analisis biaya, volume dan laba pada hotel grand ......2016/06/17  · analisis biaya, volume dan...

15
eJournal Administrasi Bisnis, 2016, 4 (2): 452-466 ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2016 ANALISIS BIAYA, VOLUME DAN LABA Pada Hotel Grand Sawit di Samarinda Ira Ahvalina 1 Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat operasional dan manfaat Break Event Point sebagai alat perencanaan laba pada Hotel Grand Sawit Samarinda. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan, sedangkan alat analisis data yang digunakan adalah Analisis Break Event Point dan Margin Of Safety. Analisis Break Event Point sendiri adalah suatu alat atau teknik yang digunakan oleh manajemen untuk mengetahui tingkat volume penjualan sebelum perusahaan mengalami untung dan mengalami rugi sehingga hal tersebut dapat digunakan oleh manajer untuk menentukan perencanaan penjualan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan mengenai penerapan analisis break event point, mendeskripsikan gambaran perencanaan penjualan dan mendeskripsikan penjualan minimal yang harus dipertahankan. Kata Kunci : Break Event Point Pendahuluan Bisnis perhotelan di Indonesia semakin tumuh dan berkembang. Banyak daerah yang menjadi tujuan pariwisata atau tujuan bisnis, sehingga membutuhkan pembangunan hotel-hotel yang semakin bertambah. Situasi yang sama juga tampak di kota-kota besar. Hotel dan bisnis pelayanan jasa atau sejenisnya, semakin tumbuh pesat dan terus menjadi pusat perhatian masyarakat. Kota samarinda merupakan ibukota dari provinsi Kalimantan Timur dengan luas wilayah sekitar 718km 2 . Kontribusi terbesar terhadap perekonomian Kota Samarinda adalah dari sektor pertambangan dan sektor industri pengolahan, diikuti oleh sektor perdagangan, perhotelan dan restoran. Melirik dari bidang perhotelan, jumlah hotel yang ada di Samarinda terbilang memiliki pertumbuhan yang sangat pesat dari tahun ke tahun. Salah satunya Grand Sawit Hotel Samarinda. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat membuat semakin banyaknya perusahaan pertambangan batubara dan perkebunan kelapa sawit di Samarinda. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat membuat semakin banyaknya perusahaan pertambangan batubara dan perkebunan kelapa sawit di Samarinda. 1 Mahasiswa Program S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: [email protected]

Upload: others

Post on 27-Jan-2021

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • eJournal Administrasi Bisnis, 2016, 4 (2): 452-466 ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2016

    ANALISIS BIAYA, VOLUME DAN LABA Pada Hotel Grand Sawit di Samarinda

    Ira Ahvalina 1

    Abstrak

    Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat operasional dan

    manfaat Break Event Point sebagai alat perencanaan laba pada Hotel Grand

    Sawit Samarinda. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

    penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan, sedangkan alat analisis data

    yang digunakan adalah Analisis Break Event Point dan Margin Of Safety.

    Analisis Break Event Point sendiri adalah suatu alat atau teknik yang

    digunakan oleh manajemen untuk mengetahui tingkat volume penjualan

    sebelum perusahaan mengalami untung dan mengalami rugi sehingga hal

    tersebut dapat digunakan oleh manajer untuk menentukan perencanaan

    penjualan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan mengenai

    penerapan analisis break event point, mendeskripsikan gambaran perencanaan

    penjualan dan mendeskripsikan penjualan minimal yang harus dipertahankan.

    Kata Kunci : Break Event Point

    Pendahuluan

    Bisnis perhotelan di Indonesia semakin tumuh dan berkembang.

    Banyak daerah yang menjadi tujuan pariwisata atau tujuan bisnis, sehingga

    membutuhkan pembangunan hotel-hotel yang semakin bertambah. Situasi yang

    sama juga tampak di kota-kota besar. Hotel dan bisnis pelayanan jasa atau

    sejenisnya, semakin tumbuh pesat dan terus menjadi pusat perhatian

    masyarakat. Kota samarinda merupakan ibukota dari provinsi Kalimantan

    Timur dengan luas wilayah sekitar 718km2. Kontribusi terbesar terhadap

    perekonomian Kota Samarinda adalah dari sektor pertambangan dan sektor

    industri pengolahan, diikuti oleh sektor perdagangan, perhotelan dan restoran.

    Melirik dari bidang perhotelan, jumlah hotel yang ada di Samarinda

    terbilang memiliki pertumbuhan yang sangat pesat dari tahun ke tahun. Salah

    satunya Grand Sawit Hotel Samarinda.

    Pertumbuhan ekonomi yang meningkat membuat semakin banyaknya

    perusahaan pertambangan batubara dan perkebunan kelapa sawit di Samarinda.

    Pertumbuhan ekonomi yang meningkat membuat semakin banyaknya

    perusahaan pertambangan batubara dan perkebunan kelapa sawit di Samarinda.

    1 Mahasiswa Program S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

    Universitas Mulawarman. Email: [email protected]

    mailto:[email protected]

  • Analisis Biaya, Volume dan Laba Pada Hotel Grand Sawit Samarinda (Ira)

    453

    Perusahaan–perusahaan ini berorientasi untuk ekspor, sehingga

    menimbulkan kondisi dimana banyak pelaku bisnis yang datang dari luar kota

    Samarinda. Pangsa pasar inilah yang dituju karena subjek ini membutuhkan

    tempat menginap selama tinggal di Kota Samarinda.

    Analisi biaya, volume dan laba merupakan analisis yang dapat

    membantu manajer untuk memahami hubungan antara biaya, volume dan laba.

