analisis gaya bahasa dakwah serta nilai akhlaq...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS GAYA BAHASA DAKWAH SERTA NILAI AKHLAQ DALAM NOVEL PENAKLUK BADAI KARYA AGUK IRAWAN MN
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk memenuhi sebagian syarat-syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Strata I
Disusun oleh: Laely Asyhari R.A
NIM. 10210113
Pembimbing: Alimatul Qibtiyah, S.Ag, M.Si, M.A, Ph.D
NIP.19710919 199603 2 001
JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2016
ffi KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASIJl. Marsda Adisucipto Telp. (0274) 515856 Fax. (02'74) 552230 Yogyakarta 55281
Tugas Akhir dengan judul
yang dipersiapkan dan disusun oleh:
NamaNomor Induk MahasiswaTelah diujikan pada
Nilai ujian Tugas Akhir
Penguj i II
' a/frr,?, dtl l-t-' / -Ltul Qibriyah, S.Ag.,44.Si., Ph.D.
aioPENGESAHAN TUGAS AKHIR
Nomor : UIN.02IDD/PP.00.925'| 12016
: ANALISIS GAYA BAHASA DAKWAH SERTA NILAI AKHLAQ DALAM NOVELPENAKLUK BADAI KARYA AGUK IRAWAN MN
: LAELY ASYHARI R. A:10210113: Rabu, 30 Maret 2016
dinyatalian telah diterima oleh Fakultas Daliwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
TIM UJIAN TUGAS AKHIR
Ketua Sidang/Penguji I
NIP. 19710919 199603 2 00 r
Penguji III
/a> x>-*---\Prof. Dr. H. Faisal Ismail, M.A.NIP. 19470515 197010 I 001
Yogyakarta, 30 Maret 2016UIN Sunan'Iklijaga
Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Dr. Hamdan Dly., M.Si., M.A.NIP. 19661209 199403 I 004
DEKAN
{'a#.i
,,.\3oi-..'".6/-<c
a,--^:ffi'9
1/1 06/04/2016
'.:...-,a1.,8!,. 1!N:....,..t:.,."//t**i:1\^..:.:=;]/,M. \i:=::
I(EMENTRIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
FAKT]LTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASIJl. MarsdaAciisuciptoTelp. (A2"1 4) 5 i 5856 Yogyakarta 55 1 8 1rci#
As s a lam.u' alaikum wr.wbSetelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan rnengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpencapatbahwa skripsi sar:dara:
Kepada:Yth- Dekan FakultasUIN Sunan I{alijagaDi Yogyakarta
NamaNIMJurusanJudul
NIP.19710328 t99703 2 001
SURAT PERSETTUUAN SKRIPSI
Dakwah dan KomunikasiYogyakaita
Laely Asyhari R.A10210113Kcmunikasi dan Penyiaran IslamAnalisis Gaya Bahasa Dakwah Serta Nilai Akhlaq Dalam NovelPenakluk Badai Karya Aguk Irawan MN
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi,Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN Sunan Kalijaga yogyakartasebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu <lalambidang Komunikasi Penyiaran Islam.
Dengan ini kami mengharap agar skripsi tersebut di atas dapat segeradimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan banyak terimakasih.
Wassalamualoikum Wr.Wb.
Yogyakar-ta, I 7 Maret 2016Mengetahui,Ketua Jurusan
M.SLM.A_En.D
NIP.197i09t9 t99603 2 001
ilt
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini:NamaNimJurusanFakultas
Laely Asyhari R.A10210113Komunikasi dan Penyiaran IslamDakwah dan Komunikasi
Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi saya yang
berjudul "Analisis Gaya Bahasa Dakwah serta Nitai Akhlaq Dalam
Novel Penakluk Badai Karya Aguk Irawan MN" adalah hasil karya
pribadi dan sepanjang pengetahuan penyusun tidak berisi materi yang
dipublikasi atau ditulis orang lain, kecuali bagian-bagian tertentu yang
penyusun ambil sebagai acuan.
Apabila terbukti pernyataan ini tidak benar, maka sepenuhnya jadi
tanggung j awab penyusun.
Yogyakart a. 1l Maret 201 6
NIM 10210113
SURAT PENGANTAR BERJILBAB
Assalamu' alaikum. Wr.Wb.
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
NIM
Tempat, tanggal lahir
Fakultas
Laely Asyhari R.A
10210113
Kebumen, 7 April 1991
Dakwah dan Kornunikasi
Dengan ini menyatakan bahwa denganbahwa saya tetap menggunakan
Jilbab dalam berfoto untuk kelengkapan pembuatan ijazah S1 Fakultas Dakwah
dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Segala resiko akan saya
tanggung sendin tanpa melibatkan pihak lain, termasuk Instusi saya menempuh
s1.
Wassalamu' alaikum Wr.Wb.
Yogyakarta, 17 Maret 207 6Yang Menyatakan,
101 13
IV
vi
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk kedua Orangtuaku, Adik-adikku, Orang-orang yang aku Sayangi.
dan Almameter tercinta Fakultas Dakwah & Komunikasi
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sunan kalijaga Yogyakarta
vii
Motto
“Sebabik-baiknya manusia adalah orang yang bisa
memberi manfaat untuk orang lain”
(Hr. Ahmad, Thabrani, Daruqutni)
“ Orang-orang yang terbaik di antara kalian ialah
mereka yang terbaik budi pekertinya”
(HR. Bukhari)
“Hati-hatilah kalian terhadap prasangka. Sesungguhnya
prasangka itu adalah omongan yang paling bohong.
(HR. Bukhari)
k
i
b
N
s
S
s
K
b
b
k
اجمعين
وله
Sega
kepada semu
iman, islam
berhasil men
Nilai Akhlaq
serta salam k
Saw beserta
Sekri
strata I (SI)
Kalijaga Yo
bahwa prose
berbagai pih
kepada:
1. Pelak
Drs.
له وصحبه ا
ا عبده ورسو
ala puji bagi
ua makhluk
m dan ihsan
nyelesaikan
q Dalam No
kita curahka
keluarga da
ipsi ini meru
) di bidang
ogyakarta. D
es pembuata
hak. Untuk
ksana Tugas
H. Machasin
KATA
حمد وعلى ا
هد ان محمدا
i Allah swt.
ciptaan-Ny
n. Tak lupa
skripsi deng
ovel Penaklu
an kepada ju
an para sahab
upakan salah
g Ilmu Dakw
Dalam prose
an skripsi in
itu penulis
s Rektor UI
n, M.Ag.
viii
A PENGAN
سالم على مح
ريك له واشه
yang telah
ya tanpa terk
nikmat ber
gan judul “An
uk Badai Ka
unjungan kita
batnya.
h satu syara
wah Univer
s penyelesa
ni tidak terl
mengucapk
IN Sunan K
TAR
الصالة والس
هللا وحده ال شر
melimpahka
kecuali, terut
rupa keseha
nalisis Gaya
arya Aguk I
a baginda N
at untuk mem
rsitas Islam
ian skripsi i
lepas dari b
an salam ho
Kalijaga Yo
رب العلمين
ال اله اال اهللا
an banyak k
tama nikmat
atan sehingg
a Bahasa Dak
Irawan MN”
Nabi agung M
mperoleh ge
Negeri (U
ini, penulis
bantuan dan
ormat dan t
gyakarta, B
الحمد هللا ر
اشهد ان ال
.اما بعد
enikmatan,
t ketetapan
ga peneliti
kwah Serta
”. Shalawat
Muhammad
elar sarjana
IN) Sunan
menyadari
dukungan
terimakasih
Bapak Prof.
ix
2. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, Ibu Dr. Nurjanah, M.Ag.
3. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Ibu Khoiro Ummatin,
S.Ag, M.Si. dan segenap Staff yang telah membantu penulis selama
menjadi mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
4. Dosen penasehat Akademik yang sabar menasehati penulis dalam
menuntut ilmu di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Bapak Hamdan
Daulay, M.A, M.Si.
5. Dosen Pembimbing Skripsi Ibu Alimatul Qibtiyah, S.Ag, M.Si, M.A, Ph.D
yang telah sabar membimbing penulis dalam menyusun skripsi atau tugas akhir.
6. Special untuk sahabat-sahabatku tercinta kakak Riva, dedek Nafi, Biebah,
dek Dewi Fajria, kakak Rifka, kakak Asri, kakak Ama, Tari, dek Salma,
dek Ikfi, dek Dila, mba Winda, Upik, Piepie, Tika, Nita, yang selalu ada
dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi.
7. Keluarga besar PP. Al-Munawwir komplek Q, wa bil khusus ibunyai
Khusnul Khotimah Warson selaku pengasuh Pondok. Serta segenap
keluarga 4A Bersahajah (Naim, Cucun, Leha, Naila, Rika, Izzah, Nofi,
Zaki, mb fuah, Za’o, fariha, Alfi, Mardianingsih, Reno, Intan, Chaca,
Qory, mb Sumi).
8. Teman-teman RASIDA (Radio Siaran Dakwah) yang selalu memberikan
pengalaman dalam dunia jurnalistik dan broadcaster.
Sebagai akhir kata pengantar ini, penulis hanya bisa memberikan do’a
kepada semua pihak yang telah membantu dengan sabar dan ikhlas, jazakumullah
khoiron jaza. Dan penulis menyadari, bahwa skipsi ini jauh dari sempurna. Tapi
penulis sangat berharap, semoga tugas akhir ini dapat memberikan banyak
manfaat bagi semua pihak.
Yogyakarta, 17 Maret 2016
"/l/
NtM 102101 r 3
xi
ABSTRAKSI
Gaya bahasa adalah sebuah cara seorang penulis untuk menyampaikan pesan, sedangkan nilai akhlaq merupakan salah satu pesan yang disampaikan penulis melalui novelnya. Seperti dalam novel Penakluk Badai karya Aguk Irawan MN terdapat banyak nilai akhlaq yang dapat dianalisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gaya bahasa dakwah dan bagaimana pesan dakwah yang berisi nilai akhlaq kemudian disampaikan melalui integrasi gaya bahasa dakwah dalam novel Penakluk Badai karya Aguk Irawan MN.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Tekhnik pengumpulan
datanya menggunkan 2 metode: metode dokumentasi dan wawancara. Objek penelitianya (yang diteliti) adalah gaya bahasa dakwah, nilai akhlaq, dan bagaimana nilai akhlaq disampaikan dengan gaya bahasa dakwah. Sedangkan subjek penelitian sebagai sumber data atau orang yang bisa memberi informasi dalam penelitian ini adalah penulis novel Penakluk Badai. Metode analisis data yang dipakai penulis menggunakan analisis model Charles Sander Peirce yaitu mengklasifikasikan tanda dalam bentuk ikon, indeks, simbol dan memaknai tanda menggunakan triangel meaning. Analisis model pierce dipilih karena dalam mencari makna atau tanda, tidak hanya tertuju pada tanda itu sendiri namun juga mencari hubungan dengan objek dan pengguna tanda. Dan jenis penelitianya menggunakan deskriptif kualitatif.
