bab 2 data dan analisa 2.1. data dan...

33
3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literatur Data dan literatur dalam memperoleh informasi yang mendukung proses perancangan serial animasi anak Buku Harian Kiki diperoleh dari sumber: a. Kepustakaan: buku-buku referensi yang berhubungan dengan topik. b. Survey: survey online c. Internet: website, jurnal/blog, forum, artikel, profile instansi. 2.1.1. Pemilihan Media Dalam menyampaikan informasi dan pengetahuan kepada anak dapat dilakukan melalui berbagai media, di antaranya seperti buku cerita, komik, majalah, film animasi atau kartun baik berupa film pendek, film layar lebar, maupun serial. 2.1.2. Data Umum Serial Definisi umum serial ialah suatu cerita yang diceritakan secara bertahap dan berurutan dengan pokok permasalahan yang berkelanjutan dan periodik. Sejarah Serial Gagasan dari suatu cerita diceritakan dalam bentuk serial berawal dari kisah One Thousand and One Night (Arabian Night) atau di Indonesia

Upload: lamque

Post on 15-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00178-DS BAB 2.pdfFilm seri terbagi menjadi beberapa segmen yang disebut chapter atau

3

BAB 2

DATA DAN ANALISA

2.1. Data dan Literatur

Data dan literatur dalam memperoleh informasi yang mendukung proses

perancangan serial animasi anak Buku Harian Kiki diperoleh dari sumber:

a. Kepustakaan: buku-buku referensi yang berhubungan dengan topik.

b. Survey: survey online

c. Internet: website, jurnal/blog, forum, artikel, profile instansi.

2.1.1. Pemilihan Media

Dalam menyampaikan informasi dan pengetahuan kepada anak dapat

dilakukan melalui berbagai media, di antaranya seperti buku cerita, komik,

majalah, film animasi atau kartun baik berupa film pendek, film layar lebar,

maupun serial.

2.1.2. Data Umum Serial

Definisi umum serial ialah suatu cerita yang diceritakan secara

bertahap dan berurutan dengan pokok permasalahan yang berkelanjutan

dan periodik.

Sejarah Serial

Gagasan dari suatu cerita diceritakan dalam bentuk serial berawal

dari kisah One Thousand and One Night (Arabian Night) atau di Indonesia

Page 2: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00178-DS BAB 2.pdfFilm seri terbagi menjadi beberapa segmen yang disebut chapter atau

4

lebih dikenal dengan Kisah 1001 Malam, yang terdiri atas sebuah

rangkaian dari beberapa cerita yang diserialisasikan. Berkisah tentang

Sheherazade, seorang ratu Persia yang bercerita kepada Raja Shahriyar,

dan ia harus membuat suaminya itu terus tertarik dengan setiap cerita-

ceritanya, demi mencegah dirinya dieksekusi pada keesokan harinya.

Sheheraze sering bercerita dalam bentuk serial, masing-masing cerita

dimulai dengan pancingan narasi, kemudian diakhiri dengan ending yang

menggantung, kemudian melanjutkan cerita malam berikutnya, sehingga

sang raja menjadi penasaran dan menunggu malam berikutnya untuk

mendengar kelanjutan ceritanya.

Pada abad ke-19, banyak penulis yang mencari nafkah dengan

menulis cerita dalam bentuk serial untuk beberapa majalah yang sedang

populer mada masa itu.

Di masa sekarang, kesempatan para penulis untuk mempublikasikan

cerita mereka dalam bentuk serial jauh lebih mudah, yaitu dengan adanya

teknologi internet yang di mana terdapat akses pada majalah online atau

kerap disebut online magazine.

Serial Film

Serial film atau film seri merupakan film-film pendek yang pada

awalnya ditayangkan di teater-teater yang dihubungkan dengan film

tertentu yang berhubungan dengan realisasi suatu cerita fiksi pada majalah.

Film seri terbagi menjadi beberapa segmen yang disebut chapter atau

episode.

Page 3: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00178-DS BAB 2.pdfFilm seri terbagi menjadi beberapa segmen yang disebut chapter atau

5

Setiap episode akan ditayangkan di teater yang sama selama satu

minggu. Setiap episode berakhir dengan ending yang menggantung, di

mana sang hero dan heroin akan berada pada suatu situasi yang

menegangkan. Penonton akan kembali minggu depannya untuk mengetahui

bagaimana sang hero dan heroine akan berhasil lolos dari situasi yang

gawat dan menghadapi tokoh antagonis sekali lagi.

Serial sangat populer di kalangan anak-anak, dan di awal pertengahan

abad ke-20, setiap hari Sabtu di bioskop akan menayangkan setidaknya

satu episode dari sebuah serial, beserta animasi kartun, film warta berita,

dan dua film utama.

Serial Animasi

Serial animasi atau kartun merupakan sebuah bentuk dari acara

televisi berupa film animasi yang ditayangkan secara reguler, mengadaptasi

atau diadaptasi untuk tayangan televisi, dengan judul yang umum dan

biasanya berhubungan satu sama lain.

Durasi setiap episode bervariasi tergantung pada serial itu sendiri.

Biasanya, serial dibuat untuk mengisi program setengah jam, namun

banyak serial kartun yang dibuat berupa animasi pendek dengan durasi 15

menit bahkan kurang, yang kemudian dipasangkan dengan animasi pendek

lain untuk memenuhi jatah waktu yang ada.

Pada umumnya, kartun adalah suatu karya seni yang biasanya

dikembangkan dengan dipenuhi unsur humor dengan tujuan untuk

menghibur. Dimulai pada tahun 1843 pada saat majalah Punch menerapkan

Page 4: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00178-DS BAB 2.pdfFilm seri terbagi menjadi beberapa segmen yang disebut chapter atau

6

fungsi kartun yang digambarkan pada halamannya untuk menyindir

sesuatu. Sejak itulah, kartun, dan kemudia serial kartun, digunakan untuk

kepentingan komedi. Namun kemudian, serial animasi berkembang

menjadi genre lainnya juga seperti serial laga (action) atau petualangan

(adventure), contohnya, Speed Racer dan G.I.Joe.

