kementerian pendidikan dan kebudayaan...

68
0 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR 2014 PANDUAN PEMBINAAN SEKOLAH DASAR BERSIH DAN SEHAT (SD BERSIH SEHAT)

Upload: ngocong

Post on 26-May-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

0

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASARDIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR

2014PANDUAN PEMBINAANSEKOLAH DASAR BERSIH DAN SEHAT(SD BERSIH SEHAT)

Page 2: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

TIM PENYUSUN

Haris Anwar SyafrudieSuparjinahWarjokoFX MarjantoArifin Abdul LatifAbdul WahidLilis LaelaWeni MuniartiEndang PramanaYudi UtomoSudjaniAhmad DaririMiptahudinErna PermanawatiIda FaridaSugeng UtayaYustina MalianiDedi Ahmad Singgih PrabowoPungkas Bahjuri AliHerry SupriyadiAnn Natalia UmarDiah WatiDhito Pemi ApriantoChandra RTheresia IrawatiElviraAgung TriwahyuntoBambang Hadi WaluyaRakean SundayanaKeri DarwindoJohni SubrotoDyah KhususiatiFaisal ShalehRusdi

i

Page 3: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

KATA PENGANTAR

Sekolah Dasar Bersih dan Sehat merupakan salah satu program untuk

meningkatkan kualitas pendidikan dan prestasi belajar peserta didik. Program ini

dilaksanakan melalui penciptaan lingkungan sekolah dasar yang bersih dan sehat,

peningkatan pengetahuan, perubahan perilaku, serta pemeliharan kebersihan dan

kesehatan yang pada akhirnya dapat menciptakan sebuah budaya, yaitu budaya bersih dan

sehat.

Buku panduan pelaksanaan pengembangan sekolah dasar bersih dan sehat ini

mencakup berbagai informasi yang perlu diketahui oleh warga sekolah agar dapat

melaksanakan program pembinaan, pengembangan, dan pelaksanaan sekolah dasar bersih

dan sehat dengan baik. Dengan program ini diharapkan tercipta lingkungan sekolah dasar

yang dapat berkontribusi terhadap peningkatan proses belajar peserta didik dan dapat

meningkatkan prestasi belajar peserta didik yang pada akhirnya dapat meningkatkan mutu

pendidikan sekolah dasar di Indonesia.

Semoga panduan ini bermanfaat bagi pembinaan sekolah dasar bersih dan sehat.

Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyempurnaan buku panduan

pelaksanaan pengembangan sekolah dasar bersih dan sehat ini, kami menyampaikan

penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Jakarta, Agustus 2013

Direktur Pembinaan Sekolah Dasar

TTD

Ibrahim BafadalNIP. 19641228 198701 1 001

i

Page 4: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….. iDAFTAR ISI…………………………………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………… 1

A. Latar belakang……………………………………………………………B. Dasar hukum……………………………………………………………...C. Tujuan Program…………………………………………………………...D. Manfaat Program ...……………………………………………………….E. Sasaran…………………………………………………………………….F. Definisi Istilah………………………………………………………………

112223

BAB II KONSEP DASAR ……………………….………………………..…………... 5

A. Konsep Dasar SD Bersih Sehat………………………………………...B. Indikator SD Bersih Sehat…………………….………………………….

59

BAB III STRATEGI PELAKSANAAN………………………………………………... 12

A. Manajemen Pelaksanaan …..………………………………………….B. Penyediaan Sarana dan Prasarana …………………………………..C. Pendidikan Bersih dan Sehat………………….……………………….D. Penciptaan Kondisi Ideal ………………………………………………E. Pelibatan Berbagai Pihak Terkait…………………………………….

BAB IV IMPLEMENTASI PROGRAM..……………………………………………..

A. Pembentukan Organisasi Tim Pelaksana ……………………………B. Penyusunan Rencana Kegiatan ……………………………………...C. Sosialisasi ………………………………………………………………..D. Pengembangan Program dan Kegiatan ……………………………..E. Operasional Kegiatan …………..………………………………………F. Pembudayaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat …………………..G. Tindak Lanjut Pengembangan………………………………………..

BAB V MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN……………………………A. Monitoring…………………………………………………………………B. Evaluasi……………………………………………………………………C. Pelaporan………………………………………………………………….

BAB VI PENUTUP……………………………………………………………………….

LAMPIRAN…………………………………………………………………………………...

ii

Page 5: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar BelakangSekolah merupakan institusi formal dan strategis dalam menyiapkan sumber

daya manusia yang sehat secara fisik, mental, social, dan produktif. Salah satu yang

mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah adalah status

kesehatan dan kondisi lingkungan sekolah.

Masalah kesehatan di sekolah menjadi kompleks dan bervariasi terkait dengan

kesehatan peserta didik yang dipengaruhi oleh berbagai faktor di antaranya kondisi

lingkungan sekolah dan perilaku hidup bersih. Sekolah dapat menjadi salah satu tempat

penyebaran penyakit seperti demam berdarah. Menurut Rois (2012), 3 sampai 4 anak dalam setiap 1000 anak berusia 7—12 tahun berisiko menderita demam berdarah. Dari penderita itu, 33,8% adalah kelompok usia sekolah. Dua per tiga penderita tertular di luar lingkungan tempat tinggalnya, salah satunya di sekolah. Hal tersebut membuktikan bahwa kebersihan lingkungan sekolah merupakan faktor penting yang harus diperhatikan.

Berdasarkan riset kesehatan dasar (Riskesdas, 2010), diketahui bahwa

masalah gizi usia sekolah 6—12 tahun masih besar, yaitu terdapat 35,6% anak pendek,

12,2% anak kurus, dan 9,2% anak gemuk. Masalah lain yang ditemukan adalah 44,6%

anak usia sekolah mengonsumsi sarapan berkualitas rendah. Dilaporkan juga bahwa

1,7% anak mulai merokok pada anak usia 5—9 tahun dan 17,5% pada usia 10—14

tahun. Selain itu, persentase menyikat gigi setiap hari pada kelompok umur 10—14

tahun adalah sebesar 95,7%, namun yang berperilaku benar menyikat gigi hanya 1,7%

(Riskesdas, 2013).

Guna mencegah dan mengurangi berbagai permasalahan di atas diperlukan

perilaku hidup bersih dan sehat melalui pengembangan pola hidup bersih dan sehat di

sekolah. Upaya tersebut tidak hanya mengandalkan proses belajar mengajar

pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan, tetapi perlu didukung oleh kebijakan,

sarana dan prasarana, serta program yang tepat sehingga perilaku hidup bersih dan

sehat akan menjadi budaya di kalangan warga sekolah.

Tujuan Panduan Sekolah Dasar Bersih dan Sehat ini adalah memberikan

informasi dan solusi untuk menjawab berbagai permasalahan dan hambatan yang

muncul. Dengan begitu, sekolah dapat menumbuhkan pembiasaan perilaku hidup

bersih dan sehat pada setiap warga sekolah.

1

Page 6: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

B. Dasar Hukum1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

3. Undang-undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup (PPLH).

4. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.

5. Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan,

Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor: 1/U/SKB/2003, Nomor:

1067/Menkes/SKB/VII/2003, Nomor: MA/230A/2003, Nomor: 26 Tahun 2003

tanggal 23 Juli 2003 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan

Sekolah.

6. Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan,

Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor: 2/P/SKB/2003, Nomor: 1068/

Menkes/SKB/VII/2003, Nomor: MA/230B/2003, Nomor: 4415-404 Tahun 2003

tanggal 23 Juli 2003 tentang Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah Pusat.

7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1429/ Menkes/SK/XH/2006 tentang

Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah.

8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2269/MENKES/PER/XI/2011 tentang

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

C. Tujuan Program1. Mewujudkan sekolah dasar yang memenuhi syarat kesehatan untuk meningkatkan

kualitas hidup bersih dan sehat warga sekolah.

2. Menyelenggarakan pendidikan kesehatan di sekolah dasar.

3. Menyelenggarakan upaya promotif dan preventif di sekolah dasar.

4. Meningkatkan kebersihan dan kesehatan bangunan dan halaman sekolah dasar.

5. Meningkatkan kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar sekolah dasar.

6. Mewujudkan warga sekolah yang memiliki perilaku hidup bersih dan sehat.

D. Manfaat Program1. Terwujudnya sekolah dasar yang memenuhi syarat kesehatan untuk meningkatkan

kualitas hidup bersih dan sehat warga sekolah.

2. Terselenggaranya pendidikan kesehatan di sekolah dasar.

3. Terselenggaranya pelayanan kesehatan di sekolah dasar.

4. Meningkatnya kebersihan dan kesehatan gedung dan halaman sekolah dasar.

5. Meningkatnya kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar sekolah dasar.

6. Terwujudkannya perilaku hidup bersih dan sehat pada seluruh warga sekolah.

2

Page 7: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

E. Sasaran1. Budaya perilaku hidup bersih dan sehat peserta didik SD.

2. Keteladanan hidup bersih dan sehat kepala sekolah, guru, dan karyawan.

3. Optimalisasi fungsi dan pemeliharaan sarana dan prasarana hidup bersih dan sehat

di sekolah oleh seluruh warga sekolah.

4. Harmonisasi kegiatan pembelajaran dan pelaksanaan hidup bersih dan sehat.

F. Definisi Istilah1. Sekolah Dasar Bersih dan Sehat (SD Bersih Sehat) adalah sekolah dasar yang

warganya secara terus-menerus membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat,

memiliki lingkungan sekolah yang bersih, indah, sejuk, segar, rapih, tertib, dan aman

2. Sekolah adalah Sekolah Dasar (SD) atau yang sederajat, baik negeri maupun

swasta.

3. Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu,

sampah, bau, virus, bakteria patogen, dan bahan kimia berbahaya.

4. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial

yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis

(UU No. 36 Tahun 2009)

5. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang

dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan

seseorang dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif

dalam mewujudkan kesehatan masyarakat (Permenkes No. 2269/MENKES/

PER/XI/2011).

6. Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah

pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat

mengganggu, merugikan, membahayakan kesehatan manusia serta tidak

bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman

untuk dikonsumsi (UU No. 18 Tahun 2012).

7. Bangunan sekolah adalah bangunan yang dipakai sebagai fasilitas pelaksanaan

pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta.

8. Lingkungan sekolah dasar yang bersih adalah kondisi lingkungan sekolah yang

bersih, indah, sejuk, segar, rapi, dan aman yang merupakan hasil dari upaya seluruh

warga sekolah.

9. Warga sekolah dasar yang sehat adalah setiap orang yang berperan di dalam

proses pendidikan di sekolah dasar, meliputi peserta didik, tenaga pendidik dan

kependidikan, serta komite sekolah, dalam keadaan sehat baik secara fisik, mental,

3

Page 8: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

spiritual maupun sosial yang memungkinkan warga sekolah dapat melaksanakan

tugas pokok dan fungsinya masing-masing baik sebagai pembelajar maupun

pebelajar.

10. Peserta Didik adalah semua anak yang mengikuti pendidikan di sekolah.

11. Instansi terkait adalah lembaga pemerintah yang memiliki tugas melakukan

pembinaan terhadap sekolah/madrasah. 12. Monitoring adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengawasan dan

pengendalian terhadap suatu objek kegiatan yang akan, sedang, dan atau sudah

dilaksanakan.

13. Evaluasi adalah proses penilaian hasil yang telah ditentukan sebagai bahan

penyempurnaan perencanaan dan pelaksanaan Sekolah Dasar Bersih dan Sehat.

14. Pelaporan adalah kegiatan laporan semua kegiatan terkait dengan upaya

mewujudkan SD Bersih Sehat yang dilakukan oleh peserta didik, guru, dan sekolah.

