bab 4 hasil penelitian dan pembahasan 4.1. profil ptpn ix ...€¦ · tabel 4.1 komoditas unggulan...

18
27 BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil PTPN IX 4.1.1. Profil Perusahaan PTPN IX didirikan pada tanggal 11 Maret 1996 berdasarkan PP No. 14 Tahun 1996 yang merupakan peleburan dari PT. Perkebunan XV-XVI dan PT. Perkebunan XVIII. PTPN IX merupakan perusahaan yang dimiliki oleh Negara atau yang biasa disebut Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan bergerak dibidang perkebunan dan pengolahan hasil perkebunan. PTPN IX memiliki empat komoditas utama yang dihasilkan, yaitu : Tabel 4.1 Komoditas Unggulan PTPN IX Komoditas Luasan (%) Kontribusi (%) Karet 60 51,1 Kopi Robusta 20 25 Teh 10 20 Kakao 10 10 Sumber : Profil PT. Perkebunan Nusantara IX Tahun 2018 PTPN IX juga memiliki wilayah kebun yang tersebar di provinsi Jawa Tengah, antara lain : Tabel 4.2 Unit Usaha Kebun PTPN IX No. Nama Kebun Lokasi Komoditas 1. Getas Pebelan Kab. Semarang Karet, kopi 2. Ngobo Bergas Kab. Semarang Karet, kopi,kakao 3. Batujamus Kerjo Kab. Karanganyar Karet, kopi 4. Balong Keling Kab Jepara Karet, kakao 5. Merbung Boja Kab. Kendal Karet 6. Sukamangli Sukorejo Kab.Kendal Karet, kopi 7. Siluwok Gringsing Kab. Batang Karet 8. Blimbing Karanganyar - Kab. Pekalongan Karet 9. Jolotigo Talun Kab. Pekalongan Karet, teh, kopi 10. Krumput Banyumas Kab. Banyumas Karet 11. Kawung Cimanggu Kab. Cilacap Karet 12. Warnasari Dayeuhluhur Kab. Cilacap Karet Sumber : Profil PT. Perkebunan Nusantara IX Tahun 2018

Upload: others

Post on 18-Oct-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil PTPN IX ...€¦ · Tabel 4.1 Komoditas Unggulan PTPN IX . Komoditas Luasan (%) Kontribusi (%) Karet 60 51,1 Kopi Robusta 20 25 Teh

27

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Profil PTPN IX

4.1.1. Profil Perusahaan

PTPN IX didirikan pada tanggal 11 Maret 1996 berdasarkan PP No. 14

Tahun 1996 yang merupakan peleburan dari PT. Perkebunan XV-XVI dan PT.

Perkebunan XVIII. PTPN IX merupakan perusahaan yang dimiliki oleh Negara

atau yang biasa disebut Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan bergerak

dibidang perkebunan dan pengolahan hasil perkebunan. PTPN IX memiliki empat

komoditas utama yang dihasilkan, yaitu :

Tabel 4.1 Komoditas Unggulan PTPN IX

Komoditas Luasan (%) Kontribusi (%)

Karet 60 51,1

Kopi Robusta 20 25

Teh 10 20

Kakao 10 10

Sumber : Profil PT. Perkebunan Nusantara IX Tahun 2018

PTPN IX juga memiliki wilayah kebun yang tersebar di provinsi Jawa

Tengah, antara lain :

Tabel 4.2 Unit Usaha Kebun PTPN IX

No. Nama Kebun Lokasi Komoditas

1. Getas Pebelan – Kab. Semarang Karet, kopi

2. Ngobo Bergas – Kab. Semarang Karet, kopi,kakao

3. Batujamus Kerjo – Kab. Karanganyar Karet, kopi

4. Balong Keling – Kab Jepara Karet, kakao

5. Merbung Boja – Kab. Kendal Karet

6. Sukamangli Sukorejo – Kab.Kendal Karet, kopi

7. Siluwok Gringsing – Kab. Batang Karet

8. Blimbing Karanganyar - Kab. Pekalongan Karet

9. Jolotigo Talun – Kab. Pekalongan Karet, teh, kopi

10. Krumput Banyumas – Kab. Banyumas Karet

11. Kawung Cimanggu – Kab. Cilacap Karet

12. Warnasari Dayeuhluhur – Kab. Cilacap Karet

Sumber : Profil PT. Perkebunan Nusantara IX Tahun 2018

Page 2: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil PTPN IX ...€¦ · Tabel 4.1 Komoditas Unggulan PTPN IX . Komoditas Luasan (%) Kontribusi (%) Karet 60 51,1 Kopi Robusta 20 25 Teh

28

4.1.2. Visi dan Misi PTPN IX

Visi perusahaan adalah “Menjadi perusahaan agrobisnis yang berdaya

saing tinggi dan tumbuh berkembang bersama mitra”. Guna mencapai visi

tersebut, perusahaan menjalankan peran sesuai misi perusahaan yaitu :

1. Memproduksi dan memasarkan produk karet, teh, kopi, kakao, gula dan

tetes ke pasar domestic dan internasional secara professional untuk

menghasilkan pertumbuhan laba (profit growth) dan mendukung

kelestarian lingkungan.

2. Mengembangkan cakupan bisnis melalui diversifikasi usaha, yaitu produks

hilir, wisata agro, dan usaha lainnya untuk mendukung kinerja perusahaan.

3. Mengembangkan sinergi dengan mitra usaha strategis dan masyarakat

lingkungan usaha untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.

4.1.3. Budaya Perusahaan

Berikut ini merupakan nilai luhur dan deskripsi dari budaya perusahaan

PTPN IX Kebun Ngobo yaitu :

1. Integrity (Integritas) yaitu keselarasan antara perkataan dan tindakan

dalam melaksanakan tanggungjawab.

