analisis kasus amtrak_my group

23
TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN KEUANGAN TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN KEUANGAN AMTRAK AMTRAK Dosen : Dr. Mudjilah Rahayu, SE., MM. Oleh: Oleh: MM 37 Akhir Pekan MM 37 Akhir Pekan Dwi Mukti Kusumawijaya Dwi Mukti Kusumawijaya (041143038) (041143038) Dyah Isnaini Puspitasari Dyah Isnaini Puspitasari (041143041) (041143041) Ricko Mardinsyah Ricko Mardinsyah (041143044) (041143044) Wahyu Ediningtias Wahyu Ediningtias (041143048 (041143048) Aditia Dian P Aditia Dian P (041143027) (041143027) Program Magister Manajemen Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Universitas Airlangga

Upload: wahyu-ningtyas

Post on 10-Aug-2015

291 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

FINANCE CASE STUDY

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Kasus Amtrak_my Group

TUGAS KELOMPOK MANAJEMENTUGAS KELOMPOK MANAJEMEN KEUANGANKEUANGAN

AMTRAKAMTRAK

Dosen :Dr. Mudjilah Rahayu, SE., MM.

Oleh:Oleh:

MM 37 Akhir PekanMM 37 Akhir Pekan

Dwi Mukti KusumawijayaDwi Mukti Kusumawijaya (041143038)(041143038)Dyah Isnaini PuspitasariDyah Isnaini Puspitasari (041143041)(041143041)Ricko MardinsyahRicko Mardinsyah (041143044)(041143044)

Wahyu EdiningtiasWahyu Ediningtias (041143048(041143048))Aditia Dian PAditia Dian P (041143027)(041143027)

Program Magister ManajemenProgram Magister ManajemenFakultas Ekonomi dan BisnisFakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas AirlanggaUniversitas Airlangga20122012

Page 2: Analisis Kasus Amtrak_my Group

1. LATAR BELAKANG

Amtrak dibentuk pada 1970 oleh Kongres AS untuk memastikan bahwa layanan

kereta api akan tetap menjadi "bagian integral dari sistem transportasi nasional." Amtrak

telah menjadi penyedia utama dari semua layanan kereta api penumpang di Amerika Serikat

dan pada tahun 2002,Amtrak benar-benar telah mandiri dan tidak lagi diperbolehkan untuk

menggunakan subsidi federal untuk menutupi biaya operasional mereka. Selama 30 tahun

Amtrak tidak pernah mengalami keuntungan. Berikut Laporan Keuangan Amtrak yang

menunjukkan bahwa Amtrak selalu mengalami kerugian:

Page 3: Analisis Kasus Amtrak_my Group
Page 4: Analisis Kasus Amtrak_my Group
Page 5: Analisis Kasus Amtrak_my Group

Sebagai tanggapan, Amtrak menyusun rencana untuk swasembada. Amtrak telah

mengembangkan layanan kereta api berkecepatan tinggi, yang disebut Acela, yang

diproyeksikan untuk mendatangkan pendapatan lebih dari $ 100 juta per tahun. Untuk

menjalankan layanan baru ini, Amtrak membutuhkan senilai $ 750.000.000 untuk membeli

lokomotif dan gerbong kereta baru. Tiga alternatif yang tersedia untuk mendanai pembelian:

utang pembiayaan, pembiayaan sewa, atau ketergantungan pada pendanaan atas sumber

federal .

Brand baru bernama ACELA, memiliki keunggulan sebagai berikut:

- Merupakan kereta api yang memiliki kecepatan layanan yang tinggi

- Di desain khusus untuk kereta api penumpang dengan pelayanan NorthEast

Corridor dengan fasilitas nyaman dan layanan yang sangat personal

- ACELA menawarkan trip dengan waktu cepat dan pelayanan premium (untuk

Virginia ke Maine)

Untuk ACELA, Amtrak membutuhkan beberapa peralatan tambahan yaitu:

- 15 gerbong ganda, lokomotif listrik high-horse power,

- 20 trainset dengan kecepatan tinggi

Setiap trainsets terdiri dari:

o 1 coach car firdt class

o 1 bistro car, 3 coach car

o 1 end coach car

o 2 power car

Biaya yang dibutuhkan :

Estimasi biaya untuk seluruh peralatan adalah sekitar $750 juta. Useful life untuk

trainsets dan lokomotif adalah 2 tahun dan nilai residu sekitar 15% dari biaya peralatan

asli. Amtrak dikenakan biaya pajak penghasilan sebesar 38%. Arlene Friner mampu

Page 6: Analisis Kasus Amtrak_my Group

mengatur pembiayaan untuk semua peralatan kecuali 6 lokomotif dan 7 trainsets sebesar

$267.9 juta

2. PERMASALAHAN

Karena Reformasi Amtrak dan Accountability Act yang disahkan oleh Kongres pada

tahun 1997, perusahaan ini sekarang dipaksa untuk "menghilangkan ketergantungan pada

subsidi federal pada tahun 2002." Ini menimbulkan masalah yang sangat serius dan

merugikan Amtrak karena mereka tidak pernah untung dalam 30 terakhir tahun sejak

berdirinya perusahaan. Hal ini menyebabkan perusahaan menjadi sangat kreatif dan

mengembangkan beberapa solusi inovatif dan menguntungkan. Solusi tersebut menimbulkan

masalah ekonomi yakni rencana bisnis radikal baru yang berfokus pada penciptaan dan

pengembangan layanan kereta api berkecepatan tinggi. Untuk meluncurkan layanan baru

Amtrak perlu membeli peralatan yang diperlukan dengan total biaya sekitar $ 750 juta.

Perusahaan itu telah mampu mengamankan hampir setengah dari jumlah ini dari investor,

tapi masalah tetap tentang bagaimana untuk membiayai sisa $ 267.900.000 yang diperlukan.

Maka, yang menjadi permasalahan adalah :

“Apakah Amtrak harus membiayai peralatan pembelian menggunakan usulan leasing

leverage BNCYF atau meminjam uang dan membeli peralatan sendiri?”

3. LANDASAN TEORI

3.1. Leasing

Salah satu cara untuk mengelola kepemilikan aktiva tetap dalam suatu perusahaan adalah

dengan me-lease atau “sewa”. Pemberi sewa memiliki aset dan memberbolehkan penyewa

untuk menggunakan aset dengan imbalan biaya sewa. Perusahaan yang menyewa atau

memanfaatkan suatu aktiva disebut “lesse”, sementara perusahaan yang memiliki aktiva tetap

dan menyewakannya disebut “lessor”. Dibandingkan dengan memiliki aktiva, dengan leasing

perusahaan akan terhindar dari kewajiban/hutang yang bersifat tetap seperti pembayaran

pokok dan bunga untuk mengadakan aktiva tetap.

Page 7: Analisis Kasus Amtrak_my Group

3.2. Penilaian keputusan lease

Baik pihak lesse maupun lessor selalu akan mengevaluasi, apakah suatu kontrak lease

menguntungkan atau tidak. Baik lesse, jika mengkontrak aktiva dinilai lebih murah

dibandingkan jika membelinya, maka lebih baik ia menyewa saja aktiva. Sebaliknya lessor

harus memutuskan apakah suatu kontrak lease menghasilkan tingkat pengembalian pada

tingkat yang wajar atau tidak. Dari sudut pandang manajemen keuangan, maka penekanan

pembahasan penilaian keputusan lease dilakukan dari sudut pandang lesse, sementara

penekanan dari sisi lessor dilakukan pada mata kuliah manajemen investasi.

Bagi pihak lesse, keputusan untuk menyewa atau membeli (lease-purchase decision)

adalah membandingkan alternatif menyewa atau memiliki sendiri suatu aktiva. Keputusan ini

biasanya didasarkan pada after-tax, sesuai pada cash outflow yang keluar, dan

membandingkan present value dari kedua alternatif.

