analisis penurunan pembiayaan kredit mobil...

11
1 ANALISIS PENURUNAN PEMBIAYAAN KREDIT MOBIL PADA PT. BATAVIA PROSPERINDO FINANCE CABANG PALEMBANG Vera Oktarina Jurusan Akuntansi POLTEK PalComTech Palembang Abstrak Salah satu perusahaan sumber pendanaan yang mengalami penyusutan tingkat pembiayaan kendaraan mobil dari krisis keuangan global yaitu, PT Batavia Prosperindo Finance, aktivitas perusahaan yang bergerak dibidang penyediaan jasa pembiayaan masyarakat, yang menginginkan membeli kendaraan mobil dengan cara kredit. Pada awal Januari 2007 sampai dengan juni 2008 tingkat pembiayaan kredit mobil mengalami kenaikan cukup signifikan, sehingga perusahaan dapat menjalankan usahanya dengan lancar dan efektif. Akan tetapi kondisi tersebut tidak berlangsung lama, perubahan tingkat pembiayaan kredit secara umum menunjukkan perubahan yang sangat besar sebagai dampak langsung maupun tidak langsung dari krisis keuangan global, hal tersebut tercermin dari penurunan, dari permintaan pembiayaan terhadap pembelian mobil. Setelah melakukan pengumpulan data melalui wawancara ditemukan bahwa terjadi penurunan pembiayaan secara kredit pada awal juli 2008 sampai dengan akhir Juni 2009 yang terjadi adalah penarikan mobil karena adanya kredit macet serta penunggakan angsuran dengan jangka waktu 1 sampai dengan 6 bulan sehingga penjualan mobil di perusahaan sejak juli 2008 terus turun hingga 15 persen akibat dampak krisis global. Berikut grafik penjualan kredit mobil periode 1 Januari 2007 sampai dengan 30 juni 2009 pada PT. Batavia Prosperindo Finance Cabang Palembang . Kata Kunci : Analisis, Pembiayaan Kredit. PENDAHULUAN PT Batavia Prosperindo Finance, aktivitas perusahaan yang bergerak dibidang penyediaan jasa pembiayaan masyarakat, yang menginginkan membeli kendaraan mobil dengan cara kredit. Pada awal Januari 2007 sampai dengan juni 2008 tingkat pembiayaan kredit mobil mengalami kenaikan cukup signifikan, sehingga perusahaan dapat menjalankan usahanya dengan lancar dan efektif. Akan tetapi kondisi tersebut tidak berlangsung lama, perubahan tingkat pembiayaan kredit secara umum menunjukkan perubahan yang sangat besar sebagai dampak langsung maupun tidak langsung dari krisis keuangan global, hal tersebut tercermin dari penurunan, dari permintaan pembiayaan terhadap pembelian mobil. Selain penurunan tingkat pembiayaan, terjadinya penuggakan angsuran yang menyebabkan adanya penarikan kembali kendaraan mobil serta keterlambatan pembayaran angsuran kredit pada saat krisis global.

Upload: vuminh

Post on 03-Feb-2018

237 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

1

ANALISIS PENURUNAN PEMBIAYAAN KREDIT MOBILPADA PT. BATAVIA PROSPERINDO FINANCE

CABANG PALEMBANG

Vera OktarinaJurusan Akuntansi

POLTEK PalComTech Palembang

Abstrak

Salah satu perusahaan sumber pendanaan yang mengalami penyusutan tingkatpembiayaan kendaraan mobil dari krisis keuangan global yaitu, PT BataviaProsperindo Finance, aktivitas perusahaan yang bergerak dibidang penyediaanjasa pembiayaan masyarakat, yang menginginkan membeli kendaraan mobildengan cara kredit. Pada awal Januari 2007 sampai dengan juni 2008 tingkatpembiayaan kredit mobil mengalami kenaikan cukup signifikan, sehinggaperusahaan dapat menjalankan usahanya dengan lancar dan efektif. Akan tetapikondisi tersebut tidak berlangsung lama, perubahan tingkat pembiayaan kreditsecara umum menunjukkan perubahan yang sangat besar sebagai dampaklangsung maupun tidak langsung dari krisis keuangan global, hal tersebuttercermin dari penurunan, dari permintaan pembiayaan terhadap pembelianmobil. Setelah melakukan pengumpulan data melalui wawancara ditemukanbahwa terjadi penurunan pembiayaan secara kredit pada awal juli 2008 sampaidengan akhir Juni 2009 yang terjadi adalah penarikan mobil karena adanyakredit macet serta penunggakan angsuran dengan jangka waktu 1 sampaidengan 6 bulan sehingga penjualan mobil di perusahaan sejak juli 2008 terusturun hingga 15 persen akibat dampak krisis global. Berikut grafik penjualankredit mobil periode 1 Januari 2007 sampai dengan 30 juni 2009 pada PT.Batavia Prosperindo Finance Cabang Palembang .

Kata Kunci : Analisis, Pembiayaan Kredit.

PENDAHULUAN

PT Batavia Prosperindo Finance, aktivitas perusahaan yang bergerak dibidangpenyediaan jasa pembiayaan masyarakat, yang menginginkan membeli kendaraan mobildengan cara kredit. Pada awal Januari 2007 sampai dengan juni 2008 tingkat pembiayaankredit mobil mengalami kenaikan cukup signifikan, sehingga perusahaan dapat menjalankanusahanya dengan lancar dan efektif. Akan tetapi kondisi tersebut tidak berlangsung lama,perubahan tingkat pembiayaan kredit secara umum menunjukkan perubahan yang sangatbesar sebagai dampak langsung maupun tidak langsung dari krisis keuangan global, haltersebut tercermin dari penurunan, dari permintaan pembiayaan terhadap pembelian mobil.Selain penurunan tingkat pembiayaan, terjadinya penuggakan angsuran yang menyebabkanadanya penarikan kembali kendaraan mobil serta keterlambatan pembayaran angsuran kreditpada saat krisis global.

