analisis dan perancangan sistem informasi …thesis.binus.ac.id/doc/lain-lain/2012-1-00178-if...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK
MEMANTAU PERSEBARAN DEALER PADA PT. PIONEER DI DKI JAKARTA
SKRIPSI
Oleh :
Yosia Alvin Amadeo 1200944035 Kevin 1200970203 Ilona Cecilia 1200970222
Kelas/Kelompok : 07PAT/10
Universitas Bina Nusantara
Jakarta 2012
ii
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK
MEMANTAU PERSEBARAN DEALER PADA PT. PIONEER DI DKI JAKARTA
SKRIPSI
Disusun oleh :
Yosia Alvin Amadeo Kevin Ilona Cecilia Budiman 1200944035 1200970203 1200970222
Disetujui oleh :
Djauharry Noor, Ir, M.Sc Kddsn : D1348
Universitas Bina Nusantara Jakarta
2012
1
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MEMANTAU PERSEBARAN DEALER PADA PT. PIONEER
DI DKI JAKARTA
Yosia Alvin Amadeo,Kevin, Ilona Cecilia Budiman
ABSTRACT Research purposes, is to analyze and design a geographic information system to monitor the spread of dealers in Jakarta in which includes spatial and attributive information for PT.Pioneer. The method used is the fact finding techniques that study the documents, observation, and literature study. Database design method used is DBLC (Database Life Cycle). While designing application used is SDLC (System Development Life Cycle) is the Waterfall Model. The results were achieved after making this application consists of dealer-based distribution of VB.Net applications. The conclusion that can be obtained from this research is to produce a Geographic Information System applications to assist in developing the company persahaan and not inferior to other companies.
Keyword : analysis, design, system, information, geographic, distribution, dealer, Pioneer
ABSTRAK Tujuan penelitian, ialah menganalisi dan merancang suatu sistem informasi geografis untuk memantau persebaran dealer di DKI Jakarta yang didalamnya mencakup informasi spasial dan atributif bagi PT.Pioneer. Metode penelitian yang digunakan adalah fact finding techniques yaitu mempelajari dokumen, observasi, dan studi kepustakaan. Metode perancangan database yang digunakan adalah DBLC (Database Life Cycle). Sedangkan perancangan aplikasi yang digunakan adalah SDLC (System Development Life Cycle) yaitu Waterfall Model. Hasil yang dicapai setelah pembuatan aplikasi ini berisikan tentang persebaran dealer berbasis aplikasi VB.Net. Kesimpulan yang dapat didapatkan dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu aplikasi Sistem Informasi Geografis untuk membantu persahaan dalam mengembangkan perusahaannya dan tidak kalah dengan perusahaan lainnya. Kata kunci : analisa, perancangan, sistem, informasi, geografis, persebaran, dealer, Pioneer
2
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG (Sistem Informasi Geografis)
yang bisa diterapkan di Ottawa, Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan
Sumber Daya. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS
(Canadian GIS - SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah
data yang dikumpulkan untuk Inventarisasi Tanah Kanada (CLI - Canadian Land
Inventory) - sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan
Kanada dengan memetakaan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam
bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000. Faktor pemeringkatan
klasifikasi juga diterapkan untuk keperluan analisis.
Pada saat ini, SIG tidak hanya digunakan untuk memetakan informasi pada tanah,
pertanian, pariwisata, dan alam bebas, melainkan dapat diimplementasikan juga untuk
perencanaan pembangunan perusahaan. Misalnya saja, membantu pencarian daerah
dengan populasi tinggi, penentuan peletakan dealer ataupun pencarian jarak tempuh
terdekat.
Dewasa ini, sebagian besar perusahaan memiliki banyak dealer yang tersebar di
beberapa daerah. Sebelum teknologi mengalami kemajuan pesat, perusahaan
mengorganisir dealer secara manual. Hal ini membuat perusahaan sedikit kesulitan dalam
mengorganisir letak dari dealer perusahaan. Kemajuan teknologi memberikan kemudahan
bagi penggunanya untuk mengorganisir dealer persusahaan. Dengan kemajuan teknologi
Sistem Informasi Geografis, perusahaan dapat melihat secara eksplisit yang dipaparkan
dalam bentuk peta digital. Dengan adanya peta digital, perusahaan dapat dengan mudah
melihat lokasi dari dealer secara spasial dan juga mempermudah untuk menganalisis
penentuan lokasi dealer baru yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan.
