analisis determinan nilai ekspor komoditas kopi di

75
ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR JURMIDA 105961117516 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

Upload: others

Post on 02-May-2022

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS

KOPI DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

JURMIDA

105961117516

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

Page 2: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

i

ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

JURMIDA

105961117516

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Stara Satu (S-1)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

Page 3: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

ii

Page 4: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

iii

Page 5: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

iv

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya mengatakan bahwa skripsi yang berjudul Analisis Determinan

Nilai Ekspor Komoditas Kopi di Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah benar

merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apapun kepada

perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau

dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir

skripsi.

Makassar, 27 Februari, 2021

Jurmida

105961117516

Page 6: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

v

ABSTRAK

Jurmida.105961117516. Analisis Determinan Nilai Ekspor Komoditas Kopi di

Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dibimbing oleh SYAFIUDDIN dan AKBAR.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang

mempengaruhi nilai ekspor komoditas kopi di Provinsi Nusa Tenggara Timur

(NTT). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Jenis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder time series atau

deret waktu selama 15 tahun yaitu, dari tahun 2004-2018.Teknik analisis yang

digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda

dengan menggunakan program eviews 9.

Hasil penelitian menunjukan bahwa, faktor-faktor yang mempengaruhi

nilai ekspor komoditas kopi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), yaitu

produksi kopi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), harga kopi Provinsi Nusa

Tenggara Timur (NTT), dan harga kopi Internasional atau Dunia.

Kata Kunci : Ekspor, Nilai Ekspor NTT, Komoditas Kopi.

Page 7: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

vi

ABSTRACT

Jurmida. 1059611117516. Analysis of the Determinants of the Export Value of

Coffe Commodities in Eas Nusa Tenggara Province. Supervised by

SYAFIUDDIN and AKBAR.

This study aims to identify the factors that influence the export value of

coffe in the Province of East Nusa Tenggara (NTT). The research method used is

descriptive quantitative. The type of data used in this study is secondary data time

series or time series for 15 years, namely, from 2004-2018. The analysis technique

used in this study uses multiple linear regression analysis using the program

eviews 9.

The results showed that, the factors that influence the export value of

coffee commodities in the Province of East Nusa Tenggara (NTT), namely the

production of coffee in the Province of East Nusa Tenggara (NTT), and the price

of international or word coffee.

Keywords: Exports, NTT Export Value, Coffee Commodities.

Page 8: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayahnya-

lah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Tak lupa pula

penulis ucapkan salam dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, karena

beliau lah yang telah menghantar kan kita dari zaman jahiliah menuju zaman yang

penuh berkah..

Judul skripsi yang akan dibahas adalah “Analisis Determinan Nilai Ekspor

Komoditas Kopi di Provinsi Nusa Tenggara Timur”. Skripsi ini merupakan tugas

akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh sarjana S1

Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis sangat berharap semoga dengan adanya skripsi ini penulis dapat

memberikan sedikit gambaran dan memperluas wawasan ilmu yang penulis

miliki. Kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya skripsi ini, baik secara

langsung maupun tidak langsung, terutama kepada yang terhormat;

1. Prof. Dr. Syafiuddin, M.Si. selaku pembimbing utama dan Akbar, S.P., M.Si.

selaku pembimbing pendamping yang telah membimbing saya dalam penulisan

skripsi ini.

2. Bapak Dr. H . Baharuddin, S.Pi. M.P Selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ibu Dr. Sri Mardiati , S.P., M,P Selaku Ketua Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 9: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

viii

4. Kedua orangtua dan segenap keluarga yang senantiasa memberikan bantuan,

baik moril maupun material sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Seluruh Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah membekali segudang ilmu kepada

penulis.

6. Semua teman-teman yang telah membantu penyusunan skripsi dari awal

hingga akhir yang penulis tidak dapat sebut satu persatu

Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang

terkait dalam penulisan skripsi ini, semoga karya tulis ini bermanfaat dan dapat

memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuh.

Makassar, 27 Februari , 2021

Jurmida

Page 10: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii

PENGESAHAN KOMISI PENGUJI ............................................................ iii

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI ...... iv

ABSTRAK…………………………………………………………………… v

KATA PENGANTAR .................................................................................. vi

DAFTAR ISI ................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi

I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 6

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 6

1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 6

1.4 Kegunaan Penelitian .......................................................................... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 8

2.1 Perdagangan Internasional ................................................................. 8

2.2 Analisis Determinan Ekspor .............................................................. 11

2.3 Komoditas Kopi ................................................................................ 15

2.4 Penelitian Terdahulu yang Relavan.................................................... 19

2.5 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 22

2.6 Hipotesis ........................................................................................... 23

Page 11: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

x

III. METODE PENELITIAN ....................................................................... 25

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 25

3.2 Jenis dan Sumber Data ...................................................................... 25

3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 26

3.4 Teknik Analisis Data ......................................................................... 26

3.5 Definisi Operasional .......................................................................... 30

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN .................................... 31

4.1 Letak Geografis ................................................................................. 31

4.2 Demografis........................................................................................ 32

4.3 Sektor Pertanian ................................................................................ 33

4.4 Perkembangan Ekspor Luar Negeri ................................................... 35

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 37

5.1 Faktor-faktor yang Terduga pada Ekspor Komoditas Kopi di Provinsi

Nusa Tenggara Timur ........................................................................ 37

5.2 Faktor Penentu Ekspor Komoditas Kopi di Provinsi Nusa Tenggara

Timur ................................................................................................ 41

5.3 Hasil Estimasi Multiple Regresion ..................................................... 42

VI. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 51

6.1 Kesimpulan ....................................................................................... 51

6.2 Saran ................................................................................................. 51

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 52

LAMPIRAN ................................................................................................. 55

RIWAYAT HIDUP ...................................................................................... 60

Page 12: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

xi

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Teks

Tabel 1. Ekspor Kopi Indonesia 5 Benua 2018……………………………... 3

Tabel 2. Penelitian Terdahulu yang Relevan………………………………… 19

Tabel 3. Jumlah Kabupaten, Luas Daerah, Kecamatan serta Kelurahan

Provinsi Nusa Tenggara Timur…………………………………….. 32

Tabel 4. Ekspor Provinsi Asal Menurut Negara Tujuan, Bulan November

2018………………………………………………………………… 35

Tabel 5. Prodiksi Kopi Provinsi Nusa Tenggara Timur 2014-2018………... 38

Tabel 6. Ekspor Provinsi Menurut Komoditas pada Bulan November……… 35

Tabel 7. Prodiksi Kopi Provinsi Nusa Tenggara Timur 2014-2018………... 38

Tabel 8. Harga Kopi Provinsi Nusa Tenggara Timur 2014-2018………….... 39

Tabel 9. Harga Kopi Internasional atau Dunia 2004-2018………………….. 40

Tabel 10. Volume Ekspor Provinsi Nusa Tenggara Timur 2004-2018……… 41

Tabel 11. Nilai Ekspor Kopi Provinsi Nusa Tenggara Timur 2004-2018…… 42

Tabel 12. Hasil Estimasi Multiple Regression Analisis Determinan Ekspor

Komoditas Kopi di Provinsi Nusa Tenggara Timur……………….. 39

Tabel 13. Hasil Estimasi Multiple regression R Squared Program Eviews 9… 40

Tabel 14. Uji F-Statistik Program Eviews 9…………………………………. 41

Tabel 15. Uji T-Statistik Program Eviews 9…………………………………. 42

Tabel 16. Standard Error Variabel Program Eviews 9……………………….. 46

Page 13: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

Teks

Lampiran 1. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda pada Program

Eviews 9……………………………………………………….. 56

Lampiran 2. Variabel Penelitian Analisis Determinan Ekspor Kopi

di Provinsi Nusa Tenggata Timur…………………………………………….. 57

Lampiran 3. Hasil Logaritma Natural……………………………………….... 58

Lampiran 4. Peta Provinsi Nusa Tenggara Timur.. ..…………………………. 59

Page 14: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Salah satu kegiatan yang berperan penting dalam perekonomian suatu

negara adalah kegiatan perdagangan internasional (Ekspor dan Impor).

Perdagangan internasional adalah kegiatan perekonomian dan perdagangan

yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas

dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar

perorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu

negara, serta pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain (Pertiwi,

2018).

Perdagangan internasional harus terus diupayakan untuk dapat meraih

berbagai peluang dan kesempatan yang ada. Pada mulanya hubungan perdagangan

hanya terbatas pada satu wilayah negara yang tertentu saja. Selanjutnya, dengan

semakin berkembangnya arus perdagangan maka hubungan dagang tersebut

tidak hanya dilakukan antara para pengusaha dalam satu wilayah negara saja.

Hubungan dagang ini mulai berkembang dengan para pedagang dari negara lain.

Kegiatan dagang didasari oleh kondisi bahwa tidak ada suatu negara yang benar-

benar mandiri karena satu sama lain saling membutuhkan dan saling mengisi

(Komaling, 2013).

Indonesia merupakan negara yang sejak lama telah melakukan

perdagangan internasional. Peningkatan ekspor baik jumlah maupun jenis

barang atau jasa selalu diupayakan atau digalakkan dengan berbagai strategi.

Page 15: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

2

Strategi-strategi tersebut diantaranya adalah pengembangan ekspor, terutama

ekspor non migas, baik barang maupun jasa. Tujuan dari program pengembangan

ekspor ini adalah mendukung upaya peningkatan daya saing global produk

Indonesia, serta meningkatkan peranan ekspor dalam memacu pertumbuhan

ekonomi (Anggraini, 2006).

Selain itu, Indonesia juga merupakan salah satu negara pemasok ekspor

migas dan nonmigas di pasar dunia. Tidak kurang dari 140 negara yang menjadi

tujuan ekspor Indonesia. Menurut data yang diperoleh dari statistik yang

dikeluarkan oleh Biro Pusat Statistik (BPS), hampir 5.000 macam produk dari

Indonesia telah memasuki pasar-pasar negara tersebut, salah satunya yaitu

ekspor kopi.

Kopi sebagai salah satu sumber utama pendapatan negara yang merupakan

komoditas global bernilai ekonomi tinggi. Dalam perannya sebagai komoditas

ekspor, kopi menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara produsen utama

kopi dunia dan menempati urutan ketiga penghasil kopi terbesar dunia setelah

Brazil dan Vietnam. Kopi merupakan sebagian kecil dari komoditas perdagangan

internasional yang dikelola dan didominasi oleh petani berskala kecil. Dari 25

juta petani di seluruh dunia, sekitar 75% lahan adalah smallholders. Di

Indonesia, kopi sebagai komoditas perkebunan andalan Indonesia diusahakan

oleh perkebunan negara (PBN), perkebunan swasta (PBS) maupun perkebunan

rakyat (PR) (Galih, 2014).

Kopi yang merupakan komoditas perkebunan yang mempunyai peran

penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Hal ini karena kopi telah

Page 16: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

3

memberikan sumbangan yang cukup besar bagi devisa negara, dapat menjadi

penyedia lapangan kerja dan sumber pendapatan bagi petani pekebun kopi

maupun bagi pelaku ekonomi lainnya yang terlibat dalam budidaya, pengolahan,

maupun dalam mata rantai pemasaran (Thamrin, 2014), selain itu, Asosiasi

Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) menyatakan bahwa kopi di Indonesia juga

sudah teruji standar kualitasnya dan dapat diterima di seluruh negara di dunia

karena sudah mendapat pengakuan dan bersertifikat dari ICO (International

Coffee Organization) sebagai kopi yang berkualitas (Soviandre, 2014).