2

LANDASAN TEORIPengertian Leasing

Menurut Baridwan (2003:1) memberikan definisi leasing sebagai berikut : Leasingadalah suatu perjanjian yang memberikan hak untuk menggunakan harta, pabrik atau alat-alat(tanah atau aktiva yang didiepresiasikan atau kedua-duanya) yang umumnya mempunyaijangka waktu tertentu. Pihak-pihak yang langsung terlibat dalam perjanjian ini adalah Lessor :Pemilik aktiva yang bersangkutan atau yang menyewakan aktiva. Lessee yang memanfaatkanleasing yang bersangkutan atau yang menyewa aktiva.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa leasing adalah suatu perjanjian yangmemberikan hak untuk menggunakan harta, bentuk penyediaan barang-barang modal untukdigunakan oleh suatu perusahaan jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaranpembayaransecara berkala, disertai dengan hak pilih (opsi) bagi perusahaan tersebut untuk membelibarang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leaseberdasarkan nilai sisa yang telah disepakati Dalam praktek jenis pembelanjaan lease yangbanyak dilakukan di Indonesia memang financial lease, sedangkan operating lease banyakdigunakan oleh perusahaan non leasing, seperti Astra Graphia yang menyewakan peralatanfoto copy kepada langganannya.

Pengertian Kinerja KeuanganMenurut Munawir (2007:81), kinerja keuangan merupakan hasil dari banyak

keputusan individual yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen keuangan. Olehkarena itu untuk menilai kinerja perusahaan perlu melibatkan analisis keuangan, yangselanjutnya dikatakan bahwa analisis kinerja perusahaan didasarkan pada data keuangan yangdipublikasikan pada laporan keuangan yang dibuat sesuai prinsip akuntansi.

Menurut Husnan (2007:68), kinerja keuangan adalah alat untuk menilai prestasi dankondisi keuangan suatu perusahaan, dimana seorang analisis keuangan memerlukan ukurantertentu. Ukuran yang seringkali digunakan adalah rasio atau indeks yang menunjukkanhubungan antara dua/lebih data keuangan. Analisis dan penafsiran berbagai rasio akanmemberikan pemahaman yang lebih baik terhadap prestasi dan kondisi keuangan daripadaanalisis yang hanya mengemukakan data laporan keuangan saja.

Pengertian PiutangMenurut Kieso (2002:387) Piutang adalah klaim uang, barang atau jasa kepada

pelanggan atau pihak lainnya sedangkan Menurut Warren (2006:404) mengatakan bahwapiutang adalah penjualan barang dagang atau jasa secara kredit. Dari pengertian diatas dapatdiambil kesimpulan bahwa piutang usaha adalah tagihan perusahaan kepadapihak lain yaitu badan usaha atau seseorang yang timbul akibat adanya penjualan barang ataujasa yang dilakukan secara kredit dan pembayaran dilakukan setelah jangka waktu yangditentukan oleh kedua belah pihak.

Pengertian Kerugian Piutang Tak TertagihMenurut Soemarso(2004:338), ”Kerugian piutang tak tertagih adalah piutang yang

memiliki resiko tidak tertagih sehingga dapat menimbulkan kerugian., misalnya karenaperusahaan atau customer yang bersangkutan jatuh pailit. Adanya piutang tak tertagih tersebutmerupakan kerugian bagi perusahaan, yang dicatat sebagai biaya usaha dengan namaperkiraaan kerugian piutang tak tertagih, kerugian piutang dan biaya penghapusan piutang.

Menurut Weygandt (2002:350) Kerugian piutang tak tertagih adalah kerugianpendapatan yang disebabkan tidak tertagihnya suatu piutang dagang. Jadi kerugian piutangtak tertagih adalah kerugian piutang yang disebabkan tidak tertagihnya suatu piutang,

misalnya karena perusahaan ataulainnya.

Pengertian Bunga Jatuh Tempo

Menurut Warren (2006:416) mendefinisikan bunga jatuh tempo adalah jumlah uangyang wajib dibayar oleh peminjam atas penggunaan fasilitas kredit yang diperhitungkan ataspersentase tertentu pada saat waktu yang telah

Menurut PSAK No. 31 (2007:14) Periode jatuh tempo dapatdidefinisikan sebagai :1. Waktu yang tersisa sampai dengan tanggal pelunasan2. Periode diperjanjikan sampai dengan tanggal pelunasan.3. Waktu yang tersisa sampai dengan tanggal yang diperkirakan akan terjadi perubahantingkat bunga.

Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Bunga jatuh tempo adalahjumlah uang yang wajib dibayar pada waktu yang tersisa sampai dengan tanggal yangdiperkirakan akan terjadi perubahan tingkat bunga.

1. Analisis MasalahPenelitian ini dilakukan pada

perusahaan sumber pendanaan yang mengalami penurunan tingkat pembiayaan kendaraanmobil yang dimana sebagian besar konsumen perusahaan berasal dari daerah yang berprofesisebagai petani karet dan kelapapenjualan hasil perkebunan mereka, Berikut adalah data

Tabel 1

Pada awal Januari 2007 sampai dengan Juni 2008 tingkatmengalami kenaikan hinga jumlah unit mobildari priode sebelumnya. Sehingga perusahaan dapat menjalankan usahanya dengan lancar danefektif. Akan tetapi kondisi tersebut tidak berlangsungkredit secara umum menunjukkanmaupun tidak langsung dari krisis keuanganpermintaan berdasarkan tabel per 1 juli2009 mengalami penurunan, jumlahpenurunan pembiayaan mencapai 54% dari periode sebelumnya.

