analisis kereta supercepat dalam tunnel bawah

17
Analisis Kereta Supercepat dalam Tunnel bawah Laut Posted on May 24, 2013 Abstract Kereta supercepat merupakan hasil perkembangan teknologi di zaman modern ini. Mengandalkan efisiensi dalam bahan bakar dan kecepatan dalam mobilitas adalah kunci dari penggunaan kereta supercepat. Kereta supercepat di Indonesia, sangat memungkinkan untuk berada di tunnel bawah laut, karena akan saling menghubungkan pulau di Indonesia. Perancangan kereta dan tunnel sangat memengaruhi efisiensi dan keamanan pengguna kereta, sehingga sangat penting untuk dirancang dengan baik. Analisis dimensional, analisis aliran internal, analisis aliran eksternal, dan analisis aliran mampu mampat merupakan analisis sederhana yang digunakan dalam analisis kereta supercepat dalam tunnel bawah laut. Berbagai masalah dalam perancangan dapat dianalisis secara sederhana untuk mengetahui efisiensi dan kemampuan kereta supercepat dalam tunnel bawah laut. Material yang digunakan dan bentuk body dari kereta supercepat yang sesuai dengan teorema mekanika fluida akan sangat memengaruhi produksi dan operasional kereta supercepat. Kereta supercepat yang digunakan sebagai model adalah Shinkansen seri 100 yang berkecepatan antara 250-400 km/jam. Analisis akan menggunakan berbagai sumber terkait, sehingga bisa melakukan pendekatan sederhana terhadap kereta supercepat. Background Kereta supercepat merupakan alat transportasi modern yang sekarang sedang dikembangkan di dunia ini. Dalam penggunaannya, kereta supercepat sangat efisien dari segi bahan bakar. Selain itu terhadap adanya polusi udara, maka karena kereta supercepat menggunakan energi listrik yang berasal dari Pembangkit Tenaga Listrik, maka polusi yang dihasilkan hanya dari Pembangkitnya saja, tidak dari keretanya. Kereta supercepat mempunyai berbagai

Upload: dahlan-bima-sakti

Post on 19-Nov-2015

10 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

proposal

TRANSCRIPT

Analisis Kereta Supercepat dalam Tunnel bawahLautPosted onMay 24, 2013AbstractKereta supercepat merupakan hasil perkembangan teknologi di zaman modern ini. Mengandalkan efisiensi dalam bahan bakar dan kecepatan dalam mobilitas adalah kunci dari penggunaan kereta supercepat. Kereta supercepat di Indonesia, sangat memungkinkan untuk berada di tunnel bawah laut, karena akan saling menghubungkan pulau di Indonesia. Perancangan kereta dan tunnel sangat memengaruhi efisiensi dan keamanan pengguna kereta, sehingga sangat penting untuk dirancang dengan baik. Analisis dimensional, analisis aliran internal, analisis aliran eksternal, dan analisis aliran mampu mampat merupakan analisis sederhana yang digunakan dalam analisis kereta supercepat dalam tunnel bawah laut. Berbagai masalah dalam perancangan dapat dianalisis secara sederhana untuk mengetahui efisiensi dan kemampuan kereta supercepat dalam tunnel bawah laut. Material yang digunakan dan bentuk body dari kereta supercepat yang sesuai dengan teorema mekanika fluida akan sangat memengaruhi produksi dan operasional kereta supercepat. Kereta supercepat yang digunakan sebagai model adalah Shinkansen seri 100 yang berkecepatan antara 250-400 km/jam. Analisis akan menggunakan berbagai sumber terkait, sehingga bisa melakukan pendekatan sederhana terhadap kereta supercepat.BackgroundKereta supercepat merupakan alat transportasi modern yang sekarang sedang dikembangkan di dunia ini. Dalam penggunaannya, kereta supercepat sangat efisien dari segi bahan bakar. Selain itu terhadap adanya polusi udara, maka karena kereta supercepat menggunakan energi listrik yang berasal dari Pembangkit Tenaga Listrik, maka polusi yang dihasilkan hanya dari Pembangkitnya saja, tidak dari keretanya. Kereta supercepat mempunyai berbagai analisis yang sangat berkaitan erat dengan Mekanika Fluida. Hal ini tentunya karena bisa mencapai kecepatan tinggi, sekitar 0,3 Mach (sekitar 500 km/jam) dan sangat bergantung pada analisis fluida udara yang menyelimuti. Menggunakan analisis fluida di luar engine akan sangat memengaruhi kinerja mesin dan energi yang digunakan untuk menggerakkan kereta supercepat. Di lain itu juga, factor keselamatan penumpang menjadi factor yang tidak boleh ditinggalkan dalam menganalisis kereta supercepat.

