bab 4 tiga tentang akhlaq
DESCRIPTION
melalaikan sholat dan memperturutkan syahwat hawa nafsunya" (QS. Maryam: 59)2- Jika anda merasa keras hati, berperangai akhlak buruk, sial sengsara dan tidak ada kemudahan, periksalah hubunganmu dengan ibumu dan baktimu kepadanya"Dan (Dia jadikan aku) berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka" (QS. Maryam: 32)3- Jika anda merasa depresi, tertekan dan kesempitan dalam hidup, periksalah interaksimu dengan Al-Qur'anTRANSCRIPT
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi DataPenelitian ini mengambil subjek penelitian 76 peserta didik pada dua kelas di Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMK Muhammadiyah 1 Bantul, Jalan Parangtritis km 12, Trirenggo, Manding, Bantul. Ada dua kelas yang menjadi subjek penelitian. Kelas X TKR 1 adalah kelas experimen, yaitu kelas yang mendapatkan perlakuan dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media lectora. Kelas X TKR 4 adalah kelas kontrol, yaitu kelas yang tidak menggunakan media lectora.Data penelitian meliputi nilai pretest (nilai kemampuan awal) kedua kelompok, nilai postest (nilai kemampuan akhir) dari kedua kelompok, data angket motivasi sebelum diberikan perlakuan dan data angket motivasi setelah diberikan perlakuan. Sebelum diberikan perlakuan pada kelas eksperimen, semua kelas diberikan tes kemampuan awal dan angket motivasi, sehingga diperoleh data nilai pretest dan data angket motivasi sebelum perlakuan. Kemampuan awal siswa sebelumnya diasumsikan tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Setelah diberikan perlakuan pada kelas eksperimen, kedua kelompok diberikan tes kemampuan akhir dan angket motivasi sehingga diperoleh data nilai postest dan angket motivasi setelah perlakuan. Sedangkan data perbedaan nilai tes dan motivasi peserta didik diperoleh dengan menghitung perbedaan nilai postest dan nilai pada angket motivasi antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.
B. Pelaksanaan PenelitianPenelitian dilakukan pada bulan oktober 2014. Pelaksanaan penelitian terdiri dari 3 proses yaitu pretest, perlakuan dan postest. Pretest adalah pengambilan nilai kemampuan awal dari siswa pada 2 kelas di TKR. Kemampuan awal siswa diasumsikan sebagai hasil dari pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dengan media pembelajaran modul yang tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelas. perlakuan (treatment) adalah proses pembelajaran materi pada Standar Kompetensi Menggunakan Alat-Alat Ukur dengan menggunakan media lectora. Postest adalah pengambilan nilai kemampuan akhir dan motivasi kedua kelas setelah adanya perlakuan pada kelas eksperimen. C. Deskripsi DataHasil penelitian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua data yang diperoleh dalam masa penelitian yaitu berupa motivasi belajar dan hasil belajar. Sedangkan deskripsi data penelitian meliputi harga Mean (X), Median (Md), Modus (Mo).Data ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:1. Menentukan banyaknya kelas. Banyaknya kelas dihitung dengan rumus Kriterium Sturgers (Riduwan, 2011: 121)K = 1 + 3,3 log nKeterangan:K= banyaknya kelasn= banyaknya data2. Menentukan lebar kelas interval. Lebar kelas interval dapat dihitung dengan rumus:C = Keterangan:C= besarnya lebar kelasK= banyaknya kelasXn= nilai observasi terbesarXi= nilai observasi terkecilSetelah membuat tabel distribusi frekuensi. Kemudian data disajikan dalam bentuk diagram.1. Motivasi Belajar Motivasi belajar dalam penelitian ini berupa motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Alat-Alat Ukur. Motivasi belajar (variabel Y1) diungkap menggunakan skala dengan 25 item, dengan sebaran untuk masing-masing item adalah 1-4. Kemungkinan siswa memperoleh nilai maksimal adalah 100 dan kemungkinan siswa memperoleh nilai minimun adalah 25.a. Motivasi belajar sebelum perlakuan.Distribusi frekuensi nilai motivasi belajar sebelum perlakuan dapat dilihat pada tabel berikut:Tabel 9. Data Nilai Motivasi Siswa Sebelum PerlakuanSubjekKelas KontrolKelas Eksperimen
17986
29074
36780
46667
SubjekKelas KontrolKelas Eksperimen
56982
68080
76668
88984
97874
108681
117483
128077
136785
148283
158082
166882
178477
187484
198174
206767
217887
226782
238377
247669
256877
267766
277359
288393
297676
306978
318079
328378
337985
347878
359179
367779
377381
386569
Jumlah29032962
Mean76,3977,95
Median77,5079,00
Modus67,0082,00
1) Kelas Kontrol.Data nilai motivasi yang diperoleh sebelum dilakukan perlakuan pada kelas kontrol adalah sebagai berikut:a) Banyaknya kelas pada data nilai motivasi kelas kontrol adalah sebagai berikut:K = 1 + 3,3 log 38= 1 + 5,21= 6,21 (dibulatkan menjadi 6)b) Lebar kelas interval data nilai motivasi kelas kontrol adalah sebagai berikut:Xn= 91Xi= 65Sehingga:C= = 4,33 (dibulatkan menjadi 4)Berikut ini disajikan distribusi frekuensi data nilai motivasi kelas kontrol.Tabel 10. Distribusi Frekuensi Nilai Motivasi Kelas Kontrol Sebelum PerlakuanNo.Interval KelasFrekuensi Observasi (fo)Frekuensi KumulatifFrekuensi Relatif (%)
165 - 69111128,95
270 - 7441510,53
375 - 7992423,68
No.Interval KelasFrekuensi Observasi (fo)Frekuensi KumulatifFrekuensi Relatif (%)
480 - 84103426,32
585 - 892365,26
690 - 942385,26
Jumlah38100
Data diatas dapat digambarkan dalam bentuk barchart sebagai berikut ini
Gambar 4. Barchart Nilai Motivasi Kelas Kontrol Sebelum Perlakuan
