analisa pengembangan bisnis

86
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA USAHA KECIL MENENGAH PAKAIAN MUSLIM (Studi Kasus pada UKM Pakaian Muslim Galis Design, Bogor, Jawa Barat) Oleh PUTRI AGUNG LESTARI H24066044 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

Upload: yogi-darmansyah

Post on 10-Oct-2015

84 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    1/86

    ANALISIS STRATEGI PEMASARAN

    PADA USAHA KECIL MENENGAH PAKAIAN MUSLIM

    (Studi Kasus pada UKM Pakaian Muslim Galis Design, Bogor, Jawa Barat)

    Oleh

    PUTRI AGUNG LESTARI

    H24066044

    PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS

    DEPARTEMEN MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    2010

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    2/86

    ANALISIS STRATEGI PEMASARAN

    PADA USAHA KECIL MENENGAH PAKAIAN MUSLIM

    (Studi Kasus pada UKM Pakaian Muslim Galis Design, Bogor, Jawa Barat)

    SKRIPSI

    Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

    SARJANA EKONOMI

    pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan KhususDepartemen Manajemen

    Fakultas Ekonomi dan Manajemen

    Institut Pertanian Bogor

    Oleh

    PUTRI AGUNG LESTARI

    H24066044

    PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS

    DEPARTEMEN MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    2010

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    3/86

    Judul Skripsi : Analisis Strategi Pemasaran Pada Usaha Kecil Menengah

    Pakaian Muslim (Studi Kasus Pada UKM Pakaian

    Muslim Galis Design, Bogor, Jawa Barat)

    Nama : Putri Agung Lestari

    NIM : H24066044

    Menyetujui

    Pembimbing

    (Ir. Pramono D Fewidarto, MS)

    NIP. 19580202 198403 1 003

    Mengetahui

    Ketua Departemen Manajemen

    (Dr. Ir. Jono M Munandar, M.Sc)

    NIP. 19610123 198601 1 002

    Tanggal Lulus :

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    4/86

    ABSTRAK

    Putri Agung Lestari. H24066044.Analisis Strategi Pemasaran Pada Usaha KecilMenengah Pakaian Muslim (Studi Kasus Pada UKM Pakaian Muslim Galis

    Design, Bogor, Jawa Barat). Di bawah bimbingan Pramono D Fewidarto.

    Busana muslim sudah menjadi bagian dari gaya berbusana bagi penduduk

    yang mayoritas agamanya muslim, yang berarti ada peluang untuk berbisnis

    pakaian muslim. Dalam perkembangannya, industri baju muslim tidak didominasi

    oleh perusahaan besar saja, namun usaha kecil dan menengah pun memberikan

    andil dalam perkembangan perekonomian kota Bogor. Hal ini dapat dilihat dari

    perkembangan industri pakaian muslim di kota Bogor yang memiliki kenaikan

    setiap tahunnya. Galis Design merupakan salah satu UKM yang berlokasi di kotaBogor, yang telah berkembang sejak tahun 2004, Galis Design memproduksi

    pakaian jadi yaitu pakaian muslim. Umumnya, perkembangan industri pakaian

    jadi menunjukan adanya persaingan yang begitu ketat. Sebuah perusahaan mampu

    untuk mempertahankan keunggulan kompetitif hanya untuk periode tertentu

    karena ditiru pesaing dan melemahkan keunggulan tersebut.

    Pemasaran memiliki peranan penting bagi suatu usaha untuk

    mengkomunikasikan keberadaan produk dan perusahaan kepada konsumen. Maka

    yang perlu diperhatikan adalah penyusunan strategi pemasaran yang efektif dan

    handal untuk mencapai sasaran bisnis yang telah ditetapkan. Strategi pemasaran

    merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan dan sasaran

    suatu usaha dengan cara mengembangkan keunggulan bersaing yangberkesinambungan melalui pasar yang dimasuki. Berdasarkan latar belakang dan

    permasalahan tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mempelajari

    strategi usaha dan pemasaran yang telah dijalankan oleh UKM Galis Design (2)

    Mengidentifikasi elemen-elemen yang berpengaruh dan menjadi unsur

    penyusunan strategi pemasaran UKM Galis Design (3) Menetapkan strategi

    pemasaran yang efektif bagi usaha pakaian muslim Galis Design.

    Informasi dan data yang dikumpulkan adalah data primer dan data

    sekunder, dimana data primer dilakukan dengan mewawancarai pihak Galis

    Design dan pihak terkait lainnya, serta dengan melakukan observasi langsung di

    lapangan. Data sekunder berupa studi literatur dan data-data lain yang berkaitan

    dengan topik ini diperoleh dari perpustakaan, data UKM Galis Design, buku, daninternet. Analisis menggunakan metode Proses Hirarki Analitik (PHA).

    Strategi yang dilaksanakan Galis Design saat ini yaitu dengan sistem

    keagenan yang saat ini terdapat sepuluh agen yang berasal dari berbagai daerah

    seperti Jakarta, Surabaya dan Makasar. Sistem pemasaran yang dilakukan dengan

    membuat iklan dimedia cetak seperti pembuatan brosur-brosur, pembuatan iklan

    di majalah muslimah dan menggunakan fasilitas internet.Penelitian ini, teridentifikasi enam elemen yang berpengaruh pada

    penyusunan strategi pemasaran Galis Design, yaitu elemen kemampuan finansial,

    selera konsumen, tingkat persaingan, karakteristik pasar, kualitas produk, dan

    saluran distribusi pemasaran. Elemen utama yang dipertimbangkan dalam

    penyusunan strategi pemasaran Galis Design adalah kualitas produk dengan bobot

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    5/86

    (0,248). Elemen kedua yang berpengaruh adalah saluran distribusi pemasaran

    dengan bobot (0,222), selanjutnya selera konsumen menempati prioritas ketiga

    dengan bobot (0,220), karakteristik persaingan prioritas keempat (0,115),

    kemampuan finansial menempati prioritas kelima (0,103) dan tingkat persaingan

    menempati prioritas terakhir dengan nilai bobot sebesar (0,092).Alternatif strategi pemasaran Galis Design yang diprioritaskan pertama-

    tama adalah memperluas dan memperkuat kemitraan dengan agen dengan bobot

    sebesar (0,360). Alternatif kedua yang dapat diprioritaskan perusahaan adalah

    mengintensifkan dan mengefektifkan promosi dengan bobot (0,335). sementara

    alternatif ketiga dan keempat dalam urutan prioritas alternatif yang dapat

    dilakukan adalah meningkatkan penjualan langsung dan memantapkan posisi

    dalam persaingan, masing-masing dengan bobot sebesar (0,230) dan (0,118).

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    6/86

    RIWAYAT HIDUP

    Penulis dilahirkan di Sukabumi pada tanggal 26 Agustus 1985. Penulis

    merupakan anak kedua dari dua bersaudara pasangan Teddi Gunawan dan Yunani

    Sumiati.

    Penulis memulai pendidikan dari TK Dewi Sartika pada tahun 1989, lalu

    melanjutkan ke Sekolah Dasar Mardi Yuana 2 Sukabumi. Pada tahun 1996,

    penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Mardi

    Yuana 2 Sukabumi dan melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan

    Muhammadiyah 1 Sukabumi dalam program jurusan Sekretaris pada Tahun 1999.

    Pada Tahun 2002 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur UjianSeleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI) di Program Studi Komunikasi

    Pembangunan, Fakultas Peternakan. Pada tahun 2006 penulis melanjutkan

    pendidikan di Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus,

    Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian

    Bogor.

    Selama kuliah penulis aktif di Extension of Manegement (EXOM) Club

    FEM IPB 2006-2007 sebagai anggota pada Divisi Akademik. Selain itu, penulis

    juga aktif pada beberapa kegiatan kepanitiaan.

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    7/86

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

    SWT atas berkat, rahmat, dan karunia yang telah diberikan kepada penulis,

    sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Analisis Strategi

    Pemasaran Pada Usaha Kecil Menengah Pakaian Muslim (Studi Kasus pada UKM

    Pakaian Muslim Galis Design, Bogor, Jawa Barat).

    Penulis tertarik untuk mengambil UKM ini sebagai objek dari penelitian

    ini secara sengaja dengan melihat industri pakaian muslim yang kian berkembang

    sehingga meningkatkan persaingan sehingga menarik untuk diteliti. Penelitian ini

    mencoba untuk merumuskan strategi pemasaran perusahaan dengan penggunaan

    metodeAnalytical Hierarcy Process.

    Penelitian ini dilaksanakan sebagai upaya dari pengembangan strategi

    pemasaran dengan memahami dan mempelajari strategi yang dijalankan serta

    permasalahan yang dihadapi perusahaan dalam menghadapi tingkat

    persaingannya, melalui penggunaan pendekatan analisis secara tepat. Hasil

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik untuk pembaca maupun

    bagi pihak UKM dalam usaha meningkatkan kinerja perusahaan.

    Bogor, Mei 2010

    Penulis

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    8/86

    UCAPAN TERIMAKASIH

    Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa

    memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan

    skripsi dengan judul Analisis Strategi Pemasaran Pada Usaha Kecil Menengah

    Pakaian Muslim (Studi Kasus pada UKM Pakaian Muslim Galis Design, Bogor,

    Jawa Barat)

    Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

    1.

    Ir. Pramono D Fewidarto, MS selaku dosen pembimbing atas bimbingan,

    arahan, waktu dan kesabaran yang telah diberikan kepada penulis selama

    penyusunan skripsi ini.

    2. Pemilik Galis Design yang telah memberikan izin kepada penulis untuk

    melakukan penelitian.

    3.

    Dra. Siti Rahmawati, M.Pd. dan Ratih Maria Dewi, SP, MM. selaku dosen

    penguji yang telah memberikan masukan terhadap penulisan skripsi ini.

    4. Keluarga yang telah banyak memberikan motivasi dan doa yang tiada

    hentinya di setiap langkah penulis untuk penyelesaian skripsi ini.

    5.

    Seluruh staf pengajar dan karyawan/karyawati Program Sarjana Manajemen

    Penyelenggaraan Khusus, Departemen Manajemen, FEM IPB.

    6.

    Teman-teman satu bimbingan yang telah memberikan saran dan semangat

    untuk menyelesaikan skripsi.

    7. Chandra atas semangat dan kasih sayangnya.

    8. Sahabatku (Devi, Nita, Rara, Tyaz, Amoy, Puspa, teh Dina, Pinthor, Imam)

    atas dukungan dan perhatiannya serta teman-teman Ekstensi Manajemen

    Angkatan I dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh sempurna. Oleh karena itu

    kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, penulis

    berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi kita semua.

