analisa proses interaks1

29
ANALISA PROSES INTERAKSI Nama Mahasiswa Tanggal Waktu Tempat Inisial Klien Interaksi ke Lingkungan Deskripsi pasien Tujuan komunikasi : I Made Eka Santosa : 15 April 1999 : Pkl. 16.10 - 16.15 WIB (5 Menit) : Ruang Cendrawasih RSJP Jakarta : Tn.O.T.B. : VII (Fase Kerja) : Tempat tidur klien, klien duduk di tempat tidur. : Penampilan cukup rapi, pasien nampak gelisah dan sering menunduk. : Klien setuju terhadap interaksi yang akan dilaksanakan perawat pembimbing KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON VERBAL ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN RASIONAL P : Selamat sore Pak Ong. Wah nampaknya Pak Ong sudah habis mandi ya. Tampak P: Memandang K dan P : Ingin membuka percakapan K belum memberikan respon Salam merupa untuk memula sehingga da

Upload: piet-try

Post on 23-Jul-2015

1.297 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISA PROSES INTERAKS1

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama

Mahasiswa

Tanggal

Waktu

Tempat

Inisial Klien

Interaksi ke

Lingkungan

Deskripsi

pasien

Tujuan

komunikasi

: I Made Eka Santosa

: 15 April 1999

: Pkl. 16.10 - 16.15 WIB (5 Menit)

: Ruang Cendrawasih RSJP Jakarta

: Tn.O.T.B.

: VII (Fase Kerja)

: Tempat tidur klien, klien duduk di tempat tidur.

: Penampilan cukup rapi, pasien nampak gelisah dan sering menunduk.

: Klien setuju terhadap interaksi yang akan dilaksanakan perawat yang disertai pembimbing

KOMUNIKASI VERBALKOMUNIKASI

NON VERBAL

ANALISA

BERPUSAT

PADA PERAWAT

ANALISA

BERPUSAT

PADA KLIEN

RASIONAL

P : Selamat sore Pak Ong. Wah

nampaknya Pak Ong sudah habis mandi

ya. Tampak rapi….

P: Memandang

K dan tersenyum

K: Ekpresi datar

P : Ingin

membuka

percakapan

dengan klien

K belum

memberikan

respon terhadap

P dan masih

berusaha

Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai

suatu percakapan sehingga dapat terjalin rasa percaya.

Pujian merupakan reinforcement positif untuk

menguatkan prilaku klien yang positif.

Page 2: ANALISA PROSES INTERAKS1

K : Iya….

K: Tersenyum

P: Tersenyum

P merasa senang

karena K

memberikan

respon positif

terhadap

percakapan

menganalisa

awal

pembicaraan

K senang

diberikan

pujian

P : Nah, Pak Ong, sesuai dengan janji

kita kemarin, bagaimana kalau kita

ngobrol di luar?

K : Ya..ya..

P : Menepuk

bahu K, touching

hand.

K : Memandang

P lama

K : Tersenyum

P : Tersenyum

P berusaha

mengingatkan K

tentang kontrak

minggu lalu

P senang karena K

bersedia

memenuhi janji

K masih

mencoba

mengingat-janji

yang disepakati

minggu lalu

K setuju untuk

berbicara

dengan P

Touching hand berguna menjalin rasa aman klien

P : Bapak bersedia ngobrol dengan saya?

K : Ya..ya..

P : Memandang

K

K : Diam

berpikir

P merasa

memerlukan

penegasan dari K

agar K

bertanggungjawab

terhadap interaksi

yang dilaksanakan

K berpikir

tentang

kesediaannya

melaksanakan

interaksi

dengan P

Penegasan persetujuan klien untuk kontrak berguna

untuk mengarahkan interaksi dan membuat klien

bertanggung jawab terhadap kesepakatan yang telah

ia berikan

Page 3: ANALISA PROSES INTERAKS1

K :

Mengangguk-

anggukkan

kepalanya

P : Tersenyum

P senang karena K

bersedia ngobrol

dengan P K bersedia

ngobrol dengan

P

P : Nanti saya didampingi oleh

pembimbing saya. Bapak bersedia kita

ngobrol bertiga?.

K : Ya..ya..bisa.

P : Memandang

P dan tersenyum

K : Memandang

P lalu menunduk

K :

Menganggukan

kepalanya

P : Tersenyum

P ingin

menjelaskan

situasi interaksi

nantinya dan

meminta

persetujuan K

P merasa senang

karena K setuju

terhadap situasi

interaksi

K ragu-ragu

terhadap

tawaran P

K setuju

terhadap situasi

interaksi

nantinya

Situasi interaksi harus dijelaskan kepada klien untuk

mencegah penolakan klien terhadap interaksi saat

interaksi berjalan atau klien memanipulasi interaksi

yang sedang berjalan

P : Nah selama lima belas menit nanti

kita akan bicarakan mengenai kegiatan

yang Pak Ong bisa laksanakan di

ruangan. Yach, sesuai janji kita kemarin.

