1639_konstruksi baja gudang disertai contoh perhitungan gudang

Upload: abankma

Post on 08-Aug-2018

493 views

Category:

Documents


45 download

TRANSCRIPT

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    1/168

    Penutup Atap

    =Kemiringan Atap

    -Genteng/

    -Sirap Reng

    Usuk tiap jarak 50 cm

    Gording profil baja atau kayu

    Overlap

    Seng Gelombang

    -Asbes Gelombang

    -Aluminium GelombangGording

    Overlap / tumpang tindih harus cukup

    supaya air hujan tidak tampias / bocor

    KONSTRUKSI BAJA GUDANG

    1. PENUTUP ATAP

    Sebagai penutup atap dapat digunakan :

    a. Genteng dengan reng dan usukb. Sirap dengan reng dan usukc. Seng gelombangd. Akses gelombange. Aluminium gelombangf. Dll.

    a. GENTENG

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    2/168

    Salah! Pada puncak

    BisaBocor!

    Penempatan kaita

    Kait

    bc

    bisa a, b atau c

    b. SIRAP Dilengkapi dengan usuk dan reng yang harus mampu memikul beban hidup merata

    q terpusat p

    Dapat dipakai pada sudut besar Bila < 30 : tumpukan sirap diperbanyakdan diberi lapisan aluminium foil

    b.d, e : Seng Gelombang, Asbes Gelombang dan Aluminium Gelombang

    Dipakai pada bangunan industri kemiringan atap lebih bebas ; 5 90

    semakin kecil , overlap semakin besar

    overlap : - pada arah mengalir air

    - pada // arah mengalir air

    perkiraan panjang overlap :

    Sudut arah memanjang arah melintang

    10-20 20 cm 2,5 gelombang

    20-40 15 cm 1,5-2,5 gelombang

    45 10 cm 1,5 gelombang

    Untuk mengkaitkan seng dengan gording dipasang hook/kait yang dikait pada gording :

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    3/168

    Contoh: Gording 1Baut

    Kuda-kuda

    Pelat pengisi

    baut

    Las

    GordingBaut

    Kepala diatas mur

    dibawah,agar baut tidak

    jatuh bila mur kendor/lepas

    SikuBaut

    bautsiku

    dilas

    baut pengikat

    Nok

    atau

    Gording atau

    Gording atau

    Potongan atau

    , , ,Gording rangka untuk bentang >

    Detail Hubungan Gording dengan kuda-kuda :

    Angin yang kuat dapat mengangkat atap, maka gording perlu diikat kuat pada kuda-kuda

    2. PERHITUNGAN GORDINGBeban-beban yang dipikul oleh gording adalah :

    a.beban mati

    b. beban hidupc.

    beban angin / beban sementara

    Sedangkan untuk gording dapat dipakai :

    1. Beban mati (D) : - berat sendiri penutup atap- berat sendiri gording

    - alat-alat pengikat

    2. Beban hidup (L) : sesuai peraturan pembebanan

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    4/168

    x

    x

    Q

    Qcos

    y

    Qsin

    L3

    Contoh :

    Kuda - kuda

    Nok

    Gording

    Penggantung

    Gording

    Catatan : bila L tidak terlalu besar, cukup

    dipasang 1 penggantung gording

    L

    Kuda - kuda

    q cos

    Kuda 2

    P cos

    q sin

    LKuda 2

    b. Terpusat P = 100 kg (beban orang saat pelaksanaan/perawatan)3. Beban angin (W) : lihat Peraturan Pembebanan

    besarnya tergantung dari daerah (wilayah) dan sudut

    Beban rencana yang bekerja adalah beban terbesar dari :

    U = 1,4 D

    U = 1,2 D + 1,6 L + 0,5 (La atau H)

    U = 1,2 D + 1,6 (La atau H) + (L . L atau 0,8 W)

    U = 1,2 D + 1,3 W + L . L + 0,5 (La atau H)

    Keterangan :

    L = 0,5 bila L < 5 kPa : L= 1 bila L 5kPa

    D adalah beban mati yang diakibatkan oleh berat konstruksi permanen

    L adalah beban hidup yang ditimbulkan oleh penggunaan gedung, termasuk kejut

    tetapi tidak termasuk beban lingkungan seperti angin, hujan, dll.

    La adalah beban hidup di atap yang ditimbulkan selama perawatan oleh pekerja,

    peralatan, dan material, atau selama penggunaan biasa oleh orang dan benda

    bergerak

    H adalah beban hujan, tidak termasuk yang diakibatkan genangan air

    W adalah beban angin

    Terhadap sb xx profil :

    Beban mati : MXD = 81 (q cos ) L2 Beban hidup q : MXL = 81 (q cos ) L2

    P : MXL = 41 (P cos ) L

    2

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    5/168

    Wx

    L

    kg/m' bWx

    b

    b

    Wx= C x b x tekanan angin kg/m2

    - Momen-momen akibat beban hidup merata q, dan terpusat P diambil yangberpengaruh terbesar. (akibat q atau akibat P)

    Beban angin : lihat Peraturan Pembebanan

    Wx = c . b . tekanan angin kg/m2

    Wy = 0

    Dimana : c adalah koefisien angin

    Momen yang diakibatkan oleh beban angin adalah :

    0

    8

    1 2

    yw

    xxw

    M

    LWM

    Beban angin yang harus diperhitungkan pada kombinasi pembebanan adalah beban

    angin tekan. Sedangkan beban angin hisap digunakan untuk perhitungan kekuatan kait.

    Mu yang bekerja :

    Mux = 1,4 MxD

    = 1,2 MxD + 1,6 MxL + 0,5 (MxLa atau MxH )

    = 1,2 MxD + 1,6 (MxLa atau MxH ) + (L . MxL atau 0,8 Mxw)

    = 1,2 MxD + 1,6 MxL + L . MxL + 0,5 (MxLa atau MxH )

    Muy = sama seperti Mux

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    6/168

    bf

    tf

    Px

    Py

    x

    y

    x

    P

    Py

    = +

    = +P

    P

    H=

    P

    d

    dP.e

    e

    1)Kontrol Kekuatan Gording

    ny

    uy

    nx

    ux

    M

    M

    M

    M

    1

    = 0,9

    Mnx = Momen nominal profil terhadap sb x - x

    Mny = Momen nominal profil terhadap sb y - y

    Mny = diambil momen nominal sayap atas profil

    Penyederhanaan penyelesaian (Structural Steel Design Galambos hal 196)

    a.

    dipikul oleh dipikul hanya

    profil penuh sayap atas

    Zy = tf. bf2

    2

    profilZy

    b.

    2) Kontrol LendutanLendutan terjadi f =

    180

    22 Lffyfx gording

    Rumus lendutan : f =IE

    Lq

    .

    ..

    384

    5 4

    F =IE

    LP

    .

    ..

    48

    1 3

    y

    xfg=5

    384q.L

    E I

    4

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    7/168

    L=6,6 m3

    Contoh : Perhitungan Gording

    Kuda - kuda

    Nok

    L

    Kuda - kuda

    165

    =20

    165 cm

    165

    cos20

    =175,6

    cm

    seng gelombang

    =2,2 m

    165 165

    Berat atap seng efektif = 8 kg/m2, mutu baja Bj 37

    Dicoba profil WF 125 x 60 x 6 x 8 : A = 16,48 cm2

    q = 13,2 kg/m1

    Zx = 74 cm3

    Zy = 15 cm3

    Ix = 412 cm4

    Iy = 29,2 cm4

    a) Kontrol Kekuatan Profil- Beban mati (D)

    Berat seng = 1,756 x 8 = 14,05 kg/m1

    Beban profil = 13,2 kg/m1

    27,25 kg/m1

    Alat pengikat dan lain-lain 10% = 2,72 kg/m1

    q = 29,97 kg/m1 30 kg/m1

    MxD =

    8

    1(q cos ) L2 =

    8

    1(30 cos 20) 6,62 = 153,5 kg-m

    MyD =8

    1(q sin )

    2

    3

    L=

    8

    1(30 sin 20) (2,2)2 = 6,21 kg-m

    - Beban hidup (L)a)Beban hidup terbagi rata :

    q = (400,8 ) = 24 kg/m2 20 kg/m2

    Menurut peraturan pembebanan, dipakai 20 kg/m2

    q = 1,65 x 20 = 33 kg/m1

    MxL =8

    1(q cos ) L2 =

    8

    1(33 cos 20) 6,62 = 168,85 kg-m

    +

    +

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    8/168

    b)Beban hidup berpusat P = 100 kgMxL =

    4

    1(p cos ) L =

    4

    1(100 cos 20) 6,6 = 155,1 kg-m

    MyL =4

    1 (p sin )

    3

    L =4

    1 (100 cos 20) 2,2 = 18,81 kg-m

    - Beban angin (W)Tekanan angin W = 30 kg/m

    2

    Koefisien angin c = 0,02 . 200,4

    c = 0

    Angin tekan = c x W

    = 0 x 30 = 0

    Angin hisap = 0,4 x 30 = 12 kg/m2

    Bila dibandingkan dengan beban (bb. Mati + bb. hidup) = 30 + 20 = 50 kg/m, angin

    hisap ini tidak bisa melawan beban (D + L), maka angin hisap ini tidak menentukan

    tidak perlu diperhitungkan.

    Besarnya momen berfaktor MuMu = 1,2 MD + 1,6 (MLa atau MH) + (L . ML atau 0,8 MW)

    Untuk beban mati, beban hidup terbagi rata, dan beban anginMux = 1,2 x 153,2 + 1,6 x 168,85 + 0 = 454,0 kg-m

    Muy = 1,2 x 6,21 + 1,6 x 6,83 + 0 = 18,38 kg-m

    Untuk beban mati, beban hidup terpusat, dan beban anginMux = 1,2 x 153,2 + 1,6 x 155,1 + 0 = 432,0 kg-m

    Muy = 1,2 x 6,21 + 1,6 x 18,81 + 0 = 37,55 kg-m

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    9/168

    misal =68 cm

    - Kontrol tekuk lokalPenampang profil (tabel 7.5-1 SNI)

    kompakPenampang

    ptw

    h

    p

    tw

    h

    ptf

    bf

    fyp

    xtf

    bf

    180240

    1680

    2,156,0

    1,9

    20,11

    240

    170170

    75,3

    8,02

    6

    2

    Maka Mnx = Mpx

    - Kontrol lateral buckling :Misal Lb = 68 cm jarak penahan lateral (jarak kait atap ke gording)

    Atau (lihat brosur seng) = jarak 2 pengikat seng

    Lp = 1,76 ryfy

    E

    = 1,76 x 1,322400

    100,2 6x= 68,72 cm

    Ternyata Lb < Lp maka Mnx = Mpx Momen Nominal

    Dari kontrol tekuk lokal dan tekuk lateral didapatkan :

    Mnx = Mpx = Zx . fy = 74,0 x 2.400 = 177.600,0 kg-cm = 1.776,0 kg-m

    Mny = Zy (1 feans) x fy = (4

    1tf. bf

    2) x fy

    = (4

    1x 0,8 x 6

    2) x 2.400 = 17.280 kg-cm

    = 172,8 kg-m

    Persamaan Interaksi:

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    10/168

    Mny = Kekuatan nominal lentur terhadap sb yy

    Untuk beban mati dan beban hidup hidup merata :

    (OK)

    Untuk beban mati dan beban hidup hidup terpusat :

    (OK)

    Dari kedua persamaan interaksi tersebut terlihat bahwa pemilihan profil masih

    belum efisien karena masih terlalu jauh dari nilai 1.

    a) Kontrol Lendutan :Lendutan ijin = L/180 (untuk gording)

    Dicari fx = lendutan thd. Sb x-x profil

    fy = lendutan thd. Sb. y-y profil

    )( 22 fyfxf f

    Dimana :x

    xEI

    Lqf

    4

    1

    )cos(

    384

    5 Lendutan akibat bb. Merata

    x

    xEI

    LPf

    3

    2

    )cos(

    48

    1

    Lendutan akibat bb. Terpusat

    y

    yEI

    Lq

    f

    4

    1

    3)sin(

    384

    5

    Lendutan akibat bb. Merata

    y

    yEI

    Lq

    f

    3

    1

    3)sin(

    48

    1

    Lendutan akibat bb. Terpusat

    = 1,78 cm

    = 0,68 cm

    = 0,11 cm

    = 0,13 cm

    = 2,47 cm

    fijin = L/180 = 660/180 = 3,67 cmftot = 2,47 cm < fijin = 3,67 cm (ok)

    bf=6 cm

    tf=0 8

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    11/168

    3.PELAT SIMPULUntuk mempersatukan dan menyambung batang-batang yang bertemu di titik simpul,

    diperlukan pelat simpul.

    Sebagai pelat penyambung, pelat simpul harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

    1. Cukup lebar, sehingga paku keling/baut dapat dipasang menurut peraturan yangditentukan.

    2. Tidak terjadi kerja takikan, seperti dijumpai pada pelat simpul yang mempunyai sudutke dalam. Pelat akan gampang sobek.

    3. Cukup kuat menerima beban dari batang-batang yang diteruskan pelat simpul, makasimpul perlu diperiksa kekuatannya, dengan cara mengadakan beberapa potongan

    untuk diperiksa kekuatannya pada potongan tersebut.

    Namun sebelum dilanjutkan mengenai pemeriksaan pelat simpul, sekilas di ulang kembali

    dulu tentang perhitungan banyaknya baut/paku keling yang diperlukan.

