analisis kebutuhan luas gudang bahan baku di pt. …

51
1 ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. PCI Oleh Dyah Retno Wulandari NIM. 004201205096 Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Akademik Mencapai Gelar Strata Satu pada Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri 2016

Upload: others

Post on 14-Nov-2021

3 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

1

ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG

BAHAN BAKU DI PT. PCI

Oleh

Dyah Retno Wulandari

NIM. 004201205096

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Akademik

Mencapai Gelar Strata Satu

pada Fakultas Teknik

Program Studi Teknik Industri

2016

Page 2: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

2

DAFTAR ISTILAH

Time series : Sebuah urutan pengamatan pada variabel

yang diukur pada titik-titik yang berurutan

dalam waktu atau periode berturut-turut.

Horizontal pattern : Pola horisontal terjadi ketika data

berfluktuasi di sekitar rata-rata yang konstan

Flow Chart : Diagram yang menunjukkan urutan suatu

proses

Trend pattern : Pola trend ada jika time series plot yang

menunjukkan pergeseran bertahap atau

gerakan untuk nilai-nilai relatif lebih tinggi

atau lebih rendah selama periode waktu yang

lebih lama

Seasonal pattern : Pola musiman ada jika time series plot yang

menunjukkan pola yang berulang selama

periode berturut-turut

Forecast error : Perbedaan antara nilai time series aktual dan

ramalan

Mean absolute Deviation : Rata-rata dari nilai absolut dari kesalahan

perkiraan

Mean absolute presentage

error

: Rata-rata dari nilai absolut dari kesalahan

perkiraan persentase

Moving Average : Sebuah metode peramalan yang

menggunakan rata-rata nilai k data terbaru

dalam seri waktu sebagai perkiraan untuk

periode berikutnya

Page 3: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

3

DAFTAR SINGKATAN

MA : Moving Average

LR : Linear Regression

LRS : Linear Regression with Seasonal factor

FITS : Forecast Including Trend and Seasonal factor

AD : Absolute Deviation

MAD : Mean Absolute Deviation

APE : Absolute Percent Error

MAPE : Mean Absolute Percent Error

CPE : Cement Performance Enhancer

RGA : Regular Grinding Aid

CA : Concrete Admixtures

NA : Not Available

LT : Lead Time

PM : Pemakaian Maksimum

PR : Pemakaian Rata-rata

SS : Safety Stock

IBC : Intermediate Bulk Container

Page 4: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

ABSTRAK

PT. PCI adalah perusahaan yang bergerak di bidang bahan kimia khusus untuk

konstruksi, spesialisasi pada semen dan beton, pembukaan beberapa pabrik baru

semen dan beton dengan produk yang meminimalisir bahan alami, serta

permintaan pasar yang semakin meningkat mendorong PT. PCI menambah

kapasitas produksinya. Hal ini memberikan dampak pada kebutuhan luas gudang

bahan baku yang ikut meningkat. Dimana gudang adalah faktor mutlak yang

sangat diperlukan untuk penyimpanan material. Dari beberapa faktor yang ada,

dalam penelitian ini dibahas satu faktor yang paling mempengaruhi kebutuhan

gudang di PT. PCI. Faktor yang paling menentukan itu adalah tingkatan dan pola

kebutuhan pasar. Selain itu, permasalahan lain adalah selama ini PT. PCI hanya

menggunakan forecasting metode kualitatif. Dimana metode ini kurang tepat dan

subyektif. Maka dalam penelitian ini juga akan dicari metode kuantitatif yang

paling tepat, dengan cara membandingkan tiga metode kuantitatif, yaitu Simple

Linear Regression, Linear Regression with Seasonal Factor dan Moving Average.

Dalam hal ini yang dijadikan dasar penelitian adalah permintaan pasar di tahun

2013, 2014, dan 2015. Dan dari hasil penelitian diperoleh bahwa metode

kuantitatif yang paling tepat adalah Linear Regression with Seasonal Factor. Hal

ini dapat dibuktikan bahwa penyimpangan dan error forecast Linear Regression

with seasonal factor lebih rendah dibandingkan dengan metode kuantiitatif yang

lain. Dimana Moving Average sebesar 23.9 %, Simple Linear Regression sebesar

12.7 % dan Linear Regression with Seasonal Factor sebesar 10.2 %. Sedang

gudang yang dibutuhkan untuk menampung material yang ada di PT. PCI adalah

2631.6 m2.

Kata kunci: forecasting, Simple Linear Regression, Linear Regression with

Seasonal Factor, Moving Average, Mean Absolute Deviation, Mean Absolute

Percent Error, kebutuhan luas gudang bahan baku.

Page 5: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Semakin maju peradaban manusia, semakin meningkatnya pula pertumbuhan

ekonomi. Hal ini juga memberikan dampak terhadap meningkatnya pertumbuhan

industri. Di berbagai sektor, industri berkembang sangat pesat. Tenaga manusia

banyak yang disinergikan dengan berbagai macam alat penunjang produksi.

Mesin-mesin serta berbagai alat penunjang lain sangat diperlukan untuk memacu

peningkatan produksi. Dampak penting lain adalah meningkatnya pembangunan

infrastruktur di berbagai sektor. Pembangunan infrastruktur yang signifikan untuk

mendongkrak pembangunan nasional memiliki peran yang sangat penting dalam

memenuhi kebutuhan dasar rakyat seperti transportasi, air, bangunan dan fasilitas

publik. Pembangunan infrastruktur ini membutuhkan bahan konstruksi termasuk

diantaranya beton dan semen.

PT. PCI adalah perusahaan yang bergerak di bidang bahan kimia khusus untuk

konstruksi, spesialisasi pada bahan kimia khusus untuk beton dan semen. Dengan

rata-rata permintaan 630 ton per bulan pada tahun 2015 dan proporsi penjualan

76.86 % lokal dan 23.14 % ekspor. Ekspor yang dijangkau masih di negara Asia.

Sementara pasar lokal yang dijangkau adalah baru diangka 40 %.

Pasar konstruksi yang semakin berkembang menuntut kesiapan perusahaan untuk

menanggapinya. Dalam hal ini profesionalisme menjadi target yang tidak bisa

ditawar. Tuntutan konsumen harus dijawab dengan pelayanan terbaik, mulai dari

kualitas produk hingga pelayanan pasca produksi. Inilah yang terjadi di PT. PCI.

Ekspansi pasar lokal dan ekspor berdampak positif terhadap meningkatnya

penjualan.

Pelayanan pelanggan marupakan output dari sistem logistik, yang bertujuan

memberikan produk yang tepat ke pelanggan yang tepat serta pada tempat,

kondisi, dan waktu yang tepat. Pelayanan pelanggan yang baik mendukung

kepuasan pelanggan, yang hasil akhirnya adalah meningkatnya penjualan.

Page 6: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

2

Pelayanan pelanggan yang baik mensyaratkan pengiriman standar 24 jam yang

artinya perusahaan selalu siap kirim kapanpun ada permintaan. Untuk memenuhi

permintaan pasar yang seperti ini perusahaan harus menyediakan stok yang cukup

baik itu produk jadi maupun bahan baku, besarannya harus terukur dengan baik

agar biaya dapat diminimalisir dengan hasil yang maksimal. Saat membahas

tentang stok maka hal yang menjadi perhatian khusus adalah tempat penyimpanan

atau gudang. Luas gudang harus mampu menampung semua stok dan fasilitasnya.

Saat ini gudang yang dimiliki oleh PT. PCI sudah tidak memadai, tidak dapat

menampung stok bahan baku dan produk jadi yang ada, terkadang sebagian dari

barang-barang tersebut atau sekedar tanki kosong masih disusun di halaman.

Kapasitas gudang menjadi poin penting dalam penelitian ini untuk mendukung

pemenuhan permintaan pelanggan yang akhirnya pada pencapaian kepuasan

pelanggan disamping efisiensi dapat dicapai baik pula.

Hal lain yang tidak terpisahkan, jika kita membahas tentang stok material di

gudang adalah terkait dengan peramalan (forecasting). Sebab dengan adanya

forecasting yang baik, maka kebutuhan akan luasan gudang dapat direncanakan

dengan baik. Sehubungan dengan hal tersebut, kondisi yang ada di PT. PCI saat

ini, forecasting yang dipakai masih menggunakan metode kualitatif. Metode

tersebut masih terlalu subyektif, dan kurang efektif untuk digunakan sebagai

peramalan peningkatan permintaan. Dimana kita tahu bahwa peningkatan

permintaan terkait erat dengan kebutuhan akan kapasitas gudang. Maka dalam

penelitian ini juga akan dicari metode forecasting kuantitatif yang paling baik,

yang dapat digunakan oleh PT. PCI.

1.2 Rumusan Masalah

Fokus dari penelitian ini adalah untuk menentukan :

Apakah metode forecasting yang paling baik untuk digunakan dalam

menghitung peningkatan permintaan PT. PCI?

Berapa kapasitas gudang bahan baku yang dibutuhkan PT. PCI sekarang ini ?

Page 7: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

3

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

Menentukan metode forecast yang paling baik dalam menghitung kenaikan

permintaan di PT. PCI

Menentukan kebutuhan luas gudang bahan baku yang diperlukan umtuk

menampung kenaikan permintaan pasar tersebut.