3.3. Jenis- jenis Leasing

Jenis jenis leasing ada dua, yaitu:

1) Operating Leases

Dalam operating leases, Lessee diberikan hak untuk menggunakan aktiva milik

Lessor yang dibutuhkan selama jangka waktu tertentu, dengan karakteristik :

1) Operating Leases biasanya tidak diamortisasikan secara penuh, di mana pembayaran

sewa dalam jangka tertentu tidak meng-cover secara penuh cost dari aktiva lessor

2) Asuransi dan maintenance asset yang disewakan menjadi tanggung jawab Lessor.

Bentuk lease dimana lessor merawat dan membiayai aktiva lease, dan biaya tersebut

diperhitungkan dalam pembayaran lease.

3) Kontrak dapat dibatalkan oleh Lessee. Kontrak perjanjian dapat dibatalkan sewaktu-

waktu sebelum jangka waktu kontrak berakhir. Nilai pembatalan tergantung pada

kondisi ekonomi dan teknologi di masa depan.

Page 8: Analisis Kasus Amtrak_my Group

2) Financial Leases

Dalam financial leases, posisi yang tepat berlawanan dengan operating lease.Lessee

diberikan hak untuk menggunakan aktiva milik Lessor yang dibutuhkan selama jangka

waktu tertentu, dengan karakteristik :

1) Financial Leases selalu amortisasi penuh

2) Asuransi dan maintenance menjadi tanggung jawab Lessee. Lessor tidak menyediakan

pemeliharaan atau pelayanan oleh pemberi sewa.

3) Financial Lease, kontrak perjanjiannya tidak dapat dibatalkan. Lessee wajib membayar

semua kewajibannya.

4) Lessee memiliki hak untuk memperbaharui kontraknya. Penyewa pada umumnya

memiliki hak untuk memperbarui sewa pada saat akhir masa sewa.

Ada beberapa tipe Financial Lease:

a. Direct Financing

Dalam direct lease, Lessee yang membutuhkan aktiva tertentu, memilih aktiva tersebut

dan melakukan negosiasi harga langsung dengan supplier aktiva tersebut. Lessee

selanjutnya menghubungi lembaga keuangan/ pembiayaan untuk membeli aktiva

tersebut dan membuat perjanjian untuk menyewakan (lease) aktiva tersebut

b. Sales and Lease Back

Dalam Sales and Lease Back, Lessee menjual aktivanya kepada lembaga pembiayaan,

lalu mengikat perjanjian untuk me-lease kembali aktiva tersebut dalam jangka waktu

tertentu dengan persyaratan tertentu.

c. Leveraged Leases

Dalam leverage lease ada tiga pihak yang terlibat, yaitu perusahaan yang

membutuhkan (lessee), Perusahaan yang memiliki aktiva (lessor), dan pemberi

pinjaman (Lender). Dalam Leveraged Lease, pihak Lessor hanya membelanjai

Page 9: Analisis Kasus Amtrak_my Group

sebagian saja aktiva yang di-lease kan, sedangkan sisanya dibelanjai dengan pinjaman.

Lender memiliki hak jaminan pertama pada asset, dan jika terjadi wanprestasi,

pembayaran lease langsung pada lender.

4. PEMBAHASAN

4.1. Alternatif Solusi

Amtrak benar-benar memiliki tiga pilihan utama untuk mendanai Acela. Tiga pilihan

yang tersedia untuk Amtrak untuk mendapatkan penggunaan peralatan:

1) Meminjam uang(hutang) untuk mendanai pembelian (Borrow and Buy);

2) Menyewa peralatan dari lembaga keuangan seperti BNYCF;

3) Mengandalkan pada sumber-sumber pendanaan federal.

4.2. Analisis Pembahasan

4.2.1. Meminjam uang(hutang) untuk mendanai pembelian (Borrow and Buy);

Keuntungan untuk hal ini adalah merupakan cara termudah untuk National Railroad.

