analisis resiko kredit

18
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Analisis Resiko Kredit Case 5.3 Fly-By-Night International Group : Can This Company be Save Disusun oleh : Elis Nurhayati (1306358014) Fajar Sri Wahyuni (1306420794)

Upload: yudi-hallim

Post on 01-Feb-2016

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kredit

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Resiko Kredit

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Analisis Resiko Kredit

Case 5.3 Fly-By-Night International Group : Can This Company be Save

Disusun oleh :

Elis Nurhayati (1306358014)Fajar Sri Wahyuni (1306420794)

MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS INDONESIA

8 Desember 2014

Page 2: Analisis Resiko Kredit

STATEMENT OF AUTHORSHIP

Saya/kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah murni hasil pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya/kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.

Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata ajaran lain, kecuali saya/kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami meng-gunakannya.

Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.

Nama Mahasiswa : Elis Nurhayati (1306358014) Fajar Sri Wahyuni (1306420794)

Kelas : ATS13 – 1 Sore

Mata Ajaran : Analisis Laporan Keuangan

Judul Makalah/Tugas : Analisis Resiko Kredit

Hari, Tanggal : Senin, 8 Desember 2014

Nama Pengajar : Dr. Ancella A. Hermawan, MBA

Tandatangan :

Elis Nurhayati Fajar Sri Wahyuni

Page 3: Analisis Resiko Kredit

Case 5.3

Fly-By-Night International Group : Can This Company Be Saved

Douglas C. Mather, pendiri, ketua dan kepala eksekutif dari Fly by Night International Group (FBN), hidup dengan kecepatan tinggi, suka mencari resiko yang dia coba masukan pada perusahaannya. Menerbangkan Laserjet perusahaan, dia menggerakan dua puluh delapan rekor kecepatan dunia. Pernah dia memadamkan katup suatu pesawat perusahaan pada puncak menara Gunung Everest dalam tiga setengah jam.

Aktivitas ini terlihat sempurna sesuai dengan waktu. Mather merupakan pilot angkatan laut di Vietnam dan menerbangkan pesawat komersial. Pada pertengahan tahun 1970an, dia memulai FBN sebagai seorang pilot sekolah pelatihan. Dengan aksi militer yang didirikan pada awal 1980an, Mather mendapatkan cabang dari kontrak pemerintah. Dia melengkapi perusahaan Laserjet dengan radar jammers dan alat elektronik lainnya yang tidak sederhana untuk meniru aircraft musuh. Dia kemudian mengkontrakan armadanya “rent-an-anemy” pada angkatan laut dan Air force untuk digunakan dalam training pilot pertempuran. Pentagon menyukai ide dan pendapatan FBN naik $55 juta pada tahun yang berakhir pada 30 April tahun 14. Saham yang dikeluarkan ke publik pada tahun 9 dengan nilai $8.50 per lembar, mencapai nilai tertinggi $16,5 pada pertengahan tahun 13.

Pada pertengahan tahun 14, FBN mulai menurun dengan cepat. Meskipun masih tumbuh cepat, cash flow-nya tidak mencukupi untuk membayar utang. Menurut Mather, dia hanya bisa tercengang. Dia tidak pernah menyangka akan terjadi masalah dengan cash.

Pada akhir tahun 14, direksi menarik Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir 30 April tahun 14, menyatakan bahwa terjadi kesalahan pernyataan yang memerlukan investigasi. Pada Desember tahun 14, Mater diminta untuk mengundurkan diri dari manajer dan direktur perusahaan menunggu penyelesaian investigasi transaksi tertentu antara Mather dan perusahaan. Pada 29 Desember tahun 14, NASDAQ memberhentikan kepemilikan saham. Pada Pebruari tahun15, direksi mengikuti investigasi, memberhentikan kepegawaian dan keanggotaan Mather sebagai direksi.

Exhibit 5.23 sampai 5.25 memperlihatkan laporan keuangan dan catatan dari FBN untuk tahun yang berakhir April tahun 10 sampai April tahun 14. Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir 10 sampai dengan 12 menggunakan nilai yang dilaporkan tiap tahun. Nilai yang dilaporkan pada laporan arus kas tahun 10 (sebagai contoh perubahan piutang) tidak terekon dengan tepat pada laporan posisi keuangan pada awal dan akhir tahun karena bagian tertentu diklasifikasikan terhubung dengan continuing operations pada laporan posisi keuangan pada akhir tahun 9 yang di kelompokkan ulang sebagai discontinuing operations pada akhir tahun 10. Laporan keuangan tahun 13 dan 14 menyajikan laporan keuangan kembali untuk tahun setelah direktur menyelesaikan penyelidikan atas kesalahan penyajian yang material yang menyebabkan harus menarik laporan keuangan yang telah diterbitkan pada tahun 14. Exhitbit 5.26 daftar anggota direksi. Exhibit 5.27 menyajikan profitability dan risk ratio untuk FBN.

