determinan permintaan komoditas kacang tanah di …

72
DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI DESA LATELLANG KECAMATAN PATIMPENG KABUPATEN BONE NURMANSYAH 105960195615 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 06-Jun-2022

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI DESA LATELLANG KECAMATAN PATIMPENG KABUPATEN BONE

NURMANSYAH 105960195615

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Page 2: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

2

DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI DESA LATELLANG KECAMATAN PATIMPENG KABUPATEN BONE

NURMANSYAH 105960195615

SKRI[PSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Strata Satu (S-1)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Page 3: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

3

Page 4: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

4

Page 5: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

5

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum Wr.Wb Rodiitu Billahi Robban Wabil Islami diina, Wabimuhammadin Nabiya

Warashula. Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, sebagai bentuk

manifestasi keimanan seorang hamba kepada penciptanya. Dialah yang telah

menggenggam alam semesta seluruh makhluk dipermukaan bumi, yang

memberikan kesehatan, keselamatan dan kekuatan sehingga penulis dapat

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berjudul “Determinan Permintaan

Komoditas Kacang Tanah di Desa Latellang Kecamatan Patimpeng Kabupaten

Bone”. Salawat serta Salam tak lupa pula penulis peruntukkan kepada junjungan

kita Nabiyullah Muhammad SAW sang revolusioner sejati yang mampu

merombak peradaban yang biadab menuju peradaban yang beradab. Karya Tulis

Ilmiah ini di buat untuk memenuhi salah satu persyaratan mencapai gelar Sarjana

Pertanian pada program studi S1 Agrribisnis Fakultas Pertanian, Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada

kedua orang tua penulis ayahanda tercinta Abd. Majid dan ibunda tercinta

Nurjannah yang telah banyak membantu baik secara moril maupun materil serta

senantiasa memberikan dukungan, motivasi, semangat, kasih sayang, perhatian,

dan tak pernah putus dalam mendoakan kesuksesan penulis. Kakakku

Nurmayanti dan Adik-adikku Nuramelia, Muh. Yahya, Surahman, Muh. Taufik

dan Nurul Mutmainnah yang terus memberikan dukungan dan semangat hingga

akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan

dan do’a restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut

Page 6: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

6

ilmu, semoga yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan

cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

Dalam proses penulisan sampai dengan terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah

ini, tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai yang

berkontribusi di dalamnya. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai

pihak tersebut, diantaranya:

1. Bapak Prof. Dr. H. Rahman Rahim, SE., M.M selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Dr. H. Burhanuddin S.Pi.,M.P selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ibu Dr. Sri Mardiyati, S.P., M.P selaku Ketua Prodi Agribisnis Fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Ir. H. Saleh Molla M.M, selaku Penasihat Akademik penulis.

5. Bapak Dr. Mohammad Natsir, S.P., M.P selaku Pembimbing I yang

senantiasa meluangkan waktu dan pikirannya dalam membimbing serta

mengarahkan penulis, sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan.

6. Ibu Rahmawati, S.P., M.P selaku Pembimbing II yang senantiasa

meluangkan waktunya dan membantu selama dalam penyusunan Karya Tulis

Ilmiah ini hingga seminar hasil.

7. Bapak/Ibu Dosen dan asisten Dosen Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah dalam menuangkan ilmunya

kepada penulis selama mengikuti masa perkuliahan.

Page 7: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

7

8. Terima kasih kepada pihak pemerintah Kabupaten Bone khususnya Pak

Bupati beserta jajarannya yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian.

9. Terima kasih kepada rekan-rekan Mahasiswa Agribisnis serta sahabat-

sahabat dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis.

Akhirnya sungguh penulis dapat menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini

masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak

utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran

dan kritikannya demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Mudah-mudahan

Karya Tulis Ilmiah yang sederhana ini dapat bermanfaat kepada semua pihak

utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Billahi Fisabilil Haq Fastabiqul Khairat, Wassalamu Alaikum Wr.Wb Makassar, Januari 2020

Nurmansyah

Page 8: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

8

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tanaman palawija merupakan bagian dari sub sektor tanaman pangan, salah

satu tanaman palawija yang telah lama dikenal oleh petani Indonesia adalah

kacang tanah (Arachis hypogaea). Kacang tanah merupakan salah satu komoditas

tanaman pangan yang mempunyai arti penting bagi masyarakat, baik dilihat dari

nilai ekonomisnya yang tinggi maupun kandungan gizinya. Kacang tanah

merupakan salah satu sumber protein nabati yang cukup penting dalam pola

menu makanan masyarakat. Selain itu kacang tanah juga dapat dimanfaatkan

sebagai bahan baku industri pengolahan pangan.

Kacang tanah merupakan salah satu bahan pangan komoditi pertanian

sebagai sumber protein nabati yang mempunyai kandungan protein yang relatif

tinggi. Kacang tanah juga memegang peranan penting sebagai pemenuh

kebutuhan kacang-kacangan yang biasa digunakan untuk bahan pangan, pakan

dan bahan baku industri. Kebutuhan kacang tanah dari tahun ke tahun terus

meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan

masyarakat dan makanan di Indonesia, (Lisdayanti. 2017).

Kacang tanah menjadi salah satu sumber gizi bagi masyarakat karena

mengandung sumber protein nabati. Kacang tanah dikonsumsi rumah tangga baik

berupa kacang tanah dengan kulit maupun tanpa kulit. Industri makanan

membutuhkan kacang tanah untuk diolah menjadi berbagai jenis makanan ringan.

Kebutuhan dan permintaan kacang tanah dari sektor industri makanan olahan

Page 9: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

9

memacu peningkatan pendapatan petani di berbagai daerah. Makanan olahan

dengan bahan baku kacang tanah mengalami permintaan yang semakin

meningkat.

Produksi kacang tanah dalam negeri selama tiga dekade terakhir

menunjukkan pertumbuhan yang positif. Namun produksi tersebut belum bisa

memenuhi permintaan yang semakin meningkat, sehingga jumlah impor kacang

tanah pun meningkat tajam. Berdasarkan data FAO pada tahun 20092013

Indonesia menjadi negara importir nomor dua dunia yang mengimpor kacang

tanah dengan rata-rata sebesar 137,17 ribu ton (Anonim,2016).

Kacang tanah sebagai tanaman budidaya, terutama bijinya yang kaya protein

dan lemak. Biji ini dapat dimakan mentah, direbus (di dalam polongnya) atau

digoreng. Produksi minyak kacang tanah mencapai sekitar 10% pasaran minyak

masak dunia pada tahun 2003 menurut FAO. Di dalam biji kacang tanah banyak

mengandung protein, karbohidrat dan lemak. Kacang tanah dapat dimanfaatkan

sebagai bahan makanan manusia, sebagai bahan makanan ternak sebagai bahan

minyak goreng dan sebagai bahan perdagangan (AAK cit. Nesi, 2009).

Permintaan kacang tanah dipengaruhi oleh besar kecilnya tingkat harga

kacang tanah di pasaran, selain itu permintaan kacang tanah juga dipengaruhi

oleh selera atau citarasa masyarakat yang menyangkut kualitas kacang tanah itu

sendiri. Kualitas dari kacang tanah itu dilihat dari bentuk atau besar kecilnya

ukuran yang ada pada kacang tanah itu sendiri ataupun dapat berupa kondisi

kacang tanah yang sudah diolah (makanan ringan) atau belum. Hal ini secara

Page 10: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

10

tidak langsung akan mempengaruhi permintaan kacang tanah itu sendiri

(Fransiskus dan Agustinus,2015)

Kabupaten Bone mempunyai ketergantungan yang besar pada Sektor

Pertanian, yaitu sebesar 49,13 persen di samping sektor-sektor perekonomian

lainnya. Secara umum perekonomian daerah Kabupaten Bone didominasi sektor

pertanian, khususnya sub sektor pertanian tanaman pangan, selanjutnya sub

sektor perkebunan, sub sektor peternakan, dan sub sektor perikanan. luas panen

tanaman padi di Kabupaten Bone akhir tahun 2015 sebesar 155.931 ha sedangkan

produksinya tercatat 885.654 ton gabah kering giling atau rata-rata produksinya

5,68 ton/ha, tanaman jagung 38.730 ha dan produksi mencapai 209.963 ton atau

rata-rata 5,42 ton/ha, ubi kayu 735 ha dan produksi mencapai

7.069 ton, ubi jalar 663 ha dan produksi mencapai 5.439 ton, kacang tanah

11.806 ha dan produksi 20.254, kedelai 17.590 ha dan produksi 32.616 ton dan

kacang hijau 4.051 ha dengan produksi 5.580 ton. (BPS, 2018).

Kabupaten Bone, khususnya di Kecamatan Patimpeng Terdapat banyak

komoditi hasil bumi yang tersedia dalam jumlah cukup banyak, salah satunya

kacang tanah. Kacang tanah merupakan salah satu komoditas pangan sumber

protein dan minyak nabati yang bernilai ekonomi tinggi. Hasil rata rata produksi

kacang tanah di Kecamatan Patimpeng masih relatif rendah. Rendahnya produksi

salah satunya diduga disebabkan karena masalah musim dan kebutuhan, dimana

masyarakat lebih memilih menanam padi karena memang di sana sumber

penghidupan terletak pada pertanian padi sedangkan Kacang Tanah hanya di

tanam pada musim tertentu. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan

Page 11: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

11

penelitian yang berjudul “ Determinan Permintaan Komoditas Kacang Tanah di

Desa Latellang Kecamatan Patimpeng, Kabupaten Bone”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah yang dapat dikemukakan

:

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan komoditas kacang

tanah di Desa Latellang Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone?