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Indonesia (2018), produksi

kopi Indonesia sebagian besar diekspor ke mancanegara dan sisanya dipasarkan

di dalam negeri. Ekspor Kopi Indonesia menjangkau lima benua yaitu Asia,

Afrika, Australia, Amerika, dan Eropa dengan pangsa utama di Eropa. Pada

tahun 2018, lima besar negara pengimpor Kopi alam Indonesia adalah United

States, Malaysia, Japan, Egypt, dan Italy.

Tabel 1. Ekspor Kopi Indonesia 5 Benua 2018

No Negara Importir Volume Ekspor (Ribu Ton) Nilai Ekspor (US$ Juta)

1

2

3

4

5

United States

Malaysia

Jepang

Egypt

Italy

52,10

38,80

30,37

29,31

27,93

254,213

70,897

84,357

56,953

54,049

Jumlah 178,51 520,469

Sumber: BPS 2018

Volume ekspor ke United States mencapai 52,10 ribu ton atau 18,61

persen dari total volume ekspor kopi Indonesia dengan nilai US$ 254,213 juta.

Page 17: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

4

Peringkat kedua adalah Malaysia, dengan volume ekspor sebesar 38,80 ribu ton

atau 13,86 persen dari total volume kopi Indonesia dengan nilai US$ 70,897 juta.

Peringkat ketiga adalah Jepang, dengan volume ekspor sebesar 30,37 ribu ton

atau 10,85 persen dari total volume ekspor kopi Indonesia dengan nilai US$

84,357 juta. Peringkat keempat adalah Egypt dengan volume ekspor 29,31 ribu

ton atau sekitar 10,47 persen dari total volume ekspor kopi Indonesia dengan nilai

US$ 56,953 juta. Peringkat kelima adalah Italy dengan volume ekspor 27,93

ribu ton atau 9,98 persen dari total volume ekspor Kopi alam dengan nilai US$

54,049 juta.

Total ekspor kopi delapan tahun terakhir cenderung berfluktuasi, berkisar

antara 27,94 persen sampai dengan 30,46 persen. Pada tahun 2010 total volume

ekspor mencapai 433,6 ribu ton dengan total nilai sebesar US$ 814,3 juta

meningkat menjadi 467,8 ribu ton pada tahun 2017 dengan total nilai sebesar

US$ 1 187,16 juta (BPS, 2017).

Kopi telah menjadi komoditas penting bagi perekonomian beberapa

provinsi penghasil kopi seperti, Aceh, Sumatra, Jawa Timur, Bali, Nusa

Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan. Menurut Direktorat Jenderal Perkebunan

(2015), di Indonesia terdapat lima provinsi dengan produksi kopi tertinggi di

tahun 2015 yakni Provinsi Sumatera Selatan sebesar 147.090 ton, Lampung

sebesar 131.854 ton, Bengkulu sebesar 88.861 ton, Sumatera Utara sebesar

61.543 ton, dan Jawa Timur sebesar 61.337 ton. Dan secara nasional NTT

berada pada urutan ke 9 dengan jumlah produksi sebesar 22.142 ton.

Page 18: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

5

Menurut Badan Pusat Statistik (2015 ), kopi di Indonesia dibudidayakan

sebagian besar oleh perkebunan rakyat, dimana jenis kopi yang banyak

dibudidayakan adalah jenis kopi robusta. Sentra produksi kopi robusta di

Indonesia terdapat di Provinsi Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Jawa

TImur, dan Sumatera Barat. Adapun sentra produksi kopi arabika adalah

Provinsi Sumatera Utara, Aceh, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, dan Nusa

Tenggara Timur.

Nusa Tenggara Timur ( NTT) merupakan salah satu Provinsi penghasil

kopi di Indonesia. Daerah produksi kopi Nusa Tenggara Timur terpusat di

Kabupaten Manggarai, Ngada, Sumba Barat, Flores Timur dan beberapa

kabupaten lainnya. Kopi yang dihasilkan sekitar 90% adalah jenis arabika

sedangkan sisanya adalah jenis robusta. Produksi kopi Provinsi Nusa

Tenggara Timur digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan

untuk di ekspor ke luar negeri (Perseveranda, 2005).

Komoditas kopi Nusa Tenggara Timur merupakan komoditas yang

mempunyai potensi untuk bersaing di pasar Internasional. Hampir setiap Daerah

di Nusa Tenggara Timur ditemukan kualitas kopi yang luar biasa, seperti

beberapa kopi Nusa Tenggara Timur yang sudah terkenal yaitu kopi Daerah

Bajawa, kopi daerah Manggarai dan beberapa kopi yang berasal dari Daerah

lainnya di Nusa Tenggara Timur yang memiliki rasa, aroma dan cita rasa yang

unik. Menurut Kepala Bidang Perkebunan pada Dinas Perkebunan dan

Ketahanan Pangan Nusa Tenggara Timur, kopi di Nusa Tenggara Timur memiliki

kualitas terbaik dan sangat diminati Negara-negara lain. Dalam hal ini telah

Page 19: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

6

menjuarai berbagai event festival tingkat nasional dan Dunia . diantaranya

adalah Festival Kopi Nusantara 2015 dan mewakili Indonesia ke Spanyol dan

beberapa event lainnya.

Pokok permasalahan ekspor kopi di Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah

bahwa, perkembangan produksi dan volume ekspor kopi di Daerah Nusa

Tenggara Timur berfluktuasi. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik

melakukan penelitian dengan judul “Analisis Determinan Nilai Ekspor

Komoditas Kopi di Provinsi Nusa Tenggara Timur” untuk mengetahui

potensi dan perkembangan ekspor kopi di Provinsi Nusa Tenggara Timur di

pasar Internasional.

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah faktor apa saja yang mempengaruhi nilai ekspor komoditas kopi di

Provinsi Nusa Tenggara Timur?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nilai ekspor komoditas kopi di

Provinsi Nusa Tenggara Timur.

1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini, maka kegunaan

dalam penelitian ini yaitu:

Page 20: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

7

1. Bagi mahasiswa, memperoleh informasi mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi nilai ekspor komoditas kopi di Provinsi Nusa Tenggara Timur

2. Dapat dijadikan sebagai referensi oleh mahasiswa lain dalam pembuatan

laporan serta bahan pembelajaran untuk penelitian selanjutnya.

3. Sebagai penambah dan pembanding hasil-hasil penelitian dengan topik yang

sama ataupun sejenisnya.

4. Terkhusus bagi pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk mengambil

kebijakan dan referensi dalam pengembangan ekspor komoditas kopi di

Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Page 21: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional merupakan perdagangan antar dua negara

atau lebih yang mencakup ekspor dan impor oleh penduduk suatu negara

dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama dan saling

menguntungkan (Case & Fair, 2007). Menurut Tambunan (2001), perdagangan

internasional dapat didefinisikan sebagai perdagangan antar atau lintas negara

yang mencakup ekspor dan impor.

Perdagangan internasional itu sendiri adalah perdagangan yang

dilakukan oleh penduduk atau institusi dari suatu negara dengan penduduk

atau institusi yang berasal dari negara lain berdasar kesepakatan bersama.

Institusi bisa berupa pemerintah suatu negara atau bisa juga perusahaan.

Perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan

pendapatan atau pertumbuhan ekonomi suatu negara. Perdagangan internasional

juga turut mendorong industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi dan

masuknya perusahaan transnasional ke suatu negara. Oleh karena itu adanya

perdagangan internasional menjadi hal yang sangat penting bagi kemajuan

perekonomian suatu negara. (Nawatmi dkk, 2012).

Menurut Radifan (2014), perdagangan internasional pada umumnya

sering timbul dikarenakan beberapa faktor penyebab yaitu:

Page 22: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

9

1. Adanya perbedaan harga barang di berbagai negara

Perbedaan harga inilah yang menjadi pangkal timbulnya perdagangan

antar negara. Harga sangat ditentukan oleh biaya produksi yang terdiri dari

upah, modal, sewa tanah, biaya bahan mentah serta efisiensi dalam proses

produksi. Untuk menghasilkan suatu jenis barang tertentu, antara satu negara

dengan negara lain akan berbeda ongkos produksinya. Perbedaan ini

disebabkan karena perbedaan dalam jumlah, jenis, kualitas serta cara-cara

mengkombinasikan faktor-faktor tersebut dalam proses produksi.

2. Adanya perbedaan selera

Selera memainkan peranan penting dalam menentukan permintaan

akan suatu barang antara berbagai negara. Apabila persediaan suatu barang di

suatu negara tidak cukup untuk memenuhi permintaan, negara tersebut dapat

mengimpor dari negara lain. Bahkan meskipun suatu negara tertentu dapat

menghasilkan barang sendiri, namun kemungkinan besar impor dari negara

lain dapat terjadi. Hal ini dikarenakan faktor selera di mana penduduk negara

tersebut lebih menyukai barang-barang dari negara lain.

3. Adanya perbedaan pendapatan

Adanya hubungan antara pendapatan suatu negara dengan pembelian

barang luar negeri (impor). Jika pendapatan naik maka pembelian barang-

barang dan jasa (dari dalam negeri maupun impor) dapat mengalami kenaikkan.

Banyak alasan mengapa Negara-negara terlibat dalam perdagangan

Internasional. David Ricardo mengembangkan teori keunggulan komparatif

(comparative advantage) untuk menjelaskan perdagangan internasional atas

Page 23: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

10

dasar perbedaan kemampuan teknologi antar negara. Eli Heckscher dan Bertil

Ohlin berpendapat bahwa perdagangan internasional terjadi karena adanya

perbedaan kekayaan faktor produksi yang dimiliki negara-negara. Perdagangan

internasional juga bisa terjadi karena preferensi negara-negara terhadap barang

dan jasa tertentu (Arifin Dkk, 2007).

Perdagangan internasional bertujuan untuk mendapatkan manfaat atau

gains dari perdagangan itu sendiri, manfaat yang nyata bagi suatu negara

diantaranya pertumbuhan ekonomi (Salomo ,2007 ). Dalam jangka panjang

ekspor dan impor berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi

dan menyimpulkan bahwa ekspor adalah mesin dari pertumbuhan ekonomi

atau Export Led Growth. Menurut Rusyana (2009), aktivitas perdagangan

internasional adalah ekspor dan impor, maka salah satu dari komponen tersebut

atau kedua-duanya dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan. Pada

awal tahun 1980-an Indonesia menetapkan kebijakan yang berupa export

promotion. Dengan demikian, kebijakan tersebut menjadikan ekspor sebagai

motor penggerak bagi pertumbuhan.

Pakar ekonom pasar berpendapat bahwa perdagangan internasional

merupakan transaksi yang saling menguntungkan atau win-win deal, karena

beberapa alasan berikut:

1. Perdagangan internasional menyangkut dua transaksi

Ketika dua negara saling melakukan ekspor dan impor yang saling

menguntungkan.

2. Perdagangan internasional memberikan keanekaragaman barang dan jasa

Page 24: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

11

Kita dapat membayangkan jika Indonesia tidak mempunyai hubungan

perdagangan internasional dengan negara lain di dunia. Keanekaragaman barang

dan jasa yang diperdagangkan di pasar dalam negeri Indonesia akan sangat

terbatas.

3. Perdagangan internasional dapat mendatangkan efisiensi

Suatu negara yang mencoba memenuhi segala kebutuhan barang dan

jasanya sendiri (self-sufficient economies) tidak akan mencapai efisiensi dalam

perekonomiannya. Hanya dengan perdagangan internasional, maka efisiensi dapat

dihasilkan dan kedua negara akan saling menguntungkan satu sama lain.