    -

    Banyaknya baut yang diperlukana. Batang pinggir menerus

    Contoh :

    Tarikansebaiknya

    Pelat simpul

    Contoh :

    Pelat simpultebal t1

    Vn Dn

    n1

    n2

    Hn1 Hn2

    n3 e wBatang menerus

    a) Batang pinggir menerus

    Batang Pinggir

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    12/168

    - Kekuatan baut tipe tumpu :Kuat geser rencana tumpu baut : Rn = f. r1 . fu

    b. Ab

    Dimana : f = 0,75 adalah faktor reduksi kekuatan untuk fraktur

    r1 = 0,5 untuk baut tanpa ulir pada bidang geser

    r1 = 0,4 untuk baut dengan ulir pada bidang geser

    fub

    adalah tegangan tarik putus baut

    Ab adalah luas bruto penampang baut pada daerah tak

    berulir

    Kuat geser rencana tumpu pelat : Rn = f. 2,4 . db . tp . fu

    Dimana : f = 0,75 adalah faktor reduksi kekuatan untuk frakturfu adalah tegangan tarik putus yang terendah dari baut atau

    pelat

    db adalah diameter baut nominal pada daerah tak berulir

    tp adalah tebal pelat (harga terkecil dari t1 atau 2t2 )

    Rn = harga terkecil dari kuat geser tumpu baut atau tumpu pelat

    - Banyaknya baut :n1

    `n

    n

    R

    D

    n2`n

    n

    R

    V

    n3n

    uu

    R

    HH

    )( 12 (batang menerus)

    n min = 2

    b) Batang pinggir terputusUntuk batang terputus, maka dihitung masing-masing

    n1`n

    n

    R

    D

    n2`n

    n

    R

    V

    n3n

    u

    R

    H

    1

    H

    Pelat simpultebal t1

    Vn Dn

    n1

    n2

    Hn1 Hn2

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    13/168

    - Cara menggambar pelat simpulSetelah jumlah baut atau paku keling dihitung :

    1) Digambar garis-garis sistem (= garis berat penampang profil) bertemu padasatu titik

    2) Gambarlah batang-batang utuhnya (sisi batang sejarak e dari garis sistem)3) Tempatkan baut-batu / paku keling sesuai peraturan (letak baut/paku keling =

    w dari sisi batang)

    4) Tarik garis batas akhir baut/paku keling pada setiap batang (misal = 2d) lihat tabel 13.41

    5) Tarik garis-garis batas tepi pelat ------ lihat contoh

    Pelat simpul

    e w

    ew

    2d

    2d

    5

    1

    2 4 3

    jarak= 0,3d=15 tp d=diameter baut

    atau 200 mm

    jarak jarak3

    tp=elemen tertipis

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    14/168

    - Pemeriksaan Kekuatan Pelat Simpul

    Disini diambil contoh pada pelat penyambung batang pinggir :

    a. Batang pinggirnya menerusb. Batang pinggirnya terputus

    a)Batang pinggir tepi menerus

    Diketahui Hu1 > Hu2

    Untuk salah satu potongan, misal potongan (a)(a)

    Maka pada potongan (a)(a) bekerja gaya ;

    Selisih gaya Hu1 dan Hu2 di terima oleh 5 baut, maka pada potongan (a) (a) menerima

    gaya sebesar5

    2(Hu1Hu2) (diterima 2 baut dari 5 baut)

    Gaya yang bekerja :

    Gaya normal (tarik) Nut =5

    2(Hu1Hu2) + Du1 cos

    Pelat simpul tebal t

    Vu Du2Du1

    a

    a

    S1

    S2

    Hu1 Hu2

    Contoh :

    Batang menerus

    Du1 a

    a

    S1

    S2 Du1 sin

    Du1 cos

    25

    (Hu1-Hu2)

    h

    t

    g.n.pelat

    lobang

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    15/168

    Kontrol kekuatan pelat :

    22

    .

    nv

    u

    nb

    n

    ntt

    ut

    V

    V

    M

    M

    N

    N

    1

    Dimana : t . Nnt = harga terkecil dari 0,9 . fy . Ag (leleh) dan 0,75 . fu . An (fraktur)

    b . Mn = 0,9 . Z . fy

    v . Vn = 0,75 (0,6 An x fu)

    Ag = t . h

    An = t . h - A lubang

    fy = tegangan leleh / yield pelat

    fu = tegangan patah pelat

    Z 4

    1t . h

    2A lubang x jarak

    b)Batang pinggir tepi terputusContoh

    Diketahui Hu1 > Hu2

    Batang Hu1 dan Hu2 terputus, namun pada bagian tepi bawah dihubungkan dengan

    pelat penyambung. Pelat penyambung dianggap memindahkan gaya

    2

    2uH (diketahui Hu2 < Hu1)

    Maka pada potongan (a)(a) bekerja gaya :

    Pelat simpul tebal t

    Vu Du2Du1

    a

    a

    S1

    S2

    Hu1 Hu21 2

    Hu22

    Pelat penyambung dianggap meneruskan

    Hu2 (siku sama kaki)2Diketahui Hu1>Hu2

    Du1 a

    S2 Du1 sin 1

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    16/168

    - Baut pada batang Hu1 di pelat simpul menerima gaya (Hu1 -2

    2uH )

    Gaya yang bekerja :

    Gaya normal (tarik) Nut = (Hu1 -2

    2uH ) + Du1 cos 1

    Gaya lintang / geser Vu = Du1 sin 1

    Momen Mu = (Hu1 -2

    2uH ) x S1 + Du1 x S2

    - Kontrol kekuatan pelat :22

    ...

    nv

    u

    nb

    u

    ntt

    ut

    V

    V

    M

    M

    N

    N

    1

    Dimana : t . Nnt dan seterusnya, sama seperti pada contoh a

    - Pembentukan Pelat SimpulDidalam pembentukan pelat simpul perlu diperhatikan syarat-syarat :

    Cukup tempat untuk penempatan baut/paku keeling Tidak terjadi takikan Cukup kuat Tidak terlalu banyak pekerjaan Tidak terlalu banyak sisa pelat akibat bentuk dari pelat simpul Contoh:

    6 x potongan pelat lebih baik / praktis 4 x potongan pelat

    lebih baik / praktis

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    17/168

    4. BENTUK-BENTUK KONSTRUKSI RANGKA GUDANGBanyak bentuk-bentuk konstruksi untuk gudang yang bisa digunakan. Hal-hal yang

    mempengaruhi antara lain :

    - Pemakaian gudang tersebut- Keadaan suasana gudang akan dibangun : Keadaan tanah Besar dan kecilnya beban angin

    Bentuk yang dipilih tentunya akan menentukan cara penyelesaian struktur dan biayanya.

    a. Konstruksi kap rangka sendirol

    Konstruksi kuda-kuda dengan tumpuan A sendi, B rol merupakan konstruksi statis

    tertentu, maka penyelesaian statikanya dengan statis tertentu. Namun sering didalam

    praktek dibuat A sendi, B sendi, dengan demikian konstruksi menjadi statis tak tentu.

    Tetapi sering diselesaikan dengan cara pendekatan dengan menganggap perletakan A =

    B didalam menerima beban H.

    RAH = RBH =2

    H

    Untuk mencari gaya-gaya batangannya dapat digunakan cara :

    Cremona Keseimbangan titik Ritter Dan lain-lain

    K di k d k k d k d di l k k l A bil di k i k l

    Asendi B rol

    sendi

    A B

    H

    H/2 H/2=RBH

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    18/168

    Karena itu untuk mendukung kuda-kuda ini, harus dipakai kolom dengan perletakan

    bawah jepit.

    Bila gaya H bekerja maka struktur/konstruksi ini akan stabil/kokoh. Pada perletakan

    bawah kolom terjadi gaya V, H dan M. Besarnya M = hH

    .2

    adalah cukup besar. Maka

    bila struktur ini yang dipilih pada tanah yang jelek, pondasinya akan mahal.

    Dicari penyelesaian suatu bentuk struktur agar pondasi tidak terlalu mahal.

    b. Kuda-kuda dihubungkan dengan pengaku pada kolom1. Kuda-kuda dengan pengaku dan perletakan bawah kolom jepitan.

    Struktur dengan sistem ini cukup kaku dan memberikan momen M lebih kecil dari

    pada struktur sebelumnya.

    S S

    H

    akan roboh

    sendi sendi

    H

    jepit

    H2

    H2

    H2

    VM

    h

    jepitH2

    VM= H

    2= h

    H

    e

    c

    h1

    f

    d

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    19/168

    Struktur semacam ini adalah statis tak tentu, maka statistikanya diselesaikan

    dengan cara statis tak tentu.

    Namun sering didalam prkateknya diselesaikan dengan cara pendekatan/sederhana

    yaitu :

    - Bila beban vertikal (gravitasi) yang bekerja, struktur dianggap statis tertentu,yang bekerja pada kolom gaya V saja. Selanjutnya gaya-gaya batang KRB

    dicari dengan : Cremona, Kesetimbangan Titik, Ritter, dan sebagainya.

    - Bila beban H bekerja, dianggap terjadi titik balik (= inflection point) terjadiditengah-tengah yaitu S1 dan S2.

    M pada titik balik = 0 (seperti sendi)

    Gaya geser pada S1 dan S2 adalah =2H

    M pada kolom bawah = axH

    2

    V dapat dicari dengan MS2 = 0, dari seluruh struktur S1 C E F D S2.

    Dengan meninjau kolom S1 . CE :

    1. ME = 02

    Hx (h1 + a)(a) cos 2 x h1 = 0 (a) didapat

    2. KV = 0-V + (a) sin 2(c) sin 2 = 0 (c) didapat

    3. MS1 = 02

    Hx (h1 + a)(b) x (h1 + a)(c) cos 1 (h1 + a)

    a

    h1

    c

    b

    a

    e

    c

    H/2

    jepit

    a

    H2

    H2

    S1Titik balik

    a

    h1

    c

    b

    a

    E

    c

    H2

    S1

    H2

    y

    1

    2

    V dapat dicari dengan MS2=0dari seluruh struktur S1 C E F D S2

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    20/168

    c

    S1

    b

    a

    anginw

    w

    w

    h

    h1

    sendi sendi

    c

    b

    a

    h

    h1

    sendi sendi

    c

    b

    a

    ALTERNATIF

    sendi sendi

    S

    RAHA

    RBH

    2. Kuda-kuda dengan pengaku dan perletakan bawah kolom sendi.

    Struktur ini sama seperti pada perletakan bawah kolom jepit. Gaya batang (a), (b) dan

    (c) dapat dihitung seperti sebelumnya, hanya mengganti jarak a dengan h.

    Keuntungan kolom dengan perletakan sendi ini adalah :

    - Momen pada perletakan bawah/sendi = 0- Momen pada pondasi menjadi kecil, pondasinya menjadi murah- Namun momen pada kolomnya menjadi besar 2 kali dari pada kolom perletakan

    jepit (h = 2a)

    c. Konstruksi 3 SendiKonstruksi ini adalah statis tertentu.

    Dicari reaksi diperletakan dengan

    persamaan :

    0

    0

    0

    0

    SMdan

    M

    V

    H

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    21/168

    sendijepit

    Sambungankaku

    sendijepit

    BA

    d. Konstruksi Portal Kaku (Gable Frame)Konstruksi ini adalah statis tak tentu.

    Diselesaikan dengan cara cross,

    clapeyron, slope deflection, tabel, dan

    sebagainya.

    Gaya yang bekerja pada batang-

    batangnya N, D dan M.

    Batang menerima Nu dan Mu

    perhitungan sebagai beam column.

    STABILITAS STRUKTUR / KONSTRUKSI

    Yang telah dibicarakan adalah konstruksi/struktur yang seolah-olah pada suatu bidang.

    Konstruksi dalam bidang ini memang stabil, karena sudah diperhitungkan terhadap

    gaya-gaya yang bekerja pada bidang tersebut.

    Dalam kenyataannya konstruksi adalah berbentuk ruang, sehingga secara keseluruhan

    konstruksi belum stabil, maka perlu diatur lagi dalam arah yang lain.

    Contoh

    Pada bidang kuda-kuda, konstruksi ini stabil, sebab sudah diperhitungkan terhadapbeban yang bekerja yaitu P dan H (angin / gempa)

    Pada bidang yang bidang kuda-kuda, bila ada beban H bekerja dalam arah ini,konstruksi akan roboh/terguling, jadi masih labil. Maka perlu distabilkan dalam arah

    ini.

    Konstruksi untuk memberikan stabilitas dalam arah ini dinamakan :

    Ikatan angin

    H P

    PP

    P

    Kolom

    Kuda-kuda

    Ikatan Angin

    Gording

    Kolom

    Kolom

    Kuda-kuda

    Kuda-kuda

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    22/168

    1

    H1

    2

    H2

    5. BANGUNAN GUDANG DENGAN IKATAN ANGIN DAN IKATANMONTAGE (PEMASANGAN)

    Untuk menjaga kestabilan struktur rangka kuda-kuda akibat tiupan angin/gempa

    diberikan ikatan angin dalam arah memanjang gudang. Ikatan angin bersama-sama

    dengan gording dan rangka kuda-kuda membentuk suatu rangka batang.

    Karena ikatan angin ini diperlukan untuk menjamin stabilitas dalam arah memanjang

    gudang, biasanya ditempatkan pada daerah ujung-ujung gudang saja. Sedangkan bila

    gudangnya cukup panjang, maka diantaranya ditempatkan lagi ikatan-ikatan

    pemasangan/Montage.

    Rencana / Denah Atap

    - Seringnya dipasang ikatan angin memanjang, untuk memperkaku bidang atap arahmelintang.

    Penggantung gording dipasang pada semua gording Ikatan angin pada dinding /kolom untuk meneruskan beban angin ke pondasi Biasanya untuk ikatan angin digunakan batang lemas. Batang ini hanya dapat menahan

    gaya tarik, tidak dapat menahan gaya tekan.

    Bila ada H1, yang bekerja batang (1) tarik

    Bila ada H2, yang bekerja batang (2) tarik

    a

    Ikatanangin

    dk=(3-9)m

    penggantung

    gording dk dk dk

    Ikatanmontage

    Ikatanangin

    angin

    Contoh :

    Kuda-kuda

    Kuda-kuda

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    23/168

    Bentuk Dari Ikatan Angin Dan Ikatan Montage (Pemasangan)

    1. Pada Gudang Tertutup2. Pada Gudang Terbuka

    1. Ikatan angin pada gudang tertutupContoh

    Gavel / Portal Akhir / End Frame

    - Letak regel vertikal sesuai dengan titik-titik rangka ikatan angin pada atap- Regel horizontal dipasang sesuai dengan panjang seng untuk dinding

    Catatan (anggapan konservatif) :

    - Bila dinding dipakai dingin bata bata, dianggap tidak tahan angin, perludi ik i d di di

    penggantung gording

    pada dinding

    Ikatan angin pada atap Kuda-kuda

    Regel/Gewel

    Pintu

    M.Tanah

    Ikatan angin pada

    dinding/kolom

    Pintu

    Ikatan angin

    gording 2

    Kuda-kuda

    Kolom/regel vertikal

    Regel horizontal

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    24/168

    2. Ikatan Angin pada Gudang Terbuka (tanpa dinding)

    - Bentuk lain ikatan memanjang

    - Termasuk tepi/akhir dipasang kuda-kuda- Pengaku/bracing/ikatan memanjang pada kolom biasanya dipasang sepanjang

    bangunan.