2. Bagaimana upaya untuk mengetahui tingkat elastisitas komoditas kacang

tanah di Desa Latellang Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone?

1.3. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian

Adapun tujuan penelitian pada penelitian ini di Desa Latellang Kecamatan

Patimpeng Kabupaten Bone adalah untuk mengetahui :

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kacang tanah terhadap

perubahan harga kacang tanah, harga jagung, pendapatan dan tanggungan

keluarga.

2. Tingkat elastisitas permintaan kacang tanah terhadap perubahan harga

kacang tanah, harga jagung, pendapatan dan tanggungan keluarga.

3. Sifat permintaan kacang tanah akibat peruhahan harga jagung dan

pendapatan terhadap konsumsi kacang tanah.

Adapun kegunaan penelitian pada penelitian ini adalah :

Page 12: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

12

1. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan sebagai referensi untuk peneliti

selanjutnya, utamanya yang berkaitan terhadap tanaman Holtikultura Khususnya

Kacang Tanah

2. Bagi masyarakat, dapat memberikan solusi dan pengetahuan tambahan

terhadap kegiatan pertanian Khususnya Kacang Tanah.

3. Bagi Pemerintah, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan

bagi pemerintah dalam mengembangkan sektor pertanian khususnya kacang

tanah di Desa Latellang Kecamatan Patimpeng

Page 13: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

13

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kacang Tanah (Arachis hypogaea L)

Kacang tanah dalam bahasa Inggris disebut Groundnut atau Peanut,

sedangkan di Indonesia dikenal juga dengan istilah kacang brundul atau kacang

brol (Jawa) karena letaknya dalam tanah dan pemanenan dilakukan dengan

mencabut tanaman beserta polongnya. Tanaman kacang tanah berasal dari benua

Amerika, tepatnya di Brasilia (Amerika Serikat). (Mashudi, 2007).

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) secara ekonomi merupakan tanaman

kacang- kacangan yang menduduki urutan kedua setelah kedelai, sehingga

berpotensi untuk dikembangkan karena memiliki nilai ekonomi tinggi dan

peluang pasar dalam negeri yang cukup besar. Biji kacang tanah dapat digunakan

langsung untuk pangan dalam bentuk sayur, digoreng atau direbus, dan sebagai

bahan baku industri seperti keju, sabun dan minyak, serta brangkasannya untuk

pakan ternak dan pupuk (Marzuki, 2007).

Pada tahun 1950, Indonesia mulai memperkenalkan empat varietas yang

tanah terhadap penyakit layu. Keempat varietas tersebut adalah varietas Gajah,

varietas Macan, varietas Kidang dan varietas Banteng. Varietas Gajah, Macan

dan Banteng lebih disenangi karena bijinya berukuran sedang dan memiliki

warna kulit biji yang menarik yaitu ros. Varietas Kidang memiliki kandungan

lemak yang tinggi sehingga sesuai bagi keperluan industri minyak goreng. Pada

tahun 1983, melalui Badan Benih Nasional dilepas lima varietas unggul baru

yaitu varietas Rusa, Varietas Anoa, varietas Tapir, varietas Tupai dan varietas

Page 14: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

14

Pelanduk. Kemudian pada tahun 1987, dilepas lagi satu varietas yaitu varietas

Kelinci dengan potensi hasil 2,3 ton/ha. (Fachruddin, 2000).

Optimalisasi budidaya kacang tanah dapat dilakukan dengan memperhatikan

dan memenuhi kondisi serta persyaratan yang diperlukan oleh tanaman kacang

tanah tersebut. Untuk tumbuh dan berkembang, tanaman kacang tanah

memerlukan persyaratan tumbuh tertentu. Persyaratan ini meliputi faktor kondisi

tanah, pada tanah subur benih kacang ditanam dengan jarak 40 cm x 15 cm atau

30 cm x 20 cm. Pada tanah yang kurang subur, jarak tanam dapat diatur lebih

rapat yaitu 40 cm x 10 cm atau 20 cm x 20 cm. Lubang tanam dibuat dengan cara

ditugal sedalam 3 cm. Tiap lubang diisi dengan 1 butir benih kacang kemudian

ditutup dengan tanah. Setelah penanaman, maka hal yang selanjutnya dilakukan

adalah pemeliharaan. Pemeliharaan kacang tanah meliputi : pengairan,

pemupukan, penyiangan, penggemburan dan panen. Kacang tanah yang siap

panen yaitu ditandai dengan daunnya mulai menguning dan rontok. Penentuan

waktu panen disesuaikan pula dengan jenis atau varietas yang ditanam. Polong

yang sudah tua memiliki kulit yang keras dengan biji yang bernas dan kulit biji

yang tipis. Panen kacang tanah umumnya dilakukan secara manual yaitu dengan

mencabut tanaman. (Fachruddin, 2000).

Kacang tanah termasuk tanaman palawija yang berumur pendek, jadi

tanaman ini tergolong tanaman yang cepat menghasilkan. Cara pemeliharaannya

mudah dilakukan dan buah kacang tanah merupakan makanan sehat, karena

mengandung protein nabati sebanyak 17,2% - 28,8% dan lemak antara 44,2% -

56% yang dibutuhkan manusia. Selain itu rasa kacang tanah pun enak dan gurih.

Page 15: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

15

Penggunaan kacang tanah sangat beragam mulai dari Industri Rumah Tangga

hingga Industri Pangan Modern. Kacang tanah memiliki beberapa kegunaan

diantaranya sebagi makanan manusia, minyak goreng, makanan ternak (daun dan

bungkil), dan bahan perdagangan.

(Mashudi, 2007).

2.2 Jenis dan Varietas Kacang Tanah

Kacang tanah yang dibudidayakan di Indonesia digolongkan atas tiga

golongan, berdasarkan tipe pertumbuhan, umur tanaman dan pola percabangan.

Berdasarkan tipe pertumbuhannya tanaman kacang tanah dibedakan menjadi dua

yaitu tipe tegak dan juga tipe menjalar. Tipe Tegak (Bruch Type) pada umumnya

lurus atau sedikit miring ke atas. Masyarakat lebih menyukai kacang tanah

dengan tipe tegak, karena umurnya lebih genjah (kira-kira 100-120 hari),

pengambilan hasilnyapun lebih mudah dilakukan. Karena buah kacang tanah tipe

tegak ini hanya terdapat pada ruas-ruas dekat rumpun, maka buah kacang

(polong) ini dapat masak secara serempak (Mashudi, 2007). Tipe Menjalar (

Runner Type) kacang tanah tipe ini tumbuh ke samping, hanya bagian ujung

cabangnya yang mengarah keatas. Batang utama dari kacang tanah yang bertipe

menjalar ini lebih panjang dari pada batang utama kacang tanah tipe tegak.

Buahnya muncul pada ruas-ruas yang berdekatan dengan tanah, karena itu proses

penuaan tidak dapat bersamaan. Jenis kacang tanah ini tidak banyak disukai oleh

masyarakat, sebab umumnya umur tanaman tipe ini mencapai 5-6 bulan

(Mashudi, 2007).

Page 16: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

16

Berdasarkan umurnya, jenis tanaman kacang tanah dibedakan menjadi dua

golongan yaitu kacang tanah dengan umur panjang (6-7 bulan) yang mempunyai

biji 3-4 dalam setiap buahnya (Trustinah, 2012). Dan berumur pendek (genjah)

dengan umur 3-4 bulan) yang disukai para petani karena umurnya yang pendek.

Kacang tanah genjah ini memiliki tiga golongan yaitu

a) Jenis kacang tanah yang mempunyai kulit ari merah muda. Jenis ini

biasanya buahnya besar-besar, bijinya antara 1-2 butir. Hasilnya memuaskan

karena itu banyak disukai banyak orang b) Kacang tanah yang mempunyai kulit

ari merah muda. Buah kacang tanah jenis ini besar, berbiji antara 1-3 butir.

Kacang tanah golongan ini kurang disukai, karena hasilnya kurang memuaskan.

c) Jenis kacang tanah yang mempunyai kulit ari merah jambu. Pada umumnya

kacang tanah jenis ini mempunyai cirri-ciri buahnya kecil, buah berbiji 1 butir,

enak rasanya dan hasilnya tidak begitu banyak (Mashudi, 2007).

Berdasarkan pola percabangan kacang tanah (ada tidaknya buku subur pada

batang utama dan susunan buku subur pada cabang lateral) dibedakan menjadi

dua tipe yaitu Spanis Valencia dan Virginia. a) Tipe Spanis memiliki karakteristik

dengan dua biji/polong, sedikit berparuh, polong sedikit berpinggang dan retikula

agak halus, umur lebih genjah, pola percabangan sequential dan pertumbuhan

tegak. b) Tipe Valencia memiliki karakteristik dengan tiga biji/polong atau lebih,

polong sedikit berpinggang dan retikula agak halus, pola percabangan sequential

dan tipe pertumbuhan tegak. c) Tipe Viginia memiliki karakteristik dengan dua

biji/polong, ukuran polong dan biji tergolong besar, polong agak berparuh,

sedikit agak berpinggang, retikula agak halus-sedikit kasar, pola percabangn

Page 17: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

17

alternate dan tipe pertumbuhan prostrate hingga tegak (Kasno & Harnomo, 2014)

Varietas menurut kamus besar bahasa indonesia adalah kelompok tanaman

(seperti perdu) dalam jenis atau spesies tertentu yang dapat dibedakan dari

kelompok lain (KBBI, 2017). Varietas unggul berasal dari varietas liar, varieas

lokal, varietas introduksi, galur homosigot, mutan atau genus-genus yang sama

dan mempunyai potensi hasil tinggi serta sesuai dengan target pemuliaan yang

diinginkan. Demi menghasilkan varietas unggul dengan sifat yang diinginkan

(umur pendek, hasil tinggi, tahan terhadap hama dan penyakit) haruslah

menempuh prosedur pemuliaan yang sistematis (Suhartina, 2005).