Kegiatan perdagangan internasional memberikan rangsangan guna

membutuhkan permintaan dalam negeri yang menyebabkan tumbuhnya industri-

industri pabrik besar, bersamaan dengan struktur politik yang stabil dan lembaga

sosial yang fleksibel. Ekspor mencerminkan aktivitas perdagangan antarbangsa

yang dapat memberikan dorongan dalam dinamika pertumbuhan perdagangan

internasional, sehingga suatu negara-negara yang sedang berkembang

kemungkinan untuk mencapai kemajuan perekonomian setara dengan negara-

negara yang lebih maju (Benni, 2013).

2.2 Analisis Determinan Ekspor

Analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) merupakan

penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya)

untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya,

dan sebagainya). Sedangkan determinan bermakna faktor yang menentukan.

sehingga dapat dismpulkan bahwa analisis determinan adalah penyelidikan

Page 25: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

12

terhadap faktor-faktor yang menentukan, yang dalam hal ini adalah faktor

yang menetukan ekspor suatu barang atau jasa.

Ekspor merupakan salah satu komponen pengeluaran agregat. Maka

dari itu ekspor sangat mempengaruhi tingkat pendapatan nasional yang akan

dicapai. Apabila ekspor bertambah, maka pengeluaran agregat bertambah

tinggi dan selanjutnya akan menaikkan pendapatan nasional. Akan tetapi

sebaliknya pendapatan tidak dapat mempengaruhi ekspor. Dengan demikian

ekspor mempunyai bentuk yang sama dengan investasi dan fungsi pengeluaran

pemerintah (Ramadhani, 2018).

Menurut Krugman & Obstfeld (2003), ekspor terjadi karena negara-negara

cenderung mengekspor barang-barang yang diproduksinya padat dalam faktor-

faktor dimana negara tersebut dikaruniai kelimpahan dalam faktor-faktor

tersebut. Dari definisi ini dapat diketahui bahwa suatu negara akan melakukan

ekspor suatu barang atau komoditas apabila negara tersebut memiliki kelebihan

jumlah produksi terhadap barang atau komoditas tersebut, sehingga kelebihan

produksi akan di ekspor ke negara lain.

Sehubungan dengan ekspor suatu komoditas, secara teoritis volume ekspor

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi ekspor komoditas suatu

negara, dimana volume ekspor merupakan selisih antara penawaran dan

permintaan domestik (excess demand) bagi negara konsumen (Huda, 2017).

Faktor yang dapat mempengaruhi volume ekspor komoditas barang tertentu di

suatu negara, antara lain:

1. Nilai Tukar Mata Uang

Page 26: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

13

Nilai tukar mata uang (kurs) adalah pertukaran antara dua mata uang

yang berbeda, yaitu merupakan perbandingan nilai atau harga di antara atau

kedua mata uang tersebut. Perbandingan nilai inilah saring disebut dengan kurs

(exchange rate). Nilai tukar biasanya berubah-ubah, perubahan kurs dapat

berupa depresiasi dan apresiasi. Depresiasi mata uang rupiah terhadap Dollar

Amerika Serikat artinya suatu penurunan harga Dollar Amerika Serikat

terhadap Rupiah. Depresiasi mata uang negara membuat harga barang-barang

domestik menjadi lebih murah bagi pihak luar negeri. Sedangkan apresiasi

terhadap Dollar Amerika Serikat adalah kenaikan Rupiah terhadap Dollar

Amerika Serikat. Apresiasi mata uang suatu negara membuat harga barang-

barang domestik menjadi mahal bagi pihak luar negeri (Saeroji, 2011).

2. Harga

Tingkat harga merupakan rata-rata penimbangan harga dari barang dan

jasa yang berbeda di dalam suatu perekonomian. Pemerintah menghitung

tingkat harga dengan menyusun indeks harga, yang merupakan rata-rata

harga barang dan jasa. Kenaikan harga akan menurunkan ekspor neto (ekspor

dikurangi impor). Pengaruh ekspor neto akan menurunkan pengeluaran

agregat dan pendapatan nasional riil.

Perkembangan perdagangan ekspor impor dunia tidak terbatas pada

nilai perdagangan, volume dan komoditas yang didagangkan, tetapi juga daya

saing suatu produk. Menurut Sutedi (2014), Ada beberapa faktor yang dapat

menentukan daya saing suatu komoditas ekspor yaitu:

1. Faktor langsung

Page 27: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

14

Faktor langsung terdiri atas mutu komoditas, biaya produksi dan

penentuan harga jual. Mutu komoditas meliputi spesifikasi teknis dari komoditas

tertentu dan fungsi atau kegunaan komoditas tersebut bagi konsumen. Sedangkan

biaya produksi dan harga jual pada umumnya ditentukan oleh salah satu dari

pilihan berikut:

a. Biaya produksi ditambah mark -up ( margin keuntungan)

b. Disesuaikan dengan tingkat harga pasar yang sedang berlaku (current

market price)

c. Harga dumping

2. Faktor tidak langsung

Faktor tidak langsung terdiri atas kondisi sarana pendukung ekspor,

intensif atau subsidi pemerintah untuk ekspor, kendala tarif dan non tarif,

tingkat efisiensi dan disiplin nasional dan kondisi ekonomi global.

Sehubungan dengan faktor yang mempengaruhi ekspor suatu barang

atau jasa, perlu dilakukan suatu analisis sehingga digunakan fungsi atau

persamaan. Fungsi atau persamaan ini melibatkan dua variabel atau lebih,

yang mana variabel yang satu disebut sebagai variabel dependen atau yang

dijelaskan (dependent variable), dan yang lain disebut sebagai variabel

independen atau yang menjelaskan (independent variable). Cobb-Douglass

menjelaskan hubungan antara (Y) dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya

(X). Model fungsi persamaan yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara

Y dan X menggunakan fungsi persamaan Cobb-Douglass yang telah

ditransformasikan ke dalam bentuk linier logaritmik dimana variabel yang

Page 28: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

15

dijelaskan atau dependen (Y) dan variabel yang menjelaskan adalah atau

independen (X). Secara matematik fungsi produksi Cobb-Douglass dapat ditulis

sebagai berikut:

Y = b0 DB e (Soekarti, 2003)

2.3 Komoditas Kopi

Kopi diusahakan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

yang berfungsi sebagai minuman penyegar. Kopi menjadi penting dan banyak

dimanfaatkan bukan saja oleh orang di eropa tetapi juga orang di Negara

tempat kopi diproduksi. Komoditas itu diproduksi dan diambil khasiatnya

sebagai produk yang mengandung zat aktif yang merangsang organ hidup

tertentu. Alkaloid kafein dalam takaran tertentu banyak manfaatnya bagi hidup

manusia (Subandi, 2011).

Kopi merupakan komoditas tropis utama yang diperdagangkan di

seluruh dunia dengan kontribusi setengah dari total ekspor komoditas tropis.

Popularitas dan daya tarik dunia terhadap kopi, utamanya dikarenakan rasanya

yang unik serta didukung oleh faktor sejarah, tradisi, sosial dan kepentingan

ekonomi . Selain itu, kopi adalah salah satu sumber alami kafein zat yang dapat

menyebabkan peningkatan kewaspadaan dan mengurangi kelelahan (Smith,

2002). Minuman kopi, minuman dengan bahan dasar ekstrak biji kopi, dikonsumsi

sekitar 2,25 milyar gelas setiap hari di seluruh dunia. Pada tahun 2013,

International Coffee Organization (ICO) memperkirakan bahwa kebutuhan

bubuk kopi dunia sekitar 8,77 juta ton (ICO, 2015).

Page 29: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

16

Asal muasal tanaman kopi dari Abyssinia, suatu daerah di afrika yang

saat ini mencakup wilayah negara Ethiopia dan Eritrea. Kopi menjadi komoditas

komersial setelah dibawa oleh para pedagang arab ke yaman. Di Arab kopi

populer sebagai minuman penyegar. Memasuki abad ke-17 orang-orang Eropa

mulai mengembangkan perkebunan kopi sendiri. Mereka membudidayakan kopi

di daerah jajahannya yang tersebar di berbagai penjuru bumi salah satunya di

indonesia (pulau jawa) yang dikebangkan oleh Bangsa Belanda. Kopi di

indonesia dimulai pada tahun 1696 ketika belanda membawa kopi dari Malabar,

India, Jawa (Afriliana, 2018).

Tanaman kopi digolongkan ke dalam genus coffea keluarga rubiaceae.

Genius coffea memiliki lebih dari 100 anggota spesies (Anggrewan, 2017).

Klasifikasi tanaman kopi adalah sebagai berikut:

Kingdom (kerajaan) : Plantae

Sub kingdom : Viridiplantae

Infra kingdom : Streptophyta

Super divisi : Embryophyta

Division (devisi) : Tracheophyta

Subdivisi : Spermatophytina

Class (kelas) : Magnoliopsida

Super ordo : Asteranae

Ordo : Gentianales

Famili : Rubiaceae

Genus : Coffea L.

Page 30: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

17

Spesies : Coffea arabica L.( jenis arabika)

Spesies : Coffea canephora pierre (jenis robusta)

Spesies : Coffea liberica W.bull ( jenis liberica)

Empat jenis kelompok kopi yang dikenal, yaitu kopi arabika, kopi robusta,

kopi liberika, dan kopi ekselsa. Kelompok kopi yang dikenal memiliki nilai

ekonomis dan diperdagangkan secara komersial, yaitu kopi arabika dan kopi

robusta. Sementara itu, kelompok kopi liberika dan kopi ekselsa kurang

ekonomis dan kurang komersial. Kopi arabika dan kopi robusta memasok

sebagian besar perdagangan kopi dunia. Jenis kopi arabika memiliki kualitas

cita rasa tinggi dan kadar kafein lebih rendah dibandingkan dengan robusta

sehingga harganya lebih mahal. Kualitas cita kopi robusta dibawah kopi arabika,

tetapi kopi robusta, tahan terhadap penyakit karat daun. Oleh karena itu, luas

area pertanaman kopi robusta di Indonesia lebih besar daripada luas areal

pertanaman kopi arabika terbatas pada lahan dataran tinggi diatas 1.000 m dari

permukaan laut agar tidak terserang karat daun kopi (Rahardjo, 2012).

Kopi jenis arabika, robusta, dan liberika merupakan jenis kopi yang

terdapat di Indonesia. Akan tetapi, kopi yang banyak dibudidayakan di Indonesia

adalah kopi jenis arabika dan robusta. Curah hujan yang sesuai untuk tanaman

kopi 4 berkisar 1 500 sampai 2 500 mm tahun-1 dengan rata-rata bulan kering

3 bulan. Rata-rata suhu yang diperlukan untuk tanaman kopi berkisar 15 °C

sampai 25 °C dengan kelas lahan S1 atau S2. Ketinggian tempat penanaman

sangat berkaitan dengan citarasa kopi tersebut.

Page 31: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

18

Berdasarkan catatan International Coffee Organization (ICO), terdapat

empat jenis kopi yang diperdagangkan secara global yakni, kopi arabika, kopi

robusta, kopi liberika dan kopi excelsa. Keempat jenis kopi tersebut berasal dari

3 spesies tanaman kopi. Arabica dihasilkan oleh coffea arabica. Robusta

dihasilkan tanaman coffea canephora sedangkan liberika dan excelsa coffea

liberica, persisnya coffea liberica var. liberica untuk kopi liberika dan coffea

liberica var dewevrei untuk kopi excelsa.

