item. Jumlah item C semula adalah 100 item berdasarkan APICS maka toleransi

dari 100 item adalah 95 item – 105 item.

Tabel XIX. Toleransi Jumlah Item Sediaan Farmasi di Puskesmas Bantul 1 Kelompok Toleransi

± Nilai Pakai Toleransi

± Nilai

Investasi Toleransi

± NIK

A 0,0038 19 item 0,005 25 item 0,044 22 item B 0,2 20 item 0,33 33 item 0,2 20 item C 5,05 96 item –

106 item 4,1 78 item –

86 item 4,9 93 item –

103 item

Untuk nilai pakai jumlah item A semula adalah 19 item, berdasarkan APICS

maka tolernasi dari 19 item adalah 18,96 item – 19,04 item maka dibulatkan menjadi

19 item. Untuk jumlah item B semula adalah 20 item, berdasarkan APICS maka

toleransi dari 20 item adalah 19,80 item – 20,20 item, maka dibulatkan menjadi 20

item. Untuk jumlah item C semula adalah 101 item, berdasarkan APICS maka

toleransi dari 101 item adalah 95,95 item – 106,05 item, maka dibulatkan menjadi 96

item – 106 item

Untuk nilai investasi, jumlah item A semula adalah 31 item berdasarkan

APICS maka toleransi dari 31 item adalah 30,94 item – 31,06 item dibulatkan

Page 79: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

61  

menjadi 31 item. Jumlah item B semula adalah 33 item berdasarkan APICS maka

toleransi dari 33 item adalah 32,67 item – 33,33 item dibulatkan menjadi 33 item.

Jumlah item C semula adalah 82 item berdasarkan APICS maka toleransi dari 82 item

adalah 77,90 – 86,10 item dibulatkan menjadi 78 item – 86 item.

Untuk nilai indeks kritis, jumlah item A semula adalah 22 item berdasarkan

APICS maka toleransi dari 22 item adalah 21,96 item – 22,04 item dibulatkan

menjadi 22 item. Jumlah item B semula adalah 20 item berdasarkan APICS maka

toleransi dari 20 item adalah 19,80 item –20,20 item dibulatkan menjadi 20 item.

Jumlah item C semula adalah 98 item berdasarkan APICS maka toleransi dari 98 item

adalah 93,10 item – 102,90 item dibulatkan menjadi 93 item – 103 item.

Tabel XX. Toleransi Jumlah Item Sediaan Farmasi di Puskesmas Banguntapan 1

Kelompok Toleransi ±

Nilai Pakai Toleransi ±

Nilai Investasi

Toleransi ±

NIK

A 0,044 22 item 0,062 31 item 0,058 29 item B 0,32 32 item 0,37 37 item 0,19 19 item C 4,6 87 item – 96

item 3,9 74 item – 82

item 4,9 93 item –

103 item

Untuk nilai pakai jumlah item A semula adalah 22 item, berdasarkan APICS

maka tolernasi dari 22 item adalah 21,96 item – 22,04 item maka dibulatkan menjadi

22 item. Untuk jumlah item B semula adalah 32 item, berdasarkan APICS maka

toleransi dari 32 item adalah 31,68 item – 32,32 item, maka dibulatkan menjadi 32

item. Untuk jumlah item C semula adalah 92 item, berdasarkan APICS maka toleransi

dari 92 item adalah 87,4 item – 96,6 item, maka dibulatkan menjadi 87 item – 96 item

Page 80: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

62  

Untuk nilai investasi, jumlah item A semula adalah 31 item berdasarkan

APICS maka toleransi dari 31 item adalah 30,94 item – 31,06 item dibulatkan

menjadi 31 item. Jumlah item B semula adalah 37 item berdasarkan APICS maka

toleransi dari 37 item adalah 36,63 item – 37,37 item dibulatkan menjadi 37 item.

Jumlah item C semula adalah 78 item berdasarkan APICS maka toleransi dari 78 item

adalah 74,10 item – 81,9 item dibulatkan menjadi 74,10 item - 82 item.

Untuk nilai indeks kritis, jumlah item A semula adalah 29 item berdasarkan

APICS maka toleransi dari 29 item adalah 28,94 item – 29,06 item dibulatkan

menjadi 29 item. Jumlah item B semula adalah 19 item berdasarkan APICS maka

toleransi dari 19 item adalah 18,81 item – 19,19 item dibulatkan menjadi 19 item.

Jumlah item C semula adalah 98 item berdasarkan APICS maka toleransi dari 98 item

adalah 93,10 item – 102,90 item dibulatkan menjadi 93 item – 103 item.

Hasil penelitian Pareto ini, jika ada penelitian Pareto di masa mendatang maka

dapat terjadi perubahan komposisi atau jumlah untuk tiap item A, B dan C yaitu

menurut APICS pada tabel XVII – XIX. Oleh karenanya toleransi APICS ini

bertujuan agar pengadaan sediaan farmasi di periode selanjutnya akan lebih akurat

dan teliti supaya perbedaan antara pencatatan persediaan dengan jumlah barang yang

sebenarnya tetap berada pada toleransinya.

Page 81: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Rata-rata nilai pakai dan nilai investasi di Puskesmas dengan pola penyakit

nasofaringitis dan influenza Kabupaten Bantul

a. Nilai pakai rata-rata kelompok ANP 14,31%, kelompok BNP 17,74%, kelompok

CNP 67,95%

b. Nilai investasi rata-rata kelompok ANI 20,51%, kelompok BNI 24,24%,

kelompok CNI 55,25%

2. Nilai indeks kritis sediaan farmasi di Puskesmas Kabupaten Bantul dengan

penyakit utama nasofaringitis akut dan influenza periode 2009 yang masuk dalam

kelompok ANIK 27 item, kelompok BNIK 19 item, kelompok CNIK 99 item

3. Terdapat 15 item sediaan farmasi yang menjadi prioritas dalam pengadaan

sediaan farmasi di Puskesmas Kabupaten Bantul dengan penyakit utama

nasofaringitis akut dan influenza dengan total investasi 15 item tersebut Rp

190.461.272,00

Page 82: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

64  

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis memberikan saran berupa:

1. Pedoman Pengobatan Dasar Puskemas di Puskesmas Kabupaten Bantul dengan

pola penyakit nasofaringitis akut dan influenza yang selama ini dijalankan perlu

ditinjau dan direvisi agar lebih akurat, bila perlu dibuat khusus pedoman

pengobatan puskesmas untuk Kabupaten Bantul dengan pola penyakit

nasofaringitis akut dan influenza yaitu sediaan asetosal tablet 500 mg ditiadakan

saja untuk pengadaan periode selanjutnya.

2. Berdasarkan hasil analisis ABC Nilai indeks kritis beberapa sediaan yang perlu

dipertimbangakan sebagai tambahan obat terkait dengan pengobatan simptomatis

influenza di Standar Pengobatan Dasar Puskesmas adalah amoksillina kaplet 500

mg, vitamin C, gliseril guaiacolat tablet 100 mg, multivitamin tablet

3. Untuk sediaan kelompok C sebaiknya dilakukan pengendalian dan pengkontrolan

dalam pengadaan periode selanjutnya. Dalam arti jika nilai pakai A dan B namun

nilai investasi masuk kelompok C maka tetap diadakan dan jika nilai pakai C

namun nilai investasi A dan B, maka tetap diadakan dengan jumlah persediaan

yang memenuhi kebutuhan.

Page 83: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

  

65  

DAFTAR PUSTAKA

Covington, R. MS, PharmD., Henkin, R, MD, PhD., Miller, S, MMS, PA-C., Sassetti, M, MD., Wright, W, MS, FNP., 2010, Treating The Common Cold, http://www.iafp.com/pdfs/common%20cold%20guideline%20final.pdf, diakses pada tanggal 25 September 2010

Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat

Kesehatan, 2006, Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, pp.10-11 20-28.

Direktorat Jendral Badan Pengawasan Makanan dan Obat, 2010, Mengatasi

Keracunan Parasetamol, http://www.pom.go.id/public/siker/desc/produk/Mengatasikeracunanparasetamol.pdf, diakses pada tanggal 20 Oktober 2010

Direkorat Jenderal Bina Kefarmasian, 2007, Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas Tahun 2007, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, pp. 113-114.

Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian, 2008, Pedoman Pengelolaan Obat Puskesmas,

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, pp. 12-16. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, 2008, Petunjuk Teknis Jaminan

Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) di Puskesmas dan Jaringannya Tahun 2008, Departemen Kesehatan Republik, Jakarta

Indarwati, Retno, 2010, Puskesmas,

www.ners.unair.ac.id/materikuliah/PUSKESMAS.pdf, diakses tanggal 30 Maret 2010

Indrajit, Eko R., 2003, Manajemen Persediaan, Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, pp. 3-4, 20.

Lacy,CF., Armstrong, LL., Goldman, MP.,Lance, LL., 2009, Drug Information

Handbook, 18th ed., Lexi Comp Inc, pp. 26 Mayawati, 2010, Evaluasi Pengelolaan Sediaan Farmasi di Puskesmas Kuta I

Periode Tahun 2007-2009 (Metode ABC Indeks Kritis), Sanata Dharma Yogyakarta.

Page 84: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

66  

  

NSW Health, 2007, Influenza, http://www.mhcs.health.nsw.gov.au/publication_pdfs/7205/DOH-7205-IND.pdf, diakses pada tanggal 17 Oktober 2010.

Praktinya, A. W., 2001, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan

Kesehatan, Edisi I, Cetakan II, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, pp.10 Presiden R.I., DPR R.I,, 2009 , Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36

Tahun 2009 Tentang Kesehatan, www.depkes.go.id, diakses tanggal 19 Februari 2010

Quick, J, D., Hume M.L., J.R, O’Connor, R, M. L., Rankin, J.R, O’Connor, R, W.,

1997, managing Drug Supply, Management Sciences for Health, 7th printing, Boston, Massachussets, pp. 633.

Samawi  , I, M., 2001, Keputusan Bupati Bantul Nomor 150 Tahun 2001 Tentang

Penjabaran Tugas Pokok Dan Fungsidinas Kesehatan Kabupaten Bantul, http://hukum.bantulkab.go.id/unduh/keputusan-bupati/2001/150, diakses pada tanggal 19 Oktober 2010. 

Stefani 2010, Analisis Sediaan Farmasi berdasarkan ABC Indeks Kritis di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Palang Biru Gombong periode tahun 2006-2008, Sanata Dharma Yogyakarta

Siagian, M. Y., 2005, Aplikasi Supply Chain Management dalam Dunia Bisnis, PT.

Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta Simasek, Madeline., and Blandino, 2007, Treatment of Common Cold,

http://www.aafp.org/afp/2007/0215/p515.pdf, diakses tanggal 5 April 2010 Stefani 2010, Analisis Sediaan Farmasi berdasarkan ABC Indeks Kritis di Instalasi

Farmasi Rumah Sakit Palang Biru Gombong periode tahun 2006-2008, Sanata Dharma Yogyakarta

Tambunan dkk, 2007, Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas 2007,

http://www.depkes.go.id/downloads/doen2008/puskesmas_2007.pdf, di akses pada tanggal 15 Februari 2010

Turner, R.B, 2009, Common Cold,

http://www.merck.com/mmpe/sec14/ch188/ch188c.html, diakses pada tanggal 30 Agustus 2010

Page 85: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

67  

  

Urban, Marguerite, 2009, Influenza, http://www.merck.com/mmhe/sec17/ch198/ch198d.html, diakses pada tanggal 30 Agustus 2010

Zulfikarijah, Fien, 2005, Manajemen Persediaan, Universitas Muhammadiyah

Malang, Malang, pp.88-90 .

Page 86: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

68  

 

LAMPIRAN 1 DATA SEDIAAN FARMASI BERDASARKAN NILAI PAKAI DI PUSKESMAS PANDAK 1 TAHUN 2009

No. Nama Obat Satuan Jumlah Pemakaian

Persen Nilai Pakai

Persen Kumulatif

Kelompok Berdasarkan Analisis ABC

1 Vitamin B kompleks Tablet 49421 7.996123366 7.996123366 A

2 Asam Askorbat (vit C) tablet 50 mg Tablet 49153 7.952762021 15.94888539 A

3 Klorfeniramine Maleat (CTM) tablet 4 mg Tablet 46542 7.530312493 23.47919788 A

4 Gliseral Guayacolat 100 mg tablet Tablet 41286 6.679912371 30.15911025 A

5 Parasetamol tablet 500 mg Tablet 38857 6.286909728 36.44601998 A

6 Thiamina HCL monohidrat (vit B1 ) tab 50 mg Tablet 36855 5.962994004 42.40901398 A

7 Piridoksin HCl (vit B6) tablet 10 mg Tablet 30415 4.92102734 47.33004132 A

8 Amoksillina kaplet 500 mg Kaplet 27952 4.52252363 51.85256495 A

9 Antasida DOEN Tablet, Kombinasi Tablet 24313 3.933747747 55.7863127 A

10 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg Tablet 20556 3.325879928 59.11219263 A

11 Antalgin (Methampiron) tablet 500 mg Tablet 18777 3.038044727 62.15023735 A

12 Sianocobalamin (Vitamin B12 tablet) Tablet 16494 2.668664309 64.81890166 A

13 Captopril tablet 25 mg Tablet 16212 2.623037818 67.44193948 A

14 Ibuprofen Tablet 200 mg Tablet 10527 1.703227184 69.14516667 A

15 Trihexylphenidil HCl tablet 2 mg Tablet 10026 1.622167355 70.76733402 A

16 Asam Mefenamat kaplet 500 mg Kaplet 9436 1.526707677 72.2940417 A

17 Prednison tablet 5 mg Tablet 9116 1.474932936 73.76897463 A

18 Aminofilia tablet 200 mg Tablet 8759 1.41717174 75.18614637 A

19 Dekstromethropan tablet 15 mg Tablet 8368 1.353909478 76.54005585 A

20 Kotrimoksazol tablet 480 mg Tablet 8280 1.339671425 77.87972728 A

21 Natrium Diklofenak 25 mg Tablet 7812 1.263950866 79.14367814 A (batas 80%)

22 Deksametason tablet 0,5 mg Tablet 7689 1.24404995 80.38772809 B

23 Fenobarbital tablet 30 mg Tablet 7303 1.181596668 81.56932476 B

24 Glibenklamid tablet 5mg/ Glimel Tablet 7220 1.168167595 82.73749236 B

25 Natrium Diklofenak 50 mg Tablet 6403 1.035980209 83.77347256 B

26 Haloperidol tablet 1,5 mg Tablet 6147 0.994560416 84.76803298 B

27 Diazepam tablet 2 mg Tablet 5726 0.926444273 85.69447725 B

28 Hidrokloriazida (HCT) tablet 25 mg Tablet 5566 0.900556902 86.59503416 B

29 Kloramfenikol kapsul 250 mg Kapsul 4267 0.690383813 87.28541797 B

30 Multivitamin tablet Tablet 4050 0.655274066 87.94069203 B

31 Rifampisin Kapsul 300 mg Kapsul 3722 0.602204957 88.54289699 B

32 Ciprofloxacin 500 mg Tablet 3716 0.60123418 89.14413117 B

33 Multivitamin neurotropik tablet Tablet 3582 0.579553508 89.72368468 B

34 Klorpromazina HCl tablet salut 100 mg Tablet 3428 0.554636913 90.27832159 B

35 Ranitidine 150 mg Tablet 3410 0.551724584 90.83004618 B

36 Nifedipin tablet 10 mg Tablet 3182 0.514835081 91.34488126 B

37 Natrium fenitoin kapsul 100 mg Kapsul 2820 0.456264905 91.80114616 B

38 Isoniazide (INH) tablet 300 mg Tablet 2640 0.427141614 92.22828778 B

Page 87: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

69  

 

39 Allupurinol tablet 100 mg Tablet 2512 0.406431717 92.63471949 B

40 Garam Oralit untuk 200 ml air Sachet 2181 0.352877219 92.98759671 B

41 Metformin HCl tablet 500 mg Tablet 2153 0.34834693 93.33594364 B

42 Haloperidol tablet 0,5 mg Tablet 2120 0.343007659 93.6789513 B

43 Griseofulvin tablet 125 mg micronized Tablet 1902 0.307736117 93.98668742 B

44 Metoklorpramid HCl tablet 10 mg / Nilatika Tablet 1832 0.296410392 94.28309781 B

45 Efedrina HCl tablet 25 mg Tablet 1830 0.2960868 94.57918461 B

46 Dimenhidrinat tablet 50 mg Tablet 1785 0.288805977 94.86799059 B (batas 15%)

47 Loperamide 2 mg/ Mecodiar Tablet 1709 0.276509476 95.14450007 C

48 Metronidazol tablet 250 mg Tablet 1692 0.273758943 95.41825901 C

49 Piroksikam 20 mg Tablet 1513 0.244797448 95.66305646 C

50 Retinol (Vit A) kapsul lunak 200.000 iu Kapsul 1500 0.242694099 95.90575056 C

51 Salbutamol 4 mg Tablet 1403 0.22699988 96.13275044 C

52 Alat suntik sekali pakai 2,5 ml Set 1350 0.218424689 96.35117512 C

53 Klorpromazina HCl tablet salut 25 mg Tablet 1350 0.218424689 96.56959981 C

54 Ambroxol 30 mg Tablet 1329 0.215026971 96.78462679 C

55 Pyrazinamida tablet Tablet 1124 0.181858778 96.96648556 C

56 Ekstrak Belladona tablet 10 mg Tablet 1006 0.162766842 97.12925241 C

57 Obat Batuk Hitam Botol 997 0.161310678 97.29056308 C

58 Ibuprofen tablet 400 mg Tablet 982 0.158883737 97.44944682 C

59 Attalpugit tablet 600 mg Tablet 950 0.153706262 97.60315308 C

60 Karbamazepin tablet 200 mg Tablet 939 0.151926506 97.75507959 C

61 Besi (ii) sulfas tablet salut, kombinasi Sachet 912 0.147558012 97.9026376 C

62 Furosemid tablet 40 mg Tablet 831 0.134452531 98.03709013 C

63 Hidrokortison Krim 2,5% Tube 673 0.108888752 98.14597888 C

64 Sonchii / Nephrolit Kapsul / Calcusol kapsul Kapsul 632 0.102255114 98.248234 C

65 Haloperidol tablet 5 mg Tablet 615 0.09950458 98.34773858 C

66 Natrium fenitoin kapsul 30 mg Kapsul 607 0.098210212 98.44594879 C

67 Papaverin tablet Tablet 585 0.094650698 98.54059949 C

68 Isosorbid Dinitrat tab sublingual 5 mg Tablet 490 0.079280072 98.61987956 C

69 Amoksilina sirup kering 125 mg/ 5ml Botol 485 0.078471092 98.69835065 C

70 Captopril tablet 12,5 mg Tablet 477 0.077176723 98.77552737 C

71 Ringer Laktat Larutan infus steril Botol 450 0.07280823 98.8483356 C

72 Pirantel Pamoat (pirantel) tablet 125 mg basa Tablet 416 0.067307163 98.91564277 C

73 Metilergometrina maleat tablet salut 0,125 gram Tablet 403 0.065203815 98.98084658 C

74 Parasetamol sirup 120 mg/5 ml Botol 335 0.054201682 99.03504826 C

75 Kloramfenikol 0,5% - 10 ml tetes mata Botol 333 0.05387809 99.08892635 C

76 Salisil bedak 2% Kotak 324 0.052421925 99.14134828 C

77 Miconasol krim 2% Tube 299 0.048377024 99.1897253 C

78 Gemfibrozil kapsul 300 mg Kapsul 275 0.044493918 99.23421922 C

79 Bisakodil tablet 5 mg Tablet 271 0.043846734 99.27806595 C

Page 88: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

70  

 

80 Ketoconazol tablet 200 mg Tablet 254 0.041096201 99.31916216 C

81 Gentian violet larutan 1% Botol 234 0.037860279 99.35702243 C

82 Metronidazole 500 mg Tablet 232 0.037536687 99.39455912 C

83 Fenol Gliserol TT 10% Botol 227 0.036727707 99.43128683 C

84 Sulfasetamid tetes mata 15% Botol 225 0.036404115 99.46769094 C

85 Oksitetrasiklin HCl salep mata 3% Tube 216 0.03494795 99.50263889 C

86 Gentamicin ZK Tube 214 0.034624358 99.53726325 C

87 Oksitetrasiklin HCl salep mata 1% Tube 209 0.033815378 99.57107863 C

88 Dekstromethropan HBr syrup 10 mg/ml Botol 196 0.031712029 99.60279066 C

89 Kotrimoksazol suspensi Botol 192 0.031064845 99.6338555 C

90 Amitriptilina HCl tablet salut 25 mg Tablet 188 0.03041766 99.66427316 C

91 Digoksin Tablet 0,25 mg Tablet 171 0.027667127 99.69194029 C

92 Nistatin 100.000 iu/g tablet vaginal Tablet 167 0.027019943 99.71896023 C

93 Antihemmoroid Suppositoria Suppo 163 0.026372759 99.74533299 C

94 Hyosin N Buthyl B / Spasi tab Tablet 163 0.026372759 99.77170575 C

95 Betametason krim 0,1% Tube 149 0.024107614 99.79581337 C

96 Asam salisilat 2% + belerang endap 4% (2-4 salep) Pot 124 0.020062712 99.81587608 C

97 Lidokaina com injeksi Ampul 120 0.019415528 99.83529161 C

98 Clonidine tablet 0,15 mg Tablet 100 0.016179607 99.85147121 C

99 Deksametason injeksi 5 mg/ml - 1ml Ampul 100 0.016179607 99.86765082 C

100 Kloramfenikol salep mata 1% Tube 95 0.015370626 99.88302144 C

101 Kloramfenikol TT 3% Botol 93 0.015047034 99.89806848 C

102 Acyclovir Tube 90 0.014561646 99.91263012 C

103 Epinefrina HCl (adrenalin) injeksi 0,1 % - 1 ml Ampul 70 0.011325725 99.92395585 C

104 Infusion Set Dewasa Set 63 0.010193152 99.934149 C

105 Etakridina (rivanol) larutan 0,1% Botol 58 0.009384172 99.94353317 C

106 Framycetine sulfat 1% / Daryant-tulle Lembar 52 0.008413395 99.95194657 C

107 Catheter dewasa Set 49 0.007928007 99.95987458 C

108 Levertraan ZK Pot 30 0.004853882 99.96472846 C

109 Etil Klorida semprot Botol 24 0.003883106 99.96861156 C

110 Kapas Pembalut/ adsorbent 250 gram Bungkus 22 0.003559513 99.97217108 C

111 Betametason valerat + Neomisina sulfat Tube 20 0.003235921 99.975407 C

112 Etanol 70% 1000 ml Botol 19 0.003074125 99.97848112 C

113 Infusion Set Anak Set 18 0.002912329 99.98139345 C

114 Yodium Povidon larutan 10% 30 ml Botol 16 0.002588737 99.98398219 C

115 Oksitosina injeksi 10 i.u/ml - 1 ml Ampul 15 0.002426941 99.98640913 C

116 Lisol, mengandung kresol tersabun 50% Botol 14 0.002265145 99.98867428 C

117 Plaster 5 yards x 2 inch Roll 11 0.001779757 99.99045403 C

118 Abocath 22 no 1891 Pcs 10 0.001617961 99.99207199 C

119 Metoklorpramid inj Ampul 10 0.001617961 99.99368995 C

120 Salbutamol Nebuliser Botol 7 0.001132572 99.99482253 C

Page 89: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

71  

 