Varietas unggul berarti memiliki keriteria yang didinginkan guna

meningkatkan produktifitas duatu tanaman tertentu. Pada kacang tanah tidak

dipungkiri varietas unggul sangat erat kaitannya dengan ketahanan akan penyakit

dan hama. Penyakit kacang tanah dapat disebabkan oleh jamur, bakteri dan virus.

Dilaporkan penyakit daun pada kacang tanah dapat mengakibatkan kehilangan

hasil lebih dari 50% penyakit tersebut bercak daun awal, bercak daun lambat dan

karat, penyakit lainnya yang juga diangap penting dalam pertumbuhan kacang

tanah adalah layu bakteri, busuk leher akar serta penyakit yang disebabkan virus

dan jamur (Hardaningsi, S., & Sumartini, 2015).

Kacang tanah memiliki karakteristik yang berbeda-beda dari setiap

varietasnya, banyak perbedaan dari setiap varietas. Baik dari warna batang,

warna daun, warna bunga, warna gimnofor, warna biji hingga bentuk tanaman.

Kebutuhan akan pemakaian kacang tanah mempunyai perbedaan, untuk

pasokan industry kacang garing, biasanya digunakan varietas berbiji dua. Untuk

Page 18: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

18

keperluan lain bias dipilih kacang tanah biji tiga atau 4 (Balitkabi, 2008).

Sedangkan varietas unggul kacang tanah yang memiliki biji (polong) dua salah

satu contohnya adalah varietas jerapah, kancil, bisan, dan tuban. Untuk varietas

unggul kacang tanah yang memiliki biji (polong) lebih dari dua ( tiga atau empat)

salah satu contohnya adalah turangga, domba, kelinci, dan singa.

a. Varietas Singa

Varietas ini dilepas oleh badan penelitian dan kacang-kacangan pada 4

November tahun 1998 dengan SK. Mentan 876/Kpts/TP. 240/11/98.

Dengan asal seleksi massa + dari varietas local peru, mempunyai daya hasil

1,0-4,5 t/ha polong kecil dan hasil rata-rata 2,60 t/ha polong kering.

Karakteristik dari varietas Singa ini ada pada varietas ini memiliki warna batang

hijau, warna daun hijau, warna bunga kuning. Warna ginofor hijau, warna biji

rose (merah muda) dengan bentuk polong tidak berpinggang dengan lukisan

jaringan kulit nampak jelas. Sedangkan bentuk bijinya persegi, berjumlah 3-4 biji

setiap polongnya (Balittan. 2016).

b. Varietas Hypoma I

Varietas ini dilepas oleh badan penelitian dan kacang-kacangan pada 28

Maret tahun 2012 dengan SK. Mentan 1107/Kpts/TP/SR.120/3/92012.

Dengan asal hasil silang tunggal local Lamongan dengan local Tuban,

mempunyai daya hasil 3,7 t/ha dan hasil rata-rata 2,3 t/ha polong kering.

Karakteristik dari varietas hypoma I ini ada pada varietas ini memiliki warna

batang ungu kehijauan, warna daun hijau, warna bunga dibagian pusat bendera

Page 19: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

19

kuning muda dan matahari ungu kemerahan. Warna ginofor ungu, warna biji rose

(merah muda) dengan bentuk polong bulat agak berpinggang.

2.3 Tanaman Jagung

Jagung merupakan tanaman yang sangat sering dijumpai di Indonesia. Hal

ini dikarenakan tanaman jagung mempunyai daya adaptasi yang luas di daerah

subtropik ataupun tropik. Jagung memiliki potensial besar sebagai komoditas

unggulan tanaman pangan dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan dan

penganekaragaman (deservikasi) makanan bergizi bagi penduduk. Permintaan

konsumen terhadap jagung semakin lama semakin meningkat dari tahun ke

tahun, karena merupakan peluang bisnis yang menguntungkan.

Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya

diselesiakan dalam 80 – 150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap

pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua merupakan tahap generatif.

Penduduk dibeberapa Daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa

Tenggara) juga menggunakan sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber

karbohydrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun

tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal

dengan istilah tepung jagung atau maizena). Dan bahan baku industry (dari

tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang

dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural jagung yang telah direkayasa

genetika jagng sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.

Page 20: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

20

2.4 Teori Permintaan

Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai

tingkat harga selama periode tertentu. Teori permintaan menerangkan tentang ciri

hubungan antara jumlah permintaan dan harga. Dalam menganalisa permintaan

perlu dibedakan antara permintaan dan jumlah barang yang diminta. Permintaan

menggambarkan keadaan keseluruhan hubungan antara harga dan jumlah

permintaan. Sedangkan jumlah barang yang diminta merupakan banyaknya

permintaan pada tingkat harga tertentu. Hubungan antara jumlah permintaan dan

harga ini menimbulkan adanyanya hukum permintaan. Hukum permintaan pada

hakekatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan bahwa semakin rendah

harga suatu barang maka semakin banyak permintaan atas barang tersebut,

begitupun sebaliknya. Berdasarkan ciri hubungan antara permintaan dan harga

dapat dilihat pada Gambar 1

Gambar 1 kurva permintaan

Untuk barang normal, pada harga yang sama bertambahnya pendapatan

konsumen dan meratanya pendapatan bisa menyebabkan meningkatnya

Page 21: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

21

permintaan. Dengan demikian, kurva permintaan barang yang arahnya negatif

ini akan bergeser ke kanan, dengan syarat ceteris paribus. Sebaliknya untuk

barang inferior, bertambahnya pendapatan justru mengakibatkan berkurangnya

permintaan. Ini berarti dengan naiknya pendapatan, kuva permintaan akan

bergeser ke kiri, ceteris paribus. Untuk barang netral, bertambah atau

berkurangnya pendapatan tidak akan mempengaruhi fungsi permintaan. Barang-

Barang normal, seperti kacang kedelai, pakaian, dan sebagainya, selalu

mengikuti hukum permintaan yang menyatakan bahwa makin tinggi harga, makin

berkurang permintaan, atau sebaliknya. Sedangkan pada barang netral, seperti

garam, tinggi rendahnya harga tidak akan (sedikit sekali) mempengaruhi

fluktuasi. Sebab, walaupun harga garam turun, orang tidak akan menambah

konsumsi garam. Begitu juga sebaliknya bila harga garam naik, konsumen tidak

bisa mengurangi kebutuhannya akan garam, kecuali bagi konsumen yang

mengalami penyakit tertentu. (Daniel, M., 2001)

Menurut Sukirno (2003) ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi

permintaan, yaitu :

1. Harga kacang tanah

Harga kacang tanah di Desa latellang Kecamatan Patimpeng Kabupaten

Bone. Harga per kilo kacang tanah sebesar 22-25 ribu/Kg. hal ini membuktikan

bahwa harga kacang tanah di desa latellang cukup mempengaruhi permintaan

bagi konsumen adalah tanaman polong-polongan atau legume anggota suku

Fabaceae yang dibudidayakan serta menjadi kacang-kacangan kedua terpenting

setelah kedelai di Indonesia. Tanaman yang berasal dari benua amerika ini

Page 22: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

22

tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm dengan daun-daun kecil tersusun

majemuk.

2. Harga barang lain yang berkaitan (Harga Jagung)

Barang komplementer (barang yang saling melengkapi), yaitu barang yang

dikonsumsi bersama-sama atau berpasangan. Kenaikan atau penurunan

permintaan barang pelengkap selalu sejalan dengan perubahan permintaan barang

yang dilengkapinya. Jika permintaan barang yang dilengkapi naik, maka

permintaan barang pelengkap juga naik. Dalam penelitian ini, sebagai contoh

barang pelengkap yaitu jagung dan kacang tanah. jika permintaan kacang tanah

meningkat, maka permintaan terhadap jagung akan menurun, begitupun

sebaliknya, jika permintaan jagung meningkat maka permintaan kacang tanah

menurun.

Salah satu faktor yang menyebabkan meningkatnya permintaan atas hasil

produksi pertanian yaitu bertambahnya jumlah penduduk dan perubahan perilaku

konsumen. Disamping itu adanya kenaikan jumlah pendapatan mengakibatkan

konsumen cenderung untuk meningkatkan pola konsumsinya. Faktor lain yang

menentukan bertambahnya jumlah permintaan adalah harga dari komoditas

pertanian tersebut serta harga barang substitusi dan harga barang komplementer.