Penelitian menyimpulkan bahwa novel ini memuat keseluruhan dari gaya
bahasa dakwah yang meliputi : Taklim dan Tarbiyah (pendidikan dan pengajaran), Tazkir dan Tanbih (pengingatan dan penyegaran kembali), Targhib dan Tabsyir (menggemarkan manusia pada amal yang salihah dan menampilkan berita gembira), Tharhib dan Inzar (penakutan dan penampilan berita siksa), Qashash dan Riwayat (penampilan cerita masa lalu), Amar dan Nahi (perintah dan larangan). Adapun nilai akhlaq dalam novel meliputi seluruh nilai akhlaq seorang Muslim diantaranya nilai akhlaq kejujuran, Amanah (jujur dan terpercaya), memenuhi janji (Al-Wafa), keikhlasan, tatakrama berbicara, menjauhi prasangka dengki, keteguhan aqidah, sabar dan suka memaafkan, kedermawanan dan murah hati, tabah hati (tahan menderita), hidup suci dan hemat, kebersihan, kesehatan dan berhias, rasa malu, rasa persaudaraan, persatuan, memilih teman, kehormatan diri, kasih sayang, ilmu dan akal, serta memanfaatkan waktu. Dalam penyampaian dakwahnya melalui tulisan, penulis lebih banyak menggunakan gaya bahasa dakwah Taklim dan Tarbiyah (pendidikan dan pengajaran). Keyword : Gaya Bahasa Dakwah, Nilai Akhlaq, Novel Penakluk Badai karya Aguk Irawan MN.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER .................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI .......................................................... iii
SURAT PENGANTAR BERJILBAB ....................................................... vi
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi
MOTTO ...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii
ABSTRAKSI ................................................................................................ xi
DAFTAR ISI ............................................................................................... xii
BAB I: PENDAHULUAN .......................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................... 4 C. Tujuan ............................................................................................. 5 D. Kegunaan Penelitian ....................................................................... 5 E. Kajian Pustaka ................................................................................ 5 F. Kerangka Teori ............................................................................... 7 G. Metode Penelitian ......................................................................... 30 H. Sistematika Pembehasan ............................................................... 38
BAB II: GAMBARAN UMUM NOVEL PENAKLUK BADAI ........... 40
A. Latar Belakang Novel Penakluk Badai ......................................... 40 B. Sinopsis Novel Penakluk Badai .................................................... 41 C. Biografi Aguk Irawan MN dan Karya-karya Aguk Irawan MN ... 45
BAB III: HASIL ANALISIS GAYA BAHASA DAKWAH SERTA NILAI AKHLAQ DALAM NOVEL PENAKLUK BADAI KARYA AGUK IRAWAN MN ............................................................................... 51
A. Gaya Bahasa Dakwah dalam Novel Penakluk Badai karya Aguk Irawan MN .................................................................................... 51 1. Taklim dan Tarbiyah (Pengajaran dan Pendidikan) ............... 51 2. Tazkir dan Tanbih (pengingatan dan penyegaran kembali) .... 59
xiii
3. Targhib dan Tabsyir (menggemarkan amal shaleh dan menyampaikan berita gembira) ............................................. 63
4. Tarhib dan Inzar (menakut-nakuti dan menyampaikan berita dosa) ....................................................................................... 66
5. Qhasas dan Riwayat (menampilkan cerita masa lalu (baik dan buruk) .............................................................................. 68
6. Amar dan Nahi (perintah dan larangan) ................................. 71 B. Nilai Akhlaq dalam Novel Penakluk Badai karya
Aguk Irawan MN .......................................................................... 74 1. Kejujuran ............................................................................... 74 2. Jujur dan Terpercaya (Amanah) ............................................ 77 3. Memenuhi Janji (Al wafa’) .................................................... 80 4. Keikhlasan ............................................................................. 82 5. Tatakrama Berbicara .............................................................. 85 6. Menjauhi Perasaan Dengki .................................................... 86 7. Keteguhan Aqidah ................................................................. 89 8. Sabar dan Suka Memaafkan .................................................. 90 9. Kedermawanan dan Murah Hati ............................................ 92 10. Tabah Hati (tahan menderita) ................................................ 94 11. Hidup Suci dan Hemat ........................................................... 97 12. Kebersihan, Kesehatan dan Berhias ....................................... 99 13. Rasa Malu ............................................................................ 101 14. Rasa Persaudaraan ............................................................... 103 15. Persatuan .............................................................................. 105 16. Memilih Teman .................................................................... 108 17. Kehormatan Diri .................................................................. 110 18. Kasih Sayang ....................................................................... 113 19. Ilmu dan Akal ...................................................................... 114 20. Memanfaatkan Waktu ........................................................... 116
C. Hasil Analisis nilai akhlaq disampaikan dengan gaya bahasa dakwah ........................................................................................ 118
BAB IV: PENUTUP ................................................................................ 121 A. Kesimpulan ................................................................................. 121 B. Saran-saran ................................................................................... 122 C. Kata Penutup ............................................................................... 123
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 125
DAFTAR TABEL
Tabel I Contoh Hubungan Representamen dengan Objek ..................... 36
Tabel II Ringkasan Materi Dakwah dalam Gaya Bahasa Dakwah Taklim dan
Tarbiyah ...................................................................................... 59
xiv
Tabel III Ringkasan Materi Dakwah dalam Gaya Bahasa Dakwah Tazkir dan
Tanbih ......................................................................................... 63
Tabel IV Ringkasan Materi Dakwah dalam Gaya Bahasa Dakwah Targhib dan
Tabsyir ........................................................................................ 66
Tabel V Ringkasan Materi Dakwah dalam Gaya Bahasa Dakwah Tarhib dan
Inzar ............................................................................................ 68
Tabel VI Ringkasan Materi Dakwah dalam Gaya Bahasa Dakwah Qashash dan
Riwayat ....................................................................................... 71
Tabel VII Ringkasan Materi Dakwah dalam Gaya Bahasa Dakwah Amar dan
Nahi ............................................................................................. 74
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Elemen Makna Pierce ............................................................. 37
Gambar 1.2 Cover Novel Penakluk Badai ................................................. 49
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Media cetak merupakan salah satu media yang sangat dibutuhkan
dimasa sekarang ataupun masa yang akan datang, selain bisa dikaji ulang,
dipelajari serta bisa juga disimpan untuk dibaca setiap ada kesempatan.
Seperti halnya dengan novel, novel merupakan sebuah karya sastra yang
banyak digemari orang. Karena novel memiliki unsur-unsur yang
melengkapinya, sehingga novel memiliki daya tarik tersendiri bagi
penikmatnya. Salah satu unsurnya adalah gaya bahasa. Gaya bahasa
merupakan salah satu bagian terpenting dalam pembuatan novel. Gaya bahasa
adalah bagaimana cara menggunakan bahasa yang sesuai, karena gaya bahasa
merupakan suatu komponen terpenting dalam mengkomunikasikan tulisan
(cerita). Sebuah novel dianggap kurang menarik dan tidak berkualitas jika
dalam gaya bahasanya tidak sesuai minat pembaca. Dan biasanya penulis
menjadikan novel sebagia media berdakwah untuk menyampaikan pesan
melalui tulisan.
Gaya bahasa merupakan salah satu cara untuk berdakwah yang
digunkan da’i dalam menyampaikan pesan dakwahnya. Seperti halnya dengan
berdakwah melalui tulisan, gaya bahasa menjadi bagian penting sebagai cara
penyampaian pesan dakwah. Namun disisi lain masih banyak penulis novel
yang kurang memperhatikan tentang gaya bahasa dakwah. Biasanya penulis
2
novel lebih menekankan pada gaya bahasa yang meliputi: Majas hiperbola,
majas personifikasi, metafora dan lain-lain. Padahal gaya bahasa dakwah
merupakan salah satu bagian yang penting dalam penyampaian pesan dakwah
melalui novel Al-Qur’ani. Dengan gaya bahasa dakwah yang baik maka
pesan dakwah akan mudah diterima oleh pembaca novel. Sementara itu
dakwah dalam prakteknya merupakan kegitan transformasi nilai agama yang
mempunyai arti penting dan berperan langsung dalam persepsi tentang nilai
kehidupan (pesan dakwah).
Nilai kehidupan merupakan suatu tindakan yang mempengaruhi jalan
hidup atau tindakan seseorang. Seperti halnya dengan nilai akhlaq termasuk
dalam nilai kehidupan tentang sesuatu hal baik dan yang buruk. Nilai akhlaq
menempati posisi yang paling tertinggi dalam kehidupan manusia. Baik untuk
kehidupan individu, masyarakat bahkan suatu bangsa sekalipun. Karena
apabila akhlaqnya baik maka sejahtera lahir dan batinnya. Nilai akhlaq yang
merupakan tabiat atau watak yang ada dalam jiwa manusia menjadi sebuah
cerminan pada hidup seseorang. Saat ini nilai akhlaq dapat dipelajari dari
berbagai media, baik itu media cetak ataupun media elektronik. Media
elektronik yang meliputi televisi, internet, radio, film, dan juga melalui media
cetak seperti: surat kabar, novel, majalah, buletin, buku, dan sebagainya.
Salah satu media cetak yang bisa menjadi cerminan kehidupan yaitu
novel. Pengertian dari novel sendiri adalah salah satu karya sastra yang kaya
akan makna. Dengan kisah-kisah yang disajikan dan gaya bahasa yang
menarik seorang pembaca akan lebih mudah memahami isi novel. Baik isi
3
tentang nasihat atau pun tentang khikmah dari sebuah kisah yang dituangkan
seorang penulis. Disinilah letak peran penulis dalam menuangkan tulisanya
menjadi sebuah cerita yang membuat pembaca menjadi terhibur dan
termotivasi. Seorang penulis yang memiliki komitmen dalam berdakwah
menjadikan novel sebagai salah satu media dalam berdakwah yaitu
menyampaikan pesan-pesan yang baik kepada ummat manusia.
Aguk Irawan MN adalah salah satu sastrawan Indonesia yang
senantiasa menanamkan nilai serta pesan kehidupan melalui novelnya.
Banyak karya beliau yang mejadi best seller bahkan diangkat menjadi sebuah
film. Hal ini menandakan bahwa novel yang beliau tulis memiliki pesan yang
sangat menarik untuk dipersembahkan kepada pembaca. Seperti novel
Penakluk Badaih adalah salah satu karya beliau yang mengisahkan seorang
ulama besar pendiri organisasi Nahdlatul Ulama KH. Hasyim Asy’ari
sekaligus pejuang bangsa yang berjuang untuk agama dan negara.
Menggabarkan sosok alim dan karismatik yang patut menjadi teladan untuk
ummat manusia dan juga sebagai teladan bagi para pemimpin bangsa.
Menceritakan karakter dari seorang tokoh besar Indonesia yang bisa menjadi
teladan untuk seluruh lapisan masyarakat. Dengan kisah-kisah kehidupan
beliau yang dikemas sangat menarik sehingga pembaca mampu merasakan
apa yang dikisahkan dalam novel. Dari kisah tersebut terdapat banyak
pelajaran tentang nilai-nilai kehidupan yang bisa diambil khikmahnya, mulai
dari perjalanan menjadi seorang santri dan menjadi seorang ulama yang
disegani masyarakat bahkan beliau dikagumi oleh penjajah.
4
Melihat realita sekarang kondisi akhlaq sangatlah memprihatinkan
dengan merosotnya nilai moral yang semakin berkembang di masyarakat.
Baik dari masyarakat menengah kebawah maupun masyarakat menengah
keatas seperti pemerintah. Dengan maraknya pemberitaan tentang kasus
kriminal baik itu tentang tindakan asusiala atau pun tindakan korupsi yang
dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Berangkat dari pemahaman tersebut, penulis memilih novel Penakluk
Badai menjadi objek penelitian dengan pertimbangan bahwa novel tersebut
menarik untuk diteliti dari segi gaya bahasa dakwah. Karena gaya bahasa
merupakan pokok dari seorang penulis dalam menuangkan idenya atau
mengkomunikasikan dalam bentuk bahasa terutama gaya bahasa dakwah.
Suatu tulisan memiliki nilai kelayakan dilihat dari gaya bahasa penulisanya.
Kemudian pada nilai akhlaq yang ada dalam novel Penakluk Badai, karena isi
novel tersebut memiliki banyak sekali nilai akhlaq yang digambarkan pada
karakter KH. Hasyim Asy’ari yang bisa menjadi pembelajaran bagi
pembacanya. Serta bagaiman gaya bahasa dakwah dalam
mengkomunikasikan nilai-nilai akhlaq yang ada dalam novel Penakluk Badai
karya Aguk Irawan MN.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana gaya bahasa dakwah dalam novel Penakluk Badai karya
Aguk Irawan MN?
2. Bagaimana nilai akhlaq dalam novel Penakluk Badai karya Aguk Irawan
MN?
5
3. Bagaimanakah nilai akhlaq disampaikan dengan gaya bahasa dakwah
dalam novel Penakluk Badai karya Aguk Irawan MN?
C. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gaya bahasa
dakwah, bagaimana nilai akhlaq, dan bagaimana pesan dakwah yang berisi
nilai akhlaq kemudian disampaikan melalui integrasi gaya bahasa dakwah
dalam novel Penakluk Badai karya Aguk Irawan MN.