1.4 Batasan Masalah

1. Penelitian dilakukan di gudang PT. PCI.

2. Data penelitian yang digunakan adalah data selama tahun 2013, 2014 dan

2015.

3. Penelitian ini fokus pada kebutuhan kapasitas gudang bahan baku tanpa

memperhitungkan gudang bahan jadi ataupun ruang produksi.

1.5 Asumsi

1. Tangki penampungan menggunakan IBC (intermediate bulk container).

2. Jadwal dan jumlah pembelian raw material dan pembuatan produk jadi telah

sesuai dengan kebutuhan.

1.6 Sistematika Penulisan

Penelitian mengenai analisis kebutuhan gudang di PT. PCI ini menggunakan

sistematika penulisan sebagai-berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan latar belakang masalah yang mendorong dilakukannya

penelitian tersebut. Rumusan permasalahan dan tujuan penelitian dijelaskan dalam

bab ini untuk memberikan penjelasan yang lebih rinci mengenai sebab dan akibat

dari penelitian ini.

Page 8: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

4

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab kedua penulis mengemukakan teori yang menjadi landasan pada

penelitian ini. Teori yang mendukung penyelesaian permasalahan dijabarkan pada

bab ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ketiga akan menjabarkan metode yang digunakan dalam penelitian.

Kerangka penelitian yang menyimpulkan tahapan – tahapan penelitian dimuat

pada bab ini.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab keempat akan memuat tentang kumpulan data secara keseluruhan yang

dibutuhkan dalam penelitian ini. Kumpulan data tersebut akan diolah dan

dianalisis sehingga mampu menjawab permasalahan pada penelitian ini.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab kelima ini peneliti akan memberikan jawaban dan usulan terbaik terkait

permasalahan yang dihadapi.

Page 9: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

1

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi dan Fungsi Gudang

Gudang merupakan fasilitas khusus yang sifatnya tetap, yang bertujuan untuk

mencapai tingkat pelayanan terbaik dengan total biaya terendah. Gudang

diperlukan dalam proses penyaluran barang karena kurang seimbangnya antara

penawaran dengan permintaan. Penawaran dan permintaa yang kurang seimbang

menyebabkan timbulnya persediaan (inventory), persediaan membutuhkan ruang

sebagai tempat penyimpanan sementara yang disebut gudang (Lambert, 2001)

Gudang merupakan bagian dari sistem logistik perusahaan yang menyimpan

produk. Produk (mulai dari bahan baku hingga produk jadi) pada dan antara titik

sumber dan titik konsumsi, dan menyediakan informasi mengenai status,kondisi,

dan disposisi dari barang – barang yang disimpan.

2.1.1 Fungsi Gudang Menurut Smith

Smith mendefinisikan gudang sebagai fungsinya untuk :

1. Penerimaan barang – barang dari sumbernya.

2. Penenmpatan barang – barang hingga dibutuhkan

3. Pengambilan barang – barang saat dibutuhkan.

4. Pengiriman barang – barang untuk digunakan.

Terkadang, gudang produk jadi dan penyimpanan bahan baku dibedakan.

Faktanya, walaupun dibedakan fungsi yang dijalankan gudang produk jadi,

penerimaan – penyimpanan – pengambilan – pengiriman, pada dasarnya sama

dengan fungsi penyimpanan bahan baku, yaitu sebagai gudang.

Page 10: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

2

2.1.2 Fungsi Gudang menurut Lambert

Fungsi gudang dibagi menjadi 3 menurut Lambert:

1. Perpindahan.

Saat ini fungsi perpindahan telah menjadi perhatian lebih, karena perusahaan telah

mempertimbangkan perpindahan persediaan dan mempercepat order (proses awal

pembuatan hingga akhir pengiriman). Fungsi perpindahan dibagi menjadi

beberapa aktivitas, yaitu:

a. Penerimaan, aktivitas penerimaan termasuk poses pembongkaran produk dari

transporter, pembaharuan data persediaan gudang, pemeriksaan kerusakan dan

verifikasi antara barang terhitung, permintaan dan data pengiriman

b. Transfer, transfer atau penempatan termasuk perpindahan fisik ke gudang

untuk penyimpanan, perpindahan ke area khusus misalnya untuk konsolidasi,

dan perpindahan untuk pemisahan pengiriman.

c. Pemilahan, Pemilahan sesuai permintaan pelanggan merupakan aktivitas

terpenting dari perpindahan termasuk menyatukan produk ke campuran

permintaan pelanggan. Catatan pengemasan dibuat pada tahap ini.

d. Cross docking, Cross docking dilakukan dengan memotong kativitas

penyimpanan dengan memindahkan langsung produk dari dock penerimaan ke

dock pengiriman. Cross docking yang murni menghindari penempatan,

penyimpanan, dan pemilahan. Perpindahan informasi akan menjadi penting

sekali karena pengiriman mensyaratkan koordinasi yang tertutup.

e. Pengiriman, pengiriman merupakan aktivitas terakhir dari perpindahan.

Terdiri dari penumpukan produk dan pemindahan permintaan pelanggan ke

transporter, penyesuaian data persediaan dan pengecekan order yang akan

dikirim. Pengiriman termasuk pemilahan dan pengemasan untuk pelanggan

tertentu, apakah memerlukan kotak, kardus dan ditempatkan pada pallet

ataupun dibungkus plastic film dan diberikan informasi penting tentang

pengiriman seperti asal, tujuan, pengirim, penerima dan isi kemasan.

Page 11: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

3

2. Penyimpanan, Fungsi penyimpanan dibagi menjadi dua dasar, yaitu:

a. Penyimpanan sementara, penyimpanan sementara menekankan pada fungsi

perpindahan gudang dan hanya memasukkan penyimpanan produk penting

untuk penambahan persediaan dasar. Perluasan penyimpanan sementara

tergantung pada desain sistem logistik dan pengalaman variasi lead time dan

permintaan. Tujuan utama cross docking adalah memiliki gudang yang

fungsinya penyimpanan sementara.

b. Penyimpanan semi-permanen. Penyimpanan sementara adalah tempat

penyimpanan pada kelebihan dari yang dibutuhkan untuk penambahan normal

persediaan. Kondisi yang sering membuat penyimpanan semi-permanen

adalah :

Permintaan musiman

Permintaan yang tidak menentu

Produk yang butuh pengkondisian seperti buah dan daging

Penimbunan atau pembelian di awal

Harga spesial seperti diskon pembelian banyak.

3. Transfer informasi

Transfer informasi terjadi simultan dengan fungsi perpindahan dan penyimpanan.

Manajemen selalu membutuhkan informasi terjadwal dan akurat untuk mengatur

aktivitas gudang. Operasi gudang akan berhasil jika didukung oleh beberapa hal

penting seperti: jumlah persediaan, jumlah keluar masuk produk di gudang, lokasi

stock keeping, penyatuan dan pemisahan pengiriman, data pelangggan, utilisasi

ruangan, dan personil.

Hal penting pada gudang adalah menghilangkan ketidakefisienan pada

perpindahan, penyimpanan, dan transfer informasi, yang dapat terjadi pada:

Penanganan yang berlebihan

Page 12: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

4

Utilisasi ruang yang buruk

Peningkatan biaya maintenance dan downtime karena peralatan yang rusak.

Kondisi tempat penerimaan dan pengiriman yang kuno

Informasi komputerisasi yang kuno untuk menangani transaksi rutin.

2.2 Tipe Gudang

Pada umumnya perusahaan mempunyai beberapa alternatif gudang, beberapa

perusahaan memasarkan langsung produknya ke pelanggan retail (ini yang disebut

pengiriman langsung), hal ini mengurangi kebutuhan luas gudang. Perusahaan

yang ordernya berdasarkan katalog, sampel, gudang hanya pada tempat asalnya,

yaitu pada pusat sales atau plant produksinya.

Lambert membedakan gudang berdasarkan biaya dan titik pelayanan menjadi 2,

yaitu gudang publik dan gudang pribadi.

2.2.1 Gudang Publik

Gudang publik mempunyai beberapa tipe termasuk diantaranya:

a. Gudang barang umum untuk barang produksi.

Gudang ini didesain untuk digunakan oleh pabrik, distributor dan pelanggan

untuk menyimpan hampir semua jenis produk.

b. Gudang penyimpanan dengan pendingin.

Gudang ini menyediakan penyimpanan dengan suhu yang dapat dikontrol.

Biasanya digunakan untuk menyimpan buah dan sayur.

c. Gudang yang disatukan (bonded warehouse).

Gudang ini biasa digunakan di Amerika, gudang dibangun di sustu daerah

tertentu namun dibawah pengawasan bea dan cukai, dan berfungsi untuk

menimbun, memproses, dan pengemasan ulang, barang – barang yang

diproses tidak dikenakan bea atau pungutan hingga saat barang itu keluar dari

gudang.

Page 13: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

5

d. Gudang furnitur dan peralatan rumah tangga.

Gudang ini ada dalam bentuk wadah – wadah tertutup dan ada juga dalam

penyimpanan terbuka sesuai kebutuhan.

e. Gudang untuk komoditi khusus.