4

Page 9: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

BAB IIKONSEP DASAR

SEKOLAH DASAR BERSIH DAN SEHAT

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 menyebutkan Pendidikan

Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Salah satu tolok ukur pengembangan pendidikan karakter adalah kebersihan dan

kesehatan. Terkait dengan fungsi pendidikan ini, sekolah sebagai tempat belajar memiliki

lingkungan bersih dan sehat untuk mendukung berlangsungnya proses pembelajaran yang

baik. Sekolah berperan membentuk peserta didik agar memiliki perilaku bersih dan sehat

untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mendukung pencapaian tujuan pendidikan.

A. Konsep Dasar SD Bersih SehatSD Bersih Sejat adalah sekolah dasar yang warganya secara terus-menerus

membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat, dan memiliki lingkungan sekolah yang

bersih, indah, sejuk, segar, rapih, tertib, dan aman. SD bersih sehat mengutamakan

pentingnya pembangunan kesehatan melalui kegiatan yang bersifat promotif dan preventif,

sehingga dapat mendorong kemandirian semua warga sekolah dan masyarakat di

lingkungan sekolah untuk berperilaku hidup sehat, memelihara kesehatannya, dan

meningkatkan kesehatannya.

Warga sekolah meliputi setiap individu yang berperan di dalam proses belajar-

mengajar di sekolah, antara lain, peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan yang

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya masing-masing baik sebagai pembelajar maupun

pebelajar. Masyarakat lingkungan sekolah meliputi semua masyarakat yang berada di

lingkungan sekolah selain warga sekolah. Perilaku hidup bersih dan sehat warga sekolah

dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga warga sekolah

mampu menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam

mewujudkan kesehatan masyarakatnya.

Upaya mewujudkan Sekolah Dasar Bersih dan Sehat dapat dicapai melalui strategi

penyediaan sarana dan prasarana, manajemen yang baik, penyebarluasan pengetahuan,

penciptaan kondisi ideal dengan melibatkan partisipasi semua pihak seperti warga sekolah,

komite sekolah, puskesmas, dan masyarakat. Strategi tersebut dilaksanakan dengan

menyelenggarakan pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, kebersihan dan

kesehatan lingkungan, serta pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti

bagan berikut.

5

Page 10: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

Bagan 1. Konsep Dasar Menuju Sekolah Dasar Bersih dan Sehat

Program SD Bersih Sehat akan tercapai melalui pembudayaan perilaku hidup bersih

dan sehat, pengelolaan bangunan, lingkungan sekolah, dan perencanaan program sekolah

dengan didukung oleh manajemen sekolah, sarana dan prasarana, pendidikan bersih dan

sehat, penciptaan kondisi ideal, dan pelibatan berbagai pihak. Keberhasilan program ini

terutama ditentukan oleh komitmen seluruh warga sekolah.

B. Indikator SD Bersih Sehat1. Kebijakan

Sekolah memiliki dan mengimplementasikan kebijakan yang mendukung

pelaksanaan SD Bersih Sehat. Kebijakan sejalan dengan kebijakan nasional dan

daerah. Kebijakan lokal sekolah disusun dan disepakati bersama dengan warga

sekolah dan komite sekolah agar dapat mempercepat pelaksanaan SD Bersih Sehat.

Kebijakan ini dijadikan acuan dalam pelaksanaan SD Bersih Sehat oleh seluruh warga

sekolah.

Dengan kebijakan SD Bersih Sehat, sekolah memiliki landasan untuk

menyelenggarakan pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah secara konsisten.

Sekolah dapat meningkatkan kebersihan dan kesehatan ruang, halaman, dan

lingkungan sekolah serta membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat.

2. Program KerjaSekolah memiliki visi, misi, tujuan yang mendukung pelaksanaan SD Bersih

Sehat. Visi, misi, dan tujuan sekolah dituangkan dalam rencana program, rencana

6

SEKOLAH DASAR BERSIH DAN SEHAT

PEMBUDAYAAN HIDUP BERSIH DAN SEHATPENGELOLAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN SEKOLAH

PERENCANAAN PROGRAM SEKOLAH

MAN

AJEM

EN

SEKO

LAH

PEN

DIDI

KAN

BER

SIH

DAN

SEHA

T

PEN

CIPT

AAN

KO

NDI

SI ID

EAL

PELI

BATA

N

BERB

AGAI

PI

HAK

OPT

IMAL

ISAS

I SA

RAN

A PR

ASAR

ANA

WARGA SEKOLAH DAN KOMITE SEKOLAH

HASIL

STRATEGI

PELAKU

PELAKSANAAN

Page 11: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

kegiatan, dan rencana anggaran yang melibatkan peran serta aktif dari seluruh warga

sekolah dan komite sekolah. Perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi atas rencana

dan pelaksanaan program untuk dijadikan dasar perencanaan program selanjutnya.

Dalam perencanaan program terkait SD Bersih Sehat, sekolah memperhatikan

aspek pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan

sekolah sehat serta mempertimbangkan dan memaksimalkan ketersediaan sumber

daya.

3. Sarana dan PrasaranaSekolah mengoptimalkan sarana dan prasarana yang mendukung perilaku hidup

bersih dan sehat. Dalam penyediaan sarana dan prasarana disesuaikan dengan

standar peraturan yang ada, misalnya, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor:

24 tahun 2007 dan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 1429/Menkes/ SK/XII/2006

tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah.

Program Sekolah Dasar Bersih dan Sehat didukung bangunan yang terdiri atas

ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang perpustakaan, ruang kelas, kamar mandi/WC,

ruang UKS, kantin, gudang, tempat ibadah, halaman, dan pagar sekolah. Semua unit

bangunan di sekolah bebas dari suara gaduh dan bising yang mengurangi konsentrasi

belajar peserta didik dan kenyamanan mengajar guru.

a. Ruang Kepala Sekolah

Ruang bersih dan tertata rapih, ada sirkulasi udara memadai, kecuali ruang ber-AC.

Ukuran luas ruang kepala sekolah minimal 12 m2 dengan lebar minimal 3 m dan

memiliki jendela yang dapat ditutup dan dibuka ke arah keluar dengan pencahayaan

alami yang jelas.

b. Ruang Guru

Ukuran luas ruang guru minimal 32 m2 dengan rasio minimal 4 m2/orang.

c. Ruang Perpustakaan

Ukuran luas perpustakaan minimal sama dengan luas satu ruang kelas. Lebar

minimal 5 m.

d. Ruang Kelas

Rasio minimal luas ruang kelas 2 m2/siswa. Untuk rombongan belajar dengan

peserta didik kurang dari 15 orang, luas minimal ruang kelas 30 m2 dengan lebar

minimal 5 m. Jarak papan tulis dengan meja siswa paling depan minimal 2,5 m dan

jarak papan tulis dengan meja paling belakang minimal 9 m. Kapasitas maksimal

ruang kelas 28 siswa. Tersedia tempat cuci tangan dengan air bersih yang mengalir

dan sabun. Minimal satu tempat cuci tangan untuk dua kelas. Di setiap kelas

disediakan tempat sampah bertutup.

7

Page 12: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

e. Kamar mandi/WC

Rasio kamar mandi/WC dan urinoir adalah perbandingan antara jumlah peserta didik

dengan banyaknya kamar mandi/WC dan urinoir yang tersedia. Untuk peserta didik

rasionya adalah 1:60; sedangkan untuk siswi rasionya adalah 1:50. Kamar

mandi/WC dan urinoir peserta didik/siswi terpisah dengan kamar mandi/WC dan

urinoir guru dan pegawai. Ukuran kamar mandi/WC tidak kurang dari 2 m2. Dinding

berwarna terang. Lantai memiliki perkerasan tidak licin, air tidak menggenang,

memiliki kemiringan minimal 1%. Closet memiliki ketinggian 30 cm dari lantai baik

closet untuk guru maupun untuk peserta didik. Ruangan memiliki lubang

penghawaan dan pencahayaan yang cukup, bebas dari jentik nyamuk, memiliki alat

kebersihan (sikat, sabun, karbol), dan tempat sampah tertutup.

f. Ruang UKS

Ruang UKS adalah tempat untuk melakukan pelayanan kesehatan yang bersifat

promotif, preventif, dan kuratif. Penyuluhan tentang perilaku hidup sehat kepada

peserta didik dan warga sekolah lainnya dilakukan secara terus-menerus,

menyeluruh, dan terpadu. Ruang UKS dilengkapi tempat cuci tangan dengan air

bersih yang mengalir, tersedia sabun, memiliki tempat tidur periksa, timbangan

badan, alat pengukur tinggi badan, alat pengukur suhu tubuh, dental kit, UKS kit,

P3K, lemari obat, torso rangka atau alat tubuh, snellen chart, dan tempat sampah.

Standar luas ruang UKS adalah minimal 27 m2 yang dilengkapi dengan buku

kesehatan dan buku adminsitrasi.

g. Kantin

Kantin sekolah adalah tempat usaha makanan dan minuman yang pengelola dan

konsumennya adalah warga sekolah. Lokasi kantin berjarak minimal 20 m dari

tempat pembuangan sampah sementara. Kantin memiliki peralatan pengolahan dan

makan yang bersih, tempat cuci peralatan makan dan minum dengan air bersih yang

mengalir, tempat cuci tangan dilengkapi dengan air bersih mengalir, sabun dan lap

tangan untuk pengunjung kantin, tersedia tempat penyimpanan bahan makanan

terpisah dari makanan jadi/siap saji dan tempat pajangan (display) makanan jadi/siap

saji yang tertutup. Kantin dilengkapi dengan tempat duduk dan saluran air limbah

yang tertutup. Tersedia tempat untuk mengolah makanan sederhana (memanasi,

mengukus, dan memanggang). Makanan kemasan berlabel BPOM/ Dinkes dan tidak

kadaluarsa. Makanan dan minuman yang dijual sudah dilakukan uji bebas formalin,

boraks, dan pewarna kimia berbahaya. Kemasan bersih dan tidak menggunakan

8

Page 13: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

styrofom. Petugas kantin berpakaian rapi, bersih, bercelemek, bertudung, dan sehat.

Pengambilan makanan selalu menggunakan alat bantu pengambil makanan.

h. Gudang

Gudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih, tidak

lembab, dan dicat berwarna terang. Dinding yang terkena percikan air terbuat dari

bahan campuran kedap air, tidak mudah retak, tidak dicat dengan larutan kapur

tohor, dan memiliki pintu yang tertutup. Gudang memiliki ventilasi pada dinding,

diberi pengamanan berupa kasa ayam untuk mencegah masuknya vektor penyakit

dan binatang pengerat, serta diberi penerangan yang cukup.

i. Tempat Beribadah

Tempat beribadah disesuaikan dengan kebutuhan tiap sekolah. Ukuran minimal 12

m2.

j. Halaman dan Pagar Sekolah

Halaman sekolah merupakan ruang terbuka hijau sebagai sarana untuk menunjang

segala kegiatan di luar ruangan (upacara, olahraga, kesenian, pramuka, parkir

kendaraan, apotek hidup, taman sekolah dan kegiatan lain) bagi warga sekolah.

Halaman sekolah terbebas dari genangan air dan mempunyai batas yang jelas

dengan lingkungan sekitar, dan dilengkapi dengan pagar yang kuat dan aman.

Konstruksi bangunan sekolah memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. AtapSekolah memiliki atap yang kuat, tidak bocor, tidak menjadi sarang tikus, serta

memiliki kemiringan yang cukup. Sekolah yang mempunyai ketinggian atap lebih dari

10 m harus dilengkapi dengan penangkal petir. Gedung sekolah memiliki talang air

yang berfungsi baik, langit-langit yang kuat, berwarna terang dan mudah dibersihkan.

