analisis faktor kepribadian dan kepercayaan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/776/1/erni...
TRANSCRIPT
ANALISIS FAKTOR KEPRIBADIAN DAN
KEPERCAYAAN NASABAH TERHADAP
PREFERENSI MEMILIH PRODUK LEMBAGA
KEUANGAN SYARIAH (LKS)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Syariah (SE. Sy)
Oleh :
ERNI PUJI ASTUTI
NIM 21311035
PROGRAM STUDI S1PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
ii
2016
iii
iv
v
MOTTO
Rasulallah SAW bersabda: “Barang siapa menempuh suatu jalan demi
menimba ilmu pengetahuan agama, pasti Allah membuat mudah
baginya jalan menuju surga” (HR. Muslim).
Rasulallah SAW bersabda: “Barang siapa berharap Allah
membebaskannya dari kesulitan yang dihadapi kelak di hari kiamat,
maka berilah tempo kepada orang yang belum sanggup melunasi
hutangnya atau meringankannya.” (HR Bukhari).
“Kebenaran itu dari Tuhanmu, karena itu janganlah engkau
(Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu.” (Q.S Ali-Imron: 60).
“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?.”
(Q.S Ar-Rahman: 13).
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya tulis ini untuk:
My beloved Suparman, Ngatmi dan Bagus Suryo romadhoni serta keluarga
besarku, terima kasih atas dukungan dan do’a kalian semua.
Almamaterku IAIN Salatiga
Serta semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan atas
kepada Allah SWT yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Faktor Kepribadian dan
Kepercayaan Nasabah Terhadap Preferensi Memilih Produk Lembaga
Keuangan Syariah (LKS). Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menghantarkan dari zaman jahiliyah
hingga zaman islamiyah ini.
Skripsi ini disusun dan diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Salatiga sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dalam
ilmu Perbankan Syariah. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini
baik secara moril maupun spiritual. Ucapan terima kasih oleh penulis ditujukan
kepada:
1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Salatiga.
2. Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
3. Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Jurusan S1-Perbankan Syariah.
4. Ahmad Mifdlol, Lc., M.S.I selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
meluangkan waktu, memberi arahan, masukan dan menyempurnakan skripsi
ini.
5. Farkhani, S. Hi., M. H selaku dosen pembimbing akademik.
vii
6. Seluruh dosen dan staff Jurusan S1-Perbankan Syariah Islam IAIN Salatiga
yang telah memberikan ilmu, pengetahuan dan wawasan.
7. Kedua orang tuaku dan adikku tercinta, serta seluruh keluarga besarku yang
selalu memberikan dukungan dan doa.
8. Seluruh pihak BMT Sumber Usaha Kembangsari, Tengaran yang banyak
membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Muhammad Abdurrahman yang selalu memberikan dukungan, saran, dan doa.
10. Sahabatku tercinta Izul, Ninung, Vivi, Nia, Mutik, Nana, Nida, Eli, Isna,
Rizky terima kasih atas hiburan, bantuan, saran, doa dan dukungan yang telah
kalian berikan.
11. Teman-teman S1- Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Salatiga serta semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung
turut membantu penyelesaian skripsi ini. Semoga amal baik mereka
mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, sehingga
kritik dan saran penulis harapkan. Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis
serahkan segalanya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca
dan mempelajarinya. Aamiin.
Salatiga, 14 Desember 2015
Penulis
Erni Puji Astuti
viii
ABSTRAK
Puji Astuti, Erni. 2015. Analisis Faktor Kepribadian dan Kepercayaan Nasabah
Terhadap Preferensi Memilih Produk Lembaga Keuangan (LKS) di BMT Sumber Usaha Kembangsari, Tengaran). Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam. Program Studi Perbankan Syariah. Institut Agama Islam Negeri
Salatiga. Pembimbing: Ahmad Mifdlol, Lc.,MS.I
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya faktor kepribadian
nasabah, dan faktor kepercayaan nasabah terhadap preferensi memilih produk
lembaga keuangan syariah (LKS), Tengaran. Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif. Sampel yang diambil sebanyak 100 responden. Pengujian statistik
menggunakan uji ttes, ftest, dan uji koefisien determinasi (R2). Hasil uji statistik
yang telah dilakukan telah mendapatkan hasil sebagai berikut: hasil uji t test dan f
test menunjukkan bahwa faktor kepribadian nasabah dan faktor kepercayaan
nasabah berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap preferensi memilih
produk lembaga keuangan syariah, baik secara simultan maupun secara parsial.
Hasil dari uji koefisien determinan (R2) menunjukkan bahwa faktor kepribadian
nasabah dan faktor kepercayaan nasabah mempengaruhi preferensi memilih
produk lembaga keuangan syariah (LKS) dengan nilai determinan (R2) sebesar
56,6% dengan sisa sebesar 43,4% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model.
Kata Kunci: Kepribadian nasabah, Kepercayaan nasabah dan Preferensi memilih
produk lembaga keuangan syariah (LKS)
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN.............................................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................................... v
KATA PENGANTAR.............................................................................. vi
ABSTRAK................................................................................................ viii
DAFTAR ISI............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL..................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah................................................. 1
B. Rumusan Masalah.......................................................... 7
C. Tujuan Penelitian............................................................ 7
D. Kegunaan Penelitian....................................................... 8
E. Sistematika Penulisan..................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI............................................................. 10
A. Telaah Pustaka................................................................ 10
B. Landasan Teori............................................................... 14
1. Kepribadian ............................................................ 14
2. Kepercayaan............................................................ 24
3. Teori Preferensi....................................................... 30
C. Kerangka Penelitian....................................................... 42
D. Hipotesis......................................................................... 45
BAB III METODE PENELITIAN...................................................... 47
A. Jenis Penelitian............................................................... 47
x
B. Lokasi dan Waktu Penelitian.......................................... 47
C. Populasi dan Sampel...................................................... 47
D. Teknik Pengumpulan Data............................................. 47
1. Sumber dan Jenis Data............................................ 47
2. Teknik Pengumpulan Data...................................... 49
3. Skala Pengukuran Data........................................... 50
4. Instrumen Penelitian................................................ 51
E. Metode Analisis.............................................................. 52
F. Model Penelitian............................................................. 60
G. Alat Analisis................................................................... 61
BAB IV ANALISIS DATA.................................................................. 63
A. Deskripsi Objek Penelitian............................................. 63
B. Deskripsi Data Responden............................................. 65
1. Karakteristik Responden......................................... 65
a. Usia Responden................................................ 65
b. Jenis Kelamin Responden................................ 66
c. Pekerjaan Responden....................................... 67
d. Pendapatan Responden.................................... 67
2. Analisis Data........................................................... 68
a. Uji Instrumen.................................................... 68
1. Uji Reliabilitas.......................................... 68
2. Uji Validitas.............................................. 69
b. Uji Hipotesis..................................................... 71
1. Uji Asumsi Klasik..................................... 71
a. Uji Multikolinearitas.......................... 71
b. Uji Heteroskedasitas.......................... 72
c. Uji Normalitas.................................... 73
d. Uji Linearitas...................................... 76
2. Analisa Regresi Linier Berganda.............. 77
3. Uji Statistik................................................ 79
a. Uji ttest................................................ 79
xi
b. Uji Ftest............................................... 80
c. Koefisien Determinasi (R2)................ 81
C. Pembahasan ................................................................... 82
BAB V PENUTUP.............................................................................. 87
A. Kesimpulan..................................................................... 87
B. Saran .............................................................................. 87
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Reasert Gap.............................................................................. 12
Tabel 2.2 Hipotesis Penelitian..................................................................... 45
Tabel 3.1 Bobot Nilai Questioner.............................................................. 50
Tabel 3.2 Indikator Variabel Dependen dan Independen.......................... 51
Tabel 4.1 Usia Responden......................................................................... 65
Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden.......................................................... 66
Tabel 4.3 Pekerjaan Responden................................................................. 67
Tabel 4.4 Pendapatan Responden............................................................... 68
Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas................................................................... 69
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas...................................................................... 70
Tabel 4.7 Hasil Uji Multicollinearity Metode VIF..................................... 71
Tabel 4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas....................................................... 72
Tabel 4.9 Hasil Uji Kolmogrov Smirnov Test............................................. 75
Tabel 4.10 Hasil Uji Linearitas..................................................................... 76
Tabel 4.11 Hasil Uji Linear Berganda.......................................................... 77
Tabel 4.12 Hasil Uji Ttest.............................................................................. 80
Tabel 4.13 Hasil Uji Ftest (Uji Simultan)....................................................... 81
Tabel 4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)........................................ 82
Tabel 4.15 Hipotesis..................................................................................... 86
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kepercayaan Objek Manfaat................................................... 29
Gambar 2.2 Kerangka Penelitian.................................................................. 43
Gambar 4.1 Grafik Histogram...................................................................... 74
Gambar 4.2 Grafik Normal Plot................................................................... 74
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Kuesioner
Analisis Deskriftif Responden
Hasil Uji Realibilitas
Hasil Uji Validitas
Hasil Uji Multicollinearity
Hasil Uji Heteroscedasticity
Hasil Uji Linearitas
Hasil Uji Linearitas Berganda
Hasil Uji Ttest
Hasil Uji Ftest
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Lembar Konsultasi Pembimbing
Daftar Riwyat Hidup
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya beragama
Islam, hal ini merupakan salah satu pendorong munculnya lembaga keuangan
(bank) yang bedasarkan prinsip syariah. Kehadiran bank syariah di Indonesia
masih relatif baru, yaitu pada awal tahun 1990-an. Lahirnya bank syariah
pertama di Indonesia merupakan hasil kerja tim perbankan MUI yaitu dengan
dibentuknya PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang akte pendiriannya
ditandatangani tanggal 1 November 1991.
Pengertian bank menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 adalah
sebuah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Sedangkan pengertian perbankan syariah adalah badan usaha berupa bank
yang mengoperasikan usahanya berdasarkan prinsip bagi hasil yang berupa
kaidah ajaran islam. Bank Islam bisa dikatakan lembaga keuangan atau
perbankan yang operasionalnya dan produknya dikembangkan berlandaskan
Al-Qur’an dan Hadist Nabi SAW. Atau dengan kata lain, lembaga keuangan
yang usaha pokoknya memberikan pembayaran dan jasa-jasa lainnya dalam
lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya
disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.
xvi
Dalam kerangka dasar akuntansi syariah, yang disusun oleh dewan
standar akuntansi keuangan (Ikatan Akuntansi Indonesia), Dewan Syariah
Nasional (DSN), Bank Indonesia, Dewan Keuangan dan Praktisi,
menjelaskan : syariah merupakan ketentuan hukum islam yang mengatur
aktivitas umat manusia yang berisi perintah dan larangan, baik yang
menyangkut hubungn interaksi vertikal dengan Tuhan maupun interaksi
horizontal dengan sesama makhluk. Prinsip Syariah yang berlaku umum
dalam kegiatan muamalah (transaksi syariah) mengikat secara hukum bagi
semua pelaku dan stakeholder entitas yang melakukan transaksi syriah.
Perbedaan prinsip syariah dengan prinsip konvensional sangat jelas,
dalam pelaksanaannya bank konvensional menggunakan prinsip sistem
bunga, karena bank konvensional hanya mementingkan keuntungan yang
akan diterima, sementara pihak lain harus menanggung kerugian yang sangat
besar. Berbeda dengan bank syariah, bank syariah tidak menggunakan prinsip
bunga (riba) tetapi menggunakan prinsip bagi hasil. Hal ini disesuaikan
dengan pandangan dalam agama islam yang jika mendapatkan keuntungan
maka semua pihak mendapat keuntungan, sebaliknya jika salah satu pihak
(konsumen) mendapat kerugian maka pihak bank tidak langsung meminta
bagiannya.
Dalam Al-Qur’an sudah dijelaskan bahwa bunga bank (riba) itu
haram, seperti firman Allah dalam Q.S ar-Rum:39
ه زكبة تريدون وجه الل ومب آتيتم م بب ليربو في أموال النبس فل يربو عند الل ه ر ومب آتيتم م
فأولئك هم المضعفون
xvii
“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada
harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang
kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhoan
Allah. Maka yang berbuat demikian itulah orang-orang yang melipatgandakan (pahalanya).” (Q.S Ar-Rum: 39)
Lembaga keuangan syariah merupakan badan usaha yang
kekayaannya terutama berbentuk aset keuangan atau tagihan, yang fungsinya
sebagai lembaga intermediasi keuangan antara unit defisit atau unit surplus
dan menawarkan secara luas berbagai jasa keuangan, misalnya simpanan,
kredit, asuransi, penyediaan mekanisme, dan merupakan bagian dari sistem
keuangan dalam ekonomi modern dalam melayani masyarakat. Lembaga
keuangan syariah menjalankan keuangan menjalankan kegiatannya
berdasarkan prinsip syariah Islam.
Lembaga keuangan syariah terdiri dari bank dan non-bank (asuransi,
pegadaian, BMT, reksa dana, pasar modal, BPRS). Yang dimaksud lembaga
keuangan syariah dalam hal ini termasuk Baitul Maal Wa Tamwil (BMT)
adalah lembaga keuangan yang usaha produknya memberikan kredit dan jasa-
jasa lain dalam pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi disesuaikan
dengan prinsip-prinsip syariahdan berorientasi mengikuti ketentuan-ketentuan
syariat Islam.
Dalam penelitian konsumen merupakan salah satu hal yang diperlukan
dari waktu ke waktu dalam kegiatan pemasaran. Setiadi (2005) menjelaskan
bahwa konsumen adalah entitas yang mudah berubah. Keinginan mereka
tidak selalu dalam garis lurus, kadang berkelok sangat cepat. Untuk itu
diperlukan studi tentang perilaku konsumen agar mudah untuk diantisipasi.
xviii
Nasabah merupakan faktor terpenting yang harus dimanage karena
maju dan berkembangnya sebuah bank syariah tersebut tergantung dari
jumlah nasabah yang dimilikinya, berawal dari kebenaran sistem
operasionalnya. Banyak penelitian mengemukakan bahwa nasabah
mempertimbangkan banyak kriteria dalam pemilihan bank mereka. Yang
termasuk dalam kriteria tersebut adalah kepribadian dan kepercayaan.
Kepercayaan merupakan kriteria ini karena keyakinan nasabah untuk
mempertahankan hubungan jangka panjang dengan bank syariah. Secara
teoritis pengambilan keputusan dipengaruhi oleh banyak faktor baik faktor
internal maupun faktor lingkungan eksternal konsumen itu sendiri.
Faktor yang berasal dari dalam diri nasabah yang diyakini
mempengaruhi keputusannya adalah kepribadian mereka. Kepribadian
merupakan salah satu bagian dari faktor internal tersebut. Kepribadian
merupakan keadaan manusia sebagai seorang individu atau keseluruhan sifat-
sifatmerupakan wataknya. Dalam faktor lainnya adalah faktor kepercayaa.
Kepercayaan nasabah pada bank syariah didukung adanya rasa aman dan
kepercayaan dalam kemudahan bertransaksi, sehingga kepercayaan dapat
diukur dengan menggunakan indikator rasa aman yang dirasakan nasabah
ketika menabung di perbankan syariah.
Dalam mempelajari perilaku konsumen akan mengetahui kesempatan
yang baru yang berasal dari belum terpenuhinya kebutuhan dan
mengidentifikasi untuk mengadakan segmentasi pasar, Swastha dan Irawan
(2001: 105). Demikian juga Peter dan Olson (1996: 8) mengatakan bahwa
xix
dalam hal pengembangan strategi pemasaran, sifat dinamis perilkau
konsumen menyiratkan bahwa seseorang tidak boleh berharap bahwa suatu
strategi pemasaran yang sama dapat memberikan hasil yang sama di
sepanjang waktu, pasar dan industri. Perilaku konsumen dapat didefinisikan
sebagai tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha
memperoleh dan menggunakan barang-barang dan jasa ekonomis termasuk
proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-
tindakan tersebut .
Konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian dipengaruhi oleh
tiga hal, yaitu faktor internal (dilihat dari individu konsumen), eksternal
(pengaruh lingkungan atau sosial), dan strategi pemasaran (aplikasi perilaku
konsumen terhadap strategi pemasaran) (Assael, 2000 dan Dwiningsih,
2003).
Pada penelitian terdahulu Himyar Pahrizal, Ubud Salim dan Umar
Nimran (2010) terdapat faktor yang mempengaruhi kepribadian, kelas sosial
dan budaya pengusaha terhadap strategi pemasaran dan keputusan menjadi
nasabah, pada penelitian tersebut menunjukkan bahwa kepribadian tidak
berpengaruh pada strategi pemasaran. Sedangkan penelitian oleh Dwita
Darmawati dan bambang Subekti (2007) menyatakan bahwa pengaruh
budaya, sosial, kepribadian, dan psikologis terhadap pembelian Syar’ie
mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan.