2. Enthusiasm (Antusias) yaitu mampu menunjukkan semangat yang tinggi

dalam menjalankan setiap tugas dan kewajiban.

3. Teamwork (Kerja Tim) yaitu kemauan dan kemampuan untuk bekerja

sama dalam mencapai tujuan perusahaan.

4. Care (Peduli) yaitu merasakan dan menunjukkan empati serta sikap iklash

membantu terhadap seluruh stakeholders.

5. Innovation (Inovasi) yaitu cermat dalam membaca peluang dan mampu

mengembangkan langkah-langkah baru serta menciptakan iklim yang

kondusif untuk implementasi agar menghasilkan nilai tambah yang lebih

tinggi.

4.2. Gambaran Umum PTPN IX Kebun Ngobo

Perkebunan karet Kebun Ngobo dikelola oleh PTPN IX yang memiliki

luas ± 2 .257,44 ha yang dibagi menjadi empat Afdeling (sektor) yaitu afdeling

Setro, afdeling Jatirunggo, afdeling Klepu, dan afdeling Gebugan dengan ditanami

jutaan pohon karet yang produktif dengan hasil getah karet yang cukup tinggi dan

Page 3: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil PTPN IX ...€¦ · Tabel 4.1 Komoditas Unggulan PTPN IX . Komoditas Luasan (%) Kontribusi (%) Karet 60 51,1 Kopi Robusta 20 25 Teh

29

tanaman lain seperti kopi, dan pala. Dengan adanya perkebunan karet Kebun

Ngobo ini memiliki dampak positif bagi masyarakat sekitar dimana banyak

masyarakat sekitar menjadi pegawai sadap karet dan karyawan pabrik pengolahan

karet RSS (Ribbed Smoke Sheet) sebagai mata pencaharian. Perkebunan karet

Kebun Ngobo yang dikelola oleh PTPN IX ini menghasilkan produk karet

unggulan yaitu karet RSS (Ribbed Smoke Sheet). Pabrik karet Kebun Ngobo

terletak di Dusun Ngobo, Desa Wringin Putih, Kecamatan Bergas, Kabupaten

Semarang, kapasitas produksi yang ada di Pabrik Karet Ngobo ± 5 ton karet/hari.

Adapun struktur organisasi PTPN IX Kebun Ngobo adalah sebagai berikut ini :

Gambar 4.1. Struktur Organisasi PTPN IX Kebun Ngobo

Sumber :Profil PT. Perkebunan Nusantara IX, 2018

4.3. Karakteristik Responden

4.3.1. Karakteristik Umum Karyawan Pabrik Pengolahan Karet PTPN IX

Kebun Ngobo

Pada penelitian ini menggunakan 60 responden dimana responden adalah

karyawan pabrik pengolahan karet di PTPN IX Kebun Ngobo sebagai berikut:

Page 4: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil PTPN IX ...€¦ · Tabel 4.1 Komoditas Unggulan PTPN IX . Komoditas Luasan (%) Kontribusi (%) Karet 60 51,1 Kopi Robusta 20 25 Teh

30

Tabel 4.3 Karakteristik Responden

(Sumber: Analisis Data Primer, 2018)

Keterangan :

Gol I A : Golongan I A

HLT : Harian Lepas Teratur

HLB : Harian Lepas Borong

Status

Kepegaw

aian

Jumlah

(Orang)

Masa Kerja (Tahun) Jenis

Kelamin

Usia (Tahun)

Pendidikan

1-6 7-13 14-20 21-27 28-34 P L 16-22 23-29 30-36 37-43 44-50 51-57 SD SMP SMA

Gol I A

18

-

-

5

10

3

9

9

-

-

-

2

8

8

11

4

3

HLT

14

-

14

-

-

-

6

8

-

-

3

3

6

2

4

7

3

HLB

28

23

5

-

-

-

9

14

3

4

8

10

2

1

11

9

8

Page 5: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil PTPN IX ...€¦ · Tabel 4.1 Komoditas Unggulan PTPN IX . Komoditas Luasan (%) Kontribusi (%) Karet 60 51,1 Kopi Robusta 20 25 Teh

31

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa terdapat 18 orang karyawan

pabrik pengolahan karet di PTPN IX Kebun Ngobo yang berstatus kepegawaian

Golongan I A. Dengan masa kerja 14-20 tahun sebanyak 5 orang atau 27,77% ,

21-27 tahun sebanyak 10 orang atau 55,55% dan 28-34 tahun sebanyak 3 orang

atau 16,66%. Karyawan pabrik yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 9

orang atau 50% dan perempuan yaitu sebanyak 9 orang atau 50%. Selain itu,

dapat diketahui bahwa karyawan pabrik dengan golongan I A rata-rata termasuk

dalam usia produktif. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) 2017 rentang usia

produktif yaitu mulai usia 15 tahun sampai dengan usia 64 tahun. Karyawan

pabrik yang usia 37-43 yaitu sebanyak 2 orang atau 11,11%, usia 44-50 yaitu

sebanyak 8 orang atau 44,44%, dan usia 51-57 yaitu sebanyak 8 orang atau

44,44%. Mayoritas pendidikan terakhir yang ditempuh oleh karyawan pabrik

pengolahan karet golongan I A adalah Sekolah Dasar (SD) yaitu sebanyak 11

orang atau 61,11%, kemudian pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) yaitu

sebanyak 4 orang atau 22,22% , dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu

sebanyak 3 orang atau 16,66%.