2) Kelas Eksperimen.Data nilai motivasi yang diperoleh sebelum dilakukan perlakuan pada kelas eksperimen adalah sebagai berikut:a) Banyaknya kelas pada data nilai motivasi kelas eksperimen adalah sebagai berikut:K = 1 + 3,3 log 38= 1 + 5,21= 6,21 (dibulatkan menjai 6)b) Lebar kelas data nilai motivasi kelas eksperimen adalah sebagai berikut:Xn= 93Xi= 59Sehingga:C= = 5,67 (dibulatkan menjadi 6)Berikut ini disajikan distribusi frekuensi data nilai motivasi kelas eksperimen.Tabel 11. Distribusi Frekuensi Nilai Motivasi Kelas Eksperimen Sebelum PerlakuanNo.Interval KelasFrekuensi Observasi (fo)Frekuensi KumulatifFrekuensi Relatif (%)
159 - 65112,63
266 - 726715,79
373 - 79142836,84
480 - 86153639,47
587 - 932385,26
694 - 1000380,00
Jumlah38100
Data diatas dapat digambarkan dalam bentuk barchart sebagai berikut ini
Gambar 5. Barchart Nilai Motivasi Kelas Eksperimen Sebelum Perlakuan
b. Motivasi belajar setelah perlakuan.Distribusi frekuensi nilai motivasi belajar setelah perlakuan dapat dilihat pada tabel berikut:Tabel 12. Data Nilai Motivasi Siswa Setelah PerlakuanSubjekKelas KontrolKelas Eksperimen
17179
26778
36785
48078
59079
68479
76881
85469
97981
108387
117782
128584
138377
148277
SubjekKelas KontrolKelas Eksperimen
156766
167759
178493
187476
196778
208489
218184
227475
236584
246577
256674
268478
277886
286785
298266
307476
317783
327778
337684
347480
358374
367684
378490
388690
Jumlah28923025
Mean76,1179,61
Median77,0079,00
Modus67,0078,00
1) Kelas kontrol.Data nilai motivasi yang diperoleh setelah dilakukan perlakuan pada kelas kontrol adalah sebagai berikut:a) Banyaknya kelas pada data nilai motivasi kelas kontrol adalah sebagai berikut:K = 1 + 3,3 log 38= 1 + 5,21= 6, 21 (dibulatkan menjadi 6)b) Lebar kelas interval data nilai motivasi kelas kontrol adalah sebagai berikut:Xn= 90Xi= 54Sehingga:C = = 6Berikut ini disajikan distribusi frekuensi data nilai motivasi kelas kontrol.Tabel 13. Distribusi Frekuensi Nilai Motivasi Kelas Kontrol Setelah PerlakuanNo.Interval KelasFrekuensi Observasi (fo)Frekuensi KumulatifFrekuensi Relatif (%)
154 - 60112,63
261 - 678921,05
368 - 7461515,79
475 - 81102526,32
582 - 88123731,58
689 - 951382,63
Jumlah38100
Data diatas dapat digambarkan dalam bentuk barchart sebagai berikut ini
Gambar 6. Barchart Nilai Motivasi Kelas Kontrol Setelah Perlakuan2) Kelas Eksperimen.Data nilai motivasi yang diperoleh setelah dilakukan perlakuan pada kelas eksperimen adalah sebagai berikut:a) Banyaknya kelas pada data nilai motivasi kelas eksperimen adalah sebagai berikut:K = 1 + 3,3 log 38= 1 + 5,21= 6,21 (dibulatkan menjadi 6)b) Lebar kelas data nilai motivasi kelas eksperimen adalah sebagai berikut:Xn= 93Xi= 59Sehingga:C= = 5,7 (dibulatkan menjadi 6)Berikut ini disajikan distribusi frekuensi data nilai motivasi kelas eksperimen.Tabel 14. Distribusi Frekuensi Nilai Motivasi Kelas Eksperimen Setelah PerlakuanNo.Interval KelasFrekuensi Observasi (fo)Frekuensi KumulatifFrekuensi Relatif (%)
159 - 65112,63
266 - 72347,89
373 - 79162042,11
480 - 86133334,21
587 - 9353813,16
694 - 1000380,00
Jumlah38100
Data diatas dapat digambarkan dalam bentuk barchart sebagai berikut ini
Gambar 7. Barchart Nilai Motivasi Kelas Eksperimen Setelah Perlakuan
2. Hasil belajar Hasil belajar (variabel Y2) dalam penelitian ini berupa hasil belajar pretest dan postest pada mata pelajaran Alat-Alat Ukur. Pretest adalah pengambilan nilai kemampuan awal dari siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Postest adalah pengambilan nilai kemampuan akhir dari siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.a. Hasil belajar pretest.Distribusi frekuensi hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini.Tabel 15. Data Nilai Pretest Kelas Kontrol dan EksperimenSubjekKelas KontrolKelas Eksperimen
16347
26757
36777
47767
55080
66747
76353
86350
96343
104747
117747
124763
134390
146357
159073
165767
177363
188057
197773
205773
216377
227050
235757
247763
SubjekKelas KontrolKelas Eksperimen
256770
268357
276767
285073
299040
305783
317743
328377
336763
344783
356363
365087
377367
384057
Jumlah24722408
Mean65,0563,37
Median6563
Modus6357
1) Nilai pretest kelas kontrol.Data yang diperoleh sebelum dilakukan perlakuan (tes kemampuan awal) kelas kontrol adalah sebagai berikut:a) Banyaknya kelas pada data pretest kelas kontrol adalah sebagai berikut:K = 1 + 3,3 log 38= 1 + 5,21 = 6,21 (dibulatkan menjadi 6)b) Lebar kelas data pretest kelas kontrol adalah sebagai berikut:Xn= 90Xi= 40Sehingga:C= = 8,3 (dibulatkan menjadi 8)Berikut ini disajikan distribusi frekuensi data nilai pretest kelas kontrol.Tabel 16. Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas KontrolNo.Interval KelasFrekuensi Observasi (fo)Frekuensi KumulatifFrekuensi Relatif (%)
140 485513,16
249 5771218,42
358 6671918,42
467 7592823,68
576 8483621,05
685 932385,26
Jumlah38100
Data diatas dapat digambarkan dalam bentuk barchart sebagai berikut ini
Gambar 8. Barchart Nilai Pretest Kelas Kontrol
2) Nilai pretest kelas eksperimen.Data yang diperoleh sebelum dilakukan perlakuan (tes kemampuan awal) kelompok eksperimen adalah sebagai berikut:a) Banyaknya kelas pada data pretest kelas eksperimen adalah sebagai berikut:K = 1 + 3,3 log 38= 1 + 5,21 = 6,21 (dibulatkan menjadi 6)b) Lebar kelas data pretest kelas eksperimen adalahXn= 90Xi= 40Sehingga:C= = 8,3 (dibulatkan menjadi 8).Berikut ini disajikan distribusi frekuensi data nilai pretest kelas eksperimen.Tabel 17. Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas EksperimenNo.Interval KelasFrekuensi Observasi (fo)Frekuensi KumulatifFrekuensi Relatif (%)