K : Iya…

P : Memandang

K

K : Menunduk

P menjelaskan isi

kontrak untuk

interaksi

K memikirkan

topik yang

ditawarkan

Topik interaksi harus ditentukan untuk menghindari

interaksi yang menyimpang dari kesepakatan

sehingga bila klien menyimpang bisa diberikan

peringatan atau penghentian interaksi

Page 4: ANALISA PROSES INTERAKS1

K : Melihat ke

arah P dan

menjawab

singkat lalu

tersenyum

P : Mengamati

respon klien

P senang K

bersedia

membahas topik

yang disepakati

K setuju

terhadap topik

yang

ditawarkan

P : Kalau begitu sepuluh menit lagi saya

akan datang kesini, lalu kita ngobrol

diluar ya…

K : Ya..ya..

P : Mendekatkan

diri pada K dan

menekankan

kalimat

K : Memandang

P

K :

Mengangguk-

anggukan

kepalanya

P :

Memperhatikan

K

P mencoba

menetapkan

kontrak baru

untuk interaksi

P senang karena K

memberikan

respon

menyiyakan

K memikirkan

tawaran P

K sepakat

terhadap

tawaran P

Waktu untuk kontrak selanjutnya harus ditetapkan

agar klien mnyiapkan diri.

P : Selamat sore Pak Ong P : Tersenyum

K : Memandang

P

P mengakhiri

kontrak awal

K

mempersiapkan

diri untuk

kontrak

Salam penutup berguna untuk menjalin trust dengan

klien dan juga untuk mengorientasikan klien terhadap

waktu

Page 5: ANALISA PROSES INTERAKS1

K : Sore K :

Menganggukkan

kepalanya dan

menjabat tangan

P

P : Membalas

jabat tangan K

P menemukan

data bahwa trust

telah terjalin

selanjutnya

K terorientasi

dengan waktu

KESAN PERAWAT

Interaksi pada fase ini dapat disimpulkan dapat mencapai tujuan yaitu agar klien setuju terhadap interaksi

selanjutnya yang akan didampingi oleh pembimbing. Selain itu klien sudah menyepakati topik yang akan

dibicarakan sehingga fokus interaksi adalah pada topik mengidentifikasi kegiatan yang bisa dilaksanakan

oleh klien selama di rumah sakit. Topik tersebut merupakan TUK ke-2 dari diagnosa perawatan yang ke-2

yaitu isolasi sosial : menarik diri b/d harga diri rendah kronik. Dengan demikian interaksi selanjutnya

dapat dilaksanakan.

Page 6: ANALISA PROSES INTERAKS1

ANALISA PROSES INTERAKSI

KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON

VERBAL

ANALISA BERPUSAT

PADA PERAWAT

ANALISA BERPUSAT

PADA KLIEN

RASIONAL

P : Selamat sore Pak Ong,

masih ingat dengan saya ?

K : Sore, ingat! Nyoman!

P: Memandang K dan

tersenyum

K: Ekpresi datar

K: Menggaruk-garuk

kepalanya

P: Memperhatikan respon

K

P : Ingin membuka

percakapan dengan klien

dan berharap K ingat pada

P

P merasa K harus

diorientasikan kembali

tentang P

K mencoba mengingat-

ingat P

K merasa ingat P yang

merawatnya

Salam merupakan kalimat

pembuka untuk memulai

suatu percakapan sehingga

dapat terjalin rasa percaya.

Mencoba mengingatkan

pasien pada perawat

merupakan upaya untuk

mengetahui daya ingat

pasien.

P : Saya bukan Nyoman,

saya Made!

K : (diam)

P : Menunjukkan papan

nama

K : Melihat papan nama

K : Mengeja papan nama

P : Melihat respon K

P ingin mengorientasikan K

pada realitas

P membiarkan K untuk

membaca papan nama P

K terstimulasi oleh adanya

papan nama

K mulai mengingat P

Fasilitas bantu realita

berguna untuk

mengorientasikan klien

terhadap relitas

lingkungannya

P : Nah, siapa nama saya? P : Mendekatkan diri pada

K dengan menunduk

K : Memandang P

P ingin tahu apakah K ingat

pada P

K mulai ingat pada P Dengan klien tahu nama

perawat maka akan terjalin

trust pada klien sehingga

interaksi akan berjalan

lancar

Page 7: ANALISA PROSES INTERAKS1

K : Made… K : Tersenyum dan

menggaruk-garuk kepala

P : Tersenyum

P senang karena K ingat

pada P walaupun dengan

dibantu

K ingat nama P

P : Nah, saya siapanya Pak

Ong?