Sebagai produsen kopi keempat terbesar di dunia, Indonesia

menempatkan kopi sebagai salah satu komoditas unggulan perkebunan. Tahun

2016, nilai ekspor kopi menempati urutan kelima komoditas terbesar di Indonesia

setelah kelapa sawit, karet, kakao dan kelapa dengan nilai perdagangan

mencapai 1,01 Milyar US$ atau berkontribusi 3,94% terhadap nilai perdagangan

komoditas perkebunan yang mencapai 25,58 miliar US$.

Direktorat Jenderal Perkebunan dalam renstra 2015-2019 menempatkan

komoditas kopi menjadi salah satu komoditas yang menjadi sasaran pokok sub

agenda prioritas peningkatan agroindustri yaitu peningkatan produksi komoditas

andalan dan prospektif ekspor serta mendorong perkembangan agroindustri di

pedesaan, selain komoditas kelapa sawit, kakao, teh dan kelapa (Direktorat

Jenderal Perkebunan, 2015).

Page 32: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

19

2.4 Penelitian Terdahulu yang Relevan

Tabel 2. Penelitian Terdahulu yang Relevan

No Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

1 Determinan Nilai

Ekspor Kopi Provinsi

Lampung (Ria

Pertiwi, 2018)

Regresi Linear

Berganda

Produksi kopi Provinsi

Lampung berpengaruh

positif dan signifikan,

konsumsi kopi negara

importir berpengaruh

negatif dan signifikan, serta

nilai tukar rupiah terhadap

dollar AS berpengaruh

positif dan signifikan

terhadap nilai ekspor kopi

provinsi lampung.

2 Faktor-faktor yang

mempengaruhi

Volume Ekspor Kopi

Indonesia ke USA

(Soviandre, Musadiq,

& Fanani, 2014)

Regresi Linear

Berganda

Produksi kopi domestik ,

harga kopi internasional,

dan kurs berpengaruh

signifikan terhadap volume

ekspor kopi

3 Analisis Determinan

Respons Penawaran

Minyak Kelapa Sawit

(Crude Palm Oil) di

Provinsi Kalimantan

Selatan (Inatul Safitri,

2019)

Regresi Linear

Berganda

harga CPO Kalimantan

Selatan, harga ekspor CPO

Indonesia, dan harga CPO

Dunia berpengaruh positif

atau signifikan, dari

masing-masing determinan

harga ekspor minyak

kelapa sawit yang nilainya

paling kecil yaitu harga

CPO kalimantan, elastisitas

harga CPO Kalimantan

lebih tinggi dibanding

dengan harga ekspor CPO

Indonesia

4 Analisis Determinan

Ekspor Kopi

Indonesia ke Jerman

1993-2011

(Komaling, 2013)

Regresi Linear

Berganda

Pendapatan perkapita

jerman, harga kopi dunia

dan konsumsi kopi Jerman

berpengaruh secara

signifikan terhadap volume

ekspor kopi Indonesia ke

Page 33: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

20

Jerman

5 Analisis Beberapa

Faktor yang

Berpengaruh

Terhadap Volume

Ekspor Kopi Provinsi

Bali 1990-2006

(Senjaya, 2017)

Regresi Linear

Berganda

Harga rata-rata ekspor

kopi, kurs USA dan

kebijakan ekspor kopi

secara serempak

berpengaruh signifikan

6 Faktor-faktor yang

Mempengaruhi

Ekspor Kopi Arabika

di Sumatera Utara

(Hia, Ginting, &

Lubis, 2014)

Regresi Linear

Berganda

Harga ekspor kopi arabika

Sumatera Utara , GDP

perkapita riil Amerika

Serikat berpengaruh positif

terhadap nilai ekspor kopi

di Sumatera Utara dan nilai

tukar nominal rupiah

terhadap dollar

berpengaruh negatif

terhadap nilai ekspor kopi

arabika di Sumatera Utara

memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap

ekspor kopi Sumatera

Utara

7 Analisis Faktor–

Faktor yang

Mempengaruhi ekspor

tepung kelapa di

Sulawesi Utara (

Makatita, Kumat, &

Mandai, 2016)

Regresi Linear

Berganda

Hasil secara signifikan

dalam periode waktu 2006-

2015 produksi kelapa

berpengaruh positif terhadap

ekspor tepung kelapa. Kurs

menunjukan ada

kecenderungan berpengaruh

positif dan harga ekspor

menunjukan ada

kecenderungan berpengaruh

negatif walaupun secara

statistik keduanya tidak

signifikan terhadap ekspor

tepung kelapa Sulawesi

Utara

8 Analisis Determinan

Volume Ekspor Teh

Indonesia Periode

1990-2018 (Uci

Langgeng Pinanggih,

Regresi Linear

Berganda

Dalam jangka pendek

variabel produksi teh

berpengaruh positif dan

signifikan. Variabel

konsumsi teh dalam jangka

pendek maupun jangka

Page 34: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

21

2020) panjang berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap

volume ekspor teh. Variabel

nilai tukar dalam jangka

panjang memiliki pengaruh

negatif dan signifikan.

Seluruh variabel independen

berpengaruh secara simultan

terhadap volume ekspor teh.

Variabel paling dominan

dalam mempengaruhi

volume ekspor teh yaitu

produksi teh dalam jangka

pendek

9 Determinan Ekspor

Teh Indonesia Tahun

2002-20017 (Tyas

Maulidina, 2019)

Regresi Linear

Berganda

Bahwa secara bersama-sama

produksi, konsumsi dalam

negeri, harga Internasional,

nilai tukar dan inflasi

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap ekspor

teh Indonesia. Sedangkan

secara parsial, variabel

produksi berpengaruh

positif dan signifikan,

variabel konsumsi dalam

negeri berpengaruh negatif

dan signifikan dengan

koefisien, variabel harga

Internasional berpengaruh

positif dan signifikan

dengan koefisien, variabel

nilai tukar berpengaruh

negatif dan signifikan,

variabel inflasi berpengaruh

negatif dan tidak signifikan

terhadap ekspor teh

Indonesia

10 Analisis Faktor- faktor

yang Mempengaruhi

Ekspor Kopi sebagai

Komoditas Unggulan

di Jawa Timur

(Mamilianti, 2006)

Regresi Linear

Berganda

Harga kopi, volume ekspor

kopi, produksi kopi

Internasional dan krisis

ekonomi berpengaruh secara

signifikan

11 Analisis Penentu Regresi Linear Hasil penelitian

Page 35: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

22

Ekspor Kopi

Indonesia ( Raharjo,

2013)

Berganda menyimpulkan bahwa

faktor-faktor yang

berpengaruh secara

signifikan terhadap volume

ekspor kopi Indonesia

antara lain PDB riil negara

pengimpor, nilai tukar

rupiah terhadap US Dollar,

harga kopi ritel di negara

pengimpor.

Sumber: jurnal (Google Cendekia).

2.5 Kerangka Pemikiran

Banyak faktor yang menentukan komoditas ekspor di suatu negara yang

dimana selalu berbeda dengan negara lain. Berdasarkan pernyataan tersebut

sehingga dapat dijelaskan analisis determinan nilai ekspor komoditas kopi di

Provinsi Nusa Tenggara Timur yaitu, perdagangan internasional akan terjadi apa

bila ada komoditas yang akan diekspor dalam hal ini adalah komoditas kopi, serta

kesedian produksi kopi Nusa tenggara Timur, dengan pertimbangan harga, yaitu

harga kopi NTT dan harga kopi Internasional, diekspor dalam runtun waktu

dengan volume ekspor yang memperoleh nilai ekspor. Sehingga dapat

digambarkan kerangka pemikiran dalam penelitian ini sebagai berikut:

Page 36: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

23

Gambar 1. Kerangka Pikir Analisis Determinan Ekspor Komoditas Kopi di

Provinsi Nusa Tenggara Timur

2.6 Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang masih lemah kebenarannya

(pernyataan yang masih lemah) dan perlu dibuktikan atau dugaan yang sifatnya

masih sementara. Hipotesis merupakan pernyataan penelitian mengenai hubungan

antara variabel yang mempengaruhi dengan variabel yang dipengaruhi dalam

Perdagangan

Internasional

Komoditas Kopi

Produksi kopi Provinsi

Nusa Tenggara Timur

Harga

Ekspor

(Time Series)

Nilai Ekspor

1. Harga Kopi NTT

2. Harga Kopi

Internasional

Volume Ekspor

Page 37: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

24

suatu penelitian. Maka dalam penelitian ini dikemukakan hipotesis sebagai

berikut :

1. Diduga produksi kopi Provinsi Nusa Tenggara Timur berpengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai ekspor kopi di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

2. Diduga harga kopi Provinsi Nusa Tenggara Timur berpengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai ekspor kopi di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

3. Diduga harga kopi internasional atau harga dunia berpengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai ekspor kopi di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

4. Diduga volume ekspor kopi Provinsi nusa Tenggara Timur berpengaruh positif

dan signifikan terhadap nilai ekspor kopi di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Page 38: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

25

III. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada

bulan November, 2020 hingga bulan Februari, 2021. Pemilihan lokasi dilakukan

secara sengaja dengan pertimbangan bahwa Nusa Tenggara Timur adalah salah

satu Provinsi yang ada di Indonesia yang memproduksi serta mengekspor

komoditas kopi.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.

Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung,

yang berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan bilangan atau

berbentuk angka.

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi

mengenai data. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

dengan menggunakan data sekunder. Data sekunder sebagai data penunjang

dikumpulkan melalui studi pustaka seperti buku, literatur-literatur, sumber bacaan

lainnya yang berkaitan dengan topik penelitian dan instansi lainnya yang

berkaitan dengan topik penelitian. Data sekunder yang digunakan dalam

penelitian ini berupa data deret waktu (Time Series) dengan waktu 15 tahun

yaitu dari tahun 2004 hingga pada tahun 2018 yang diperoleh melalui website

resmi pada Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Pertanian Provinsi Nusa

Tenggara timur dan FAOSTAT.

Page 39: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

26

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data dalam

penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi merupakan salah

satu cara untuk memperoleh data, informasi mengenai berbagai hal yang ada

kaitannya dengan penelitian. Menurut Sugiyono (2013), dokumentasi bisa

berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Selain

data-data laporan tertulis, untuk kepentingan penelitian ini juga digali berbagai

data informasi dan referensi dan berbagai sumber pustaka, media massa dan

internet.

3.4 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh sumber terkumpul

menggunakan statistik (Sugiyono, 2012). Analisis data ini merupakan bagian

dari proses pengujian data yang hasilnya digunakan sebagai bukti yang menandai

untuk menarik kesimpulan penelitian.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi

linear berganda dengan menggunakan alat analisis eviews 9. Metode analisis

regresi linier berganda (multiple regression). Menurut Antonov (2015), analisis

regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih

variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini

untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel

dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau

Page 40: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

27

negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai

variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.