    Alat analisis ini sangat berguna dalam proses pembuatan keputusan bisnis,

    khususnya untuk memprediksi laba jangka pendek. Salah satu elemen analisis

    biaya, volume dan laba yang penting adalah analisis titik impas, yaitu suatu

    teknik analisis untuk mengetahui penjualan minimum yang harus dicapai agar

    suatu usaha tidak mederita rugi, tetapi juga belum memperoleh laba atau

    dengan kata lain laba sama dengan nol.

    Kerangka Dasar Teori

    Pengertian Akuntansi

    Dalam buku Akuntansi Manajemen menyatakan pengertian akuntansi

    yang diberikan oleh American Institute of Certified Public Account (AICPA)

    melalui Halim dan Supomo (2000:2), bahwa pengertian akuntansi adalah suatu

    kegiatan jasa yang menyajikan informasi terutama yang bersifat keuangan,

    mengenai suatu kesatuan ekonomi yang digunakan untuk pengambilan

    keputusan-keputusan ekonomi dalam alternatife-alternatife dari suatu keadaan.

    Akuntansi Manajemen

    Menurut beberapa ahli dijelaskan bahwa, akuntansi manajemen adalah

    suatu system informasi yang tidak terlepas dari akuntansi, dimana merupakan

    tugas dari pihak manajemen dalam merencanakan dan mengambil keputusan.

    Fungsi manajemen tersebut yang utama meliputi perencanaan,

    pengkoordinasian, dan pengendalian dimana perencanaan adalah suatu proses

    penentuan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi,

    termasuk diantaranya adalah penetapan tujuan organisasi. Pengkoordinasian

    adalah proses yang mengintegrasikan kegiatan masing-masing bagian di dalam

    organisasi agar terjalin kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

    Pengendalian adalah proses yang menjamin bahwa organisasi melaksanakan

    strateginya sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

    Ciri-ciri Akuntansi Manajemen

    Menurut Halim dan Supomo (2000:20) menyatakan bahwa ciri-ciri yang

    membedakan akuntansi manajemen dengan akuntansi keuangan yaitu, tidak

    mempunyai struktur tunggal atau formula tunggal, tidak diatur oleh prinsip

    akuntansi, lebih bebas penyajiannya, termasuk informal non keuangan, lebih

    ditekankan masa yang akan dating, memperhatikan bagian-bagian yang sama

    pentingnya dengan keseluruhan dan bukan penilaian akhir.

    Tujuan Akuntansi Manajemen

    Menurut Hansen dan Mowen (1999:4) tujuan akuntansi manajemen

    adalah untuk menyediakan informasi yang digunakan dalam perhitungan biaya

  • eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016: 452-466

    454

    jasa produk dan tujuan lain yang diinginkan manajemen, untuk menyediakan

    informasi yang digunakan dalam perencanaan, pengendalian dan

    pengevaluasian, untuk menyediakan informasi yang berguna daam

    pengambilan keputusan.

    Akuntansi Biaya

    Akuntansi biaya adalah salah satu alat yang digunakan sebagai dasar

    pimpinan perusahaan dalam perencanaan, pengendalian serta analisis biaya.

    Pengertian Biaya

    Menurut pendapat Mulyadi (1999:8), pengertian biaya dalam arti luas

    adalah : ”Pengorbanan sumber ekonomis, yang diukur dalam satuan uang, yang

    telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.”

    Penggolongan Biaya

    Menurut Mulyadi (1999:14), pengelompokkan biaya didasarkan pada

    hubungan biaya dengan objek pengeluaran, fungsi pokok dalam perusahaan,

    hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai, perilaku biaya dalam

    hubungannya dengan perubahan volume kegiatan dan jangka waktu

    manfaatnya.

    Pemisahan dan Karakteristik Biaya:

    Dalam hubungannya dengan analisis biaya, volume dan laba, maka

    dalam hal ini lebih menekankan tentang pemisahan biaya atas dasar

    huungannya dengan perubahan volume kegiatan atau produksi sesuai dengan

    alat analisis yang akan dibahas yaitu, biaya tetap merupakan biaya-biaya yang

    dalam kapasitas tertentu totalnya tetap meskipun terjadi perubahan volume

    kegiatan, baiaya variabel adalah biaya yang totalnya berubah secara sebanding

    dengan perubahan volume kegiatan dan biaya semi variabel adalah biaya yang

    totalnya beruah dengan adanya perubahan volume kegiatan atau total semi

    variabel berubah secara tidak sebanding dengan perubahan volume

    kegiatannyakerena biaya semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan

    biaya variabel.

    Analisis Biaya, Volume dan Laba

    Analisis biaya, volume dan laba adalah analisis pola-pola perilaku biaya

    yang mendasari hubungan-hubungan antara biaya, volume dan laba.

    Analisis Break Event Point (Titik Impas)

    Analisis Break Event Point adalah salah satu cara untuk mengetahui

    berapa volume penjualan minimum agar perusahaan tidak menderita rugi tetapi

    juga belum memperoleh laba. Apabaila digunakan ”Contribusi Margin” maka

    Break Event Point perusahaan tersebut tercapai pada volume penjualan dimana

    kontribusi marginnya tetap sama dengan biaya tetap.

    Pengertian Rasio Marjin Kontribusi Dan Marjin Pengaman Penjualan

    Menurut Simamora (1999:161) : ”marjin kontribusi adalah perbandingan

    harga jual per unit. Istilah marjin kontribusi yang merupakan perbedaan antara

    jumlah penjualan dan jumlah variabel.

  • Analisis Biaya, Volume dan Laba Pada Hotel Grand Sawit Samarinda (Ira)

    455

    Hotel

    Pengertian Hotel menurut Prastowo (2005:11) adalah : ”Hotel merupakan

    sebuah bangunan yang terdiri dari beberapa ruangan yang digunakan oleh tamu

    untuk beberapa saat serta menyediakan jasa serta fasilitas yang dibutuhkan oleh

    tamunya.”