Ketinggian plafon tidak kurang dari 270 cm.

b. DindingDinding bangunan sekolah bersih, tidak lembab, dan dicat berwarna terang. Pada

dinding yang terkena percikan air, bahan dinding tersebut dibuat dari bahan

campuran kedap air, tidak mudah retak, dan tidak dicat dengan larutan kapur tohor.

c. LantaiLantai kelas, kantor, dan perpustakaan terbuat dari bahan kedap air, kuat,

permukaan rata, tidak licin, tidak retak, dan mudah dibersihkan. Lantai menggunakan

bahan penutup yang berwarna terang. Terdapat perbedaan tinggi lantai antara

9

Page 14: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

selasar dengan ruang kelas, perpustakaan, dan kantor. Lantai kamar mandi/WC

memiliki kemiringan yang cukup sehingga memudahkan air mengalir.

d. TanggaTangga bangunan sekolah bertingkat dapat berfungsi ganda. Tangga berfungsi

sebagai sarana lalu lintas dan sebagai sarana penyelamat. Tangga dilengkapi

dengan pegangan tangan dan sarana keamanan setinggi bahu peserta didik.

e. Pintu Pintu memiliki lebar sekurang-kurangnya 1 m. Pintu tersebut dapat terdiri atas satu

daun pintu atau dua daun pintu dengan arah buka keluar. Pintu dilengkapi dengan

pengunci dan pegangan (handle) yang terbuat dari bahan yang kuat.

f. JendelaJendela dapat dibuka dan ditutup dengan arah buka keluar dan diberi pengaman.

Kaca jendela memungkinkan cahaya masuk secara alami sehingga peserta didik,

guru, dan pegawai sekolah dapat membaca dengan nyaman, tidak terlalu terang,

dan juga tidak gelap (20 % luas lantai).

g. VentilasiGedung sekolah dilengkapi dengan ventilasi. Ruang-ruang di sekolah diupayakan

mempunyai ventilasi silang yang dapat menjamin aliran udara segar. Ventilasi udara

dapat berupa ventilasi alami dan ventilasi mekanis. Ventilasi mekanis

memperhitungkan kekuatan pendinginan mesin dengan jumlah penghuni. Pada

ruang yang menggunakan ventilasi mekanis hendaknya tersedia jendela yang dapat

dibuka dan ditutup untuk menjamin udara segar di sekolah.

h. Sanitasi Sekolah memiliki sarana sanitasi dasar berupa sarana air bersih, saluran

pembuangan air limbah, dan jamban (WC). Sarana air bersih dapat berupa sumur

gali, sumur pompa tangan, atau sumur bor. Jamban di sekolah minimal berbentuk

leher angsa dan dilengkapi septic-tank kedap air serta saluran peresapan.

Sekolah memiliki sarana air bersih yang mencukupi untuk warga sekolah, memenuhi

kualitas air bersih secara fisik, kimia, dan bakteriologis. Jarak antara sarana air

bersih dan septic-tank minimal 10 m.

i. Sumber Air Sumber air dapat berasal dari air tanah, air permukaan, dan air hujan. Air tanah

dapat berupa air sumur atau air mata air. Air permukaan berupa air sungai, air

danau, atau air payau. Jika air permukaan akan digunakan sebagai sumber air

minum, maka harus dilakukan proses pengolahan lebih lanjut.

j. Tempat Sampah

10

Page 15: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

Tempat sampah adalah tempat menampung material sisa hasil kegiatan sehari-hari

manusia dan atau proses alam yang tidak diinginkan yang berbentuk padat. Sekolah

memiliki tempat sampah sementara yang bertutup dan terpilah di setiap ruangan.

Sampah diangkut setiap hari ke tempat pengolahan sampah.

4. Perilaku Warga sekolah Tujuan pelaksanaan SD Bersih Sehat adalah untuk membudayakan perilaku hidup

bersih dan sehat meliputi perilaku sebagai berikut.

a. Menjaga rambut agar bersih dan rapih.

b. Memakai pakaian bersih dan rapih.

c. Menjaga kuku agar pendek dan bersih.

d. Berolahraga teratur dan terukur.

e. Tidak merokok.

f. Tidak menggunakan narkoba, psikotropika, dan zat adiktif (NAPZA).

g. Memberantas jentik nyamuk.

h. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.

i. Menggunakan air bersih.

j. Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.

k. Membuang sampah ke tempat sampah yang terpilah (sampah organik dan

nonorganik).

l. Mengkomsumsi makanan sehat.

m. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan secara berkala.

11

Page 16: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

BAB IIISTRATEGI PELAKSANAAN SD BERSIH SEHAT

Strategi pelaksanaan SD Bersih Sehat dilakukan dengan memadukan pendekatan

bottom-up dan top-down yang melibatkan instansi terkait, pemangku kepentingan, dan

warga sekolah. Pendekatan bottom-up berupa inisiatif dan kreativitas warga sekolah

dalam melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan potensi sekolah. Sedangkan

pendekatan top-down sebagai implementasi berbagai kebijakan terkait, baik di tingkat

pusat maupun daerah.

A. Manajemen Pelaksanaan SD Bersih Sehat

Manajemen sebagai salah satu pilar kunci dalam pelaksanaan SD Bersih Sehat

pada dasarnya terkait dengan kapasitas kelembagaan sekolah dalam mengelola

pelaksanaan SD Bersih Sehat. Tujuan dari manajemen pelaksanaan SD Bersih Sehat

untuk menjamin tersedianya dan meningkatnya kapasitas kelembagaan dan menjamin

keberlanjutan pelaksanaan SD Bersih Sehat.

Strategi manajemen pelaksanaan SD Bersih Sehat adalah sebagai berikut.

1. Pembentukan atau penguatan forum koordinasi antarsekolah dalam pelaksanaan SD

Bersih Sehat;

2. Pembentukan atau penguatan Tim Pelaksana SD Bersih Sehat yang terdiri atas

Kepala sekolah, Guru, Komite Sekolah, Orang Tua, Tokoh Agama, Tokoh Adat,

Tokoh Masyarakat, dan Warga;

3. Peningkatan kapasitas sekolah dalam aspek perencanaan, penganggaran,

pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, pelaporan dan pengelolaan pengetahuan

pelaksanaan SD Bersih Sehat dengan melibatkan komite sekolah.

Contoh:

a. Sekolah menyusun RKAS yang di dalamnya terdapat kegiatan untuk mendukung

pelaksanaan SD Bersih Sehat sesuai dengan kebutuhan.

b. Sekolah menyusun laporan kegiatan SD Bersih Sehat dan pertanggungjawaban

penggunaan anggaran yang transparan dan terbuka.

c. Sekolah mampu memonitoring penggunaan dan kebutuhan operasional fasilitas

kesehatan dan sanitasi.

d. Sekolah mampu mengelola pengetahuan pelaksanaan SD Bersih Sehat

e. Replikasi dan scaling-up penanganan sanitasi di sekolah melalui dukungan

pendanaan dari berbagai sumber.

12

Page 17: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

Manajemen sekolah bersih dan sehat yang diharapkan akan tercapai dengan

memperhatikan tugas warga sekolah meliputi hal sebahagai berikut.

a. Kepala Sekolah

1) Menyusun program, merumuskan visi, misi, dan tujuan sekolah yang sesuai

dengan SD Bersih Sehat.

2) Memasukkan kegiatan SD Bersih Sehat ke dalam Rencana Kegiatan Sekolah

(RKS) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)

3) Menyusun struktur organisasi beserta tugas dan fungsi dalam pelaksanaan SD

Bersih Sehat.

4) Menyusun kalender pendidikan dan kegiatan pembelajaran yang mendukung

pelaksanaan SD Bersih Sehat.

5) Membuat kebijakan, penyediaaan, dan pengelolaan sarana prasarana sesuai SD

Bersih Sehat

6) Meningkatkan peran guru dalam memberikan materi kesehatan dan pemantauan

PHBS dan kompetensi psikososial peserta didik.

7) Meningkatkan peran orang tua dalam pelaksanaan dan pemantauan SD Bersih

Sehat.

8) Meningkatkan peran Komite sekolah, masyarakat, dan pihak swasta dalam

pelaksanaan SD Bersih Sehat.

9) Melibatkan institusi pendidikan kesehatan di wilayah kerjanya untuk berperan aktif

dalam pelaksanaan SD Bersih Sehat.

10) Memfasilitasi penyampaian pesan kesehatan melalui media tradisional dan acara-

acara keagamaan dalam bentuk ceramah agama dan khutbah.

11) Memonitoring dan Mengevaluasi keberlangsungan kegiatan terkait SD Bersih

Sehat.

12) Menjadi model berperilaku hidup bersih dan sehat kepada seluruh warga sekolah.

13) Mengupayakan dan membina pelaksanaan kantin sehat yang memenuhi

persyaratan keamanan pangan dengan mengikuti program Piagam Bintang

Keamanan Pangan Kantin Sekolah (PBKP-KS).

14) Partisipasi dalam program sekolah, di antaranya meningkatkan kualitas pelayanan

kantin sehat dan ramah lingkungan melalui (1) tidak menjual makanan/minuman

yang mengandung bahan pengawet/pengenyal, pewarna, perasa yang tidak

sesuai dengan standar kesehatan; (2) tidak menjual makanan yang

tercemar/terkontaminasi, kadaluwarsa, serta (3) tidak menjual makanan yang

dikemas tidak ramah lingkungan, seperti plastik, styrofoam, atau aluminium foil.

13

Page 18: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

b. Tenaga Pendidik

1) Melaksanakan program sekolah dasar bersih dan sehat yang telah direncanakan.

2) Melaksanakan kegiatan SD Bersih Sehat sesuai dengan Rencana Kegiatan

Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS).

3) Melaksanakan tupoksi sesuai dengan organisasi dalam pelaksanaan SD Bersih

Sehat.

4) Melaksanakan kegiatan membimbing dan pembelajaran yang mendukung

pelaksanaan SD Bersih Sehat kepada peserta didik.

5) Memberikan materi kesehatan kepada peserta didik.

6) Menjadi model berperilaku hidup bersih dan sehat kepada perserta didik.

7) Membiasakan pelaksanaan PHBS.

8) Menjaga dan mengikutsertakan peran aktif peserta didik dalam menjaga sarana

prasarana sesuai kriteria SD Bersih Sehat.

9) Melaksanakan penyampaian pesan kesehatan melalui media tradisional dan

acara-acara keagamaan dalam bentuk ceramah agama dan khutbah.

c. Tenaga Kependidikan

1) Mendukung pelaksanaan program sekolah dasar bersih dan sehat yang telah

direncanakan sesuai dengan tupoksinya.

2) Mendukung pelaksanaan kegiatan SD Bersih Sehat sesuai dengan Rencana

Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS).

3) Menjadi model berperilaku hidup bersih dan sehat kepada perserta didik.

4) Membiasakan pelaksanaan PHBS.

5) Menjaga dan mengingatkan peran aktif peserta didik dalam menjaga sarana

prasarana sesuai kriteria SD Bersih Sehat.

d. Peserta Didik

1) Memahami PHBS.

2) Melaksanakan PHBS.

3) Membiasakan PHBS.

4) Menjaga sarana prasarana sekolah.

5) Menjadi kader kesehatan dengan menyebarkan informasi kesehatan dan

memberi contoh kepada temannya untuk berperilaku hidup bersih dan sehat

6) Menjadi agen perubah bagi lingkungan di sekitarnya.

e. Komite Sekolah

14

Page 19: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

1) Berperan aktif dalam pertimbangan, pelaksanaan dan pemantauan SD

Bersih Sehat, baik yang berwujud pendanaan, Pemikiran, penyediaan

tenaga, kegiatan, sarana dan prasarana.

2) Mengusulkan dan ikut membahas RKAS agar mendukung SD Bersih Sehat.

3) Menjadi model berperilaku hidup bersih dan sehat kepada peserta didik.