Analisis linier berganda dalam penelitian ini adalah teknik statistik yang

digunakan untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi nilai

ekspor komoditas kopi di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Adapun spesifikasi

model yang digunakan sebagai berikut:

Keterangan :

Ln Y = Nilai ekspor Nusa Tenggara Timur (US$)

= Produksi kopi Nusa Tenggara Timur (Ton)

= Harga kopi Nusa Tenggara Timur (Rp)

= Harga kopi Internasional (US$)

= Volume ekspor kopi Nusa Tenggara Timur (Ton)

= Koefisien regresi

e = Kesalahan (disturbance term)

1. Koefisien Determinan (R²)

Mengukur seberapa baik garis regresi cocok dengan datanya atau

mengukur persentase total variasi Y yang dijelaskan oleh garis regresi

menggunakan konsep koefisien determinan R-Squared (R²). Nilai koefisien

determinasi merupakan suatu ukuran yang menunjukkan besar sumbangan

dari variabel independen terhadap variabel dependen, atau dengan kata lain

koefisien determinasi menunjukkan variasi turunnya yang diberi simbol R2

Page 41: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

28

mendekati angka 1, maka variabel independen makin mendekat hubungan

dengan variabel dependen sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan model

tersebut dapat dibenarkan.

2. Uji F Statistik

Uji F dilakukan untuk membuktikan apakah secara statistik bahwa

keseluruhan koefisien regresi yang signifikan dalam menentukan nilai variabel

tidak bebas (variabel dependen), maka diperlukan juga pengajian secara

serentak yang menggunakan uji F. Pengujian ini akan memperlihatkan

hubungan satu pengaruh antara variabel independen secara bersama-sama

terhadap variabel dependen ( Ramadhani, 2018).

a. Ho : , maka Variabel independen tidak mempengaruhi variabel

dependen.

b. Ho : , maka variabel independen mempengaruhi variabel

dependen.

Prosedur penguraian F adalah sebagai berikut:

a. Membuat hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha).

b. Menghitung nilai F hitung dengan rumus:

Fn =

( ) ( )

Keterangan:

R² = K oefisien determinan

K= Jumlah Variabel Independen

N= Jumlah Sampel

Page 42: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

29

c. Mencari nilai kritis (F tabel) ; df (k-1, n-k)

Dimana k = jumlah parameter termasuk intersep.

3. Uji T Statistik

Uji-t digunakan untuk mengetahui apakah variabel–variabel

independen secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel

dependen. Uji-t menguji bagaimana pengaruh masing–masing variabel

bebasnya secara sendiri–sendiri terhadap variabel terikatnya. Uji ini dapat

dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel atau dengan

melihat kolom signifikansi pada masing–masing t hitung. Derajat signifikansi

yang digunakan adalah 0,05, dengan derajat kepercayaan 95%. Apabila nilai

signifikansi lebih kecil dari derajat kepercayaan maka kita menerima

hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara

parsial mempengaruhi variabel independen. Prosedur dari uji t adalah sebagai

berikut :

a. Membuat hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha).

b. Menghitung t dengan rumus :

t = –

Keterangan:

bi : Koefisien bebas ke-i

bi* : Nilai Hipotesis dari nol

Sbi : Simpangan baku dari variabel bebas ke-i

Page 43: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

30

3.5 Definisi Operasional

1. Perdagangan internasional atau pertukaran komoditas keluar negeri merupakan

salah satu bentuk transaksi atau kerjasama dalam proses tukar- menukar antar

negara yang saling menguntungkan satu sama lain.

2. Komoditas kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang penting

sebagai sumber devisa non migas, yang memiliki prospek yang cerah.

3. Produksi kopi merupakan banyaknya jumlah komoditas kopi yang tersedia

yang memiliki nilai guna.

4. Harga merupakan nilai tukar atau nilai finansial suatu barang, produk atau jasa

dalam waktu tertentu yang menunjukan tinggi dan rendahnya nilai suatu

barang, produk atau jasa tersebut.

5. Ekspor kopi merupakan kegiatan yang menambah pendapatan nasional suatu

negara dengan perolehan nilai ekspor kopi dalam satuan US$.

6. Nilai ekspor merupakan keseluruhan nilai ekspor kopi Nusa Tenggara Timur di

pasar internasional dalam satuan US$.

Page 44: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

31

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Letak Geografis

Nusa Tenggara Timur adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di

tenggara Indonesia. Provinsi ini terdiri dari beberapa pulau, antara lain Flores,

Sumba, Timor, Alor, Lembata, Rote, Sabu, Adonara, Solor, Komodo dan Palue.

Ibukotanya terletak di Kupang, Timur Barat. Provinsi Nusa Tenggara Timur

terletak diantara 8°-12° Lintang Selatan 118°-125° Bujur Timur. Secara geografis,

luas wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur terdiri dari daratan seluas 4.734. 990

Ha terbesar pada 1.192 Pulau ( 44 dihuni dan 1.148 Pulau tidak terhuni). Sebagian

wilayahnya dan berbukit, hanya sedikit dataran rendah. ,memiliki 40 sungai

dengan panjang antara 25-118 Kilometer. Batas-batas wilayahnya adalah:

1. Bagian Utara, laut Flores

2. Bagian Timor Leste, Provinsi Maluku dan laut Banda

3. Bagian Selatan, Samudra Hindia

4. Bagian Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat

Adapun Kabupaten, luas Daerah, Kecamatan serta Kelurahan Provinsi

Nusa Tenggara Timur sebagai berikut:

Page 45: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

32

Tabel 3. Jumlah Kabupaten, luas Daerah, Kecamatan serta Kelurahan Provinsi

Nusa Tenggara Timur

No Kabupaten/Kota Luas Daerah Kecamatan Kelurahan/Desa

1 Sumba Barat 73.742 6 74

2 Sumba Timur 700.050 22 156

3 Kupang 543. 772 24 177

4 Timur Tengah Selatan 394.700 32 240

5 Timur Tengah Utara 266.966 24 175

6 Belu 244.557 24 208

7 Alor 286.460 17 175

8 Lembata 126.638 9 144

9 Flores Timur 181.285 19 250

10 Sikka 173.192 21 160

11 Ende 204.662 21 217

12 Ngada 162.092 9 123

13 Manggarai 164.435 9 161

14 Rote Ndao 128.000 10 89

15 Manggarai Barat 294.750 10 169

16 Sumba Barat Daya 144.532 11 131

17 Nageko 141.696 7 113

18 Manggarai Timur 249.455 6 176

19 Sabu Raijua 46.054 6 63

20 Kota Kupang 16.034 6 51

Jumlah 4.734.990 298 3.117

Sumber: BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur 2018

4.2 Demografis

Jumlah penduduk di provinsi ini adalah 4.683.827 jiwa dengan laju

pertumbuhan penduduk sebesar 2,07%. Jumlah penduduk laki-laki sebanyak

2.326.487 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 2.357.340 jiwa (2010).

Page 46: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

33

Kepadatan penduduk di Nusa Tenggara Timur sebesar 96 jiwa/km2, dengan

persentase penduduk yang tinggal di perkotaan kurang lebih 20%, dan sisanya

sebesar 80% mendiami kawasan pedesaan. Sesuai data BPS Nusa Tenggara

Timur tahun 2020, sebagian besar penduduk beragama Kristen yakni 91,51%,

dengan rincian persentase Katolik 52,48%, kemudian Protestan 39,03%. Pemeluk

agama Islam sebanyak 8,28%, kemudian Hindu 0,20% dan Buddha 0,01%.

Tingkat pendaftaran Sekolah Menengah adalah 39% yang jauh di bawah rata-rata

Indonesia, yaitu 80.49% tahun 2003/04 menurut (UNESCO).

4.3 Sektor Pertanian

Sektor pertanian sampai saat ini tetap memberikan sumbangan besar

dalam pembangunan nasional maupun regional, baik berupa sumbangan

langsung seperti dalam pembentukan PDRB, penyerapan tenaga kerja,

peningkatan pendapatan masyarakat, perolehan devisa melalui ekspor, dan

penekanan inflasi maupun sumbangan tidak langsung melalui penciptaan kondisi

yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan hubungan sinergis dengan

sektor lain. Keberhasilan tersebut tidak lepas dari peran sektor pertanian dalam

melaksanakan koordinasi dan memberikan fasilitas bagi pelaksanaan

pembangunan pertanian yang dilakukan oleh masyarakat.

Struktur perekonomian Nusa Tenggara Timur (NTT) masih didominasi

oleh sektor pertanian dimana kontribusinya selama empat tahun terakhir

berkisar antara 28 persen sampai 29,03 persen (Atas Dasar Harga Berlaku). Pada

tahun 2019, kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Provinsi Nusa Tenggara

Timur (NTT ), mengalami penurunan sebesar 0,37 persen dari tahun sebelumnya

Page 47: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

34

menjadi 28,00 persen. Kelompok sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan,

dan Jaminan Sosial Wajib menempati urutan ke dua dengan kontribusi sebesar

13,66 persen, dan diikuti kelompok Perdagangan Besar dan Eceran dengan

kontribusi sebesar 11,52 persen.

Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai daerah kepulauan dengan topografi

yang berbukit dan beriklim kering dalam hal struktur perekonomian hingga saat

ini masih bergantung pada sektor pertanian. Pada tahun 2018 kontribusi sektor

pertanian terhadap pembentukan PDRB sebesar 28,40 persen. Nilai tersebut

didominasi subsektor peternakan dan hasil-hasilnya (9,26%) dan tanaman

pangan (8,36%). Sumbangan sektor pertanian terhadap PDRB sejak tahun 2015

cenderung menurun. Secara kuantitatif perannya cukup berarti dibandingkan

sektor lain seperti industri, perdagangan, dan jasa (sebagian besar rumah tangga

di NTT berusaha di sektor pertanian). Hasil Sakernas (Survei Angkatan Kerja

Nasional) Tahun 2018 menunjukkan bahwa 54,73 persen penduduk NTT yang

berumur 15 tahun ke atas bekerja di sektor pertanian dan 48,27 persen di sektor

non pertanian.

Secara agregat percepatan penciptaan nilai tambah sektor pertanian

selama Tahun 2016-2019 cenderung berfluktuasi. Tahun 2016 laju pertumbuhan

sektor pertanian sebesar 2,42 persen, kemudian mengalami kenaikan di tahun

2017 menjadi 4,94 persen, dan berkontraksi menjadi 3,03 persen pada tahun

2018, lalu mengalami percepatan menjadi 3,75 persen di tahun 2019.

Page 48: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

35

4.4 Perkembangan Ekspor Luar Negeri

Ekspor Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada bulan November

2018 senilai US $ 1.271.325 dengan volume sebesar 5.515,39 ton mengalami

penurunan sebesar 31,91 persen dari ekspor bulan Oktober 2018, yang sebesar

US $ 1.867.050. Nilai ekspor tersebut terdiri dari ekspor migas sebesar US $

185.259 dan ekspor non migas senilai US $ 1.086.066. Pada bulan November

2018, komoditas ekspor Provinsi Nusa Tenggara Timur paling besar dikirim ke

Vietnam sebesar US$ 4.400.431.

Tabel 4. Ekspor Provinsi Asal Menurut Negara Tujuan pada bulan November,

2018

No Negara Tujuan Nilai (US$)

1

2

3

4

5

6

Vietnam

Timor Leste

Jepang

India

Singa Pura

Negara Lainnya

4.400.431

1.271.325

347.095

294.992

116.546

380.392

Jumlah 6.810.781

Sumber: BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur 2018

Adapun kelompok ekspor Provinsi Nusa Tenggara Timur menurut

komoditas dengan nilai ekspor terbesar pada bulan November 2018 adalah kopi,

teh, dan rempah-rempah, dengan nilai ekspor sebesar US$ 484.531.002.

Page 49: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

36

Tabel 5. Ekspor Provinsi Menurut Komoditas, November 2018

No Negara Tujuan Nilai (US$)

1

2

3

4

5

Kopi, teh, rempah-rempah

Ikan dan udang

Buah-buahan

Bahan bakar mineral

Komoditas lainnya

484.531.002

4.531.002

4.311.229

226.468

1.157.595

Jumlah 494.757.296

Sumber: BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur 2018.