Dalam membuat skripsi ini, penulis akan menggunakan bantuan software ArcGIS.
ArcGIS adalah suatu perangkat lunak untuk ilmu Sistem Informasi Geografis yang
3
mempu melakukan proses vektor dan raster. Penulis menggunakan ArcGISkarena
penggunaannya yang cukupuser‐friendly dan merupakan software SIG yang cukup
powerful.
TEORI PENDUKUNG
Teori Satu
Pengertian Sistem Informasi Geografis
Sistem informasi geografis (SIG) secara umum membahas masalah penyimpanan
informasi tentang bumi secara otomatis melalui komputer.
Menurut Murai (1999)SIG diartikan sebagai sistem informasi yang digunakan untuk
memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan
menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung
pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber
daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.
Menurut Gistut (1994)SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan
spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-
karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup
metodologi dan teknologi yang diperlukan, yaitu data spasial perangkat keras, perangkat
lunak dan struktur organisasi
Teori Dua
Komponen Sistem Informasi Geografis
SIG dapat disajikan sebagai suatu paket perangkat lunak dan perangkat keras
dimana komponen-komponen pendukungnya terdiri dari alat untuk menginput,
memanipulasi, menganalisis, dan menghasilkan data.
1. Perangkat Keras
Perangkat keras atau hardwareadalah perangkat fisik berupa komputer serta
instrumen pendukungnya. Secara garis besar, perangkat keras SIG dapat dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu :
4
i. Alat masukkan (input)
Alat-alat yang digunakan untuk memasukkan data ke jaringan
komputer. Contohnya, scanner, CD-ROM, digitizer, dan disket.
ii. Alat pemrosesan
Alat-alat dalam sistem komputer yang berfungsi untuk mengoilah,
menganalisis, dan menyimpan data yang sesuai dengan kebutuhan.
Contohnya, CPU (Central Processing Unit)
iii. Alat keluaran (output)
Alat-alat yang berfungsi untuk menayangkan informasi geografis dalam
proses SIG. Contohnya, VDU (Visual Display Unit), plotter, dan
printer.
2. Perangkat Lunak
Perangkat lunak merupakan bagian dari sistem yang berfungsi untuk
memasukkan, menyimpan, dan menghasilkan data yang diperlukan. SIG
merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun secara modular dimana basis
data memegang peranan kunci. Setiap subsistem diimpementasikan dengan
menggunakan perangkat lunak yang tersusun dari beberapa modul.
3. Data dan Informasi Geografis
SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi yang diperlukan
baik secara tidak langsung, dengan cara meng-import-nya dari perangkat lunak
SIG yang lainnya, maupun secara langsung dengan melakukan digitasi data
spasial yang ada dan memasukkannya ke tabel-tabel.
4. Manajemen
Suatu proyek Sistem Informasi Geografis akan berhasil dikelola dengan baik dan
dikerjakan oleh orang yang memiliki keahlian yang tepat. Manajemen sering
disebut juga sumber daya manusia.
5
Teori Tiga
Representasi Grafis Suatu Objek Pada Sistem Informasi Geografis
Informasi grafis suatu objek dapat dimasukkan dalam bentuk :
i. Titik
Titik adalah representasi paling sederhana untuk suatu objek. Pada skala besar
suatu bangunan ditampulkan dengan poligon, tetapi dalam skala kecil
ditampilkan menggunakan titik. Beberapa contoh penggunaan titik anatara
lain : penempatan lokasi gedung, penempatan lokasi dealer, dan lain-lain.
ii. Garis
Garis adalah bentuk linear yang akan menguhubungkan paling sedikit dua titik
dan digunakan untuk merepresentaskan objek-objek satu dimensi. Beberapa
contoh penggunaan garis antara lain : representasi jalan raya, sungai, jalur
kereta api dan lain-lain.
iii. Poligon
Digunakan untuk merepresentasikan objek-objek dua dimensi. Beberapa
contoh penggunaan poligon antara lain : batas provinsi, batas wilayah, danau,
dan lain-lain
Teori Empat
Data Sistem Informasi Geografis
Secara garis besar, data-data yang digunakan pada Sistem Informasi Geografis dibagi
menjadi dua. Data pada sistem infomasi geografis ini, secara garis besar, dibagi menjadi
dua bagian, data-data tersebut adalah :
1. Data Spasial
Data spasial adalah data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang
memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Data spasial ini
mempunyai berkaitan dengan suatu koordinat baik koordinat geografi (lintang
dan bujur) atau koordinat XYZ, termasuk diantaranya informasi datum dan
proyeksi.
6
1. Sumber Data Spasial
Data spasial dapat diperoleh dari beberapa sumber, antara lain :
i. Citra Satelit
Citra satelit menggunakan satelit sebagai wahananya. Satelit
tersebut menggunakan sensor untuk dapat merekam kondisi
atau gambaran dari permukaan bumi. Umumnya
diaplikasikan dalam kegiatan yang berhubungan dengan
pemantauan sumber daya alam di permukaan bumi (bahkan
ada beberapa satelit yang sanggup merekam hingga dibawah
permukaan bumi), studi perubahan lahan dan lingkungan, dan
aplikasi lain yang melibatkan aktifitas manusia di permukaan
bumi. Kelebihan dari teknologi terutama dalam dekade ini
adalah dalam kemampuan merakam cakupan wilayah yang
luas dan tingkat resolusi dalam merekam obyek yang sangat
tinggi. Data yang dihasilkan dari citra satelit kemudian
diturunkan menjadi data tematik dan disimpan dalam bentuk
basis data untuk digunakan dalam berbagai macam aplikasi.
ii. Peta Analog
Peta analog merupakan versi awal dari data spasial, dimana
yang mebedakannya adalah hanya dalam bentuk
penyimpanannya saja. Peta analog merupakan bentuk
tradisional dari data spasial, dimana data ditampilkan dalam
bentuk kertas atau film. Oleh karena itu dengan
perkembanganteknologi saat ini peta analog tersebut dapat di
scan menjadi format digital untuk kemudian disimpan dalam
basis data.
iii. Foto Udara (Aerial Photographs)
Foto udara merupakan salah satu sumber data yang banyak
digunakan untuk menghasilkan data spasial selain dari citra
7
satelit. Perbedaannya dengan citra satelit adalah hanya pada
wahana dan cakupan wilayahnya. Biasanya foto udara
menggunakan pesawat udara. Secara teknis proses
pengambilan atau perekaman datanya hampir sama dengan
citra satelit. Sebelum berkembangan teknologi kamera
digital, kamera yang digunakan adalah menggunakan kamera
konvensional menggunakan negatif film, saat ini sudah
menggunakan kamera digital, dimana data hasil perekaman
dapat langsung disimpan dalam basis data. Sedangkan untuk
data lama (format foto film) agar dapat disimpan dalam basis
data harus dilakukan conversi dahulu dengan mengunakan
scanner, sehinggadihasilkan foto udara dalam format digital.
iv. Data Tabular
Data tabular berfungsi sebagai atribut bagi data spasial. Data
ini umumnya berbentuk tabel. Salah satu contoh data ini yang
umumnya digunakan adalah data sensus penduduk, data
sosial, data ekonomi, dll. Data tabular ini kemudian di
relasikan dengan data spasial untuk menghasilkan tema data
tertentu.
2. Format Data Spasial
Format data spasial ada dua, yaitu :
i. Data Vektor
Data vektor merupakan bentuk bumi yang direpresentasikan
ke dalam bentuk nodes (titik), garis, dan poligon.
ii. Data Raster
Data raster adalah data yang dihasilkan dari sistem
pengindraan jauh. Pada data raster, objek geografis
direpresentasikan dalam bentuk pixel.
8
2. Data Non-Spasial
Data non-spasial, sering disebut juga data deskriptif, adalah keterangan-
keterangan yang menjelaskan suatu lokasi dan berkaitan dengan lokasi
itu. Contohnya : jenis vegetasi, populasi, luasan, kode pos, dan
sebagainya.
Teori Lima
Pengertian Peta
Secara umum, peta dapat diartikan sebagai gambaran konvensional dari permukaan
bumi yang diperkecil dalam bidang datar yang dilengkapi skala, mata angin, dan simbol-
simbol.
Menururt ICA (International Cartographic Association) peta adalah gambaran atau
representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi atau
benda-beda angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan
diperkecil atau diskalakan.
Teori Enam
Buffering
Ada beberapa fungsi dalam SIG yang memungkinkan entitas spasial
mempengaruhi sekitarnya, ataupun sebalikan dimana lingkungan sekitar mempengaruhi
karakteristik entitas. Contoh yang paling umum adalah buffering yaitu pembuatan suatu
daerah kepentingan (zone of interest) di sekitar suatu entitas.
Jika suatu titik dijadikan buffer makan akan terbentuk area lingkaran, buffering
pada garis atau area akan menghasilkan suatu area lingkaran, buffering pada garis atau
area akan menghasilkan suatu area yang baru. Buffering merupakan suatu konsep yang
sederhana naum operasi perhitungan yang rumit dan juga beragam.
9
Teori Tujuh
Dealer
Pengertian dealer (pedagang), secara garis besar, dapat dibagi menjadi dua jenis,
yaitu :
1. Pedagang besar (wholeseler)
Wholesaler, adalah pedagang perantara yang membeli dari produsen atau
pabrikan dan menjual kembali barang tersebut kepada pedagang eceran atau
pedagang lainnya tetapi tidak menjual secara langsung kepada konsumen
akhir.
2. Pengecer (retailer)
Retailer adalah perantara pembeli dari wholeseler (dealer) dan menjual
kembali barang dagangannya secara langsung kepada konsumen akhir.
Retailer dapat pula berbentuk dealer kecil.
Teori Delapan
Mesin Diesel
Diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam. Atau pengertian yang lebih
spesifik lagi, sebuah mesin pemicu kompresi, dimana bahan bakardinyalakan oleh suhu
tinggi gas yang dikompresi, dan bukan oleh alat berenergi lain (seperti busi).
Mesin ini ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel, yang menerima paten
pada 23 Februari1893.
ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
Tata Laksana / Prosedur yang Sedang Berjalan
Pada saat ini sistem yang digunakan lebih menggunakan manual. Laporan dari tiap-
tiap dealer di fax ke kantor pusat baru kemudian dimasukkan ke dalam database. Setelah
dimasukkan ke dalam dabatase, hasil dari data-data yang didapatkan akan diolah menjadi
laporan dalam berbagai bentuk, seperti tulisan, grafik, ataupun chart.
10
Untuk pemesanan barang dari dealer eceran ke pusat, dilakukan secara by phone
yang kemudian diproses oleh pihak marketing, di cek stoknya, kemudian dikonfirmasikan
kembali apakah barang tersebut siap atau tidak, kemudian hasilnya akan diberitahukan
pada dealer yang memesan dan dikonfirmasikan kembali apakah barang tersebut jadi
diambil atau tidak. Hal ini dilakukan agar tidak ada penumpukan barang yang berlebihan
di dealer kecil. Jika ternyata stok di dealer pusat tidak ada, maka akan dilakukan
pemesanan ke produsen yang berlokasi di negeri sakura, Jepang.
Permasalahan yang Dihadapi
Setelah melihat sistem yang sedang berjalan dan masukan dari hasil observasi
yang telah dilakukan, maka didapatkan beberapa permasalahan yang dihadapi adalah
sebagai berikut :
1. Perusakaan kesulitan dalam mengetahui dan mengontol persebaran dealer
berdasarkan letak dan posisi geografisnya.
2. Perusahaan kesulitan dalam mengumpulkan serta membandingkan data-data
transaksi yang ada dari setiap dealer pada PT.Pioneer
3. Perusaahan sedikit kesulitan dalam menetukan lokasi untuk pembukaan dealer
baru.
Usulan Pemecahan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan saat ini, maka
diusulkan pemecahan masalah :
1. Proses digitasi titik – titik dealer di wilayah DKI Jakarta.
2. Penambahan informasi jumlah transaksi dalam aplikasi map pada setiap dealer.
3. Penambahan tool buffering pada aplikasi.
4. Penambahan tool select point pada aplikasi.
11
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Tampilan “Start”
Gambar 1 Tampilan Start
Ini adalah tampilan awal ketika program dimulai. Jika user memilih
“Start”, maka akan muncul “Tampilan Select User”. Jika memilih “Help”,
maka akan tampil User’s Guide atau manual penggunaan aplikasi. Pilihan
“Exit” akan menutup aplikasi.
Tampilan “Select User”
Gambar 2 Tampilan Select User
12
Tampilan ini muncul untuk melakukan verifikasi status pengguna, apakah
sebagai user biasa atau admin. Jika memilih “User” maka akan
dimunculkan “Tampilan User”. Jika memilih “Admin” maka akan
dimunculkan “Tampilan Login Admin”. Tombol “Kembali” akan
memunculkan “Tampilan Start”
Tampilan “User”
Gambar 3 Tampilan User
Tampilan ini akan muncul bila user memilih untuk login dengan status
“User”. Komponen – komponen yang ada akan dijelaskan pada tahap
berikutnya.
Tampilan “User – Peta Dealer”
Gambar 4 Tampilan User – Peta Dealer
13
Komponen yang ditandai dengan lingkaran merah merupakan tampilan
peta persebaran dealer dari PT. Pioneer di DKI Jakarta. Lokasi yang
ditandai dengan titik warna hijau adalah lokasi yang terdapat dealer dari
PT. Pioneer.
Tampilan “User – TOC Control”
Gambar 5 Tampilan TOC Control
Komponen yang ditandai dengan lingkaran merah dinamakan komponen
TOC (Table of Contents) Control. Komponen ini berguna untuk memilih
layer yang ingin ditampilkan pada komponen peta utama. Yang
ditampilkan pada peta utama adalah layer yang diberi tanda centang.
Tools “User - Buffer”
Gambar 6 Tampilan User - Buffer
14
Tampilan di atas akan muncul ketika user memilih tool “Buffer”. User
bisa memilih properti – properti yang dibutuhkan untuk keperluan
buffering.
Tampilan “User – Hasil Buffering”
Gambar 7 Tampilan User – Hasil Buffering
Tampilan di atas menunjukkan hasil buffering yang telah dilakukan. Untuk
mendapatkan hasil di atas, maka user harus memilih tool “Add Data”, lalu
memilih layer hasil buffering yang telah disimpan sebelumnya. Jarak
buffering akan ditandai dengan lingkaran di sekitar layer yang dijadikan
dasar untuk buffering.
Tampilan “Login Admin”
Gambar 8 Tampilan Login Admin
15
Tampilan ini berguna untuk melakukan validasi jika user ingin membuka
aplikasi dengan status “Admin”. Jika Login berhasil, maka akan
dimunculkan ”Tampilan Admin”.
Tampilan “Admin”
Gambar 9 Tampilan Admin
Tampilan ini akan muncul bila user memilih untuk login dengan status
“Admin” dan berhasil melakukan validasi login admin. Komponen –
komponen yang ada akan dijelaskan pada tahap berikutnya.
Tampilan “Admin – Peta Dealer”
Gambar 10 Tampilan Admin – Peta Dealer
16
Komponen yang ditandai dengan lingkaran merah merupakan tampilan
peta persebaran dealer dari PT. Pioneer di DKI Jakarta. Lokasi yang
ditandai dengan titik warna hijau adalah lokasi yang terdapat dealer dari
PT. Pioneer.
Tampilan “Admin – TOC Control”
Gambar 11 Tampilan Admin – TOC Control
Komponen yang ditandai dengan lingkaran merah dinamakan komponen
TOC (Table of Contents) Control. Komponen ini berguna untuk memilih
layer yang ingin ditampilkan pada komponen peta utama. Yang
ditampilkan pada peta utama adalah layer yang diberi tanda centang.