Gambar 1. Perbandingan penggunaan energi bahan bakar antara kereta, bus, dan mobil(Sumber: Jurnal Aerodynamics of high-speed railway trainRaghu S. Raghunathana, H.-D. Kimb, T. Setoguchic)Kereta supercepat merupakan salah satu megaproyek Indonesia di masa depan, sedangkan sampel yang akan kita gunakan adalah mengacu dari kereta supercepat German Inter City Express (ICE), Japanese Shinkansen and French Train de Grande Vitesse (TGV) di Eropa. Sesuai dengan struktur wilayah Indonesia yang didominasi oleh laut, maka system tunnel bawah laut akan menghubungkan antarpulau di Indonesia, yang menjadi alternative selain menggunakan transportasi laut dan udara. Kereta supercepat dalam tunnel bawah laut sangat memerlukan analisis mekanika fluida, karena dalam tunnel bawah laut perhitungan akan kecepatan dan bagaimana kompensasi fluida udara sangat dipertimbangkan.

Gambar 2. Sistem kereta supercepat dalam tunnel(Sumber: Jurnal Aerodynamics of high-speed railway trainRaghu S. Raghunathana, H.-D. Kimb, T. Setoguchic)Analisis mekanika fluida digunakan untuk menentukan bagaimana drag yang melawan gaya horizontal kereta dapat dikurangi, bagaimana efisiensi energi yang dibutuhkan, aliran fluida udara yang mengalir sepanjang tunnel seberapa memengaruhi pergerakan kereta supercepat, dan bagaimana udara akan terkompresi dalam daerah kecepatan kereta supercepat.Kereta supercepat yang akan dianalisis di sini merupakan kereta supercepat yang berada dalam tunnel bawah laut. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Sehingga dalam penerapannya untuk menghubungkan pulau-pulau dengan kereta supercepat, maka dibutuhkan tunnel bawah laut yang efektif dan aman.Problem DescriptionMasalah yang dihadapai dalam analisis mekanika fluida ini dipersempit ke dalam masalah drag yang menahan kereta berjalan, kemudian aliran dalam tunnel yang kaitannya dengan drag, aliran fluida compressible yang menyelimuti kereta supercepat dalam tunnel, serta analisis dimensional yang kaitannya dengan hubungan bilangan Reynolds. Dalam penggunaan energi bahan bakar, kereta supercepat menggunakan energi listrik. Udara yang berada di dalam tunnel akan memengaruhi gaya tahan atau drag kereta supercepat, sehingga memerlukan analisis untuk dapat mengurangi drag tersebut.Kereta supercepat sebagai salah satu moda transportasi modern yang akan terus dikembangkan demi kemaslahatan umat manusia. Dalam penggunaannya sendiri untuk saat ini adalah di beberapa Negara maju, seperti Perancis, Jerman, Jepang, dan sebagian Negara di benua Eropa. Namun dalam penggunaannya sendiri di Eropa, negera-negara tersebut adalah negara daratan yang tidak terpisahkan oleh laut, kecuali Perancis dan Inggris yang dihubungkan oleh tunnel bawah laut maupun beberapa pulau di Jepang. Di sini kasus yang didalami sebagai masalah merupakan kasus dalam kereta supercepat dalam tunnel bawah laut, karena cocok diterapkan di Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia.Analisis dalam tunnel akan memengaruhi pressure drop tunnel dan akan menentukan berapa gaya drag yang ditimbulkan. Selain itu adanya kecepatan yang tinggi yang diakibatkan oleh kereta supercepat sangat memungkinkan untuk terjadinya aliran mampu mampat atau compressible flow. Tujuan akhir dari analisis ini adalah untuk menentukan bagaimana gaya dorong horizontal kereta supercepat yang diperlukan sehingga perancangan kereta supercepat bisa diatur sedemikian rupa. Kemudian hubungan aliran mampu mampat di sekitar kereta supercepat yang memengaruhi material kereta supercepat untuk perancangan kereta yang disesuaikan dengan tunnel bawah laut.ObjectiveLiterature Survey (Theories, Experimental & Simulation Results)a)Dimensional AnalysisKereta supercepat merupakan suatu benda yang besar volumenya dan panjang dalam ukuran dimensi luarnya. Analisis dimensional merupakan salah satu cara dalam ilmu mekanika fluida dalam menyelasaikan persamaan maupun masalah yang berkaitan dengan dimensi benda. Untuk memecahkan permasalahan dimensional menggunakan analisis dimensional dibutuhkan besaran-besaran yang berhubungan dengan benda, sehingga nantinya ditemukan relasi yang akurat dalam analisis dimensional.Kereta supercepat yang bergerak dalam fluida dapat kita tentukan relasi persamaan besarannya dan selanjutnya dapat ditentukan keserupaan (similarity) geometrinya. Akan kita tinjau dengan besaran-besaran yang memenuhi hubungan dalam kereta supercepat.Kita misalkan,Fadalah daya dorong kereta supercepat diketahui tergantung pada diameter moncongd, kecepatan mukav, densitas fluida, putaran perNdetik, dan koefisien viskositas, dari fluida. Di sini kita akan mencari ekspresi untukF.