    Hipotesis

    Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya,

    maka hipotesis yang ditentukan adalah ”Diduga bahwa Analisis Break Event

    Point dapat digunakan sebagai alat pada perencanaan laba tahun 2015 pada

    Hotel Grand Sawit Samarinda.”

    Metode Penelitian

    Definisi Operasional

    Analisis biaya, volume dan laba adalah suatu analisis yang mempelajari

    hubungan antara biaya, volume, kegiatan yang digunakan untuk merencanakan,

    menganalisa, dan memutuskan kebijaksanaan jangka pendek maupun jangka

    panjang secara cermat agar laba maksimum tersebut bisa dicapai. Analisis

    biaya, volume dan laba ini menitikberatkan analisanya pada seberapa jauh

    perubahan-perubahan pada biaya, volume dan harga jual yang berakibat pada

    perubahan laba perusahaan.

    Jangkauan Penelitian

    Penelitian ini membatasi pada hasil penjualan jasa kamar hotel melalui

    perhitungan titik impas serta menganalisis hubungan antara biaya, volume dan

    laba terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi laba seperti perubahan harga

    jual, perubahan volume penjualan, perubahan biaya variabel dan perubahan

    biaya tetap pada Hotel Grand Sawit Samarinda.

    Alat Analisis dan Pengujian Hipotesis

    Alat Analisis

    Alat analisis yang digunakan dalam menentukan Break Event Point yang

    merupakan dasar kebijakan operasional perusahaan menggunakan peersamaan

    sebagai berikut :

    Adapun alat analisis yang digunakan sesuai dengan refrensi Munawir

    (2002:198) yang menyatakan bahwa setelah Break Event Point ditentukan, juga

    perlu ditentukan batas keamanan penjualan yakni Margin Of Safety. Margin Of

    Safety merupakan batas penurunan penjualan yang bisa ditolerir agar

    perusahaan tidak menderita kerugian. Rumus untuk menghitung Margin Of

    Safety

    adalah:

  • eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016: 452-466

    456

    Pengujian Hipotesis

    Pengujian hipotesis delakukan dengan cara membuktikan perhitungan

    Break Event Point dapat digunakan sebagai alat untuk menentukan target laba

    pada Hotel Grand Sawit Samarinda tahun 2015, jika perhitungan Break Event

    Point tidak dapat digunakan sebagai alat untuk menentukan target laba pada

    Hotel Grand Sawit Samarinda, maka hipotesis ditolak.

    Hasil Penelitian dan Pembahasan

    Analisis dan Pembahasan

    Data-data pendapatan dan biaya operasional pada Hotel Grand Sawit

    tahun 2014 dan 2013 dapat digunakan sebagai dasar untuk menganalisis dan

    menghitung target volume penjualan Break Event Point tahun 2015.

    Memanfaatkan rumus Break Event Point, hasil yang didapat akan selalu

    menunjukkan laba sama dengan nol sehingga dapat digunakan sebagai suatu

    titik kegiatan yang menggambarkan posisi perusahaan perusahaan tidak

    mendapatkan laba dan tidak menderita kerugian. Dengan rumus Break Event

    Point ini, tingkat laba yang dikehendaki dapat ditambahkan sehingga secara

    matematika rumus Break Event Point dapat digunakan untuk mencari jumlah

    penjualan yang harus dicapai agar dapat menghasilkan suatu laba yang

    dikehendaki.

    Komposisi Rasio pada rekening Pendapatan Hotel Grand Sawit

    Fungsi dari komposisi rasio ini untuk menunjukkan besarnya kontribusi

    atau prosentase masing-masing rekening pendapatan terhadap total pendapatan

    yang diperoleh Hotel Grand Sawit.

    Komposisi rasio pendapatan tahun 2014 yang ada pada Hotel Grand

    Sawit adalah sebagai berikut:

    Tabel : Komposisi Pendapatan Hotel Grand Sawit Samarinda Tahun 2014

    Keterangan Tahun 2014 (Rp) Rasio

    1. Pendapatan Kamar

    a. Room 5.353.298.083 77,85%

    b. Extra Bed 4.200.000 0,06%

    Jumlah Pendapatan Kamar (A) 5.357.498.083 77,91%

    2. Pendapatan Restoran

    a. Restaurant 263.948.762 3,84%

    b. Room Service 176.921.260 2,57%

    c. Banquet 1.077.970.528 15,68%

    Jumlah Pendapatan Restaurant (B) 1.518.840.550 22,09%

    Total Pendapatan (C=A-B) 6.876.338.633 100,%

    Sumber data: Hotel Grand Sawit (Diolah)

    Berdasarkan data pada tabel diatas yang menggambarkan komposisi

    pendapatan yang ada pada Hotel Grand Sawit tahun, diketahui total

    pendapatan tahun 2014 adalah sebesar Rp 6.876.338.633. Sebagai angka

    pembanding, jumlah pendapatan kamar selama tahun 2014 diperoleh sebesar

  • Analisis Biaya, Volume dan Laba Pada Hotel Grand Sawit Samarinda (Ira)

    457

    dengan Rp 5.357.498.083 atau sebesar 77,91%. Sedangkan pendapatan

    Restoran sebesar dengan Rp 1.518.840.550 atau sebesar 22,09%

    Fungsi komposisi rasio pendapatan ini akan dipertahan sebagai dasar

    perhitungan target pendapatan tahun 2015 bagi Hotel Grand Sawit Samarinda.

