analisis faktor-faktor yang mempengaruhi...
TRANSCRIPT
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
KONSUMEN DALAM PERPINDAHAN MEREK TELEPON SELULER
MEREK LAIN KE MEREK SAMSUNG
(Studi Pada Pengguna Telepon Seluler Merek Smsung Yang Sebelumnya Menggunakan Telepon Seluler Merek Lain di Universitas Islam Negeri
Syarief Hidayatullah Jakarta)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Vanny Ravindra NIM: 1110081000038
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H/2014 M
i
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
KONSUMEN DALAM PERPINDAHAN MEREK TELEPON SELULER
MEREK LAIN KE MEREK SAMSUNG
(Studi Kasus Pada Mahasiswa/i Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
OLEH
VANNY RAVINDRA NIM: 1110081000038
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Dr.Yahya Hamja, MM Dr. Muniaty Aisyah, Ir.MM NIP.194906021978031001 NIP.197803072011012003
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H/2014 M
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Senin, 11 Agustus 2014 telah dilakukan ujian komprehensif atas nama
mahasiswa :
1. Nama : Vanny Ravindra
2. NIM : 1110081000038
3. Jurusan : Manajemen
4. Judul Skripsi : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan
Konsumen dalam Perpindahan Merek Telepon Seluler
Merek Lain ke Merek Samsung.
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan mahasiswa
yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan “LULUS” dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 11 Agustus 2014
1. Yoghi Citra Pratama, M.Si. ( ) NIP : 19830717 2011011 011 Ketua
2. Ade Suherlan, MBA ( ) NIP : 1980052009121001 Sekretaris
3. Cut Erika Ananda, MBA ( ) Penguji Ahli
iii
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan
Konsumen dalam Perpindahan Merek Telepon Seluler
Merek Lain ke Merek Samsung
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Rabu, 22Oktober 2014 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa :
1. Nama : Vanny Ravindra 2. NIM : 1110081000038 3. Jurusan : Manajemen 4. Judul Skripsi :
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 26 Juni 2014
1. Leis Susanawaty, SE, M.Si ( ) NIP : 1972208092005012004 Ketua
2. Titi Dewi Warninda, SE, M.Si. ( ) NIP : 197312212005012002 Sekretaris
3. Dr. Yahya Hamja, MM ( ) NIP : 19490602 197803 1 001 Pembimbing I
4. Dr. Muniaty Aisyah, Ir. MM ( ) NIP : 19780307 201101 2 003 Pembimbing II
5. Cut Erika Ananda, MBA ( ) NIP : Penguji Ahli
iv
LEMBAR PERNYATAANKEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Vanny Ravindra
NIM : 1110081000038
Jurusan : Manajemen
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan
danmempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atautanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya
ini.
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya dan telah melalui
pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang ditemukan bukti
bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap dikenai sanksi berdasarkan
aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 11 September 2014
Vanny Ravindra
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Pribadi
Nama : Vani Ravindra
Usia : 21 Tahun
Tempat Lahir : Tangerang
Tanggal Lahir : 12 Agustus 1992
Kebangsaaan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat Rumah : Jl.Wadassari 1 RT 01/02 No.27 Kel.Pd.Betung
Kec.Pd.Aren Tangerang selatan
Status : Belum Menikah
B. Riwayat Pendidikan
1998 - 2004 : SDN Pesanggrahan 08 Petang Jakarta
2004 - 2007 : SMPN 177 Jakarta
2010 – 2010 : SMAN 47 Jakarta
2010 – 2014 : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
FakultasEkonomi Jurusan Management
vi
ABSTRACT
This research aims to determine the factors that influence consumer decisions in brand switching from another brand of selullar phone to Samsung brand. This research uses 100 consumer who use a seluller phone Samsung brand in Jakarta State Islamic University. Sample use non-probability sampling method, that is taking of not randomsample, with accidental sampling. Techniqueof data collection bydistributing of questionnaire directly to respondent. Amount of variables which checked is 27 variables. Of data analyzed use analysis of factor with SPSS 17.0 For Windows.Research earnings yield indicate that out of 27 variable which analyzed with factor analysis model is 8 the formed factor, factor 1 Advertising (eigenvalues value 7.025), factor 2 Consumer Dissatisfaction (eigenvalue value 3.034), factor 3 Product (eigenvalues 1,801 value), factor 4 Brand image (eigenvalues 1,781 value), factor 5 Price (eigenvalues 1.583 value ), factor 6 Promotion (eigenvalues value 1.296), factor 7 the ability of the product to be repaired (eigenvalues 1,136 value), and factor 8 locations (eigenvalues 1,095 value). Keyword : Advertising, Price, Brand Image, Consumer Unsatisfaction, Brand Switching
vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam perpindahan merek telepon seluler merek lain ke merek Samsung. Data penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 orang konsumen yang menggunakan telepon seluler/Smartphone merek Samsung di Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah Jakarta. Metode penentuan sampel adalah non-probability sampling, yaitu penarikan sampel secara tidak acak, dengan cara Accidental Sampling. Teknik pengumpulan data dengan cara penyebaran kuesioner secara langsung kepada responden. Jumlah variabel yang diteliti adalah 27 variabel. Data diolah dengan menggunakan analisis faktor dengan alat bantu SPSS 17 for Windows. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 27 variabel yang dianalisa dengan model analisis faktor ada 8 faktor yang terbentuk, faktor yang mempengaruhi konsumen dalam perpindahan merek telepon seluler lain ke merek Samsung, yaitu faktor 1 Periklanan (nilai eigen value 7.025), faktor 2 Ketidakpuasan Konsumen (nilai eigen value 3.034), faktor 3 Produk (nilai eigen value 1.801), faktor 4 Citra Merek (nilai eigen value 1.781), faktor 5 Harga (nilai eigen value 1.583), faktor 6 Promosi (nilai eigen value 1.296), faktor 7 kemampuan produk untuk diperbaiki (nilai eigen value 1.136), dan faktor 8 lokasi (nilai eigen value 1.095)
Kata kunci : Periklanan, harga, ketidakpuasan konsumen, citra merek, perpindahan merek.
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin, Wa shallallahu wa sallam ‘ala Nabiyyina
Muhammadin, Wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in, Amma ba’du.
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah megaruniakan
Rahmat dan Hidayah-Nya. Shalawat serta salam tidak lupa penulis hanturkan
kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam beserta para sahabatnya
yang telah membawa cahaya kehidupan bagi kita semua.
Tidak henti-hentinya penulis mengucap rasa syukur kepada Allah Subhanahu
wa ta’alakerena berkat kehendak dan izin-Nya penulis berhasil menyelesaikan
skripsi ini guna memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.
Penulis juga menyadari bahwa skripsi tidak lepas dari bantuan dan dukungan
orang-orang disekitar penulis dalam penyusunannya. Untuk itu, dengan selesainya
penulisan skripsi ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua penulis, Bapak Abu Bakar dan Ibu Nengsih atas doa, usaha,
dan keikhlasan kalian yang sudah membesarkan dan mendidik penulis sampai
saat ini. Tanpa kedua orang tua penulis bukan apa-apa dan hanya dengan ridho
dari kedua orang tua serta Allah SWT penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. Komarudin Hidayat selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Dr. Muniaty Aisyah, MM., selaku ketua jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
ix
5. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM selaku dosen pembimbing I. Terima kasih
banyak atas waktu, saran, motivasi, dan ilmu yang sangat bermanfaat yang
telah bapak berikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Dr. Muniaty Aisyah, MM selaku dosen pembimbing II. Terima kasih
banyak atas waktu yang selalu bapak sediakan untuk membimbing penulis,
serta masukan dan motivasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
7. Bapak Hemmy Fauzan, SE., MM selaku dosen pembimbing akademik.
8. Seluruh jajaran staf karyawan dan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
9. Seluruh responden penelitian yang telah meluangkan waktunya untuk
menjawab kuesioner yang penulis berikan. Penulis sadari tanpa bantuan dan
kerja sama kalian penelitian ini tidak dapat berjalan.
10. Sahabat tercinta Isna, Sofwa, Icha, Danil terima kasih atas dukungan nya.
Untuk Isna semoga cepat sidang dan wisuda bareng. Buat Danil selamat sudah
Wisuda duluan.
11. Kawan-kawan KKN Sahabat 2013 yang telah memberikan pengalaman baru
selama sebulan KKN, Andi, Karjo, Taslim, Upi, Nadiah, Nuni, Malik, Ujoh,
Rahmat, Ipin, dan Ababil sukses untuk kita semua.
12. Kawan-kawan Manajemen A, kawan – kawan konsentrasi pemasaran, Derian,
Hafidz, Rachmat, Fitrah, Lutfi, Adit, Reza, Anjar, Abi dan yang lainnya
sukses untuk kita semua kawan. Ingat, tim futsal kita pernah berjaya pada
masanya hehehe.
13. Kawan-kawan seperjuangan Tiwi, Putra, Nisa, Ita, Wanti, dan yang lainnya
terima kasih untuk kebersamaan kita, untuk ilmu yang kita bagi, dan untuk
kerja keras kita, dan untuk motivasi yang kalian berikan, sukses untuk kita
semua.
14. Yang Terakhir saya menyampaikan terimakasih banyak kepada Dita Puspita,
karena kamu selalu mendukung aku menjadi semangat mengerjakan
menyelesaikan Tugas Akhir ini. Semoga kamu cepat menyusul dan mendapat
Gelar Sarjana tanpa telat. Amiiin
x
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
skripsi ini. Oleh karena itu, saran dan kritik membangun sangat diharapkan
bagi penulis. Akhir kata, besar harapan bagi penulis agar skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Jakarta, 11 September 2014
Vanny Ravindra
xi
DAFTAR ISI
COVER DALAM i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP vi
ABSTRACT viii
ABSTRAK ix
KATA PENGANTAR x
DAFTAR ISI xiii
DAFTAR TABEL xvi
DAFTAR GAMBAR xix
DAFTAR LAMPIRAN xx
BAB I -- PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Perumusan Masalah 9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 9
1. Tujuan Penelitian 9
2. Manfaat Penelitian 9
BAB II -- TINJAUAN PUSTAKA 11
A. Landasan Teori 11
1. Pemasaran 11
2. Bauran Pemasaran 11
3. Perilaku Konsumen 13
4. Perpindahan Merek 17
xii
5. Periklanan 20
6. Harga 24
7. Ketidakpuasan Konsumen 31
8. Citra Merek 35
9. Penelitian Terdahulu 40
10. Kerangka Pemikiran 44
11. Hipotesis 45
BAB III -- METODOLOGI PENELITIAN 46
A. Ruang Lingkup penelitian 46
B. Metode penentuan sampel 46
C. Metode pengumpulan data 47
D. Metode analisis data 49
1. Uji Kualitas Data 49
2. Analisis Faktor 50
E. Operasional Variabel penelitian 58
BAB IV – HASIL DAN PEMBAHASAN 61
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 61
1. Sejarah Singkat Produk 61 B. Hasil Dan Pembahasan 66
1. Uji kualitas data 66
2. Karakteristik Responden 69
3. Analisis Deskriptif 71
4. Analisis Faktor 87
BAB V – KESIMPULAN DAN IMPLIKASI 113
A. Kesimpulan 113
B. Implikasi dan saran 113
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….116
xiii
DAFTAR TABEL
1.1 Daftar Penjualan tahun 2012-2013 4
1.2 Data Penjualan Dilihat dari OS 4
1.3 Data Penjualan Smartphone 2012-2013 5
1.4 Daftar TOP Brand Index 2012-2013 6
1.5 Daftar TOP Brand Index 2014 6
2.1 Penelitian Terdahulu 39
3.1 Ukuran Ketepatan KMO 53
3.2 Operasional Variabel 58
4.1 Hasil Tryout Uji Validitas 66
4.2 Hasil Uji Reliabilitas Periklanan 68
4.3 Hasil Uji Reliabilitas Harga 68
4.4 Hasil Uji Reliabilitas Ketidakpuasan Konsumen 68
4.5 Hasil Uji Reliabilitas Citra Merek 68
4.6 Jenis Kelamin 70
4.7 Iklan Samsung Menarik Perhatian 71
4.8 Ketertarikan Konsumen Melihat Iklan Lebih Lanjut 72
4.9 Iklan Samsung Menggerakan Keinginan 72
4.10 Iklan Samsung Meyakinkan Calon Pembeli 73
4.11 Iklan Samsung Membuat Tindakan Pembelian 73
4.12 Kesesuaian harga 74
4.13 Harga yang ditawarkan Relatif Terjangkau 74
xiv
4.14 Harga lebih Stabil 75
4.15 Adanya Potongan Harga 76
4.16 Promosi Harga 76
4.17 Penetapan Harga Geografis 77
4.18 Kinerja 77
4.19 Fitur 78
4.20 Kehandalan 79
4.21 Daya Tahan 79
4.22 Kesuaian 80
4.23 Dapat Diperbaiki 81
4.24 Model yang bgus 81
4.25 Produk Merek Ternama 82
4.26 Reputasi Merek 82
4.27 Penampilan Produk 83
4.28 Kualitas Produk 83
4.29 Fitur Unik 84
4.30 Kebanggan Memakai Merek 85
4.31 Merek Mudah Diingat 85
4.32 Merek Mudah Diucapkan 86
4.33 Merek Mudah Dikenal 86
4.34 KMO and Barletts Test 88
4.35 Nilai MSA 89
4.36 Communalities 90
4.37 Total Variance Explained 96
4.38 Component Matrix 99
xv
4.39 Rotated Component Matrix 102
4.40 Pembagian Faktor yang Terbentuk 110
DAFTAR GAMBAR
2.1 Kerangka Penelitian 43
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner 123
Lampiran 2 Hasil Skoring Jawaban Responden 128
Lampiran 3 Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas 139
Lampiran 4 Hasil Analaisis Faktor 141
xvii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang penelitian
Dalam era global seperti sekarang ini perdagangan bebas berkembang
dengan pesat tanpa mengenal batasan wilayah maupun negara, hal itu
menimbulkan persaingan bisnis yang sangat ketat sehingga menuntut
perusahaan bekerja lebih atau lebih kreatif dalam menciptakan peluang
bisnis dan inovasi produk. Saat ini begitu banyak merek dan produk
pesaing yang ada di pasar membuat konsumen memiliki banyak pilihan
dan alternatif produk atau jasa untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Berbagai macam pilihan produk baik barang atau jasa yang
ditawarkan oleh produsen memberikan kesempatan bagi konsumen untuk
memilih merek apa yang akan dikonsumsi. Beragamnya merek yang
ditawarkan kepada konsumen memberikan kesempatan bagi konsumen
untuk berpindah dari merek satu ke merek lainya. Perilaku perpindahan
merek pada pelanggan merupakan fenomena yang komplek yang
dipengaruhi faktor-faktor keprilakuan, persaingan dan waktu
(Srinivasan dalam Shellyana dan Dharmesta, 2002:92).
Melihat fenomena yang terjadi saat ini perpindahan merek juga
terjadi di dunia teknologi yaitu pada telepon seluler, dilihat dari
perkembanganya produk telepon seluler dari jaman ke jaman semakin
membaik dari segi kualitas dan fiturnya. Dahulu telepon seluler hanya
dipergunakan untuk sekedar menelpon atau mengirimkan pesan singkat
2
kepada kerabat atau orang lain, namun di jaman sekarang telepon seluler
atau yang dikenal handphone sudah menjadi alat pendukung berbagai
kegiatan dan aktivitas manusia. Karena itu di jaman sekarang handphone
yang dapat menunjang kegiatan dan aktivitas manusia disebut dengan
ponsel pintar atau smartphone. Pengembangan produk ponsel pintar atau
smartphone sangat cepat. Pengembangan itu terletak pada bentuk, ukuran
dan fiturnya.
Menurut id.techinasia.com (2014)Samsung adalah produsen
Smartphone terbaik di Asia dan Dunia. Tapi ada banyak pesaing lainya
yang mencoba untuk menggeser kekuasaan Samsung dan Apple.
Persaingan tersebut sangat terutama di Asia. Dimana sejumlah produsen
Handphone menarik pelanggan dengan perangkat yang bagus, tapi dengan
harga yang terjangkau. 16 pesaing baru diantaranya adalah Xiaomi,
Cooldpad, oppo, micromax, karbonn, xolo, smartfren, evercross, cyrus,
mito, ninetology, i-mobile, fpt, q-mobile, cherry mobile, dan Starmobile.
Dan pesaing lama diantaranya LG, Motorola, Nokia, Sony, Imo.
Dikutip dari news.detik.com (2013), dengan pertumbuhan pengguna
ponsel yang luar biasa, Indonesia memang menjadi pasar yang
menguntungkan bagi produsen. Berdasarkan data dari ATSI/Asosiasi
Telepon Seluler Indonesia (2012 kuartal pertama) menunjukan bahwa
jumlah pengguna telepon seluler sudah mencapai 255 juta dan angka ini
sudah melebihi total jumlah populasi Indonesia yang mencapai 240 juta.
Data yang dikeluarkan oleh International Data Corporation (IDC), sebuah
3
institusi analisis dan riset, juga mendukung fakta ini yaitu bahwa penjualan
ponsel pintar atau smartphone meningkat dari 11% di kwartal ketiga 2011
menjadi 13% di kwartal yang sama 2012. IDC bahkan menamakan
Indonesia sebagai pasar telepon genggam terbesar di Asia Tenggara.
Selain itu juga dengan adanya perjanjian ACAFTA (ASEAN CHINA
Free Trade Area) tahun 2010 maka semakin terbuka pintu perdagangan
antara negara-negara di ASEAN dengan China yang implikasinya terlihat
dari maraknya merek-merek ponsel china seperti Beyond, Vitell, Taxco,
Huawei, ZTE, dan lainya.
Persaingan yang terjadi saat ini tidak hanya terjadi pada segi produk
saja, melainkan lebih terletak pada fitur-fitur ponsel itu sendiri. Seperti
model kemasan (packaging), layanan purna jual (after sales service),
pelayanan yang diberikan (service), iklan (advertising), promosi (promosi),
dan fitur-fitur lainya yang cukup dihargai oleh konsumen (Veramayanti,
2009:4). Terlebih lagi saat ini smartphone semakin berkembang baik dari
segi fitur maupun sistem operasinya. Mayoritas pengguna ponsel menyukai
ponsel multifungsi yang berarti ponsel itu bisa menunjang semua kegiatan
yang dibutuhkan oleh konsumen. Namun vendor-vendor ternama
cenderung mengeluarkan ponsel berfitur lengkap dengan harga yang mahal.
hadirnya produk baru membuat peta persaingan ponsel di pasaran semakin
ketat. Apalagi produk baru seringkali hadir dengan harga yang menarik
sehingga mendorong konsumen untuk mencari variasi .
4
Pada bulan November 2013 Gartner salah satu perusahaan analisis
terbesar di dunia merilis data penjualan telepon seluler dan Smartphone
pada tahun 2013.dilihat dari data tersebut terlihat bahwa Samsung telah
merajai pasar ponsel di Dunia. (tabel 1.1)
Tabel 1.1 Data penjualan smartphone pada tahun 2012-2013 untuk lingkup seluruh
dunia Company 2013 units 2013 market
share (%) 2012 units 2012 market
share (%) Samsung 80.356,8 32,1 55.054,2 32,1 Apple 30.330,0 12,1 24.620,3 14,3 Lenovo 12.882,0 5,1 6.981,0 4,1 LG Electronic 12.055,4 4,8 6.986,1 4,1 Huawei 11.665,7 4,7 7.804,3 4,5 Others 102.941,8 41,1 70.206,8 40,9 Total 250.231,7 100,0 171.652,7 100,0 Sumber : gartner.com (2013)
Tabel 1.2 Data penjualan Smartphone dilihat dari sistem operasinya untuk lingkup
seluruh dunia tahun 2012-2013 Operating system
2013 units 2013 market share (%)
2012 units 2012 Market share (%)
Android 205.022,7 81,9 124.552,3 72,6 iOS 30.330,0 12,1 24.620,3 14,3 Microsoft 8.912,3 3,6 3.993,6 2,3 Blackberry 4.400,7 1,8 8.946,8 5,2 Bada 633,3 0,3 4.454,7 2,6 Symbian 457,5 0,2 4.401,3 2,6 Others 475,2 0,2 683,7 0,4 Total 250.231,7 100,0 171.652,7 100,0 Sumber : gartner.com (2013)
5
Tabel 1.3 Data penjualan telepon seluler pada tahun 2012-2013
Company 2013 units 2013 market share (%)
2012 units 2012 Market share (%)
Samsung 117.053,8 25,7 97.956,8 22,7 Nokia 63.048,4 13,8 82.300,6 19,1 Apple 300.330,0 6,7 24.620,3 5,7 LG Electronics 18.030,7 4,0 13.968,8 3,2 ZTE 13.696,4 3,0 16.605,9 3,9 Huawei 13.574,4 3,0 11.918,9 2,8 Lenovo 12.999,8 2,9 7.203,7 1,7 TCL Commnication
12.345,6 2,7 9.326,7 2,2
Sony mobile Communication
9.757,5 2,1 8.2012,4 1,9
Yulong 8.801,0 1,9 5.218,5 1,2 Others 156.004,7 34,2 153.701,20 35,7 Total 455.642,3 100,0 431.023,8 100,0 Sumber : gartner.com(2013)
Dapat dilihat diatas merek ponsel samsung merajai tingkat penjualan
ponsel di dunia, disusul dengan nokia dan apple. Untuk kategori
smartphone juga merek Samsung berada di posisi puncak yang di susul
oleh apple dan lenovo di posisi kedua dan ketiga.
Di Indonesia sendiri menurut TOP Brand index tahun 2013 pasar
handphone masih dikuasai oleh nokia dan disusul oleh samsung di urutan
ke dua. Sedangkan di kategori smartphone blackberry masih kokoh
dipuncak Top Brand Index disusul oleh Nokia dan Samsung di posisi kedua
dan ketiga.
6
Tabel 1.4 Daftar TOP Brand Index tahun 2012, 2013
2012 2013 Handphone TBI Smarphone TBI Handphone TBI Smartphone TBI Merek Merek Merek Merek Nokia 54.2% Blackberry 40.7% Nokia 50,9% Blackberry 39.0% Huawei 8.5% Nokia 37.9% Samsung 9.8% Nokia 37.0% Samsung 4.8% Samsung 6.6% Cross 4.3% Samsung 11.1% Nexian 4.6% Nexian 3.9% Nexian 4.2% Nexian 3.6% Sumber : topbrand-award.com(2013)
Tabel 1.5 Daftar TOP Brand Index tahun 2014
2014 Smarphone TBI Merek Blackberry 44.3% Nokia 22.7% Samsung 18.0% Nexian 2% Sumber : topbrand-award.com (2014)
Dapat kita lihat diatas top brand index Samsung masih kalah dengan
Nokia dan Blackberry, namun kalau dilihat dari perkembanganya, ponsel
dan smartphone merek samsung mengalami peningkatan yang lumayan.
Itu mengindikasikan bahwa ponsel pintar merek samsung sudah banyak
digemari oleh masyarakat indonesia. Menurut Fabian dalam
(http://telsetnews.com/61092/samsung-kuasai-pasar-ponsel-indonesia/)
mengatakan bahwa dari keseluruhan pangsa pasar ponsel di Indonesia, baik
itu feature phone maupun smartphone, samsung menguasai market share
sebesar 24.8%. dari jumlah tersebut, 30% diantaranya dari lini smartphone.
Berdasarkan data data tersebut mengindikasikan adanya perpindahan merek
yang semula menggunakan merek lain menjadi menggunakan merek ponsel
Samsung.
7
Menurut Peter dan Olson (2002) dalam Wardani (2010:15)
perpindahan merek brand switching adalah pola pembelian yang
dikarakteristikan dengan perubahan atau pergantian dari suatu merek ke
merek lain. Dari sekian banyak yang dapat menyebabkan perilaku
perpindahan merek, terdapat beberapa faktor yaitu citra merek, ketidak
puasan konsumen, iklan dan harga.
Penelitian Monroe, Dodd dan Grewal (1991) dalam Khairani
(2011:4) menyatakan bahwa pembeli yang mempunyai citra merek yang
tinggi akan menimbulkan minat beli. Jika sebuah merek sudah dikenal dan
kemudian dalam benak konsumen ada asosiasi tertentu terhadap sebuah
merek untuk membedakanya dengan merek yang lain lalu konsumen akan
mempersepsikan dengan kualitas yang tinggi.
Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen terhadap produk merupakan
konsep penting yamg perlu dipahami pemasar karena dapat memengaruhi
perilaku konsumen selanjutnya. Sehingga dapat diindikasikan bahwa
ketidakpuasan konsumen merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya
perpindahan merek karena pelanggan yang tidak puas akan mencari
informasi pilihan produk lain dan mereka mungkin akan berhenti membeli
produk atau mempengaruhi orang lain untuk tidak membeli (setiyaningrum
dalam ikhsan 2012:7).
Lu Hsu dan Hsien Chang (2003:322) dalam Ermayanti (2006:99)
berpendapat bahwa “advertising provides incentives and stimuli for
customer to switch brand” yang berarti periklanan memberikan perangsang
8
dan pendorong bagi konsumen untuk berpindah merek dan menyatakan
bahwa konsumen dengan tingkat persepsi periklanan yang berbeda
mempunyai berbagai macam kemungkinan untuk berpindah merek.