    Bogor, Mei 2010

    Putri Agung Lestari

    H24066044

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    9/86

    DAFTAR ISI

    HalamanABSTRAK

    RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ iii

    KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

    UCAPAN TERIMA KASIH .......................................................................... v

    DAFTAR ISI .................................................................................................. vi

    DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii

    DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x

    I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1

    1.1. Latar Belakang .................................................................................. 11.2. Perumusan Masalah .......................................................................... 3

    1.3. Tujuan Penelitian .............................................................................. 3

    1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................ 3

    1.5. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 4

    II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 52.1. Definisi UKM ................................................................................... 5

    2.2. Pemasaran ......................................................................................... 5

    2.3. Strategi Pemasaran ............................................................................ 6

    2.4. Segmentasi, Targeting, Positioning ................................................... 7

    2.5. Konsep Bauran Pemasaran ................................................................ 92.5.1 Produk .................................................................................... 10

    2.5.2 Distribusi/Tempat .................................................................. 10

    2.5.3 Harga ....................................................................................... 11

    2.5.4 Promosi ................................................................................... 11

    2.6. Proses Hirarki Analitik ..................................................................... 12

    2.7. Penelitian Terdahulu ......................................................................... 20

    III. METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 23

    3.1. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 23

    3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 23

    3.3. Metode Penelitian ............................................................................... 263.4. Pengolahan dan Analisis Data ............................................................ 26

    IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 27

    4.1. Gambaran Umum Perusahaan ............................................................ 27

    4.1.1 Sejarah Singkat Galis Design ................................................... 27

    4.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan Galis Design ........................................ 28

    4.1.3 Struktur Organisasi Galis Design ............................................. 28

    4.1.4 Segmentasi, Targeting dan Positioning Galis Design .............. 30

    4.1.5 Bauran Pemasaran Galis Design .............................................. 31

    4.2. Analisis Struktur Strategi Pemasaran Galis Design ........................... 36

    4.2.1 Identifikasi Faktor-Faktor Penyusunan Strategi

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    10/86

    Galis Design ............................................................................. 36

    4.2.2 Aktor yang Berperan Dalam Penyusunan Strategi .................. 38

    4.2.3 Tujuan Strategi Pemasaran ..................................................... 39

    4.2.4 Alternatif Strategi Pemasaran Galis Design ........................... 39

    4.3. Pemilihan Alternatif Strategi Pemasaran Galis Design .................... 404.3.1 Penilaian Pakar dan Pengolahan Data ...................................... 43

    4.3.2 Hasil Pengolahan Penilaian Pakar ........................................... 44

    4.4 . Implikasi Manajerial ......................................................................... 49

    KESIMPULAN DAN SARAN

    1. Kesimpulan ........................................................................................ 50

    2. Saran .................................................................................................. 50

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 52

    LAMPIRAN .................................................................................................... 53

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    11/86

    DAFTAR TABEL

    No Halaman

    1. Daftar UKM pakaian jadi dan muslim di Kota BogorTahun 2005-2008 ..................................................................................... 1

    2. Nilai skala banding berpasangan.............................................................. 16

    3. Matriks Pendapat Individu(MPI) ............................................................. 17

    4. Matriks Pendapat Gabungan (MPG) ........................................................ 17

    5. Nilai indeks acak ...................................................................................... 19

    6. Jenis produk pakaian wanita yang dipasarkan Galis Design ................... 31

    7. Kisaran harga produk Galis Design ......................................................... 33

    8. Nilai total penjualan langsung dan penjualan melalui agen periode

    2004-2009 ............. ................................................................................... 34

    9.

    Daftar agen, asal, dan kontribusi nilai penjualan yang di hasilkan

    dalam periode tahun 2005-2009 .............................................................. 3510.

    Bobot dan prioritas faktor-faktor penyusunan strategi pemasaran

    Galis Design ............................................................................................ 44

    11. Bobot dan prioritas aktor yang berperan dalam pemilihan strategi

    pemasaran Galis Design ......................................................................... 46

    12. Bobot dan prioritas tujuan strategi pemasaran Galis Design ................... 47

    13. Bobot dan prioritas alternatif strategi pemasaran Galis Design .............. 48

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    12/86

    DAFTAR GAMBAR

    No. Halaman

    1. Bauran Pemasaran................................................................................ 9

    2. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 24

    3. Diagram Alir Penelitian ..................................................................... 25

    4. Struktur Organisasi Galis Design ....................................................... 29

    5. Struktur Hirarki Pemilihan Strategi Pemasaran ................................. 41

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    13/86

    DAFTAR LAMPIRAN

    No. Halaman

    1. Kuesioner pemilihan strategi pemasaran Galis Design ...................... 53

    2. Matriks pendapat individu ................................................................. 64

    3. Pengolahan pendapat individu .......................................................... 69

    4. Pengolahan pendapat gabungan ......................................................... 70

    5. Pengolahan vertikal ............................................................................ 71

    6. Bobot dan struktur hirarki.................................................................... 72

    7. Pedoman kaji pustaka .......................................................................... 73

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    14/86

    I.

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Kota Bogor merupakan salah satu kota yang banyak dikunjungi wisatawan,

    karena Bogor merupakan kota yang strategis dan merupakan penghubung antara

    ibukota dengan tempat tujuan wisata, yang berada di sekitar Bogor seperti

    Puncak, Sukabumi dan Bandung. Selain itu, Bogor memiliki banyak tempat

    pariwisata yang cukup terkenal sehingga menjadikan Bogor sebagai alternatif

    liburan bagi keluarga. Kunjungan wisatawan yang datang ke Bogor dapat

    mendukung pertumbuhan dan perkembangan usaha-usaha yang menunjang sektorpariwisata di Bogor. Usaha-usaha yang dapat menunjang pertumbuhan pariwisata

    adalah perhotelan,factory outlet, pusat perbelanjaan, restoran dan lain-lain.

    Busana muslim merupakan sesuatu yang wajib dikenakan oleh muslimah,

    dan saat ini menjadi bagian dari gaya berbusana. Mayoritas penduduk yang

    beragama muslim inilah yang merupakan salah satu peluang untuk berbisnis

    pakaian muslim. Dalam perkembangannya, industri pakaian muslim tidak hanya

    didominasi oleh perusahaan besar saja, namun usaha kecil dan menengah pun

    memberikan andil dalam perkembangan perekonomian Kota Bogor. Oleh karena

    itu diperlukan adanya pengembangan dan pembinaan yang berkesinambungan

    guna meningkatkan kemajuan pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pakaian

    muslim agar mampu mandiri dan menjadi usaha yang tangguh.

    Usaha Kecil Menengah, diharapkan juga memiliki keunggulan didalam

    memberikan kepuasan konsumen serta dapat menciptakan peluang pasar yang

    lebih besar. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan industri pakaian muslim di

    Kota Bogor yang memiliki kenaikan setiap tahunnya.

    Tabel 1. Jumlah UKM Pakaian Jadi dan Muslim di Kota Bogor Tahun 2005-2008

    Tahun Jumlah (unit)

    2005 333

    2006 339

    2007 347

    2008 377

    Sumber : Disperindagkop Kota Bogor (2008)

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    15/86

    Pada Tabel 1 dapat dilihat jumlah UKM pakaian muslim di Kota Bogor

    selalu meningkat dari tahun 2005-2008. Besarnya peran sektor UKM sebagai

    elemen strategis dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat kecil

    menuntut berbagai kalangan termasuk pemerintah daerah untuk ikut berperan

    serta dalam memajukan UKM.

    Bogor sangat berpotensi untuk mengembangkan perekonomiannya

    disektor perdagangan melalui pengembangan UKM. Pemerintah Kota Bogor juga

    mengembangkan perekonomian wilayahnya dengan menyediakan dan

    memberikan ijin dalam pemanfaatan lahan untuk pembuatan pasar tradisional

    seperti pasar Anyar, pasar Bogor, factory outlet dan swalayan-swalayan, serta

    memberikan kesempatan pada pelaku UKM untuk mengikuti pameran-pameran

    yang selalu diadakan pemerintah Kota Bogor setiap saat.

    Galis Design merupakan salah satu UKM yang berlokasi di Bogor, Jawa

    Barat yang telah berkembang sejak tahun 2004, Galis Design memproduksi

    pakaian jadi yaitu pakaian muslim beserta aksesorisnya. Dengan jumlah karyawan

    10 orang. Dalam menjalankan usahanya Galis Design mendapatkan pembinaan

    serta pengembangan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor dalam

    bidang pemasaran.

    Sejak mengawali bisnisnya Galis Design senantiasa dihadapkan dengan

    berbagai macam rintangan dan hambatan, banyaknya perusahaan sejenis yang

    muncul membuat Galis Design sulit untuk mempertahankan posisi produknya

    karena persaingan industri yang semakin ketat. Dalam waktu enam tahun ini,

    Galis Design hanya mampu memiliki sepuluh agen dari berbagai wilayah, Galis

    Design hanya memprioritaskan pemesanan dari pelanggan yang sama.Kondisi persaingan yang ketat merupakan masalah yang dihadapi Galis

    Design. Untuk itu Galis Design harus dapat merumuskan strategi pemasaran yang

    tepat dan sesuai dengan kondisi perusahaan. Umumnya, perkembangan industri

    pakaian jadi menunjukan adanya persaingan yang cukup ketat. Sebuah perusahaan

    mampu untuk mempertahankan keunggulan kompetitif hanya untuk periode

    tertentu karena ditiru pesaing dan melemahkan keunggulan tersebut. Jadi tidaklah

    cukup untuk memiliki keunggulan kompetitif. Perusahaan harus berusaha untuk

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    16/86

    mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan (sustained competitive

    advantage) dengan secara terus menerus beradaptasi dengan tren dan kejadian

    ekternal serta efektif. Oleh karena itu harus dapat merumuskan strategi yang tepat

    dalam menghadi perubahan lingkungan dan kondisi kompetisi yang ketat.

    1.2. Perumusan Masalah

    Pemasaran memiliki peranan penting bagi suatu usaha untuk

    mengkomunikasikan keberadaan produk dan perusahaan kepada konsumen. Yang

    perlu diperhatikan adalah penyusunan strategi pemasaran pakaian muslim UKM

    Galis Design, yang efektif dan handal untuk mencapai sasaran bisnis yang telah

    ditetapkan. Strategi pemasaran merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk

    mencapai tujuan dan sasaran suatu usaha pakaian muslim dengan cara

    mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar

    yang dimasuki, maka dapat disusun perumusan masalah yang akan diteliti yaitu

    bagaimana strategi pemasaran Galis Design agar mampu menghadapi persaingan

    yang ketat pada industri pakaian muslim.