Penelitian yang dilakukan oleh Alfi (2015) terdapat beberapa faktor
dalam mempengaruhi pilihan untuk menabung di perbankan syariah,
xx
antaranya pengaruh religiusitas, produk bank, kepercayaan, pengetahuan, dan
pelayanan di bank syariah. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa pilihan
menabung pada perbankan syariah dipengaruhi adanya religiusitas dan
kepercayaan. Sedangkan penelitian Mustakim Muchlis (2013) dalam faktor
kepercayaan dan agama bukan merupakan faktor utama menjadi nasabah
bank syariah.
Menurut Hiyar Pahrizal, Ubud Salim dan Umar Nimran (2010)
kepribadian merupakan kepribadian nasabah yang merefleksikan sifat-sifat
penuh perhatian, bersemngat, cemas, sadar diri, orisinal, penuh ingin
tahu,berhati lembut, mudah percaya, peka terhadap nurani, teratur dan tertib.
Menurut Ahiffman dan Kanuk (2010) kepribadian merupakan karakteristik
psikologis batin yang baik menentukan dan mencerminkan bagaimana
seseorang merespon lingkungannya.
Menurut Alfi (2015) kepercayaan merupakan indikator yang paling
bermakna adalah kemudahan bertransaksi. Kemudahan bertransaksi
merupakan salah satu cara untuk mempertahankan loyalitas para penabung,
selain itu juga mempertimbangkan adanya rasa aman, serta keunggulan dan
nama/citra. Menurut Mowen dan Miwon (2002) kepercayaan adalah semua
pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen, dan semua kesimpulan yang
dibuat oleh konsumen tentang objek, atribut dan manfaat.
Penelitian ini menggunakan nasabah menabung karena dengan
nasabah menabung dapat menambah modal bagi BMT kemudian disalurkan
ke pembiayaan atau penyaluran produk-produk lainnya yang berdampak pada
xxi
peningkatan laba BMT itu sendiri (Oktaviana, 2015). Menurut penelitian
yang dilakukan oleh Khasan (2012) terbukti nasabah tabungan lebih banyak
dibandingkan dengan nasabah pembiayaan. Ketika konsumen memutuskan
menggunakan jasa perbankan tertentu, produk tabungan (simpanan) mereka
adalah yang mereka beli pertama kali. Tabungan adalah salah satu produk
yang menandakan bahwa konsumen menjadi nasabah BMT atau bank
tersebut.
Berdasarkan permasalahan yang mendasari penelitian di atas, upaya
masyarakat untuk memilih produk di bank syariah, hal ini penulis menjadikan
alasan untuk memilih judul “Analisis Faktor Kepribadian dan
Kepercayaan Nasabah Terhadap Preferensi Memilih Produk Lembaga
Keuangan Syariah (LKS).
B. Rumusan Masalah
1. Apakah faktor kepribadian nasabah bisa mempengaruhi masyarakat
Salatiga memilih produk perbankan syariah?
2. Apakah faktor kepercayaan nasabah bisa mempengaruhi masyarakat
Salatiga memilih produk perbankan syariah?
3. Bagaimana mengetahui faktor yang dominan terhadap preferensi
dalam memilih produk perbankan syariah?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diinginkan penulis dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan
konsumen untuk memilih produk di lembaga keungan syariah (LKS)
xxii
2. Agar keinginan konsumen bisa tercapai dan teruaskan dalam memilih
produk yang sudah diketahui.
3. Konsumen benar-benar nyaman dalam menjalankan produk yang
sudah dipilih.
D. Kegunaan Penelitian
a. Bagi penulis
Untuk melatih pola pikir ilmiah dan menambah wawasan penulis
mengenai sikap konsumen yang bingung dengan produk di lembaga
keuangan syariah (LKS)
b. Bagi IAIN Salatiga
Untuk menambah referensi dan informasi bagi mahasiswa akademik
khususnya mahasiswa Perbankan Syariah S1
E. Sistematika Penelitian
Pada sistematika Bab 1 Pendahuluan berisi tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan
sistematika penilitian.
Pada sistematika Bab 2 Landasan Teori membahas tentang kajian
pustaka berisi tentang telaah pustaka, kerangka teori, dan kerangka penelitian
(hipotesis).
Dalam metode penelitan Bab 3 Metode Penelitian berisi jenis
penelitian (kualitatif dan kuantitatif), lokasi waktu, populasi dan sempel,
teknik penelitian data, skala pengukuran, definisi konsep, instrumen
peneltian, uji instrumen (penelitian), dan alat analisis.
xxiii
Dalam analisa penelitian Bab 4 Analisis Data ini berisi diskripsi objek
penelitian dan analisa data dan pembahasan,
Dalam analisa penelitian Bab 5 Penutup berisi tentang kesimpulan dan
saran-saran dari penulis.
xxiv
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Beberapa penelitan yang berkaitan dengan analisis faktor kepribadian,
kepercayaan dan sikap nasabah, antara lain penelitian yang dilakukan oleh
Himyar Pahrizal, Ubud Salim, dan Umar Nimran (2012) berjudul “Pengaruh
kepribadian, kelas sosial, dan budaya pengusaha terhadap strategi
pemasaran dan keputusan menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri di
Sumatra Barat”. Penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian
kuantitatif dalam analisi data. Analisis data kuantitatif terdiri dari analisis
statistik deskriptif dan analisis statistik inferensia. Dari hasil pengujian
hipotesis menyatakan bahwa dengan nilai P sebesar 0,315 dan C.R sebesar
1.004, variabel eksogen kepribadian mempunyai pengaruh positif yang tidak
signifikan terhadap variabel endogen keputusan menjadi nasabah dengan
bertambahnya nilai koefisien standardizes estimate 0,054. Artinya
bertambahnya sebesar satu satuan, maka hanya meningkatkan atau
menguatkan keputusan menjadi nasabah 5,4%. Dari hasil hipotesis dikatakan
bahwa tidak terdapat pengaruh yang berarti dari hubungan secara langsung
variabel laten kepribadian terhadap variabel laten keputusan menjadi nasabah.
Dwita Darmawati dan Bambang Subekti (2007) yang berjudul Analisis
pengaruh budaya, sosial, kepribadian, dan psikologis terhadap keputusan
pembelian shar’ie (survei pada nasabah Bank Muamalat Indonesia cabang
Purwokerto) penelitian ini bertujuan mengetahui seberapa signifikan variabel
xxv
sosial, budaya, kepribadian, dan psikologi terhadap keputusan pembelian
Shar’ie. Metode yang dilakukan berupa metode melalui penyebaran
kuesioner. Hasil pengujian hipotesis secara parsial dari variabel kepribadian
dan psikologis menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan. Hal ini
menunjukkan dengan besarnya F hitung yang lebih besar dari F tabel dan t
hitung variabel psikologis yang masing-masing lebih besar dari pada t tabel.
Penelitian yang dilakukan oleh Alfi Mulikhah Lestari (2015) berjudul
“Pengaruh religiusitas, produk bank, kepercayaan, pengetahuan, dan
Pelayanan terhadap preferensi Menabung pada perbankan syariah (studi
kasus pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya
Malang), bertujuan untuk mengetahui religiusitas, produk bank, kepercayaan,
pengetahuan, dan pelayanan terhadap preferensi menabung pada perbankan
syariah. Metode yang digunakan menggunakan kuesioner yang skala likert.
Data yang diuji menggunakan uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan
menggunakan IBM SPSS 22.0 dari variabel yang digunakan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan menabung di Bank Syariah.
Sedangkan penelitian Mustakim Muchlis (2013) yang berjudul “Faktor-faktor
yang mempengaruhi nasabah dalam memilih bank “Syariah atau
Konvensional”, bertujuan untuk mengetahui hasil keputusan nasabah memilih
bank syariah atau konvensional. Dari faktor-faktor yang dipilih, faktor
kepercayaan tidak berpengaruh signifikan walaupun kebanyakan nasabah
beragama islam, tetap saja kebanyakan nasabah memilih jasa perbankan
konfensional.
xxvi
Pada penelitian terdahulu Himyar Pahrizal, Ubud Salim dan Umar
Nimran (2010) terdapat faktor yang mempengaruhi kepribadian, kelas sosial
dan budaya pengusaha terhadap strategi pemasaran dan keputusan menjadi
nasabah, pada penelitian tersebut menunjukkan bahwa kepribadian tidak
berpengaruh pada strategi pemasaran. Sedangkan penelitian oleh Dwita
Darmawati dan bambang Subekti (2007) menyatakan bahwa pengaruh
budaya, sosial, kepribadian, dan psikologis terhadap pembelian Syar’ie
mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan.
Penelitian yang dilakukan oleh Alfi (2015) terdapat beberapa faktor
dalam mempengaruhi pilihan untuk menabung di perbankan syariah,
antaranya pengaruh religiusitas, produk bank, kepercayaan, pengetahuan, dan
pelayanan di bank syariah. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa pilihan
menabung pada perbankan syariah dipengaruhi adanya religiusitas dan
kepercayaan. Sedangkan penelitian Mustakim Muchlis (2013) dalam faktor
kepercayaan dan agama bukan merupakan faktor utama menjadi nasabah
bank syariah.
Research Gap
Tabel 2.1
Isu Penulis Judul Hasil penelitian
Kepribadian
terhadap
preferensi
memilih
produk
Perbankan
Syariah
1. Himyar
Pahrizal,
Ubud
Salim dan
Umar
Nimran
Pengaruh
kepribadian, kelas
sosial dan budaya
pengusaha terhadap
strategi pemasaran
dan keputusan
menjadi nasabah
bank mandiri di
sumatra Barat
Sikap tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap
keputusan nasabah.
xxvii
2. Dwita
darmawati
dan
bambang
subekti
Analisis pengaruh
budaya, sosial,
kepribadian, dan
psikologis terhadap
keputusan pembelian
shar’e (survei pada
nasabah bank
Muamalat Indonesia
cabang Purwokerto)
Variabel kepribadian
memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap
keputusan pembelian
Shar’ie.
Kepercayaan
terhadap
preferensi
memilih
produk
perbankan
syariah
1. Alfi
Mulikhah
Lestari
Pengaruh
religiusitas, produk
bank,
Kepercayaan,
pengetahuan, dan
Pelayanan terhadap
preferensi
Menabung pada
perbankan syariah
(studi kasus pada
mahasiswa Fakultas
Ekonomi Dan
Bisnis Universitas
Brawijaya Malang)
Dalam variabel
kepercayaan mempunyai
pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap
menabung di perbankan
syariah
2. Mustakim
Muchlis
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
nasabah dalam
memilih bank
“Syariah atau
Konvensional”
Faktor kepercayaan
berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap
bank Syari’ah.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu
gabungan variabel dan tempat. Penelitian sebelumnya menggunakan berbagai
variabel yang mempengaruhi kepribadian nasabah, diantaranya penelitian
yang berjudul Pengaruh Kepribadian, Kelas Sosial dan Budaya Pengusaha
terhadap Strategi Pemasaran dan Keputusan menjadi Nasabah (Himyar
Pahrizal, Ubud Salim dan Umar Nimran, 2010), Penelitian lainnya berjudul
Analisis Pengaruh Budaya, Sosial, Kepribadian dan Psikologi terhadap
Keputusan Pembelian Shar’ie (2007). Ada juga penelitian tentang faktor-
xxviii
faktor yang mempengaruhi nasabah (Mustakim, 2013). Sedangkan variabel
yang dipilih dalam penelitian ini menggabungkan Kepribadian dan
Kepercayaan Nasabah. Tempat yang dipilih peneliti adalah BMT Sumber
Usaha Kembangsari, Tengaran, karena BMT Sumber Usaha termasuk BMT
yang perkembangannya ckup baik dan sudah memiliki beberapa cabang. Citra
BMT Sumber Usaha cukup bagus di masyarakat sekitar, kepercayaan yang
diberikan pihak BMT sudah seperti yang diharapkan nasabah.
Landasan Teori
1. Preferensi Memilih Produk Perbankan Syariah
Keterkaitan teori dengan faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah
preferensi memilih produk perbankan syariah :
1) Kepribadian
a. Pengertian Kepribadian
Memahami kepribadian konsumen adalah penting bagi
pemasar karena kepribadian bisa terkait pada prilaku konsumen.
Perbedaan dalam kepribadian konsumen akan mempengaruhi
perilakunya dalam memilih atau membeli produk, karena konsumen
akan membeli barang yang sesuai dengan kepribadiannya masing-
masing. Pemahaman terhadap kepribadian sangat bermanfaat bagi
pemasar, karena kepribadian dapat dijadikan dasar dalam melakukan
pemangsaan pasar. berikut ini pengertian kepribadian yang
dirumuskan oleh para ahli;
xxix
a) Shiffman dan Kanuk. (2010), Kepribadian didefinisikan sebagai
karakteristik psikologis batin yang baik menentukan dan
mencerminkan bagaimana seseorang merespon lingkungannya.
b) Engel, Blackwell, dan Miliard, (1995 hal.433), Kepribadian
memiliki banyak makna, dalam studi konsumen, kepribadian
didefinisikan sebagai respon yang konsisten terhadap rangsangan
lingkungan.
c) Mower dan Minor, 1998, hal 198, Kepribadian didefinisikan
sebagai pola khas perilaku, termasuk pikiran dan emosi, yang
menjadi ciri masing-masing individu untuk situasi hidupnya.
d) Solomon (2009), Kepribadian, yang mengacu pada seseorang
yang unik makeup psikis dan bagaimana secara konsisten
mempengaruhi cara seseorang merespon lingkungannya.
b. Teori-Teori Kepribadian
Dalam teori atau ancangan utama terhadap studi kepribadian
digunakan dalam penelitian konsumen : Psikoanalisis, sosial-
spikologis, dan faktor ciri (trait-factor) (Setiadi 2003) , yaitu:
a) Teori Psychoanalitis
Teori psikoanalitis menekanan pada sifat-sifat kepribadian
yang tidak disadari sebagai hasil dari konflik masa kanak-kanak.
Konflik diturunkan menjadi 3 komponen yang terdiri atas:
1. Id (libido)
Id mengendalikan kebutuhan dan kepentingan individu
yang paling dasar seperti rasa lapar, haus, seks, dan
xxx
pertahanan diri. Id adalah sumber kekuatan yang dibawa
sejak lahir yang mengendalikan perilaku dan merupakan
sub-sistem dari kepribadian.
2. Superego
Superego adalah tali kekang untuk id, sehingga
superego menjadi penekan gejolak-gejolak nafsu yang ada
pada manusia. Seperti halnya id, superego bekerja tanpa
disadari dan sering menekan perilaku yang didasarkan pada
id.
Oleh karena itu, superego adalah sesuatu yang ideal
yang ada pada manusia. Superego menjadi motivasi untuk
bertindak secara bermoral. Superego menetapkan suatu
norma yang memungkinkan ego memutuskan apakah
sesuatu itu benar atau salah.
3. Ego
Merupakan unsur yang bisa disadari dan dikontrol oleh
manusia. Ego berfungsi menjadi penengah antara id dan
seperego. Ego berusaha menyeimbangkan apa yang ingin
dipenuhi oleh id dan apa yang dituntut oleh supereg agar
sesuai dengan norma sosial. Ego bekerja dengan prinsip
realitas (reality prinsiple), yaitu ia berusaha agar manusia
dapat memenuhi kebutuhan fisiologisnya tetapi sesuai
dengan aturan baik dan buruk menurut masyarakat.
xxxi
b) Teori Sosio-Psikologis
Teori psikologis berbeda dengan teori psikoanalisis dalam
dua hal penting. Pertama, variabel sosiallah, bukan naluri
biologis, dan dipertimbangkan sebagai determinan yang paling
penting dalam pembentukan kepribadian. Kedua, motivasi
perilaku diarahkan untuk memenuhi kebutuhan itu.
c) Teori Faktor Ciri (Trait-Factor theory)
Teori faktor ciri merupakan ancangan kuantitatif terhadap
studi kepribadian. Teori ini mengendalikan bahwa kepribadian
individu terdiri dari atribut predisposisi yang pasti yang disebut
ciri (trait). Ciri didefinisikan secara lebih spesifik sebagai cara
apa saja yang dapat dibedakan dan relatif abadi di mana individu
berbeda satu sama lain. Ciri secara alternatif dapat dianggap
sebagai variabel perbedaan individu (A.R Buss dan W. Poley :
1976).
c. Kepribadian Dan Perilaku Konsumen
Dalam perilaku konsumen ada banyak faktor yang
mempengaruhi seperti faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor
pribadi, dan faktor psikologi dari pembeli. Setiap orang mengetahui
pengertian kepribadian yang berbeda, tetapi tidak semua orang
mengetahui pengertian kepribadian dengan benar. Kepribadian
memiliki pengertian yang luas, kepribadian bukan hanya
mencangkup sifat-sifat yang positif, sifat-sifat yang menarik ataupun
xxxii
segala sesuatu yang nampak secara lahiriyah saja, tetapi juga
meliputi dinamika individu. Dalam psikologi modern, kepribadian
merupakan organisasi yang dinamis dari sistem psikofisis individu
yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungannya
secara unik.