Karyawan pabrik pengolahan karet dengan status kepegawaian Harian

Lepas Teratur (HLT) sebanyak 14 orang atau 100% dengan masa kerja 7-13

tahun. Karyawan pabrik yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 8 orang atau

57,14% dan perempuan sebanyak 6 orang atau 42,85%. Rentang usia karyawan

pabrik HLT berada pada 30-36 tahun yaitu sebanyak 3 orang atau 21,42 %, 37-43

tahun yaitu sebanyak 3 orang atau 21,42 %, 44-50 tahun yaitu sebanyak 6 orang

atau 42,85%, dan 51-57 tahun yaitu sebanyak 2 orang atau 14,28%. Mayoritas

pendidikan terakhir yang ditempuh oleh karyawan pabrik pengolahan karet HLT

adalah Sekolah Dasar (SD) yaitu sebanyak 4 orang atau 28,57%, kemudian pada

Sekolah Menengah Pertama (SMP) yaitu sebanyak 7 orang atau 50% , dan

Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu sebanyak 3 orang atau 21,42%.

Karyawan pabrik pengolahan karet dengan status kepegawaian Harian

Lepas Borong (HLB) sebanyak 28 orang. Dengan masa kerja 1-6 tahun yaitu

sebanyak 23 orang yaitu sebanyak 82,14% dan 7-13 tahun yaitu sebanyak 5 orang

atau 35,71%. Karyawan pabrik HLB yang berjenis kelamin laki-laki yaitu

sebanyak 14 orang atau 77,77% dan perempuan yaitu sebanyak 9 orang atau

Page 6: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil PTPN IX ...€¦ · Tabel 4.1 Komoditas Unggulan PTPN IX . Komoditas Luasan (%) Kontribusi (%) Karet 60 51,1 Kopi Robusta 20 25 Teh

32

32,14%. Rentang usia karyawan pabrik HLB berada pada 16-22 tahun yaitu

sebanyak 3 orang atau 10,71%, 23-29 tahun yaitu sebanyak 4 orang atau 14,28%,

30-36 tahun yaitu sebanyak 8 orang atau 28,57%, 37-43 tahun yaitu sebanyak 10

orang atau 35,71%, 44-50 tahun yaitu sebanyak 2 orang atau 7,14%, dan 51-57

tahun sebanyak 1 orang atau 3,57%. Mayoritas pendidikan terakhir yang

ditempuh oleh karyawan pabrik pengolahan karet HLB adalah Sekolah Dasar

(SD) yaitu sebanyak 11 orang atau 39,28%, kemudian pada Sekolah Menengah

Pertama (SMP) yaitu sebanyak 9 orang atau 32,14% , dan Sekolah Menengah

Atas (SMA) yaitu sebanyak 8 orang atau 28,57%.

4.3.2. Distribusi Skor Kinerja Karyawan (Y) Berdasarkan Variabel Bebas

(X)

Karakteristik umum responden dapat pula di tinjau dari segi skor kinerja.

Berikut ini adalah gambaran distribusi skor kinerja karyawan pabrik (Y) menurut

variabel bebas yang meliputi gaji (X1), tunjangan (X2), insentif (X3), fasilitas kerja

(X4), dan lingkungan kerja (X5).

4.3.2.1. Distribusi Skor Kinerja Karyawan (Y) Menurut Skor Variabel Gaji

(X1)

Deskripsi karakteristik responden dari distribusi skor kinerja karyawan

menurut skor variabel gaji disajikan sebagai berikut :

Tabel 4.4 Distribusi Skor Kinerja Karyawan Menurut Skor Variabel Gaji

Y

X1

Skor Kinerja Karyawan

Jumlah

(Orang)

Persentase

(%) Skor

Variabel

Gaji 8-13 14-20 21-26 27-32 33-39 40-46

5 – 10 0 0 0 0 0 0 0 0

11 – 15 0 0 2 2 0 0 4 6,66

16 – 20 0 0 6 13 11 2 32 53,33

21 – 25 0 0 0 13 9 2 24 40

Jumlah 0 0 8 28 18 4 60 100

Jumlah 60 100

Sumber : Analisis Data Primer, 2018

Berdasarkan tabel 4.4 diatas, dapat diketahui bahwa skor kinerja karyawan

menurut skor variabel gaji yang tertinggi yaitu berada pada interval skor variabel

gaji yaitu 16-20 dengan interval skor kinerja karyawan 27-32 yaitu 32 atau

53,33%. Hal ini menunjukkan bahwa skor variabel gaji cukup terdistribusi atau

Page 7: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil PTPN IX ...€¦ · Tabel 4.1 Komoditas Unggulan PTPN IX . Komoditas Luasan (%) Kontribusi (%) Karet 60 51,1 Kopi Robusta 20 25 Teh

33

tersebar merata pada berbagai skor kinerja karyawan sehingga semakin tinggi

gaji maka semakin tinggi atau baik kinerja karyawan pabrik pengolahan PTPN IX

Kebun Ngobo.

4.3.2.2. Distribusi Skor Kinerja Karyawan (Y) Menurut Skor Variabel

Tunjangan (X2)

Deskripsi karakteristik responden dari distribusi skor kinerja karyawan

menurut skor variabel tunjangan disajikan sebagai berikut :

Tabel 4.5 Distribusi Skor Kinerja Karyawan Menurut Skor Variabel Tunjangan

Y

X2

Skor Kinerja Karyawan

Jumlah

(Orang)

Persentase

(%) Skor

Variabel

Tunjangan

8-13 14-20 21-26 27-32 33-39 40-46

5 – 10 0 0 0 0 0 0 0 0

11 – 15 0 0 7 9 1 2 19 31,66

16 – 20 0 0 1 17 14 0 32 53,33

21 – 25 0 0 0 2 6 1 9 15

Jumlah 60 100

Sumber:Analisis Data Primer, 2018

Berdasarkan tabel 4.5, distribusi skor kinerja menurut skor variabel

tunjangan yang tertinggi yaitu 32 (53,33%) berada pada interval skor variabel

tunjangan 16-20 dengan interval skor kinerja karyawan 27-32. Dari tabel diatas

terlihat bahwa skor variabel tunjangan tidak tersebar merata atau mengumpul pada

satu titik sehingga menunjukkan bahwa semakin tinggi tunjangan maka kinerja

akan semakin menurun.