3. Pendapatan

Perubahan dalam pendapatan selalu menimbulkan perubahan atas permintaan

berbagai jenis barang. Berdasarkan sifat perubahan permintaan yang akan berlaku

apabila pendapatan berubah, berbagai jenis barang dapat dibedakan menjadi dua

golongan, yaitu:

Page 23: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

23

a) Barang normal, yaitu barang yang mengalami kenaikan dalam permintaan

sebagai akibat dai kenaikan pendapatan. Kebanyakan barang yang ada dalam

masyarakat termasuk dalam holongan ini. Ada dua faktor yang menyebabkan

barang-barang seperti itu, permintaannya akan mengalami kenaikan jika

pendapatan konsumen bertambah, yaitu : pertambahan pendapatan menambah

kemampuan untuk membeli lebih banyak barang-barang, dan konsumen dapat

menukar konsumsinya dari barang yang kurang baik mutunya ke barang-barang

yang lebih baik.

b) Barang inferior, yaitu barang yang banyak diminta oleh masyarakat yang

berpendapatan rendah. Jika pendapatan bertambah, maka permintaan

barangbarang inferior berkurang. Konsumen yang mengalami kenaikan

pendapatan akan mengurangi pengeluarannya untuk barang-barang inferior dan

menggantinya dengan barangbarang yang lebih baik mutunya.

4. Jumlah penduduk

Pertambahan jumlah penduduk tidak dengan sendirinya menyebabkan

bertambahnya permintaan. Akan tetapi biasanya pertambahan penduduk akan

diikuti oleh perkembangan dalam kesempatan kerja. Dengan demikian akan lebih

banyak orang yang menerima pendapatan, sehingga menambah daya beli

masyarakat. Penambahan ini akan menambah jumlah permintaan.

5. Selera konsumen

Semakin tinggi selera konsumen terhadap suatu barang, semakin banyak

barang yang diminta. Selera konsumen dapat dinyatakan dalam indeks preferensi

Page 24: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

24

konsumen. Indeks ini dapat diperbaharui setiap saat dengan dasar survei

mengenai tingkah laku konsumen terhadap barang yang bersangkutan.

6. Ramalan mengenai masa datang perubahan-perubahan yang diramalkan

mengenai keadaan di masa yang akan datang dapat mempengaruhi permintaan.

Ramalan konsumen bahwa hargaharga akan menjadi bertambah tinggi di msa

datang akan mendorong untuk lebih banyak membeli di masa sekarang. Hal ini

dimaksudkan untuk menghemat di masa mendatang.

2.5 Fungsi Produksi COBB-DOUGLAS dan Elastisitas Permintaan

a. Fungsi Produksi COBB-DOUGLAS

Fungsi produksi Cobb-Douglas (Cobb-Douglas production function) ini

sering disebut sebagai fungsi produksi eksponensial. Fungsi produksi ini berbeda

satu dengan yang lain, tergantung pada ciri data yang ada dan digunakan. Fungsi

produksi eksponensial atau Cobb-Douglas ini sudah banyak digunakan dalam

studistudi tentang fungsi permintaan secara empiris, terutama sejak Charles

W.Cobb dan Paul H.Douglas memulai menggunakannya pada akhir 1920. Fungsi

atau persamaan ini melibatkan dua variabel atau lebih, yang mana variabel yang

satu disebut sebagai variabel dependen atau yang dijelaskan (dependent variable),

dan yang lain disebut sebagai variabel independen atau yang menjelaskan

(independent variable). Penggunaan bentuk fungsi ini sudah sangat populer

dalam penelitian empiris. Keuntungan menggunakan fungsi ini adalah hasil

pendugaan garis melalui fungsi ini akan menghasilkan koefisien regresi yang

sekaligus namun demikian, penggunaan fungsi produksi Cobb-Douglas masih

harus memerlukan berbagai

Page 25: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

25

asumsi, antara lain :

a. Sampel yang digunakan secara acak

b. Terjadi persaingan sempurna diantara masing-masing sampel, sehingga

masingmasing dari mereka bertindak sebagai price taker, yang mana baik Y

maupun X diperoleh secara bersaing pada harga yang bervariasi.

c. Teknologi diasumsikan netral, artinya bahwa intercept boleh berbeda,

tetapi slope garis penduga Cobb-Douglas dianggap sama karena menyebabkan

kenaikan output yang diperoleh dengan tidak merubah faktor-faktor permintaan

kacang tanah yang digunakan.

d. Fungsi Cobb-Douglas lebih mudah diselesaikan dengan fungsi logaritma,

maka tidak boleh terjadi adanya pengamatan atau perolehan data yang bernilai

nol.

e. Karena merupakan fungsi linier dalam logaritma, maka pendugaan

parameter yang dilakukan harus menggunakan penaksiran Ordinary Least Square

(OLS) yang memenuhi persyaratan BLUE (Beast Linear Unbiassed Estimators).

Secara matematis, fungsi produksi Cobb-Douglas dapat ditulis sebagai berikut :

Y = α Tx1 TKx2 Kx3

……………………………..…(2.3.3.1)

Dimana :

Y = output

T,Tk,K = Determinaan permintaan komoditas kacang tanah

X1, X2, X3, X4 = pengaruh setiap variabel. Kemudahan dalam estimasi atau pendugaan terhadap persamaan diatas dapat

dilakukan dengan mengubah bentuk linier berganda dengan cara menjadikan

Page 26: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

26

bentuk linier berganda dengan cara menjadikan bentuk logaritma, sehingga

diperoleh persamaan sebagsai berikut :

Log Y = logα + X1 log T + X2 log TK + X3 log K...........(2.3.3.2)

Interpretasi terhadap parameter-parameter persamaan di atas dapat artikan

sebagai berikut :

a. α menunjukkan tingkat efisiensi proses produksi secara keseluruhan.

Semakin besar α maka semakin efisien organisasi produksi,

b. Parameter X mengukur elastisitas produksi untuk masing-masing faktor

produksi,

c. Jumlah X menunjukkan tingkat skala hasil

d. Parameter X dapat digunakan untuk mengukur intensitas penggunaan

faktor produksi.

Cobb-Douglass menjelaskan hubungan antara (Y) dengan determinan

permintaan (X). Model fungsi persamaan yang digunakan untuk menjelaskan

hubungan antara Y dan X menggunakan fungsi persamaan Cobb-Douglass yang

telah di trasformasikan ke dalam bentuk linier logaritmatik dimana variabel yang

dijelaskan atau dependen (Y) dan variabel yang menjelaskan adalah atau

independen (X) faktor faktor yang mempengaruhi permintaan komoditas kacang

tanah. Secara matematik fungsi produksi Cobb-Douglass dapat ditulis sebagai

berikut:

Y = b0 X1b1X2

b2X3b3 DB e (Soekartawi, 2003).

Model fungsi tersebut di trasformasikan ke dalam model linier logaritmatik,

maka model fungsi pendapatannya dapat ditulis sebagai berikut.

Ln Y = a0 + a1 Ln X1 + a2 Ln X2 + a3 Ln X3 + a4LnX4+e

Page 27: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

27

Keterangan:

Ln X1 = Harga Kacang Tanah

Ln X2 = Harga Jagung

Ln X3 = Pendapatan

LnX4 = Tanggungan Keluarga

a1-a3 = Koefisien regresi (nilai

elastisitas)

e = Kesalahan (disturbance term) b. Elastisitas Produksi

Elastisitas Produksi parsial yang berkenaan dengan faktor produksi

merupakan ukuran perubahan proporsional outputnya yang disebabkan oleh

perubahan proporsional pada faktor produksi ketika faktor-faktor produksi

lainnya konstan (Beathe dan Taylor, 1994). Elastisitas produksi ini dapat

dituliskan dengan formula seperti berikut :

ɛ= %ΔQ 1 …………………………………………………….(2.4.1) %ΔX Q Dimana :

Q = output;X = input.

Pada fungsi Cobb-Douglas, parameter X1 dapat ditafsirkan sebagai

elastisitas produksi untuk masing-masing faktor produksi. Jadi elastisitas

produksi untuk faktor-faktor produksi T, TK, K, dinyatakan oleh besaran X1, X2,

X3, X4. Interpretasi dari besaran elastisitas produksi adalah jika ε = 0,8 yang

berarti bahwa apabila input (faktor produksi) ditambah 10%, maka akan

menaikkan output sebesar 8%.

Page 28: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

28

2.6 Kerangka Pemikiran

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor di bidang ekonomi yang

memiliki arti dan kedudukan penting dalam pembangunan nasional.Sektor

pertanian terbagi menjadi 5 yaitu tanaman pangan, hortikultura, peternakan,

perikanan dan kehutanan. Kacang tanah adalah satu dari berbagai jenis komoditas

palawija yang memiliki nilai permintaan tinggi. Hal ini dikarenakan masyarakat

yang tidak bisa terlepas dari penggunaan kacang tanah di kehidupan sehari – hari.

Komoditi ini banyak digunakan dalam bentuk olahan sebagai konsumsi rumah

tangga maupun industri pengolahan makanan. Tingkat harga yang tidak stabil

(fluktuasi) di pasaran menjadi salah satu penyebab ketidakstabilan

permintaan. Permintaan yang tidak didukung dengan jumlah ketersediaan yang

dibutuhkan dapat meningkatkan harga, sebaliknya bila jumlah permintaan

menurun sedangkan jumlah kacang tanah melimpah maka harga akan turun.

Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini :

Page 29: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

29

(Y) Jumlah Permintaan kacang tanah

Gambar 2. Kerangka Pemikiran

Konsumen Kacang Tanah

Determinan permintaan : X ( 1 ) Harga kacang tanah

( X 2 ) Harga jagung X ( 3 ) Pendapatan RT X ( 4 ) Tanggungan Kel.

Pendapatan RT

Permintaan Kacang Tanah

Harga Jagung

Pasar Kacang Tanah

Sifat Barang konsumsi:

(+ Elastis)Normal Inelastis)Superior (+

( - Inelastis)Inferior ( - Elastis)Subtitusi

Sifat Komoditas jagung:

Komplementer (+) ( - ) Kompetit if

Harga Kacang Tanah

Tanggungan Keluarga

Daya beli

Page 30: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

30

III. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Latellang Kecamatan Patimpeng pada

bulan November sampai Desember 2019, tempat ini berada di Kabupaten Bone.

Dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Patimpeng sebagai sentra produksi

kacang tanah di Kabupaten Bone.

3.2 Teknik Penentuan Sampel

Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini adalah

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah Petani kacang tanah di Desa Latellang

Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone sebanyak 150 orang (Monografi

Desa Latellang, 2018)

2. Sampel

Penentuan sampel menggunakan metode purpossive sampling, yakni teknik

sampling dimana penelitian menetapkan ciri ciri khusus, terhadap populasi petani

kacang tanah yakni 150 orang (Monografi Desa Latellang, 2018), dalam

penentuan sampel diambil 20% dari jumlah populasi yang ada, sehingga

diperoleh sampel sebanyak 30 orang yang bias memberikan informasi terkait

dengan tujuan penelitian. hal ini sejalan dengan pendapat Arikunto (2006)

purpossive sampling adalah teknik mengambil sampel tidak berdasarkan

pertimbangan random daerah melainkan berfokus pada tujuan tertentu.

Page 31: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

31

3.3. Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yakni dengan

menggunakan simbol dan angka yang bersifat kuantitatif sesuai dengan topik

penelitian yaitu kuisioner dimana kuisioner ini digunakan untuk mengumpulkan

data melalui penyebaran angket kepada responden. Adapun yang menjadi

responden dalam penelitian ini petani di Desa Latellang

Kecamatan Patimpeng.

Sumber data dalam penelitian ini adalah

1. Data Primer

Sumber data primer meliputi data yang diperoleh dari lokasi penelitian,

seperti survey atau pengambilan data dengan bantuan kuisioner sebagai alat

bantu.

2. Data Sekunder

Sumber data yang diperoleh dari instansi terkait yang mendukung penelitian,

seperti Badan pusat statistik Kabupaten Bone, dinas pertanian Kabupaten Bone

dan Kantor Desa Latellang.

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder

berupa data time series tahunan selama 10 tahun yaiu periode tahun 2010 sampai

dengan tahun 2018. Data yang akan digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari

instansi yang terkait dengan penelitian ini seperti Badan Pusat Statistik

Kabupaten Bone, Dinas Pertanian Kabupaten Bone, dan Badan

Ketahanan Pangan Kabupaten Bone serta instansi terkait lainnya.

Page 32: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

32

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data dalam penelitian ini adalah :

a. Observasi

Pengamatan atau observasi adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek

dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah

fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui

sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk

melanjutkan suatu penelitian. observasi dilakukan di lokasi penelitian di

Kecamatan Patimpeng.

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk

mengetahui informasi langsung dari sumbernya. Wawancara ini digunakan untuk

mengetahui hal-hal secara mendalam mengenai Output dari skiripsi yang terkait

dengan judul.

c. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data langsung dari tempat

penelitian, meliputi proses wawancara, foto-foto, film dokumenter atau video

mengenai kawasan Kecamatan Patimpeng.

Page 33: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

33

3.5 Teknik Analisis Data

a. Alat Analisis Rumusan Masalah Pertama

Analisis yang digunakan untuk rumusan masalah pertama yaitu analisis

regresi linear berganda. Dimana kita menghubungkan antara variabel independen

(X1,X2….Xn) dengan variabel dependen (Y)

Rumus Analisis Regresi yaitu : Y =

a+ b1X1 + b2X2 + b3X3 + + e

Keterangan : Y = Jumlah Permintaan Kacang Tanah (kg/bulan) a = Konstanta/Intersep b =

Koefisen Regresi, yaitu nilai yang menunjukkan peningkatan atau penurunan

variabel Y yang didasarkan pada variabel bebas

X1 = Variabel harga kacang tanah (Rp/kg)

X2 = Harga Komoditi Jagung (Rp/kg)

X3 = Variabel pendapatan rumah tangga (Rp/bulan)

X4 = Variabel jumlah tanggungan keluarga (org)

Variabel independen (X1,X2….Xn) dengan variabel dependen (Y) Model

persamaan analisis regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar Kurva Permintaan jangka pendek (seimbamg meningkat)

Page 34: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

34

Gambar Kurva Permintaan meningkat dan permintaan menurun Keterangan :

Qd : Kuantitas permintaan Barang

P : Harga Barang

P1,P2, : Harga Barang Lain

S : Selera

D1,D2 : Produksi Barang

b. Analisis Rumusan Masalah ke Dua

Analisis kedua menggunakan deskripsi kualitatitif dengan melihat gambaran

dan fakta upaya peningkatan permintan kacang tanah yang dilakukan oleh petani

setempat.

3.6. Definisi Operasional

a. Kacang tanah adalah komoditas pertanian yang diusahakan oleh petani

kacang tanah di Desa Latellang Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone.

b. Harga kacang tanah adalah adalah nilai komoditas kacang tanah yang

dinyatakan dalam satuan Rupiah/Kg

c. Permintaan kacang tanah jumlah permintaan kacang tanah yang ingin

dibeli oleh konsumen pada saham harga dan waktu tertentu.

Page 35: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

35

d. Pendapatan konsumen rumah tangga adalah rata-rata pendapatan

konsumen total keluarga per bulan. (Rp/bulan)

Page 36: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

36

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Letak Geografis

Desa Latellang awalnya adalah sebuah Dusun Latellang bagian dari Desa

Patimpeng yang sekarang Kecamatan Patimpeng dan dulunya merupakan bagian

wilayah Kecamatan Salomekko. Desa Latellang merupakan salah satu desa dari

10 (sepuluh) yang berada di Kecamatan Patimpeng. Desa Latellang terdiri dari 3

(tiga) dusun yaitu dusun Latellang, dusun Hadong, dan Dusun Aluppange.

Adapun batas-batas administratif pemerintahan Desa Latellang Kecamatan

Patimpeng sebagai berikut :

a. Sebelah Utara Berbatasan dengan Desa Maddarengpulu

b. Sebelah Timur Berbatasan dengan Desa Patimpeng

c. Sebelah Selatan Berbatasan dengan Desa Balle

d. Sebelah Barat Berbatasan dengan Desa Batu Lappa.

4.2 Kondisi Demografi

Penduduk Desa Latellang Tahun 2018 (sumber data) ± 1.538 jiwa. Terdiri

dari laki-laki 747 jiwa sedangkan perempuan 791 jiwa. Seluruh penduduk Desa

Latellang terhimpun dalam keluarga (rumah tangga) dengan jumlah sebanyak

387 KK. Rata-rata anggota keluarga sebesar 3-4 Jiwa. Untuk lebih jelasnya

penduduk Desa Latellang dapat terlihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1. Kondisi Demografi di Desa Latellang Kecamatan Patimpeng

Kabupaten Bone Tahun 2018

Page 37: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

37

Dusun

Jenis Kelamin Jumlah

Laki-Laki Perempuan

Latellang 232 228 394

Hadong 329 373 518

Aluppangnge 182 190 376

Jumlah 747 791 1.536

Sumber : Monongrafi Desa Latellang 2018

Tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah penduduk terbanyak terdapat di Dusun

Hadong dengan jumlah penduduk laki laki 329 jiwa dan perempuan 373 jiwa

dengan total keseluruhan 518 jiwa sedangkan penduduk paling rendah di Dusun

Aluppange dengan jumlah penduduk laki laki sebanyak 182 jiwa dan perempuan

190 jiwa dengan jumlah keseluruhan 376 jiwa.

4.3. Kondisi Pertanian

Sebagian besar masyarakat di Desa Latellang bekerja di sektor pertanian.

Luas lahan persawahan 675 hektar. produksi kacang tanah tahun 2018 sebanyak

114 ton/ha.

Page 38: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

38

Tabel 2. Jumlah Petani di Desa Latellang Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone Tahun 2018

Dusun

Jenis Kelamin Jumlah

Laki-Laki Perempuan

Latellang

35 20 55

Hadong 27 17 44

Aluppangnge

33 18 51

Jumlah 95 55 150

Sumber : Monongrafi Desa Latellang 2018

Tabel 2 menunjukkan bahwa penduduk di Desa Latellang khususnya Dusun

Latellang memiliki jumlah penduduk dengan mata pencaharian pertanian paling

banyak dengan total 55 jiwa sedangkan paling sedikit terdapat di Dusun Hadong

dengan jumlah 44 jiwa.

Page 39: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

39

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.I Identitas responden

Responden dalam penelitian ini berjumlah 30 orang dan diambil dari 3

Dusun yakni Dusun Latellang 10 orang, Dusun Hadong 10 orang, Dusun

Aluppangnge 10 orang, Identitas petani responden menggambarkan suatu kondisi

atau keadaan serta status dari petani tersebut. Identitas yang diuraikan dalam

pembahasan berikut dapat memberikan responden dari berbagai aspek keadaan

yang diduga memiliki hubungan karakteristik petani dengan kemampuan petani

dalam strategi peningkatan produktivitas kacang tanah di Desa Latellang

Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone.