Kepribadian seseorang dewasa umumnya sekarang dianggap
terbuat dari baik faktor keturunan maupun lingkungan, yang
diperlunak oleh faktor situasi (Sutisna, 2002) :
1. Keturunan. Keturunan merujuk ke faktor-faktor yang ditentukan
pada saat pembuahan. sosok fisik, daya tarik wajah, kelamin,
tempramen, komposisi otot dan reflek, tingkat energi, dan ritme
hayati merupakan karakeristik-karakteristik yang dianggap
sebagai atau sama sekali atau sebagian besar dipengaruhi oleh
kedua orang tua. Pendekatan keturunan beragumen bahwa
penjelasan paling akhir dari kepribadian seseorang individu
adalah struktur molekul dari gen-gen, yang terletak dalam
kromosom.
2. Lingkungan. Di antara faktor-faktor yang menggunakan tekanan
pada pembentukan kepribadian kita adalah budaya di mana kita
dibesarkan, pengkondisian dini kita, norma-norma di antara
keluarga, teman-teman, dan kelompok-kelompok sosial, serta
pengaruh-pengaruh lain yang alami.
xxxiii
3. Situasi. Situasi mempengaruhi efek keturunan dan lingkungan
pada kepribadian. Kepribadian seorang individu, sementara
umumnya mantap dan konsisten, memang berubah dalam situasi
yang berbeda
Kepribadian adalah organisasi yang dinamis dari sistem
psikologi individu yang yang menentukan menyesuaikan dirinya
terhadap lingkungannya secara unik. Kepribadian biasanya
dijelaskan dengan menggunakan ciri-ciri seperti kepercayaan diri,
dominasi, otonomi, ketaatan, kemampuan bersosialisasi, daya tahan
dan kemampuan beradaptasi.
Konsep kepribadian memiliki empat aspek penting. Pertama,
perilaku menunjukkan konsisten setiap waktu. Kedua, perilaku
membedakan seseorang dengan yang lain, sebuah karakteristik
kepribadian tidak dapat dibagi oleh semua konsumen. Ketiga,
perilaku berinteraksi dengan situasi, bahwa karakteristik kepribadian
tidak berhungan erat dengan jenis perilaku tertentu. Keempat,
pengukuran kepribadian tunggal tidak dapat memprediksi perilaku
tertentu.
Beberapa kepribadian ciri yang khusus dikembangkan untuk
kepentingan studi perilaku konsumen (Schiffman dan Kanuk, 2000,
hal. 100-105) sebagai berikut:
a. Kepribadian ciri inovatif konsumen
xxxiv
Kepribaadian ciri inovatif menggambarkan tingkat
penerimaan konsumen terhadap produk-produk atau jasa baru.
b. Dogmatisme
Dogmatisme adalah sebuah kepribadian ciri yang
mengukur tingkat kekuasaan seseorang dalam menerima segala
sesuatu yang tidak dikenal atau mengenal informasi yang
bertentangan dengan kepercayaan yang dimiliki. Konsumen
yang memiliki tingkat dogmatisme yang tinggi akan menerima
segala sesuatu yang tidak dikenalnya dengan kecurugaan, tidak
yakin dan merasa tidak menyenangkan.
c. Karakter Sosial
Karakter sosial merupakan sebuah kepribadian ciri yang
memiliki arti sebagai inner directedness sampai kepada other-
directedness. Kepribadian yang berkepribadian sebagai inner
directedness akan beriorientasi kepada dirinya dalam membeli
produk dan jasa. Sedangkan, konsumen yang berkepribadian
other-directedness cenderung mempertimbangkan nilai-nilai
yang dianut oleh orang-orang sekelilingnya agar bisa diterima
oleh mereka.
d. Karakteristik Pribadi yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Keputusan membeli dipengaruhi oleh karakteristik pribadi
seperti pekerjaan, situasi ekonomi, dan kepribadian (Engel, F.J.,dkk:
1994).
xxxv
1. Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang
dibelinya.
2. Situasi Ekonomi
Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan
produk.
3. Kepribadian
Kepribadian adalah sebagai pola perilaku konsisten dan
bertahan lama (enduring). Oeh karena itu, variabel kepribadian
bersifat lebih dalam daripada gaya hidup.
e. Dimensi Kepribadian
Sekumpulan riset mengesankan mendukung bahwa lima
dimensi kepribadian mendasari semua dimensi lain (Engel, F.J, dkk:
1994), faktor lima besar yaitu:
a) Ekstraversi
Suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang
senang bergaul banyak bicara dan tegas.
b) Sifat menyenangkan
Suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang
baik hati, kooperatif, dan mempercayai.
c) Sifat mendengarkan kata hati
xxxvi
Suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang
bertanggung jawab, dapat diandalkan, tekun, dan berorientasi
prestasi.
d) Kemantapan emosional
Suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang
tenang, bergairah, terjamin (positif), lawan tegang gelisah,
murung, dan tak kokoh (negatif).
e) Keterbukaan terhadap pengalaman
Suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang
imajinatif, secara artistik peka, dan intelektual.
Pemasar harus mampu memahami dimensi kepribadian karena
memahami dimensi kepribadian maka pemasar dapat
mengkategorikan sasaran pemasarannya ke dalam dimensi-dimensi
kepribadian tersebut dengan demikian perusahaan dapat
menciptakan produk-produk yang sesuai dengan kepribadian
konsumennya.
f. Mengukur Kepribadian
Melakukan pengukuran terhadap kepribadian seseorang
bertujuan untuk dapat mengetahui corak kepribadian secara pasti dan
terinci. Dengan mengetahui corak atau tipe kepribadian seseorang,
berarti pengenalan kita terhadap dirinya menjadi lebih sempurna,
sehingga proses pendidikannya dapat disesuaikan dan lebih lancar.
xxxvii
Cara mengukur/menyelidiki kepribadian ada bermacam-
macam (Koswara : 1991 hal. 10) , antara lain:
1. Observasi
Menilaian kepribadian dengan cara
mengganti/memperhatikan langsung tingkah laku serta kegiatan
yang dilakukan oleh yang bersangkutan, terutama sikapnya,
caranya, bicara, kerja, dan juga hasilnya.
2. Wawancara (Interview)
Menilai kepribadian dengan mengadakan tatap muka dan
berbicara dari hati ke hati dengan orang yang dinilai. Agar
diperoleh hasil yang murni, sebaiknya wawancara dilakukan
secara santai, karena dengan cara ini suasananya menjadi akrab,
pembicaraan saling terbuka, sehingga sesuatu yang diperlihatkan
dan dikatakan orang yang di interview adalah murni.
3. Inventory
Inventory adalah sejenis kuesioner (pertanyaan tertulis)
yang harus dijawab oleh responden secara ringkas, biasanya
mengisi kolom jawaban dengan tanda cek. Inventory yang
terkenal dan banyak digunakan untuk menilai kepribadian
seseorang. Alat tes yang digunakan EPPS, 16 PF
4. Teknik Proyektif
Cara lain mengukur/menilai kepribadian dengan
menggunakan tekhnik proyektif. Si anak/orang yang dinilai akan
xxxviii
memproyeksikan pribadinya melalui gambar atau hal-hal lain
yang dilakukannya. Tes uang digunakan adalah tes Rorschach,
TAT, DAM.
5. Biografi dan Autobiografi
Riwayat hidup yang ditulis orang lain (biografi) dan ditulis
sendiri (authobiografi) dapat juga untuk menilai kepribadian.
Sejenis authobiografi yang paling sederhana dapat dibuat oleh
murid-murid dengan judul tulisan pengalaman yang tak
terlupakan atau cita-citaku setelah tamat sekolah dan lain
sebagainya.
6. Catatan Harian
Catatan harian seseorang berisikan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan sehari-hari, dapat juga dianalisis dan dijadikan bahan
penelitian kepribadian seseorang.
2) Kepercayaan
a. Pengertian Kepercayaan
Kepercayaan merupakan hal yang penting bagi sebuah
komitmen atau janji dan komitmen hanya dapat direalisasikan jika
suatu saat nanti.
Menurut Morgan dan Hunt (1994) menjelaskan beberapa
manfaat dari adanya kepercayaan:
xxxix
a) Kepercayaan dapat mendorong pemasar untuk berusaha
menjaga hubungan yang terjalin dengan kerjasama dengan rekan
perdagangan.
b) Kepercayaan menolak pelihan jangka pendek dan memilih
keuntungan jangka panjang dengan mempertahankan rekan yang
ada.
c) Kepercayaan hanya mendorong pemasar untuk mendatangkan
resiko besar dengan bijaksana karena percaya bahwa rekannya
tidak akan mengambil kesempatan yang dapat merugikan pasar.
Menurut Sumarwan (2004) kepercayaan adalah kekuatan
bahwa suatu produk memiliki atribut tertentu. Kepercayaan biasa
disebut perkaitan objek-atribut (object-attribute lingkage), yaitu
kepercayaan konsumen tentang kemungkinan adanya hubngan antara
sebuah objek dengan atributnya yang relevan.
Mowen dan Minor (2002) mendefinisikan kepercayaan
konsumen sebagai semua pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen,
dan semua kesimpulan yang dibuat oleh konsumen tentang objek,
atribut, dan manfaatnya.
Doney dan Canon dalam Aydin dan Ozer (2005) menyatakan
bahwa kepercayaan merupakan suatu proses menghitung (calculative
process) antara biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh.
Pelayanan yang diterima sekarang akan berlanjut ke depannya,
sehingga service quality berpengaruh positif terhadap trust.
xl
Kepercayaan (trust) menurut Sheth dan Mittal (dalam Ciptono,
2002) merupakan faktor paling krusial dalam setiap relasi, sekaligus
berpengaruh pada komitmen. Trust bisa diartikan sebagai kesediaan
untuk mengandalkan kemampuan, integritas dan motivasi pihak lain
untuk bertindak dalam rangka memuaskan kebutuhan dan
kepentingan seseorang sebagaimana disepakati bersama secara
implisit maupun eksplisit.
Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada
orang lain di mana kita memiliki keyakinan padanya. Kepercayaan
merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh situasi seseorang
dan konteks sosialnya. Ketika seseorang mengambil suatu
keputusan, ia akan lebih memilih keputusan berdasarkan pilihan dari
orang- orang yang lebih dapat ia percaya dari pada yang kurang
dipercayai (Moorman, 1993).
Dalam teori kepercayaan karya penting James W. Fowler.
Fowler menjelaskan tentang kepercayaan adalah cara seorang pribadi
– atau kelompok – memasuki aneka ragam lapangan daya hidup
yang agak kompleks, yaitu cara ia menciptakan kesatuan dalam
banyak sumber daya dan hubungan yang merupakan bahan baku
hidup kita lewat tindak pemberian arti.
Pada penelitian Maski (2010 : 49) tentang analisis keputusan
nasabah menabung menunjukkan preferensi responden terhadap
kepercayaan menabung pada bank syariah adalah karena didukung
xli
adanya rasa aman menabung dan kepercayaan memudahkan
transaksi. Sehingga kepercayaan dapat diukur dengan menggunakan
indikator adanya rasa aman yang dirasakan nasabah dalam
menabung pada perbankan syariah serta kemudahan dalam
melakukan transaksi. Faktor yang mendukung timbunya kepercayaan
adalah reputasi atau citra bank yang merupakan suatu keunggulan
atau atau atribut yang dapat menjadi daya tarik bagi nasabah.
Reputasi atau citra yang dimiliki oleh perbankan syariah menjadi
penting untuk membangun kepercayaan karena dengan label syariah
akan menimbulkan sikap percaya terhadap profesionalitas perbankan
dalam menjalankan kegiatan operasionalnya.
Dalam penelitian Gounaris dan Venetis (2002) (dalam Rusdin
2004) dikemukakan bahwa kepercayaan merupakan faktor penting
dalam menjalin hubungan secara timbal balik. Di samping itu, secara
empiris dapat diteliti peranan kualitas pelayanan dan keterikatan
pelanggan sebagai penyebab adanya kepercayaan.
Dengan demikian kepercayaan dapat ditinjau sebagai
komponen yang berharga dalam setiap keberhasilan menjalin
hubungan dan lebih jauh berfungsi sebagai upaya untuk mengurangi
risiko serta membangun hubungan jangka panjang dan meningkatkan
komitmen (Rusdin, 2004).
b. Jenis-Jenis Kepercayaan
Kepercayaan yang mewakili asosiasi yang konsumen bentuk di
antara objek, atribut, dan manfaat, didasarkan atas proses
xlii
bembelajaran kognitif. Terdapat tiga jenis kepercayaan menurut
Mowen (2001 : 312), yaitu:
a) Kepercayaan Atribut Objek
Pengetahuan tentang sebuah objek memiliki atribut khusus
yang disebut kepercayaan atribut objek. Kepercayaan atribut
objek menghubungkan sebuah atribut dengan objek, seperti
seseorang, barang atau jasa, melalui kepercayaan atribut objek,
konsumen menyatakan apa yang diketahui tentang sesuatu hal
variasi atributnya.
b) Kepercayaan Manfaat Atribut
Seseorang mencari produk dan jasa yang akan
menyelesaikan masalah dan memenuhi kebutuhannya dengan
kata lain memiliki atribut yang akan memberikan manfaat yang
dapat dikenal. Hubungan antara atribut dan manfaat ini
menggambarkan jenis kepercayaan kedua. Kepercayaan atribut
manfaat merupakan persepsi konsumen tentang seberapa jauh
atribut tertentu menghasilkan, atau memberikan manfaat
tertentu.
c) Kepercayaan Manfaat Objek
Jenis kepercayaan ketiga dibentuk dengan
menghubungkan objek dan manfaatnya. Kepercayaan manfaat
objek merupakan persepsi konsumen tentang seberapa jauh
xliii
produk, orang atau jasa tertentu yang akan memberikan manfaat
tertentu.
Gambar 2.1 pembentukan kepercayaan di antara objek, atribut, dan manfaat
(Sumber: Mowen dan Minor, 2002)
Kepercayaan konsumen (consumen belifes) adalah semua
pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan semua kesimpulan
yang dibuat konsumen tentang objek, atribut, dan manfaatnya. Objek
(objects) dapat berupa produk, orang, perusahaan, dan segala sesuatu
di mana seseorang memiliki kepercayaan dan sikap. Atribut
(atributes) adalah karakteristik atau fitur yang dimiliki atau tidak
dimiliki oleh objek. Terdapat dua atribut luas yang telah
diidentifikasikan. Atribut intrinsik adalah segala sesuatu yang
Atribut kepercayaan Atribut-Manfaat Manfaat
Objek
Kendaraan
Roda
Empat
e
Kendaraan
Sport
serbaguna
Kendaraan
Jalan
pedesaan
Keperecaya
an objek-
manfaat
Kepercayaan
objek-atribut
xliv
berhubungan dengan sifat aktual produk, atribut ekstrinsik adalah
segala sesuatu yang diperoleh dari aspek eksternal produk, seperti
nama merek, kemasan, dan label. Manfaat (benefit) adalah hasil
positif yang diberikan atribut kepada konsumen. (Paul S. Dick dan
Arun K. Jain, Vol. 5, 1994, hal 28-35)
3) Teori Preferensi
a. Pengertian Preferensi
Preferensi konsumen merupakan suatu tindakan konsumen
dalam memilih suatu barang sesuai dengan tingkat kebutuhan.
Preferensi dapat terbentuk melalui pola pikir konsumen yang
didasari oleh beberapa alasan, antara lain, (Bilson Simamora, 2003:
87):
a) Pengalaman yang diperolehnya
Konsumen merasakan kepuasan dalam membeli produk
dan merasakan kecocokan dalam mengkonsumsi produk yang
dibelinya, maka konsumen akan terus-menerus menggunakan
produk tersebut
b) Kepercayaan turun-temurun
Kepercayaan ini dikarenakan kebiasaan dari keluarga
menggunakan produk tersebut, setia terhadap produk yang
selalu dipakainya karena manfaat dalam pemakaian produk
tersebut, sehingga konsumen memperoleh kepuasan dan manfaat
dari produk tersebut.
xlv
Preferensi konsumen dapat diketahui dengan mengukur
tingkat kegunaan atau nilai penting pada setiap produk atau jasa.