Periklanan menurut kotler (20013:202) didefinisikan sebagai segala bentuk
penyajian non-personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh suatu
sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.
Faktor selanjutnya yang dapat memengaruhi perpindahan merek
adalah harga. Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu
produk dan jasa atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-
manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut
(Kotler dan Amstrong 2008:439). Sebagai contoh, apabila harga yang
ditawarkan sama dengan merek sainganya, hal semacam itu juga dapat
menyebabkan perpindahan merek.
Dari pernyataan diatas penulis mencoba untuk mengetahui apakah
faktor citra merek, ketidakpuasan konsumen, iklan dan harga
mempengaruhi konsumen produk telepon seluler lain dalam memutuskan
perpindahan ke merek telepon seluler Samsung. Dengan melakukan
penelitian dalam bentuk skripsi yang berjudul :
“Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Konsumen Dalam Perpindahan Merek Telepon Seluler Merek Lain ke
Merek Samsung”
9
B. Perumusan Masalah
Dari uraian diatas, penulis mencoba merumuskan masalah yang ingin
dikaji, yaitu : faktor-faktor apa sajakah yang berpengaruh terhadap
keputusan konsumen dalam perpindahan telepon seluler merek lain ke
merek samsung
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini penuli memberikan batasan masalah dengan
tujuan agar pembahasan pada penelitian ini tidak melebar dan tetap on
the track . Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah peneliti
hanya membahas pada faktor periklanan, harga, ketidakpuasan
konsumen, dan citra merek.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan penulis dibidang pengetahuan
dibidang pemasaran dan perilaku konsumen yaitu perpindahan
merek. Juga sebagai alat untuk mempraktekan teori-teori yang telah
diperoleh. Dan juga sebagai Prasyarat untuk menempuh gelar
sarjana dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri
Jakarta.
10
b. Bagi Pihak Lain
Hasil penelitian ini dapat digunanakn sebagai tambahan
refrensi penelitian selanjutnya yang lebih lengkap dari ini
c. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan
pertimbangan strategi yang akan ditempuh perusahaan untuk
mempertahankan pelanggan agar tidak berpindah ke merek lain.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pemasaran
Pemasaran adalah suatu konsep yang menyangkut suatu sikap
mental, suatu cara berpikir yang membimbing anda melakukan sesuatu
yang tidak selalu menjual benda tetapi juga menjual gagasan-gagasan,
karier, tempat, (pariwisata, rumah, lokal industri), undang-undang, jasa
(pengangkutan, penerbangan), hiburan (pertunjukan, pertandingan-
pertandingan), dan kegiatan-kegiatan nirlaba seperti yayasan-yayasan
sosial dan keagamaan (Morrisan, 2010:2).
Strategi pemasaran (marketing strategi) merupakan suatu rencana
yang didesain untuk mempengaruhi pertukaran dalam mencapai tujuan
organisasi (Peter dan Olson, 2005:10).
2. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran yang biasa disebut dengan marketing mix juga
disebut “the four P of the marketing mix” yaitu product strategi, price
strategi, place strategy, dan promotion strategi (Siswanto dan
Kleinsteuber, 2002:12). 4P menggambarkan pandangan penjual tentang
alat pemasaran yang tersedia untuk mempengaruhi pembeli. Dari sudut
pandang pembeli, setiap alat pemasaran dirancang untuk menyerahkan
manfaat pelanggan (Kotler dan Keller, 2012:24).
12
a. Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada
pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk
barang fisik, jasa, dan pengalaman, acara, orang, tempat, properti,
organisasi, informasi dan ide (Kotler dan Keller 2013:4).
b. Harga
Harga adalah salah satu elemen bauran pemasaran yang
menghasilkan pendapatan; elemen lain menghasilkan biaya (Kotler
dan Keller 2013:67)
Produk dengan harga tinggi atau mahal memberikan pesan
kepada konsumen mengenai kualitas produk yang juga tinggi begitu
pula sebaliknya. Persepsi ini biasanya sudah tertanam kuat dibenak
konsumen sehingga jika ada produk yang menjanjikan kualitas
terbaik dengan harga yang lebih murah daripada produk pesaing,
maka hal ini hanya akan membingungkan konsumen. dengan kata
lain faktor harga, promosi, dan saluran distribusi harus
menyampaikan satu pesan mengenai positioning produk dimata
konsumen. tiga faktor, yaitu kualitas produk tingkat persaingan
serta kegiatan promosi yang dilakukan saling berinteraksi dalam
menentukan harga suatu produk (Morissan, 2010:78-79).
c. Promosi
Promosi merupakan elemen atau bagian dari pemasaran yang
digunakan perusahaan untuk berkomunikasi dengan konsumenya
13
(Morissan, 2010:25). Promosi penjualan adalah variasi insentif
jangka pendek untuk merangsang pembelian atau penjualan suatu
barang atau jasa pada event-event atau waktu-waktu tertentu
(Surachman,2008:183).
d. Distribusi
Saluran pemasaran (Marketing Channel)sekelompok
organisasi yang saling bergantung dan terlibat dalam proses
pembuatan produk dan jasa yang disediakan untuk digunakan atau
dikonsumsi (Kotler dan Keller 2013:106)
3. Perilaku Konsumen
a. Pengertian perilaku konsumen
American Marketing Association mendefinisikan perilaku
konsumen (Consumen Behaviour) sebagai “interaksi dinamis antara
pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian disekitar kita dimana
manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka (Peter
dan Olson, 1999:6). Ada tiga ide penting dari definisi diatas, yaitu
perilaku konsumen adalah dinamis, hal tersebut melibatkan
interaksi antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian
disekitar, dan hal tersebut melibatkan pertukaran.
1) Perilaku konsumen itu dinamis maksudnya bahwa seorang
konsumen atau grup konsumen, serta masyarakat luas selalu
berubah dan bergerak sepanjang waktu.
14
2) Perilaku konsumen adalah keterlibatan interaksi antara pengaruh
dan kognisi, perilaku, dan kejadian di sekitar maksudnya yaitu
untuk memahami konsumen dan mengembangkan strategi
pemasaran yang tepat kita harus memahami apa yang mereka
pikirkan (kognisi), dan mereka rasakan (pengaruh), apa yang
mereka lakukan (perilaku), dan apa serta dimana (kejadian
disekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang
dipikirkan, dirasa, dan dilakukan konsumen.
3) Perilaku konsumen melibatkan konsumen maksudnya adalah
pertukaran di antara individu. Hal ini membuat definisi perilaku
konsumen tetap konsisten dengan definisi pemasaran yang
sejauh ini juga menekankan pertukaran.
Perilaku konsumen didefinisikan sebagai studi tentang unit
pembelian (buying units) dan proses pertukaran yang melibatkan
perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang, jasa, pengalaman,
seta ide-ide (Mowen dan Minor, 2002:6).
Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat
dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk
atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan
menyusuli tindakan ini (Setiadi, 2008:3).
Studi perilaku konsumen terpusat pada cara individu
mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka
yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang
15
yang berhubungan dengan konsumsi (Schifmann dan Kanuk,
2008:6).
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dibedakan
menjadi dua (Setiadi, 2008:4) yaitu :
1) Faktor kebudayaan
a) Kebudayaan
Merupakan faktor penentu yang paling dasar dari
keinginan dan perilaku seseorang.
b) Sub Budaya
Setiap kebudayaan terdiri dari sub budaya yang lebih kecil
yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik
untuk para anggotanya. Contohnya, kelompok nasionalisme,
kelompok keagamaan, kelompok ras, area geografis.
c) Kelas sosial
Adalah kelompok-kelompok yang relatif homogen dan
bertahan lama dalam masyarakat, yang tersusun secara hierarki
dan keanggotaanya mempunyai nilai, minat dan perilaku yang
serupa.
2) Faktor Sosial
a. Kelompok referensi
Kelompok referensi seseorang terdiri dari seluruh
kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak
langsung terhadap perilaku seseorang.
16
b. Keluarga
Kita dapat membedakan antara dua keluarga dalam
kehidupan pembeli, yaitu keluarga orientasi: orang tua
seseorang, keluarga prokreasi: pasangan hidup anak-anak
seseorang keluarga merupakan organisasi pembeli dan
konsumen yang paling penting dalam suatu masyarakat dan
telah diteliti secara insentif.
c. Peran dan status
Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok
selama hidupnya, keluarga, klub, organisasi.
3) Faktor pribadi
a) Umur dan tahapan dalam siklus hidup
b) Pekerjaan
Para pemasar beruasaha mengidentifikasi kelompok-
kelompok pekerja yang memiliki minat diatas rata-rata terhadap
produk dan jasa tertentu.
c) Keadaan ekonomi
Terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan, tabungan
dan hartanya, kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap
mengeluarkan lawan menabung.
d) Gaya hidup
Pola hidup didunia yang diekspresikan oleh kegiatan,
minat, dan pendapatan seseorang.
17
e) Kepribadian dan konsep diri
Karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap orang
yang memandang responya terhadap lingkungan lingkungan
yang relatif konsisten.
4) Faktor-faktor psikologis
a) Motivasi
Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini
timbul dari suatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar,
rasa haus, rasa tidak nyaman.
b) Persepsi
Didefinisikan sebagai proses dimana seseorang memilih,
mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk
menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini.
c) Proses belajar
Menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang
timbul dari pengalaman.
d) Kepercayaan dan sikap
Kepercayaan adalah suatu gagasan deskriptif yang
dimiliki seseorang terhadap sesuatu.
4. Perpindahan Merek
a. Merek
Menurut American Marketing Association dalam Kotler
(2012:259), merek (Brand) adalah suatu nama, istilah tanda,
18
lambang, atau desainatau gabungan semua yang diharapkan
mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau jasa dari
produk-produk milik pesaing.
Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan
atau kombinasi dari hal-hal tersebut. (Rangkuti, 2009:2).
Merek merupakan nama atau simbol yang bersifat
membedakan (seperti sebuah logo, cap, simbol, lambang, tanda,
slogan, kata-kata atau kemasan) untuk mengidentifikasi barang atau
jasa dari penjual atau pemegang merek (Surjaatmadja, 2008:3).
b. Pengertian perpindahan merek
Perpindahan merek (Brand Switching) adalah saat dimana
seorang konsumen atau sekelompok konsumen berpindah kesetiaan
dari satu merek sebuah produk tertentu ke merek produk lainya
(Abisatya, 2009:6). Perpindahan merek ini ditandai dengan adanya
perbedaan signifikan antar merek. Konsumen dalam hal ini tidak
mengetahui banyak mengenai kategori produk yang ada.
Perpindahan merek adalah pola pembelian yang
dikarakteristikan dengan perubahan atau pergantian dari suatu
merek ke merek lain (Peter dan Olson dalam setiyaningrum, 2007).
Perpindahan merek (brand switching) ditandai dengan adanya
perbedaan signifikan antar merek. Konsumen dalam hal ini
mengetahui banyak mengenai kategori produk yang ada. Para
pemasar dengan demikian perlu mendiferensiasikan keistimewaan
19
mereknya untuk menjelaskan merek tersebut. perpindahan merek
juga ditandai dengan keterlibatan yang rendah.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan merek
Pada saat pelanggan yang loyal berpindah ke perusahaan atau
brand atau produk lain, perusahaan akan mengalami kerugian
pendapatan di masa yang akan datang dan kehilangan pelanggan
yang sangat menguntungkan. Perilaku konsumen yang melakukan
Brand Switching menurut Keavaney (1995), pindahnya pelanggan
ke perusahaan atau produk lain dimungkinkan oleh adanya faktor-
faktor seperti harga, inconvenience, core service failure, service
encounter failure, response to service failure, persaingan antar
perusahaan, dan masalah-masalah etika.
Menurut Bitner dalam Setiyaningrum (2007) menyatakan
bahwa faktor-faktor seperti waktu, ada/tidakya uang, sedikitnya
alternatif, switching cost, dan kebiasaan dapat mempengaruhi
loyalitas konsumen terhadap suatu merek dan sebagai akibatnya
terjadi perpindahan merek.
Menurut Lin et All dalam Khrisna (2009) faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku Brand Switching diantaranya adalah :
1). Product/service attributes, yaitu merupakan segala macam
atribut yang dimiliki oleh suatu produk atau jasa. Sub-faktornya
diantaranya adalah kemudahan layanan, keunggulan desain
produk, dan kelengkapan fitur.
20
2). Marketing capabilities, yaitu merupakan macam kegiatan
pemasaran yang dilakukan perusahaan dalam usahanya untuk
memasarkan produk/jasa. Sub-faktornya adalah kreativitas
iklan, variasi promosi, dan intensitas iklan.
3). Perceived quality, yaitu merupakan tingkat kualitas yang
dirasakan oleh konsumen setelah membeli dan mengkonsumsi
produk/jasa. Sub-faktornya adalah kualitas fitur, kualitas barang
4). Aftersales service, yaitu merupakan pelayanan lebih lanjut yang
mampu diberikan perusahaan setelah proses pembelian
produk/jasa. Sub-faktornya adalah apresiasi kepada konsumen,
pelayanan servis center, dan kecepatan servis center.
5). Brand recognition, yaitu meliputi seberapa jauh konsumen
mengetahui, mengenal, dan memberi tanggapan suatu merek
dari produk/jasa. Sub-faktornya adalah popularitas merek,
penghargaan atas merek dan reputasi merek.
5. Periklanan
a. Pengertian periklanan
Periklanan (Advertising) semua bentuk berbayar atas
presentasi nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa oleh
sponsor yang jelas (Kotler dan Keller 2013:202).
21
b. Tujuan periklanan
Tujuan periklanan yaitu tugas komunikasi khusus dan tingkat
pencapaian yang harus dicapai dengan pemirsa tertentu dalam
jangka waktu tertentu (Kotler dan Keller 2013:203)
Tujuan periklanan dapat digolongkan menurut sasaranya,
yakni untuk memberi informasi, persuasi atau meningkatkan para
pembeli, menambah nilai dan membantu usaha lain perusahaan.
1). Iklan normatif, bertujuan untuk membentuk permintaan pertama
dengan memberitahu pasar tentang produk baru, mengusulkan
kegunaan baru suatu produk, memberitahukan pasar tentang
perubahan harga, menjelaskan cara kerja suatu produk,
menjelaskan pelayanan yang tersedia, mengoreksi kesan yang
salah, mengurangi kecemasan pembeli dan membangun citra
perusahaan
2). Iklan persuasif, bertujuan untuk membentuk permintaan selektif
suatu merek tertentu, dilakukan pada tahap kompetitif dengan
membentuk preferensi merek, mendorong alih merek,
mengubah persepsi pembeli tentang atribut produk, membujuk
pembeli untuk membeli sekarang, dan membujuk pembeli
menerima/mencoba menstimulasikan penggunaan produk.
3). Iklan pengingat, bertujuan untuk mengingatkan pada produk
yang sudah mapan dengan mengingatkan pembeli dimana dapat
22
membelinya membuat pembeli tetap ingat produk itu walau
tidak musimnya, dan mempertahankan kesadaran puncak.
4). Iklan penambah nilai, bertujuan untuk menambah nilai merek
pada persepsi konsumen dengan melakukan inovasi, perbaikan
kualitas dan penguatan persepsi konsumen.
5). Iklan bantuan aktivitas lain, bertujuan membantu memfasilitasi
aktivitas lain perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran,
misalnya iklan membantu dalam pelepasan promosi penjualan
(kupon), membantu wiraniaga (perkenalan produk),
menyempurnakan hasil komunikasi pemasaran yang lain.
Bagi produsen, iklan bukan hanya menjadi alat promosi
barang maupun jasa, melainkan juga untuk menanamkan citra
kepada konsumen maupun calon konsumen tentang produk yang
ditawarkan. Citra yang dibentuk oleh iklan sering kali menggiring
khalayak untuk percaya pada produk, sehingga mendorong calon
konsumen untuk mengkonsumi maupun mempertahankan loyalitas
konsumen.
c. Tahapan hierarki efek akibat periklanan
Dalam bukunya Umar (2005:246-247) menerangkan bahwa,
minat konsumen potensial atas suatu produk yang ditawarkan
dipasar, pada dasarnya terbagi atas tiga tahapan, yaitu tahap
mengetahui, terpengaruh, dan bertindak untuk melakukan
23
pembelian. Model yang pada umumnya dipakai untuk melihat
tahapan-tahapan ini adalah model AIDCA.
1). Perhatian (Attention)
Pada tahap ini iklan yang ditayangkan harus dapat
menarik perhatian khalayak sasaranya, jika tahap ini tidak
berhasil, maka tahap selanjutnya menjadi tidak berguna. Dengan
mengetahui hasil pada tahap ini perusahaan sudah dapat
mengevaluasi program periklanan yang dilaksanakan.
2). Minat (Interest)
Jika perhatian khalayak sasaran berhasil direbut, iklan
yang ditayangkan hendaknya dapat membuat pemirsa berminat
untuk mengetahui lebih lanjut mengenai produk yang
diiklankan. Untuk itu pemirsa harus dirangsang agar mau
mengikuti pesan-pesan iklan tersebut.
3). Keinginan (Desire)
Iklan harus berhasil menggerakan keinginan pemirsa
untuk memiliki atau menikmati produk tersebut. kebutuhan atau
keinginan mereka untuk memiliki, memakai, atau melakukan
sesuatu sebagai kelanjutan tahap interest.
4). Rasa percaya (Conviction)
Sampai tahap ini tujuan perusahaan melalui iklan telah
berhasil menciptakan kebutuhan calon pembeli. Sejumlah calon
pembeli sudah mulai goyah dan emosinya mulai tersentuh, tapi
24
masih timbul keraguan. Dalam kondisi ini hendaknya iklan
harus dapat meyakinkan atau menimbulkan rasa percaya diri
calon pembeli.
5). Tindakan (Action)
Pada tahap ini hendaknya calon pembeli sudah dapat
mengambil keputusan, membeli atau tidak. Tetapi belum
sungguh-sungguh berusaha untuk membeli. Mungkin keinginan
untuk membeli sudah diputuskan tetapi pembelian belum juga
dilakukan karena ada kendala. Untuk itu iklan harus dapat
menuntun calon pembeli untuk mengambil langkah akhir berupa
tindakan pembelian.
Lu-shu dan Chang (2003) dalam Ermayanti (2006:99),
berpendapat bahwa periklanan memberikan perangsang dan
pendorong bagi konsumen untuk berpindah merek dan menyatakan
bahwa konsumen dengan tingkat persepsi yang berbeda mempunyai
berbagai macam kemungkinan untuk berpindah merek
6. Harga
a. Pengertian harga
Harga adalah suatu elemen bauran pemasaran yang
menghasilkan pendapatan; elemen lain menghasilkan biaya (Kotler
dan Keller 2013:67).
Variabel harga dalam bauran pemasaran mengacu pada apa
yang harus diberikan konsumen untuk membeli suatu barang atau
25
jasa yang biasanya menggunakan nilai uang. Harga suatu produk
ditentukan tidak saja berdasarkan biaya produksi namun juga
faktor-faktor lain, seperti persaingan serta persepsi konsumen
terhadap produk (Morissan, 2010:78).
b. Penentuan Harga
Penentuan harga memiliki berbagai macam strategi sesuai
dengan tahap yang dilalui oleh sebuah produk atau jasa. Kotler dan
Amstrong (2008) diantaranya mengelompokan strategi penentuan
harga sebagai berikut :
1). Strategi penetapan harga produk baru, yakni penetapan harga
memerah pasar dan penetapan harga untuk penetrasi pasar.
2). Strategi penetapan harga bauran produk, yakni penetapan harga
lini produk, penetapan harga produk tambahan, penetapan harga
produk terikat, penetapan harga produk sampingan, dan
penetapan harga paket produk.
3). Strategi penyesuaian harga, yang terdiri dari penetapan harga
diskon dan pengurangan harga, penetapan harga tersegmentasi,
penetapan harga psikologis, penetapan harga untuk promosi,
penetapan harga dinamis, penetapan harga internasionaldan
penetapan harga berdasarkan geografis.
4). Strategi menghadapi perubahan harga, yaitu memelopori
perubahan harga, bagaimana bereaksi terhadap perubahan harga,
dan merespon perubahan harga.
26
c. Tujuan penetapan harga
Penetapan harga haru diarahkan pada suatu tujuan. Sebelum
penetapan harga dilakukan, tujuanya harus ditetapkan terlebih
dahulu. Tujuan penetapan harga meliputi : (a) orientasi laba:
mencapai target laba dan meningkatkan laba: (b) orientasi
penjualan: meningkatkan volume penjualan, dan mempertahankan
atau mengembangkan pangsa pasar. (Machfoedz, 2007:88)
1). Tujuan berorientasi pada laba
Perusahaan dapat memilih satu diantara dua tujuan
berorientasi laba dalam kebijakan penetapan harga. Tujuan
berorientasi laba dapat ditempuh dalam periode jangka pendek
atau jangka panjang.
a) Mencapai target laba
Perusahaan dapat memilih menetapkan harga
produknya untuk mencapai presentase tertentu dari
penjualan atau investasinya. Pencapaian tujuan seperti itu
diterapkan oleh pedagang pelantara atau produsen. Banyak
pengusaha perdagangan eceran dan grosir menggunakan
target laba pada penjualan neto sebagai tujuan penetapan
harga periode jangka pendek
b) Meningkatkan laba
Tujuan penetapan harga untuk mendapat uang
sebanyak banyaknya mungkin diikuti oleh sejumlah besar
27
perusahaan daripada tujuan lainya. Kesulitan yang dihadapi
tujuan ini adalah bahwa istilah memperbesar laba
berkonotasi buruk yang dihubungkan dengan harga tinggi
dan monopoli. Tujuan memperbesar laba akan lebih
menguntungkan perusahaan jika diaplikasikan dalam jangka
panjang. Tetapi, untuk mengaplikasikan ini perusahaan
harus menerima kerugian dalam jangak pendek.
2). Tujuan berorientasi pada penjualan
a) Meningkatkan volume penjualan
Penetapan harga dibeberapa perusahaan difokuskan
pada volume penjualan selama periode tertentu, misalnya 1
tahun atau 3 tahun. Manajemen bertujuan meningkatkan
volume penjualan dengan memberikan diskon atau strategi
penetapan harga yang agresif lainya meskipun harus
mengalami rugi dalam jangka pendek.
b) Mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar
Beberapa perusahaan besar atau kecil, menetapkan
harga dengan tujuan untuk mempertahankan atau
meningkatkan pangsa pasar perusahaan. Misalnya, ketika
mata uang jepang (YEN) nilainya melebihi nilai dollar AS,
produk jepang menjadi lebih mahal di Amerika serikat.
Perusahaan jepang dihadapkan pada prospek berkurangnya
pangsa pasar. Untuk mempertahankan pangsa pasar,
28
perusahaan jepang menerima marjin laba yang lebih kecil
dan mengurangi biaya sehingga dapat menjual produk
dengan harga dibawah harga jual yang seharusnya.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat harga
Menurut Hasan (2007:304) perusahaan harus pahan betul
faktor-faktor yang secara langsung mempengaruhi tingkat harga
yang akan ditentukan :
1) Kondisi perekonomian
Kondisi ekonomi (inflasi, booming, atau resesi, tingkat
suku bunga), kebijakan serta peraturan pemerintah, dan aspek
sosial (kepedulian terhadap lingkungan) sangat mempengaruhi
tingkat harga yang berlaku.
2) Permintaan dan penawaran
Permintaan merupakan sejumlah produk yang dibeli pada
suatu tingkat harga tertentu. Masalah penting dalam faktor ini
adalah mengestimasi bagaimana respon pembeli terhadap
alternatif harga yang ditawarkan. Sedangkan penawaran
merupakan suatu jumlah produk yang ditawarkan oleh
perusahaan (penjual) pada suatu tingkat harga tertentu.
Umumnya, harga yang lebih tinggi mendorong jumlah yang
ditawarkan menjadi lebih besar, tetapi dalam kasus tertentu
kelangkaan barang justru berubah menjadi lebih tinggi.
29
3) Tujuan perusahaan
Tujuan perusahaan yang ingin dicapai dinyatakan secara
eksplisit, seperti :
a) Mencapai laba maksimum
b) Mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan
c) Menciptakan kepemimpinan kualitas
d) Untuk meningkatkan volume penjualan
e) Meraih pangsa pasar yang besar, mempertahankan dan
memperbaiki pangsa pasar
f) Menciptakan stabilisasi harga dan mengatasi persaingan
g) Kembalinya modal yang tertanam dalam jangka waktu
tertentu
h) Dan lain sebagainya
4) Faktor legal dan etis
faktor ini biasanya menjadi alat pengawasan pemerintah
dalam penentun harga maksimum, minimum, atau harga tertentu
(untuk gabah, jasa angkutan, bahan bakar, bunga pinjaman),
diskriminasi harga (iuran Tv, listrik) serta praktek praktek lain
yang mencegah usaha-usaha ke arah monopoli.
5) Bauran pemasaran
Penetapan harga harus dikoordinasikan dan saling
mendukung dengan bauran pemasaran lainya yaitu produk,
distribusi dan promosi.