3

misalnya karena perusahaan atau customer yang bersangkutan jatuh pailit

Bunga Jatuh Tempo

Menurut Warren (2006:416) mendefinisikan bunga jatuh tempo adalah jumlah uangyang wajib dibayar oleh peminjam atas penggunaan fasilitas kredit yang diperhitungkan ataspersentase tertentu pada saat waktu yang telah lewat dari kesepakatan awal transaksi.

Menurut PSAK No. 31 (2007:14) Periode jatuh tempo dapat

1. Waktu yang tersisa sampai dengan tanggal pelunasan2. Periode diperjanjikan sampai dengan tanggal pelunasan.

pai dengan tanggal yang diperkirakan akan terjadi perubahan

Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Bunga jatuh tempo adalahjumlah uang yang wajib dibayar pada waktu yang tersisa sampai dengan tanggal yang

terjadi perubahan tingkat bunga.

ANALISIS

Penelitian ini dilakukan pada PT. Batavia Prosperindo Finance merupakan salah satuperusahaan sumber pendanaan yang mengalami penurunan tingkat pembiayaan kendaraanmobil yang dimana sebagian besar konsumen perusahaan berasal dari daerah yang berprofesisebagai petani karet dan kelapa sawit mentah. Krisis global sangat mempengaruhi pendapatanpenjualan hasil perkebunan mereka, Berikut adalah data penjualan kredit perusahaan :

Tabel 1. Tabel Data Penjualan Kredit Perusahaan

Pada awal Januari 2007 sampai dengan Juni 2008 tingkat pembiayaan kredit mobilhinga jumlah unit mobil yang terjual mencapai 470 unit mencapai 20%

Sehingga perusahaan dapat menjalankan usahanya dengan lancar dandisi tersebut tidak berlangsung lama, perubahan tingkat pembiayaan

ecara umum menunjukkan perubahan yang sangat besar sebagai dampak langsunglangsung dari krisis keuangan global, hal tersebut tercermin dari

permintaan berdasarkan tabel per 1 juli-31 Desember 2008 sampai dengan pertengahan junimengalami penurunan, jumlah unit mobil yang terjual sebanyak 187 unit tingkat

pembiayaan mencapai 54% dari periode sebelumnya.

pailit atau hal yang

Menurut Warren (2006:416) mendefinisikan bunga jatuh tempo adalah jumlah uangyang wajib dibayar oleh peminjam atas penggunaan fasilitas kredit yang diperhitungkan atas

lewat dari kesepakatan awal transaksi.

pai dengan tanggal yang diperkirakan akan terjadi perubahan

Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Bunga jatuh tempo adalahjumlah uang yang wajib dibayar pada waktu yang tersisa sampai dengan tanggal yang

PT. Batavia Prosperindo Finance merupakan salah satuperusahaan sumber pendanaan yang mengalami penurunan tingkat pembiayaan kendaraanmobil yang dimana sebagian besar konsumen perusahaan berasal dari daerah yang berprofesi

sawit mentah. Krisis global sangat mempengaruhi pendapatanpenjualan kredit perusahaan :

pembiayaan kredit mobilyang terjual mencapai 470 unit mencapai 20%

Sehingga perusahaan dapat menjalankan usahanya dengan lancar danperubahan tingkat pembiayaan

perubahan yang sangat besar sebagai dampak langsungglobal, hal tersebut tercermin dari penurunan

sampai dengan pertengahan junianyak 187 unit tingkat

2. Peningkatan Kredit BermasalahKrisis global tidak hanya mempengaruhi tingkat pembiayaan saja tetapi terdapat juga

kasus kredit bermasalah pada perusahaan, debitur mengingkari janji mereka membayarangsuran beserta bunga yang telah jatuh tempo , sehingga terjadi keterlambatan pembayaranatau sama sekali tidak ada pembayaran. Dengan demikian mutu kredit merosot, dalam kasuskredit bermasalah adapun tindakan pihak perusahaan terpaksa untuk menguasai kembalikendaraan tersebut dengan cara penarikan kendaraan sesuai dengan surat kontrak antakonsumen dan pihak perusaan pembiayaan pada awal terjadi transaksi. Oleh karena itu pihakperusahaan mengalokasikan perhatian, tenaga, dana, waktu dan usaha secukupnya gunamenyelesaikan kasus kredit bermasalah tersebut. Berikut tabel data konsumen yangmenunggak (Over due) :

Tabel

Tabel di atas menunjukkan jumlah konsumen serta nilai tunggakan sampai dengan juni2009. Pada saat pertengahan tahun 2008 terjadi peningkatan penunggakan angsuran dari 1bulan sampai dengan 6 bulan, Dalam menghadapi konsumen yang menunggak adapun upayaperusahaan yaitu ;1. Membuat SP (Surat Pemberitahuan) untuk nasabah

angsuran selama 1- 7 hari.2. Membuat SP.I untuk nasabah

hari.3. Membuat SP.II untuk nasabah

71 hari.4. Membuat SP.H adalah surat penagihan atau penyelesaian hutang untuk nasabah yang

menunggak pembayaran angsuran lebih dari 72 hyang tertunggak tersebut dan menyelesaikan masalah piutang apakah akan dilunasi,dilelang atau dijual kembali oleh perusahaan.

3. Peningkatan penarikan mobil pada saat terjadi krisis globalBerikut data tabel laporan penarikan mobil periode tahun 2007

2009.