121 Natrium klorida larutan infus 0,9 % steril Botol 6 0.000970776 99.9957933 C

122 Abocath 20 Pcs 5 0.00080898 99.99660228 C

123 Catheter anak Set 5 0.00080898 99.99741126 C

124 Glass Ionomer Cerment (GC IX) Set 5 0.00080898 99.99822024 C

125 Diazepam injeksi 5mg/ml - 2 ml Ampul 2 0.000323592 99.99854384 C

126 Gameksan emulsi 1% Botol 2 0.000323592 99.99886743 C

127 Sarung tangan non steril Pcs 2 0.000323592 99.99919102 C

128 Yodium Povidon larutan 10% 300 ml Botol 2 0.000323592 99.99951461 C

129 Kasa Gulung 40 yard x 80 cm Roll 1 0.000161796 99.99967641 C

130 Stesolid Rectal Tube 1 0.000161796 99.9998382 C

131 Transfusion set Pcs 1 0.000161796 100 C

132 Abocath 22 Pcs 0 0 100 C

133 Abocath 24 Tablet 0 0 100 C

134 Alat suntik sekali pakai 5 ml Pcs 0 0 100 C

135 Albendazol Tablet 0 0 100 C

136 Aminofilina injeksi 24mg/ml-10 ml Ampul 0 0 100 C

137 Asetosal 100 mg Tablet 0 0 100 C

138 Atropin Sulfas injeksi 0,25 mg/ml - 1 ml Ampul 0 0 100 C

139 D 5% Tablet 0 0 100 C

140 Difenhidramin HCl injeksi 0,1 % - 1 ml Ampul 0 0 100 C

141 Fenobarbital injeksi 50 mg/ml - 2ml Ampul 0 0 100 C

142 Glukosa larutan infus 5% steril Botol 0 0 100 C

143 Mebendazol tablet 100 mg Tablet 0 0 100 C

144 Metilergometrina maleat injeksi 0,200 mg/ml - 1ml Ampul 0 0 100 C

145 Propanolol HCl (propnolol) tablet 40 mg Tablet 0 0 100 C

146 Serum anti tetanus inj 1500 i.u/ampul (ATS) Ampul 0 0 100 C

147 Sianokobalamin (vit b12) inj 500 mcg/ml - 1ml Ampul 0 0 100 C (Batas 10%)

TOTAL 618062 100

BERDASARKAN HASIL ANALISIS ABC NILAI PAKAI DI PUSKESMAS PANDAK 1 TAHUN 2009 Jumlah item sediaan farmasi perkelompok: Kelompok A ( 00% s.d 80% ) = 21 item Kelompok B (>80% s.d 95% ) = 25 item Kelompok C (>90% s.d 100%) = 101 item total = 147 item Persentase Nilai Pakai perkelompok : Kelompok A = 21/147 x 100% = 14,29 % Kelompok B = 25/147 x 100% = 17,00 % Kelompok C = 101/147 x 100% = 68,71% total = 100% Jumlah pemakaian perkelompok Kelompok A (00% s.d 80%) = 21 item = 489157

Page 90: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

72  

 

Kelompok B (>80% s.d 95% ) = 25 item = 97186 Kelompok C (>95% s.d 100%) = 101 item = 31719 total = 147 item = 618062 Persentase jumlah pemakaian perkelompok Kelompok A = 489157/618062 x 100% = 79.15 % Kelompok B = 97186/618062 x 100% = 15.72 % Kelompok C = 31719/618062 x 100% = 5.13 % total = 100%

Page 91: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

73  

 

LAMPIRAN 2 DATA SEDIAAN FARMASI BERDASARKAN NILAI PAKAI DI PUSKESMAS BANTUL 1 TAHUN 2009

No. Nama Obat Satuan Jumlah Pemakaian

Persen Nilai Pakai

Persen Kumulatif

Kelompok Berdasarkan Analisis ABC

1 Klorfeniramine Maleat (CTM) tablet 4 mg Tablet 51000 9.1966128 9.196612761 A

2 Amoksillina kaplet 500 mg Kaplet 44664 8.0540689 17.25068163 A

3 Antalgin (Methampiron) tablet 500 mg Tablet 40000 7.2130296 24.46371125 A

4 Thiamina HCL monohidrat (vit B1 ) tab 50 mg Tablet 39000 7.0327039 31.49641512 A

5 Antasida DOEN Tablet, Kombinasi Tablet 38970 7.0272941 38.52370923 A

6 Gliseral Guayacolat 100 mg tablet Tablet 31775 5.7298504 44.25355963 A

7 Parasetamol tablet 500 mg Tablet 31500 5.6802608 49.93382045 A

8 Vitamin B kompleks Tablet 29950 5.4007559 55.33457638 A

9 Deksametason tablet 0,5 mg Tablet 21086 3.8023486 59.13692494 A

10 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg Tablet 20571 3.7094808 62.84640575 A

11 Piridoksin HCl (vit B6) tablet 10 mg Tablet 19427 3.5031882 66.34959391 A 12 Asam Askorbat (vit C) tablet 50 mg Tablet 14262 2.5718057 68.92139962 A

13 Captopril tablet 25 mg Tablet 11720 2.1134177 71.03481729 A

14 Asam Mefenamat kaplet 500 mg Kaplet 11200 2.0196483 73.05446559 A

15 Aminofilia tablet 200 mg Tablet 7801 1.4067211 74.46118669 A

16 Haloperidol tablet 1,5 mg Tablet 7698 1.3881475 75.84933424 A

17 Multivitamin tablet Tablet 7445 1.3425251 77.19185937 A

18 Hidrokloriazida (HCT) tablet 25 mg Tablet 7000 1.2622802 78.45413956 A

19 Sianocobalamin (Vitamin B12 tablet) Tablet 7000 1.2622802 79.71641974 A (Batas 80%)

20 Glibenklamid tablet 5mg/ Glimel Tablet 6900 1.2442476 80.96066735 B

21 Trihexylphenidil HCl tablet 2 mg Tablet 6300 1.1360522 82.09671951 B

22 Klorpromazina HCl tablet salut 25 mg Tablet 5700 1.0278567 83.12457623 B

23 Dekstromethropan tablet 15 mg Botol 5600 1.0098241 84.13440038 B

24 Ciprofloxacin 500 mg Tablet 5170 0.9322841 85.06668446 B

25 Ibuprofen tablet 400 mg Tablet 4900 0.8835961 85.95028059 B

26 Natrium Diklofenak 50 mg Tablet 4700 0.847531 86.79781157 B

27 Ibuprofen Tablet 200 mg Tablet 4600 0.8294984 87.62730997 B

28 Besi (ii) sulfas tablet salut, kombinasi Sachet 4340 0.7826137 88.40992369 B

29 Metformin HCl tablet 500 mg Tablet 4310 0.7772039 89.18712763 B 30 Natrium Diklofenak 25 mg Tablet 3900 0.7032704 89.89039801 B

31 Kotrimoksazol tablet 480 mg Tablet 3439 0.6201402 90.51053824 B

32 Ranitidine 150 mg Tablet 3400 0.6131075 91.12364575 B

33 Diazepam tablet 2 mg Tablet 3130 0.5644196 91.68806532 B

34 Karbamazepin tablet 200 mg Tablet 3070 0.5536 92.24166534 B

35 Reserpina tablet 0,25 mg Tablet 3000 0.5409772 92.78264257 B

36 Amoksilina Kapsul 250 mg Kapsul 2880 0.5193381 93.3019807 B

37 Multivitamin neurotropik tablet Tablet 2840 0.5121251 93.8141058 B

38 Fenobarbital tablet 30 mg Tablet 2500 0.4508144 94.26492015 B

Page 92: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

74  

 

39 Efedrina HCl tablet 25 mg Tablet 2120 0.3822906 94.64721072 B (Batas 15%)

40 Prednison tablet 5 mg Tablet 2000 0.3606515 95.0078622 C

41 Retinol (Vit A) kapsul lunak 200.000 iu Kapsul 2000 0.3606515 95.36851368 C

42 Papaverin tablet Tablet 1500 0.2704886 95.63900229 C

43 Ambroxol 30 mg Tablet 1400 0.252456 95.89145833 C

44 Metronidazol tablet 250 mg Tablet 1100 0.1983583 96.08981664 C

45 Allupurinol tablet 100 mg Tablet 1050 0.189342 96.27915867 C

46 Isoniazide (INH) tablet 300 mg Tablet 1025 0.1848339 96.46399256 C

47 Alat suntik sekali pakai 2,5 ml Set 890 0.1604899 96.62448247 C

48 Furosemid tablet 40 mg Tablet 800 0.1442606 96.76874306 C

49 Lidokaina com injeksi Ampul 800 0.1442606 96.91300365 C

50 Klorpromazina HCl tablet salut 100 mg Tablet 750 0.1352443 97.04824796 C

51 Natrium fenitoin kapsul 30 mg Kapsul 750 0.1352443 97.18349226 C

52 Erythromycin kapsul 500 mg Kapsul 700 0.126228 97.30972028 C

53 Rifampisin Kapsul 300 mg Kapsul 700 0.126228 97.4359483 C

54 Loperamide 2 mg/ Mecodiar Tablet 620 0.111802 97.54775026 C

55 Piroksikam 20 mg Tablet 600 0.1081954 97.6559457 C

56 Obat Batuk Hitam Botol 520 0.0937694 97.74971509 C

57 Dimenhidrinat tablet 50 mg Tablet 500 0.0901629 97.83987796 C

58 Garam Oralit untuk 200 ml air Sachet 500 0.0901629 97.93004083 C

59 Isosorbid Dinitrat tab sublingual 5 mg Tablet 500 0.0901629 98.0202037 C

60 Natrium fenitoin kapsul 100 mg Kapsul 500 0.0901629 98.11036657 C

61 Attalpugit tablet 600 mg Tablet 490 0.0883596 98.19872618 C

62 Amoksilina sirup kering 125 mg/ 5ml Botol 466 0.0840318 98.28275797 C

63 Ketoconazol tablet 200 mg Tablet 460 0.0829498 98.36570781 C

64 Pirantel Pamoat (pirantel) tablet 125 mg basa Tablet 380 0.0685238 98.4342316 C

65 Dekstromethropan HBr syrup 10 mg/ml Botol 320 0.0577042 98.49193583 C

66 Parasetamol sirup 120 mg/5 ml Botol 306 0.0551797 98.54711551 C

67 Digoksin Tablet 0,25 mg Tablet 300 0.0540977 98.60121323 C

68 Fitomenadion (Vit K) tablet salut 10 mg Tablet 300 0.0540977 98.65531095 C

69 Gemfibrozil kapsul 300 mg Kapsul 300 0.0540977 98.70940868 C

70 Griseofulvin tablet 125 mg micronized Tablet 300 0.0540977 98.7635064 C

71 Metilergometrina maleat tablet salut 0,125 gram Tablet 300 0.0540977 98.81760412 C

72 Metoklorpramid HCl tablet 10 mg / Nilatika Tablet 300 0.0540977 98.87170184 C

73 Oksitetrasiklin HCl salep mata 1% Tube 276 0.0497699 98.92147175 C

74 Sonchii / Nephrolit Kapsul / Calcusol kapsul Kapsul 275 0.0495896 98.97106133 C

75 Kotrimoksazol suspense Botol 270 0.0486879 99.01974928 C

76 Salisil bedak 2% Kotak 270 0.0486879 99.06843723 C

77 Hidrokortison Krim 2,5% Tube 255 0.0459831 99.11442029 C

78 Asam salisilat 2% + belerang endap 4% (2-4 salep) Pot 253 0.0456224 99.1600427 C

79 Antihemmoroid Suppositoria Suppo 252 0.0454421 99.20548479 C

Page 93: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

75  

 

80 Asam Askorbat (vit C) 250 mg tablet Tablet 250 0.0450814 99.25056622 C

81 Propanolol HCl (propnolol) tablet 40 mg Tablet 250 0.0450814 99.29564766 C

82 Retinol (Vit A) kapsul lunak 100.000 iu Kapsul 250 0.0450814 99.34072909 C

83 Kloramfenikol salep mata 1% Tube 236 0.0425569 99.38328597 C

84 Sulfasetamid tetes mata 15% Botol 211 0.0380487 99.4213347 C

85 Ergotamina tartrat 1 mg + Kofeina 50 mg tab Komb Tablet 210 0.0378684 99.4592031 C

86 Asam Mefenamat kapsul 250 mg Kapsul 200 0.0360651 99.49526825 C

87 Asetosal Tablet 500 mg Tablet 200 0.0360651 99.5313334 C

88 Betametason krim 0,1% Tube 200 0.0360651 99.56739855 C

89 Amitriptilina HCl tablet salut 25 mg Tablet 190 0.0342619 99.60166044 C

90 Kloramfenikol TT 3% Botol 180 0.0324586 99.63411907 C

91 Simvastatin Tablet 180 0.0324586 99.66657771 C

92 Oksitetrasiklin HCl salep mata 3% Tube 170 0.0306554 99.69723308 C

93 Miconasol krim 2% Tube 167 0.0301144 99.72734748 C

94 Kasa Kompres 40/40 steril Bgks 165 0.0297537 99.75710123 C

95 Fenol Gliserol TT 10% Botol 164 0.0295734 99.78667465 C

96 Acyclovir Tube 144 0.0259669 99.81264156 C

97 Asetosal 100 mg Tablet 100 0.0180326 99.83067413 C

98 Clobazam tablet 10 mg Tablet 100 0.0180326 99.8487067 C

99 Gentian violet larutan 1% Botol 100 0.0180326 99.86673928 C

100 Pyrazinamida tablet Tablet 100 0.0180326 99.88477185 C

101 Bisakodil tablet 5 mg Tablet 85 0.0153277 99.90009954 C

102 Betametason valerat + Neomisina sulfat Tube 78 0.0140654 99.91416495 C

103 Kloramfenikol 0,5% - 10 ml tetes mata Botol 75 0.0135244 99.92768938 C

104 Multivitamin sirup Botol 70 0.0126228 99.94031218 C

105 Etakridina (rivanol) larutan 0,1% Botol 66 0.0119015 99.95221368 C

106 Salbutamol tablet 2 mg Tablet 50 0.0090163 99.96122997 C

107 Gentamicin ZK Tube 36 0.0064917 99.96772169 C

108 Flucinolon + Neomisin / Bravoderm cr Tube 35 0.0063114 99.97403309 C

109 Framycetine sulfat 1% / Daryant-tulle Lemba

r 29 0.0052294 99.97926254 C

110 Serum anti tetanus inj 1500 i.u/ampul (ATS) Ampul 18 0.0032459 99.9825084 C

111 Kapas Pembalut/ adsorbent 250 gram Bgks 16 0.0028852 99.98539362 C

112 Etanol 70% 1000 ml Botol 14 0.0025246 99.98791818 C

113 Etil Klorida semprot Botol 13 0.0023442 99.99026241 C

114 Alat suntik sekali pakai 1 ml Set 10 0.0018033 99.99206567 C

115 Metilergometrina maleat injeksi 0,200 mg/ml - 1ml Ampul 10 0.0018033 99.99386892 C

116 Oksitosina injeksi 10 i.u/ml - 1 ml Ampul 10 0.0018033 99.99567218 C

117 Yodium Povidon larutan 10% 30 ml Botol 10 0.0018033 99.99747544 C

118 Extract Placenta 10% Tube 5 0.0009016 99.99837707 C

119 Plaster 5 yards x 2 inch Roll 3 0.000541 99.99891805 C

120 Glass Ionomer Cerment (GC IX) Set 2 0.0003607 99.9992787 C

Page 94: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

76  

 

121 Natrium klorida larutan infus 0,9 % steril Botol 2 0.0003607 99.99963935 C

122 Eugenol cairan Botol 1 0.0001803 99.99981967 C

123 Stesolid Rectal Tube 1 0.0001803 100 C

124 Aqua Pro injeksi steril, bebas pirogen 20 ml Ampul 0 0 100 C

125 Captopril tablet 12,5 mg Tablet 0 0 100 C

126 Diazepam injeksi 5mg/ml - 2 ml Ampul 0 0 100 C

127 Diazepan tablet 5 mg Tablet 0 0 100 C

128 Difenhidramin HCl injeksi 0,1 % - 1 ml Ampul 0 0 100 C

129 Diltiazem Tablet 0 0 100 C

130 Ekstrak Belladona tablet 10 mg Tablet 0 0 100 C

131 Haloperidol tablet 5 mg Tablet 0 0 100 C

132 Hyosin N Buthyl B / Spasi tab Tablet 0 0 100 C

133 Kloramfenikol kapsul 250 mg Kapsul 0 0 100 C

134 Lisol, mengandung kresol tersabun 50% Botol 0 0 100 C

135 Nifedipin tablet 10 mg Tablet 0 0 100 C

136 Phenilbutason tablet Botol 0 0 100 C

137 Propiltiourasil (PTU) tablet 100 mg Tablet 0 0 100 C

138 Thiamina HCL (vit B1 ) inj 100 mg/ml - 1 ml Ampul 0 0 100 C

139 Trifluoperazine tablet 5 mg/ Stelazin Tablet 0 0 100 C

140 Yodium Povidon larutan 10%-10 ml Botol 0 0 100 C (Batas 10%)

TOTAL 554552 100

BERDASARKAN HASIL ANALISIS ABC NILAI PAKAI DI PUSKESMAS BANTUL 1 TAHUN 2009 Jumlah item sediaan farmasi perkelompok: Kelompok A ( 00% s.d 80% ) = 19 item Kelompok B (>80% s.d 95% ) = 20 item Kelompok C (>95% s.d 100%) = 101 item total = 140 item Persentase Nilai Pakai perkelompok : Kelompok A = 19/140 x 100% = 13,57% Kelompok B = 20/140 x 100% = 14,29%% Kelompok C = 101/140 x 100% = 72,14 % total = 100% Jumlah pemakaian perkelompok Kelompok A (00% s.d 80%) = item = 442069 Kelompok B (>80% s.d 95% ) = item = 82799 Kelompok C (>95% s.d 100%) = item = 29684 total = 147 item = 554552 Persentase jumlah pemakaian perkelompok Kelompok A = 442069/554552 x 100% = 79.72% Kelompok B = 82799/554552 x 100% = 14.93% Kelompok C = 29684/554552 x 100% = 5.35 % total = 100%

Page 95: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

77  

 

LAMPIRAN 3 DATA SEDIAAN FARMASI BERDASARKAN NILAI PAKAI DI PUSKESMAS BANGUNTAPAN 1 TAHUN 2009

No. Nama Obat Satuan Jumlah Pemakaian

Persen Nilai Pakai

Persen Kumulatif

Kelompok Berdasarkan Analisis ABC

1 Klorfeniramine Maleat (CTM) tablet 4 mg Tablet 56828 8.11699859 8.11699859 A

2 Gliseral Guayacolat 100 mg tablet Tablet 50937 7.27556059 15.39255918 A

3 Parasetamol tablet 500 mg Tablet 50550 7.220283641 22.61284282 A

4 Antasida DOEN Tablet, Kombinasi Tablet 47522 6.787780795 29.40062362 A

5 Thiamina HCL monohidrat (vit B1 ) tab 50 mg Tablet 46227 6.602810126 36.00343374 A

6 Asam Askorbat (vit C) tablet 50 mg Tablet 38826 5.54569204 41.54912578 A

7 Deksametason tablet 0,5 mg Tablet 34219 4.887653529 46.43677931 A

8 Antalgin (Methampiron) tablet 500 mg Tablet 31007 4.428869136 50.86564845 A

9 Piridoksin HCl (vit B6) tablet 10 mg Tablet 29459 4.207761341 55.07340979 A

10 Amoksillina kaplet 500 mg Kaplet 25986 3.711697145 58.78510693 A

11 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg Tablet 23695 3.384463321 62.16957025 A

12 Sianocobalamin (Vitamin B12 tablet) Tablet 14967 2.137803863 64.30737412 A

13 Reserpina tablet 0,25 mg Tablet 13827 1.97497254 66.28234666 A

14 Glibenklamid tablet 5mg / Glimel Tablet 13818 1.97368703 68.25603369 A

15 Tetrasiklin HCl Kapsul 250 mg Kapsul 12491 1.784145657 70.04017934 A

16 Kotrimoksazol tablet 480 mg Tablet 12104 1.728868708 71.76904805 A

17 Captopril tablet 25 mg Tablet 11269 1.609601906 73.37864996 A

18 Efedrina HCl tablet 25 mg Tablet 10513 1.501619029 74.88026899 A

19 Trihexylphenidil HCl tablet 2 mg Tablet 9912 1.415775498 76.29604448 A

20 Multivitamin Tablet Tablet 8801 1.257086376 77.55313086 A

21 Metronidazol tablet 250 mg Tablet 7614 1.087541833 78.64067269 A

22 Klorpromazina HCl tablet salut 100 mg Tablet 6404 0.914712096 79.55538479 A (Batas

80%)