    1.3. Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan penelitian ini adalah :

    1. Mempelajari strategi usaha dan pemasaran yang telah dijalankan oleh Usaha

    Kecil Menengah Galis Design.

    2.

    Mengidentifikasi elemen-elemen yang berpengaruh dan menjadi unsur

    penyusunan strategi pemasaran UKM Galis Design.

    3. Menetapkan strategi pemasaran yang dapat dilaksanakan bagi usaha pakaian

    muslim Galis Design.

    1.4. Manfaat PenelitianPenelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan masukan kepada

    pihak UKM Galis Design yang menjadi objek penelitian, terutama dalam rangka

    penetapan strategi pemasaran yang lebih tepat. Selain itu penelitian ini berguna

    bagi penulis untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu yang diterima salama

    perkuliahan dan dapat mempelajari segala hal dimasyarakat terutama mengenai

    UKM. Penelitian ini diharapkan juga dapat menjadi tambahan informasi untuk

    pembaca dan menjadi referensi untuk penelitian-penelitian lebih lanjut.

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    17/86

    1.5. Ruang Lingkup Penelitian

    Ruang Lingkup penelitian ini adalah :

    1.

    Penelitian ini hanya difokuskan pada kegiatan pemasaran UKM Galis Design

    yang berlokasi di Jl. Baulevard Blok O III/6 Perumahan Taman Cimanggu

    Bogor. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive), dan tahapan

    awal proses strategi pemasaran yaitu tahap perumusan strategi yang

    menghasilkan rekomendasi penetapan strategi pemasaran yang efektif.

    Pengambilan data dilaksanakan pada bulan November sampai dengan

    Desember 2009.

    2.Metode Penelitian yang dipakai adalah metode PHA (Proses Hirarki

    Analitik).

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    18/86

    II.

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Definisi Usaha Kecil Menengah (UKM)

    Pengertian Usaha Kecil menurut Undang-undang No 9 tahun 1995 adalah

    usaha produktif yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih paling

    banyak 200 juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau

    memiliki hasil penjualan paling banyak satu milyar rupiah per tahun, serta dapat

    menerima kredit dari bank maksimal di atas 50 juta rupiah sampai dengan 500

    juta rupiah. Menurut Keputusan Presiden RI No.99 tahun 1998, pengertian Usaha

    Kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha

    yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil yang perlu dilindungi

    untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

    Usaha Mikro menurut Keputusan Menteri Keuangan N0.

    40/KMK.06/2003 yaitu usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga

    Negara Indonesia dan memiliki hasil penjualan paling banyak 100 juta rupiah per

    tahun. Usaha Mikro dapat mengajukan kredit kepada bank paling banyak 50 juta

    rupiah. Sedangkan pengertian Usaha Kecil dan Menengah menurut Inpres No. 10

    tahun 1998 adalah usaha bersifat produktif yang memenuhi kriteria kekayaan

    usaha bersih lebih besar dari 200 juta rupiah sampai dengan paling banyak sebesar

    10 milyar rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha serta dapat

    menerima kedit dari bank sebesar 500 juta rupiah sampai dengan 5 milyar rupiah.

    2.2. Pemasaran

    Pemasaran adalah suatu proses sosial yang dengan proses itu individu dan

    kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

    menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa

    yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2005). Asosiasi Pemasaran Amerika

    mendefinisikan pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan

    pemikiran, penetapan harga, promosi, dan penyaluran gagasan, barang, dan jasa

    untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan

    organisasi. Menurut definisi ini, pemasaran bertujuan untuk memenuhi

    kebutuhan dan keinginan konsumen melalui suatu proses pertukaran, di mana

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    19/86

    pertukaran tersebut dapat berupa uang dan semua bentuk kombinasi lainnya dari

    pertukaran.

    Menurut Assauri (2007) pemasaran adalah hasil prestasi kerja kegiatan

    usaha yang berkaitan dengan mengalirnya barang dan jasa dari produsen sampai

    ke konsumen. Pengertian pemasaran menurut Saladin (2003) adalah suatu sistem

    total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan

    harga, promosi dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan

    keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. Pengertian

    pemasaran mengandung beberapa konsep pokok, diantaranya:

    Kebutuhan, adalah suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan dasar yang

    dirasakan akan disadari.

    Keinginan, adalah hasrat untuk memperoleh pemuas-pemuas tertentu untuk

    kebutuhan yang lebih mendalam.

    Permintaan, adalah keinginan terhadap produk atau jasa tertentu yang

    didukung oleh suatu kemampuan dan kemauan untuk membeli produk.

    Produk, adalah segala sesuatu yang dapat diberikan kepada seseorang untuk

    memuaskan suatu kebutuhan atau keinginan baik berwujud maupun tidak

    berwujud.

    Pertukaran, adalah penentuan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan dan

    keinginan seseorang dengan cara tertentu.

    2.3. Strategi Pemasaran

    Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan

    aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dalam

    menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah (Assauri,

    2007). Menurut David (2006) strategi pemasaran adalah seni dan ilmu untuk

    memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi

    yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya. Proses manajemen

    strategis terdiri atas tiga tahap : formulasi strategi, implementasi strategi, dan

    evaluasi strategi.

    Formulasi strategi termasuk mengembangkan visi dan misi,

    mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan

    kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang,

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    20/86

    merumuskan alternatif strategi, dan memilih strategi tertentu yang akan

    dilaksanakan. Implementasi strategi sering kali disebut tahap pelaksanaan dalam

    manajemen strategis. Melaksanakan strategi berarti memobilisasi karyawan dan

    manager untuk menempatkan strategi yang telah diformulasikan menjadi

    tindakan.

    Evaluasi strategi adalah tahap final dalam manajemen strategis. Manajer

    sangat ingin mengetahui kapan srategi atau tidak dapat berjalan seperti yang

    diharapkan, evaluasi strategi adalah alat utama untuk mendapatkan informasi ini.

    Menurut McCarthy dalamKotler (2005) strategi pemasaran adalah strategi yang

    disatukan, luas, terintegrasi, dan komperhensif yang dirancang untuk

    menghasilkan bahwa tujuan dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan

    pemasaran yang tepat oleh organisasi.

    2.4. Segmentation, Targeting, Positi oning

    Produsen pada dasarnya melakukan penciptaan nilai sekaligus penyerahan

    nilai. Kotler (2005) menggabungkan proses penciptaan dan penyampaian nilai

    kepada konsumen dalam bentuk yang disebut STP, yaitu Segmentation, Targeting

    dan Positioning. Segmentasi pasar merupakan suatu usaha untuk meningkatkan

    ketepatan pemasaran perusahaan. Sebuah perusahaan tidak dapat melayani seluruh

    pelanggan di pasar yang sangat luas, dan jika pelanggan terlalu banyak tuntutan

    pembelian mereka banyak dan berbeda-beda. Perusahaan perlu mengidentifikasi

    segmen pasar yang dapat dilayaninya secara paling efektif.

    Menurut Kasali (2001) segmentasi pada dasarnya adalah suatu strategi

    untuk memahami struktur pasar. Sedangkan targetingadalah persoalan bagaimana

    memilih, menyeleksi, dan menjangkau pasar. Menyeleksi pasar sangat ditentukan

    oleh bagaimana pemasar melihat pasar itu sendiri. Dengan demikian pasar yang

    dilihat oleh dua orang yang berbeda, yang didekati oleh metode segmentasi yang

    berbeda dan menghasilkan peta yang berbeda pula. Segmentasi adalah proses

    mengkotak-kotakan pasar yang heterogen ke dalam kelompok-kelompokpotential

    costumer yang memiliki respon yang sama dalam membelanjakan uangnya.

    Apabila segmentasi telah dilakukan, maka perusahaan melakukan pemilihan satu

    atau beberapa segmen yang akan dimasuki.

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    21/86

    Segmentasi pasar yaitu usaha pemisahan pasar pada kelompok-kelompok

    pembeli menurut jenis produk tertentu dan dengan bauran pemasaran tertentu

    (Saladin, 2003). Dasar-dasar utama pengelompokan pasar, yaitu pertama variabel

    geografi diantaranya wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, kepadatan iklim.

    Kedua variabel demografi diantaranya umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan,

    pendidikan dan lain-lain. Ketiga adalah variabel psikologis diantaranya kelas

    sosial gaya hidup, kepribadian. Keempat adalah variabel prilaku pembeli,

    diantaranya manfaat yang dicari, status pemakai, tingkat pemakaian, status

    kesetiaan, siap pada produk.

    Targetingmerupakan kegiatan yang berisi dan menilai serta memilih satu

    dari segmen pasar yang akan dimasuki oleh suatu perusahaan. Menurut Kotler

    (2005), bahwa perusahaan dapat memilih segmen mana yang dijadikan sasaran,

    perusahaan dapat memilih untuk memusatkan perhatian pada satu segmen,

    beberapa segmen produk yang spesifik, pasar yang spesifik, atau seluruh pasar.

    Menurut Saladin (2003), targetingadalah kegiatan menilai dan memilih satu arah

    atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki.

    Setelah pasar sasaran dipilih, maka proses selanjutnya adalah melakukan

    positioning. Menurut Kasali (2001) positioning pada dasarnya adalah suatu

    strategi untuk memasuki jendela otak konsumen. Positioning biasanya tidak

    menjadi masalah dan tidak dianggap penting selama barang-barang yang tersedia

    dalam suatu masyarakat tidak begitu banyak, dan persaingan belum menjadi

    sesuatu yang penting. Positioning menurut Saladin (2003) adalah kegiatan

    merumuskan penempatan produk dalam persaingan dan menetapkan bauran

    pemasaran yang terinci.

    Menurut Wind dalamSaladin (2003), memberikan enam alternatif strategidasar penempatan produk (positioning), yaitu :

    1.

    Berdasarkan penampilan produk

    2. Berdasarkan manfaat, pemecahan masalah, atau kebutuhan

    3. Berdasarkan kategori pemakai

    4.

    Berdasarkan kesempatan khusus

    5. Melawan produk lain

    6. Pemisahan diri dari kelas produk

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    22/86

    2.5. Konsep Bauran Pemasaran

    Menurut Kotler (2005), bauran pemasaran (marketing mix) adalah sebagai

    seperangkat alat pemasaran digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai

    tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari apa saja

    yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya.