K : Dokter….

P : Memandang K

K : Memandang P

K : Menggaruk-garuk

kepalanya

P : Mengamati respon K

P ingin mengetahui lebih

jauh apakah klien masih

ingat hubungan perawat-

klien

P kecewa karena K tidak

ingat hubungan perawat-

klien

K mengingat-ingat siapa P

K merasa bahwa P adalah

dokter

Hubungan perawat-klien

adalah hubungan

therapeutik sehingga harus

selalu diingatkan kepada

klien

P : Saya bukan dokter, saya

perawat!!

K : Oh ya..ya..perawat.

P : Mendekatkan diri pada

K

K : Memandang P

K : Memandang P dan

menganggukkan kepalanya

P : Tersenyum

P menegaskan hubungan

perawat-klien

P senang karena K mulai

ingat hubungan perawat-

klien

K mencoba mengingat

hubungan dengan P

K ingat hubungan perawat-

klien dengan difasilitasi

Jika klien lupa hubungan

perawat-klien maka tugas

perawat untuk

mengingatkan tentang

hubungan mereka

P : Nah, coba ulangi saya P : Memandang K P mengklarifikasi kembali K menghubungkan Klarifikasi kembali untuk

Page 8: ANALISA PROSES INTERAKS1

siapa?

K : Made…perawat.

K : Memandang P

K : Memandang P dan

tersenyum

P : Tersenyum

daya ingat K

P senang karena K ingat

pada P

fasilitasi daya ingat yang

telah diberikan

K berhasil mengingat P

menegaskan hubungan

serta mendukung hubungan

saling percaya

P : Nah didepan Bapak ada

pembimbing saya. Coba

Pak Ong kenalan!!

K : Ya…ya…Ong

P : Mendekatkan diri pada

K

K : Memandang ke

pembimbing klinik

K : Berdiri dan

mengulurkan tangan pada

Ibu Kiki serta menyebutkan

nama.

P : Mengamati respon K

P memperkenalkan K pada

pembimbing klinik agar

klien tidak terganggu

selama interaksi

P senang karena K mampu

berkenalan sesuai dengan

tehnik perkenalan yang

telah diajarkan

K memperhatikan dan

bertanya-tanya siapa yang

didepannya

K tahu bahwa yang ada

didepannya adalah perawat

juga

Interaksi dengan

melibatkan pihak ketiga

harus diperkenalkan

kepada perawat sehingga

klien merasa aman

terhadap interaksi

P : Bapak bersedia kita

ngobrol bertiga?

K : Ya..ya..bersedia!

P : Tersenyum

K : Memandang P

K : Mengangguk

P : Tersenyum

P menanyakan kesediaan K

terhadap kehadiran

pembimbing saat interaksi

P senang karena K bersedia

K memikirkan tawaran P

K menerima tawaran P dan

memberikan respon non

verbal mengangguk

Klien selalu dilibatkan

dalam pengambilan

keputusan terhadap

interaksi yang akan

dilaksanakan

Page 9: ANALISA PROSES INTERAKS1

P : Wah, bagus. Nah, Pak

Ong masih ingat janji kita

minggu lalu?

K : (diam)

P : Menepuk bahu K,

touching hand.

K : Memandang P lama

P berusaha mengingatkan

K

K masih mencoba

mengingat-janji yang

disepakati minggu lalu

Touching hand berguna

untk menjalin rasa aman

pada klien

P : Pak Ong, minggu lalu

kita janji membicarakan

kegiatan harian yang Pak

Ong bisa lakukan disini.

K : Oh, ya..ya..

P : Memandang K

K : Diam berpikir

K : Tersenyum dan

menepuk kepalanya

P : Tersenyum

P merasa bahwa K harus

diberikan petunjuk untuk

mengingat P

P senang karena K masih

bisa ingat pada kontrak

terdahulu walaupun masih

samar-samar

K terfasilitasi karena

diingatkan oleh P

K merasa senang karena

ingat pada kontrak minggu

lalu

Klien sudah mengalamu

demensia sehingga harus

difasilitasi agar ingat pada

sesuatu yang pernah

disepakati

P : Nah, Pak Ong sekarang

berada dimana?

K : Di Rumah Sakit Jiwa

P : Memandang P dan

tersenyum

K : Memandang P lalu

menunduk

P ingin mengorientasikan

tempat pada K

P senang karena K ingat

K mengingat-ingat dirinya

berada dimana

K ingat dirinya ada dimana

Klien mengalami waham

sehingga harus

diorientasikan pada realitas

Page 10: ANALISA PROSES INTERAKS1

K : Memandang P

mengelus-elus kepalanya

P : Tersenyum

dimana dirinya berada

P : Ruangan apa namanya?