4.3.2.3. Distribusi Skor Kinerja Karyawan (Y) Menurut Skor Variabel

Insentif (X3)

Deskripsi karakteristik responden dari distribusi skor kinerja karyawan

menurut skor variabel insentif disajikan sebagai berikut :

Page 8: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil PTPN IX ...€¦ · Tabel 4.1 Komoditas Unggulan PTPN IX . Komoditas Luasan (%) Kontribusi (%) Karet 60 51,1 Kopi Robusta 20 25 Teh

34

Tabel 4.6 Distribusi Skor Kinerja Karyawan Menurut Skor Variabel Insentif

Y

X3

Skor Kinerja Karyawan

Jumlah

(Orang)

Persentase

(%) Skor

Variabel

Insentif

8-13 14-20 21-26 27-

32

33-39 40-46

5 – 10 0 0 0 0 0 0 0 0

11 – 15 0 0 8 11 1 1 21 35

16 – 20 0 0 0 16 15 1 32 53,33

21 – 25 0 0 0 2 4 1 7 11,67

Jumlah 60 100

Sumber: Analisis Data Primer, 2018

Berdasarkan tabel 4.6, distribusi skor kinerja karyawan menurut skor

variabel insentif yang tertinggi yaitu pada total skor 32 (53,33%) berada pada

interval skor variabel insentif 16-20 dengan interval skor kinerja karyawan 27-32.

Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi insentif yang diberikan kepada

karyawan maka akan meningkatkan kinerja karyawan pabrik pengolahan PTPN

IX Kebun Ngobo.

4.3.2.4. Distribusi Skor Kinerja Karyawan (Y) Menurut Skor Variabel

Fasilitas Kerja (X4)

Deskripsi karakteristik responden dari distribusi skor kinerja karyawan

menurut skor variabel fasilitas kerja disajikan sebagai berikut :

Tabel 4.7 Distribusi Skor Kinerja Karyawan Menurut Skor Variabel Fasilitas

Kerja

Y

X4

Skor Kinerja Karyawan

Jumlah

(Orang)

Persentase

(%) Skor Variabel

Fasilitas

Kerja

8-13 14-20 21-26 27-32 33-39 40-46

5 – 10 0 0 0 0 0 0 0 0

11 – 15 0 0 5 1 0 0 6 10

16 – 20 0 0 8 21 10 1 40 66,67

21 – 25 0 0 0 5 8 1 14 23,33

Jumlah 60 100

Sumber: Analisis Data Primer, 2018

Berdasarkan tabel 4.7, distribusi skor kinerja karyawan menurut skor

variabel fasilitas kerja yang tertinggi yaitu pada total skor 40 ( 66,67%) berada

pada interval skor variabel fasilitas kerja 16-20 dengan interval skor kinerja

karyawan 27-32. Hal ini menunjukkan bahwa persebaran skor tidak merata atau

Page 9: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil PTPN IX ...€¦ · Tabel 4.1 Komoditas Unggulan PTPN IX . Komoditas Luasan (%) Kontribusi (%) Karet 60 51,1 Kopi Robusta 20 25 Teh

35

mengumpul pada satu titik sehingga semakin tinggi fasilitas kerja maka akan

menurunkan kinerja karyawan pabrik pengolahan PTPN IX Kebun Ngobo.

4.3.2.5. Distribusi Skor Kinerja Karyawan (Y) Menurut Skor Variabel

Lingkungan Kerja (X5)

Deskripsi karakteristik responden dari distribusi skor kinerja karyawan

menurut skor variabel lingkungan kerja disajikan sebagai berikut :

Tabel 4.8 Distribusi Skor Kinerja Karyawan Menurut Skor Variabel Lingkungan

Kerja

Y

X5

Skor Kinerja Karyawan

Jumlah

(Orang)

Persentase

(%) Skor Variabel

Lingkungan

Kerja

8-13 14-20 21-26 27-32 33-39 40-46

5 – 10 0 0 0 0 0 0 0 0

11 – 15 0 0 0 0 0 0 0 0

16 – 20 0 0 6 8 4 0 18 30

21 – 25 0 0 2 23 15 2 42 70

Jumlah 60 100

Sumber:Analisis Data Primer, 2018

Berdasarkan tabel 4.15 diatas, distribusi skor kinerja karyawan menurut

skor variabel lingkungan kerja yang tertinggi yaitu pada total skor 42 (70%)

berada pada interval skor variabel lingkungan kerja 21-25 dengan interval skor

kinerja karyawan 27-32. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik lingkungan

kerja maka akan meningkatkan kinerja karyawan pabrik pengolahan karet PTPN

IX Kebun Ngobo.

4.4. Distribusi Kompensasi Finansial dan Nonfinansial Kepada Karyawan

Pabrik

Tabel 4.9. Distribusi Kompensasi Finansial dan Nonfinansial Kepada Karyawan

Pabrik

Status

Kepegawaian

Kompensasi

Finansial Nonfinansial

Gaji Tunjangan Insentif Fasilitas Kerja Lingkungan Kerja

Golongan IA √ √ √ √ √

HLT √ √ √ - √

HLB √ - √ - √

Page 10: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil PTPN IX ...€¦ · Tabel 4.1 Komoditas Unggulan PTPN IX . Komoditas Luasan (%) Kontribusi (%) Karet 60 51,1 Kopi Robusta 20 25 Teh

36

Berikut merupakan rincian kompensasi yang diberikan oleh pihak

manajemen PTPN IX Kebun Ngobo kepada karyawan pabrik pengolahan karet:

1. Karyawan pabrik pengolahan dengan status kepegawaian Harian Lepas

Borong (HLB) akan menerima gaji yang jumlahnya dihitung secara harian

namun dapat diambil perbulan pada tanggal tertentu dan mendapatkan

uang lembur

2. Harian Lepas Teratur (HLT) status kepegawaiannya lebih tinggi dari pada

HLB. Kompensasi yang diterima pegawai HLT adalah gaji dengan

patokan tertentu yang diambil setiap bulan, tunjangan hari raya, bingkisan

hari raya lebaran, bonus tahunan, serta asuransi jiwa.