30
6) Biaya
Biaya merupakan daktor dasar dalam penentuan harga
yang minimal, sebab tingkat harga yang tidak dapat menutup
biaya akan mengakibatkan kerugian. Biaya-biaya yang harus
dipertimbangkan dalam penetapan harga setidaknya sebagai :
a) Biaya out-of-pocket, biaya peningkatan, biaya kesempatan,
cotrollable cost, biaya pengganti, biaya nonoperasional
b) Struktur biaya
c) Hubungan volume biaya
d) Competitive advantage
e) Pengaruh pengalaman biaya
f) Seberapa besar pengaruh biaya masa depan perusahaan
7) Ukuran bisnis
Manajemen perlu memutuskan siapa yang harus
menetapkan harga, misalnya oleh manajemen puncak,
manajemen lini produk, manajer penjualan, manajer produksi,
manajer keuangan, dan akuntan.
8) Persaingan
Kekuatan-kekuatan yang berpengaruh dalam persaingan
dalam industri adalah persaingan dalam industri yang
bersangkutan, produk subtitusi, pemasok, pelanggan, dan
ancaman pendatang baru.
31
9) Sifat pasar
Setiap perusahaan perlu memahami kaitan sifat pasar dan
permintaan yang dihadapinya, apakah termasuk persaingan
sempurna, persaingan monopolistik, oligopoli, atau monopoli.
7. Ketidakpuasan Konsumen (Consumer Unsatisfaction)
a. pengertian ketidakpuasan konsumen
menurut Peter dan Olson (2005:160) serta Kotler dan
Amstrong (2008) ketidakpuasan konsumen muncul ketika kinerja
suatu produk ternyata lebih buruk dari kinerja yang diharapkan.
Konusmen yang merasa tidak puas terhadap suatu produk
cenderung tidak akan melakukan pembelian ulang, cenderung
beralih merek, serta mengajukan keberatan kepada produsen,
pengecer, dan bahkan menceritakan kepada konsumen lainya.
Mower dan Minor dalam Ermayanti (2006) berpendapat
bahwa ketidakpuasan dapat menyebabkan konsumen melakukan
beberapa tindakan:
1) konsumen lebih mungkin meninggalkan hubungan dengan
produk dan perusahaan
2) konsumen lebih mungkin mengurangi tingkat konsumsi barang
dan jasa
b. Ketidakpuasan Konsumen terhadap Brand Switching
Proses konsumen dalam mengambil keputusan pembelian
haruslah dipahami oleh pemasar perusahaan dengan baik,
32
disamping bertujuan untuk membuat strategi pemasaran yang tepat,
juga dikarenakan bahwa proses pembuatan keputusan yang
dilakukan konsumen dalam membeli suatu produk tidak dianggap
sama. Setelah melakukan pembelian, konsumen akan mengevaluasi
atas keputusan dan tindakanya dalam membeli. Jika konsumen
menilai kinerja produk atau layanan dirasakan sama atau melebihi
apa yang diharapkan, maka konsumen akan puas dan sebaliknya
jika kinerja produk atau layanan yang diterima kurang dari yang
diharapkan, maka konsumen akan tidak puas. Konsumen yang tidak
puas cenderung akan bersikap negatif, menghentikan pembelian
atau menceritakan hal-hal yang tidak menyenangkan mengenai
produk atau jasa yang dibelinya kepada konsumen lain (Suryani
2008:19).
Menurut Assael (1998) dalam Setiyaningrum 2007 bahwa
kepuasan dapat memperkuat sikap positif terhadap merek,
meningkatkan kecenderungan untuk membeli kembali merek yang
sama, sedangkan ketidakpuasan memunculkan sikap negatif
terhadap merek, dan mengurangi kecenderungan untuk membeli
merek yang sama.
c. Faktor –faktor yang mempengaruhi ketidakpuasan konsumen
Ketidakpuasan konsumen di ukur melalui kualitas produk.
Menurut Rangkuti (2009:130), kualitas adalah salah satu dari alat
yang paling sering digunakan oleh pemasar untuk melakukan
33
positioning. Kualitas mempunyai imbas yang langsung terasa pada
produk. Hal ini akan semakin mendekatkan pemasar dengan nilai
nilai pelanggan dan kepuasan pelanggan.
Menurut Tjiptono (2008:67), didalam kualitas produk terdapat
delapan dimensi utama yang biasanya digunkan, yaitu:
1). Kinerja (performance) karakteristik operasi dasar dari suatu
produk. Misalnya kecepatan pengiriman paket titipan kilat,
ketajaman gambar dan warna sebuah TV, serta kebersihan
makanan di restoran.
2). Fitur (Feature), karaktristik pelengkap khusus yang dapat
menambah pengalaman pemakaian produk. Contohnya
minuman gratis selama penerbangan pesawat, AC pada mobil
dan koleksi tambahan aneka nada panggil pada telepon
genggam
3). Kehandalan (reliability) yaitu probabilitas terjadinya kegagalan
atau kerusakan produk dalam waktu tertentu. Semakin kecil
kemungkinan terjadinya kerusakan, semakin andal produk
bersangkutan.
4). Daya tahan (durability) yaitu jumlah pemakaian produk sebelum
produk bersangkutan harus diganti. Semakin besar frekuensi
pemakaian normal yang dimungkinkan, semakin besar pula
daya tahan produk. Baterai merupakan salah satu contoh produk
34
yang kerap kali menekankan aspek daya tahan sebagai
positioning kunci.
5). conformance, yaitu tingkat kesesuaian produk dengan standar
yang telah ditetapkan, misalnya ketepatan waktu, keberankatan
dan kedatangan kereta api, dan keesuaian ukuran sepatu dengan
standar yang berlaku.
6). Service ability
Service ability yaitu kecepatan dan kemudahan untuk direparasi
serta kompetensi dan keramahtamahan staf layanan.
7). Estetika (aesthetics)
Estetika (aesthetics) menyangkut penampilan produk yang dapat
dinilai dengan panca indera (rasa, aroma, suara dan seterusnya)
8). Persepsi terhadap kualitas (Perceived Quality)
Persepsi terhadap kualitas (Perceived Quality) yaitu kualitas
yang dinilai berdasarkan reputasi penjual, contohnya mobil
BMW, arloji Rolex, kemeja polo, dan peralatan elektronik Sony.
Suatu perusahaan tidak akan bertahan tanpa ada konsumen
yang mempergunakan atau memakai produk yang dihasilkan pihak
produsen, oleh sebab itu guna meningkatkan mutu dari produk yang
dihasilkan suatu perusahaan haruslah berdasarkan kepuasan
pelanggan (Costumer satisfaction)
Dengan mengetahui kepuasan pelanggan maka barang dan
jasa yang diproduksi suatu produsen tersebut memiliki nilai lebih
35
karena lebih diminati konsumen sebagai pemakai produk tersebut.
menurut Umar (2001:93) mengemukakan bahwa kualitas produk
merupakan hal yang penting bagi konsumen. kualitas produk, baik
yang berupa barang atau jasa perlu ditentukan melalui dimensi-
dimensinya, yang disebut dengan dimensi kualitas barang atau
produk.
8. Citra merek
a. Definisi citra merek
Image konsumen yang postifi terhadap suatu brand lebih
memungkinkan konsumen untuk melakukan pembelian. Brand yang
baik juga menjadi dasar untuk membangun citra perusahaan yang
positif.
Manfaat dari citra merek yang positif, perusahaan bisa
mengembangkan lini produk dengan memanfaatkan citra positif
yang telah terbentuk terhadap merek produk lama. Hal yang perlu
diperhatikan adalah bagaimana mempertahankan dan meningkatkan
citra merek yang sudah positif.
Berikut ini adalah beberapa pengertian mengenai citra merek
(brand image) menurut pandangan para ahli:
1) Citra merek secara sederhana menurut Rangkuti (2009:43)
adalah sekumpulan asosiasi Brand/merek yang terbentuk dalam
benak konsumen.
36
2) Keller (2008:66) mendefinisikan citra merek sebagai persepsi
atau kesan tentang suatu merek yang oleh sekumpulan asosiasi
yang menghubungkan pelanggan dengan merek dalam
ingatanya.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa citra merek
merupakan hasil persepsi dan pemahaman konsumen mengenai
merek suatu produk yang dilihat, dipikirkan dan dibayangkan.
Dengan menciptakan citra merek yang tepat untuk uatu produk,
tentu akan sangat berguna bagi pemasar, karena citra merek akan
mempengaruhi penilaian konsumen atas alternatif merek yang
dihadapinya.
Fournier menyebutkan bahwa persepsi konsumen terhadap
suatu merek merupakan salah satu kunci dalam membangun
hubungan jangka panjang. Lebih lanjut, Morris (1996) dalam
Rahma (2007:28) mengungkapkan bahwa membangun persepsi
yang kuat terhadap merek merupakan prioritas utama pada beberapa
perusahaan saat ini. Meenaghan (1995) dalam Rahma (2007:28)
juga mengemukakan pentingnya pengembangan citra merek dalam
organisasi bisnis. Meenaghan menyatakan bahwa citra merek yang
dikelola dengan baik akan menghasilkan konsekuensi yang positif,
meliputi :
37
1) Meningkatkan pemahaman pengetahuan terhadap aspek-aspek
perilaku konsumen dalam mengambil keputusan.
2) Memperkaya orientasi konsumen terhadap hal-hal yang bersifat
simbolis lebih dari pada fungsi-fungsi produk.
3) Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk.
4) Meningkatkan keunggulan bersaing berkelanjutan mengingat
inovasi teknologi sangat mudah untuk ditiru oleh pesaing.
Pendapat lain yang dikemukakan oleh Graeff (1996) dalam
Rahma, (2007:30) menyebutkan bahwa perkembangan pasar yang
begitu pesat, akan mendorong konsumen untuk lebih
mempertimbangkan citra merek dibangingkan memperhatikan
karakteristik produk yang ditawarkan. Kondisi tersebut menunjukan
bahwa produk berada dalam psosisi “mature” pada daur hidup
produk. Meliputi proprietari, competitive dan image stage.
Proprietari menjelaskan bahwa merek mampu menunjukan
keunikan suaut produk di pasar. Competitive menjelaskan bahwa
merek mampu menjelaskan suatu produk memiliki keunggulan
bersaing yang kan menggerakan pesaing untuk melakukan
pengembangan produk agar dapat bertahan di pasar. Sedangkan
image stage menjelaskan bahwa merek suatu produk mampu
menjadi penentu dalam membedakan suatu produk dibenak
konsumen dalam memutuskan pembelian dibanding produk lainya.
38
Dengan demikian dapat disimpulkan berdasarkan pendapat
para ahli bahwa merek adalah asosiasi merek yang ada dibenak
konsumen, dimana diciptakan oleh uatu asosisasi merek yang kuat,
unik dan baik. Dan asosiasi konsumen terhadap merek menentukan
citra merek.
b. Pengukuran citra merek berdasarkan aspek sebuah merek
Menurut Keller (2008:56) bahwa pengukuran sebuah merek
dapat dilakukan berdasarkan pada aspek sebuah merek, yaitu:
strength, uniqueness, dan favourable :
1) Kekuatan (strength)
Strength mengarah pada berbagai keunggulan-keunggulan
yang dimiliki merek bersangkutan yang bersifat fisik, dan tidak
ditemukan pada merek lainya. Seperti desain produk, produk
memiliki kualitas yang baik, dan nama merek yang sudah
memiliki reputasi dibidang dunia teknologi. Keunggulan merek
itu mengacu pada atribut-atribut fisik atas merek bersangkutan
sehingga bisa dianggap sebagai sebuah kelebihan dibandingkan
merek lainya.
2) Favourability
Favourability mengarah pada kemampuan merek untuk
mudah diingat oleh pelanggan. Termasuk dalam kelompok
favourability ini antara lain : kemudahan merek untuk
diucapkan, kemampuan merek untuk tetap diingat pelanggan,
39
maupun kesesuaian antara kesan dibenak pelanggan dengan
citra yang diinginkan perusahaan atas merek bersangkutan.
3) Keunikan (uniqueness)
Keunikan untuk membedakan sebuah merek diantara
merek-merek lain. Kesan ini muncul dari atribut produk. Kesan
unik berarti terdapat differensiasiantara produk satu dengan
produk lainya.
40
B. Penelitian Terduhulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Nama Judul Variabel
Independen
Variabel
Dependen
Hasil
Penelitian
AnandhityaBagus Arianto (2013)
Pengaruh Atribut Produk , harga, kebutuhan mencari variasi dan ketidakpuasan konsumen terhadap keputusan perpindahan Merek Dari Samsung Galaxy Series di Kota Malang
1.Atribut produk
2.harga 3.Kebutuhan
mencari 4.variasi 5.Ketidakpua
sankonsumen
Perpindahan merek
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda yang mana hasilnya adalah atribut produk dan harga berpengaruh negative fan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek. Dan kebutuhan mencari variasi dan ketidakpuasan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek.
41
Grace Y.D.Radamuri, Naili Farida & Reni Shinta Dewi (2013)
Pengaruh Citra Merek,Word of Mouth, Dan Iklan Terhadap keputusan perpindahan merek pada pengguna Blackberry
1.Citra merek 2.Word of
Mouth 3.Iklan
Perpindahan Merek
Hasil penelitian ini menggunakan Metode Regresi Linier berganda yang mana hasilnya dapat memperlihatkan bahwa dimensi citra merek, word of mouth, dan iklan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan perpindahan merek.
Dwi Ermayanti. S (2006)
Pengaruh periklanan, perubahan harga, dan ketidakpuasan konsumen terhadap keputusan perpindahan merek pada konsumen Shampoo Sunsilk di Surabaya
1.Periklanan 2.Perubahan
harga 3.Ketidakpua
san konsumen
Perpindahan merek
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda menunjukan bahwa periklanan, perubahan harga, dan ketidakpuasan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap perpindahan merek.
42
Sri Kosidah, Nuraini (2014)
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Brand Switching Pada KArtu Prabayar XL
1.Ikla 2.Kebutuhan
Mencari Variasi
3. Harga 4.Tingkat
Keterlibatan
5.Kepuasan
Perpindahan Merek
Penelitian Ini Menggunakan Regresi Liner Berganda yang menunjukan bahwa iklan tidak berpengaruh signifikan, harga berpengaruh signifikan terhadap perpindahan merek.
Noorhayati (2011)
Analisis Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Brand Switching Behaviour Konsumen Dalam Pembelian Sim Card GSM Prabayar
1. Ketidakpuasan Konsumen
2. Kebutuhan mencari variasi
Perpindahan Merek
Penelitian yang dilakukan oleh Noorhayati pada pengujian pengaruh ketidakpuasan konsumen dalam perpindahan merek dapat dibuktikan oleh t-value lebih besar dari nilai kritis. Sedangkan kebutuhan mencari variasi tidak dapat dibuktikan karena t-value nya lebih kecil dari nilai kritis.
43
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan tinjauan pustaka, maka dibuatlah kerangka pemikiran bahwa
Perpindahan merek dipengaruhi oleh periklanan, harga, ketidakpuasan
konsumen, dan citra merek. Kerangka pemikiran teoritis digambarkan sebagai
berikut :
44
Gambar 2.2 Kerangka pemikiran
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Perpindahan Merek Telepon Seluler
Merek Lain ke Merek Samsung
Periklanan
1.Mengetahui 2.Terpengaruh 3.Bertindak
untuk melakukan pembelian
Harga
1. Kebijakan harga
2. Penyesuaian harga
Citra merek
1. Kekuatan (strength) 2. Keunikan 3. Favourable
Ketidakpuasan konsumen
1. Kinerja (performance) 2. Fitur (feature) 3. Kehandalan (reliability) 4. Daya tahan (durability) 5. Keseuaian
(conformance) 6. Serviceability 7. Estetika 8. Kualitas yang
dipersepsikan
Analisis faktor
Faktor ke-n Faktor ke-3 Faktor ke-2 Faktor ke-1
Interpretasi hasil
Kesimpulan
Uji Kualita Data
1. Validitas 2. Reliabilitas
45
D. Hipotesis
Diduga faktor periklanan, harga, ketidakpuasan konsumen, dan citra
merek merupakan faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam keputusan
perpindahan merek dari telepon seluler/smartphone merek lain ke merek
Samsung.
46
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Objek penelitian kali ini dilakukan pada produk telepon seluler merek
Samsung. Sedangkan subjek penelitian ini adalah para Mahasiswa/i
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang pernah memakai
atau menggunakan telepon merek lain lalu berpindah menjadi merek
Samsung. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel
periklanan, harga, ketidakpuasan konsumen, dan citra merek mampu
mempengaruhi konsumen sehingga melakukan perpindahan merek yang
sebelumnya merek telepon seluler lain menjadi merek Samsung.
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2009:80). Populasi pada penelitian ini adalah pengguna telepon
seluler/Smartphone merek Samsung di Jakarta.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2009:81). Menurut Simamora
47
(2005:108) tidak ada ukuran sampel minimal yang diterima dalam analisis
faktor. Memang, semakin besar jumlah sampel maka analisis faktor
semakin akurat. Sebaiknya ukuran sampel berjumlah 100 orang atau lebih.
Jangan melakukan analisis faktor kalau jumlah sampel kurang dari 50,
namun ketentuan ini tidak mutlak. Sebagai aturan umum, jumlah responden
minimal adalah tiga kali jumlah variabel. Jumlah sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 100 orang.
Metode sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah non
probability sampling yaitu metode pengambilan sampel yang tidak
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui cara
accidental sampling yang merupakan teknik penentuan sampling
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang
orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. (Sugiyono,
2010:67)
C. Metode Pengumpulan Data
Menurut Sekaran (2006:60), dilihat dari sumber datanya, data bias
diperoleh dari sumber dan sekunder. Metode pengumpulan dilakukan
dengan dua cara tersebut, yaitu :
48
1. Data Primer
Cara mendapatkan data dari sumber pertama yang menjadi objek
penelitian melalui penyebaran kuesioner dengan pertanyaan tertutup,
yaitu pertanyaan yang tidak memberikan kebebasan kepada responden
karena alternatif jawaban sudah ditentukan oleh peneliti.
Dalam penelitian ini pengukuran yang digunakan untuk mengukur
tanggapan responden adalah dengan memakai skala ordinal, yaitu skala
yang tidak hanya mengkategorikan variabel-variabel untuk menunjukan
perbedaan diantara berbagai kategori, tetapi juga mengurutkan kedalam
beberapa cara ( Sekaran, 2006:17)
Pertanyaan pertanyaan pada penelitian kali ini dibuat dengan
skala likert. Skala likert merupakan skala yang dapat memperlihatkan
tanggapan konsumen terhadap karakteristik suatu produk (sangat setuju,
setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju). Informasi yang
diperoleh dengan skala likert berupa skala pengukuran ordinal, oleh
karenanya terhadap hasilnya hanya dapat dibuat rangking tanpa dapat
diketahui berapa besarnya selisih antara satu tanggapan ke tanggapan
lainya (Durianto, 2004:41). Skala likert sebagai berikut :
Sangat setuju (SS) = Diberi bobot / skor 5
Setuju (S) = Diberi bobot / skor 4
Ragu-ragu (R) = Diberi bobot / skor 3
Tidak setuju (TS) = Diberi bobot / skor 2
Sangat tidak setuju (STS) = Diberi bobot / skor 1
49
2. Data sekunder
Yaitu data yang diambil dengan melakukan studi kepustakaan,
yang diperoleh dengan membaca buku-buku teori yang berhubungan
dengan permasalahan penelitian untuk memperoleh landasan teoritis
yang berguna dalam mempertanggungjawabkan penelitian ini, literatur,
tabloid, surat kabar, majalah, jurnal, dan lainya. Peneliti juga
menggunakan Internet sebagai media untuk mendapatkan bahan/data
yang diperlukan.
D. Metode Analisi Data
1. Uji Kualitas Data
Tahap ini merupakan tahap yang sangat penting dan
menentukan.Pada tahap inilah data diolah sedemikian rupa sehingga
berhasil disimpulkan kebenaran yang dapat dipakai untuk menjawab
persoalan-persoalan yang diajukan dalam penelitian.Metode analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis faktor.
a. Uji Validitas Data
Validitas adalah tingkat kemampuan instrumen penelitian
untuk mengungkapkan data sesuai dengan masalah yang hendak
diungkapkan. Dengan kata lain, validitas menunjukan sejauh mana
suatu alat ukur itu dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur. Uji validitas digunakan untuk mengetahui
kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam
50
mendefinisikan suatu variabel.Daftar pertanyaan ini pada umumnya
mendukung suatu kelompok variabel tertentu.Suatu kuesioner
dikatakan valid jika terdapat kesamaan antara data yang terkumpul
dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.
(Sugiyono, 2004:172).
Untuk dapat melihat sebuah instrument penelitian itu berguna
atau tidak, dapat dilakukan uji validitas terhadap beberapa
pertanyaan, dengan mengambil responden sebanyak 20 orang.
Selanjutnya adalah membandingkan nilai r hitung dengan r tabel
untuk degree of freedom (df)= n-2.n adalah jumlah sampel
(Sarwono, 2006:226).
b. Uji Reliabilitas Data
Uji reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu
kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang
berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan
dimensi suatu variabel dan disusun dalam bentuk kuesioner.
Instrumen dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu
kewaktu.Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel
yang digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga
menghasilkan hasil yang konstan meskipun diuji beberapa kali.
Untuk menguji reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha.
51
Reliabilitas suatu instrument dikatakan baik jika memiliki Cronbach
Alpha> 0,60 (Ghozali, 2006:46)
2. Analisis Faktor
a. Konsep Dasar Analisis Faktor
Analisis faktor adalah salah satu keluarga analisis multivariate
yang bertujuan untuk meringkas atau mereduksi variabel amatan
secara keseluruhan menjadi beberapa variabel atau dimensi baru,
akan tetapi variabel atau dimensi baru yang terbentuk tetap mampu
mempresentasikan variabel utama. Analisis faktor berguna untuk
mengelompokkan variabel penelitian atau menemukan dimensi-
dimensi yang diteliti. (Santoso 2007).
Menurut Suliyanto (2005:114) analisis faktor adalah suatu
teknik untuk menganalisis tentang saling ketergantungan
(Interdependence) dari beberapa variabel secara simultan dengan
tujuan untuk menyederhanakan dari bentuk hubungan antara
beberapa variabel yang diteliti menjadi sejumlah faktor yang lebih
sedikit daripada variabel yang diteliti, yang berarti dapat juga
menggambarkan tentang struktur data dari suatu penelitian.
Analisis faktor termasuk pada Interpendence tehniques, yang
berarti tidak ada variabel dependen maupun independen. Tujuan
utama dari analisis faktor adalah mendefinisikan struktur suatu data
matrik dan menganalisis struktur saling hubungan (korelasi) antara
sejumlah besar variabel (test score, test item, jawaban kuesioner)
52
dengan cara mendefinisikan satu set kemasan variabel atau dimensi
dan sering disebut dengan faktor. (Ghozali, 2006:303)
b. Fungsi Analisis Faktor
Malhotra (2009) menjelaskan kegunaan analisis faktor yaitu:
1) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mendasari dan
menerangkan korelasi diantara satu set variabel.
2) Mengidentifikasi suatu variabel faktor baru yang lebih kecil,
menetapkan variabel-variabel yang semula berkolerasi dengan
analisis multivarian atau analisis regresi atau di diskriminan.
3) Mengidentifikasi tidak tepat kecil variabel dari tidak tepat besar
variabel untuk digunakan dalam analisis multivarian
selanjutnya.
c. Proses Analisis Faktor
Menurut Santoso (2007:59), proses utama analisis faktor
meliputi hal- hal berikut:
1) Menentukan variabel apa saja yang akan diteliti
2) Menguji variabel-variabel yang telah ditentukan dengan
metodeBarlett Test of Sphericity atau Measure of Sampling
Adequancy(MSA). Pada tahap awal analisis faktor ini dilakukan
penyaringan terhadap sejumlah variabel, hingga terdapat
variabel-variabel yang memenuhi syarat untuk dianalisis.
3) Setelah sejumlah variabel yang memenuhi syarat didapat,
kegiatan berlanjut ke proses inti pada analisis faktor, yaitu
53
factoring ; proses ini akan mengekstrak satu atau lebih faktor
dari variabel- variabel yang tidak lolos pada uji variabel
sebelumnya.Dalam analisis faktor dikenal dua pendekatan
utama, yaitu:
a) Exploratory factor analysis (EFA), dengan menggunakan
EFA banyaknya faktor yang akan terbentuk tidak ditentukan
terlebih dahulu, justru dicari sampai data menjawab
kebutuhan dalam menerangkan keragaman data variabel-
variabel asal.
b) Confirmatory factor analysis (CFA), yaitu banyaknya faktor
yang terbentuk telah ditetapkan terlebih dahulu.