K : Cendrawasih

P : Memandang K

K : Menggaruk-garuk

kepalanya

K : Melihat ke arah P dan

menjawab singkat

P : Tersenyum

P mengorientasikan klien

pada ruangan

P senang K ingat ruangan

tempat ia dirawat

K memikirkan nama

ruangan tempat ia dirawat

K ingat nama ruangannya

Orientasi realitas

diperlukan untuk

meningkatkan konsentrasi

klien terhadap interaksi

P : Nah, tadi pagi di

ruangan ini bapak

mengerjakan apa saja?

K : (diam)

P : Mendekatkan diri pada

K dan menekankan kalimat

K : Memandang P dan

mengelus kepalanya

K : Menunduk

P : Memperhatikan K

P mengekplorasi kegiatan

yang telah dilaksanakan K

P ragu-ragu apakah klien

bisa mengingat kegiatanya

K mencoba mengingat

kegiatannya

K belum berhasil

mengingat kegiatannya

selama sehari

Tehnik ekplorasi dengan

pertanyaan terbuka berguna

untuk menggali perasaan

dan keadaan klien

P : Tadi pagi pak Ong

sudah merapikan tempat

tidur seperti janji kita

minggu lalu?

P : Menekankan pertanyaan

K : Menunduk dan berpikir

P berusaha mengarahkan K K berpikir dan mengingat-

ingat

Tehnik mengarahkan

berguna untuk memicu

klien agar ingat terhadap

kegiatan yang telah

dilaksanakannya

Page 11: ANALISA PROSES INTERAKS1

K : Sudah…sudah! K : Menoleh ke P dan

mengangguk

P : Memperhatikan K

P merasa perlu

mengklarifikasi ucapan K

K merasa sudah merapikan

tempat tidurnya

P : Nah kalau begitu saya

ingin tahu bagaimana cara

Pak Ong merapikan tempat

tidur. Bagaimana kalau kita

rapikan tempat tidur Pak

Ong sekarang?

K : Tidak…tidak usah!

P : Berdiri dan mengajak K

ke tempat tidurnya

K : Memandang P

K : Menggelengkan

kepalanya

P : Tersenyum dan duduk

kembali

P ingin tahu apakah klien

benar-benar mampu

merapikan tempat tidur

P meragukan kemampuan

klien dan berpikir apakah K

berbohong pada P

K memikirkan tawaran P

K tidak bersedia melakukan

tawaran P

Observasi langsung untuk

mengetahui sejauhmana

kemampuan klien

melaksanakan kegiatan

harian

P : Kalau begitu itu tempat

ngapain Pak Ong?

K : Tempat makan!.

P : Menunjuk ke ruang

makan

K : Menoleh ke tempat

makan

K : Menoleh P dan

P berusaha memodifikasi

karena K menolak untuk

merapikan tempat tidur

P senang karena K ingat

terhadap tempat makan

K berusaha mengikuti arah

pertanyaan P

K ingat tempatnya makan

Modifikasi rencana

diperlukan bila klien

menolak alternatif yang

ditawarkan

Page 12: ANALISA PROSES INTERAKS1

menjawab pertanyaan

P : Tersenyum

P : Biasanya siapa yang

mengambilkan makan?

K : Teman

P : Menekankan pertanyaan

K : Memandang P

K : Memandang P dan

menunduk

P : Memperhatikan respon

K

P ingin klien

mengidentifikasi kegiatan

yang bisa dilaksanakannya

di ruangan

P berpikir apakah klien bisa

membantu temannya

K berusaha memikirkan

jawaban pertanyaan

K ingat siapa yang

biasanya mengambil

makanan

Klien perlu diberikan

gambaran tentang kegiatan

yang bisa dilaksanakannya

di ruangan agar klien bisa

menentukan kegiatan mana

yang bisa dikerjakannya

P : Nah, bisa nggak Pak

Ong membantu temannya?

Yach, mengambilkan air

minum misalnya.

K : Bisa..bisa…

P : Memandang K dengan

mimik serius

K : Menunduk

K : Memandang P

P : Tersenyum

P menawarkan alternatif

P meragukan pernyataan K

K memikirkan tentang

tawaran yang diberikan K

K mulai merasa bosan pada

interaksi dan menjawab

sekedarnya

Alternatif kegiatan selalu

ditawarkan kepada klien

sehingga klien bisa

memilih kegiatan yang bisa

dilaksanakannya

P : Kalau begitu, nanti mau

nggak saya temani ngambil

air?