23 Natrium Diklofenak 50 mg Tablet 6200 0.885573859 80.44095865 B

24 Aminofilia tablet 200 mg Tablet 6087 0.869433561 81.31039221 B

25 Ibuprofen tablet 400 mg Tablet 6023 0.860292154 82.17068436 B

26 Haloperidol tablet 1,5 mg Tablet 5780 0.825583372 82.99626773 B

27 Ciprofloxacin 500 mg Tablet 5225 0.746310228 83.74257796 B

28 Asam Mefenamat kaplet 500 mg Kaplet 5112 0.73016993 84.47274789 B

29 Plaster 5 yards x 2 inch Roll 4928 0.703888383 85.17663628 B

30 Amoksilina Kapsul 250 mg Kapsul 4112 0.587335437 85.76397171 B

31 Ranitidine 150 mg Tablet 4100 0.585621423 86.34959314 B

32 Natrium Diklofenak 25 mg Tablet 3906 0.557911531 86.90750467 B

33 Hidrokloriazida (HCT) tablet 25 mg Tablet 3818 0.545342096 87.45284676 B

34 Captopril tablet 12,5 mg Tablet 3780 0.539914385 87.99276115 B

35 Kloramfenikol kapsul 250 mg Kapsul 3694 0.527630619 88.52039177 B

36 Garam Oralit untuk 200 ml air Sachet 3562 0.508776465 89.02916823 B

37 Multivitamin neurotropik tablet Tablet 3562 0.508776465 89.5379447 B

Page 96: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

78  

 

38 Furosemid tablet 40 mg Tablet 3382 0.483066257 90.02101095 B

39 Nifedipin tablet 10 mg Tablet 3332 0.475924532 90.49693549 B

40 Salbutamol 4 mg Tablet 3272 0.467354462 90.96428995 B

41 Papaverin tablet Tablet 3216 0.459355731 91.42364568 B

42 Vitamin B kompleks Tablet 2914 0.416219714 91.83986539 B

43 Rifampisin Kapsul 300 mg Kapsul 2676 0.382225104 92.2220905 B

44 Dekstromethropan tablet 15 mg Tablet 2585 0.369227165 92.59131766 B

45 Ibuprofen Tablet 200 mg Tablet 2500 0.357086233 92.9484039 B

46 Griseofulvin tablet 125 mg micronized Tablet 2498 0.356800564 93.30520446 B

47 Diazepam tablet 2 mg Tablet 2455 0.350658681 93.65586314 B

48 Prednison tablet 5 mg Tablet 2451 0.350087343 94.00595048 B

49 Metformin HCl tablet 500 mg Tablet 2327 0.332375866 94.33832635 B

50 Retinol (Vit A) kapsul lunak 200.000 iu Kapsul 2100 0.299952436 94.63827879 B

51 Isoniazide (INH) tablet 300 mg Tablet 2082 0.297381415 94.9356602 B (Batas

95%)

52 Allupurinol tablet 100 mg Tablet 2040 0.291382367 95.22704257 C

53 Natrium fenitoin kapsul 100 mg Kapsul 1980 0.282812297 95.50985487 C

54 Metoklorpramid HCl tablet 10 mg / Nilatika Tablet 1919 0.274099393 95.78395426 C

55 Fenobarbital tablet 30 mg Tablet 1917 0.273813724 96.05776798 C

56 Pyrazinamida tablet Tablet 1617 0.230963376 96.28873136 C

57 Klorpromazina HCl tablet salut 25 mg Tablet 1489 0.212680561 96.50141192 C

58 Piroksikam 20 mg Tablet 1433 0.204681829 96.70609375 C

59 Tetrasikline kapsul 500 mg Tablet 1400 0.199968291 96.90606204 C

60 Trifluoperazine tablet 5 mg/ Stelazin Tablet 1358 0.193969242 97.10003128 C

61 Ambroxol 30 mg Tablet 1222 0.174543751 97.27457503 C

62 Karbamazepin tablet 200 mg Tablet 1210 0.172829737 97.44740477 C

63 Ekstrak Belladona tablet 10 mg Tablet 1053 0.150404722 97.59780949 C

64 Besi (ii) sulfas tablet salut, kombinasi Sachet 927 0.132407575 97.73021707 C

65 Attalpugit tablet 600 mg Tablet 900 0.128551044 97.85876811 C

66 Metronidazole 500 mg Tablet 900 0.128551044 97.98731915 C

67 Rifampisin Kapsul 600 mg Kapsul 850 0.121409319 98.10872847 C

68 Amitriptilina HCl tablet salut 25 mg Tablet 845 0.120695147 98.22942362 C

69 Digoksin Tablet 0,25 mg Tablet 714 0.101983828 98.33140745 C

70 Dimenhidrinat tablet 50 mg Tablet 610 0.087129041 98.41853649 C

71 Sonchii / Nephrolit Kapsul / Calcusol kapsul Kapsul 600 0.085700696 98.50423719 C

72 Alat suntik sekali pakai 2,5 ml Set 500 0.071417247 98.57565443 C

73 Asetosal 100 mg Tablet 482 0.068846226 98.64450066 C

74 Natrium fenitoin kapsul 30 mg Kapsul 425 0.06070466 98.70520532 C

75 Ergotamina tartrat 1 mg + Kofeina 50 mg tab Komb Tablet 400 0.057133797 98.76233911 C

76 Loperamide 2 mg/ Mecodiar Tablet 400 0.057133797 98.81947291 C

77 Kasa Kompres 40/40 steril Bungkus 390 0.055705452 98.87517836 C

78 Antihemmoroid Suppositoria Suppo 378 0.053991439 98.9291698 C

Page 97: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

79  

 

79 Kotrimoksazol suspense Botol 367 0.052420259 98.98159006 C

80 Obat Batuk Hitam Botol 348 0.049706404 99.03129647 C

81 Metilergometrina maleat tablet salut 0,125 gram Tablet 346 0.049420735 99.0807172 C

82 Betametason krim 0,1% Tube 338 0.048278059 99.12899526 C

83 Hidrokortison Krim 2,5% Tube 329 0.046992548 99.17598781 C

84 Parasetamol sirup 120 mg/5 ml Botol 317 0.045278534 99.22126634 C

85 Amoksilina sirup kering 125 mg/ 5ml Sirup 312 0.044564362 99.2658307 C

86 Hyosin N Buthyl B / Spasi tab Tablet 304 0.043421686 99.30925239 C

87 Erythromycin kapsul 500 mg Kapsul 293 0.041850507 99.3511029 C

88 Lidokaina com injeksi Ampul 270 0.038565313 99.38966821 C

89 Asam Askorbat (vit C) 250 mg tablet Tablet 250 0.035708623 99.42537683 C

90 Oksitetrasiklin HCl salep mata 3% Tube 241 0.034423113 99.45979995 C

91 Nistatin 100.000 iu/g tablet vaginal Tablet 240 0.034280278 99.49408022 C

92 Domperidon 10 mg Tablet 209 0.029852409 99.52393263 C

93 Dekstromethropan HBr syrup 10 mg/ml Botol 200 0.028566899 99.55249953 C

94 Asam salisilat 2% + belerang endap 4% (2-4 salep) Pot 191 0.027281388 99.57978092 C

95 Fenol Gliserol TT 10% Botol 189 0.026995719 99.60677664 C

96 Miconasol krim 2% Tube 189 0.026995719 99.63377236 C

97 Oksitetrasiklin HCl salep mata 1% Tube 186 0.026567216 99.66033957 C

98 Kloramfenikol 0,5% - 10 ml tetes mata Botol 183 0.026138712 99.68647829 C

99 Salisil bedak 2% Kotak 183 0.026138712 99.712617 C

100 Sulfasetamid tetes mata 15% Botol 180 0.025710209 99.73832721 C

101 Kloramfenikol salep mata 1% Tube 174 0.024853202 99.76318041 C

102 Isosorbid Dinitrat tab sublingual 5 mg Tablet 172 0.024567533 99.78774794 C

103 Gemfibrozil kapsul 300 mg Kapsul 170 0.024281864 99.81202981 C

104 Antibakteri DOEN salep, kombinasi Tube 157 0.022425015 99.83445482 C

105 Kloramfenikol TT 3% Botol 155 0.022139346 99.85659417 C

106 Gentian violet larutan 1% Botol 152 0.021710843 99.87830501 C

107 Acyclovir Tube 134 0.019139822 99.89744483 C

108 Serum anti tetanus inj 1500 i.u/ampul (ATS) Ampul 100 0.014283449 99.91172828 C

109 Haloperidol tablet 0,5 mg Tablet 80 0.011426759 99.92315504 C

110 Etil Klorida semprot Botol 67 0.009569911 99.93272495 C

111 Silk (benang sutera) no 3/0 Sachet 59 0.008427235 99.94115219 C

112 Nistatin 500.000 IU tablet salut gula Tablet 50 0.007141725 99.94829391 C

113 Kapas Pembalut/ adsorbent 250 gram Bungkus 46 0.006570387 99.9548643 C

114 Haloperidol tablet 5 mg Tablet 45 0.006427552 99.96129185 C

115 Ketoconazol tablet 200 mg Tablet 40 0.00571338 99.96700523 C

116 Yodium Povidon larutan 10% 30 ml Botol 36 0.005142042 99.97214727 C

117 Fitomenadion (Vit K) tablet salut 10 mg Tablet 35 0.004999207 99.97714648 C

118 Difenhidramin HCl injeksi 10mg/ml- 1 ml Ampul 30 0.004285035 99.98143152 C

119 Levertraan ZK Pot 29 0.0041422 99.98557372 C

Page 98: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

80  

 

120 Etanol 70% 1000 ml Botol 21 0.002999524 99.98857324 C

121 Oksitosina injeksi 10 i.u/ml - 1 ml Ampul 17 0.002428186 99.99100143 C

122 Framycetine sulfat 1% / Daryant-tulle Lembar 15 0.002142517 99.99314394 C

123 Multivitamin sirup Botol 10 0.001428345 99.99457229 C

124 Extract Placenta 10% Tube 8 0.001142676 99.99571497 C

125 Metilergometrina maleat injeksi 0,200 mg/ml - 1ml Ampul 8 0.001142676 99.99685764 C

126 Infusion Set Anak Set 5 0.000714172 99.99757181 C

127 Kasa Gulung 40 yard x 80 cm Roll 5 0.000714172 99.99828599 C

128 Devitalisasi pasta Pot 4 0.000571338 99.99885732 C

129 Etakridina (rivanol) larutan 0,1% Botol 3 0.000428503 99.99928583 C

130 Semen seng fosfat serbuk dan cairan Botol 3 0.000428503 99.99971433 C

131 Diazepam injeksi 5mg/ml - 2 ml Ampul 1 0.000142834 99.99985717 C

132 Mummifying pasta Botol 1 0.000142834 100 C

133 Bisakodil tablet 5 mg Tablet 0 0 100 C

134 Catheter dewasa Set 0 0 100 C

135 Etambutol HCl (etambutil) tablet 250 mg Tablet 0 0 100 C

136 Eugenol cairan Botol 0 0 100 C

137 Glass Ionomer Cerment (GC IX) Set 0 0 100 C

138 Infusion Set Dewasa Set 0 0 100 C

139 Kalsium Hidroksida Pasta Tube 0 0 100 C

140 Lisol, mengandung kresol tersabun 50% Botol 0 0 100 C

141 Mebendazol tablet 100 mg Tablet 0 0 100 C

142 Natrium klorida larutan infus 0,9 % steril Botol 0 0 100 C

143 Pirantel Pamoat (pirantel) tablet 125 mg basa Tablet 0 0 100 C

144 Sianokobalamin (vit b12) inj 500 mcg/ml - 1ml Ampul 0 0 100 C

145 Temporary Stopping Fletcher serbuk dan cairan Set 0 0 100 C

146 Yodium Povidon larutan 10% 300 ml Botol 0 0 100 C (Batas

10%)

TOTAL 700111 100

BERDASARKAN HASIL ANALISIS ABC NILAI PAKAI DI PUSKESMAS BANGUNTAPAN 1 TAHUN 2009 Jumlah item sediaan farmasi perkelompok: Kelompok A ( 00% s.d 80% ) = 22 item Kelompok B (>80% s.d 95% ) = 32 item Kelompok C (>95% s.d 100%) = 92 item total = 146 item Persentase Nilai Pakai perkelompok : Kelompok A = 22/146 x 100% = 15,07 % Kelompok B = 32/146 x 100% = 21,92 % Kelompok C = 92/146 x 100% = 63,01 % total = 100% Jumlah pemakaian perkelompok

Page 99: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

81  

 

Kelompok A (00% s.d 80%) = 22 item = 556976 Kelompok B (>80% s.d 95% ) = 32 item = 107679 Kelompok C (>95% s.d 100%) = 92 item = 35456 total = 146 item = 700111 Persentase jumlah pemakaian perkelompok Kelompok A = 556976/700111 x 100% = 79.56% Kelompok B = 107679/700111 x 100% = 15.38 % Kelompok C = 35456/700111 x 100% = 5.06% total = 100%

Page 100: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

82  

 

LAMPIRAN 4 DATA SEDIAAN FARMASI BERDASARKAN NILAI INVESTASI DI PUSKESMAS PANDAK 1 TAHUN 2009

No. Nama Obat Satuan Jumlah Pemakaian

Harga + PPN (Rp) Total (Rp) Persen Nilai

Investasi Persen

Kumulatif

Kelompok Berdasarkan Analisis

ABC

1 Amoksillina kaplet 500 mg Kaplet 27952 1110.00 31026720 29.44158182 29.44158182 A

2 Ringer Laktat Larutan infus steril Botol 450 9457.00 4255650 4.038231166 33.47981299 A

3 Natrium Diklofenak 25 mg Tablet 7812 384.95 3007229.4 2.853591693 36.33340468 A

4 Glass Ionomer Cerment (GC IX) Set 5 600000.00 3000000 2.846731639 39.18013632 A

5 Parasetamol tablet 500 mg Tablet 38857 70.29 2731258.53 2.591720024 41.77185634 A

6 Multivitamin neurotropik tablet Tablet 3582 753.35 2698499.7 2.560634824 44.33249117 A

7 Multivitamin tablet Tablet 4050 660.00 2673000 2.53643789 46.86892906 A

8 Kloramfenikol 0,5% - 10 ml tetes mata Botol 333 7500.00 2497500 2.369904089 49.23883315 A

9 Natrium Diklofenak 50 mg Tablet 6403 384.95 2464834.85 2.338907784 51.57774093 A

10 Obat Batuk Hitam Botol 997 2445.00 2437665 2.313126027 53.89086696 A

11 Captopril tablet 25 mg Tablet 16212 137.75 2233203 2.119109879 56.00997684 A

12 Antasida DOEN Tablet, Kombinasi Tablet 24313 91.17 2216616.21 2.103370499 58.11334733 A

13 Antalgin (Methampiron) tablet 500 mg Tablet 18777 90.00 1689930 1.603592399 59.71693973 A

14 Hidrokortison Krim 2,5% Tube 673 2484.50 1672068.5 1.586643434 61.30358317 A

15 Amoksilina sirup kering 125 mg/ 5ml Botol 485 3400.00 1649000 1.564753491 62.86833666 A

16 Alat suntik sekali pakai 2,5 ml Set 1350 1200.00 1620000 1.537235085 64.40557174 A

17 Miconasol krim 2% Tube 299 4500.00 1345500 1.27675914 65.68233088 A

18 Rifampisin Kapsul 300 mg Kapsul 3722 350.00 1302700 1.236145769 66.91847665 A

19 Asam Mefenamat kaplet 500 mg Kaplet 9436 127.00 1198372 1.137147829 68.05562448 A

20 Vitamin B kompleks Tablet 49421 22.20 1097146.2 1.0410936 69.09671808 A

21 Nifedipin tablet 10 mg Tablet 3182 323.48 1029313.36 0.976726303 70.07344438 A

22 Ciprofloxacin 500 mg Tablet 3716 265.00 984740 0.934430171 71.00787455 A

23 Gliseral Guayacolat 100 mg tablet Tablet 41286 23.24 959486.64 0.910466992 71.91834155 A

24 Asam Askorbat (vit C) tablet 50 mg Tablet 49153 18.64 916211.92 0.869403153 72.7877447 A

25 Thiamina HCL monohidrat (vit B1 ) tab 50 mg Tablet 36855 23.88 880097.4 0.835133705 73.6228784 A

26 Kloramfenikol kapsul 250 mg Kapsul 4267 202.00 861934 0.817898263 74.44077667 A

27 Kotrimoksazol tablet 480 mg Tablet 8280 100.00 828000 0.785697932 75.2264746 A

28 Klorpromazina HCl tablet salut 100 mg Tablet 3428 238.20 816549.6 0.774832527 76.00130713 A

29 Acyclovir Tube 90 9000.00 810000 0.768617542 76.76992467 A

30 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg Tablet 20556 39.33 808467.48 0.767163318 77.53708799 A

31 Betametason krim 0,1% Tube 149 5400.00 804600 0.763493425 78.30058141 A

32 Natrium fenitoin kapsul 100 mg Kapsul 2820 280.70 791574 0.751132917 79.05171433 A

33 Sulfasetamid tetes mata 15% Botol 225 3445.25 775181.25 0.735577663 79.78729199 A (Batas

80%)

34 Ibuprofen Tablet 200 mg Tablet 10527 73.36 772260.72 0.732806342 80.52009833 B

35 Etanol 70% 1000 ml Botol 19 40500.00 769500 0.730186665 81.250285 B

36 Lisol, mengandung kresol tersabun 50% Botol 14 49821.00 697494 0.661859413 81.91214441 B

37 Ranitidine 150 mg Tablet 3410 200.00 682000 0.647156993 82.5593014 B

Page 101: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

83  

 

38 Garam Oralit untuk 200 ml air Sachet 2181 304.56 664245.36 0.630309427 83.18961083 B

39 Bisakodil tablet 5 mg Tablet 271 724.40 196312.4 0.186282907 83.37589374 B

40 Framycetine sulfat 1% / Daryant-tulle Lembar 52 11546.00 600392 0.569718301 83.94561204 B

41 Parasetamol sirup 120 mg/5 ml Botol 335 1725.00 577875 0.548351682 84.49396372 B

42 Aminofilia tablet 200 mg Tablet 8759 65 569335 0.540247986 85.03421171 B

43 Kotrimoksazol suspensi Botol 192 2839.00 545088 0.517239752 85.55145146 B

44 Piridoksin HCl (vit B6) tablet 10 mg Tablet 30415 17.03 517967.45 0.491504776 86.04295623 B

45 Attalpugit tablet 600 mg Tablet 950 538.45 511527.5 0.485393839 86.52835007 B

46 Haloperidol tablet 1,5 mg Tablet 6147 82.58 507619.26 0.481685269 87.01003534 B

47 Retinol (Vit A) kapsul lunak 200.000 iu Kapsul 1500 335.40 503100 0.477396896 87.48743224 B

48 Piroksikam 20 mg Tablet 1513 314.92 476473.96 0.452131166 87.9395634 B

49 Sonchii / Nephrolit Kapsul / Calcusol kapsul Kapsul 632 753.50 476212 0.451882589 88.39144599 B

50 Dekstromethropan HBr syrup 10 mg/ml Botol 196 2400.00 470400 0.446367521 88.83781351 B

51 Loperamide 2 mg/ Mecodiar Tablet 1709 274.53 469171.77 0.445202041 89.28301555 B

52 Ambroxol 30 mg Tablet 1329 339.75 451527.75 0.428459444 89.711475 B

53 Glibenklamid tablet 5mg/ Glimel Tablet 7220 57.96 418471.2 0.397091735 90.10856673 B

54 Metoklorpramid HCl tablet 10 mg / Nilatika Tablet 1832 228.00 417696 0.39635614 90.50492287 B

55 Trihexylphenidil HCl tablet 2 mg Tablet 10026 40.77 408760.02 0.387876694 90.89279957 B

56 Oksitetrasiklin HCl salep mata 3% Tube 216 1675.00 361800 0.343315836 91.2361154 B

57 Dekstromethropan tablet 15 mg Tablet 8368 42.74 357648.32 0.339376263 91.57549167 B

58 Gentamicin ZK Tube 214 1650.00 353100 0.335060314 91.91055198 B

59 Prednison tablet 5 mg Tablet 9116 38.08 347137.28 0.329402226 92.2399542 B

60 Salisil bedak 2% Kotak 324 1025.00 332100 0.315133192 92.5550874 B

61 Kloramfenikol salep mata 1% Tube 95 3460.00 328700 0.311906897 92.86699429 B

62 Antihemmoroid Suppositoria Suppo 163 2000.00 326000 0.309344838 93.17633913 B

63 Catheter dewasa Set 49 6600 323400 0.306877671 93.4832168 B

64 Salbutamol 4 mg Tablet 1403 219.70 308239.1 0.292491333 93.77570814 B

65 Klorfeniramine Maleat (CTM) tab 4mg Tablet 46542 6.50 302523 0.287067265 94.0627754 B

66 Allupurinol tablet 100 mg Tablet 2512 120.00 301440 0.286039595 94.348815 B

67 Ketoconazol tablet 200 mg Tablet 254 1116.00 283464 0.268981979 94.61779697 B

68 Karbamazepin tablet 200 mg Tablet 939 286.10 268647.9 0.254922826 94.8727198 B (Batas

95%)

69 Metformin HCl tablet 500 mg Tablet 2153 124.18 267359.54 0.253700287 95.12642009 C

70 Oksitetrasiklin HCl salep mata 1% Tube 209 1238.92 258934.28 0.245705469 95.37212556 C

71 Kapas Pembalut/ adsorbent 250 gram Bgks 22 11401.00 250822 0.238007641 95.6101332 C

72 Pyrazinamida tablet Tablet 1124 219.83 247088.92 0.234465282 95.84459848 C

73 Infusion Set Dewasa Set 63 3666 230958 0.219158482 96.06375696 C

74 Griseofulvin tablet 125 mg micronized Tablet 1902 110.97 211064.94 0.200281748 96.26403871 C

75 Sianocobalamin (Vitamin B12 tablet) Tablet 16494 12.36 203865.84 0.193450446 96.45748915 C

76 Deksametason tablet 0,5 mg Tablet 7689 24.09 185228.01 0.175764812 96.63325397 C

77 Fenol Gliserol TT 10% Botol 227 770.83 174978.41 0.166038859 96.79929283 C

78 Isoniazide (INH) tablet 300 mg Tablet 2640 66.12 174556.8 0.165638788 96.96493161 C

Page 102: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

84  

 