4

Peningkatan Kredit BermasalahKrisis global tidak hanya mempengaruhi tingkat pembiayaan saja tetapi terdapat juga

kasus kredit bermasalah pada perusahaan, debitur mengingkari janji mereka membayarangsuran beserta bunga yang telah jatuh tempo , sehingga terjadi keterlambatan pembayaranatau sama sekali tidak ada pembayaran. Dengan demikian mutu kredit merosot, dalam kasuskredit bermasalah adapun tindakan pihak perusahaan terpaksa untuk menguasai kembalikendaraan tersebut dengan cara penarikan kendaraan sesuai dengan surat kontrak antakonsumen dan pihak perusaan pembiayaan pada awal terjadi transaksi. Oleh karena itu pihakperusahaan mengalokasikan perhatian, tenaga, dana, waktu dan usaha secukupnya gunamenyelesaikan kasus kredit bermasalah tersebut. Berikut tabel data konsumen yang

Tabel 2. Nilai Rekapitulasi Customer Overdue

Tabel di atas menunjukkan jumlah konsumen serta nilai tunggakan sampai dengan juni2009. Pada saat pertengahan tahun 2008 terjadi peningkatan penunggakan angsuran dari 1

dengan 6 bulan, Dalam menghadapi konsumen yang menunggak adapun upaya

1. Membuat SP (Surat Pemberitahuan) untuk nasabah-nasabah yang menunggak pembayaran

2. Membuat SP.I untuk nasabah-nasabah yang menunggak pembayaran angsuran selama 8

3. Membuat SP.II untuk nasabah-nasabah yang menunggak pembayaran angsuran selama 41

4. Membuat SP.H adalah surat penagihan atau penyelesaian hutang untuk nasabah yangmenunggak pembayaran angsuran lebih dari 72 hari, surat ini berfungsi untuk menarik unityang tertunggak tersebut dan menyelesaikan masalah piutang apakah akan dilunasi,dilelang atau dijual kembali oleh perusahaan.

3. Peningkatan penarikan mobil pada saat terjadi krisis globalaporan penarikan mobil periode tahun 2007 sampai dengan tahun

Krisis global tidak hanya mempengaruhi tingkat pembiayaan saja tetapi terdapat jugakasus kredit bermasalah pada perusahaan, debitur mengingkari janji mereka membayarangsuran beserta bunga yang telah jatuh tempo , sehingga terjadi keterlambatan pembayaranatau sama sekali tidak ada pembayaran. Dengan demikian mutu kredit merosot, dalam kasuskredit bermasalah adapun tindakan pihak perusahaan terpaksa untuk menguasai kembalikendaraan tersebut dengan cara penarikan kendaraan sesuai dengan surat kontrak antarakonsumen dan pihak perusaan pembiayaan pada awal terjadi transaksi. Oleh karena itu pihakperusahaan mengalokasikan perhatian, tenaga, dana, waktu dan usaha secukupnya gunamenyelesaikan kasus kredit bermasalah tersebut. Berikut tabel data konsumen yang

Tabel di atas menunjukkan jumlah konsumen serta nilai tunggakan sampai dengan juni2009. Pada saat pertengahan tahun 2008 terjadi peningkatan penunggakan angsuran dari 1

dengan 6 bulan, Dalam menghadapi konsumen yang menunggak adapun upaya

nasabah yang menunggak pembayaran

bayaran angsuran selama 8–40

nasabah yang menunggak pembayaran angsuran selama 41–

4. Membuat SP.H adalah surat penagihan atau penyelesaian hutang untuk nasabah yangari, surat ini berfungsi untuk menarik unit

yang tertunggak tersebut dan menyelesaikan masalah piutang apakah akan dilunasi,

sampai dengan tahun

Tabel 3PT. Batavia Prosperindo Finance Cab. Palembang

Jumlah mobil tarikan per Junidengan nilai tunggakan sebesar Rp. 32.713.000,angsuran selama 1 bulan sampai 3 bulan. Mobil yang telah ditarik tersebut telah dijualkembali oleh perusahaan dengan cara

TabelPT. Batavia Prosperindo Finance Cab. Palembang

Jumlah mobil tarikan per januarinilai tunggakan sebesar Rp. 80.036.000,

5

Tabel 3. Laporan Mobil TarikanPT. Batavia Prosperindo Finance Cab. Palembang

Jumlah mobil tarikan per Juni – Desember 2007 sebanyak 11 unit mobil tarikandengan nilai tunggakan sebesar Rp. 32.713.000,- konsumen yang menunggak pembayaranangsuran selama 1 bulan sampai 3 bulan. Mobil yang telah ditarik tersebut telah dijual

leh perusahaan dengan cara pelelangan ke beberapa dealer rekanan perusahaan.Tabel 4. Laporan Mobil Tarikan

PT. Batavia Prosperindo Finance Cab. Palembang

Jumlah mobil tarikan per januari – juni 2008 sebanyak 20 unit mobil tarikan dengansebesar Rp. 80.036.000,- konsumen yang menunggak pembayaran angsuran

Desember 2007 sebanyak 11 unit mobil tarikankonsumen yang menunggak pembayaran

angsuran selama 1 bulan sampai 3 bulan. Mobil yang telah ditarik tersebut telah dijualpelelangan ke beberapa dealer rekanan perusahaan.

juni 2008 sebanyak 20 unit mobil tarikan dengankonsumen yang menunggak pembayaran angsuran

6

selama 1 bulan sampai 6 bulan . Peningkatan mobil tarikan sebesar 59% dari tahunsebelumnya per juni – desember 2007.