P : Memandang K dan

menekankan pertanyaan

K : Menunduk

P menyatakan kesanggupan

untuk menemani K

K memikirkan tawaran P Dengan menyatakan

kesediaan untuk menemani

klien dalam melaksanakan

kegiatan yang ditawarkan

akan membuat klien

Page 13: ANALISA PROSES INTERAKS1

K : (diam) K : Menunduk

P : Memperhatikan respon

K

P merasa K sulit menerima

tawaran P

K ragu-ragu terhadap

tawaran P

merasa aman

P : Pak Ong, tahu nggak

siapa itu?

K : Oding

P : Menunjuk ke klien lain

yang sedang membawa

makanan

K : Menoleh ke klien lain

K : Memandang klein lain

dan menjawab pertanyaan

sambil menunduk

P : Tersenyum

P kembali memodifikasi

interaksi karena klien sudah

berkurang daya

konsentrasinya

P merasa klien harus

diberikan gambaran nyata

tentang klien lain yang

melaksanakan kegiatan di

ruangan

K berusaha mengingat

nama klien lain

K ingat klien yang lain

Orientasi terhadap klien

lain juga berguna untuk

mengkaji kemampuan klien

beinteraksi terhadap

lingkungan social

P : Nah. Oding itu

mengambilkan makanan

untuk Pak Ong dan teman-

teman lainnya.

K : Ya..ya…

P : Memandang K

K : Menoleh pada P

K : Menggaruk-garuk

kepalanya

P : Memperhatikan respon

P menggambarkan kegiatan

yang dilaksanakan klien

lain berguna bagi ruangan

P merasa bahwa K sudah

berkurang konsentrasinya

K memikirkan makanan

yang dibawa temannya 

K mulai berpikir untuk

makan

Memberikan gambaran

tentang kegiatan akan

membuka pikiran klien

bahwa kegiatan yang

dilaksanakan berguna bagi

ruangan

Page 14: ANALISA PROSES INTERAKS1

K

P : Nah itu siapa Pak Ong?

Itu siapa?Itu Siapa?

K : (Menjawab satu-satu)

In Jun, Iwan , Agus.

P : Menunjuk ke klien lain

K : Melihat ke klien lain

K : Menjawab pertanyaan

P : Tersenyum

P memodifikasi interaksi

untuk mengkaji

kemampuan intraksi sosial

klien karena merasa bahwa

klien sudah tidak bisa

difokuskan untuk kegiatan

P ingin mengetahui

interaksi K

K beruasaha mengingat

temannya

K ingat pada temannya

Modifikasi harus dilakukan

bila klien sudah tidak dapat

difokuskan lagi pada tujuan

interaksi

P : Pak Ong suka ngobrol

nggak dengan mereka

K : Jarang

P : Memandang K dengan

menunjukkan perhatian

K : Menoleh P

K : Menunduk dan

menggaruk-garuk

kepalanya

P : Memperhatikan respon

K

P mencoba menggali

interaksi klien

P menemukan bahwa klien

agak menarik diri dari

lingkungannya

K membayangkan

kesehariannya dengan klien

lain

K merasa dirinya jarang

ngobrol dengan klien lain

Tehnik eksplorasi untuk

mendapatkan data dari

klien

P : Kalau nggak ngobrol

gimana rasanya?

P : Menekankan pertanyaan

K : Memandang P

P menggali perasaan klien

terhadap interaksi sosial

K membayangkan bila

tidak ngobrol dengan klien

lain

Perasaan klien terhadap

interaksi perlu dikaji untuk

mengatasi masalah menarik

diri pada klien

Page 15: ANALISA PROSES INTERAKS1

K : Sunyi K : Menoleh P

P : Tersenyum

P senang karena klien

mampu mengidentifikasi

perasaan tentang interaksi

social

K merasa sunyi bila tidak

kontak dengan klien lain

P : Kalau ngobrol gimana?

K : Yach, sebagai mahluk

sosial kita harus

bermasyarakat secara sosial

dan itu haru dilaksanakan

sebagai seorang

profesor…..

P : Memandang klien dan

tersenyum

K : Memandang P

K : Memandang P dan

menggaruk-garuk

kepalanya

P : Memperhatikan respon

klien

P masih berusaha menggali

perasaan K terhadap

interaksi

P merasa klien mengalami

waham dan kontrak harus

diakhiri

K membayangkan tentang

interaksi

K merasa harus menjawab

pertanyaan sesuai dengan

posisinay sebagai profesor

Waham bisa terjadi kapan

saja karena merupakan

keyakinan klien terhadap

suatu yang salah

P : Saya menerima yang

Pak Ong katakan, tapi saya

tidak mendukung

keyakinan Pak Ong

K : (diam)

P : Memandang K dengan

mimik ragu

K : Memandang P

K : Menggaruk-garuk

kepalanya

P : Memperhatikan respon

K

P mencoba menerapkan

tindakan untuk mengatasi

waham

P ragu apakah klien

menanggapi respon P

K merasa wahamnya

diragukan

K tersinggung karena

wahamnya diragukan

Untuk mengatsi waham

digunakan tehnik

menerima tetapi tidak

mendukung dengan ekpresi

meragukan

P : Bapak Ong tampak

lelah, Pak Ong perlu

istirahat ya?