Gambar 3. Ilustrasi kereta supercepat dalam tunnel(Sumber: Jurnal Aerodynamics of high-speed railway trainRaghu S. Raghunathana, H.-D. Kimb, T. Setoguchic)Hubungan umum menjadiF = (d, v, , ), yang dapat diperluas sebagai jumlah yang terbatas seri istilah memberikan

Dimana A, B, dll Apakah konstanta numerik dan m, p, q, r, s adalah kekuatan yang tidak diketahui. Karena, untuk homogenity dimensi, semua istilah harus dimensi sama, ini dapat dikurangi untukDi mana K adalah sebuah konstanta numerik.Dimensi F variabel dependen dan variabel independen d, v, p, N, dan adalah[ F ] = [ Force ] = [ MLT-2][ d ] = [ Diameter] = [ L ][ v ] = [ Velocity] = [ LT-1][ ] = [ Mass Density ] = [ ML-3][ N ] = [ Rotational Speed ] = [ T-1][ ] = [ Dynamic viscosity ] = [ MLT-1T-1]Untuk kenyamanan, ini dapat ditetapkan pada bentuk matriks tabel atau dimensi, di mana kolom disediakan untuk setiap variabel dan kekuatan masing-masing dimensi dasar dalam rumus dimensi adalah intersted dalam baris yang sesuai:

Tabel 1. Perhitungan analisis teorema PiMengganti dimensi untuk variabel-variabel dalam (I),[ MLT-2] = [ L ]m[ LT-1]p[ ML-3]q[ T-1]r[ MLT-1T-1]sKekuasaan menyamakan dari [M], [L], [T]:[ M ], 1 = q + s; (2)[ L ], 1 = m + p 3q s; (3)[ T ], -2 = p r s. (4)Karena ada lima variabel yang tidak diketahui dan hanya tiga persamaan, adalah mustahil untuk mendapatkan solusi lengkap, tapi tiga tidak diketahui dapat dtermined dalam hal dua yang tersisa. Jika kita memecahkan m, p, dan q, basah mendapatkanq = 1 s dari (2)p = 2 r s dari (3)m = 1 p + 3q + s = 2 + r s dari (4)Substitusikan nilai-nilai dalam (1),

Regrouping variabel,

Sejak s dan r tidak diketahui ini dapat ditulis

Mana berarti fungsi. Pada pandangan pertama, ini tampaknya menjadi solusi yang agak memuaskan, (5) menunjukkan bahwa