D. Kegunaan Penelitian
1. Manfaat Secara Teoristis
Memberikan sumbangan pengetahuan dan wawasan mengenai novel
sebagai media dakwah yang memuat pesan dakwah, serta menambah
khazanah pentingnya novel sebagai media dakwah.
2. Manfaat Secara Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi para penulis
terutama penulis novel dalam segi gaya bahasa dakwah dan tentang nilai
akhlaq. Serta dapat dipergunakan untuk menyempurnakan akhlaq manusia
dalam menyikapi kehidupan.
E. Kajian Pustaka
Skripsi yang pertama ditulis oleh Nur Istiqomah, mahasiswi fakultas
Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2013
dengan judul “Gaya Bahasa Dakwah serta Peran Gender dalam Novel XIE XIE
Ni DE AI Karya Mella Sholiha Terbitan DIVA PRESS (Anggota IKAPI)
Yogyakarta Tahun 2011”. Skripsi diatas memfokuskan pada bagaimana gaya
6
bahasa dakwah yang digunakan penulis, gaya bahasa yang mendominasi, serta
konsep gender dalam cerita novel. Sehingga mengetahui isu-isu gender yang
ada dalam cerita novel.1 Persamaan dalam penelitian ini, sama-sama meneliti
tentang gaya bahasa dakwah dan yang membedakan pada nilai akhlaqnya.
Sekripsi yang kedua ditulis oleh Nurmalia Pujiati, mahasiswi fakultas
Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2014
dengan judul “Analisis Nilai Akhlaq dalam Novel Moga Bunda Disayang
Allah karya Tere-Liye”. 2 Skripsi diatas memfokuskan pada nilai akhlaq yang
ada dalam novel Moga Bunda disayang Allah. Sedangkan pada penelitian ini
penulis lebih memfokuskan pada gaya bahasa dakwah dan nilai akhlaq yang
ada dalam novel.
Skripsi yang ketiga ditulis oleh Novika Astriawati, mahasiswi fakultas
Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2012
dengan judul “Nilai-Nilai Akhlaq dalam Cerita Bergambar Anak-Anak seri Al-
Qur’anic Princes (Analisis Semiotik).3 Persaamaan dalam penelitian ini adalah
sama-sama meneliti tentang nilai akhlaq dan yang membedakan adalah pada
penelitian gaya bahasa dakwanya.
Sedangkan pada penelitian yang penulis angkat “Analisis Gaya
Bahasa Dakwah Serta Nilai Akhlaq Dalam Novel Penakluk Badai Karya Aguk
1 Skripsi Nur Istiqomah, Gaya Bahasa Dakwah dan Konsep Gender dalam Novel Xie Xie Ni De Ai Karya Mell Shaliha Terbitan Diva Perss (Anggota IKAPI) Yogyakarta 2011, (Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013). hlm. 4.
2 Skripsi Nurmalia Pujiati, Analisis Nilai Akhlaq dalam Novel Moga Bunda Disayang Allah
karya Tere-Liye, (Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014). hlm. 2. 3 Skripsi Novika Astriawati, Nilai-Nilai Akhlaq dalam Cerita Bergambar Anak-Anak seri
Islamic Princes (Analisis Semiotik), (Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012), hlm. 3.
7
Irawan MN” yang pertama adalah untuk mengetahui gaya bahasa dakwah apa
saja yang digunakan apakah semua gaya bahasa dakwah atau hanya beberapa
saja. yang kedua, yaitu untuk mengetahui nilai akhlaq apa saja yang terdapat
dalam novel, dan yang ketiga bagaimana nilai akhlaq dapat disampaikan
dengan gaya bahasa dakwah.
F. Kerangka Teori
1. Tinjauan tentang gaya bahasa dakwah
Menurut Gunawan Wibisono, gaya bahasa dakwah adalah perkataan
baik berupa lisan ataupun tulisan yang memiliki unsur-unsur memperingati,
mempengaruhi, mengajak kepada kebaikan, dan mencegah pada
keburukan.4
Dalam bukunya yang berjudul “Dustur Dakwah Menurut Al-Qur’an
A. Hasjmy menyatakan, gaya bahasa dakwah ada enam gaya. Keenam gaya
tersebut adalah:5
a. Taklim dan Tarbiyah (Pengajaran dan Pendidikan)
Ulsub dakwah dalam Al-Qur’an nadanya bermacam-macam,
menyesuaikan waktu dan keadaan. Dakwah Al-Qur’aniyah lebih
diutamakan dengan pengajaran dan pendidikan. Telah dijelaskan pada
pasal-pasal bagian pertama dan kedua, bahwa sasaran pokok dakwah
Al-Qur’aniyah yaitu aqidah dan syari’ah atau iman dan amal shaleh.6
4 Gunawan Wibisono, Acuan Berbahasa Indonesia Dengan Benar, (Semarang: Media
Wiyata, 1992), hlm. 9. 5A. Hasjmy, Dustur Dakwah Menurut Al-Qur’an, (Jakarta: Bulan Bintang, 1974), hlm. 263. 6Ibid., hlm. 266.
8
Dengan demikian telah jelas bahwa dakwah menggunakan Talkim dan
Tarbiyah sesuai dengan Al-Qur’an. Taklim dan Tarbiyah dalam hal ini
yaitu mengajarkan dan mendidik manusia agar benar-benar mempunyai
aqidah yang shahih dan bermu’amalah dalam segala bidang dengan
berpedoman pada ajarn Al-Qur’an. Taklim (pengajaran) ialah
mengajarkan atau memberi pelajaran kepada pengetahuan dan
penyelidikan. Sedangkan Tarbiyah sendiri memiliki maksud
“Pendidikan”, yaitu pendidik manusia agar dengan pengertahuan dan
penyelidikan yang telah diajarkan itu benar-benar menjadi sadar akan
hakikat syari’at dan aqidah.7
b. Tazkir dan Tanbih (Pengingat dan penyegaran kembali)
Setelah mengajar dan mendidik yang berlandaskan ilmu
pengetahuan dan penyelidikan, agar pengetahuan yang telah
didapatinya dapat diamalkan dan tidak terlupakan, maka harus diingat
dan disadarkan kembali akan pendidikan dan pengajaran yang telah
diterimanya. Di sinilah dakwah menurut uslub Al-Qur’an harus
berdasarkan Tazkir dan Tanbih (pengingatan dan penyegaran kembali).8
Pengingat dan penyegaran kembali hanya berguna bagi orang-
orang yang beriman, artinya orang yang telah mendapatkan pengajaran
dan pendidikan tentang keimanan, hal itu tidak akan berguna sama
sekali bagi mereka yang belum pernah menerima pendidikan dan
7Ibid., hlm. 266-267. 8Ibid., hlm 272.
9
pengajaran tersebut.9 Seperti yang dijelaskan dalam Al-Quran: “Dan
ingatlah, karena sesungguhnya peringatan kembali akan berguna bagi
orang yang telah beriman.” (Az-Zariyat: 55)
Pengingat dan penyegaran kembali akan pengetahuan yang
telah diberikan adalah tugas Rasulullah Saw dan termasuk juru dakwah
sebagai ahli waris para Rasul. Sedangkan untuk penerimaan petunjuk
dan pemilihan kesesatan di luar tugas ini: Itu adalah semata-mata hanya
urusan Allah Swt. Karena Allah yang telah menciptakan manusia untuk
urusan yang dikehendaki-Nya.10
c. Targhib dan Tabsyir (menggemarkan amal shaleh dan menyampaikan
berita gembira)
Untuk orang yang celaka dan tidak dapat memanfaatkan
pengingatan dan penyegaran kembali akan pengetahuan yang telah
dipelajarinya harus terus didakwahi dengan nada yang lain, semoga
hatinya akan terbuka untuk menerima kebenaran. Bahasa yang tepat
digunakan untuk manusia yang celaka yaitu Targhib dan Tabsyir
(menggemarkan amal shaleh dan menyampaikan berita gembira). Di
dalam Al-Qur’an (Q.S. Al-Baqarah: 25) telah dijelaskan mengenai hal
tersebut:
“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan :
9Ibid., hlm 272. 10Ibid., hlm. 273.
10
"Inilah yang pernah diberikan kepada Kami dahulu." mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.” (Al-Baqarah: 25)11 Imam Ghazali mengemukakan lima contoh uslub dakwah dalam
Al-Qur’an yang bernada Targhib dan Tabsyir yaitu:12
1) Permintaan ketaatan 2) Penuntutan berakhlaq mulia 3) Pengasuhan bertaqwa 4) Pengemaran beriman dan beramal shalih 5) Pendorong agar tambah mentaati.
d. Tarhib dan Inzar (menakut-nakuti dan menyampaikan berita dosa)
Untuk orang celaka yang masih membangkang setelah
menerima dakwah yang bernadakan Targhib dan Tabsyir, maka harus
dilanjutkan dengan dakwah yang bernada Tarhib dan Inzar yaitu
dakwah yang bernadakan penakutan dengan menampilkan berita
siksa.13
Muhammad Ghazali mengemukakan ada lima contoh gaya
bahasa Tarhib dan Inzar, yaitu:14
1) Penyebutan nama Allah 2) Penampilan kemesuman 3) Pengungkapan bahayanya 4) Penegasan adanya bahaya segera 5) Penyebutan peristiwa akhirat
11 Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemah Bahasa Indonesia, ( Kudus: Menara Kudus, 2006),
hlm. 5. 12 A. Hasjmy, Dustur Dakwah Menurut Al-Qur’an, hlm. 278-281. 13Ibid., hlm. 282. 14 Ibid., hlm. 283-288.
11
e. Qhasas dan Riwayat (menampilkan cerita masa lalu: cerita baik dan
cerita buruk)
Kalau dengan dakwah Tarhib dan Inzar tidak menyadarkan
orang yang celaka maka menggunakan gaya bahsa Qhasas dan Riwayat
dengan menceritakan cerita masa lalu yang baik ataupun yang buruk.15
Di dalam Al-Qur’an pun telah banyak ayat yang menjelaskan tentang
kisah-kisah Rasul yang membawa risalah Allah Swt kepada orang
mukmin dan disambut baik dawah Rasulullah oleh orang mukmin.
f. Amar dan Nahi (perintah dan larangan)
Kalau dengan dakwah uslub yang sebelumnya masih belum bisa
membangun hati orang yang celaka, maka dilanjutkan berdakwah
dengan gaya bahasa Amar dan Nahi yang bernadakan perintah dan
larangan. Dalam Al-Qur’an banyak terdapat ayat yang bernadakan
Amar dan Nahi yang mewajibkan kepada yang ma’ruf dan mencegah
yang munkar.16 Jadi sifat dakwahnya adalah gotong-royong, saling
terkait satu sama lain antara anggota masyarakat Al-Qur’an bahkan
sampai antar kelompok dalam amsyarakat.
2. Tinjauan Tentang Akhlaq
a. Pengertian
Secara etimologis (bahasa), kata akhlaq merupakan bentuk
jamak dari kata khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku,
15Ibid., hlm. 288. 16Ibid., hlm. 292-293.
12
atau tabiat. Atau khaliq (pencipta) yang berarti perangai (as-sajiyah),
kelakuan atau watak dasar (ath-thabi’ah), kebiasaan (‘al-‘adat),
peradaban yang baik (al-muri’ah), dan agama (ad-diin). Dalam Al-
Qur’an surah Al-Qolam ayat 4 terdapat kata khuluq yang berarti budi
pekerti. Dan dalam surah Asy-Sur’ara ayat 137 terdapat kata akhlaq
yang berarti adat kebiasaan.17
Istilah akhlaq sudah menjadi kosakata bahasa Indonesia yaitu
akhlaq. Kata akhlaq dalam kamus bahasa Indonesia berarti budi pekerti,
kelakuan. Secara terminologis (istilah) menurut imam al-Gazali, akhlaq
adalah sifat yang tertanam dalam jiwa menimbulkan perbuatan-
perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran
dan pertimbangan.18 Sedangkan menurut Abdul Krim Zaidan, akhlaq
adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengan
sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai perbuatan baik atau
buruk, untuk kemudian memilih melakukan atau meninggalkannya.19
Dapat disimpulkan bahwa akhlaq adalah suatu kondisi atau
suatu sifat yang telah ada dalam jiwa dan menjadi kepribadian. Dari
situlah muncul atau timbul berbagai macam perbuatan secara spontan
tanpa dibuat-buat dan tanpa memerluka pemikiran.