    - Untuk kuda-kuda dengan bentang yang besar > 40 m, pengaku/bracing/ikatanmemanjang dipasang juga pada rangka kuda-kuda.

    Kuda-kuda

    M.Tanah

    Kolom-kolomPengaku/bracing/ikatan memanjang

    gording 2

    Kuda-kuda

    Kuda-kuda

    Ikatan angin pada atap

    Kuda-kuda

    Kolom

    Ikatan memanjang

    Kolom

    Ikatan gigi anjing

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    25/168

    BEBAN YANG BEKERJA AKIBAT TIUPAN ANGIN

    Pada Gudang Tertutup

    Pada regel vertikal / kolom(3)q = (c . w . a) , dimana a adalah jarak regel-regel vertikal

    R3 = q . h3

    M =8

    1q . h3

    2

    N = berat atap + dinding + kolom

    Maka pada regel/kolom (3) bekerja beban-beban Mu, Nu perhitungan sebagai

    beamcolumn.

    Analog untuk regel (1), (2), dan (4).

    Beban yang bekerja pada ikatan angin pada atap adalah :

    R1, R2, R3, R4 = gaya yang didapat dari reaksi pada regel (1), (2), (3) dan (4). Akibat

    dari beban angin ini, maka dapat dicari yang bekerja pada rangka batang ikatan angin.

    - Batang atas kuda-kuda mendapat beban tambahanGording mendapat beban tambahan

    q=...k

    g/m'

    N

    R3

    h3

    a N Kuda-kuda

    N

    R3

    N

    a a a a

    =(3-4)m

    1 2 3 4 3 2 1

    dk

    R Batang Atas Kuda-kuda R=(R1+R2+R3+R4)

    Gording

    R1

    2

    Ikatan angin

    R2 R3 R4 R3 R2 R1

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    26/168

    Sebagai gording terjadi Mu

    Sebagai rangka ikatan angin terjadi Nu perhitungan gording sebagai beam

    column.

    Dengan jarak L bracing, dapat diambil jarak-jarak dari baut pengikat seng

    gelombang.

    Ikatan angin pada dinding

    Koefisien angin C :

    Pada gevel c = 0,9 Pada dinding // c = - 0,4* Angin bertiup pada dinding gevel (garis tidak terputus-putus)* Angin bertiup pada dinding samping (garis putus-putus)

    Did l hi k b b ik i d di di k d h i i i h

    LSeng Gelombang

    c=0,9

    0,4

    GewelAngin 0,9

    0,41 Angin

    2

    beban Px,Py

    NN

    qx,qy

    Jarak kuda-kuda

    sebagai gording

    sebagai ikatan angin

    y

    y

    x

    x

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    27/168

    Gaya yang bekerja pada Ikatan Angin DindingContoh

    R = (R1 + R2 + R3 +2

    4R )

    V =

    L

    fRfRfR

    .2

    ..2.2 443332

    Diterima oleh kolom.

    Dari beban beban ini, maka dapat dihitung gaya-gaya pada rangka batang ikatan

    angin dinding.

    - Regel horisontal (2) menerima beban : Beban mati qy My =

    8

    1qy

    2

    3

    L

    Beban angin c = 0,9; 0,4 dan 0,4; 0,9Beban angin qx Mx =

    8

    1qx . L

    2

    Beban normal N angin dari regel (=R)

    Regel horisontal (2) menerima Mux, Muy dan N perhitungan sebagai beam

    column.

    - Regel horisontal (1) menerima beban : Beban mati qy My =

    8

    1qy

    2

    3

    L

    R1

    R2

    R3

    R4

    R1

    R2

    R3

    f4f3

    f2

    V

    V

    Kolom

    Ikatan angin

    pada dindingL

    V V

    R 1

    2

    1

    1

    Kolom

    L

    L

    Kolom

    3L

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    28/168

    R

    KOLOM

    Beban angin pada Ikatan Angin GevelContoh

    Pada Gudang Terbuka

    - Angin bertiup pada bidang atap (= angin 1) ditahan oleh kuda-kuda dan kolom- Angin bertiup pada // bidang atap atau bidang kuda-kuda (= angin 2)

    menabrak kuda-kuda, ditahan oleh ikatan angin :

    Ikatan angin pada atap Ikatan/bracing/pengaku memanjang pada kolom.

    Merupakan struktur statis tak tentu

    penyelesaian statikanya kuda-kuda dengan

    kolom.

    Beban pada akhirnya, harus sampai ke pondasi.

    Kolom Kuda2Angin

    Luas bidang yang diperhitungkan

    ditiup anginIkatan angin gewel

    Diterima oleh ikatan angin gewel

    Kuda-kuda

    Kuda-kuda

    Kolom

    Kolom

    R

    R

    Angin1

    Angin2

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    29/168

    Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan untuk Pertimbangan Batang

    * Pada Konstruksi rangka batang kuda-kuda Pada batang tarik diperhitungkan Anetto Pada batang tekan diperhitungkan panjang tekuk Lk

    Lkx : Panjang tekuk arah vertikal

    Lky : Panjang tekuk arah horizontal

    * Konstruksi console / Cantilever

    Lkx : Panjang tekuk arah vertikal =

    Lky : Panjang tekuk arah horizontal = 4

    Jika diberi ikatan khusus seperti tergambar maka Lky 2

    Lk y

    Lk x

    y

    xIkatan angin

    y

    x

    gording

    Ikatan khusus

    Batang tekan di bawah, tidakada gording dan ikatan angin

    Kuda-kuda

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    30/168

    Pre - Eliminary Design

    1Perencanaan Atap

    1.1 Merencanakan Pola Beban

    Pola Beban Diambil dari peraturan Pembebanan Indonesia untuk gedung 1983

    1.1.1 Merencanakan Beban Mati ( Berdasarkan Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung )

    a. Atap

    Berat asbes : 10.3

    Berat Profil : Menyesuaikan Perencanaan

    Berat Pengikat dll : 10 % dari Berat Total

    1.1.2 Merencanakan Beban Hidup ( Berdasarkan Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung )

    a. Beban Hidup Terbagi Rata ( Atap ) :

    25 0

    20 20

    ambil q = 20

    kg/m2

    =

    q = (40 - 0.8 ) = kg/m2 kg/m2

    kg/m2

    Perencanaan Atap

    Merencanakan Pola Beban

    Data Perencanaan

    Perencanaan Dimensi Gording

    Perencanaan Gording Ujung

    Perencaan Penggantung Gording

    Perencanaan Ikatan Angin

    Merencanakan

    Pola Beban

    Beban Mati Beban Hidup Beban Angin

    BebanPenutupAtap

    BebanTerbagi Rata

    Beban ProfilBeban

    Pengikat dllBeban

    Terpusat

    BebanTekananAngin

    Beban AnginHisap

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    31/168

    b. Beban Hidup Terpusat ( Atap )

    P = 100 kg

    1.1.3 Merencanakan Beban Angin ( Berdasarkan Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung )

    a. Beban Tekanan AnginBangunan Jauh dari Pantai -> asumsi Tekanan Angin : 30

    = 0.1

    Angin Tekan = C x W = 3

    Angin Hisap = 0.4 x W = 12

    1.2 Data - Data perencanaan

    Data Atap

    Jenis : Asbes Gelombang

    Tebal : 5 mm

    Berat : 10.3 kg/m2

    Lebar Gelombang : 110 mm

    Kedalaman Gelombang : 57 mm

    Jarak Miring Gording : 110 cm

    Jarak Kuda-Kuda (L) : 400 cm

    Sudut Kemiringan Atap : 0.44 rad = 25 0

    1.3 Perencanaan Dimensi Gording

    kg/m2

    Koefisien Angin (C) tekan = (0.02 - 0.4)

    kg/m2

    kg/m2

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    32/168

    1.3.1 Perencanaan Profil WF untuk Gording Dengan ukuran :

    WF 100 x 50 x 5 x 7

    A = 11.85 tf = 7 mm Zx = 41.8

    W = 9.3 kg/m Ix = 187 Zy = 8.94

    a = 100 mm Iy = 14.8 h = 70 mm {=D - 2 x (tf + r)}

    bf = 50 mm tw = 5 mm

    iy = 1.12 cm ix = 3.98 cm

    Mutu Baja = BJ 37

    fu = 3700 370 Mpa

    fy = 2400 240 Mpa

    1.3.2 Perencanaan Pembebanan

    1.3.2.1 Perhitungan Beban

    Beban Mati

    Berat Gording = 9.3 kg/m

    Berat Asbes Gelombang = w x l

    = 10.3 x 1.1 = 11.33 kg/m

    Berat Total = 20.63 kg/m

    alat Pengikat dll 10 % = 0.1 x 20.63 = 2.06 kg/m

    = 22.69 kg/m

    Beban Hidup

    40 - 20 = 20

    q = 20

    = 0.997 x 20.00 = 19.94 kg/m

    = 100 kg

    Beban Angin

    Tekanan Angin = 30

    Angin Tekan = 3

    Angin Hisap = 12 (menentukan = q)

    0.997 x 12.00 = 11.96 kg/m

    Beban Mati + Beban Hidup > dari Beban Angin Hisap : 22.69 + 19.94 > 11.96

    Beban Angin Hisap tidak perlu diperhitungkan ==> 3 kg/m

    1.3.2.2 Perhitungan Momen Akibat Beban thp Sbx dan Sby

    Beban Mati0.13 x ( 22.69 x 0.91 x 16 ) = 41.13 kgm

    0.13 x ( 22.69 x 0.42 x 1.78 ) = 2.13 kgm

    Beban Hidup Terbagi Rata

    0.13 x ( 19.94 x 0.91 x 16 ) = 36.25 kgm

    0.13 x ( 19.94 x 0.42 x 1.78 ) = 1.87 kgm

    Beban Hidup Terpusat

    0.25 x ( 100 x 0.91 x 4 ) = 90.63 kgm

    0.25 x ( 100 x 0.42 x 1.33 ) = 14.09 kgm

    cm2 cm3

    cm4 cm3

    cm4

    kg/cm2 =

    kg/cm2 =

    qD

    Beban Terbagi Rata = (40 - 0.8 ) = kg/m2

    kg/m2

    qL

    = jarak gording horisontal x q

    Beban Hidup Terpusat, PL

    kg/m2

    kg/m2

    kg/m2

    q = jrk gording horisontal x angin hisap =

    qw

    =

    MXD

    = 1/8 (qD

    x cos) L2 =

    MYD

    = 1/8(qDxsin xL/3)2 =

    MXLD

    = 1/8 (qL

    x cos) L2 =

    MYL

    = 1/8(qLxsinxL/3)2 =

    MXL

    = 1/4 (qL

    x cos) L=

    MYL

    = 1/4(qL

    x sin)(L/3)=

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    33/168

    Beban Angin Terbagi Rata

    = 0.13 x 3 x 16 = 6 kgm

    * Mu Beban Mati ,Beban Angin dan Beban Hidup Terbagi RataSumbu X Sumbu Y

    41.13 kgm 2.13 kgm

    36.25 kgm 1.87 kgm

    Mw = 6 kgm

    1.2 x 41.13 + 1.6 x 36.25 + 0.8 x 6 = ### kgm

    1.2 x 2.13 + 1.6 x 1.87 + 0.8 x 0 = 5.55 kgm

    * Mu Beban Mati, Beban Angin dan Beban Hidup Terpusat

    Sumbu X Sumbu Y

    41.13 kgm 2.13 kgm

    90.63 kgm 14.09 kgm

    Mw = 6 kgm

    1.2 x 41.13 + 1.6 x 90.63 + 0.8 x 6 = ### kgm

    1.2 x 2.13 + 1.6 x 14.09 + 0.8 x 0 = 25.1 kgm

    1.3.3 Kontrol Kekuatan Profil

    1.3.3.1 Penampang Profil

    Untuk Sayap Untuk Badan

    bf

    170 h

    16802 tf fy tw fy

    50

    170 70

    1680

    2 7 240 5 240

    3.57 10.97 14.0 108.4

    OK OK

    Penampang Profil Kompak, maka Mnx = Mpx

    1.3.3.2 Kontrol Lateral Buckling

    500 mm = 50 cm

    1.76 x xE

    fy

    = 1.76 x 1.12 x200000

    = 56.90 cm240

    Ternyata : < maka : Mnx = Mpx

    Mnx = Mpx = Zx . Fy = 41.8 x 2400 = ### Kgm

    Mny = Zy ( satu sayap ) * fy

    =

    = 0.25 x 0.7 x 5 2 x 2400 = 10500 kgcm

    = 105 kgm

    MXW

    = 1/8 x qw

    x L

    1.3.3.3 Besar Momen Berfaktor ( Mu = 1.2 MD

    + 1.6 ML+ 0.8 M

    W)