Penilaian terhadap produk atau jasa menggambarkan sikap
konsumen terhadap produk atau jasa tersebut, sehingga dapat
mencerminkan preferensi konsumen dalam menggunakan atau
mengkonsumsi suatu produk atau jasa. Menurut Simamora (2003:
88), ada beberapa langkah yang harus dilalui sampai konsumen
membentuk preferensi, yaitu :
a. Diasumsikan bahwa konsumen melihat produk sebagai
sekumpulan atribut, konsumen yang berbeda memiliki persepsi
yang berbeda tentang atribut apa yang relevan.
b. Tingkat kepentingan atribut berbeda-beda sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan masing-masing, konsumen memiliki
penekanan yang berbeda-beda dalam atribut apa yang paling
penting.
c. Konsumen mengembangkan sejumlah kepercayaan tentang letak
produk pada setiap atribut.
d. Tingkat kepuasan konsumen terhadap produk akan beragam
sesuai dengan perbedaan atribut.
e. Konsumen akan sampai pada sikap terhadap merek yang berbeda
melalui prosedur evaluasi.
Setiap individu memiliki preferensi dalam menentukan
berbagai pilihan untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam melakukan
xlvi
pemenuhan kebutuhan, konsumen pasti memiliki kendala-kendala
yang dihadapinya seperti pendapatan yang dimiliki, waktu, selera,
dan kendala lainnya.
Setiap individu memiliki keinginan untuk memenuhi
kebutuhannya sehari-hari, bahkan kebutuhan yang diinginkan
melebihi batas kemampuan yang dimiliknya. Kebatasan tersebut
merupakan kendala yang dihadapi oleh masing-masing individu
yakni dari segi pendapatan. Hal tersebut merupakan suatu
permasalahan bagi individu dalam menentukan pilihan untuk
memenuhi kebutuhannya, karena individu memiliki perilaku dan
preferensi yang berbeda.
Perilaku konsumen merupakan tingkah laku konsumen di
pasaran dalam menetukan pilihan (preferensi) terhadap barang yang
akan di belinya. Perilku konsumen terjadi karena pendapatan yang
terbatas, sedangkan keinginan untuk melakukan konsumsi tidak
terbatas. Hal ini menyebabkan konsumen harus lebih selektif lagi
dalam memilih barang sesuai dengan keinginan, kemampuan dalam
membeli barang dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
Menurut Karim (2014 : 52 - 53), terdapat tiga sifat dasar yang
berhubungan dengan pilihan rasional terhadap preferensi dalam
membuat atau menyusun semua rangking, kondisi atau situasi mulai
dari yang paling disukai hingga yang paling tidak disukai, yaitu :
xlvii
1. Kelengkapan ( completeness )
Jika A dan B adalah dua kondisi, maka tiap orang harus bisa
menspesifikasikan : A lebih disukai dari pada B, atau
sebaliknya, atau sama-sama disukai.
2. Transitivitas ( transitivity )
Jika seseorang mengatakan bahwa dia lebih suka A dari pada B,
dan B lebih disukai dari pada C, maka dia harus lebih menyukai
A dari pada C.
3. Kontinuitas ( continuity )
Jika seseorang mengatakan A lebih disukai daripada B, maka
situasi yang mirip dengan A harus lebih disukai dari pada B.
Salah satu untuk memahami perilaku konsumen yaitu
preferensi konsumen, yang bertujuan untuk menggambarkan alasan-
alasan mengapa orang lebih suka terhadap suatu barang daripada
barang lain.
Preferensi adalah kemampuan dalam memilih dengan cara
mengurutkan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari
mengkonsumsi sekelompok barang yang berbeda.
b. Preferensi Menabung
a) Preferensi Menabung Menurut Ekonomi Konvensinal
Dalam ekonomi konvensional, kosumen diasumsikan
selalu bertujuan untuk memperoleh kepuasan (utility) dalam
kegiatan konsumsinya. Dalam konteks ekonomi, utilitas
memiliki kecenderungan dalam preferensi konsumen untuk
xlviii
mencukupi kebutuhan hidup dalam jangka panjang maupun
jangka pendek. Dugaan Keynes mengenai fungsi konsumsi yang
berkaitan dengan kegiatan menabung adalah Keynes menduga
bahwa ada kecenderungan mengkonsumsi marginal, terdapat
rasio konsumsi terhadap pendapatan, dan pendapata merupakan
determinasi sehingga tingkat bunga terhadap pengeluaran
individu dari pendapatannya bersifat tidak penting (Mankiw,
2007 : 447). Namun demikian dugaan Keynes yang
menghubungkan konsumsi dan pendapatan saat ini memiliki
hubungan yang tidak utuh dikarenakan ketika seseorang
memutuskan berapa banyak mengkonsumsi dan berapa banyak
yang ditabung, mereka mempertimbangkan masa kini dan masa
depan. Sehingga seseorang perlu membuat tradeoff agar dapat
memperkirakan pendapatan yang akan diterima di masa depan
(Mankiw, 2007 : 450).
b) Preferensi Menabung Menurut Ekonomi Islam
Memilih untuk memperoleh kepuasaan (utility) dalam
kegiatan konsumsinya. Sedangkan berbeda dengan ekonomi
islam, dimana yang menjadi tujuan dari kegiatan konsumsinya
adalah kecenderung untuk mendapatkan kemaslahatan.
Kandungan maslahah tersebut terdiri dari manfaat dan berkah,
dimana yang berarti manfaat terdiri dari (Al-Arif, 2011 :156 -
157):
xlix
a. Manfaat material, adalah berupa diperolehnya tambahan
harta atau kekayaan bagi konsumen sebagai akibat
pembelian suatu barang dan jasa. Manfaat fisik dan psikis,
adalah berupa terpenuhinya kebutuhan fisik atau psikis
manusia.
b. Manfaat intelektual, adalah berupa terpenuhinya kebutuhan
akal manusia ketikaa ia mengkonsumsi suatu barang atau
jasa.
c. Manfaat terhadap lingkungan, adalah berupa eksternalisasi
positif dari konsumsi suatu barang atau jasa yang dapat
dirasakan oleh sekitarnya.
d. Manfaat jangka panjang, adalah dengan terpenuhinya
kebutuhan duniawi jangka panjang.
c) Perbedaan Preferensi Konvensional dan Ekonomi Islam
Dalam preferensi, konsumen lebih menyukai barang-
barang tertentu dibanding dengan barang-barang lain. Ada tiga
asumsi dalam preferensi, yaitu:
1. Komplit/kelengkapan, konsumen mengetahui nilai utilitas
dari semua pilihan yang diinginkannya.
2. Transitif/konsisten, konsumen selalu konsisten
dalammembuat suatu pilihan antara berbagai kombinasi
barang yang ada.
l
3. Lebih banyak lebih disukai (tanpa kepuasan), konsumen
tidak merasa puas sepenuhnya meskipun sudah memperoleh
semua barang kebutuhanya.
Tetapi dalam ekonomi islam, hal tersebut bertentangan
dengan asumsi konvensional. Penelitian yang dilakukan oleh
Said Sa’ad Marthon dalam bukunya Ekonomi Islam; Ditengah
Krisis Global menyatakan bahwa sepanjang konsumen dapat
berpegang teguh pada aturan dan kaidah syariah dalam
berkonsumsi, maka konsumen dikatakan sebagai rasional
(kecerdasan).
Ada beberapa aturan yang dijadikan sebagai pegangan
untuk mewujudkan rasionalitas dalam berkonsumsi, yaitu:
1. Tidak boleh hidup bermewah-mewah.
2. Larangan melampaui batas, berlebih-lebihan (tidak
proporsional) dan orang yang tidak cerdas, dimana
melakukan perbuatan yang bertentangan dengan Syariah.
3. Keseimbangan dalam berkonsumsi.
4. Larangan berkonsumsi atas barang dan jasa yang
membahayan.
Dari penjelasan di atas dapat dibedakan bahwa preferensi
dalam ekonomi konvensional lebih mengutamakan pencapaian
kepuasan dalam hal mengkonsumsi suatu barang. Sedangkan
dalam ekomoni Islam menganjurkan untuk mengkonsumsi
li
sesuatu secara tidak berlebih-lebihan, dalam artian memakai
sesuatu barang yang benar-benar dibutuhkan, bukan semata
karena keinginan.
2. Produk Perbankan Syariah
a. Pengertian Perbankan Syariah
Bank islam berarti bank yang tata cara beroperasinya didasarkan
tata cara bermuamalat secara islam, yakni mengacu kepada ketentuan-
ketentuan Al-Qur’an dan Hadist. Sedangkan “Muamalat” adalah
ketentuan-ketentuan yang yang mengatur hubungan manusia dengan
manusia, baik hubungan pribadi maupun perorangan dengan
masyarakat (Abdul Wahaf Khailaf, 1983, hal.46). Menurut UU No. 21
tahun 2008 pasal 1 ayat (1) Perbankan Syariah adalah segala sesuatu
yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah,
mencangkup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam
melaksanakan kegiatan usaha. Dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang
No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syarah disebut bahwa Bank
Syriah adalah yang menjalankan kegiatan ushanya berdasarkan prinsip
Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan
Bank Pembiayaan Rakyat.
b. Prinsip-Prinsip Perbankan Syariah
Bank syariah dituntut untuk menjalankan kegiatannya
berdasarkan prinsip-prinsip syariah (hukum Islam). Berikut ini
lii
beberapa prinsip-prinsip yang ada dalam bank syariah (Antonio, 2001:
85 - 134):
2) Prinsip titipan atau simpanan (Al-Wadi’ah)
Al-Wadiah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak
ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus
dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki. Secara
umum terdapat dua jenis al-wadiah, yaitu:
a) Wadiah Yad Al-Amanah (Trustee Depository)
Yaitu akad penitipan barang/uang dimana pihak penerima
titipan tidak diperkenankan menggunakan barang/uang yang
dititipkan dan tidak bertanggung jawab atas kerusakan atau
kehilangan barang titipan yang bukan diakibatkan perbuatan
atau kelalaian penerima titipan. Adapun aplikasinya dalam
perbankan syariah berupa produk safe deposit box.
b) Wadiah Yad adh-Dhamanah (Guarantee Depository)
Merupakan akad penitipan barang/uang dimana pihak
penerima titipan dengan atau tanpa izin pemilik barang/uang
dapat memanfaatkan barang/uang titipan dan harus bertanggung
jawab terhadap kehilangan atau kerusakan barang/uang titipan.
Semua manfaat dan keuntungan yang diperoleh dalam
penggunaan barang/uang titipan menjadi hak penerima titipan.
Prinsip ini diaplikasikan dalam produk giro dan tabungan.
liii
3) Prinsip Bagi Hasil
b) Mudharabah
Mudharabah atau penanaman modal adalah penyerahan
modal uang kepada orang yang berniaga sehingga ia
mendapatkan presentase keuntungan (Al-Mushlih dan Ash-
Shawi, 2004). Berdasarkan kewenangan, prinsip mudharabah
dapat diklasifikasikan menjadi dua bentuk, yaitu:
a. Mudharabah Mutlaqah, yaitu bentuk kerjasama antara
shahibul maal dan mudharib yang cakupannya sangat luas
dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan
daerah bisnis. Penerapan mudharabah mutlaqah dapat
berupa tabungan dan deposito sehingga tedapat dua jenis
penghimpunan dana yaitu: tabungan mudharabah dan
deposito mudharabah.
b. Mudharabah Muayyadah, yaitu yaitu bentuk kerjasama
antara shahibul maal dan mudharib di mana mudharib
memberikan batasan kepada shahibul maal mengenai
tempat, cara dan obyek investasi.
c) Musyarakah
Musyarakah merupakan akad bagi hasil ketika dua atau
lebih pengusaha pemilik dana/modal bekerja sama sebagai
mitra usaha, membiayai investasi usaha baru atau yang sudah
berjalan. Mitra usaha pemilik berhak ikut serta dalam
liv
manajemen perusahaan, tetapi tidak merupakan keharusan.
Para pihak dapat membagi pekerjaan mengelola usaha sesuai
kesepakatan dan mereka juga meminta gaji/upah untuk tenaga
dan keahlian untuk usaha tersebut.
4) Prinsip Jual Beli
Jual beli (buyu’, jamak dari ba’i) atau perdagangan atau
perniagaan atau trading secara erminologi fikih Islam berarti tukar
menukar harta atas dasar saling ridho (rela), atau memindhkan
kepemilikan dengan imbalan pada suatu yang diizinkan (Santoso,
2003). Implikasinya berupa:
a. Murabahah, yaitu istilah dalam fikih Islam yang berarti suatu
bentuk jual beli tertentu ketika penjual menyatakan biaya
perolehan barang, meliputi harga barang dan biaya-biaya yang
lain yang dikeluarkan untuk memperoleh barang tersebut, dan
tingkat keuntungan (margin) yang diinginkan.
b. Salam, merupakan bentuk jual beli dengan pembayaran di muka
dan penyerahan barang di kemudian hari (advanced payment
atau forward buying atau future sales) dengan harga, spesifikasi,
jumlah, kualitas, tanggal dan tempat penyerahan yang jelas,
serta disepakati sebelumnya dalam perjanjian.
c. Istisna’, adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan
pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan
lv
tertentu yang disepakati antara kedua belah pihak Mustashni’
(pembeli) dan Shani’ (penjual).
d. Ijarah wa iqtina’ (sewa beli) adalah bentuk akad turunan dan
kombinasi antara sewa menyewa dan jual beli.
5) Prinsip Sewa (Al-Ijarah)
Sewa atau ijarah adalah akad yang dilakukan atas dasar suatu
manfaat imbalan imbalan jasa. Dalam implikasi akad ijarah bisa
diaplikasikan dalam dua bentuk meliputi: (1) Ijarah; (2) Ijarah
Muntahiya Bittamlik merupakan transaksi sewa dengan perjanjian
untuk menjual atau menghibahkan objek sewa di akhir periode
sehingga transaksi diakhiri dengan alih kepemilikan objek sewa.
6) Prinsip Multijasa
Pembiayaan multi jasa merupakan pembiayaan yang
didasarkan atas dasar memberikan jasa baik berupa sewa barang
maupun sewa jasa di mana pihak bank akan memperoleh
kompensasi berup upah atau sewa. Jenis akad yang biasa digunakan
perbankan syariah, yaitu:
a. Al-Wakalah, adalah pelimpahan kekuasaan oleh sau pihak
(muwakil) kepada pihak lain (wakil) daam hal-hal yang boleh
diwakilkan.
b. Al-Kafalah, adalah Jaminan, beban, atau tanggungan yang
diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak ketiga untuk
lvi
memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung
(makful).
c. Al-Hawalah, merupakan pengalihan utang/piutang dari orang
yang berhutang/berpiutang kepada orang lain yang wajib
menaggungnya/menerimanya.
d. Rahn, merupakan limpahan kekuasaan oleh satu pihak kepada
pihak lain (bank) dalam hal yang boleh diwakilkan.
e. Sharf, adalah jual beli suatu valuta dengan valuta lain.
B. Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian menggambarkan pengaruh antara variabel bebas
terhadap variabel terkait, yaitu faktor kepribadian dan faktor kepercayaan
terhadap preferensi memilih produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji
permasalahan tentang keputusan nasabah untuk memilih produk pada
Lembaga Keuangan Syariah di BMT Sumber Usaha Kembangsari Tengaran,
dimana variabel bebas (independent) terdiri dari faktor kepribadian nasabah
(X1) dan kepercayaan nasabah (X2), sedangkan variabel terkait (dependent)
adalah preferensi memilih produk (Y). Untuk memperjelas variabel yang
mempengaruhi nasabah memilih produk Lembaga Keuangan Syariah di BMT
Sumber Usaha Kembangsari, Tengaran penulis membuat kerangka penelitian
sebagai berikut:
Dari hasil analisis penelitan yang telah dilakukan oleh peneliti lain serta
penjabaran tentang teori-teori mengenai masing-masing variabel dan
lvii
hubungannya, maka dapat dirumuskan suatu kerangkan penelitian sebagai
berikut:
Gambar 2.2
Kerangka Penelitian
C. Hipotesis
Penelitian yang menggunakan hipotesis adalah penelitian dengan
pendekatan ilmiah, sedangkan yang tidak menggunakan hipotesis adalah riset
dengan menggunakan pendekatan naturalis. Ada beberapa sumber yang
menyebutkan pengertian hipotesis, yaitu
1. F.M, Andrews, et al, L. (2011) menyebutkan bahwa hipotesis merupakan
suatu jawaban bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian
sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
2. J.W, Buckley et al. M.H (2006) mendefinisikan bahwa hipotesis adalah
suatu bentuk pernyataan yang sederhana mengenai harapan peneliti akan
berhubungan antara variabel-variabel dalam suatu masalah untuik diuji
dalam penelitian.