Ekspor Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada bulan Maret 2020

senilai US $ 1.064.530 dengan volume sebesar 3.501,4 ton mengalami penurunan

sebesar 27,45 persen dari ekspor bulan Februari 2020 yang sebesar US $

1.467.212. Nilai ekspor tersebut terdiri dari ekspor migas sebesar US $ 92.003

dan ekspor non migas senilai US $ 972.527. Komoditas ekspor Provinsi NTT

bulan Maret 2020 seluruhnya dikirim ke Timor Leste sebesar US $ 1.064.530.

Komoditas terbesar yang diekspor Provinsi NTT pada bulan Maret 2020 adalah

kelompok komoditas Garam, Belerang, kopi dan Kapur (25) senilai US $

137.984..

Page 50: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

37

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Faktor-Faktor yang Terduga pada Nilai Ekspor Komoditas Kopi di

Provinsi Nusa Tenggara Timur

Faktor-faktor yang terduga dalam penelitian nilai ekspor komoditas kopi

di Provinsi Nusa Tenggara Timur ini adalah sebagai berikut:

1. Produksi Kopi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)

Produksi dalam usaha pertanian diperoleh melalui suatu proses yang

panjang. Panjangnya waktu yang dibutuhkan tidak sama, tergantung pada jenis

komoditas yang diusahakan. Proses produksi bisa berjalan bila persyaratan

yang dibutuhkan dapat dipenuhi. Persyaratan tersebut lebih dikenal dengan

nama faktor produksi. Faktor-faktor inilah yang akan menentukan seberapa

banyak produksi komoditas yang akan dihasilkan nantinya. Produksi komoditas

kopi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang di diperoleh dari Badan Pusat

Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), selama 15 tahun (2004-

2018), dalam satuan Ton adalah berfluktuasi. Hal tersebut bisa terjadi dikarenakan

berbagai faktor-faktor produksi yang tidak mendukung, yaitu sarana produksi,

teknologi dan musim ataupun iklim pada Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Seperti jumlah bibit atau benih unggul yang sesuai dengan kondisi Provinsi

Nusa Tenggara Timur, serangan hama penyakit gugur buah dan masalah-masalah

lainnya. Berikut adalah data produksi kopi Provinsi Nusa Tenggara Timur 5

Tahun terakhir:

Page 51: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

38

Tabel 6. Produksi Kopi Provinsi Nusa Tenggara Timur 5 tahun (2014-2018)

No Tahun Produksi (Ton)

1

2

3

4

5

2014

2015

2016

2017

2018

21.676

21.011

22.228

21.364

21.547

Jumlah 106.826

Sumber: BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur 2014-2018

Jumlah Produksi Provinsi Nusa Tenggara Timur dari tahun 2014-2018

berfluktuasi, pada tahun 2014 mencapai 21.676 Ton, tahun 2015 menurun, dengan

jumlah produksinya yaitu 21.011 Ton, kemudian ditahun 2016 produksi kopi

meningkat, dengan jumlah produksi sebesar 22. 228 Ton. Pada tahun 2017 jumlah

produksi kembali menurun dengan jumlah produksi yaitu 21.364 Ton dan di tahun

2018 meningkat dengan jumlah produksi adalah 21.547 Ton, dengan total

produksi selama 5 tahun adalah 106.826 Ton.

2. Harga Kopi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)

Kebijakan mengenai harga merupakan wewenang pemerintah untuk

menentukan harga suatu komoditas pertanian. Kebijakan tersebut dibentuk

bertujuan untuk melindungi dan menstabilkan perekonomian, termasuk

perekonomian suatu daerah. Dasar penetapan harga suatu komoditas adalah dilihat

dari bagaimana hubungan antara input dan output dalam proses produksi

komoditas tersebut. Adapun harga komoditas kopi di provinsi Nusa Tenggara

Timur yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa

Tenggara Timur (NTT) selama kurun waktu 15 tahun (2004-2018), yaitu

berfluktuasi (tahun 2004-2013), namun pada tahun 2014-2018 mengalami

Page 52: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

39

peningkatan tiap tahunnya. Hal tersebut tentunya berdasarkan pertimbangan

dari hubungan antara input dan output komoditas kopi di Provinsi Nusa

Tenggara Timur itu sendiri. Berikut adalah data harga kopi Provinsi Nusa

Tenggara Timur 5 tahun (2014-2018):

Tabel 7. Harga Kopi Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2014-2018

No Tahun Harga Kopi NTT(Rp/Ton) Harga Kopi NTT(Rp/Kg)

1

2

3

4

5

2014

2015

2016

2017

2018

20.843.050

24.134.090

25.587.870

27.468.670

28.958.430

20.834

24.134

25.587

27.468

28.958

Sumber: BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur 2014-2018

Data harga kopi di Provinsi Nusa Tenggara Timur ini meningkat tiap

tahunnya mulai tahun 2014 hingga tahun 2018, seperti yang terlihat pada tabel

diatas yang diambil dari BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur.

3. Harga Kopi Internasional

Harga Internasional merupakan acuan yang menentukan harga saat suatu

barang atau produk di ekspor dan diperdagangkan di pasar internasional atau

Dunia. Penetapan harga internasional dipengaruhi oleh mutu atau kualitas

barang atau produk (komoditas), persaingan dan biaya dalam mengambil

keputusan menyangkut harga barang atau komoditas tersebut. Pada penelitian

ini harga komoditas kopi internasional yang diperoleh di website FAOSTAT,

selama 15 tahun (2004-2018) yaitu berfluktuasi, hal ini mempengaruhi kondisi

harga kopi Indonesia juga, khususnya kondisi harga kopi di Provinsi Nusa

Tenggara Timur, sebab harga internasional juga merupakan harga sosial atau

Page 53: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

40

harga pembanding atas harga produk atau komoditas suatu daerah dalam

Negeri, termasuk pembanding mutu maupun kualitas dari komoditas tersebut.

Berikut adalah data harga kopi Internasional selama 5 tahun (2014-2018):

Tabel 8. Harga Kopi Internasional (Dunia) 2014-2018

No Tahun Harga Kopi Internasional

(US$/Ton)

Harga Kopi internasional

(US$/Kg)

1

2

3

4

5

2014

2015

2016

2017

2018

10.077.171

9.896.285

10.595.257

10.936.766

11.134.356

10.077

9.896

10.595

10.936

11.134

Sumber: FAOSTAT 2014-2018

Harga kopi internasional atau harga dunia, berfluktuasi seperti yang

terlihat pada tabel diatas, dari tahun 2014 hingga tahun 2018 (data selama 5

tahun). Data harga tersebut diambil dari FAOSTAT.

4. Volume Ekspor Kopi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)

Volume ekspor merupakan sejumlah barang atau komoditas yang di

ekspor. Banyaknya jumlah barang atau komoditas yang di ekspor ini,

dipengaruhi oleh banyaknya ketersediaan atau bahkan kelebihan produksi dari

suatu komoditas, kualitas komoditas tersebut, dan tingginya harga komoditas di

pasar internasional atau di pasar Dunia. Adapun volume ekspor kopi di Provinsi

Nusa Tenggara Timur yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), Nusa

Tenggara Timur (NTT) selama 15 tahun (2004-2018) adalah berfluktuasi, hal ini

bisa saja dipengaruhi oleh faktor yang tidak mendukung ekspor komoditas

tersebut. Data volume ekspor kopi Provinsi Nusa Tenggara Timur selama 5 tahun,

2014-2018 sebagai berikut:

Page 54: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

41

Tabel 9. Volume Ekspor Provinsi Nusa Tenggara Timur 2014-2018

No Tahun Volume Ekspor NTT (Ton)

1

2

3

4

5

2014

2015

2016

2017

2018

11.829

13.432

14.917

15.299

8.726

Sumber: BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur 2014-2018

Volume ekspor kopi Provinsi Nusa Tenggara Timur pada tahun 2014

hingga tahun 2018 berfluktuasi, seperti yang terlihat pada tabel diatas. Pada tahun

2015 sampai tahun 2017 meninggkat, dan di tahun 2018 volume ekspor menurun

dengan jumlah volume ekspornya adalah sebesar 8.726 Ton. Data tersebut

diaambil dari BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur.

5.2 Faktor Penentu Nilai Ekspor Komoditas Kopi di Provinsi Nusa Tenggara

Timur

Faktor penentu dalam penelitian ini atau disebut juga sebagai variabel

terikat dalam penelitian ini adalah nilai ekspor komoditas kopi Provinsi Nusa

Tenggara Timur, yang diperoleh pada Badan Pusat Statistik (BPS), Nusa

Tenggara Timur (NTT) selama 15 tahun (2004-2018). Nilai ekspor komoditas ini

akan membantu menjelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi nilai

ekspor komoditas kopi di Provinsi Nusa Tenggara Timur, dilakukan dengan

analisis regresi linear berganda yang menggunakan program eviews 9. Adapun

nilai ekspor dari penelitian ini selama 5 tahun (2014-2018) adalah sebagai berikut:

Page 55: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

42

Tabel 10. Nilai Ekspor Kopi Provinsi Nusa Tenggara Timur 2014-2015

No Tahun Nilai Ekspor (US$/Ton)

1

2

3

4

5

2014

2015

2016

2017

2018

58231

53213

59515

67862

29124

Sumber data: BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) 2014-2018

Nilai ekspor yang terdapat pada tabel diatas menerangkan bahwa, nilai

ekspor kopi provinsi Nusa Tenggara Timur pada tahun 2014 hingga tahun 2018

(5 tahun) berfluktuasi, dimana nilai ekspor tertinggi yaitu pada tahun 2017,

sebesar 67862 US$/Ton. Nilai ekspor terendah yaitu pada tahun 2018, sebesar

29124 US$/ Ton nya.

5.3 Hasil Estimasi Multiple Regression

Hasil estimasi multiple regression nilai ekspor komoditas kopi di Provinsi

Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menggunakan program eviews 9 adalah

sebagai berikut:

Page 56: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

43

Tabel 11. Hasil Estimasi Multiple Regression Analisis Determinan Nilai Ekspor

Komoditas Kopi Provinsi Nusa Tenggara Timur

No

Variabel

Koefisien

Estimasi,

Elastisitas

Standard

Error

Uji t

Statistik

Prob

1

2

3

4

5

Intersep

Produksi Kopi NTT

Harga Kopi NTT

Harga Kopi Internasional

Volume Ekspor Kopi NTT

-12.0773*

5.4099**

4.4227**

2.6316**

-0.3115**

4.2405

1.7423

1.3776

0.4034

0.9545

-3.0324

3.1050

3.2102

2.7601

-0.7702

0.0746

0.0112

0.0093

0.0201

0.2589

R² = 0.7811

Uji F- Statistik = 5.7840 **) : Signifikan = α = 5%

Probabilitas ( Uji F ) = 0.0208

Ns : Non signifikan

( ) = 1.0773+ 5.4099 ( )

+ 4.4227 ( )

+

2.6316 ( )

– 0.3115 ( )

+ e

Sumber: Hasil Olahan Program Eviews 9

1. Koefisien Determinan (R²)

Koefisien determinan menjelaskan seberapa besar sumbangan atau

pengaruh dari variabel-variabel independen (variabel bebas) terhadap variabel

dependen (variabel terikat) secara bersama-sama, yang tujuannya adalah

mengukur persentase total kebaikan atau kebenaran hubungan variabel-

variabel yang digunakan dalam penelitian. Nilai dari koefisien determinan adalah

antara 0 hingga 1 (1< R² < 1), jika nilai dari koefisien determinasi (R²) mendekati

1, maka model tersebut dikatakan baik atau benar, sebab hubungan antara variabel

independen (variabel bebas) dengan variabel dependen semakin dekat (variabel

terikat).