P : Memandang K dan

tersenyum

P ingin mengakhiri

interaksi sesuai saran Ibu

Kiki karena klien terlihat

K senang karena pertemuan

segera diakhiri

Perawat harus memahami

keadaan klien saat

interaksi. Kebosanan akan

Page 16: ANALISA PROSES INTERAKS1

K : Ya…ya…

K : Menoleh

K : Menjabat tangan P dan

berdiri meninggalkan P

P : Membalas jabatan

tangan dan berdiri

mendekati K

kehilangan konsentrasi

P merasa K sudah bosan

dan mendekati klien untuk

kontrak selanjutnyaK ingin segera

meninggalkan P

menimbulkan keengganan

untuk interaksi selanjutnya

P : Pak Ong, kita ketemu

lagi nanti setelah habis

makan ya? Nanti kita

bicarakan lagi tentang

kegiatan tadi ya?!

K : Ya…ya

P : Menepuk bahu K

K : Menoleh

K : Mengangguk-angguk

dan segera meninggalkan P

P : Tersenyum

P membuat kontrak untuk

interaksi selanjutnya

P senang karena K setuju

pada kontrak

K memikirkan prtemuan

selanjutnya

K menyetujui karena ingin

segera makan (saat itu

jadwal makan)

Kontrak harus dibuat untuk

interaksi selanjutnya agar

klien menyiapkan diri

untuk interaksi

Nama

Mahasiswa

Tanggal

Waktu

Tempat

Inisial Klien

: I Made Eka Santosa

: 15 April 1999

: Pkl. 16.25 - 16.40 WIB (15 Menit)

: Ruang Cendrawasih RSJP Jakarta

: Tn.O.T.B.

: VIII (Fase Kerja)

Page 17: ANALISA PROSES INTERAKS1

Interaksi ke

Lingkungan

Deskripsi

pasien

Tujuan

komunikasi

: Meja perawat, berhadapan dengan klien, suasana tenang dan didampingi oleh pembimbing klinik

: Penampilan cukup rapi, pasien nampak gelisah dan sering menunduk.

: Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dalam kegiatan sehari-hari yang masih bisa dilaksanakannya di ruangan

KESAN PERAWAT :

Kontak ke-8 belum berhasil baik karena klien baru berhasil mengidentifikasi kegiatan yang bisa

dilaksanakannya di ruangan hanya sebagian. Klien tidak mau menunjukkan kemampuannya merapikan

tempat tidur sebagai keterampilan yang menurut klien sudah dilaksanakannya. Perawat memerlukan

kesabaran dalam hal ini dan tidak terburu-buru mencapai tujuan tersebut. Modifikasi yang dilakukan selama

interaksi adalah mencoba menggali perasaan klien terhadap interaksi sosial. Perawat berhasil menggali

perasaan klien dimana klien mengatakan kalau tidak ngobrol terasa sunyi. Tetapi saat ingin dikaji lebih jauh

lagi, klien menunjukkan adanya waham sehingga perawat merasa harus memberikan modifikasi interaksi

untuk mengatasi waham. Klien terlihat sudah mampu berkonsentrasi selama 10 menit pertama tetapi selama

5 menit terakhir klien tampak kelelahan untuk berkonsentrasi dan tampak gelisah. Mungkin klien bosan atau

sudah lapar karena makanan sudah disiapkan oleh klien lain. Karena itu (sesuai anjuran Ibu Kiki), perawat

mengakhiri interaksi dan menentukan interaksi untuk selanjutnya. Untuk selanjutnya perlu dipikirkan untuk

tidak terlalu terpaku pada tujuan perawat karena klien juga perlu diperhatikan keadaan dan kebutuhannya.