4. Perlakuan Akuntansi atas Pembiayaan pada saat terjadi transaksiBerdasarkan uraian di atas , dari penurunan tingkat pembiayaan, kredit macet dan

denda dan bunga tunggakan jatuh tempo angsuran. Penulis akan menganalisis bagaimanaperlakuan akuntansi terhadap pembiayaan serta penilaian harga pelelangan mobil yang di tarikkarena kredit macet. Berikut contoh kasus dari awal pembiayaan sampai dengan penarikanmobil yang disebabkan kredit macet pada perusahaan PT. Batavia Prosperindo Finance.Contoh. 1 :Pada tanggal 03 Febuary 2009 telah dilakukan pembiayaan 01 (satu) unit mobil, denganspesifikasi sebagai berikut:Nama Konsumen : WaryantoNo. Kontrak : 00006.00146.001No. Polis : B – 8007-KYMerk/Type : Suzuki Carry GRVJenis/Model : MinibusTahun Pembuatan : 2003Warna : Merah MetalikDengan harga jual sebesar Rp. 69.598.000,- dan dilakukan pembiayaan sebesar Rp.51.887.000,- Uang muka sebesar Rp. 17.711.000,- ,biaya administrasi Rp. 1.200.000, Premiasuransi Rp. 1.020.000 dan angsuran pertama sebesar Rp. 2.069.000 jadi total uang muka(DP) sebesar Rp. 22.000.000,- telah di bayar ke dealer Tiga Saudara Mobilindo. bunga efektif26.8948%, beban bunga kredit yang dikenakan sebesar 14,5% pertahun dengan jangka waktupembayaran sebesar 35 bulan karena konsumen tersebut telah membayar angsuran di muka.Angsuran yang harus dibayar oleh bpk waryanto adalah sebesar Rp. 2.069.000,- / bulan, yaitudengan perhitungan sebagai berikut :a. Perhitungan pembayaran cicilan per/bulan Konsumen ke Perusahaan.- Harga Jual : Rp. 69.598.000,-- Uang Muka : Rp. 17.711.000,- (-)Pinjaman Pokok yang dikenakan bunga : Rp. 51.887.000,-- Bunga ( 14.5% x 3 th x Rp.51.887.000,-) : Rp. 22.597.000,- (+)- Total Pembiayaan : Rp. 74.457.845,-- Jumlah yang diangsur (Rp. 74.457.845/36 bln) : Rp. 2.068.270,69- Pembulatan angsuran /bln : Rp. 2.069.000,-- Rp. 2.069.000 x 36 bulan : Rp 74.484.000,-- Jumlah Pembiayaan pembulatan : Rp. 74.484.000,-b. Perhitungan total uang muka (DP) dari Konsumen ke Dealer.- Uang muka (DP) : Rp. 17.711.000,-- Biaya Administrasi : Rp. 1.200.000,-- Angsuran pertama : Rp. 2.069.000,-- Premi asuransi 4.8% x 3 thn x Rp. 69.598.000 : Rp. 1.020.000,- (+)- Total uang muka (DP) : Rp. 22.000.000,-c. Perhitungan Pelunasan yang dibayar Perusahaan ke Dealer.- Harga Jual : Rp. 69.598.000,-- Total uang muka : Rp. 22.000.000,- (-)- Jumlah sisa pelunasan ke dealer : Rp. 47.598.000

Jurnal untuk transaksi pembiayaan adalaha. Perusahaan mencatat transaksi pembiayaan

Tabel 5. Tabel Transaksi Pembiayaan

b. Pelunasan yang dibayar Perusahaan ke Dealer

Ayat jurnal untuk sewa guna penjualan menurut stice dan skousenbunga adalah sama dengan yang diilustrasebelumnya dan diakui sepanjang masa sewa gunasebagai pendapatan langsung dalamdari aktiva sebagai sebuah penjualan dan mendebit harga perolehan peralatan yang dicatatdalam persediaan barang jadi pada harga pokok penjualan. Ayat jurnal pertama penelitimencatat penjualan dan mengakui adanya piutang yang dilaporkan pada nilainya sekarang danmemindahkan persediaan yang telah terjual. Laporan laba rugi tahun 2009 akan memasukkanjumlah penjualan dan harga pokok penjualan sehingga menghasilkan keuntungan (pendapatanbunga) Rp. 22.604.000,-. Ayat jurnal kedua mencatat kas yang dikeluarkan oleh perusahaanatas pembelian persediaan serta uang muka/DP (down payment) yang dibayar konsumenmelalui perusahaan kemudian pelunasan akan dibayar perusahaan ke dealer.

5. Perlakuan Akuntansi pada saat pembayaran AngsuranPada saat pembayaran angsuran, perusahaan mendebet angsuran

angsuran beban bunga serta mengkredit piutangContoh 2 :Telah dibayar oleh Bapak Waryanto angsuran ke2.069.000,-

Tabel

7

Jurnal untuk transaksi pembiayaan adalah :transaksi pembiayaan

Tabel 5. Tabel Transaksi Pembiayaan

Pelunasan yang dibayar Perusahaan ke DealerTabel 6. Tabel Pelunasan

Ayat jurnal untuk sewa guna penjualan menurut stice dan skousen adalah: Pendapatanbunga adalah sama dengan yang diilustrasikan untuk sewa, guna pendanaan langsung

sepanjang masa sewa guna usaha. Keuntungan perusahaan diakuisebagai pendapatan langsung dalam periode tersebut dengan memasukkan nilai pasar wajar

sebuah penjualan dan mendebit harga perolehan peralatan yang dicatatarang jadi pada harga pokok penjualan. Ayat jurnal pertama peneliti

mencatat penjualan dan mengakui adanya piutang yang dilaporkan pada nilainya sekarang danmemindahkan persediaan yang telah terjual. Laporan laba rugi tahun 2009 akan memasukkan

jualan dan harga pokok penjualan sehingga menghasilkan keuntungan (pendapatan. Ayat jurnal kedua mencatat kas yang dikeluarkan oleh perusahaan

atas pembelian persediaan serta uang muka/DP (down payment) yang dibayar konsumenperusahaan kemudian pelunasan akan dibayar perusahaan ke dealer.