Tampilan “Admin – Lihat Lokasi”
Gambar 12 Tampilan Admin – Lihat Lokasi
Bagian yang dilingkari dengan warna merah adalah tombol untuk
menunjukkan lokasi dealer yang namanya ditampilkan pada combo box.
17
Jika tombol “Lihat Lokasi” dipilih, maka posisi dealer yang bersangkutan
akan berubah menjadi warna biru muda.
Tampilan “Admin – Tools”
Gambar 13 Tampilan Admin - Tools
Komponen yang ditandai lingkaran merah dinamakan Tools untuk
tampilan peta utama user. Tools tersebut terdiri dari “Pan Tool”, “Add
Data”, “Zoom In”, “Zoom Out”, “Identify”, “Buffer”, “Clear Selected
Features”, dan “Editor”. Tiap tools tersebut akan dijelaskan di tahap –
tahap berikutnya.
Tools “Admin - Buffer”
Gambar 14 Tampilan Admin - Buffer
18
Tampilan di atas akan muncul ketika adminmemilih tool “Buffer”.
Adminbisa memilih properti – properti yang dibutuhkan untuk keperluan
buffering.
Tampilan “Admin – Buffer Sukses”
Gambar 15 Tampilan Admin – Buffer Sukses
Tampilan di atas menunjukkan saat adminsudah selesai melakukan proses
buffering. Setelah tampilan di atas muncul, maka adminbisa memilih
tombol “Dismiss” untuk kembali ke tampilan peta untuk admin.
Tampilan “Admin – Hasil Buffering”
Gambar 16 Tampulan Admin – Hasil Buffering
Tampilan di atas menunjukkan hasil buffering yang telah dilakukan. Untuk
mendapatkan hasil di atas, maka adminharus memilih tool “Add Data”,
lalu memilih layer hasil buffering yang telah disimpan sebelumnya. Jarak
19
buffering akan ditandai dengan lingkaran di sekitar layer yang dijadikan
dasar untuk buffering.
Tampilan “Help”
Gambar 17 Tampilan Help
Tampilan di atas akan muncul saat user ataupun admin memilih tombol
“Help” pada halaman “Start”. Tampilan di atas berisi tentang langkah –
langkah penggunaan aplikasi ini secara keseluruhan baik dari sisi user
ataupun sisi admin. Tampilan “Help” ini akan dimunculkan dalam format
PDF sehingga lebih user-friendly.
Evaluasi Sistem
Berdasarkan hasil uji dengan melakukan pengetesan program, masih terdapat
beberapa error baik error logika, error compile, maupun error pada saat runtime.
Kelebihan
a. Bisa menampilkan data spasial dari dealer – dealer PT. Pioneer.
b. Memberikan kemudahan dalam melihat serta memanipulasi informasi
dealer dari PT. Pioneer di DKI Jakarta.
c. Memberikan kemudahan dalam melihat serta memanipulasi informasi
transaksi dari PT. Pioneer di DKI Jakarta.
d. Buffering sudah dapat langsung dilakukan pada layer yang diinginkan.
e. Dapat melihat semua transaksi yang dilakukan oleh semua dealer
maupun melihat transaksi yang dilakukan per-dealer.
20
Simpulan
Berdasarkan hasil analisa dan perancangan sistem informasi geografis yang
dilakukan pada PT. Pioneer, maka dapat disimpulkan beberapa hal berikut :
1. Setelah dilakukan analisa terhadap PT.Pioneer, ternyata PT.Pioneer
belum memiliki suatu sistem informasi geografis dalam praktiknya dan
masih menggunakan sistem manual dalam melakukan pemantauan atas
persebaran dealer miliknya.
2. Perancangan database Sistem Informasi Geografis dilakukan dengan
metode Database Life Cycle (DBLC) yang dilakukan dengan tiga langkah
utama yang meliputi Conceptual Database Design yang menghasilkan
kamus data, Logical Database Design yang menghasilan Entity Relationship
Diagram (ERD), dan Physical Database Design yang merupakan implementasi
database yang dilakukan dengan pembuatan database ke dalam sistem.