140 487718,42
249 5791623,68
358 6652113,16
467 7593023,68
576 8463615,79
No.Interval KelasFrekuensi Observasi (fo)Frekuensi KumulatifFrekuensi Relatif (%)
685 932385,26
Jumlah38100
Data diatas dapat digambarkan dalam bentuk barchart sebagai berikut ini
Gambar 9. Barchart Nilai Pretest Kelas Eksperimenb. Hasil belajar Postest.Distribusi frekuensi hasil belajar siswa dapat diihat pada tabel berikut ini.Tabel 18. Data Nilai Postest Kelas Kontrol dan EksperimenSubjekKelas KontrolKelas Eksperimen
17383
27783
36770
48770
57073
66377
SubjekKelas KontrolKelas Eksperimen
78073
88793
96793
108073
116360
127367
138063
148387
158383
166377
178383
188777
198083
207393
218087
228387
238770
246777
257377
268373
275797
287787
298070
308083
317790
327790
338073
346777
357367
368373
377380
387790
Jumlah28933009
Mean76,1379,18
Median7777
Modus8083
1) Nilai postest kelas kontrol.Data yang diperoleh setelah dilakukan perlakuan (tes kemampuan akhir) kelompok kontrol adalah sebagai berikut:a) Banyaknya kelas pada data postest kelas kontrol adalah sebagai berikut:K = 1 + 3,3 log 38= 1 + 5,21= 6,21 (dibulatkan menjadi 6)b) Lebar kelas data postest kelas kontrol adalah sebagai berikut:Xn= 87Xi= 57Sehingga:C= = 5Berikut ini disajikan distribusi frekuensi data nilai postest kelas kontrol.Tabel 19. Distribusi Frekuensi Nilai Postest Kelas kontrolNo.Interval KelasFrekuensi Observasi (fo)Frekuensi KumulatifFrekuensi Relatif (%)
157 62112,63
263 687818,42
369 7471518,42
475 80132834,21
581 8663415,79
No.Interval KelasFrekuensi Observasi (fo)Frekuensi KumulatifFrekuensi Relatif (%)
687 9243810,53
Jumlah38100,00
Data diatas dapat digambarkan dalam bentuk barchart sebagai berikut ini
Gambar 10. Barchart Nilai Postest Kelas Kontrol2) Nilai postest kelas eksperimenData yang diperoleh setelah dilakukan perlakuan (tes kemampuan akhir) kelas eksperimen adalah sebagai berikut:a) Banyaknya kelas pada data postest kelas eksperimen adalah sebagai berikut:K = 1 + 3,3 log 38= 1 + 5,21= 6,21 (dibulatkan menjadi 6)b) Lebar kelas data postest kelas eksperimen adalah sebagai berikut:Xn= 97Xi= 60Sehingga:C= = = 6,16 (dibulatkan menjadi 6)Berikut ini disajikan distribusi frekuensi data nilai postest kelas eksperimen.Tabel 20. Distribusi Frekuensi Nilai Postest Kelas EksperimenNo.Interval KelasFrekuensi Observasi (fo)Frekuensi KumulatifFrekuensi Relatif (%)
160 - 66225,26
267 - 73121431,58
374 - 8072118,42
481 - 87103126,32
588 - 9463715,79
695 - 1011382,63
Jumlah38100
Data diatas dapat digambarkan dalam bentuk barchart sebagai berikut ini
Gambar 11. Barchart Nilai Postest Kelas EksperimenD. Analisis Data1. Uji NormalitasUji normalitas data bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya data yang diperoleh dari hasil penelitian. Apabila data sampel berdistribusi normal maka pengolahan datanya dapat menggunakan statistika parametrik dan hasil pengolahan data dapat digeneralisasikan kepada populasi. Apabila data sampel tidak berdistribusi normal maka pengolahan datanya menggunakan statistika non parametrik dan hasil pengolahan datanya tidak dapat digeneraliasikan kepada populasi (Purwanto, 2011: 156).Proses uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov. Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal baku.a. Jika signifikansi di bawah 0,05 berarti distribusi data adalah normal. b. Jika signifikansi di bawah 0,05 berarti distribusi data adalah tidak normal.Uji normalitas penelitian ini dilakukan dengan bantuan progam komputer SPSS versi 17.a. Uji normalitas motivasi belajar sebelum perlakuan.Setelah data diolah menggunakan progam komputer SPSS 17, hasil uji normalitas hasil belajar pretest ditunjukkan pada tabel berikut ini.Tabel 21. Hasil Uji Normalitas Motivasi Belajar Sebelum Perlakuan
KontrolEksperimen
N3838
Normal Parametersa,,bMean76.394777.9474
Std. Deviation7.257956.87317
Most Extreme DifferencesAbsolute.135.156
Positive.135.088
Negative-.088-.156
Kolmogorov-Smirnov Z.834.960
Asymp. Sig. (2-tailed).490.316
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel hasil uji normalitas motivasi belajar sebelum perlakuan di atas, diketahui bahwa nilai signifikansi yang ditunjukkan pada Asymp. Sig. (2-tailed) pada kelas kontrol sebesar 0,490 dan pada kelas eksperimen sebesar 0,316 lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data variabel motivasi belajar pada kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum perlakuan berdistribusi normal.b. Uji normalitas motivasi belajar setelah perlakuan.Setelah data diolah menggunakan progam komputer SPSS 17, hasil uji normalitas hasil belajar pretest ditunjukkan pada tabel berikut ini.Tabel 22. Hasil Uji Normalitas Motivasi Belajar Setelah Perlakuan
KontrolEksperimen
N3838
Normal Parametersa,,bMean76.105379.6053
Std. Deviation7.900706.98856
Most Extreme DifferencesAbsolute.114.119
Positive.112.062
Negative-.114-.119
Kolmogorov-Smirnov Z.705.732
Asymp. Sig. (2-tailed).704.657
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel hasil uji normalitas motivasi belajar setelah perlakuan di atas, diketahui bahwa nilai signifikansi yang ditunjukkan pada Asymp. Sig. (2-tailed) pada kelas kontrol sebesar 0,704 dan kelas eksperimen sebesar 0,657 lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data variabel motivasi belajar pada kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah perlakuan berdistribusi normal.