B. Penyediaan Sarana dan Prasarana SD Bersih Sehat

Perilaku hidup bersih dan sehat memerlukan akses terhadap fasilitas yang layak

dan terjangkau secara ekonomi. Hal ini untuk mencegah warga sekolah kembali ke

perilaku lama yang dapat mengganggu keberhasilan program SD Bersih Sehat.

Tujuan dari penyediaan sarana yang layak dan terjangkau adalah menjamin

tersedianya akses warga sekolah terhadap sarana penunjang pelaksanaan perilaku

hidup bersih dan sehat. Strategi penyediaan sarana SD Bersih Sehat yang layak dan

terjangkau secara ekonomis adalah sebagai berikut.

1. Menyediakan sarana SD Bersih Sehat yang ramah anak;

2. Menjamin kemudahan operasional dan perawatan sarana;

3. Mengalokasikan dana perawatan dan operasionalisasi fasilitas dalam RKAS

4. Memfasilitasi warga sekolah dalam penentuan pilihan teknologi yang sesuai dengan

kebutuhan dan kondisi setempat;

5. Meningkatkan kontribusi warga sekolah dan pihak luar (termasuk orang tua murid)

dalam pembangunan sarana/teknologi terpilih;

C. Pendidikan Bersih dan Sehat

Sebagai lingkungan terkecil yang mempunyai otoritas dalam mengelola dirinya

sendiri, sekolah mempunyai peran yang penting dalam memberikan pembelajaran di

segala bidang bagi warga sekolah dan lingkungan sekitar. Peserta didik, sebagai agen

perubahan, diharapkan dapat membawa pengaruh positif kepada keluarga mengenai

perilaku hidup bersih dan sehat yang mereka dapatkan di sekolah.

Sekolah sebagai pusat informasi sanitasi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan

peran sekolah dan warga sekolah sebagai agen perubahan yang aktif dalam menjamin

tersosialisasi dan teradopsinya berbagai pembelajaran mengenai perilaku hidup bersih

dan sehat oleh warga sekolah, masyarakat sekitar, dan sekolah lain.

Kegiatan untuk mewujudkan sekolah sebagai pusat pembelajaran perilaku hidup

bersih dan sehat mencakup hal sebagai berikut.

15

Page 20: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

1. Internal sekolahBeberapa kegiatan yang dapat dilakukan, antara lain, sebagai berikut.

a. Dokumentasi pelaksanaan SD Bersih Sehat di sekolah.

b. Pelatihan Duta SD Bersih Sehat.

c. Pemasangan slogan/himbauan tentang kebersihan/kesehatan/keamanan pangan

di tempat yang strategis, misalnya “Buanglah sampah pada tempatnya!”.

d. Kampanye perilaku hidup bersih dan sehat dalam penggunaan fasilitas umum.

e. Melibatkan peserta didik dalam kegiatan “SEKOLAH DASAR BERSIH DAN

SEHAT”.

f. Mengadakan workshop, kampanye, dan lomba tentang pentingnya menjaga dan

memelihara kebersihan, kesehatan, penghijauan lingkungan, dan keamanan

pangan di sekolah.

g. Pelaksanaan perayaan hari nasional/internasional terkait kesehatan dan

lingkungan (Hari Air, Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS), dan lain-lain).

2. Eksternal SekolahBeberapa kegiatan yang dapat dilakukan, antara lain, sebagai berikut.

a. Membuat program kemitraan pendidikan kebersihan dan kesehatan dengan

instansi terkait (Puskesmas, Kepolisian, PMI, Petugas Penyuluh Lapangan

Pertanian, dan lain-lain).

b. Menyebarluaskan pembelajaran pelaksanaan SD Bersih Sehat dalam forum

KKKS.

c. Menyebarluaskan pembelajaran pelaksanaan SD Bersih Sehat dalam forum KKG.

d. Melakukan penyuluhan kebersihan dan kesehatan bagi warga sekolah.

D. Penciptaan Kondisi Ideal

Sebagai sebuah program yang diharapkan memperoleh hasil yang maksimal,

pelaksanaan kegiatan SD Bersih Sehat harus didukung oleh semua pemangku

kepentingan terkait. Tanpa dukungan tersebut keberhasilan tujuan kegiatan SD Bersih

Sehat sulit tercapai. Penciptaan kondisi yang ideal sebagai salah satu pilar pelaksanaan

SD Bersih Sehat merupakan salah satu hal penting yang harus menjadi perhatian.

Tujuan penciptaan kondisi yang ideal ini adalah menjamin meningkatnya dukungan

(advokasi, regulasi, pendanaan, dan fasilitasi) berbagai pihak dalam pelaksanaan

program SD Bersih Sehat. Beberapa kegiatan utama dalam penciptaan kondisi ideal

adalah sebagai berikut.

1. Melakukan advokasi dan sosialisasi mengenai pentingnya pelaksanaan SD Bersih

Sehat kepada warga sekolah untuk menyamakan persepsi dan mendapatkan

16

Page 21: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

dukungan/partisipasi dalam pelaksanaan program. Contohnya, dalam pertemuan

dengan komite dan orang tua peserta didik, sekolah menyosialisasikan rencana kerja

pelaksanaan program SD Bersih Sehat atau kondisi lingkungan sekolah.

2. Memfasilitasi pengembangan kebijakan atau peraturan yang dapat mendukung

pelaksanaan SD Bersih Sehat di sekolah. Contoh:

a. Sekolah memberikan kebijakan terkait pelaksanaan kebersihan di sekolah

dengan memberikan sanksi bagi warga sekolah yang membuang sampah

sembarangan.

b. Sekolah mencanangkan Hari Jumat Bersih. Setiap hari Jumat dilaksanakan

kegiatan kebersihan lingkungan sekolah yang melibatkan seluruh warga sekolah.

Kegiatan ini bertujuan untuk mempertahankan perilaku gotong-royong dan

menjaga kebersihan serta keindahan sekolah.

c. Sekolah mewajibkan kelas 3 (tiga) ke atas untuk melaksanakan piket bersama

untuk membersihkan dan merapikan kelas masing-masing.

d. Sekolah mengadakan lomba ruang bersih antarkelas.

3. Menentukan kebijakan terhadap dukungan pendanaan pelaksanaan program SD

Bersih Sehat. Contoh:

a. Kepala sekolah mengeluarkan kebijakan penggunaan dana BOS untuk

membiayai pelaksanaan program SD Bersih Sehat, sesuai aturan penggunaan

dana BOS yang ada.

b. Sekolah menyediakan rencana pembangunan dan pengembangan media

informasi yang dapat diketahui oleh warga sekolah dan umum. Media ini berupa

papan informasi rencana pengembangan dan pembangunan sekolah.

4. Memfasilitasi kemitraan dengan pemerintah daerah (UPTD), swasta, donor, LSM,

warga, akademisi, dan pelaku lainnya dalam pelaksanaan SD Bersih Sehat. Contoh:

a. Sekolah bekerjasama dengan pihak lain dalam mendukung pelaksanaan SD

Bersih Sehat.

b. Sekolah berkoordinasi dengan UPTD atau dinas terkait untuk mendapatkan

fasilitas dan bimbingan teknis dalam pelaksanaan program SD Bersih Sehat.

a. Mendorong terciptanya ruang publik atau jejaring sosial sebagai forum diskusi

dan koordinasi pemangku kepentingan baik individu maupun lembaga yang

memiliki komitmen terkait pelaksanaan program SD Bersih Sehat atau

lingkungan sekolah yang sehat. Contohnya, sekolah membuka peluang untuk

memfasilitasi proses pembelajaran pelaksanaan program SD Bersih Sehat

dengan berbagai pihak terkait (sekolah lain, warga sekitar, pihak lainnya).

17

Page 22: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

E. Pelibatan Berbagai Pihak Terkait

Pelaksanaan SD Bersih Sehat melibatkan peran serta pemerintah pusat dan

daerah, masyarakat, dan pihak swasta sesuai dengan kewenangan dan tanggung

jawabnya.

1. Pemerintah Pusat

a. Menetapkan peraturan-peraturan terkait SD Bersih Sehat.

b. Menyusun pedoman/petunjuk teknis/modul dan standarisasi SD Bersih Sehat.

c. Advokasi dan sosialisasi kepada pengambil kebijakan.

d. Meningkatkan kemampuan para pelaku SD Bersih Sehat melalui berbagai

pelatihan.

e. Melakukan pembinaan dalam upaya peningkatan pelaksanaan SD Bersih Sehat.

f. Melakukan monitoring dan evaluasi.

g. Menyediakan pendanaan SD Bersih Sehat melalui Anggaran Pendapatan

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan.

h. Memfasilitasi penyediaan anggaran Provinsi dan Kabupaten/Kota melalui APBD;

serta mengoptimalisasi pemanfaatan dana Corporate Social Responsibility (CSR)

dunia usaha atau dana lain yang tidak mengikat untuk SD Bersih Sehat.

i. Membantu dan memfasilitasi Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk

menyediakan fasilitas SD Bersih Sehat yang meliputi sarana dan prasarana SD

Bersih Sehat.

j. Memfasilitasi kebijakan pelaksanaan penjaringan kesehatan pada peserta didik

kelas satu yang baru masuk, pemeriksaan kesehatan berkala setiap enam bulan

sekali terhadap seluruh peserta didik di semua kelas dan jenjang pendidikan, dan

pelayanan kesehatan.

k. Memfasilitasi Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk memastikan

pelaksanaan pembinaan pengendalian faktor risiko lingkungan baik lingkungan

fisik (antara lain higiene dan sanitasi bangunan dan pangan; pengelolaan sampah;

penyediaan air bersih dan sarana sanitasi pengelolaan limbah; penghijauan; dan

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) satu kali/minggu) maupun lingkungan

mental sosial.

l. Memfasilitasi penyediaan sarana sanitasi sekolah sesuai dengan standar.

m. Memfasilitasi pelaksanaan upaya penyehatan lingkungan di sekolah.

n. Memfasilitasi pengembangan model kantin sehat sekolah.

o. Memfasilitasi penyediaan perlengkapan sarana kantin sehat sekolah.

18

Page 23: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

p. Bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan kabupaten/ Kota dan instansi

terkait lainnya dalam memfasilitasi terwujudnya SD Bersih Sehat.

q. Melakukan supervisi, monitoring, pengumpulan dan pengolahan data, pemetaan

serta evaluasi pelaksanaan program SD Bersih Sehat.

2. Pemerintah Provinsi

a. Memfasilitasi dan melaksanakan kebijakan teknis pengembangan, pembinaan dan

pelaksanaan SD Bersih Sehat.

b. Menyusun program pembinaan, bimbingan teknis, pelatihan, dan pengembangan

SD Bersih Sehat untuk kabupaten/kota.

c. Memberikan pembinaan dan bimbingan teknis dalam hal penyelenggaraan SD

Bersih Sehat.

d. Memfasilitasi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk memberikan pembinaan

dan bimbingan teknis dalam hal penyelenggaraan SD Bersih Sehat.

e. Menyediakan pendanaan SD Bersih Sehat melalui Anggaran Pendapatan Belanja

Daerah (APBD) Provinsi.

f. Memfasilitasi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk menyediakan pendanaan

SD Bersih Sehat melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)

Kabupaten/ Kota.

g. Membantu dan memfasilitasi Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota untuk

menyediakan fasilitas SD Bersih Sehat yang meliputi sarana dan prasarana SD

Bersih Sehat.

h. Memfasilitasi pelaksanaan penjaringan kesehatan pada peserta didik kelas satu

yang baru masuk, pemeriksaan kesehatan berkala setiap enam bulan sekali

terhadap seluruh peserta didik di semua kelas, serta pelayanan kesehatan.

i. Memfasilitasi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan pembinaan

pengendalian faktor risiko lingkungan baik lingkungan fisik (antara lain higiene dan

sanitasi bangunan dan pangan; pengelolaan sampah; penyediaan air bersih dan

sarana sanitasi, pengelolaan limbah; penghijauan; dan Pemberantasan Sarang

Nyamuk (PSN) satu kali/minggu) maupun lingkungan mental sosial.

j. Memfasilitasi penyediaan sarana sanitasi sekolah sesuai dengan standar.

k. Memfasilitasi pelaksanaan upaya penyehatan lingkungan di sekolah dilakukan di

bawah bimbingan tenaga kesehatan Puskesmas dan Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota.

l. Memfasilitasi pengembangan model kantin sehat.

m. Memfasilitasi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk menyediakan perlengkapan

sarana kantin sehat.