Gudang ini sebagian digunakan untuk produk pertanian seperti gandum, wol

dan katun, biasanya satu gudang menangani satu jenis produk dan

menawarkan pelayanan khusus untuk produk tersebut.

f. Gudang penyimpanan untuk barang – barang yang besar sekali. Gudang ini

menyediakan tangki penyimpanan untuk cairan dan tempat terlindung untuk

produk kering seperti batu bara, pasir dan bahan kimia. Gudang ini biasanya

menyediakan pelayanan seperti pengisian drum dari tangki penampungan atau

pencampuran beberapa bahan kimia yang berbeda menjadi senyawaan yang

baru.

2.2.2 Gudang Pribadi

Gudang pribadi merupakan gudang yang dimiliki dan dioperasikan oleh pemilik

untuk aktivitas mereka sendiri. Jenis gudang pribadi disesuaikan oleh kebutuhan

pemiliknya. Gudang ini hanya digunakan untuk kebutuhan pemilik dan tidak

untuk disewakan.

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Ukuran Gudang

Beberapa factor yang mempengaruhi ukuran gudang adalah sebagai berikut;

1. Level customer service.

Adalah tingkat pelayanan pelanggan yang mempengaruhi secara langsung

pada inventory. Sehingga membutuhkan lebih banyak ruang gudang untuk

menyediakan tempat penyimpanan. Dimana pelayanan itu mencakup;

Ketersediaan informasi, kecukupan order, waktu tunggu yang diinginkan, dan

lain sebagainya. Dan untuk mencapai tingkat layanan pelanggan yang tinggi

dibutuhkan infrastruktur, konumikasi, perbedaan waktu. Pelayanan yang

Page 14: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

6

diberikan harus sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan, hingga

tercapai pelayanan yang terbaik.

2. Ukuran pasar.

Semakin banyak pasar yang dilayani, semakin banyak pula kebutuhan luas

gudang baik dalam jumlah atau ukuran.

3. Jumlah atau produk yang dipasarkan.

Ketika suatu perusahaan memiliki produk yang bermacam-macam atau

pengelompokan produk, terutama jika produknya mempunyai banyak

perbedaan jenis, maka perusahaan tersebut membutuhkan gudang yang besar

untuk menjaga tingkat persedian minimal dari semua produk.

4. Ukuran produk.

Umumnya ruangan yang lebih besar penting ketika produk yang dihasilkan

besar.

5. Sistem material handling yang digunakan.

Semakin konvensional material handling yang digunakan maka semakin

banyak membutuhkan areal gudang.

6. Tingkat throughput

Adalah tingkat keluar masuknya produk. Semakin besar permintaan akan

mempenaruhi ukuran gudang, dimana ketika permintaan semakin berfluktuasi

atau tidak dapat diprediksi, maka inventory akan semakin meningkat. Dimana

hal ini akan mengakibatkan kebutuhan ruang gudang yang lebih besar.

7. Lead time produksi.

Semakin lama waktu tunggu produksi maka akan semakin besar juga tingkat

inventory. Dengan demikian kebutuhan luas gudang akan ikut meningkat.

8. Skala ekonomi.

Inventory dibutuhkan jika perusahaan menyadari skala ekonomi pada

pembelian, transportasi atau manufaktur. Contohnya dalam memesan bahan

baku dalam jumlah yang banyak akan mengurangi harga perunitnya, atau

Page 15: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

7

dengan memproduksi barang yang lebih banyak dapat menurunkan biaya

handling sehingga menurunkan biaya produksi. Namun hal ini akan

membutuhkan gudang yang lebih luas.

9. Layout stok.

Semakin baik layout sebuah gudang, baik itu untuk material atau produk jadi,

maka akan semakin efisien ruangan yang dibutuhkan.

10. Aisle (lorong).

Lorong tidak bisa dipisahkan dari proses penggudangan. Sebab lorong mutlak

diperlukan untuk kemudahan handling material. Semakin efisien penggunaan

lorong, maka kebutuhan luas gudang tidak akan bnyak yang tersita untuk

kebutuhan ini.

11. Area kantor di gudang.

Area kantor yang disatukan dengan lokasi gudang, akan menambah luas

gudang yang diperlukan.

12. Tipe rak yang digunakan.

Rak mempunyai peran penting dalam kaitannya dengan sistem inventori yang

ada dalam gudang. Keuntungan menggunakan rak adalah dapat

memaksimalkan utilisasi ruang atau warehouse.

Tipe rak yang dapat digunakan:

a. Kerangka tumpuk

Adalah sistem penyusunan secara vertikal menggunakan kerangka baja

dengan cara ditumpuk menggunakan pallet.

b. Cantilever racks

Adalah sistem penyusunan rak dengan menggunakan dek yang disusun

secara bertingkat. Dimana susunan dek tersebut ditopang menggunakan

beberapa deret tiang penyangga utama. Rak sistem ini biasa digunakan pada

penyimpanan paralon, pipa, atau material yang mempunyai dimensi

memanjang.

Page 16: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

8

c. Selective rack

Adalah sistem penyusunan rak yang banyak digunakan dalam sebuah gudang.

Dimana rak ini disusun berdasarkan blok-blok tertentu. Dimana blok tersebut

difungsikan untuk menyimpan material secara spesifik. Fungsi rak ini

memudahkan dalam handling materal yang komplek dan beraneka ragam.

13. Tingkat dan pola kebutuhan.

Semakin besar tingkat kebutuhan akan produk, maka kebutuhan akan luas

gudang juga akan semakin besar. Hal ini juga linier dengan pola kebutuhan

produk. Pola kebutuhan yang meningkat seiring dengan berjalannya waktu,

akan berpengaruh terhadap kebutuha akan gudang.

2.4 Tipe Inventori

Beberapa macam tipe inventori dapat dikkalisifiasikan sebagai berikut :

a. Make to stock (MTS)

Pada strategi MTS, persediaan dibuat dalam bentuk produk akhir yang siap

dipak. Siklus dimulai ketika perusahaan menentuka produk, kemudian

menentukan kebutuhan bahan baku, dan membuatnya untuk disimpan.

Konsumen akan memesan produk jika harga dan spesifikasi produk sesuai

dengan kebutuhannya. Operasi difokuskan pada kebutuhan pemenuhan tingkat

persediaan dan order yang tidak diidentifikasi pada proses produksi. Sistem

produksi mengembangkan tingkat persediaan yang didasarkan pada order

yang akan datang, bukan pada order sekarang. Pada strategi ini, resiko

persediaan lebih besar. Contoh produk: makanan, minuman, mainan, semen,

dan sebagainya.

b. Assemble to order (ATO)

Strategi ATO, semua sub assembly masuk pada persediaan. Ketika order suatu

produk datang, perusaahn dapat dengan cepat merakit komponen menjadi

produk jadi. Strategi ini digunakan oleh perusahaan yang mempunyai produk

modular, yang dapat dirakit menjadi beberapa produk akhir. Strategi ini

mempunyai moderate risk terhadap investasi persediaan. Operasi lebih

Page 17: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

9

difokuskan pada modul atau part. Contoh produk: auto mobil, elektronik,

computer komersil, restoran fast food yang menyediakan beberapa paket

makanan, dan sebagainya.

c. Make to order (MTO)

Strategi MTO mempunyai persediaan tetapi hanya dalam bentuk desain produk

dan beberapa bahan baku standar, sesuai dengan produk yang telah dibuat

sebelumnya. Aktivitas proses dimulai pada saat konsumen menyerahkan

spesifikasi produk yang dibutuhkan dan perusahaan akan membantu konsumen

menyiapkan spesifikasi produk, beserta harga dan waktu penyerahan. Apabila

telah dicapai kesepakatan, maka perusahaan akan mulai membuat komponen

dan merakitnya menjadi produk dan menyerahkannya kepada konsumen. Pada

strategi ini, resiko terhadap investasi persediaan kecil, operasionalnya lebih

fokus pada keinginan konsumen. Contoh produk: komponen mesin, computer

untuk riset, dan sebagainya.

d. Engineer to order (ETO)

Dalam ETO tidak ada persediaan. Produk belum dibuat sebelum ada order.

Ketika order datang, perusahaan akan mengembangkan desain produk beserta

waktu dan biaya yang diperlukan. Apabila rancangannya disetujui konsumen,

maka produk baru dibuat. Strategi ini tidak mempunyai resiko (zero risk)

persediaan, dan cocok untuk produk baru atau unik, misalnya: kapal, komputer

untuk militer, prototype mesin baru, dan lain-lain. Operasi lebih difokuskan

pada spesifikasi order dari konsumen daripada partnya itu sendiri.

Penentu utama yang membedakan tipe inventori tersebut adalah:

1. Lead time produksi.

2. Waktu pengiriman yang disyaratkan pelanggan.

3. Tingkat kostumisasi yang diinginkan pelanggan.

2.5 Peramalan (Forecasting)

Peramalan atau forecasting adalah sebuah proses untuk mengestimasi suatu

kejadian, dimana proses itu biasanya berdasarkan atas beberapa variabel, atau

Page 18: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

10

dengan melakukan estimasi terhadap expected value dari variabel-variabel tertentu

(Gaspersz, 1998).

Kegiatan bisnis dan industri tidak dapat dipisahkan dengan proses forecasting.