79 Dimenhidrinat tablet 50 mg Tablet 1785 88.95 158775.75 0.150663984 97.1155956 C

80 Hyosin N Buthyl B / Spasi tab Tablet 163 900.00 146700 0.139205177 97.25480077 C

81 Ibuprofen tablet 400 mg Tablet 982 147.51 144854.82 0.137454266 97.39225504 C

82 Metronidazol tablet 250 mg Tablet 1692 84.81 143498.52 0.136167259 97.5284223 C

83 Kasa Gulung 40 yard x 80 cm Roll 1 132700.00 132700 0.125920429 97.65434273 C

84 Haloperidol tablet 0,5 mg Tablet 2120 60.24 127708.8 0.121184227 97.77552696 C

85 Fenobarbital tablet 30 mg Tablet 7303 16.13 117797.39 0.111779186 97.88730614 C

86 Betametason valerat + Neomisina sulfat Tube 20 5400.00 108000 0.102482339 97.98978848 C

87 Gentian violet larutan 1% Botol 234 450.00 105300 0.099920281 98.08970876 C

88 Asam salisilat 2% + belerang endap 4% (2-4 salep) Pot 124 825 102300 0.097073549 98.18678231 C

89 Isosorbid Dinitrat tab sublingual 5 mg Tablet 490 195.43 95760.7 0.090868338 98.27765065 C

90 Hidrokloriazida (HCT) tablet 25 mg Tablet 5566 17.00 94622 0.089787814 98.36743846 C

91 Kloramfenikol TT 3% Botol 93 1000 93000 0.088248681 98.45568714 C

92 Deksametason injeksi 5 mg/ml - 1ml Ampul 100 907.77 90777 0.086139253 98.5418264 C

93 Metronidazole 500 mg Tablet 232 348.00 80736 0.076611242 98.61843764 C

94 Plaster 5 yards x 2 inch Roll 11 7186.00 79046 0.075007583 98.69344522 C

95 Diazepam tablet 2 mg Tablet 5726 13.20 75583.2 0.071721696 98.76516692 C

96 Haloperidol tablet 5 mg Tablet 615 122.29 75208.35 0.071365996 98.83653291 C

97 Gemfibrozil kapsul 300 mg Kapsul 275 265.64 73051 0.069318864 98.90585178 C

98 Etakridina (rivanol) larutan 0,1% Botol 58 1254.00 72732 0.069016162 98.97486794 C

99 Abocath 22 no 1891 Pcs 10 6600 66000 0.062628096 99.03749604 C

100 Infusion Set Anak Set 18 3666 65988 0.062616709 99.10011274 C

101 Efedrina HCl tablet 25 mg Tablet 1830 35.59 65129.7 0.061802259 99.161915 C

102 Pirantel Pamoat (pirantel) tablet 125 mg basa Tablet 416 149.87 62345.92 0.059160701 99.2210757 C

103 Furosemid tablet 40 mg Tablet 831 72.02 59848.62 0.056790987 99.27786669 C

104 Levertraan ZK Pot 30 1950.00 58500 0.055511267 99.33337796 C

105 Lidokaina com injeksi Ampul 120 451.50 54180 0.051411973 99.38478993 C

106 Nistatin 100.000 iu/g tablet vaginal Tablet 167 288.91 48247.97 0.045783008 99.43057294 C

107 Metilergometrina maleat tablet salut 0,125 gram Tablet 403 109.96 44313.88 0.042049908 99.47262285 C

108 Oksitosina injeksi 10 i.u/ml - 1 ml Ampul 15 2913.90 43708.5 0.041475457 99.5140983 C

109 Salbutamol Nebuliser Botol 7 6050.00 42350 0.040186362 99.55428467 C

110 Natrium fenitoin kapsul 30 mg Kapsul 607 59.98 36407.86 0.034547802 99.58883247 C

111 Captopril tablet 12,5 mg Tablet 477 70.90 33819.3 0.03209149 99.62092396 C

112 Klorpromazina HCl tablet salut 25 mg Tablet 1350 24.45 33007.5 0.031321165 99.65224512 C

113 Abocath 20 Pcs 5 6600 33000 0.031314048 99.68355917 C

114 Catheter anak Set 5 6600 33000 0.031314048 99.71487322 C

115 Papaverin tablet Tablet 585 55.27 32332.95 0.030681077 99.7455543 C

116 Yodium Povidon larutan 10% 30 ml Botol 16 2000.00 32000 0.030365137 99.77591943 C

117 Yodium Povidon larutan 10% 300 ml Botol 2 14500.00 29000 0.027518406 99.80343784 C

118 Metoklorpramid inj Ampul 10 2743.00 27430 0.026028616 99.82946646 C

119 Besi (ii) sulfas tablet salut, kombinasi Sachet 912 27.3 24897.6 0.023625595 99.85309205 C

Page 103: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

85  

 

120 Natrium klorida larutan infus 0,9 % steril Botol 6 4059.00 24354 0.023109767 99.87620182 C

121 Epinefrina HCl (adrenalin) injeksi 0,1 % - 1 ml Ampul 70 346 24220 0.022982613 99.89918443 C

122 Stesolid Rectal Tube 1 21993.00 21993 0.02086939 99.92005382 C

123 Clonidine tablet 0,15 mg Tablet 100 205.00 20500 0.019452666 99.93950649 C

124 Ekstrak Belladona tablet 10 mg Tablet 1006 17.89 17997.34 0.017077866 99.95658435 C

125 Amitriptilina HCl tablet salut 25 mg Tablet 188 92.10 17314.8 0.016430196 99.97301455 C

126 Digoksin Tablet 0,25 mg Tablet 171 83.21 14228.91 0.013501963 99.98651651 C

127 Transfusion set Pcs 1 5000 5000 0.004744553 99.99126107 C

128 Gameksan emulsi 1% Botol 2 2200.00 4400 0.004175206 99.99543627 C

129 Etil Klorida semprot Botol 24 81.29 1950.96 0.001851287 99.99728756 C

130 Diazepam injeksi 5mg/ml - 2 ml Ampul 2 872.57 1745.14 0.001655982 99.99894354 C

131 Sarung tangan non steril Pcs 2 556.67 1113.34 0.00105646 100 C

132 Abocath 22 Pcs 0 6600 0 0 100 C

133 Abocath 24 Pcs 0 6600 0 0 100 C

134 Alat suntik sekali pakai 5 ml Pcs 0 743.53 0 0 100 C

135 Albendazol Tablet 0 304.5 0 0 100 C

136 Aminofilina injeksi 24mg/ml-10 ml Ampul 0 1865.33 0 0 100 C

137 Asetosal 100 mg Tablet 0 59.50 0 0 100 C

138 Atropin Sulfas injeksi 0,25 mg/ml -1ml Ampul 0 372.00 0 0 100 C

139 D 5% Tablet 0 3821.00 0 0 100 C

140 Difenhidramin HCl injeksi 0,1 % -1ml Ampul 0 459.57 0 0 100 C

141 Fenobarbital injeksi 50 mg/ml - 2ml Ampul 0 670.00 0 0 100 C

142 Glukosa larutan infus 5% steril Botol 0 3821.00 0 0 100 C

143 Mebendazol tablet 100 mg Tablet 0 141.03 0 0 100 C

144 Metilergometrina maleat injeksi 0,200 mg/ml - 1ml Ampul 0 2195.00 0 0 100 C

145 Propanolol HCl (propnolol) tab 40mg Tablet 0 82.18 0 0 100 C

146 Serum anti tetanus inj 1500 i.u/ampul (ATS) Ampul 0 55000.00 0 0 100 C

147 Sianokobalamin (vit b12) inj 500 mcg/ml - 1ml Ampul 0 440.00 0 0 100 C (Batas

10%)

TOTAL 618062 105384011.59 100

BERDASARKAN HASIL ANALISIS ABC NILAI INVESTASI DI PUSKESMAS PANDAK 1 TAHUN 2009 Jumlah item sediaan farmasi perkelompok: Kelompok A ( 00% s.d 80% ) = 33 item Kelompok B (>80% s.d 95% ) = 35 item Kelompok C (>95% s.d 100%) = 79 item total = 147 item Persentase Nilai Pakai perkelompok : Kelompok A = 33/147 x 100% = 22,45 % Kelompok B = 35 /147 x 100% = 23,81 % Kelompok C = 79/147 x 100% = 53,74 % total = 100%

Page 104: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

86  

 

Jumlah pemakaian perkelompok (Rp) Kelompok A ( 00% s.d 80% ) = 33 item = Rp 84.083.049,04 Kelompok B (>80% s.d 95% ) = 35 item = Rp 15.897.628,99 Kelompok C (>95% s.d 100%) = 79 item = Rp 5.403.333,56 total = 147 item = Rp 105.384.011,59 Persentase jumlah pemakaian perkelompok (Rp) Kelompok A = 84.083.049,04/105.384.011,59 x 100% = 79.79% Kelompok B = 15.897.628,99/105.384.011,59 x 100% = 15.08 % Kelompok C = 5.403.333,56/105.384.011,59x 100% = 5.13% Total = 100%

Page 105: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

87  

 

LAMPIRAN 5 DATA SEDIAAN FARMASI BERDASARKAN NILAI INVESTASI DI PUSKESMAS BANTUL 1 TAHUN 2009

No. Nama Obat Satuan Jumlah

Pemakaian

Harga + PPN (Rp) Total (Rp) Persen Nilai

Investasi Persen

Kumulatif

Kelompok Berdasarkan Analisis ABC

1 Amoksillina kaplet 500 mg Kaplet 44664 1110.00 49577040 44.79203037 44.7920304 A

2 Multivitamin tablet Tablet 7445 660.00 4913700 4.439446155 49.2314765 A

3 Antalgin (Methampiron) tablet 500 mg Tablet 40000 90.00 3600000 3.252540073 52.4840166 A

4 Antasida DOEN Tablet, Kombinasi Tablet 38970 91.17 3552894.9 3.2099814 55.693998 A

5 Parasetamol tablet 500 mg Tablet 31500 70.29 2214135 2.000434115 57.6944321 A

6 Multivitamin neurotropik tablet Tablet 2840 753.35 2139514 1.933015284 59.6274474 A

7 Natrium Diklofenak 50 mg Tablet 4700 384.95 1809265 1.63464081 61.2620882 A

8 Captopril tablet 25 mg Tablet 11720 137.75 1614430 1.458610631 62.7206988 A

9 Amoksilina sirup kering 125 mg/ 5ml Botol 466 3400.00 1584400 1.431479026 64.1521779 A

10 Natrium Diklofenak 25 mg Tablet 3900 384.95 1501305 1.356404076 65.5085819 A

11 Asam Mefenamat kaplet 500 mg Kaplet 11200 127.00 1422400 1.285114722 66.7936967 A

12 Ciprofloxacin 500 mg Tablet 5170 265.00 1370050 1.237817369 68.031514 A

13 Acyclovir Tube 144 9000.00 1296000 1.170914426 69.2024285 A

14 Obat Batuk Hitam Botol 520 2445.00 1271400 1.148688736 70.3511172 A

15 Glass Ionomer Cerment (GC IX) Set 2 600000.00 1200000 1.084180024 71.4352972 A

16 Erythromycin kapsul 500 mg Kapsul 700 1550.00 1085000 0.980279439 72.4155767 A

17 Betametason krim 0,1% Tube 200 5400.00 1080000 0.975762022 73.3913387 A

18 Alat suntik sekali pakai 2,5 ml Set 890 1200.00 1068000 0.964920222 74.3562589 A

19 Serum anti tetanus inj 1500 i.u/ampul (ATS) Ampul 18 55000.00 990000 0.89444852 75.2507074 A

20 Thiamina HCL monohidrat (vit B1 ) tab 50 mg Tablet 39000 23.88 931320 0.841432117 76.0921395 A

21 Karbamazepin tablet 200 mg Tablet 3070 286.10 878327 0.793553824 76.8856934 A

22 Kloramfenikol salep mata 1% Tube 236 3460.00 816560 0.737748367 77.6234417 A

23 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg Tablet 20571 39.33 809057.43 0.73096992 78.3544116 A

24 Dekstromethropan HBr syrup 10 mg/ml Botol 320 2400.00 768000 0.693875216 79.0482869 A

25 Kotrimoksazol suspensi Botol 270 2839.00 766530 0.692547095 79.740834 A (Batas 80%)

26 Miconasol krim 2% Tube 167 4500.00 751500 0.67896774 80.4198017 B

27 Gliseral Guayacolat 100 mg tablet Tablet 31775 23.24 738451 0.667178186 81.0869799 B

28 Sulfasetamid tetes mata 15% Botol 211 3445.25 726947.75 0.656785191 81.7437651 B

29 Ibuprofen tablet 400 mg Tablet 4900 147.51 722799 0.653036865 82.3968019 B

30 Multivitamin sirup Botol 70 9895.00 692650 0.625797745 83.0225997 B

31 Amoksilina Kapsul 250 mg Kapsul 2880 238.00 685440 0.61928363 83.6418833 B

32 Ranitidine 150 mg Tablet 3400 200.00 680000 0.614368681 84.256252 B

33 Retinol (Vit A) kapsul lunak 200.000 iu Kapsul 2000 335.40 670800 0.606056634 84.8623086 B

34 Vitamin B kompleks Tablet 29950 22.20 664890 0.600717047 85.4630257 B

35 Haloperidol tablet 1,5 mg Tablet 7698 82.58 635700.84 0.574345127 86.0373708 B

36 Hidrokortison Krim 2,5% Tube 255 2484.50 633547.5 0.57239962 86.6097704 B

37 Etanol 70% 1000 ml Botol 14 40500.00 567000 0.512275062 87.1220455 B

Page 106: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

88  

 

38 Kloramfenikol 0,5% - 10 ml tetes mata Botol 75 7500.00 562500 0.508209386 87.6302549 B

39 Metformin HCl tablet 500 mg Tablet 4310 124.18 535215.8 0.483558566 88.1138134 B

40 Parasetamol sirup 120 mg/5 ml Botol 306 1725.00 527850 0.476903688 88.5907171 B

41 Ketoconazol tablet 200 mg Tablet 460 1116.00 513360 0.463812214 89.0545293 B

42 Deksametason tablet 0,5 mg Tablet 21086 24.09 507961.74 0.458934976 89.5134643 B

43 Aminofilia tablet 200 mg Tablet 7801 65 507065 0.458124787 89.9715891 B

44 Antihemmoroid Suppositoria Suppo 252 2000.00 504000 0.45535561 90.4269447 B

45 Ambroxol 30 mg Tablet 1400 339.75 475650 0.429741857 90.8566866 B

46 Betametason valerat + Neomisina sulfat Tube 78 5400.00 421200 0.380547189 91.2372338 B

47 Glibenklamid tablet 5mg/ Glimel Tablet 6900 57.96 399924 0.361324677 91.5985584 B

48 Lidokaina com injeksi Ampul 800 451.50 361200 0.326338187 91.9248966 B

49 Kotrimoksazol tablet 480 mg Tablet 3439 100.00 343900 0.310707925 92.2356045 B

50 Oksitetrasiklin HCl salep mata 1% Tube 276 1238.92 341941.92 0.308938833 92.5445434 B

51 Ibuprofen Tablet 200 mg Tablet 4600 73.36 337456 0.304885879 92.8494293 B

52 Framycetine sulfat 1% / Daryant-tulle Lbr 29 11546.00 334834 0.302516945 93.1519462 B

53 Klorfeniramine Maleat (CTM) tab 4mg Tablet 51000 6.50 331500 0.299504732 93.4514509 B

54 Piridoksin HCl (vit B6) tablet 10 mg Tablet 19427 17.03 330841.81 0.298910068 93.750361 B

55 Flucinolon + Neomisin / Bravoderm cr Tube 35 8800.00 308000 0.278272873 94.0286339 B

56 Oksitetrasiklin HCl salep mata 3% Tube 170 1675.00 284750 0.257266885 94.2859008 B

57 Salisil bedak 2% Kotak 270 1025.00 276750 0.250039018 94.5359398 B

58 Asam Askorbat (vit C) tablet 50 mg Tablet 14262 18.64 265843.68 0.24018534 94.7761251 B (Batas 95%)

59 Attalpugit tablet 600 mg Tablet 490 538.45 263840.5 0.2383755 95.0145006 C

60 Trihexylphenidil HCl tablet 2 mg Tablet 6300 40.77 256851 0.232060603 95.2465612 C

61 Rifampisin Kapsul 300 mg Kapsul 700 350.00 245000 0.221353422 95.4679146 C

62 Dekstromethropan tablet 15 mg Botol 5600 42.74 239344 0.21624332 95.684158 C

63 Kasa Kompres 40/40 steril Bgkus 165 1393.00 229845 0.207661131 95.8918191 C

64 Asam salisilat 2% + belerang endap 4% (2-4 salep) Pot 253 825 208725 0.188579563 96.0803987 C

65 Sonchii / Nephrolit Kapsul / Calcusol kapsul Kapsul 275 753.50 207212.5 0.187213044 96.2676117 C

66 Fitomenadion (Vit K) tablet salut 10 mg Tablet 300 680.62 204186 0.184478652 96.4520904 C

67 Piroksikam 20 mg Tablet 600 314.92 188952 0.170714987 96.6228053 C

68 Kapas Pembalut/ adsorbent 250 gram Bgkus 16 11401.00 182416 0.164809819 96.7876152 C

69 Kloramfenikol TT 3% Botol 180 1000 180000 0.162627004 96.9502422 C

70 Klorpromazina HCl tablet salut 100 mg Tablet 750 238.20 178650 0.161407301 97.1116495 C

71 Loperamide 2 mg/ Mecodiar Tablet 620 274.53 170208.6 0.153780637 97.2654301 C

72 Reserpina tablet 0,25 mg Tablet 3000 55.00 165000 0.149074753 97.4145049 C

73 Garam Oralit untuk 200 ml air Sachet 500 304.56 152280 0.137582445 97.5520873 C

74 Natrium fenitoin kapsul 100 mg Kapsul 500 280.70 140350 0.126803889 97.6788912 C

75 Klorpromazina HCl tablet salut 25 mg Tablet 5700 24.45 139365 0.125913958 97.8048051 C

76 Fenol Gliserol TT 10% Botol 164 770.83 126416.12 0.11421486 97.91902 C

77 Allupurinol tablet 100 mg Tablet 1050 120.00 126000 0.113838903 98.0328589 C

78 Hidrokloriazida (HCT) tablet 25 mg Tablet 7000 17.00 119000 0.107514519 98.1403734 C

Page 107: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

89  

 

79 Besi (ii) sulfas tablet salut, kombinasi Sachet 4340 27.3 118482 0.107046515 98.2474199 C

80 Isosorbid Dinitrat tab sublingual 5 mg Tablet 500 195.43 97715 0.088283876 98.3357038 C

81 Simvastatin Tablet 180 540.00 97200 0.087818582 98.4235224 C

82 Clobazam tablet 10 mg Tablet 100 950 95000 0.085830919 98.5093533 C

83 Metronidazol tablet 250 mg Tablet 1100 84.81 93291 0.084286866 98.5936402 C

84 Sianocobalamin (Vitamin B12 tablet) Tablet 7000 12.36 86520 0.07816938 98.6718096 C

85 Papaverin tablet Tablet 1500 55.27 82905 0.074903287 98.7467129 C

86 Etakridina (rivanol) larutan 0,1% Botol 66 1254.00 82764 0.074775896 98.8214888 C

87 Gemfibrozil kapsul 300 mg Kapsul 300 265.64 79692 0.072000395 98.8934891 C

88 Prednison tablet 5 mg Tablet 2000 38.08 76160 0.068809292 98.9622984 C

89 Efedrina HCl tablet 25 mg Tablet 2120 35.59 75450.8 0.068168542 99.030467 C

90 Metoklorpramid HCl tablet 10 mg / Nilatika Tablet 300 228.00 68400 0.061798261 99.0922652 C

91 Isoniazide (INH) tablet 300 mg Tablet 1025 66.12 67773 0.061231777 99.153497 C

92 Retinol (Vit A) kapsul lunak 100.000 iu Kapsul 250 255.00 63750 0.057597064 99.2110941 C

93 Bisakodil tablet 5 mg Tablet 85 724.40 61574 0.055631084 99.2667252 C

94 Gentamicin ZK Tube 36 1650.00 59400 0.053666911 99.3203921 C

95 Furosemid tablet 40 mg Tablet 800 72.02 57616 0.052055097 99.3724472 C

96 Pirantel Pamoat (pirantel) tablet 125 mg basa Tablet 380 149.87 56950.6 0.051453919 99.4239011 C

97 Extract Placenta 10% Tube 5 9995.00 49975 0.045151581 99.4690527 C

98 Gentian violet larutan 1% Botol 100 450.00 45000 0.040656751 99.5097094 C

99 Natrium fenitoin kapsul 30 mg Kapsul 750 59.98 44985 0.040643199 99.5503526 C

100 Dimenhidrinat tablet 50 mg Tablet 500 88.95 44475 0.040182422 99.590535 C

101 Diazepam tablet 2 mg Tablet 3130 13.20 41316 0.037328318 99.6278634 C

102 Fenobarbital tablet 30 mg Tablet 2500 16.13 40325 0.036432966 99.6642963 C

103 Griseofulvin tablet 125 mg micronized Tablet 300 110.97 33291 0.030077864 99.6943742 C

104 Metilergometrina maleat tablet salut 0,125 gram Tablet 300 109.96 32988 0.029804109 99.7241783 C

105 Oksitosina injeksi 10 i.u/ml - 1 ml Ampul 10 2913.90 29139 0.026326601 99.7505049 C

106 Digoksin Tablet 0,25 mg Tablet 300 83.21 24963 0.022553655 99.7730586 C

107 Stesolid Rectal Tube 1 21993.00 21993 0.019870309 99.7929289 C

108 Pyrazinamida tablet Tablet 100 219.83 21983 0.019861275 99.8127901 C

109 Metilergometrina maleat injeksi 0,200 mg/ml - 1ml Ampul 10 2195.00 21950 0.01983146 99.8326216 C

110 Ergotamina tartrat 1 mg + Kofeina 50 mg tab Komb Tablet 210 102.80 21588 0.019504399 99.852126 C

111 Plaster 5 yards x 2 inch Roll 3 7186.00 21558 0.019477294 99.8716033 C

112 Propanolol HCl (propnolol) tablet 40 mg Tablet 250 82.18 20545 0.018562066 99.8901654 C

113 Yodium Povidon larutan 10% 30 ml Botol 10 2000.00 20000 0.018069667 99.908235 C

114 Asetosal Tablet 500 mg Tablet 200 99.62 19924 0.018001002 99.926236 C

115 Asam Askorbat (vit C) 250 mg tablet Tablet 250 74.00 18500 0.016714442 99.9429505 C

116 Amitriptilina HCl tablet salut 25 mg Tablet 190 92.10 17499 0.015810055 99.9587605 C

117 Asam Mefenamat kapsul 250 mg Kapsul 200 76 15200 0.013732947 99.9724935 C

118 Natrium klorida larutan infus 0,9 % steril Botol 2 4059.00 8118 0.007334478 99.979828 C

119 Alat suntik sekali pakai 1 ml Set 10 794.12 7941.2 0.007174742 99.9870027 C

Page 108: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

90  

 