Informasi-informasi mengenai identitas petani responden sangat penting

untuk diketahui. Berbagai aspek karakteristik yang di maksud dapat dilihat dari

segi umur, pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, luas lahan usahatani, jumlah

produksi, dan pengalaman dalam usahatani kacang tanah.

a. Umur Responden

Umur sangat berpengaruh terhadap kegiatan usaha tani, terutama dalam

kemampuan fisik dan pola pikir. Umumnya petani yang berusia lebih muda

cenderung lebih berani mengambil resiko jika dibandingkan dengan petani yang

berusia tua. Tingkat umur merupakan salah satu faktor yang menentukan bagi

petani yang melakukan usahatani kacang tanah. Umur sangat mempengaruhi

kemampuan fisik dan cara berfikir sehingga mempengaruhi dalam pengambilan

keputusan dan daya serap responden pengetahuan yang didapat.

Page 40: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

40

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh menunjukkan bahwa

umur responden mulai dari 23 sampai 67 tahun. Jumlah responden berdasarkan

tingkat umur dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Responden Berdasarkan Tingkat Umur

No Umur

Ju mlah

Orang (Jiwa) Persentase (%)

1 23-31 2 6,67

2 32-40 8 26,67

3 41-49 13 43,33

4 50-58 5 16,67

5 59-67 2 6,67

J umlah 30 100

Sumber : Data Primer yang Telah Diolah, 2019

Tabel 3, menunjukkan bahwa kisaran umur responden yang memiliki

persentase tertinggi berada pada kisaran umur 41-49 tahun dengan persentase

43.33% Yakni sebanyak 13 orang, sedangkan umur responden yang memiliki

persentase terendah berada pada kisaran umur 23-31 dengan persentase sebesar

6,67% yakni sebanyak 2 orang.

b. Tingkat Pendidikan Responden

Tingkat pendidikan juga sangat mempengaruhi pola pengolahan responden

usaha tani kacang tanah di Desa Latellang Kecamatan Patimpeng

Kabupaten Bone Pendidikan dapat mempengaruhi kemampuan pola pikir

petani dalam pengembangan usahanya terutama dalam menyerap dan

mengaplikasikan strategi baru dalam rangka pencapaian tingkat produksi yang

Page 41: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

41

optimal. Semakin tinggi pendidikan formal yang pernah diperoleh responden

maka semakin tinggi pula tingkat pengetahuan responden terhadap strategi. Maka

tabulasi tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4. Sebagai berikut :

Tabel 4. Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan N

o Tingkat

Pendidikan Jumlah

(orang) Persentase

(%)

1 Sekolah Dasar 15 50

2 SMP 4 13

3 SMA 11 37

Jumlah 30 100

Sumber : Data Primer yang Telah Diolah, 2019

Tabel 4 menunjukkan bahwa jumlah responden yang tamat SD yaitu 15

orang atau 50% tamat SMP sebanyak 4 orang atau 13% sedangkan yang tamat

SMA sebanyak 11 orang atau 37% Jumlah responden berdasarkan tingkat

pendidikan yang paling banyak adalah SD.

c. Jumlah Tanggungan Keluarga

Tanggungan keluarga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

keputusan petani dalam melakukan kegiatan usahanya. Semakin banyak anggota

keluarga yang ditanggung, maka semakin besar pula tuntutan yang untuk

memenuhi kebutuhan keluarga. Disisi lain, semakin banyak tanggungan keluarga,

akan mampu meringankan kegiatan usahatani yang dilakukan, karena sebagian

besar petani masih menggunakan tenaga kerja. Adapun klasifikasi jumlah

keluarga yang di tanggung oleh responden responden di Desa Latellang

Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone dapat

Page 42: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

42

dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Jumlah Responden Berdasarkan Tanggungan Keluarga

No Tanggun

gan Keluarga

Jumlah

Orang (Jiwa) Persentase (%)

1 23-31 5 16,67

2 32-40 12 40,00

3 41-49 9 30,00

4 50-58 2 6,67

5 59-67 2 6,67

Jumlah 30 100

Sumber : Data Primer yang Telah Diolah, 2019

Tabel 5, menunjukkan bahwa responden yang memiliki jumlah tanggungan

keluarga diatas 9 orang sebanyak 12 dengan presentase 40,00%, sedangkan

responden yang memiliki jumkah tanggungan keluarga paling sedikit yaitu 2

keluarga dengan jumlah tanggungan hanya 2 orang dengan presentase 6,67%.

d. Pengalaman Berusahatani

Pengalaman berusahatani dapat diartikan sebagai sesuatu yang pernah

dijalani, dirasakan, ditanggung oleh petani dalam menjalankan kegiatan usahatani

dengan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk mencapai tujuan usaha taninya,

yaitu memperoleh pendapatan bagi kebutuhan hidup petani dan keluarganya.

Pengalaman berusaha dapat menunjukkan keberhasilan seseorang dalam

mengelolah usahataninya. Sebab dapat menjadi pedoman pada masa yang akan

datang. Mereka yang masih berusia muda relatif belum berpengalaman, sehingga

untuk mengimbangi kekurangannya, dia perlu dinamis sebaliknya mereka yang

Page 43: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

43

sudah berusia tua banyak berpengalaman dalam berusaha sehingga sangat berhati

hati dalam bertindak.

Pengalaman berusaha bagi responden dalam penelitian ini adalah

pengalaman mereka dalam melakukan usahatani kacang tanah. Untuk

mengetahui pengalaman berusahatani responden dalam melakukan usahatani

kacang tanah dapat dilihat pada tabulasi Tabel 6 berikut.

Tabel 6. Jumlah Responden Berdasarkan Pengalaman Berusahatani

No

Pengalaman Usahatani

Jumlah

Orang (Jiwa) Persentase (%)

1 10-16 5 16,67

2 17-23 11 36,67

3 24-30 8 26,67

4 31-37 3 10

5 ≤ 38 3 10

Jumlah 30 100

Sumber : Data Primer yang Telah Diolah, 2019

Tabel 6, menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengalaman

usahatani dalam usahatani kacang tanah di Desa Latellang Kecamatan

Patimpeng Kabupaten Bone. Pada 10-16 tahun sebanyak 5 responden dengan persentase 16.67%, 17-23 tahun sebanyak 11 responden dengan persentase

36.67%, pada 24-30 sebanyak 8 responden dengan persentase 26,67 %, pada

31-37sebanyak 3 responden dengan persentase 10% dan pada ≤ 38 sebanyak

3 responden dengan persentase 10%.

Page 44: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

44

5.2. Hasil dan Pembahasan

Tabel 7. Tabel Hasil Estimasi Multiple Regression Determinan Permintaan Komoditas Kacang Tanah Di Desa Latellang Kecamatan Patimpeng

Kabupaten Bone.

Variabel

Koefisien Elastisitas

Standart Error

Uji-t

Probabilitas Uji-t

Intersep 23,8600 6,84 3,49 0,0018 Ln X1

-8,5113***

1,93 -4,41 0,0002

Ln X2 0,1165 0,12 0,96 0,3464 Ln X3

0,5041** 0,21

2,41 0,0237

Ln X4 -0,0286 0,14 -0,20 0,8418 R2 = 0,6954 ***) : Signifikan 99% (α :1%)

Uji-F = 14,2697 **) : Signifikan 95% (α : 5%) Probabilitas (Uji-F) = 0,000003 *) : Signifikan 90% (α : 10%)

Model :

𝑙𝑛𝑌 = 23,86 − 8,51 𝑙𝑛𝑋1 + 0,12 𝑙𝑛𝑋2 + 0,50 𝑙𝑛𝑋3 − 0,03 𝑙𝑛4 + 𝑒

Sumber: Data primer setelah diolah 2019

Y = permintaan komoditas kacang tanah

X1= harga kacang tanah (Rp)

X2= harga jagung (Rp)

X3= pendapatan (Rp)

X4= tanggungan keluarga (orang)

5.3. Uji F-Statistik (Uji Model)

Uji F dilakukan untuk mengetahui pangaruh variabel bebas (Independen),

terhadap variabel terikat (Dependen) secara bersama-sama (Simultan), maka

dilakukan uji F. Uji F yaitu uji yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

Page 45: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

45

variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Dalam

analisis ini dilakukan dengan menggunakan program eviews 8. Berdasarkan hasil

estimasi pada tabel diatas dapat diliat bahwa nilai F Statistik sebesar 14,26971

nilai Probabilitas (F-Statistik) sebesar 0,000003. Maka dapat diketahui bahwa

variabel independen secara Bersama-sama berpengaruh terhadap variable

dependen secara signifikan pada taraf kepercayaan sebesar 95% (α = 5%).

5.4. Koefisien Determinan (R2)

Uji koefisien determinasi menunjukkan seberapa baik variabel-variabel

bebas menjelaskan hasil. kisaran nilai R adalah 0 hingga 1. semakin nilai R

mendekati angka 1 maka semakin kuat variabel-variabel bebas memprediksikan

variabel terikat. berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh nilai R2

sebesar 0.695415. angka tersebut menunjukan bahwa kemampuan variabel bebas

dalam memberikan informasi untuk menjelaskan keragaman variabel terikat

relative tinggi. sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas berpengaruh

besar terhadap peningkatan maupun penurunan permintaan kacang tanah.

5.5 Uji t-Statistik

Berdasarkan hasil estimasi dapat dilihat bahwa terdapat beberapa variabel

yang berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan permintaan kacang

tanah yaitu X1 (harga kacang tanah), dengan nilai t-statistik sebesar -4,405271

dengan nilai probabilitas sebesar 0.0002 X3 (pendapatan) dengan nilai t-statistik

sebesar

2.409038 dan nilai probabilitas sebesar 0.0237, dengan nilai probabilitas

sebesar 0.0000 atau sama dengan tingkat kesalahan 5%. Sedangkan variable x2

Page 46: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

46

(harga jagung) dengan variable X4 (tangungan keluarga ) dengan masing-masing

nilai tstatistik sebesar 0.959794 dan 0.201723 dan nilai probabilitas masing-

masing sebesar 0.3464 dan 0.8418 atau lebih besar dari tingkat kesalahan yang

artinya bahwa variable tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap

peningkatan permintaan kacang tanah.