3. Sesuai dengan ketentuan PTPN IX pegawai PTPN memiliki beberapa

golongan dari golongan I-IV. Namun, untuk karyawan pabrik pengolahan

sendiri hanya ada hingga golongan IA. Golongan IA menerima

kompensasi dari berupa gaji, THR, bonus tahunan, asuransi jiwa, seragam

kerja, jatah untuk mengambil cuti, dana pensiun.

4.5. Uji Instrumen Data

4.5.1. Hasil Uji Validitas

Melalui uji validitas, variabel gaji (X1), tunjangan (X2), insentif (X3),

fasilitas kerja (X4), dan lingkungan kerja (X5) memiliki nilai Corrected Item-Total

Correlation > 0, 250 sehingga dinyatakan valid.

Tabel 4.10 Uji Validitas

No Variabel Indikator rhitung rtabel Keterangan

1. Gaji(X1)

-item 1

-Item 2

-item 3

-item 4

-item 5

0,361 0,250 Valid

0,638 0,250 Valid

0,862 0,250 Valid

0,873 0,250 Valid

0,926 0,250 Valid

2. Tunjangan (X2)

-item 1

-item 2

-item 3

-item 4

-item 5

0,855 0,250 Valid

0,841 0,250 Valid

0,836 0,250 Valid

0,857 0,250 Valid

0,849 0,250 Valid

3. Insentif (X3)

-item 1

-item 2

-item 3

-item 4

-item 5

0,938 0,250 Valid

0,886 0,250 Valid

0,927 0,250 Valid

0,698 0,250 Valid

0,833 0,250 Valid

Page 11: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil PTPN IX ...€¦ · Tabel 4.1 Komoditas Unggulan PTPN IX . Komoditas Luasan (%) Kontribusi (%) Karet 60 51,1 Kopi Robusta 20 25 Teh

37

4 Fasilitas Kerja (X4)

-item 1

-item 2

-item 3

-item 4

-item 5

0,953 0,250 Valid

0,264 0,250 Valid

0,319 0,250 Valid

0,277 0,250 Valid

0,267 0,250 Valid

5 Lingkungan Kerja

(X5)

-item 1

-item 2

-item 3

-item 4

-item 5

0,693 0,250 Valid

0,831 0,250 Valid

0,844 0,250 Valid

0,826 0,250 Valid

0,559 0,250 Valid

6

Kinerja Buruh

Pabrik Pengolahan

Karet (Y)

-item 1

-item 2

-item 3

-item 4

-item 5

-item6

-item7

-item8

0,783 0,250 Valid

0,803 0,250 Valid

0,796 0,250 Valid

0,801 0,250 Valid

0,756 0,250 Valid

0,479 0,250 Valid

0,775 0,250 Valid

0,709 0,250 Valid

4.5.2. Hasil Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dari item pertanyaan dilakukuan dengan

menggunakan teknik analisis Cronbach Alpha dengan jumlah sampel 60

responden.

Tabel 4.11 Uji Reliabilitas

Variabel Koefisien Alpha Keterangan

Gaji (X1) 0,792 Reliabel

Tunjangan (X2) 0,816 Reliabel

Insentif(X3) 0,814 Reliabel

Fasilitas Kerja (X4) 0,630 Reliabel

Lingkungan Kerja (X5) 0,792 Reliabel

Kinerja Karyawan Pabrik Pengolahan

Karet (Y) 0,778

Reliabel

4.6. Hasil Analisis Data

4.6.1. Analisis Regresi Linier Berganda

Pada penelitian ini, analisis regresi linear berganda dengan bantuan

software SPSS versi 20.0 dengan tujuan untuk membuktikan hipotesis mengenai

pengaruh kompensasi finansial dan nonfinansial secara parsial maupun secara

bersama-sama terhadap kinerja karyawan pabrik pengolahan karet di PTPN IX

Kebun Ngobo. Hasil analisis regresi berganda ini sudah lolos uji validitas dan

reliabilitas serta uji asumsi klasik yaitu: uji normalitas, uji autokorelasi, uji

Page 12: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil PTPN IX ...€¦ · Tabel 4.1 Komoditas Unggulan PTPN IX . Komoditas Luasan (%) Kontribusi (%) Karet 60 51,1 Kopi Robusta 20 25 Teh

38

multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Uji asumi klasik dapat dilihat pada

lampiran. Hasil dari pengolahan data dengan program SPSS adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.12 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Variabel Independen Koefisien t-hitung Sig. Kesimpulan

Intersep 2,656 0,645 0,522

Gaji (X1) 0,436* 2,369 0,021 Berpengaruh

Tunjangan (X2) 0,183ns

1,039 0,304 Tidak berpengaruh

Insentif (X3) 0,415* 2,223 0,030 Berpengaruh

Fasilitas Kerja (X4) -0,031ns

-0,455 0,651 Tidak Berpengaruh

Lingkungan Kerja (X5) 0,0443* 2,348 0,023 Berpengaruh

DW test = 2,122

R2 = 0,506

Adj R2 = 0,460

F hitung = 11,047

Keterangan: * Nyata pada taraf kesalahan 5%

Ns (Non Significant) pada taraf kesalahan 5%

Sumber : Analisis Data Primer, 2018

Berdasarkan tabel 4.16 diatas, maka persamaan regresi pengaruh X1, X2,

X3, X4, dan X5 terhadap kinerja sebagai berikut :