17 Abdul Haris, Etika Hamka, (Bantul: LkiS, 2010), hlm. 40. 18 Abu Hamid Muhammad Al-Gazali, Ihiya Ulm ad-Din, (Beirut: Dar Al-Fikr, 1989), Jilid
III hlm. 58. 19 Ibrahim Anis, Al-Mu’jam al-Wasith, (Kairo: Dar al Ma’arif, 1972), hlm. 202.
13
Menurut Muhamad Al-Ghazali akhlaq seorang muslim terbagi
menjadi:
1) Kejujuran
Kejujuran adalah suatu sifat atau sikap dengan mengatakan
sesuatu yang sesungguhnya. Berkata benar akan mendorong
seseorang berbuat kebenaran, karena itulah Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan Katakanlah Perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. dan Barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, Maka Sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (Q.S. Al-Ahzab : 70-71).20
Ayat tersebut menjelaskan tentang seseorang yang berkata
benar, jika seseorang berkata benar maka Allah Swt akan
memperbaiki amal dan mengampuni dosa serta mendapatkan
kemenangan yang besar. Karena amal perbuatan yang benar ialah
amal perbuatan yang dilakukan tanpa adanya suatu keraguan. Amal
perbuatan tersebut berasal dari dorongan dalam diri yaitu sebuah
keikhlasan hati dan fikiran.21
Kebenaran dan kejujuran memiliki derajat yang sangat tinggi
disisi Allah Swt. Hingga dalam firman-Nya Allah mengistilahkan
20 Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemah Bahasa Indonesia, ( Kudus: Menara Kudus, 2006),
hlm. 427. 21 Muhammad Al-Ghazali, Akhlaq Seorang Muslim, terj. Abu Laila dan Muhammad
Thohir, (Bandung: PT Al-Ma’arif, 1995), hlm. 62-80.
14
janji yang akan diberikan kepada orang-orang yang melakukan
kebajikan dengan istilah “Janji yang benar”.22 Allah Swt berfirman:
“Mereka itulah orang-orang yang kami terima amal baiknya yang telah mereka kerjakan, dan (orang-orang) yang kami maafkan kesalahannya, (mereka akan menjadi) penghuni-penghuni surga. Itu janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka.” (Al-Ahqaaf: 16)23
2) Jujur dan terpercaya (Amanah)
Al-Qur’an menaruh perhatian besar sekali kepada para
pemeluknya supaya menjadi manusia-manusia yang memiliki hati
nurani hidup serta sanggup memenuhi hak-hak Allah dan hak sesama
maklhuknya. Dan agar amal perbuatanya dapat terpelihara dari
dorongan-dorongan yang membuat sesuatu yang berlebihan atau
meremehkan. Oleh karena itu Al-Qur’an menegaskan ayat semua
muslim bersikap jujur lagi terpercaya.
Dalam pandangan syari’at kejujuran mengandung makna yang
luas dan mencakup segi pengertian. Ruang lingkupnya meliputi
segenap perasaan manusia yang ingin melaksanakan dengan baik
segala sesuatu yang dipercayakan kepadanya atas dasar kesadaran
bahwa dirinya bertanggung jawab di hadapan Tuhannya, sebagaimana
yang ditegaskan dalam hadis:
“Setiap orang dari kalian adalah pengembala, dan setiap pengembala bertanggung jawab atas gembalaannya. Seorang pemimpin adalah pengembala, ia bertanggung jawab atas
22 Abdul Mu’in, Akhlak Rasul Menurut Bukhari dan Muslim, (Jakarta: Gema Insani, 2009),
hlm. 120. 23 Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemah Bahasa Indonesia, ( Kudus: Menara Kudus, 2006),
hlm. 504.
15
rakyatnya. Setiap suami pengembala bagi keluarganya, ia bertanggung jawab atas mereka. Setiap istri dirumah suaminya adalah pengembala, ia bertanggung jawab atas semua anggota keluarganya. Setiap pembantu rumah tangga adalah pengembala bagi harta benda tuannya, dan ia pun bertanggung jawab atas gembalaannya (keamanan harta benda tuannya).” (Al-Bukhari) Al-Qur’an mengajarkan ummat Al-Qur’an agar menjadi orang
yang jujur dan terpercaya. Seperti sifat yang dimiliki oleh Rasulullah
yaitu sidiq (jujur) dan amanah (dapat dipercaya) itulah sifat Rasulullah
Saw, demikianlah sifat Rasulullah yang patut untuk diteladani. Sifat
mulia inilah yang mengantarkan ummat kepada kedudukan yang
tinggi disis Allah, karena Allah sangat menjunjung tinggi sifat
tersebut.
Sedangkan amanah adalah keutamaan yang sangat besar dan
berat tidak dapat dipikul oleh orang yang lemah. Dalam memberikan
gambaran dan beratnya amanah, Allah mengumpulkan sebagai hal
yang amat berat sehingga tidak dapat dipikul oleh semua yang ada di
alam wujud ini. Oleh karenanya manusia tidak boleh meremehkannya.
Dalam hal ini Allah Swt berfirman :
“Seseunnguhnya kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi, gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu kepada manusia.Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh. (Q.S. Al-Ahzab :72)24 Kejujuran menunaikan amanah berarti menjaga baik-baik
setiap hak dan kewajiban serta menjauhkan orang dari pekerti rendah
24 Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemah Bahasa Indonesia,( Kudus: Menara Kudus, 2006), hlm. 427.
16
hanya dapat dilaksanakan oleh orang yang berhati nurani mantap dan
beriman teguh. Yaitu orang yang mampu membuang sifat rendah dari
fikiran dan perasaannya.25
3) Memenuhi janji (Al-Wafa’)
Seorang muslim yang telah membuat perjanjian maka ia wajib
untuk memenuhi janji tersebut. Seperti dalam pengertian iman,
bahwasannya keharusan seorang muslim berpegang teguh pada apa
yang telah diucapkannya, dan wajib melaksanakannya hingga tuntas.
Apabila seorang telah membuat janji maka sekuat tenaga ia harus dan
wajib untuk memenuhi janjinya. Apa lagi janji tersebuta adalah janji
mengenai kebajikan. Untuk dapat setia atas janji yang telah diucapkan
maka ada dua unsur kejiwaan yang dibutuhkan yaitu ingatan yang
kuat dan tekat yang kuat. Apabila keduanya terdapat dalam jiwa maka
seseorang dapat dengan mudah menepati janjinya. Dalam hal ini
peranan Al-Qur’an sangatlah penting yang terus menerus memelihara
ingatan manusia:
“Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhan-Mu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu ,emgambil pelajaran (darinya).” (Q.S. Al-A’raf: 3).26 Seseorang yang telah ingat akan janjinya ingatanya itu harus
disertai dengan kebulatan tekat hendak menepati dan memenuhinya.
25 Muhammad Al-Ghazali, Akhlaq Seorang Muslim, hlm. 81-99. 26 Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemah Bahasa Indonesia,( Kudus: Menara Kudus, 2006),
hlm. 151.
17
Dengan tekat yang bulat dan kuat akan mengalahkan nafsunya
sehingga dapat menembus kesulitan dengan mudah. Betapapun
besarnya dan pengorbanan yang akan dihadapi dengan kemauan yang
kuat maka janji itu dapat terpenuhi.27
4) Keikhlasan
Orang yang suka bekerja memiliki banyak dorongan yang
beraneka ragam. Salah satunya dengan niat yang lurus dan hati yang
ikhlas semata-mata karena Allah Swt lebih tinggi martabat dan
derajatnya dari pada pekerjaan yang semata-mata hanya untuk
duniawi. Niat yang lurus karena Allah Swt yang menjadikan amal
seseorang diterima oleh Allah. Seperti Sabda Rasulullah Saw:
“Setiap ummat muslim yang menanam pohon atau membuka ladang kemudian burung atau manusia dapat memakan dari hasilnya, maka orang tersebut mendapat pahala shadaqah.” (HR. Muslim) Bahwasanya ketika melakukan sesuatu karena Allah Swt,
untuk Allah dan dari Allah maka keikhlasan dapat memancarkan
cahaya dari dalam jiwa. Saat itulah amal perbuatan akan diterima oleh
Allah Swt. Sama halnya ketika seseorang sedang mengalami kesulitan
atau penderitaan yang berat, pada saat itu pula orang akan terlepas dari
bujuk rayu nafsunya dan akan terjaga di jalan yang di ridhoi Allah.
Bahwa kehangatan semangat keikhlasan akan padam sedikit
demi sedikit setiap jiwa seseorang tergoncang dan didorong oleh
27 Muhammad Al-Ghazali, Akhlaq Seorang Muslim, hlm. 100-123.
18
ambisi mementingkan diri sendiri, gemar dipuji, ingin menjadi orang
yang terpandanng, mengejar nama baik, ingin dimulyakan orang dan
dikagumi. Hal itu perlu diingat trus-menerus karena Allah hanya
menyukai perbuatan yang benar-benar bersih dari iktikat dan niat yang
kacau lagi keruh.28
5) Tatakrama Berbicara
Kesanggupan menjelaskan apa yang tekandung di dalam
fikiran dan perasaan, merupakan nikmat terbesar yang dilimpahkan
Allah kepada manusia. Dua hal tersebut merupakan suatu
penghargaan kepada manusia sebagi makhluk yang lebih tinggi
martabatnya dari pada makhluk-makhluk lain.29 Sehubungan dengan
hal itu Allah berfirman:
“(Tuhan) Yang Maha Pemurah, yang telahmengajarkan Al-Qur’an. Dia menciptakan Manusia, mengajarnya pandai berbicara. (Q.S. Ar-Rahman: 1-4).30
Mengenai pembicaraan dalam agama Al-Qur’an diharuskan
berhati-hati ketika akan mengucapkan sesuatu atau bagaimana cara
berbicara dapat dinilai baik atau tidaknya dapat dilihat dari bagaimana
cara orang tersebut berbicara kepada orang lain. Pembicaraan yang
baik termsuk sifat kebijakan dan keutamaan yang dapat mendekatkan
28 Ibid., hlm. 124-142. 29 Ibid., hlm. 532. 30 Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemah Bahasa Indonesia, ( Kudus: Menara Kudus, 2006),
hlm. 531.
19
seseorang kepada keridhoan Allah untuk memperoleh kebahagiaan
diakhirat.
6) Menjauhi Perasaan Dengki
Bagi seseorang tidak ada hal yang lebih menentramkan selain
hidup dengan hati yang bersih. Hidup dengan hati yang bersih
menjadikan seseorang lebih tentram jiwanya karena tak ada sedikitpun
rasa dengki terhadap orang lain. Karena ia akan merasakan ridha dari
Allah atas rasa yang ada dalam hatinya “Kebersihan hati”. Dengan
hati yang demikian itu seorang akan berseri-seri jiwanya akan merasa
lega, karena tidak didorong oleh rasa dengki terhadap orang lain.
Hati dalam pandangan Al-Qur’an memiliki kedudukan yang
amat penting. Hati yang telah rusak akan merusak semua perbuatan
baik yang pernah dilakukan. Sedangkan dengan hati yang cerah dan
bersih Allah Swt akan memberkati rizki kepadanya.31
7) Keteguhan Aqidah
Aqidah yang teguh dan mantap merupakan sumber kekuatan
bagi seorang muslim dalam melakukan kegiyatan, dan dapat
melahirkan semangat berjuang menanggulangi setiap kesukaran dan
bahaya. Itulah ciri watak keimanan bila sudah meresap dan menetap
dalam jiwa. Ia akan melahirkan berbagai kekuatan pada diri orang
yang bersangkutan. Bila ia berbicara benar-benar percaya pada
kebenaran kata-katanya. Bila bekerja ia benar-benar tekun dan
31Muhammad Al-Ghazali, Akhlaq Seorang Muslim Ibid., hlm. 161-184.