Page 57: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

44

Tabel 12. Hasil Estimasi Multiple Regression (R-squared) Program Eviews 9

R-squared 1<R²<1 Signifikan

0.7811 (78.11%) 100% - 78.11% = 21.98% 95% (α= 5%)

Sumber : Hasil Olahan Program Eviews 9

Berdasarkan hasil dari estimate multiple regression dengan menggunakan

program eviews 9, bahwa koefisien determinan (R²) dalam penelitian ini

sebesar 0.7811 yang artinya bahwa, variabel-variabel independen (variabel

bebas) yaitu, produksi kopi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), harga kopi

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), harga kopi Internasional dan volume

ekspor kopi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dapat mempengaruhi nilai

ekspor kopi Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT), sebagai variabel terikat

sebesar 78.11% sedangkan sisanya sebesar 21.89% ( 100% - 78.11%) dipengaruhi

oleh variabel lain diluar penelitian atau variabel yang tidak diteliti. Penelitian ini

signifikan pada taraf kepercayaan sebesar 95% (α= 5%).

2. Uji F Statistik

Cara untuk mengetahui bagaimana variabel independen (variabel bebas)

secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen ( variabel

terikat), maka dilakukan uji F statistik dengan menggunakan program eviews

9. Adapun hasil uji F-statistik menggunakan program eviews 9 sebagai berikut:

Tabel 13. Uji F-statistik Program Eviews 9.

F-statistik Prob F-statistik Signifikan

5.7840 0.0208 95% (α= 5%)

Sumber: Hasil Olahan Program Eviews 9

Page 58: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

45

Berdasarkan dari hasil estimasi pada tabel di atas, menunjukan bahwa

nilai F Statistik sebesar 5.7840 dan nilai Probabilitas (uji F) sebesar 0.0208 (F-

statistik > Probabilitas uji-F ), maka Ho ditolak dan Ha diterima (signifikan).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas yaitu, produksi kopi Provinsi

Nusa Tenggara Timur (NTT), harga kopi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT),

harga kopi Internasional dan volume ekspor kopi Provinsi Nusa Tenggara Timur

(NTT), mempengaruhi secara bersama-sama variabel terikat ( nilai ekspor kopi

Provinsi Nusa Tenggara Timur) pada taraf kepercayaan 95% (α= 5%) hal ini

menandakan bahwa penelitian tersebut signifikan.

3. Uji t- Statistik

Cara untuk mengetahui pengaruh secara signifikan variabel bebas yaitu

produksi kopi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), harga kopi Provinsi Nusa

Tenggara Timur (NTT), harga kopi internasional dan volume ekspor kopi

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terhadap nilai ekspor Provinsi Nusa

Tenggara Timur (NTT) sebagai variabel terikatnya, maka dapat dilakukan uji t-

statistik (uji parsial). Uji t- statistik ini menerangkan bagaimana pengaruh masing-

masing variabel bebasnya (variabel independen) mempengaruhi secara sendiri-

sendiri terhadap variabel terikatnya (variabel dependen). Adapun hasil uji t-

statistik program eviews 9 adalah sebagai beriku:

Page 59: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

46

Tabel 14. Uji t- Statistik Program Eviews 9

No Variabel Koefisien t-Statistik Prob Signifikan

1

2

3

4

Produksi kopi

Harga kopi NTT

HargakopiInternasional

Volume Ekspor NTT

5.4099

4.4227

2.6316

-03115

3.1050

3.2102

2.7601

-07702

0.0112

0.0093

0.0201

0.2589

α = 5%

α = 5%

α = 5%

Non

signifikan

Sumber: Hasil Olahan

Berdasarkan hasil estimasi uji t- statistik yang dapat dilihat pada tabel

diatas, maka masing-masing variabel bebas (independen) terhadap variabel

terikat (dependen), sebagai berikut:

a. Variabel produksi kopi NTT ( X1)

Nilai t- statistik dari variabel ini yang dapat dilihat pada tabel diatas,

sebesar 3.1050 dan nilai probabilitas t- statistiknya sebesar 0.0112 dengan ini

menerangkan bahwa, nilai tersebut lebih kecil dari tingkat kesalahan yaitu

0.05 (α = 5%), yang artinya bahwa produksi kopi Provinsi Nusa Tenggara

Timur (NTT) sebagai Variabel bebas, berpengaruh signifikan terhadap nilai

ekspor kopi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai variabel terikat atau

variabel dependen, dengan taraf kepercayaan sebesar 95% (α = 5% ).

Koefisien variabel produksi kopi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)

ini berpengaruh positif terhadap nilai ekspor kopi Provinsi Nusa Tenggara

Timur (NTT) dengan nilai sebesar 5.4099** yang berarti bahwa, setiap kenaikan

1 Ton produksi kopi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), maka akan

mempengaruhi atau akan meningkatkan ekspor kopi dan nilai ekspor kopi

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sebesar 5.4099** US$/ribu ton. Menurut

Page 60: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

47

Makatita (2016) apabila produksi meningkat atau bahkan semakin meningkat

maka ketersediaan barang akan meningkat pula, sehingga dalam kondisi ini dapat

meningkatkan ekspor barang tersebut, yang kemudian akan menaikan nilai ekspor.

Itulah sebabnya, variabel produksi kopi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT),

yang sebagai variabel bebas berpengaruh positif serta signifikan.

b. Variabel harga kopi NTT (X2)

Berdasarkan hasil uji t- statistik dari variabel ini, yang menggunakan

program eviews 9, dapat dilihat pada tabel diatas yaitu sebesar 3.2102 dengan

nilai probabilitas sebesar 0.0093 artinya bahwa, nilai tersebut lebih kecil dari

tingkat kesalahan yaitu 0.05 (α = 5%), sehingga harga kopi Provinsi Nusa

Tenggara Timur( NTT ) sebagai variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap

nilai ekspor kopi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sebagai variabel

terikat (dependen).

Koefisien harga kopi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini,

berpengaruh positif terhadap nilai ekspor kopi provinsi Nusa Tenggara Timur

(NTT) sebesar 4.4227** yang artinya, setiap kenaikan 1 US$ harga kopi NTT,

maka akan menaikan pula nilai ekspor kopi Provinsi Nusa Tenggara Timur

(NTT), sebesar 4.4227 US$/ribu ton. Karena jika harga domestik suatu daerah

tinggi, maka akan memicu pula kenaikan harga ekspor pada barang tersebut

dengan berbagai pertimbangan faktor-faktor produksi dan lain-lainnya yang

dapat mempengaruhi kenaikan harga barang tersebut dalam hal ini adalah

harga kopi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Itulah sebabnya variabel

Page 61: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

48

harga kopi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bertanda positif dan

signifikan.

c. Variabel harga kopi internasional (X3)

Berdasarkan hasil uji t- statistik dari variabel ini, yang dapat dilihat

pada tabel diatas yaitu sebesar 2.7601 dengan nilai probabilitas sebesar 0.0201,

ini menandakan bahwa nilai tersebut lebih kecil dari tingkat kesalahan yaitu

0.05 (α = 5%), yang artinya harga kopi Internasional (variabel bebas)

berpengaruh signifikan terhadap nilai ekspor kopi Provinsi Nusa Tenggara Timur

(NTT) sebagai variabel terikat (dependen).

Koefisien harga kopi internasional berpengaruh positif terhadap nilai

ekspor kopi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar 2.6316** yang

artinya bahwa, setiap kenaikan 1 US$ harga kopi internasional, maka

mempengaruhi kenaikan nilai ekspor kopi di Provinsi Nusa Tenggara Timur

(NTT), sebagai variabel dependen, sebesar 2.6316** US$/ribu ton. Dengan

alasan bahwa, apabila harga internasional kopi atau harga kopi dunia tinggi di

pasar internasional, maka harga ekspor kopi di Provinsi Nusa Tenggara Timur

( NTT) di pasar internasional pun ikut tinggi mengikuti harga pasaran dunia,

karena setiap produk yang akan diekspor telah di uji standar kualitasnya,

termasuk juga ekspor kopi di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Itulah sebabnya

kenapa pada variabel ini (harga kopi Internasional) bernilai positif dan signifikan.

d. Variabel volume ekspor (X4)

Berdasarkan hasil uji t- statistik variabel ekspor kopi di Provinsi Nusa

Tenggara Timur ( NTT) sebagai X4, pada tabel di atas yaitu sebesar -0.7702

Page 62: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

49

dengan nilai probabilitasnya yaitu 0.2589, hal ini menandakan bahwa variabel

volume ekspor kopi Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT) (X4) tersebut tidak

signifikan, sebab nilai tersebut lebih besar dari derajat kepercayaan yang telah

ditentukan yaitu 0.05 (α = 5%).

Koefisien volume ekspor kopi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)

sebagai X4 (variabel bebas), berpengaruh negatif terhadap nilai ekspor kopi

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang merupakan variabel terikat dalam

penelitian ini (X4), yaitu sebesar -0.3115. yang artinya bahwa, setiap kenaikan

1 Ton volume ekspor kopi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), akan

menurunkan nilai ekspor-0.7702. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Senjaya 2017. Hal ini bisa saja terjadi mungkin

saja dipengaruhi oleh faktor jumlah volume ekspor yang bebeda serta Provinsi

yang berbeda.

4. Uji Standard Error

Standard error adalah standar deviasi dari distribusi sampling suatu

statistik. Standard error adalah istilah statistik yang mengukur keakuratan

sampel dalam merepresentasikan populasi. Jika statistiknya rata-rata sampel

maka dinamakan standard error mean. Semakin kecil nilai standar error, maka

semakin representatif terhadap populasinya. Standard error berkebalikan

dengan ukuran sampel. Semakin besar ukuran sampel, maka akan semakin kecil

standard error karena statistik mendekati nilai yang sebenarnya.

Page 63: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

50

Tabel 15. Standard Error Variabel Program Eviews 9

No Variabel Standard Error

1

2

3

4

Produksi kopi (X1)

Harga kopi NTT (X2)

Harga kopi Internasional

Volume Ekspor NTT

1.7423

1.3776

0.4034

0.9545

Sumber: Lampiran 1

Berdasarkan hasil estimasi Multiple Regression yang menggunakan

program eviews 9 seperti pada tabel diatas, bahwa standard error paling rendah

pada tabel tersebut yaitu pada variabel harga kopi internasional (X3) yang

merupakan sebagai variabel bebas dari penelitian ini yaitu sebesar 0.4034 yang

artinya bahwa, harga internasional lebih berpengaruh dan lebih representatif

terhadap nilai ekspor sebagai variabel bebasnya di banding dengan variabel-

variabel lainnya dalam penelitian ini. Sehingga Itulah sebabnya mengapa

variabel tersebut (variabel harga kopi internasional) atau harga dunia memiliki

standar error yang terkecil.

Page 64: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

51

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis determinan nilai ekspor komoditas kopi di

Provinsi Nusa Tenggara timur, maka dapat disimpulkan bahwa, koefisien

determinan dari hasil uji regresi yang dilakukan (R²) sebesar 0,78 yang berarti

78% variabel dependen dipengaruhi oleh beberapa variabel yang telah

dimasukkan pada penelitian ini. Secara simultan, variabel independen

mempengaruhi secara bersama-sama terhadap nilai ekspor kopi di Provinsi Nusa

Tengara Timur. Sedangkan secara persial menjadikan faktor penentu yang

berpengaruh terhadap nilai ekspor kopi di Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah

produksi kopi Nusa Tenggara Timur (NTT), harga kopi Provinsi Nusa Tenggara

Timur (NTT), dan harga kopi Internasional/ Dunia.