Page 18: ANALISA PROSES INTERAKS1

CATATAN KEPERAWATAN

No Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi

Keperawatan Respon Klien (S dan O)

1 15 April

1999

(Pk.16.25 –

16.40 WIB)

Isolasi sosial : menarik

diri b/d harga diri rendah

kronik

Tupen ke-2 : Klien dapat

mengidentifikasi

kemampuan yang

dimilikinya

b.1.1. Menciptakan lingkungan yang tenang dengan cara

mengurangi stimulus eksternal yang berlebihan saat interaksi

Tempat interaksi di meja perawat, meja tidak berantakan,

berhadapan dengan klien

Klien diperkenalkan dengan pihak ketiga (pembimbing

klinik) yang terlibat interaksi dengan mengatakan :

“Nah didepan bapak, ada pembimbing saya. Coba Pak

Ong kenalan!”

Menanyakan kesediaan klien untuk intraksi

bertiga dengan mengatakan :

“Bapak bersedia kita ngobrol bertiga?”

b.1.2.Memotivasi klien mengungkapkan pikiran, perasaan, dan

prilaku klien uang berhubungan dengan masalah yang dihadapi

selama interaksi dengan mengatakan

“Pak Ong suka ngobrol dengan mereka nggak?”

“Kalau nggak ngobrol gimana rasanya?”

S : Klien mengatakan bersedia

untuk ngobrol bertiga dan

mengatakan “Ya…ya…

bersedia”

O :

Klien mampu

mempertahankan diri

untuk melaksanakan

interaksi

Klien mau berkenalan

dengan pembimbing

klinik

S : Klien mengatakan sunyi bila

tidak ngobrol, klien mengatakan

sepantasnya profesor

melaksanakan hubungan

Page 19: ANALISA PROSES INTERAKS1

b.1.3.Mendiskusikan kegiatan yang bisa dilaksanakan klien di

ruangan

“Tadi pagi Pk Ong sudah membersihkan tempat tidur

seperti janji kita minggu lalu?”

“Nah, bisa nggak Pak Ong membantu temannya

mengambilkan air minum misalnya?”

bermasyarakat

O : -

S : Klien mengatakan sudah

membersihkan tempat tidur

tetapi tidak mau menunjukkan

kemampuannya merapikan

tempat tidur. Mengatakan bisa

membantu temannya.

O : klien diam saat ditawarkan

untuk ditemani mengambil

minum oleh perawat

2 15

April1999

(16.25 –

16.40WIB)

Resiko prilaku kekerasan

b/d waham kebesaran

Tupen ke-2 : Klien dapat

mengungkapkan

kemampuan verbal

sesuai dengan realita

2.1.1. Menunjukkan pada klien bahwa perawat menerima

keyakinan klien tetapi tidak mendukung keyakinan tersebut

dengan mengatakan :

“Saya menerima yang Pak Ong katakan tetapi saya tidak

mendukung keyakinan Pak Ong” saat klien mengatakan “Yach,

sebagai mahluk sosial kita harus bermasyarakat secra sosial dan

itu harus dilaksanakan sebagai seorang profesor”

S : -

O : Klien menggaruk-garuk

kepalanya dan memandang P

dengan ragu-ragu

Page 20: ANALISA PROSES INTERAKS1

2.1.4. Memfokuskan dan menguatkan klien pada realitas serta

membicarakan kejadian dan orang-orang yang nyata

“Nah pak Ong sekarang berada di mana?”

“Ruangan apa namanya?’ S : Klien mengatakan ia ada di

RS Jiwa dan di ruang

Cendrwasih

O : Klien memandang ke sekitar

ruangan

3 15 April

1999

(Pk.19.00 –

1920)

Resiko prilaku kekerasan

berhubungan dengan

gangguan persepsi

sensori : halusinasi lihat

Tupen 1.1.Klien dapat

mengenal halusinasinya

1. Mengadakan kontak sering dan singkat

2. Mengobservasi tingkah laku verbal dan

non verbal yang berkaitan dengan

halusinasi

S : Klien mengatakan bosan

ngobrol

O : Klien membalikkan

badannya untuk tidur saat diajak

ngobrol

S : “Itu kakak saya!”

O : Klien tampak memandang

ke sudut ruangan dan

mengatakan ada kakaknya

Page 21: ANALISA PROSES INTERAKS1

3. Menanyakan pada klien “Ada sesuatu

yang Pak Ong lihat?”

4. Menerima halusinasi sebagai hal yang

nyata pada klien tapi tidak nyata pada

perawat dengan mengatakan “Saya

tahu apa yang Bapak lihat, tetapi saya

sendiri tidak melihatnya!”

1.2.3. Mendorong klien untuk melaporkan bila mengalami

halusinasi dengan mengatakan “Nanti kalau Pak Ong melihat

kakaknya lagi, bilang sama saya ya?!”

disana

S : Klien mengatakan melihat

kakaknya dan tidak merasa

terganggu dengan itu

O : Klien memandang ke sudut

ruangan

S : -

O : Klien diam

S : Klien mengatakan “Iya!”