    Pengelompokkan Biaya Variabel

    Setelah dilakukan proses pemisahan biaya semi variabel pada Hotel

    Grand Sawit, yang sebagian dibebankan menjadi biaya tetap dan sebagian

    menjadi biaya variabel, maka hasil pemisahan tersebut yang menjadi kelompok

    biaya variabel adalah sebagai berikut:

    Tabel : Pengelompokkan Biaya Variabel Tahun 2014 dan 2013

    Keterangan Tahun 2014 (Rp) Tahun 2013 (Rp)

    Biaya Pengobatan 40.663.744 32.496.000

    Biaya Bensin 41.014.445 20.543.485

    Biaya Stationery 35.846.678 29.658.757

    Biaya Foto Copy 12.606.131 12.408.742

    Biaya Percetakan 37.209.500 30.556.500

    Biaya Materai 12.930.000 11.050.000

    Biaya Majalah / Koran 47.763.897 38.674.784

    Biaya Jasa Pos 15.389.700 13.110.000

    Biaya Jasa Lainnya 48.474.861 37.885.674

    Biaya Makan Minum 161.573.289 140.802.150

    Biaya Dapur 970.463.862 805.216.849

    Biaya Inventaris Kantor 40.150.000 21.472.000

    Biaya Gaji 1.078.582.432 987.187.003

    Biaya Iklan 54.750.000 46.770.000

    Biaya Pemeliharaan Gedung 48.118.050 45.216.780

    Biaya Pemeliharaan Kendaraan 5.931.579 4.358.548

    Biaya Iuran Keamanan &

    Kebersihan

    27.840.000 24.210.000

    Biaya Pemeliharaan Peralatan 18.126.457 15.874.100

    Biaya Listrik 233.329.153 195.593.570

    Biaya Pdam (Air ) 183.495.262 114.863.774

    Biaya Telpon 39.693.545 34.816.570

    Total Biaya Variabel 3.153.952.585 2.662.765.287

    Sumber data: Hotel Grand Sawit (Diolah)

    Berdasarkan data pada tabel diatas yang menggambarkan

    pengelompokan biaya variabel Hotel Grand Sawit tahun 2014 dan tahun 2013,

    diketahui total biaya variabel pada tahun 2014 sebesar Rp 3.153.952.585,

    sedangkan total biaya variabel pada tahun 2013 adalah sebesar Rp

    2.662.765.287.

  • eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016: 452-466

    458

    Pengelompokkan Biaya Tetap

    Setelah dilakukan proses pemisahanan pada biaya semi variabel pada

    Hotel Grand Sawit yang sebagian dibebankan menjadi biaya tetap dan sebagian

    menjadi biaya variabel, hasil pemisahan tersebut yang menjadi kelompok biaya

    tetap adalah sebagai berikut:

    Tabel : Pengelompokkan Biaya Tetap Tahun 2014 dan 2013

    Keterangan Tahun 2014

    (Rp)

    Tahun 2013(Rp)

    Penyusutan Bangunan 212.500.000 212.500.000

    Penyusutan Peralatan Kantor 29.523.995 29.523.995

    Penyusutan Peralatan Pendingin 16.127.494 16.127.494

    Penyusutan Peralatan Masak 15.519.130 15.519.130

    Penyusutan Peralatan Loundry 11.308.120 11.308.120

    Penyusutan Peralatan Komunikasi 33.089.438 33.089.438

    Penyusutan Lain – Lain 71.443.012 71.443.012

    Biaya Sewa Parkir Gedung 45.000.000 45.000.000

    Biaya Perizinan 47.173.000 34.895.000

    Biaya Asuransi Lain-Lain 81.942.000 50.037.000

    Biaya Kabel Vision – Internet 12.434.000 11.167.000

    Biaya Pakaian / Seragam 65.606.000 50.724.980

    Biaya Gaji 1.617.873.649 1.480.780.505

    Biaya Iklan 127.750.000 109.130.000

    Biaya Pemeliharaan Gedung 112.275.450 105.505.820

    Biaya Pemeliharaan Kendaraan 13.840.351 10.169.946

    Biaya Iuran Keamanan & Kebersihan 64.960.000 56.490.000

    Biaya Pemeliharaan Peralatan 42.295.065 37.039.567

    Biaya Listrik 56.100.000 56.100.000

    Biaya Pdam (Air ) 1.885.800 1.885.800

    Biaya Telpon 11.940.000 11.940.000

    Sumber data: Hotel Grand Sawit (Diolah)

    Berdasarkan data pada tabel diatas yang menggambarkan

    pengelompokan biaya tetap yang ada pada Hotel Grand Sawit tahun 2014 dan

    tahun 2013, diketahui total biaya tetap pada tahun 2014 adalah sebesar Rp

    2.690.586.504, sedangkan total biaya tetap pada tahun 2013 adalah sebesar Rp

    2.450.376.807.

    Perbandingan Laporan Rugi Laba tahun 2014 dan 2013

    Tabel : Perbandingan Laporan Rugi Laba Tahun 2014 dan 2013

    Keterangan Jumlah Naik /

    Turun

    Rasio

    2014 2013

    1Pendapatan

    Kamar 5.357.498.083 4.495.124.900 862.373.183 19,18%

  • Analisis Biaya, Volume dan Laba Pada Hotel Grand Sawit Samarinda (Ira)

    459

    2Pendapatan Food

    & Meeting

    Room

    1.518.840.550 1.458.458.379 60.382.171 4,14%

    Total

    Pendapatan

    Hotel

    6.876.338.633 5.953.583.279 922.755.354 15,50%

    Biaya Variabel 3.153.952.585 2.662.765.287 491.187.299 18,45% Kontribusi

    Marjin

    3.722.386.048 3.290.817.993 431.568.056 13,11% Biaya Tetap 2.690.586.504 2.450.376.807 240.209.698 9,80%

    Laba 1.031.799.544 840.441.186 191.358.358 22,77%

    Sumber data: Hotel Grand Sawit (Diolah)

    Data pada tabel diatas menunjukkan bahwa Hotel Grand Sawit tahun

    2014 memperoleh laba sebesar Rp 1.031.799.544 sedangkan perolehan laba

    tahun 2013 adalah sebesar Rp 840.441.186. Apabila diperbandingkan, data

    diatas menunjukkan bahwa laba Hotel Gand Sawit pada tahun 2014 mengalami

    kenaikan sebesar Rp 191.358.358 atau naik sebesar 22,77% bila dibandingkan

    dengan perolehan laba tahun 2013.