Di mana C adalah konstanta yang akan ditentukan secara eksperimental dan nilai yang tergantung pada nilai-nilai vd / dan dN / v.Selanjutnya analisis dimensional kedua yaitu untuk menetukan bagaimana pemodelan yang akan digunakan untuk mencari drag terhadap kereta supercepat. Skala yang kita gunakan adalah 1:10 dengan menganggap V/Vm = 1, dan asumsi travelling drag model (Dm) kita dapatkan melalui data dari jurnal Aerodynamics of high-speed railway train1yaitu 250 N (Shinkanses seri 100) untuk kecepatan 367 km/jam (lebih dari 0,3 Ma) dan bilangan Reynold sekitar 20 juta, maka akan kita dapatkan

D = 10.250D = 2500 NJadi Travelling Drag (bukan Pressure Drag) sebenarnya adalah 2500 N. Dengan drag seperti itu maka akan terjadi inefisiensi energi bahan bakar yang dibutuhkan sebanding dengan drag yang dihasilkan.a)Internal Viscous FlowKereta supercepat yang berada dalam tunnel bawah laut dapat dianalisis dalam segi internal flow, karena dalam tunnel tersebut tentunya aliran fluida udara akan berada dalam ruangan tertutup yang di atasnya ada laut. Seperti ilustrasi berikut dijelaskan bahwa ada beberapa komponen yang menyebabkan adanya internal viscous flow, sehingga dapat dianalisis sesuai prinsip pressure drop.

Gambar 4. Aliran dalam tunnel terhadap kereta supercepat(Sumber: Jurnal Aerodynamics of high-speed railway trainRaghu S. Raghunathana, H.-D. Kimb, T. Setoguchic)Sesuai dengan Reynold number yang didapatkan dari jurnal Aerodynamics of high-speed railway train2adalah 20 juta atau 20 x 106, maka itu merupakan aliran turbulen. Sehingga akan dianalisis menggunakan analisis aliran turbulen. Apabila kita memakai analisis dengan kecepatan sekitar 400 km/jam yang kita konversi ke m/s jadi 138,89 m/s n (Shinkanses seri 100). Dengan menggunakan udara standar = 1,23 kg/m3dan = 1,79 x 10-9N.m/s2 maka kita dapat menghitung analisisnya sebagai berikutAsumsi:

Dengan pressure drop 234,56 kPa, maka hal itu akan menyebabkan tekanan udara yang akan memengaruhi kereta supercepat. Sehingga sangat diperlukan keamanan material dan keamanan dalam kereta yang sangat berhubungan dengan penumpang.a)External Viscous FlowDalam menentukan eksternal viscous flow, di sini yang paling menentukan adalah Drag Tekanan, yaitu bagian drag yang langsung disebabkan oleh tekanan pada sebuah benda. Drag ini sering disebut sebagai drag bentuk karena ketergantungan pada bentuk dari benda. Drag tekanan merupakan fungsi dari besarnya tekanan dan orientasi arah elemen permukaan di mana gaya tekanan tersebut bekerja. Sesuai persamaan koefisien drag, maka besarnya tekanan tidak memengaruhi drag secara langsung karena gaya tekanan netto pada benda adalah nol jika tekanan konstan pada seluruh permukaan.

Khusus aliran pada kereta supercepat yang mempunya Re besar (20 juta), efek inersianya lebih besar dari efek viskos. Hal ini bisa mengakibatkan efek viskos diabaikan. Kemudian jelas koefisien drag sangat bergantung pada bentuk, sehingga sangat memengaruhi bentuk aerodinamis dari kereta supercepat.