c. Uji normalitas hasil belajar pretest.Setelah data diolah menggunakan progam komputer SPSS 17, hasil uji normalitas hasil belajar pretest ditunjukkan pada tabel berikut ini.Tabel 23. Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Pretest
Hasil Uji Normalitas SPSSKontrolEksperimen
N3838
Normal Parametersa,,bMean65.052663.3684
Std. Deviation12.7976913.25105
Most Extreme DifferencesAbsolute.120.106
Positive.097.106
Negative-.120-.082
Kolmogorov-Smirnov Z.743.651
Asymp. Sig. (2-tailed).639.790
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel hasil uji normalitas hasil belajar pretest di atas, diketahui bahwa nilai signifikansi yang ditunjukkan pada Asymp. Sig. (2-tailed) pada kelas kontrol sebesar 0,639 dan pada kelas eksperimen sebesar 0,790 lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar pretes pada kelas kontrol dan kelas eksperimen berdistribusi normal.d. Uji normalitas hasil belajar postest.Setelah data diolah menggunakan progam komputer SPSS 17, hasil uji normalitas hasil belajar pretest ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Tabel 24. Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Postest
Hasil Uji Normalitas SPSSKontrolEkperimen
N3838
Normal Parametersa,,bMean76.131679.1842
Std. Deviation7.697569.14701
Most Extreme DifferencesAbsolute.166.121
Positive.093.121
Negative-.166-.109
Kolmogorov-Smirnov Z1.024.744
Asymp. Sig. (2-tailed).246.637
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel hasil uji normalitas hasil belajar postest di atas, diketahui bahwa nilai signifikansi yang ditunjukkan pada Asymp. Sig. (2-tailed) pada kelas kontrol sebesar 0,246 dan pada kelas eksperimen sebesar 0,637 lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar postes pada kelas kontrol dan kelas eksperimen berdistribusi normal.2. Uji HomogenitasUji homogenitas dilakukan untuk mengetahui varian dari beberapa populasi apakah sama atau tidak dan sebagai prasyarat dalam analisis Independent Sampel T Test. Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan progam komputer SPSS 17.a. Uji homogenitas motivasi belajar sebelum perlakuan.Setelah data diolah menggunakan progam komputer SPSS 17, hasil uji homogenitas variabel motivasi belajar sebelum mendapat perlakuan ditunjukkan pada tabel berikut ini.Tabel 25. Hasil Uji Homogenitas Variabel Motivasi Belajar Sebelum PerlakuanLevene Statisticdf1df2Sig.
.709174.403
Berdasarkan tabel hasil Uji Homogenitas variabel motivasi belajar sebelum perlakuan di atas diketahui bahwa nilai signifikansi 0,403 lebih besar dari 0,05 berarti data pada variabel motivasi belajar sebelum mendapatkan perlakuan mempunyai varian yang sama.b. Uji homogenitas motivasi belajar setelah perlakuan.Setelah data diolah menggunakan progam komputer SPSS 17, hasil uji homogenitas variabel motivasi belajar setelah mendapat perlakuan ditunjukkan pada tabel berikut ini.Tabel 26. Hasil Uji Homogenitas Variabel Motivasi Belajar Setelah PerlakuanLevene Statisticdf1df2Sig.
1.317174.255
Berdasarkan tabel hasil Uji Homogenitas variabel motivasi belajar setelah perlakuan di atas diketahui bahwa nilai signifikansi 0,255 lebih besar dari 0,05 berarti data pada variabel motivasi belajar setelah mendapatkan perlakuan mempunyai varian yang sama.c. Uji homogenitas hasil belajar pretest.Setelah data diolah menggunakan progam komputer SPSS 17, hasil uji homogenitas hasil belajar pretest ditunjukkan pada tabel berikut ini.Tabel 27. Hasil Uji Homogenitas Variabel Hasil Belajar PretestLevene Statisticdf1df2Sig.
.178174.675
Berdasarkan tabel hasil uji homogenitas variabel hasil belajar pretest di atas diketahui bahwa nilai signifikansi 0,675 lebih besar dari 0,05 berarti data pada hasil belajar pretest mempunyai varian yang sama.d. Uji homogenitas hasil belajar postest.Setelah data diolah menggunakan progam komputer SPSS 17, hasil uji homogenitas hasil belajar postest ditunjukkan pada tabel berikut ini.Tabel 28. Hasil Uji Homogenitas Variabel Hasil Belajar PostestLevene Statisticdf1df2Sig.
1.843174.179
Berdasarkan tabel hasil uji homogenitas variabel hasil belajar postest di atas diketahui bahwa nilai signifikansi 0,179 lebih besar dari 0,05 berarti data pada hasil belajar postest mempunyai varian yang sama.3. Uji bedaUji beda dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara dua sampel data atau lebih. Uji beda dalam penelitian ini menggunakan Uji Paired Sample t Test. Uji paired sample t test digunakan untuk menguji ada tidaknya perbedaan mean untuk dua sampel.a. Uji beda untuk variabel motivasi belajar sebelum perlakuan.Uji beda ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata motivasi belajar siswa sebelum perlakuan antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Uji beda pada penelitian ini menggunakan Uji T dengan bantuan progam komputer SPSS 17.Hasil uji beda ini dapat dilihat pada tabel berikut.Tabel 29. Hasil Uji Beda Untuk Variabel Motivasi Sebelum Mendapat PerlakuanPaired Samples Test
Paired DifferencestdfSig. (2-tailed)
MeanStd. DeviationStd. Error Mean95% Confidence Interval of the Difference
LowerUpper
Pair 1Kontrol - Eksperimen-1.552638.535131.38458-4.358061.25280-1.12137.269
Hipotesis yang digunakan adalah:1) Hipotesis nol (Ho) berbunyi: Tidak terdapat perbedaan motivasi belajar siswa antara kelompok kontrol dan eksperimen sebelum mengikuti pelajaran alat-alat ukur menggunakan media lectora.2) Hipotesis alternatif (Ha) berbunyi: Terdapat perbedaan motivasi belajar siswa antara kelompok kontrol dan eksperimen sebelum mengikuti pelajaran alat-alat ukur menggunakan media lectora.Pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan nilai probabilitas (Sig.) Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolakBerasarkan tabel hasil uji beda untuk variabel motivasi sebelum mendapat perlakuan, terlihat bahwa nilai probabilitas (Sig.) 0, 269 > 0,05 maka Ho diterima yang berarti tidak terdapat perbedaan motivasi belajar siswa antara kelompok kontrol dan eksperimen sebelum mengikuti pelajaran alat-alat ukur menggunakan media lectora.b. Uji beda untuk variabel motivasi belajar setelah perlakuan.Uji beda ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata motivasi belajar siswa setelah perlakuan antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Uji beda pada penelitian ini menggunakan Uji T dengan bantuan progam komputer SPSS 17.