20
sungguh-sungguh. Bila mempunyai tujuan yang hendak dicapai ia
yakin bahwa yang diinginkannya itu adalah benar. Bila memiliki
pemikiran yang telah dipertimbangkan masak-masak atau mempunyai
tekad yang telah mantap di dalam hatinya, ia tidak bersikap ragu-ragu
dan pendiriannya pun tak tergoyahkan oleh apa pun bahkan kepada
orang-orang yang ada disekitarnya ia dengan tegas ia bekata
sebagaimana yang diajarkan oleh Al-Qur’an:32
“Katakanlah, “Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, sesungguhnya aku akan bekerja (pula), maka kelak kamu akan mengetahui.” (Q.S. Az-Zumar: 39).33
8) Sabar dan Suka Memaafkan
Tingkat kesabaran seseorang dalam menghadapi hal-hal yang
menyinggung perasaan berbeda-beda. Ada yang tersinggung sedikit
saja langsung meluap, dan ada pula yang sekalipun menghadapi
kesukaran ia tetap sabar berkat fikiran yang mantap dan kehalusan
serta peringainya. Manusia yang besar (pemimpin) akan mengahdapi
kaum awam dengan cara seperti Rasulullah Saw. Mereka akan
melapangkan dada selebar-lebarnya dan bersabar terhadap orang-
orang yang berperangai kasar, dengan maksud mendidik agar orang-
orang seperti itu bisa berbicara dan berbuat baik.
Bila iman bertambah mantap di dalam hati, bertambah pula
kesabaran seseorang dan kesukaanya memberi maaf kepada orang
32 Ibid., hlm 185-200. 33 Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemah Bahasa Indonesia, ( Kudus: Menara Kudus, 2006),
hlm. 462.
21
lain. Ia pun akan lebih mampu membuang amarah dan nafsu yang
hendak mencelakakan orang lain atau pun terhadap dirinya.
9) Kedermawanan dan Rendah Hati
Al-Qur’an adalah suatu agama yang menekankan agar orang
menginfakan harta kekayaanya di jalan yang baik, dan mencela tabiat
kikir yang tidak mau mengulurkan tangan untuk membantu orang lain.
Oleh karena itu Al-Qur’an sangat menghendaki ummatnya untuk
bersikap murah hati terhadap orang lain dan dermawn kepada setiap
orang yang membutuhkan. Dalam hal itu Al-Qur’an menganjurkan
ummat musli untuk berlomba-lomba dalam mengerjakan kebaikan
dalam kehidupan sehari-hari.
10) Tabah Hati (tahan menderita)
Saat berbagai kesulitan melanda dan kesukaran menimpa
seseorang dan ia merasa kesempitan berlarut-larut, maka hanya
dengan ketabahan hati yang dapat menerangi hati seseorang dalam
menjaga dari keputusasaan. Karena ketabahan hari merupakan salah
satu petunjuk yang menyelamatkan dari keputusasaan. Allah Swt telah
menentukan bahwa manusia pasti menghadapi ujian dan cobaan
hidup. Oleh karena itu manusia harus bersiap-siap untuk menghadapi
setiap cobaan dan musibah.
11) Hidup Suci dan Hemat
Al-Qur’an sangat menekankan pemeluknya supaya menempuh
hidup sederhana. Misalnya dalam berpakaian, Al-Qur’an tidak
22
menyukai orang yang berpakaian mewah dan berlebih-lebihan.
Perasaan tidak butuh berlebih-lebihan dan cukup atau seperlunya
merupakan salah satu tanda kesempurnaan budi pekerti. Yang
terpenting bagi seorang muslim ialah mempersiapkan diri untuk
kehidupan diakhirat kelak, bukan berlebih-lebihan dan mengotori
jasmani dan rohani dengan sesuatu yang tidak baik.
12) Kebersihan, Kesehatan dan Berhias
Kesehatan badan, keindahan dan kesegaran merupakan soal-
soal yang memperoleh perhatian besar dari agama Al-Qur’an, bahkan
dapat dipandang menjadi salah satu misinya. Seseorang tidak
dipandang berbobot oleh Al-Qur’an dan tidak dipandang terhormat
bila ia tidak membiasakan hidup bersih, baik jasmani maupun rohani.
13) Rasa Malu
Rasa malu adalah unsur yang positif dalam tabiat manusia.
Rasa malu mengungkapkan nilai iman seseorang dan menunjukan
tingkat peradabannya. Dalam sebuah hadis Rasulullah Saw bersabdah:
“Setiap agama mempunyai akhlaqnya masing-masing dan akhlaq Al-
Qur’an adalah malu.” (HR. Maliki)
14) Rasa Persaudaraan
Tidak ada satu alasan yang membuat manusia saling bercerai
berai dan saling tidak mengenal. Yang benar adalah rasa kasih sayang
antar makhluk yang diliputi rasa saling mencintai. Dengan masyarakat
23
yang demikian itu maka akan terwujud sebuah kehidupan yang
makmur dan sejahtera.
15) Persatuan
Syari’at Al-Qur’an dan ajaran kemasyarakatan memandang
individu sebagi bagian yang tak terpisahkan dari ummat seluruhnya,
ibarat anggota badan yang tak terpisahkan dari bagian tubuh.
Kedudukan individu sebagai bagian yang tak terpisahkan dari ummat
sangat jelaas ditegaskan oleh turunnya firman Allah Swt baik yang
berupa perintah atau pun larangan, yang tidak ditunjukan semata-mata
hanya kepada individu melainkan seluruh ummat.
16) Memilih Teman
Teman akrab sangat besar pengaruhnya dalam jiwa dan
pikiran. Bahkan penting juga pengaruhnya dalam perkembangan baik
kemajuan atau pun kemunduran suatu jama’ah ketentraman maupun
kegelisahan. Besar sekali perhatian Al-Qur’an terhadap hubungan-
hubungan yang mengikat diri seseorang dengan orang lain yang akan
mempengaruhi atau yang berada dibawah pengaruh. Jika suatu
pertemanan dilandasi dengan hubungan yang baik karena Allah maka
akan mendapatkan suatu keistimewaan dalam pertemanan.
17) Kehormatan Diri
Al-Qur’an melarang pemeluknya untuk merendahkan diri,
meras dirinya lemah dan hina, bahkan mendorong suapaya hatinya
mersa tertusuk dan meronta bila melihat sesuatu yang akan
24
menjatuhkan kehormatannya atau menodai kedudukannya. Yang
dimaksud ialah orang harus sanggup menahan diri, menahan derita
dengan tabah hingga keadan cerah kembali, tanpa harus merendahkan
dirinya sendiri dihadapan orang lain.
18) Kasih Sayang
Kasih sayang adalah tabiat kesempurnaan dalam kehidupan
manusia. Rasa kasih sayang membuat orang lain turut merasakan apa
yang sedang dirasakan oleh orang lain sehingga berusaha untuk
menghapuskan penderitaan orang lain. Dengan rasa kasih orang yang
melihat perbuatan orang lain salah turut prihatin dan mengharap orang
yang berbuat salah akan memperoleh petunjuk. Tanpa adanya rasa
kasih sayang manusia akan merosot kedudukannya karena akan timbul
perpecahan antara satu dengan yang lainya.
19) Ilmu dan Akal
Dalam ajaran Al-Qur’an, Al-Qur’an menganjurkan ummatnya
untuk menjadi ummat yang terpelajar diman jumlah orang yang
berpendidikan harus semakin meningkat, sedangkan jumlah orang
yang tidak berpendidikan semakin berkurang dan akhirnya lenyap.
Hal itu disebabkan oleh kenyataan bahwa ajaran Al-Qur’an baik dasar
atau pun pokok maupun cabang-cabangnya bukanlah ucapan belaka
namun sebuah pondasi kehidupan yang nantinya akan mengantarkan
ummat pada titik terang di dunia dan akhirat.
25
20) Memanfaatkan waktu
Setiap sesuatu yang hilang dapat dikembalikan kecuali
“Waktu”. Bila waktu telah hilang maka lenyaplah apa yang
diharpakan karena waktu tak akan pernah kembali. Oleh sebab itu
waktu adalah sesuatu yang sangat berharga yang dimiliki manusia.
Dengan menfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya maka tidak ada
yang namanya penyesalan, merenung dengan apa yang telah
diperbuat, menoleh kebelakang lalu memperhitungkan kembali apa
yang telah diperbuat menjadikan hidup semakin maju dan bermanfaat.
3. Tinjauan tentang semiotik
Semiotik adalah ilmu yang mengkaji tentang tanda. Kajian mengenai
tanda dan cara tanda-tanda tersebut bekerja atau dapat disebut juga dengan
semiologi. Semiotik sebagaimana kita menyebutnya memiliki tiga wilayah
kajian diantaranya:34
a) Tanda itu sendiri. Wilayah ini meliputi kajian mengenai berbagai jenis
tanda yang berbeda, cara-cara berbeda dari tanda-tanda di dalam
menghasilakan makna, dan cara tanda-tanda berhubungan dengan
orang yang menggunakannya. Tanda adalah konstruksi manusia dan
hanya bisa dipahami di dalam kerangka penggunaan/ konteks orang-
orang yang menempatkan tanda tersebut.
b) Kode-kode atau sistem di mana tanda-tanda diorganisasi. Kajian ini
melingkupi bagaimana beragam kode telah dikembangkan untuk
34 Jhon Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta : Rajawali Pers, 2012), hlm. 66-67.
26
memenuhi kebutuhan masyarakat atau budaya, atau untuk
mengeksploitasi saluran-saluran komunikasi yang tersedia bagi
pengiriman kode-kode tersebut.
c) Budaya tempat dimana kode-kode tanda-tanda beroprasi. Hal ini pada
gilirannya bergantung pada penggunaan dari kode-kode dan tanda-
tanda untuk eksistensi dan bentuknya sendiri.
Fokus semiotik itu terletak pada teks. Model proses linier memberi
perhatian pada teks tidak lebih seperti tahapan-tahapan yang lain di dalam
proses komunikasi.
4. Tinjauan Tentang Novel
Secara umum novel memiliki dua unsur yang terkandung di dalamnya.
Yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik ialah unsur yang
membangun sebuah karya satra dari dalam, yang meliputi tema, alur, tokoh,
sudut pandang, latar gaya bahasa, dan amanat. Adapun unsur ekstrinsik
ialah unsur yang berada di luar sastra, namun sangat berpengaruh terhadap
isi karya sastra tersebut. Artinya, unsur ektrinsik ini tidak berhubungan
secara langsung dalam membangun karya satra. Unsur ekstrinsik meliputi
latar belakang budaya penulis, psikologi, politik, sejarah, filsafat, sosial dan
pendidikan.35
35 Sri Sukarni dan Sukardi, Bahasa Indonesia 2 SMA Kelas Xl, (Jakarta: Quadra, 2008),
hlm. 88.
27
1) Unsur Intrinsik
a. Tema
Tema adalah dasar atau gagasan pokok atau pikiran utama yang
mencakup karya sastra. 36
b. Alur
Alur atau Plot adalah rangkaian peristiwa demi peristiwa dalam
novel.
c. Tokoh
Tokoh adalah pemeran dalam sebuah cerita. Untuk memahami
novel, funsi tokoh sangat diperlukan karena dengan adanya tokoh
maka pembaca dapat memahami sebuah cerita yang ditulis.
d. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah cara penulis novel menceritakan kisah
atau segi pandang penulis dalam menulis cerita. Jadi sudut pandang
berkaitan erat dengan penggunaan kata ganti orang dalam bercerita.
Apakah menggunakan kata ganti orang pertama, kedua, atau ketiga.
e. Latar
Latar atau setting atau tempat berlangsungnya kegiatan. Dalam
pengertian yang lebih luas ialah mencakup tempat, waktu, dan
kondisi-konsisi psikologi dari semua yang terlibat dalam kegiatan dan
kerap kali dianggap penting dalam menggambarkan ciri-ciri tokoh
dalam memberikan suasana suatu karya novel.