    Mc Carthy dalam Kotler (2005), mengemukakan bahwa bauran pemasaran

    dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok yang luas dikenal dengan empat

    P, yaitu produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion).

    Dari masing-masing unsur empat P tersebut terdapat elemen-elemen di dalamnya,

    masing-masing unsur P ditunjukan pada Gambar 1.

    Keempat komponen pemasaran tersebut dirasakan efektif untuk membantu

    menetapkan strategi pemasaran perusahaan yang apabila digunakan secara tepat

    agar dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Perusahaan

    mempersiapkan sebuah bauran pemasaran dimulai dari produk, pelayanan, dan

    harga serta memanfaatkan bauran promosi yang tediri dari promosi penjualan,

    iklan, tenaga penjualan, hubungan masyarakat, surat menyurat secara langsung,

    dan telemarketing untuk mencapai saluran distribusi dan pelanggan sasaran.

    Produk (product)Nama Merek,

    Keragaman , Produk,

    Kemasan, Kualitas,

    Desain, Ciri, Ukuran,

    Pelayanan, Garansi,

    Imbalan

    Tempat/ Distribusi

    (Place)Cakupan Pasar, Saluran

    Pemasaran, Pengelompokan,

    Transportasi, Lokasi,

    Harga (price)Daftar Harga, Rabat,

    Potongan Harga, Syarat

    Kredit, Waktu

    Promosi (promotion)Promosi Penjualan, Iklan, Tenaga

    Penjualan, Hubungan

    Masyarakat, Pemasaran

    Bauran

    Pemasaran

    Pasar

    Sasaran

    Gambar 1. Bauran Pemasaran (Kotler, 2005)

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    23/86

    2.5.1 Produk

    Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar (baik

    berwujud atau tidak berwujud) untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan.

    Unsur-unsur yang termasuk dalam bauran produk antara lain adalah

    keragaman produk, kualitas design, ciri, nama merk, kemasan, ukuran,

    pelayanan, garansi dan imbalan.

    Kotler (2005), menyebutkan bahwa produk dapat diklasifikasikan

    menjadi tiga kelompok menurut daya tahan dan wujudnya, yaitu :

    1. Barang yang tidak tahan lama (nondurable goods) adalah barang-barang

    berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali

    penggunaan.

    2. Barang tahan lama (durable goods) adalah barang berwujud yang

    biasanya tetap bertahan walaupun sudah digunakan beberapa kali. Produk

    tahan lama pada umumnya memerlukan penjualan dan pelayanan yang

    lebih pribadi, mengenakan marjin yang lebih tinggi, dan memerlukan

    lebih banyak dari penjual.

    3. Jasa (services) adalah produk yang tidak berwujud, tidak dapat

    dipisahkan, dan mudah habis. Produk jenis ini, memerlukan pengendalian

    mutu, kredibilitas pemasok, dan kemampuan penyesuaian yang lebih

    tinggi. Pada perusahaan yang menghasilkan jasa khususnya pariwisata,

    produk-produk yang ditawarkan meliputi kualitas atraksi wisata,

    pelayanan dari objek wisata tersebut, kuantitas atau keragaman atraksi

    wisata, kemasan wisata yang ditampilkan, dan merek atraksi wisata.

    Produk-produk jasa oleh perusahaan haruslah disesuaikan dengan tujuan

    dari perusahaan, sehingga produk jasa yang ditawarkan dapat memuaskankonsumen.

    2.5.2 Distribusi/Tempat

    Menurut Kotler (2005), saluran pemasaran adalah rangkaian organisasi

    yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu

    produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi. Saluran pemasaran

    dapat didefinisikan sebagai himpunan perusahaan dan perorangan yang

    mengambil alih hak, atau membantu dalam pengalihan hak atas barang atau

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    24/86

    jasa tertentu selama barang atau jasa tersebut berpindah dari produsen ke

    konsumen.

    2.5.3 Harga

    Harga adalah satu-satunya unsur bauran pemasaran yang menghasilkan

    pendapatan, sedangkan unsur-unsur lainnya menghasilkan biaya. Harga

    adalah unsur bauran pemasaran yang paling mudah disesuaikan dan

    membutuhkan waktu yang relatif singkat, sedangkan ciri-ciri produk,

    saluran distribusi, bahkan promosi membutuhkan lebih banyak waktu. Harga

    juga memposisikan nilai yang dimaksudkan perusahaan kepada pasar

    tentang produk dan mereknya (Kotler, 2005).

    Strategi harga dapat dijadikan perusahaan untuk bersaing dengan

    pesaingnya dengan memposisikan produk atau jasanya dari segi mutu

    (kualitas) dan harga. Unsur-unsur yang termasuk dalam bauran harga adalah

    daftar harga, diskon, potongan harga khusus, periode dan cara pembayaran,

    dan syarat kredit.

    2.5.4 Promosi

    Definisi promosi menurut Kotler (2005) adalah berbagai kegiatan yang

    dilakukan oleh produsen untuk mengkomunikasikan manfaat dari

    produknya, membujuk dan mengingatkan para konsumen sasaran agar

    membeli produk tersebut. Tujuan utama promosi menurut Tjiptono (1997)

    adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta

    mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran

    pemasarannya. Secara rinci ketiga tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan

    sebagai berikut:

    1. Menginformasikan, dapat berupa:Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru

    Memperkenalkan cara pemakaian yang baru suatu produk

    Menyampaikan perubahan harga kepada pasar

    Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan

    Meluruskan kesan yang keliru

    Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli

    Membangun citra perusahaan

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    25/86

    2. Membujuk pelanggan sasaran untuk:

    Membentuk pilihan merek

    Mengalihkan pilihan ke merek tertentu

    Mengubah persepsi pelanggan tersebut atribut produk

    Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga

    Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga

    3. Mengingatkan, dapat terdiri dari:

    Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan

    dibutuhkan dalam waktu dekat

    Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk

    perusahaan

    Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan,

    menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk

    perusahaan.

    2.6. Proses Hirarki Analitik

    Proses Hirarki Analitik (PHA) atau yang biasa dikenal Analitycal

    Hierarchy Process (AHP) merupakan teknik yang dikembangkan oleh Dr.

    Thomas L. Saaty, pada awal tahun 1970-an. PHA telah banyak digunakan oleh

    para pengambil keputusan untuk membantu memecahkan masalah yang kompleks

    dan telah teruji efektif dalam mengidentifikasi dan menentukan prioritas dalam

    suatu pengambilan keputusan. Metode PHA ditujukan untuk memodelkan

    problema-problema tidak terstruktur, baik dalam bidang ekonomi, sosial, maupun

    sains manajemen.

    Menurut Saaty (1991), secara khusus metode PHA dapat digunakan untuk

    persoalan keputusan seperti :

    1)

    Menetapkan prioritas

    2)

    Menghasilkan seperangkat alternatif

    3)Memilih alternatif kebijakan yang terbaik

    4)Menetapkan berbagai persyaratan

    5)Mengalokasikan sumber daya

    6)Meramalkan hasil dan menaksir resiko

    7)

    Mengukur prestasi

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    26/86

    8)Merancang sistem

    9)

    Menjamin kemantapan sistem

    10)

    Mengoptimumkan

    11)

    Merencanakan

    12)Memecahkan konflik

    Metode Proses Hirarki Analitik yang digunakan dalam penelitian ini,

    mencoba menstrukturkan permasalahan yang kompleks dan menunjukan prioritas

    untuk suatu kriteria dan alternatif yang diturunkan dari hasil komparasi

    berpasangan dengan cara menentukan dan menginterpretasikan konsistensi dari

    penilaian pendapat kualitatif ke kuantitatif. Kerangka ini akan mempermudah

    dalam menstratifikasikan permasalahan dan informasi yang tersedia.

    Tiga prinsip dasar Proses Hirarki Analitik (Saaty, 1991) adalah :

    1. Menggambarkan dan menguraikan secara hirarki, yang disebut menyusun

    secara hirarki, yaitu memecah-mecah persoalan menjadi unsur-unsur terpisah.

    2.

    Perbedaan prioritas dan sintesis, yang kita sebut penetapan prioritas, yaitu

    menentukan peringkat elemen-elemen menurut relatif pentingnya.

    3. Konsistensi silogis, yaitu menjamin bahwa semua elemen dikelompokkan

    secara logis dan konsisten sesuai dengan suatu kriteria yang logis.

    Terdapat empat kelebihan menggunakan metode PHA, antara lain sebagai

    berikut :

    1.

    Struktur yang hirarki, sebagai konsekuensi dari kriteria yang dipilih sampai

    kepada sub-sub kriteria yang paling dalam.

    2. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi konsistensi

    berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh para pengambil keputusan.

    3.

    Memperhitungkan validitas dan menganalisis sensitifitas dalam pengambilankeputusan.

    4.

    Mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah yang multi objektif dan

    multi kriteria yang berdasarkan pada perbandingan preferensi dari setiap

    elemen hirarki.

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    27/86

    Kelemahan dari penggunaan metode PHA ini yaitu :

    1.

    Jika Rasio Indeks (RI) lebih besar dari 0,1, maka mutu informasi harus

    diperbaiki dengan revisi penggunaan pertanyaan maupun melakukan

    pengisian ulang kuesioner. Jika tindakan ini gagal memperbaiki konsistensi,

    ada kemungkinan persoalan ini tidak terstruktur secara tepat.

    2. Responden adalah orang-orang yang harus mengetahui, menguasai, dan

    mempengaruhi pengambilan kebijakan atau mengetahui informasi yang

    dibutuhkan.

    Menurut Saaty (1991), keuntungan penggunaan metode PHA antara lain

    adalah :

    1.

    Memberi satu model tunggal yang mudah dimengerti, luwes untuk aneka

    ragam persoalan tak terstruktur

    2. Memadukan ancangan deduktif dan ancangan berdasarkan sistem dalam

    memecahkan persoalan kompleks

    3.

    Dapat menangani saling ketergantungan elemen-elemen dalam suatu sistem

    dan tak memaksakan pemikiran linier

    4. Mencerminkan kecenderungan alami pikiran untuk memilah-milah elemen-

    elemen suatu sistem dalam berbagai tingkat berlainan dan mengelompokan

    unsur yang serupa dalam setiap tingkat berlainan dan mengelompokan unsur

    yang serupa dalam setiap tingkat

    5.

    Memberi suatu skala untuk mengukur hal-hal dan wujud suatu metode untuk

    menetapkan prioritas

    6. Melacak konsistensi logis dari pertimbangan-pertimbangan yang digunakan

    dalam menetapkan berbagai prioritas

    7.