120 Asetosal 100 mg Tablet 100 59.50 5950 0.005375726 99.9923784 C

121 Salbutamol tablet 2 mg Tablet 50 84.03 4201.5 0.003795985 99.9961744 C

122 Eugenol cairan Botol 1 3177.50 3177.5 0.002870818 99.9990452 C

123 Etil Klorida semprot Botol 13 81.29 1056.77 0.000954774 100 C

124 Aqua Pro injeksi steril, bebas pirogen 20ml Ampul 0 2200.00 0 0 100 C

125 Captopril tablet 12,5 mg Tablet 0 70.90 0 0 100 C

126 Diazepam injeksi 5mg/ml - 2 ml Ampul 0 872.57 0 0 100 C

127 Diazepam tablet 5 mg Tablet 0 35.00 0 0 100 C

128 Difenhidramin HCl injeksi 0,1 % - 1 ml Ampul 0 459.57 0 0 100 C

129 Diltiazem Tablet 0 454.00 0 0 100 C

130 Ekstrak Belladona tablet 10 mg Tablet 0 17.89 0 0 100 C

131 Haloperidol tablet 5 mg Tablet 0 122.29 0 0 100 C

132 Hyosin N Buthyl B / Spasi tab Tablet 0 900.00 0 0 100 C

133 Kloramfenikol kapsul 250 mg Kapsul 0 202.00 0 0 100 C

134 Lisol, mengandung kresol tersabun 50% Botol 0 49821.00 0 0 100 C

135 Nifedipin tablet 10 mg Tablet 0 323.48 0 0 100 C

136 Phenilbutason tablet Botol 0 72.375 0 0 100 C

137 Propiltiourasil (PTU) tablet 100 mg Tablet 0 308.83 0 0 100 C

138 Thiamina HCL (vit B1 ) inj 100 mg/ml - 1 ml Ampul 0 456.73 0 0 100 C

139 Trifluoperazine tablet 5 mg/ Stelazin Tablet 0 550.00 0 0 100 C

140 Yodium Povidon larutan 10%-10 ml Botol 0 14500.00 0 0 100 C (Batas 10%)

TOTAL 554552 110682725.446 100

BERDASARKAN HASIL ANALISIS ABC NILAI INVESTASI DI PUSKESMAS BANTUL 1 TAHUN 2009 Jumlah item sediaan farmasi perkelompok: Kelompok A ( 00% s.d 80% ) = 25 item Kelompok B (>80% s.d 95% ) = 33 item Kelompok C (>95% s.d 100%) = 82 item total = 140 item Persentase Nilai Pakai perkelompok : Kelompok A = 25/140 x 100% = 17,86% Kelompok B = 33/140 x 100% = 23,57% Kelompok C = 82/140 x 100% = 58,57% total = 100% Jumlah pemakaian perkelompok (Rp) Kelompok A ( 00% s.d 80% ) = 25 item = Rp 88.259.328,33 Kelompok B (>80% s.d 95% ) = 33 item = Rp 16.641.470,04 Kelompok C (>95% s.d 100%) = 85 item = Rp 5.781.927,09 total = 143 item = Rp 110.682.725,46 Persentase jumlah pemakaian perkelompok (Rp) Kelompok A = 76595133.90/110.682.725,46 x 100% = 79,74% Kelompok B = 22987873.06/110.682.725,46 x 100% = 15,04% Kelompok C = 11099718.50/110.682.725,46 x 100% = 5,22% Total = 100%

Page 109: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

91  

 

LAMPIRAN 6 DATA SEDIAAN FARMASI BERDASARKAN NILAI INVESTASI DI PUSKESMAS BANGUNTAPAN 1 TAHUN 2009

No. Nama Obat Satuan Jumlah Pemakaian

Harga + PPN (Rp) Total (Rp)

Persen Nilai

Investasi

Persen Kumulatif

Kelompok Berdasarkan Analisis

ABC

1 Plaster 5 yards x 2 inch Roll 4928 7186.00 35412608 23.7636226 23.7636226 A

2 Amoksillina kaplet 500 mg Kaplet 25986 1110.00 28844460 19.3560684 43.1196911 A

3 Multivitamin Tablet Tablet 8801 660.00 5808660 3.89789999 47.017591 A

4 Serum anti tetanus inj 1500 i.u/ampul (ATS) Ampul 100 55000.00 5500000 3.69077377 50.7083648 A

5 Antasida DOEN Tablet, Kombinasi Tablet 47522 91.17 4332580.74 2.90737733 53.6157421 A

6 Parasetamol tablet 500 mg Tablet 50550 70.29 3553159.5 2.38434688 56.000089 A

7 Antalgin (Methampiron) tablet 500 mg Tablet 31007 90.00 2790630 1.87265163 57.8727407 A

8 Multivitamin neurotropik tablet Tablet 3562 753.35 2683432.7 1.80071691 59.6734576 A

9 Natrium Diklofenak 50 mg Tablet 6200 384.95 2386690 1.60158779 61.2750454 A

10 Tetrasiklin HCl Kapsul 250 mg Kapsul 12491 176.70 2207159.7 1.48111402 62.7561594 A

11 Betametason krim 0,1% Tube 338 5400.00 1825200 1.22480005 63.9809594 A

12 Devitalisasi pasta Pot 4 441650.00 1766600 1.18547653 65.166436 A

13 Captopril tablet 25 mg Tablet 11269 137.75 1552304.75 1.04167375 66.2081097 A

14 Klorpromazina HCl tablet salut 100 mg Tablet 6404 238.20 1525432.8 1.02364134 67.2317511 A

15 Natrium Diklofenak 25 mg Tablet 3906 384.95 1503614.7 1.00900031 68.2407514 A

16 Ciprofloxacin 500 mg Tablet 5225 265.00 1384625 0.9291523 69.1699037 A

17 Kloramfenikol 0,5% - 10 ml tetes mata Botol 183 7500.00 1372500 0.92101582 70.0909195 A

18 Kotrimoksazol tablet 480 mg Tablet 12104 100.00 1210400 0.81223865 70.9031581 A

19 Acyclovir Tube 134 9000.00 1206000 0.80928603 71.7124442 A

20 Gliseral Guayacolat 100 mg tablet Tablet 50937 23.24 1183775.88 0.79437254 72.5068167 A

21 Thiamina HCL monohidrat (vit B1 ) tab 50 mg Tablet 46227 23.88 1103900.76 0.74077236 73.247589 A

22 Garam Oralit untuk 200 ml air Sachet 3562 304.56 1084842.72 0.72798346 73.9755725 A

23 Nifedipin tablet 10 mg Tablet 3332 323.48 1077835.36 0.72328118 74.6988537 A

24 Amoksilina sirup kering 125 mg/ 5ml Sirup 312 3400.00 1060800 0.7118496 75.4107033 A

25 Kotrimoksazol suspensi Botol 367 2839.00 1041913 0.69917548 76.1098788 A

26 Amoksilina Kapsul 250 mg Kapsul 4112 238.00 978656 0.65672689 76.7666057 A

27 Rifampisin Kapsul 300 mg Kapsul 2676 350.00 936600 0.62850522 77.3951109 A

28 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg Tablet 23695 39.33 931924.35 0.62536763 78.0204785 A

29 Ibuprofen tablet 400 mg Tablet 6023 147.51 888452.73 0.596196 78.6166745 A

30 Obat Batuk Hitam Botol 348 2445.00 850860 0.57096941 79.1876439 A

31 Etanol 70% 1000 ml Botol 21 40500.00 850500 0.57072783 79.7583718 A (Batas 80%)

32 Miconasol krim 2% Tube 189 4500.00 850500 0.57072783 80.3290996 B

33 Deksametason tablet 0,5 mg Tablet 34219 24.09 824335.71 0.55317029 80.8822699 B

34 Ranitidine 150 mg Tablet 4100 200.00 820000 0.55026082 81.4325307 B

35 Hidrokortison Krim 2,5% Tube 329 2484.50 817400.5 0.54851642 81.9810471 B

36 Glibenklamid tablet 5mg / Glimel Tablet 13818 57.96 800891.28 0.53743791 82.518485 B

37 Tetrasikline kapsul 500 mg Tablet 1400 557.75 780850 0.52398922 83.0424743 B

Page 110: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

92  

 

38 Reserpina tablet 0,25 mg Tablet 13827 55.00 760485 0.51032329 83.5527975 B

39 Antihemmoroid Suppositoria Suppo 378 2000.00 756000 0.50731363 84.0601112 B

40 Trifluoperazine tablet 5 mg/ Stelazin Tablet 1358 550.00 746900 0.50120708 84.5613183 B

41 Kloramfenikol kapsul 250 mg Kapsul 3694 202.00 746188 0.50072929 85.0620475 B

42 Asam Askorbat (vit C) tablet 50 mg Tablet 38826 18.64 723716.64 0.48564989 85.5476974 B

43 Salbutamol 4 mg Tablet 3272 219.70 718858.4 0.48238977 86.0300872 B

44 Retinol (Vit A) kapsul lunak 200.000 iu Kapsul 2100 335.40 704340 0.4726472 86.5027344 B

45 Kasa Gulung 40 yard x 80 cm Roll 5 132700.00 663500 0.44524153 86.9479759 B

46 Asam Mefenamat kaplet 500 mg Kaplet 5112 127.00 649224 0.43566162 87.3836375 B

47 Metronidazol tablet 250 mg Tablet 7614 84.81 645743.34 0.43332592 87.8169635 B

48 Sulfasetamid tetes mata 15% Botol 180 3445.25 620145 0.41614816 88.2331116 B

49 Kloramfenikol salep mata 1% Tube 174 3460.00 602040 0.40399881 88.6371104 B

50 Alat suntik sekali pakai 2,5 ml Set 500 1200.00 600000 0.40262987 89.0397403 B

51 Rifampisin Kapsul 600 mg Kapsul 850 703.15 597677.5 0.40107135 89.4408117 B

52 Natrium fenitoin kapsul 100 mg Kapsul 1980 280.70 555786 0.37296007 89.8137717 B

53 Parasetamol sirup 120 mg/5 ml Botol 317 1725.00 546825 0.36694679 90.1807185 B

54 Kasa Kompres 40/40 steril Bgkus 390 1393.00 543270 0.36456121 90.5452797 B

55 Kapas Pembalut/ adsorbent 250 gram Bgkus 46 11401.00 524446 0.35192937 90.8972091 B

56 Piridoksin HCl (vit B6) tablet 10 mg Tablet 29459 17.03 501686.77 0.33665679 91.2338659 B

57 Semen seng fosfat serbuk dan cairan Botol 3 166250.00 498750 0.33468608 91.568552 B

58 Attalpugit tablet 600 mg Tablet 900 538.45 484605 0.32519408 91.893746 B

59 Dekstromethropan HBr syrup 10 mg/ml Botol 200 2400.00 480000 0.32210389 92.2158499 B

60 Haloperidol tablet 1,5 mg Tablet 5780 82.58 477312.4 0.32030038 92.5361503 B

61 Erythromycin kapsul 500 mg Kapsul 293 1550.00 454150 0.30475726 92.8409076 B

62 Sonchii / Nephrolit Kapsul / Calcusol kapsul Kapsul 600 753.50 452100 0.3033816 93.1442892 B

63 Piroksikam 20 mg Tablet 1433 314.92 451280.36 0.30283158 93.4471208 B

64 Metoklorpramid HCl tablet 10 mg / Nilatika Tablet 1919 228.00 437532 0.29360575 93.7407265 B

65 Ambroxol 30 mg Tablet 1222 339.75 415174.5 0.27860276 94.0193293 B

66 Trihexylphenidil HCl tablet 2 mg Tablet 9912 40.77 404112.24 0.27117943 94.2905087 B

67 Oksitetrasiklin HCl salep mata 3% Tube 241 1675.00 403675 0.27088602 94.5613947 B

68 Aminofilia tablet 200 mg Tablet 6087 65 395655 0.2655042 94.8268989 B (Batas 15%)

69 Efedrina HCl tablet 25 mg Tablet 10513 35.59 374157.67 0.25107842 95.0779773 C

70 Klorfeniramine Maleat (CTM) tab 4 mg Tablet 56828 6.50 369382 0.24787371 95.325851 C

71 Pyrazinamida tablet Tablet 1617 219.83 355465.11 0.23853478 95.5643858 C

72 Karbamazepin tablet 200 mg Tablet 1210 286.10 346181 0.23230468 95.7966905 C

73 Silk (benang sutera) no 3/0 Sachet 59 5743.86 338887.74 0.22741054 96.024101 C

74 Metronidazole 500 mg Tablet 900 348.00 313200 0.21017279 96.2342738 C

75 Metformin HCl tablet 500 mg Tablet 2327 124.18 288966.86 0.19391115 96.428185 C

76 Griseofulvin tablet 125 mg micronized Tablet 2498 110.97 277203.06 0.18601705 96.614202 C

77 Hyosin N Buthyl B / Spasi tab Tablet 304 900.00 273600 0.18359922 96.7978012 C

78 Antibakteri DOEN salep, kombinasi Tube 157 1720.00 270040 0.18121028 96.9790115 C

Page 111: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

93  

 

79 Captopril tablet 12,5 mg Tablet 3780 70.90 268002 0.17984268 97.1588542 C

80 Allupurinol tablet 100 mg Tablet 2040 120.00 244800 0.16427299 97.3231272 C

81 Furosemid tablet 40 mg Tablet 3382 72.02 243571.64 0.16344869 97.4865759 C

82 Oksitetrasiklin HCl salep mata 1% Tube 186 1238.92 230439.12 0.15463612 97.641212 C

83 Salisil bedak 2% Kotak 183 1025.00 187575 0.12587216 97.7670842 C

84 Sianocobalamin (Vitamin B12 tablet) Tablet 14967 12.36 184992.12 0.12413892 97.8912231 C

85 Ibuprofen Tablet 200 mg Tablet 2500 73.36 183400 0.12307053 98.0142936 C

86 Papaverin tablet Tablet 3216 55.27 177748.32 0.11927797 98.1335716 C

87 Framycetine sulfat 1% / Daryant-tulle Lembar 15 11546.00 173190 0.11621911 98.2497907 C

88 Asam salisilat 2% + belerang endap 4% (2-4 salep) Pot 191 825 157575 0.10574067 98.3555314 C

89 Kloramfenikol TT 3% Botol 155 1000 155000 0.10401272 98.4595441 C

90 Fenol Gliserol TT 10% Botol 189 770.83 145686.87 0.09776314 98.5573072 C

91 Mummifying pasta Botol 1 137853.00 137853 0.09250622 98.6498135 C

92 Isoniazide (INH) tablet 300 mg Tablet 2082 66.12 137661.84 0.09237795 98.7421914 C

93 Lidokaina com injeksi Ampul 270 451.50 121905 0.08180432 98.8239957 C

94 Dekstromethropan tablet 15 mg Tablet 2585 42.74 110482.9 0.07413953 98.8981352 C

95 Loperamide 2 mg/ Mecodiar Tablet 400 274.53 109812 0.07368932 98.9718246 C

96 Multivitamin sirup Botol 10 9895.00 98950 0.06640038 99.0382249 C

97 Prednison tablet 5 mg Tablet 2451 38.08 93334.08 0.06263181 99.1008568 C

98 Domperidon 10 mg Tablet 209 416.00 86944 0.05834375 99.1592005 C

99 Extract Placenta 10% Tube 8 9995.00 79960 0.05365714 99.2128576 C

100 Amitriptilina HCl tablet salut 25 mg Tablet 845 92.10 77824.5 0.05222411 99.2650818 C

101 Yodium Povidon larutan 10% 30 ml Botol 36 2000.00 72000 0.04831558 99.3133973 C

102 Nistatin 100.000 iu/g tablet vaginal Tablet 240 288.91 69338.4 0.04652952 99.3599269 C

103 Gentian violet larutan 1% Botol 152 450.00 68400 0.0458998 99.4058267 C

104 Hidrokloriazida (HCT) tablet 25 mg Tablet 3818 17.00 64906 0.04355516 99.4493818 C

105 Vitamin B kompleks Tablet 2914 22.20 64690.8 0.04341075 99.4927926 C

106 Digoksin Tablet 0,25 mg Tablet 714 83.21 59411.94 0.03986837 99.5326609 C

107 Levertraan ZK Pot 29 1950.00 56550 0.03794786 99.5706088 C

108 Dimenhidrinat tablet 50 mg Tablet 610 88.95 54259.5 0.03641083 99.6070196 C

109 Oksitosina injeksi 10 i.u/ml - 1 ml Ampul 17 2913.90 49536.3 0.03324132 99.640261 C

110 Gemfibrozil kapsul 300 mg Kapsul 170 265.64 45158.8 0.0303038 99.6705648 C

111 Ketoconazol tablet 200 mg Tablet 40 1116.00 44640 0.02995566 99.7005204 C

112 Ergotamina tartrat 1 mg + Kofeina 50 mg tab Komb Tablet 400 102.80 41120 0.02759357 99.728114 C

113 Metilergometrina maleat tablet salut 0,125 gram Tablet 346 109.96 38046.16 0.02553087 99.7536449 C

114 Klorpromazina HCl tablet salut 25 mg Tablet 1489 24.45 36406.05 0.02443027 99.7780751 C

115 Isosorbid Dinitrat tab sublingual 5 mg Tablet 172 195.43 33613.96 0.02255664 99.8006318 C

116 Diazepam tablet 2 mg Tablet 2455 13.20 32406 0.02174604 99.8223778 C

117 Fenobarbital tablet 30 mg Tablet 1917 16.13 30921.21 0.02074967 99.8431275 C

118 Asetosal 100 mg Tablet 482 59.50 28679 0.01924504 99.8623725 C

119 Natrium fenitoin kapsul 30 mg Kapsul 425 59.98 25491.5 0.01710607 99.8794786 C

Page 112: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

94  

 

120 Besi (ii) sulfas tablet salut, kombinasi Sachet 927 27.3 25307.1 0.01698232 99.8964609 C

121 Fitomenadion (Vit K) tablet salut 10 mg Tablet 35 680.62 23821.7 0.01598555 99.9124464 C

122 Nistatin 500.000 IU tablet salut gula Tablet 50 461.08 23054 0.01547038 99.9279168 C

123 Ekstrak Belladona tablet 10 mg Tablet 1053 17.89 18838.17 0.01264135 99.9405582 C

124 Asam Askorbat (vit C) 250 mg tablet Tablet 250 74.00 18500 0.01241442 99.9529726 C

125 Infusion Set Anak Set 5 3666 18330 0.01230034 99.9652729 C

126 Metilergometrina maleat injeksi 0,200 mg/ml - 1ml Ampul 8 2195.00 17560 0.01178363 99.9770566 C

127 Difenhidramin HCl injeksi 10mg/ml-1ml Ampul 30 459.57 13787.1 0.00925183 99.9863084 C

128 Haloperidol tablet 5 mg Tablet 45 122.29 5503.05 0.00369282 99.9900012 C

129 Etil Klorida semprot Botol 67 81.29 5446.43 0.00365483 99.993656 C

130 Haloperidol tablet 0,5 mg Tablet 80 60.24 4819.2 0.00323392 99.99689 C

131 Etakridina (rivanol) larutan 0,1% Botol 3 1254.00 3762 0.00252449 99.9994145 C

132 Diazepam injeksi 5mg/ml - 2 ml Ampul 1 872.57 872.57 0.00058554 100 C

133 Bisakodil tablet 5 mg Tablet 0 724.40 0 0 100 C

134 Catheter dewasa Set 0 6600 0 0 100 C

135 Etambutol HCl (etambutil) tablet 250 mg Tablet 0 186.24 0 0 100 C

136 Eugenol cairan Botol 0 3177.50 0 0 100 C

137 Glass Ionomer Cerment (GC IX) Set 0 600000.00 0 0 100 C

138 Infusion Set Dewasa Set 0 3666 0 0 100 C

139 Kalsium Hidroksida Pasta Tube 0 360000.00 0 0 100 C

140 Lisol, mengandung kresol tersabun 50% Botol 0 49821.00 0 0 100 C

141 Mebendazol tablet 100 mg Tablet 0 141.03 0 0 100 C

142 Natrium klorida larutan infus 0,9 % steril Botol 0 4059.00 0 0 100 C

143 Pirantel Pamoat (pirantel) tablet 125 mg basa Tablet 0 149.87 0 0 100 C

144 Sianokobalamin (vit b12) inj 500 mcg/ml - 1ml Ampul 0 440.00 0 0 100 C

145 Temporary Stopping Fletcher serbuk dan cairan Set 0 6862.00 0 0 100 C

146 Yodium Povidon larutan 10% 300 ml Botol 0 14500.00 0 0 100 C (Batas 10%)

TOTAL 700111 149020242.10 100

BERDASARKAN HASIL ANALISIS ABC NILAI INVESTASI DI PUSKESMAS BANGUNTAPAN 1 TAHUN 2009 Jumlah item sediaan farmasi perkelompok: Kelompok A ( 00% s.d 80% ) = 31 item Kelompok B (>80% s.d 95% ) = 37 item Kelompok C (>95% s.d 100%) = 78 item total = 146 item Persentase Nilai Pakai perkelompok : Kelompok A = 31/146 x 100% = 21,23 % Kelompok B = 37/146 x 100% = 25,34 % Kelompok C = 78/146 x 100% = 53,43 % total = 100% Jumlah pemakaian perkelompok (Rp) Kelompok A ( 00% s.d 80% ) = 31 item = Rp 118.856.118,69

Page 113: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

95  

 