36 Muchtar Lubis, Tehnik Mengarang, (Jakarta: Kurnia, 1981), hlm. 5.
28
f. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah modal dasar seorang penulis karena sitiap
karya novel terdiri dari susunan kata dari beberapa bagian bahasa
tertentu dan kemudian terbentuklah dunia dalam kata.
g. Amanat
Amanat adalah pesan yang terkandung dalam novel. Pesan
tersebut umumnya tentang ajaran moral yang mendidik.
2) Unsur Ekstrinsik
a. Latar Belakang Budaya Penulis Novel
Latar belakang pengarang merupakan unsur ekstrinsik yang
mempengaruhi karya sastra. Pengarang yang berlatar belakang budaya
daerah tertentu, secara disadari atau tidak akan memasukan unsur
budaya.
b. Psikologi
Unsur Ekstrinsik psikologi mempengaruhi penulisan karya
sastra keseluruhan. Psikologi adalah sebuah disiplin ilmu yang fokus
pada perilaku dan mental, ini dipengaruhi oleh kondisi mental
seseorang dan lingkunga luar.37
c. Politik
Pengertian politik sendiri menurut Nimmo dan D, Politik adalah
permainan kartu guna mengendalikan orang lain. Nimmo mengambil
hipotesis Sapir-Whorf dalam membahas peran bahasa dalam
37Corel Wade dan Carol Tavris, Psikologi, (Jakarta: Erlangga, 2009), hlm. 32.
29
komunikasi politik. Hipotesis ini menjadi terkenal karena
menempatkan bahasa sebagai alat yang sangat penting untuk
mencapai tujuan-tujuan komunikasi.38
d. Sejarah
Novel harus memiliki unsur sejarah yang sangat menarik untuk
dibaca. Dalam hal tersebut pembaca serasa diajak untuk mengetahui
sejarah dan seorang penulis mempengaruhi dalam menulis. Meskipun
novel merupakan karya fiksi, tidak ada tuntutan untuk kebenaran data
yang ada di dalamnya. Dan terkadang sejarah juga menjadi setting
tempat dalam novel tersebut.
e. Filsafat
Filsafat adalah pandangan hidup seorang.39 Unsur filsafat
meskipun termasuk unsur intrinsik, tetapi sangat mempengaruhi
seorang penulis. Keterkaitan filsafat dengan novel sangat terlihat jelas.
Setiap novel yang di tulis tidak luput dari pandangan hidup seorang
yang biasanya ada di dalam tulisanya.
f. Sosial
Setiap penulis memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan
sosial. Apa yang menjadi pengalaman dimasa hidupnya biasanya
38 Ibnu Hamad, Konstruksi Realitas Politik Dalam Media Massa, (Jakarta: Graint, 2004),
hlm. 29. 39 Jerom R Ravretz, Filsafat Ilmu Sejarah dan Ruang Lingkup Bahasa, (Jakarta: Republika,
2006), hlm. 166.
30
dituangkan dalam tulisan tersebut. Baik unsur sosial yang menyangkut
perjuangan hidup ataupun yang lainnya.
g. Pendidikan
Pendidikan merupakan unsur intrinsik yang menjadi pendukung
karya sastra. Dalam sebuah novel biasanya peanulis menceritakan
tokoh-tokohnya yang tidak terlepas dari tokoh pendidikan.
G. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu metode yang dilakukan dalam
peroses penelitian untuk memperoleh fakta dan prinsip secara sistematis.40
metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Jenis Penelitian
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak mengadakan
perhitungan, maksudnya data yang dikumpulkan tidak berwujud angka
tetapi kata-kata.41 Adapun jenis penpelitian yang digunakan pada
penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data disajikan dalam uraian
ataupun deskripsi secara menyeluruh dan objektif dengan melakukan
penyederhanaan dari berbagai data yang diperoleh dan nantinya akan
diklasifikasikan sesuai dengan pembahasan dalam penelitian ini.
Klasifikasi yang dimaksud adalah pemilahan dari semua data yang
diperoleh sehingga lebih spesifik dan mudah dituangkan dalam bagian-
40 Mardalis, Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995),
hlm. 24. 41 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2002), hlm 6.
31
bagian tertentu pada skripsi ini. Tujuan dari klasifikasi ini adalah untuk
mempermudah dalam memahami dan memberikan interpretasi.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah benda, hal atau tempat data atau variabel
melekat yang dipermasalahkan.42 Subjek penelitian ini adalah novel
Penakluk Badai karya Aguk Irawan MN terbitan Global Media Utama
tahun 2012. Dan sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah
pengarang (penulis) yaitu Aguk Irawan MN serta novel Penakluk Badai.
3. Objek penelitian
Objek penelitian adalah sesuatu yang akan diteliti dalam
penelitian.43 Objek penelitian dalam skripsi ini fokus pada “Gaya Bahasa
Dakwah dan Nilai Akhlaq”. Adapun gaya bahasa yang menjadi fokus
penelitian ini adalah:
a. Taklim dan Tarbiyah (Pengajaran dan pendidikan)
b. Tazkir dan Tanbih (Pengingat dan Penyegaran kembali)
c. Targhib dan Tabsyir (Menggemarkan manusia pada amal shalih
dengan menempilkan berita pahala)
d. Tarhib dan Inzar (Penakutan dan penampilan berita siksa)
e. Qashash dan Riwayat (Penampilan cerita masa lalu: cerita baik dan
buruk)
f. Amar dan Nahi (Peringatan dan larangan)
42Irwan Suhartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: Rosda, 1995), hlm. 35. 43Taliziduhu Ndraha, Teori Metodologi Administrasi. (Jakarta: PT Bina Aksara, 1985), hlm.
55.
32
Sedangkan untuk nilai akhlaq berfokus pada :
1) Kejujuran
2) Amanah (Jujur dan terpercaya)
3) Memenuhi janji (Al-Wafa’)
4) Keikhlasan
5) Tatakrama berbicara
6) Menjauhi perasangka dengki
7) Keteguhan aqidah
8) Sabar dan suka memaafkan
9) Kedermawanan dan murah hati
10) Tabah hati (tahan menderita)
11) Hidup suci dan hemat
12) Kebersihan, kesehatan dan berhias
13) Rasa malu
14) Rasa persaudaraan
15) Persatuan
16) Memilih teman
17) Kehormatan diri
18) Kasih sayang
19) Ilmu dan akal
20) Memanfaatkan waktu
33
4. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini penulis menggunakan sumber
data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber
data yang memberikan data secara langsung dari tangan pertama, dan
sumber data yang mengutip dari sumber lain disebut data skunder.44
a. Data Primer
Data primer adalah data yang berasal dari novel Penakluk Badai
karya Aguk Irawan MN secara keseluruhan.
b. Data Skunder
Sedangkan data sekunder adalah data-data yang diperoleh dari
buku-buku, majalah, kitab dan sumber-sumber lainnya yang masih ada
hubungannya dengan penelitian. Buku tersebut meliputi buku agama,
sastra, komunikasi, dan lain sebagainya. Selain itu data juga diambil
dari hasil interview, yaitu sebuah teknik yang digunkan untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
5. Teknik pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang dimaksud dalam skripsi ini adalah
suatu metode yang digunakan oleh penulis untuk mendapatkan data,
informasi dan sumbernya.
a. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data dari hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,
44 Winarno Surakhmad, Pengentar Penelitian Ilmiah, Dasar Metode Teknik, (Bandung: Tarsito, 1990), hlm. 134.
34
novel, prasasti, notulen rapat dan lain sebagainya.45 Dalam hal ini
peneliti menggunakan metode dokumentasi berupa novel Penakluk
Badai karya Aguk Iraawan MN, untuk pengumpulan data yang
peneliti lakukan.
b. Metode Interview (Wawancara)
Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan tanya
jawab. Dalam interview menghendaki komunikasi langsung antara
penyelidik dengan subjek atau sampel.46 Metode interview
diperlukan dalam penelitian ini karena ingin mendapatkan
informasi mengenai novel Penakluk Badai karya Aguk Irawan MN.
Adapun jenis interview yang digunakan dalam penelitian ini adalah
jenis interview bebas terpimpin, yaitu dengan membawa kerangka
pertanyaan untuk disajikan agar pembicaraan sesuai dengan topik
permasalahan.
Dengan adanya metode interview ini diharapkan permasalahan
dalam penelitian dapat ditanyakan secara jelas dan mendalam.
Penulis menyiapakan interview guide sesuai dengan subjek
penelitian yang akan menberikan informasi. Dalam penelitian ini
wawancara akan dilakukan kepada penulis novel Penakluk Badai
yaitu Aguk Irawan MN.
45 Husaini Usman, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hlm. 57. 46 Sutrisno Hadi, Metode Reseach l, (Yogyakarta: Andi Ofset,1990), hlm.192.
35
6. Metode Analisis Data
Analisis data adalah suatu proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
bahan-bahan lain, sehingga mudah dipahami.47 Analisis data dilakukan
dengan mengorganisaikan data, menjabarkan kedalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun pola, memilih mana yang penting dan yang
akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada
orang lain.48
Dalam menganalisis data peneliti menggunakan analisis semiotik
yaitu suatu ilmu atau metode untuk mengkaji tanda. Jon Fiske menyatakan,
tanda adalah sesutau yang bersifat fisik, dapat dipersepsi indra manusia,
tanda mengacu pada sesuatu diluar tanda itu sendiri dan bergantung pada
pengenalan oleh penggunanya.49 Dalam menganalisis data, peneliti
menggunakan analisis model Charles Sander Peirce yaitu
menglasifikasikan tanda menggunakan triangel meaning.
Sebelum memaknai sebuah tanda, Peirce mengklasifikasikan tanda
terlebih dahulu kedalam ikon, indeks, dan simbol. Ikon adalah hubungan
tanda dan acuannya yang mempunyai kemiripan dan sifat yang sama
dengan objek yang ditunjuk. Dalam literatur lain, Peirce membuat
47Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D,
(Bandung: ALFABETA, 2007), hlm. 334. 48Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Yogyakarta: LkiS, 2007), hlm. 11. 49John Fiske, Cultural and Communication Studies: Sebuah Pengantar Paling Komprensif,
terj. Yosal Iriantara dan Idi Subandy Ibrahim, (Yogyakarta: Jalasutra, 2004), hlm. 61.
36
subklasifikasi ikon, yaitu: ikon topologis adalah ikon yang didasarkan
kemiripan spatial (profil atau garis bentuk objek dari objek acuannya).
Ikon diagramatik yaitu ikon yang menunjukan hubungan relasional atau
struktural. Ikon metafora yaitu ikon yang menunjukan karakteristik khas
dari sebuah representamen.50 Kedua, Indeks adalah hubungan antara tanda
dengan objeknya didasarkan pada kontinuitas atau sebab akibat. Ketiga,
Simbol adalah hubungan antara tanda dengan objeknya didasarkan
konvenci sosial.
Tabel 1.1. Contoh Hubungan representamen dengan objek.
No Hubungan Representamen dengan Objek
Contoh
1 Ikon Topologis Gambar, grafis, denah dan foto
Diagramatik Metafora
Relasional: keadaan tokoh, tempat asal. Latar belakang dan pemberian nama sesaui dengan peristiwa yang dihadapi. Struktural: bentuk diagram dan susunan hari. Bunga Mawar dan gadis dianggap memiliki kemiripan (kecantikan dan kesegaran)
2 Indeks Segala yang berhubungan dengan perasaan.
50Okke K.S. Zaimar, Semiotik dan Penerapanya dalam Karya Sastra, (Jakarta: Pusat
Bahasa, 2008), hlm. 5.