O : Klien mengangguk

Page 22: ANALISA PROSES INTERAKS1

CATATAN KEPERAWATAN

No Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi

Keperawatan Respon Klien (S dan O)

1 15 April

1999

(Pk.16.25

– 16.40

WIB)

Isolasi sosial : menarik

diri b/d harga diri rendah

kronik

d.1.1.Membimbing klien untuk dapat menentukan keinginannya

dalam kegiatan yang bisa dilaksanakan klien di ruangan

“Tadi pagi Pak Ong sudah membersihkan tempat tidur

seperti janji kita kemaren?”

“Nah, bisa nggak Pak Ong membantu temannya

mengambilkan makanan atau membersihakan meja

makan?!”

e.1.1.Memberi kesempatan klien untuk menunjukkan

kemampuannya merapikan tempat tidur saat klien bangun tidur

“Nah sekarang coba Pak Ong rapikan tempat tidur, nanti saya

bantu!”

d.1.3.Membantu klien melaksanakan kegiatan di ruangan yaitu

S :

Klien mengatakan

sudah membersihkan

tempat tidur.

Klien mengatakan

temannya bisa sendiri

dan tidak usah dibantu

O :

Klien mengangguk saat

ditanya apakah sudah

membersihkan tempat

tidur

Klien menggelengkan

kepalanya saat diminta

membantu temannya

S : -

O : Klien mau melipat selimut dan

merapikan bantal tetapi tidak

mau mengencangkan seprai

Page 23: ANALISA PROSES INTERAKS1

membantu merapikan tempat tidur

e.1.3.Menguatkan keterampilan yang dicapai klien dalam

melaksanakan kegiatan “Wah, bagus kan kelihatannya tempat

tidur Pak Ong. Coba kalau setiap hari dirapikan pasti enak

tidurnya”

S : Klien mengatakan terimakasih

O : Klien mau ikut memegang

seprai untuk dikencangkan

S : -

O : Klien tersenyum

2 16

April1999

(16.25 –

16.40WIB)

Kerusakan komunikasi

verbal b/d waham

kebesaran

1.1.3. Menunjukkan pada klien bahwa perawat menerima

keyakinan klien tetapi tidak mendukung keyakinan tersebut

dengan mengatakan :

“Saya menerima yang Pak Ong katakan tetapi saya tidak

mendukung keyakinan Pak Ong” saat klien mengatakan “”Saya

tinggal bersama artis di rumah!”

2.1.1.Memberi pujian atas kemampuan klien menyebutkan dia ada

di Rumah Sakit

“Nah bagus sekali Pak Ong ingat ada dimana sekarang. Ya,

benar sekali kita ada di RSJ”

2.1.2.Mendiskusikan dengan klien kemampuan yang masih dimiliki

sekarang

“Coba Pak Ong ceritakan apa yang bisa Pak Ong kerjakan pada

S : -

O : Klien menggaruk-garuk

kepalanya dan memandang P

dengan ragu-ragu

S : Klien mengatakan ia ada di

RSJ Grogol

O : Klien tersenyum

Page 24: ANALISA PROSES INTERAKS1

pagi hari?”

3.1.1.Mengobservasi kebutuhan sehari-hari klien

“Pak Ong sore ini sudah mandi?. Nah kalau sudah mandi

sekarang kita makan dulu!”

3.1.2.Mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi

“Nah coba Pak Ong ceritakan apa yang dulu membuat Pak Ong

jadi masuk rumah sakit ini?”

3.1.5.Mengatur situasi agar klien tidak mempunyai waktu untuk

menggunakan wahamnya

“Ayo kita ngobrol lagi disana, daripada bengong saja tidak ada

kegiatan! Tapi Pak Ong harus ngobrol sesuai kontrak!”

4.1.1. Memfokuskan dan menguatkan klien pada realitas serta

membicarakan kejadian dan orang-orang yang nyata

“Pak Ong masih ingat siapa saya?”

“Kalau ibu ini (Ibu Kiki) Pak Ong masih ingat?”

4.1.3.Memberi pujian pada tiap kegiatan positif

S : Klien mengatakan ia biasa

merapikan tempat tidurnya

O : -

S : Klien mengatakan sudah

mandi dan sudah pingin makan

O : Klien tersenyum sambil

memegang perutnya

S : Klien mengatakan karena ia

drop out dari kuliah sehingga

menyendiri

O : Klien tampak sedih

S : Klien mengatakan senang

diajak ngobrol

O : -

S : Klien mengatakan ingat

Page 25: ANALISA PROSES INTERAKS1

“Nah bagus, Pak Ong sudah bisa merapikan tempat tidur sendiri!” O : Klien menyebut nama

perawat dengan benar

S : -

O : Klien tersenyum