Berdasarkan laporan keuangan National Railroad, mereka dapat dengan mudah memperoleh

utang dari lembaga keuangan untuk melakukan pembelian. Kerugiannya adalah kewajiban

dicatat seluruhnya pada neraca. Jika meminjam dari bank, maka:

- Jangka waktu pembayaran 20 tahun

- Bunga 6.75% per annum

- Pembayaran semi annual $12.303 million

- Collateral for the loan : lokomotif dan seperangkat trains

Page 10: Analisis Kasus Amtrak_my Group

Analisis NPV untuk “Borrow and Buy”:

Cashflow tersebut menunjukkan bahwa :

- Inflow : Hutang berjalan

- Outfllow 1 : Hutang berjalan digunakan untuk mendanai equipment (peralatan)

- Outflow 2 : Interest dan pembayaran kembali principal

- Tidak ada pelindung tax : 0

- Memperoleh Nilai residu atas peralatan

Page 11: Analisis Kasus Amtrak_my Group

4.2.2. Menyewa peralatan dari lembaga keuangan seperti BNYCF;

Lembaga keuangan, seperti BNYCF, dapat memberikan sewa peralatan untuk

National Railroad Passenger Corporation. Keuntungan bagi National Railroad adalah

kewajiban dicatat pada laporan keuangan. Karena merupakan lease, kewajiban pada neraca

bukan jumlah yang sama dalam satu pilihan.

Ekuitas dan hutang dana di penutupan akan mengalir melalui Wilmington Trust, yaitu:

- Pihak ketiga yang independen untuk transaksi

- Bertindak sebagai wali dari owner trustee

- Sewa pembayaran melalui Wilmington Trust

- Pada siapakah mendistribusikan pembayaran, EDC atau BNCYF?

Maka yang perlu dipertimbangkan Amtrak :

- Pada akhir masa sewa, bisa membeli peralatan dari BNCYF pada nilai pasar terminal

yang lebih tinggi

- Apakah untuk pilihan awal “pembelian”, bisa memperoleh peralatan dari BNCYF pada

tahun 2017 sebesar $ 126.600.000

Rencana Amtrak untuk melakukan leasing akan tergambar pada jadwal pembayaran

berikut ini. Di akhir waktu pembayaran lease, Amtrak akan membeli peralatan dari BNY Capital

Funding LLC pada terminal yang lebih tinggi atau pada fair market value.

Page 12: Analisis Kasus Amtrak_my Group

Treasury Staff akan mengestimasi :

- Standar Deviasi dari fluktuasi market

value dari seperangkat train dan

lokomotif : 25%

- Risiko free rate selama 17 tahun

adalah 5,78%

- WACC dari Amtrak: 11.8%

Bagian yang akan terlibat :

- Lessor (kontribusi equity 20-40%)

- Leassee

- Financier

Lease ini dijamin dengan hak gadai pertama dalam

peralatan dengan penyerahan peralatan sewaan dan

pembayaran sewa atas lease

Dokumen yang dibutuhkan:

- Perjanjian Partisipasi – ditandatangani semua pihak

- Kepercayaan perjanjian

- Indenture trust

- Perjanjian Lease - untuk tax shield terkait dengan

aset kepemilikan dan nilai residu aset

Page 13: Analisis Kasus Amtrak_my Group

4.2.3. Mengandalkan pada sumber sumber pendanaan federal

Kongres telah mengizinkan pendanaan untuk melanjutkan pendanaan Amtrak dalam

hal alokasi modal. Federal Grant Monies (uang hibah federal) dapat digunakan. Namun

kelemahan menggunakan dana federal yakni akan mengakui uang yang mungkin tidak

tersedia di masa depan. Dan biaya masa depan mungkin lebih penting dari ini. Biaya masa

depan dapat mencakup pemeriksaan keselamatan/keamanan atau proyek-proyek infrastruktur

utama yang terkait.