Gambar 5. Model dari kereta supercepat(Sumber: Basic Mechanic Fluid 6th, Munson, Young, Okiishi)Dalam mempermudah perhitungan kecepatan maksimum dari kereta supercepat, maka diasumsikan Cd dari kereta tersebut 0.3 dan penampang depan kereta tersebut diasumsikan lingkaran karena kita mengambil proyeksi dari penampang kereta yang aerodinamis, dan asumsi untuk kereta berseri 100 Shinkanses yang diambil dari jurnal Aerodynamics of high-speed railway train3bahwa luas penampang cross sectionnya A = 12,6 m, maka perhitungannya

Dengan drag sebesar itu untuk kejadian yang diasumsikan seri 100 Shinkanses, maka dibutuhkan suatu bentuk lebih aerodinamis, sehingga luas permukaan cross section dari kereta sehingga gaya drag kereta semakin kecil.a)Compressible FlowKecepatan kereta supercepat berada di atas kisaran 350 km/jam atau di atas 0,3 Mach. Di mana Ma dapat dicari dari perbandingan kecepatan benda dibandingkan kecepatan suara. Dengan kecepatan sebesar itu maka kereta supercepat berada dalam daerah subsonik aliran mampu mampat, yaitu aliran tidak terhambat, tetapi komunikasi tekanan tidak simetris.Kita dapat menggunakan persamaan berikut untuk menyimpulkan bahwa apabila aliran subsonik mampu mampat (di bawah 1 Mach), perubahan kecepatan dan luas penampang sangat berkebalikan.Dengan kata lain peningkatan luas yang berkaitan dengan aliran subsonik mampu mampat melalui saluran duct (di sini tunnel) akan disertai pengurangan kecepatan. Selain itu, dengan menggunakan persamaan berikut,

kita dapat menyimpulkan bahwa untuk aliran subsonik mampu mampat kereta supercepat perubahan kerapatan dan luas penampang terjadi dalam arah yang sama. Di sini apabila body depan kereta supercepat mengecil, maka kecepatan akan meningkat. Maka untuk meningkatkan body aerodinamis bodi depan kereta supercepat. Seperti ilustrasi berikut,

Gambar 6. Ilustrasi aliran duct pada body aerodinamis(Sumber: Basic Mechanic Fluid 6th, Munson, Young, Okiishi)Sehingga sesuai dua persamaan di atas, maka untuk luas penampang yang lebih kecil akan mempercepat kereta supercepat. Setelah menganalisis luas penampang yang dibutuhkan, maka sekarang kita mencari suhu yang dihasilkan ketika berada dalam daerah subsonik mampu mampat. Dengan menggunakan keadaan standar k = 1,401, dan R = 286,9 J/(kg.K), mengasumsikan bahwa udara bersifat sebagai suatu gas ideal,V kereta supercepat = 101,84 m/s dan anggap bilangan Mach standar adalah 0,3, makac = V/Mac = 101,84/0,3 = 339,84 m/s