Sebab kemampuan untuk memprediksi kejadian yang menyangkut aspek-aspek

penting dalam industri dapat mempengaruhi kebijakan penting yang menyangkut

kemajuan perusahaan. Banyak dari kegiatan bisnis yang menggunakan manfaat

dari forecasting ini, diantaranya adalah marketing, produksi, pengendalian

inventory, dan sebagainya.

Metode peramalan secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu metode kualitatif

dan metode kuantitatif. Peramalan kualitatif menggunakan intuisi, histori, emosi

dan berdasarkan pendapat serta pendidikan dari yang melakukan peramalan.

Peramalan kuantitatif menggunakan berbagai model statistik dan matematis untuk

meramalkan permintaan.

2.5.1 Metode Peramalan Kualitatif.

Metode yang umumnya bersifat subjektif, sehingga hasil peramalan dari satu

orang dengan orang yang lain berbeda. Metode ini dapat dilakukan dengan

melakukan beberapa teknik, yaitu :

1. Juri dan Opini Eksekutif, metode ini mengambil pendapat dari manajemen

puncak seperti manajer pemasaran, produksi, keuangan dan logistik.

2. Gabungan Tenaga Penjualan, metode ini menggabungkan seluruh

peramalan yang dilakukan tenaga penjual di masing – masing daerah menjadi

peramalan kumpulan.

3. Metode Delphi, metode ini lebih banyak melibatkan pihak dan memakan

waktu, serangkaian kuesioner disebarkan kepada responden kemudian hasilnya

diserahkan kepada para ahli untuk dibuatkan peramalannya. Keuntungan

metode ini hasilnya akurat dan lebih professional.

4. Survei Pasar, metode ini dilakukan dengan meminta masukan dari konsumen

potensial terhadap rencana pembelian pada periode yang diamati. Survey

Page 19: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

11

dapat dilakukan dengan telepon, wawancara langsung ataupun memberikan

kuesioner.

2.5.2 Metode Peramalan Kuantitatif

Peramalan Kuantitatif dapat dilakukan jika, (1) tersedianya informasi masa

sebelumnya tentang variable yang diramalkan, (2) Informasinya berupa data real

yang dapat dihitung, dan (3) Pola informasi masa lalu akan berkelanjutan di masa

mendatang.

Peramalan ini dikembangkan menjadi dua Metode Time series dan metode kausal

(Sebab akibat).

1. Metode Time series, metode ini meramalkan permintaan berdasarkan analisis

serangkaian data yang merupakan fungsi dari waktu. Pngukuran dapat diambil

setiap jam, hari, minggu, bulan, tahun, ataupun interval yang lain. Untuk

mengidentifikasi pola data, tahap pertama yang dilakukan adalah membuat

time series plot, time series plot adalah grafik yang menggambarkan hubungan

antara waktu dan variabel time series. Pola yang terbentuk dapat dibedakan

menjadi pola horizontal, pola trend, dan pola musiman (seasonal). Pola

horisontal dapat menggunakan metode peramalan moving average dan

exponential smoothing. Peramalan dengan menggunakan metode Moving

Average dapat dihitung dengan formula:

Moving average forecast of order k

Dimana

Ft+1 = Peramalan time series untuk periode t+1

Yt = nilai actual time series pada periode t

Peramalan menggunakan eksponential smoothing dapat dihitung dengan

formula :

Page 20: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

12

Eksponential smoothing forecast

Dimana

Ft+1 = Peramalan time series untuk periode t+1

Yt = nilai actual time series pada periode t

Ft = Peramalan time series untuk periode t

= nilai konstanta smoothing (0 1)

Pola berikutnya adalah pola trend atau analisa deret waktu. Peramalan

menggunakan analisa deret waktu bisa dibedakan menjadi dua macam

yaitu:

a. Regresi sederhana linier

b. Regresi sederhana yang non linier

Dua macam metode tersebut dapat dijelaskan menggunakan notasi

matematis di bawah ini;

Y = F (x)

Keterangan :

Y = Dependent variable (variabel yang dicari)

X = Independent variable (variabel yang mempengaruhinya)

Regresi sederhana dengan metode regresi linier (garis lurus) mempunyai

notasi sebagai berikut :

Y = a + b x

Keterangan:

a dan b adalah parameter yang harus dicari.

Page 21: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

13

Untuk mencari nilai a menggunakan notasi :

a =

xbY

nilai b dapat dicari dengan notasi:

b =

XXX

YXYX

2

Regresi linier cross section, Peramalan ini menggunakan hubungan sebab

akibat dari suatu kondisi yang dapat dijadikan variabel. Dimana dalam

pengukuran meggunakan metode ini faktor yang mempengaruhi bukan waktu,

melainkan faktor-faktor lain.

Metode ini menggunakan notasi matematis sebagai berikut;

penjualan = f (x, x, x,.......)

keterangan;

X = promosi, harga, dan sebagainya

Y = a + b x

x = variabel bukan waktu.

Pola Seasonal (musiman), salah satu komponen yang mempengaruhi data time

series adalah komponen musiman. Seasonal Factor merupakan gerakan yang

teratur naik dan turunnya pada suatu waktu yang sama. Jika data time series

dipengaruhi oleh variasi musiman, maka dibutuhkan peramalan yang lebih

baik dengan melibatkan efek musiman dalam peramalan. Untuk menghitung

Seasonal Factor adalah dengan menghitung rata – rata sederhana (simple

average method).

2. Metode Kausal (Sebab akibat), metode ini mengasumsikan variable yang

diramalkan menunjukan adanya hubungan sebab akibat dengan satu atau

beberapa variable bebas.

Page 22: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

14

2.6 Proses Produksi

Proses produksi diawali dengan penyiapan bahan (raw material). Bahan baku dan

bahan penolong. Seluruh bahan baku dan bahan penolong tersebut akan diperiksa

terlebih dahulu (QA checking) di laboratorium. Selanjutnya, bahan baku yang

lolos dari inspection, dengan perbandingan tertentu dimasukkan ke dalam Mixing

Tank.

Sementara, bahan baku yang tidak lolos dari proses inspection akan dikembalikan

ke supplier. Proses selanjutnya, agar seluruh bahan tercampur rata (homogen)

maka dilakukan proses pengadukan dengan menggunakan mixer. Pengadukan

tersebut harus memperhatikan suhu, kekentalan larutan, waktu pengadukan,

jumlah putaran dan perbandingan jumlah bahan baku.

Proses pengadukan dilakukan selama ± 1,5 jam. Selama proses pengadukan akan

dilakukan pengambilan sampel untuk dilakukan pengecekan kekentalan dan

viskositas campuran. Selama dilakukan pengecekan (QA checking), proses

pengadukan tetap dilanjutkan. Apabila campuran yang dihasilkan telah memenuhi

standar yang ditetapkan, produk selanjutnya akan dikemas (packing) ke dalam

drum dan totes tank lalu disimpan di gudang untuk dikirim (delivery) ke

konsumen. Selain itu, produk ada yang langsung dimasukan ke dalam tangki

(directly to tanker) untuk dikirim ke konsumen dan diambil sampel yang disimpan

di ruang retained sample (RS Room).

Page 23: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

15

Gambar berikut adalah Flow diagram proses produksi di PT.PCI:

Gambar 2.1 Flow Chart Proses Produksi

Pada gambar di bawah ini adalah flow process chart di PT. PCI, data diambil

dari salah satu produk PT. PCI, raw material (RM) yang digunakan hanya berupa

penomeran untuk menjaga kerahasiaan formula.

Page 24: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

16

Gambar 2.2 Flow Process Chart

2.7 Produk yang Dihasilkan PT. PCI

Produk yang dihasilkan PT. PCI adalah sebagai berikut:

a. Regular Grinding Aids (RGA)

RGA digunakan dalam produksi semen untuk meningkatkan produk

flowability, mengurangi pack-set dan meningkatkan efisiensi penggilingan.

Manfaat lain menggunakan produk ini adalah mampu mengurangi biaya listrik

satuan dan mempermudah penanganan produk semen. Nama produk yang

digunakan adalah seri Penta 12- dan seri Penta 21-.

b. Cement Performance Enhancer (CPE)

CPE digunakan dalam produksi semen untuk meningkatkan kualitas dan properti

semen. Nama produk yang digunakan adalah seri Penta 30-, Penta 20-, Penta 10-,

Penta-83, Penta-93.

Page 25: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

17

c. Concrete Admixtures (CA)

PT. PCI memproduksi 2 tipe concrete admixtures:

1. PENTACON 03N

Produk ini berfungsi meningkatkan kemampuan kerja beton pada rasio air

yang lebih rendah dari semen.

2. PENTACON 05P

Produk ini berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kerja beton pada rasio

air yang lebih rendah dari semen meningkatkan early setting. Komposisi -

Formulasi berbasis teknologi polimer berdasarkan generasi terbaru dari

teknologi concrete superplasticiser.

c. Dry Mortar

Produk Dry mortar merupakan produk baru yang sedang dalam tahap

pengembangan. Dry Mortar adalah semen api yang berfungsi untuk

menyambung/perekat bata api, tetapi mempunyai ketahanan terhadap panas

yang tinggi.