Y = 2,656 + 0,436X1 + 0,183 X2 + 0,415 X3 − 0,031X4 + 0,043X5

Dari persamaan diatas dapat di interpretasikan sebagai berikut :

1. Skor b0 = konstanta 2,656 menunjukkan jika variabel bebas gaji (X1),

tunjangan (X2), insentif (X3), fasilitas kerja (X4), dan lingkungan kerja (X5)

diabaikan atau diasumsikan nol besar maka (Y) adalah 2,656 yang artinya

sebelum atau tanpa adanya variabel bebas dalam perusahaan maka

besarnya kinerja karyawan pabrik pengolahan karet sebesar 2,656 satuan.

2. Skor b1 = 0,436 artinya apabila setiap penambahan satu satuan gaji maka

akan mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan pabrik pengolahan

karet sebesar 0,436 satuan.

3. Skor b2 = 0,183 artinya apabila setiap penambahan satu satuan tunjangan

akan mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan pabrik pengolahan

karet sebesar 0,183 satuan.

Page 13: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil PTPN IX ...€¦ · Tabel 4.1 Komoditas Unggulan PTPN IX . Komoditas Luasan (%) Kontribusi (%) Karet 60 51,1 Kopi Robusta 20 25 Teh

39

4. Skorb3= 0,415 artinya apabila setiap penambahan satu satuan insentif akan

mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan pabrik pengolahan karet

sebesar 0,415 satuan.

5. Skor b4 = -0,031 artinya apabila setiap penambahan satu satuan fasilitas

kerja maka akan menurunkan kinerja karyawan pabrik pengolahan karet

sebesar -0,031 satuan.

6. Skor b5 = 0,043 artinya apabila setiap penambahan satu satuan lingkungan

kerja maka akan mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan pabrik

pengolahan karet sebesar 0,043 satuan.

Berdasarkan hasil pengolahan software SPSS nilai F hitung adalah 11,047

dan F tabel adalah 1,945 sehingga 11,047 > 1,945 yang berarti seluruh variabel

independen (gaji, tunjangan, insentif, fasilitas kerja, dan lingkungan kerja)

bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen (kinerja) dengan nilai

signifikansi 0,00 < 0,05. Dari hasil analisis juga diperoleh nilai koefisien

determinasi sebesar 0,460 yang berarti bahwa variabel gaji, tunjangan, insentif,

fasilitas kerja, dan lingkungan kerja mempengaruhi kinerja karyawan pabrik

pengolahan karet sebesar 46%, sedangkan sisanya 54% dipengaruhi variabel lain

yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.6.2. Pengaruh Gaji (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Variabel gaji diwakili oleh lima pertanyaan mengenai jumlah yang

diterima sesuai dengan kebutuhan, ketepatan waktu dalam pembayaran gaji, gaji

lembur yang diberikan, kesesuaian gaji yang diterima dengan jam bekerja serta

kesesuaian gaji dengan jabatan atau golongan. Melalui uji validitas kelima

pertanyaan mengenai gaji memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation >

0,250 sehingga dinyatakan valid. Melalui uji reliabilitas variabel gaji

mendapatkan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,792 sehingga di nyatakan reliabel.

Pada dasarnya gaji diberikan perusahaan sebagai bentuk penghargaan

kepada karyawan pabrik karena kinerja yang diberikan oleh karyawan pabrik.Gaji

menjadi sebuah alasan mengapa para karyawan pabrik bekerja. Dalam hal gaji,

PTPN IX Kebun Ngobo memberikan gaji yang berbeda-beda kepada karyawan

pabrik pengolahan sesuai dengan status kepegawaian. Tentunya gaji karyawan

Page 14: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil PTPN IX ...€¦ · Tabel 4.1 Komoditas Unggulan PTPN IX . Komoditas Luasan (%) Kontribusi (%) Karet 60 51,1 Kopi Robusta 20 25 Teh

40

pabrik dengan golongan IA lebih tinggi daripada karyawan pabrik Harian Lepas

Teratur/Borong.

Secara statistik gaji (X1) berpengaruh signifikan terhadap kinerja (Y)

dengan nilai thitung (2,369) > ttabel (2,001). Hal ini berarti bahwa gaji berpengaruh

signifikan. Semakin tinggi gaji maka kinerja akan semakin baik begitupun

sebaliknya. Gaji yang baik akan membuat pekerja memberikan yang terbaik

dalam kinerjanya sehingga memberikan dampak positif terhadap kemajuan

perusahaan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Umar (2012) yang menyatakan

bahwa gaji berpengaruh signifikan terhadap kinerja.

Gaji menjadi suatu harapan atau alasan bagi pekerja untuk bekerja seperti

yang dikatakan oleh Umar (2012) bahwa pekerja menerima imbalan dari pemberi

kerja atas pekerjaan atau jasa yang telah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan

yang harus dipenuhi dan dengan bekerja mereka dapat memenuhi kebutuhan

mereka. Pendapatan perbulan dan uang lembur yang selama ini diberikan oleh

pihak perusahaan ternyata cukup memenuhi kebutuhan karyawan pabrik

pengolahan karet di PTPN IX unit kerja Kebun Ngobo. Hal ini dikuatkan dengan

tabel distribusi skor kinerja karyawan pabrik pengolahan karet menurut skor gaji

yang tersebar merata pada skor kinerja karyawan sehingga pola yang terbentuk

sudah tampak.