37
3 Simbol Nama yang menandakan agama yang dipeluk, nama marga atau nama seseorang.
Setelah melakukan klasifikasi tanda, selanjutnya triangle meaning
digunakan untuk menandai tanda. Terdapat proses semiosis di dalamnya,
proses pemaknaan dan penafsiran atas benda atau perilaku berdasarkan
pengalaman budaya seseorang. Tiga proses semiosis yaitu, representamen
(tanda), objek dan interpretan (makna). Hal ini diperjelas oleh Pierce
bahwa interpretan dapat kembali menjadi representamen baru tergantung
pada siapa yang memaknai pada proses selanjutnya. Semakin tinggi
pendidikan atau pengalaman yang diketahui, semakin banyak dan luas
pemaknaan yang akan terjadi.51
REPRESENTAMEN
OBJEK INTERPRETAN
Gambar 1.1 Elemen Makna Pierce
Hubungan tanda, Objek, dan Interpretan (Triangle Meaning)
Pierce menyebut tanda sebagai representamen sedangkan konsep
benda, gagasan, yang diacunya sebagai objek. Makna yang diperoleh dari
sebuah tanda, Pierce mengistilahkannya sebagai interpretan. Tiga dimensi
51Benny H. Hoed, Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya, (Depok: Komunita Bambu,
2011), hlm. 20-21.
38
ini selalu hadir dalam signifikan oleh karena itu Pierce memandang sebagi
sebuah struktur triadik. Analisis tanda model pierce dipilih karena dalam
mencari suatu tanda tidak hanya tertuju pada tanda itu sendiri melainkan
juga mencari hubungan dengan objek dan penggunaan tanda.
Langkah-langkah analisis yang akan penulis gunkan dalam
menganalisis data adalah sebagai berikut:
a. Mengumpulkan data dari hasil dokumentasi dan wawancara
b. Mempelajari dan mengedit semua data yang masuk
c. Melakukan analisis seperlunya dengan memilah-milah data,
mengidentifikasi data (melakukan coding)
d. Mendiskripsikan data yang ada untuk menjawab rumusan
masalah sebagi hasil kesimpulan.
e. Menyusun semua data yang diperoleh sesuai dengan sistematika
pembahasan yang direncanakan.
H. Sistematika Pembahasan
Skripsi yang baik haruslah disusun secara sistematis sehingga
memudahkan dalam memahami isi skripsi tersebut. Adapun sistematika
pembahasan dalam skripsi ini diawali dengan halaman judul, halaman
persembahan, dan daftar isi. Yang selanjutnya diikuti oleh pembagian
empat bab yang terdapat beberapa sub bab.
BAB I : Pendahuluan. Pada bab pendahuluan ini berisikan tentang
Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat
Penelitian, Kajian Pustaka, Kerangka Teori, Metode Penelitian,
39
Sistematika Pembahasan. Bab ini merupakan rujukan dasar untuk
penelitian dan penulisan bab selanjutnya.
BAB II : Gambaran umum tentang novel “Penakluk Badai” karya
Aguk Irawan MN. Pada bab ini membahas tentang latar belakang novel
“Penakluk Badai”, Sinopsis novel “Penakluk Badai”, biografi dan Karya-
karya Aguk Irawan MN, cover dan keterangan Novel PENAKLUK
BADAI (Novel Biografi KH.Hasyim Asy’ari) karya Aguk Irawan MN.
BABA III : Bab ini berisikan pembahasan tentang gaya bahasa
dakwah dan nilai akhlaq yang terdapat dalam novel Penakluk Badai, serta
bagaimana gaya bahasa dakwah dan bagaimana pesan dakwah yang berisi
nilai akhlaq kemudian disampaikan melalui gaya bahasa dakwah dalam
novel Penakluk Badai karya Aguk Irawan MN.
BAB VI : Pada bab ini merupakan bab terakhir dalam penulisan
skripsi yang nantinya akan memuat kesimpulan, saran dan penutup.
121
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian pada novel Penankluk Badai Biografi
KH. Hasyim Asy’ari karya Aguk Irawan MN terbitan Global Media Tama
tahun 2012, dengan judul “Analisis Gaya Bahasa Dakwah Serta Nilai Akhlaq
Dalam Novel Penakluk Badai Karya Aguk Irawan MN”. Maka penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Gaya bahasa dakwah dalam novel Biografi KH. Hasyim Asy’ari karya
Aguk Irawan MN terbitan Global Media Tama tahun 2012 memuat
keseluruhan dari gaya bahasa dakwah yang meliputi : Taklim dan Tarbiyah
(pendidikan dan pengajaran), Tazkir dan Tanbih (pengingatan dan
penyegaran kembali), Targhib dan Tabsyir (menggemarkan manusia pada
amal yang salihah dan menampilkan berita gembira), Tharhib dan Inzar
(penakutan dan penampilan berita siksa), Qashash dan Riwayat
(penampilan cerita masa lalu), Amar dan Nahi (perintah dan larangan).
Gaya bahasa dakwah yang digunkan penulis dalam novel Penakluk Badai
Biografi KH. Hasyim Asy’ari karya Aguk Irawan MN untuk
menyampaikan dakwah melalui tulisan, lebih banyak menggunkan gaya
bahasa dakwah Taklim dan Tarbiyah (pendidikan dan pengajaran).
2. Adapun nilai akhlaq dalam novel Biografi KH. Hasyim Asy’ari karya
Aguk Irawan MN terbitan Global Media Tama tahun 2012, meliputi
seluruh nilai akhlaq seorang Muslim diantaranya nilai akhlaq kejujuran,
122
Amanah (jujur dan terpercaya), memenuhi janji (Al-Wafa), keikhlasan,
tata krama berbicara, menjauhi prasangka dengki, sabar dan suka
memaafkan, kedermawanan dan murah hati, keteguhan aqidah, tabah hati
(tahan menderita), hidup suci dan hemat, kebersihan, kesehatan dan
berhias, rasa malu, rasa persaudaraan, persatuan, kehormatan diri, kasih
sayang, ilmu dan akal, serta memanfaatkan waktu.
3. Penulis novel lebih banyak menggunakan gaya bahasa dakwah Taklim dan
Tarbiyah (pendidikan dan pengajaran) dalam menyampaikan nilai akhlak,
yaitu untuk mendidik serta mengajarkan kepada pembaca novel tentang
nilai akhlak seorang muslim. Gaya bahasa dakwah Taklim dan Tarbiyah
(pendidikan dan pengajaran) merupakan salah satu cara dalam berdakwah,
dengan pendidikan dan pengajaran seseorang akan mudah untuk menerima
materi dakwah yang disampaikan.
B. Saran-saran
Setelah membaca dan mengevaluasi novel Penakluk Badai Biografi
KH. Hasyim Asy’ari karya Aguk Irawan MN terbitan Global Media Tama
tahun 2012, maka penulis dapat memberikan saran sebagi berikut :
1. Untuk Penulis Aguk Irawan MN tetaplah menulis buku dan novel
sebagi media untuk beramal jariyah. Dan tulislah apa yang ingin
dituliskan karena setiap tulisan pasti memiliki kemanfaatan baik untuk
diri sendiri atau pun untuk orang lain.
2. Untuk para penulis, tetaplah berkarya melalui tulisan yang
bermanfaat, dan jangan lupa untuk memasukan unsur dakwah dalam
123
setiap kata dengan begitu para penulis akan mendapatkan kemanfaatan
di dunia dan di akhirat.
3. Untuk peneliti selanjutnya, hendaknya menelitin tengtang efektifitas
gaya bahasa dakwah dalam menyampaikan pesan dakwah melalui
novel Penakluk Badai atau novel Al-Qur’ani lainnya. Untuk
melakukan penelitian yang berbeda.
4. Untuk Mahasiswi jurusan Komuniksi dan Penyiaran Al-Qur’an (KPI),
sudah seharusnya kewajiban untuk berdakwah dan salah satu cara
berdakwah adalah melalui tulisan. seperti menuliskan novel Al-
Qur’ani karanagan Aguk Irawan MN, dengan begitu agama Al-Qur’an
akan lebih mudah untuk dipahami, tidak hanya sekedar berdakwah
melalui kegiatan agama saja. Serta mengetahui kebutuhan mad’u agar
tidak terjadi penolakan kepada da’i.
C. Kata Penutup
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah Swt yang telah
melimpahkan rahmat, kesehatan, kekuatan, kesabaran, dan atas kehendakNya
skripsi ini dapat terselesaikan meskipun banyak ujian dan cobaan yang harus
dilalui.
Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih banyak terdapat
kekurangan karena keterbatasan dalam diri penulis. Meskipun seperti itu,
penulis sudah berusaha dan mengupayakan agar skripsi ini dapat terselesaikan
untuk tugas akhir agar berkualitas dan bermanfaat. Maka penulis menerima
saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat membangun dalam upaya
124
perbaikan dan pengembangan karya ini untuk kedepannya. Semoga karya
yang sederhana ini dapat bermanfaat untuk siapapun yang membacanya.
Amin ya robal’alamin.
125
DAFTAR PUSTAKA
Abu Hamid Muhammad Al-Gazali, Ihiya Ulm ad-Din Jilid III, Beirut: Dar Al-Fikr, 1989.
Abdul Haris, Etika Hamka, Bantul: LkiS, 2010.
A Hasjmy, Dustur Dakwah Menurut Al-Qur’an, Jakarta: Reality Publisher, 2006.
Al-Gazali, Muhammad, Akhlaq Seorang Muslim, terj. Abu Laila dan Muhammad Thohir, Bandung: PT Al-Ma’arif, 1995.
Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemah Bahasa Indonesia, Kudus: Menara Kudus,
2006.
Benny H. Hoed, Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya, Depok: Komunita Bambu, 2011.
Corel Wade dan Carol Tavris, Psikologi, Jakarta: Erlangga, 2009.
Gunawan Wibisono, Acuan Berbahasa Indonesia Dengan Benar, Semarang: Media Wiyata, 1992.
Hadi, Sutrisno, Metode Reseach l, Yogyakarta: Andi Ofset,1990.
Hamad, Ibnu, Konstruksi Realitas Politik Dalam Media Massa, Jakarta: Graint, 2004.
http//nasrul-its.blogsport.com/2012/07/Sinopsis-buku-penakluk-badai-novel l.html.
Ibrahim Anis, Al-Mu’jam al-Wasith, Kairo: Dar al Ma’arif, 1972.
Jerom R Ravretz, Filsafat Ilmu Sejarah dan Ruang Lingkup Bahasa, Jakarta: Republika, 2006.
Jon Fiske, Cultural and Communication Studies: Sebuah Pengantar Paling Komprensif, terj. Yosal Iriantara dan Idi Subandy Ibrahim, Yogyakarta: Jalasutra, 2004.
Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002.
126
Mardalis, Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara, 1995.
Muchtar Lubis, Tehnik Mengarang, Jakarta: Kurnia, 1981.
Mu’in, Abdul, Akhlak Rasul Menurut Bukhari dan Muslim, Jakarta: Gema Insani, 2009.
Ndraha, Taliziduhu, Teori Metodologi Administrasi. (Jakarta: PT Bina Aksara,
1985.
Okke K.S. Zaimar, Semiotik dan Penerapanya dalam Karya Sastra, Jakarta: Pusat Bahasa, 2008.
Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, Yogyakarta: LkiS, 2007.
Sri Sukarni dan Sukardi, Bahasa Indonesia 2 SMA Kelas Xl, Jakarta: Quadra, 2008.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R
& D, Bandung: ALFABETA, 2007.
Suhartono, Irwan, Metode Penelitian Sosial, Bandung: Rosda, 1995.
Surakhmad, Winarno, Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar Metode Taknik, Bandung: Tarsito, 1990.
Usman, Husaini, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 1996.