2.8 Safety Stock

Safety stock adalah tingkat stok aman yang harus dipenuhi agar tidak terjadi

kekurangan bahan baku atau material saat kondisi diperlukannya bahan tersebut

(stockouts). Faktor satu ini perlu diperhatikan untuk menjaga agar permintaan

dapat terus dipenuhi dengan baik saat pasokan material tidak menentu.

Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan safety stock, sebagai

berikut;

1. Variasi permintaan

Dalam suatu periode waktu, biasanya akan selalu ada tingkatan permintaan

yang berfluktuasi. Semakin tidak menentu sebuah permintaan, maka perlu

adanya stok bisa selalu menjaga agar keinginan pasar tersebut dapat selalu

dilayani dengan baik.

Page 26: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

18

2. Lead time

Periode waktu antara pemesanan barang, hingga barang tersebut sampai ke

tangan konsumen akan mempengaruhi stok material yang ada dalam sebuah

perusahaan. Hal tersebut bergantung pada lama periode waktu lead time

tersebut. Semakin lama waktu yang diperlukan, maka safety stock harus

diperhatikan dengan baik, untuk menjaga agar tidak terjadi stockout.

3. Service level

Tingkat kemampuan pelayanan produsen dalam memenuhi permintaan

konsumen, sangat berpengaruhi terhadap safety stock sebuah perusahaan.

Semakin tinggi standard pelayanan yang diterapkan oleh perusahaan, maka

tingkatan safety stock yang harus penuhi oleh perusahaan juga harus semakin

baik. Ini untuk menjaga agar pelayanan tetap prima, serta tidak terganggu oleh

kekurangan material saat permintaan sedang tinggi-tingginya.

Untuk menaksir besarnya safety stock dapat menggunakan metode perbedaan

pemakaian maksimum dan rata-rata, yaitu sebagai berikut;

Safety Stock = (Pemakaian Maksimum – Pemakaian Rata-Rata) Lead Time

Page 27: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

1

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian dalam penulisan ini secara sistematis dapat diuraikan

dibawah ini;

3.1 Identifikasi Masalah

Pada tahap ini penulis melakukan observasi di PT. PCI. Dari hasil pengamatan

tersebut diketahui bahwa selama ini PT. PCI masih menggunakan metode

kualitatif dalam peramalan permintaan, dimana metode ini kurang efektif untuk

perhitungan kebutuhan raw material yang akan mempengaruhi kebutuhan luas

gudang.

3.2 Perumusan Masalah

Pada tahap ini penulis mencari tahu metode kuantitatif yang terbaik untuk

menentukan permintaan yang kemudian data tersebut digunakan untuk

menghitung kebutuhan bahan baku serta kebutuhan luas gudang penyimpanannya.

3.3 Mencari Alternatif Solusi

Salah satu alternatif solusi yang mungkin diterapkan untuk mengatasi masalah

tersebut adalah dengan menghitung permintaan menggunakan metode time series,

perhitungan dilakukan dengan alternatif dua metode yaitu moving average dan

trend projection dengan linear regression with seasonal factor. Metode terpilih

yaitu dengan nilai error yang lebih rendah akan digunakan untuk menghitung

peramalan permintaan di masa mendatang. Hasil peramalan permintaan

diproyeksikan ke kebutuhan bahan baku dan tempat penyimpanannya.

3.4 Studi Literatur

Setelah diketahui kemungkinan solusinya, penulis melakukan studi pustaka dari

literatur atau dari penelitian yang sudah ada sebelumnya.

Page 28: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

2

3.5 Menentukan Topik Penelitian

Terkait dengan masalah yang ditemukan di PT. PCI. Maka penulis memberi judul

penelitian ini: “Analisis Kebutuhan Luas Gudang Bahan Baku di PT. PCI.”

3.6 Menentukan Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari trend permintaan penjualan di PT.

PCI, dan mencari kebutuhan luas gudang yang diperlukan.

3.7 Pengumpulan Data

Data dari penelitian ini adalah data primer yang diambil dari data forecast di

tahun 2014, dan 2015.

3.8 Pengolahan Data

Penelitian ini menggunakan metode trend projection forecasting yang merupakan

bagian dari metode time series forecasting. Data yang digunakan adalah data

aktual permintaan di tahun 2013, 2014, dan 2015. Untuk mengetahui perkiraan

permintaan di tahun 2016.

3.9 Analisis Hasil Data

Dari hasil pengolahan data, penulis melakukan analisa yang nantinya akan

mengerucut pada kesimpulan.

3.10 Kesimpulan

Ini adalah tahap terakhir dari penelitian. Dari seluruh proses ini penulis akan

mengambil kesimpulan berdasarkan hasil penelitian. Dari kesimpulan ini nanti

akan diketahui luas gudang bahan baku yang dibutuhkan PT. PCI.

Secara lebih ringkas metodologi penelitian ini dapat dilihat pada gambar dibawah

ini.

Page 29: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

3

Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian

Simple Linear Regression

Kesimpulan dan saran

Mulai

Metode forecasting PT. PCI masih kualitatif

Menggunakan metode kuantitatif

Moving Average

Metode terpilih

Metode terpilih digunakan untuk forecast tahun 2016

Pemilihan Metode kuantitatif

Forecast tahun 2016

Dihitung kebutuhan bahan baku

Dihitung kebutuhan luas gudang bahan baku

Selesai

Linear Regression with Seasonal Factor

Page 30: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

1

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perbandingan Tiga Metode Kuantitatif

Pada PT. PCI metode forecasting yang digunakan sebelumnya adalah metode

Kualitatif dimana metode ini bersifat subjektif dengan menggabungkan histori,

intuisi, dan faktor emosi dalam peramalan. Oleh karena itu forecast dilakukan

melalui pendekatan kuantitatif.

Data yang digunakan adalah aktual permintaan tahun 2013, 2014 dan 2015. Pada

kedua metode data permintaan 2013 dan 2014 digunakan untuk proyeksi

peramalan tahun 2015. Hasil Forecast tahun 2015 akan dibandingkan dengan

aktual permintaan tahun 2015.

Forecasting dilakukan dengan metode time series. Metode yang digunakan adalah

metode dengan horizontal pattern yaitu moving average dan trend pattern yaitu

simple linear regression dan linear regression with seasonal pattern. Metode

moving average (2) terpilih karena kecurigaan penulis pada pola pergerakan tiap 2

bulan mengalami kenaikan atau penurunan. sedangkan linear regresi dipilih

karena polanya menanjak pada akhir tahun dan linear regresi dengan pola

musiman dipilih karena terlihat juga data menunjukan kenaikan pada akhir tahun

dan kemungkinan penurunan dan kenaikan permintaan dipengaruhi musim

tertentu, semisal saat sekitar hari raya, kebutuhan semen menurun karena

konsumen fokus pada perayaan, ataupun saat awal tahun permintaan semen dan

beton meningkat karena dana pembangunan dari pemerintah sudah turun.

Pemilihan metode terbaik ditentukan dengan membandingkan nilai Mean

Absolute Deviation (MAD) sebagai parameter dalam melihat perbedaan absolut

antara forecast dengan aktual permintaan dan Mean Absolute Percent Error

(MAPE) sebagai parameter dalam melihat tingkat error dalam persentase. Metode

dengan nilai MAD dan MAPE terendah adalah metode terpilih.

Page 31: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

2

Pada Tabel 4.1 disajikan data aktual permintaan perbulan selama tahun 2013

hingga 2015.

Tabel 4.1 Data Aktual Permintaan Tahun 2013, 2014, dan, 2015

Bulan Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Januari 347,635 589,270 689,125

Februari 304,955 540,655 643,750

Maret 283,760 477,105 673,485

April 330,425 568,830 786,420

Mei 369,755 400,875 509,035

Juni 343,555 461,086 496,850

Juli 383,460 510,460 540,880

Agustus 331,915 394,480 567,885

September 369,095 457,553 681,975

Oktober 391,715 508,905 659,530

November 352,645 519,990 655,460

Desember 385,590 655,197 728,330

4.1.1 Forecasting dengan Metode Time Series (Moving Average (2))

Pada tabel 4.2 disajikan hasil perhitungan forecasting untuk Tahun 2015 dengan

menggunakan metode Moving Average dengan melihat pergerakan permintaan di

dua bulan sebelumnya.

Page 32: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

3

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan forecast dengan Metode Moving Average (2)

Period Sales 2015

Forecast Demand (st')

November 2013 352,645 -

Desember 2013 385,590 -

Januari 2014 589,270 442,502

Februari 2014 540,655 505,172

Maret 2014 477,105 535,677

April 2014 568,830 528,863

Mei 2014 400,875 482,270

Juni 2014 461,086 476,930

Juli 2014 510,460 457,474

Agustus 2014 394,480 455,342

September 2014 457,553 454,164

Oktober 2014 508,905 453,646

November 2014 519,990 495,483

Desember 2014 655,197 561,364

4.1.2 Forecasting dengan Metode Linear Regression dan Linear Regression

with Seasonal Factor

Pada gambar 4.1 terlihat bahwa permintaan antara Tahun 2012 dan 2013 memiliki

kecenderungan naik, maka forecast dilakukan dengan metode trend (simple

linear regression)

Gambar 4.1 Grafik Trend Permintaan Tahun 2013 dan 2014

Tahapan selanjutnya adalah mengetahui data permintaan 2015 yaitu menentukan

trend line dan rasio trend.