Dalam hal penerimaan gaji setiap karyawan pabrik pengolahan karet di

PTPN IX Kebun Ngobo memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan gaji

yang lebih tinggi dengan kenaikan golongan atau status kepegawaian.Setiap

golongan memiliki kompensasi yang berbeda.

4.6.3. Pengaruh Tunjangan (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Variabel tunjangan diwakili oleh lima pertanyaan mengenai pemberian

tunjangan yang dapat memberikan kepercayaan diri, apakah tunjangan telah

sesuai dengan harapan, apakah tunjangan sebagai motivasi kerja, apakah

tunjangan memberikan rasa aman serta tunjangan sebagai peningkatan kinerja.

Melalui uji validitas kelima pertanyaan mengenai tunjangan memiliki nilai

Corrected Item-Total Correlation > 0,250 sehingga dinyatakan valid. Melalui uji

reliabilitas variabel tunjangan mendapatkan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,816

sehingga di nyatakan reliabel.

Page 15: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil PTPN IX ...€¦ · Tabel 4.1 Komoditas Unggulan PTPN IX . Komoditas Luasan (%) Kontribusi (%) Karet 60 51,1 Kopi Robusta 20 25 Teh

41

Tunjangan adalah pemberian atau balas jasa yang diterima oleh karyawan

pabrik yang orientasinya untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan pabrik.

Tunjangan berupa jaminan sosial yaitu tunjangan yang diberikan agar karyawan

pabrik mendapatkan jaminan kehidupan sosial yang layak. Asuransi jiwa adalah

tunjangan yang diberikan kepada karyawan pabrik yang mengalami kematian.

Perawatan kesehatan adalah tunjangan yang diberikan agar karyawan pabrik

mendapatkan kemudahan dalam perawatan kesehatan selain itu adapula tunjangan

hari raya dan tunjangan hari tua jika butuh pabrik telah mengalami pensiun.

Secara statistik tunjangan (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap

kinerja (Y) dengan nilai thitung (1,039) < ttabel (2,001). Hal ini berarti bahwa

tunjangan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pabrik

pengolahan karet.

Pemberian tunjangan kinerja bukan berdasarkan pada pencapaian kerja,

selain itu tanpa tunjangan kinerja mereka sudah mendapatkan penghasilan yang

dinilai cukup.

Hasil distribusi atau persebaran skor kinerja karyawan pabrik pengolahan

karet menurut skor variabel tunjangan menunjukkan bahwa pola yang terbentuk

sama dan mengumpul pada satu titik sehingga menyebabkan tidak signifikan

terhadap kinerja karyawan pabrik pengolahan karet di PTPN IX Kebun Ngobo

senada dengan Mondy (2008) yang menyatakan bahwa tunjangan tidak

berhubungan dengan produktivitas karyawan, dengan demikian meskipun

tunjangan penting dalam merekrut dan mempertahankan para karyawan namun

belum tentu memberi motivasi untuk peningkatan kinerja.

4.6.4. Pengaruh Insentif (X3) terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Variabel insentif diwakili oleh lima pertanyaan mengenai kesesuaian

insentif dengan kualitas pekerjaan, kesesuaian insentif dengan tanggungjawab

pekerjaan, apakah insentif yang diberikan sesuai dengan masa kerja, insentif

sebagai motivasi kerja serta kesetaraan insentif dengan perusahaan sejenis

lainnya. Melalui uji validitas kelima pertanyaan mengenai insentif memiliki nilai

Corrected Item-Total Correlation > 0,250 sehingga dinyatakan valid. Melalui uji

reliabilitas variabel insentif mendapatkan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,814

sehingga di nyatakan reliabel.

Page 16: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil PTPN IX ...€¦ · Tabel 4.1 Komoditas Unggulan PTPN IX . Komoditas Luasan (%) Kontribusi (%) Karet 60 51,1 Kopi Robusta 20 25 Teh

42

Insentif adalah upah tambahan sebagai balas jasa yang diberikan kepada

karyawan pabrik atas bentuk-bentuk aktivitas diluar jam kerja aktif dan proaktif

yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Insentif berupa komisi yaitu

pemberian pendapatan diluar gaji pokok berdasarkan hasil bagi karyawan pabrik

dengan perusahaan.

Secara statistik insentif (X3) berpengaruh signifikan terhadap kinerja (Y)

dengan nilai thitung (2,223) > ttabel (2,001). Hal ini berarti bahwa insentif

berpengaruh signifikan. Semakin tinggi insentif maka kinerja akan semakin baik

begitupun sebaliknya. Insentif yang baik akan membuat pekerja memberikan yang

terbaik dalam kinerjanya sehingga memberikan dampak positif terhadap kemajuan

perusahaan.

Bentuk pemberian kompensasi finansial berupa insentif telah diterapkan

pada PTPN IX unit kerja Kebun Ngobo pada setiap karyawan pabrik pengolahan

berupa uang bonus, dan uang tambahan lainnya di luar gaji pokok sebagai bentuk

balas jasa yang diberikan kepada karyawan pabrik pengolahan karet, hal ini sesuai

dengan tabel distribusi skor kinerja karyawan pabrik pengolahan karet menurut

skor insentif yang polanya sudah nampak atau terlihat tidak mengumpul pada satu

titik.

Selain itu, beberapa karyawan pabrik di dalam melakukan aktivitas

kerjanya merasa tidak cukup dengan pemberian gaji yang diterimanya, sehingga

mereka merasa bersyukur dengan adanya pemberian insentif yang

diberikan.Pemberian insentif yang dimaksudkan adalah pemberian gaji tambahan

berdasarkan adanya aktivitas kerja yang memperoleh hasil kerja yang dibagi

sesuai dengan kebijakan pimpinan PTPN IX Kebun Ngobo berdasarkan tingkat

golongan kepegawaian. Adanya pemberian insentif ini tentu akan meringankan

beban kebutuhan pribadi dan keluarga karyawan pabrik pengolahan karet

misalnya insentif adanya bonus tambahan dari beberapa bulan gaji pada saat harga

internasional komoditas naik.