Hasil uji beda ini dapat dilihat pada tabel berikut.Tabel 30. Hasil Uji Beda Untuk Variabel Motivasi Setelah Mendapat PerlakuanPaired Samples Test
Paired DifferencestdfSig. (2-tailed)
MeanStd. DeviationStd. Error Mean95% Confidence Interval of the Difference
LowerUpper
Pair 1Kontrol - Eksperimen-3.500008.772651.42311-6.38350-.61650-2.45937.019
Hipotesis yang digunakan adalah:1) Hipotesis nol (Ho) berbunyi: Tidak terdapat perbedaan motivasi belajar siswa antara kelompok kontrol dan eksperimen setelah mengikuti pelajaran alat-alat ukur menggunakan media lectora.2) Hipotesis alternatif (Ha) berbunyi: Terdapat perbedaan motivasi belajar siswa antara kelompok kontrol dan eksperimen setelah mengikuti pelajaran alat-alat ukur menggunakan media lectora.Pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan nilai probabilitas (Sig.) Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolakBerasarkan tabel hasil uji beda untuk variabel motivasi setelah mendapat perlakuan, terlihat bahwa nilai probabilitas (Sig.) 0, 019 < 0,05 maka Ho ditolak yang berarti terdapat perbedaan motivasi belajar siswa antara kelompok kontrol dan eksperimen setelah mengikuti pelajaran alat-alat ukur menggunakan media lectora.c. Uji beda untuk hasil belajar pretest.Uji beda ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata hasil belajar pretest siswa antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Uji beda pada penelitian ini menggunakan Uji T dengan bantuan progam komputer SPSS 17.Hasil uji beda untuk hasil belajar pretest dapat dilihat pada tabel berikut.Tabel 31. Hasil Uji Beda untuk Variabel Hasil Belajar PretestPaired Samples Test
Paired DifferencestdfSig. (2-tailed)
MeanStd. DeviationStd. Error Mean95% Confidence Interval of the Difference
LowerUpper
Pair 1Kontrol - Eksperimen1.6842121.109893.42448-5.254448.62286.49237.626
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:1) Hipotesis nol (Ho) berbunyi: Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelompok kontrol dan eksperimen sebelum mengikuti pelajaran alat-alat ukur menggunakan media lectora.2) Hipotesis alternatif (Ha) berbunyi: Terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelompok kontrol dan eksperimen sebelum mengikuti pelajaran alat-alat ukur menggunakan media lectora.Pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan nilai probabilitas (Sig.) Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolakBerasarkan tabel hasil uji beda untuk variabel hasil belajar postest, terlihat bahwa nilai probabilitas (Sig.) 0,626. Oleh karena probabilitas 0,626 > 0,05 maka Ho diterima yang berarti tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelompok kontrol dan eksperimen sebelum mengikuti pelajaran alat-alat ukur menggunakan media lectora.d. Uji beda untuk hasil belajar postest.Uji beda ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata hasil belajar postest siswa antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Uji beda pada penelitian ini menggunakan Uji T dengan bantuan progam komputer SPSS 17.Hasil uji beda untuk hasil belajar pretest dapat dilihat pada tabel berikut.Tabel 32. Hasil Uji Beda untuk Variabel Hasil Belajar PostestPaired Samples Test
Paired DifferencestdfSig. (2-tailed)
MeanStd. DeviationStd. Error Mean95% Confidence Interval of the Difference
LowerUpper
Pair 1Kontrol - Eksperimen-3.052638.093871.31300-5.71302-.39224-2.32537.026
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:1) Hipotesis nol (Ho) berbunyi: Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelompok kontrol dan eksperimen setelah mengikuti pelajaran alat-alat ukur menggunakan media lectora.2) Hipotesis alternatif (Ha) berbunyi: Terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelompok kontrol dan eksperimen setelah mengikuti pelajaran alat-alat ukur menggunakan media lectora.Pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan nilai probabilitas (Sig.) Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolakBerasarkan tabel hasil uji beda untuk variabel hasil belajar postest, terlihat bahwa nilai probabilitas (Sig.) 0,026. Oleh karena probabilitas 0,026 < 0,05 maka Ho ditolak yang berarti terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelompok kontrol dan eksperimen setelah mengikuti pelajaran alat-alat ukur menggunakan media lectora.4. Analisis RegresiDalam pembahasan ini tidak cukup untuk mengetahui perbedaan antara nilai sebelum dan sesudah diberi perlakuan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen saja, tetapi juga mengetahui pengaruh dari perbedaan motivasi dan hasil belajar siswa untuk kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol tersebut. Besar pengaruh dari treatment terhadap motivasi dan hasil belajar untuk kelompok ekperimen dapat diamati menggunakan analisis regresi sederhana dengan prediktor data kategori (Sudjana, 2002: 37). Motivasi belajar siswa berupa hasil nilai motivasi siswa setelah diberi perlakuan untuk kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, adapun hasil belajar siswa berupa hasil nilai postest untuk kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan adanya perbedaan nilai motivasi dan hasil belajar siswa antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen dapat dilihat dan dicari aspek yang mempengaruhinya. Pengaruh itu bisa berupa dari media pembelajaran berbasis lectora atau juga faktor-faktor yang lain. Oleh karena itu perlu dilakukan uji regresi untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa antara yang diberikan treatment dengan media lectora dengan yang tidak diberikan treatment media lectora.Dengan menggunakan peubah boneka terhadap kategori, pada analisa ini terdapat dua kategori yaitu kontrol dan eksperimen. Pada ketegori kontrol perubah bonekanya adalah 0, untuk kategori eksperimen peubah bonekanya adalah 1. Data yang diambil yaitu motivasi belajar siswa berupa nilai motivasi siswa setelah diberi perlakuan dan hasil belajar siswa berupa postest. Sehingga dapat ditentukan nilai X=1 untuk kelas eksperimen dan nilai X=0 untuk kelas kontrol. Nilai Y1= nilai motivasi siswa setelah diberi perlakuan untuk kelas eksperimen dan kontrol. Nilai Y2 = nilai postest untuk kelas eksperimen dan kontrol. Adapun langkah-langkah untuk analisis regresi adalah sebagai berikut:
a. Membuat tabel penolong1) Tabel penolong variabel motivasi belajarTabel penolong variabel moivasi belajar siswa dapat dilihat pada lampiran (Tabel 33. Tabel Penolong Analisis Regresi Variabel Motivasi Belajar Siswa).Dari tabel penolong analisis regresi variabel motivasi belajar, diketahui:X= 38Y= 5917XY= 3025X2= 38Y2= 465019N= 76 siswa2) Tabel penolong variabel hasil belajarTabel penolong variabel hasil belajar dapat dilihat pada lampiran (Tabel 34 Tabel Penolong Analisis Regresi Variabel Hasil Belajar Siswa). Dari tabel penolong analisis regresi variabel hasil belajar, diketahui:X= 38Y= 5902XY= 3009X2= 38Y2= 463802N= 76 siswab. Menghitung harga a dan b.1) Menghitung harga a dan b variabel motivasi siswaMenghitung harga a dengan rumus:a = a = a = a = a = 76,11Menghitung harga b dengan rumus:b = b = b = b = b = 3,502) Menghitung harga a dan b variabel hasil belajar.Menghitung harga a dengan rumus:a = a = a = a = a = 76,13Menghitung harga b dengan rumus:b = b = b = b = b = 3,05c. Menyusun persamaan regresiSetelah harga a dan b ditemukan, maka persamaan regresi linear sederhana dapat disusun. Persamaan regresi nilai sebelum menggunakan media lectora dan setelah menggunakan media lectora untuk variabel motivasi belajar adalah sebagai berikut:Y1= a + bXY1= 76,11 + 3,50XPersamaan regresi nilai sebelum menggunakan media lectora dan setelah menggunakan media lectora untuk variabel hasil belajar adalah sebagai berikut:Y2= a + bXY2= 76,13 + 3,05XPersamaan regresi yang telah ditemukan dapat digunakan untuk melalukan prediksi bagaimana individu dalam variabel dependen akan terhadi bila individu dalam variabel independen ditetapkan. Misalnya nilai eksperimen = 1Maka nilai motivasi belajar: Y1 = 76,11 + 3,50 (1) = 79,61maka nilai postest adalah: Y2 = 76,13 + 3,05 (1) = 79,18Jadi perkiraan nilai motivasi belajar setelah menggunakan media lectora adalah 79,61, untuk kelas kontrol dengan X=0 maka nilai rata-ratanya adalah 76,11.Sedangkan nilai rata-rata belajar setelah menggunakan media lectora pada postest adalah 79,18, untuk kelas kontrol dengan X=0 maka nilai rata-ratanya adalah 76,13. Dengan ini dapat dilihat bahwa media lectora memiliki pengaruh terhadap motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Untuk mengetahui besarnya pengaruh nilai dapat dicari dengan langkah selanjutnya.d. Membuat grafik regresi1) Grafik regresi untuk variabel motivasi belajar
Gambar 12. Grafik Regresi Variabel Motivasi Belajar2) Grafik regresi untuk variabel hasil belajar
Gambar 13. Grafik Regresi Variabel Hasil Belajare. Uji keberartianUji Independent atau Uji Keberartian dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan variabel independent (X) dengan variabel dependent (Y) berarti signifikan atau tidak.Dasar pengambilan keputusan dalam uji independent berdasarkan nilai Fhitung dan Ftabel : Jika nilai Fhitung > Ftabel maka hubungan antara variabel independent (X) dengan variabel dependent (Y) adalah berarti Jika nilai Fhitung < Ftabel maka hubungan antara variabel independent (X) dengan variabel dependent (Y) adalah tidak berarti.Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:1) Mengurutkan data variabel Y1 (variabel motivasi belajar) dari yang terkecil sampai dengan yang terbesar dengan tabel bantuan, kemudian data dikelompokkan berdasarkan nilai untuk mencari banyaknya K (kelompok nilai). Tabel bantuan dapat dilihat pada lampiran (Tabel 35. Tabel Penolong Analisis Varians Regresi Linear Sederhana Variabel Motivasi Belajar).Dari tabel penolong analisis varians regresi linear sederhana variabel motivasi belajar didapat banyaknya K (Kelompok nilai) = 26Sebelumnya telah diketahui:X= 38Y= 5917XY= 3025X2= 38Y2= 465019N= 76b= 3,502) Menghitung Jumlah Kuadrat (JK)JK (T)= Y2= 465019JK (a)= (Y)2 / N= (5917)2 / 76= 460669,59JK (b/a)= b {XY - }= 3,50 {3025 - } = 232,75JK (S)= JK (T) JK (a) JK (b/a) = 465019,00 - 460669,59 - 232,75 = 4116,66JK (G)= {Y2 - } = {465019 - } = 4349,41JK (TC)= JK (S) jk (G) = 4116,66 - 4349,41 = -232,75Keterangan :JK (T)= Jumlah kuadrat totalJK (a)= Jumlah kuadrat koefisien (a)JK (b/a)= Jumlah kuadrat koefisien regresiJK (S)= Jumlah kuadrat sisaJK (G)= Jumlah kuadrat galatJK (TC)= Jumlah kuadrat tuna cocok3) Menghitung derajat kebebasan (dk)dk (a)= dk (derajat kebebasan) = 1dk (b/a) = dk (reg)= 1, Jumlah prediktor = 1dk sisa (s)= n 2 = 76 2 = 74dk tuna cocok (TC)= kelompok 2 = 26 2 = 24dk galat (G)= n k = 76 26 = 504) Menghitung mean kuadrat (MK) atau rerata jumlah kuadratMK total (T) = JK (T) / n= 465019 / 76 = 6118,67MK sisa (S)= JK (S) / dk (S) = 4116,66 / 74 = 55,63MK (reg)= JK (reg) / dk (reg) = 232,75 / 1 = 232,75MK tuna cocok (TC)= JK (TC) / dk (TC) = -232,75 / 24 = -9,7MK galat (G)= JK (G) / DK (G) = 4349,41 / 50 = 86,995) Memasukkan ke dalam rumus tabel F (Anava) untuk regresi linier berikut:F regresi (Reg)= MK (Reg) / MK (Sisa)= 232,75 / 55,63 = 4,184F tuna cocok (TC)= MK (TC) / MK (G) = -9,7 / 86,99 = -0,11Hasil dari perhitungan diatas kemudian dapat dimasukkan ke dalam tabel ringkasan Anava berikut ini.Tabel 36. Ringkasan Analisis Varians (ANAVA) Regresi Linear Sederhana Variabel Motivasi BelajarSumber variasiJumlah KuadratDerajat KebebasanMean Kuadrat
total465019,00766118,67
Koefisien (a)460669,591
Koefesien (b/a) (koefisien regresi)232,751232,75
sisa (residu)877,667455,63
Tuna cocok-3471,7524-9,7
Galat (error)4349,415086,99
Uji keberartian:Ho = koefisien arah regresi tidak berartiHa = koefisien arah regresi berarti Untuk menguji hipotesis nol dipakai rumus:F hitung = = 4,18Dibandingkan dengan Ftabel dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = 74, Untuk taraf kesalahan 5% = 3,97Fhitung > Ftabel (4,18 > 3,97) untuk taraf kesalahan 5%. sehingga kesimpulannya koefisien itu berarti.Kemudian pada variabel hasil belajar juga diurutkan datanya untuk mencari analisi varians regresi linear sederhana variabel hasil belajar dengan langkah sebagai berikut:1) Mengurutkan data variabel Y2 (variabel hasil belajar) dari yang terkecil sampai dengan yang terbesar dengan tabel bantuan, kemudian data di kelompokkan berdasarkan nilai untuk mencari banyaknya K (kelompok nilai). Tabel bantuan dapat dilihat pada lampiran (Tabel 37. Tabel Penolong Analisis Varians Regresi Linear Sederhana Variabel Hasil Belajar).Dari tabel penolong analisis varians regresi linear sederhana variabel hasil belajar didapat banyaknya K (Kelompok nilai) = 13Sebelumnya telah diketahui:X= 