Page 33: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

4

Gambar 4.2 Grafik Trend Line Permintaan Tahun 2013 dan 2014

Berdasarkan gambar 4.2 , maka didapatkan nilai trendline untuk permintaan tahun

2013 dan 2014 adalah sebagai berikut :

F (x) = 10712x + 294394

Dimana x adalah urutan bulan dalam tahun.

Berdasarkan persamaan ini, maka didapat perhitungan forecast menggunakan

simple linear regression pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Hasil Forecasting Menggunakan Metode Simple Linear Regression

Tahun Bulan No Forecast 2016

2015 Jan 25 562,194

Feb 26 572,906

Mar 27 583,618

Apr 28 594,330

Mei 29 605,042

Jun 30 615,754

Jul 31 626,466

Agust 32 637,178

Sep 33 647,890

Okt 34 658,602

Nov 35 669,314

Des 36 680,026

Total 7,453,320

Pada gambar 4.1 juga dapat kita amati bahwa permintaan memeliki

kecenderungan naik pada akhir tahun dan memiliki pola yang sama, ada

Page 34: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

5

kemungkinan musim (seasonal) juga mempengaruhi permintaan pasar, karena

pada saat musim hujan dan hari raya kecenderungan permintaan semen menurun

sehingga analisis dilakukan menggunakan analisis trend dan seasonal untuk

forecast di tahun 2015.

Dengan menggunakan fungsi dari trendline tersebut maka dapat diketahui nilai

fungsi trend dan rasio trend untuk masing – masing bulan pada tahun 2013 dan

2014. Hasil tersebut terdapat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Nilai Fungsi Trend dan Rasio Permintaan Tahun 2013 dan 2014

Tahun Bulan No Aktual 2013-

2014 Trend

(T' = 294394 + 10712t) Ratio

(Aktual/Trend)

2013 Jan 1 347,635 305,106 1.14

Feb 2 304,955 315,818 0.97

Mar 3 283,760 326,530 0.87

Apr 4 330,425 337,242 0.98

Mei 5 369,755 347,954 1.06

Jun 6 343,555 358,666 0.96

Jul 7 383,460 369,378 1.04

Agust 8 331,915 380,090 0.87

Sep 9 369,095 390,802 0.94

Okt 10 391,715 401,514 0.98

Nov 11 352,645 412,226 0.86

Des 12 385,590 422,938 0.91

2014 Jan 13 589,270 433,650 1.36

Feb 14 540,655 444,362 1.22

Mar 15 477,105 455,074 1.05

Apr 16 568,830 465,786 1.22

Mei 17 400,875 476,498 0.84

Jun 18 461,086 487,210 0.95

Jul 19 510,460 497,922 1.03

Agust 20 394,480 508,634 0.78

Sep 21 457,553 519,346 0.88

Okt 22 508,905 530,058 0.96

Nov 23 519,990 540,770 0.96

Des 24 655,197 551,482 1.19

Setelah diketahui trendline dan rasio trend maka dapat ditentukan Seasonal

Factor dari nilai ratio masing – masing bulan pada tahun 2013 dan 2014. Seasonal

Page 35: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

6

Factor merupakan nilai rata – rata dari rasio trend masing – masing bulan pada

permintaan tahun 2013 dan 2014 dan Seasonal Factor dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Nilai Seasonal Factor pada Permintaan Tahun 2013 dan 2014

Seasonal Factor

Tahun Bulan No Average

2015 Jan 25 1.25

Feb 26 1.09

Mar 27 0.96

Apr 28 1.10

Mei 29 0.95

Jun 30 0.95

Jul 31 1.03

Agust 32 0.82

Sep 33 0.91

Okt 34 0.97

Nov 35 0.91

Des 36 1.05

Berdasarkan Seasonal Factor dan trend didapat forecast including trend and

seasonal (FITS) dengan rumus,

FITS = Trend x Seasonal Factor

Hasil perhitungan terdapat pada tabel 4.5

Tabel 4.5 Nilai Forecast Including Trend and Seasonal

Tahun Bulan FITS Trend x Seasonal

2015 Jan 25 702,251

Feb 26 625,127

Mar 27 559,523

Apr 28 654,064

Mei 29 575,985

Jun 30 586,275

Jul 31 646,295

Agust 32 525,296

Sep 33 591,353

Okt 34 637,424

Nov 35 608,085

Des 36 713,946

Total 7,425,622

Page 36: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

7

4.2 Hasil Perbandingan Tiga Metode

Tabel 4.6 dan gambar 4.3 menggambarkan hasil forecast 2015 dengan tiga

metode dibandingkan dengan actual permintaan tahun 2015.

Tabel 4.6 Perbandingan Hasil Forecast Tahun 2015 Menggunakan Metode

Moving Average, Linear Regression dan Linear Regression with Seasonal

Factor

Bulan Aktual MA (2) LR LRS

Januari 689,125 369,118 562,194 702,251

Februari 643,750 487,430 572,906 625,127

Maret 673,485 564,963 583,618 559,523

April 786,420 508,880 594,330 654,064

Mei 509,035 522,968 605,042 575,985

Juni 496,850 484,853 615,754 586,275

Juli 540,880 430,981 626,466 646,295

Agustus 567,885 485,773 637,178 525,296

September 681,975 452,470 647,890 591,353

Oktober 659,530 426,016 658,602 637,424

November 655,460 483,229 669,314 608,085

Desember 728,330 514,448 680,026 713,946

Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Data Aktual Permintaan dengan

Forecast Metode Moving Average, Linear Regression dan Linear Regression

with Seasonal Factor

Page 37: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

8

Secara pengamatan visual pada grafik pada gambar 4.3 dapat diambil kesimpulan

bahwa hasil forecast metode linear regression with seasonal factor (LRS) lebih

mendekati aktual permintaan. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat besar

penyimpangannya (Absolut Deviation, AD) dan menghitung nilai rata – rata

penyimpangannya atau yang disebut Mean Absolut Deviation. Semakin besar nilai

MAD maka makin besar penyimpangannya dari data aktual. Penyimpangan atau

error dari forecast juga dapat dibuktikan dengan menghitung persentasenya

(Absolute Percent Error, APE). Sehingga dapat dilihat seberapa jauh

penyimpangannya. Metode yang dapat digunakan adalah dengan menghitung

MAPE (Mean Absolute Percent Error). Semakin besar persentase error maka

semakin besar kesalahannya dari aktual. Pada tabel 4.7 dapat dilihat hasil

perhitungan MAD dan MAPE.

Page 38: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

34

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan MAD dan MAPE

Bulan Aktual MA (2) LR LRS AD - MA AD - LR AD - LRS APE - MA APE - LR APE - LRS

Januari 689,125 369,118 562,194 702,251 320,008 126,931 13,126 46.4 18.4 1.9

Februari 643,750 487,430 572,906 625,127 156,320 70,844 18,623 24.3 11.0 2.9

Maret 673,485 564,963 583,618 559,523 108,523 89,867 113,962 16.1 13.3 16.9

April 786,420 508,880 594,330 654,064 277,540 192,090 132,356 35.3 24.4 16.8

Mei 509,035 522,968 605,042 575,985 13,933 96,007 66,950 2.7 18.9 13.2

Juni 496,850 484,853 615,754 586,275 11,998 118,904 89,425 2.4 23.9 18.0

Juli 540,880 430,981 626,466 646,295 109,900 85,586 105,415 20.3 15.8 19.5

Agustus 567,885 485,773 637,178 525,296 82,112 69,293 42,589 14.5 12.2 7.5

September 681,975 452,470 647,890 591,353 229,505 34,085 90,622 33.7 5.0 13.3

Oktober 659,530 426,016 658,602 637,424 233,514 928 22,106 35.4 0.1 3.4

November 655,460 483,229 669,314 608,085 172,231 13,854 47,375 26.3 2.1 7.2

Desember 728,330 514,448 680,026 713,946 213,883 48,304 14,384 29.4 6.6 2.0

MAD dan MAPE 160,789 78,891 63,078 23.9 12.7 10.2

Page 39: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

35

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dibuktikan bahwa nilai MAD dan MAPE Moving

average berturut-turut adalah 160,789 dan 23.9 %, MAD dan MAPE Linear

Regression adalah 78,891 dan 12.7 %, serta MAD dan MAPE Linear regression

with seasonal factor adalah 63,078 dan 10.2 %. penyimpangan dan error forecast

linear regression with seasonal factor lebih rendah dibandingkan error forecast

linear regression, dan error linear regression lebih rendah dibandingkan dengan

error forecast Moving Average, sehingga forecast menggunakan linear regression

with seasonal factor akan menghasilkan forecast yang lebih mendekati dengan

nilai aktual.