Pada tahun 1990-an merupakan masa renaisans dari serial kartun

untuk anak maupun orang dewasa. Berbagai macam perusahaan media dan

jaringan penyiaran mulai membuat format dan saluran televisi yang

didesain secara spesifik untuk menyiarkan serial kartun. Beberapa serial

kartun yang terkenal di tahun 1990-an antara lain, Teenage Mutant Ninja

Turtles, Garfield and friends, Tiny Toon Adventures, Animaniacs, Chip 'N

Dale Rescue Rangers, TaleSpin, Goof Troop, Duck Tales, The Ren and

Stimpy Show, dan Rugrats.

Beberapa serial kartun seperti The Simpsons, Beavis and Butt-head,

King of the Hill, Family Guy, dan South Park juga diproduksi pada tahun

1990-an. Beberapa serial kartun yang disebutkan diatas mengandung unsur

yang lebih dewasa (mature content) dibanding serial kartun tradisional.

Serial ReBoot, yang bermula sebagai acara anak yang “aman” pun

merubah target usiaaudien mereka menjadi 12 tahun ke atas, dan dibuat

dengan storyline yang lebih dark dan mature.

Page 5: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00178-DS BAB 2.pdfFilm seri terbagi menjadi beberapa segmen yang disebut chapter atau

7

Serial Animasi di Indonesia

Pada tahun 1980-an, terdapat serial animasi Indonesia yang berjudul

“Si Huma” dan digemari anak-anak pada masa itu, namun hanya dibuat

beberapa episode saja dikarenakan biaya yang relatif tinggi. “Si Huma”

dahulu diproduksi dengan celluloid dan kamera 35 mm.

Pada tahun 2008, TVRI menanyangkan serial anak yang berjudul

“Kabayan Lip Lap” sebanyak 52 episode periode September – Desember

2008, kemudian berlanjut pada tahun 2009 di Global TV. Seluruh produksi

serial animasi buah karya Castle Production ini berjumlah 104 episode dan

sebagian diproduksi menjadi DVD atau VCD Home Edition.

Pihak Global TV sendiri bersedia menayangkan serial ini karena

ingin ikut mendukung produk animasi dalam negeri. Sarity, selaku Foreign

Acquisition khusus untuk animasi dari Global TV, menyatakan bahwa

pertimbangan lain dari stasiun televisi ini untuk adalah karena program ini

mempunyai poin lebih yaitu dari segi pengeksplorasian budaya Indonesia

yang kaya dan berlimpah dan juga sikap teladan yang harus dimiliki

sebagai anak indonesia.

2.1.3. Data Umum Animasi

Animasi merupakan suatu rangkaian gambar yang dipertunjukkan

dengan cepat untuk menciptakan ilusi pergerakan.

Page 6: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00178-DS BAB 2.pdfFilm seri terbagi menjadi beberapa segmen yang disebut chapter atau

8

Sejarah Animasi

Animasi pada dasarnya sudah ada sejak zaman dahulu kala, termasuk

tampilan pada dekorasi tembok di Mesir sekitar 2000 tahun lalu sebelum

masehi, yang menceritakan banyak hal yang terjadi di Mesir pada waktu itu

mulai dari tata cara kehidupan sehari-hari, pemerintahan, hingga

pertarungan antar prajurit.

Seiring perjalanan waktu, manusia mencoba tidak hanya membuat

atau merekam gambar melainkan juga berupaya membuat karya artistiknya

menjadi hidup dan tampak bergerak. Animasi tidak akan terwujud tanpa

didasari pemahaman mengenai prinsip fundamental kerja mata manusia

atau lebih dikenal dengan nama The Persistance of Vision.

Seperti ditunjukan pada Thaumatrope (Peter Mark Roget - 1824).

Sebuah alat berbentuk kepingan yang dikaitkan dengan tali pegas diantara

kedua tepinya. Kepingan itu memiliki dua buah gambar pada masing-

masing sisinya. Satu sisi bergambar burung, satu sisi lainnya bergambar

sangkar burung. Ketika kepingan berputar maka burung seolah berada si

dalam sangkarnya. Proses ini dapat ditangkap oleh mata manusia apabila

kepingan diputar dengan secara cepat dan konstan.

Dua penemuan berikutnya sudah mengalami kemajuan.

Phenakistoscope (Joseph Plateu dan Simon von Stampfer – 1832),

merupakan kepingan kartu berbentuk lingkaran dengan sekelilingnya di

penuhi lubang-lubang dan gambar berbentuk objek tertentu. Mata akan

melihat gambar tersebut melalui cermin dan pegas membuatnya berputar

sehingga satu serial gambar yang terlihat secara progresif menjadi gambar

Page 7: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00178-DS BAB 2.pdfFilm seri terbagi menjadi beberapa segmen yang disebut chapter atau

9

yang bergerak kontinyu. Teknik yang sama di tampilkan pada Zoetrope

(Pierre Desvignes – 1834). Alat ini berupa selembar kertas bergambar yang

dimasukkan pada sebuah tabung.

Sejarah film animasi dimulai pada tahun 1890. Film animasi yang

pertama, dibuat oleh Charles-Émile Reynaud, penemu Praxinoscope, yaitu

sebuah sistem gerakan yang menggunakan perputaran dari 12 gambar.

Pada awal abad ke dua puluh, popularitas kartun animasi mulai

menurun sementara film layar lebar semakin merajai sebagai alternatif

media hiburan. Publik mulai bosan dengan pola yang tak pernah berganti

pada animasi tanpa didalamnya terdapat alur yang jelas dan pengembangan

karakter. Industri animasi mulai kembali menanjak di Amerika pada saat

komersialiasi mulai merambah dunia tersebut. Cerita and alurnya pun

mulai beragam disesuaikan dengan permintaan publik. Industri-industri

film raksasa mulai membuat standardisasi animasi yang laku di pasaran.

Biaya produksi pun dapat ditekan dan tidak setinggi dulu. Akhirnya kartun

mulai memasuki era manufaktur di pertengahan abad ke dua puluh.

2.1.4. Data Umum Anak

Menurut buku Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, anak-anak

merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu proses

perkembangan yang pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya.

Page 8: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00178-DS BAB 2.pdfFilm seri terbagi menjadi beberapa segmen yang disebut chapter atau

10

Masa Kanak-kanak

Dari buku Psikologi Perkembangan Anak, menurut Papalia dan Old

(1987) masa kanak-kanak dibagi dalam lima tahap:

1. Masa prenatal, yaitu diawali dari masa konsepsi sampai masa lahir.

2. Masa bayi dan tatih, yaitu pada saat usia 18 bulan pertama merupakan

masa bayi, di atas usia 18 bulan sampai dengan 3 tahun merupakan

masa tatih. Saat tatih adalah saat di mana anak-anak menuju pada

penguasaan bahasa dan motorik serta kemandirian.

3. Masa kanak-kanak pertama, yaitu pada rentang usia 3-6 tahun. Disebut

juga sebagai masa prasekolah.

4. Masa kanak-kanak kedua, yaitu pada usia 6-12 tahun yang disebut juga

sebagai masa sekolah. Pada masa ini, anak-anak telah mampu

menerima pendidikan formal dan menyerap berbagai hal yang ada di

lingkungannya.

5. Masa remaja, yaitu pada rentang usia 12-18 tahun, di mana anak mulai

mencari identitas dirinya dan banyak menghabiskan waktu dengan

teman sebaya dan berusaha lepas dari kungkungan orangtua.

Aspek Perkembangan Anak

Menurut buku Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, terdapat

enam aspek perkembangan anak usia dini, yaitu:

a. Kesadaran Personal

Dapat dikembangkan melalui permainan kreatif, di mana bermain

dapat mendukung anak untuk tumbuh secara mandiri dan memiliki

Page 9: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00178-DS BAB 2.pdfFilm seri terbagi menjadi beberapa segmen yang disebut chapter atau

11

control atas lingkungannya, menemukan hal baru, bereksplorasi,

meniru, dan mempraktikkan kehidupan sehari-hari sebagai sebuah

langkah untuk membangun keterampilan dalam menolong dirinya

sendiri sehingga membuat anak merasa kompeten.

b. Pengembangan Emosi

Anak mulai dapat belajar menerima, berekspresi, dan mengatasi

masalah secara positif. Selain itu anak juga mulai dapat mengenal diri

mereka sendiri untuk mengembangkan pola perilaku yang memuaskan

dalam hidup.

c. Membangun Sosialisasi

Anak mulai mengalami perkembangan sosial di mana mereka

mulai berbagi dengan anak lain. Anak dapat belajar perilaku prososial

seperti menunggu giliran, kerja sama, saling membantu, dan berbagi.

d. Pengembangan Komunikasi

Anak belajar kemampuan berbahasa. Melalui komunikasi, anak

dapat memperluas kosakata dan mengembangkan daya tangkap serta

mengekspresikan kemampuan berbahasa mereka melalui interaksi

dengan anak lain atau pun orang dewasa

Perkembangan dari segi komunikasi meliputi:

1. Bahasa reseptif (penerimaan): mengikuti petunjuk-petunjuk

dan memahami konsep dasar.

2. Bahasa ekspresif: kebutuhan mengekspresikan keinginan,

perasaan, penggunaan kata-kata atau kalimat, berbicara secara

jelas dan terang.

Page 10: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00178-DS BAB 2.pdfFilm seri terbagi menjadi beberapa segmen yang disebut chapter atau

12

3. Komunikasi nonverbal: penggunaan komunikasi meng-

gunakan ekspresi muka, isyarat tubuh, dan isyarat tangan.

4. Memori pendengaran: memahami bahasa berbicara dan

membedakan suara.

e. Pengembangan Kognitif

Anak terlibat secara aktif terhadap lingkungan, untuk bermain dan

bekerja dalam menghasilkan suatu karya. Anak menerima pengalaman

baru, berinteraksi dengan orang lain dan mulai merasakan dunia

mereka. Anak mulai mengembangkan pemahaman terhadap diri mereka

sendiri, orang lain, dan lingkungan.

f. Pengembangan Kemampuan Motorik

Kesempatan yang luas untuk bergerak, meliputi aktivitas sensori

motor yang meliputi penggunaan otot-otot besar dan kecil.

Berbagai perkembangan yang sudah dialami anak usia sekolah yang

memperlihatkan:

1. Perkembangan fisik:

a. Melompat dengan kaki yang saling bergantian

b. Mengendarai sepeda roda dua

c. Bermain skate atau sepatu roda

d. Melakukan lemparan dengan wajar dan teliti

e. Menangkap bola dengan tangan

f. Melakukan putaran atau jungkir balik

g. Turut andil dalam permainan yang menuntut keterampilan fisik

Page 11: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00178-DS BAB 2.pdfFilm seri terbagi menjadi beberapa segmen yang disebut chapter atau

13

h. Menguasai penggunaan alat, seperti: dapat menggunakan palu,

pensil, gunting, dan lain-lain.

i. Dapat menjiplak gambar geometris

j. Membuat surat

k. Dapat bermain pasta dan lem

l. Mulai ganti gigi susu menjadi gigi tetap

m. Pekerjaan keterampilan tangan semakin baik

2. Perkembangan sosial:

a. Menyatakan gagasan yang kaku tentang jenis kelamin

b. Memiliki teman baik

c. Sering bertengkar namun dalam waktu yang singkat

d. Dapat berbagi dan mengambil giliran

e. Mulai ikut ambil bagian dalam setiap kegiatan di sekolah

f. Menjadi lebih posesif terhadap barang-barang miliknya

g. Lebih sering bersaing dengan teman sebaya

h. Masih bergantung pada orang tua untuk perluasan minat dan

aktivitas

i. Masih dipengaruhi oleh pendapat teman sebaya

j. Masih sering bermain dengan lawan jenis

k. Mulai bisa mempersilakan orang lain

l. Lebih mandiri di lingkungannya belajar dan bermain

m. Mulai membentuk kelompok-kelompok

3. Perkembangan emosional:

a. Dapat menyatakan perasaan

Page 12: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00178-DS BAB 2.pdfFilm seri terbagi menjadi beberapa segmen yang disebut chapter atau

14

b. Dapat mengendalikan sikap agresif dengan lebih baik

c. Dapat menyatakan lelucon

d. Dapat mengatakan omong kosong

e. Belajar mengenai hal yang benar dan yang salah

f. Bersikap lebih sensitif saat ditertawakan atau dikritik

g. Menyatakan kekhawatiran terhadap suatu hal secara berlebihan

h. Lebih tekun

i. Mulai dapat berempati atau melihat dari sudut pandang orang lain

4. Perkembangan intelektual/kognitif:

a. Dapat mengurutkan dan menggolongkan suatu objek

b. Masih sering kesulitan membedakan antara khayalan dan kenyataan

c. Mengetahui warna

d. Paham akan jumlah

e. Dapat menulis dan membaca dan kemampuannya akan terus

berkembang

f. Dapat menggunakan angka, misalnya untuk jumlah, panjang, dll

g. Kemampuan berbahasa semakin baik

h. Dapat melakukan diskusi

i. Dapat membuat suatu rencana

j. Mulai memahami sebab dan akibat

k. Mulai menggunakan bahasa pergaulan dan kata-kata yang tidak

senonoh

l. Mulai paham terhadap waktu dan uang

Page 13: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00178-DS BAB 2.pdfFilm seri terbagi menjadi beberapa segmen yang disebut chapter atau

15

2.1.5. Data Umum Kelas

Definisi kelas dalam konteks sekolah adalah suatu tingkatan yang

dicapai oleh para siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Syarat kenaikan

kelas adalah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan untuk naik kelas ke

jenjang berikutnya dalam jangka waktu 1 tahun atau dua semester.

Ruang Kelas

Ruang kelas dalam konteks sekolah adalah tempat di mana dilakukan

proses belajar dan mengajar di dalam sekolah.

Kelas memiliki komponen utama yaitu pendidik atau guru dan peserta

didik yaitu para siswa.

Konflik-konflik yang dapat terjadi di ruang lungkup kelas:

a. Konflik intelektual

Di mana terdapat konflik antara si bodoh dan si pintar, si aktif dan si

pasif, dan lain-lain.

b. Konflik emosional

Dalam suatu proses interaksi masing-masing individu pada suatu

komunitas, pasti terjadi konflik emosional, baik itu senang, sedih,

marah, dan lain-lain.

c. Konflik sosial dan pertemanan

Dalam suatu komunitas, baik itu di dalam kelas maupun tidak, akan

terjadi konflik pertemanan, baik itu mencakup kecocokan dan

ketidakcocokan antar teman, atau bahkan ketidakmampuan untuk

bersosialisasi antar teman.

Page 14: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00178-DS BAB 2.pdfFilm seri terbagi menjadi beberapa segmen yang disebut chapter atau

16

d. Konflik disiplin

Dalam konteks kelas, kedisiplinan merupakan hal yang diajarkan di

dalam kelas selain mata pelajaran. Beberapa hal yang dapat memicu

konflik disiplin seperti, ketaatan dalam mengerjakan tugas yang

diberikan, ketaatan terhadap jam masuk kelas, ketaatan dalam menjaga

ketenangan kelas, dan lain-lain.

e. Konflik ekonomi

Dalam suatu komunitas, konflik ekonomi akan terjadi antara pihak

yang mampu dengan yang kurang mampu atau antara si kaya dan si

miskin.

f. Konflik etnis

Dalam suatu komunitas, terjadi apa yang disebut dengan konflik etnis,

khususnya di Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa, ras, dan

budaya. Tidak terkecuali di dalam komunitas kelas, walau bukan

mayoritas, tapi cukup menciptakan suatu perbedaan dan warna dalam

komunitas.

2.1.6. Data Umum Sekolah Dasar

Menurut Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, jalur

pendidikan Indonesia terdiri atas pedidikan formal, nonformal, dan

informal. Jalur pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan

menengah, dan pendidikan tinggi. Di Indonesia, sekolah di bagi lagi

menjadi sekolah negeri dan sekolah swasta.

Page 15: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00178-DS BAB 2.pdfFilm seri terbagi menjadi beberapa segmen yang disebut chapter atau

17

Sekolah Negeri pada dasarnya adalah sekolah yang semua

penyelenggaraannya diadakan oleh dan atas dana dari Pemerintah. Dari

mulai biaya pembangunan gedung, penyediaan fasilitas, biaya belanja,

pembayaran listrik, telepon, gaji guru dan karyawan yang semua adalah

pegawai negeri sipil (PNS). Di negara lain pun sekolah negeri adalah milik

pemerintah dan semua dana berasal dari pemerintah.

Sekolah swasta pada dasarnya adalah dibangun untuk membantu

pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan bagi anak-anak bangsa

ini, membantu dalam menyediakan daya tampung, membantu mengurangi

Anggaran Pengeluaran/Belanja Pendidikan dari mulai anggaran gaji guru,

anggaran sarana prasarana sekolah, dan lain-lainnya.

Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi

jenjang pendidikan menengah. Setiap warga negara yang berusia tujuh

sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.

Pendidikan dasar mencakup Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah

Menengah Pertama (SMP).

Sekolah Dasar

Sekolah dasar (SD) merupakan jenjang paling dasar pada pendidikan

formal di Indonesia. Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai

dari kelas 1 sampai dengan kelas 6. Saat ini murid kelas 6 diwajibkan

mengikuti Ujian Nasional (dahulu disebut Ebtanas) yang mempengaruhi

Page 16: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00178-DS BAB 2.pdfFilm seri terbagi menjadi beberapa segmen yang disebut chapter atau

18

kelulusan siswa. Lulusan sekolah dasar dapat melanjutkan pendidikan

ke sekolah menengah pertama (SMP) atau sederajat. Pelajar sekolah dasar

pada umumnya berusia 7-12 tahun.

Staff

a. Kepala Sekolah

Kepala sekolah mempunyai dua peran utama, pertama sebagai

pemimpin institusi bagi para guru, dan kedua memberikan pimpinan

dalam manajemen.

b. Guru

Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia

dini, pendidikan formal, baik pendidikan dasar dan menengah.

c. Siswa

Siswa merupakan peserta didik pada jalur pendidikan dasar dan

menengah. Yang disebut peserta didik ialah anggota masyarakat yang

sedang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses

pembelajaran pada jalur pendidikan, baik pendidikan formal maupun

nonformal, pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

d. Karyawan lainnya

Karyawan/staff lainnya membantu kelangsungan kegiatan di luar

belajar mengajar agar berjalan dengan baik dan seimbang. Biasanya

terdiri dari staff tata usaha, pegawai perpustakaan, pekerja kantin,

petugas kebersihan, dan lain-lain.

Page 17: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00178-DS BAB 2.pdfFilm seri terbagi menjadi beberapa segmen yang disebut chapter atau

19

e. Di luar itu ada pula yang disebut Komite Sekolah.

Komite diharapkan bekerjasama dengan kepala sekolah sebagai

partner untuk mengembangkan kualitas. Ketua komite sekolah adalah

penguasa setempat, dan terlibat secara penuh dalam perencanaan dan

pengawasan keuangan sekolah

Seragam

Sekolah dasar negeri di Indonesia pada umumnya menggunakan

seragam putih-merah untuk hari-hari biasa, seragam coklat untuk pramuka

atau hari tertentu, dan pada sekolah-sekolah tertentu menggunakan seragam

putih-putih untuk upacara bendera. Di beberapa sekolah swasta biasanya

seragam biasanya dibagi 3 macam, untuk hari Senin dan Selasa memakai

seragam putih-merah, Rabu-Kamis memakai seragam khas dari sekolah

tersebut, Jumat-Sabtu memakai seragam batik.

(Gambar 2.a.)

Page 18: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00178-DS BAB 2.pdfFilm seri terbagi menjadi beberapa segmen yang disebut chapter atau

20

2.1.7. Data Umum Buku Harian

Buku harian pada umumnya merupakan catatan kejadian yang kita

alami sehari-hari. Kita menulis suatu kejadian yang mengesankan yang

terjadi pada suatu hari ke dalam buku harian.

Ada yang menyebut buku harian sebagai jurnal. Namun perbedaan

spesifik antara buku harian dan jurnal ialah buku harian umumnya ditulis

setiap hari karena itulah dinamakan “buku harian”, sedangkan jurnal

biasanya ditulis pada saat tertentu saja.

Buku harian bersifat pribadi, oleh karena itu biasanya disimpan di

tempat yang tersembunyi atau hanya diketahui oleh sang pemilik. Ada pula

buku harian yang memiliki kunci di sisinya untuk mencegah dibaca oleh

orang lain.

Fungsi buku harian pada umumnya adalah untuk mengenang masa-

masa yang pernah kita alami serta bisa juga sebagai catatan sejarah

kehidupan kita. Seiring dengan perubahan zaman, buku harian pun berubah

fungsi dari sekedar menyimpan kenangan menjadi sebuah media untuk

mencurahkan perasaan seseorang atas masalah yang dihadapinya.

Buku harian yang menarik utnuk diterbitkan atau dipublikasikan

kepada umum tidak melulu mengisahkan penderitaan dan kebahagiaan

penulisnya. Buku harian tadi bisa mengguncang dan punya faedah dibaca

orang lain disebabkan penulisnya juga menyentuh sesuatu yang berada di

luar dirinya: unsur kemanusiaan dan segala yang terjadi di sekelilingnya.

Dengan cara itulah, sebuah buku harian kemudian memiliki - pinjam istilah

Page 19: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00178-DS BAB 2.pdfFilm seri terbagi menjadi beberapa segmen yang disebut chapter atau

21

Talcott Parson - aura "keberartian sosial". Tanpa aura itu, buku harian

hanya berarti bagi penulisnya, keluarga, dan orang yang mengenal

penulisnya.

Yang juga penting adalah "jujur" dan "konsisten". Mengenai

kejujuran, buku harian yang berjudul Catatan Seorang Demonstran yang

ditulis oleh Soe Hok Gie adalah salah satunya. Karena kejujurannya, maka

buku harian Gie bisa jadi rujukan (semacam monografi ringan) bagi siapa

pun yang ingin tahu gaya dan pola hidup anak muda dan aktivitas

mahasiswa kala itu.

Sedangkan konsistensi adalah persoalan yang jauh lebih berat.

Menulis memang membutuhkan konsistensi dan persistensi tinggi, dan

karenanya mungkin membutuhkan latihan atau proses membiasakan diri,

sesederhana apa pun itu. Menurut Ignas Kleden (1999) untuk membangun

tradisi membaca dan menulis, kita perlu "wawasan budaya" sebagai

provokasi awal. Karena menurut beliau, dorongan wawasan budaya inilah

yang mampu menyebabkan seseorang rela menyendiri untuk membaca,

meneliti, dan menuliskan pikiran dan penemuan-penemuan dari penelitian

dan perenungan, yang tentu saja mau tak mau pasti terhindar dan tersingkir

dari pergaulan sosial untuk sementara waktu.

Seiring dengan berkembangnya teknologi, buku harian sekarang

tidak hanya ditulis pada kertas namun juga bisa berupa data di komputer

atau bahkan ada yang berupa fasilitas daring untuk menulis buku harian di

internet.

Page 20: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00178-DS BAB 2.pdfFilm seri terbagi menjadi beberapa segmen yang disebut chapter atau

22

Bentuk-bentuk Buku Harian

a. Banyak buku harian dari tokoh-tokoh terkenal yang telah diterbitkan

berbentuk tulisan autobiografi yaitu menceritakan tentang kehidupan

sang penulis.

b. Jurnal perjalanan yang merupakan dokumentasi dari perjalanan

seseorang dari suatu tempat ke tempat lainnya juga bisa disebut sebagai

buku harian.

c. Jurnal diet, yang berisi makanan dan minuman yang dimakan setiap

harinya untuk mencatat jumlah kalori yang masuk guna sebagai

panduan untuk mengurangi berat badan maupun memantau nutrisi yang

masuk ke dalam tubuh.

d. Jurnal kerja, berisi daftar kegiatan atau pekerjaan yang sudah atau

sedang dilakukan, termasuk lama waktu kerja dan keterangan lainnya.

e. Sleep diary adalah buku harian yang digunakan sebagai media untuk

mendiagnosa dan membantu mengatasi masalah sulit tidur atau sleep

disorder.

f. Jurnal audio

Jurnal audio tidak ditulis melainkan dengan berbicara dan merekam

suara sendiri. Beberapa orang menggunakan tape recorder atau voice

recorder untuk mendokumentasikan hidup mereka.

Page 21: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00178-DS BAB 2.pdfFilm seri terbagi menjadi beberapa segmen yang disebut chapter atau

23

2.1.8. Data Produk Pembanding

a. Upin dan Ipin

(Gambar 2.b.)

Company : Les’ Copaque Production

Asal : Malaysia

Ditayangkan : 14 September 2007 – sekarang

Jumlah episode : 50

Durasi : 5 menit

Cerita : Serial ini menceritakan tentang keseharian anak-anak

Malaysia, dengan tokoh utama Upin dan Ipin,

sepasang anak lelaki kecil kembar, yang cerdik,

sekaligus polos, dan kadang-kadang nakal, beserta

teman-temannya yang bernama Mei-Mei, Rajoo,

Fizi, dan yang lainnya. Ada pula kakak mereka yang

galak, Kak Ros, lalu Opah, dan Cikgu Jasmin yang

ramah. Serial ini menggambarkan interaksi Upin dan

Ipin terhadap keluarga dan teman-temannya baik di

rumah, lingkungan tempat tinggal mereka, maupun

di sekolah.

Page 22: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00178-DS BAB 2.pdfFilm seri terbagi menjadi beberapa segmen yang disebut chapter atau

24

Pesan moral : Mengajarkan berbagai hal kepada banyak orang,

seperti nilai kejujuran, kebersamaan, rasa simpati,

dan lain-lain.

Faktor pendukung:

a. Karakter dengan kegiatan sehari-hari mendekatkan anak sebagai

penonton.

b. Mengandung humor sehingga bersifat menghibur.

c. Setiap topik dibagi menjadi cerita-cerita pendek sehingga penonton

tidak terikat dengan cerita panjang yang harus disimak setiap

episodenya untuk mengetahui jalan cerita seutuhnya.

Faktor penghambat:

a. Banyak karakter film animasi lain dengan tokoh-tokoh terkenal yang

lebih dikenal anak.

b. Chibi Maruko-chan

(Gambar 2.c.)

Page 23: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00178-DS BAB 2.pdfFilm seri terbagi menjadi beberapa segmen yang disebut chapter atau

25

Company : Nippon Animation

Asal : Jepang

Ditayangkan : 7 Januari 1990 – 27 September 1992

Jumlah episode : 142

Durasi : 23 menit

Cerita : Serial ini menceritakan tentang keseharian seorang

anak kecil bernama Momoko Sakura yang kerap

dipanggil Maruko, seorang anak yang malas, tidak

rapi, dan sering terlambat ke sekolah. Serial ini

menggambarkan berbagai hal yang terjadi antara

interaksinya dengan keluarga dan teman-temannya di

sekolah.

Pesan moral : Mengajarkan kepada banyak orang, seperti

persahabatan, kebersamaan, cinta keluarga, dan lain-

lain.

Faktor pendukung:

a. Karakter dengan kegiatan sehari-hari mendekatkan anak sebagai

penonton.

b. Ada narator yang bersifat seperti “suara hati” karakternya.

c. Mengandung humor sehingga bersifat menghibur.

d. Setiap topik dibagi menjadi cerita-cerita pendek sehingga penonton

tidak terikat dengan cerita panjang yang harus disimak setiap

episodenya untuk mengetahui jalan cerita seutuhnya.

Page 24: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00178-DS BAB 2.pdfFilm seri terbagi menjadi beberapa segmen yang disebut chapter atau

26

Faktor penghambat:

a. Di Jepang terdapat banyak serial animasi tentang keseharian anak

yang lain sehingga persaingan sangat ketat.

b. Banyak karakter film animasi lain dengan tokoh-tokoh terkenal yang

lebih dikenal anak.

c. Tidak di semua episode mengandung pesan moral yang berarti.

d. Karakter sangat banyak sehingga sulit diingat satu-persatu.

c. Rugrats

(Gambar 2.d.)

Company : Klasky Csupo

Channel : Nickelodeon

Asal : Amerika

Ditayangkan : 11 Agustus 1991 – 8 Juni 2004

Jumlah episode : 351 episode

Durasi : 22-24 menit

Page 25: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00178-DS BAB 2.pdfFilm seri terbagi menjadi beberapa segmen yang disebut chapter atau

27

Cerita : Serial ini menceritakan karakter-karakter balita

menjalani keseharian. Berfokus pada sebuah grup

anak balita, termasuk Tommy, Chuckie, si kembar

Phil dan Lil, Angelica, sepupu Tommy yang lebih

tua di antara yang lainnya dan senang menjahili para

bayi, Susie, rival Angelica yang seumur, Dil, adik

Tommy, dan Kimi. Di Rugrats, para balita dapat

berkomunikasi satu sama lain, namun orang dewasa

tidak memahami bahasa mereka.

Pesan moral : Mengajarkan banyak hal kepada anak, seperti

persahabatan, kebersamaan, akibat dari perbuatan

yang buruk, dan lain-lain.

Faktor pendukung:

a. Ceritanya unik, dengan menggunakan karakter para balita yang

seharusnya tidak bisa melakukan hal-hal yang mereka lakukan,

seperti Tommy yang masih berusia 1 tahun namun bisa mengasuh

adiknya yang masih bayi, dan lain sebagainya.

b. Jarang film kartun yang menggunakan karakter bayi dan balita

namun (seolah) bisa bicara satu sama lainnya dengan lancar.

c. Setiap topik dibagi menjadi cerita-cerita pendek sehingga penonton

tidak terikat dengan cerita panjang yang harus disimak setiap

episodenya untuk mengetahui jalan cerita seutuhnya.

Faktor penghambat:

Page 26: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00178-DS BAB 2.pdfFilm seri terbagi menjadi beberapa segmen yang disebut chapter atau

28

a. Karena menggunakan karakter bayi, seolah cerita tersebut hanya

untuk anak-anak balita, dan orang menjadi kurang tertarik, yang

sebenarnya tidak demikian.

b. Banyak karakter film animasi lain dengan tokoh-tokoh terkenal yang

lebih dikenal anak.

d. Pocoyo

(Gambar 2.e.)

Company : Zinkia Entertainment

Asal : Spanyol

Jumlah episode : 104

Durasi : 7 menit

Cerita : Serial ini menggambarkan interaksi antara Pocoyo

dengan teman-temannya, atau bahkan dengan sebuah

benda. Pocoyo ialah seorang anak laki-laki kecil

yang memakai baju serba biru dan memiliki rasa

ingin tahu yang tinggi. Pocoyo sangat suka bermain

dan menemukan hal baru. Ia selalu dikelilingi teman

akrabnya, yaitu Pato, seekor bebek kuning yang

memiliki karakter yang tidak sabaran, Elli, gajah

Page 27: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00178-DS BAB 2.pdfFilm seri terbagi menjadi beberapa segmen yang disebut chapter atau

29

merah muda yang sabar, dan Lola, anjing peliharaan

Pocoyo. Ada pula Sleepy Bird, seekor burung

berwarna biru kehijauan, yang kerjanya hanya tidur

dan terkadang terbang dengan matanya yang tertutup.

Penonton diajak untuk menyadari situasi di mana

Pocoyo berada dan hal-hal yang terjadi di sekitarnya.

Masing-masing karakter memiliki tariannya sendiri,

dan sebagian besar episode diakhiri dengan karakter-

karakternya yang menari.

Pesan moral : Mengandung pembelajaran bagi anak-anak usia

balita atau masa prasekolah.

Faktor pendukung:

a. Masing-masing karakter memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri.

b. Warna yang dipilih menarik dan sesuai untuk usia target audience.

c. Ada narator yang membantu menjelaskan masalah yang diceritakan.

d. Karakter berupa anak kecil dan hewan mendekatkan anak pada cerita.

e. Setiap topik dibagi menjadi cerita-cerita pendek sehingga penonton

tidak terikat dengan cerita panjang yang harus disimak setiap

episodenya untuk mengetahui jalan cerita seutuhnya.

f. Gaya penceritaan yang unik dan menarik sehingga selain dapat

ditonton oleh anak kecil, orang dewasa yang mencoba menonton pun

akan menyukainya.

Faktor penghambat:

Page 28: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00178-DS BAB 2.pdfFilm seri terbagi menjadi beberapa segmen yang disebut chapter atau

30

a. Karena menggunakan karakter balita, hewan, dan pemilihan warna

yang pastel serta background putih sehingga terkesan sangat

sederhana sehingga penonton di atas usia prasekolah mungkin kurang

tertarik, padahal tidak demikian.

b. Banyak karakter film animasi lain dengan tokoh-tokoh terkenal yang

lebih dikenal anak.

e. Kabayan Lip Lap

(Gambar 2.f.)

Company : Castle Production

Asal : Indonesia

Ditayangkan : tahun 2009

Stasiun TV : Global TV

Jumlah episode : 104

Durasi : 15-20 menit

Cerita : Kabayan yang berumur 10 tahun, bertubuh gemuk,

rajin, jujur, dan bijaksana. Dia pun tetap nakal

sewajarnya anak-anak seumurnya. Kabayan memiliki

teman imajinasi seekor kunang-kunang bernama Lip

Page 29: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00178-DS BAB 2.pdfFilm seri terbagi menjadi beberapa segmen yang disebut chapter atau

31

Lap. Dia selalu mengikuti dan menemani Kabayan

ke mana pun. Lip Lap sering menyemangati Kabayan

bila sedang putus asa dan mengingatkan bocah

tersebut bila berbuat salah. Selain Lip Lap, ada tiga

teman Kabayan lainnya yang digambarkan berasal

beragam daerah dan suku bangsa. Sami dari papua,

Naya dari Kalimantan, dan Ling Ling yang

keturunan Tionghoa. Serial ini menggambarkan

bahwa Kabayan dan para sahabatnya sangat

mencintai Indonesia. Mereka kerap bertualang ke

sejumlah daerah untuk melihat kebudayaannya. Tak

hanya itu, mereka juga mengunjungi tempat-tempat

menarik yang dapat mengingatkan anak-anak

Indonesia untuk bangga menggunakan produksi

dalam negeri.

Pesan moral : Mengajarkan banyak hal kepada anak, seperti

persahabatan tanpa membeda-bedakan suku,

menanamkan kecintaan dan kebanggaan terhadap

tanah air. Selain itu, anak-anak Indonesia juga diajak

untuk menghargai dan mencintai produk serta

budaya dalam negeri.