3. Kelinger (2006) mendefinisikan hipotesis adalah pernyataan dugaan
tentang hubungan antara dua variabel atau lebih.
Kepribadian
Nasabah
Kepercayaan
Nasabah
Preferensi memilih
produk lembaga
keuangan syariah
(LKS)
lviii
Berdasarkan tinjauan dan kajian terhadap penelitian terdahulu yang
relevan, maka hipotesis yang akan diujikan kebenarannya secara empiris
adalah :
1. Faktor kepribadian nasabah terhadap preferensi memilih produk
lembaga keuangan syariah (LKS)
Penelitian yang dilakukan oleh Himyar Pahrizal, Ubud Salim, dan
Umar Nimran (2010) menunjukkan faktor kepribadian tidak berpengaruh
signifikan tehadap keputusan nasabah Bank Mandiri Syariah di Sumatera
Barat.
Berbeda halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Dwita
Darmawati dan Bambang Subekti (2007) dalam faktor kepribadian
yang menyatakan secara parsial berpengaruh tehadap keputusan
pembelian Shar’E di Bank Muamalat Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka penulis mengajukan
hipotesis sebagai berikut;
H1 = faktor kepribadian nasabah berpengaruh positif terhadap
preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS)
2. Faktor kepercayaan nasabah terhadap prefrensi memilih produk
lembaga keuangan syariah (LKS)
Penelitian yang dilakukan oleh Alfi (2015) menunjukkan faktor
yang mempengaruhi kepercayaan menunjukkan pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap preferensi menabung pada perbankan syariah.
Lain halnya yang dilakukan oleh Mustakin Muchlis (2013) dalam faktor
lix
kepercayaan dengan penelitian antara memilih bank syariah vs
konvensional, tidak berpengaruh secara signifikan tehadap bank syariah.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, hipotesisnya sebagai berikut:
H2 = faktor kepercayaan nasabah berpengaruh positif terhadap
preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS)
Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
sebagai berikut:
Tabel 2.2
Hipotesis Penelitian
H1 Faktor kepribadian nasabah berpengaruh positif terhadap preferensi
memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS)
H2 Faktor kepercayaan nasabah berpengaruh positif terhadap preferensi
memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS)
lx
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian menggunakan metode kuantitatif yaitu suatu metode
yang menguraikan secara mendetail tentang suatu yang menjadi objek
penelitian. Penelitian oleh Rahayu (2015) menurut Sulianto (2005 : 2)
metode kuantitatif adalah semua data yang dinyatakan dalam bentuk angka.
Penghitungan dari metode ini yaitu berdasarkan dari kuesioner yang
diberikan kepada responden. Dari hasil skor atau nilai tersebut kemudian
dianalisis dengan menggunakan bantuan SPSS untuk membuktikan adanya
hubungan antara variabel-variabel penelitian.
B. Lokasi dan Waktu penelitian
Pelaksanaan pencarian data dalam pembuatan skripsi ini adalah
bertempat di Lembaga keuangan syariah (LKS) di BMT Sumber Usaha,
Kembangsari, Tengaran, Kab.Semarang beralamatkan di Komplek Ruko
Ruko Pasar Kembangsari – Tengaran 50775 Ph. (0298) 326555.
Waktu penelitian dimulai pada tanggal 30 September 2015 sampai
November 2015.
C. Populasi dan sampel
1. Populasi
Yang disebut dengan populasi adalah keseluruhan wilyah objek
dan subyek penelitian yang ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik
kesimpulan oleh peneliti. Totalitas dari objek dan subyek penelitian
lxi
yang digunakan peneliti tentunya yang memiliki hubungan atau
memenuhi syarat-syarat tertentu dengan masalah yang akan dipecahkan
(Bawono, 2006 : 28). Populasi yang dilakukan dalam sampel ini adalah
nasabah BMT Sumber Usaha Kembangsari Tengaran dengan jumlah
8.155 nasabah.
2. Sampel
Sedangkan sampel adalah objek atau sunyek penelitian yang
dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi. Hal ini dilakukan
guna menghemat waktu dan biaya. Adapun tehnik untuk menentukan
jumlah sampel adalah dengan rumus:
𝑠 = 𝑃
𝑃. 𝑒2 + 1
Keterangan :
s : Sampel
P : Populasi
e : Error atau tingkat kesalahan yang diyakini
Dari 8.155 nasabah, peneliti akan mengambil 100 orang sebagai
sampel, dengan perhitungan berikut:
𝑠 = 𝑃
𝑃. 𝑒2 + 1
𝑠 = 8155
8155. 0,12 + 1
𝑠 = 8155
8155.0,01 + 1
𝑠 = 8155
81.55 + 1
lxii
𝑠 = 98,7 𝑎𝑡𝑎𝑢 98
Setelah jumlah sampel diketahui, langkah selanjutnya adalah menentukan
teknik yang digunakan untu mengambil sampel. Dalam penelitian ini,
peneliti mengambil teknik accidential sampling, yaitu agar penelitian
lebih memperoleh responden (sampel) penelitian yang relevan dan
memenuhi syarat data yang diharapkan (Supardi, 2005: 115).
D. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan
oleh peneliti dalam memperoleh data yang akan dianalisis atau diolah untuk
menghasilkan suatu kesimpulan. Metode yang digunakan penulis dalam
penelitian ini adalah:
1. Sumber dan Jenis Data
a. Data Primer
Data Primer yang dilakukan oleh Bawono (2005 : 26) adalah
pengambilan data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dari
lapangan. Adapun metode yang digunakan untuk memperoleh data
primer anatara lain: wawancara (interview), pengamatan (observasi),
angket (questioner).
b. Data Sekunder
Data skunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh
organisasi yang bukan pengolahnya. Data skunder dapat peroleh dari
jurnal, majalah, buku, dan statistik maupun dari internet. Ketika
peneliti menggunakan data yang diperolehnya dari Badan Pusat
lxiii
Statistik, bisa dikatakan peneliti tersebut menggunakan data skunder
(Bawono, 2006: 30).
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan
oleh peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah
untuk menghasilkan suatu kesimpulan (Bawono, 2006: 30). Adapun
metode yang digunakan untuk memperoleh data skripsi ini antara lain:
a. Wawancara (Interview)
Wawancara adalah metode mengumpulkan data dengan jalan
menanyakan langsung kepada seseorang yang dianggap ahli dalam
bidangnya, dan pertanyaan yang diajukan sesuai dengan topik yang
ditentukan dan akan dibahas secara jelas dan terinci. Wawancara
dilakukan pada Bapak Sunarko, SE di BMT Sumber Usaha
Kembangsari, Tengaran guna mendapatkan informasi tentang
nasabah.
b. Angket (Questioner)
Angket atau kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan
kepada objek penelitian yang bersedia memberikan respon sesuai
dengan permintaan peneliti.
c. Studi Kepustakaan
Merupakan metode yang digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan informasi yang relevan dengan topik atau masalah
lxiv
yang sedang diteliti, dan informasi dapat diperoleh melalui laporan
penelitian, karangan ilmiah, tesis dan lain sebagainya.
3. Skala Pengukuran Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan metode survei yang menggunakan daftar pertanyaan
(kuesioner) yang disampaikan langsung kepada responden. Metode
kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada objek
penelitian yang mau memberikan respon sesuai dengan permintaan
pengguna (Bawono, 2006: 29) dalam penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data dengan kuesioner kepada nasabah lembaga keuangan
syariah sebagai responden yang akan menjawab semua item pertanyaan.
Variabel-variabel di atas diukur menggunakan skala likert, yaitu
memberikan ranking terhadap responden bisa berupa preferensi, perilaku
dan sebagainya (Bawono, 2006: 31). Skala likert digunakan untuk
menjawab bagian pernyataan penelitian, kategori skala ini terdiri dari 5
tingkatan.
Tabel 3.1
Pembobotan Nilai Untuk Jawaban Responden pada Quesioner
No Kategori Skala Bobot
1 SS = Sangat Setuju 5
2 S = Setuju 4
3 R = Ragu-Ragu 3
4 TS = Tidak Setuju 2
5 STS = Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Anton Bawono (2006) dengan judul “Multivariate
Analisys dengan SPSS”
lxv
4. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat pengumpulan
data berupa angket kuisioner dengan penilai continuous rating scale.
Kuisioner tersebut terdiri dari empat bagian, yaitu :
a. Bagian pertama berisi tentang identitas responden yang meliputi,
nama, alamat, nomor telepon, usia, jenis kelamin, pengahasilan, dan
pekerjaan.
b. Bagian kedua berisi tentang pertanyaan seputar variabel-variabel
yang telah ditentukan, dengan kerangka sebagai berikut:
Tabel 3.2
Indikator Variabel Dependen dan Variabel Independen
Variabel Sub Variabel No Indikator
Kepribadian
nasabah
(Engel, F.J.,
dkk)
Pekerjaan
(Job)
1. Lokasi pekerjaan yang
dekat dengan BMT Sumber
Usaha.
Situasi
Ekonomi
(Economy
Situation)
2. Kebutuhan ekonomi yang
masih kurang.
Kepribadian
(Personality)
3. Beragama Islam.
4. Tidak mengandung adanya
ungsur riba dalam produk.
5. Lingkungan yang mayoritas
muslim.
Kepercaya-
an nasabah
(Maski,2010:
49)
Aman 6. Terasa aman dalam
menabung.
Transaksi 7. Kemudahan dalam
bertransaksi.
8. Transaksi yang tidak
berbelit-belit.
Citra Positif 9. Adanya citra positif dalam
produk di BMT Sumber
Usaha
Profesional 10. Pelayanan yang dikelola
secara profesional.
lxvi
Preferensi
memilih
produk
lembaga
keuangan
syariah
(LKS)
(Bilson
Simamora,
2003: 87)
Pengalaman 11. Puas dalam produk di BMT
Sumber Usaha.
12. Terdapat kecocokan dalam
menkonsumsi produk yang
dibeli.
13. Sulit pindah dari BMT
Sumber Usaha
Kepercayaan
turun-
temurun
14. Terus-menerus dalam
menggunakan produk di
BMT Sumber Usaha.
15 Terdapat manfaat dari
produk yang pilih.
E. Metode Analisis
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data
kuantitatif, dengan langkah sebagai berikut :
1. Uji Instrumen
a. Uji Reliabilitas
Analisis ini dipakai untuk mengetahui sejauh mana
pengukuran data dapat memberikan hasil relatif konsisten atau tidak
berbeda jika diukur ulang pada subyek yang sama, sehingga dapat
diketahui konsistensi atau keterandalan alat ukur (kuisioner). Pada
prinsip nya uji reliabilitas digunakan untuk menguji data yang kita
peroleh sebagai misal hasil dari jawaban kuisioner yang dibagikan.
Suatu kuisioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban sesorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Teknik yang digunakan dalam pengukuran reliabilitas ini adalah
teknik cronbach alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai
cronbach alpha lebih besar dari 0,6 (Bawono, 2006: 63-64).
lxvii
b. Uji Validitas
Analisis ini dipakai untuk mengukur seberapa cermat suatu test
melakukan fungsi ukurnya atau telah benar-benar dapat
mencerminkan variabel yang diukur Uji validitas digunakan untuk
mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuisioner
dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner tersebut mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut
(Bawono, 2006: 68).
Uji validitas dari penelitian ini digunakan untuk
mengungkapkan apakah pertanyaan pada kuisioner tersebut sahih atau
tidak dengan cara menentukan korelasi antara score butir pertanyaan
dengan total score-nya. Signifikan atau tidaknya penelitian ini dapat
dilihat pada kolom atau baris total score, jika pada kolom atau baris
tersebut masing-masing total butir pertanyaan mnghasilkan tanda
bintang, berarti data tersebut signifikan. Tanda bintang ada dua
kemungkinan (Bawono, 2006: 76):
1) Kalau berbintang satu itu berarti korelasi signifikan pada level 5%
(0,05) untuk dua sisi
2) Kalau berbintang dua itu berarti korelasi signifikan pada level 1%
(0,01) untuk dua sisi
lxviii
2. Uji Hipotesis
a. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dilakukan
dalam proses analisis regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi
klasik diharapkan dapat dihasilkan model regresi yang handal sesuai
dengan BLUE (Best Linier Unbiased Estimator), yang menghasilkan
model regresi yang tidak biasdan handal sebagai penaksir.
Pelanggaran terhadap asumsi klasik berarti model regresi yang
diperoleh tidak banyak bermanfaat dan kurang valid. Di samping itu
uji asumsi klasik berguna untuk melengkapi uji statistik yang telah
dilakukan yaitu uji f, t dan determinasi (Bawono, 2006: 115). Uji
asumsi klasik terdiri dari:
1) Uji Multicollinearity
Multicollinearity adalah situasi di mana terdapat korelasi
variabel-variabel bebas di antara satu dengan yang lainnya.
Masalah multikolinearitas yang serius dapat mengakibatkan
berubahnya tanda dari parameter estimasi (Bawono, 2006: 115).
Untuk uji Multicollinearity ini peneliti menggunakan
metode VIF (Varian Inflation Factor) dan nilai tolerance. Kedua
nilai VIF dan tolerance ini, nilainya berlawanan, kalau
tolerancenya besar maka VIF nya kecil dan sebaliknya. Nilai VIF
tidak boleh lebih besar dari 5 (lima), jika lebih maka bisa dikatakan
ada gejala multicollinearity, dan sebaliknya jika nilai VIF lebih
lxix
kecil dari 5 maka tidak ada gejala multicollinearity. Demikian juga
dengan nilai tolerance nya berarti sebaliknya (Bawono, 2006: 123).
2) Uji Heteroscendasticity
Heteroskedastisitas terjadi apabila varian dari variabel
penggau tidak sama untuk semua observasi, akibat yang timbul
apabila terjadi heteroskendastisitas adalah penaksir tidak bias tetapi
tidak efesien lagi baik dalam sampel besar maupun sampel kecil,
serta uji t-testdan f-test akan menyebabkan kesimpulan yang salah
(Bawono, 2006: 133). Dalam penelitian ini, metode yang
digunakan untuk uji heteroskedastisitas adalah metode white test.
Uji ini dilakukan dengan meregresi residual kuadrat (Ui2) dengan
variabel bebas dan perkalian variabel bebas. Apabila χ2 hitung < χ
2
tabel, maka hipotesis adanya heteroskedastisitas dalam model
ditolak (Bawono, 2006: 145).
3) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah variabel
independen dan variabel dependen dalam model regresi memiliki
distribusi normal atau tidak. Ada beberapa cara untuk mengujinya,
salah satunya dengan analisa grafik. Dengan metode grafik kita
dapat melihat data yang digunakan memberikan distribusi normal
atau tidak dengan melihat grafik histogram dan normal probability
plot (Bawono, 2006: 174).
lxx
4) Uji Linieritas
Pengujian linearitas digunakan untuk menguji apakah
spesifikasi model yang digunakan tepat atau lebih baik dalam
spesifikasi model bentuk lain. Spesifikasi model dapat berupa
linier, kuadratik atau kubik. Untuk melihat spesifikasi model yang
tepat, salah satunya dengan uji langrange multiplier. Uji ini
bertujuan untuk mendapatkan nilai X2, untuk mendapatkan nilai X
2
dengan cara mengalihkan jumlah data observasi dikalikan dengan
R2 atau n * R
2 (Bawono, 2006: 179).
b. Uji Regresi Berganda
Regresi ini digunakan untuk menganalisa data yang bersifat
multivariate. Analisa ini digunakan untuk meramalkan nilai variabel
dependen (Y), dengan variabel independen yang lebih dari satu
(minimal dua), sehingga analisa regresi berganda sering disebut juga
analisa multivariate, karenavariabel yang mempengaruhi anak
turunnya variabel dependen (Y) lebih dari satu variabel independen
(X). Sehingga regresi berganda ini lebih real dengan kenyataan
dilapangan, bahwa sesuatu hal pasti dipengaruhi oleh banyak hal.