Perlakuan Akuntansi pada saat pembayaran AngsuranPada saat pembayaran angsuran, perusahaan mendebet angsuran hutang pokok dan

angsuran beban bunga serta mengkredit piutang angsuran.

Waryanto angsuran ke-2 pada tanggal 3 Maret 2009 , sebesar Rp.

Tabel 7. Tabel Pembayaran Bapak Waryanto

adalah: Pendapatanguna pendanaan langsung

usaha. Keuntungan perusahaan diakuiperiode tersebut dengan memasukkan nilai pasar wajar

sebuah penjualan dan mendebit harga perolehan peralatan yang dicatatarang jadi pada harga pokok penjualan. Ayat jurnal pertama peneliti

mencatat penjualan dan mengakui adanya piutang yang dilaporkan pada nilainya sekarang danmemindahkan persediaan yang telah terjual. Laporan laba rugi tahun 2009 akan memasukkan

jualan dan harga pokok penjualan sehingga menghasilkan keuntungan (pendapatan. Ayat jurnal kedua mencatat kas yang dikeluarkan oleh perusahaan

atas pembelian persediaan serta uang muka/DP (down payment) yang dibayar konsumen

hutang pokok dan

2009 , sebesar Rp.

Pada angsuran kedua, jumlah pembayaran sama yakni Rp. 2.069.000,bunga efektif dan pokok utang akanmencatat Transaksi Ayat jurnal untuk pembayaran angsuran pertama menurut Stice &Skousen.

6. Perlakuan Akuntansi pada saat terjadi kredit macet dan penarikanPada angsuran ke- 4 (empat) , Bpk Waryanto

kredit, maka tindakan perusahaan selanjutnya adalahkendaraan tersebut. Maka proses

Tabel 8.

Bapak Waryanto melakukantempo pada tanggal 3 Mei 2009, Bapak waryanto tidak ada upaya untuk menyelesaikan kredit. Perusahaan tidak menjurnal kembali adanya penarikan kembali persediaan tetapi perusahaanmenutupi kerugian sisa hutang pokok yang tertunggak selama 32 bulan dengan cara menilaikembali harga pelunasan mobil yang ditarik tersebut. Ketika suatu sewa guna usahadigunakan oleh penjual sebagai suatu sarana untuk menyediakan pendanaan pada pembeli danuntuk meningkatkan penjualan, penjual mencatat sewa guna usaha tersebut sebagai sewa gunapenjual, bukan suatu sewa guna operasi, sehingga pendapatan dari

8

Pada angsuran kedua, jumlah pembayaran sama yakni Rp. 2.069.000,-bunga efektif dan pokok utang akan berbeda dengan angsuran yang pertama. Penelitimencatat Transaksi Ayat jurnal untuk pembayaran angsuran pertama menurut Stice &

Perlakuan Akuntansi pada saat terjadi kredit macet dan penarikan mobil.4 (empat) , Bpk Waryanto tidak ada upaya untuk

kredit, maka tindakan perusahaan selanjutnya adalah menguasai/menarik kembalikendaraan tersebut. Maka proses pencatatannya sebagai berikut :

. Jadwal Angsuran Hutang Pembiayaan

Bapak Waryanto melakukan sebanyak 3 kali angsuran, pada angsuran ketempo pada tanggal 3 Mei 2009, Bapak waryanto tidak ada upaya untuk menyelesaikan kredit. Perusahaan tidak menjurnal kembali adanya penarikan kembali persediaan tetapi perusahaan

sa hutang pokok yang tertunggak selama 32 bulan dengan cara menilaikembali harga pelunasan mobil yang ditarik tersebut. Ketika suatu sewa guna usahadigunakan oleh penjual sebagai suatu sarana untuk menyediakan pendanaan pada pembeli dan

n penjualan, penjual mencatat sewa guna usaha tersebut sebagai sewa gunapenjual, bukan suatu sewa guna operasi, sehingga pendapatan dari penjualan dapat segera

tetapi komposisiberbeda dengan angsuran yang pertama. Peneliti

mencatat Transaksi Ayat jurnal untuk pembayaran angsuran pertama menurut Stice &

mobil.tidak ada upaya untuk menyelesaikan

menguasai/menarik kembali

sebanyak 3 kali angsuran, pada angsuran ke-4 yang jatuhtempo pada tanggal 3 Mei 2009, Bapak waryanto tidak ada upaya untuk menyelesaikan kredit. Perusahaan tidak menjurnal kembali adanya penarikan kembali persediaan tetapi perusahaan

sa hutang pokok yang tertunggak selama 32 bulan dengan cara menilaikembali harga pelunasan mobil yang ditarik tersebut. Ketika suatu sewa guna usahadigunakan oleh penjual sebagai suatu sarana untuk menyediakan pendanaan pada pembeli dan

n penjualan, penjual mencatat sewa guna usaha tersebut sebagai sewa gunapenjualan dapat segera

diakui. Sehingga pada saat terjadinya penarikan mobil yang diakui sebagai penjualanperusahaan maka akan diakui sebagaisewa guna usaha operasi bukan sebagai sewa guna usaha penjualan. Seharusnya perusahaanmengakui adanya penarikan kembali persediaan dan menghapus adanya piutang yang terdiridari pendapatan bunga dan harga pokok penjualan agarlaporan laba / rugi.