1

Page 4: Analisis Resiko Kredit

2

Page 5: Analisis Resiko Kredit

3

Page 6: Analisis Resiko Kredit

4

Page 7: Analisis Resiko Kredit

5

Page 8: Analisis Resiko Kredit

6

Page 9: Analisis Resiko Kredit

7

Page 10: Analisis Resiko Kredit

8

Page 11: Analisis Resiko Kredit

9

Page 12: Analisis Resiko Kredit

Pertanyaan

Pelajari Laporan Keuangan dan catatannya dan berikan respon atas pertanyaan :

1. Bukti apa yang dapat diperoleh dari analisa laporan keuangan yang memberikan sinyal permasalahan arus kas yang terjadi pada pertengahan tahun 14?

2. Dapatkan FBN terhindar dari kebangkrutan selama tahun 15? Perubahan apa baik design atau implementasi strategi FBN yang dapat direkomendasikan? Untuk menghitung Altman’s Z-score, gunakan low-bid market price untuk menentukan market value common shareholders’ equity.

10

Page 13: Analisis Resiko Kredit

Jawaban

1. Bukti yang dapat diperoleh dari analisa laporan keuangan yang memberikan sinyal permasalahan arus kas yang terjadi pada pertengahan tahun 14 antara lain sebagai berikut:

a. Working capital dari tahun 9 sampai dengan tahun 13 menurun, namun working capital tidak dapat digunakan untuk memprediksi kas kedepan.

b. Account receivable dan days account receivable yang semakin meningkat hal ini mengindikasikan adanya kesulitan dalam menagih kepada konsumen sehingga lamanya waktu penagihan menjadi meningkat dan saldo accounts receivable juga menjadi meningkat.

c. Peningkatan pada persediaan dapat menjadi indikasi realisasi penjualan lebih kecil dibandingkan dengan yang direncanakan.

d. Account Payable semakin meningkat hal ini mengindikasikan adanya kesulitan perusahaan untuk membayar kewajibannya.

e. Capital structure leverage ratio memperlihatkan bahwa komposisi hutang lebih besar dibandingkan dengan equitas. Hal ini dapat dilihat dari catatan atas laporan keuangan Long-term Debt yang memperlihatkan Notes Payable to bank dari tahun 10 sampai dengan tahun 14 semakin meningkat dan pembayaran seluruhnya jatuh tempo pada tahun 14 dengan total $60.590 ribu.

f. Current ratio semakin menurun hal ini mengindikasikan bahwa current asset lebih kecil dari current liabilities artinya current asset perusahaan tidak dapat digunakan memenuhi seluruh kewajiban jangka pendeknya.

g. Berdasarkan laporan arus kas dapat dilihat cash flow from operating < dari cash flow yang digunakan untuk investasi. PPE perusahaan dari tahun 11 sampai dengan tahun 14 meningkat hampir 600%, namun peningkatan PPE tersebut tidak disertai dengan peningkatan return on asset, malah sebaliknya yang mengalami penurunan.

11

Page 14: Analisis Resiko Kredit

2. Alman’s Z-score : Z=0,717 X1 + 0,847 X2 + 3,107 X3 + 0,420 X4 + 0,998 X5

A Z-score <1,2 : high probability bankruptcy

1,2 < A Z-score <2,9 : gray or ambiguous area

A Z-score >1,2 : low probability bankruptcy

X1 = Working capital/Total Assets

X2 = Retained earnings/Total Assets

X3 = Earning before interest and taxes/Total Assets

X4 = Shareholders’ equity/Total liabilities

X5 = Sales/Total Assets

Z = 0,717 X1 + 0,847 X2 + 3,107 X3 + 0,420 X4 + 0,998 X5

Z = 0,717 (-0,72) + 0,847 (0,00) + 3,107 (0,01) + 0,420 (0,37) + 0,998 (0,54)

Z = 0,21

Berdasarkan Alman’s Z-score < 1,2 kemungkinan mengalami kebangkrutan tinggi, Alman’s Z-score FBN untuk tahun 14 adalah 0,21< 1,2, maka FBN kemungkinan besar sulit untuk terhindar dari kebangkrutan selama tahun 15.

Perubahan design atau implementasi strategi FBN yang dapat direkomendasikan antara lain sebagai berikut :

a. Melakukan negosiasi dengan kreditor untuk perpanjangan jatuh tempo hutang.

b. Menjual PPE yang tidak produktif untuk membayar hutang

c. Melakukan evaluasi kegiatan operasional dan keuangan sehingga dibuat langkah-langkah untuk perbaikan kedepan dalam merancang dan melaksanakan kegiatan bisnis.

d. Membangun hubungan baik dengan konsumen, supplier dan kreditor

e. Melakukan inovasi untuk meningkatkan penjualan

f. Memperbaiki citra perusahaan.

12