1. Harga Kacang Tanah

Kacang tanah adalah tanaman polong-polongan atau legume anggota suku

Fabaceae yang dibudidayakan serta menjadi kacang-kacangan kedua terpenting

setelah kedelai di Indonesia. Tanaman yang berasal dari benua amerika ini

tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm dengan daun-daun kecil tersusun

majemuk. Harga kacang tanah di Kecamatan Patimpeng sesuai hasil penelitian

yang dilakukan pada 30 responden diperoleh bahwa sebagian besar responden

mendapatkan kacang tanah dengan membeli, sedangkan sedikit responden

mendapatkan kacang tanah dari orang lain. Rata-rata kacang tanah yang dibeli

oleh konsumen berkisar dari harga Rp 22.000 hingga Rp 25.000 dengan harga

rata- rata yang dibeli adalah Rp 22.000 hingga Rp.23.000. menurut pendapat

responden jika harga kacang tanah meningkat, sekitar 83,33% atau 25 orang

responden akan tetap membeli kacang tanah untuk dikonsumsi. Sedangkan

16,67% atau 5 orang responden memilih untuk tidak membeli kacang tanah

untuk dikonsumsi dengan alasan bahwa kacang tanah masih bias diperoleh dari

orang lain (keluarga).

Page 47: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

47

2. Harga Jagung

Jagung merupakan makanan pokok yang banyak di konsumsi sebagai

makanan pengganti beras (nasi). Konsumsi jagung di Kecamatan Patimpeng

sesuai hasil penelitian yang dilakukan pada 30 responden diperoleh bahwa

sebagian besar responden mendapatkan jagung dengan membeli, sedangkan

sedikit responden mendapatkan jagung dari orang lain. Rata-rata jagung yang

dibeli oleh konsumen berkisar dari harga Rp 3.000 hingga Rp 6.000 dengan harga

rata-rata yang dibeli adalah Rp 3.000 hingga Rp 3.500. menurut pendapat

responden jika harga jagung meningkat, sekitar 83,33% atau 25 orang responden

akan tetap membeli jagung untuk dikonsumsi. Sedangkan 16,67% atau 5 orang

responden memilih untuk tidak membeli jagung untuk dikonsumsi dengan alasan

bahwa jagung masih bias diperoleh dari orang lain (keluarga).

3. Pendapatan

Pendapatan adalah seluruh penerimaan baik berupa uang maupun berupa

barang yang berasal dari pihak lain maupun hasil industri yang dinilai atas dasar

sejumlah uang dari harta yang berlaku saat ini. Pendapatan merupakan sumber

penghasilan seseorang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sangat penting

artinya bagi kelangsungan hidup dan penghidupan seseorang secara langsung

maupun tidak langsung (Suroto, 2000).

Konsumsi jagung di Kecamatan Patimpeng sesuai hasil penelitian yang

dilakukan pada 30 responden diperoleh bahwa sebagian besar responden

mendapatkan pendapatan dengan hasil penjualan kacang tanah. Rata-rata

Page 48: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

48

pendapatan yang diperoleh konsumen berkisar dari harga Rp 1.450.000 hingga

Rp

5.000.000 dengan rata-rata pendapatan adalah Rp 2.780.000 hingga Rp

5.000.000. Menurut pendapat responden jika pendapatan meningkat, sekitar

53,33% atau 16 orang responden memiliki pendapatan rata-rata Rp 2.780.000.

Sedangkan 46,67% atau 14 orang responden memiliki pendapatan diatas Rp

2.780.000.

4. Tanggungan Keluarga

Tanggungan Keluarga adalah banyaknya anggota keluarga yang terdiri dari

istri dan anak, serta orang lain yang turut serta dalam keluarga berada atau hidup

dalam satu rumah dan makan bersama yang menjadi tanggungan kepala keluarga.

Tanggungan keluarga di Kecamatan Patimpeng sesuai hasil penelitian yang

dilakukan pada 30 responden diperoleh bahwa sebagian besar responden

tanggungan keluarga berkisar dari 1 hingga 7 orang dengan rata-rata tanggungan

yaitu 3 hingga 4 orang. Menurut pendapat responden jika tanggungan meningkat,

sekitar 73,33% atau 22 orang responden memiliki tanggungan rata-rata 3 hingga

4 orang. Sedangkan 26,67% atau 8 orang responden memiliki tanggungan

diatas 3 hingga 4 orang.

5.6. Elastisitas Permintaan Kacang Tanah

Elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel

dengan variabel lainnya. Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar

kepekaan atau reaksi konsumen terhadap permintaan kacang tanah.

Page 49: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

49

Berdasarkan hasil estimasi di atas dapat dilihat bahwa elastisitas permintaan

kacang tanah yaitu harga kacang tanah (X1) sebesar -8.511329. Artinya, setiap

kenaikan 1 satuan akan mempengaruhi atau mengurangi permintaan kacang tanah

sebesar -8.511329. Elastisitas harga jagung (X2) sebesar 0.116506 artinya, setiap

kenaikan 1 satuan akan mempengaruhi atau mengurangi permintaan jagung

sebesar 0.116506. Elastisitas pendapatan (X3) sebesar 0.504069 artinya, setiap

kenaikan 1 satuan akan mempengaruhi atau mengurangi permintaan sebesar

0.504069. Elastisitas tanggungan keluarga (X4) sebesar -0.027585 artinya, setiap

kenaikan 1 satuan akan mempengaruhi atau mengurangi permintaan sebesar -

0.027585.

Tabel 8. Elastisitas dan Sifat Permintaan Kacang Tanah terhadap Perubahan Harga Kacang Tanah dan Pendapatan

Variabel

Simbol

Satuan

Rata rata

Koefisien Elastisitas

Sifat permintaan

kacang tanah Permin

taan kacang tanah

Y

K

g

4,15

_

_

Harga kacang tanah

X1

Rp

/Kg

23.000

-8,5113 Elastis (-)

Sesuai Teori

Permintaan Pendap

atan rumah tangga

X3

Rp

/Bln

2.870.

000

0,5041 Inelastis (+)

Superior

Sumber: Data primer setelah diolah 2019

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa variabel harga kacang tanah (X1)

dan pendapatan rumah tangga (X3) berpengaruh signifikan terhadap elastisitas

permintaan dan sifat komoditas permintaan kacang tanah. Adapun rata-rata

permintaan kacang tanah di Desa Latellang Kecamatan Patimpeng Kabupaten

Page 50: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

50

Bone yaitu 4,15 kg/bulan. Dengan rata-rata harga kacang tanah yaitu Rp

23.000/kg dengan tingkat elastisitas terhadap permintaan kacang tanah yaitu -

8,511329 yang berarti elastis negatif dengan sifat komoditas permintaan yang

sesuai dengan teori permintaan. Rata-rata pendapatan rumah tangga yaitu Rp

2.870.000/ bulan memiliki pengaruh inelastisitas positif terhadap tingkat

elastisitas terhadap permintaan yakni sebesar 0,504069 dengan sifat komoditas

permintaan kacang tanah yaitu superior. Dikatakan superior karena tingkat

pendapatan konsumen yang cukup tinggi untuk memenuhi tingkat permintaan

yang ada.

2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30

Residual Actual Fitted Grafik Residual dari Hasil Estimasi Multiple Regression Deretminan

Permintaan Kacang Tanah di Desa Latellang Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone

Sumber: Data primer setelah diolah 2019

Berdasarkan data grafik di atas, terlihat bahwa grafik menunjukkan garis atau

pola yang tidak beraturan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa grafik tersebut

Page 51: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

51

terjadi heteroskedastisitas atau dengan kata lain grafik tersebut memiliki nilai

residual yang sifatnya tidak sama dan berubah sepanjang waktu

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan dapat di

simpulkan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil analisis maka faktor yang mempengaruhi permintaan

kacang tanah yaitu harga kacang tanah, jumlah kacang tanah,

pendapatan/penghasilan, dan harga jagung sebagai harga barang lain yang

terkait.

2. Upaya untuk mengetahui elastisitas permintaan komoditas kacang tanah

berdasarkan pengamatan di lapangan yaitu penggunaan varietas berdaya produksi

tinggi dan memperluas areal pemanenan di daerah-daerah sentral produksi dan

pemerintah daerah khususnya di Kabupaten Bone untuk mengeluarkan kebijakan

yang mengatur perkembangan industry khususnya industry pengolahan.

6.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka peneliti memberikan

saran kepada masyarakat umumnya, petani kacang tanah, pemerintah, dan

mahasiswa- mahasiswa pertanian sebagai berikut:

1. Melihat besarnya pendapatan bersih yang diterima para petani kacang

tanah sangat menguntungkan, nampaknya usaha kacang tanah ini sangat baik

untuk dipertahankan dan ditingkatkan.

Page 52: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

52

2. Peran instansi yang terkait untuk memberikan pelatihan manajemen bagi

peningkatan usaha kecil dan menengah, dengan memberikan penyuluhan kepada

mereka tentang perlunya suatu manajemen dalam mengelola suatu usaha kecil

dan menengah.

3. Perlu kiranya keterlibatan pihak swasta terutama dalam hal permodalan

dan jaminan pemasaran untuk mengembangkan usaha kacang tanah di

Kabupaten Bone.