    MD

    = MD

    =

    ML

    = ML

    =

    MUX

    =

    MUY

    =

    MD

    = MD

    =

    ML

    = ML

    =

    MUX

    =

    MUY

    =

    Jarak Baut Pengikat / pengaku lateral = LB

    =

    LP

    = iY

    LB

    LP

    1/4 x tf x bf2 x fy

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    34/168

    1.3.3.3 Persamaan Iterasi

    Mux+

    Muy 1

    Beban Mati , Beban Angin dan Beban Hidup Terbagi Rata

    112.164+

    5.554 10.9 x ### 0.9 x 94.5

    0.12 + 0.07 1

    0.19 1 OK

    Beban Mati , Beban Angin dan Beban Hidup Terpusat

    199.170+

    25.097

    1

    0.9 x ### 0.9 x 105

    0.2 + 0.27 1

    0.46 1 OK

    1.3.3.4 Kontrol Lendutan Profil

    Lendutan Ijin f =L

    =400

    = 2.22 cm180 180

    Lendutan Akibat Beban Merata (1)

    fx =5

    x =5 x 0.43 x 0.91 x 400 4

    384 E x Ix 384 x 2000000 x 187

    = 0.34 cm

    fy =5

    x =5 x 0.43 x 0.42 x ### 4

    384 E x Iy 384 x 2000000 x 14.8

    = 0.03 cm

    Lendutan Akibat Beban Terpusat (2)

    fx =5

    xP

    =1 x 100 x 0.91 x 400 3

    384 E x Ix 48 x 2000000 x 187

    = 0.32 cm

    fy =5

    xP

    =1 x 30 x 0.42 x ### 3

    384 E x Iy 48 x 2000000 x 14.8

    = 0.02 cm

    Lendutan Akibat Beban Angin merata (3)

    fx =5

    x =5 x 0.03 x 0.91 x 400 4

    384 E x Ix 384 x 2000000 x 187= 0.02 cm

    fy =5

    x =5 x 0.03 x 0.42 x ### 4

    384 E x Iy 384 x 2000000 x 14.8

    = 0 cm

    Lendutan total yang terjadi

    =

    = ( 0.34 + 0.32 + 0.02 0.03 + 0.02 + 0

    b . Mnx b . Mny

    qD + L cos L4

    qD + L sin (L/3)4

    cos L3

    sin L3

    qW cos L4

    qW sin (L/3)4

    ftot

    = fx2 + fy2 (fx1 + fx2 + fx3)2 + (fy

    1+ fy

    2+ fy

    3)2

    )2

    + ( )2

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    35/168

    0.69 cm < 2.22 cm OK

    1.4 Perencanaan Penggantung Gording

    1.4.1 Data Penggantung Gording

    Jarak Kuda - Kuda (L) = 400 cm

    Jumlah Penggantung Gording = 2 buah

    Jumlah Gording = 9 buah

    Jarak Penggantung gording = ### cm

    1.4.2 Perencanaan Pembebanan

    Beban Mati

    Berat Sendiri Gording = 9.3 kg/m

    Berat Asbes gelombang = 11.33 kg/m

    = 20.63 kg/m

    Alat Pengikat dll 10 % = 0.1 x 20.63 = 2.06 kg/m

    = 22.69 kg/m

    x x L / 3

    = 22.69 x 0.42 x 1.33 = 12.787 kg

    Beban Hidup

    40 - 0.8 = 20

    q = 20

    = 0.997 x 20.00 = 19.94 kg/m

    x x L / 3

    = 19.94 x 0.42 x 1.33 = 11.235 kg

    = 100 kg

    x

    = 100.0 x 0.42 = 42.262 kg

    Beban Angin

    Angin Tekan = q = 3

    = 0.997 x 3.00 = 2.99 kg/m

    x x L / 3

    = 2.99 x 0.42 x 1.33 = 1.685 kg

    1.4.3 Perhitungan Gaya

    1.4.3.1 Penggantung Gording Tipe A

    = 1.2 x 12.8 + 1.6 x ( 11.2 + 42.3 ) + 0.8 x 1.7

    = 102.29 kg

    = 102.29 x 9 = 920.60 kg

    1.4.3.1 Penggantung Gording Tipe B

    ftot

    = fijin

    =

    qD

    RD

    = qD sin

    Beban Terbagi Rata = (40 - 0.8 ) = kg/m2

    kg/m2

    qL = jarak gording horisontal x q

    RL

    = qL sin

    Beban Terpusat = PL

    RL

    = PL sin

    kg/m2

    qW

    = jarak gording horisontal x q

    RW

    = qW sin

    RA

    = 1.2 RD

    + 1.6 RL

    + 0.8 RW

    RA total

    = Ra x jumlah Gording

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    36/168

    panjang miring gording=

    110= 0.83

    L / 3 133.33

    39.52

    =920.60

    = 1446.607 kgsin 39.52

    1.4.4 Perencanaan Batang Tarik

    Pu = 1446.607 kg

    BJ 37 fu = 3700

    fy = 2400

    1.4.4.1 Kontrol Leleh

    Pu = . fy . Ag ; dengan = 0.9

    Ag perlu = Pu = 1446.607

    = 0.670 fy 0.9 x 2400Tidak Menentukan

    1.4.4.2 Kontrol Putus

    Pu = . fu . 0,75 Ag ; dengan = 0.75

    Ag perlu = Pu = 1446.607= 0.7

    fu 0.75 0.75 x 3700 x 0.75

    Menentukan

    d =Ag x 4

    =0.7 x 4

    = 0.94 cm

    ==> Pakai d = 10 mm

    1.4.5 Kontrol Kelangsingan

    Jarak Penggantung Gording = ### cm

    Panjang Rb =

    = 133.33 2 + 110 2

    = ### cm

    Cek :d >

    Panjang Rb

    500

    1 >172.85

    500

    1 > 0.35 OK

    1.5 Perencanaan Ikatan Angin Atap

    1.5.1 Data Perencanaan Ikatan Angin Atap

    Tekanan Angin W = 30

    = 0.9

    = 0.4

    300 cm 200 cm = 0.44 rad = 25 0

    arctan =

    = o

    RB

    =R

    A

    sin

    RB

    =

    kg/cm2

    kg/cm2

    cm2

    cm2

    Ag perlu = 1/4 . . d2

    (jarak penggantung gording)2 + (panjang miring gording)2

    kg/m2

    Koefisien Angin Ctekan

    Koefisien Angin Chisap

    a1 = a2 =

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    37/168

    1.5.2 Perhitungan Tinggi Ikatan Angin ( h )

    9 m

    9 + 2 x tg 0.44 = 9.93 m

    9 + 4 x tg 0.44 = 10.87 m

    9 + 6 x tg 0.44 = 11.8 m

    9 + 9 x tg 0.44 = 13.2 m

    1.5.3 Perhitungan Gaya - Gaya yang Bekerja

    R = 1/2 . W . C . a . h

    0.50 x 30 x 0.9 x 1 x 9 = 121.5 kg

    0.50 x 30 x 0.9 x 2 x 9.93 = ### kg

    0.50 x 30 x 0.9 x 2 x 10.87 = ### kg

    0.50 x 30 x 0.9 x 2.5 x 11.8 = ### kg

    0.50 x 30 x 0.9 x 3 x 13.2 = ### kg

    Rtotal = ( R1+R2+R3+R4+(R5/2)) = 121.5 + 268.18 + 293.36 + ### + ###

    = 1348.454 kg

    1.5.4 Perencanaan Dimensi Ikatan Angin

    1.5.4.1 Menghitung gaya Normal

    tg =2

    = 0.54

    = 26.57 0

    R1 = 121.5 kg

    Rtotal = 1348.454 kg

    Gaya Normal Gording Akibat Angin Dimana untuk angin tekan C = 0.9

    dan untuk angin hisap C = 0.4

    N =x

    =0.4 x 1348.454

    = 599.31 kg0.9

    1.5.4.2 Menghitung gaya Pada Titik Simpul

    Pada Titik Simpul A

    V = 0

    ===> S1 = - Rtotal ===> S1 = ### kg

    H = 00

    Pada Titik Simpul B

    EV = 0

    - ( - )=

    - ( 121.5 - ### )

    cos cos 26.57

    -1643.458 kg

    1.5.5 Perencanaan Batang Tarik

    Pu = = -1643.46 x 1.6 x 0.75 = -1972.150 kgBJ 37 fu = 3700

    h1

    =

    h2=

    h3

    =

    h4 =h

    5=

    R1

    =

    R2

    =

    R3

    =

    R4=

    R5

    =

    Chisap

    Rtotal

    Ctekan

    Rtotal

    + S1

    = 0

    S2

    =

    R1

    + S1

    +S3

    Cos = 0

    S3

    = R1

    S1

    S3

    =

    S3 x 1.6 x 0.75kg/cm2

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    38/168

    fy = 2400

    1.5.5.1 Kontrol Leleh

    Pu = . fy . Ag ; dengan = 0.9

    Ag perlu = Pu = 1972.150

    = 0.913 fy 0.9 x 2400Tidak Menentukan

    1.5.5.2 Kontrol Putus

    Pu = . fu . 0,75 Ag ; dengan = 0.75

    Ag perlu = Pu = 1972.150= 0.95

    fu 0.75 0.75 x 3700 x 0.75

    Menentukan

    d =Ag x 4

    =0.95 x 4

    = 1.1 cm ==> Pakai d = 11 mm

    1.5.6 Kontrol Kelangsingan

    Jarak kuda-kuda = 400 cm

    = 400 2 + 110 2

    = ### cm

    Cek :d >

    500

    1.1 > 414.85500

    1.1 > 0.83 OK

    1.6 Perencanaan Gording Ujung

    1.6.1 Perencanaan Pembebanan Mntx , Mnty dan Gaya Normal Akibat Angin

    Gording Ini adalah Balok Kolom. Akibat beban mati dan beban hidup Menghasilkan Momen Lentur

    Besaran Diambil Dari Perhitungan Gording

    = 199.170 x 0.75 = 149.377 kgm

    = 25.097 x 0.75 = 18.823 kgm

    1618.144 kg

    1.6.2 Perencanaan Profil Gording Ujung

    WF 100 x 50 x 5 x 7

    A = 11.85 cm2 tf = 7 mm Zx = 41.8 cm3

    W = 9.3 kg/m Ix = 187 cm4 Zy = 8.9 cm3

    a = 100 mm Iy = 14.8 cm4 h = 70 mm {=D - 2 x (tf + r)}

    bf = 50 mm tw = 5 mm

    iy = 1.12 cm ix = 3.98 cm

    Mutu Baja = BJ 37

    fu = 3700 370 Mpa

    kg/cm2

    cm2

    cm2

    Ag perlu = 1/4 . . d2

    Panjang S3

    = (jarak kuda-kuda)2 + (jarak miring gording)2

    Panjang S3

    Mntx

    = MUX (1.2 D + 1.6 L + 0.8 W)

    x 0.75

    Mnty

    = MUY (1.2 D + 1.6 L + 0.8 W)

    x 0.75

    Nu = 1.6 x Rtotal

    (dari ikatan angin atap) x 0.75 =

    kg/cm2 =

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    39/168

    fy = 2400 240 Mpa

    1.6.3 Kontrol Tekuk Profil

    Lkx = 400 cm ==> x =Lkx

    =400

    = 100.5ix 3.98

    Ncrbx = = 2 x 2000000 x 11.85

    100.5 2

    = 23157.64 kg

    Lky = 50 cm ==> y =Lkx

    =50

    = 44.64iy 1.12

    Ncrby = = 2 x 2000000 x 11.85

    44.64 2

    = 117366.49 kg

    Tekuk Kritis adalah arah X, Karena x > y 2.29

    Pn =Ag x fy

    =11.85 x 2400

    = 12437.136 kg 2.29

    Pu=

    1618.144= 0.15 < 0.2 (Pu = Nu)

    Pn 0.85 x 12437.136

    Pakai Rumus =

    Pu+

    Mux+

    Muy 1

    2 x x Mnx x Mny

    1.6.4 Perhitungan Faktor Pembesaran Momen

    Gording dianggap tidak bergoyang, maka :

    Mux = Mntx . SbxSbx =

    Cmx 1

    1 - (Nu

    )Ncrbx

    Untuk elemen Beban Tranversal, ujung sederhana

    Cmx = 1

    Sbx =1

    = 1.08

    1 - (1618.144

    )23157.64

    Sbx = 1.08 > 1

    Sbx = 1.08

    Muy = Mnty * SbySby =

    Cmy 1

    1 - (Nu

    )Ncrby

    Untuk elemen Beban Tranversal, ujung sederhana

    Cmy = 1

    Sby =1

    = 1.01

    1 - (1618.144

    )117366.49

    Sby = 1.01 > 1

    kg/cm2 =

    2 . E . A

    x 2

    2 . E . A

    y 2

    =

    c . Pn b b

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    40/168

    Sby = 1.01

    1.6.5 Perhitungan Momen Ultimate Sbx dan Sby

    Mux = Sbx . Mntx = 1.08 x 149.377 = 160.599 kgm

    Muy = Sby . Mnty = 1.08 x 18.823 = 20.237 kgm

    1.6.6 Perhitungan Persamaan Interaksi

    Mnx = 1003 kgm Mny = 105 kgm

    Pu+

    Mux+

    Muy 1

    2 x x Pn x Mnx x Mny

    1618.144+

    160.599+

    20.237 1

    2 x 0.85 x 12437.136 0.9 x 1003 0.9 x 105

    0.47 1

    OK

    c b b

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    41/168

    Pre - Eliminary Design

    2Perencanaan Dinding2.1 Data - Data perencanaan

    Data Dinding :Jenis : Seng Gelombang

    Tebal : 4 mm

    Berat : 4.15

    Kedalaman Gelombang : 25 mm

    Jarak Kolom Dinding (L) : 400 cm

    Jarak Gording Lt Dasar : 125 cm

    Jarak Gording Lt 1 : 100 cm

    2.2 Perencanaan Regel Balok ( Dinding Samping )

    2.2.1 Perencanaan Profil WF untuk Regel Balok Dinding Dengan ukuran :

    WF 100 x 50 x 5 x 7A = 11.85 cm2 tf = 7 mm Zx = 41.8 cm3

    W = 9.3 kg/m Ix = 187 cm4 Zy = 8.94 cm3

    a = 100 mm Iy = 14.8 cm4 h = 70 mm {=D - 2 x (tf + r)}

    bf = 50 mm tw = 5 mm Sx = 37.5 mm

    iy = 1.12 cm ix = 3.98 cm

    r = mm

    Mutu Baja = BJ 37

    fu = 3700 370 Mpa

    fy = 2400 240 Mpa

    2.2.2 Perencanaan Pembebanan

    2.2.2.1 Perhitungan BebanBeban Mati

    Lantai Dasar

    Berat Gording = 9.3 kg/m

    Berat Seng Gelombang = 4.15 x 1.25 = 5.19 kg/m

    Berat Total = 14.49 kg/m

    alat Pengikat dll 10 % = 0.1 x 14.49 = 1.45 kg/m

    Berat Total = 15.94 kg/m

    0.13 x 15.94 x 1.78 = 3.54 kg/m

    Lantai 1

    Berat Gording = 9.3 kg/m

    Berat Seng Gelombang = 4.15 x 1 = 4.15 kg/mBerat Total = 13.45 kg/m

    alat Pengikat dll 10 % = 0.1 13.45 = 1.35 kg/m

    Berat Total = 14.8 kg/m

    0.13 x 14.8 x 1.78 = 3.29 kg/m

    Beban Angin

    Lantai Dasar

    Tekanan Angin = 30

    Angin Tekan ( C = 0.9 ) = 0.9 x 30 = 27

    q = Angin Tekan x Jarak Gording = 27 x 1.25 = 33.75 kg/m

    Angin Hisap ( C = 0.4 ) 0.4 x 30 = 12

    q = Angin hisap x Jarak Gording = 12 x 1.25 = 15 kg/m

    kg/m2

    kg/cm2 =

    kg/cm2 =

    Myd = 1/8 x q x (L/3)2 =

    Myd = 1/8 x q x (L/3)2 =

    kg/m2

    kg/m2

    kg/m2

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    42/168

    Akibat Beban Angin yg Tegak Lurus Dinding (tarik) :

    0.13 x 33.75 x 16 = 67.5 kgm

    N = q x Jarak Gording = 15 x 1.25 = 18.75 kg (Tarik)

    Akibat Beban Angin yg Tegak Lurus Gevel (tekan) :

    0.13 x 15 x 16 = 30 kgm

    N = q x Jarak Gording = 33.75 x 1.25 = 42.19 kg (Tekan)

    Lantai 1

    Tekanan Angin = 30

    Angin Tekan ( C = 0.9 ) = 0.9 x 30 = 27

    q = Angin Tekan x Jarak Gording = 27 x 1 = 27 kg/m

    Angin Hisap ( C = 0.4 ) 0.4 x 30 = 12

    q = Angin hisap x Jarak Gording = 12 x 1 = 12 kg/m

    Akibat Beban Angin yg Tegak Lurus Dinding (tarik)

    0.13 x 27 x 16 = 54 kgm

    N = q x Jarak Gording = 12 x 1 = 12 kg (Tarik)

    Akibat Beban Angin yg Tegak Lurus Gevel (tekan)

    0.13 x 12 x 16 = 24 kgm

    N = q x Jarak Gording = 27 x 1 = 27 kg (Tekan)

    2.2.3 Kombinasi Pembebanan

    Lantai Dasar

    1. U = 1.4 D

    Muy = 1.4 x 3.54 = 4.96 kgm

    Akibat Beban Angin yg Tegak Lurus Dinding (tarik) :

    Mux = 1.2 x 0 + 1.3 x 67.5 + 0.5 x 0 + 0.5 x 0

    = 87.75 kgm

    Muy = 1.2 x 3.54 + 1.3 x 0 + 0.5 x 0 + 0.5 x 0

    = 4.25 kgm

    Nu = 1.2 x 0 + 1.3 x 18.75 + 0.5 x 0 + 0.5 x 0

    = 24.38 kg

    Akibat Beban Angin yg Tegak Lurus Gevel (tekan) :

    Mux = 1.2 x 0 + 1.3 x 30 + 0.5 x 0 + 0.5 x 0

    = 39 kgm

    Muy = 1.2 x 3.54 + 1.3 x 0 + 0.5 x 0 + 0.5 x 0

    = 4.25 kgm

    Nu = 1.2 x 0 + 1.3 x 42.19 + 0.5 x 0 + 0.5 x 0

    = 54.84 kg

    Lantai 1

    1. U = 1.4 D

    Muy = 1.4 x 3.29 = 4.6 kgm

    Akibat Beban Angin yg Tegak Lurus Dinding (tarik) :

    Mux = 1.2 x 0 + 1.3 x 54 + 0.5 x 0 + 0.5 x 0

    = 70.2 kgm

    Muy = 1.2 x 3.29 + 1.3 x 0 + 0.5 x 0 + 0.5 x 0

    = 3.95 kgm

    Nu = 1.2 x 0 + 1.3 x 12 + 0.5 x 0 + 0.5 x 0= 15.6 kg

    Mxw = 1/8 x q x (L)2 =

    Mxw = 1/8 x q x (L)2 =

    kg/m2

    kg/m2

    kg/m2

    Mxw = 1/8 x q x (L)2 =

    Mxw = 1/8 x q x (L)2 =

    2. U = 1.2D + 1.3W + L + 0.5 ( La atau Ha )

    2. U = 1.2D + 1.3W + L + 0.5 ( La atau Ha )

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    43/168

    Akibat Beban Angin yg Tegak Lurus Gevel (tekan) :

    Mux = 1.2 x 0 + 1.3 x 24 + 0.5 x 0 + 0.5 x 0

    = 31.2 kgm

    Muy = 1.2 x 3.29 + 1.3 x 0 + 0.5 x 0 + 0.5 x 0

    = 3.95 kgm

    Nu = 1.2 x 0 + 1.3 x 27 + 0.5 x 0 + 0.5 x 0= 35.1 kg

    2.2.4 Kontrol Kekuatan Profil

    2.2.4.1 Penampang Profil

    Untuk Sayap Untuk Badan

    bf

    170 h

    1680

    2 tf fy tw fy

    50

    170 70

    1680

    2 7 240 5 240

    3.57 10.97 14.0 108.4

    OK OK

    Penampang Profil Kompak, maka Mnx = Mpx

    2.2.4.1 Kontrol Lateral Buckling

    500 mm = 50 cm

    1.76 x xE

    fy

    = 1.76 x 1.12 x200000

    = 56.90 cm240

    Ternyata : < maka : Mnx = Mpx

    Mnx = Mpx = Zx . Fy = 41.8 x 2400 = ### Kgm

    1.5 Myx = 1.5 Sx fy = 1.5 x 37.5 x 2400 = 1350 Kgm

    ===> Mnx < 1.5 Myx

    Mny = Zy ( satu sayap ) * fy

    =

    = 0.25 x 0.7 x 5 2 x 2400 = 10500 kgcm

    = 105 kgm

    2.2.5 Perhitungan Kuat Tarik

    2.2.5.1 Kontrol Kelangsingan

    300

    Lk = 400 = 100.5 < 300 OKix 3.98

    2.2.5.2 Berdasarkan Tegangan Leleh

    0.85 x 11.85 x 2400 = 24174 kg

    Menentukan

    2.2.5.3 Berdasarkan Tegangan Putus

    = 0.75 x 0.85 x Ag x fu

    = 0.75 x 0.85 x Ag x fu

    = 0.75 x 0.85 x 11.85 x 3700

    = ### kg

    Tidak Menentukan

    2.2.5.4 Kontrol Kuat Tarik

    Jarak Baut Pengikat / pengaku lateral = LB

    =

    LP

    = iY

    LB

    LP

    1/4 x tf x bf2 x fy

    p

    =

    Nn = .Ag . fy =

    Nn = .Ae . fu =

    p

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    44/168

    Lantai Dasar

    > Nu

    24174 > 54.84

    OK

    Lantai 1

    > Nu24174 > 1404

    OK

    2.2.6 Perhitungan Kuat Tekan

    2.2.6.1 Kontrol Kelangsingan

    200

    Lkx=

    400= 100.5 < 200 OK

    ix 3.98

    Lky=

    50= 44.64 < 200 OK

    iy 1.12

    2.2.6.2 Berdasarkan Tekuk Arah Xfy

    =100.5

    x2400

    = 1.11 E 3.14 2000000

    0.25 < < 1.2

    1.43=

    1.43= 1.67

    1.6 - 0.67 x 1.11

    fy= 0.85 x 11.85 x

    2400= ### kg

    1.67

    2.2.6.3 Berdasarkan Tekuk Arah Y

    fy = 44.64x

    2400= 0.49

    E 3.14 20000000.25 < < 1.2

    1.43=

    1.43= 1.13

    1.6 - 0.67 x 0.49

    fy= 0.85 x 11.85 x

    2400= ### kg

    1.13

    2.2.7 Perhitungan Pembesaran Momen

    Ncr =Ab x fy

    2

    Ncrbx =11.85 x 2400

    = 23156.27 kg1.108 2

    Ncrby =11.85 x 2400

    = 117359.57 kg0.492 2

    2.2.7.1 Komponen Struktur Ujung Sederhana Cm = 1

    Sbx =Cmx

    1

    1 - (Nu

    )Ncrbx

    Lantai Dasar

    Sbx =1

    = 1.001 (Tarik)

    1 - (24.38

    )23156.27

    1

    Nn

    Nn

    p

    px=

    py=

    c =x

    c

    =1.6 - 0.67 c

    Nn = Ag

    c =y

    c

    =1.6 - 0.67 c

    Nn = Ag

    c

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    45/168

    1 - (24.38

    )

    .

    117359.57

    Sbx =1

    = 1.002 (Tekan)

    1 - (54.844

    )23156.27

    Sby = 1 = 1.000 (Tekan)

    1 - (54.844

    )117359.57

    Lantai 1

    Sbx =1

    = 1.001 (Tarik)

    1 - (15.6

    )23156.27

    Sby =1

    = 1.000 (Tarik)

    1 - (15.6

    )117359.57

    Sbx = 1 = 1.002 (Tekan)

    1 - (35.1

    )23156.27

    Sby =1

    = 1.000 (Tekan)

    1 - (35.1

    )117359.57

    2.2.8 Kontrol Gaya Kombinasi

    2.2.8.1 Angin Dari Arah Tegak Lurus Dinding (tarik)

    Lantai Dasar

    Nu=

    24.38= 0 < 0.2 OK

    24174

    Nu+

    Mux x Sbx+

    Muy x Sby< 1

    2 x x Mnx x Mny

    24.375+

    87.8 x 1.001+

    4.250 x 1.000< 1

    2 x 24174 0.9 x 1003 0.9 x 105

    0.14 < 1

    OK

    Lantai 1

    Nu=

    15.6= 0 < 0.2 OK

    24174

    Nu + Mux x Sbx + Muy x Sby < 12 x x Mnx x Mny

    15.600+

    70.2 x 1.001+

    3.945 x 1.000< 1

    2 x 24174 0.9 x 1003 0.9 x 105

    0.12 < 1

    OK

    2.2.8.2 Angin Dari Arah Tegak Lurus Gevel (tekan)

    Lantai Dasar

    Nu=

    54.84= 0 < 0.2 OK

    24174

    Nu

    +

    Mux x Sbx

    +

    Muy x Sby

    < 12 x x Mnx x Mny

    . Nn

    . Nn b

    . Nn

    . Nn b

    . Nn

    . Nn b

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    46/168

    54.844+

    39.0 x 1.002+

    4.250 x 1.000< 1

    2 x 24174 0.9 x 1003 0.9 x 105

    0.09 < 1

    OK

    Lantai 1

    Nu

    =

    35.1

    = 0 < 0.2 OK24174

    Nu+

    Mux x Sbx+

    Muy x Sby< 1

    2 x x Mnx x Mny

    35.100+

    31.2 x 1.002+

    3.945 x 1.000< 1

    2 x 24174 0.9 x 1003 0.9 x 105

    0.08 < 1

    OK

    2.3 Perencanaan Regel Horizontal Gevel

    2.3.1. Data - Data perencanaan tambahan

    Jarak Kolom Dinding (L) : 300 cm

    Jarak Gording Lt Dasar : 125 cmJarak Gording Lt 1 : 100 cm

    2.3.2 Perencanaan Profil WF untuk Regel Horizontal Gevel Dengan ukuran :

    WF 100 x 50 x 5 x 7

    A = 11.85 cm2 tf = 7 mm Zx = 41.8 cm3

    W = 9.3 kg/m Ix = 187 cm4 Zy = 9 cm3

    a = 100 mm Iy = 14.8 cm4 h = 70 mm

    bf = 50 mm tw = 5 mm Sx = 37.5 mm

    iy = 1.12 cm ix = 3.98 cm 41.8

    r = 8.94

    Mutu Baja = BJ 37

    fu = 3700 370 Mpafy = 2400 240 Mpa

    2.3.3 Perencanaan Pembebanan

    2.3.3.1 Perhitungan Beban

    Beban Mati

    Lantai Dasar

    Berat Gording = 9.3 kg/m

    Berat Seng Gelombang = 4.15 x 1.25 = 5.19 kg/m

    Berat Total = 14.49 kg/m

    alat Pengikat dll 10 % = 0.1 x 14.49 = 1.45 kg/m

    Berat Total = 15.94 kg/m

    0.13 x 15.94 x 1 = 1.99 kg/m

    Lantai 1

    Berat Gording = 9.3 kg/m

    Berat Seng Gelombang = 4.15 x 1 = 4.15 kg/m

    Berat Total = 13.45 kg/m

    alat Pengikat dll 10 % = 0.1 x 13.45 = 1.35 kg/m

    Berat Total = 14.8 kg/m

    0.13 x 14.8 x 1 = 1.85 kg/m

    Beban Angin

    Lantai Dasar

    Tekanan Angin = 30Angin Tekan ( C = 0.9 ) = 0.9 x 30 = 27

    . Nn

    . Nn b

    kg/cm

    2

    =kg/cm2 =

    Myd = 1/8 x q x (L/3)2

    =

    Myd = 1/8 x q x (L/3)2 =

    kg/m2

    kg/m2

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    47/168

    q = Angin Tekan x Jarak Gording = 27 x 1.25 = 33.75 kg/m

    Angin Hisap ( C = 0.4 ) 0.4 x 30 = 12

    q = Angin hisap x Jarak Gording = 12 x 1.25 = 15 kg/m

    Akibat Beban Angin yg Tegak Lurus Dinding (tarik) :

    0.13 x 33.75 x 9 = 37.97 kgm

    N = q x Jarak Gording = 15 x 1.25 = 18.75 kg (Tarik)