Sedangkan untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan
fungsional atau hubungan kausal antara beberapa variabel independen
(X1, X2,....) mempengaruhi variabel dependen (Y) dapat dilakukan
dengan uji statistik. Persamaan regresi berganda dapat berupa sebagai
berikut (Bawono, 2006: 85):
lxxi
Y = β0 + β1X1+ β2X2+ e
Dimana :
Y : Preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS)
Βo : konstanta dari persamaan regresi
β1 : Koefisien dari variabel independen X1 (Kepribadian nasabah)
β2 : Koefisien dari variabel independen X2 (Kepercayaan nasabah)
X1 : Kepribadian nasabah
X2 : Kepercayaan nasabah
e : residual atau prediction error
c. Uji Statistik
Uji statistik ini digunakan untuk melihat tingkat ketepatan atau
keakuratan dari suatu fungsi atau persamaan utuk menaksir dari data
yang kita analisa (Bawono, 2006: 88). Uji statistik ini dapat dilihat
dari nilai:
1. Uji ttest (uji secara individu)
Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi
variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara
individu atau sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan secara
parsialatau idividu, dengan menggunakan uji t statistik untuk
masing-masing variabel bebas, dengan tingkat kepercayaan
tertentu. Langkah-langkah pengujiannya:
lxxii
a) Menentukan hipotesis
Ho : β1 = 0, artinya variabel independen tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen. Ho : β1 ≠ 0, artinya variabel
independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
b) Menentukan t tabel
Untuk menentukan t table dengan menggunakan tingkat α 5%
dan derajat kepercayaan (dk) = α/2, n-k.
Dimana :
n : jumlah data
k : jumlah variable
c) Pengambilan keputusan
Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima, artinya tidak ada
pengaruh yang signifikan.
Jika t hitung ≥ t tabel maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh
yang signifikan.
Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah :
a. Ho : variabel-variabel bebas kepribadian nasabah dan
kepercayaan nasabah tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terikat (preferensi memilih
produk lembaga keuangan syariah (LKS)).
b. Ha : variabel-variabel bebas kepribadian nasabah dan
kepercayaan nasabah mempunyai pengaruh yang
lxxiii
signifikan terhadap variabel terikat (preferensi memilih
produk lembaga keuangan syariah (LKS)).
Dasar pengambilan keputusan adalah dengan
menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu:
a. Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho
diterima dan Ha ditolak.
b. Apabila angka probabilitas signifikansi <0,05, maka Ho
ditolak dan Ha diterima.
2. Uji Ftest (uji secara serempak)
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa
jauh semua variabel X1,2,3.... (independen) secara bersama-sama
dapat mempengaruhi variabel Y (dependen) (Bawono, 2006: 91).
Langkah pengujiannya adalah:
a. Menentukan hipotesis
Ho: β1, β2, .... βn = 0, artinya variabel independen secara
bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Ho: β1, β2, .... βn ≠ 0, artinya variabel independen secara
bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
b. Menentukan F table
Untuk memperoleh F tabel digunakan taraf signifikasi α =
5% dan derajat kebebasan (dk) = (n – k).
c. Mencari F hitung dengan rumus
f = R2 / (k − 1)
1 − R2 / (n − k)
lxxiv
Dimana:
R2 = koefisien determinasi
K = jumlah variabel independen
N = jumlah sampel
d. Pengambilan keputusan
Jika f hitung < f tabel, maka Ho ditolak artinya ada pengaruh
yang signifikan antara variabel independen secara bersama-
sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Jika f hitung
> f tabel, maka Ho ditolak artinya ada pengaruh yang
signifikan antara variabel independen secara bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel dependen (Y).
3. Uji R2 (koefisien determinasi)
Koefisien determinasi (R2) menunjukan sejauh mana
tingkat hubungan antara variabel dependen dengan variabel
independen, atau sejauh mana kontribusi variabel mempengaruhi
variabel dependen (Y) (Bawono, 2006: 92).
Ciri-ciri nilai R2 adalah:
a. Besarnya nilai kefisien determinasi terletak antara 0 sampai
dengan 1, atau (0 ≤ R2 ≤ 1).
b. Nilai 0 menunjukan tidak adanya hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen.
c. Nilai 1 menunjukan adanya hubungan yang sempurna antara
variabel independen dengan variabel dependen.
lxxv
d. Menghitung koefisien determinasi (R2) untuk menilai
besarnya sumbangan atau kontribusi variabel independen
(X1,2,3,...) terhadap nilai variabel dependen (Y).
F. Model Penelitian
Dengan variabel dependen preferensi memilih produk dan variabel
independen kepribadian dan kepercayaan, maka persamaan Regresinya
sebagai berikut:
Preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS)
(Y) = β0 + β1KP + β2BI
Dimana:
Y : Estimasi variabel dependen
β0 : Konstan dari persamaan regresi
β1 : Koefisien dari variabel independen kepribadian nasabah
β2 : Koefisien dari variabel independen kepercayaan nasabah
G. Alat Analisis
Menurut pendekatan analisis data yang akan digunakan, penelitian
ini akan menggunakan metode kuantitatif. Dimana penulis akan berusaha
menekankan analisisnya pada data-data yang diolah dengan metode statistik
kemudian hasilnya akan disajikan secara sistematik, sehingga dapat lebih
mudah untuk dipahami dan disimpulkan, kemudian data hasil pengolahan
statistik akan dijabarkan secara deskriptif.
Olah data menggunakan aplikasi IBM SPSS statistic version 20.
SPSS merupakan sebuah program komputer statistik yang berfungsi untuk
lxxvi
membantu dalam memproses data-data statistik secara tepat dan cepat, serta
menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh para pengambil
keputusan. IBM SPSS statistic 20 ini sangat membantu dalam proses
pengolahan data, sehingga hasil olah data yang dicapai dapat
dipertanggungjawabkan dan terpercaya.
lxxvii
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Profil BMT Sumber Usaha
Pendirian BMT Sumber Usaha dilatarbelakangi karena
banyaknya pengusaha dan pedagang mikro disekitar Desa Karang
Duren yang mengalami kesulitan mendapat akses permodalan.
Meskipun sebenarnya mereka mempunyai potensi untuk berkembang.
Golongan tersebut di dominasi oleh kelompok ekonomi lemah dan
dengan pendidikan yang terbatas. Langkah pintas biasanya diambil oleh
beberapa di antara mereka dengan meminjam modal pada rentenir
dengan bunga yang terkadang melampaui pendapatan dari mereka. Di
antara akses yang dapat mereka peroleh adalah lembaga perbankan,
namun biasanya mereka justru terkendala oleh sistem dan prosedur
bank yang baku dan dengan proses yang lama. Dan juga perbankan
yang lebih mengutamakan pengusaha tingkat menengah ke atas.
Pendirian BMT Sumber Usaha dilatarbelakangi karena
banyaknya pengusaha dan pedagang mikro di sekitar Desa Karang
Duren yang mengalami kesulitan mendapat akses permodalan.
Meskipun sebenarnya mereka mempunyai potensi untuk berkembang.
Golongan tersebut di dominasi oleh kelompok ekonomi lemah dan
dengan pendidikan yang terbatas. Langkah pintas biasanya diambil oleh
beberapa di antara mereka dengan meminjam modal pada rentenir
lxxviii
dengan bunga yang terkadang melampaui pendapatan dari mereka. Di
antara akses yang dapat mereka peroleh adalah lembaga perbankan,
namun biasanya mereka justru terkendala oleh sistem dan prosedur
bank yang baku dan dengan proses yang lama. Dan juga perbankan
yang lebih mengutamakan pengusaha tingkat menengah ke atas.
2. Visi dan Misi BMT Sumber Usaha
a. Misi BMT Sumber Usaha
“Sebagai suatu badan usaha atau lembaga yang memiliki kegiatan
yang berlandaskan syariah Islam dalam upaya meningkatkan dan
atau mewujudkan kualitas kehidupan sosial dan ekonomi umat
secara umum dan masyarakat di sekitar BMT Sumber Usaha.”
b. Visi BMT Sumber Usaha
- Sebagai suatu badan usaha atau lembaga yang memiliki
kegiatan yang berlandaskan syariah Islam dalam upaya
meningkatkan dan atau mewujudkan kualitas kehidupan sosial
dan ekonomi umat secara umum dan masyarakat di sekitar
BMT Sumber Usaha.
- Memberikan keuntungan yang wajar bagi pihak – pihak yang
memiliki akses langsung maupun tidak langsung pada BMT
Sumber Usaha.
- Mengusahakan pertumbuhan BMT Sumber Usaha seoptimal
mungkin.
- Memberikan kontribusi positif bagi umat Islam.
lxxix
- Memberikan kondisi yang nyaman untuk bekerja.
B. Deskriptif Data Responden
Setiap responden memiliki karakteristik masing-masing. Untuk itu
dilakukan pengelompokan dengan karakteristik tertentu. Adapun
karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini adalah usia, jenis kelamin,
pekerjaan dan penghasilan. Berikut ini adalah hasil pengelompokan
responden berdasarkan kuesioner yang telah disebar.
1. Karakteristik Responden
a. Umur Responden
Adapun data mengenai responden BMT Sumber Usaha
Kembangsari Tengaran adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Usia Responden
Usia Jumlah Presentase
< 20 tahun
21 – 30 tahun
31 – 40 tahun
41 – 50 tahun
> 51 tahun
9
36
29
20
6
9 %
36 %
29 %
20 %
6 %
Jumlah 100 100 %
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan di atas, dapat diketahui bahwa usia responden
BMT Sumber Usaha Kembangsari Tengaran adalah usia kurang
dari 20 tahun ada 9 orang atau 9%, usia 21 sampai 30 tahun ada 36
lxxx
orang atau 36 %, usia 31 sampai 40 tahun ada 29 orang atau 29%,
usia 41 sampai 50 ada 20 orang atau 20%,usia di atas 51 tahun ada
6 orang atau 6%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa paling
dominan responden BMT Sumber Usaha Tengaran 21 tahun
sampai 20 tahun, hal ini karena lokasi BMT Sumber Usaha
Kembangsari Tengaran sangat strategis.
b. Jenis Kelamin Responden
Data mengenai jenis kelamin responden BMT Sumber Usaha
Kembangsari, Tengaran adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Jumlah Presentase
Laki-laki
Perempuan
45
55
45 %
55%
Jumlah 100 100 %
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa jenis
kelamin responden BMT Sumber Usaha Kembangsari, Tengaran
adalah laki-laki sebanyak 45 orang atau 45 %, dan perempuan
sebanyak 55 orang atau 55 %. Kondisi seperti ini disebabkan
karena perempuan cenderung menjadi pemegang keuangan
keluarga dan lebih banyak waktu di rumah, sehingga dengan sistem
jemput bola di rumah/pasar yang diterapkan oleh BMT Sumber
Usaha maka akan lebih banyak bertemu dengan nasabah.
lxxxi
c. Pekerjaan responden
Mengenai pekerjaan responden BMT Sumber Usaha
Kembangsari, Tengaran adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3
Pekerjaan Responden
Pekerjaan Responden Jumlah Presentase
Pelajar
Mahasiswa
Buruh
PNS
Lain-lain (pedagang)
8
18
24
14
36
8%
18%
24%
14%
36%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pekerjaan
responden BMT Sumber Usaha Kembangsari Tengaran adalah
yang diambil sebagai responden mayoritas berprofesi sebagai lain-
lain (pedagang) sebanyak 36 orang atau 36%. Sedangkan pelajar
terdapat 8 orang atau 8%, jika mahasiswa sebanyak 18 orang atau
18%, buruh sebanyak 24 orang atau 24%, dan PNS (Pegawai
Negeri Sipil) sebanyak 14 orang atau 14%.
d. Penghasilan Responden
Adapun data mengenai penghasilan responden BMT Sumber
Usaha Kembangsari, Tengaran sebagai berikut:
lxxxii
Tabel 4.4
Pendapatan Responden
Penghasilan Jumlah Presentase
< Rp. 500.000
Rp. 501.000 – Rp. 1.000.000
Rp. 1.001.000 – Rp 1.500.000
Rp. 1.501.000 – Rp. 2.000.000
< Rp. 2.000.000
26
3
39
12
20
26 %
3 %
39 %
12 %
20 %
100 100 %
Sumber: Data Primer yng diolah, 2015
Dapat diketahui bahwa penghasilan responden BMT Sumber
Usaha Kembangsari, Tengaran adalah < Rp. 500.000 terdapat 26
orang atau 26 %, Rp. 501.000 – Rp. 1.000.000 terdapat 3 orang
atau 3 %, Rp. 1.001.000 – Rp 1.500.000 ada 39 orang atau 39 %,
Rp. 1.501.000 – Rp. 2.000.000 terdapat 12 orang atau 12%, dan <
Rp. 2.000.000 terdapat 20 orang atau 20%. Hal ini karena sesuai
dengan penghasilan masing-masing nasabah. Besar kecilnya
penghasilan akan mempengaruhi kemampuan menabung mereka
untuk menabung.
2. Analisis Data
a. Uji Instrumen
1. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kehandalan
suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel
lxxxiii
penelitian. Untuk mengukur reliabilitas dengan menggunakan
uji statistik adalah dengan melihat nilai cronbach alpha (α),
suatu variabel dikatakan reliable jika nilai cronbach alpha (α) >
0,60 (Bawono, 2006: 68). Adapun hasil uji reliabilitas yang
dilakukan terhadap instrumen penelitian ini dapat dijelaskan
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.5
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha (α) Keterangan
Kepribadian (X1) 0,696 Reliable
Kepercayaan (X2) 0,822 Reliable
Preferensi memilih
Produk (Y)
0,855 Reliable
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa masing-
masing variabel mempunyai nilai cronbach alpha lebih dari 0,60
(α > 0,60), sehingga data tersebut dapat dikatakan reliable yang
berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan kuesioner yang handal. Sehingga dengan data
tersebut dapat digunakan untuk pengukuran dan penelitian
berikutnya.
2. Uji Validitas
Sebuah data yang di dapat dari kuesioner, sebaiknya diuji
validitas (Bawono, 2006: 68). Uji validitas digunakan untuk
lxxxiv
mengetahui valid atau tidaknya suatu kuesioner. Berikut ini hasil
uji validitas pada setiap pertanyaan masing-masing variabel:
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas
Variabel Item
pertanyaan
Pearson
Correlation
Significant
2 Tailed
Keterangan
Kepribadi-
an (X1)
Pertanyaan 1 0,665**
0,000 Valid
Pertanyaan 2 0,645**
0,000 Valid
Pertanyaan 3 0,676**
0,000 Valid
Pertanyaan 4 0,682**
0,000 Valid
Pertanyaan 5 0,698**
0,000 Valid
Keperca-
yaan (X2)
Pertanyaan 6 0,710**
0,000 Valid
Pertanyaan 7 0,706**
0,000 Valid
Pertanyaan 8 0,792**
0,000 Valid
Pertanyaan 9 0,810**
0,000 Valid
Pertanyaan 10 0,800**
0,000 Valid
Preferensi
memilih
produk
(Y)
Pertanyaan 11 0,720**
0,000 Valid
Pertanyaan 12 0,727**
0,000 Valid
Pertanyaan 13 0,842**
0,000 Valid
Pertanyaan 14 0,832**
0,000 Valid
Pertanyaan 15 0,853**
0,000 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa korelasi butir
pertanyaan 1 (satu) sampai 5 (lima) terhadap total skor butir
pertanyaan kepribadian nasabah (X1) menunjukkan signifikan
(berbintang dua) pada level 1% (0,01). Korelasi butir pertanyaan
6 (enam) sampai 10 (sepuluh) terhadap total skor butir
pertanyaan kepercayaan nasabah (X2) menunjukkan signifikan
(berbintang dua) pada level 1% (0,01). Korelasi butir pertanyaan
11 (sebelas) sampai 15 (lima belas) terhadap total skor butir
pertanyaan preferensi memilih produk (Y) menunjukkan
signifikan (berbintang dua) pada level 1% (0,01). Semua butir
lxxxv
pertanyaan dinyatakan valid dan layak untuk penelitian
berikutnya.
b. Uji Hipotesis
1. Uji Asumsi Klasik
a) Uji Multikolineritas
Multicollinearity adalah situasi di mana terdapat
korelasi variabel-variabel bebas di antara satu dengan yang
lainnya (Bawono, 2006:115). Dalam penelitian ini, teknik
uji multikolinearitas yang digunakan adalah metode VIF
(Varian Inflation Factor) dan nilai tolerance. Kedua nilai
VIF dan tolerance ini, nilainya berlawanan, kalau
tolerancenya besar maka VIF nya kecil dan sebaliknya.
Nilai VIF tidak boleh lebih besar dari 5 (lima), jika lebih
maka bisa dikatakan ada gejala multicollinearity, dan
sebaliknya jika nilai VIF lebih kecil dari 5 maka tidak ada
gejala multicollinearity. Demikian juga dengan nilai
tolerance nya berarti sebaliknya.