4) Membuat matriks korelasi
Menurut Suliyanto (2004:125) proses analisis faktor
didasarkan pada matriks korelasi antara variabel satu dengan
variabel yang lain, untuk memperoleh analisis faktor yang
semua variabel-variabelnya harus berkolerasi. Untuk menguji
ketepatan dalam model faktor, uji statistik yang digunakan
adalah Barletts Test Sphericity dan Kaiser Mayer Olkin (KMO)
untuk mengetahui kecukupan sampelnya
54
Tabel 3.1 Ukuran ketepatan KMO
Ukuran KMO Rekomendasi
0,9 Sangat Setuju
0,8 Setuju
0,7 Ragu-ragu
0,6 Tidak Setuju
0,5 Sangat Tidak Setuju
<0,5 Ditolak
Sumber : Suliyanto (2004:125)
a) KMO
KMO uji yang nilainya berkisar antara 0 sampai 1 ini
mempertanyakan kelayakan (Appropriateness) analisis
faktor. Apabila nilai indeks tinggi (berkisar antara 0,5
sampai 1,0) analisis faktor layak dilakukan. Sebaliknya, jika
nilai KMO dibawah 0,5 analisis faktor tidak layak
dilakukan.
b) Barlett Test
Barlett test merupakan tes statistik untuk menguji
apakah betul-betul variabel yang dilibatkan berkolerasi.
Nilai barlett test didekati dengan nilai chi-sequare.
c) Uji Measure of Sampling Adequency (MSA)
Pada uji MSA angkanya haruslah berada pada 0
sampai 1, dengan kriteria:
MSA = 1; Variabel dapat diprediksi tanpa kesalahan
oleh variabel yang lain.
55
MSA > 0,5; Variabel masih bisa diprediksi dan bisa
dianalisis lebih lanjut
MSA < 0,5; Variabel tidak bisa diprediksi dan tidak bisa
dianalisis lebih lanjut, atau dikeluarkan dari variabel
lainnya.
5) Menentukan ketetapan model
Pada dasarnya, model analisis faktor dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu:
a) Principal Components Analysis
principal components analysismerupakan model
dalam analisis faktor yang tujuannya untuk melakukan
prediksi terhadap sejumlah faktor yang akan dihasilkan.
b) Common Factor
Common factormerupakan model dalam analisis faktor
yang tujuannya untuk mengetahui struktur dari variabel yang
diteliti (karakteristik dari observasi).
6) Menentukan jumlah faktor
Untuk menentukan banyaknya jumlah faktor yang
terbentuk dalam analisis faktor dapat digunakan beberapa
pendekatan berikut:
a) Penentuan berdasarkan apriori
Dalam metode penentuan ini, jumlah faktor telah
ditentukan sebelumnya oleh peneliti.
56
b) Penentuan berdasarkan eigenvalue
Untuk menentukan jumlah faktor yang terbentuk dapat
didasarkan pada eigenvalue.Jika suatu variabel memiliki
eigenvalue> satu, dianggap sebagai suatu faktor, sebaliknya
jika suatu variabel hanya memiliki eigenvalue < satu, tidak
dimasukkan dalam model.Dalam penelitian ini peneliti
menentukan jumlah faktor dengan menggunakan nilai
eigenvalue> 1.Susunan eigenvalue selalu diurutkan dari
yang terbesar sampai terkecil.
c) Penentuan berdasarkan screen plot
Screen plot pada dasarnya merupakan grafik yang
menggambarkan hubungan antara faktor dengan eigenvalue,
pada sumbu Y menunjukan eigenvalue, sedangkan pada
sumbu X menunjukan jumlah faktor. Untuk dapat
menentukan berapa jumlah faktor yang diambil, ditandai
dengan slop yang sangat tajam antara faktor yang satu
dengan faktor berikutnya.
d) Penentuan berdasarkan persentase varian (percentage of
variance)Persentase varian menunjukan jumlah variasi yang
berhubungan pada suatu faktor yang dinyatakan dalam
persentase. Untuk dapat menentukan berapa jumlah faktor
yang diambil, harus memiliki nilai persentase varian > 0,5.
57
Sedangkan apabila menggunakan kriteria kumulatif
persentase varian, besarnya nilai kumulatif varian > 60%.
7) Rotasi faktor
Alat terpenting untuk interpretasi terhadap faktor adalah
rotasi faktor.Tujuan rotasi faktor untuk memperjelas variabel
yang masuk kedalam faktor tertentu. Ada beberapa metode
rotasi, Ghozali (2006:254)
1) Rotasi orthogonal yaitu memutar sumbu 900. Proses rotasi
orthogonal dibedakan menjadi quartimax, varimax, dan
equamax. Dalam penelitian ini proses rotasi yang digunakan
adalah varimax.
2) Rotasi oblique yaitu memutar sumbu ke kanan, tetapi tidak
harus 900. Proses rotasi oblique dibedakan lagi menjadi
oblimin, promax, dan ortholique.
8) Interpretasi faktor
Menurut Suliyanto (2005:124) interpretasi faktor
dilakukan dengan mengklasifikasikan variabel yang mempunyai
faktor loading diatas 0,5. Variabel dengan faktor loading kurang
dari 0,4 dikeluarkan dari model:
1) Penentuan skor faktor
Perhitungan skor faktor pada dasarnya dimaksudkan
untuk mencari nilai faktor yang dapat digunakan untuk
analisis multivariet. Dalam penelitian ini, pembahasan skor
58
tidak terlalu ditekankan, karena pembahasannya tidak
dilanjutkan kepada multivariet.
2) Penyeleksian Surrogate Variable
Penyeleksian surrogate variableadalah mencari salah
satu variabel dalam setiap faktor sebagai wakil dari masing-
masing faktor. Pemilihan ini didasarkan pada nilaifactor
loadingtertinggi.
E. Operasional variabel
variabel-variabel yang diteliti sehubungan dengan periklanan, harga,
ketidakpuasan konsumen, citra merek dan perpindahan merek. Berikut
adalah variabel yang akan dijadikan indikator penelitian terlihat dalam tabel
dibawah ini
59
Tabel 3.2
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Sub Variabel Indikator Skala
Periklanan
(Husein Umar,
2005:246)
Mengetahui 1. Menarik Perhatian
(Attention)
Ordinal
2. Ketertarikan
Konsumen (Interest)
Terpengaruh 3. Menggerakan
Keinginan (Desire)
4. Meyakinkan Calon
Pembeli (Conviction)
Bertindak Untuk
Melakukan
Pembelian
5. Tindakan Keputusan
Pembelian Konsumen
(Action)
Harga (Kotler dan
Amstrong 2008)
Kebijakan Harga 6. Kesesuaian Harga yang
Ditawarkan
Ordinal
7. Harga Terjangkau
8. Harga Stabil
Penyesuaian
Harga
9. Potongan Harga
10. Promosi Harga
11. Penetapan Harga
Geografis
60
Ketidak Puasan
Konsumen (Fandy
Tjiptono,
Gregorius
Chandra dan Dadi
Andriana 2008:67)
Kinerja
(Performance)
12. Kinerja produk Ordinal
Fitur (Feature) 13. Fitur yang tersedia
Kehandalan
(Reliability)
14. Kemungkinan
Kerusakan
Daya tahan
(Durability)
15. Daya tahan Pakai
Kesesuaian
(Conformance)
16. Sesuai Standar
Spesifikasi
Serviceability 17. Dapat diperbaiki
Estetika 18. Model bagus
Kualitas yang
dipersepsikan
19. Produk merek
ternama
Citra Merek
(Kevin Lane
Keller, 2008:56)
Kekuatan
(Stregth)
20. reputasi merek
21. penampilan produk
22. kualitas produk
Ordinal
Keunikan 23. memiliki fitur unik
Favourable 24. Kebanggaan memakai
merek
25. merek mudah diingat
26. merek mudah
diucapkan
27. merek mudah dikenal
61
BAB IV
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Produk
Samsung adalah salah satu penyedia terbesar di dunia teknologi.
Dimulai sebagai perusahaan perdagangan ekspor berbagai produk dari
Korea Selatan ke Beijing, Cina. Didirikan oleh Lee Byung-chul pada
tahun 1938, Samsung secara bertahap berkembang menjadi korporasi
multinasional yang sekarang ini.
Kata Samsung berarti "tiga bintang" di Korea. Hal ini menjadi
nama yang terkait dengan berbagai jenis dunia usaha di Korea Selatan
dan di berbagai bagian dunia. Secara internasional, orang
mengasosiasikan nama dengan elektronik, teknologi informasi dan
pengembangan.
Sejarah Samsung
Sejarah Samsung bermula pada tahun 1938 dimana Lee Byung-
Chull (1910-1987) berasal dari keluarga pemilik tanah yang luas di
daerah Uiryeong datang ke kota Daegu dan mendirikan Samsung
Sanghoe, sebuah perusahaan perdagangan kecil dengan empat puluh
karyawan yang berlokasi di Su-dong (sekarang Ingyo-dong).
Perusahaan yang di bangun Lee mengalami kemajuan dan ia
memindahkan kantor pusatnya ke Seoul pada tahun 1947. Ketika pecah
Perang Korea, Lee terpaksa meninggalkan Seoul dan memulai
62
penyulingan gula di Busan sebagai nama Cheil Jedang. Setelah perang,
pada tahun 1954, Lee mendirikan Cheil Mojik dan membangun pabrik
di Chimsan-dong, Daegu sebagai pabrik wol.
Lee berusaha mendirikan Samsung sebagai pemimpin industri
dalam berbagai bidang, seperti asuransi, sekuritas, dan ritel. Pada akhir
1960-an, Samsung Group mulai berkembang menjadi industri
elektronik dan membentuk divisi elektronik, seperti Samsung
Electronics Co Devices, Samsung Electro-Mechanics Co, Samsung
Corning Co, dan Samsung Semiconductor & Telecommunications Co,
dan membuat fasilitas di Suwon. Produk pertama adalah satu set televisi
hitam-putih. Pada tahun 1980, Perusahaan Samsung membeli Hanguk
Jeonja Tongsin di Gumi, dan mulai membangun perangkat
telekomunikasi. Produk awalnya adalah Switchboards. Fasilitas ini
telah berkembang menjadi sistem manufaktur telepon dan faks dan
menjadi pusat manufaktur ponsel Samsung. Mereka telah menghasilkan
lebih dari 800 juta ponsel. Perusahaan mereka dikelompokkan bersama
di bawah Samsung Electronics Co, Ltd pada 1980-an.
Pada akhir 1980-an dan awal 1990-an, Samsung Electronics
berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan, investasi yang
penting dalam mendorong perusahaan untuk terdepan dalam industri
elektronik global. Pada tahun 1982, Samsung membangun sebuah
pabrik perakitan televisi di Portugal, pada tahun 1984, samsung
membangun sebuah pabrik di New York, pada tahun 1985, samsung
63
membangun sebuah pabrik di Tokyo, pada tahun 1987, samsung
membangun fasilitas di Inggris, dan fasilitas lain di Austin pada tahun
1996. Secara total, Samsung telah menginvestasikan $ 5,6 milyar di
Austin – sejauh ini merupakan investasi asing terbesar di Texas dan
salah satu investasi asing tunggal terbesar di Amerika Serikat. Investasi
baru samsung di Austin totalnya menjadi lebih dari $ 9 miliar.
Samsung mulai bangkit sebagai perusahaan internasional pada
1990-an. cabang konstruksi Samsung mendapatkan kontrak untuk
membangun satu dari dua Petronas Towers di Malaysia, Taipei 101 di
Taiwan dan Khalifa Burj di Uni Emirat Arab. Pada tahun 1993., Lee
Kun-hee menjual sepuluh anak perusahaan Samsung Group,
dirampingkan perusahaan, dan operasi lainnya bergabung untuk
berkonsentrasi pada tiga industri yaitu elektronik, teknik, dan bahan
kimia. Pada tahun 1996, Grup Samsung membeli kembali
Sungkyunkwan University foundation.
Dibandingkan dengan perusahaan besar Korea lainnya, Samsung
selamat dari krisis keuangan Asia tahun 1997 yang relatif tidak
berpengaruh besar. Namun, Samsung Motor dijual kepada Renault
karena mengalami kerugian yang signifikan. Pada tahun 2010, saham
Renault Samsung 80,1 persen dimiliki oleh Renault dan 19,9 persen
dimiliki oleh Samsung. Selain itu, Samsung memproduksi berbagai
pesawat dari tahun 1980-an 1990-an. Perusahaan ini didirikan pada
tahun 1999 sebagai Korea Aerospace Industries (KAI), hasil
64
penggabungan antara lalu tiga divisi aerospace domestik utama
Samsung Aerospace, Daewoo Heavy Industries, dan Hyundai Space
dan Aircraft Company.
Samsung menjadi produsen terbesar memory chips di dunia pada
tahun 1992, dan pembuat chip dunia terbesar kedua setelah Intel.
Sepuluh tahun kemudian, Samsung tumbuh menjadi produsen terbesar
di dunia membuat panel layar liquid-crystal. Pada tahun 2006, S-LCD
didirikan sebagai perusahaan patungan antara Samsung dan Sony dalam
rangka menyediakan pasokan yang stabil dari panel LCD untuk mereka
dan mengoperasikan pabrik-pabrik serta membangun fasilitas di
Tangjung, Korea Selatan.
Samsung Electronics mengungguli Sony sebagai salah satu
merek yang paling populer di dunia konsumen elektronik pada tahun
2004 dan 2005, dan sekarang peringkat ke 19 di dunia secara
keseluruhan. Samsung menjadi perusahaan terbesar kedua setelah
Nokia dengan volume dunia produsen ponsel terutama pangsa pasar
terkemuka di Amerika Utara dan Eropa Barat.
Keberhasilan Samsung sebagai sebuah penyedia teknologi terus
berkembang melalui delapan puluhan seperti Samsung Electronics telah
bergabung dengan Samsung Semikonduktor dan
Telekomunikasi. Dengan cara ini diaspal menuju terus kuat di pasar
internasional dengan produk teknologi tinggi yang akan menjadi pokok
di setiap rumah. Perkembangan ini berlanjut saat dekade berikutnya
65
sebagai Samsung terus melampaui batas dan restrukturisasi rencana
bisnis untuk mengakomodasi adegan global. Mengadopsi bentuk baru
manajemen terbukti menjadi perpindahan yang bijaksana bagi
perusahaan sebagai produk berjalan mereka pada daftar harus top-have
dalam berbagai bidang mereka. TV-LCD, tabung gambar, printer
Samsung dan produk teknologi tinggi lainnya akuisisi menjadi terkenal
karena mereka berkualitas tinggi. Ketika Samsung berkelana ke industri
LCD pada tahun 1993, menjadi yang terbaik di dunia.
Metode yang sangat baik perusahaan pengendalian kualitas inilah
yang membuatnya berhasil dalam menyediakan hanya produk terbaik
untuk seluruh dunia. Ini berlaku sebuah "Berhenti Line" sistem dimana
setiap orang bisa menghentikan proses produksi dalam hal bahwa
produk ditemukan kurang lancar.
Untuk saat ini, terus Samsung mempertahankan statusnya
sebagai operator terbaik di dunia "itu" teknologi. Its tenaga kerja
berkualifikasi tinggi masih mengupayakan yang terbaik dalam
bidangnya masing-masing membuat keseluruhan perusahaan sukses
besar dalam pembuatan. Rahasia sukses terus perusahaan dalam
peningkatan konstan struktur manajemen dan penerapan filosofi-nya:
"Kami akan mencurahkan sumber daya manusia dan teknologi untuk
menciptakan produk dan jasa, sehingga memberikan kontribusi kepada
masyarakat global yang lebih baik."
66
B. Hasil Dan Pembahasan
1. Uji Kualitas Data
Untuk mendapatkan data primer dalam penelitian ini, penulis
menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa Universitas UIN Syarief
Hidayatullah Jakarta yang menggunakan telepon seluler atau
Smartphone merek Samsung dan sebelumnya menggunakan merek lain.
Sebelum melakukan penyebaran kuesioner kepada responden, terlebih
dahulu dilakukan Tryout terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Tujuannya yaitu untuk mengetahui pertanyaan mana saja yang valid
dan pertanyaan mana saja yang tidak valid. Setelah dilakukan Tryout
pertanyaan barulah dilakukan penyebaran kuesioner yang valid. Peneliti
melakukan Tryout dengan menyebarkan 20 kuesioner yang berisi 27
pertanyaan dengan menggunakan skala ordinal.
a) Uji Validitas
Untuk dapat melihat sebuah instrument penelitian itu berguna
atau tidak, dapat dilakukan uji validitas terhadap 27 pertanyaan,
dengan mengambil responden sebanyak 20 orang. Selanjutnya
adalah besaran nilai tabel r, dengan ketentuan df = jumlah kasus 20-
2 (Sarwono, 2006:226). Dari ketentuan tersebut bahwa 20-2=18,
dengan tingkat signifikan sebesar 5% maka angka atau nilai yang
berada pada angka 18 dengan tingkat signifikan 5% adalah 0.4438,
dan berdasarkan hasil dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa
setiap item dari 27 butir pertanyaan tersebut maka angka yang
67
dihasilkan haruslah berada diatas 0.443, oleh sebab itu maka dapat
disimpulkan bahwa setiap item pertanyaan yang berjumlah 27 butir
sudah valid.
Tabel 4.1 Hasil Tryout untuk Uji Validitas
Corrected Item-Total Correlation
R tabel
Keterangan
Q1 .737 0,443 Valid
Q2 .608 0,443 Valid
Q3 .780 0,443 Valid
Q4 .477 0,443 Valid
Q5 .623 0,443 Valid
Q6 .522 0,443 Valid
Q7 .556 0,443 Valid
Q8 .444 0,443 Valid
Q9 .683 0,443 Valid
Q10 .622 0,443 Valid
Q11 .548 0,443 Valid
Q12 .795 0,443 Valid
Q13 .478 0,443 Valid
Q14 .721 0,443 Valid
Q15 .659 0,443 Valid
Q16 .683 0,443 Valid
Q17 .453 0,443 Valid
Q18 .781 0,443 Valid
Q19 .446 0,443 Valid
Q20 .642 0,443 Valid
Q21 .627 0,443 Valid
Q22 .829 0,443 Valid
Q23 .910 0,443 Valid
Q24 .638 0,443 Valid
Q25 .660 0,443 Valid
Q26 .493 0,443 Valid
Q27 .634 0,443 Valid
Sumber : Hasil Output SPSS
68
b) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel
yang digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga
menghasilkan hasil yang konstan meskipun diuji beberapa kali.
Untuk menguji reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha.
Reliabilitas suatu instrument dikatakan baik jika memiliki Cronbach
Alpha> 0,60 (Ghozali, 2006:46).
Tabel 4.2 Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Periklanan Hasil Uji Reliabilitas Harga
Tabel 4.4 Tabel 4.5
Hasil Uji Reliabilitas Hasil UjiReliabilitas Ketidakpuasan Konsumen Citra Merek
Variabel Ketidakpuasan konsumen
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items
N of
Items
.858 .859 8
Variabel Periklanan
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
.834 .839 5
Variabel Harga
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items
N of
Items
.796 .804 6
Variabel citra merek
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items
N of
Items
.888 .898 8
69
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ke 27
butir pertanyaan dari 4 variabel yang diajukan sudah reliabel. Hal
tersebut terlihat dari Nilai Cronbach Alpha masing-masing variabel
diatas 0.6.
2. Karakteristik responden
Adapun karakteristik responden berdasarkan pengisian kuesioner
yang dibagikan kepada 100 responden dalam penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut.
a. Data responden
Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas
Islam Negeri Jakarta yang sedang menggunakan telepon
seluler/smartphone merek Samsung. Maka dari itu, penulis
menggunakan metode sampel dengan metode accidental
samplingdimana siapapun yang sedang menggunakan telepon
seluler Merek Samsung dan sebelumnya menggunakan merek lain
bisa menjadi responden dalam penelitian ini.
Berdasarkan data dari 100 responden tersebut, didapat kondisi
responden berdasarkan jenis kelamin, usia, fakultas, dan merek
handphone sebelumnya. Berikut ini adalah tabel yang menyajikan
data responden tersebut.
70
Tabel 4.6 Jenis kelamin
No. Keterangan Jumlah Persentase 1 Jenis Kelamin:
1. Pria 2. Wanita
28 72
28% 72%
Total 100 100% 2 Usia:
1. 17 thn 2. 18 thn 3. 19 thn 4. 20 thn 5. 21 thn 6. 22 thn 7. 23 thn 8. 24 thn
2 5 16 12 23 33 7 2
2% 5% 16% 12% 23% 33% 7% 2%
Total 100% 100% 3 Fakultas
1. FEB 2. FAH 3. FIDKOM 4. FISIP 5. FITK 6. FKIK 7. FSH 8. FST 9. Psikologi
30 8 12 12 7 2 7 13 9
30% 8% 12% 25% 7% 2% 7% 13% 9%
Total 100 100% 4 Merek Hp sebelumnya
1. Nokia 2. Sony ericsson 3. Blackberry 4. LG
39 14 46 1
39% 14% 46% 1%
Total 100 100% Sumber : Hasil output Spss
71
3. Analisis Deskriptif
Setelah melihat karakteristik data responden, peneliti akan
menganalisis jawaban dari kuesioner yang telah dibagikan kepada 100
orang responden yang merupakan sampel penelitian, yaitu pengguna
telepon seluler/smartphone merek Samsung yang sebelumnya
menggunakan merek lain. Adapun analisis meliputi butir pertanyaan
kuesioner yang merupakan indikator dari variable-variabel yang diteliti
Tabel 4.7 Iklan Samsung menarik perhatian
Frequency percent Valid percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Total
2 2
18 51 27 100
2,0 2,0
18,0 51,0 27,0 100,0
2,0 2,0 18,0 51,0 27,0
100,0
2,0 4,0
22,0 73,0 100,0
Sumber : hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas, data dilihat bahwa sebanyak 2 (2%)
orang responden sangat tidak setuju bahwa iklan Samsung dapat
menarik perhatian responden, 2 responden (2%) menyatakan tidak
setuju, 18 responden (18%) menyatakan ragu-ragu, 51 responden
(51%) menyatakan setuju, dan 27 responden (27%) menyatakan sangat
setuju. Dapat disimpulkan bahwa iklan Samsung dapat menarik
perhatian responden untuk melakukan perpindahan merek telepon
seluler/smartphone dari merek lain ke merek Samsung.
72
Tabel 4.8 Ketertarikan konsumen untuk melihat iklan Samsung lebih lanjut
Frequency percent Valid percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Total
1 7
39 43 10 100
1,0 7,0
39,0 43,0 10,0 100,0
1,0 7,0 39,0 43,0 10,0
100,0
1,0 8,0
47,0 90,0 100,0
Sumber : Hasil output Spss
Berdasarkan tabel diatas, data dilihat bahwa sebanyak 1 (1%)
orang responden sangat tidak setuju, 7 responden (7%) menyatakan
tidak setuju, 39 responden (39%) menyatakan ragu-ragu, 43 responden
(43%) menyatakan setuju, dan 10 responden (10%) menyatakan sangat
setuju. Dapat disimpulkan bahwa iklan telepon seluler/smartphone
Samsung dapat membuat minat ketertarikan untuk melihat iklan
Samsung lebih lanjut dan memikirkan untuk melakukan perpindahan
telepon seluler/smartphone merek lain ke merek Samsung.
Tabel 4.9 Iklan Samsung dapat menggerakan keinginan responden
Frequency percent Valid percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Total
1 5
13 57 24 100
1,0 5,0
13,0 57,0 24,0 100,0
1,0 5,0 13,0 57,0 24,0
100,0
1,0 6,0
19,0 76,0 100,0
Sumber : hasil output Spss
Berdasarkan tabel diatas, data dilihat bahwa sebanyak 1 (1%)
orang responden sangat tidak setuju, 5 responden (5%) menyatakan
tidak setuju, 13 responden (13%) menyatakan ragu-ragu, 57 responden
73
(57%) menyatakan setuju, dan 24 responden (24%) menyatakan sangat
setuju. Dapat disimpulkan bahwa iklan Samsung dapat menggerakan
keinginan responden untuk melakukan perpindahan merek telepon
seluler/smartphone ke merek Samsung.
Tabel 4.10 Iklan Samsung dapat meyakinkan calon pembeli
Frequency percent Valid percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Total
3 13 61 23 100
3,0 13,0 61,0 23,0 100,0
3,0 13,0 61,0 23,0
100,0
3,0 16,0 77,0 100,0
Sumber : hasil output Spss
Berdasarkan tabel diatas, data dilihat bahwa sebanyak 3
responden (3%) menyatakan tidak setuju, 13 responden (13%)
menyatakan ragu-ragu, 61 responden (61%) menyatakan setuju, dan 23
responden (23%) menyatakan sangat setuju. Dapat disimpulkan bahwa
iklan Samsung dapat meyakinkan calon pembeli untuk melakukan
perpindahan merek telepon seluler/smartphone ke merek Samsung.
Tabel 4.11 Iklan Samsung dapat membuat tindakan keputusan pembelian
Frequency percent Valid percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Total
4 5 9
57 25 100
4,0 5,0 9,0
57,0 25,0 100,0
4,0 5,0 9,0 57,0 25,0
100,0
4,0 9,0
18,0 75,0 100,0
Sumber : hasil output Spss
Berdasarkan tabel diatas, data dilihat bahwa sebanyak 4 (4%)
orang responden sangat tidak setuju, 5 responden (5%) menyatakan
74
tidak setuju, 9 responden (9%) menyatakan ragu-ragu, 57 responden
(57%) menyatakan setuju, dan 25 responden (25%) menyatakan sangat
setuju. Dapat disimpulkan bahwa iklan Samsung dapat membuat
tindakan keputusan pembelian dan melakukan perpindahan merek
telepon seluler/smartphone ke merek Samsung.