6.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang

diberikan oleh penulis adalah mempertahankan ataupun lebih meningkatkan

jumlah produksi kopi Provinsi Nusa Tenggara Timur, serta mempertahankan

kualitas atau mutu kopi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), agar kestabilan

harga tetap terjaga atau bahkan semakin meningkat yang berdampak positif

terhadap nilai ekspor kopi Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Page 65: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

52

DAFTAR PUSTAKA

Afriliana, A. 2018. Teknologi Pengolahan Kopi Terkini. Yogyakarta: Penerbit

Deepublish (Group Penerbitan CV Budi Utama).

Antonov, Rahman, A. 2015. Perkiraan dan Analisis Kebutuhan Energi Listrik

Provinsi Sumatera Barat Hingga Tahun 2024 dengan Metode Analisis

Regresi Linear Berganda. Jurnal Teknik Elektro ITP. Vol. 4. No. 2

Anggraini, Dewi. 2006. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Ekspor

Kopi Indonesia Dari Amerika Serikat. Skripsi Universitas Diponegoro

Semarang.

Anggrewan, J. 2017. Pengaruh Lama Perendaman dan Konsentrasi Asam Sulfat

Terhadap Perkecambahan Dan Virgo Bibit Kopi Robusta. Skripsi Thesis.

Universitas Mercu Buana Yogyakarta.

Arifin, S, Edina, D, R, Joseph, C, P, R . 2007. Kerjasama Perdagangan

Internasional. Peluang dan Tantangan Bagi Indonesia. Jakarta: Alex

Media Komputindo

Outlook. 2017. Komoditas Pertanian Sub Sektor Perkebunan. Pusat Data dan

Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal: Kementerian Pertanian.

epublikasi.setjen.pertanian.go.id

Badan Pusat Statistik. 2015. Statistik Kopi Indonesia. www.bps.go.id.

Badan Pusat Statistik. 2017. Statistik Kopi Indonesia. www.bps.go.id.

Badan Pusat Statistik. 2018. Statistik Kopi Indonesia. www.bps.go.id

Benni, J, 2013. Ekspor dan Impor Pengaruhnya Terhadap Posisi Cadangan

Devisa di Indonesia. Jurnal EMBA. Vol. 1. No. 4.

Direktorat Jenderal Perkebunan. 2015. Statistik Perkebunan Indonesia: Kopi

2014-2016. Kementerian Pertanian. Jakarta.

Case, K.E. & Fair, R.C. 2007. Prinsip-Prinsip Ekonomi. Jakarta. Erlangga

Cryer, J. D, and Chen, K. 2008. Time Series Analysis With Applications in R, 2

edition. New York, NY: Springer.

Page 66: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

53

Huda, N, E, Dkk. 2017. Determinan dan Stabilitas Ekspor Crude Plam Oil

Indonesia. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis. Vol. 20. No.1

International Coffee Organization (ICO). 2014. Statistics world coffee

consumption.

International Coffee Organization (ICO). 2015. ICO Annual Review 2013-

2014.International Coffee Organization. London.

Komaling, J, R. 2013. Analisis Determinan Ekspor Kopi Indonesia ke Jerman

Periode 1993-2011. Jurnal EMBA. Vol. 1. No. 4.

Krugman and Obstfeld. 2003. International Economics, Theory and Policy. Sixth

Edition. Boston .

Makatita, Dkk. 2016. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Tepung

Kelapa Sulawesi Utara . Jurnal. V.12. No.2.

Nawarmi, S, Dkk. 2012. Laporan Penelitian. Volatilitas Nilai Tukar dan

Perdagangan Internasional. Fakultas Ekonomi. Universitas Stikubank

Semarang.

Pertiwi, R. 2018. Determinan Nilai Ekspor Kopi Provinsi Lampung. Skripsi.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Lampung Bandar Lampung.

Radifan, F. 2014. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Crude Palm Oil

Indonesia dalam Perdagangan Internasional. Economic Development

Analysis Journal. Vol. 3. No. 2.

Rahardjo, P. 2012. Kopi. Panduan Budi Daya dan Pengolahan Kopi Arabika dan

Robusta. Jakarta: Penebar Swadaya.

Ramadhani, R. 2018. Analisis Ekspor Kopi Indonesia. Skripsi. Fakultas ekonomi

Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.

Rusydiana, S, A. 2009. Hubungan Antara Perdagangan Internasional,

Pertumbuhan Ekonomi dan Perkembangan Industri Keuangan Syariah di

Indonesia.

Salomo, M, R. 2007. Peranan Perdagangan Internasional Sebagai Salah Satu

Sumber Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Skripsi. dalam Jurnal

perdagangan Internasional, parallel session IIId : trade III ( growth & fdi).

Jakarta: Fakultas Ekonomi UI.

Saeroji, A, F. 2011. Ekonomi Internasional. Edisi Pertama. BPPV. Yogyakarta.

Page 67: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

54

Simith, A. 2002. Effects of Caffeine on Human Behavior. Food and

ChemicalToxicology. Vol. 40.

Soviandre, E. 2014. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Volume Ekspor Kopi

dari Indonesia ke Amerika Serikat ( Studi pada Volume Ekspor Kopi

Periode Tahun 2010-2012). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 14.

No. 2.

Subandi. 2011. Budidaya Tanaman Perkebunan (Bagian Tanaman Kopi).

Bandung: Gunung Djati Press.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Banding:CV. Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Banding:CV. Alfabeta.

Sutedi, A. 2014. Hukum Ekspor Impor. Jakarta: Raih Asa Sukses (Penebar

Swadaya Grup)

Tambunan, T. 2001. Perdagangan Internasional dan Neraca Pembayaran.

Jakarta: LP-FEUI

Thamrin, S. 2014. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Produksi Usaha Tani

Kopi Arabika Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan. Jurnal AGRIC. Vol.

26. No. 1& No. 2.

Page 68: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

55

L A M P I R A N

Page 69: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

56

Lampiran 1. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Pada Program Eviews 9

Dependent Variable: LN_Y

Method: Least Squares

Date: 02/08/21 Time: 23:20

Sample: 1 15

Included observations: 15

HAC standard errors & covariance (Bartlett kernel, Newey-West fixed

bandwidth = 3.0000)

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -12.07738 4.240509 -3.032473 0.0746

LN_X1 5.409956 1.742316 3.105037 0.0112

LN_X2 4.422774 1.377691 3.210281 0.0093

LN_X3 2.631644 0.403428 2.760192 0.0201

LN_X4 -0.311587 0.954506 -0.770289 0.2589

R-squared 0.781134 Mean dependent var 6.573358

Adjusted R-squared 0.283388 S.D. dependent var 0.346264

S.E. of regression 0.293122 Akaike info criterion 1.244749

Sum squared resid 2.859208 Schwarz criterion 1.480766

Log likelihood -3.164382 Hannan-Quinn criter. 1.242235

F-statistic 5.784093 Durbin-Watson stat 1.498754

Prob(F-statistic) 0.020899 Wald F-statistic 7.458337

Prob(Wald F-statistic) 0.000979

Page 70: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

57

Lampian 2. Variabel Penelitian Determinan Ekspor Komoditas Kopi Provinsi Nusa Tenggara Timur

T Tahun Nilai Ekspor

US$ (Y) Produksi /Ton (X1)

Harga Kopi NTT Rp/Ton (X2)

Harga Internasional US$/Ton(X3)

Volume Ekspor/Ton (X4)

1 2004 22115 15.637 14.562.410 2.027.333 7.821

2 2005 42342 20.558 14.321.110 2.607.142 12.332

3 2006 29956 18.856 15.220.710 3.120.908 9.611

4 2007 27124 19.385 14.554.260 4.017.445 7.121

5 2008 41024 20.061 17.230.010 5.117.296 12.243

6 2009 86136 84.112 19.011.110 5.325.018 20.173

7 2010 40328 24.861 17.631.080 6.182.010 15.268

8 2011 34293 25.079 16.944.447 8.602.052 14.902

9 2012 42312 20.253 18.320.090 8.785.330 12.883

10 2013 90494 29.202 21.160.710 9.374.010 21.654

11 2014 58712 21.676 20.843.050 10.077.171 11.829

12 2015 53213 21.011 24.134.090 9.896.285 13.432

13 2016 59515 22.228 25.587.870 10.595.257 14.917

14 2017 67862 21.364 27.468.670 10.936.766 15.299

15 2018 29124 20.547 28.958.430 11.134.356 8.726

Page 71: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

58

Lampiran 3. Hasil Logaritma Natural

LN Y LN X1 LN X2 LN X3 LN X4

8.074338 10.38562 5.631688 14.76838 1.583057

8.618666 10.58845 5.803043 14.99624 1.312339

8.516193 10.80613 6.002104 15.1093 1.328394

8.811652 10.97702 6.145271 15.29576 1.060603

8.868132 10.95304 6.113909 15.415 1.038401

9.061028 11.09375 6.24297 15.39144 2.278877

8.302018 11.21133 6.34026 15.44424 1.819038

8.140024 11.23493 6.357518 15.47003 1.989762

8.350194 11.34872 6.365116 15.5419 1.565865

9.11041 11.24879 6.267174 15.67546 1.171583

8.67778 11.29576 6.278344 15.70702 1.306181

8.579417 11.2505 6.216868 15.74893 1.373385

8.691315 11.32691 6.263553 15.76925 1.317793

8.822617 11.39336 6.313943 15.82794 1.146846

7.976595 11.39322 6.289035 15.81754 1.953875

Page 72: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

59

Lampiran 4. Peta Lokasi Penelitian (Provinsi Nusa Tenggara Timur

Page 73: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

60

Page 74: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

61

Page 75: ANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITAS KOPI DI

62

RIWAYAT HIDUP

JURMIDA. Penulis dilahirkan di Pulau Longos, Kabupaten Manggarai

Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur , pada tanggal 18 April 1997 dari Ayah

Baco dan Ibu Indar Wati. Penulis merupakan anak kelima dari enam bersaudara.

Pendidikan formal yang telah dilalui penulis adalah SDN Pulau Longos, SMPN 5

SATAP Pulau Longos, SMA N 1 Macang Pacar, dan lulus pada tahun 2015. Pada

tahun 2016 penulis lulus seleksi masuk Universitas Muhammadiyah Makassar,

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian.

Selama masa perkuliahan, penulis pernah magang di Balai Penelitian

Serealia di Kabupaten Maros pada semester enam dan melakukan pengabdian

kepada masyarakat melalui Kuliah Kerja Profesi (KKP) di Kabupaten Jeneponto,

Kecamatan Binamu, Kelurahan Balang Beru.

Selain itu, penulis aktif di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM),

yakni sebagai Departemen Bidang Immawati periode 2017/2018 dan Sekretaris

Bidang Immawati periode 2018/2019. Aktif di Himpunan Mahasiswa Jurusan

Agribisnis, yakni sebagai Anggota Bidang Pemberdayaan Keperempuanan

periode 2018/2019, dan sebagai Ketua Bidang Pemberdayaan Keperempuanan

periode 2019/2020. Penulis juga aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM),

Fakultas Pertanian sebagai Ketua Bidang Pemberdayaan Keperempuanan periode

2020/2021.