Tabel 9. Tabel

Peneliti mencatat sesuai dengan literatur menurut Stice & Skousen pada saat penarikan(return) persediaan yang dijual. persediaan diakui kembali dengan nilai sisapenjualan sebesar Rp. 47.891.729,

7. Perlakuan Akuntansi pada saat Penilaian harga pelelangan mobilperusahaan.Karena Bapak Waryanto tidak ada upaya untuk melunasi

selesai maka perusahaan mengelukendaraan pada tanggal 10 Juni 2009. Perusahaan akan memberi waktu kepada bapakwaryanto untuk dilunasi atau dijual kembali oleh perusahaan dengan cara dilelang kebeberapa dealer rekanan dari PT. Batavia Prmenutupi kerugian sisa hutang pokok yang tertunggak selama 32 bulan. Harga pelunasantersebut terdiri dari , hutang pokok, biaya administrasi, bunga efektif dan denda jatuh tempo ,berikut perhitungan harga pelunasa

FORM PELUNASAN KENDARAANNo. Kontrak : 0006.001.462Atas Nama : WaryantoMasa Kredit 36 blnAngsuran : Rp. 2,069,000HutangPokok : (Total

Rp 51.887.000( Total HP

Biaya Adm : Rp 47.891.729Total HP x bunga efektifBunga 360 hari x

Bunga berjalan :Rp. 47.891.729 x2 6,8948% x 74 hari = Rp 2.647.635360 hari

9

diakui. Sehingga pada saat terjadinya penarikan mobil yang diakui sebagai penjualanmaka akan diakui sebagai

sewa guna usaha operasi bukan sebagai sewa guna usaha penjualan. Seharusnya perusahaanmengakui adanya penarikan kembali persediaan dan menghapus adanya piutang yang terdiridari pendapatan bunga dan harga pokok penjualan agar tidak ada kesalahan dalan menyusun

9. Tabel Jurnal pada saat Penarikan Mobil

Peneliti mencatat sesuai dengan literatur menurut Stice & Skousen pada saat penarikan(return) persediaan yang dijual. persediaan diakui kembali dengan nilai sisapenjualan sebesar Rp. 47.891.729,-

Perlakuan Akuntansi pada saat Penilaian harga pelelangan mobil yang di tarik oleh

Karena Bapak Waryanto tidak ada upaya untuk melunasi angsuran sebelum masa kreditselesai maka perusahaan mengeluarkan (SP-H) surat tugas untuk menguasai kembali

Juni 2009. Perusahaan akan memberi waktu kepada bapakwaryanto untuk dilunasi atau dijual kembali oleh perusahaan dengan cara dilelang kebeberapa dealer rekanan dari PT. Batavia Prosperindo Finance cabang palembang untukmenutupi kerugian sisa hutang pokok yang tertunggak selama 32 bulan. Harga pelunasantersebut terdiri dari , hutang pokok, biaya administrasi, bunga efektif dan denda jatuh tempo ,berikut perhitungan harga pelunasan mobil :

FORM PELUNASAN KENDARAAN: 0006.001.462-001 Per Tanggal 16-Jun: Waryanto Tgl Jatuh Tempo 0336 bln Banyak hari 74 Hari: Rp. 2,069,000

: (Total Angsuran HP – Angsuran HP yang telah dibayar)Rp 51.887.000 - Rp3.995.271 = Rp 47.891.729( Total HP x 3%): Rp 47.891.729 X 5% = Rp 2.394.586Total HP x bunga efektifBunga 360 hari x Banyak hari:Rp. 47.891.729 x2 6,8948% x 74 hari = Rp 2.647.635360 hari

diakui. Sehingga pada saat terjadinya penarikan mobil yang diakui sebagai penjualan

sewa guna usaha operasi bukan sebagai sewa guna usaha penjualan. Seharusnya perusahaanmengakui adanya penarikan kembali persediaan dan menghapus adanya piutang yang terdiri

tidak ada kesalahan dalan menyusun

Peneliti mencatat sesuai dengan literatur menurut Stice & Skousen pada saat penarikan(return) persediaan yang dijual. persediaan diakui kembali dengan nilai sisa harga pokok

yang di tarik oleh

angsuran sebelum masa kreditH) surat tugas untuk menguasai kembali

Juni 2009. Perusahaan akan memberi waktu kepada bapakwaryanto untuk dilunasi atau dijual kembali oleh perusahaan dengan cara dilelang ke

osperindo Finance cabang palembang untukmenutupi kerugian sisa hutang pokok yang tertunggak selama 32 bulan. Harga pelunasantersebut terdiri dari , hutang pokok, biaya administrasi, bunga efektif dan denda jatuh tempo ,

Jun-09Tgl Jatuh Tempo 03-Apr-09Banyak hari 74 Hari

Angsuran HP yang telah dibayar)= Rp 47.891.729

= Rp 2.394.586

:Rp. 47.891.729 x2 6,8948% x 74 hari = Rp 2.647.635

Denda (Total hari Jth Tempo x 0,2% x Angsuran): 78 hari x 0,2% x Rp. 2,069,000

Total Pelunasan per tanggal 16 juni 2009Sumber : PT.Batavia Prosperindo Finance Cab. Palembang

Total pelunasan mobil adalah harga standar mobil per tanggaldi lelang oleh perusahaan ke beberapa dealeratau membeli mobil baru dan bekas. Harga Penawaran mobil yang paling tinggi yang akandiambil oleh perusahaan. Harga tertinggi atas kendaraan sebesar Rp. 53.000.000,Penawaran oleh dealer Anugerah Indah karena harga lelang kurang untuk pelunasan kreditmaka kebijakan perusahaan adalah menghapus kerugian sebesar Rp. 256.714,penilaian harga kendaraan yang ditarik yang akan dijual kembali/dilelang :Harga sisa Penjualan pokokPendapatan administrasiPendapatan bunga efektifPendapatan dendaHarga Kendaraan

Tabel 10. Jurnal pada saat penjualan mobil yang ditarik :

Perusahaan mengakui kerugian penjualan sebagai penghapusan beban usaha dan Aktivapersediaan sebesar Rp. 53.000.000.Seharusnya perusahaan mengakui adanya kerugian daripenjualan aktiva serta harga persediaan mobil yang ditarik sama dengan harga persediaanyang dijual kembali / lelang.