Page 53: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

53

LAMPIRAN

Page 54: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

54

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian

KUISIONER MENGENAI DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DESA LATELLANG KECAMATAN

PATIMPENG KABUPATEN BONE

KUESIONER

A. Karakteristik Petani

1. Nama : 2. Umur :

3. Jenis Kelamin : 4. Alamat : 5. Agama :

1. Harga barang/kilo 2. Berapa pendapatan 3. Berapa penghasilan

4. Jumlah barang 5. Jumlah harga

6. Berapa jumlah tanggungan 7. Berapa jumlah pembelanjaan dalam satu bulan

N

o Jumlah Belanjaan

8. Untuk apa itu kacang tanah

*Jenis barang lain yang mempengaruhi permintaan kacang tanah

1. Jagung 2………... 3. ……….

Page 55: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

55

Lampiran 2. Peta Lokasi Peneletian

Gambar 2. Peta Lokasi Peneletian di Desa Latellang Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone

Page 56: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

56

Lampiran 3. Identitas Responden Penjual Kue Bahan Baku Kacang Tanah di

Desa Latellang Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone

No.

Nama Umur Jenis Kelamin

1 Husniati 53 Perempuan

2 Andi Hadna 44 Perempuan

3 Ros 40 Perempuan

4 Saira 37 Perempuan

5 Puang hale 55 Perempuan

6 Jumpiah 47 Perempuan

7 Maina 30 Perempuan

8 Andi aminah 38 Perempuan

9 Hj ate 55 Perempuan

10

Andi sukma 30 Perempuan

11

Andi haji 41 Perempuan

12

P.Resse 55 Perempuan

13

P.jubaidah 49 Perempuan

14

P.sunarti 39 Perempuan

15

Hj.Eni 39 Perempuan

16

Masnawati 35 Perempuan

17

Nursia 40 Perempuan

18

Hj monong 49 Perempuan

19

Sahari 24 Perempuan

20

Muslima 49 Perempuan

21

Rusna 40 Perempuan

2 Jumarni 25 Perempuan

Page 57: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

57

2

23

Hawisa 45 Perempuan

24

Jusriani 40 Perempuan

25

Indah 55 Perempuan

26

P. Nanang 36 Perempuan

27

P. Haderah 42 Perempuan

28

Sanatang 30 Perempuan

29

Wahidah 34 Perempuan

30

Andi Tati 38 Perempuan

Sumber : Hasil survey, 2019

Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian

Gambar 1. Penjual Sekaligus Petani Responden Kacang Tanah di Desa

Latellang Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone

Page 58: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

58

Gambar 2. Penjual Responden Kacang Tanah di Desa Latellang Kecamatan

Patimpeng Kabupaten Bone

Gambar 3. Responden Penjual Jagung di Desa Latellang Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone

Page 59: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

59

Gambar 3. Responden Penjual Kacang Tanah Dan Jagung di Desa Latellang Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone

Lampiran 5. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Pada Program Eviews 8

Dependent Variable: LNY Method: Least Squares

Date: 01/19/20 Time: 16:42 Sample: 1 30

Included observations: 30

Variable

Coefficient

Std. Error

t-

Statistic Prob.

C 23.86006

6.841563

3.487516

0

.0018 LNX1 -

8.511329 1.93207

9 -

4.405271 0.00

02 LNX2 0.116

506 0.12138

6 0.959

794 0.34

64 LNX3 0.504

069 0.20924

1 2.409

038 0.02

37 LNX4

-

0.027585 0.13674

5 -

0.201723 0.84

18

Page 60: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

60

R-squared 0.695

415 Mean dependent

var 1.30

3961 Adjusted R-squared

0.646681

S.D. dependent var

0.469826

S.E. of regression

0.279267

Akaike info criterion

0.437718

Sum squared resid

1.949758

Schwarz criterion 0.671251

Log likelihood -1.565776

Hannan-Quinn criter.

0.512428

F-statistic 14.26971

Durbin-Watson stat

1.381910

Prob(F-statistic)

0.000003

Lampiran 5. Grafik Estimasi Analisis Linier Berganda Pada Program Eviews 8

2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30

Residual Actual Fitted

Page 61: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

61

Lampiran 6. Tabel Harga

JK

T HKT HJ Pdptn JTKel

(kg

/bln) (Rp/kg) (Rp/kg) (Rp/bln) (org)

Y X1 X2 X3 X4

2,0

23.000 3.000 5.000.000 7

3,0

23.000 6.000 2.200.000 4

3,0

23.000 3.000 2.000.000 3

4,0

23.000 6.000 3.500.000 5

2,5

23.000 3.000 2.700.000 3

3,0

23.000 3.000 2.000.000 2

5,0

22.000 3.000 2.800.000 2

4,0

23.000 6.000 2.500.000 4

5,0

22.000 3.000 2.000.000 6

6,0

22.000 6.000 3.500.000 3

8,0

22.000 4.500 4.000.000 5

12,0

22.000 6.000 5.000.000 7

3,0

23.000 3.000 2.800.000 3

3,0

23.000 6.000 2.500.000 6

4,0

23.000 3.000 2.500.000 4

2,0

24.000 6.000 1.800.000 2

4,0

23.000 3.000 3.000.000 4

Page 62: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

62

10,0

22.000 12.000 4.800.000 5

3,0

23.000 12.000 1.700.000 3

2,0

25.000 3.000 1.450.000 1

2,0

25.000 3.000 2.700.000 4

4,0

23.000 6.000 2.800.000 3

3,0

23.000 3.000 2.200.000 1

4,0

23.000 6.000 3.000.000 4

3,0

23.000 6.000 2.750.000 2

2,0

24.000 3.000 2.000.000 3

3,0

23.000 3.000 1.900.000 3

7,0

23.000 3.000 5.000.000 4

5,0

23.000 6.000 3.000.000 5

3,0

23.000 9.000 3.000.000 3

Sumber Data: Setelah Diolah, 2019 Lampiran 7. Tabel Logaritma Natural

lnY lnX1 lnX2 lnX3 lnX4

0,693147 3,1354

94 1,098612 8,51719

3 1,94591

1,098612 3,1354

94 1,791759 7,69621

3 1,386294

1,098612 3,1354

94 1,098612 7,60090

2 1,098612

1,386294 3,1354

94 1,791759 8,16051

8 1,609438

0,916291 3,1354

94 1,098612 7,90100

7 1,098612

Page 63: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

63

1,098612 3,1354

94 1,098612 7,60090

2 0,693147

1,609438 3,0910

42 1,098612 7,93737

5 0,693147

1,386294 3,1354

94 1,791759 7,82404

6 1,386294

1,609438 3,0910

42 1,098612 7,60090

2 1,791759

1,791759 3,0910

42 1,791759 8,16051

8 1,098612

2,079442 3,0910

42 1,504077 8,29405 1,609438

2,484907 3,0910

42 1,791759 8,51719

3 1,94591

1,098612 3,1354

94 1,098612 7,93737

5 1,098612

1,098612 3,1354

94 1,791759 7,82404

6 1,791759

1,386294 3,1354

94 1,098612 7,82404

6 1,386294

0,693147 3,1780

54 1,791759 7,49554

2 0,693147

1,386294 3,1354

94 1,098612 8,00636

8 1,386294

2,302585 3,0910

42 2,484907 8,47637

1 1,609438

1,098612 3,1354

94 2,484907 7,43838

4 1,098612

0,693147 3,2188

76 1,098612 7,27931

9 0

0,693147 3,2188

76 1,098612 7,90100

7 1,386294

1,386294 3,1354

94 1,791759 7,93737

5 1,098612

1,098612 3,1354 1,098612 7,69621 0

Page 64: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

64

94 3

1,386294 3,1354

94 1,791759 8,00636

8 1,386294

1,098612 3,1354

94 1,791759 7,91935

6 0,693147

0,693147 3,1780

54 1,098612 7,60090

2 1,098612

1,098612 3,1354

94 1,098612 7,54960

9 1,098612

1,94591 3,1354

94 1,098612 8,51719

3 1,386294

1,609438 3,1354

94 1,791759 8,00636

8 1,609438

1,098612 3,1354

94 2,197225 8,00636

8 1,098612

Sumber Data: Setelah Diolah, 2019

Lampiran 8. Surat Izin Penelitian

Page 65: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

65

Page 66: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

66

Page 67: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

67

Page 68: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

68

Page 69: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

69

Page 70: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

70

Page 71: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

71

Page 72: DETERMINAN PERMINTAAN KOMODITAS KACANG TANAH DI …

72

RIWAYAT HIDUP

NURMANSYAH, dilahirkan di Latellang pada tanggal 31

Agustus 1996 dari ayah Abd majid dan ibu Nurjannah, penulis

merupakan anak kedua dari Tujuh bersaudara.

Pendidikan formal yang pernah dilalui penulis adalah

SD/INPRES 377 PATIMPENG dan lulus pada tahun 2008, MTS

ARRAHMAN PATIMPENG tahun 2011, SMAN 19 BONE pada

tahun 2014. Dan pada tahun 2015 penulis lulus seleksi masuk

perguruan tinggi Universitas Muhammadiyah Makassar Fakultas

Pertanian Program Studi Agribisnis.

Selama mengikuti perkuliahan penulis pernah magang di

PT.PERSERO BONE Sulawasi Selatan Indonesia. Tugas akhir dalam

pendidikan tinggi diselesaikan dengan menulis skripsi yang berjudul

“Determinan Permintaan Komoditas Kacang Tanah di Desa Latellang

Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone.