analisis kredit

Upload: iswal-fajar

Post on 08-Mar-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tugas Analisis Kredit

TRANSCRIPT

BAB IIPEMBAHASAN2.1 PengertianAnalisis kredit adalah kajian yang dilakukan untuk mengetahui kelayakan dari suatu permasalahan kredit. Melalui hasil analisis kreditnya, dapat diketahui apakah suatu nasabah layak (feasible) dan hasil usahanya dipasarkan (marketable) dan menguntungkan (profitable) serta dapat dilunasi pada waktu yang telah ditetapkan.Analisis kredit dilakukan oleh account officer dari suatu bank dan account officer tersebut dari sisi level jabatannya merupakan level seksi atau bagian, atau bahkan dapat pula berupa committee (tim) yang ditugaskan untuk menganalisis permohonan kredit. Analisis kredit dilakukan dengan tujuan agar kredit yang diberikan mencapai sasaran, yaitu Aman.Seorang account officer dituntut memiliki keahlian dan keterampilan, baik teknis maupun operasional serta memiliki penguasaan pengetahuan yang bersifat teoretis. Kualitas data yang digunakan untuk menganalisis harus dijamin akurat, mutakhir dan dapat dipercaya. Teknik analisis dilakukan secara cermat dan teliti dengan senantiasa memerhatikan atau berpedoman pada ketentuan yang berlaku yang mencakup analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Penilaian setiap permohonan kredit sangat tergantung oleh factor-faktor seperti jenis usaha, sector ekonomi, tujuan penggunaan kredit, jumlah kredit. Prinsip dasar yang menganalisis kredit yang lazim dikenal dengan Prinsip 6 Cs.2.2 Tujuan Analisis KreditTujuan utama analisis permohonan kredit adalah untuk memperoleh keyakinan apakah nasabah mempunyai kemauan dan kemampuan memenuhi kewajibannya kepada bank secara tertib, baik pembayaran pokok pinjaman maupun bunganya, sesuai dengan kesepakatan dengan bank. Dalam menganalisis kredit, pertama-tama yang harus diperhatikan adalah kemauan dan kemampuan nasabah itu untuk memenuhi kewajibannya. Faktor lain yang harus diperhatikan ialah perekonomian atau aktivitas usaha pada umumnya. Dalam menganalisi kredit harus mencakup penilaian kuantitatif maupun kualitatif karna analisis kualitatif yang diikuti dengan kuantitatif akan memberi kejelasan bagi pembuat keputusan.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyelesaian kredit nasabah, terlebih dahulu harus terpenuhinya Prinsip 6 Cs Analysis, yaitu sebagai berikut:1. CharacterCharacter adalah keadaan watak dari nasabah, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam lingkungan usaha. Kegunaan dari penilaian terhadap karakter ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana kemauan nasabah untuk memenuhi kewajibannya (willingness to pay) sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan.Suatu pemberian kredit didasari atas dasar kepercayaan yang berasal dari pihak bank bahwa si peminjam mempunyai moral, watak maupun sifat-sifat pribadi yang positif dan korperatif. Serta si peminjam mempunya rasa tanggung jawab, baik dalam kehidupan pribadi sebagai manusia, kehidupannya sebagai anggota masyarakat ataupun dalam menjalankan kegiatan usahanya.Sebagai alat untuk memperoleh gambaran tentang karakter dari calon nasabah tersebut, dapat ditempuh melalui upaya antara lain :a) Meneliti riwayat hidup calon nasabah;b) Meneliti reputasi calon nasabah tersebut di lingkungan usahanya;c) Meminta bank to bank information (Sistem Informasi Debitur);d) Mencari informasi kepada asosiasi-asosiasi usaha dimana calon nasabah berada;e) Mencari informasi apakah calon nasabah suka berjudi;f) Mencari informasi apakah calon nasabah memiliki hobi berfoya-foya.Adapun beberapa nilai-nilai (values) yang perlu diamati pada saat melakukan wawancara pada calon nasabah(a) Social value(b) Theoretical value(c) Esthetical value(d) Economical value(e) Religious value(f) Political value