4.3 Perhitungan Kebutuhan Luas Gudang Bahan Baku Berdasarkan

Forecast Permintaan Tahun 2016

Kebutuhan luas gudang bahan baku merupakan faktor penentu utama besarnya

kebutuhan luas gudang secara menyeluruh untuk PT. PCI. Kebutuhan luas gudang

bahan baku menjadi penentu utama karena jenis produk yang dihasilkan PT. PCI

adalah tergolong Make To Stock (MTS) dimana telah dibahas pada bab

sebelumnya bahwa fokus utama adalah pada inventori. Inventori yang baik berupa

bahan baku atau produk jadi. Penekanan pada inventori bahan baku adalah karena

faktor lead time produksi yang rendah, sehingga permintaan akan dapat cepat

diproses walaupun tidak memiliki produk jadi. Faktor berikutnya yang menjadi

pertimbangan adalah karena jenis produk yang banyak dengan penggunaan bahan

baku yang sama, maka inventori akan lebih baik dalam bentuk bahan baku.

Produk PT. PCI secara garis besar dibagi menjadi 3 jenis, Cement Performance

Enhancer (CPE), Regular grinding Aid (RGA), dan Concrete Admixtures (CA).

Pada tabel 4.8 dan tabel 4.9 adalah data permintaan terhadap ketiga jenis produk

pada tahun 2014 dan 2015. Data tersebut akan digunakan untuk meramalkan

permintaan masing – masing produk pada tahun 2016 sehingga dapat dihitung

kebutuhan bahan baku dan kebutuhan luas gudang bahan bakunya.

Pemilihan metode terbaik telah dilakukan maka dilakukan perhitungan

menggunakan metode tersebut untuk meramalkan permintaan 2016 berdasarkan

aktual permintaan tahun 2015.

Page 40: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

36

Tabel 4.8 Data Aktual Permintaan CPE, RGA, dan CA Tahun 2014

Data Penjualan Tahun 2014

BULAN CPE RGA CA

Januari 468,380 103,460 17,430

Februari 389,125 114,220 37,310

Maret 336,495 103,300 37,310

April 452,150 94,660 22,020

Mei 331,595 42,980 26,300

Juni 373,800 78,580 8,706

Juli 397,240 94,100 19,120

Agustus 293,860 50,780 49,840

September 335,580 59,360 62,613

Oktober 353,140 122,300 33,465

November 353,830 146,900 19,260

Desember 461,790 170,740 22,667

Total 4,546,985 1,181,380 356,041

Rata - rata 378,915 98,448 29,670

Tabel 4.9 Data Aktual Permintaan CPE, RGA, dan CA Tahun 2015

Data Penjualan Tahun 2015

BULAN CPE RGA CA

Januari 540,180 117,140 31,805

Februari 478,085 120,360 45,305

Maret 440,210 195,380 37,895

April 587,825 154,280 44,315

Mei 386,330 83,120 39,585

Juni 376,310 105,700 14,840

Juli 397,920 113,080 29,880

Agustus 415,500 94,300 58,085

September 477,400 104,660 99,915

Oktober 462,430 153,200 43,900

November 420,860 183,400 51,200

Desember 490,080 178,060 60,190

Total 5,473,130 1,602,680 556,915

Rata - rata 456,094 133,557 46,410

4.3.1 Perhitungan Forecast CPE, RGA dan CA Tahun 2016

Perhitungan forecast dilakukan sama dengan tahapan sebelumnya. Permintaan

CPE selama dua tahun digabungkan untuk melihat trendline dan rasio trend.

Page 41: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

37

Tabel 4.10 Nilai Trend Line Permintaan CPE Diperoleh dari Tahun 2014 dan 2015

BULAN Permintaan

CPE 2014 – 2015

1 468,380.0

2 389,125.0

3 336,495.0

4 452,150.0

5 331,595.0

6 373,800.0

7 397,240.0

8 293,860.0

9 335,580.0

10 353,140.0

11 353,830.0

12 461,790.0

13 540,180.0

14 478,085.0

15 440,210.0

16 587,825.0

17 386,330.0

18 376,310.0

19 397,920.0

20 415,500.0

21 477,400.0

22 462,430.0

23 420,860.0

24 490,080.0

Berdasarkan Tabel 4.10, dibuat grafik fungsi yang dapat dilihat pada gambar 4.4.

Grafik fungsi ini adalah gabungan dari grafik permintaan tahun 2014 dan 2015.

Dari grafik fungsi tersebut didapat nilai fungsi yaitu:

f(x) = 3832.1(x) + 350961

Page 42: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

38

Gambar 4.4 Grafik Fungsi Trend Line Permintaan CPE

Berdasarkan nilai fungsi yang didapatkan dilakukan perhitungan Trend dan

rasionya yang akan dihitung Seasonal Factornya.

Tabel 4.11 Nilai Trend dan Rasio Permintaan Tahun 2014 dan 2015

TAHUN BULAN Permintaan CPE Trend Ratio

2014 - 2015 (T' = 3832.1t +

369603)

(Aktual/

Trend)

2014

1 468,380 373,435 1.25

2 389,125 377,267 1.03

3 336,495 381,099 0.88

4 452,150 384,931 1.17

5 331,595 388,764 0.85

6 373,800 392,596 0.95

7 397,240 396,428 1.00

8 293,860 400,260 0.73

9 335,580 404,092 0.83

10 353,140 407,924 0.87

11 353,830 411,756 0.86

12 461,790 415,588 1.11

2015

13 540,180 419,420 1.29

14 478,085 423,252 1.13

15 440,210 427,085 1.03

16 587,825 430,917 1.36

17 386,330 434,749 0.89

18 376,310 438,581 0.86

19 397,920 442,413 0.90

20 415,500 446,245 0.93

21 477,400 450,077 1.06

22 462,430 453,909 1.02

23 420,860 457,741 0.92

24 490,080 461,573 1.06

Page 43: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

39

Pada tabel 4.12 adalah hasil rata – rata dari trend rasio perbulannya atau yang

disebut Seasonal Factor.

Tabel 4.12 Nilai Seasonal Factor Diperoleh dari Permintaan Tahun 2014 dan 2015

Seasonal Factor

Tahun Bulan No Average

2016 Januari 25 1.27

Februari 26 1.08

Maret 27 0.96

April 28 1.27

Mei 29 0.87

Juni 30 0.91

Juli 31 0.95

Agustus 32 0.83

September 33 0.95

Oktober 34 0.94

November 35 0.89

Desember 36 1.09

Berdasarkan trend dan Seasonal Factor maka didapat forecast CPE untuk tahun

2016 yang disajikan pada tabel 4.13 dan gambar 4.5.

Tabel 4.13 Nilai Forecast CPE Tahun 2016

BULAN Aktual 2014 Aktual 2015 Forecast 2016

Januari 468,380 540,180 591,569

Februari 389,125 478,085 515,735

Maret 336,495 440,210 461,368

April 452,150 587,825 618,231

Mei 331,595 386,330 428,336

Juni 373,800 376,310 449,599

Juli 397,240 397,920 476,905

Agustus 293,860 415,500 421,710

September 335,580 477,400 483,508

Oktober 353,140 462,430 486,377

November 353,830 420,860 463,412

Desember 461,790 490,080 571,387

Rata - rata 378,915 456,094 497,345

Page 44: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

40

Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Permintaan Aktual Tahun 2014, 2015, dan

Forecast Tahun 2016

Perhitungan menggunakan metode yang sama dilakukan untuk produk RGA dan

CA sehingga didapatkan ramalan permintaan Produk CPE, RGA, dan CA untuk

tahun 2016. Hasil perhitungannya disajikan pada tabel

Tabel 4.14 Hasil Forecast Permintaan CPE, RGA, dan CA Tahun 2016

BULAN PRODUK

TOTAL CPE RGA CA

Januari 591,569 172,990 45,793 810,352

Februari 515,735 182,960 79,286 777,981

Maret 461,368 219,357 72,029 752,753

April 618,231 183,287 56,863 858,381

Mei 428,336 90,795 57,368 576,499

Juni 449,599 135,261 19,827 604,686

Juli 476,905 152,050 40,952 669,907

Agustus 421,710 102,278 91,609 615,597

September 483,508 115,195 131,321 730,024

Oktober 486,377 196,732 62,855 745,964

November 463,412 234,185 52,859 750,455

Desember 571,387 248,558 61,483 881,429

Rata - rata 497,345 169,470 64,354 731,169

Page 45: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

41

4.3.2 Perhitungan Kebutuhan Bahan Baku

Perhitungan kebutuhan baku dihitung berdasarkan tiga komponen yaitu forecast,

formula, dan safety stock. Kebutuhan baku PT. PCI dihitung perbulannya, karena

tujuan dilakukannya perhitungan bahan baku adalah untuk menghitung

kebutuhan luas gudang bahan baku, maka perhitungan dilakukan dengan

mengambil data permintaan tertinggi pada tahun 2016. Pemilihan data tertinggi

adalah untuk antisipasi jika terjadi lonjakan permintaan pada tahun 2016. Data

permintaan tertinggi pada tahun 2016 adalah pada bulan Desember, yaitu sebesar

881,429 Kg.

Formula masing – masing produk tercantum pada tabel 4.15, tabel 4.16, dan tabel

4.17. Bahan baku diberi kode huruf adalah untuk menjaga kerahasiaan formula

PT. PCI.