4.6.5. Pengaruh Fasilitas Kerja (X4) terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Variabel fasilitas kerja diwakili oleh lima pertanyaan mengenai fasilitas

toilet yang bersih dan nyaman, fasilitas dapat meningkatkan kinerja, fasilitas

koperasi yang telah memadai, fasilitas tempat parkir yang telah memadai serta

Page 17: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil PTPN IX ...€¦ · Tabel 4.1 Komoditas Unggulan PTPN IX . Komoditas Luasan (%) Kontribusi (%) Karet 60 51,1 Kopi Robusta 20 25 Teh

43

pemberian seragam kerja. Melalui uji validitas kelima pertanyaan mengenai

fasilitas kerja memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation > 0,250 sehingga

dinyatakan valid. Melalui uji reliabilitas variabel fasilitas kerja mendapatkan nilai

Cronbach Alpha sebesar 0,630 sehingga di nyatakan reliabel.

Fasilitas kerja dalam suatu perusahaan mempunyai peranan penting

terhadap kelancaran pelaksanaan pekerjaan, karena fasilitas kerja yang baik dapat

meningkatkan kinerja karyawan pabrik dalam melaksanakan tugas.

Secara statistik fasilitas kerja (X4) tidak berpengaruh signifikan terhadap

kinerja (Y) dengan nilai thitung (-0,445) < ttabel (2,001). Hal ini berarti bahwa

fasilitas kerja tidak berpengaruh signifikan. Koefisien yang bernilai negatif berarti

semakin tinggi fasilitas kerja maka kinerja akan semakin menurun. Menurut

Ahyari (2000) fasilitas kerja adalah faktor penunjang segala sesuatu yang

diberikan oleh perusahaan untuk para pekerja yang dapat mempengaruhi

produktivitas karyawan, tetapi menurut Arief dkk (2011) pengaruh fasilitas kerja

terhadap produktivitas tergantung dari fasilitas yang diberikan oleh perusahaan

yang bersangkutan. Seperti pada keadaan dilapangan fasilitas kerja tidak

berpengaruh terhadap kinerja karyawan pabrik pengolahan karet di PTPN IX unit

kerja Kebun Ngobo.

Dari hasil tabel distribusi skor kinerja karyawan pabrik pengolahan karet

menurut skor fasilitas kerja menunjukkan bahwa distribusi pola yang terbentuk

mengumpul pada satu titik sehingga polanya tidak nampak. Bentuk fasilitas kerja

yang diberikan oleh PTPN IX Kebun Ngobo berupa fasilitas toilet, koperasi,

tempat parkir dan pemberian seragam kerja bagi karyawan pabrik pengolahan

karet. Namun dari hasil wawancara dengan 60 responden, banyak diantaranya

tidak menggunakan fasilitas tersebut terutama fasilitas toilet dikarenakan lebih

memilih untuk pulang ke rumah masing-masing pada saat jam istirahat.

4.6.6. Pengaruh Lingkungan Kerja (X5) terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Variabel lingkungan kerja diwakili oleh lima pertanyaan mengenai

kebersihan tempat kerja, pembagian kerja dengan rekan kerja, hubungan baik

dengan sesama rekan kerja, hubungan baik dengan atasan serta merasa tidak

pernah kehilangan barang. Melalui uji validitas kelima pertanyaan mengenai

lingkungan kerja memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation > 0,250

Page 18: BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil PTPN IX ...€¦ · Tabel 4.1 Komoditas Unggulan PTPN IX . Komoditas Luasan (%) Kontribusi (%) Karet 60 51,1 Kopi Robusta 20 25 Teh

44

sehingga dinyatakan valid. Melalui uji reliabilitas variabel lingkungan kerja

mendapatkan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,792 sehingga di nyatakan reliabel.

Lingkungan kerja merupakan suatu keadaan yang terdapat di sekitar

pekerja dan memberikan pengaruh terhadap kinerja pekerja.PTPN IX unit kerja

Kebun Ngobo memiliki lingkungan kerja yang seperti perusahaan pada umumnya

yang biasanya memiliki lingkungan kerja di dalam gedung namun tetap terasa

sejuk karena dilengkapi dengan banyak ventilasi dan penerangan yang mencukupi

sehingga menunjang aktivitas kerja karyawan pabrik pengolahan karet di PTPN

IX Kebun Ngobo.

Pada pengujian statistik secara parsial (Uji t) nilai thitung (2,348) > ttabel

(2,001). Serta nilai signifikansi yang dimiliki adalah sebesar 0,023 < 0,05.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja PTPN IX unit kerja Kebun

Ngobo berpengaruh. Hasil hipotesis ini sama dengan hasil penelitian Munparidi

(2012) yang menyatakan bahwa lingkungan kerja (fisik/non fisik) berpengaruh

signifikan.

Dalam kenyataan di lapangan, memang lingkungan kerja kebersihan,

keamanan, suasana, rekan kerja serta atasan mempengaruhi karyawan pabrik

pengolahan karet dalam bekerja. Selama pengamatan, karyawan pabrik

pengolahan karet selalu bekerja dengan sigap dan cekatan demi mempertahankan

kinerjanya dengan baik, hal ini sesuai dengan tabel distribusi skor kinerja

karyawan pabrik pengolahan karet menurut skorlingkungan kerja yang

menunjukkan bahwa pola sudah nampak atau terlihat dan tidak mengumpul pada

suatu titik.