Tabel 4.12 Kesesuaian harga
Frequency percent Valid percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Total
1 3
16 56 24 100
1,0 3,0
16,0 56,0 24,0 100,0
1,0 3,0 16,0 56,0 24,0
100,0
1,0 4,0
20,0 76,0 100,0
Sumber : hasil output Spss
Berdasarkan tabel diatas, data dilihat bahwa sebanyak 1 (1%)
orang responden sangat tidak setuju, 3 responden (3%) menyatakan
tidak setuju, 16 responden (16%) menyatakan ragu-ragu, 56 responden
(56%) menyatakan setuju, dan 24 responden (24%) menyatakan sangat
setuju. Dapat disimpulkan bahwa harga yang ditawarkan sama dengan
manfaat yang diperoleh sehingga membuat konsumen melakukan
perpindahan merek telepon seluler/smartphone ke merek Samsung.
Tabel 4.13 Harga yang ditawarkan relatif terjangkau
Frequency percent Valid percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Total
5 16 22 37 20 100
5,0 16,0 22,0 37,0 20,0 100,0
5,0 16,0 22,0 37,0 20,0
100,0
5,0 21,0 43,0 80,0 100,0
75
Sumber : hasil output spss
Berdasarkan tabel diatas, data dilihat bahwa sebanyak 5 (5%)
orang responden sangat tidak setuju, 16 responden (16%) menyatakan
tidak setuju, 22 responden (22%) menyatakan ragu-ragu, 37 responden
(37%) menyatakan setuju, dan 20 responden (20%) menyatakan sangat
setuju. Dapat disimpulkan bahwa harga yang ditawarkan telepon
seluler/smartphone merek Samsung relatif terjangkau sehingga
membuat konsumen melakukan perpindahan merek telepon
seluler/smartphone ke merek Samsung.
Tabel 4.14 Harga lebih stabil
Frequency percent Valid percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Total
4 13 23 50 10 100
4,0 13,0 23,0 50,0 10,0 100,0
4,0 13,0 23,0 50,0 10,0
100,0
4,0 17,0 40,0 90,0 100,0
Sumber : hasil output spss
Berdasarkan tabel diatas, data dilihat bahwa sebanyak 4 (4%)
orang responden sangat tidak setuju, 13 responden (13%) menyatakan
tidak setuju, 21 responden (21%) menyatakan ragu-ragu, 50 responden
(50%) menyatakan setuju, dan 10 responden (10%) menyatakan sangat
setuju. Dapat disimpulkan bahwa harga telepon seluler/smartphone
merek samsung lebih stabil sehingga membuat konsumen melakukan
perpindahan merek telepon seluler/smartphone ke merek Samsung.
76
Tabel 4.15 Adanya potongan harga
Frequency percent Valid percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Total
16 33 19 19 13 100
16,0 33,0 19,0 19,0 13,0 100,0
16,0 33,0 19,0 19,0 13,0
100,0
16,0 49,0 68,0 87,0 100,0
Sumber : hasil output spss
Berdasarkan tabel diatas, data dilihat bahwa sebanyak 16 (16%)
orang responden sangat tidak setuju, 33 responden (33%) menyatakan
tidak setuju, 19 responden (19%) menyatakan ragu-ragu, 19 responden
(19%) menyatakan setuju, dan 13 responden (13%) menyatakan sangat
setuju. Dapat disimpulkan bahwa potongan harga tidak membuat
konsumen melakukan perpindahan merek telepon seluler/smartphone
ke merek Samsung.
Tabel 4.16 Promosi Harga
Frequency percent Valid percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Total
12 38 13 25 12 100
12,0 38,0 13,0 25,0 12,0 100,0
12,0 38,0 13,0 25,0 12,0
100,0
12,0 50,0 63,0 88,0 100,0
Sumber : hasil output spss
Berdasarkan tabel diatas, data dilihat bahwa sebanyak 12 (12%)
orang responden sangat tidak setuju, 38 responden (38%) menyatakan
tidak setuju, 13 responden (13%) menyatakan ragu-ragu, 25 responden
(25%) menyatakan setuju, dan 12 responden (12%) menyatakan sangat
77
setuju. Dapat disimpulkan bahwa promosi harga yang dilakukan oleh
telepon seluler/smartphone merek samsung tidak membuat konsumen
melakukan perpindahan merek telepon seluler/smartphone ke merek
Samsung.
Tabel 4.17 Penetapan harga geografis
Frequency percent Valid percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Total
8 31 50 11 100
8,0 31,0 50,0 11,0 100,0
8,0 31,0 50,0 11,0
100,0
8,0 39,0 89,0 100,0
Sumber : hasil output spss
Berdasarkan tabel diatas, data dilihat bahwa 8 responden (8%)
menyatakan tidak setuju, 31 responden (31%) menyatakan ragu-ragu,
50 responden (50%) menyatakan setuju, dan 11 responden (11%)
menyatakan sangat setuju. Dapat disimpulkan bahwa penetapan harga
geografis atau perbedaan harga di berbagai wilayah membuat
konsumen melakukan perpindahan merek telepon seluler/smartphone
dari merek lain ke merek Samsung.
Tabel 4.18 Kinerja (performance)
Frequency percent Valid percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Total
1 8
18 56 17 100
1,0 8,0
28,0 56,0 17,0 100,0
1,0 8,0 28,0 56,0 17,0
100,0
1,0 9,0
27,0 83,0 100,0
Sumber : hasil output spss
78
Berdasarkan tabel diatas, data dilihat bahwa sebanyak 1 (1%)
orang responden sangat tidak setuju, 8 responden (8%) menyatakan
tidak setuju, 18 responden (18%) menyatakan ragu-ragu, 56 responden
(56%) menyatakan setuju, dan 17 responden (17%) menyatakan sangat
setuju. Dapat disimpulkan bahwa kinerja atau Performance telepon
seluler/smartphone merek Samsung bagus sehingga membuat
konsumen melakukan perpindahan merek dari telepon
seluler/smartphone merek lain ke merek Samsung.
Tabel 4.19 Fitur (Fearture)
Frequency percent Valid percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Total
1 12 71 16 100
1,0 12,0 71,0 16,0 100,0
1,0 12,0 71,0 16,0
100,0
1,0 13,0 84,0 100,0
Sumber : hasil output spss
Berdasarkan tabel diatas, data dilihat bahwa 1 responden (1%)
menyatakan tidak setuju, 12 responden (12%) menyatakan ragu-ragu,
71 responden (71%) menyatakan setuju, dan 16 responden (16%)
menyatakan sangat setuju. Dapat disimpulkan bahwa telepon
seluler/smartphone merek Samsung mempunyai fitur yang lengkap
sehingga membuat konsumen melakukan perpindahan merek telepon
seluler/smartphone dari merek lain ke merek Samsung.
79
Tabel 4.20 Kehandalan (reliability)
Frequency percent Valid percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Total
5 13 26 42 14 100
5,0 13,0 26,0 42,0 14,0 100,0
5,0 13,0 26,0 42,0 14,0
100,0
5,0 18,0 44,0 86,0 100,0
Sumber : hasil output spss
Berdasarkan tabel diatas, data dilihat bahwa sebanyak 5 (5%)
orang responden sangat tidak setuju, 13 responden (13%) menyatakan
tidak setuju, 26 responden (26%) menyatakan ragu-ragu, 42 responden
(42%) menyatakan setuju, dan 14 responden (14%) menyatakan sangat
setuju. Dapat disimpulkan bahwa telepon seluler/smartphone merek
Samsung memiliki kehandalan yang membuat produk itu tidak mudah
rusak, sehingga membuat konsumen melakukan perpindahan merek
telepon seluler/smartphone dari merek lain ke merek Samsung.
Tabel 4.21 Daya Tahan (Durability)
Frequency percent Valid percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Total
1 8
31 48 12 100
1,0 8,0
31,0 48,0 12,0 100,0
1,0 8,0 31,0 48,0 12,0
100,0
1,0 9,0
40,0 88,0 100,0
Sumber : hasil output spss
Berdasarkan tabel diatas, data dilihat bahwa sebanyak 1 (1%)
orang responden sangat tidak setuju, 8 responden (8%) menyatakan
tidak setuju, 31 responden (31%) menyatakan ragu-ragu, 48 responden
80
(48%) menyatakan setuju, dan 12 responden (12%) menyatakan sangat
setuju. Dapat disimpulkan bahwa telepon seluler/smartphone merek
Samsung memiliki daya tahan yang bagus dan membuat produk itu
tahan lama/awet digunakan, sehingga membuat konsumen melakukan
perpindahan merek telepon seluler/smartphone dari merek lain ke
merek Samsung.
Tabel 4.22 Kesesuaian (Conformance)
Frequency percent Valid percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Total
1 3
24 54 18 100
1,0 3,0
24,0 54,0 18,0 100,0
1,0 3,0 24,0 54,0 18,0
100,0
1,0 4,0
28,0 82,0 100,0
Sumber : hasil output spss
Berdasarkan tabel diatas, data dilihat bahwa sebanyak 1 (1%)
orang responden sangat tidak setuju, 3 responden (3%) menyatakan
tidak setuju, 24 responden (24%) menyatakan ragu-ragu, 54 responden
(54%) menyatakan setuju, dan 18 responden (18%) menyatakan sangat
setuju. Dapat disimpulkan bahwa telepon seluler/smartphone merek
Samsung memiliki spesifikasi yang sesuai dengan standar yang
ditetapkan, sehingga membuat konsumen melakukan perpindahan
merek telepon seluler/smartphone dari merek lain ke merek Samsung.
81
Tabel 4.23 Dapat diperbaiki (Serviceability)
Frequency percent Valid percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Total
1 7
31 49 12 100
1,0 7,0
31,0 49,0 12,0 100,0
1,0 7,0 31,0 49,0 12,0
100,0
1,0 8,0
39,0 88,0 100,0
Sumber : hasil output spss
Berdasarkan tabel diatas, data dilihat bahwa sebanyak 1 (1%)
orang responden sangat tidak setuju, 7 responden (7%) menyatakan
tidak setuju, 31 responden (31%) menyatakan ragu-ragu, 49 responden
(49%) menyatakan setuju, dan 12 responden (12%) menyatakan sangat
setuju. Dapat disimpulkan bahwa telepon seluler/smartphone merek
Samsung dapat diperbaiki ketika rusak sehingga membuat konsumen
melakukan perpindahan merek telepon seluler/smartphone dari merek
lain ke merek Samsung.
Tabel 4.24 Model/desain yang bagus (Estetika)
Frequency percent Valid percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Total
6 17 60 17 100
6,0 17,0 60,0 17,0 100,0
6,0 17,0 60,0 17,0
100,0
6,0 23,0 83,0 100,0
Sumber : hasil output spss
Berdasarkan tabel diatas, data dilihat bahwa sebanyak 6
responden (6%) menyatakan tidak setuju, 17 responden (17%)
menyatakan ragu-ragu, 60 responden (60%) menyatakan setuju, dan 17
responden (17%) menyatakan sangat setuju. Dapat disimpulkan bahwa
82
telepon seluler/smartphone merek Samsung memiliki model atau desain
yang bagus, sehingga membuat konsumen melakukan perpindahan
merek telepon seluler/smartphone dari merek lain ke merek Samsung.
Tabel 4.25 Produk merupakan merek ternama (persepsi yang diharapkan)
Frequency percent Valid percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Total
3 7
61 29 100
3,0 7,0
61,0 29,0 100,0
3,0 7,0 61,0 29,0
100,0
3,0 10,0 71,0 100,0
Sumber : hasil output spss
Berdasarkan tabel diatas, data dilihat bahwa sebanyak 3
responden (3%) menyatakan tidak setuju, 7 responden (7%)
menyatakan ragu-ragu, 61 responden (61%) menyatakan setuju, dan 29
responden (29%) menyatakan sangat setuju. Dapat disimpulkan bahwa
telepon seluler/smartphone merek Samsung merupakan merek ternama,
sehingga membuat konsumen melakukan perpindahan merek telepon
seluler/smartphone dari merek lain ke merek Samsung.
Tabel 4.26 Reputasi Merek
Frequency percent Valid percent
Cumulative Percent
Valid Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Total
7 62 35 100
7,0 62,0 35,0 100,0
7,0 62,0 35,0
100,0
3,0 65,0 100,0
Sumber : hasil output spss
Berdasarkan tabel diatas, data dilihat bahwa sebanyak 7
responden (7%) menyatakan ragu-ragu, 62 responden (62%)
83
menyatakan setuju, dan 35 responden (35%) menyatakan sangat setuju.
Dapat disimpulkan bahwa telepon seluler/smartphone merek Samsung
memiliki reputasi yang baik, sehingga membuat konsumen melakukan
perpindahan merek telepon seluler/smartphone dari merek lain ke
merek Samsung.
Tabel 4.27 Penampilan produk
Frequency percent Valid percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Total
4 9
62 25 100
4,0 9,0
62,0 25,0 100,0
4,0 9,0 62,0 25,0
100,0
4,0 13,0 75,0 100,0
Sumber : hasil output spss
Berdasarkan tabel diatas, data dilihat bahwa sebanyak 4
responden (4%) menyatakan tidak setuju, 9 responden (9%)
menyatakan ragu-ragu, 62 responden (62%) menyatakan setuju, dan 25
responden (25%) menyatakan sangat setuju. Dapat disimpulkan bahwa
telepon seluler/smartphone merek Samsung memiliki bentuk dan
penampilan yang bagus, sehingga membuat konsumen melakukan
perpindahan merek telepon seluler/smartphone dari merek lain ke
merek Samsung.
Tabel 4.28 Kualitas produk
Frequency percent Valid percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Total
2 8
66 24 100
2,0 8,0
66,0 24,0 100,0
2,0 8,0 66,0 24,0
100,0
2,0 10,0 76,0 100,0
84
Berdasarkan tabel diatas, data dilihat bahwa sebanyak 2
responden (2%) menyatakan tidak setuju, 8 responden (8%)
menyatakan ragu-ragu, 66 responden (66%) menyatakan setuju, dan 24
responden (24%) menyatakan sangat setuju. Dapat disimpulkan bahwa
telepon seluler/smartphone merek Samsung memiliki kualitas produk
yang bagus dan baik, sehingga membuat konsumen melakukan
perpindahan merek telepon seluler/smartphone dari merek lain ke
merek Samsung.
Tabel 4.29 Fitur Unik
Frequency percent Valid percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Total
3 30 49 18 100
3,0 30,0 49,0 18,0 100,0
3,0 30,0 49,0 18,0
100,0
3,0 33,0 82,0 100,0
Sumber : hasil output spss
Berdasarkan tabel diatas, data dilihat bahwa sebanyak 3
responden (3%) menyatakan tidak setuju, 30 responden (30%)
menyatakan ragu-ragu, 49 responden (49%) menyatakan setuju, dan 18
responden (18%) menyatakan sangat setuju. Dapat disimpulkan bahwa
telepon seluler/smartphone merek Samsung memiliki fitur yang unik,
sehingga membuat konsumen melakukan perpindahan merek telepon
seluler/smartphone dari merek lain ke merek Samsung.
85
Tabel 4.30 Kebanggan Memakai Merek
Frequency percent Valid percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Total
8 27 45 20 100
8,0 27,0 45,0 20,0 100,0
8,0 27,0 45,0 20,0
100,0
8,0 35,0 80,0 100,0
Sumber : hasil output spss
Berdasarkan tabel diatas, data dilihat bahwa sebanyak 8
responden (8%) menyatakan tidak setuju, 27 responden (27%)
menyatakan ragu-ragu, 45 responden (45%) menyatakan setuju, dan 20
responden (20%) menyatakan sangat setuju. Dapat disimpulkan bahwa
telepon seluler/smartphone merek Samsung membuat konsumenya
merasa bangga dengan memakai produk itu, sehingga membuat
konsumen melakukan perpindahan merek telepon seluler/smartphone
dari merek lain ke merek Samsung.
Tabel 4.31 Merek Mudah Diingat
Frequency percent Valid percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Total
2 21 57 20 100
2,0 21,0 57,0 20,0 100,0
2,0 21,0 57,0 20,0
100,0
3,0 23,0 80,0 100,0
Sumber : hasil output spss
Berdasarkan tabel diatas, data dilihat bahwa sebanyak 2
responden (2%) menyatakan tidak setuju, 21 responden (21%)
menyatakan ragu-ragu, 57 responden (57%) menyatakan setuju, dan 20
responden (20%) menyatakan sangat setuju. Dapat disimpulkan bahwa
86
telepon seluler/smartphone merek Samsung adalah merek yang mudah
diingat sehingga membuat konsumen melakukan perpindahan merek
telepon seluler/smartphone dari merek lain ke merek Samsung.
Tabel 4.32 Merek Mudah Diucapkan
Frequency percent Valid percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Total
5 4
48 43 100
5,0 4,0
48,0 43,0 100,0
5,0 4,0 48,0 43,0
100,0
5,0 9,0
57,0 100,0
Sumber : hasil output spss
Berdasarkan tabel diatas, data dilihat bahwa sebanyak 5
responden (5%) menyatakan tidak setuju, 4 responden (4%)
menyatakan ragu-ragu, 48 responden (48%) menyatakan setuju, dan 43
responden (43%) menyatakan sangat setuju. Dapat disimpulkan bahwa
telepon seluler/smartphone merek Samsung adalah merek yang mudah
diucapkan, sehingga membuat konsumen melakukan perpindahan
merek telepon seluler/smartphone dari merek lain ke merek Samsung.
Tabel 4.33 Merek Mudah Dikenal
Frequency percent Valid percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Total
3 9
55 33 100
3,0 9,0
55,0 33,0 100,0
3,0 9,0 55,0 33,0
100,0
3,0 12,0 67,0 100,0
Sumber : hasil output spss
Berdasarkan tabel diatas, data dilihat bahwa sebanyak 3
responden (3%) menyatakan tidak setuju, 9 responden (9%)
87
menyatakan ragu-ragu, 55 responden (55%) menyatakan setuju, dan 33
responden (33%) menyatakan sangat setuju. Dapat disimpulkan bahwa
telepon seluler/smartphone merek Samsung adalah merek yang mudah
dikenal, sehingga membuat konsumen melakukan perpindahan merek
telepon seluler/smartphone dari merek lain ke merek Samsung.
4. Analisis Faktor
Selanjutnya setelah pembahasan kuesioner, maka dilakukan
pembahasan untuk analisis faktor. Berikut ini adalah penjelasan dan
langkah-langkah mengenai hasil pengolahan data dengan menggunakan
analisis faktor.
a. Menentukan variabel yang akan dianalaisis
Hal pertama yang harus dilakukan dalam analisis faktor adalah
menilai variabel mana saja yang layak untuk dimasukan kedalam
analisis selanjutnya. Analisis faktor menghendaki bahwa matrik
data harus memiliki korelasi yang cukup agar dapat dilakukan
analisis faktor, untuk itu dilakukan pengujian sebagai berikut :
1) Barlett’s test of Sphericity yang dipakai untuk menguji bahwa
variabel-variabel dalam sampel berkorelasi
2) Uji Kaiser-Meyer-Olkin(KMO) untuk mengetahui kecukupan
sampel atau pengukuran kelayakan sampel. Analisis faktor
dianggap layak jika nilai KMO > 0.5.
3) Uji Measure of Sampling Adequency(MSA) yang digunakan
untuk mengukur derajat korelasi antar variabel dengan kriteria
MSA > 0.5 adapun hasil dari pengujian Barlett’s test of
88
Sphericity dan Kaiser-Meyer-Olkin(KMO) dengan bantuan
software SPSS 17 terlihat pada tabel 4.30 dibawah ini
Tabel 4.34 KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .782 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 1215.149
Df 351 Sig. .000
Sumber : hasil output spss
Tabel 4.30 diatas menunjukan nilai yang diperoleh dari uji
Barlett’s test of Sphericity sebesar 1215.149 dengan signifikansi
0.000, hal ini berarti bahwa antar variabel terjadi korelasi (signifikan
<0.05). Hasil uji Kaiser-Meyer-Olkin(KMO) diperoleh nilai 0.782,
dimana angka tersebut sudah diatas 0.5. Dengan demikian variabel-
variabel dalam penelitian ini dapat diproses lebih lanjut.
Langkah berikutnya adalah pengujian Measure of Sampling
Adequency(MSA), dimana setiap variabel dianalisis untuk
mengetahui variabel mana yang dapat diproses lebih lanjut dan
mana yang harus dikeluarkan. Untuk dapat diproses lebih lanjut
setiap variabel harus memiliki nilai MSA>0.5. Nilai MSA tersebut
terdapat dalam tabel Anti-Image Matrice pada bagian Anti-Image
Correlationyaitu angka korelasi yang bertanda “a” dengan arah
diagonal dari kiri atas ke kanan bawah (lihat lampiran). Adapun
hasil uji MSA untuk variabel penelitian ini terlihat pada tabel 4.31
89
Tabel 4.35 Nilai MSA Variabel Penelitian
Q Nilai MSA Keterangan 1 0,743 Valid 2 0,807 Valid 3 0,793 Valid 4 0,845 Valid 5 0,759 Valid 6 0,637 Valid 7 0,674 Valid 8 0,627 Valid 9 0,751 Valid 10 0,600 Valid 11 0,508 Valid 12 0,795 Valid 13 0,809 Valid 14 0,729 Valid 15 0,739 Valid 16 0,795 Valid 17 0,660 Valid 18 0,827 Valid 19 0,841 Valid 20 0,868 Valid 21 0,815 Valid 22 0,828 Valid 23 0,857 Valid 24 0,833 Valid 25 0,877 Valid 26 0,634 Valid 27 0,720 Valid
Sumber : hasil output spss
Dari tabel 4.31 diatas diketahui bahwa variabel-variabel
dalam penelitian ini memiliki nilai MSA > 0.5 sehingga variabel
dapat dianalisis secara keseluruhan lebih lanjut.
b. Melakukan Faktoring Dan Rotasi
Sesudah semua variabel memiliki nilai yang mencukupi, tahap
selanjutnya adalah melakukan proses inti dari analisis faktor, yaitu
melakukan ekstraksi terhadap sekumpulan variabel yang sudah ada
90
sehingga terbentuk satu atau beberapa faktor. Dalam melakukan
proses ekstraksi ini metode yang digunakan adalah Principal
Component Analysis. Setelah beberapa faktor terbentuk, untuk
mengetahui dari sekian 27 variabel yang akan masuk kedalam
faktor mana, maka dilakukan proses rotasi dengan menggunakan
metode varimax.
Tabel 4.36 Communalities
Initial Extraction Q1 1,000 .686 Q2 1,000 .656 Q3 1,000 .814 Q4 1,000 .719 Q5 1,000 .685 Q6 1,000 .654 Q7 1,000 .716 Q8 1,000 .777 Q9 1,000 .590 Q10 1,000 .771 Q11 1,000 .673 Q12 1,000 .675 Q13 1,000 .563 Q14 1,000 .758 Q15 1,000 .719 Q16 1,000 .673 Q17 1,000 .640 Q18 1,000 .709 Q19 1,000 .586 Q20 1,000 .677 Q21 1,000 .735 Q22 1,000 .714 Q23 1,000 .690 Q24 1,000 .707 Q25 1,000 .605 Q26 1,000 .783
Q27 1,000 .774 Sumber : hasil output Spss
91
MenurutSantoso (2004:42) menjelaskan bahwa tabel
Communalities pada dasarnya adalah jumlah varian (bisa dalam
presentase), suatu variabel mula-mula yang dijelaskan oleh faktor
yang ada. Berdasarkan dari nilai-nilai yang ada pada tabel
communalities, maka dapat diambil kesimpulan bahwa variabel-
variabel yang ada dapat dijelaskan didalam faktor yang terbentuk,
semakin besar nilai communalities maka semakin erat hubunganya
dengan faktor yang terbentuk.
Pada tabel diatas terlihat jumlah varians yang terbentuk.
1) variabel iklan Samsung menarik perhatian konsumen (Q1)
angkanya adalah 0.686 hal ini menunjukan bahwa sekitar 68.6%
varians dari variabel Q1 dapat dijelaskan oleh faktor yang
terbentuk.
2) Variabel iklan Samsung membuat ketertarikan konsumen lebih
lanjut (Q2) angkanya adalah 0.656 hal ini menunjukan bahwa
sekitar 65.6% varians dari variabel Q2 dapat dijelaskan oleh
faktor yang terbentuk.
3) Variabel iklan Samsung menggerakan keinginan konsumen (Q3)
angkanya adalah 0.814 hal ini menunjukan bahwa sekitar 81.4%
varians dari variabel Q3 dapat dijelaskan oleh faktor yang
terbentuk.
4) Variabel iklan Samsung meyakinkan calon konsumen (Q4)
angkanya adalah 0.719 hal ini menunjukan bahwa sekitar 71.9%
92
varians dari variabel Q4 dapat dijelaskan oleh faktor yang
terbentuk.
5) Variabel iklan Samsung membuat tindakan keputusan pembelian
(Q5) angkanya adalah 0.685 hal ini menunjukan bahwa sekitar
68.5% varians dari variabel Q5 dapat dijelaskan oleh faktor yang
terbentuk.
6) Variabel kesesuaian Harga Produk Samsung (Q6) angkanya
adalah 0.654 hal ini menunjukan bahwa sekitar 65.4% varians
dari variabel Q6 dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.