Tabel 4.15 Formula CPE

FORMULA CPE

A 24.9 %

B 15.3 %

C 0.4 %

D 9.6 %

E 49.8 %

Tabel 4.16 Formula RGA

FORMULA RGA

A 47.3 %

D 45.3 %

E 7.4 %

Tabel 4.17 Formula CA

FORMULA CA

A 48.0 %

B 24.4 %

E 1.0 %

F 1.0 %

G 25.6 %

Page 46: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

42

Berdasarkan Formula masing – masing produk diketahui kebutuhan bahan baku

bulan Desember 2016 yang permintaan tiap produknya adalah 571,387 Kg untuk

CPE, 248,558 Kg untuk RGA, dan 61,483 Kg untuk CA. Kebutuhan bahan baku

A, B, C, D, E, F, dan G bulan Desember 2016 terangkum pada tabel 4.18

Tabel 4.18 Kebutuhan Bahan Baku CPE, RGA, dan CA pada Desember 2016

Bahan Baku CPE RGA CA Total

A 142,275 117,568 29,512 289,355

B 87,422 - 15,002 102,424

C 2,286 - - 2,286

D 54,853 112,597 - 167,450

E 284,551 18,393 615 303,559

F - - 615 615

G - - 15,740 15,740

4.3.3 Perhitungan Kebutuhan Luas Gudang

Kebutuhan luas gudang dihitung dengan memproyeksikan kebutuhan bahan baku

pada kemasan (packaging) yang diketahui dimensinya. Pada tabel 4.19 disajikan

kemasan, dimensi, dan jumlah yang dapat dimuat dalam kemasan untuk masing –

masing bahan baku.

Tabel 4.19 Dimensi Kemasan

Bahan Baku Packaging Dimensi (m2) Quantity

A Bulk Container NA NA

B IBC 1.2 1100 Kgs / IBC

C Bags in Pallet 1.2 1000 Kgs / Pallet

D IBC 1.2 1100 Kgs / IBC

E IBC 1.2 1100 Kgs / IBC

F Jerry Cans in Pallet 1.2 720 Kgs / Pallet

G Bags in Pallet 1.2 1000 Kgs / Pallet

Bahan baku A dimensinya tidak ditentukan atau Not Available (NA) karena

bahan baku A merupakan bahan baku yang harus disediakan dekat dengan

mixing tank untuk efisiensi, sehingga bahan baku A disediakan ruangannya

pada area produksi, tidak pada gudang bahan baku.

Dimensi untuk semua kemasan adalah sama, hal ini memudahkan perhitungan

area, karena penulis dapat langsung melakukan total perhitungan seluruh

Page 47: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

43

kemasan. Pembulatan dilakukan ke atas karena tidak disediakan pallet dalam

bentuk yang lebih kecil maupun IBC dalam bentuk mini.

Tabel 4.20 Kalkulasi Kebutuhan Kemasan Bahan Baku

Bahan Baku Jumlah Bahan

Baku (Kg) Jumlah (Packaging) Pembulatan

A 289,355 - - -

B 102,424 93.1 IBC 94

C 2,286 2.3 Pallet 3

D 167,450 152.2 IBC 153

E 303,559 276.0 IBC 276

F 615 0.9 Pallet 1

G 15,740 15.7 Pallet 16

Total 543

Berdasarkan tabel 4.20 didapat kebutuhan total adalah 543 kemasan (baik dalam

IBC maupun pallet), karena dimensinya sama, maka dapat langsung dihitung

kebutuhan luas gudang bahan baku, yaitu kemasan dikalikan dimensi.

Safety stock yang akan mempengaruhi kebutuhan luas gudang bahan baku

dihitung dengan rumus: (Pemakaian Maksimum – Pemakaian Rata-rata) x Lead

Time , rumus ini yang digunakan karena tujuan perhitungan safety stock adalah

untuk menghitung luas gudang bahan baku. Sehingga kekurangan gudang

penyimpanan dapat dihindari saat terjadi lonjakan permintaan. Pada tabel 4.14

diketahui bahwa ramalan permintaan tertinggi tiap-tiap produknya berbeda –

beda, Produk CPE ramalan permintaan tertinggi di bulan April sebanyak 618,231

Kg, Produk RGA pada bulan Desember sebesar 248,558 Kg, dan produk CPE

pada bulan September sebesar 131,321 Kg, maka pemakaian bahan baku tertinggi

pun saat bulan tersebut, sedangkan untuk pemakaian rata – rata dihitung

berdasarkan rata – rata permintaan setiap bulannya. Hasil perhitungan pemakaian

tertinggi terdapat pada tabel 4.21.

Page 48: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

44

Tabel 4.21 Pemakaian Bahan Baku Tertinggi

Pada tabel 4.22 dijabarkan lead time (LT) masing-masing bahan baku dalam

satuan bulan, hasil perhitungan pemakaian bahan baku maksimum (PM) dan hasil

perhitungan pemakaian bahan baku rata – rata (PR), sehingga didapat safety stock.

Tabel 4.22 Safety Stock

Berdasarkan hasil perhitungan pemakaian bahan baku (tabel 4.20) dan safety stock

maka dapat dijumlahkan total bahan baku yang akan disimpan dalam gudang

ditiap bulannya, dari hasil tersebut dihitung berdasarkan kemasan sehingga

didapat luas kebutuhan gudang bahan bakunya. Hasil perhitungan disampaikan

pada tabel 4.23.

Bahan Baku CPE RGA CA Total

A 153,940 117,568 63,034 334,542

B 94,589 - 32,042 126,632

C 2,473 - - 2,473

D 59,350 112,597 - 171,947

E 307,879 18,393 1,313 327,586

F - - 1,313 1,313

G - - 33,618 33,618

Bahan Baku LT PM PR PM - PR SS

A - 334,542 234,888 99,653 -

B 1 126,632 91,796 34,836 34,836

C 0 2,473 1,989 484 121

D 1 171,947 124,515 47,432 23,716

E 2 327,586 260,862 66,723 133,447

F 0 1,313 644 670 167

G 1 33,618 16,475 17,144 17,144

Page 49: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

45

Tabel 4.23 Total Kebutuhan Kemasan Bahan Baku dan Safety Stock

Bahan

Baku

Total Bahan

Baku Jumlah (Packaging) Pembulatan

A 289,355 - - -

B 137,260 124.8 IBC 125

C 2,406 2.2 Pallet 3

D 191,166 173.8 IBC 174

E 437,006 397.3 IBC 398

F 782 0.7 Pallet 1

G 32,883 29.9 Pallet 30

Total 731

Kebutuhan kemasan bahan baku perbulannya di PT. PCI adalah 731, dengan

demikian kebutuhan luas gudang bahan baku dapat langsung dihitung dengan

mengalikan dimensi kemasannya. Kebutuhan Luas Gudang Bahan Baku = 1.2 m2

x 731 = 877.2 m2 ditambah allowance sebesar 200 % untuk mencukupi kebutuhan

aisle antar tumpukan barang, jalannya material handling dalam hal ini forklift,

dan daerah penerimaan dan pengiriman barang. Sehingga kebutuhan luas gudang

bahan baku menjadi 877.2 m2 + 1754.4 m2 = 2631.6 m2

Page 50: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

35

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari analisis hasil dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Metode forecasting yang paling baik, yang bisa digunakan PT. PCI adalah

metode regresi linier dengan faktor musiman. Hal ini dapat dibuktikan bahwa

penyimpangan dan error forecast Linear Regression with seasonal factor lebih

rendah dibandingkan simple linear regression dan Moving Average. Dimana

Moving Average sebesar 23.9 % dan Simple Linear Regression sebesar 12.7 %

dan Linear Regression with Seasonal Factor sebesar 10.2 %. Dengan forecast

menggunakan Linear Regression with Seasonal Factor akan menghasilkan

forecast yang lebih mendekati dengan nilai aktual.

2. Seiring dengan meningkatnya trend permintaan, maka kebutuhan raw

material untuk bahan baku produksi juga semakin meningkat. Dengan

demikian kebutuhan untuk gudang juga semakin tinggi. Dan dari hasil

perhitungan diketahui bahwa kebutuhan luas gudang bahan baku, yaitu

2631.6 m2.

5.2 Saran

Saran dari hasil penelitian ini adalah perlu diadakan penelitian lebih lanjut terkait

pengemasan material menggunakan bulk, karena kemasan ini bisa lebih

menghemat tempat, efisiean, dan memudahkan material handling.

Page 51: ANALISIS KEBUTUHAN LUAS GUDANG BAHAN BAKU DI PT. …

35

BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

Arwani, Ahmad. Warehouse Check UP. Jakarta: Edisi-1. Penerbit PPM. 2009

Gaspersz, Vincent. Production Planning and Inventory Control. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama. 1998

Heizer, Jay dan Barry Render. Operation Management. Jakarta: Salemba Empat.

2009.

Hidayat, syarif., Semen; Jenis dan Aplikasinya, Jakarta: Kawan Pustaka. 2009.

Lambert, Douglas M., et al. Fundamentals of logistics Management. USA:

McGraw Hill. 1998.

Makridakis. Metode dan aplikasi peramalan. Edisi 2. Jakarta : Binarupa Aksara.

1999

Petterson, James L., et al. Purchasing and Supply Chain Management, 5th ed.

USA: Cengage learning. 2012.

Warman, John. Manajemen Pergudangan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. 2004

Yunarto, Holy Icun dan Martinus Getty Santika. Bussines Concept

Implementation Series In Inventory Management. Jakarta: Elex Media

Komputindo. 2005.