    Berdasarkan data diatas, maka dapat diliat perhitungan Break Even Point

    (BEP) untuk data keuangan tahun 2014. Perhitungan BEP tahun 2014 akan

    disajikan pada perhitungan berikut:

    Perhitungan BEP tahun 2014

    BEP 2014 = Rp 4.970.302.275

    Penetapan Target Laba Tahun 2015 Dengan perkiraan kondisi ekonomi tahun 2015 yang semakin berat

    dimana secara global ekonomi tidak stabil, dengan asumsi situasi banyak

    perusahaan tambang batu bara yang tutup. Perkiraan kondisi ekonimi ini sangat

    mempengaruhi tingkat hunian hotel seluruh kota Samarinda, sehingga tetap

    dikehendaki agar tahun 2015, kenaikan laba juga tetap atau naik dengan

    minimal kenaikan sesuai dengan angka laba tahun 2014 yaitu sebesar 22,77%.

    Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa laba Hotel Grand Sawit pada

    tahun 2014 sebesar Rp.1.031.799.544,- sedangkan laba Hotel Grand Sawit

    tahun 2013 adalah sebesar Rp.840.441.186,- bial dibandingkan, pendapatan

    laba tahun 2014 dengan laba tahun 2013, telah terjadi kenaikan laba pada Hotel

    Grand Sawit sebesar Rp.191.358.358,- ata sebesar 22,77%. Berdasarkan data

    ini, dibuat estimasi jumlah laba yang dikehendaki di tahun 2015 :

  • eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016: 452-466

    460

    Tabel : Perhitungan Estimasi Target Laba Tahun 2015

    Keterangan Jumlah (Rp)

    Realisasi laba tahun 2014 sebesar 1.031.799.544

    Kenaikan laba tahun 2014 bila dibandingkan tahun 2013 191.358.358

    Jumlah target laba tahun 2015 1.223.157.902

    Sumber data : Hotel Grand Sawit (diolah)

    Berdasarkan table diatas, digambarkan perhitungan estimasi laba yang

    diharapkan dapat dicapai oleh Hotel Grand Sawit pada tahun 2015 adalah

    sebesar Rp.1.223.157.902,-

    Perhitungan BEP untuk Target Penjualan Tahun 2015

    Penetapan target penjualan tahun2915 akan dihitung dengan

    menggunakan Analisa Break Event Point, yaitu dengan rumus Break Event

    Point tahun2014 ditambah dengan target laba tahin 2015 yang ingin dicapai,

    makaperhitungan penjualan Break Event Point tahun 2015 adalah sebagai

    berikut:

    Perhitungan target BEP tahun 2015

    = Rp 7.229.833.637

    Berdasarkan rumus perhitungan Break Event Point diatas, diperoleh

    jumlah target pendapatan sebesar Rp. 7.229.833.637,- yang harus dapat dicapai

    oleh Hotel Grand Sawit pada tahun 2015. Disamping itu, standar rasio biaya

    variabel tetap sebesar 45,87% dan total biaya tetap jumlahnya sama dengan

    total biaya tetap tahun 2014 yaitu sebesar Rp. ,- apabila kondisi

    ini biasa direalisasikan oleh manajemen Hotel Grand Sawit ditahun 2015, maka

    target laba ,- akan bisa dicapai.

    Tabel : Bukti Perhitungan Laba Rugi Budget tahun 2015

    Total Pendapatan Hotel 7.229.833.637

    Biaya Variabel (45,86674324%) 3.316.089.231

    Kontribusi Marjin 3.913.744.406

    Biaya Tetap 2.690.586.504

    Laba 1.223.157.902

    Sumber Data : Hotel Grand Sawit Samarinda (Diolah)

    Berdasarkan table yang berisi data mengenai bukti perhitungan laba rugi

    budget tahun 2015, dapat dibuktikan bahwa apabila manajemen Hotel Grand

    Sawit mampu mencapai budget penjualan Rp.7.229.833.637,- maka akan

    menghasilan laba sebesar Rp.1.223.157.902,-

  • Analisis Biaya, Volume dan Laba Pada Hotel Grand Sawit Samarinda (Ira)

    461

    Budget penjualan tersebut apabila diperinci akan menjadi sebagai

    berikut:

    Tabel : Komposisi Budget Pendapatan Tahun 2015

    Keterangan Jumlah Rasio 1. Pendapatan Kamar a. Room 5.628.425.486 77,85%

    b. Extra Bed 4.337.900 0,06% Jumlah Pendapatan Kamar (A) 5.632.763.387 77,91%

    2. Pendapatan Restoran

    a. Restaurant 277.625.612 3,84%

    b. Room Service 185.806.724 2,57% c. Banquet 1.133.637.914 15,68%

    Jumlah Pendapatan Restoran (B) 1.597.070.250 22,09% Total Pendapatan (C = A + B) 7.229.833.637 100%

    Sumber Data : Hotel Grand Sawit Samarinda (Diolah)

    Data pada tabel diatas menggambarkan komposisi budget pendapatan

    tahun 2015 yang harus dapat dicapai oleh Hotel Grand Sawit. Jenis pendapatan

    dikelompokkan menjadi dua, yaitu pendapatan dari sewa kamar dan pendapatan

    dari restoran. Pendapatan sewa kamar yang harus dicapai adalah sebesar Rp

    5.632.425.486 dan pendapatan dari Restoran yang harus dicapai adalah sebesar

    Rp 1.597.070.250. Total pendapatan yang harus yang harus dicapai oleh Hotel

    Grand Sawit adalah sebesar Rp 7.229.833.637.

    Tabel : Komposisi Budget Biaya Variabel Tahun 2015

    Keterangan Jumlah Rasio

    Biaya Pengobatan 42.754.163 1,29%

    Biaya Bensin 43.122.893 1,30%

    Biaya Stationary 37.689.464 1,14%

    Biaya Foto Copy 13.254.180 0,40%

    Biaya Percetakan 39.122.345 1,18%

    Biaya Materai 13.594.698 0,41% Biaya Majalah / Koran 50.219.317 1,51%

    Biaya Jasa Pos 16.180.845 0,49% Biaya Jasa Lainnya 50.966.830 1,54%

    Biaya Makan Minum 169.879.359 5,12%

    Biaya Dapur 1.020.352.930 30,77%

    Biaya Inventaris Kantor 42.214.009 1,27% Biaya Gaji 1.134.029.600 34,20%

    Biaya Iklan 57.564.558 1,74%

    Biaya Pemeliharaan Gedung 50.591.676 1,53%

    Biaya Pemeliharaan Kendaraan 6.236.506 0,19%

    Biaya Keamanan & Kebersihan 29.271.183 0,88%

    Biaya Pemeliharaan Peralatan 19.058.291 0,57%

  • eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016: 452-466

    462

    Biaya Listrik 245.324.009 7,40%

    Biaya PDAM (Air ) 192.928.285 5,82%

    Biaya Telpon 41.734.089 1,26% Total Biaya Variabel 3.316.089.231 100,00%

    Sumber Data : Hotel Grand Sawit Samarinda (Diolah)

    Berdasarkan data pada tabel 4.14 yang menggambarkan komposisi

    budget biaya variabel tahun 2015, total biaya variabel adalah sebesar Rp

    3.316.089.231. Jumlah ini sama dengan rasio biaya variabel 45,87% dari total

    pendapatan Hotel Grand Sawit tahun 2015, dimana perincian biaya variabel

    jumlahnya disesuaikan dengan rasio biaya variabel tahun 2014

    Tabel : Perbandingan Budget Rugi Laba Tahun 2015 Dan Laporan Laba Rugi

    Tahun 2014

    Keterangan Budget 2015 Laba rugi 2014 naik / turun RASIO

    1.Pendapatan Kamar 5.632.763.387 5.357.498.083 275.265.304 5,14%

    2.Pendapatan Food

    & Meeting Room 1.597.070.250 1.518.840.550 78.229.700 5,15%

    Total Pendapatan

    Kamar 7.229.833.637 6.876.338.633 353.495.004 5,14%

    Biaya Variabel 3.316.089.231 3.153.952.585 162.136.646 5,14%

    Kontribusi Marjin 3.913.744.406 3.722.386.048 191.358.358 5,14%

    Biaya Tetap 2.690.586.504 2.690.586.504 - 0,00%

    Laba 1.223.157.902 1.031.799.544 191.358.358 18,55%

    Sumber Data : Hotel Grand Sawit Samarinda (Diolah)

    Berdasarkan data pada tabel 4.16 yang menggambarkan perbandingan

    antara budget tahun 2015 dengan realisasi laba rugi tahun 2014, jumlah target

    laba Hotel Grand Sawit Tahun 2015 sebesar Rp 1.223.157.902. Sementara itu,

    realisasi laba rugi tahun 2014 adalah sebesar Rp 1.031.799.544, sehingga

    terjadi kenaikan laba di tahun 2015 sebesar Rp 191.358.358. Kenaikan laba ini

    jumlahnya sama dengan kenaikan laba tahun 2014.

    Perhitungan Margin of Safety Penjualan Budget Tahun 2015 Margin Of Safety atau MOS adalah suatu titik aman dimana target

    penjualan berada diatas titik Break Event Point, sehingga perusahaan akan

    memperoleh keuntungan. Apabila pencapaian target penjualan berada dibawah

    titik Break Event Point, maka perusahaan akan mengalami kerugian. Oleh

    karena itu, penurunan target penjualan tidak boleh melebihi angka jumlah hasil

    perhitungan MOS.

    Perhitungan MOS dilakukan dengan cara membandingkan antara jumlah

    target penjualan yang harus dicapai tahun 2015 dengan tingkat penjualan Break

    Event Point tahun 2015, perhitungannya adalah sebagai berikut :

  • Analisis Biaya, Volume dan Laba Pada Hotel Grand Sawit Samarinda (Ira)

    463

    Dengan demikian Margin Of Safety dapat dihitung, yaitu :

    Tabel : Perhitungan MOS pada Hotel Grand Sawit tahun 2015

    Keterangan Jumlah (Rp) Rasio

    Target penjualan yang diharapkan 7.229.833.637 100%

    Tingkat penjualan BEP 4.970.601.338 69%

    Jumlah Margin Of Safety 2.259.232.299 31%

    Sumber Data : Hotel Grand Sawit Samarinda (Diolah)

    Jumlah Margin Of Safety yang diperoleh adalah sebesar Rp.

    2.259.232.299,- atau 31%, artinya perusahaan akan tetap mendapatkan laba

    walaupun pencapaian target penjualan tahun 2015 turun dibawah Rp.

    2.259.232.299,- karena pendapatan tersebut masih diatas titik Break Event

    Point. Tetapi, apabila penurunan tersebut masih diatas titik Break Event Point.

    Tetapi, apabila penurunan tersebut diatas angka MOS, maka perusahaan akan

    mengalami kerugian karena pencapaian target tersebut berada dibawah titik

    Break Event Point.

    Maka tugas manajemen hotel adalah harus mempertahankan hasil

    penjualan ditahun 2015 sebesar Rp.7.229.833.637,- agar diperoleh laba sebesar

    Rp.1.223.157.902 dengan rasio biaya variabel sebesar 54,13%. Biaya tetap

    diperkirakan jumlahnya tetap dengan angka sebesar Rp.2.690.505,- namun

    apabila kondisi ini tidak dapat dicapai, maka jumlah laba yang akan berubah

    bukan lagi sebesar Rp.1.223.157.902,-

    Apabila target penjualan 2015 sebesar Rp.7.229.833.637,- perusahaan

    hanya mampu mencapai pendapatan sebesar Rp.4.970.601.338,-atau setara

    dengan Break Event Point, maka perusahaan tidak akan mendapat laba dan

    tidak menderita rugi, buktinya adalah sebagai berikut :

    Tabel : Bukti penurunan MOS 31% sama dengan BEP

    Pendapatan Total Pendapatan Hotel 4.970.601.338

    Biaya Variabel (45,87%) 2.280.014.834

    Kontribusi Marjn 2.690.586.504

    Biaya Laba 2.690.586.504

    Laba 0

    Sumber Data : Hotel Grand Sawit Samarinda (Diolah)

    Dari tabel tersebt membuktikan bahwa apabila Hotel Grand Sawit hanya

    mampu memperoleh pendapatan sebesar Rp.4.970.601.338,-, maka perusahaan

    akan mengalami kondisi tidak memperoleh lab dan tidak menderita kerugian.

  • eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016: 452-466

    464

    Hal ini disebabkan karena beban biaya variabel yang harus ditanggung

    perusahaan sebesar 45,87% dari total pendapatan tersebut atau sebesar

    Rp.2.280.014.834,- sehingga akan menghasilkan jumlah kontribusi marjin

    sebesar Rp. 2.690.586.504,- jumlah ini hanya mampu digunkan untuk menutup

    biaya tetap, sehingga jumlah labanya sama dengan nol.

    Pembahasan

    Berdasarkan klasifikasi biaya laporan laba rugi tahun 2014 dan laporan

    laba rugi tahun 2013 dapat disusun dengan metode laporan kontribusi marjin.

    Apabila kedua laporan laba rugi tersebut diperbandingkan, maka akan diketahui

    jumlah laba tahun 2014 sebesar Rp.1.031.799.544,- dan jumlah laba tahun 2013

    sebesar Rp.840.441.168,- Laba tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar

    Rp.191.358.358,- dan jumlah kenaikan laba ini lah yang akan dipertahankan

    ditahun 2015.

    Ada beberapa langkah dalam proses penyususnan Analisa Break Event

    Point sebagai alat perencanaan laba pada Hotel Grand Sawit adalah sebagai

    berikut :

    Pertama, harus diketahui jumlah kenaikan laba pada tahun 2014 bila

    dbanding dengan laba tahun 2013, yaitu ditahun 2014 telah terjadi kenaikan

    laba sebesar Rp.191.358.358,-

    Kedua, menentukan estimasi jumlah target laba tahun 2015. Estimasi

    jumlah target laba tahun 2015 adalah sebesar Rp.1.223.157.902,- Angka ini

    diperileh dari penjumlahan realisasi laba tahun 2014 sebesar

    Rp.1.031.799.544,- ditambah dengan kenaikan laba tahun 2014 sebesar

    Rp.191.358.358,- sehingga total target laba tahun 2015 adalah sebesar

    Rp.1.223.157.902,-.

    Ketiga, menetukan jumlah target penjualan atau target pendapatan Hotel

    Grand Sawit tahun 2015, yaitu berjumlah sebesar Rp.7.229.833.637,- Angka ini

    diperoleh dengan menggunakan rumus Break Event Point, yaitu dengan

    menambahkan target laba tahun 2015 dengan perhitungan Break Event Point

    tahun 2014 sehingga hasil dari perhitungan rumus Break Event Point tersebut

    merupakan target penjualan (pendapatan) tahun 2015, yaitu hasilnya sebesar

    Rp.7.229.833.637,-

    Keempat, membuktikan hasil perhitungan Break Event Point sebesar

    Rp.7.229.833.637,- Hal ini bisa terjadi jika jumlah rasio biaya variabelnya

    sebesar 45,87% atau setara dengan jumlah biaya variabel Rp.3.316.089.231,-

    dengan jumlah biaya tetap sebesar Rp.2.690.586.504,-

    Kelima, melakukan perhitungan Break Event Point pada budget laba

    rugi tahun 2015. Dari perhitungan Break Event Pointtersebt, diperoleh angka

    sebesar Rp.4.979.601.338,- artinya apabila Hotel Grand Sawit hanya mampu

    memperileh pendapatan Rp.4.970.601.338,- maka perusahaan tidak akan

    mendapat laba dan tidak akan menderita kerugian.

    Keenam, menghitung besarnya Margin Of Safety (MOS) dengan tujuan

    untuk mengethaui batas toleransi penurunan target penjualan yang diperoleh

  • Analisis Biaya, Volume dan Laba Pada Hotel Grand Sawit Samarinda (Ira)

    465

    agar perusahaan tidak menderita rugi. Menghitung MOS dilakukan dengan cara

    membandingkan antara jumlah target penjualan tahun 2014 dikurangi dengan

    jumlah penjualan Break Event Point pada tahun 2015. Hasilnya perhitungan

    MOS adalah sebesar Rp.2.259.232.299,- dan memiliki rasio sebesar 31%.