Tabel 4.7
Hasil Uji Multikolineritas Metode VIF Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 1,620 1,462 1,108 ,271
Kepribadian ,270 ,093 ,251 2,894 ,005 ,596 1,678
Kepercaya-
an ,581 ,089 ,568 6,550 ,000 ,596 1,678
a. Dependent Variable: Preferensi Memilih Produk
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
lxxxvi
Dari tabel coefficient pada kolom collinearity
statistics, dapat terlihat nilai tolerance dan VIF, di tabel
tampak bahwa semua variabel lolos dari gejala
multikolinieritas karena nilai VIF nya lebih kecil dari 5.
b) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan nilai
varian residual dengan varian setiap variabel independen
(Bawono, 2006: 136). Dalam penelitian ini, metode yang
digunakan untuk uji heteroskedastisitas adalah metode
white test. Uji ini dilakukan dengan meregresi residual
kuadrat (Ui2) dengan variabel bebas dan perkalian variabel
bebas. Apabila χ2 hitung < χ
2 tabel, maka hipotesis adanya
heteroskedastisitas dalam model ditolak (Bawono, 2006:
145).
Tabel 4.8
Uji Heteroskedastisitas
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,434a ,189 ,145 6,00932
a. Predictors: (Constant), Jumlah_X1X2, Kepribadian,
Kepercayaan, Jumlah_X12, Jumlah_X22
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
lxxxvii
Nilai R2 sebesar 0,189, maka dapat diketahui besarnya
χ2 hitung yaitu 0,189 * 100 = 18,9. Dengan tingkat
signifikan 5% dan df: 98 maka χ2 tabel =122,1080. Karena
χ2 hitung < χ
2 tabel, maka gejala penyakit
heteroskedastisitas dalam model persamaan tidak ada.
c) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah
variabel independen dan variabel dependen dalam model
regresi memiliki distribusi normal atau tidak (Bawono,
2006: 174). Dalam penelitian ini, penulis menggunakan
analisa grafik yaitu dengan cara melihat histogram yang
membandingkan data observasi dengan distribusi yang
mendekati normal dan normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari data yang
sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data
distribusi normal. Jika distribusi normal maka garis yang
menggambarkan data sesungguhnya akan mendekati garis
normal. Berikut gambar grafik histogram dan normal
probability plot:
lxxxviii
Gambar 4.1 : Output Viewer Regression Standarized Residual
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Dalam grafik histogram di atas, digambarkan
perbandingan antara data observasi dengan distribusi yang
mendekati distribusi normal, sehingga disimpulkan model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 4.2: Grafik Normal Plot
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
lxxxix
Grafik normal plot di atas menggambarkan
perbandingan antara distribusi kumulatif dari data
sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data
distribusi normal. Titik-titik yang tersebar pada grafik
normal di atas menyebar disekitar garis diagonal mengikuti
arah garis diagonal tersebut, sehingga bisa disimpulkan
bahwa model regresi yang digunakan memenuhi asumsi
normalitas.
Hasil uji normalitas di atas didukung oleh uji
normalitas kolmogrov-smirnov test. Uji kolmogrov-smirnov
test bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel residu memiliki distribusi normal atau tidak. Data
distribusi normal, jika nilai sig (signifikansi) > 0,05. Data
distribusi tidak normal, jika nilai sig. (signifikansi) < 0,05
(Adran, 2015). Hasil uji kolmogrov-smirnov test sebagai
berikut:
Tabel 4.9
Hasil Uji Kolmogrov Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal
Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 1,89964376
Most Extreme
Differences
Absolute ,084
Positive ,084
Negative -,060
Kolmogorov-Smirnov Z ,841
Asymp. Sig. (2-tailed) ,480
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
xc
Tabel diatas diketahui bahwa nilai kolmogrov-
smirnov (K-S) sebesar 0,841 dan asymp. sig. (2-tailed)
sebesar 0,480 > 0,05, yang berarti nilai residual
berdistribusi normal atau memenuhi asumsi normalitas.
d) Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk menguji apakah
spesifikasi model yang digunakan sudah tepat atau lebih
baik dalam spesifikasi model bentuk lain (Bawono, 2006:
179). Dalam pengujian ini, peneliti menggunakan uji
lagrange multiplier untuk mendapatkan nilai X2 hitung,
kemudian membandingkannya dengan nilai X2 tabel.
Berikut merupakan tabel hasil perkalian jumlah data dengan
R2:
Tabel 4.10
Hasil Uji Linearitas
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,018a ,000 -,020 1,91879997
a. Predictors: (Constant), Jumlah_X22, Jumlah_X12
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
Pengujian linearitas menggunakan uji langrange
multiplier ditujukan untuk mencari perbandingan χ2 hitung
dan χ2 tabel, yang mana:
xci
χ2 hitung = n * R
2 = 100 * 0,000 = 0
Dengan tingkat signifikan 5% dan df: 98 maka χ2
tabel =122,1080. Dengan demikian dapat diketahui bahwa
nilai χ2 hitung < χ
2 tabel yaitu 0,000 < 122,1080, sehingga
dapat disimpulkan bahwa spesifikasi model persamaan
regresi linier adalah benar
2. Analisa Regresi Linear Berganda
Regresi linear berganda digunakan untuk menjelaskan
hubungan antara variabel dependen dengan variabel
independen yang lebih dari satu. Dalam penelitian ini model
persamaan regresi linear berganda yang disusun untuk
mengetahui pengaruh kepribadian nasabah, kepercayaan
nasabah adalah sebagai berikut:
Preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS)
(Y): a0 + b1K1 + b2K2 + e
Dengan menggunakan program SPSS (Statistical
Product and Service Solution) versi 20 diperoleh hasil
perhitungan sebagai berikut:
Tabel 4.11
Hasil Uji Linear berganda Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1,620 1,462 1,108 ,271
Kepribadian ,270 ,093 ,251 2,894 ,005
Kepercayaan ,581 ,089 ,568 6,550 ,000
Lanjutan.....
xcii
a. Dependent Variable: Preferensi Memilih Produk
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel diatas, dapat dibuat model regresi linear
berganda sebagai berikut:
Preferensi memilih produk (Y): 1,620 + 0,270 K1 + 0,581 K2+ e
Dimana:
Y = Preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah
(LKS)
K1 = Kepribadian nasabah
K2 = Kepercayaan nasabah
e = residual atau predection eror
Arti model persamaan regresi linear berganda di atas adalah:
a. Nilai konstan (a0) = 1,620 diartikan bahwa ketika variabel K1
dan K2, konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y akan
mengalami peningkatan sebesar 1,620 dengan asumsi cateris
paribus.
b. Nilai koefisien variabel K1 = 0,270, artinya jika variabel K1
mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan K2 konstan atau
tidak ada atau sebesar 0, maka Y akan mengalami peningkatan
sebesar 0,270, dengan asumsi cateris paribus.
c. Nilai koefisien variabel K2 = 0,581, artinya jika variabel K2
mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan K1 konstan atau
xciii
tidak ada atau sebesar 0, maka Y akan mengalami peningkatan
sebesar 0,581, dengan asumsi cateris paribus.
Dari persamaan regresi tersebut dapat diketahui nilai
koefisien regresi masing-masing variabel independen bertanda
positif. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen
berbanding lurus atau searah dengan variabel dependen, jika
antara variabel independen mengalami perubahan (baik naik
atau turun) maka variabel dependen akan berubah kearah yang
sama (naik atau turun).
3. Uji Statistika
a. Uji Ttest (Uji Parsial)
Uji ttest digunakan untuk melihat tingkat signifikansi
variabel independen mempengaruhi variabel dependen
secara parsial atau individu (Bawono,2006: 89). Tingkat
signifikansi antara variabel kepribadian nasabah dan
kepercayaan nasabah terhadap preferensi memilih produk
lembaga keuangan syariah (LKS) di BMT Sumber Usaha
Kembangsari, Tengaran dalam penelitian ini dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
xciv
Tabel 4.12
Hasil Uji Ttest
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std.
Error
Beta
1
(Constant) 1,620 1,462 1,108 ,271
Kepribadian ,270 ,093 ,251 2,894 ,005
Kepercayaan ,581 ,089 ,568 6,550 ,000
a. Dependent Variable: Preferensi Memilih Produk
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui bahwa:
1) Nilai signifikansi variabel kepribadian nasabah (X1)
adalah sebesar 0,005 lebih kecil dari 0,05, artinya ada
pengaruh yang signifikan antara kepribadian nasabah
(X1) terhadap preferensi memilih produk lembaga
keuangan syariah (LKS) (Y).
2) Nilai signifikansi variabel kepercayaan nasabah (X2)
adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, artinya ada
pengaruh yang signifikan antara kepercyaan nasabah
(X2) terhadap preferensi memilih produk lembaga
keuangan syariah (LKS) (Y).
b. Uji Ftest (Uji Silmultan)
Uji F dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh
variabel independen secara bersama-sama dapat
mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006: 91).
xcv
Hasil uji Ftest variabel kepribadian nasabah dan kepercayaan
nasabah terhadap preferensi memilih produk lembaga
keuangan syariah (LKS) di BMT Sumber Usaha dalam
penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.13
Uji Ftest (Uji Simultan)
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression 465,704 2 232,852 63,223 ,000b
Residual 357,256 97 3,683
Total 822,960 99
a. Dependent Variable: Preferensi Memilih Produk
b. Predictors: (Constant), Kepercayaan, Kepribadian
Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa
nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 artinya variabel
independen (X) secara bersama-sama (simultan)
mempengaruhi variabel dependen (Y) secara signifikan.
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) menunjukkaan sejauh
mana tingkat hubungan antara variabel dependen dengan
variabel independen (Bawono, 2006: 92). Hasil uji koefisien
determinasi (R2) variabel kepribadian nasabah dan
kepercayaan nasabah terhadap preferensi memilih produk
lembaga keuangan syariah (LKS) di BMT Sumber Usaha
dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
xcvi
Tabel 4.14
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,752a ,566 ,557 1,91913
a. Predictors: (Constant), Kepercayaan, Kepribadian
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa:
1. Koefisien korelasi (R) sebesar 0,752, artinya bahwa ada
hubungan yang kuat antara variabel independen dengan
variabel dependen (karena mendekati angka 1).
2. Determinasi (R2) sebesar 0,566, artinya bahwa kontribusi
variabel independen mempengaruhi variabel dependen
sebesar 56,6%, sedangkan sisanya sebesar 43,4%
dipengaruhi oleh variabel lain di luar model.
3. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis regresi yang dilakukan dalam
penelitian ini, diketahui bahwa kepribadian nasabah dan kepercayaan
nasabah secara parsial dan simultan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS)
di BMT Sumber Usaha Kembangsari, Tengaran.
Penjelasan mengenai pengujian hipotesis akan diuraikan sebagai
berikut:
a. Pengaruh kepribadian nasabah (X1) terhadap preferensi memilih
produk lembaga keuangan syariah (LKS) (Y)
xcvii
Hasil uji linier berganda menunjukkan besaran koefisien
regresi variabel kepribadian nasabah bertanda positif, artinya
kepribadian nasabah (X1) berbanding lurus atau searah terhadap
kepuasan nasabah dan hasil uji statistik Ttest (uji parsial)
menunjukkan nilai signifikansi kepribadian nasabah sebesar 0,005
< 0,05, artinya kepribadian nasabah berpengaruh signifikan
terhadap preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah
LKS di BMT Sumber Usaha Kembangsari, Tengaran. Hal ini
mengindikasikan bahwa semakin baik kepribadian nasabah yang
diketahui BMT akan berpengaruh positif terhadap preferensi
memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS) di BMT Sumber
Usaha. Sehingga hipotesis pertama (H1) yang menyatakan
kepribadian nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap
preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS) di
BMT Sumber Usaha Kembangsari diterima.
Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Mower dan Minor (1998: 198) mendefinisikan kepribadian
sebagai pola khas perilaku, termasuk pikiran dan emosi yang
menjadi ciri masing-masing individu untuk situasi hidupnya.
Penelitian dari Dwita Darmawati dan Bambang Subekti (2007)
bahwa variabel kepribadian dalam keputusan pembelian Shar’ie
menunjukkan pengaruh positif dan signifikan.
xcviii
Hal ini sesuai dengan larangan Allah yang bahwa seorang
muslim tidak boleh , Allah SWT berfirman dalam Q.S Al-Baqarah
ayat 275 yang artinya:
ن قالا إوا البيع هثل با لا يقهى إلا كوا يقم الزي يتخبط الشيطاى هي الوس رلك بأ الزيي يأكلى الش
هي عاد أهش إلى الل ى فل ها سلف ت فا عظة هي سب با فوي جاء ه م الش حش البيع أحل الل با الش
ا الذى فأل ك أ اا الاس ن في
“orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat
berdiri melaikan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan
lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian
iu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat),
sesungguhnya jual beli tu sama dengan riba, padahal Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang
yang telah sampai larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti
(dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya
dahulu (sebelum datang larangan); dn urusannya (terserah)
kepada Allah. Orang yang telah kembali (mengambil riba), maka
orang itu adalah penghuni-penghuni neraka, mereka kekak di
dalamnya.”
b. Pengaruh kepercayaan nasabah (X2) terhadap preferensi memilih
produk lembaga keuangan syariah (LKS) (Y)
Hasil uji regresi linier berganda menunjukkan besaran
koefisien regresi variabel kepercayaan nasabah bertanda positif,
artinya kepercayaan nasabah berbanding lurus atau searah terhadap
preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS) dan
hasil uji statistik Ttest (uji parsial) menunjukkan nilai signifikansi
sikap sebesar 0,000 < 0,05, artinya kepercayaan nasabah
berpengaruh positif dan signifikan terhadap preferensi memilih
produk lembaga keuangan syariah (LKS) di BMT Sumber Usaha.
Sehingga hipotesis kedua (H2) yang menyatakan kepercayaan
xcix
nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap preferensi
memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS) diterima.
Hal ini mendukung dalam peneltian yang dilakukan oleh
Alfi Mulikhah Lestari (2015) variabel kepercayaan terhadap
preferensi menabung pada perbangkan syariah berpengaruh
signifikan dan positif.
c. Pengaruh kepribadian nasabah (X1) dan kepercayaan nasabah (X2)
secara bersama-sama terhadap preferensi memilih produk lembaga
keuangan syariah (LKS) (Y)
Hasil uji regresi linier berganda menunjukkan besaran
koefisien regresi variable kepribadian nasabah dan kepercayaan
nasabah bertanda positif, artinya kepribadian nasabah dan
kepercayaan nasabah berbanding lurus atau searah terhadap
preferensi memilih produk LKS dan hasil uji variable secara
simultan (Ftest) menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,000 < 0,05,
sehingga hipotesis ketiga (H3) menyatakan bahwa variable
independen (X) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap variable dependen (Y) dapat
diterima.
Kesimpulannya, terjadi perubahan nilai pada setiap variable
secara sendiri-sendiri. Bahwa variable-indikator dari ariable
independent mampu mempengaruhi preferensi memilih produk
lembaga keuangan syariah (LKS) di BMT Sumber Usaha.
c
Tabel 4.15
Hipotesis
No. Hipotesis Kesimpulan
1. Kepribadian nasabah berpengaruh positif dan
signifikan terhadap preferensi memilih produk
lembaga keuangan syariah (LKS) di BMT
Sumber Usaha Kembangsari, Tengaran
Diterima
2. Kepercayaan nasabah berpengaruh positif dan
signifikan terhadap preferensi memilih produk
lembaga keuangan syariah (LKS) di BMT
Sumber Usaha Kembangsari, Tengaran
Diterima
3. Kepribadian dan Kepercayaan nasabah secara
bersama-sama (Simultan) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap preferensi memilih
produk lembaga keuangan syariah (LKS) di
BMT Sumber Usaha Kembangsari, Tengaran
Diterima
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
ci
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan pemasaran kesimpulan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Faktor kepribadian nasabah terhadap preferensi memilih produk
lembaga keuangan syariah di BMT Sumber Usaha Kembangsari,
Tengaran. Kepribadian nasabah berpengaruh positif dan signifikan
terhadap preferens memilih produk lembaga keuangan syariah di BMT
Sumber Usaha yaitu sebesar 0,005 karena lebih kecil dari 0.05
2. Faktor kepercayaan nasabah berpengaruh signifikan dan positif
terhadap preferensi memilih produk lembaga Keuangan syariah di
BMT Sumber Usaha sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05.
3. Faktor kepercayaan nasabah memiliki pengaruh yang paling dominan
terhadap preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS)
di BMT Sumber Usaha, yaitu sebesar 0,581 dibandingkan kepribadian
nasabah yang hanya sebesar 0,270
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka peneliti memberikan saran
sebagai berikut :
1. Kepribadian nasabah di BMT Sumber Usaha sudah banyak yang
mengetahui pentingnya lembaga keuangan yang berbasis syariah.