Berdasarkan data-data dan analisis yang telah dilasebelumnya, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan, sebagai berikut :1. Krisis keuangan global yang terjadi pada juni 2008

pembiayaan kendaraan mobil dari aktivitasjasa pembiayaan masyarakat.

2. Tidak hanya penurunan tingkat pembiayaan saja yang terjadi tetapiProsperindo Finance juga mengaangsuran sampai dengan pelelangan mobil yang ditarik karena kredit macet.

3. Perlakuan akuntansi atas masingmengakui adanya penjualan/pembiayaan, pembmengakui adanya kerugian dalam penjualan aktiva.

10

Denda (Total hari Jth Tempo x 0,2% x Angsuran): 78 hari x 0,2% x Rp. 2,069,000 = Rp 322.764

Total Pelunasan per tanggal 16 juni 2009 = Rp 53.256.714Sumber : PT.Batavia Prosperindo Finance Cab. Palembang

Total pelunasan mobil adalah harga standar mobil per tanggal 16 juni 2009 yang akandi lelang oleh perusahaan ke beberapa dealer rekanan yaitu khususnya dealer yang menjual

dan bekas. Harga Penawaran mobil yang paling tinggi yang akandiambil oleh perusahaan. Harga tertinggi atas kendaraan sebesar Rp. 53.000.000,Penawaran oleh dealer Anugerah Indah karena harga lelang kurang untuk pelunasan kredit

perusahaan adalah menghapus kerugian sebesar Rp. 256.714,penilaian harga kendaraan yang ditarik yang akan dijual kembali/dilelang :

Rp. 47.891.729,-Rp. 2.394.586,-Rp. 2.647.635,-Rp. 322.764,- (+)Rp. 53.256.714,-

Jurnal pada saat penjualan mobil yang ditarik :

Perusahaan mengakui kerugian penjualan sebagai penghapusan beban usaha dan Aktivapersediaan sebesar Rp. 53.000.000.Seharusnya perusahaan mengakui adanya kerugian daripenjualan aktiva serta harga persediaan mobil yang ditarik sama dengan harga persediaan

PENUTUP

data dan analisis yang telah dilakukan serta pembahasan pada babsebelumnya, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan, sebagai berikut :

Krisis keuangan global yang terjadi pada juni 2008 mengakibatkan penurunan tingkatpembiayaan kendaraan mobil dari aktivitas perusahaan yang bergerak dibidang penyediaan

masyarakat.Tidak hanya penurunan tingkat pembiayaan saja yang terjadi tetapiProsperindo Finance juga mengalami peningkatan kredit bermasalah dari penunggakanangsuran sampai dengan pelelangan mobil yang ditarik karena kredit macet.Perlakuan akuntansi atas masing-masing transaksi belum tepat yaitu pada saat perusahaanmengakui adanya penjualan/pembiayaan, pembayaran angsuran, penarikan mobil sertamengakui adanya kerugian dalam penjualan aktiva.

= Rp 322.764

53.256.714Sumber : PT.Batavia Prosperindo Finance Cab. Palembang

16 juni 2009 yang akanrekanan yaitu khususnya dealer yang menjual

dan bekas. Harga Penawaran mobil yang paling tinggi yang akandiambil oleh perusahaan. Harga tertinggi atas kendaraan sebesar Rp. 53.000.000,-Penawaran oleh dealer Anugerah Indah karena harga lelang kurang untuk pelunasan kredit

perusahaan adalah menghapus kerugian sebesar Rp. 256.714,- Pada saat

Jurnal pada saat penjualan mobil yang ditarik :

Perusahaan mengakui kerugian penjualan sebagai penghapusan beban usaha dan Aktivapersediaan sebesar Rp. 53.000.000.Seharusnya perusahaan mengakui adanya kerugian daripenjualan aktiva serta harga persediaan mobil yang ditarik sama dengan harga persediaan

kukan serta pembahasan pada babsebelumnya, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan, sebagai berikut :

penurunan tingkatperusahaan yang bergerak dibidang penyediaan

Tidak hanya penurunan tingkat pembiayaan saja yang terjadi tetapi PT. Batavialami peningkatan kredit bermasalah dari penunggakan

angsuran sampai dengan pelelangan mobil yang ditarik karena kredit macet.masing transaksi belum tepat yaitu pada saat perusahaan

ayaran angsuran, penarikan mobil serta

11

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki, 2000, Akuntansi Intermediate, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Earl, K, Stice dan K,Fred.Skousen, 2005, Akuntansi Intermediate, Buku dua-Edisi 15,Salemba Empat Jakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia , 2007, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.

Smith, Jay dan K, Fred Skousen, 2003, Akuntansi Intermediate, Buku satu-Edisi 8, SalembaEmpat, Jakarta.

Soemarso, S.R, 2002, Akuntansi Suatu Pengantar, Salemba Empat, Jakarta.

Warren, Fess, 2006, Pengantar Akuntansi, Buku satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Weygandt, Kieso dan Kimmel, 2002. Pengantar Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.