7) Variabel Harga produk Samsung terjangkau (Q7) angkanya
adalah 0.716 hal ini menunjukan bahwa sekitar 71.6% varians
dari variabel Q7 dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.
8) Variabel harga produk Samsung lebih stabil (Q8) angkanya
adalah 0.777 hal ini menunjukan bahwa sekitar 77.7% varians
dari variabel Q8 dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.
9) Variabel harga produk Samsung terdapat potongan harga (Q9)
angkanya adalah 0.590 hal ini menunjukan bahwa sekitar 59.0%
varians dari variabel Q9 dapat dijelaskan oleh faktor yang
terbentuk.
10) Variabel harga produk Samsung memiliki promosi harga (Q10)
angkanya adalah 0.771 hal ini menunjukan bahwa sekitar 77.1%
varians dari variabel Q10 dapat dijelaskan oleh faktor yang
terbentuk.
93
11) Variabel penetapan harga geografis produk Samsung (Q11)
angkanya adalah 0.673 hal ini menunjukan bahwa sekitar 67.3%
varians dari variabel Q11 dapat dijelaskan oleh faktor yang
terbentuk.
12) Variabel kinerja produk Samsung (Q12) angkanya adalah 0.675
hal ini menunjukan bahwa sekitar 67.5% varians dari variabel
Q12 dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.
13) Variabel fitur yang tersedia di produk Samsung (Q13) angkanya
adalah 0.563 hal ini menunjukan bahwa sekitar 56.3% varians
dari variabel Q13 dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.
14) Variabel kemungkinan kerusakan produk Samsung (Q14)
angkanya adalah 0.758 hal ini menunjukan bahwa sekitar 75.8%
varians dari variabel Q14 dapat dijelaskan oleh faktor yang
terbentuk.
15) Variabel daya tahan pakai produk Samsung (Q15) angkanya
adalah 0.719 hal ini menunjukan bahwa sekitar 71.9% varians
dari variabel Q15 dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.
16) Variabel produk Samsung sesuai standar spesifikasi (Q16)
angkanya adalah 0.673 hal ini menunjukan bahwa sekitar 67.3%
varians dari variabel Q16 dapat dijelaskan oleh faktor yang
terbentuk.
94
17) Variabel produk Samsung dapat diperbaiki (Q17) angkanya
adalah 0.640 hal ini menunjukan bahwa sekitar 64.0% varians
dari variabel Q17 dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.
18) Variabel produk Samsung memiliki model yang bagus (Q18)
angkanya adalah 0.709 hal ini menunjukan bahwa sekitar 70.9%
varians dari variabel Q18 dapat dijelaskan oleh faktor yang
terbentuk.
19) Variabel Produk Samsung merupakan merek ternama (Q19)
angkanya adalah 0.586 hal ini menunjukan bahwa sekitar 58.6%
varians dari variabel Q19 dapat dijelaskan oleh faktor yang
terbentuk.
20) Variabel reputasi merek (Q20) angkanya adalah 0.677 hal ini
menunjukan bahwa sekitar 67.7% varians dari variabel Q20
dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.
21) Variabel penampilan produk (Q21) angkanya adalah 0.735 hal
ini menunjukan bahwa sekitar 73.5% varians dari variabel Q21
dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.
22) Variabel kualtias produk (Q22) angkanya adalah 0.714 hal ini
menunjukan bahwa sekitar 71.4% varians dari variabel Q22
dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.
23) Variabel produk Samsung memiliki fitur unik (Q23) angkanya
adalah 0.690 hal ini menunjukan bahwa sekitar 69.0% varians
dari variabel Q23 dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.
95
24) Variabel kebanggaan memakai merek (Q24) angkanya adalah
0.707 hal ini menunjukan bahwa sekitar 70.7% varians dari
variabel Q24 dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.
25) Variabel merek Samsung mudah diingat (Q25) angkanya adalah
0.605 hal ini menunjukan bahwa sekitar 60.5% varians dari
variabel Q25 dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.
26) Variabel merek Samsung mudah diucapkan (Q26) angkanya
adalah 0.783 hal ini menunjukan bahwa sekitar 78.3% varians
dari variabel Q26 dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.
27) Variabel merek Samsung mudah dikenal (Q27) angkanya adalah
0.774 hal ini menunjukan bahwa sekitar 77.4% varians dari
variabel Q27 dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.
MenurutSantoso (2004:43), menjelaskan bahwa tabel
TotalVariance Explained, menggambarkan jumlah faktor yang
terbentuk.Dalam melihat faktor yang terbentuk, maka harus dapat
dilihatpada nilai Eigenvaluenya. untuk menentukan faktor yang
terbentukmaka harus dilihat nilai eigenvaluenya harus berada diatas
satu (1), jikasudah berada dibawah satu maka sudah t idak tepat .
Eigen valuemenunjukkan kepentingan reatif masing-masing factor
dalammenghitung varians dari total variabel yang ada. Jumlah
angka eigenvalue, susunanya selalu diurutkan pada nilai yang
terbesar sampaiyang terkecil.
96
Tabel 4.37 Total Variance Explained
Component
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings
Rotation Sums of Squared Loadings
Total
% of Varian
ce Cumulati
ve % Total
% of Varianc
e Cumulati
ve % Total % of
Variance Cumulati
ve % 1 7,025 26,020 26,020 7,025 26,020 26,020 3,725 13,798 13,798 2 3,034 11,236 37,256 3,034 11,236 37,256 3,611 13,375 27,173 3 1,801 6,670 43,926 1,801 6,670 43,926 3,228 11,955 39,128 4 1,781 6,596 50,522 1,781 6,596 50,522 2,054 7,606 46,734 5 1,583 5,863 56,385 1,583 5,863 56,385 1,970 7,297 54,031 6 1,295 4,797 61,182 1,295 4,797 61,182 1,479 5,478 59,509 7 1,136 4,206 65,388 1,136 4,206 65,388 1,353 5,012 64,521 8 1,095 4,054 69,443 1,095 4,054 69,443 1,329 4,922 69,443 9 .874 3,237 72,680 10 .851 3,153 75,833 11 .771 2,856 78,689 12 .738 2,733 81,422 13 .631 2,336 83,758 14 .573 2,122 85,880 15 .482 1,784 87,664 16 .451 1,672 89,336 17 .412 1,526 90,862 18 .375 1,388 92,250 19 .335 1,242 93,492 20 .329 1,219 94,711 21 .273 1,011 95,722 22 .245 .908 96,630 23 .230 .852 97,482 24 .198 .732 98,214 25 .182 .674 98,888 26 .172 .638 99,526 27 .128 .474 100,000
Sumber : hasil output Spss
97
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat 27 variabel
(component) yang dimasukan ke dalam analisis faktor, yakni :
1) Iklan Samsung menarik perhatian konsumen
2) Iklan Samsung membuat ketertarikan konsumen lebih lanjut
3) Iklan Samsung menggerakan keinginan konsumen
4) Iklan Samsung meyakinkan calon konsumen
5) Iklan Samsung membuat tindakan keputusan pembelian
6) Kesesuaian harga Produk Samsung
7) Harga produk Samsung terjangkau
8) Harga produk Samsung lebih stabil
9) Harga produk Samsung terdapat potongan harga
10) Harga produk Samsung memiliki promosi harga
11) Penetapan harga geografis produk Samsung
12) Kinerja produk Samsung
13) Fitur yang tersedia di produk Samsung
14) Kemungkinan kerusakan produk Samsung
15) Daya tahan pakai produk Samsung
16) Produk Samsung sesuai standar spesifikasi
17) Produk Samsung dapat diperbaiki
18) Produk Samsung memiliki model yang bagus
19) Produk Samsung merupakan merek ternama
20) Reputasi merek
21) Penampilan produk
98
22) Kualtias produk
23) Produk Samsung memiliki fitur unik
24) Kebanggaan memakai merek
25) Merek Samsung mudah diingat
26) Merek Samsung mudah diucapkan
27) Merek Samsung mudah dikenal.
pada tabel diatas terlihat bahwa hanya 8 faktor yang terbentuk
karena dengan satu faktor angka eigen value masih diatas 1, dengan
dua faktor eigen value masih diatas 1, dengan tiga faktor angka
eigen value masih diatas 1,dengan empat faktor angka eigen value
masih diatas 1,dengan lima faktor angka eigen value masih diatas
1,dengan enam faktor angka eigen value masih diatas 1,dengan
tujuh faktor angka eigen value masih diatas 1, dengan 8 faktor
angka eigen value masih diatas 1, oleh sebab ituah hanya terbatas
8faktor
99
Tabel 3.38
Component Matrixa Component 1 2 3 4 5 6 7 8
Q1 .518 .631 -.043 .110 -.006 .032 .049 .044 Q2 .434 .614 -.045 .062 -.095 -.022 -.214 -.174 Q3 .488 .717 .041 .059 -.147 .086 -.146 -.082 Q4 .583 .496 .096 -.031 -.019 .318 .086 .118 Q5 .442 .663 -.151 .042 -.138 .004 .060 -.050 Q6 .369 .131 .459 .397 .183 -.158 -.217 -.165 Q7 .272 -.046 .368 .584 .305 .013 -.263 .015 Q8 .384 .233 .328 .266 .034 -.173 .534 .283 Q9 .324 -.039 -.327 .210 .303 .187 -.048 .452 Q10 .240 -.123 -.424 .142 .359 -.132 -.289 .518 Q11 -.073 .009 -.221 .274 .405 .378 .475 -.101 Q12 .510 -.361 .140 .321 .013 -.155 .308 -.205 Q13 .541 -.384 .046 .280 -.073 -.163 -.089 .052 Q14 .572 -.294 .047 .119 -.466 .245 -.163 .154 Q15 .550 -.256 -.017 .143 -.525 .068 -.144 .170 Q16 .633 -.359 .089 -.095 -.205 .115 .191 .185 Q17 .308 .200 -.183 -.028 -.262 -.592 .149 .173 Q18 .618 -.311 -.220 .289 .156 .032 .035 -.271 Q19 .537 -.279 .249 -.322 -.076 .203 .081 -.020 Q20 .707 -.039 -.012 -.227 -.029 .320 .131 .062 Q21 .636 -.080 -.307 -.014 .197 .250 -.176 -.313 Q22 .694 -.378 -.012 -.169 -.011 -.023 -.164 -.183 Q23 .581 -.096 -.398 -.216 .144 -.280 .085 -.181 Q24 .643 .078 -.301 -.233 .195 -.316 -.016 -.065 Q25 .715 -.083 .003 -.197 .057 -.128 .161 -.046 Q26 .304 .128 .330 -.579 .413 .104 -.117 .189 Q27 .427 -.075 .588 -.285 .329 -.209 -.062 .055 Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 8 components extracted.
100
Setelah diketahui bahwa delapan faktor adalah jumlah yang
paling optimal. Maka tabel component matriks menunjukan
distribusi ke 27 variabel tersebut pada delapan faktor yang
terbentuk. Sedangkan angka-angka yang ada pada tabel tersebut
adalah faktor loading, yang menunjukan besarnya korelasi suatu
variabel dengan faktor 1, faktor 2, faktor 3, faktor 4, faktor 5, faktor
6, faktor 7, dan faktor 8. Proses penentuan variabel mana yang akan
masuk ke faktor mana, dilakukan dengan melakukan perbandingan
besar korelasi pada setiap baris.
1) Iklan Samsung menarik perhatian konsumen (Q1)
a) Korelasi antara Q1 dengan faktor 1 adalah 0.518 (cukup,
karena diatas 0.5)
b) Korelasi antara Q1 dengan faktor 2 adalah 0.631 (kuat
karena diatas 0.5)
c) Korelasi antara Q1 dengan faktor 3 adalah -0.043 (sangat
lemah dibawah 0.5)
d) Korelasi antara Q1 dengan faktor 4 adalah 0.110 (sangat
lemah dibawah 0.5)
e) Korelasi antara Q1 dengan faktor 5 adalah -0.006 (sangat
lemah dibawah 0.5)
f) Korelasi antara Q1 dengan faktor 6 adalah 0.032 (sangat
lemah dibawah 0.5)
101
g) Korelasi antara Q1 dengan faktor 7 adalah 0.049 (sangat
lemah dibawah 0.5)
h) Korelasi antara Q1 dengan faktor 8 adalah 0.044 (sangat
lemah dibawah 0.5)
Demikian seterusnya untuk variable seanjutnya untuk melihat
distribusi ke dua puluh tujuh variabel yang terbentang didalam 8
faktor. Menurut Santoso (2004:45), menjelaskan bahwa Component
Matriks menunjukan distribusi variabel yang ada dengan faktor
yang terbentuk. Sedangkan angka-angka pada tabel Component
Matrik adalah Faktor Loading yang menunjukan besar korelasi
antara suatu variabel dengan faktor-faktor yang ada.
102
Tabel 4.39 Rotated Component Matrixa
Component 1 2 3 4 5 6 7 8
Q1 .782 .039 .121 .060 .088 .109 .182 .046 Q2 .763 -.013 .159 -.011 .142 -.033 -.081 -.143 Q3 .884 .065 .040 .056 .118 -.038 -.008 -.087 Q4 .719 .268 .006 .275 .021 .078 .102 .196 Q5 .799 .012 .153 -.054 -.054 .011 .134 -.012 Q6 .241 .032 .065 .125 .747 -.074 .079 -.075 Q7 .066 .081 -.067 .041 .809 .188 .008 .091 Q8 .274 .131 -.027 .136 .224 .021 .491 .163 Q9 .110 .161 .091 .023 .048 .697 .037 .234 Q10 -.043 .008 .204 .006 .068 .844 -.016 -.098 Q11 -.023 -.168 .046 -.125 -.009 .107 .088 .779 Q12 -.112 .377 .426 -.073 .402 -.136 .339 .194 Q13 -.086 .489 .327 -.061 .387 .162 .136 -.107 Q14 .120 .841 .042 -.057 .106 .083 -.061 -.101 Q15 .127 .777 .095 -.154 .079 .091 .039 -.223 Q16 -.013 .715 .246 .211 -.013 .058 .222 .060 Q17 .242 .031 .319 -.150 -.130 .087 .767 -.437 Q18 .036 .355 .602 -.130 .336 .120 -.044 .270 Q19 .004 .555 .224 .448 -.010 -.144 .003 .072 Q20 .312 .554 .298 .347 -.093 .075 .019 .222 Q21 .278 .291 .579 .069 .133 .139 -.365 .251 Q22 -.002 .524 .574 .233 .166 .001 -.149 -.083 Q23 .129 .112 .790 .070 -.103 .126 .062 -.036 Q24 .286 .062 .714 .197 -.036 .209 .091 -.137 Q25 .198 .353 .549 .304 .042 .015 .212 .007 Q26 .142 -.021 .069 .860 -.041 .104 -.068 -.028 Q27 -.012 .087 .181 .735 .356 -.079 .181 -.163 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 12 iterations.
103
Sumber : hasil output Spss
Dibawah ini akan dijelaskan akan masuk ke faktor mana
sebuah variabel yang ada, yaitu :
1) Iklan Samsung menarik perhatian konsumen (Q1), faktor
loading yang paling besar berada pada pada faktor 1 dengan
nilai 0.782, hal itu berarti Iklan Samsung menarik perhatian
konsumen berada pada faktor 1.
2) Iklan Samsung membuat ketertarikan konsumen lebih lanjut
(Q2), faktor loading yang paling besar berada pada pada faktor 1
dengan nilai 0.763, hal itu berarti iklan Samsung membuat
ketertarikan konsumen lebih lanjut berada pada faktor 1.
3) Iklan Samsung menggerakan keinginan konsumen (Q3), faktor
loading yang paling besar berada pada pada faktor 1 dengan
nilai 0.884, hal itu berarti iklan Samsung menggerakan
keinginan konsumen berada pada faktor 1.
4) Iklan Samsung meyakinkan calon konsumen (Q4), faktor
loading yang paling besar berada pada pada faktor 1 dengan
nilai 0.719, hal itu berarti iklan Samsung meyakinkan calon
konsumen berada pada faktor 1.
5) Iklan Samsung membuat tindakan keputusan pembelian (Q5),
faktor loading yang paling besar berada pada pada faktor 1
dengan nilai 0.799, hal itu berarti iklan Samsung membuat
tindakan keputusan pembelian berada pada faktor 1.
104
6) Kesesuaian harga Produk Samsung (Q6), faktor loading yang
paling besar berada pada pada faktor 5 dengan nilai 0.747, hal
itu berarti Kesesuaian harga Produk Samsung berada pada
faktor 5.
7) Harga produk Samsung terjangkau (Q7), faktor loading yang
paling besar berada pada pada faktor 5 dengan nilai 0.809, hal
itu berarti Harga produk Samsung terjangkau berada pada faktor
5.
8) Harga produk Samsung lebih stabil (Q8), faktor loading yang
paling besar berada pada pada faktor 7 dengan nilai 0.491, hal
itu berarti Iklan Samsung menarik perhatian konsumen berada
pada faktor 7.
9) Harga produk Samsung terdapat potongan harga (Q9), faktor
loading yang paling besar berada pada pada faktor 6 dengan
nilai 0.697, hal itu berarti Iklan Samsung menarik perhatian
konsumen berada pada faktor 6.
10) Harga produk Samsung memiliki promosi harga (Q10), faktor
loading yang paling besar berada pada pada faktor 6 dengan
nilai 0.844, hal itu berarti harga produk Samsung memiliki
promosi harga berada pada faktor 6.
11) Penetapan harga geografis produk Samsung (Q11), faktor
loading yang paling besar berada pada pada faktor 8 dengan
105
nilai 0.779, hal itu berarti Iklan Samsung menarik perhatian
konsumen berada pada faktor 8.
12) Kinerja produk Samsung (Q12), faktor loading yang paling
besar berada pada pada faktor 3 dengan nilai 0.426, hal itu
berarti kinerja produk Samsung berada pada faktor 3.
13) Fitur yang tersedia di produk Samsung (Q13), faktor loading
yang paling besar berada pada pada faktor 2 dengan nilai
0.489, hal itu berarti fitur yang tersedia di produk Samsung
berada pada faktor 2.
14) kemungkinan kerusakan produk Samsung (Q14), faktor loading
yang paling besar berada pada pada faktor 2 dengan nilai
0.841, hal itu berarti kemungkinan kerusakan produk Samsung
berada pada faktor 2.
15) Daya tahan pakai produk Samsung (Q15), faktor loading yang
paling besar berada pada pada faktor 2 dengan nilai 0.777, hal
itu berarti daya tahan pakai produk Samsung berada pada
faktor 2.
16) Produk Samsung sesuai standar spesifikasi (Q16), faktor
loading yang paling besar berada pada pada faktor 2 dengan
nilai 0.715, hal itu berarti produk Samsung sesuai standar
spesifikasi berada pada faktor 2.
17) Produk Samsung dapat diperbaiki (Q17), faktor loading yang
paling besar berada pada pada faktor 7 dengan nilai 0.767, hal
106
itu berarti produk Samsung dapat diperbaiki berada pada faktor
7.
18) Produk Samsung memiliki model yang bagus (Q18), faktor
loading yang paling besar berada pada pada faktor 3 dengan
nilai 0.602, hal itu berarti produk Samsung memiliki model
yang bagus berada pada faktor 3.
19) Produk Samsung merupakan merek ternama (Q19), faktor
loading yang paling besar berada pada pada faktor 2 dengan
nilai 0.555, hal itu berarti Produk Samsung merupakan merek
ternama berada pada faktor 2.
20) Reputasi merek (Q20), faktor loading yang paling besar berada
pada pada faktor 2 dengan nilai 0.554, hal itu berarti Reputasi
merek berada pada faktor 2.
21) Penampilan produk (Q21), faktor loading yang paling besar
berada pada pada faktor 3 dengan nilai 0.579, hal itu berarti
Penampilan produk berada pada faktor 3.
22) Kualtias produk (Q22), faktor loading yang paling besar berada
pada pada faktor 3 dengan nilai 0.574, hal itu berarti Kualtias
produk berada pada faktor 3.
23) Produk Samsung memiliki fitur unik (Q23), faktor loading
yang paling besar berada pada pada faktor 3 dengan nilai
0.790, hal itu produk Samsung memiliki fitur unik berada pada
faktor 3.
107
24) Kebanggaan memakai merek (Q24), faktor loading yang paling
besar berada pada pada faktor 3 dengan nilai 0.714, hal itu
berarti Kebanggaan memakai merek berada pada faktor 3.
25) Merek Samsung mudah diingat (Q25), faktor loading yang
paling besar berada pada pada faktor 3 dengan nilai 0.549, hal
itu berarti merek Samsung mudah diingat berada pada faktor 3.
26) Merek Samsung mudah diucapkan (Q26), faktor loading yang
paling besar berada pada pada faktor 4 dengan nilai 0.860, hal
itu berarti merek Samsung mudah diucapkan berada pada
faktor 4.
27) Merek Samsung mudah dikenal (Q27), faktor loading yang
paling besar berada pada pada faktor 4 dengan nilai 0.735, hal
itu berarti merek Samsung mudah dikenal berada pada faktor 4
Dengan demikian, ke 27 variabel yang direduksi menjadi
terdiri dari 8 faktor, yaitu :
1) Faktor 1 terdiri dari : Iklan Samsung menarik perhatian
konsumen(Q1), Iklan Samsung membuat ketertarikan konsumen
lebih lanjut(Q2), Iklan Samsung menggerakan keinginan
konsumen(Q3), Iklan Samsung meyakinkan calon
konsumen(Q4), dan Iklan Samsung membuat tindakan
keputusan pembelian(Q5). Faktor pertama adalah faktor
periklanan yang mana mempunyai value paling besar dalam
faktor yang mempengaruhi perpindahan merek. Menurut Shimp
108
(2003) Periklanan lebih jauh dapat digunakan untuk
mempengaruhi peralihan merek/perpindahan merek dengan
mengingatkan konsumen yang membeli suatu merek yang
tersedia dan mengandung atribut-atribut yang menguntungkan.
2) Faktor 2 terdiri dari : Fitur yang tersedia di produk
Samsung(Q13), kemungkinan kerusakan produk
Samsung(Q14), Daya tahan pakai produk Samsung(Q15),
Produk Samsung sesuai standar spesifikasi(Q16), Produk
Samsung merupakan merek ternama(Q19), dan Reputasi
merek(Q20).
3) Faktor 3 terdiri dari : Kinerja produk Samsung(Q12), Produk
Samsung memiliki model yang bagus(Q18), Penampilan
produk(Q21), Kualtias produk(Q22), Produk Samsung memiliki
fitur unik(Q23), Kebanggaan memakai merek(Q24), dan Merek
Samsung mudah diingat(Q25).
4) Faktor ke 4 terdiri dari : Merek Samsung mudah
diucapkan(Q26) dan Merek Samsung mudah dikenal(Q27).
5) Faktor ke 5 terdiri dari : Kesesuaian harga Produk Samsung(Q6)
dan Harga produk Samsung terjangkau(Q7).
6) Faktor ke 6 terdiri dari : Harga produk Samsung terdapat
potongan harga(Q9) dan Harga produk Samsung memiliki
promosi harga(Q10).
109
7) Faktor ke 7 terdiri dari : Harga produk Samsung lebih stabil(Q8)
dan Produk Samsung dapat diperbaiki (Q17)
8) Faktor ke 8 terdiri dari : Penetapan harga geografis produk
Samsung(Q11).Faktor kedelapan adalah faktor Lokasi yaitu
hrga berdasarkan geografis yang mana mempunyai value paling
kecil dalam faktor yang mempengaruhi perpindahan merek.
Menurut David (1996) mengemukakan perilaku perpindahan
merek dapat disebabkan oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik.
Faktor intrinsik adalah faktor yang berasal dari dalam individu
yang bersangkutan sedangkan faktor ekstrinsik adalah faktor
yang berasar dari luar, yaitu harga diskon, geografis, atau harga
yang lebih murah.
Menurut Santoso (2004:47), menjelaskan bahwa Component
Matrix dari proses rotasi (Rotated Component Matrix)
memperlihatkan distribusi variabel yang lebih jelas dan nyata.
Dengan adanya proses rotasi faktor loading yang dulunya kecil
semakin diperkecil dan yang besar semakin diperbesar.