    Menuntun ke suatu taksiran menyeluruh tentang kebaikan setiap alternatif8.

    Mempertimbangkan prioritas-prioritas relatif dari berbagai faktor sistem dan

    memungkinkan orang memilih alternatif terbaik berdasarkan tujuan-tujuan

    mereka

    9. Tidak memaksakan konsensus tetapi mensintesis suatu hasil yang representatif

    dari berbagai penilaian yang berbeda-beda

    10. Memungkinkan orang memperhalus definisi mereka pada suatu persoalan dan

    memperbaiki pertimbangan melalui pengulangan

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    28/86

    Langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah dengan metode PHA

    menurut Saaty (1991), antara lain :

    1.

    Mendefinisikan persoalan dan merinci pemecahan persoalan yang diinginkan.

    Pada langkah ini diperlukan penguasaan masalah secara mendalam, perhatian

    ditujukan pada pemilihan tujuan, kriteria, dan elemen-elemen yang menyusun

    struktur hirarki. Tidak terdapat prosedur pasti dalam mengidentifikasikan

    komponen-komponen sistem (tujuan, kriteria, aktifitas) yang akan dilibatkan

    dalam sistem hirarki. Komponen sistem dapat diidentifikasikan berdasarkan

    kemampuan pada analisis untuk menentukan unsur-unsur yang dapat dilibatkan

    dalam suatu sistem. Identifikasi sistem dapat dilakukan dengan mempelajari

    literatur, berdiskusi dengan para pakar, untuk memperkaya ide dan konsep

    yang relevan dengan masalah.

    2.Membuat struktur hirarki dari sudut pandang Stakeholders secara menyeluruh.

    Struktur hirarki ini mempunyai bentuk yang saling berkaitan, tersusun dari

    sasaran utama, sub-sub tujuan, faktor-faktor pendorong yang mempengaruhi

    sub-sub sistem tujuan tersebut, pelaku-pelaku yang memberikan dorongan,

    tujuan-tujuan pelaku dan akhirnya ke alternatif strategi, pilihan, atau skenario.

    Pada tingkat puncak hirarki hanya terdiri dari satu elemen yang disebut dengan

    fokus, yaitu sasaran keseluruhan yang bersifat luas. Tingkat di bawahnya dapat

    terdiri dari beberapa elemen yang dibagi dalam kelompok homogen, agar dapat

    dibandingkan dengan elemen-elemen yang berada pada tingkat sebelumnya.

    3.Menyusun matriks banding berpasangan

    Matriks banding berpasangan untuk kontribusi atau pengaruh setiap elemen

    yang relevan atas setiap kriteria yang berpengaruh dan berada setingkat di

    atasnya. Matriks banding berpasangan dimulai dari puncak hirarki untuk fokusG, yang merupakan dasar untuk melakukan perbandingan antar elemen yang

    terkait dan ada dibawahnya. Perbandingan berpasangan pertama dilakukan

    pada elemen tingkat kedua (F1,F2,F3,....,Fn) terhadap fokus G yang ada di

    puncak hirarki. Menurut perjanjian, suatu elemen yang ada di sebelah kiri

    diperiksa perihal dominasi atas suatu elemen di puncak matriks.

    4.Mengumpulkan semua pertimbangan yang diperlukan untuk pengembangan

    perangkat matriks di langkah 3.

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    29/86

    Setelah matriks perbandingan berpasangan antar elemen dibuat, dilakukan

    perbandingan berpasangan antar setiap elemen pada kolom ke-i dengan setiap

    elemen baris ke-j. Pembandingan antar elemen dapat dilakukan dengan

    pertanyaan seberapa kuat elemen baris ke-i didominasi atau dipengaruhi oleh

    fokus Goal, dibandingkan dengan elemen kolom ke-j. Untuk mengisi matriks

    berpasangan, digunakan skala banding yang tertera pada Tabel 3. Angka

    tersebut menunjukkan relatif pentingnya suatu elemen dibandingkan dengan

    elemen lainnya sehubungan dengan sifat atau kriteria tertentu. Pengisian

    matriks harus dilakukan untuk bagian di atas garis diagonal dan di bawah garis

    diagonal.

    5.

    Memasukkan nilai-nilai kebalikannya beserta bilangan 1 sepanjang diagonal

    utama, penentuan prioritas dan pengujian konsistensi

    Angka 1 sampai 9 digunakan bila Fi lebih mendominasi atau mempengaruhi

    sifat fokus puncak hirarki (G) dibandingkan Fj. Sedangkan bila Fi kurang

    mendominasi atau kurang mempengaruhi sifat G dibanding Fj, maka digunakan

    angka kebalikannya.

    Tabel. 2 Nilai skala banding berpasangan

    TingkatKepentingan

    Definisi Penjelasan

    1Kedua elemen sama

    pentingnya

    Dua elemen menyumbangkan sama

    besar pada sifat itu

    3Elemen yang satu sedikit

    penting daripada yang

    lainnya

    Pengalaman dan pertimbangan

    sedikit menyokong satu elemen atas

    yang lainnya

    5Elemen yang satu sangat

    penting daripada yang

    lainnya

    Pengalaman dan pertimbangan kuat

    menyokong satu elemen atas yang

    lainnya

    7

    Satu elemen jelas lebih

    penting dibanding yanglainnya

    Satu elemen dengan kuat disokong

    dan dominannya telah terlibat dalampraktek

    9Satu elemen mutlak lebih

    penting disbanding yang lain

    Bukti yang menyokong elemen yang

    satu atas yang lainnya memiliki

    tingkat penegasan yang kuat

    2,4,6,8 Nilai diantara dua penilaian

    yang berdekatan

    Kompromi diperlukan diantara dua

    pertimbangan

    KebalikanJika untuk aktivitas i mendapat satu angka bila dibandingkan dengan

    aktivitas j, maka j memiliki nilai kebalikannya bila dibandingkan

    dengan i

    Sumber : Saaty, 1991

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    30/86

    6.Melaksanakan langkah 3, 4, dan 5 untuk semua elemen pada setiap tingkat

    keputusan yang terdapat pada hirarki, berdasarkan kriteria elemen diatas.

    Metode pembandingan dalam metode PHA dibedakan menjadi dua, yaitu

    Matriks pendapat Individu (MPI) dan Matriks Pendapat gabungan (MPG). MPI

    adalah matriks hasil perbandingan yang dilakukan individu. MPI mempunyai

    elemen yang disimbolkan dengan aij yaitu elemen matriks pada baris ke-i dan

    kolom ke-j. Matriks Pendapat Individu dapat dilihat pada Tabel 3.

    Tabel 3.Matriks Pendapat Individu (MPI)

    G A1 A2 A3 ... An

    A1 a11 a12 a13 ... a1n

    A2 a21 a22 a23 ... a2nA3 a31 a32 a33 ... a3n

    ... ... ... ... ... ...

    An an1 an2 an3 ... ann

    MPG adalah susunan matriks baru yang elemen (g ij) berasal dari rata-rata

    geometrik pendapat-pendapat individu yang rasio inkonsistensinya lebih kecil

    atau sama dengan 10 persen, dan setiap elemen pada baris dan kolom yang

    sama dari MPI yang satu dengan MPI yang lain tidak terjadi konflik. MPG

    dapat dilihat pada Tabel 4.

    Tabel 4.Matriks Pendapat Gabungan (MPG)

    G G1 G2 G3 ... Gn

    G1 g11 g12 g13 ... g1n

    G2 g21 g22 g23 ... g2n

    G3 g31 g32 g33 ... g3n

    ... ... ... ... ... ...

    Gn gn1 gn2 gn3 ... gnn

    Rumus yang digunakan untuk memperoleh rata-rata geometrik adalah :

    ......................................................................................... (1)

    Dimana : Gij = Elemen MPG baris ke-i, kolom ke-j

    (aij) = Elemen Baris ke-i dan MPI ke-

    m = Jumlah MPI yang memenuhi persyaratan

    m

    1k

    kij )(ajGi

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    31/86

    m

    k 1

    m

    n

    n

    k

    ijaZi

    1

    n

    i

    n

    n

    k

    ij

    n

    n

    k

    ij

    a

    aVpi

    1 1

    1

    = perkalian dari elemen ke =1 sampai k =m

    = akar pangkat dari m

    7.

    Mensintesis prioritas untuk melakukan pembobotan vektor-vektor prioritas

    menggunakan komposisi secara hirarki untuk membobotkan vektor-vektor

    prioritas itu dengan bobot kriteria-kriteria dan menjumlahkan semua nilai

    prioritas terbobot yang bersangkutan dengan nilai prioritas dari tingkat bawah

    berikutnya dan seterusnya. Pengolahan matriks pendapat terdiri dari dua tahap,

    yaitu : (1) pengolahan horizontal dan (2) pengolahan vertikal. Kedua jenis

    pengolahan tersebut dapat dilakukan untuk MPI dan MPG. Pengolahan vertikal

    dilakukan setelah MPI dan MPG diolah secara horizontal, dimana MPI dan

    MPG harus memenuhi Rasio Inkonsistensi

    a. Pengolahan horizontal bertujuan untuk melihat prioritas suatu elemen

    terhadap tingkat yang berada satu tingkat di atas elemen tersebut, yang

    terdiri dari tiga bagian, yaitu penentuan vektor prioritas (Rasio Vektor

    Eigen), uji konsistensi, dan revisi MPI dan MPG yang memiliki rasio

    inkonsistensi tinggi

    Tahapan perhitungan yang dilakukan pada pengolahan horizontal ini adalah:

    - Perkalian baris (Z) atau Vektor Eigen (VE) dengan rumus :

    (i,j = 1,2,...., n) ......................................................... (2)

    - Perhitungan Vektor Prioritas (VP) atau Rasio Vektor Eigen adalah :

    ..................................................................... (3)

    VP = (VPi), untuk i = 1,2,...,n

    - Perhitungan nilai Eigen Maks ( maks), dengan rumus :

    VA = (aij) x VA dengan VA = (Vai) ............................................. (4)

    VB = dengan VB = (Vbi) ................................................. (5)

    iVPVA

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    32/86

    maks= untuk I = 1,2,3,...,n ...................................... (6)

    -

    Perhitungan Indeks Inkonsistensi (CI) dengan rumus :

    ........................................................................ (7)

    - Untuk mengetahui apakah CI dengan besaran tertentu cukup baik atau

    tidak, perlu diketahui rasio yang dianggap baik, yaitu apabila Consistency

    Ratio(CR) 0.1.

    ... (8)

    RI = indeks acak (random indeks) yang dikeluarkan oleh Oak Ridge

    Laboratory (Saaty, 1991) dari matriks berorde 1 s/d 15 yang menggunakan

    sample berukuran 100.

    Nilai rasio inkonsistensi (CR) yang lebih kecil atau sama dengan

    10 persen merupakan nilai yang mempunyai tingkat konsistensi yang baik

    dan dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini dikarenakan CR merupakan

    tolak ukur bagi konsistensi atau tidaknya suatu hasil perbandingan

    berpasangan dalam suatu matriks pendapat.

    Tabel 5.Nilai Indeks Acak

    Orde (n) Indeks Acak (RI) Orde (n)Indeks Acak

    (RI)

    1 0,00 8 1,41

    2 0,00 9 1,45

    3 0,58 10 1,494 0,90 11 1,51

    5 1,12 12 1,48

    6 1,24 13 1,56

    7 1,32 14 1,57

    Sumber : Saaty, 1991

    Rumus CR adalah :

    n

    iivb

    n1

    1

    1n

    nC maks

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    33/86

    b. Pengolahan vertikal, yaitu menyusun prioritas pengaruh setiap elemen

    pada tingkat hirarki keputusan tertentu terhadap sasaran utama atau fokus.

    Apabila Cvij didefinisikan sebagai nilai prioritas pengaruh elemen ke-j

    pada tingkat ke-i terhadap sasaran utama, maka :

    NPpq= NPHpq(t ,q-1) x NPTt (q -1) ............................................. (9)

    Untuk : p = 1, 2, 3,...,n

    t = 1, 2, 3,...,n

    dengan : NPpq = nilai prioritas pengaruh elemen ke-p pada tingkat ke q

    terhadap sasaran utama

    NPHpq = nilai prioritas pengaruh elemen ke-p pada tingkat ke q

    NPTt = nilai prioritas pengaruh elemen ke-t pada tingkat q-1

    8.Mengevaluasi konsistensi untuk seluruh hirarki

    Langkah ini dilakukan dengan mengalihkan setiap indeks konsistensi dengan

    prioritas kriteria yang bersangkutan dan menjumlahkan hasil kalinya. Hasil ini

    dibagi dengan pernyataan sejenis yang menggunakan indeks acak, yang sesuai

    dengan dimensi masing-masing matriks. Dengan cara yang sama, setiap indeks

    acak dibobot berdasarkan prioritas kriteria yang bersangkutan dan hasilnya

    dijumlahkan. Rasio inkonsistensi ini harus bernilai 10 persen atau kurang. Jika

    tidak, mutu informasi harus ditinjau kembali dan diperbaiki, antara lain dengan

    memperbaiki cara menggunakan pertanyaan pada saat pengisian ulang

    kuisioner dan dengan lebih mengarahkan responden pada perbandingan

    berpasangan.

    2.7.Penelitian Terdahulu

    Marsudi (2003) melakukan analisis pengambilan keputusan strategi bauran

    pemasaran minyak goreng sawit merk Cap Sendok pada PT. Astra Agro Lestari,

    Tbk. Berdasarkan hasil analisis dengan AHP dapat diketahui bahwa sasaran

    meningkatkan pangsa pasar sebagai prioritas utama. Prioritas berikutnya adalah

    sasaran meningkatkan daya saing. Adapun strategi operasional untuk bauran

    pemasaran adalah penetapan harga di bawah market leader (untuk strategi

    harga), kualitas (untuk strategi produk) kontinuitas (untuk strategi distribusi) dan

    advertising(untuk strategi promosi).

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    34/86

    Morina (2004) melakukan analisis strategi pemasaran kecap Cap

    Banteng pada PD Putra Banten. Analisa dengan AHP menghasilkan strategi

    pemasaran yang paling penting untuk dilakukan oleh PD Putra Banten adalah

    strategi harga, yaitu dengan strategi operasional memberikan potongan

    kuantitas. Prioritas berikutnya adalah mempertahankan mutu dan kualitas kecap

    (bauran produk), distribusi melalui pedagang grosir (bauran distribusi) dan

    promosi dengan tenaga penjual (bauran promosi).

    Praharsa (2005) melakukan penelitian analisis pengambilan keputusan

    strategi bauran pemasaran CV. Aquantic Indonesia. Penelitian tersebut

    dilakukan dengan metode PHA. Hasil penelitian tersebut menunjukan elemen

    strategi promosi menempati prioritas pertama dalam bauran strategi pemasaran

    perusahaan, prioritas kedua dalam bauran strategi pemasaran masing-masing

    ditempati oleh strategi harga, prioritas ketiga dan keempat dalam strategi bauran

    pemasaran adalah strategi produk dan distribusi. Keempat strategi bauran

    pemasaran tersebut kemudian dijabarkan menjadi strategi operasional yang

    setelah dilakukan analisis dengan metode PHA dapat diprioritaskan menurut

    masing-masing strategi. Prioritas-prioritas utama strategi operasional untuk

    masing-masing strategi adalah stratregi pemasaran langsung dengan bobot 0,238

    untuk strategi promosi, penetapan harga di bawah pesaing dengan bobot 0,158

    untuk strategi harga. Kualitas dengan bobot 0,123 untuk strategi produk dan

    distribusi langsung dengan bobot 0,112 untuk strategi distribusi.

    Simatupang (2007) melakukan penelitian analisis strategi pemasaran

    dengan metode AHP pada RS BMC. Penelitian tersebut membahas kegiatan

    pemasaran yang telah dilakukan oleh RS BMC dan merancang formulasi

    strategi pemasaran yang memungkinkan untuk dijalankan oleh RS BMC untukmencapai tujuannya. Metode yang digunakan adalah PHA (Proses Hirarki

    Analitik). Dari hasil penelitian tersebut didapatkan prioritas utama adalah

    meningkatkan penjualan, dan bauran pemasaran pada prioritas kedua, produk

    strategi operasional yang menjadi prioritas pada masing-masing bauran

    pemasaran untuk mencapai tujuan meningkatkan penjualan adalah strategi mutu

    (0,465), strategi struktur diskon (0,408), strategi hubungan masyarakat/publikasi

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    35/86

    (0,376), strategi lokasi (0,733), strategi pelatihan SDM (0,533), strategi

    pelayanan (0,799), strategi realibilitas (0,501) dan strategi brosur (0,593).

    Octaviani (2008) melakukan penelitian analisis strategi pemasaran ekspor

    tekstil pada PT X, Bandung, Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah

    PHA. Penelitian tersebut menunjukan bahwa alternatif strategi pemasaran

    ekspor yang diprioritaskan adalah membentuk divisi riset pasar dan riset pesaing

    agar lebih siap menghadapi persaingan dan mengetahui kondisi pasar, alternatif

    kedua yang dapat diprioritaskan perusahaan adalah meningkatkan kualitas dan

    mutu produk melalui kegiatan pengontrolan dan pengawasan yang ketat,

    alternatif ketiga dan keempat dalam urutan prioritas alternatif strategi yang

    dapat dilakukan adalah aktif memperkuat kemitraan dan kerjasama dengan agen

    dan melakukan strategi penetapan harga fleksibel.

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    36/86

    III. METODELOGI PENELITIAN

    3.1. Kerangka Pemikiran

    Galis Design adalah salah satu Usaha Kecil Menengah (UKM) binaan

    Disperindagkop Kota Bogor yang bergerak dalam industri pakaian muslim. Dalam

    menghadapi persaingan dan pemasaran yang ketat, maka Galis Design perlu

    merumuskan strategi pemasaran yang efektif agar dapat mencapai tujuan

    pemasaran yang diinginkan. Perumusan strategi pemasaran tersebut harus

    didasarkan pada visi dan misi, karena tanpa adanya visi dan misi akan kehilangan

    arah tujuan yang ingin dicapai.

    Identifikasi strategi pemasaran yang dilakukan Galis Design, yaitu dengan

    menetapkan STP (Segmentation, Targeting dan Positioning), serta bauran

    pemasaran yang terdiri dari produk (product), harga (price), distribusi (place), dan

    promosi (promotion). Setelah melakukan analisis terhadap STP dan bauran

    pemasaran, kemudian dilakukan analisis untuk mendapatkan strategi pemasaran

    yang tepat.

    Penelitian ini ditujukan untuk mengkaji strategi pemasaran yang tepat

    dijalankan UKM Galis Design, menyusun alternatif strategi yang akan diberikan

    untuk UKM Galis Design guna untuk meningkatkan kinerja pemasarannya

    mengingat persaingan akan usaha sejenis meningkat. Selanjutnya upaya dalam

    strategi pemasaran ini adalah untuk peningkatan pangsa pasar yang tinggi dan

    dengan peningkatan daya saing yang tinggi pula. Berdasarkan uraian tersebut,

    maka dibuat kerangka pemikiran yang melandasi penelitian ini (Gambar 2).

    3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di UKM Galis Design Jl. Baulevard Blok O

    III/6 Perumahan Taman Cimanggu Bogor. Penentuan lokasi dilakukan secara

    sengaja (purposive) dengan pertimbangan karena Galis Design adalah salah satu

    UKM potensial yang menjalankan kegiatan produksi dan pemasaran pakaian

    muslim dan merupakan UKM unggulan Disperindag Kota Bogor. Pengambilan

    data dilaksanakan pada bulan November sampai dengan Desember 2009.

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    37/86

    Diagram Alir Penelitian

    Alir Penelitian (Gambar 3). diawali dengan tahap awal (mulai) yaitu

    dengan mengkaji permasalahan yang dihadapi Galis Design dan menentukan

    tujuan yang akan diteliti. Untuk mengkaji permasalahan dan tujuan dilakukan

    dengan cara wawancara dengan pihak Galis Design. Penentuan teknik dan

    pengolahan data, akan diolah dengan Metode PHA. Apabila telah mengetahui

    permasalahan dan tujuan, maka dilanjutkan dengan pengumpulan data gambaran

    umum perusahaan serta menyusun struktur awal berdasarkan kaji pustaka.

    Apabila telah melakukan penyusunan struktur awal dengan baik, maka dilanjutkan

    dengan pengolahan data, untuk menyusun struktur berdasarkan masukan dari

    pakar.

    Tahap penilaian struktur, dilakukan dengan menyusun kuesioner dari

    struktur yang ditetapkan, dan dilanjutkan dengan penilaian kuesioner oleh pakar.

    Visi dan Misi Galis Desi n

    Identifikasi Strategi PemasaranYang Dilakukan Galis Design

    Segmentasi, Targeting,

    Positioning

    Bauran Pemasaran

    Produk Harga Distribusi Promosi

    Strategi Pemasaran yang Tepat Galis Design

    Peningkatan Daya Saing

    Peningkatan Pangsa Pasar

    Gambar 2. Kerangka Pemikiran

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    38/86

    Apabila dalam penilaian pakar belum cukup maka dilakukan penilaian ulang

    terhadap pakar, tetapi apabila sudah cukup dilanjutkan dengan pengolahan hasil

    terhadap penilaian struktur, diharapkan dapat menetapkan alternatif strategi

    pemasaran yang sesuai dan akan mempunyai keunggulan tersendiri yang dapat

    digunakan dalam usaha memenangkan persaingan industri yang semakin ketat.

    NO

    OK

    Gambar 3. Diagram Alir Penelitian

    Mengkaji Permasalahan dan Menentukan Tujuan

    Analisa Pemilihan Alternatif Strategi

    Strategi Pemasaran Paling efektif

    Mengumpulkan Data :

    1.Gambaran Umum Galis Design

    2.Penyusunan Struktur awal

    Penentuan Teknik dan Pen olahan Data

    Melakukan Pengolahan Data :

    Menyusun Struktur berdasarkan

    Masukan Pakar

    DataCukup

    Penilaian Struktur1. Penyusunan Kuesioner

    2. Penilaian Pakar

    Selesai

    Pengolahan Hasil Penilaian Struktur

    Mulai

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    39/86

    3.3. Metode Penelitian

    Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder, dimana

    data primer diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan, wawancara

    langsung dengan pihak Galis Design dan penilaian pakar terhadap struktur. Data

    sekunder diperoleh dari hasil penelitian terdahulu dan berbagai literatur, baik dari

    perpustakaan maupun internet yang berkaitan dengan topik penelitian yang

    dilakukan.

    Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner, yaitu

    membagikan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan topik penelitian kepada

    pihak UKM Galis Design dan pihak terkait lainnya seperti konsumen. Data

    penunjang lainnya diperoleh dari instansi-instansi terkait, seperti Dinas

    Perindustrian dan Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Bogor.

    3.4. Pengolahan dan Analisis Data

    Data yang diperoleh dalam penelitian akan diolah dan dianalisis sehingga dapat

    memberikan suatu strategi yang baik untuk dijalankan Galis Design. Metode

    yang digunakan untuk pengambilan keputusannya adalah dengan metode PHA.

    Dengan PHA akan dirumuskan strategi yang dapat dijadikan masukan bagi

    perusahaan dalam merumuskan strategi pemasarannya.

    Berdasarkan kerangka kerja PHA, penelitian ini diawali dengan

    pengumpulan data dan informasi yang digunakan untuk menyusun struktur dan

    kajian pustaka hirarki. Metode PHA didasarkan pada penilaian orang yang ahli

    dibidang yang dipermasalahkan atau yang sedang dikaji untuk dicari

    pemecahannya. Peralatan utama PHA adalah sebuah hirarki fungsional dengan

    input utamanya persepsi manusia. Keahlian, pengalaman dan wawasan yang luas

    sangat diperlukan untuk memberikan suatu penilaian yang tepat terhadap variabel

    keputusan yang dijadikan kriteria pemilihan.

    Data yang diutamakan pada analisis menggunakan PHA adalah kualitas

    dari responden, bukan kuantitas respondennya. Kuesioner diberikan untuk

    mengetahui pembobotan setiap elemen pada setiap tingkat. Data yang diperoleh

    dari responden kemudian diproses dengan menggunakan program komputer

    Microsoft Office Excel 2007, serta hasil pengolahannya kemudian dianalisis dan

    disajikan dalam bentuk uraian, gambar atau tabel.

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    40/86

    IV.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1. Gambaran Umum Perusahaan

    4.1.1 Sejarah Singkat Galis Design

    Galis Design merupakan salah satu UKM di Kota Bogor yang

    memproduksi dan memasarkan pakaian muslim. Usaha ini didirikan pada

    tahun 2001 oleh ibu Miftahul Jannah yang bermula di Jakarta, tahun 2004

    usahanya pindah ke Kota Bogor yang berlokasi di Jl. Baulevard Blok O

    III/6 Perumahan Taman Cimanggu Bogor. Awal berdirinya usaha ini yaitu

    atas dasar hobi dan berdasarkan pendidikan yang dimiliki pemilik semasakuliah sehingga menjadikan inspirasi untuk membuat usaha pakaian

    muslim, kemudian beliau memanfaatkan hobi dan kemampuannya menjadi

    bisnis berskala rumah tangga.

    Produk pertama Galis Design adalah memproduksi kerudung untuk

    dewasa, dan pada tahun 2004 mulai dipasarkan. Satu tahun kemudian

    setelah kerudung, Galis Design mulai memperbesar jenis industrinya

    dengan menambah sasaran yaitu pakaian muslim setelan dewasa, anak-

    anak dan pakaian muslim untuk pria. Seiring perkembangan akan

    wawasan dan pengalaman yang dimiliki oleh pemilik, Galis Design resmi

    menjadi salah satu UKM binaan Dekranas (Dewan Kerajinan Nasional)

    Kota Bogor. Dekranas merupakan salah satu wadah perkumpulan UKM

    yang memproduksi beraneka ragam produk, baik makanan, minuman,

    kerajinan tangan maupun tekstil dibawah binaan Ibu Wali Kota Bogor.

    Pada pertengahan tahun 2004, Galis Design secara resmi menjadi

    salah satu UKM binaan Disperindagkop Kota Bogor. Awal mula

    bergabung dengan Disperindagkop Kota Bogor, Galis Design diberikan

    penyuluhan mengenai beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk

    mengembangkan suatu usahanya, yaitu berupa izin usaha dengan dinas

    terkait. Berikut ini beberapa izin yang telah dimiliki oleh Galis Design :

    1. SIUP (Surat Ijin Usaha Perorangan) : No. 517/52/PK/Disperindagkop

    2. TDP (Tanda Daftar Perusahaan) : No. 10,04,5,52,05788 dengan nama

    perusahaan Omera Shazfa Senada

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    41/86

    3. TDI (Tanda Daftar Industri) : No. 534/14.TDI.Disperindagkop

    4.

    HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) : No. D-002007027803

    Disperindagkop Kota Bogor banyak berperan dalam perkembangan

    usaha Galis Design, khususnya dalam bidang pemasaran melalui fasilitas

    pameran yang diberikan, baik secara nasional maupun Internasional.

    Beberapa pameran yang telah diikuti oleh Galis Design yaitu pameran di

    Kota Bogor, Bandung, Jakarta, Batam bahkan telah menembus pasar

    Internasional seperti Abudabhi.

    4.1.2 Visi, Misi dan Tujuan Galis Design

    Visi dan misi dalam sebuah organisasi sangat penting untuk

    mengarahkan tujuan organisasi serta langkah-langkah yang harus

    dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Visi, misi dan tujuan harus

    dikomunikasikan dengan baik kepada seluruh pihak yang terlibat dalam

    menjalankan visi dan misi tersebut. Jika dirumuskan dan dijalankan

    dengan baik, pernyataan visi, misi dan tujuan akan memiliki dampak yang

    positif dalam pencapaian target dan tujuan organisasi.

    Galis Design belum memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas

    secara tertulis. Meskipun demikian, bukan berarti Galis Design tidak

    memiliki tujuan yang jelas. Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik

    didapatkan bahwa visi Galis Design yaitu membangun dan mengobarkan

    semangat berwirausaha dan misi Galis Design yaitu membuka lapangan

    kerja seluas mungkin. Tujuan didirikan Galis Design adalah

    mengembangkan hobi dan talenta yang dimiliki dan menjadikan suatu

    bisnis, serta menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat lingkungan

    sekitar, sehingga mampu meningkatkan taraf hidup mereka.

    4.1.3 Struktur Organisasi Galis Design

    Organisasi dapat diartikan sebagai wadah, sistem atau kegiatan

    kelompok orang yang saling bekerjasama untuk mencapai satu tujuan

    tertentu yang memerlukan suatu struktur dalam pengaturan dan tanggung

    jawab. Galis Design merupakan perusahaan kecil yang memiliki struktur

    organisasi yang sangat sederhana. Struktur organisasi Galis Design terdiri

    dari pimpinan perusahaan, bagian produksi dan bagian pemasaran.

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    42/86

    Masing-masing bagian memiliki tugas dan tanggung jawab berbeda.

    Struktur organisasi Galis Design dapat dilihat pada Gambar 4.

    Gambar 4. Struktur Organisasi Galis Design

    1.

    Pimpinan PerusahaanPimpinan Galis Design adalah ibu Miftachul Jannah, yang juga

    merupakan pemilik Galis Design, memiliki wewenang dalam

    merencanakan strategi dan mengambil keputusan untuk kelangsungan

    usaha. Pimpinan usaha memiliki tugas dalam menetapkan rencana

    kerja, menentukan produk yang diproduksi, membeli bahan baku,

    aksesoris serta peralatan. Selain itu pimpinan Galis Design bertanggung

    jawab dalam proses produksi, menetapkan harga produk,

    mengkoordinir penjualan, memegang keuangan dan mencatat keuangan

    termasuk perhitungan profit laba rugi, memperluas jaringan kerja serta

    menjaga hubungan baik dengan tenaga kerja maupun konsumen.

    2.

    Bagian Produksi

    Bagian Produksi Galis Design memiliki tugas untuk melakukan

    kegiatan produksi sesuai dengan instruksi pimpinan. Tugas bagian

    produksi pada Galis Design diantaranya melakukan proses produksi

    dari pembuatan pola, memproduksi pakaian, menyiapkan barang yang

    telah dipesan konsumen, mengepak hasil produksi sampai selesai dan

    siap dijual. Bagian Produksi juga wajib melapor apabila ada kerusakan

    pada mesin dan memastikan mesin yang biasa digunakan dalam

    keadaan baik.

    Pimpinan Perusahaan

    Bagian Produksi Bagian Pemasaran

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    43/86

    Tenaga kerja pada Bagian Produksi merupakan tenaga kerja

    harian yang biasanya upah dari hasil kerja karyawan diambil bulanan.

    Penilaian untuk pemberian upah dilihat dari keterampilan dalam

    bekerja, tingkat kesulitan pekerjaan dan lamanya bekerja. Ada juga

    pembayaran sistem borongan apabila ada kegiatan tertentu seperti

    misalnya Galis Design sedang mendapatkan order dari pihak lain untuk

    membuat souvenir baik untuk acara pejabat-pejabat ataupun souvenir

    haji.

    3.