Kelompok B (>80% s.d 95% ) = 37 item = Rp 22.455.155,64 Kelompok C (>95% s.d 100%) = 78 item = Rp 7.708.967,77 total = item = 146 = Rp 149.020.242,10 Persentase jumlah pemakaian perkelompok (Rp) Kelompok A = 118.856.118,69/149.020.242,10 x 100% = 79.76 % Kelompok B = 22.455.155,64/149.020.242,06 x 100% = 15.07 % Kelompok C = 7.708.967,77/149.020.242,06 x 100% = 5.17% Total = 100%

Page 114: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

96

LAMPIRAN 7 HASIL ANALISIS ABC NILAI INDEKS KRITIS PUSKEMAS PANDAK 1

No. Nama Obat Satuan Nilai Pakai

Nilai Investasi Skor NIK

1 Aminofilia tablet 200 mg Tablet A B 5 A 2 Amoksillina kaplet 500 mg Kaplet A A 6 A 3 Antalgin (Methampiron) tablet 500 mg Tablet A A 6 A 4 Antasida DOEN Tablet, Kombinasi Tablet A A 6 A 5 Asam Askorbat (vit C) tablet 50 mg Tablet A A 6 A 6 Asam Mefenamat kaplet 500 mg Kaplet A A 6 A 7 Captopril tablet 25 mg Tablet A A 6 A 8 Ciprofloxacin 500 mg Tablet B A 5 A 9 Dekstromethropan tablet 15 mg Tablet A B 5 A

10 Gliseral Guayacolat 100 mg tablet Tablet A A 6 A 11 Ibuprofen Tablet 200 mg Tablet A B 5 A 12 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg Tablet A A 6 A 13 Kloramfenikol kapsul 250 mg Kapsul B A 5 A 14 Klorfeniramine Maleat (CTM) tablet 4 mg Tablet A B 5 A 15 Klorpromazina HCl tablet salut 100 mg Tablet B A 5 A 16 Kotrimoksazol tablet 480 mg Tablet A A 6 A 17 Multivitamin tablet Tablet B A 5 A 18 Multivitamin neurotropik tablet Tablet B A 5 A 19 Natrium Diklofenak 25 mg Tablet A A 6 A 20 Natrium Diklofenak 50 mg Tablet B A 5 A 21 Natrium fenitoin kapsul 100 mg Kapsul B A 5 A 22 Nifedipin tablet 10 mg Tablet B A 5 A 23 Parasetamol tablet 500 mg Tablet A A 6 A 24 Piridoksin HCl (vit B6) tablet 10 mg Tablet A B 5 A 25 Prednison tablet 5 mg Tablet A B 5 A 26 Rifampisin Kapsul 300 mg Kapsul B A 5 A 27 Thiamina HCL monohidrat (vit B1 ) tab 50 mg Tablet A A 6 A 28 Trihexylphenidil HCl tablet 2 mg Tablet A B 5 A 29 Vitamin B kompleks Tablet A A 6 A 30 Acyclovir Tube C A 4 B 31 Alat suntik sekali pakai 2,5 ml Set C A 4 B 32 Allupurinol tablet 100 mg Tablet B B 4 B 33 Amoksilina sirup kering 125 mg/ 5ml Botol C A 4 B 34 Betametason krim 0,1% Tube C A 4 B 35 Garam Oralit untuk 200 ml air Sachet B B 4 B 36 Glass Ionomer Cerment (GC IX) Set C A 4 B 37 Glibenklamid tablet 5mg/ Glimel Tablet B B 4 B 38 Haloperidol tablet 1,5 mg Tablet B B 4 B

Page 115: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

97

39 Hidrokortison Krim 2,5% Tube C A 4 B 40 Kloramfenikol 0,5% - 10 ml tetes mata Botol C A 4 B 41 Metoklorpramid HCl tablet 10 mg / Nilatika Tablet B B 4 B 42 Miconasol krim 2% Tube C A 4 B 43 Obat Batuk Hitam Botol C A 4 B 44 Ranitidine 150 mg Tablet B B 4 B 45 Ringer Laktat Larutan infus steril Botol C A 4 B 46 Sianocobalamin (Vitamin B12 tablet) Tablet A C 4 B 47 Sulfasetamid tetes mata 15% Botol C A 4 B 48 Abocath 20 Pcs C C 2 C 49 Abocath 22 Pcs C C 2 C 50 Abocath 22 no 1891 Pcs C C 2 C 51 Abocath 24 Tablet C C 2 C 52 Alat suntik sekali pakai 5 ml Pcs C C 2 C 53 Albendazol Tablet C C 2 C 54 Ambroxol 30 mg Tablet C B 3 C 55 Aminofilina injeksi 24mg/ml-10 ml Ampul C C 2 C 56 Amitriptilina HCl tablet salut 25 mg Tablet C C 2 C 57 Antihemmoroid Suppositoria Suppo C B 3 C 58 Asam salisilat 2% + belerang endap 4% (2-4 salep) Pot C C 2 C 59 Asetosal 100 mg Tablet C C 2 C 60 Atropin Sulfas injeksi 0,25 mg/ml - 1 ml Ampul C C 2 C 61 Attalpugit tablet 600 mg Tablet C B 3 C 62 Besi (ii) sulfas tablet salut, kombinasi Sachet C C 2 C 63 Betametason valerat + Neomisina sulfat Tube C C 2 C 64 Bisakodil tablet 5 mg Tablet C B 3 C 65 Captopril tablet 12,5 mg Tablet C C 2 C 66 Catheter anak Set C C 2 C 67 Catheter dewasa Set C B 3 C 68 Clonidine tablet 0,15 mg Tablet C C 2 C 69 D 5% Tablet C C 2 C 70 Deksametason injeksi 5 mg/ml - 1ml Ampul C C 2 C 71 Deksametason tablet 0,5 mg Tablet B C 3 C 72 Dekstromethropan HBr syrup 10 mg/ml Botol C B 3 C 73 Diazepam injeksi 5mg/ml - 2 ml Ampul C C 2 C 74 Diazepam tablet 2 mg Tablet B C 3 C 75 Difenhidramin HCl injeksi 0,1 % - 1 ml Ampul C C 2 C 76 Digoksin Tablet 0,25 mg Tablet C C 2 C 77 Dimenhidrinat tablet 50 mg Tablet B C 3 C 78 Efedrina HCl tablet 25 mg Tablet B C 3 C 79 Ekstrak Belladona tablet 10 mg Tablet C C 2 C

Page 116: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

98

80 Epinefrina HCl (adrenalin) injeksi 0,1 % - 1 ml Ampul C C 2 C 81 Etakridina (rivanol) larutan 0,1% Botol C C 2 C 82 Etanol 70% 1000 ml Botol C B 3 C 83 Etil Klorida semprot Botol C C 2 C 84 Fenobarbital injeksi 50 mg/ml - 2ml Ampul C C 2 C 85 Fenobarbital tablet 30 mg Tablet B C 3 C 86 Fenol Gliserol TT 10% Botol C C 2 C 87 Framycetine sulfat 1% / Daryant-tulle Lembar C B 3 C 88 Furosemid tablet 40 mg Tablet C C 2 C 89 Gameksan emulsi 1% Botol C C 2 C 90 Gemfibrozil kapsul 300 mg Kapsul C C 2 C 91 Gentamicin ZK Tube C B 3 C 92 Gentian violet larutan 1% Botol C C 2 C 93 Glukosa larutan infus 5% steril Botol C C 2 C 94 Griseofulvin tablet 125 mg micronized Tablet B C 3 C 95 Haloperidol tablet 0,5 mg Tablet B C 3 C 96 Haloperidol tablet 5 mg Tablet C C 2 C 97 Hidrokloriazida (HCT) tablet 25 mg Tablet B C 3 C 98 Hyosin N Buthyl B / Spasi tab Tablet C C 2 C 99 Ibuprofen tablet 400 mg Tablet C C 2 C 100 Infusion Set Anak Set C C 2 C 101 Infusion Set Dewasa Set C C 2 C 102 Isoniazide (INH) tablet 300 mg Tablet B C 3 C 103 Isosorbid Dinitrat tab sublingual 5 mg Tablet C C 2 C 104 Kapas Pembalut/ adsorbent 250 gram Bgkus C C 2 C 105 Karbamazepin tablet 200 mg Tablet C B 3 C 106 Kasa Gulung 40 yard x 80 cm Roll C C 2 C 107 Ketoconazol tablet 200 mg Tablet C B 3 C 108 Kloramfenikol salep mata 1% Tube C B 3 C 109 Kloramfenikol TT 3% Botol C C 2 C 110 Klorpromazina HCl tablet salut 25 mg Tablet C C 2 C 111 Kotrimoksazol suspensi Botol C B 3 C 112 Levertraan ZK Pot C C 2 C 113 Lidokaina com injeksi Ampul C C 2 C 114 Lisol, mengandung kresol tersabun 50% Botol C B 3 C 115 Loperamide 2 mg/ Mecodiar Tablet C B 3 C 116 Mebendazol tablet 100 mg Tablet C C 2 C 117 Metformin HCl tablet 500 mg Tablet B C 3 C 118 Metilergometrina maleat injeksi 0,200 mg/ml - 1ml Ampul C C 2 C 119 Metilergometrina maleat tablet salut 0,125 gram Tablet C C 2 C 120 Metoklorpramid inj Ampul C C 2 C

Page 117: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

99

121 Metronidazol tablet 250 mg Tablet C C 2 C 122 Metronidazole 500 mg Tablet C C 2 C 123 Natrium fenitoin kapsul 30 mg Kapsul C C 2 C 124 Natrium klorida larutan infus 0,9 % steril Botol C C 2 C 125 Nistatin 100.000 iu/g tablet vaginal Tablet C C 2 C 126 Oksitetrasiklin HCl salep mata 1% Tube C C 2 C 127 Oksitetrasiklin HCl salep mata 3% Tube C B 3 C 128 Oksitosina injeksi 10 i.u/ml - 1 ml Ampul C C 2 C 129 Papaverin tablet Tablet C C 2 C 130 Parasetamol sirup 120 mg/5 ml Botol C B 3 C 131 Pirantel Pamoat (pirantel) tablet 125 mg basa Tablet C C 2 C 132 Piroksikam 20 mg Tablet C B 3 C 133 Plaster 5 yards x 2 inch Roll C C 2 C 134 Propanolol HCl (propnolol) tablet 40 mg Tablet C C 2 C 135 Pyrazinamida tablet Tablet C C 2 C 136 Retinol (Vit A) kapsul lunak 200.000 iu Kapsul C B 3 C 137 Salbutamol 4 mg Tablet C B 3 C 138 Salbutamol Nebuliser Botol C C 2 C 139 Salisil bedak 2% Kotak C B 3 C 140 Sarung tangan non steril Pcs C C 2 C 141 Serum anti tetanus inj 1500 i.u/ampul (ATS) Ampul C C 2 C 142 Sianokobalamin (vit b12) inj 500 mcg/ml - 1ml Ampul C C 2 C 143 Sonchii / Nephrolit Kapsul / Calcusol kapsul Kapsul C B 3 C 144 Stesolid Rectal Tube C C 2 C 145 Transfusion set Pcs C C 2 C 146 Yodium Povidon larutan 10% 30 ml Botol C C 2 C 147 Yodium Povidon larutan 10% 300 ml Botol C C 2 C

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 118: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

100

LAMPIRAN 8 HASIL ANALISIS ABC NILAI INDEKS KRITIS PUSKEMAS BANTUL 1

No. Nama Obat Satuan Nilai Pakai

Nilai Investasi Skor NIK

1 Amoksillina kaplet 500 mg Kaplet A A 6 A 2 Antalgin (Methampiron) tablet 500 mg Tablet A A 6 A 3 Antasida DOEN Tablet, Kombinasi Tablet A A 6 A 4 Asam Mefenamat kaplet 500 mg Kaplet A A 6 A 5 Captopril tablet 25 mg Tablet A A 6 A 6 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg Tablet A A 6 A 7 Multivitamin tablet Tablet A A 6 A 8 Parasetamol tablet 500 mg Tablet A A 6 A 9 Thiamina HCL monohidrat (vit B1 ) tab 50 mg Tablet A A 6 A

10 Aminofilia tablet 200 mg Tablet A B 5 A 11 Asam Askorbat (vit C) tablet 50 mg Tablet A B 5 A 12 Ciprofloxacin 500 mg Tablet B A 5 A 13 Deksametason tablet 0,5 mg Tablet A B 5 A 14 Gliseral Guayacolat 100 mg tablet Tablet A B 5 A 15 Haloperidol tablet 1,5 mg Tablet A B 5 A 16 Karbamazepin tablet 200 mg Tablet B A 5 A 17 Klorfeniramine Maleat (CTM) tablet 4 mg Tablet A B 5 A 18 Multivitamin neurotropik tablet Tablet B A 5 A 19 Natrium Diklofenak 25 mg Tablet B A 5 A 20 Natrium Diklofenak 50 mg Tablet B A 5 A 21 Piridoksin HCl (vit B6) tablet 10 mg Tablet A B 5 A 22 Vitamin B kompleks Tablet A B 5 A 23 Acyclovir Tube C A 4 B 24 Alat suntik sekali pakai 2,5 ml Set C A 4 B 25 Amoksilina Kapsul 250 mg Kapsul B B 4 B 26 Amoksilina sirup kering 125 mg/ 5ml Botol C A 4 B 27 Betametason krim 0,1% Tube C A 4 B 28 Dekstromethropan HBr syrup 10 mg/ml Botol C A 4 B 29 Erythromycin kapsul 500 mg Kapsul C A 4 B 30 Glass Ionomer Cerment (GC IX) Set C A 4 B 31 Glibenklamid tablet 5mg/ Glimel Tablet B B 4 B 32 Hidrokloriazida (HCT) tablet 25 mg Tablet A C 4 B 33 Ibuprofen Tablet 200 mg Tablet B B 4 B 34 Ibuprofen tablet 400 mg Tablet B B 4 B 35 Kloramfenikol salep mata 1% Tube C A 4 B 36 Kotrimoksazol suspense Botol C A 4 B 37 Kotrimoksazol tablet 480 mg Tablet B B 4 B

Page 119: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

101

38 Metformin HCl tablet 500 mg Tablet B B 4 B 39 Obat Batuk Hitam Botol C A 4 B 40 Ranitidine 150 mg Tablet B B 4 B 41 Serum anti tetanus inj 1500 i.u/ampul (ATS) Ampul C A 4 B 42 Sianocobalamin (Vitamin B12 tablet) Tablet A C 4 B 43 Etanol 70% 1000 ml Botol C B 3 C 44 Ambroxol 30 mg Tablet C B 3 C 45 Antihemmoroid Suppositoria Suppo C B 3 C 46 Besi (ii) sulfas tablet salut, kombinasi Sachet B C 3 C 47 Betametason valerat + Neomisina sulfat Tube C B 3 C 48 Dekstromethropan tablet 15 mg Botol B C 3 C 49 Diazepam tablet 2 mg Tablet B C 3 C 50 Efedrina HCl tablet 25 mg Tablet B C 3 C 51 Fenobarbital tablet 30 mg Tablet B C 3 C 52 Flucinolon + Neomisin / Bravoderm cr Tube C B 3 C 53 Framycetine sulfat 1% / Daryant-tulle Lembar C B 3 C 54 Hidrokortison Krim 2,5% Tube C B 3 C 55 Ketoconazol tablet 200 mg Tablet C B 3 C 56 Kloramfenikol 0,5% - 10 ml tetes mata Botol C B 3 C 57 Klorpromazina HCl tablet salut 25 mg Tablet B C 3 C 58 Lidokaina com injeksi Ampul C B 3 C 59 Miconasol krim 2% Tube C B 3 C 60 Multivitamin sirup Botol C B 3 C 61 Oksitetrasiklin HCl salep mata 1% Tube C B 3 C 62 Oksitetrasiklin HCl salep mata 3% Tube C B 3 C 63 Parasetamol sirup 120 mg/5 ml Botol C B 3 C 64 Reserpina tablet 0,25 mg Tablet B C 3 C 65 Retinol (Vit A) kapsul lunak 200.000 iu Kapsul C B 3 C 66 Salisil bedak 2% Kotak C B 3 C 67 Sulfasetamid tetes mata 15% Botol C B 3 C 68 Trihexylphenidil HCl tablet 2 mg Tablet B C 3 C 69 Alat suntik sekali pakai 1 ml Set C C 2 C 70 Allupurinol tablet 100 mg Tablet C C 2 C 71 Amitriptilina HCl tablet salut 25 mg Tablet C C 2 C 72 Aqua Pro injeksi steril, bebas pirogen 20 ml Ampul C C 2 C 73 Asam Askorbat (vit C) 250 mg tablet Tablet C C 2 C 74 Asam Mefenamat kapsul 250 mg Kapsul C C 2 C 75 Asam salisilat 2% + belerang endap 4% (2-4 salep) Pot C C 2 C 76 Asetosal 100 mg Tablet C C 2 C 77 Asetosal Tablet 500 mg Tablet C C 2 C 78 Attalpugit tablet 600 mg Tablet C C 2 C

Page 120: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

102

79 Bisakodil tablet 5 mg Tablet C C 2 C 80 Captopril tablet 12,5 mg Tablet C C 2 C 81 Clobazam tablet 10 mg Tablet C C 2 C 82 Diazepam injeksi 5mg/ml - 2 ml Ampul C C 2 C 83 Diazepan tablet 5 mg Tablet C C 2 C 84 Difenhidramin HCl injeksi 0,1 % - 1 ml Ampul C C 2 C 85 Digoksin Tablet 0,25 mg Tablet C C 2 C 86 Diltiazem Tablet C C 2 C 87 Dimenhidrinat tablet 50 mg Tablet C C 2 C 88 Ekstrak Belladona tablet 10 mg Tablet C C 2 C

89 Ergotamina tartrat 1 mg + Kofeina 50 mg tab Komb Tablet C C 2 C

90 Etakridina (rivanol) larutan 0,1% Botol C C 2 C 91 Etil Klorida semprot Botol C C 2 C 92 Eugenol cairan Botol C C 2 C 93 Extract Placenta 10% Tube C C 2 C 94 Fenol Gliserol TT 10% Botol C C 2 C 95 Fitomenadion (Vit K) tablet salut 10 mg Tablet C C 2 C 96 Furosemid tablet 40 mg Tablet C C 2 C 97 Garam Oralit untuk 200 ml air Sachet C C 2 C 98 Gemfibrozil kapsul 300 mg Kapsul C C 2 C 99 Gentamicin ZK Tube C C 2 C 100 Gentian violet larutan 1% Botol C C 2 C 101 Griseofulvin tablet 125 mg micronized Tablet C C 2 C 102 Haloperidol tablet 5 mg Tablet C C 2 C 103 Hyosin N Buthyl B / Spasi tab Tablet C C 2 C 104 Isoniazide (INH) tablet 300 mg Tablet C C 2 C 105 Isosorbid Dinitrat tab sublingual 5 mg Tablet C C 2 C 106 Kapas Pembalut/ adsorbent 250 gram Bgks C C 2 C 107 Kasa Kompres 40/40 steril Bgks C C 2 C 108 Kloramfenikol kapsul 250 mg Kapsul C C 2 C 109 Kloramfenikol TT 3% Botol C C 2 C 110 Klorpromazina HCl tablet salut 100 mg Tablet C C 2 C 111 Lisol, mengandung kresol tersabun 50% Botol C C 2 C 112 Loperamide 2 mg/ Mecodiar Tablet C C 2 C 113 Metilergometrina maleat injeksi 0,200 mg/ml - 1ml Ampul C C 2 C 114 Metilergometrina maleat tablet salut 0,125 gram Tablet C C 2 C 115 Metoklorpramid HCl tablet 10 mg / Nilatika Tablet C C 2 C 116 Metronidazol tablet 250 mg Tablet C C 2 C 117 Natrium fenitoin kapsul 100 mg Kapsul C C 2 C 118 Natrium fenitoin kapsul 30 mg Kapsul C C 2 C 119 Natrium klorida larutan infus 0,9 % steril Botol C C 2 C

Page 121: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

103

120 Nifedipin tablet 10 mg Tablet C C 2 C 121 Oksitosina injeksi 10 i.u/ml - 1 ml Ampul C C 2 C 122 Papaverin tablet Tablet C C 2 C 123 Phenilbutason tablet Botol C C 2 C 124 Pirantel Pamoat (pirantel) tablet 125 mg basa Tablet C C 2 C 125 Piroksikam 20 mg Tablet C C 2 C 126 Plaster 5 yards x 2 inch Roll C C 2 C 127 Prednison tablet 5 mg Tablet C C 2 C 128 Propanolol HCl (propnolol) tablet 40 mg Tablet C C 2 C 129 Propiltiourasil (PTU) tablet 100 mg Tablet C C 2 C 130 Pyrazinamida tablet Tablet C C 2 C 131 Retinol (Vit A) kapsul lunak 100.000 iu Kapsul C C 2 C 132 Rifampisin Kapsul 300 mg Kapsul C C 2 C 133 Salbutamol tablet 2 mg Tablet C C 2 C 134 Simvastatin Tablet C C 2 C 135 Sonchii / Nephrolit Kapsul / Calcusol kapsul Kapsul C C 2 C 136 Stesolid Rectal Tube C C 2 C 137 Thiamina HCL (vit B1 ) inj 100 mg/ml - 1 ml Ampul C C 2 C 138 Trifluoperazine tablet 5 mg/ Stelazin Tablet C C 2 C 139 Yodium Povidon larutan 10% 30 ml Botol C C 2 C 140 Yodium Povidon larutan 10%-10 ml Botol C C 2 C

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 122: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