Page 14: Analisis Kasus Amtrak_my Group

Jadi, dengan mengandalkan Sumber federal, maka:

- Bisa menggunakan uang federal untuk mendanai peralatan pembelian

- Dari hasil kongres :

o Mandat agar tidak menggunakan subsidi federal untuk biaya operasi

o Setuju untuk mendanai sendiri alokasi untuk modal

- Hibah Federal dianggap sebagai premi dan berharga komoditas

- Pilihan agar menggunakan uang hibah untuk mendanai proyek tidaklah mudah

dan belum tentu merupakan pendanaan biaya yang efektif seperti :

- Keamanan

- Right of way

- Infrastruktur proyek yang terkait

Seperangkat train dan rolling stock lainnnya, harus secara efisien didanai melalui capital market.

4.3. Alternatif yang Dipilih Menurut Kelompok Kami

4.3.1. Membandingkan “Borrow and Buy” vs “Lease”

Analisis NPV dari Lease vs Borrow and Buy:

- NPV atas bunga dan pembayaran kembali principal pada cashflow yang

didiskontokan oleh cost of debt akan menghasilkan cost of debt.

- Adanya perbedaan NPV

- Nilai residual yang di klaim Amtrak di akhir ke 25 tahun

- Leasing lebih unggul – lebih murah $ 40 million

Page 15: Analisis Kasus Amtrak_my Group
Page 16: Analisis Kasus Amtrak_my Group

Jadi :

Manfaat untuk pilihan “financial leasee” :

- Amtrak akan memperoleh peralatan dari BNYCF pada tahun 2017 untuk $ 126.6 juta.

- Jenis : simple European call option.

- Penilaian model : BSM.

Page 17: Analisis Kasus Amtrak_my Group

- WACC

Rata-rata hasil obligasi pada 30-tahun: 5,5%.

Asumsi pasar ekuitas berat: 100%.

Asumsi beta: 1.

Risiko pasar premium: 6%.

Biaya ekuitas: 11,5% [disebut dalam kasus adalah 11,8%].

- Nilai pilihan sangat sensitif terhadap WACC.

- Sedikit pilihan memegang nilai yang signifikan.

NPV yang disesuaikan:

4.3.2. Keputusan atas Alternatif yang Dipilih

Jadi, Alternatif terbaik yang dapat dilakukan adalah menyewa peralatan dari lembaga

keuangan seperti BNYCF, atau dengan kata lain, melakukan leasing. Jenis leasing yang bisa

dilakukan adalah financial lease – Leverage Leases. Hal ini karena:

- Lessor dapat membeli equipment dengan biaya yang efektif, pengurangan pajak

dapat dilakukan dengan :

Interest

Depreciation

Page 18: Analisis Kasus Amtrak_my Group

- Disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan lessor

lebih berat pembayaran pada bulan Desember dibandingkan pada Juni

Financial lease adalah sewa dimana jasa diberikan oleh lessor kepada lessee terbatas pada

pembiayaan peralatan. Semua tanggung jawab lain yang berkaitan dengan kepemilikan

peralatan; yang meliputi pemeliharaan, asuransi dan pajak, ditanggung oleh lessee. Financial

lease hampir selalu tidak dapat dibatalkan. Financial Lease sepenuhnya dibayarkan diamortisasi

selama masa tugasnya.

Ada kerugian dari financial lease atas utang. Financial lease lebih rumit, lebih sulit untuk

set-up nya, dan lebih sulit juga untuk menemukan counter party. Ada berbagai sumber yang

menawarkan hutang, dan jauh lebih mudah bagi perusahaan seperti National Railroad Passenger

Corporation untuk mendapatkan utang daripada untuk membangun financial lease.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

Dari analisis pembahasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa dengan melakukan

leasing, maka manfaat yang diperoleh adalah :

- Leasing 100% financing

- Adanya cash flow benefits

- Off balance sheet financing

- Menghindari persyaratan pinjaman

- Dapat melakukan perencanaan pajak

- Dapam melakukan pembentukan modal kerja

- Membatasi risiko inflasi dan obsolescence

- Pembiayaan yang cepat dan fleksibel

- Dapat menanggulangi tindakan monopoli

- Digunakan untuk non-prioritas sektor dan sektor jasa