19

Page 24: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

n. Bekerjasama dengan dinas pendidikan kabupaten/ Kota dan instansi terkait lainnya

dalam memfasilitasi terwujudnya SD Bersih Sehat.

o. Melakukan supervisi, monitoring, pengumpulan dan pengolahan data, pemetaan,

serta evaluasi pelaksanaan program SD Bersih Sehat di masing-masing daerah.

3. Pemerintah Kabupaten/Kota

b. Memfasilitasi dan melaksanakan kebijakan teknis pengembangan, pembinaan, dan

pelaksanaan SD Bersih Sehat.

c. Menyusun program pembinaan, bimbingan teknis, pelatihan, dan pengembangan

SD Bersih Sehat.

d. Memberikan pembinaan dan bimbingan teknis dalam hal penyelenggaraan SD

Bersih Sehat.

e. Menyediakan pendanaan SD Bersih Sehat melalui Anggaran Pendapatan Belanja

Daerah (APBD) Kabupaten/ Kota.

f. Menyediakan fasilitas SD Bersih Sehat yang meliputi sarana dan prasarana

Sekolah Dasar Bersih dan Sehat.

g. Memfasilitasi pelaksanaan penjaringan kesehatan pada peserta didik kelas satu

yang baru masuk, pemeriksaan kesehatan berkala setiap enam bulan sekali

terhadap seluruh peserta didik di semua kelas, dan pelayanan kesehatan.

h. Melaksanakan pembinaan pengendalian faktor risiko lingkungan baik lingkungan

fisik (antara lain higiene dan sanitasi bangunan, pangan; pengelolaan sampah;

penyediaan air bersih dan sarana sanitasi, pengelolaan limbah; penghijauan; dan

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) satu kali/minggu) maupun lingkungan

mental sosial.

i. Menyediakan sarana sanitasi sekolah sesuai dengan standar.

j. Melaksanaan upaya penyehatan lingkungan di sekolah dilakukan di bawah

bimbingan tenaga kesehatan Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

k. Mengembangkan model kantin sehat

l. Menyediakan perlengkapan sarana kantin sehat.

m. Bekerjasama dengan instansi terkait lainnya dalam memfasilitasi terwujudnya SD

Bersih Sehat.

n. Melakukan supervisi, monitoring, pengumpulan dan pengolahan data, pemetaan

serta evaluasi pelaksanaan program SD Bersih Sehat di masing-masing daerah.

4. Peran Puskemas

Puskemas memberikan pelayanan kesehatan yang terdiri atas upaya promotif,

preventif, kuratif, dan rehabilitatif sesuai dengan kebutuhan sekolah dasar.

5. Peran Masyarakat

20

Page 25: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

Masyarakat berperan mendukung pelaksanaan SD Bersih Sehat dengan

memberikan pendanaan, pemikiran, penyediaan tenaga, kegiatan, sarana dan

prasarana, serta berperan aktif dengan melakukan PHBS dan perawatan sarana

prasarana.

6. Peran Swasta

Pihak swasta berperan mendukung pelaksanaan SD Bersih Sehat dengan

memberikan pendanaan, pemikiran, penyediaan tenaga, kegiatan, sarana dan

prasarana, sesuai ketentuan yang berlaku.

21

Page 26: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

BAB IV

IMPLEMENTASI PROGRAM

Implementasi program Sekolah Dasar Bersih dan Sehat mengikuti tahapan kegiatan

sebagai berikut:

A. Pembentukan Organisasi Tim PelaksanaMengingat pentingnya pelaksanaan program SD Bersih Sehat, maka diperlukan

struktur organisasi Tim Pelaksana SD Bersih Sehat seperti di bawah ini.

Organisasi Tim Pelaksana SD Bersih Sehat di sekolah dasar.

1. Penanggung Jawab : Kepala Sekolah

2. Ketua : Guru

3. Sekretaris : Guru/Tenaga Kependidikan

4. Anggota : Guru, Peserta didik, dan Komite Sekolah

Sekolah yang telah memiliki Tim Pelaksana UKS dapat menggunakan struktur

organisasi yang sudah ada tanpa harus mengubah nama tim. Pembentukan Tim

Pelaksana SD Bersih Sehat diharapkan menguatkan peran dan tanggung jawab Tim

Pelaksana SD Bersih Sehat. Pembentukan organisasi Tim Pelaksana SD Bersih Sehat

dapat melibatkan komite sekolah, dinas-dinas terkait (misalnya dinas pendidikan, dinas

kesehatan), dan masyarakat di sekitar sekolah.

B. Penyusunan Rencana Kegiatan1. Rencana kegiatan SD Bersih Sehat

Rencana kegiatan SD Bersih Sehat merupakan rangkaian dan tahapan

kegiatan yang disusun dan dilaksanakan selama satu tahun pelajaran oleh warga

sekolah dan masyarakat sekitarnya. Rencana Kegiatan SD Bersih Sehat merupakan

bagian dari Rencana Kerja Sekolah (RKS)/Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah

(RKAS)

2. Penyusunan rencana Kegiatan SD Bersih SehatRencana kegiatan SD Bersih Sehat merupakan hasil koordinasi sekolah

dengan pihak terkait yang pelaksanaannya diatur dan didistribusikan pada seluruh

anggota tim sesuai dengan bidangnya. Rencana kegiatan mencakup kegiatan

memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja tim, melaksanakan pengelolaan sampah

dan sarana sanitasi, melaksanakan pembinaan, serta pemantauan kebersihan dan

kesehatan lingkungan. Termasuk dalam rencana kegiatan tersebut adalah

22

Page 27: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

melaksanakan kerjasama dengan instansi/institusi terkait, dunia usaha dan dunia

industri untuk meningkatkan kebersihan dan kesehatan, mengevaluasi pelaksanaan

kegiatan bidang kebersihan dan kesehatan secara keseluruhan, serta membuat

dokumentasi kegiatan.

3. PembiayaanPembiayaan pelaksanaan kegiatan SD Bersih Sehat dapat bersumber dari

Bantuan Operasional Sekolah (BOS), CSR, dan partisipasi masyarakat.

4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan Rencana Kegiatan Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan rencana

kegiatan SD Bersih Sehat. Hal yang dimaksud adalah (a) pendidikan kebersihan dan

kesehatan; (b) penyelenggaraan pelayanan kesehatan; (c) peningkatan kompetensi

guru dan peserta didik dalam bidang kebersihan dan kesehatan; (d) pengadaan

sarana prasarana kebersihan dan kesehatan; (e) pembinaan lingkungan sekolah

bersih dan sehat; serta (f) penciptaan budaya perilaku hidup bersih dan sehat di

sekolah.

C. Sosialisasi Keberhasilan pelaksanaan kegiatan SD Bersih Sehat ditentukan oleh seberapa

besar komitmen kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, peserta didik, komite

sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah terhadap pentingnya pelaksanaan kegiatan

Sekolah Dasar Bersih dan Sehat. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi secara

intensif terhadap seluruh warga sekolah dan masyarakat sekitar lingkungan sekolah.

D. Pengembangan Program dan Kegiatan1. Pencanangan SD Bersih Sehat

Sekolah Dasar Bersih dan Sehat perlu diawali dengan peresmian agar

diketahui dan menumbuhkan kesadaran seluruh warga sekolah dan masyarakat

sekitar untuk mendukung kegiatan tersebut.

Contoh kegiatan pada peresmian ini, antara lain, sebagai berikut.

a. Pemasangan stiker, poster, slogan di setiap ruangan dan sarana lainnya yang

berisi himbauan tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan

b. Upacara Peresmian Sekolah Dasar Bersih dan Sehat dengan mengundang

instansi terkait dan warga sekolah. (Puskesmas dan UPTD).

c. Melakukan aksi bersama (cuci tangan pakai sabun, penanaman pohon di

sekolah, penyerahan tempat sampah, dan lain-lain).

23

Page 28: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

2. Pemenuhan Fasilitas SD Bersih Sehat a. Penyediaan buku guru tentang pendidikan kesehatan.

b. Penyediaan media pembelajaran kesehatan.

c. Penyediaan ruang UKS.

d. Penyediaan peralatan UKS minimal meliputi:

1. Tempat tidur;

2. Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, Snellen chart, dan

termometer;

3. Lemari obat, kotak P3K dan obat-obatan sederhana (obat luka, oralit,

parasetamol, dll.);

e. Penyediaan sarana dan prasarana kantin sekolah yang memenuhi syarat

kesehatan seperti berikut ini.

1. Lokasi kantin/warung sekolah minimal berjarak 20 m dengan TPS (tempat

pengumpulan sampah sementara).

2. Langit-langit terlihat bersih, tidak ada debu, tidak ada sarang laba-laba, tidak

ada bekas bocor, tidak jebol, tidak mengelupas, dan mudah dibersihkan.

3. Dinding terlihat bersih, tidak ada debu, tidak ada sarang laba-laba, tidak ada

bekas bocor, tidak retak, dan mudah dibersihkan.

4. Lantai terlihat bersih, tidak licin, tidak ada sampah berserakan, tidak retak,

dan mudah dibersihkan.

5. Mebeulair berupa meja dan kursi makan terlihat bersih, tidak ada debu, dan

dalam kondisi baik.

6. Peralatan kantin sekolah terlihat bersih, tidak ada debu, tidak rusak, tidak

mudah berkarat.

7. Terdapat tempat sampah tertutup organik, nonorganik, dan limbah

8. Terdapat tempat cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dilengkapi

dengan sabun dan lap bersih.

9. Ada ventilasi yang memadai.

10. Ruangan kantin terlihat terang, bersih, dan rapi.

11. Bahan makanan disimpan di tempat yang tertutup dan terpisah dari

makanan jadi.

12. Penyimpanan bahan makanan dan makanan harus sesuai dengan suhu

penyimpanan yang dianjurkan.

13. Tempat pengolahan makanan sederhana (memanasi, mengukus, dan

memanggang) terlihat bersih, rapi, tertutup, terdapat lampu penerangan

yang cukup dan jauh dari kamar mandi/ WC.

24

Page 29: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

14. Tempat penyajian makanan harus selalu tertutup, bersih, dan tidak

berkarat.

15. Waktu penyajian makanan tidak boleh lebih dari 4 jam, terutama makanan

yang berprotein tinggi dan bersantan tidak lebih dari 2 jam.

16. Peralatan pengolahan masak dan peralatan makan disimpan dalam tempat

penyimpanan yang bersih dan tertutup.

17. Tempat cuci peralatan masak dan makan terlihat bersih dan tersedia air

bersih yang mengalir dan sabun.

18. Di sekitar tempat cuci alat tidak boleh ada air yang tergenang.

19. Saluran pembuangan air limbah kantin terbuat dari bahan kedap air dan

tertutup.

20. Alat kebersihan (sapu, pel, ember, sabun, dll) tersedia di kantin

21. Makanan dan minuman yang dijual terdaftar di BPOM untuk pangan olahan

pabrikan (dengan nomor izin edar MD atau ML) atau terdaftar di Dinas

Kesehatan Kabupaten/kota untuk produk industri rumah tangga (dengan

nomor izin edar PIRT).