38Y= 5902XY= 3009X2= 38Y2= 463802N= 76 siswab= 3,052) Menghitung Jumlah Kuadrat (JK)JK (T)= Y2= 463802JK (a)= (Y)2 / N= (5902)2 / 76= 458336,89JK (b/a)= b {XY - }= 3,05 {3009 - } = 177,05JK (S)= JK (T) JK (a) JK (b/a) = 463802,00 - 458336,89 - 177,05 = 5288,05JK (G)= {Y2 - } = {463802 - } = 5465,11JK (TC)= JK (S) jk (G) = 5288,05 - 5465,11 = -177,053) Menghitung derajat kebebasan (dk)dk (a)= dk (derajat kebebasan) = 1dk (b/a) = dk (reg)= 1, Jumlah prediktor = 1dk sisa (s)= n 2 = 76 2 = 74dk tuna cocok (TC)= kelompok 2 = 13 2 = 11dk galat (G)= n k = 76 13 = 634) Menghitung mean kuadrat (MK) atau rerata jumlah kuadratMK total (T) = JK (T) / n= 463802 / 76 = 6102,66MK sisa (S)= JK (S) / dk (S) = 5288,05 / 74 = 71,46MK (reg)= JK (reg) / dk (reg) = 177,05 / 1 = 177,05MK tuna cocok (TC)= JK (TC) / dk (TC) = -177,05 / 11= -16,09MK galat (G)= JK (G) / DK (G) = 5465,11 / 63 = 86,755) Memasukkan ke dalam rumus tabel F (Anava) untuk regresi linier berikut:F regresi (Reg)= MK (Reg) / MK (Sisa)= 177,05 / 71,46 = 2,478F tuna cocok (TC)= MK (TC) / MK (G) = -16,09 / 86,75 = -0,185Hasil dari perhitungan diatas kemudian dapat dimasukkan ke dalam tabel ringkasan Anava berikut ini.Tabel 38. Ringkasan Analisis Varians (ANAVA) Regresi Linear Sederhana Variabel Hasil BelajarSumber variasiJumlah KuadratDerajat KebebasanMean Kuadrat
total463802,00766102,66
Koefisien (a)458336,891
Koefesien (b/a) (koefisien regresi)177,051177,05
sisa (residu)5288,057471,46
Tuna cocok-177,0511-16,09
Galat (error)5465,116386,75
Uji keberartian:Ho = koefisien arah regresi tidak berartiHa = koefisien arah regresi berarti Untuk menguji hipotesis nol dipakai rumus:F hitung = = 2,48Dibandingkan dengan Ftabel dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = 74. Untuk taraf kesalahan 5% = 3,97Fhitung < Ftabel (2,48 < 3,97) untuk taraf kesalahan 5%. Sehingga kesimpulannya koefisien itu tidak berarti.f. Uji linearitasUji Linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempuyai hubungan yang linear secara signifikan atau tidak. Data yang baik seharusnya terdapat hubungan yang linear antara variabel independent (X) dengan variabel dependent (Y).Dasar pengambilan keputusan dalam uji independent berdasarkan nilai Fhitung dan Ftabel : Jika nilai Fhitung > Ftabel maka tidak terdapat hubungan linear secara signifikan antara variabel independent (X) dengan variabel dependent (Y). Jika nilai Fhitung < Ftabel maka terdapat hubungan linear secara signifikan antara variabel independent (X) dengan variabel dependent (Y).Hipotesis untuk uji linearitas:Ho = regresi linearHa = regresi non linearUntuk menguji linearitas dengan melihat tabel daftar analisis varians (anava) regresi linear sederhana diatas mengguanakn rumus:F hitung = = 1) Uji linearitas variabel motivasi belajarF hitung = = -0,11Dibandingkan dengan Ftabel dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = 74Untuk taraf kesalahan 5% = 3,97Fhitung < Ftabel (-0,11 < 3,97) untuk taraf kesalahan 5%. Berarti terdapat hubungan linear secara signifikan antara variabel independent (X) dengan variabel dependent (Y).2) Uji linearitas variabel hasil belajarF hitung = = -0,19Dibandingkan dengan Ftabel dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = 74.Untuk taraf kesalahan 5% = 3,97Fhitung < Ftabel (-0,19 < 3,97) untuk taraf kesalahan 5%. Berarti terdapat hubungan linear secara signifikan antara variabel independent (X) dengan variabel dependent (Y).g. Uji hipotesis hubungan antara dua variabel1) Variabel X terhadap variabel Y1Ho: Tidak ada hubungan antara sebelum menggunakan media lecora dengan setelah menggunakan media lectoraHo: Ada hubungan antara sebelum menggunakan media lecora dengan setelah menggunakan media lectoraAntara nilai motivasi belajar sebelum menggunakan media lectora dan setelah menggunakan media lectora dapat dihitung korelasinya. Korelasi dapat dihitung dengan rumus:r = r = r = r hitung = 0,2313Harga r tabel untuk taraf kesalahan 5% = 0,2257Karena harga r hitung > r tabel (0,2313 > 0,2257), maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang positif dan signifikansi sebesar 0,2313 antara sebelum menggunakan media lectora dengan setelah menggunakan menggunakan media lectora.Koefisien determinasinya r2 = (0,2313)2 = 0,0535. Dalam hal ini hasil nilai rata-rata setelah menggunakan media lectora yang ditentukan oleh pengaruh media lectora tersebut adalah 5,35 %. Sisanya 94,65 % dipengaruhi oleh faktor lain seperti kemampuan individu siswa, materi yang disampaikan, cara penyampaian dan lain-lain.2) Variabel X terhadap variabel Y2Ho: Tidak ada hubungan antara sebelum menggunakan media lecora dengan setelah menggunakan media lectoraHo: Ada hubungan antara sebelum menggunakan media lecora dengan setelah menggunakan media lectoraAntara nilai hasil belajar sebelum menggunakan media lectora dan setelah menggunakan media lectora dapat dihitung korelasinya. Korelasi dapat dihitung dengan rumus:r = r = r = r hitung = 0,180Harga r tabel untuk taraf kesalahan 5% = 0,2257Karena harga r hitung < r tabel (0,180 < 0,2257), maka dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikansi sebesar 0,180 antara sebelum menggunakan media lectora dengan setelah menggunakan menggunakan media lectora.Koefisien determinasinya r2 = (0,180)2 = 0,0324. Dalam hal ini hasil nilai rata-rata setelah menggunakan media lectora yang ditentukan oleh pengaruh media lectora tersebut adalah 3,24 %. Sisanya 96,76 % dipengaruhi oleh faktor lain seperti kemampuan individu siswa, materi yang disampaikan, cara penyampaian dan lain-lain.E. Pembahasan Hasil PenelitianPenelitian ini dilakukan di progam keahlian Teknik Kendaraan Ringan di SMK Muhammadiyah 1 Bantul, Jalan Parangtritis km. 12, Trirenggo, Manding, Bantul. Subjek penelitian berjumlah 76 siswa yang terbagi menjadi dua kelompok kelas yaitu kelompok kontrol (38 siswa) dan kelompok eksperimen (38 siswa). Sebelum dilakukan pembelajaran siswa diberikan angket motivasi dan pretest mata pelajaran alat-alat ukur untuk melihat hasil awal, kemudian setelah diadakan pembelajaran mata pelajaran alat-alat ukur siswa kembali diberikan angket motivasi dan postest untuk melihat hasil akhir. Pembelajaran yang dilakukan menggunakan dua cara yaitu dengan media lectora pada kelas eksperimen dan tanpa media lectora pada kelas kontrol.Sebelum dilakukan pembelajaran menggunakan media