    Ketujuh, membuktikan hasil perhitungan MOS 31%. Artinya, apabila

    penurunan pencapaian target hasil penjualan budget tahun 2015 masih dibawah

    31%, atau penurunan diawah Rp.2.259.232.299,- maka hasilnya masih berada

    di atas titik Break Event Point. Akan tetapi apabila penurunan pencapaian

    target penjualan tahun 2015 diatas 31% atau penurunan diatas

    Rp.2.259.232.299,- maka perusahaan akan mengalami kerugian.

    Hasil perhitungan ini lah yang membuktikan bahwa hipotesis diterima

    karena perhitungan Break Event Point dapat digunakan sebagai alat untuk

    menentukan target laba pada Hotel Grand Sawit pada tahun 2015, sekaligus

    mambuktikan uji hipotesis bahwa “Analisis Break Event Point dapat digunakan

    sebagai alat perencanaan laba tahun 2015 pada Hotel Grand Sawit Samarinda”.

    Penutup

    Hasil perhitungan Analisa Break Event Point dengan pendekatan

    analisis biaya, volume dan laba bahwa pada tahun 2014 Hotel Grand Sawit

    Samarinda dalam kondisi aman atau diatas Break Event Point

    Hasil perhitungan estimasi target laba pada tahun 2015, mengacu pada

    perhitungan laba tahun 2014

    Jumlah target laba yang harus dicapai oleh Hotel Grand Sawit

    Samarinda tahun 2015 akan tercapai apabila tetap mempertahankan kenaikan

    laba yang terjadi pada tahun 2014.

    Jumlah Margin Of Safety (MOS) adalah sebesar 31% dari target

    penjualan tahun 2015.

    Untuk dapat merencanakan laba dengan Analisis Break Event Point,

    perusahaan hendaknya dapat memisahkan antara biaya semi variabel, biaya

    tetap dan biaya variable.

    Sebaiknya perusahaan membuat laporan bulanan yang menggambarkan

    pencatatan atas penjualan per jenis kamar, sehingga akan mempermudah

    pengawasannya.

    Disarankan kepada Hotel Grand Sawit agar setiap tahun dibuatkan

    laporan budget operasional yang akan menggambarkan berapa hasil penjualan

    yang akan dicapai dn berapa jumlah maksimal biaya yang harus dikeluarkan

    sehingga dapat diketahui perkiraan jumlah laba yang akan dicapai di akhir

    tahun yang akan datang.

    Daftar Pustaka

    Abas Kartadinata, 2000, Akuntansi dan Analisis Biaya, Edisi Pertama, Cetakan

    Ketiga, Rineka Cipta, Jakarta

  • eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016: 452-466

    466

    Abdul Halim dan Bambang Supomo, 2000, Akuntansi Manajemen, Edisi

    Perama, BPFE, Yogyakarta

    Al Haryono Yusuf, 2001, Dasar-Dasar Akuntansi, Edisi Kelima, Cetakan

    Pertama, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Yogyakarta

    Dwi Prastowo D. dan Aji Suryo, 2005, Analisis Laporan Keuangan Hotel,

    Edisi Pertama, Cetakan Kedua, ANDI, Yogyakarta.

    Henry Simamora, 1999, Akuntansi Manajemen, Edisi Pertama, Cetakan

    Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

    Horngren, Charles T., Serikat M. Datar, dan George Foster, 2003, Cost

    Accounting : A Managerial Emphasis, Eleventh edition, New Jersey,

    Prentice-Hall Inc.

    Kusnadi, Lukman Syamsuddin, Kertahadi, 2001, Teori Akuntansi, Universitas

    Brawijaya Malang.

    Lincoln Arsyad, 2000, Ekonomi Manajerial, Edisi Ketiga, Cetakan Keenam,

    BPFE, Yogyakarta.

    Mulyadi, 1999, Akuntansi Manajemen Pemasaran (Analisis Perencanaan

    Implementasi dan Kontrol), Edisi Revisi, Jilid Kedua, Prenhallindo,

    Jakarta.

    ---------, 2005, Akuntansi Biaya, Edisi kelima, Cetkan ketujuh, Yogyakarta :

    Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.

    Mulyadi, 2009, Akuntansi Biaya, Edisi ke-5 cetakan kesembilan, Penerbit UPP-

    STIM YKPN, Yogyakarta.

    R.A Supriyono, 1992 “Akuntansi Biaya : Pengumpulan Biaya dan Penentuan

    Harga Pokok”, BPFE, UGM, Yogyakarta

    -----------------, 1999, Akuntansi Manajemen (Proses Pengendalian

    Manajemen), Edisi Pertama, Cetakan Pertama, BPFE, Yogyakarta

    R. Hansen and Maryenne M. Mowen, 1994 Management Accounting (third

    Edition), South-Western College Publishing, Cincinnati, Ohio.

    -------------------------------------------, 1999, Akuntansi Manajemen,

    dialibahasakan oleh Ancella A, Hermawan, Jakarta : Erlangga.

    -------------------------------------------, 2000, Management Accounting, 5th

    Edition, South-Western College Publishing, Cincinnati, Ohio.

    Sadeli, Lili M, 2001, Akuntansi Manajemen (Sistem, Proses dan Pemecahan

    Soal), Edisi Pertama, Cetakan Kedua, Bumi Aksara, Jakarta.

    Samryn, 2001, Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi Keempat, Cetakan Pertama,

    PT Rineka Cipta, Jakarta.

    Weygand, Kieso, and Kell, 1996, Intermediate Accounting, Sixth Edition, John

    W. and Sons Inc, New York.

    Sumber Lain :

    Dinas Pariwisata Kota Samarinda

    Samarindakota.bps.go.id

    www. Dilihatya.com