Analisis Simulasi CFD

Gambar 7. Analisis gaya yang memengaruhi kereta supercepat(Sumber:http://www.cfse.ch/cfse/site/train-aerodynamics.php)Berdasarkan analisis simulasi CFD, maka sangat jelas terlihat (untuk mendukung analisis internal flow, eksternal flow, dan compressible flow) bahwa bagian depan mendapat gaya drag yang sangat tinggi. Sehingga sisi depan aerodinamis sangat memengaruhi kecepatan maupun gaya dorong kereta supercepat.MethodMetode yang digunakan adalah metode studi pustaka yang dicampur dengan perhitungan sesuai data rata-rata dari jurnal-jurnal kereta supercepat. Studi kepustakaan dapat diartikan sebagai suatu langkah untuk memperoleh informasi dari penelitian terdahulu yang harus dikerjakan, tanpa memperdulikan apakah sebuah penelitian menggunakan data primer atau data sekunder. Studi kepustakaan merupakan langkah yang penting sekali dalam metode ilmiah untuk mencari sumber data sekunder yang akan mendukung penelitian dan untuk mengetahui sampai ke mana ilmu yang berhubungan dengan penelitian telah berkembang, sampai ke mana terdapat kesimpulan dan degeneralisasi yang pernah dibuat. Studi kepustakaan menggunakan referensi buku Mekanika Fluida Dasar Munson, Young, dan Okiishi yang diterjemahkan oleh Prof. Dr. Ir. Budiarso, M. Eng., dan Prof. Dr. Ir. Harinaldi M.Eng., yang dipadu dengan data referensi penelitian dari jurnal Aerodinamika, dan jurnal High Speed Train.Dalam metode ini ada beberapa variable penting yang digunakan, yaitu kereta supercepat dan tunnel bawah laut. Di sini variable terikat yang digunakan adalah analisis dimensional, internal viscous flow, eksternal viscous flow, dan compressible flow yang diterapkan pada analisis kereta supercepat di dalam tunnel bawah laut.Results & DiscussionPenggunaan kereta supercepat dalam negeri menjadi tantangan tersendiri bagi para insnyur Indonesia. Selain itu cara mengubungkan penggunaan kereta suoercepat antarpulau menjadi sangat penting. Kereta supercepat merupakan kereta yang menggabungkan aspek teknologi tinggi dalam perancangan, terutama dalam segi aerodinamika dan efisiensi bahan bakar, serta efektifitas mobilisasi manusia. Analisis yang digunakan di sini menggunakan rumus-rumus dasar mekanika fluida dengan menggunakan data yang paling banyak dari Aerodynamics of high-speed railway train4. Dari hasil analisis yang dilakukan didapatkan beberapa hasil yang akan dijabarkan satu persatu. Analisis di atas menggunakan analisis mekanika fluida dasar dengan bantuan data-data jurnal khusus kereta supercepat yang didasarkan pada perkembangan kereta supercepat di Jerman, Perancis, dan Jepang.Sesuai analisis dimensional yang didapatkan dengan menggunakan metode teorema Pi didapatkan gaya dorong/tarik kereta sebesarDari system persamaan di atas, maka gaya dorong yang maksimal (dalam dunia perkerataapian dinamakan gaya tarik/dorong horizontal) harus lebih besar, sehingga dorongan dalam kereta supercepat dapat ditentukan oleh diameter dan kecepatan pesawat yang dipadukan dengan konstanta C. Kemudian dalam analisis aliran internal dalam tunnel, didapatkan pressure drop sekitar p = 234,56 kPa. Untuk mengimbangi pressure drop, maka dibutuhkan gaya horizontal yang tinggi, sehingga sangat bergantung pada kecepatan. Selain itu langsung digabungkan dengan aliran eksternal drag pressure sehingga gaya dorong horizontal serta body depan harus dibuat seaerodinamis mungkin. Mengenai aliran eksternal, di mana drag pressure adalah 19.601,92 N, maka untuk mengkompensasinya dibuatlah sisi depan yang lebih kecil, seperti gambar berikut,