Tetapi masih ada yang masih belum mengetahui tentang riba. Dalam
cii
hal ini, hendaknya pihak BMT memberikan penyuluhan pada
nasabahnya dan calon nasabah yang ingin menabung di BMT Sumber
Usaha.
2. Kepercayaan nasabah terhadap produk LKS di BMT Sumber Usaha
harus dijaga, agar citra positif yang melekat pada BMT tidak slah
digunakan. Dan sistem pelayanan harus dikelola oleh pihak yang
profesional, sehingga nasabah tertarik untuk memilih produk di LKS
di BMT Sumber Usaha.
3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan referensi
dalam penelitian sejenis, dan dapat dikembangkan lagi dengan
pengembangan pada variabel dependen dan independen.
ciii
civ
DAFTAR PUSTAKA
A.R Buss dan W. Poley : 1976, dalam buku nya Nugroho J. Setiadi. 2003.
Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian
Pemasaran. Kencana. Jakarta.
Al-Arif (2011) dalam Alfi Muslikhah Lestari. 2015. Pengaruh Leligiusitas,
Produk Bank, Kepercayaan, Pengetahuan, dan Pelayanan terhadap
Preferensi Menabung Pada Bank Syariah.Universitas Brawijaya Malang.
Malang.
Ascarya. 2007. Akad Dan Produk Bank Syariah. PT.rajagrafindo persada. Jakarta
Assael. 2000 dan Dwiningsih. 2003. Penelitian sripsi Zhenti Rositasari. 2009.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keinginan Konsumen Untuk
Menabung Pada Bank Syariah. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Surakarta. Hal.7
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN
Salatiga Press.
Darmawati Dwita, dan Bambang Subekti. 2007. Analisis Pengaruh Kebudayaan,
Sosial, Kepribadian Dan Psikologi Terhadap Keputusan Pembelian
Shar’E (Survei Pada Nasabah Bank Muamalat Cabang Purwokerto).
Purwokerto.
(http://jp.feb.unsoed.ac.id/index.php/Porformance/article/viewFile/15/20)
(3 Agustus 2015).
Doney dan Canon dalam Aydin dan Ozer (2005)
http://perpustakaanmanajemen.blogspot.co.id/2015/07/pengertian-
kepercayaan-menurut-para-ahli.html. diunduh pada tanggal 22 November
2015 jam 11.00.
Engel, J. F., Blackwell, R. D, dan Miniard, P. W. (1994). Behavior 8th
Ed. Forth
Worth. The Dryden Press. Texas.
http://perpustakaanmanajemen.blogspot.co.id/2015/07/pengertian-kepercayaan-
menurut-para-ahli.html
http://www.uin-alauddin.ac.id/download-3-MUSTAKIM%2520MUCHLIS.pdf
https://banksyariahindo.wordpress.com/2011/12/20/tafsir-ar-ruum-ayat-39/
cv
https://nirawarna.wordpress.com/2011/07/04/faktor-kepribadian-dalam-perilaku-
konsumen/
J. Paul Peter, Jerry C. Olson, 1999. Consumer Behavior : Perilaku Konsumen dan
Strategi Pemasaran/ alih bahasa, Damos Sihombing, editor, Yati
Sumiharti, Ed 4, jilid 1 Cet 1, Erlangga, Jakarta. Dalam skripsi skripsi
Lutfi Efendi. 2009. Analiasis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pengambilan Keputusan Nasabah Pada Bank Mu’amalat Malang. UIN
Malang.
John C. Mowen dan Minor. 2002. Perilaku Konsumen. Erlangga. Jakarta.
Karim (2014) dalam Alfi Muslikhah Lestari. 2015. Pengaruh Leligiusitas, Produk
Bank, Kepercayaan, Pengetahuan, dan Pelayanan terhadap Preferensi
Menabung Pada Bank Syariah.Universitas Brawijaya Malang. Malang.
Khasan (2012). Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kualitas Produk
Terhadap Tingkat Kepuasan Nasabah. SKRIPSI. Institut Agama Islam
Negeri Syekh Nurjati. Cirebon.
Koswara. 1991. Psikologi Kepribadian.
Leon Shiffman dan Leslie Lazar Kanuk. 2000. Perilaku Konsumen. PT. Indeks.
Jakarta.
Leon Shiffman dan Leslie Lazar Kanuk. 2010. Perilaku Konsumen. PT.Indeks.
Jakarta.
Lestari, Alfi Mulikhah. 2015. Pengaruh Religiusitas, Produk Bank, Kepercayaan,
Pengetahuan, Dan Pelayanan Terhadap Preferensi Menabung Pada
Perbnkan Syariah. Universitas Brawijaya Malang. Malang
(http://jimfed.ub.ac.id/index.php/jimfed/article/viewFile/1598/1464) (3
Agustus 2015).
M Syafii, Antonio. 2001. Bank Syariah dan Teori ke Praktek. Gema Insani.
Jakarta.
Mamang Sungadji,Etta dan Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen Pendekatan
praktis. Andi. Yogyakarta.
Mankiw (2007) dalam Alfi Muslikhah Lestari. 2015. Pengaruh Leligiusitas,
Produk Bank, Kepercayaan, Pengetahuan, dan Pelayanan terhadap
Preferensi Menabung Pada Bank Syariah. Universitas Brawijaya
Malang. Malang.
cvi
Maski, Ghozali (2010). Analisis Keputusan Nasabah Menabung. Dalam Skripsi
Alfi Muslikhah Lestari. 2015. Pengaruh Leligiusitas, Produk Bank,
Kepercayaan, Pengetahuan, dan Pelayanan terhadap Preferensi
Menabung Pada Bank Syariah. Universitas Brawijaya Malang. Malang.
Moorman,1993 http://perpustakaanmanajemen.blogspot.co.id/2015/07/pengertian-
kepercayaan-menurut-para-ahli.html . Diunduh pada tanggal 2 Maret 2016
pada jam 11.00.
Morgan dan Hunt, 1994 dalam Ellena, 2011. Ericson Damanik pada tanggal Senin,
23 November 2015 http://pengertian-pengertian-
info.blogspot.co.id/2015/11/pengertian-kepercayaan-trust-menurut.html
diunduh pada tanggal 2 Maret 2016 jam 11.00.
Mowen (2002: 312) dalam Ericson Damanik pada tanggal Senin, 23 November
2015, http://pengertian-pengertian
info.blogspot.co.id/2015/11/pengertian-kepercayaan-trust-menurut.html
diunduh pada tanggal 2 Maret 2016 jam 11.00
Muchlis, Mustakim. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah Dalam
Memilih Bank (Syariah Vs Konvensional). UIN Alaudin Makasar.
Makasar. (www.uin-alaudin.ac.id/download-3-
MUSTAKIM%MUCHLIS.pdf) (3 Agustus 2015).
Octafiana,Riska. 2015. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Brand Image Dan
Dan Kepercayaan Terhadap Loyalitas Nasabah BMT Taruna Sejahtera.
SKRIPSI. Fakultas Ekonomi Bisnis Islam Salatiga. Skripsi tidak
dipublikasikan.
Pabundu Tika, Moh. 2006. Metodologi Riset Bisnis. Bumi Angkasa. Jakarta.
Pahrizal Himyar, Ubud Salim dan Umar Nimran. 2010. Pengaruh Kepribadian,
Kelas Sosial, Dan Budaya Pengusaha Terhadap Strategi Pemasaran
Dan Keputusan Menjadi Nasabah Bank Syariah Bank Mandiri Di
Sumatra Barat. Universitas Brawijaya Malang. Malang.
(https://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=61&src=a&id=273931)
(3 Agustus 2015 ).
Prasetijo, Ristianty dan John. J. O. Halauw. 2005. Perilaku Konsumen. Andi.
Yogyakarta.
Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M. Sc. 2011. Perilaku Konsumen Teori dan
Penerapannya dalam Pemasaran. Ghalia Indonesia. Bogor.
cvii
Sakinah, Ulfah E. 2011. Sikap Dan Perilaku Hakim Agama Terhadap Perbankan
Syariah. (Studi Di Lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Bandar
Lampung). UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.
(http://jimfed.ub.ac.id/index.php/jimfed/article/viewFile/1598/1464) (3
Agustus 2015).
Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi Strategi dan
Penelitian Pemasaran. Kencana. Jakarta.
Sheth dan Mittal (dalam Ciptono,2002) Sriwijayanti’blog.
https://sriwijayanti.wordpress.com/kepercayaan-trust diunduh pada
tanggal 2 maret 2016 jam 11.30.
Simamora, Bilson. 2003. Panduan Riset Perilaku Konsumen. PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
Sumar’in.2012. Konsep Kelembagaan Bank Syariah. Graha ilmu. Yogyakarta.
Sumarwan, Ujang. 2004. (Costumer Behavior: Theory and Marketing
Application) Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. PT. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Sungoto,Danang. 2013. Perilku Konsumen (Panduan Riset Sederhana Untuk
Mengenali Konsumen). PT. Buku Seru. Jakarta.
Supardi. 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. UII Press. Yogyakarta.
Sutisna. 2002. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. PT. Remaja
Rosdakarya. Jakarta.
Swastha, Basu dan Irawan, 1997. Manajemen Pemasaran Modern, edisi kedua,
Liberty,Yogyakarta. Dalam skripsi Lutfi Efendi. 2009. Analiasis Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Nasabah Pada
Bank Mu’amalat Malang. UIN Malang.
Wahab,Abd. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Perilaku
Masyarakat Muslim Dalam Memilih Perbankan Syari’ah Di Kota
Makasar. UIN Alaudin Makasar. Makasar. (http://www.uin-
alaudin.ac.id/download-2-ABD%20 WAHAB.pdf.) (3 Agustus 2015).
Wahaf Khailaf, Abdul. 1983. Kaidah-Kaidah Hukum Islam. Risalah. Jakarta.
cviii
cix
Nama : Erni Puji Astuti
NIM : 21311035
QUESIONER
ANALISIS FAKTOR KEPRIBADIAN, KEPERCAYAAN NASABAH
TERHADAP PERFERENSI MEMILIH PRODUK LEMBAGA
KEUANGAN SYARIAH
(STUDI KASUS DI BMT SUMBER USAHA TENGARAN)
Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu, Saudara/i untuk turut
berpartisipasi mengisi daftar pertanyaan di bawah ini, dengan cara memberikan
tanda centang () pada kolom yang saya sediakan sesuai dengan keadaan
bapak/ibu, saudara/saudari yang sesungguhnya.
I. IDENTITAS RESPONDEN
Nama : ……………… (Boleh tidak diisi)
Alamat : ………………
Usia : ………………
Jenis kelamin : Pria Wanita
Pekerjaan : Pelajar/ Mahasiswa PNS
Buruh Lain-lain
(Pedagang)
Penghasilan per bulan : < Rp 500.000,00
Rp 501.000,00 – 1.000.000,00
Rp 1.001.000,00 – 1.500.000,00
Rp 1.501.000,00 – 2.000.000,00
> Rp.2.000.000
No. Telp : .……………
cx
II. DAFTAR PERTANYAAN
Untuk pertanyaan-pertanyaan berikut, bapak/ibu, saudara/i, saya mohon
memberikan tanda centang () pada kolom jawaban, dimana :
Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
1 2 3 4 5
STS TS N S SS
Keterangan :
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
N : Netral
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
STS TS N S SS
A. Kepribadian Nasabah
1
Saya memilih produk LKS karena saya
bekerja di sekitar LKS
2
Saya memilih produk LKS karena situasi
ekonomi yang masih kurang
3
Saya memilih produk LKS karena saya
beragama islam
4
Saya memilih produk LKS karena tidak
mengandung riba
5
Saya memilih produk LKS karena saya
berada di lingkungan orang muslim
B. Kepercayaan nasabah
1
Saya memilih produk LKS karena saya
merasa aman jika menabung di LKS
2
Saya memilih produk LKS karena
kemudahan dalam bertransaksi
3
Saya memilih produk LKS karena proses
transaksi yang tidak berbelit-belit
4
Saya memilih produk LKS karena
memiiki citra yang positif
5
Saya memilih produk LKS karena
profesional dalam pelayanan
cxi
VARIABEL DEPENDEN
PREFERENSI MEMILIH PRODUK LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
STS TS N S ST
1 Saya puas dengan produk LKS
2 Saya merasa cocok dengan produk LKS
3
Saya merasa sulit untuk pindah dari LKS,
apapun kondisinya.
4
Saya akan meneruskan produk LKS dari
keluarga
5
Saya mendapatkan manfaat dari produk
LKS
Terima kasih Bapak/Ibu/saudara/i atas kesediaan mengisi kuesioner ini dengan
informasi yang sebenarnya.
…… September 2015
(................................)
Responden
cxii
No X1 (kepribadian thd preferensi memilih produk LKS) X2 (kepercayaan thd preferensi memilih produk LKS) Y (preferensi memilih produk LKS)
butir 1 butir 2 butir 3 butir 4 butir 5 butir 1 butir 2 butir 3 butir 4 butir 5 butir 1 butir 2 butir 3 butir 4 butir 5
1 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5
5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
6 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4
7 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 5
8 3 2 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
9 3 4 5 5 3 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4
10 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3
11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4
14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
16 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3
17 4 2 5 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 4
18 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4
19 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4
20 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 4
21 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4
22 5 2 5 5 5 3 3 3 3 3 3 4 1 3 4
23 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4
24 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
25 2 4 5 5 5 4 3 4 5 4 5 3 3 4 5
26 4 2 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5
27 3 3 5 3 4 4 3 4 4 5 3 3 3 3 3
28 3 4 5 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4
29 3 3 5 3 4 4 3 4 4 5 4 4 3 3 4
30 4 4 4 5 3 3 4 2 3 3 2 2 1 2 2
31 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5
32 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
33 1 1 4 5 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
34 3 2 3 5 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 3
35 2 1 2 2 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4
36 5 3 4 5 5 4 4 3 5 3 3 4 3 3 4
37 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 3
39 2 1 5 5 3 5 3 3 4 3 4 4 3 4 4
cxiii
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
41 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
42 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3
43 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 4 3 3 4
44 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
45 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3
46 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
48 3 3 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
49 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 4
50 4 3 4 4 5 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3
51 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
52 3 4 4 5 5 3 3 3 4 3 4 5 5 4 3
53 3 3 4 4 4 4 5 3 3 5 4 3 2 3 3
54 3 3 4 3 4 4 3 4 5 3 4 4 3 5 3
55 4 3 5 5 4 3 5 4 4 3 4 4 3 5 3
56 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3
57 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4
58 4 3 3 4 5 4 4 3 5 5 4 3 3 4 4
59 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3
60 3 4 5 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3
61 4 3 5 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4
62 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3
63 3 5 4 5 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3
64 3 3 4 5 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3
65 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4
66 3 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
67 4 3 5 3 3 3 5 4 4 4 4 4 3 4 4
68 4 3 4 4 4 5 3 3 3 5 4 3 3 4 3
69 3 4 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
70 3 3 4 4 3 3 3 4 5 4 4 4 3 4 3
71 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
72 4 3 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3
73 4 3 4 5 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4
74 3 3 5 4 4 3 5 4 4 4 4 3 3 4 4
75 3 3 5 4 4 4 3 4 5 5 3 4 4 3 3
76 3 3 4 4 4 4 3 5 5 3 3 3 3 3 3
77 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
78 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
79 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3
80 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5
cxiv
81 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5
82 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4
83 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5
84 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3
85 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5
86 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5
87 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4
88 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4
89 3 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5
90 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5
91 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4
92 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5
93 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5
94 3 3 5 5 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4
95 3 4 3 5 4 3 3 4 3 5 3 3 4 3 3
96 4 3 3 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 5 4
97 3 4 5 4 3 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4
98 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4
99 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4
100 3 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 3 3 4
cxv
cxvi
cxvii
cxviii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Erni Puji Astuti
Tempat, TanggalLahir : Kab. Semarang, 06 Februari 1992
JenisKelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Nikah
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Singojayan Rt 01 Rw 1 Kel. Tingkir Tengah Kec.
Tingkir, Salatiga
RiwayatPendidikan
Tahun Sekolahan/ Instansi Jurusan
1997-1999 TK Al-Banin 22
1999-2005 SD N 2 Tingkir Lor Salatiga
2005-2008 SMP Negeri 3 Salatiga
2008-20011 MAN Negeri Salatiga Bahasa
2011-2015 IAIN Salatiga S1-Perbankan Syariah
Organisasi
2006-2007 : Anggota Kader Pramuka di SMP N 3 Salatiga
2010-2015 : Pengelola Perpustakaan Perkumpulan Remaja Menuju Akhlak Ihsan
“PERMAI”.
cxix