2. CapitalCapital adalah jumlah dana/modal sendiri yang dimiliki oleh calon nasabah. Semakin besar modal sendiri dalam perusahaan, tentu semakin tinggi kesungguhan calon nasabah dalam menjalankan usahanya dan bank akan merasa lebih yakin dalam memberikan kredit. Modal sendiri juga diperlukan bank sebagai alat kesungguhan dan tangung jawab nasabah dalam menjalankan usahanya karena ikut menanngung resiko terhadap gagalnya usaha. Dalam praktik, kemampuan capital ini dimanifestasikan dalam bentuk kewajiban untuk menyediakan self-financing, yang sebaiknya jumlahnya lebih besar daripada kredit yang dimintakan kepada bank.3. CapacityCapacity adalah kemampuan yang dimiliki calon nasabah dalam menjalankan usahanya guna memperoleh laba yang diharapkan. Kegunaan dari penilaian ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana calon nasabah mampu untuk mengembalikan atau melunasi utang-utangnya secara tepat waktu dari usaha yang diperolehnya.Pengukuran capacity tersebut dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan berikut ini:a) Pendekatan historis, yaitu menilai past performance, apakah menunjukkan perkembangan dari waktu ke waktu.b) Pendekatan finansial, yaitu menilai latar belakang pendidikan para pengurusc) Pendekatan yuridis, yaitu secara yuridis apakah calon nasabah mempunyai kapasitas untuk mewakili badan usaha yang diwakilinya untuk mengadakan perjanjian kredit dengan bank.d) Pendekatan manajerial, yaitu menilai sejauh mana kemampuan dan keterampilan nasabah melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam memimpin perusahaan.e) Pendekatan teknis, yaitu untuk menilai sejauh mana kemampuan calon nasabah mengelola faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, sumber bahan baku, peralatan-peralatan , administrasi dan keuangan, industrial relation sampai pada kemampuan merebut pasar.4. CollateralCollateral adalah barang-barang yang diserahkan nasabah sebagai agunan terhadap kredit yang diterimanya. Collateral tersebut harus dinilai oleh bank untuk mengetahui sejauh mana resiko kewajiban finansial nasabah kepada bank. Pada hakikatnya bentuk collateral tidak hanya berbentuk kebendaan tetapi juga collateral yang tidak berwujud seperti jaminan pribadi (borgtocht), letter of guarantee, letter of comfort, rekomendasi dan avalis.Penilaian terhadap collateral ini dapat ditinjau dari dua segi sebagai berikut :a. Segi Ekonomi, yaitu nilai ekonomis dari barang-barang yang akan diagungkanb. Segi Yuridis, yaitu apakah jaminan tersebut memenuhi syarat-syarat yuridis untuk dipakai sebagai jaminan.5. Condition of EconomyCondition of Economy, yaitu situasi dan kondisi politik , sosial, ekonomi , budaya yeng mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat yang kemungkinannya memengaruhi kelancaran perusahaan calon debitur. Untuk mendapat gambaran mengenai hal tersebut, perlu diadakan penelitian mengenai hal-hal antara lain:1) Keadaan konjungtur2) Peraturan-peraturan pemerintah3) Situasi, politik dan perekonomian dunia4) Keadaan lain yang memengaruhi pemasaranKondisi ekonomu yang perlu disoroti mencangkup hal-hal sebagai berikut :1) Pemasaran2) Teknis Produksi3) Peraturan Pemerintah6. Constraint Constraint adalah batasan dan hambatan yang tidak memungkinkan suatu bisnis untuk dilaksanakan pada tempat tertentu, misalnya pendirian suatu usaha pompa bensin yang disekitarnya banyak bengkel las atau pembakaran batu bata.Dari keenam prinsip diatas, yang paling perlu mendapatkan perhatian account officer adalah character, dan apabila prinsip ini tidak terpenuhi, prinsip lainnya tidak berarti. Dengan perkataan lain, permohonannya harus ditolak.