3. Perancangan aplikasi Sistem Informasi Geografis dilakukan dengan metode
System Development Life Cycle (SDLC) dengan Waterfall Model yang
menghasilkan suatu sistem aplikasi berbasis VB.NET untuk memembantu
perusahaan memantau persebaran dealer yang dimiliki.
Saran
Sistem yang sudah dikembangkan saat ini, masih belum sempurna dan juga terdapat
cukup banyak kekurangan. Berikut adalah beberapa saran yang dapat dipertimbangkan
untuk pengembangan aplikasi ini menjadi lebih lanjut :
1. Dapat menampilkan informasi visual mengenai dealer yang bersangkutan.
2. Pengambilan data dari tiap dealer diharapkan dapat dilakukan dengan secara otomatis
dan real-time.
3. Setelah melakukan buffering, hasil yang ada diharapkan untuk dapat langsung
dimunculkan, tidak diperlukan untuk memilih tool “add data” terlebih dahulu.
4. Diharapkan penentuan lokasi yang ada pada peta SIG, untuk kedepannya, lebih
mendekati aslinya (dunia nyata).
5. Adanya tambahan fitur print atau cetak pada aplikasi ini di kemudian hari.
6. Diharapkan adanya fitur untuk menampilkan grafik yang dibuat untuk melakukan
perbandingan transkasi yang terjadi pada tiap-tiap dealer.
21
DAFTAR PUSTAKA
Connolly, Thomas. dan Begg, Carolyn. (2002). Database Systems: a Practical Approach to
Design, Implementation, And Management (3rd edition). Addison Wesley, England
ESRI. n.d. ArcObjects SDK 10 Microsoft .NET Framework. Diperoleh (12-15-2011) dari
http://help.arcgis.com/en/sdk/10.0/arcobjects_net/conceptualhelp/index.html
Jeffery L. Whitten, Lonnie D. Bentley, dan Dittman, Kevin C.(2004). Systems Analysis Design
Methods (6th edition). New York: McGraw-Hill
Kurniawan, Erick.(2011).Cepat Mahir Visual Basic 2010.Yogyakarta : Andi
Ormsby, Timothy James.(2010).Getting To Know ArcGIS. New York: ESRI.
Parthasarathi , Rengarajan. 2009. Querying Shapefile. Diperoleh (12-03-2011) dari
http://forums.esri.com/Thread.asp?c=159&f=1710&t=290480
Prahasta, Eddy.(2011).Tutorial ArcGIS Desktop untuk Bidang Geodesi dan Geomatika.
Bandung:Informatika
Sutrisno, Handi. 2010. Aplikasi SIG dengan ARC VIEW 3.3 Untuk Mensimulasi Perancangan
Pipa Pada Di PDAM Tirta Moedal Kota Semarang Sub Zona Bukit Sari. Diperoleh (12-
03-2011) dari http://eprints.undip.ac.id/22970/1/ TA_Handi_Sutrisno.pdf
Wardiyatmoko, K. (2006). Geoggrafi Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Wikipedia. 2012. Mesin Diesel. Diperoleh (01-20-2012) dari http://id.wikipedia.org/
wiki/Mesin_diesel
22
RIWAYAT PENULIS
Yosia Alvin Amdeolahir di Jakarta pada tanggal 5 November 1989. Penulis menamatkan pendidikan SMA di SMAK Abdi Siswa Jakarta dalam bidang IPA pada tahun 2008. Saat ini penulis sedang menempuh program kuliah Strata 1 di Universitas Bina Nusantara.
Kevin lahir di Jakarta pada tanggal 11 Febuari 1990. Penulis menamatkan pendidikan SMA di SMAK Abdi Siswa Jakarta dalam bidang IPA pada tahun 2008. Saat ini penulis sedang menempuh program kuliah Strata 1 di Universitas Bina Nusantara.
Ilona Cecilia Budimanlahir di Jakarta pada tanggal 20 September 1990. Penulis menamatkan pendidikan SMA di SMAK Abdi Siswa Jakarta dalam bidang IPA pada tahun 2008. Saat ini penulis sedang menempuh program kuliah Strata 1 di Universitas Bina Nusantara.