22. Kemasan makanan dan minuman yang dijual tidak rusak.

23. Makanan dan minuman yang dijual belum kadaluwarsa.

24. Makanan dan minuman yang dijual tidak mengandung bahan kimia

berbahaya yang dilarang.

25. Makanan dan minuman dikemas dengan kemasan untuk makanan dan

bersih.

26. Makanan dan minuman yang dijual tidak menggunakan bahan tambahan

makanan melebihi batas maksimal (termasuk garam, gula dan lemak),

bahan berbahaya, dan memenuhi kriteria sebagai berikut:

a) Baju kerja petugas/ penjaga kantin bersih, rapi, menggunakan celemek

berwarna terang, menggunakan tutup kepala, beralas kaki dan kuku

terpotong pendek dan bersih, serta tidak memakai cincin dan gelang

b) Petugas penjual makanan menggunakan penjepit dan sarung tangan

dan masker (jika diperlukan) serta tidak berbicara/bersin/batuk pada

saat menjamah makanan

c) Petugas/ Penjaga Kantin tidak sedang menderita: sakit mata, batuk,

pilek, kulit dan penyakit menular, segera melapor jika sakit

d) Penjamah makanan selalu cuci tangan memakai sabun sebelum

memungut makanan.

25

Page 30: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

f. Penyediaan kamar mandi/WC dan urinoir beserta kelengkapannya yang

terpisah antara peserta didik putra dengan putri sesuai persyaratan, dan kamar

mandi/WC untuk guru dan karyawan.

g. Penyediaan sumber air bersih yang cukup dan tidak jauh dari kantin.

h. Penyediaan saluran pembuangan air limbah yang memenuhi syarat kesehatan,

kedap air, tertutup, dan airnya dapat mengalir dengan lancar.

i. Penyediaan unit penampungan air limbah yang memenuhi syarat.

j. Penyediaan saluran penuntasan air hujan.

k. Penyediaan tempat cuci tangan dengan air mengalir dan kelengkapan sabun

cuci tangan di setiap ruangan.

l. Penyediaan tempat sampah bertutup dan terpilah di ruang terbuka dan diberi

keterangan (organik/anorganik, basah/kering, dan bergambar).

m. Penyediaan tempat sampah bertutup organik dan anorganik di setiap ruangan.

n. Penyediaan sarana sosialisasi dan publikasi SD Bersih Sehat seperti: stiker,

poster, spanduk.

3. Penyebarluasan Informasi dan Edukasi Penyebarluasan informasi dan edukasi dalam pelaksanaan SD Bersih Sehat,

antara lain, sebagai berikut.

a. Pemasangan slogan/ himbauan tentang kebersihan/ kesehatan/ keamanan pangan

di tempat yang strategis, misalnya “Buanglah sampah pada tempatnya!”, “Kiat

memilih jajanan yang aman”. Contoh slogan disajikan pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1Contoh slogan/poster anjuran menjaga kebersihan

26

Page 31: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

b. Kampanye perilaku hidup bersih dan sehat dalam penggunaan fasilitas umum di

sekolah.

c. Melibatkan peserta didik dalam kegiatan “SEKOLAH DASAR BERSIH DAN

SEHAT”.

d. Mengadakan workshop, kampanye, dan lomba tentang pentingnya menjaga dan

memelihara kebersihan, kesehatan, penghijauan lingkungan, dan keamanan

pangan.

e. Membuat program kemitraan pendidikan kebersihan dan kesehatan dengan

instansi terkait (Puskesmas, Kepolisian, PMI, Petugas Penyuluh Lapangan

Pertanian, dan lain-lain).

f. Melakukan penyuluhan kebersihan, kesehatan, dan keamanan pangan bagi warga

sekolah.

E. Operasional KegiatanPelaksanaan secara umum operasional kegiatan sekolah dasar bersih dan sehat

meliputi hal-hal sebagai berikut.

1. Menyelenggarakan pendidikan kesehatan melalui kegiatan kurikuler yaitu

pelaksanaan pendidikan pada jam pelajaran, dengan materi yang mencakup hal-hal

berikut ini.

a. Menjaga kebersihan diri yang meliputi kebersihan rambut, mata, hidung, telinga,

gigi, mulut, tubuh, kuku, dan pakaian.

b. Mengenal pentingnya imunisasi

c. Mengenal makanan sehat dan aman.

d. Mengenal bahaya penyakit seperti diare dan demam berdarah.

e. Menjaga kebersihan lingkungan (sekolah/ madrasah dan rumah).

f. Membiasakan buang sampah pada tempatnya.

g. Mengenal kesehatan reproduksi.

h. Mengenal bahaya merokok bagi kesehatan.

i. Mengenal bahaya minuman keras.

j. Mengenal bahaya dan cara menolak penggunaan narkotik dan obat-obatan

terlarang.

k. Mengenal cara menolak perlakuan pelecehan seksual.

2. Menyelenggarakan pendidikan kesehatan melalui kegiatan sekolah yang berkaitan

dengan kesehatan/keamanan pangan, seperti kegiatan berikut ini.

a. Studi Wisata.

b. Perkemahan.

27

Page 32: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

c. Ceramah, diskusi, dan praktik.

d. Lomba-lomba.

e. Bimbingan hidup sehat.

f. Apotek hidup.

g. Kebun sekolah.

h. Kerja bakti.

i. Majalah dinding.

j. Pramuka.

k. Piket sekolah.

l. Mengakses e-learning 5 (lima) kunci keamanan pangan untuk anak sekolah di

website http://klubpompi.pom.go.id.

3. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan di sekolah dasar yang meliputikegiatan

sebagai berikut.

a. Melakukan penjaringan kesehatan (gigi, mata, telinga, anemia, kecacingan,

dan perilaku anak) bekerjasama dengan Puskesmas.

b. Memberikan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dan Pertolongan

Pertama Pada Penyakit (P3P) termasuk keracunan makanan dan merujuk ke

Puskesmas apabila membutuhkan penanganan lebih lanjut.

c. Melakukan pengawasan warung/kantin sekolah bekerjasama dengan

Puskesmas.

d. Melaksanakan imunisasi bagi peserta didik bekerjasama dengan Puskesmas.

e. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala tiap 6 bulan termasuk

pengukuran tinggi dan berat badan bekerjasama dengan Puskesmas.

f. Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan kesehatan peserta didik pada buku

kesehatan.

g. Melakukan pemeriksaan kebersihan gigi.

h. Melakukan pelayanan konseling kesehatan remaja bekerjasama dengan

Puskesmas.

i. Melakukan pengukuran tingkat kesegaran jasmani secara berkala.

4. Menyelenggarakan kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah meliputi:

a. Penataan sarana dan prasarana sekolah dasar bersih dan sehat sesuai

dengan kriteria yang ditentukan.

b. Setiap ruangan, baik ruang tertutup maupun terbuka, dibersihkan 2 (dua) kali

sehari atau sesuai kebutuhan sekolah.

c. Penyiangan/pemotongan rumput dan tanaman pengganggu lainnya secara

berkala.

28

Page 33: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

d. Setiap 2 (dua) kali sehari atau sesuai kebutuhan dilakukan pemindahan dari

tempat sampah kecil ke tempat penampungan sementara di sekolah (bak

besar/ kontainer permanen) baik dari ruang terbuka maupun tertutup sesuai

dengan jenisnya.

e. Pengelolaan sampah (kompos, daur ulang dan bank sampah).

f. Pemeriksaan dan pemeliharaan saluran penuntasan air hujan agar tetap

berfungsi dengan baik.

g. Pemeriksaan dan pemeliharaan saluran pembuangan air limbah agar tetap

berfungsi dengan baik.

h. Pemanfaatan air hujan dan pengolahan air limbah.

i. Pemeriksaan sanitasi lingkungan secara berkala.

Dalam pelaksanaan operasional harian, kegiatan pengembangan SD

Bersih Sehat memerlukan keterlibatan peserta didik secara intensif demi

terciptanya budaya hidup bersih dan sehat. Berikut ini adalah contoh model

pelaksanaan operasional harian kegiatan pengembangan SD Bersih Sehat dengan

melibatkan peserta didik.

a. Seluruh peserta didik di sekolah dibagi menjadi kelompok-kelompok duta bersih

dan sehat (DBS).

b. Tiap kelompok ± 10 orang dan memiliki struktur organisasi kelompok.

c. Ketua kelompok bermusyawarah menyusun tugas dan jadwal kegiatan dengan

bimbingan guru.

d. Tiap kelompok melakukan tugas piket sesuai dengan jadwal yang telah

ditetapkan bersama dan melaporkan kepada penanggungjawab kegiatan. Salah

satu contoh kegiatan disajikan pada Gambar 4.2.

e. Pendidik dan tenaga kependidikan melakukan pengawasan dan pembinaan

terhadap kelompok yang bertugas sesuai dengan jadwal piket.

f. Penanggungjawab kegiatan melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan

kepada kepala sekolah secara berkala.

29

Page 34: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

Gambar 4.2Contoh kegiatan membersihkan lingkungan sekolah

F. Pembudayaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Proses pembudayaan PHBS dalam kegiatan sekolah dasar bersih dan sehat,

antara lain, berikut ini.

1. Kepala Sekolah bersama-sama dengan warga sekolah harus membuat peraturan

tentang SD Bersih Sehat yang dimasukkan dalam peraturan dan tata tertib sekolah.

2. Pemasangan papan peraturan/rambu larangan untuk menjaga kebersihan dan

kesehatan sekolah.

3. Pemberian hukuman/sanksi yang sifatnya mendidik bagi warga sekolah yang

melanggar aturan berkenaan dengan kebersihan sesuai dengan tingkat

pelanggaran dan aturan yang berlaku.

4. Pembiasaan PHBS dengan mengadakan kegiatan rutin membersihkan lingkungan

sekolah seperti Program Jumat Bersih yang melibatkan seluruh warga sekolah,

pemeriksaan kebersihan kuku dan rambut setiap hari Senin, dan lain-lain.

G. Tindak Lanjut Pengembangan

Beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain, mengadakan sosialisasi program

Sekolah Dasar Bersih dan Sehat terhadap warga sekolah SD imbas dan masyarakat

sekitar lingkungan sekolah.

30

Page 35: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

BAB V

MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN

Salah satu kegiatan dalam rangka pembinaan SD Bersih Sehat adalah kegiatan

pengendalian pelaksanaan. Pengendalian pelaksanaan ini mencakup kegiatan monitoring,

evaluasi, dan pelaporan.

A. Monitoring 1. Pengertian

Monitoring adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengawasan dan

pengendalian kegiatan yang sedang dilaksanakan, untuk umpan balik pelaksanaan

kegiatan di masa datang.

Kegiatan monitoring dilakukan dengan melihat langsung pelaksanaan kegiatan

untuk mengetahui kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan dengan

keberhasilan program.

2. Tujuan

Tujuan monitoring SD Bersih Sehat adalah untuk mengetahui daya guna dan hasil

guna pelaksanaan program.

3. Fungsi

Fungsi dari monitoring adalah:

a. untuk pemetaan kegiatan SD Bersih Sehat di sekolah;

b. memperoleh umpan balik untuk pembinaan SD Bersih Sehat di

sekolah/madrasah.

4. Ruang lingkup

Ruang lingkup monitoring meliputi semua aspek di dalam program, proses, maupun

hasil pelaksanaan pembinaan kegiatan SD Bersih Sehat.

5. Sasaran

Sasaran monitoring:

a. dokumen kegiatan,

b. pengelolaan kegiatan, dan

c. capaian kegiatan.

6. Pelaksanaan Monitoring

Pelaksanaan monitoring dilakukan oleh petugas yang ditunjuk Tim Pembina dan

Tim Pelaksana SD Bersih Sehat. Monitoring dilakukan dengan cara:

a. pemeriksaan dokumen (instrumen monev),

31

Page 36: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

b. pengamatan (observasi), dan

c. wawancara.

7. Frekuensi Pelaksanaan Monitoring

a. Tim Pembina SD Bersih Sehat Pusat melakukan monitoring sekolah yang

melaksanakan SD Bersih Sehat di tingkat Kabupaten/Kota dengan didampingi

oleh Tim Pembina Provinsi dan Tim Pembina Kabupaten/Kota.

b. Tim Pembina SD Bersih Sehat tingkat Kabupaten/ Kota melakukan monitoring

setiap bulan ke sekolah

c. Waktu monitoring dilakukan sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.

Dalam pelaksanaan monitoring penjaringan data dan informasi dilakukan

dengan wawancara dan pengamatan yang selanjutnya dicatat pada instrumen

penilaian.

B. Evaluasi 1. Pengertian

Evaluasi adalah salah satu kegiatan pembinaan melalui proses pengukuran hasil

yang dicapai dibandingkan dengan sasaran yang telah ditentukan sebagai bahan

penyempurnaan perencanaan dan pelaksanaan SD Bersih Sehat.

2. Tujuan Evaluasi

Evaluasi ini dimaksudkan untuk :

a. Mendapatkan gambaran tentang keberhasilan pelaksanaan program SD Bersih

Sehat

b. Memberikan umpan balik sebagai dasar penyempurnaan program pembinaan

SD Bersih Sehat

3. Ruang lingkup

Ruang lingkup evaluasi meliputi semua komponen perencanaan program SD Bersih

Sehat proses maupun hasil pelaksanaannya.

4. Sasaran Evaluasi

a. Warga sekolah (peserta didik, guru, tenaga kependidikan, dll)

b. Lingkungan sekolah (bangunan, halaman, dll)

c. Hasil pembinaan terhadap perilaku peserta didik

d. Pengelolahan program pada jenjang kecamatan, kota, dan provinsi

5. Unsur – unsur yang dievaluasi

a. Perubahan tingkah laku kebiasaan hidup sehari-hari dan ketrampilan dalam

melaksanakan prinsip pola hidup bersih dan sehat

32

Page 37: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

b. Kemampuan hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan yang telah terjadi

pada peserta didik karena adanya pelayanan kesehatan di sekolah

c. Perubahan lingkungan sekolah menjadi bersih dan sehat

d. Tingkat keberhasilan kegiatan pembina dan pengelolaan program SD Bersih

Sehat

6. Prinsip-prinsip Evaluasi

a. Menyeluruh (meliputi seluruh komponen program SD Bersih Sehat mulai dari

perencanaan, proses serta hasil pelaksanaan, yang merupakan satu kesatuan

b. Berkesinambungan (secara bertahap sesuai dengan kebutuhan, fungsi dan

tanggung jawab pelaksanaan program)

c. Objektif, berdasarkan kriteria yang jelas sesuai pedoman pelaksanaan SD

Bersih Sehat

d. Hasil evaluasi dapat digunakan sebagai penghargaan bagi yang berhasil, dan

merupakan pendorong bagi yang belum berhasil

7. Cara dan Teknik

a. Cara Evaluasi

Evaluasi dilakukan dalam bentuk kuantitatif sesuai dengan monitoring yang

dilakukan

b. Teknik Evaluasi

Teknik Evaluasi dengan cara menganalisa data hasil monitoring dan

memasukkan ke tabel evaluasi. Tabel evaluasi dijadikan dasar rekomendasi

terhadap pihak yang berkepentingan.

C. Pelaporan1. Mekanisme Pelaporan

b. Tim pelaksana SD Bersih Sehat melaporkan secara tertulis setiap semester

kepada Tim Pembina Kabupaten/Kota sepengetahuan Kepala UPTD Pendidikan

Kecamatan.

c. Tim Pembina kabupaten/Kota melaporkan kepada Tim Pembina Provinsi.

d. Tim Pembina Provinsi melaporkan kepada Tim Pembina Pusat.

2. Format Pelaporana. Tim Pembina SD Bersih Sehat (Tingkat Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota).

Sesuai dengan kebutuhan yang isinya proses Bimtek, monitoring, dan luaran

yang dilampiri laporan dari Tim Pelaksana SD bersih Sehat.

b. Tim Pelaksana SD Bersih Sehat, menggunakan sistematika laporan kegiatan

program yang meliputi:

33

Page 38: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

Halaman Judul

Halaman Pengesahan

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PERSIAPAN PROGRAMA. Sosialisasi internal sekolahB. Pembentukan tim pelaksana SD Bersih SehatC. Penyusunan rencana dan jadwal kegiatan

BAB II PELAKSANAAN PROGRAMA. Deskripsi visi, misi, tujuan sekolah, dan RKAS B. Deskripsi Kondisi fisik sarana dan prasarana (ruang kepala sekolah, ruang

guru, ruang kelas, pengelolaan sampah, dll.)C. Deskripsi pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat

BAB III EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAMA. Faktor PendukungB. Faktor PenghambatC. Solusi

BAB IV PENUTUPA. SimpulanB. Saran

LAMPIRAN-LAMPIRAN1. Dokumen (Visi, Misi, RKAS, dll)2. Foto Kegiatan3. Lain-lain

34

Page 39: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

BAB VIPENUTUP

Program SD Bersih Sehat mempunyai beberapa tujuan. Tujuan tersebut adalah untuk

mewujudkan sekolah dasar yang memiliki lingkungan sekolah yang bersih, indah, nyaman,

tertib, aman dan rapi. Sekolah memiliki warga sekolah yang sehat dan bugar, serta secara

sadar senantiasa berperilaku hidup bersih dan sehat. Akhirnya, setiap sekolah dasar

diharapkan dapat mewujudkan budaya hidup bersih dan sehat.

Buku panduan program SD Bersih Sehat ini dijadikan sebagai pedoman bagi SD

sasaran di seluruh Indonesia, mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, pelaporan kegiatan,

hingga kegiatan monitoring-evaluasi. Keberhasilan program SD Bersih Sehat tergantung

pada dukungan berbagai pihak (pemerintah pusat, provinsi, SKPD terkait, sekolah, lembaga

nonpemerintah, dan masyarakat).

Sebagai Program baru, pedoman Program SD Bersih Sehat ini masih terdapat banyak

kekurangan dan ketidaksempurnaan. Untuk itu saran dan masukan dari berbagai pihak,

demi penyempurnaan pedoman program ini sangat diharapkan.

35

Page 40: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

LAMPIRAN 1.FORMAT MONITORING DAN EVALUASI SD BERSIH SEHAT

Nama Sekolah : ......................................................................Alamat : ......................................................................Kecamatan : ......................................................................Kabupaten/Kota : ......................................................................Provinsi : ......................................................................

A. Sarana dan Prasarana

NO BO BOT NILAI KETERANGAN

1

1

1

1

1

52 1

1

1

3Bangunan Sekolah 10 10,00

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

111111111

2

3,00

2,00

INSTRUMEN PENILAIANSEKOLAH DASAR BERSIH DAN SEHAT

Ruang Kepala Sekolah

KM/WC/Urinoir

Ruang Kelas

Ruang Guru

Kantin

Perpustakaan/Laboratorium

Misi

Tujuan

SKORITEM YANG DINILAIKOMPONEN

VisiSekolah memiliki Visi, Misi, dan Tujuan yang relevan dengan SDBS

Sub Total

Ruang Kepala Sekolah

KM/WC/Urinoir

RKS/RKAS SDBS

Tercantum Program SDBS (global)

Tercantum Program SDBS (rinci)

Sub Total

b. Sirkulasi/Ventilasi Udara

c. Pencahayaan

Gudang

Kantin

Perpustakaan/Laboratorium

U K S

1

Ruang Kelas

Sekolah memiliki RKS/RKAS yang berkaitan dengan SDBS

a. Kebersihan

3

Sasaran

Target

U K S

U K S

Ruang Kelas

Ruang Guru

Ruang Kepala Sekolah

KM/WC/Urinoir

Kantin

Perpustakaan/Laboratorium

Tempat Ibadah

Tempat Ibadah

3

KantinU K S

Tempat IbadahGudang

Ruang Guru

Gudang

Gudang

Tempat Ibadah

d. Warna/Cat Ruang KelasRuang GuruRuang Kepala SekolahKM/WC/Urinoir

Perpustakaan/Laboratorium

36

Page 41: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

11111111111111111111111111163

4 Sarana Kebersihan 1111116

51

111111

1

19

6 UKS 11

1

1

1117

4

4

1 1,00

Perpustakaan/Laboratorium

Tempat Ibadah

Ruang Kelas

Sub Total

Gudang

Ruang GuruRuang Kepala Sekolah

Ruang Guru

Perpustakaan/Laboratorium

KM/WC/UrinoirU K SKantin

tidak ada jentik nyamukSub Totalada ruang UKStempat tidur

tersedia timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, Snellen chart, thermometer, model gigi

tersedia lemari obat, kotak P3K, dan obat-obatan sederhana (obat luka, oralit, dan parasetamol)

ada westafel/tempat cuci tangantersedia buku administrasi UKStempat sampahSub Total

KM/WC/Urinoir

KantinPerpustakaan/Laboratorium

Tempat Ibadah

U K S

KantinPerpustakaan/Laboratorium

Tempat IbadahGudang

KM/WC/Urinoir

Ruang GuruRuang Kepala Sekolah

U K S

g. Kualitas Dinding (tidak lembab, tidak berlumut, tidak retak, dan tidak rapuh)

Ruang Kelas

f. Standar Luas

Tempat Ibadah

Sub Total

Gudang

Ruang Kepala Sekolah

Ruang KelasRuang Guru

KM/WC/Urinoir

sapu, kemoceng/lap, pengki/serok

KM/WC terpisah antara siswa laki-laki dan perempuan

rasio KM/WC siswa laki-laki 1:40rasio KM/WC siswa perempuan 1:25tersedia KM gurubersih (tidak berbau)ada air bersih dan mengalirtersedia sabun dan karbol

tersedia gayung, kapstop, sikat WC, tempat sampah

Ruang Kepala Sekolah

4,00

4,00

Gudang

e. Lantai (tidak licin, permukaan rata)

Ruang Kelas

37

Page 42: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

71

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1211111117111115

1

1

1

3TOTAL 40 120

4,00

4,00

4,00

9

40,00

10 Tempat Sampah tersedia tempat sampah tertutup dan terpilah (organik dan non organik) di setiap ruangan

tersedia tempat sampah tertutup dan terpilah (organik dan non organik) di setiap ruangan

tersedia tempat penampungan sementara sampahSub Total

4

4

4

4Sub Total

ada ruang terbuka

bebas genangan air

memiliki pagar pembatasmemiliki keanekaragaman tanaman

bersih dan rapi8 Halaman dan Lingkungan Sekolah

ada pohon perindang

ada resapan air hujan

lokasi kantin jauh dari tempat penampungan sampah dan KM/WC

4,00

peralatan kantin bersih, tidak berkarat, dan disimpan di rak penyimpanan yang tertutup

meubelair bersih

tersedia tempat sampah tertutup organik, non organik, dan limbah

tersedia tempat cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dilengkapi dengan sabunmakanan yang tidak terbungkus disimpan dan disajikan di tempat tertutup dan tidak basi

makanan kemasan berlabel BPOM/Dinkes dan tidak kadaluarsa

makanan dan minuman bebas dari formalin, boraks, dan pewarna kimia berbahaya

makanan dan minuman dikemas menggunakan kemasan bersih untuk makanan dan tidak menggunakan styrofom

makanan dan minuman menggunakan bahan tambahan pangan sesuai takaran

Sumber Air dan Sanitasi tersedia air bersihjamban berbentuk leher angsatersedia septictanksaluran air tertutup dan mengalir lancartersedia resapan air/bioporiSub Total

petugas kantin berpakaian bersih, bercelemek, bertudung, dan sehat

penjamah (food handler ) makanan selalu cuci tangan memakai sabun sebelum memungut makanan

Sub Total

Kantin

38

Page 43: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

B Budaya Bersih dan Sehat

NO Bobot SKOR KETERANGAN

11

1

1

42 Kegiatan Warga Sekolah

1

1

1

1

4

1

1

1

1

4

1

1

1

1

4

1

1

1

11

1

1

1

1

9

1

1

2total 60Total A dan B 100

10,00

10,00

10

a. Kepala Sekolah

b. Tenaga Pendidik

10

10

10

KOMPONEN ITEM YANG DINILAI

d. Siswa 20

Komite Sekolahe

Sub Total

5

5

memelihara kebersihan kelas (ada petugas piket dan aktif bertugas)

membuang sampah pada tempatnyaterlibat dalam pengelolaan sampah (3R)

kerja bakti secara berkala ada Duta Bersih dan Sehat yang melaksanakan kegiatan SD-BERSIH SEHATCuci tangan sebelum dan sesudah makanmenjadi teladan teman dalam berperilaku hidup bersih dan sehatterlibat dalam penghijauan dan pemeliharaan tanaman di sekolah

c. Tenaga Kependidikan

Sub Total

berperan aktif dalam SD-Bersih dan Sehat

memfasilitasi program SD-Bersih dan Sehat

5,00

20,00

5,00

Mendukung program SD-Bersih dan Sehatmelaksanakan program SD-Bersih Sehat

menjaga dan mengingatkan peserta didik untuk menjaga sarana dan prasarana sekolah

mengajak pembiasaan perilaku hidup bersih dan sehat

NILAI

1 Sosialisasi SD-Bersih Sehat

Ada sosialisasi SD-Bersih SehatAda tim SD-Bersih SehatAda slogan/poster/selebaran yang terpampang dan berisi ajakan Bersih SehatAda kampanye hidup Bersih Sehat (misalnya bahaya merokok, narkoba, dan minuman Keras)

Sub Total

Sub Total

menjaga kebersihan diri (rambut, mulut dan gigi, kuku, telinga, tubuh dan pakaian)

60,00100,00

melibatkan orang tua siswa

kemitraan dengan pihak lain yang relevan (termasuk penjaringan kesehatan kebersihan)memonitor dan mengevaluasi kegiatan SD-Bersih Sehat (termasuk pengawasan kantin)Menjadi model warga sekolah

melaksanakan program SD-Bersih Sehat (termasuk pemeriksaan kesehatan;tinggi dan berat badan, dan kebersihan lingkungan secara berkala)Menjadi model berperilaku hidup bersih dan sehat

mengintegrasikan materi SD- Bersih Sehat dalam pembelajaran

mengajak pembiasaan perilaku hidup bersih dan sehat

Sub Total

39

Page 44: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

LAMPIRAN 2.PETUNJUK PENILAIAN INSTRUMEN SD BERSIH SEHAT

1. Instrumen Penilaian SD BERSIH SEHAT terdiri atas tiga Variabel yaitu Perencanaan/ Landasan Kegiatan, Sarana dan Prasarana, dan Budaya Hidup Bersih.

2. Variabel Perencanaan/ Landasan Kegiatan terdiri atas dua Sub Variabel mencakup 8 (delapan) indikator. Variabel Sarana dan Prasarana terdiri atas delapan Sub Variable mencakup 112 butir indikator. Variabel Budaya Hidup Bersih terdiri atas 5 Sub Variable mencakup 27 butir indikator.

3. Pembobotan nilai variable Sarana dan Prasarana sebesar 40%, Pembobotan skor variable Budaya Hidup Bersih sebesar 60%. Secara rinci pembobotan masing-masing Sub Variable dan jumlah butir tiap sub Variabel diuraikan pada tabel berikut.

Nomor Variabel/Sub Variabel Jumlah

ButirBobot Skor

A. Perencanaan/ Landasan Kegiatan1. Visi, misi, tujuan yang relevan

dengan SD BERSIH SEHAT5 3

2. Dokumen RKS/RKAS yang berkait dengan SD BERSIH SEHAT

3 2

8 5B. Sarana dan Prasarana1. Bangunan Sekolah 63 102. Sarana Kebersihan 6 13. KM/WC/Urinoire 9 44. UKS 7 45. Kantin 12 46. Halaman 7 47. Sumber Air dan Sanitasi 5 48. Tempat Sampah 3 4

Jumlah 112 35B. Budaya Hidup Sehat1. Sosialisasi 4 102. Kegiatan Kepala Sekolah 4 103. Kegiatan Tenaga Pendidik 4 104. Kegiatan Tenaga Kependidikan 4 55. Kegiatan Peserta didik 9 206. Kegiatan Komite Sekolah 2 5

Jumlah 27 604. Penilaian dilakukan dengan cara observasi langsung dan atau wawancara dengan unsur

terkait di sekolah untuk melihat adanya fakta/indikator SD Bersih Sehat. 5. Nilai yang diberikan untuk setiap indikator adalah 1 (satu) dan 0 (nol). Nilai 1 (satu)

diberikan jika hasil observasi dan wawancara dapat menemukan bukti adanya indikator SD BERSIH SEHAT. Sedangkan nilai 0 (nol) diberikan jika hasil observasi dan atau wawancara tidak ditemukan bukti adanya indikator SD Bersih Sehat.

40

Page 45: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

6. Jika di dalam indikator terdapat lebih dari satu komponen/butir maka nilai 1 (satu) diberikan jika komponen yang teramati lebih dari separuh jumlah butir komponen yang ada.

 UKS tersedia lemari obat, kotak p3k, dan obat-obatan sederhana (obat luka, oralit, dan parasetamol)

1

Contoh: Pada indikator kelengkapan saran UKS ada empat komponen. Jika hanya ditemukan kurang dari separo (satu atau dua komponen) maka diberi skor 0. Jika ditemukan lebih dari dua komponen maka diberi skor 1.

7. Skor setiap variable (N1) dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Skor tiapvariabel(N 1)=jumlah skor tiapvariabelskor tertinggi tiapvariabel

x Bobot tiapvariabel

8. Skor yang dicapai untuk tiap variable dihitung dengan menjumlahkan pencapaian skor sub variabel. Sedangkan Nilai Akhir (NA) yang dicapai sekolah dihitung dengan menjumlahkan seluruh skor variabel SD Bersih Sehat.

9. Skor Akhir yang dicapai sekolah dikelompompokkan dalam peringkat dan kategori sebagai berikut.

Skor: 90,50-100 Peringkat: A dengan kategori Sangat BaikSkor: 70,50-90,00 Peringkat: B dengan kategori BaikSkor: 50,50-70,00 Peringkat: C dengan kategori Cukup Skor: <50 Peringkat: D dengan kategori Kurang

10. Skor akhir tersebut dimasukkan dalam Format Evaluasi.11. Jika terdapat skor akhir yang sama, peringkat akan ditentukan berdasarkan pencapaian

nilai tertinggi setiap indikator.12. Berdasarkan peringkat yang sudah diperoleh dari sekolah selanjutnya tim penilai

memberikan analisis terhadap keefektipan pencapaian kegiatan SD Bersih Sehat.13. Analisis bisa dilakukan dengan cara membandingkan pencampaian variabel yang satu

dengan variable yang lain, menjelaskan faktor hambatan -hambatan dan pendukung,dll.14. Bedasarkan hasil analisis ( butir 11 )tim penilai memberikan rekomondasi kepada pihak

-pihak terkait sebagai tindak lanjut pengembangan SD Bersih Sehat. 15. Rekomendasi harus dirumuskan secara operasional yaitu:

( 1) menunjukkan siapa sasaran, (2) apa yang harus dilakukan, (3) bagaimana cara melakukan, dan(4) kapan waktu dilakukan.

16. Hasil akhir monev SD Bersih Sehat dirumuskan dalam berita acara pelaksanaan monev, ditandatangani oleh petugas monev dan disetujui Kepala Sekolah (format berita acara diuraikan dalam format berita acara Monitoring dan evaluasi)

41

Page 46: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

LAMPIRAN 3.FORMAT EVALUASI PELAKSANAAN SD BERSIH SEHAT

NO Variabel/IndikatorKetercapaian Keterangan

(Komponen yang kurang)A B C D

A. Perencanaan/ Landasan Kegiatan

1. Visi, misi, tujuan yang relevan dengan SD BERSIH SEHAT

2. Dokumen RKS/RKAS yang berkait dengan SD BERSIH SEHATJumlah

B. Sarana dan Prasarana1. Bangunan Sekolah2. Sarana Kebersihan3. KM/WC/Urinoire4. UKS5. Kantin6. Halaman7. Sumber Air dan Sanitasi8. Tempat Sampah

JumlahC. Budaya Hidup Sehat1. Sosialisasi2. Kegiatan Kepala Sekolah3. Kegiatan Tenaga Pendidik4. Kegiatan Tenaga Kependidikan5. Kegiatan Peserta didik6. Kegiatan Komite Sekolah

JumlahAnalisis :

Kesimpulan: Contoh: RKAS belum dibuat secara rinci.

Rekomendasi :

Contoh rekomendasi1. Kepala sekolah segera menjabarkan program - program SD- BERSIH SEHAT

secara rinci, agar bisa dilaksanakan oleh tim

.............., ............... 2013 Petugas Monev

42

Page 47: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

...........................................LAMPIRAN 4.

FORMAT PELAPORAN SD BERSIH SEHAT

BERITA ACARA MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN SD BERSIH SEHAT

Pada hari ini .......... tanggal ......... bulan ........ tahun ........ telah dilakukan monitoring dan evaluasi (Monev) kegiatan SD-BERSIH-SEHAT pada sekolah:

Nama Sekolah : ................................................................NISS : ................................................................NISN : ................................................................Alamat : ................................................................Jalan : ................................................................Kelurahan : .................................................................Kecamatan : .................................................................Kota/Kabupaten : ................................................................Provinsi : ...................................................................

Pelaksanaan Monev dilakukan oleh:

No Nama/NIP Jabatan Instansi/Lembaga

Hasil Monev dan Rekomendasi:

Hasil:

Rekomendasi:

43

Page 48: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

Demikian Berita Acara Monitoring dan Evaluasi ini dibuat bersama untuk digunakan sebagai pengembangan program SD Bersih Sehat.

........................, ........, .................. 20.... Kepala Sekolah

(Nama........................................) NIP

Petugas Monev

(Nama........................................) NIP

Petugas Monev

(Nama........................................) NIP

Petugas Monev

(Nama........................................) NIP

44

Page 49: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

Kegiatan AdminstrasiMenerima Surat Tugas dari DirektoratDokumen SPPD

Menghubungi Dinas Pendidikan kab/KotaMenyerahkan Surat Tugas

Meminta Pengesahan SPPD

Menghubungi SekolahMenemui Kepala Sekolah dan Tim

Menyerahkan Surat TugasMelakukan visitasi/observasi : dokumen, bangunan, lingkungan, aktifitas guru/Tenaga Kependidikan/Siwa/Komite Sekolah

Mengambil dokumentasi dokumen, sarana dan prasarana, kegiatan (dalam bentuk soft file.Melakukan penilaian, analisis , dan kesimpulan serta rekomendasi)

Menempel striker SD-BERSIH SEHATMenyusun laporan

Mengirimkan Hasil Monev dan kelengkapan administrasi ke Dir. Pembinaan SD

DIAGRAM PROSEDUR PELAKSANAAN MONEVSD-BERSIH SEHAT

LAMPIRAN 5

51

Page 50: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ...files.phbsjateng.webnode.com/200000078-35954368d6/Panduan... · Web viewGudang sekolah memiliki luas minimal 18 m2. Gudang berdinding bersih,

52