Faktor pendukung:

Page 30: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00178-DS BAB 2.pdfFilm seri terbagi menjadi beberapa segmen yang disebut chapter atau

32

a. Karakter dengan kegiatan sehari-hari mendekatkan anak sebagai

penonton.

b. Setiap topik dibagi menjadi cerita-cerita pendek sehingga penonton

tidak terikat dengan cerita panjang yang harus disimak setiap

episodenya untuk mengetahui jalan cerita seutuhnya.

c. Memperkenalkan budaya Indonesia.

Faktor penghambat:

a. Banyaknya tayangan animasi luar negeri di Indonesia.

b. Banyak karakter film animasi lain dengan tokoh-tokoh terkenal yang

lebih dikenal anak.

2.1.8. Data Survey

Survey Online

Berdasarkan data survey online melalui SurveyMonkey, yang sudah

dilakukan dan sudah diisi oleh sekitar 100 orang, kesimpulan yang dapat

saya ambil yaitu:

a. Serial animasi cukup diminati oleh masyarakat (67%).

b. Serial animasi yang diminati oleh masyarakat Indonesia sebagian besar

berasal dari Jepang, menduduki peringkat pertama (83%), yang kedua

adalah Amerika (63%).

c. Acara televisi anak di Indonesia yang mendidik dan pantas untuk

dikonsumsi anak masih kurang memadahi (65%).

d. Buruknya pengaruh dari banyaknya sinetron yang ditayangkan di Indonesia

terhadap anak (100%).

Page 31: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00178-DS BAB 2.pdfFilm seri terbagi menjadi beberapa segmen yang disebut chapter atau

33

e. Masyarakat cukup tertarik mengenai cerita dengan tema kejadian pada

kehidupan sehari-hari yang biasa terjadi pada masa kanak-kanak (52%).

f. Masyarakat umumnya menggemari cerita humor/lucu (98%).

g. Serial animasi anak Indonesia yang mengangkat tema kehidupan sehari-

hari anak-anak, humoris, dan mengandung pesan moral belum banyak

berkembang (80%).

h. Masyarakat cukup berminat menonton serial animasi anak Indonesia yang

mengangkat tema keseharian anak-anak, humoris, dan mengandung moral

yang mendidik (54%).

2.2. Data Produk

Serial animasi anak Buku Harian Kiki akan dibuat sebanyak 21 episode pada

season pertama dengan durasi 5 menit setiap episodenya. Serial animasi ini

bertema kehidupan anak sehari-hari, mencakup hal-hal yang biasa dialami oleh

anak, sifat anak pada umumnya, terdapat unsur mendidik, dan disertai humor

untuk menghibur.

Serial animasi anak Buku Harian Kiki mencoba menargetkan pada

penayangan di salah satu stasiun televisi lokal yang berpotensi menayangkan acara

animasi anak. Usulan jadwal tayang pada hari Sabtu, pukul 17.00 dengan target

anak-anak sudah pulang sekolah dan keesokan hari Minggu sehingga tidak

mengganggu jadwal belajar.

Serial animasi anak Buku Harian Kiki juga akan dipasarkan dalam bentuk

DVD per 7 episode. Karena berupa serial yang dengan setiap topik yang dibagi

menjadi cerita-cerita pendek dan mencapai penyelesaian masalah (resolusi) di

Page 32: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00178-DS BAB 2.pdfFilm seri terbagi menjadi beberapa segmen yang disebut chapter atau

34

akhir episodenya, penonton tidak akan terikat dengan cerita panjang yang harus

disimak setiap episodenya untuk mengetahui jalan cerita seutuhnya.

Serial animasi anak Buku Harian Kiki berfokus pada keseharian di dalam

kelas, dengan tokoh utama seorang gadis kecil yang periang dan cuek bernama

Kiki. Ia memiliki sahabat yang kalem bernama Ratna. Ada pula Ujang, si anak

nakal dan jahil dan Atong si anak pintar yang pengecut, serta Bu Guru Tias, wali

kelas ke empat anak tersebut yang baik dan bijak. Serial ini berfokus pada

keseharian dan konflik-konflik yang terjadi di dalam kelas di mana sebagian besar

waktu anak-anak di sekolah dihabiskan di dalam kelas.

2.3. Target Audience

Target primer dalam serial animasi anak Buku Harian Kiki adalah anak-

anak, baik laki-laki maupun perempuan, berusia 6-10 tahun, kondisi ekonomi

menengah ke atas, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, aktif, dan menyukai film

atau serial animasi.

Target sekunder dalam serial animasi anak Buku Harian Kiki adalah

orangtua dari target primer yang memiliki keinginan dalam membimbing, dan

menanamkan sikap disiplin dan moral pada anak.

2.4. Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor pendukung:

a. Memiliki unsur edukasi moral.

b. Menggunakan karakter dan pemilihan warna yang menarik, local content, dan

menggambarkan karakteristik anak pada umumnya.

Page 33: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literaturlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00178-DS BAB 2.pdfFilm seri terbagi menjadi beberapa segmen yang disebut chapter atau

35

c. Sedang berkembangnya industri animasi di Indonesia.

d. Mampu menjadi sarana hiburan yang aman di kalangan anak-anak, khususnya

di Indonesia.

Faktor penghambat:

a. Banyak negara lain sudah membuat serial yang menerapkan tema tentang

keseharian anak.

b. Banyaknya serial animasi negara lain yang membanjiri acara anak di televisi.

c. Sudah banyak serial animasi anak dengan tokoh-tokoh terkenal dan dianggap

lebih menarik.

d. Kurangnya rasa menghargai masyarakat terhadap karya bangsa sendiri.

e. Keterbatasan waktu sehingga serial animasi anak Buku Harian Kiki dalam

pengerjaannya mungkin tidak mencapai detil yang diharapkan.