lectora menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa kelompok kontrol memiliki nilai/skor 65 sampai 91 dengan rata-rata 76,39 dan hasil belajar dengan nilai/skor 40 sampai 90 dengan rata-rata 65,05. Sedangkan motivasi belajar siswa kelompok eksperimen memiliki nilai/skor 59 sampai 93 dengan rata-rata 77,95 dan hasil belajar dengan skor/nilai 40 sampai 90 dengan rata-rata 63,37. Berdasarkan perhitungan tersebut kemudian data diolah dengan mengguanakan uji t (uji beda) untuk mengetahui berapa besar perbedaan antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Berdasarkan perhitungan pada variabel motivasi belajar siswa nilai probabilitas= 0, 269 dan dibandingkan dengan nilai probabilitas 0,05 maka nilai probabilitas (Sig.) 0, 269 > 0,05 dengan ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara motivasi belajar pada kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Sedangkan perhitungan pada variabel hasil belajar siswa nilai probabilitas 0,626 dan dibandingkan dengan nilai probabilitas 0,05 maka nilai probabilitas (Sig.) 0,626 > 0,05 dengan ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara hasil belajar kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.Setelah dilakukan pembelajaran menggunakan media lectora menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa kelompok kontrol memiliki nilai/skor 54 sampai 90 dengan rata-rata 76,11 dan hasil belajar dengan nilai/skor 57 sampai 87 dengan rata-rata 76,13. Sedangkan motivasi belajar siswa kelompok eksperimen memiliki nilai/skor 59 sampai 93 dengan rata-rata 79,61 dan hasil belajar dengan skor/nilai 60 sampai 97 dengan rata-rata 79,18. Hasil belajar kedua kelompok tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan uji t untuk mengetahui perbedaan antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Berdasarkan perhitungan nilai pada variabel motivasi belajar siswa nilai probabilitas= 0, 019 dan dibandingkan dengan nilai probabilitas 0,05 maka nilai probabilitas (Sig.) 0, 019 < 0,05 dengan ini dapat disimpulkan bahwa terdapat ada perbedaan antara motivasi belajar pada kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Sedangkan perhitungan pada variabel hasil belajar siswa nilai probabilitas 0,026 dan dibandingkan dengan nilai probabilitas 0,05 maka nilai probabilitas (Sig.) 0,026 < 0,05 dengan ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara hasil belajar kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.Berdasarkan nilai/skor motivasi belajar siswa antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen terdapat perbedaan motivasi belajar antara kelompok eksperimen yang menggunakan media lectora dengan kelompok kontrol yang tidak menggunakan media lectora. Namun berdasarkan nilai/skor hasil belajar siswa antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.Seberapa besar pengaruh media lectora dapat dianalisa atau dihitung menggunakan analisa regresi. Analisa regresi menunjukkan persamaan regresi sebagai berikut untuk variabel motivasi: Y1= 76,11 + 3,50X dan persamaan regresi untuk variabel hasil belajar: Y2 = 76,13 + 3,05X. Persamaan tersebut menunjukkan bahwa koefisien regresinya sebesar 3,50 dan konstantanya sebesar 76,11 pada variabel motivasi, dan koefisien 3,05 dan konstantanya sebesar 76,13 pada variabel hasil belajar.Setelah mengetahui persamaan regresinya kemudian menentukan uji keberartian dari koefisien arah regresi. Dalam uji keberartian ini didapat hasil Fhitung > Ftabel (4,18 > 3,97) pada variabel motivasi belajar siswa, maka dapat diketahui bahwa koefisien arah regresi berarti (b0). Sementara pada variabel hasil belajar didapat Fhitung < Ftabel (2,48 < 3,97) sehingga dapat diketahui koefisien pada variabel hasil belajar tidak berarti (b=0).Setelah diketahui keberartiannya kemudian di uji linearitasnya, uji ini digunakan untuk mengetahui apakah regresi tersebut linear atau non linear. Dari perhitungan uji linearitas didapatkan Fhitung < Ftabel pada variabel motivasi belajar dan variabel hasil belajar yang berarti bahwa regresi tersebut linear.Uji hipotesis hubungan antara dua variabel digunakan untuk mengetahui korelasi atau hubungan antara X dengan Y1 dan antara X dengan Y2. Dari perhitungan pada variabel motivasi belajar didapatkan hasil harga r hitung > r tabel (0,2313 > 0,2257) ini berarti terdapat hubungan yang positif dan signifikannya sebesar 0,2313 antara X dengan Y1 atau antara media lectora dengan motivasi belajar. Koefisien determinasinya R=0,0535 sehingga dapat diketahui bahwa pengaruh media lectora terhadap motivasi belajar siswa sebesar 5,35% sisanya 94,65% dipengaruhi oleh faktor lain.Sedangkan dari perhitungan pada variabel hasil belajar didapatkan hasil harga r hitung < r tabel (0,180 < 0,2257) ini berarti tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan sebesar 0,180 antara media X dengan Y2 atau antara media lectora dengan hasil belajar siswa. Koefisien determinasinya R= 0,0324 sehingga dapat diketahui bahwa pengaruh media lectora terhadap hasil belajar hanya 3,24% dan sisanya 96,76% dipengaruhi oleh faktor lain seperti kemampuan individu siswa, materi yang disampaikan, cata penyampaian, dan lain-lain.Media pembelajaran lectora terbukti dapat menambah efektivitas dan efesiensi penyampaian informasi, menambah variansi dalam penyajian materi, menimbulkan semangat dan mencegah kebosanan siswa, serta meningkatkan motivasi. Dengan demikian media pembelajaran lectora dapat meningkatkan motivasi belajar siswa namun tidak dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Terbukti bahwa ada perbedaan motivasi belajar yang signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen dan tidak ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.Media pembelajaran lectora bukan merupakan satu faktor yang mengakibatkan motivasi belajar siswa meningkat, tetapi masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi sehingga motivasi belajar siswa meningkat. Demikian pula bahwa terdapat banyak faktor lain untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa selain faktor penggunaan media pembelajaran, faktor yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti: kemampuan individu siswa dalam menyerap pelajaran, kualitas pengajaran oleh guru, waktu yang digunakan siswa untuk penguasaan materi dan masih banyak faktor lainnya yang mempengaruhi.131