Gambar 8. Body aerodinamis kereta supercepat(Sumber:http://www.cfse.ch/cfse/site/train-aerodynamics.php)Setelah itu untuk aliran compressible flow, untuk mempercepat aliran di sekitar kereta supercepat, maka harus diperkecil body depan keretanya. Hal ini sangat menentukan kecepatan kereta supercepat, sehingga efisiensi bahan bakar yang digunakan dapat disesuaikan. Untuk menentukan material yang digunakan oleh kereta supercepat, maka mengacu pada suhu daerah subsonik mampu mampat sekitar287,27 K, sehingga material yang digunakan memiliki ketahanan yang tinggi dan dapat menyesuaikan kebutuhan industri.Kereta supercepat dalam tunnel bawah laut harus memerhatikan body depan yang lebih aerodinamis, yaitu smeakin lancip ke bagian depannya seperti Gambar 8. Selain itu dibutuhkan gaya dorong yang lebih dari system permesinan kereta disesuaikan dengan keadaan tunnel bawah air. Kereta supercepat juga harus menggunakan material yang ringan, namun disesuaikan dengan suhu di daerah subsonik mampu mampat yang berasal dari analissi sederhana di atas.Concluding Remark1.Kereta supercepat harus melawan drag travelling yang ada di sekitar tunnel bawah laut.2.Pengujian dalam terowongan angin sangat diperlukan, karena akan memengaruhi beberapa variabel yang terikat dengan kereta supercepat.3.Dalam penggunaannya di tunnel bawah laut, kereta supercepat melewati daerah fluida dengan pressure drop yang cukup tinggi.4.Untuk mengkompensasi drag pressure, maka luas permukaan bagian body depan harus dipersempit.5.Aliran dalam tunnel yang dilewati kereta supercepat adalah aliran turbulen, didasarkan pada bilangan Reynold 20 x 106.6.Gaya drag paling tinggi berada di paling depan kereta, sehingga diharuskan sisi depan kereta dipeelancip, namun tetap aerodinamis.7.Material yang digunakan harus dapat menahan suhu aliran sekitar287,27 K, sehingga keamanan kereta terjamin.8.Penggunaan body kereta seaerodinamis mungkin dengan menerapkan prinsip streamline akan berdampak pada efisiensi penggunaan bahan bakar, karena kereta supercepat berada pada daerah di atas 0,3 Ma.ReferencesMunson, B. R., Young, D. F., Okiishi, T. H., Mekanika Fluida, terjemahan Dr. Ir. Harinaldi, Ir.Budiarso. M.Eng. (Jakarta : Erlangga, 2003)Raghunathana, Raghu S., Kimb, H.D., Setoguchi, T.. (2006). Aerodynamics of high-speed railway train. Pergamon: Progress in Aerospace Sciences.Kage K, Miyake H, Kawagoe S. Numericalstudy ofcompression waves produced by high-speed trains entering a tunnel(2nd report, effects of shape of hood). Bull JSME 1993;59(560)Matsuo K, Aoki T, Mashimo S, Nakatsu E. Entry compression wave generated by a high-speed train entering a tunnel. In: Proceedings of the International Symposium on the Aerodynamics and Ventilation of Vehicle Tunnels, 9th, Aosta Valley, Italy. 1997.http://www.cfse.ch/cfse/site/train-aerodynamics.phpdiakses pada 23 Mei 2013http://web1.ctaa.org/webmodules/webarticles/anmviewer.asp?a=1804diakses pada 22 Mei 2013http://www.europeanrailwayreview.com/tag/high-speed-rail/diakses pada 22 Mei 2013AppendixRancangan Kereta Supercepat Indonesia Shinkansen Indonesiasebagai solusi kemacetan dari PT INKA (Persero)

Desain standar dari High Speed Train di berbagai penjuru dunia. Kereta supercepat mulai dioperasikan di Eropa dan Asia Timur.

Pengujian menggunakan Wind Tunnel, sehingga bisa ditentukan variable apa saja yang terikat pada kereta supercepat.

Pembangunan tunnel bawah laut yang menghubungkan antarpulau. Tunnel bawah laut merupakan solusi untuk memeratakan perekonomian ke seluaruh bagian negara.

Terowongan kereta supercepat yang menghubungkan pulau Inggris Raya dan daratan Eropa. Inggris merupakan salah satu negara kuat secara perkeonomian di Eropa, namun berada di seberang lautan. Pembangunan tunnel bawah laut sangat membantu dalam menghubungkan negara-negara Eropa daratan dengan Inggris Raya.

Rancangan tunnel bawah laut yang mengubungkan Jepang dan Korea Selatan di masa depan. Dari desain tunnel terlihat desain berbentuk silinder lebih baik digunakan, karena aliran fluida dalam tunnel dapat mengalir lebih baik, sehingga tidak terjadi penghambatan yang menambah pressure drop.

Tunnel yang berbentuk silinder lebih disukai dan sangat sesuai dengan bentuk kereta supercepat yang aerodinamis.

Rancangan tunnel bawah laut sangat memerhatikan efek aliran luar dari laut dan efek aliran dalam tunnel. Selain itu efek dari kereta supercepat memengaruhi rancangan tunnel bawah laut.

Perbaikan dan pemantauan sangat diperlukan secara rutin, karena tunnel bawah laut beresiko runtuh maupun adanya tekanan udara yang tidak stabil dalam tunnel.

High Speed Train Desain and Analysis dari Youtubehttp://www.youtube.com/watch?v=3-ynoTqu3SkCita-cita Kereta Supercepat Indonesiahttp://dafiqur.wordpress.com/2013/02/03/cita-cita-kereta-api-terintegrasi-dan-kereta-supercepat-indonesia/