104

LAMPIRAN 9 HASIL ANALISIS ABC NILAI INDEKS KRITIS PUSKEMAS BANGUNTAPAN 1  

No. Nama Obat Satuan Nilai Pakai

Nilai Investasi Skor NIK

1 Amoksilina Kapsul 250 mg Kapsul B A 5 A 2 Amoksillina kaplet 500 mg Kaplet A A 6 A 3 Antalgin (Methampiron) tablet 500 mg Tablet A A 6 A 4 Antasida DOEN Tablet, Kombinasi Tablet A A 6 A 5 Asam Askorbat (vit C) tablet 50 mg Tablet A B 5 A 6 Captopril tablet 25 mg Tablet A A 6 A 7 Ciprofloxacin 500 mg Tablet B A 5 A 8 Deksametason tablet 0,5 mg Tablet A B 5 A 9 Garam Oralit untuk 200 ml air Sachet B A 5 A 10 Glibenklamid tablet 5mg / Glimel Tablet A B 5 A 11 Gliseral Guayacolat 100 mg tablet Tablet A A 6 A 12 Ibuprofen tablet 400 mg Tablet B A 5 A 13 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg Tablet A A 6 A 14 Klorpromazina HCl tablet salut 100 mg Tablet A A 6 A 15 Kotrimoksazol tablet 480 mg Tablet A A 6 A 16 Metronidazol tablet 250 mg Tablet A B 5 A 17 Multivitamin Tablet Tablet A A 6 A 18 Multivitamin neurotropik tablet Tablet B A 5 A 19 Natrium Diklofenak 25 mg Tablet B A 5 A 20 Natrium Diklofenak 50 mg Tablet B A 5 A 21 Nifedipin tablet 10 mg Tablet B A 5 A 22 Parasetamol tablet 500 mg Tablet A A 6 A 23 Piridoksin HCl (vit B6) tablet 10 mg Tablet A B 5 A 24 Plaster 5 yards x 2 inch Roll B A 5 A 25 Reserpina tablet 0,25 mg Tablet A B 5 A 26 Rifampisin Kapsul 300 mg Kapsul B A 5 A 27 Tetrasiklin HCl Kapsul 250 mg Kapsul A A 6 A 28 Thiamina HCL monohidrat (vit B1 ) tab 50 mg Tablet A A 6 A 29 Trihexylphenidil HCl tablet 2 mg Tablet A B 5 A 30 Acyclovir Tube C A 4 B 31 Aminofilia tablet 200 mg Tablet B B 4 B 32 Amoksilina sirup kering 125 mg/ 5ml Sirup C A 4 B 33 Asam Mefenamat kaplet 500 mg Kaplet B B 4 B 34 Betametason krim 0,1% Tube C A 4 B 35 Devitalisasi pasta Pot C A 4 B 36 Efedrina HCl tablet 25 mg Tablet A C 4 B 37 Etanol 70% 1000 ml Botol C A 4 B

Page 123: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

105

38 Haloperidol tablet 1,5 mg Tablet B B 4 B 39 Kloramfenikol 0,5% - 10 ml tetes mata Botol C A 4 B 40 Kloramfenikol kapsul 250 mg Kapsul B B 4 B 41 Klorfeniramine Maleat (CTM) tablet 4 mg Tablet A C 4 B 42 Kotrimoksazol suspensi Botol C A 4 B 43 Obat Batuk Hitam Botol C A 4 B 44 Ranitidine 150 mg Tablet B B 4 B 45 Retinol (Vit A) kapsul lunak 200.000 iu Kapsul B B 4 B 46 Salbutamol 4 mg Tablet B B 4 B 47 Serum anti tetanus inj 1500 i.u/ampul (ATS) Ampul C A 4 B 48 Sianocobalamin (Vitamin B12 tablet) Tablet A C 4 B 49 Alat suntik sekali pakai 2,5 ml Set C B 3 C 50 Ambroxol 30 mg Tablet C B 3 C 51 Antihemmoroid Suppositoria Suppo C B 3 C 52 Attalpugit tablet 600 mg Tablet C B 3 C 53 Captopril tablet 12,5 mg Tablet B C 3 C 54 Dekstromethropan HBr syrup 10 mg/ml Botol C B 3 C 55 Dekstromethropan tablet 15 mg Tablet B C 3 C 56 Diazepam tablet 2 mg Tablet B C 3 C 57 Erythromycin kapsul 500 mg Kapsul C B 3 C 58 Furosemid tablet 40 mg Tablet B C 3 C 59 Griseofulvin tablet 125 mg micronized Tablet B C 3 C 60 Hidrokloriazida (HCT) tablet 25 mg Tablet B C 3 C 61 Hidrokortison Krim 2,5% Tube C B 3 C 62 Ibuprofen Tablet 200 mg Tablet B C 3 C 63 Isoniazide (INH) tablet 300 mg Tablet B C 3 C 64 Kapas Pembalut/ adsorbent 250 gram Bgkus C B 3 C 65 Kasa Gulung 40 yard x 80 cm Roll C B 3 C 66 Kasa Kompres 40/40 steril Bgkus C B 3 C 67 Kloramfenikol salep mata 1% Tube C B 3 C 68 Metformin HCl tablet 500 mg Tablet B C 3 C 69 Metoklorpramid HCl tablet 10 mg / Nilatika Tablet C B 3 C 70 Miconasol krim 2% Tube C B 3 C 71 Natrium fenitoin kapsul 100 mg Kapsul C B 3 C 72 Oksitetrasiklin HCl salep mata 3% Tube C B 3 C 73 Papaverin tablet Tablet B C 3 C 74 Parasetamol sirup 120 mg/5 ml Botol C B 3 C 75 Piroksikam 20 mg Tablet C B 3 C 76 Prednison tablet 5 mg Tablet B C 3 C 77 Rifampisin Kapsul 600 mg Kapsul C B 3 C 78 Semen seng fosfat serbuk dan cairan Botol C B 3 C

Page 124: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

106

79 Sonchii / Nephrolit Kapsul / Calcusol kapsul Kapsul C B 3 C 80 Sulfasetamid tetes mata 15% Botol C B 3 C 81 Tetrasikline kapsul 500 mg Tablet C B 3 C 82 Trifluoperazine tablet 5 mg/ Stelazin Tablet C B 3 C 83 Vitamin B kompleks Tablet B C 3 C 84 Yodium Povidon larutan 10% 30 ml Botol C C 3 C 85 Yodium Povidon larutan 10% 300 ml Botol C C 3 C 86 Allupurinol tablet 100 mg Tablet C C 2 C 87 Amitriptilina HCl tablet salut 25 mg Tablet C C 2 C 88 Antibakteri DOEN salep, kombinasi Tube C C 2 C 89 Asam Askorbat (vit C) 250 mg tablet Tablet C C 2 C 90 Asam salisilat 2% + belerang endap 4% (2-4 salep) Pot C C 2 C 91 Asetosal 100 mg Tablet C C 2 C 92 Besi (ii) sulfas tablet salut, kombinasi Sachet C C 2 C 93 Bisakodil tablet 5 mg Tablet C C 2 C 94 Catheter dewasa Set C C 2 C 95 Diazepam injeksi 5mg/ml - 2 ml Ampul C C 2 C 96 Difenhidramin HCl injeksi 10mg/ml- 1 ml Ampul C C 2 C 97 Digoksin Tablet 0,25 mg Tablet C C 2 C 98 Dimenhidrinat tablet 50 mg Tablet C C 2 C 99 Domperidon 10 mg Tablet C C 2 C

100 Ekstrak Belladona tablet 10 mg Tablet C C 2 C 101 Ergotamina tartrat 1 mg + Kofeina 50 mg tab Komb Tablet C C 2 C 102 Etakridina (rivanol) larutan 0,1% Botol C C 2 C 103 Etambutol HCl (etambutil) tablet 250 mg Tablet C C 2 C 104 Etil Klorida semprot Botol C C 2 C 105 Eugenol cairan Botol C C 2 C 106 Extract Placenta 10% Tube C C 2 C 107 Fenobarbital tablet 30 mg Tablet C C 2 C 108 Fenol Gliserol TT 10% Botol C C 2 C 109 Fitomenadion (Vit K) tablet salut 10 mg Tablet C C 2 C 110 Framycetine sulfat 1% / Daryant-tulle Lembar C C 2 C 111 Gemfibrozil kapsul 300 mg Kapsul C C 2 C 112 Gentian violet larutan 1% Botol C C 2 C 113 Glass Ionomer Cerment (GC IX) Set C C 2 C 114 Haloperidol tablet 0,5 mg Tablet C C 2 C 115 Haloperidol tablet 5 mg Tablet C C 2 C 116 Hyosin N Buthyl B / Spasi tab Tablet C C 2 C 117 Infusion Set Anak Set C C 2 C 118 Infusion Set Dewasa Set C C 2 C 119 Isosorbid Dinitrat tab sublingual 5 mg Tablet C C 2 C

Page 125: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

107

120 Kalsium Hidroksida Pasta Tube C C 2 C 121 Karbamazepin tablet 200 mg Tablet C C 2 C 122 Ketoconazol tablet 200 mg Tablet C C 2 C 123 Kloramfenikol TT 3% Botol C C 2 C 124 Klorpromazina HCl tablet salut 25 mg Tablet C C 2 C 125 Levertraan ZK Pot C C 2 C 126 Lidokaina com injeksi Ampul C C 2 C 127 Lisol, mengandung kresol tersabun 50% Botol C C 2 C 128 Loperamide 2 mg/ Mecodiar Tablet C C 2 C 129 Mebendazol tablet 100 mg Tablet C C 2 C 130 Metilergometrina maleat injeksi 0,200 mg/ml - 1ml Ampul C C 2 C 131 Metilergometrina maleat tablet salut 0,125 gram Tablet C C 2 C 132 Metronidazole 500 mg Tablet C C 2 C 133 Multivitamin sirup Botol C C 2 C 134 Mummifying pasta Botol C C 2 C 135 Natrium fenitoin kapsul 30 mg Kapsul C C 2 C 136 Natrium klorida larutan infus 0,9 % steril Botol C C 2 C 137 Nistatin 100.000 iu/g tablet vaginal Tablet C C 2 C 138 Nistatin 500.000 IU tablet salut gula Tablet C C 2 C 139 Oksitetrasiklin HCl salep mata 1% Tube C C 2 C 140 Oksitosina injeksi 10 i.u/ml - 1 ml Ampul C C 2 C 141 Pirantel Pamoat (pirantel) tablet 125 mg basa Tablet C C 2 C 142 Pyrazinamida tablet Tablet C C 2 C 143 Salisil bedak 2% Kotak C C 2 C 144 Sianokobalamin (vit b12) inj 500 mcg/ml - 1ml Ampul C C 2 C 145 Silk (benang sutera) no 3/0 Sachet C C 2 C 146 Temporary Stopping Fletcher serbuk dan cairan Set C C 2 C

 

 

Page 126: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

108  

LAMPIRAN 10 Data Obat Yang Termasuk Nilai Indeks Kritis A

Data Obat Yang Dimiliki 3 Puskesmas

No. Nama obat Satuan

NIK Total Rangkin

g Pandak 1 Bantul 1

Banguntapan 1

1 Amoksillina kaplet 500 mg Kaplet A A A 9 A

2 Antalgin (Methampiron) tablet 500 mg Tablet A A A 9 A

3 Antasida DOEN Tablet, Kombinasi Tablet A A A 9 A

4 Asam Askorbat (vit C) tablet 50 mg Tablet A A A 9 A

5 Captopril tablet 25 mg Tablet A A A 9 A

6 Ciprofloxacin 500 mg Tablet A A A 9 A

7 Gliseral Guayacolat 100 mg tablet Tablet A A A 9 A

8 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg Tablet A A A 9 A

9 Multivitamin tablet Tablet A A A 9 A

10 Multivitamin neurotropik tablet Tablet A A A 9 A

11 Natrium Diklofenak 25 mg Tablet A A A 9 A

12 Natrium Diklofenak 50 mg Tablet A A A 9 A

13 Parasetamol tablet 500 mg Tablet A A A 9 A

14 Piridoksin HCl (vit B6) tablet 10 mg Tablet A A A 9 A

15 Thiamina HCL monohidrat (vit B1 ) tab 50 mg Tablet A A A 9 A

Data Obat Yang Dimiliki 2 Puskesmas

No. Nama obat Satuan

NIK Total Rangkin

g Pandak 1 Bantul 1 Banguntapan

1

1 Asam Mefenamat kaplet 500 mg Kaplet A A B 8 B

2 Deksametason tablet 0,5 mg Tablet C A A 7 B

3 Klorfeniramine Maleat (CTM) tablet 4 mg Tablet A A B 8 B

4 Kotrimoksazol tablet 480 mg Tablet A B A 8 B

5 Nifedipin tablet 10 mg Tablet A C A 7 B

6 Rifampisin Kapsul 300 mg Kapsu

l A C A 7 B

7 Vitamin B kompleks Tablet A A C 7 B

8 Trihexylphenidil HCl tablet 2 mg Tablet A C A 7 B

9 Klorpromazina HCl tablet salut 100 mg Tablet A C A 7 B Data Obat Yang Dimiliki 1 Puskesmas

No. Nama obat Satuan

NIK Total Rangkin

g Pandak 1 Bantul 1

Banguntapan 1

1 Glibenklamid tablet 5mg / Glimel Tablet B B A 7 B

2 Dekstromethropan tablet 15 mg Tablet A C C 5 C

3 Ibuprofen Tablet 200 mg Tablet A B C 6 C

Page 127: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

109  

4 Kloramfenikol kapsul 250 mg Kapsul A C B 6 C

5 Prednison tablet 5 mg Tablet A C C 5 C

6 Haloperidol tablet 1,5 mg Tablet B A B 6 C

7 Karbamazepin tablet 200 mg Tablet C A C 5 C

8 Garam Oralit untuk 200 ml air Sachet B C A 6 C

9 Ibuprofen tablet 400 mg Tablet C B A 6 C

10 Metronidazol tablet 250 mg Tablet C C A 5 C

11 Plaster 5 yards x 2 inch Roll C C A 5 C

12 Reserpina tablet 0,25 mg Tablet - C A 4 C

13 Tetrasiklin HCl Kapsul 250 mg Kapsul - - A 3 C

14 Natrium fenitoin kapsul 100 mg Kapsul A C C 5 C

keterangan :

   : obat nasofaringtis akut dan influenza berdasarkan standar pengobatan puskesmas

   : obat untuk meringankan gejala nasofaringitis akut dan influenza (-) : tidak ada stok

Page 128: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

110  

LAMPIRAN 11 Data Jumlah Pemakaian Obat Pareto A Nilai Indeks Kritis

Data Jumlah Pemakaian Obat Pareto A Nilai Indeks Kritis yang Dimiliki 3 Puskesmas

no. Nama Obat Satuan NIK

Pandak 1 Bantul 1 Banguntapan1 TOTAL

1 Gliseral Guayacolat 100 mg tablet Tablet 41286 A 31775 A 50937 A 123998

2 Thiamina HCL monohidrat (vit B1 ) tab50 mg Tablet 36855 A 39000 A 46227 A 122082

3 Parasetamol tablet 500 mg Tablet 38857 A 31500 A 50550 A 120907

4 Antasida DOEN Tablet, Kombinasi Tablet 24313 A 38970 A 47522 A 110805

5 Asam Askorbat (vit C) tablet 50 mg Tablet 49153 A 14262 A 38826 A 102241

6 Amoksillina kaplet 500 mg Kaplet 27952 A 44664 A 25986 A 98602

7 Antalgin (Methampiron) tablet 500 mg Tablet 18777 A 40000 A 31007 A 89784

8 Piridoksin HCl (vit B6) tablet 10 mg Tablet 30415 A 19427 A 29459 A 79301

9 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg Tablet 20556 A 20571 A 23695 A 64822

10 Captopril tablet 25 mg Tablet 16212 A 11720 A 11269 A 39201

11 Multivitamin tablet Tablet 4050 B 7445 A 8801 A 20296

12 Natrium Diklofenak 50 mg Tablet 6403 B 4700 B 6200 B 17303

13 Natrium Diklofenak 25 mg Tablet 7812 A 3900 B 3906 B 15618

14 Ciprofloxacin 500 mg Tablet 3716 A 5170 B 5225 B 14111

15 Multivitamin neurotropik tablet Tablet 3582 B 2840 B 3562 B 9984

Data Jumlah Pemakaian Obat Pareto A Nilai Indeks Kritis yang Dimiliki 2 Puskesmas

1 Klorfeniramine Maleat (CTM) tablet 4 mg Tablet 46542 A 51000 A 56828 A 154370

2 Vitamin B kompleks Tablet 49421 A 29950 A 2914 B 82285

3 Deksametason tablet 0,5 mg Tablet 7689 B 21086 A 34219 A 62994

4 Trihexylphenidil HCl tablet 2 mg Tablet 10026 A 6300 B 9912 A 26238

5 Asam Mefenamat kaplet 500 mg Kaplet 9436 B 11200 A 5112 B 25748

6 Kotrimoksazol tablet 480 mg Tablet 8280 A 3439 B 12104 A 23823

7 Klorpromazina HCl tablet salut 100 mg Tablet 3482 B 750 C 6404 A 10636

8 Rifampisin Kapsul 300 mg Kapsul 3722 B 700 C 2676 B 7098

9 Nifedipin tablet 10 mg Tablet 3182 B 0 C 3332 B 6514

Data Jumlah Pemakaian Obat Pareto A Nilai Indeks Kritis yang Dimiliki 1 Puskesmas

1 Haloperidol tablet 1,5 mg Tablet 6147 B 7698 A 13818 A 27663

2 Ibuprofen Tablet 200 mg Tablet 10527 A 4600 B 2500 B 17627

3 Reserpina tablet 0,25 mg Tablet - - 3000 B 13827 A 16827

4 Dekstromethropan tablet 15 mg Tablet 8368 A 5600 B 2585 B 16553

5 Glibenklamid tablet 5mg / Glimel Tablet 7220 B 6900 B 80 C 14200

6 Prednison tablet 5 mg Tablet 9116 A 2000 C 2451 B 13567

7 Tetrasiklin HCl Kapsul 250 mg Kapsul - - - - 12491 B 12491

Page 129: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

111  

8 Ibuprofen Tablet 400 mg Tablet 982 C 4900 B 6023 B 11905

9 Metronidazol tablet 250 mg Tablet 1692 C 1100 C 7614 A 10406

10 Kloramfenikol kapsul 250 mg Kapsul 4267 B 0 C 3694 B 7961

11 Garam Oralit 200 ml Sachet 2181 B 500 C 3562 B 6243

12 Natrium Fenitoin 100 mg Kapsul 2820 B 500 C 1980 C 5300

13 Karbamazepin tablet 200 mg Tablet 939 C 3070 B 1210 C 5219

14 Plaster 5 yards x 2 inch Roll 11 C 3 C 4928 B 4942

keterangan  

   : obat nasofaringtis akut dan influenza berdasarkan standar pengobatan puskesmas    : obat untuk meringankan gejala nasofaringitis akut dan influenza (-) : tidak ada stock

Page 130: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

112  

LAMPIRAN 12 Data Nilai Investasi Obat yang Termasuk Pareto A Nilai Indeks Kritis

Data Nilai Investasi Obat Pareto A Nilai Indeks Kritis yang Dimiliki 3 Puskesmas

no. Nama Obat Satuan NIK

Pandak 1 Bantul 1 Banguntapan1 TOTAL

1 Amoksillina kaplet 500 mg Kaplet 31026720 A 49577040 A 28844460 A 109448220

2 Multivitamin tablet Tablet 2673000 A 4913700 A 5808660 A 13395360

3 Antasida DOEN Tablet, Kombinasi Tablet 2216616.2 B 3552894.9 A 4332580.7 A 10102092

4 Parasetamol tablet 500 mg Tablet 2731258.5 A 2214135 A 3553159.5 A 8498553

5 Antalgin (Methampiron) tablet 500 mg Tablet 1689930 A 3600000 A 2790630 A 8080560

6 Multivitamin neurotropik tablet Tablet 2698499.7 A 2139514 A 2683432.7 A 7521446.4

7 Natrium Diklofenak 50 mg Tablet 2464834.9 A 1809265 A 2386690 A 6660789.9

8 Natrium Diklofenak 25 mg Tablet 3007229.4 A 1501305 A 1503614.7 A 6012149.1

9 Captopril tablet 25 mg Tablet 2233203 A 1614430 A 1552304.8 A 5399937.8

10 Ciprofloxacin 500 mg Tablet 984740 A 1370050 A 1384625 A 3739415

11 Thiamina HCL monohidrat (vit B1 ) tab50 mg Tablet 880097.4 A 931320 A 1103900.8 A 2915318.2

12 Gliseral Guayacolat 100 mg tablet Tablet 959486.64 A 738451 B 1183775.9 A 2881713.5

13 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg Tablet 808467.48 A 809057.43 A 931924.35 A 2549449.3

14 Asam Askorbat (vit C) tablet 50 mg Tablet 916211.92 A 265843.68 B 723716.64 B 1905772.2

15 Piridoksin HCl (vit B6) tablet 10 mg Tablet 517967.45 B 330841.81 B 501686.77 B 1350496

Data Nilai Investasi Obat Pareto A Nilai Indeks Kritis yang Dimiliki 2 Puskesmas

1 Asam Mefenamat kaplet 500 mg Kaplet 1198372 A 1422400 A 649224 B 3269996

2 Klorpromazina HCl tablet salut 100 mg Tablet 816549.6 A 178650 C 1525432.8 A 2520632.4

3 Rifampisin Kapsul 300 mg Kapsul 1302700 A 245000 C 936600 A 2484300

4 Kotrimoksazol tablet 480 mg Tablet 828000 A 343900 B 1210400 A 2382300

5 Nifedipin tablet 10 mg Tablet 1029313.4 A 0 C 1077835.4 A 2107148.7

6 Vitamin B kompleks Tablet 1097146.2 A 664890 B 64690.8 C 1826727

7 Deksametason tablet 0,5 mg Tablet 185228.01 C 507961.74 B 824335.71 B 1517525.5

8 Trihexylphenidil HCl tablet 2 mg Tablet 408760.02 B 256851 C 404112.24 B 1069723.3

9 Klorfeniramine Maleat (CTM) tablet 4 mg Tablet 302523 B 331500 B 369382 C 1003405

Data Nilai Investasi Obat Pareto A Nilai Indeks Kritis yang Dimiliki 1 Puskesmas

1 Plaster 5 yards x 2 inch Roll 79046 C 21558 C 35412608 A 35513212

2 Tetrasiklin HCl Kapsul 250 mg Kapsul - - - - 2207159.7 A 2207159.7

3 Garam Oralit 200 ml Sachet 664245.36 B 152280 C 1084842.7 A 1901368.1

4 Ibuprofen Tablet 400 mg Tablet 144854.82 C 722799 B 888452.73 A 1756106.6

5 Glibenklamid tablet 5mg / Glimel Tablet 418471.2 B 399924 B 800891.28 B 1619286.5

6 Kloramfenikol kapsul 250 mg Kapsul 861934 A 0 C 746188 B 1608122

7 Karbamazepin tablet 200 mg Tablet 268647.9 B 878327 A 346181 C 1493155.9

Page 131: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

113  

8 Natrium Fenitoin 100 mg Kapsul 791574 A 140350 C 555786 B 1487710

9 Ibuprofen Tablet 200 mg Tablet 772260.72 B 337456 B 183400 C 1293116.7

10 Haloperidol tablet 1,5 mg Tablet 507619.26 B 635700.84 B 4819.2 C 1148139.3

11 Reserpina tablet 0,25 mg Tablet - - 165000 C 760485 B 925485

12 Metronidazol tablet 250 mg Tablet 143498.52 C 93291 C 645743.34 B 882532.86

13 Dekstromethropan tablet 15 mg Tablet 357648.32 B 239344 C 110482.9 C 707475.22

14 Prednison tablet 5 mg Tablet 347137.28 B 76160 C 93334.08 C 516631.36

keterangan

: obat nasofaringtis akut dan influenza berdasarkan standar pengobatan puskesmas

: obat untuk meringankan gejala nasofaringitis akut dan influenza

Page 132: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

114  

 