110
Tabel 4.37 Pembagian Indikator yang Terbentuk
Indikator Faktor yang Terbentuk
Eigen Value
Loading
Faktor
% Varian
ce
% kumula
tif 1 Iklan menarik Perhatian
(Q1)
Faktor Periklanan
7,025
0,782
26,020
26,020
2 Iklan membuat ketertarikan lebih lanjut (Q2)
0,763
3 Iklan menggerakan keinginan (Q3)
0,884
4 Iklan meyakinkan calon konsumen (Q4)
0,719
5 Iklan membuat keputusan pembelian (Q5)
0,799
6 Fitur yang tersedia (Q13) Faktor Ketidakpuasan
Konsumen
3,034 0,489 11,236 37,256 7 Kemungkinan Kerusakan
(Q14) 0,841
8 Daya Tahan (Q15) 0,777 9 Sesuai Standard (Q16) 0,715
10 Merek Ternama (Q19) 0,555 11 Reputasi Merek (Q20) 0,554 12 Kinerja Produk (Q12)
Faktor Produk
1,801 0,426 6,670 43,926 13 Model yang bagus (Q18) 0,602 14 Penampilan Produk (Q21) 0,579 15 Kualitas Produk (Q22) 0,574 16 Fitur Unik (Q23) 0,790 17 Kebanggan Merek (Q24) 0,714 18 Merek Mudah diingat (Q25) 0,549 19 Merek mudah diucapkan
(Q26)
Faktor Citra Merek
1,781 0,860 6,596 50,522
20 Merek mudah dikenal (Q27) 0,735 21 Kesesuaian harga (Q6)
Faktor Harga 1,583 0,747 5,863 56,385
22 Harga Terjangkau (Q7) 0,809 23 Memiliki Potongan Harga
(Q9)
Faktor Promosi Penjualan
1,295 0,697 4,797 61,182
24 Memiliki Promosi harga (Q10)
0,844
25 Harga stabil (Q8)
Faktor
Kemampuan produk untuk
diperbaiki
1,136 0,491 4,206 65,388
26 Dapat diperbaiki (Q17) 0,767
27 Harga Geografis (Q11) Faktor Lokasi
1,095 0,779 4,054 69,443
111
Untuk pemberian nama pada masing masing faktor baru yang
terbentuk bersifat subyektif, kadang-kadang variabel yang memiliki
faktor loading tertinggi digunakan untuk memberi nama faktor
(Ghozali 2005:258).
Hasil analisis faktor penelitian ini memiliki beberapa
Persamaan dan perbedaan dengan penelitian sebelumnya. Penelitian
Pertama yang dilakukan oleh Anandithiya Bagus Arianto (2011)
yang berjudul “Pengaruh Atribut Produk, Harga, Kebutuhan
Mencari Variasi, dan Ketidakpuasan Konsumen Terhadap
Keputusan Perpindahan Merek Dari Samsung Galaxy series”. Hasil
penelitian ini menggunakan analisis liner berganda yang mana
variabel Atribut produk, harga, berpengaruh negative dan signifikan
terhadap keputusan perpindahan merek. Dan kebutuhan mencari
variasi dan ketidakpuasan konsumen berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan perpindahan merek. Penelitian
tersebut mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis
bahwa faktor harga dan ketidakpuasan konsumen mempengaruhi
keputusan perpindahan merek telepon seluler/smartphone merek
lain ke merek Samsung.
Penelitian kedua oleh Dwi Ermayanti (2006), dengan judul
“Pengaruh Periklanan, Perubahan Harga, Dan Ketidakpuasan
Konsumen Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Pada
112
Konsumen Shampoo Sunsilk di Surabaya”. Hasil dari pengujian
hipotesis dengan regresi linier berganda menunjukan bahwa
periklanan, perubahan harga, dan ketidakpuasan konsumen
berpengaruh positif dan signifikan terhadap perpindahan merek.
Hasil penelitian tersebut mendukung hasil penelitian yang dilakukan
oleh penulis bahwa faktor periklanan, harga, dan ketidakpuasan
konsumen mempengaruhi keputusan perpindahan merek telepon
seluler/smartphone merek lain ke merek Samsung.
Penelitian ketiga oleh Grace Y.D.Radamuri, Naili Farida &
Reni Shinta Dewi Yang berjudul Pengaruh Citra Merek,Word of
Mouth, Dan Iklan Terhadap keputusan perpindahan merek pada
pengguna Blackberry. Penelitian ini menggunakan Metode Regresi
Linier berganda yang mana hasilnya dapat memperlihatkan bahwa
dimensi citra merek, word of mouth, dan iklan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan perpindahan merek.
Hasil penelitian tersebut mendukung hasil penelitian yang dilakukan
oleh penulis bahwa faktor periklanan, harga, dan ketidakpuasan
konsumen mempengaruhi keputusan perpindahan merek telepon
seluler/smartphone merek lain ke merek Samsung.
Hasil penelitian keempat yang dilakukan oleh Grace
Perculessy yang berjudul Analisis Faktor-Faktor yang
mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih operator
seluler. Menyatakan bahwa salah satu variabelnya yaitu variabel
113
promosi secara signifikan mempengaruhi keputusan pada aras
kepercayaan 5%, karena berdasarkan perhitungan statistic dengan
menggunakan nilai t hitung masing-masing sebesar 17.226 dengan
P-Value sebesar 0,000. Kondisi ini menunjukan bahwa keputusan
konsumen dalam memilih operator seluler dipengaruhi oleh
kegiatan promosi seperti, promosi periklanan, promosi penjualan.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian penulis bahwa faktor
promosi mempengaruhi keputusan konsumen dalam perpindahan
merek.
114
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan dari data tentang penilaian
responden terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
perpindahan merek telepon seluler/smartphone dari merek lain ke merek
Samsung, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan
analisis faktor yang dilakukan, maka dapat diperoleh delapan faktor yang
mempengaruhi konsumen produk telepon seluler/smartphone merek lain ke
merek Samsung. Faktor-faktor tersebut adalah faktor periklanan, faktor
produk, faktor ketidakpuasan konsumen, faktor citra merek, faktor harga,
faktor promosi penjualan, faktor pelayanan, dan faktor lokasi.
Sedangkan faktor yang paling dominan pengaruhnya dalam
perpindahan merek Telepon seluler/smartphone merek lain ke merek
Samsung adalah faktor Periklanan. Sedangkan faktor yang paling kecil
pengaruh nya adalah faktor Lokasi.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas yang mana terdapat 8 faktor yang
menyebabkan perpindahan merek telepon seluler/smartphone merek lain ke
merek Samsung adalah faktor periklanan, faktor produk, faktor
ketidakpuasan konsumen, faktor citra merek, faktor harga, faktor promosi,
faktor pelayanan, dan faktor lokasi. Faktor periklanan adalah faktor yang
paling dominan, hal ini adalah yang harus dipertahankan oleh
115
Produsen/perusahaan. Mengingat bahwa dalam hal pemasaran, Periklanan
sangatlah penting untuk mengenalkan poduknya kepada dunia. Bahwa
dengan media Iklan banyak orang yang tertarik dan terpengaruh untuk
melakukan perpindahan merek.
Faktor ketidakpuasan konsumen adalah faktor yang kedua dimana
menurut hasil data dalam penelitian ini menunjukanresponden setuju bahwa
Perusahaan Samsung sudah sangat baik dalam hal menjaga kepuasan
konsumen dan hal ini harus tetap dipertahankan oleh Samsung untuk
menjaga konsumen tetap loyal kepada produk mereka.
Faktor produk, menciptakan produk yang handal merupakan faktor
yang akan dilihat orang untuk melakukan perpindahan merek, dari data
yang didapat melalui kuesioner dalam penelitian ini menunjukan responden
setuju bahwa Samsung lebih baik dibandingkan produk lain dimana dari
segi kualitas, model, dan fitur pendukung sudah baik. Hal inilah yang harus
dipertahankan oleh Samsung agar selalu menjaga kualitas produknya agar
konsumen tidak berpindah merek ke merek lain.
Faktor citra merek, citra sebuah merek amatlah penting, disini
Samsung mempunyai Citra merek yang baik dan sudah memiliki nama
yang besar. Berdasarkan data hasil penelitian ini menunjukan konsumen
setuju bahwa merek Samsung tidak menimbulkan kekecewaan kepada
konsumenya. Hal ini lah yang harus dipertahankan oleh Samsung
mengingat merek mereka sudah mempunyai citra yang baik dimata
konsumen agar konsumen loyal pada produk mereka.
116
Faktor harga, Kesesuaian harga dengan produknya adalah penting
agar tidak tercipta harga yang mahal tetapi hasil yang didapat oleh produk
tersebut kecil. Berdasarkan hasil dari penelitian ini bahwa sebagian besar
responden menyatakan setuju bahwa kesesuaian harga dimiliki oleh
Samsung. Mereka menciptakan harga murah dengan kualitas yang biasa,
dan harga mahal untuk kualitas yang baik. Hal ini harus dipertahankan oleh
Samsung untuk selalu menyesuaikan harga dengan kualitas produknya,
agar Samsung tidak hanya focus mendongkrak harga yang mahal untuk
kualitas yang biasa-biasa saja.
Faktor promosi penjualan, melakukan promosi juga penting. Menurut
data dari penelitian ini sebagian besar responden setuju bahwahal ini sudah
dilakukan Samsung dengan memberikan promosi dengan bonus atau hal
lain yang disertakan dalam penjualan. Hal tersebut bisa memicu konsumen
untuk berpindah merek. Hal ini harus dipertahankan Samsung dengan
melakukan promosi penjualan agar konsumen tertarik membeli produk
mereka karena disertai dengan bonus tertentu.
Faktor kemampuan produk untuk diperbaiki. Kemampuan produk
untuk diperbaikiadalah hal yang wajib. Menurut data yang didapat dari
penelitian ini sebagian responden menyatakan setuju bahwa Samsung
merupakan perusahaan yang baik dalam hal pelayanan purna jual
produknya, dalam hal perbaikan mereka dikenal sangat cepat dan
professional. Maka dari itu banyak orang yang tidak ragu menggunakan
produk Samsung karena mereka tidak takut apabila mengalami
117
kerusakanterhadap produk mereka, karena produk Samsung dapat
diperbaiki dengan baik. Hal ini harus dipertahankan oleh Samsung untuk
menjaga layanan purna jualnya agar produk mereka bisa diperbaiki dengan
baik bila terjadi kerusakan.
Yang terakhir adalah faktor lokasi. Hal ini mungkin sangat kecil
pengaruhnya, tapi ada kaitanya dengan perpindahan merek. responden
dalam penelitian ini menyatakan apabila produk lain mempunyai harga
yang murah dibandingkan produk lainnya disuatu wilayah, hal tersebut bisa
memicu orang untuk berpindah merek karena melihat harga produk lain
lebih mahal didaerahnya. Samsung juga harus memperhatikan faktor lokasi
dalam penjualanya agar harga yang ditawarkan tidak terlampau lebih tinggi
disetiap daerah dibanding dengan produk lain.
118
DAFTAR PUSTAKA
Abisatya, Diaz. “Competitive Advertising Serta Dampaknya Pada Perilaku Brand
Switching Konsumen”. Jurnal Bisnis dan Manajemen. 2009.
Arianto, Anandhitya Bagus. “Pengaruh Atribut Produk, Harga, Kebutuhan
Mencari Variasi, Dan Ketidakpuasan Konsumen Terhadap Keputusan
Perpindahan Merek Dari Samsung Galaxy Series Di Kota Malang”. Jurnal
Aplikasi Manajemen, Volume II. Nomor 2. Juni 2013
Brannan, Tom. “Integrated Marketing Communication”. PPM, Jakarta. 2004.
David,G.S. “Concurrent Marketing Analysis : a Multi Agent Model For Product,
Price, Place, And Promotion. Journal Marketing Intelligence & Planning. Pp.
24-29. 1996
Durianto, Darmadi. Dkk. “Strategi menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas &
Perilaku Merek”. Cetakan Ketiga. Gramedia : Jakarta. Februari 2004.
Ermayanti, Dwi S. “Pengaruh Periklanan, Perubahan Harga, Dan Ketidakpuasan
Konsumen Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Pada Konsumen
Shampo Sunsilk di Surabaya”. Jurnal Eksekutif, Vol.3 Nomor 2. 97-104.
2006.
Gartner.com. “Worldwide Smartphone Sales to End Users by Vendor”, artikel
diakses dari http://www.gartner.com/newsroom/id/2623415, 20 februari 2014
Ghozali, Imam. Analisis Multivariete SPSS. Edisi IV, Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, Semarang. 2006.
119
Grace, Y.D Radamuri, Farida, Naili & Shinta Dewi, Reni. “Pengaruh Citra Merek,
Word Of Mouth dan Iklan Terhadap Keputusan Perpindahan Merek”. Jurnal
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UNDIP. 2013
Hasan, Ali. “Marketing”. Media Pressindo, Yogyakarta. 2007.
Id.technisia.com. “16 Produsen Smartphone Asia Baru Yang Ingin
Menghancurkan Samsung dan Apple”. Diakses dari
http://id.techinasia.com/inilah-13-produsen-smartphone-asia-baru-yang-
ingin-menghancurkan-samsung-dan-apple/, 4 September 2014
Keavaney. “Custonmer Switching Behaviour in Service Industries : an Exploraory
Study”. Journal of Marketing. 1995.
Keller, Kevin Lane. “Strategic Brand Management”. Pearson Education, New
Jersey. 2008
Khrisna, Agung. “Pengaruh Price Satisfaction Indosat M3 Terhadap Perilaku
Brand Switching”. Jurnal Bisnis dan Manajemen. 2009.
Khairani, Nurulia. “Analisis Pengaruh Citra Merek, Ketidakpuasan Konsumen,
Iklan, Word of Mouth, Dan Karakteristik Kategori Produk Terhadap
Keputusan Perpindahan Merek Pada Sabun Pembersih Wajah”. Skripsi, FE
Manajemen UNDIP. 2011.
Kosidah, Sri dan Nuraeni. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Brand Switching Pada Kartu Prabayar XL”. Jurnal Sketsa Bisnis Vol 1 No.1
Edisi Agustus. Malang. 2014
120
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. “Prinsip-Prinsip Pemasaran”. Jilid Satu ; Edisi
12. Erlangga, Jakarta. 2008.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. “Manajemen Pemasaran edisi 13 jilid 1”.
PT. Macanan Jaya Cemerlang. 2012.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. “Manajemen Pemasaran edisi 13 jilid 2”.
PT. Macanan Jaya Cemerlang. 2013.
Kurnia, M. Ikhsan . “Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Perpindahan Merek (Brand Switching) Produk Telepon Seluler Nokia Ke
Merek Lain”. Skripsi, FEB Manajemen UIN. 2012.
Lee, Monle dan Johnson, Carla. Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan dalam
Perspektif Globa”l. Kencana, Jakarta. 2007.
Machfoedz, Mahmud. “Pengantar Bisnis Modern”. Andi, Yogyakarta. 2007.
Morrisan. “Periklanan komunikasi Pemasaran Terpadu”. Kencana. Jakarta. 2010.
Mowen, John C dan Minor, Michael. “Perilaku Konsumen”. Erlangga, Jakarta.
2002.
News.detik.com. “Paradox Marketing : Resep Sukses dari Arif Yahya untuk
Telkom”. Diakses dari
http://news.detik.com/read/2013/12/11/010005/2438283/727/paradox-
marketing-resep-sukses-dari-arief-yahya-untuk-telkom. 20 februari 2014.
121
Noorhayati. “Analisis Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan
Mencari Variasi Terhadap Brand Switching Behaviour Konsumen Dalam
Pembelian Simcard GSM Prabayar”. Jurnal ilmu social Vol.3 No.2. 2011.
Peter, J.Paul dan Olson, Jerry C. “Perilaku Konsumen ”. PT.Index, Jakarta. 2005.
Priyatno, Duwi. “Paham Analisa Statistik Data Dengan SPSS”. Cetakan Pertama,
Mediakom, Yogyakarta. 2010.
Rangkuti, Freddy. “The Power Of Brands”. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
2009.
Rahma, Eva Sheilla. “Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Dan Citra Merek
Terhadap Minat Beli Dan Dampaknya Pada Keputusan Pembelian (Studi
Kasus Pada Pengguna Telepon Seluler Sony Erricson di Kota Semarang)”.
Thesis, Program Pasca Sarjana. UNDIP. 2007.
Santoso, Singgih. “Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik”. PT Alex Media
Komputindo. Jakarta. 2007
Sarwono, Jonathan. “Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS”, Andi,
Yogyakarta. 2007.
Schiffman, Leon dan Kanuk, Leslie Lazar. “Perilaku Konsumen”. PT.Index. 2008.
Sekaran, Uma. “Research Metods For Business”. Salemba empat, Jakarta. 2006.
122
Setiyaningrum, Ari. “Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen dan Variety Seeking
Terhadap Keputusan Perpindahan Merek”. Jurnal Telaah Manajemen, Vol
2 No.2. Universitas Kristen Atmajaya. Yogyakarta. 2007.
Shellyana, Junaidi dan Basu S. Dharmmesta. (2002). “Pengaruh
KetidakpuasanKonsumen, Karakteristik Kategori Produk, dan Kebutuhan
Mencari Variasiterhadap Keputusan Perpindahan Merek”. Jurnal Ekonomi
dan Bisnis Indonesia,Vol. 17, No. 1, 2002: 91-104
Shimp, Terence. A. “Periklanan Promosi : Aspek Tambahan Komunikasi
Pemasaran Terpadu”. Erlangga. Jakarta. 2003
Simamora, Bilson. “Analisis Multi Variat Pemasaran”. PT. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta. 2005.
Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”, Cet. VIII,
Alfabeta, Bandung, 2009.
Sugiyono. “Metode Penelitian Bisnis”. Bandung:CV Alfabeta. 2010.
Suliyanto. “Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran”. Ghalia Indonesia. Bogor.
2005.
Setiadi, Nugroho J. “Perilaku Konsumen”. Kencana Jakarta. 2008.
Sutoyo, Siswanto dan Kleinsteuber, F. “Strategi Manajemen Pemasaran”.
PT.Dharma Mulia Pustaka. Jakarta. 2002.
123
Surjaatmadja, Surachman. “Dasar-Dasar Manajemen Merek”. Bayumedia
Publishing, Malang. 2008.
Suryani, Tatik. “Perilaku Konsumen Implikasi Pada Strategi Pemasaran”. Graha
Ilmu, Yogyakarta. 2008.
Telsetnews.com. “Samsung Kuasai Pasar Ponsel Indonesia” diaksesdari
http://telsetnews.com/61092/samsung-kuasai-pasar-ponsel-indonesia/.
Februari 2014
Tjiptono, Fandy, Gregorius Chandra dan Dadi Andriana. “Pemasaran Strategik”.
Andi, Yogyakarta. 2008.
Topbrand-award.com. “Top Brand Index 2013”. Diakses dari
http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top-brand-
index-2013/, 20 februari 2014
Topbrand-award.com. “Top Brand Index 2014”. Diakses dari
http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-
result/top_brand_index_2014, 15 september 2014.
Umar, Husein. “Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen”. Gramedia, Jakarta.
2005.
Umar, Husein. “Metode Riset Bisnis”. Gramedia. Jakarta. 2001
Usman, Husaini dan Akbar, Purnama S. “Pengantar Statistika”. PT Bumi Aksara,
Jakarta. 2008
124
Veramayanti, Hanny. “Pengaruh ketidakpuasan konsumen dan kebutuhan mencari
variasi terhadap keputusan perpindahan merek handphone GSM dari Nokia
ke Sony ericsson”. Skripsi, FE USU. 2009.
Wardani, Hafizha P. “Analisis Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen, Kebutuhan
Mencari Variasi Produk, Harga Produk Dan Iklan Produk Pesaing
Terhadap Perpindahan Merek Sabun Pembersih Wajah Biore (Studi pada
mantan pengguna Sabun Pembersih Wajah Biore di Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro Semarang)”. Skripwi, FE Manajemen UNDIP.
2010.
125
LAMPIRAN 1
KUESIONER PENELITIAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGRUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PERPINDAHAN MEREK TELEPON SELULER
MEREK LAIN KE MEREK SAMSUNG
(Studi Pada Pengguna Telepon Seluler Merek Smsung Yang Sebelumnya Menggunakan Telepon Seluler Merek Lain di Universitas Islam Negeri
Syarief Hidayatullah Jakarta)
Assalamualaikum Wr.Wb.
Responden yang terhormat,
Sehubungan dengan adanya penelitian untuk tugas akhir saya, maka dengan ini:
Nama : Vanny Ravindra
NIM : 1110081000038
Status : Mahasiswa program studi manajemen pemasaran Universitas Islam NegeriSyarief Hidayatullah Jakarta
Alamat : Ir. H. Juanda No.95 Ciputat, Tangerang Selatan
No. Telp: : 08989983201
Saya mohon partisipasi saudara/i atau bapak/ibu untuk memberikan informasi melalui kuisioner ini. Semua informasi yang diperoleh dari kuisioner ini hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian ini. Partisipasi saudara/i atau bapak/ibu merupakan kunci keberhasilan penelitian ilmiah ini. Atas perhatiandan kesediaanyauntuk melakukan pengisian kuisioner ini, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya
Vanny Ravindra
Peneliti
126
IDENTITAS RESPONDEN
Mohon diisi sesuai identitas anda
1. Nama : 2. Usia : 3. Jenis kelamin :
Isilah pertanyaan dibawah ini
1. Apakah anda saat ini menggunakan telepon seluler/smartphone merek Samsung?
2. Apakah anda sebelumnya menggunakan telepon seluler/smartphone merek lain lalu anda berpindah sekarang menggunakan merek Samsung? . Bila jawaban anda “iya” maka lanjutkan kuesioner ini, bila jawaban anda “tidak” maka tidak usah dilanjutkan mengisi kuesioner ini
3. Telepon seluler merek apa yang pernah anda gunakan sebelum anda menggunakan merek Samsung? .
Petunjuk pengisian
1. Pilihlah salah satu jawaban dari kelima alternatif jawaban yang sesuai dengan cara memberikan tanda centang (√) pada kolom yang tersedia.
2. Keterangan jawaban sebagai berikut :
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
N = Netral / Ragu-Ragu
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
1
2
3
4
5
127
A. Faktor Periklanan
No.
Pertanyaan
Jawaban
SS
S
R
TS
STS
1
Iklan Smartphone Samsung di Tv dan berbagai media lain menarik perhatian anda
2
Iklan Smartphone Samsung di Tv dan berbagai media lain yang menarik membuat anda ingin melihat kembali iklan tersebut
3
Iklan Smartphone Samsung di Tv dan berbagai media lain yang menarik menggerakan keinginan anda untuk memiliki smartphone itu
4
Iklan Smartphone Samsung di Tv dan berbagai media lain yang menarik membuat anda percaya terhadap kecanggihanya
5
Iklan Smartphone Samsung di Tv dan berbagai media lain yang menarik membuat anda ingin membeli
B. Faktor Harga
No.
Pertanyaan
Jawaban
SS
S
R
TS
STS
6
Menurut anda harga produk telepon seluler/smartphone yang ditawarkan sesuai dengan manfaat yang diperoleh
7
Menurut anda harga produk telepon seluler/smartphone yang anda gunakan saat ini relative terjangkau
8
Menurut anda harga telepon seluler/smartphone yang anda gunakan saat ini lebih stabil dari merek lain
128
9
Menurut anda potongan harga yang ditawarkan penjual menjadikan harga smartphone Samsung menjadi sesuai dengan yang ditawarkan
10 Menurut anda hadiah yang diberikan penjua menjadikan harga smartphone Samsung sesuai dengan yang ditawarkan
11
Menurut anda adanya perbedaan harga smartphone samsung di beberapa daerah menjadikan harga yang ditawarkan penjual sesuai
C. Faktor Ketidakpuasan Konsumen
No.
Pertanyaan
Jawaban
SS
S
R
TS
STS
12
Menurut anda Kinerja (performance) teleponseluler/smartphone Samsung baik
13
Menurut anda telepon seluler/smartphone Samsung memiliki system operasi dan aplikasi atau lainya dari produsen sebagai fitur pelengkapnya
14
Menurut anda telepon seluler/smartphone Samsung tidak mudah rusak
15
Menurut anda telepon saluler/smartphone Samsung tahan lama/awet digunakan
16
Menurut anda spesifikasi telepon seluler/smartphone Samsung sesuai standar
17 Menurut anda telepon seluler/smartphone Samsung dapat diperbaiki.
18 Menurut anda desain telepon seluler/smartphone Samsung terlihat modern
129
19 Menurut anda telepon seluler/smartphone Samsung merupakan merek ternama dengan kualitas yang baik.
D. Faktor Citra Merek
No.
Pertanyaan
Jawaban
SS
S
R
TS
STS
20
Merek telepon seluler/smartphone Samsung memiliki reputasi yang baik
21
Merek telepon seluler/smartphone Samsung ini memiliki bentuk dan penampilan yang menarik
22
Merek telepon seluler/smartphone Samsung memiliki kualitas yang baik
23
Merek telepon seluler/smartphone Samsung memiliki fitur yang unik
24
Merek telepon seluler/smartphone Samsungmemiliki menimbulkan kebanggan saat menggunakanya
25 Merek telepon seluler/smartphone Samsungmemiliki mudah diingat
26 Merek telepon seluler/smartphone Samsungmemiliki mudah diucapkan
27 Merek telepon seluler/smartphone Samsung memiliki mudah dikenali
130
LAMPIRAN 2
HASIL SKORING JAWABAN RESPONDEN
1. Variabel Periklanan
Responden P1 P2 P3 P4 P5 Total 1 4 4 4 4 4 20 2 5 4 4 4 5 22 3 5 4 5 5 5 24 4 4 3 4 4 1 16 5 4 3 4 3 3 17 6 4 2 3 4 4 17 7 4 4 4 3 4 19 8 4 4 4 4 4 20 9 5 3 4 4 4 20
10 4 3 4 3 4 18 11 5 4 4 4 4 21 12 4 4 4 4 4 20 13 5 3 5 5 4 22 14 5 5 5 5 5 25 15 3 3 4 4 4 18 16 5 4 5 4 5 23 17 3 4 4 4 2 17 18 4 4 5 4 4 21 19 4 3 4 4 4 19 20 5 5 4 4 5 23 21 4 4 5 4 4 21 22 3 2 2 4 4 15 23 5 4 5 5 5 24 24 5 5 4 5 4 23 25 5 4 5 4 4 22 26 3 2 2 2 2 11 27 3 3 4 4 4 18 28 1 1 1 3 1 7 29 4 3 4 4 4 19 30 4 4 4 4 4 20 31 3 3 3 3 3 15 32 4 3 4 4 4 19 33 4 3 5 3 5 20 34 3 4 4 4 4 19
131
35 3 3 4 4 4 18 36 3 3 3 4 3 16 37 4 3 4 4 4 19 38 4 4 4 4 4 20 39 4 4 4 5 5 22 40 4 3 3 4 4 18 41 5 5 5 5 5 25 42 3 4 4 3 4 18 43 5 4 5 5 5 24 44 4 4 5 5 5 23 45 5 4 5 4 5 23 46 4 3 4 4 4 19 47 5 3 4 4 3 19 48 4 4 4 4 4 20 49 4 3 4 4 3 18 50 2 2 2 2 1 9 51 3 3 4 4 4 18 52 4 4 4 4 3 19 53 4 4 4 4 3 19 54 5 4 3 3 5 20 55 3 2 3 4 3 15 56 5 3 4 4 4 20 57 4 3 4 4 4 19 58 5 3 4 5 4 21 59 3 3 4 3 5 18 60 3 4 2 5 5 19 61 4 3 4 4 4 19 62 3 3 4 4 5 19 63 3 4 4 4 4 19 64 4 4 5 4 5 22 65 4 3 3 4 2 16 66 5 3 4 5 3 20 67 5 3 5 5 5 23 68 3 2 3 2 2 12 69 5 5 5 5 5 25 70 4 3 5 5 5 22 71 4 3 4 4 4 19 72 5 5 5 5 5 25 73 4 4 4 3 4 19 74 4 3 4 5 4 20 75 1 2 2 3 1 9
132
76 4 4 4 4 4 20 77 4 4 4 4 4 20 78 4 4 5 5 4 22 79 4 3 4 4 4 19 80 5 5 5 5 5 25 81 5 4 5 5 5 24 82 3 3 3 4 4 17 83 4 4 4 4 4 20 84 4 4 4 4 4 20 85 4 3 4 4 4 19 86 4 5 5 5 5 24 87 4 4 3 4 2 17 88 4 3 3 4 4 18 89 5 4 5 5 4 23 90 2 3 3 3 4 15 91 4 4 4 4 4 20 92 4 4 4 4 4 20 93 4 3 3 3 4 17 94 4 3 4 4 4 19 95 5 5 4 4 4 22 96 4 4 4 4 4 20 97 4 4 4 4 4 20 98 4 4 4 4 4 20 99 4 4 4 4 4 20
100 5 5 5 5 5 25
2. Variabel Harga
Responden P6 P7 P8 P9 P10 P11 Total 1 4 4 4 4 4 4 24 2 5 5 4 5 5 4 28 3 4 4 5 2 2 4 21 4 2 3 4 4 4 3 20 5 4 3 2 2 2 4 17 6 4 3 4 4 2 4 21 7 4 4 3 3 4 3 21 8 5 4 3 4 2 3 21 9 3 2 2 1 1 4 13
10 4 3 3 2 2 4 18 11 4 2 4 2 2 3 17 12 4 4 4 2 2 3 19
133
13 4 3 4 4 3 4 22 14 5 4 4 2 2 3 20 15 4 4 4 3 2 4 21 16 5 1 4 1 1 4 16 17 4 5 2 4 2 4 21 18 4 2 4 3 1 4 18 19 4 4 4 2 2 4 20 20 4 5 4 3 3 5 24 21 4 4 4 2 3 4 21 22 2 4 4 2 2 4 18 23 4 5 1 5 1 4 20 24 4 3 4 5 5 4 25 25 5 5 4 4 2 4 24 26 3 2 4 2 2 4 17 27 3 1 2 3 4 5 18 28 5 5 3 1 3 5 22 29 4 4 3 3 4 3 21 30 4 4 3 1 5 2 19 31 3 2 3 4 4 3 19 32 3 3 3 2 4 3 18 33 5 5 5 5 1 2 23 34 4 1 5 1 3 4 18 35 3 2 3 3 4 4 19 36 5 5 4 1 1 4 20 37 4 5 5 3 3 4 24 38 4 3 4 4 2 3 20 39 4 4 4 4 4 4 24 40 4 5 5 5 2 4 25 41 4 4 4 1 2 4 19 42 3 3 4 5 3 4 22 43 3 2 5 3 2 2 17 44 4 4 4 2 2 2 18 45 4 3 3 5 5 3 23 46 4 4 4 3 3 4 22 47 4 4 4 4 2 3 21 48 3 2 2 2 5 4 18 49 4 2 3 2 4 4 19 50 3 2 1 1 2 3 12 51 5 4 4 2 2 3 20 52 5 5 3 3 4 3 23 53 5 5 3 3 4 3 23
134
54 5 3 4 4 4 3 23 55 4 5 4 3 4 3 23 56 3 4 4 4 4 4 23 57 2 2 4 1 2 4 15 58 5 3 5 3 3 4 23 59 3 4 2 4 4 4 21 60 1 2 1 5 5 5 19 61 3 2 3 2 2 2 14 62 4 2 2 2 2 2 14 63 4 3 2 2 1 4 16 64 4 5 2 2 2 4 19 65 4 3 3 2 3 5 20 66 5 5 4 5 5 5 29 67 5 3 5 5 5 5 28 68 4 4 2 2 4 3 19 69 4 3 3 3 4 2 19 70 5 1 3 2 1 3 15 71 4 4 3 2 2 2 17 72 5 3 4 3 3 3 21 73 3 3 3 4 3 4 20 74 5 4 4 5 5 3 26 75 4 3 2 2 2 3 16 76 4 2 1 4 2 4 17 77 4 4 4 2 2 3 19 78 4 5 4 1 1 5 20 79 4 3 4 4 3 3 21 80 5 5 3 1 5 3 22 81 5 5 5 4 2 5 26 82 5 4 2 2 4 5 22 83 4 4 4 3 4 4 23 84 4 4 4 2 2 3 19 85 5 5 4 5 5 4 28 86 5 4 4 1 1 4 19 87 4 4 2 2 2 3 17 88 3 1 4 3 1 5 17 89 4 4 4 2 2 4 20 90 4 3 3 3 2 3 18 91 4 4 3 2 2 4 19 92 4 4 3 2 2 4 19 93 4 2 4 2 2 3 17 94 4 4 4 4 4 4 24
135
95 3 3 4 2 1 3 16 96 4 4 4 1 4 4 21 97 4 4 4 1 4 4 21 98 4 4 4 1 4 4 21 99 4 4 4 1 4 4 21
100 5 5 5 5 5 4 29
3. Variabel Ketidakpuasan Konsumen
Responden P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 Total 1 4 4 4 4 4 4 4 4 32 2 5 4 4 4 4 5 4 4 34 3 4 4 4 4 4 5 5 5 35 4 3 4 4 4 5 4 3 4 31 5 3 4 4 4 3 4 3 4 29 6 4 3 4 4 4 4 3 4 30 7 4 4 3 3 4 5 4 4 31 8 4 4 3 3 4 3 4 4 29 9 2 3 2 3 3 4 3 4 24
10 4 4 3 4 4 4 4 4 31 11 4 5 4 4 4 4 4 5 34 12 4 4 4 4 4 3 4 4 31 13 5 5 5 4 5 4 5 4 37 14 5 4 5 5 4 4 4 5 36 15 4 4 4 4 3 4 4 4 31 16 4 4 1 4 4 4 3 4 28 17 3 4 4 3 4 4 4 5 31 18 2 2 2 3 2 2 2 2 17 19 4 4 4 4 4 4 4 4 32 20 4 4 3 3 3 3 4 4 28 21 4 4 3 4 3 3 4 4 29 22 4 4 3 3 4 5 3 4 30 23 4 4 4 4 4 4 5 5 34 24 2 4 4 4 3 4 4 4 29 25 4 4 3 3 4 3 4 4 29 26 4 4 2 2 4 3 4 4 27 27 2 3 1 1 3 4 3 2 19 28 4 4 1 2 3 2 3 4 23 29 4 5 3 4 4 3 4 4 31 30 3 4 3 3 3 4 3 4 27 31 3 4 3 3 3 4 3 4 27 32 3 4 3 3 3 3 4 3 26
136
33 5 5 3 3 3 5 5 3 32 34 4 4 5 4 5 5 5 5 37 35 4 5 5 5 5 4 5 5 38 36 5 4 5 4 5 3 4 5 35 37 5 5 5 5 4 3 5 5 37 38 4 4 2 2 4 3 4 5 28 39 4 4 4 4 4 4 4 4 32 40 5 5 5 5 5 1 5 5 36 41 4 4 2 2 3 3 2 4 24 42 4 4 4 4 4 4 4 4 32 43 4 4 2 3 4 5 2 5 29 44 4 4 4 4 4 4 4 5 33 45 3 4 4 4 4 2 5 5 31 46 4 4 4 4 4 3 4 4 31 47 4 4 3 3 4 3 4 5 30 48 3 4 4 4 4 4 2 4 29 49 4 4 4 4 4 3 4 4 31 50 5 4 5 4 3 2 4 3 30 51 3 4 4 4 4 4 4 5 32 52 4 5 4 3 5 3 3 5 32 53 4 5 4 3 5 3 3 5 32 54 5 4 1 5 3 5 4 3 30 55 4 4 4 4 4 4 4 5 33 56 2 3 2 4 4 2 2 4 23 57 4 4 2 2 4 4 4 4 28 58 5 4 5 5 5 3 4 4 35 59 2 3 3 3 3 3 4 4 25 60 4 4 4 4 4 3 5 5 33 61 4 3 4 4 4 3 3 4 29 62 3 3 5 5 5 5 3 5 34 63 3 4 4 4 3 3 4 4 29 64 4 4 4 4 2 2 4 4 28 65 4 4 2 3 4 3 4 4 28 66 4 5 2 3 5 4 5 4 32 67 5 3 5 3 4 3 5 3 31 68 4 4 2 3 3 4 4 4 28 69 4 4 3 3 4 4 5 5 32 70 2 3 3 3 3 4 2 4 24 71 2 4 4 4 2 3 4 4 27 72 5 4 4 4 5 4 5 5 36 73 3 4 3 3 3 3 3 4 26
137
74 5 5 5 5 5 5 5 5 40 75 4 4 3 4 5 2 4 5 31 76 5 5 4 5 5 4 4 5 37 77 4 4 3 3 4 3 4 4 29 78 4 4 4 4 5 4 4 5 34 79 3 4 3 3 4 4 4 4 29 80 5 5 5 5 5 4 5 3 37 81 4 4 3 3 4 4 4 4 30 82 3 3 1 2 1 4 4 4 22 83 4 4 3 3 3 4 4 4 29 84 4 4 4 4 4 4 4 4 32 85 4 4 4 5 4 4 4 4 33 86 4 4 4 4 4 5 4 4 33 87 3 4 3 4 4 4 3 2 27 88 5 4 3 3 4 3 4 5 31 89 1 5 4 4 4 4 4 4 30 90 3 4 3 3 3 4 4 3 27 91 4 3 2 2 3 3 4 4 25 92 4 3 2 2 3 3 4 4 25 93 3 4 4 4 4 4 4 4 31 94 4 5 4 4 4 4 4 4 33 95 3 4 3 3 4 3 3 4 27 96 4 4 4 4 4 4 4 4 32 97 4 4 4 4 4 4 4 4 32 98 4 4 4 4 4 4 4 4 32 99 4 4 4 4 4 4 4 4 32
100 5 5 5 5 5 5 5 5 40
4. Variabel Citra Merek
Responden P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 Total 1 4 4 4 4 4 4 4 4 32 2 4 4 5 5 4 5 4 5 36 3 5 4 4 4 4 5 4 4 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 32 5 4 3 4 3 2 3 4 4 27 6 5 2 4 4 3 4 5 5 32 7 4 5 4 4 5 4 5 4 35 8 4 5 4 4 5 4 4 4 34 9 4 4 4 4 3 4 5 3 31
10 5 5 5 5 5 5 5 4 39
138
11 5 4 4 4 4 4 4 4 33 12 4 4 4 4 4 4 4 4 32 13 5 5 4 4 3 4 4 4 33 14 5 5 5 5 4 5 5 5 39 15 4 4 4 3 3 4 4 4 30 16 4 4 5 4 5 4 5 5 36 17 5 4 4 3 2 4 5 4 31 18 4 3 2 2 2 4 5 4 26 19 4 4 4 4 3 4 4 4 31 20 4 4 4 4 4 4 4 4 32 21 4 4 4 3 3 3 4 4 29 22 4 2 3 2 2 3 2 4 22 23 5 5 5 4 5 4 5 4 37 24 4 4 4 5 5 5 5 5 37 25 4 4 4 3 3 4 4 5 31 26 4 4 4 4 3 4 4 4 31 27 4 4 3 4 5 3 5 2 30 28 3 2 3 2 2 2 5 5 24 29 5 5 4 4 3 4 4 4 33 30 4 3 4 4 3 3 5 5 31 31 4 4 4 3 4 3 3 3 28 32 4 4 3 3 4 3 4 3 28 33 4 4 4 4 4 4 3 5 32 34 5 4 4 5 5 5 5 5 38 35 5 5 5 5 5 5 5 5 40 36 5 5 4 3 3 3 4 4 31 37 5 5 5 5 5 5 5 5 40 38 4 4 4 4 3 4 5 4 32 39 4 4 4 4 4 4 5 4 33 40 5 4 5 4 4 5 5 5 37 41 5 4 3 3 4 3 5 4 31 42 4 4 3 4 4 3 3 3 28 43 5 2 4 5 5 3 5 5 34 44 5 4 4 4 4 4 5 5 35 45 5 5 5 4 4 3 4 5 35 46 4 4 4 4 4 4 2 2 28 47 5 5 5 5 4 5 5 5 39 48 4 3 4 3 4 4 4 4 30 49 4 4 4 3 5 3 5 4 32 50 3 3 4 5 2 3 4 4 28 51 4 3 4 3 3 4 5 4 30
139
52 4 4 5 3 4 4 5 5 34 53 4 4 5 3 4 4 5 5 34 54 4 3 4 4 3 4 3 3 28 55 5 5 5 3 5 5 5 5 38 56 4 4 2 3 2 4 5 3 27 57 4 4 4 4 4 4 4 4 32 58 5 5 5 4 3 5 4 4 35 59 4 4 4 4 4 3 4 4 31 60 5 5 5 5 4 4 5 4 37 61 4 3 4 3 3 4 4 4 29 62 5 5 5 5 4 5 5 4 38 63 4 4 3 3 2 2 2 3 23 64 4 4 4 4 4 4 4 4 32 65 4 5 5 5 4 4 2 4 33 66 5 5 4 5 5 4 5 5 38 67 5 5 5 3 3 3 5 3 32 68 4 4 4 4 4 4 4 4 32 69 5 5 4 5 5 5 5 5 39 70 4 4 4 3 3 3 5 5 31 71 4 3 4 3 3 4 4 4 29 72 5 5 5 3 5 5 5 5 38 73 4 4 4 3 4 4 4 4 31 74 5 5 5 5 5 5 5 5 40 75 5 4 5 3 3 4 5 5 34 76 5 4 5 4 4 4 2 2 30 77 4 4 4 4 4 4 4 4 32 78 4 4 4 4 4 4 4 5 33 79 4 4 4 4 3 3 4 3 29 80 5 5 5 5 5 5 5 5 40 81 5 4 4 4 5 5 5 5 37 82 4 4 3 4 3 3 4 5 30 83 4 4 4 4 4 4 4 4 32 84 4 4 4 4 4 4 4 4 32 85 4 4 4 4 4 4 4 4 32 86 4 4 4 3 4 4 4 4 31 87 3 4 4 3 3 3 4 4 28 88 4 4 4 4 4 5 5 5 35 89 5 5 4 4 4 4 4 4 34 90 4 4 4 3 4 4 4 4 31 91 4 4 4 4 3 4 4 4 31 92 4 4 4 4 3 4 4 4 31
140
93 4 4 4 3 4 4 4 4 31 94 5 4 4 3 3 4 4 4 31 95 4 4 4 3 3 3 5 5 31 96 4 4 4 4 4 4 4 4 32 97 4 4 4 4 4 4 4 4 32 98 4 4 4 4 4 4 4 4 32 99 4 4 4 4 4 4 4 4 32
100 5 5 5 5 5 5 5 5 40
141
LAMPIRAN 3
OUTPUT VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach’s Alpha if Item
Deleted
Keterangan
Q1 .737 .770 Valid
Q2 .608 .808 Valid
Q3 .780 .764 Valid
Q4 .477 .839 Valid
Q5 .623 .814 Valid
Q6 .522 .780 Valid
Q7 .556 .763 Valid
Q8 .444 .787 Valid
Q9 .683 .731 Valid
Q10 .622 .747 Valid
Q11 .548 .765 Valid
Q12 .795 .814 Valid
Q13 .478 .854 Valid
Q14 .721 .825 Valid
Q15 .659 .835 Valid
Q16 .683 .831 Valid
Q17 .453 .875 Valid
Q18 .781 .818 Valid
Q19 .446 .858 Valid
Q20 .642 .876 Valid
Q21 .627 .883 Valid
Q22 .829 .858 Valid
Q23 .910 .848 Valid
Q24 .638 .879 Valid
Q25 .660 .876 Valid
Q26 .493 .889 Valid
Q27 .634 .878 Valid
142
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.919 .924 27
143
LAMPIRAN 4 OUTPUT ANALISIS FAKTOR
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .782
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 1215.149
df 351
Sig. .000
Q Nilai MSA Keterangan 1 0.743 Valid 2 0.807 Valid 3 0.793 Valid 4 0.845 Valid 5 0.759 Valid 6 0.637 Valid 7 0.674 Valid 8 0.627 Valid 9 0.751 Valid 10 0.600 Valid 11 0.508 Valid 12 0.795 Valid 13 0.809 Valid 14 0.729 Valid 15 0.739 Valid 16 0.795 Valid 17 0.660 Valid 18 0.827 Valid 19 0.841 Valid 20 0.868 Valid 21 0.815 Valid 22 0.828 Valid 23 0.857 Valid 24 0.833 Valid 25 0.877 Valid 26 0.634 Valid 27 0.720 Valid
144
Communalities
Initial Extraction
VAR00001 1.000 .686
VAR00002 1.000 .656
VAR00003 1.000 .814
VAR00004 1.000 .719
VAR00005 1.000 .685
VAR00006 1.000 .654
VAR00007 1.000 .716
VAR00008 1.000 .777
VAR00009 1.000 .590
VAR00010 1.000 .771
VAR00011 1.000 .673
VAR00012 1.000 .675
VAR00013 1.000 .563
VAR00014 1.000 .758
VAR00015 1.000 .719
VAR00016 1.000 .673
VAR00017 1.000 .640
VAR00018 1.000 .709
VAR00019 1.000 .586
VAR00020 1.000 .677
VAR00021 1.000 .735
VAR00022 1.000 .714
VAR00023 1.000 .690
VAR00024 1.000 .707
VAR00025 1.000 .605
VAR00026 1.000 .783
VAR00027 1.000 .774
Extraction Method: Principal Component
Analysis.
145
Component Matrixa
Component
1 2 3 4 5 6 7 8
VAR00001 .518 .631 -.043 .110 -.006 .032 .049 .044
VAR00002 .434 .614 -.045 .062 -.095 -.022 -.214 -.174
VAR00003 .488 .717 .041 .059 -.147 .086 -.146 -.082
VAR00004 .583 .496 .096 -.031 -.019 .318 .086 .118
VAR00005 .442 .663 -.151 .042 -.138 .004 .060 -.050
VAR00006 .369 .131 .459 .397 .183 -.158 -.217 -.165
VAR00007 .272 -.046 .368 .584 .305 .013 -.263 .015
VAR00008 .384 .233 .328 .266 .034 -.173 .534 .283
VAR00009 .324 -.039 -.327 .210 .303 .187 -.048 .452
VAR00010 .240 -.123 -.424 .142 .359 -.132 -.289 .518
VAR00011 -.073 .009 -.221 .274 .405 .378 .475 -.101
VAR00012 .510 -.361 .140 .321 .013 -.155 .308 -.205
VAR00013 .541 -.384 .046 .280 -.073 -.163 -.089 .052
VAR00014 .572 -.294 .047 .119 -.466 .245 -.163 .154
VAR00015 .550 -.256 -.017 .143 -.525 .068 -.144 .170
VAR00016 .633 -.359 .089 -.095 -.205 .115 .191 .185
VAR00017 .308 .200 -.183 -.028 -.262 -.592 .149 .173
VAR00018 .618 -.311 -.220 .289 .156 .032 .035 -.271
VAR00019 .537 -.279 .249 -.322 -.076 .203 .081 -.020
VAR00020 .707 -.039 -.012 -.227 -.029 .320 .131 .062
VAR00021 .636 -.080 -.307 -.014 .197 .250 -.176 -.313
VAR00022 .694 -.378 -.012 -.169 -.011 -.023 -.164 -.183
VAR00023 .581 -.096 -.398 -.216 .144 -.280 .085 -.181
VAR00024 .643 .078 -.301 -.233 .195 -.316 -.016 -.065
VAR00025 .715 -.083 .003 -.197 .057 -.128 .161 -.046
VAR00026 .304 .128 .330 -.579 .413 .104 -.117 .189
VAR00027 .427 -.075 .588 -.285 .329 -.209 -.062 .055
Extraction Method: Principal Component Analysis.
a. 8 components extracted.
146
Total Variance Explained
Component
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings
Rotation Sums of Squared Loadings
Total
% of Varian
ce Cumulati
ve % Total
% of Varianc
e Cumulati
ve % Total % of
Variance Cumulati
ve % 1 7.025 26.020 26.020 7.025 26.020 26.020 3.725 13.798 13.798 2 3.034 11.236 37.256 3.034 11.236 37.256 3.611 13.375 27.173 3 1.801 6.670 43.926 1.801 6.670 43.926 3.228 11.955 39.128 4 1.781 6.596 50.522 1.781 6.596 50.522 2.054 7.606 46.734 5 1.583 5.863 56.385 1.583 5.863 56.385 1.970 7.297 54.031 6 1.295 4.797 61.182 1.295 4.797 61.182 1.479 5.478 59.509 7 1.136 4.206 65.388 1.136 4.206 65.388 1.353 5.012 64.521 8 1.095 4.054 69.443 1.095 4.054 69.443 1.329 4.922 69.443 9 .874 3.237 72.680 10 .851 3.153 75.833 11 .771 2.856 78.689 12 .738 2.733 81.422 13 .631 2.336 83.758 14 .573 2.122 85.880 15 .482 1.784 87.664 16 .451 1.672 89.336 17 .412 1.526 90.862 18 .375 1.388 92.250 19 .335 1.242 93.492 20 .329 1.219 94.711 21 .273 1.011 95.722 22 .245 .908 96.630 23 .230 .852 97.482 24 .198 .732 98.214 25 .182 .674 98.888 26 .172 .638 99.526 27 .128 .474 100.000
147
Rotated Component Matrixa Component 1 2 3 4 5 6 7 8
Q1 .782 .039 .121 .060 .088 .109 .182 .046 Q2 .763 -.013 .159 -.011 .142 -.033 -.081 -.143 Q3 .884 .065 .040 .056 .118 -.038 -.008 -.087 Q4 .719 .268 .006 .275 .021 .078 .102 .196 Q5 .799 .012 .153 -.054 -.054 .011 .134 -.012 Q6 .241 .032 .065 .125 .747 -.074 .079 -.075 Q7 .066 .081 -.067 .041 .809 .188 .008 .091 Q8 .274 .131 -.027 .136 .224 .021 .491 .163 Q9 .110 .161 .091 .023 .048 .697 .037 .234 Q10 -.043 .008 .204 .006 .068 .844 -.016 -.098 Q11 -.023 -.168 .046 -.125 -.009 .107 .088 .779 Q12 -.112 .377 .426 -.073 .402 -.136 .339 .194 Q13 -.086 .489 .327 -.061 .387 .162 .136 -.107 Q14 .120 .841 .042 -.057 .106 .083 -.061 -.101 Q15 .127 .777 .095 -.154 .079 .091 .039 -.223 Q16 -.013 .715 .246 .211 -.013 .058 .222 .060 Q17 .242 .031 .319 -.150 -.130 .087 .767 -.437 Q18 .036 .355 .602 -.130 .336 .120 -.044 .270 Q19 .004 .555 .224 .448 -.010 -.144 .003 .072 Q20 .312 .554 .298 .347 -.093 .075 .019 .222 Q21 .278 .291 .579 .069 .133 .139 -.365 .251 Q22 -.002 .524 .574 .233 .166 .001 -.149 -.083 Q23 .129 .112 .790 .070 -.103 .126 .062 -.036 Q24 .286 .062 .714 .197 -.036 .209 .091 -.137 Q25 .198 .353 .549 .304 .042 .015 .212 .007 Q26 .142 -.021 .069 .860 -.041 .104 -.068 -.028 Q27 -.012 .087 .181 .735 .356 -.079 .181 -.163 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 12 iterations.