EoA
@ SUNAN KATIIAGA
E"ii:;"
xfundoaPalyiaa]ii]:
"Sa
MINISTRY OIT REIIGIOUS AIFAIRSSTATE ISI-IUWIC IJNIVERSITY SI]NAN KAI-IJAeA YOGYAIARTA
[lu-! riSTF]. ili L\'';C.llefif l.ntr :fi\iry;qtD { l. ,r.{,A,1o /1l/6d Ca - [email protected]|4 ,o?4 vq$ta,{a *at
ffi$? sF ffi&L!$:i {*&€Fg?HW#r {gffiE$t*Affio : t*N.0ALflPP.00.gB4t9-bI20l4
Herewith the undersrgned certifies that:
Name : Laely Asyha tu{Date ofBirth : AprilT, 1991
Sex : Female
took TOEC Fest of English Competence) held on october 3, 20i4 by Centerfor Language Development of Sunan Kalijaga State lslamic UniversityYogyakarta afld got the {ollowir8 result;
Listening Comprehension
*Ydidfry j 2rr€6 6inc! tt:6 .n&fca6t ktsd
Yogyakada, o{iober 7, 2014
196311091991031 002
c Y.!t
i,|iJrl OJ3tIl 6J|JJljJS-is. J.rl +Jssll i+.]-yl ls?Jqs OUJ- ;,rr.: _
=:==!'.1
ulN..rll-!/pp.. ..r/rr I r.b/l .rt:d:tl
bi, ar"rlrltr e*;$ F;,aJr)! .r4,.:.l
Laely Asyhari : ,r-,Xl
\ 11 \ Jrl V : r[!l glll;
y1- Y o d drlt eiU 6rtti( lra:r dt ci)u J: i+1r {sle c-t€-J
eFJ' F{e
i*<,11 cJlj.rrib a-Flr #Ultl
Y1' J,ftl .''t'
6tr rrll p ocrr
)t L?/t e)u tl $2 ,.1 ,LLz ,tti:Jt Lit*
I ' I t-Jr.jid, lt .
tlz1u?lrN itr)4\
v26>aioo6,=oo:\z> 6
=@<-x.
.,..\-
!o3o-o6oof'
,PE:oo[)o.:q-G.:
o<!
ofco
oiooo)o
o)oc=xcrFC)
N:
5;1c{dFOE(Jatoan(JoClo-c zrUO-oEp\JoYat
-oOo)tro
orE
Yac-a4-
-<ai;ooOOanl2 lo -!z-Oo "c.7- oo
-alpo
o Xsllcoooo>6 tr
=OH i4qaE
-. =
q i..!t ! <iiY o >.os f; q8E'i c E i roLa^ ti(\LaJ a,)4-=- >. ts<:!.. q) o<lE U =2)o>-.lJ O)z-a
E
coc)zfco
ooo)o
bstN?!-lt\lit!.gt{%
ifiv1
d.9 E<., :Z.I*nrid{e;=ts*q- J i/.oz <>z<v^a4ZaF^fr<<E=z?<fraYsVDd=
ao
KE I\,,I ENTERIAN AGAIV]AUNIVESITAS ISLAI\,4 NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
LEMBAGA PENELITIAN DANPENGABDIAN KEPADA MasyeneTRl
dt'flb!t) v)r 'I
6errfikarNomor : UtN.02/1.2/pp.06i 2885/ 2013
Lembaga Penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat (Lppl\,1) UiN Sunan KalilagaYogyakarta ntemberikan serlifikat kepacla :
Nama : Laely Asyhari R. ATempat, dan Tanggal Lahir : Kebumen, 07 April 19_01
Nomor lnduk l\4ahasiswa .. n210113
yang telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) lniegrasi-lnterkoneksj Tematik posdava
Berbasis l\y'asjid Semester Khusus, Tahun Akademik 2012/2013 (Angkatan ke"B0), di :
Fakultas
Lokasi
Keoamatan
Kabupaten/Kota
i Dakwah dan Komunikasi
: Sukoharjo 2
: Ngagljk
:Sleman
Daerah Istirnewa yogyakarta
daritanggal 16 Jutis/d.9 September 2013 dan dinyatakan LULUS dengan nilai 95.33 (A)Serlflkat ini djberikan sebagai buktiyang bersangkutan telah melaksanakan Kuliah Kerja Nvata(KKN) dengan slalus intrakurikuler dan sebagajsyarat unluk dapat mengikuti ujian t\,4unaqasyahSkripsi.
Yogyakarta, 16 Oktober 2013
Ketua,
:=::,i'::l:
Ea.,qUEgJ
KEMENIRIAN ACATVA RiUNi\aERSITAS rStAM NEGERT SUNAN KALr;_A.GA
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASIJl. Marsda Adisucipto Teip. (C274) 5i 5855 faa. 552230 yogyakafia 552gi
GH&HEFE&&trNomor : LIIN,0?/Prakma lipllpp.00.9/930 /20t3
Panitia peiaksana Fraktikum Media Ivfaliasiswa Jurusan Kcmunikasi DanPqryidan Islar, Fakultas Dakwaft dan Komudkasi iJlirl Sunan KaiijagaYogyakarta angkatan ke-28 tahE:1 al<ademik 2OlSlZOt4, Menyaiakan :
Nama
NIM
Fai<ultas
Jurusan
I,iIEIIY ASYX}IRI R. TI0210t r3
DAI(WA.II DgX KOMI'NIX.E,SI
KOMU!{II(E$I DIN PE rIASAIIT ISIJA&I
Telah melal<sanakan Prai.tikum Media JurusanIslam semesier g:arjil tah.un akademik A0igl20145.
X6munikasi dan Penyiaran
di ltasi{a fM dengaa nilai
DeJa.ikian sertifikat ini diberikan semoga dapat diir{an aatkatr semestinya.
Mengetahui,Yogyakafia, 27 Desember 2013
Kef"ra Fanitia peleksanarig
I
atin, S.Ag, M.Si
Junrsan I{PI
+
NIP. 19?r0328199?032001 NrP. is8403072
sz
Ia
E
..j
=
'o
3
szGF
-a
:z
1;c
'>.<E
<_o
<oIO
t,\zzf
=oVzo-ln co
d.vOctrgz'=
OJ
-oO€o-Ioz\ZTIJFz-F-lIJJo-
+JC(u.
(+{
!Jl-{Ua
;n
zJE
z
ol:dZqlc
;=iIE
a
aoN
RNor
a;2
\
N
:'6
E
o
F/
slt,slE
(,():zo
^L>i6
; +<Ngr= 9ii;E ;d, *F- ;(,+sh c :ffti.. <:i EaEE€ > o r=E.l
X J Fr Es !^a!
; lee {35E'r- i{ . b.. :: -
6-0E E :l;EO - lrJ
= dr- caclt6
-o- *{ rg
?= E iEE:zz4 *=Eg<=#6HIJ'
d*dbu\trdl
ap{A+'4oSt"*
GEsh
v,EI
IE*E=Xod=<i-l-tA4
=;YFsiig=9S',
2
e
zFii
z
Kepulusan D r€krurJenderarPenddikan ls afrNomor DJ.l/DT. /3tu20r0Tanggal 5 JanBfi 2010
te.npar da,r Tanqsa Lah;r . &52?.?.?1.., .9.7...4P.1.1!. .12?.1.........Madrasah Asar : .444 441:(lw-4a4 A"74, P-nii;l</;..
Nama
Nomor lnduk
DAFTAR NILAI UJIANMADRASAH ALIYAHProgram : Keagamaan
TAHUN PELAJARAN 2OO9I2O1O
ld€t-Y 19yfla&l &-:4_
, o7€9
it-1r-..r1'qrt\r{t:ItIn-,ri,." ;i^.- t.t, U<tA i7 ru ac{t:1n i
i\_-,\-.s\\l!!..n.ii!,-/z
No Mata Pelajaran Tertulis Praktik
1
2
3
4
5
6
UJIAN NASIONALBahasa lndones a
Bahasa lnggris
Matemauka
Tafsir
Hadis
Fikih
7. 406 ,oo7.aof, ea,,Loe ,40
Jumlah 28, oa
1
?
3
5.
6.
7.
8.
9
10
11
12.
13
UJIAN MADRASAHPendid kan Agama
a. Akhlakb. Sejarah Kebudayaan lslamPendid kan Kewarganegaraan
Bahasa lndones a
Bahasa Arab
Bahasa lnggris
TafsirHadis
Fikih
llmu Kalam
SeniBudayaPendidlkan Jasman, Olahraga, dan KesehatanTekno ogi lnformasi darr KomunikasiKeierampilan
t|,9,
g,oo7'?t7,48
8,9' 7.6a
8,a,
,i.4bLoo8;?o9.ro
Loo8, 13 7,ro8-,t87,41
8;oo790
Jumlah &o,so
1.
2
Jaataatan Lokal 8.2' 9:.o-9
41.at..q.t.a \ 8,ra
//*"rul'.-l/ MA
i i-*n..,1", qi
s;ft*
ie..,. / !9t7i.. . . ..2011sah,
373tV/t5
NAMA
NIMFakultas
Jurusan/Progrnm Studi
llatas Akhir StudiAlamat
LAELY ASYHARI R.A
I0210 t t3
Dakrvah dan Komunikasi
KPI (Komunilosi dan Penyiaran lslarn)
31 Agustus 2017
KEBI]MEN JAWA IENCAH
No. Hari, Tanggal Scminar Nama & NIM Penyaii Status Td. Tangan Kctur,Sidang
Ka,4.t^s :t Mai polqAIMA$ to€ie,5rl ro rE t,"L{\)
)Ltr\^'^I [7 Mol p4q E Ao'\ puF.lrov Otr L4o i+f t M.o \
Peserta -#y"^'& t9 M.\ 2o\s &'!kA PAHAegiJANri
\\ ) 4{ror. 7 [w(ojPesefia t
,"la!a tL qr'1ei zot( AL.,N.rrDYAtJfAp-(\\ >L oo35 (tsLr I
Pescda<
) P^uv l7 'l\,lr1't .ro\Sl aery aiSU-; P.A
Lozto lt] Penyaji /-. >r'q'H-u II hd )otJ Ahua A sy a\.1
bB 2\ aoGt"Pembahas 6l
7
Yo$'akarla' 'l Mei2015
Ketua Jurus{n.
/r Y' ,l4"o\Y)Khoiro Umm:ltin, S.Ag., M.Si.
NIP 19710128 199703 2 001
Ketemngan:Kanu ini trerlaku seLanra dua (l) senieqcr dan menjadisnlah sar rlaral pcrdaftaran nrunaqas!ah
lfifl Uniu".ritas Islam Negeri Sunan Kalijaga Ft{-utNsK-BM-05-02/RO
NAMA
NIM
Fakultas
.lurusan/Program Studi
Pembimbing I
Pe mbimbing IIJudul
LAELY ASYHARI R.A
l02t0l r 3
Dak$ah da0 Kon]unikirii
KPI (KomLlnikasi dan Peryiaran Islanl)
Alimatul Qibtiyah. S.Ag" M.Si. M.A. Ph.D
ANALISIS GAYA BAHASA DAKWAH SER'I A NILAI AKHLAQDALAM NOVEL PENAKLUK BADAI KARYA AGUK IRA.WAN MN
No. TanggalKonsultasi
Ke:N'lrteri Bimbingan Tanda Tlrngnn
t.to/{ ?- lc
1 Prololzl
2.)Z /,aG,/E \ ?aut ptoyosat . B+\ts7 4 bALt /
>'Vrzrf?,>-'-:::5- /
34
/o""" BAE t. BIB I .srsf - \
4. :e /2.tC IV tev gAL it ( glB fv ( -74e.-->/ ^t. '/r*'o n,v BAts ir 4 BAc *. t --/'7--'q-+'<: J -(".
20 fote/r bAe f 4 AslreArrr (
l ) 7 r",, \lJI (,tvir-i tsA{ I, l}A B-U , l} Al3'$ . /
6. 't /,ut< vae!48+etY
,t7/ t"tL A(c , \(AEi . Bun I . gg-"' d 36s';
.1.21-2<l----/a
Yogyakarta.
NI.A, Ph.I]
001
Pelnbimbing,
\rP 197r0919 r99601 2
CURICULUM VITAE
B.
Data Pribadi
Nama
Tempat & tgl. lahir
Jenis kelamin
No HP
Latar belakang pendidikan
Formal :
a. Talruri 1997 -2005
b. Tahun 2005 - 2007
c. Tahun2007-2010
Laely Asyhari R.A
Kebumen, 07 April 1991
Perempuan
085743514163
MI A]-Jufri Kebumen
MTs An-Nawawi purworejo
MA An-Nawawi purworejo
C. PengalamanOrganisasi
- Reporter Rasida Fm (Radio Kampus UIN Sunan Kalijaga)- Reporter Majalah Al Munawwir
- Repofter Buletin MAKeNews pONpES komplek e- Koordinator Divisi pers pesantren Al_Munawwir Komplek e- Pimred Buletin MAKenews pONpES komplek e
Yogyakarta 17 Maret 2016
aya
ely Asihari R.A
NIM. 10210113