    Akibat Beban Angin yg Tegak Lurus Gevel (tekan) :

    0.13 x 15 x 9 = 16.88 kgm

    N = q x Jarak Gording = 33.75 x 1.25 = 42.19 kg (Tekan)

    Lantai 1

    Tekanan Angin = 30

    Angin Tekan ( C = 0.9 ) = 0.9 x 30 = 27

    q = Angin Tekan x Jarak Gording = 27 x 1 = 27 kg/m

    Angin Hisap ( C = 0.4 ) 0.4 x 30 = 12

    q = Angin hisap x Jarak Gording = 12 x 1 = 12 kg/m

    Akibat Beban Angin yg Tegak Lurus Dinding (tarik) :

    0.13 x 27 x 9 = 30.38 kgm

    N = q x Jarak Gording = 12 x 1 = 12 kg (Tarik)

    Akibat Beban Angin yg Tegak Lurus Gevel (tekan) :

    0.13 x 12 x 9 = 13.5 kgm

    N = q x Jarak Gording = 27 x 1 = 27 kg (Tekan)

    2.3.3.2 Kombinasi Pembebanan

    Lantai Dasar

    1. U = 1.4 D

    Muy = 1.4 x 1.99 = 2.79 kgm

    Akibat Beban Angin yg Tegak Lurus Dinding (tarik) :

    Mux = 1.2 x 0 + 1.3 x 37.97 + 0.5 x 0 + 0.5 x 0

    = 49.36 kgm

    Muy = 1.2 x 1.99 + 1.3 x 0 + 0.5 x 0 + 0.5 x 0

    = 2.39 kgm

    Nu = 1.2 x 0 + 1.3 x 18.75 + 0.5 x 0 + 0.5 x 0

    = 24.38 kg

    Akibat Beban Angin yg Tegak Lurus Gevel (tekan) :

    Mux = 1.2 x 0 + 1.3 x 16.88 + 0.5 x 0 + 0.5 x 0

    = 21.94 kgm

    Muy = 1.2 x 1.99 + 1.3 x 0 + 0.5 x 0 + 0.5 x 0

    = 2.39 kgm

    Nu = 1.2 x 0 + 1.3 x 42.19 + 0.5 x 0 + 0.5 x 0

    = 54.84 kg

    Lantai 1

    1. U = 1.4 D

    Muy = 1.4 x 1.85 = 2.59 kgm

    Akibat Beban Angin yg Tegak Lurus Dinding (tarik) :

    Mux = 1.2 x 0 + 1.3 x 30.38 + 0.5 x 0 + 0.5 x 0

    = 39.49 kgm

    Muy = 1.2 x 1.85 + 1.3 x 0 + 0.5 x 0 + 0.5 x 0

    kg/m2

    Mxw = 1/8 x q x (L)2 =

    Mxw = 1/8 x q x (L)2 =

    kg/m2

    kg/m2

    kg/m2

    Mxw = 1/8 x q x (L)2 =

    Mxw = 1/8 x q x (L)2 =

    2. U = 1.2D + 1.3W + L + 0.5 ( La atau Ha )

    2. U = 1.2D + 1.3W + L + 0.5 ( La atau Ha )

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    48/168

    = 2.22 kgm

    Nu = 1.2 x 0 + 1.3 x 12 + 0.5 x 0 + 0.5 x 0

    = 15.6 kg

    Akibat Beban Angin yg Tegak Lurus Gevel (tekan) :

    Mux = 1.2 x 0 + 1.3 x 13.5 + 0.5 x 0 + 0.5 x 0

    = 17.55 kgmMuy = 1.2 x 1.85 + 1.3 x 0 + 0.5 x 0 + 0.5 x 0

    = 2.22 kgm

    Nu = 1.2 x 0 + 1.3 x 27 + 0.5 x 0 + 0.5 x 0

    = 35.1 kg

    2.3.4 Kontrol Kekuatan Profil

    2.3.4.1 Penampang Profil

    Untuk Sayap Untuk Badan

    bf

    170 h

    1680

    2 tf fy tw fy

    50

    170 70

    1680

    2 7 240 5 2403.57 10.97 14.0 108.4

    OK OK

    Penampang Profil Kompak, maka Mnx = Mpx

    2.3.4.1 Kontrol Lateral Buckling

    500 mm = 50 cm

    1.76 x xE

    fy

    = 1.76 x 1.12 x200000

    = 56.90 cm240

    Ternyata : < maka : Mnx = Mpx

    Mnx = Mpx = Zx . Fy = 41.8 x 2400 = ### Kgm

    1.5 Myx = 1.5 Sx fy = 1.5 x 37.5 x 2400 = 1350 Kgm

    ===> Mnx < 1.5 Myx

    Mny = Zy ( satu sayap ) * fy

    =

    = 0.25 x 0.7 x 5 2 x 2400 = 10500 kgcm

    = 105 kgm

    2.3.5 Perhitungan Kuat Tarik

    2.3.5.1 Kontrol Kelangsingan

    300

    Lk=

    300= 75.38 < 300 OK

    ix 3.98

    2.3.5.2 Berdasarkan Tegangan Leleh

    0.85 x 11.85 x 2400 = 24174 kg

    Menentukan

    2.3.5.3 Berdasarkan Tegangan Putus

    = 0.75 x 0.85 x Ag x fu

    = 0.75 x 0.85 x Ag x fu

    = 0.75 x 0.85 x 11.85 x 3700

    = ### kgTidak Menentukan

    Jarak Baut Pengikat / pengaku lateral = LB

    =

    LP

    = iY

    LB

    LP

    1/4 x tf x bf2 x fy

    p

    =

    Nn = .Ag . fy =

    Nn = .Ae . fu =

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    49/168

    2.3.5.4 Kontrol Kuat Tarik

    Lantai Dasar

    > Nu

    24174 > 54.84

    OK

    Lantai 1

    > Nu

    24174 > 1404

    OK

    2.3.6 Perhitungan Kuat Tekan

    2.3.6.1 Kontrol Kelangsingan

    200

    Lkx=

    300= 75.38 < 200 OK

    ix 3.98

    Lky=

    50= 44.64 < 200 OK

    iy 1.12

    2.3.6.2 Berdasarkan Tekuk Arah X

    fy=

    75.38x

    2400= 0.83

    E 3.14 2000000

    0.25 < < 1.2

    1.43=

    1.43= 1.37

    1.6 - 0.67 x 0.83

    fy= 0.85 x 11.85 x

    2400= ### kg

    1.37

    2.3.6.3 Berdasarkan Tekuk Arah Yfy = 44.64

    x2400

    = 0.49 E 2000000

    0.25 < < 1.2

    1.43=

    1.43= 1.13

    1.6 - 0.67 x 0.49

    fy= 0.85 x 11.85 x

    2400= ### kg

    1.13

    2.3.7 Perhitungan Pembesaran Momen

    Ncr =Ab x fy

    2

    Ncrbx =11.85 x 2400

    = 41166.71 kg0.831 2

    Ncrby =11.85 x 2400

    = 117366.49 kg0.492 2

    2.3.7.1 Komponen Struktur Ujung Sederhana Cm = 1

    Sbx =Cmx

    1

    1 - (Nu

    )Ncrbx

    Lantai Dasar

    Sbx = 1 = 1.001 (Tarik)

    24.38

    Nn

    Nn

    p

    px=

    py=

    c =x

    c

    =1.6 - 0.67 c

    Nn = Ag

    c =y

    c

    =1.6 - 0.67 c

    Nn = Ag

    c

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    50/168

    -41166.71

    Sby =1

    = 1.000 (Tarik)

    1 - (24.38

    )117366.49

    Sbx =

    1

    = 1.001 (Tekan)1 - ( 54.844 )41166.71

    Sby =1

    = 1.000 (Tekan)

    1 - (54.844

    )117366.49

    Lantai 1

    Sbx =1

    = 1.000 (Tarik)

    1 - (15.6

    )41166.71

    Sby =1

    = 1.000 (Tarik)

    1 - (

    15.6

    )117366.49

    Sbx =1

    = 1.001 (Tekan)

    1 - (35.1

    )41166.71

    Sby =1

    = 1.000 (Tekan)

    1 - (35.1

    )117366.49

    2.3.8 Kontrol Gaya Kombinasi

    2.3.8.1 Angin Dari Arah Tegak Lurus Dinding (tarik)

    Lantai Dasar

    Nu = 24.375 = 0 < 0.2 OK24174

    Nu+

    Mux x Sbx+

    Muy x Sby< 1

    2 x x Mnx x Mny

    24.375+

    49.4 x 1.001+

    2.390 x 1.000< 1

    2 x 24174 0.9 x 1003 0.9 x 105

    0.08 < 1

    OK

    Lantai 1

    Nu=

    15.6= 0 < 0.2 OK

    24174

    Nu + Mux x Sbx + Muy x Sby < 12 x x Mnx x Mny

    15.600+

    39.5 x 1.000+

    2.219 x 1.000< 1

    2 x 24174 0.9 x 1003 0.9 x 105

    0.07 < 1

    OK

    2.3.8.2 Angin Dari Arah Tegak Lurus Gevel (tekan)

    Lantai Dasar

    Nu=

    54.84= 0 < 0.2 OK

    24174

    Nu

    +

    Mux x Sbx

    +

    Muy x Sby

    < 12 x x Mnx x Mny

    . Nn

    . Nn b

    . Nn

    . Nn b

    . Nn

    . Nn b

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    51/168

    54.844+

    21.9 x 1.001+

    2.390 x 1.000< 1

    2 x 24174 0.9 x 1003 0.9 x 105

    0.05 < 1

    OK

    Lantai 1

    Nu

    =

    35.1

    = 0 < 0.2 OK24174

    Nu+

    Mux x Sbx+

    Muy x Sby< 1

    2 x x Mnx x Mny

    35.100+

    17.6 x 1.001+

    2.219 x 1.000< 1

    2 x 24174 0.9 x 1003 0.9 x 105

    0.04 < 1

    OK

    2.4 Perencanaan kolom Gevel

    2.4.1 Data Perencanaan

    Panjang Beban Atap Regel 5 = 3 m Panjang Cantilever = 1 m

    Panjang Beban Atap Regel 2 = 3 m Jarak Kuda-kuda = 4 m

    Lebar Beban Atap Regel 5 2.5 m panjang x angin tekan

    Lebar Beban Atap Regel 2 2 m = 3 x 27 = 81 kg/m

    panjang x angin tekan

    Tinggi Regel 5 = 7 m = 3 x 27 = 81 kg/m

    Tinggi Regel 2 = 6 m

    Regel 5

    Luas atap yg Dipikul oleh Regel 5 ( A1 ) = Lebar Beban Atap Regel 5 x Pjg Beban Atap Regel 5

    = 3 x 2.5

    = 7.5

    Luas Dinding Regel 5 ( A2 ) = Pjg Beban Atap Regel 5 x Tinggi Regel 5= 2.5 x 7

    = 17.5

    Regel 2

    Luas atap yg Dipikul oleh Regel 2 ( A3 ) =Lebar Beban Atap Regel 2 x Pjg Beban Atap Regel 2

    = 3 x 2

    = 6

    Luas Dinding Regel 2 ( A4 ) = Pjg Beban Atap Regel 2 x Tinggi Regel 2

    = 2 x 6

    = 12

    2.4.2 Perencanaan Pembebanan2.4.2.1 Beban Mati

    Regel 5

    = 7.5 x 20.63 = ### kg

    = 17.5 x 4.15 = 72.63 kg

    = 7 x 9.3 = 65.1 kg

    Regel 2

    = 6 x 20.63 = ### kg

    = 12 x 4.15 = 49.8 kg

    = 6 x 9.3 = 55.8 kg

    2.4.2.2 Beban hidup

    . Nn

    . Nn b

    qw

    regel 5 =

    qw

    regel 2 =

    m2

    m2

    m2

    m2

    ND

    atap = A1 x qD

    atap

    ND

    Dinding = A2 x qD

    Dinding

    ND

    Gording = Jml Gording . w Gording

    ND

    atap = A3 x qD

    atap

    ND

    Dinding = A4 x qD

    Dinding

    ND

    Gording = Jml Gording . w Gording

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    52/168

    Regel 5

    = 7.5 x 20 = 150 kg

    Regel 2

    = 6 x 20 = 120 kg

    2.4.2.3 Beban Angin

    Regel 5

    0.13 x 81 x 7 2 = ### kgm

    Regel 2

    0.13 x 81 x 6 2 = 364.5 kgm

    2.4.3 Syarat Kekakuan

    Regel 5

    Y =h

    =700

    = 3.5 cm200 200

    Ix = 5 x q x384 E x Y

    5x

    4.96 x 7 4 = 2215.767

    384 0.02 x 3.5

    ===> Ix Profil yg Dipakai > 2215.767

    Pakai Profil :

    WF 175 x 175 x 7.5 x 11

    A = 51.21 tf = 11 mm Zx = ###

    W = 40.2 kg/m Ix = 2880 Zy = ###

    a = 175 mm Iy = 984 h = 175 - 2 x ( 11 + 12 )

    bf = 175 mm tw = 7.5 mm = 136 mm

    iy = 4.38 cm ix = 7.5 cm Sx = 2050 mmr = 12 cm

    Mutu Baja = BJ 37

    fu = 3700 370 Mpa

    fy = 2400 240 Mpa

    Nd Profil = 7 x 40.2 = 281.4 kg

    Nd total = Nd atap + Nd (Dinding+Gording ) + Nd Profil

    = ### + ### + 281.4 = ### kg

    NL Total = NL atap = 150 kg

    Mw = ### kgm

    U = ( 1.2D + 1.6L+ 1.6W ) x 0.75

    Nu = ( 1.2 x ### + 1.6 x 150 ) x 0.75 = ### kgMntx = 1.6 x Mw x 0.75 = 1.6 x ### x 0.75 = ### kg

    Regel 2

    Y =h

    =600

    = 3 cm200 200

    Ix =5

    xq x

    384 E x Y

    5x

    3.65 x 6 4 = 1025.156

    384 0.02 x 3

    ===> Ix Profil yg Dipakai > 1025.156

    Pakai Profil :WF 150 x 100 x 6 x 9

    NL

    atap = A1 x qL

    atap

    NL

    atap = A2 x qL

    atap

    Mw = 1/8 x qw x (h)2 =

    Mw = 1/8 x qw x (h)2 =

    L4

    cm4

    cm4

    cm2 cm3

    cm4 cm3

    cm4

    kg/cm2 =

    kg/cm2 =

    L4

    cm4

    cm4

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    53/168

    A = 26.84 tf = 9 mm Zx = ###

    W = 21.1 kg/m Ix = 1020 Zy = 45.88

    D = 148 mm Iy = 151 h = 150 - 2 x ( 9 + 11 )

    Bf = 100 mm tw = 6 mm = 116 mm

    iy = 2.37 cm ix = 6.17 cm Sx = 138 mm

    r = 11 cm

    Mutu Baja = BJ 37

    fu = 3700 370 Mpa

    fy = 2400 240 Mpa

    Nd Profil = 6 x 21.1 = 126.6 kg

    Nd total = Nd atap + Nd (Dinding+Gording ) + Nd Profil

    = ### + 105.6 + 126.6 = ### kg

    NL Total = NL atap = 120 kg

    Mw = 364.5 kgm

    U = ( 1.2D + 1.6L+ 1.6W ) x 0.75

    Nu = ( 1.2 x ### + 1.6 x 120 ) x 0.75 = ### kg

    Mntx = 1.6 x Mw x 0.75 = 1.6 x 364.5 x 0.75 = 437.4 kg

    2.4.4 Kontrol Tekuk

    Regel 5

    untuk arah x :

    Lkx = 700 cm

    x =Lkx

    =700

    = 93.33ix 7.5

    fy=

    93.33x

    2400= 1.03

    E 2000000

    Ncrbx = = 2 x 2000000 x 51.21

    93.33 2

    = 116040.87 kguntuk Arah y :

    Lky = 100 cm

    y =Lky

    =100

    = 22.83iy 4.38

    fy=

    22.83x

    2400= 0.25

    E 2000000

    Ncrby = = 2 x 2000000 x 51.21

    22.83 2

    = 1939245.26 kg

    Tekuk Kritis Adalah Arah ====> X karena >

    0.25 < < 1.21.43

    =1.43

    = 1.571.6 - 0.67 x 1.03

    Pn = Ag . fy = 51.21 x 2400 = 122904 kg

    Pu=

    696.47= 0.01 < 0.2

    0.85 x 122904

    Pakai Rumus :

    Pu+

    Mux+

    Muy 1

    2 x x Mnx x Mny

    Batang Dianggap Tidak Bergoyang Maka :

    Sbx = Cmx 1 ;Cm = 1

    Nu

    cm2 cm3

    cm4 cm3

    cm4

    kg/cm2 =

    kg/cm2 =

    c =x

    2 . E . A

    x 2

    c =y

    2 . E . A

    y 2

    x y

    c

    =1.6 - 0.67 c

    . Pn

    c . Pn b b

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    54/168

    -Ncrbx

    Sbx =1

    = 1.006 1

    1 - (696.5

    )116040.87

    Mux = Mntx . Sbx

    Mux = ### x 1.006 = ### kgm

    Regel 2

    untuk arah x :

    Lkx = 600 cm

    x =Lkx

    =600

    = 97.24ix 6.17

    fy=

    97.24x

    2400= 1.07

    E 2000000

    Ncrbx = = 2 x 2000000 x 26.84

    97.24 2

    = 56024.77 kg

    untuk Arah y :Lky = 100 cm

    y =Lky

    =100

    = 42.19iy 2.37

    fy=

    42.19x

    2400= 0.47

    E 2000000

    Ncrby = = 2 x 2000000 x 26.84

    42.19 2

    = 297583.57 kg

    Tekuk Kritis Adalah Arah ====> X karena >

    0.25 < < 1.2

    1.43=

    1.43= 1.62

    1.6 - 0.67 x 1.07

    Pn = Ag . fy = 26.84 x 2400 = 64416 kg

    Pu=

    464.38= 0.01 < 0.2

    0.85 x 64416

    Pakai Rumus :

    Pu+

    Mux+

    Muy 1

    2 x x Mnx x Mny

    Batang Dianggap Tidak Bergoyang Maka :

    Sbx =Cmx

    1 ;Cm = 1

    1 - ( Nu )Ncrbx

    Sbx =1

    = 1.008 1

    1 - (464.4

    )56024.77

    Mux = Mntx . Sbx

    Mux = 437.4 x 1.008 = ### kgm

    2.4.5 Menentukan Mnx

    Regel 5

    * Penampang Profil

    Untuk Sayap : Untuk Badan :

    bf 170 h 16802 tf fy tw fy

    c =x

    2 . E . A

    x 2

    c =y

    2 . E . A

    y 2

    x y

    c

    =1.6 - 0.67 c

    . Pn

    c . Pn b b

    2.125.0

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    55/168

    175

    170 136

    1680

    2 11 240 7.5 240

    7.95 10.97 18.1 108.4

    OK OK

    Penampang Profil Kompak, maka Mnx = Mpx

    * Kontrol Lateral Buckling

    1000 mm = 100 cm

    1.76 x xE

    fy

    = 1.76 x 100 x200000

    = ### cm2400

    Ternyata : < maka : Mnx = Mpx

    Mnx = Mpx = Zx . Fy = 0 x p = 0 Kgm

    Mny = Zy ( satu sayap ) * fy

    =

    = 0.25 x 0 x 0 2 x p = 0 kgcm

    = 0 kgm

    Regel 2

    Penampang Profil

    untuk Sayap untuk Badan

    #REF! 170 #REF! 1680

    #REF! #REF! #REF! #REF!

    #REF! #REF! #REF! #REF!

    #REF! #REF!

    Penampang Profil Kompak, maka Mnx = Mpx

    Lateral Bracin Lb = 100 cm

    Lp = #REF! cm

    Ternya Lp > Lb maka Mnx = Mpx

    Mnx = Mpx = Zx. Fy = #REF! * #REF! = #REF! Kgm

    Mny = Zy ( 1 flen ) * fy

    =

    = 0.25 #REF! #REF! #REF! = #REF! kgcm

    = #REF! kgm

    2.4.6 Persamaan Interaksi

    Pu Mux Muy

    Lateral Bracing = LB

    =

    LP

    = iY

    LB

    LP

    1/4 x tf x bf2 x fy

    fytf

    b 170

    2

    fyt

    h 1680

    fyEiyLp *76.1=

    fybftf *)2**4/1(x x x

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    56/168

    2 x x Mnx x Mny

    Regel 5

    #REF! + 598.94 + 0

    0.17 x 0.9 #REF! 0.9 #REF!

    #REF! + #REF! +

    #REF! < 1

    OK

    Regel 2

    #REF! + #REF! + 0

    0.17 #REF! 0.9 #REF! 0.9 #REF!

    #REF! + #REF! +

    #REF! < 1

    OK

    2.5 Perencanaan Penggantung Gording Dinding Samping dan Gevel

    2.5.1 Data Penggantung Gording

    Jarak Kuda - Kuda = 400 cmJumlah Penggantung = 2 buah

    Jumlah Gording Gev = 7 buah

    Jumlah Gording Dind = 3 buah

    Jarak Penggantung = ### cm

    Jarak antara Gevel = 300 cm

    Jarak Antar Gordng Horizon 125 cm

    Jarak Antar Gordng Horizon 100 cm

    2.5.2 Perencanaan Pembebanan

    Dinding Samping

    Beban Mati

    Berat Sendiri Gording = 0 kg/m

    Berat Seng Gelombang = 4.15 kg/m= 4.15 kg/m

    Alat Pengikat = 0.1 4.15 = 0 kg/m

    = 4.15 kg/m

    = 16.6 kg

    Gevel

    Beban Mati

    Berat Sendiri Gording = 0 kg/m

    Berat Seng Gelombang = 4.15 kg/m

    = 4.15 kg/m

    Alat Pengikat = 0.1 4.15 = 0.42 kg/m= 4.57 kg/m

    c . Pn b b

    x x x

    x x x

    x

    KudaJarakKudaqRa = *

    x

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    57/168

    = 13.7 kg

    2.5.3 Perhitungan Gaya

    2.5.3.1 Penggantung Gording Tipe A

    Dinding Samping `

    Ra = 23.24 kg

    Ra Total = Ra * jumlah Gord Ra = 69.72 kg

    Gevel `

    Ra = 19.17 kg

    Ra Total = Ra * jumlah Gord Ra = ### kg

    2.5.3.2 Penggantung Gording Tipe B

    Dinding Samping

    0.94

    0.75

    43.14

    Rb = 69.72 = ### kg

    0.68

    Gevel

    1.4

    0.95

    54.44

    Rb = ### = ### kg

    0.81

    2.5.4 Perencanaan Batang Tarik

    Dinding Samping

    Pu = ### kg

    BJ 37 f 0 kg/cm2

    fy = 0 kg/cm3

    GevelPu = ### kg

    BJ 37 f 0 kg/cm2

    fy = 0 kg/cm3

    2.5.4.1 Kontrol Leleh

    Dinding Samping

    Pu = fy Ag dengan = 0.9

    Ag perlu = Pu = ### = ### cm2

    0 ###

    GevelPu = fy Ag dengan = 0.9

    o

    o

    =arctgn=

    =

    Sin

    RR AB =

    4*Agd=

    JarakGevelqRa *=

    =arctgn=

    =

    Sin

    RR AB =

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    58/168

    Ag perlu = Pu = ### = ### cm2

    0 ###

    2.5.4.2 Kontrol Putus

    Dinding SampingPu = fu 0.75 Ag dengan = 0.75

    Ag Per Pu = ### = ### cm2

    fu 0.75 0 ###

    = ### cm2

    = ### 4 d = ### cm

    3.14

    Pakai 10 mm

    Dinding Samping

    Pu = fu 0.75 Ag dengan = 0.75

    Ag Per Pu = ### = ### cm2

    fu 0.75 0 ###

    = ### cm2

    = ### 4 d = ### cm

    3.14

    Pakai 10 mm

    2.5.5 Kontrol Kelangsingan

    Dinding Samping

    Jarak Penggantung ### cm

    Panjang Rb = ### + 15625

    Panjang Rb = ### cm

    1 > ###

    500

    1 > 0.37

    24/1 dAg =

    500

    PanjangRbd

    x

    4*Agd=

    24/1 dAg =

    x

    22ontalrdingHorizJrkantarGogtungGordinJrkPengganPanjangRb +=

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    59/168

    OK

    Gevel

    Jarak Penggantung 100 cm

    Panjang Rb = 10000 + 10000

    Panjang Rb = ### cm

    1 > ###

    500

    1 > 0.28

    OK

    2.6 Perencanaan Ikatan Angin Dinding

    2.6.1 Data Perencanaan Ikatan Angin Dinding

    Tekanan Angi 0 kg/m2

    Koefisien Ang 0.9

    a1 = 300 cm a2 = 200 cm

    0 = 0 0

    2.6.2 Perhitungan Tinggi Ikatan Angin ( h )

    h1 = 9 m

    h2 = 9 + 2 tg 0.44 = 9.93 m

    h3 = 9 + 4 tg 0.44 = 10.87 m

    h4 = 9 + 6 tg 0.44 = 11.8 m

    h5 = 9 + 9 tg 0.44 = 13.2 m

    2.6.3 Perhitungan Gaya - Gaya yang Bekerja

    R = 1/2 W C a h

    R1 = 0.50 0 #REF! 1 9 = #REF! kg

    R2 = 0.50 0 #REF! 2 9.93 = #REF! kg

    R3 = 0.50 0 #REF! 2 10.87 = #REF! kg

    R4 = 0.50 0 #REF! 2.5 11.8 = #REF! kg

    R5 = 0.50 0 #REF! 3 13.2 = #REF! kg

    Rtotal = ( R1+R2+R3+R4+(R5/2)) = #REF! kg

    2.6.4 Perencanaan Dimensi Ikatan Angin

    500

    PanjangRbd

    22ontalrdingHorizJrkantarGogtungGordinJrkPengganPanjangRb +=

    =

    x

    x

    x

    x

    x

    x

    x

    x

    x

    x

    x

    x

    x

    x

    x

    x

    x

    x

    x

    x

    x

    x

    x

    x

    x

    x

    x

    x

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    60/168

    tg = 1

    4

    = 0.25

    = 0.24 rad

    R1 = #REF! kgRtotal = #REF! kg

    2.6.4.1 Menghitung gaya Pada Titik Simpul

    Pada Titik Simpul A

    V = 0

    Rtotal + S1 = 0

    S1 = - Rtotal

    S1 = #REF! kg

    H = 0

    S2 = 0

    Pada Titik Simpul B

    EV = 0

    R1 + S1 +S3 Cos = 0

    S3 = #REF! kg

    2.6.5 Perencanaan Batang Tarik

    Pu = #REF! kg

    BJ 37 f 0 kg/cm2

    fy = 0 kg/cm3

    2.6.5.1 Kontrol Leleh

    Pu = fy Ag dengan = 0.9

    Ag perlu = Pu = #REF! = #REF! cm2

    0 #REF!

    2.6.5.2 Kontrol Putus

    Pu = fu 0.75 Ag dengan = 0.75

    Ag Per Pu = #REF! = #REF!

    fu 0.75 0 #REF!

    = #REF! cm2

    = #REF! 4 d = #REF! cm3.14

    Cos

    SRS

    )( 113

    =

    24/1 dAg =

    4*Ag

    d=

    75.0*6.1*3SPu =

    x

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    61/168

    Pakai 12 mm

    2.6.6 Kontrol Kelangsingan

    Jarak Kuda - 400 cm

    Panjang S3 = 0 + 0

    Panjang S3 = 0 cm

    1.2 > 0

    500

    1.2 > 0

    OK

    500

    3PanjangSd

    22 Re23 talgelHorizonJrkantarKudadaJrkantarKuPanjangS +=

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    62/168

    Start

    Masukkan Data - Data Perencanaan Bondex dan Balok Anak :Panjang Bentang Beban Bondex Yang Dipikul Balok Anak = ?

    Panjang Balok Anak = ?Berat Sendiri Beton = ?

    Berat Sendiri Bondex = ?Berat Spesi per cm Tebal = ?

    Berat Tegel = ?Beban Berguna = ?

    Hitung Pembebanan terhadap Balok Anak :Beban Mati

    Beban Hidup

    Hitung Tebal Lantai BondexTebal Lantai Bondex Dicari dengan Menggunakan Tabel yang

    ada dengan memperhitungkan Beban Berguna yang akanDisalurkan Bondex ke Balok Anak sebagai Dasar Perencanaan.

    T = ?

    Hitung Luasan Tulangan Negatif BondexLuasan Tulangan Negatif Bondex Dicari dengan Menggunakan

    Tabel yang ada dengan memperhitungkan Beban Berguna yangakan Disalurkan Bondex ke Balok Anak sebagai Dasar

    Perencanaan.A = ?

    Asumsikan Diamter Tulangan NegatifBondex : = ? Mm

    Hitung Banyaknya Tulangan Yang Diperlukan Tiap 1 m :A/As = ?

    Hasilnya Dibulatkan Keatas

    Hitung Jarak Tulangan Tarik :Jarak Tulangan Tarik = Jarak Tulangan yang Diperlukan ( 1m ) Dibagi dengan Banyaknya Tulangan yang diperlukan

    dengan Jarak yang Telah Ditetapkan Diatas

    Perencanaan PembebananBeban Mati

    Beban Hidup

    Hitung qU, Mu Max dan Du Max :qU = 1.2 qD + 1.6 qL

    2

    8

    1

    max lqMu u=

    lqDu u2

    1

    max=

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    63/168

    KO

    OK

    Sayap Badan

    OK OK

    KO KO

    OK OK

    KO KO

    OK KO

    Pilih Profil Baja Dimana Ix-nya Harus > Ix Minimum :A = ? ; W = ? ; a = ? ; bf = ? ; iy = ? ;tf = ? ; Ix = ? Iy = ? ; tw = ? ; Zx = ? ; Zy

    = ? ; h = ? ; fu = ? ; Fy = ?

    Perencanaan Pembebanan + Berat ProfilBeban Mati

    Beban Hidup

    Hitung qU, Mu Max dan Du Max ( Berat Profil Dimasukkan ) :qU = 1.2 qD + 1.6 qL

    2

    8

    1max lqMu u= lqDu u

    2

    1max =

    KONTROL LENDUTAN BALOKDimana Y ijin = L/360

    EIx

    lqLqDY

    4*)(

    384

    5max

    +=

    Y mak < Y ijinPerbesar Profil

    KONTROL LOKAL BUCKLINGHitung p, r Penampang Sayap dan p, r Penampang Badan :

    Sayap Badan

    fyp

    170=

    fyp

    1680=

    t

    h

    ry

    rff

    =370

    y

    rf

    2550=

    tf

    b

    2

    tf

    b

    2p

    t

    hp

    Profil KompakMnx = Mnp

    tf

    b

    2

    p

    r

    Profil Tak Kompak

    pr

    pMrMpMpMn

    = )(

    Profil Langsing

    2)/( rMrMn =

    Profil Langsing

    p t

    h

    r

    2)/( rMrMn =

    1 2

    Mnx Sayap > MnxBadan

    Profil KompakMnx = Mnp

    Profil Tak Kompak

    pr

    pMrMpMpMn

    = )( 2

    PERHITUNGAN Ix PROFIL MINIMUMDimana Y ijin = L/360

    EY

    lqLqDIx

    4*)(

    384

    5 +>

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    64/168

    KO KO

    OK OK

    OK KO

    KO

    OK

    OK

    KO

    Ambil Mnx BadanLocal Buckling

    Ambil Mnx SayapLocal Buckling

    KONTOL LATERAL BUCKLINGHitung p dan r daripada Lateral Buckling

    fy

    EiyLp *76.1=

    2

    21 11)( L

    L

    y fXf

    XrLr ++=

    )1(2 +=

    EG

    21

    EGJA

    SxX

    =

    Iy

    Iw

    GJ

    SX 22 )(4=

    b p

    Bentang PendekMnx = Mpx

    bp r

    Bentang Menengah

    MpLpLr

    LLrMpMrMrCbMn

    += ))(((

    Bentang Panjang

    MpIIL

    EGJIE

    LCbMcrMn wyy +==

    2)(_

    Mnx Local Buckling > Mnx LateralBuckling

    Ambil Mnx Lateral Buckling Ambil Mnx Local Buckling

    Jarak Lateral Bracing b :b = ?

    KONTROL KUAT RENCANA GESERHitung

    fytw

    h 1100

    tw

    h

    Vn = 0.6 fy Aw

    Hitung : 0.9 Mnx

    0.9 Mnx > Mu maxPerbesar Profil

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    65/168

    OK

    KO

    KO

    OK

    fytw

    h

    fy

    13701100

    y

    wwy

    fh

    tAfVn

    11006.0=

    2)(

    900000

    w

    w

    th

    AVn =

    Hitung 0.9 Vn

    0.9 Vn > Vu Max

    Profil Dapat Dipakai

    Perbesar Profil

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    66/168

    Pre - Eliminary Design

    3Perencanaan Bondex dan Balok Anak3.1 Data - Data perencanaan

    Beban Hidup : 400 Kg/m2Beban Finishing : 90 Kg/m2

    Beban Berguna : 490 Kg/m3

    Berat Beton Kering : 2400 kg/m3

    Panjang Bentang Beban Bondex yang Dipikul Oleh Balok Anak : 3 m

    Panjang Balok Anak : 4 m

    3.2 Perencanaan Pelat Lantai Bondex

    3.2.1 Data Perencanaan

    Berat Sendiri Beton = 2400 kg/m3

    Berat Sendiri Bondex = 10.1 kg/m2Berat Spesi per cm Tebal = 21 kg/m2

    Berat Tegel = 24 kg/m2

    3.2.2 Perencanaan Pembebanan

    Beban Mati

    Berat Beton = 2400 * 0.12 = 288 Kg/m2

    Berat Bondex = 10.1 Kg/m2

    Berat Spesi 2 Cm = 21 * 2 = 42 Kg/m2

    Berat Tegel 2 Cm = 24 * 2 = 48 Kg/m2

    qD = 388.1 Kg/m2

    Beban Hidup

    Beban Hidup Lantai gudang = 400 Kg/m2

    Beban Finishing = 90 Kg/m2

    qL = 490 Kg/m2

    3.2.3 Perencanaan Tebal Lantai Beton dan Tulangan Negatif

    3.2.3.1 Perencanaan Tebal Lantai

    qL = 490 kg/m2

    Beban Berguna yang Dipakai = 500 kg/m2

    Jarak Antar Balok = 300 cm

    Jarak Kuda - Kuda = 400 cm

    Dari Tabel Brosur ( Bentang Menerus dengan Tulangan Negatif ),didapat :

    t = 12 mm

    A = 3.57 cm2/m

    3.2.3.2 Perencanaan Tulangan Negatif

    10 mm

    As = 0.79 mm2

    Banyaknya Tulangan Yang diperlukan Tiap 1 m = A = 3.57

    As 0.79

    = 4.55 Buah

    = 5 Buah

    Jarak Tulangan Tarik = 200 cm

    Direncanakan Tulangan Dengan =

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    67/168

    3.3 Perencanaan Dimensi Balok Anak

    3.3.1 Perencanaan Pembebanan

    Beban Mati ( D )

    Bondex = 3 10.1 = 30.3 kg/m

    Plat Beton = 3 0.12 2400 = 864 kg/mTegel + Spesi = 3 90 = 270 kg/m

    qD = 1164.3 kg/m

    Beban Hidup ( L )

    qL = 3 490 = 1470 kg/m

    3.3.3 Perhitungan qU , Mu Max dan Du Max

    qU = 1.2 qD + 1.6 qL

    qU = 1.2 1164.3 1.6 1470 = 3749.16 Kg/m

    = 0.13 3749.16 16 = 7498.32 Kgm

    = 0.5 3749.16 4 = 7498.32 Kg

    3.3.4 Perhitungan Ix Profil Yang Diperlukan

    Y = L = 400 = 1.11

    360 360

    Ix > 5 ( 11.64 14.7 ) 2.56E+10384 2100000 1.11

    Ix > 3763.29 cm4

    3.3.5 Perencanaan Profil WF untuk Balok Anak

    250 x 125 x 6 x 9

    A = 37.66 cm2 tf = 9 mm Zx = 351.86 cm3

    W = 29.6 kg/m Ix = 4050 cm4 Zy = 72.02 cm3

    a = 250 mm Iy = 294 cm4 h = 208 mmbf = 125 mm tw = 6 mm r = 12 mm

    iy = 2.79 cm ix = 10.4 cm 351.86

    72.02

    Mutu Baja = BJ 37

    fu = 3700 kg/cm2

    fy = 2400 kg/cm2

    3.3.6 Perencanaan Pembebanan + Beban Profil

    Beban Mati ( D )

    Bondex = 3 10.1 = 30.3 kg/m

    Plat Beton = 3 0.12 2400 = 864 kg/m

    Tegel + Spesi = 3 90 = 270 kg/mBerat Profil = = 29.6 kg/m

    Pasang Tulangan Tarik 10 - 200

    2

    81max lqMu u=

    lqDu u2

    1max =

    EY

    lqLqDIx

    4*)(

    384

    5 +>

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    68/168

    qD = 1193.9 kg/m

    Beban Hidup ( L )

    qL = 3 490 = 1470

    3.3.7 Perhitungan qU , Mu Max dan Du Max ( Berat Profil Dimasukkan )qU = 1.2 qD + 1.6 qL

    qU = 1.2 1193.9 1.6 1470 = 3784.68 Kg/m

    = 0.13 3784.68 16 = 7569.36 Kgm

    = 0.5 3784.68 4 = 7569.36 Kg

    3.3.8 Kontrol Lendutan Balok

    Y = L = 400 = 1.11

    360 360

    = 5 ( 11.94 14.7 ) 2.56E+10

    384 2100000 4050

    = 1.04 < 1.11

    OK

    3.3.9 Kontrol Kuat Rencana Momen Lentur

    3.3.9.1 Kontrol Penampang

    untuk Sayap untuk Badan

    125 170 208 1680

    18 15.49 6 15.49

    6.94 10.97 34.67 108.44

    OK OK

    Penampang Profil Kompak, maka Mnx = Mpx

    Mp = fy * Zx

    = 2400 * 351.86

    = 844466.4 kgcm

    = 8444.66 kgm

    3.3.9.2 Kontrol Lateral Buckling

    Jrk Pengikat Lateral : 1000 mm = 100 cm

    Lp = 141.75 cm

    2

    8

    1max lqMu u=

    lqDu u2

    1max =

    EIx

    lqLqDY

    4*)(

    384

    5max

    +=

    fytf

    b 170

    2

    fyt

    h 1680

    EiyLp *76.1=

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    69/168

    Ternyata Lp > Lb maka Mnx = Mpx

    Mnx = Mpx = Zx. Fy = 351.86 * 2400 = 8444.66 Kgm

    Mny = Zy ( 1 flen ) * fy

    == 0.25 0.9 156.25 2400 = 84375 kgcm

    = 843.75 kgm

    0.9 Mp = 0.9 * 8444.66 = 7600.2 kgm

    0.9 Mp > Mu

    7600.2 > 7569.36

    OK

    3.3.9.3 Kontrol Kuat Rencana Geser

    208 < 1100

    6 15.49

    34.67 < 71

    Plastis

    Vn = 0.6 fy Aw

    = 0.6 2400 0.6 25

    = 21600 Kg

    Vu < Vn

    7569.36 < 0.9 21600

    7569.36 < 19440

    OK

    y

    fybftf *)2**4/1(x x x

    fytw

    h 1100

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    70/168

    4Perencanaan Tangga Baja

    4.1 Data Perencanaan

    Tinggi tangga = 250 cm

    Lebar injakan (i) = 28 cm

    Panjang Tangga = 600 cmLebar Pegangan Tangga = 10 cm

    4.2 Perencanaan Jumlah Injakan Tangga

    4.2.1 Persyaratan - Persyaratan Jumlah Injakan Tangga

    60 cm < ( 2t + I ) < 65 cm

    25 < a < 40

    Dimana : t = tinggi injakan (cm)

    i = lebar injakan (cm)

    a = kemiringan tangga

    4.2.2 Perhitungan Jumlah Injakan Tangga

    Tinggi tanjakan (t) = 65 - 28 / 2

    = 18.5 cm

    Jumlah Tanjakan = 250 = 13.51 buah

    18.5

    = 14 buah

    Jumlah injakan (n) = 14 buah

    Lebar Bordes = 600 392 = 208 cm

    Lebar Tangga = 200 20 = 180 cm

    a = 32.54 0 = 0.57 rad

    392 cm 208 cm

    180 cm

    180 cm

    4.3 Perencanaan Pelat Tangga

    4.3.1 Perencanaan Tebal Pelat Tangga

    Tebal Pelat Tangga = 4 mm

    Berat Jenis Baja = 7850 kg/m3

    Tegangan Leleh Baja = 2400 kg/m2

    4.3.2 Perencanaan Pembebanan Pelat Tangga

    o o

  • 8/23/2019 1639_KONSTRUKSI BAJA GUDANG Disertai Contoh Perhitungan Gudang

    71/168

    Beban Mati

    Berat Pelat = 0 1.8 7850 = 56.52 kg/m'

    Alat Penyambung (10 %) = 5.65 kg/m'

    qD = 62.17 kg/m'

    Beban Hidup

    qL = 500 x 1.8 = 900 kg/m'

    = 0.13 62.17 0.08 = 0.61 kgm

    = 0.13 900 0.08 = 8.82 kgm

    Mu = 1.4 0.61 = 0.85 kgm

    Tidak Menentukan

    Mu = 1.2 0.61 + 1.6 8.82 = 14.84 kgm

    Menentukan

    4.3.5 Kontrol Momen Lentur

    = 0.25 180 0.16 =