LAMPIRAN 13. Obat Untuk Nasofaringitis Akut dan Influenza Sesuai Dengan Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas

Puskemas Parasetamol 500 mg Parasetamol syrup Asetosal tablet 500 mg

NP NI (Rp) NIK NP NI (Rp) NIK NP NI (Rp) NIK

Pandak 1 38857 2.731.259,00 A 306 577.875,00

C - -

- A A C B - -

Bantul 1 31500 2.214.135,00 A 335 527.850,00

C 200 19.924,00

C A A C B C C

Banguntapan 50550 35.53.160,00 A 317 546.825,00

C - -

- A A C B - -

 

Keterangan :

(-) = tidak ada stok

Page 133: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

115  

 

LAMPIRAN 14. DAFTAR PEMBAGIAN HARGA OBAT

Obat PKD/YANKESDAS

No. Nama Obat Satuan Harga Satuan (Rp)

1 Alat suntik sekali pakai 2,5 ml Set 1200.00

2 Alopurinol tablet 100 mg Tablet 120.00

3 Amitriptilin HCl tablet salut 25 mg Tablet 92.10

4 Amoksisilin HCl kaplet 500 mg Tablet 1110.00

5 Amoksisilin sirup kering 125 mg/5 ml Botol 3400.00

6 Antalgin (Metampiron) tablet 500 mg Tablet 90.00

7 Antasida DOEN tablet kombinasi Tablet 91.17

8 Asam Askorbat (Vit. C) tablet 250 mg Tablet 74.00

9 Asam Askorbat (Vit. C) tablet 50 mg Tablet 18.64

10 Asetosal tablet 100 mg Tablet 59.50

11 Asetosal tablet 500 mg Tablet 99.62

12 Atropin Sulfat injeksi 0,25 mg/ml - 1 ml Ampul 372.00

13 Betametason krim 0,1% Tube 5400.00

14 Caviton Set 132000.00

15 Clonidine tablet 0,15 mg Tablet 205.00

16 Diazepam tablet 2 mg Tablet 13.20

17 Deksametason tablet 0,5 mg Tablet 24.09

18 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml Botol 2400.00

19 Dekstrometorfan tablet 15 mg Tablet 42.74

20 Devitalisasi pasta (Non Arsen) Set 441650.00

21 Digoksin tablet 0,25 mg Tablet 83.21

22 Diltiazem HCl tablet 30 mg Tablet 454.00

23 Dimenhidrinat tablet 50 mg Tablet 88.95

24 Eritromisin kapsul 500 mg Kapsul 1550.00

25 Fenobarbital tablet 100 mg Tablet 44.00

26 Fenol Gliserol tetes telinga 10% Botol 770.83

27 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg Tablet 680.62

28 Fixed Dose Combination (OAT - FDC) Kat 1 Paket 299200.00

29 Gembifrozil kapsul 300 mg Kapsul 265.64

30 Gentamisin salep kulit Tube 1650.00

31 Glass Ionomer Cement ART Set 600000.00

32 Gliseril Guayakolat tablet 100 mg Tablet 23.24

33 Gliserin 100 ml Botol 4177.00

34 Glukosa larutan infus 5% steril (Produk lokal) Botol 3821.00

35 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized Tablet 110.97

36 HCl 0,1 N volume 250 ml Botol 49500.00

37 Hidroklorotiazid (HCT) tablet 25 mg Tablet 17.00

Page 134: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

116  

 

38 Hidrokortison krim 2,5% Tube 2484.50

39 Ibuprofen tablet 200 mg Tablet 73.36

40 Ibuprofen tablet 400 mg Tablet 147.51

41 Isoniazid tablet 300 mg Tablet 66.12

42 IV Catheter No. 20 G Pcs 6600.00

43 IV Catheter No. 22 G Pcs 6600.00

44 IV Catheter No. 24 G Pcs 6600.00

45 Kalsium Hidroksida Pasta Set 360000.00

46 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg Tablet 39.33

47 Kaptopril tablet 12,5 mg Tablet 70.90

48 Kaptopril tablet 25 mg Tablet 137.75

49 Kasa kompres 40/40 steril Bungkus 1393.00

50 Kasa Pembalut 2 m x 80 cm Rol 8799.00

51 Kassa gulung 40 yard x 80 cm Rol 132700.00

52 Kloramfenikol TM Botol 7500.00

53 Kloramfenikol kapsul 250 mg Kapsul 202.00

54 Klorfeniramin Maleat (CTM) tablet 4 mg Tablet 6.50

55 Kotri suspensi : Sulfa 200 mg + Trimet 40 mg/5 ml Botol 2839.00

56 Lanset Pcs 79200.00

57 Lisol, mengandung kresol tersabun 50% Botol 49821.00

58 Metakresol sulfonat dan metanol kondensasi Botol 26950.00

59 Metformin tablet 500 mg Tablet 124.18

60 Metilergometrin Maleat inj. 0,200 mg - 1 ml Ampul 2195.00

61 Metronidazol tablet 500 mg Tablet 348.00

62 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg Tablet 9.75

63 Natrium Klorida infus 0,9% steril (Produk Lokal) Botol 4059.00

64 Oksitetrasiklin HCl salep kulit 3% Tube 1675.00

65 Oksitetrasiklin HCl salep mata 1% Tube 1238.92

66 Oksitosin injeksi 10 iu/ml - 1ml/ Pitogin Ampul 2913.90

67 Papaverin Tablet 55.27

68 Parasetamol sirup 120 mg/5 ml Botol 1725.00

69 Parasetamol tablet 500 mg Tablet 70.29

70 Pirantel tablet 125 mg Tablet 149.87

71 Plester 5 yards x 2 inch Rol 7186.00

72 Polikresulen Botol 26950.00

73 Prednison tablet 5 mg Tablet 38.08

74 Pyrazinamid kaplet 500 mg Kaplet 219.83

75 Ranitidin tablet 150 mg Tablet 200.00

76 Retinol (Vitamin A) kapsul 100.000 iu Kapsul 255.00

77 Retinol (Vitamin A) kapsul 200.000 iu Kapsul 335.40

78 Rifampisin kapsul 300 mg Kapsul 350.00

Page 135: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

117  

 

79 Salisil bedak 2% Kotak 1025.00

80 Sarung tangan Pasang 556.20

81 Sarung tangan non steril ukuran M Pcs 556.67

82 Semen Seng Fosfat serbuk dan cairan Set 166250.00

83 Serum Anti Tetanus injeksi 1500 ui/ampul (ATS) Ampul 55000.00

84 Sianokobalamin (Vit. B12) tablet Tablet 12.36

85 Sianokobalamin injeksi Ampul 440.00

86 Simvastatin 10 mg Tablet 540.00

87 Stick Urine parameter Kotak 143000.00

88 Temporary Stopping Fletcher (Fletcher) Set 6862.00

89 Tiamin HCl / Mononitrat (Vit. B1) tablet 50 mg Tablet 23.88

90 Triheksifenidil Hidroklorida tablet 2 mg Tablet 40.77

Obat PKBS BBM / JPKMM / GAKIN / BSKK

No. Nama Obat Satuan Harga Satuan (Rp)

1 Alat suntik sekali pakai 1 ml Set 794.12

2 Alat suntik sekali pakai 5 ml Pcs 743.53

3 Amoksisilin kapsul 250 mg Kapsul 238.00

4 Anti Bakteri DOEN salep Tube 1720.00

5 Anti Hemoroid DOEN Kombinasi Pcs 2000.00

6 Anti Migrain : Ergotamin Tartrat 1 mg + Kofein 50 mg Tablet 102.80

7 Anti Parkinson DOEN Karbidopa Levodopa Tablet 776.70

8 Aqua pro Injeksi steril, bebas pirogen Vial 2200.00

9 Catgut / Benag Bedah No. 3/0 dengan jarum bedah Sak 8896.88

10 Deksametason injeksi 5 mg/ml - 1 ml Ampul 640.91

11 Diazepam injeksi 5 mg/ml - 2 ml Ampul 872.57

12 Difenhidramin HCl injeksi 10 mg/ml - 1 ml Ampul 459.57

13 Efedrin HCl tablet 25 mg Tablet 35.59

14 Ekstrak Belladon tablet 10 mg Tablet 17.89

15 Etakridin (Rivanol) larutan 0,1% Botol 1254.00

16 Etil Klorida spray Botol 81.29

17 Eugenol Cairan Botol 3177.50

18 Fenitoin Natrium Kapsul 30 mg Kapsul 59.98

19 Fenobarbital injeksi 50 mg/ml - 1 ml Ampul 670.00

20 Fenobarbital tablet 30 mg Tablet 16.13

21 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml - 1 ml Ampul 977.67

22 Furosemid tablet 40 mg Tablet 72.02

23 Gameksan lotion 1% Botol 2200.00

24 Gentian Violet larutan 1% Botol 450.00

25 Glibenklamid tablet 5 mg Tablet 57.96

26 Glukosa larutan infus 10% steril (Produk lokal) Botol 4100.00

27 Haloperidol tablet 0,5 mg Tablet 60.24

Page 136: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

118  

 

28 Haloperidol tablet 1,5 mg Tablet 82.58

29 Haloperidol tablet 5 mg Tablet 122.29

30 Infusion set anak Set 3666.00

31 Infusion set dewasa Pcs 3666.00

32 Kapas Pembalut / Absorben 250 gram Bungkus 11401.00

33 Karbamazepin tablet 200 mg Tablet 286.10

34 Klorpromazin HCl injeksi 25 mg/ml - 1 ml Ampul 418.33

35 Klorpromazin HCl tablet salut 25 mg Tablet 24.45

36 Kombinasi Pirimetamin 25 mg + Sulfadoksin 500 mg Tablet 473.00

37 Kotrimoksazol tablet 480 mg Tablet 100.00

38 Kotrimoksazol tablet pediatrik Tablet 49.86

39 Lidokain komp. Injeksi Ampul 451.50

40 Mebendazol sirup 100 mg/5 ml Botol 2035.00

41 Mebendazol tablet 100 mg Tablet 141.03

42 Metilergometrin maleat tablet Tablet 109.96

43 Metronidazol tablet 250 mg Tablet 84.81

44 Mummifying Pasta Set 137853.00

45 Nistatin tablet salut 500.000 iu Tablet 461.08

46 Nistatin tablet vaginal 100.000 iu/g Tablet 288.91

47 Oksitetrasiklin HCl injeksi i.m. 50 mg/ml - 10 ml Vial 3026.70

48 Piridoksin HCl (Vit. B6) tablet 10 mg Tablet 17.03

49 Povidon Iodida 10% volume 30 ml Botol 2000.00

50 Povidon Iodida 10% volume 300 ml Botol 14500.00

51 Propiltiourasil tablet 100 mg Tablet 308.83

52 Propanolol HCl tablet 40 mg Tablet 82.18

53 Reserpin tablet 0,1 mg Tablet 26.00

54 Reserpin tablet 0,25 mg Tablet 55.00

55 Siprofloksasin 500 mg (sebagai HCl) Tablet 265.00

56 Silk (Benang Bedah Sutera) No. 3/0 dengan jarum bedah Sak 5743.86

57 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15% Botol 3445.25

58 Tiamin HCl (Vit. B1) injeksi 100 mg/ml - 1 ml Ampul 456.73

59 Vitamin B kompleks tablet Tablet 22.20

60 Wing Needle No. 21 G Pcs 2145.00

Obat ASKES

No. Nama Obat Satuan Harga Satuan (Rp)

1 Acyclovir cream Tube 9000.00

2 Acyclovir tablet 400 mg Tablet 650.00

3 Ambroxol tablet 30 mg Tablet 339.75

4 Attapulgit tablet 600 mg Tablet 538.45

5 Betametason + Neomisin cream / Fluocinolon + N Tube 5400.00

6 Bisoprolol Tablet 2443.00

Page 137: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

119  

 

7 Bromheksin tablet 8 mg Tablet 121.45

8 Ekstract Placenta Jelly Tube 9995.00

9 Flucinolon + Neomisin Cream Tube 8800.00

10 Framycetine Sulfat 1% Lembar 11546.00

11 Hyoscine N-butilbromide injeksi Ampul 6380.00

12 Hyoscine N-butilbromide tablet 10 mg Tablet 900.00

13 Hypavix 5x0, 5 x 5 (Plester Non Woven) Roll 97275

14 Isosorbid Dinitrat tablet sublingual 5 mg Tablet 195.43

15 Kloramfenikol salep mata 1% Tube 3460.00

16 Metoklopramide tablet 10 mg Tablet 228.00

Obat Retribusi No. Nama Obat Satuan Harga Satuan

1 Asam Mefenamat tablet 500 mg Tablet 381.00

2 Bisakodil 5 mg Tablet 724,40

3 Domperidon tablet 10 mg Tablet 416.00

4 Etanol 70% Botol 40500.00

5 Fenitoin Natrium kapsul 100 mg Kapsul 280.70

6 Ketokonazol tablet 200 mg Tablet 1116.00

7 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg Tablet 238.20

8 Levertran salep Pot 1950.00

9 Loperamid tablet 2 mg Tablet 274.53

10 Masker Pcs 656.00

11 Metoklopramide injeksi Ampul 2743.00

12 Mikonazol krim Tube 4500.00

13 Multivitamin + Fe sirup Botol 9895.00

14 Multivitamin neurotropik tablet Tablet 753.35

15 Multivitamin tablet (+ Fe) Tablet 660.00

16 Natrium Diklofenak tablet 25 mg Tablet 384.95

17 Natrium Diklofenak tablet 50 mg Tablet 384.95

18 Nephrolit/Calcusol kapsul Kapsul 589.37

19 Nifedipin tablet 10 mg Tablet 323.48

20 Obat Batuk Hitam (OBH) cairan Botol 2445.00

21 Piroksikam tablet 20 mg Tablet 314.92

22 Policresulen Concentrate 360 mg/g/Albothyl Botol 25225.00

23 Ranitidin injeksi Ampul 2570.00

24 Ringer laktat larutan infus steril Botol 9457.00

25 Salbutamol 2,5 mg/2,5 ml NaCl nebulizer Botol 6050.00

26 Salbutamol tablet 4 mg Tablet 219.70

27 Simetidin Tablet 216.71

28 Sonchii Folium Kapsul Kapsul 753.50

29 Stesolid Rectal 5 mg Tube 21993.00

Page 138: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

120  

 

30 Tetrasiklin HCl kapsul 250 mg Kapsul 176.70

31 Tetrasiklin HCl kapsul 500 mg Kapsul 557.75

32 Trifluoperazine tablet 5 mg Tablet 550.00

Obat Bantuan

No. Nama Obat Satuan Harga Satuan (Rp)

1 Blood Transfusion Set Pcs 5000.00

2 Diazepam tablet 5 mg Tablet 35.00

3 Epinefrin HCl (adrenalin)/bitartrat inj. 0,1% Ampul 346.00

4 Erythromicin Salep Mata Tube 7000.00

5 Folley Catheter Pcs 15000.00

6 Kruck Psg 65000.00

7 Mitela/Gendongan tangan Pcs 10000.00

8 Salep 2-4 kombinasi Pot 825.00

Obat Program P2M

No. Nama Obat Satuan Harga Satuan (Rp)

1 Albendazole tablet 400 mg Tablet 304.50

2 Doksisiklin kapsul 100 mg Kapsul 215.50

3 Garam Oralit 200 ml Sase 304.56

4 Kina Injeksi 25% - 2 ml Ampul 1171.17

5 Kina tablet 222 mg Tablet 241.67

6 Klorokuin tablet 250 mg Tablet 68.20

7 Kotrimoksazol tablet 480 mg Tablet 100.00

8 Primakuin tablet 15 mg Tablet 30.00

Obat Kepmenkes

No. Nama Obat Satuan Harga Satuan (Rp)

1 Aminofilin injeksi 24 mg/ml - 10ml Ampul 1865.33

2 Aminofilin tablet 200 mg Tablet 65.00

3 Asam mefenamat kapsul 250 mg Kapsul 76.00

4 Besi (II) sulfas tablet salut, kombinasi Tablet 27.30

5 Clobazam tablet 10 mg Tablet 950.00

6 Etambutol HCl (Etambutil) Tablet 250 mg Tablet 186.34

7 Kloramfenikol TT 3% Botol 240.00

8 Prokaina Penisilina injeksi 3 juta i.u Vial 3750.00

9 Phenilbutazon tablet Tablet 72.38

10 Salbutamol tablet 2 mg Tablet 84.03

11 Rifampisin kapsul 450 mg Tablet 450.00

12 Rifampisin kapsul 600 mg Tablet 703.15

13 Povidon iodin 300 ml Botol 14500

Page 139: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

121  

LAMPIRAN 15 DATA OBAT EKSLUSI

No. Nama obat satuan

1 Antifungi -

2 Anabion sirup Botol

3 As. Benzoat 3% + As. Salisilat 6% (witefild) Pot

4 Aquades steril 500 ml Botol

5 Benang catgut 2.0 cromic -

6 Benang catgut 3.0 cromic -

7 Benang Catgut plain 2.0 -

8 Brand aiv 2 nic x 3 inc -

9 Bromhexin tablet Tablet

10 Bodrexin Tablet

11 Carbazochrom Na sulfonat tablet/Adrome Tablet

12 Catgut/benang bedah no.2/0 -3/0 Sachet

13 Detol Botol

14 G1 Steril -

15 HB set -

16 Hemavort -

17 Hypavix Roll

18 Ichtyol ZK Pot

19 Kasa Elastis -

20 Kasa Pembalut 2 x 80 cm Roll

 

21 Kasa Pembalut Hidrofil 4 X 15 cm Roll

22 Kasa Pembalut Hidrofil 4 X 3 cm Roll

23 KCl tablet 600 mg Tablet

24 Klorpromazina HCl injeksi 5 mg/ml - 2ml Ampul

25 Klorhesidin glukonat / Minoset Botol

26 Lasto band -

27 Lignocain 2% 50 ml Tablet

28 Microspor -

29 Multivitamin Anabion Kapsul

30 Pehacain injeksi Ampul

31 Paramiverine HCl tablet Kapsul

32 Retinol (Vit A) kapsul lunak 50.000 iu Kapsul

33 Salisil spritus 10% Botol

34

Serum anti bisa ular polivalen inj 5ml Ampul

(ABU I)

35 Serum anti bisa ular polivalen inj 50 ml (ABU II) Ampul

36 Stomach tube 18 Pcs

37 Sulfadimidin tablet 500 mg Tablet

38 Tamiflu Tablet

39 Zink Tablet Tablet

40 Ampisilina Kaplet 500 mg Kaplet

 

Page 140: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

122  

LAMPIRAN 16 Data peringkat 10 besar penyakit di Puskesmas Kabupaten Pandak 1

1 Influenza 3038 2 Nasofaringitis akuta (common cold) 2911 3 Hipertensi primer (esensial) 2297 4 Myalgia 1472 5 Gastritis 1290 6 Dermatitis lain, tidak spesifik (eksema) 1157 7 Asma 510 8 Febris 459 9 Penyakit pulpa dan jaringan periapikal 430 10 Deabetes Melitus (Penyakit Kencing Manis) 420

Presentase Penyakit

Nasofaringitis akut = 20,82%

Influenza = 21,73%

LAMPIRAN 17 Data peringkat 10 besar penyakit di Puskesmas Kabupaten Bantul 1

1 Nasofaringitis akut (common cold) 2951 2 Influenza 2190 3 Myalgia 1668 4 Hipertensi primer (esensial) 1243 5 Penyakit pulpa dan jaringan periapikal 878 6 Penyakit gusi dan periodontal 750 7 Dermatitis lain, tidak spesifik (eksema) 671 8 Rematixme 661 9 Grastitis 589 10 Deabetes Melitus (Penyakit Kencing Manis) 400

Presentase Penyakit

Nasofaringitis akut = 24,59%

Influenza = 18,25%

Page 141: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

123  

LAMPIRAN 18 Data peringkat 10 besar penyakit di Puskesmas Kabupaten Banguntapan 1

1 Nasofaringitis akuta (common cold) 6098 2 Influenza 5615 3 Penyakit pulpa dan jaringan periapikal 3362 4 Myalgia 3000 4 Gangguan lain pada kulit dan jaringan subkutan 1844 5 Hipertensi primer (esensial) 1476 6 Grastitis 1338 7 Deabetes Melitus (Penyakit Kencing Manis) 944 8 Penyakit gusi dan periodontal 746 9 Asma 569

 Presentase Penyakit

Nasofaringitis akut = 24,40%

Influenza = 22,47%

Page 142: ANALISIS PARETO ABC SEDIAAN FARMASI PUSKESMAS DI … · 2018. 2. 6. · Analisis sediaan farmasi diperlukan agar ketersediaan obat di unit pelayanan kesehatan selalu terjaga sehingga

124  

 

BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama Angela Merici Nuki Trismayanti,

lahir di Cilacap pada tanggal 29 Januari 1989. Putri

pertama dari 2 bersaudara dari pasangan F.X. Subi

Triswanto dan Anastasia Yuni Minarsih. Penulis

menempuh pendidikan di TK Pius Cilacap pada tahun

1993-1995, SD Pius Cilacap pada tahun 1995-2001, SMP

Negeri 1 Cilacap pada tahun 2001-2004, SMA Negeri 1

Cilacap pada tahun 2004-2007 dan kemudian meneruskan pendidikan ke Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2006.