    Bagian Pemasaran

    Bagian Pemasaran Galis Design bertugas untuk menawarkan

    produk kepada konsumen, mencatat pesanan, mengantarkan produk

    sampai tempat konsumen dan memperluas pemasaran. Tenaga kerja

    Bagian Pemasaran Galis Design merupakan tenaga kerja penyalur atau

    distributor baik mereka yang memiliki outlet sendiri atau agen eceran

    yang menjual pada perorangan. Tenaga kerja bagian pemasaran tidak

    diberikan upah, namun memperoleh keuntungan dari selisih harga

    antara produsen dan konsumen akhir.

    4.1.4 Segmentati on, Targeting danPositi oningGalis Design

    Galis Design membagi segmen pasarnya berdasarkan pada letak

    geografis yaitu wilayah Jakarta, Surabaya dan Makasar. Agen pada setiap

    segmen tersebut berperan sebagai tenaga penyalur yang membeli produk

    dari Galis Design dalam jumlah yang besar, kemudian menyalurkan

    kepada konsumen akhir.

    Sasaran konsumen dari produk Galis Design adalah masyarakat

    menengah ke atas, karena lingkungan disekitar usaha Galis Design

    sebagian besar merupakan golongan menengah ke atas, dan mereka

    mampu membayar produk Galis Design secara langsung. Pemilik Galis

    Design memberikan produk yang dihasilkannya baik, dan para pelanggan

    juga menyadari akan produk Galis Design berkualitas. Sehingga, produk-

    produk yang dihasilkan Galis Design dapat berkembang dengan baik.

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    44/86

    Sumber : Galis Design, Februari

    Target pasar Galis Design adalah pelanggan yang memiliki outlet

    atau usaha tetap yang dapat menjual produk Galis Design secara kontinyu

    di setiap segmen wilayah. Positioning Galis Design adalah pakaian

    muslim yang memiliki khas produk yaitu sulam etnik dan bordir klasik,

    dengan produk yang berkualitas tinggi. Sehingga produk Galis Design

    dapat dibandingkan dengan produk sejenis lainnya yang lebih dikenal oleh

    masyarakat, dan Galis Design mampu bersaing dengan produk tersebut.

    4.1.5 Bauran Pemasaran Galis Design

    Bauran pemasaran Galis Design meliputi Produk (Product), Harga

    (Price), Saluran Distribusi (Place) dan Promosi (Promotion).

    1. Produk

    Produk-produk yang dipasarkan oleh Galis Design meliputi :

    a.

    Pakaian Muslim Wanita

    Pakaian muslim wanita terdiri dari pakaian setelan untuk

    anak-anak dan dewasa. Pada Tabel 6. dapat di lihat jenis produk

    pakaian wanita yang dipasarkan oleh Galis Design.

    Tabel 6. Jenis produk pakaian wanita yang dipasarkan Galis Design

    Jenis Produk Bahan

    Pakaian Muslim Wanita Dewasa :

    - Setelan Tunik

    -

    Blouse

    - Gamis

    -

    Rompi

    - Pesta (Kebaya, dan Modern)

    Cotton Conbed, spandex

    Full Cotton

    Full CottonbahanJourdan

    Tule Jepang dan Spandex

    Organdi, brokat, tule

    Pakaian Muslim Anak-Anak :

    - Setelan Tunik Cotton Conbed, spandex

    Jenis bahan yang digunakan untuk produk Galis Design

    dipilih secara teliti oleh pemilik, agar mendapatkan kesesuaian

    yang pada akhirnya diharapkan kualitas produk menjadi baik. Dan,

    dengan model yang elegantdapat menggugah pelanggan, sehingga

    pelanggan tersebut ingin memiliki produk yang ditawarkan oleh

    Galis Design.

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    45/86

    b. Pakaian Muslim Pria

    Pakaian muslim pria hanya berupa baju koko yang menggunakan

    bahan dari kaos, cotton conbed, full cottondan tenun.

    c.

    Aksesoris

    Aksesoris hasil produk Galis Design meliputi kerudung yang

    memiliki aneka ragam model, baik kerudung santai, kerudung

    pesta dan masih banyak macam model lainnya. Bahan yang

    digunakan adalah spandex, tule, organdi, dan cotton dengan

    menggunakan aksesoris lain seperti tenun dan payet.

    Produk lain yang dihasilkan Galis Design adalah mukena dengan

    beraneka model dan menggunakan bahan seperti menggunakan bahan

    full cotton, rayon, polyester dan abutai. Produk-produk yang

    dihasilkan Galis Design merupakan produk industri yang memakai

    bahan dari produk pilihan dan berkualitas. Model produk yang

    dihasilkan Galis Design tidak hanya rancangan pemilik usaha ini saja,

    tapi Galis Design juga menerima pesanan berdasarkan rancangan dari

    pelanggan, karena kepuasan pelanggan sangat diutamakan oleh Galis

    Design.

    2. Harga

    Harga adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk

    memperoleh produk atau jasa. Harga dapat juga dikatakan penentuan

    nilai suatu produk dibenak konsumen. Setiap perusahaan harus

    menetapkan harganya secara tepat. Penetapan harga jual berfungsi

    untuk mengetahui tingkat pendapatan yang akan diperoleh. Selain itu

    harga juga mempengaruhi keinginan konsumen untuk menggunakanproduk yang dipasarkan.

    Sasaran konsumen dari produk Galis Design adalah menengah

    ke atas. Dimana mereka bersedia membayar lebih untuk produk yang

    berkualitas. Harga produk Galis Design telah megalami kenaikan dari

    awal produksi pertama kali, hal ini dikarenakan pihak perusahaan

    harus menyesuaikan dengan bahan baku yang semakin meningkat dari

    tiap tahun ketahun.

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    46/86

    Galis Design menetapkan harga jual produknya, berdasarkan

    biaya bahan baku yang digunakan, pengurangan biaya maintenance,

    dan pembayaran pajak 10%. Penetapan penjualan juga tergantung dari

    variasi keadaan produk yaitu dari tingkat kesulitan, lama pembuatan

    dan juga model yang ditetapkan.

    Harga produk Galis Design tidak mengikuti trend kenaikan atau

    potongan harga, ketika hari Idul Fitri, hari Idul Adha atau pun hari

    besar lainnya, dan Galis Design juga tidak membedakan harga menurut

    wilayahnya. Namun, terdapat perbedaan harga yang besarnya

    ditentukan oleh banyaknya pemesanan.

    Harga yang telah ditetapkan produk Galis Design sampai dengan

    saat ini dapat dijelaskan pada Tabel 7.

    Tabel 7. Kisaran Harga Produk Galis Design

    NO Jenis Produk Harga (RP)

    1 Kerudung Rp. 10.000Rp. 380.0002 Mukena Rp. 50.000Rp. 200.0003 Baju Koko - bahan kaos

    -bahan Cotton

    Rp. 40.000Rp. 70.000Rp. 50.000Rp. 90.000

    4 Setelan Tunik Rp. 50.000Rp. 130.0005 Blouse Rp. 40.000Rp. 150.0006 Gamis Rp. 60.000Rp. 200.0007 Rompi Rp. 50.000Rp. 100.0008 Baju Pesta Rp. 150.000Rp. 750.000

    Sumber : Galis Design (Februari, 2010)

    Penjualan produk Galis Design yang paling tinggi adalah jenis

    produk blouse, karena blousemerupakan produk yang paling banyak

    diproduksi oleh Galis Design, serta beragamnya mode dan

    rancangannya yang berbeda, sehingga banyak pilihan model dan

    diminati oleh pelanggan. Produk kedua yang penjualannya tinggi

    adalah kerudung, karena produk kerudung yang dihasilkan oleh Galis

    Design memiliki rancangan yang unik dan berbeda dengan banyaknya

    produk kerudung dipasaran, sehingga memiliki nilai jual yang tinggi.

    Harga penjualan produk Galis Design, tergantung dari jumlah

    produk yang diinginkan pelanggan atau agen. Apabila terjadi

    pembelian dalam jumlah banyak, maka pihak Galis Design akan

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    47/86

    mengurangi harga produk. Pengurangan harga kepada agen, dapat

    mencapai antara 30 sampai dengan 40 %.

    3. Distribusi

    Saluran distribusi merupakan salah satu faktor yang dapat

    meningkatkan penjualan. Apabila saluran distribusi yang telah

    dibangun bisa digunakan dengan baik, maka akan dapat membantu

    perusahaan untuk memasarkan produknya agar sampai ke pihak

    konsumen. Galis Design menggunakan dua jenis saluran distribusi

    yaitu saluran distribusi langsung, yaitu dari produsen langsung

    disampaikan ke tangan pembeli tanpa penyalur, dan saluran distribusi

    tidak langsung yang menggunakan perantara agen.

    Tabel 8. Nilai total penjualan langsung dan penjualan melalui agen

    periode 2004-2009

    TahunPenjualan Langsung Penjualan Melalui Agen

    Total

    Nilai Nilai

    2004 Rp. 150.000.000,- Rp. 240.000.000,- Rp. 390.000.000,-

    2005 Rp. 200.000.000,- Rp. 290.000.000,- Rp. 490.000.000,-

    2006 Rp. 225.000.000,- Rp. 330.000.000,- Rp. 555.000.000,-

    2007 Rp. 240.000.000,- Rp. 400.000.000,- Rp. 640.000.000,-

    2008 Rp. 260.000.000,- Rp. 430.000.000,- Rp. 690.000.000,-

    2009 Rp. 280.000.000,- Rp. 480.000.000,- Rp. 760.000.000,-

    Sumber : Galis Design (Februari, 2010)

    Pada Tabel 8. tampak bahwa pada periode 2004-2009 penjualan

    langsung dan penjualan melalui agen yang dilakukan Galis Design

    meningkat terus, yang disebabkan oleh volume penjualan yang

    meningkat. Hal ini dapat di lihat pada Tabel 9. bahwa agen dari tahun

    ke tahun selalu bertambah, tetapi dapat dilihat pula bahwa peningkatan

    keuntungan yang di hasilkan oleh Galis Design tidak meningkat stabil

    pendapatannya.

    Berdasarkan informasi yang di peroleh dari Disperindag Kota

    Bogor tahun 2008 terdapat 337 usaha sejenis yang memproduksi

    pakaian jadi di Kota Bogor. Bahkan terdapat beberapa pesaing Galis

    Design yang tidak masuk dalam daftar Disperindag. Sehingga usaha

    tersebut tergolong pada usaha informal atau usaha sejenis yang muncul

    pada musim tertentu saja. Selain itu pengusaha sejenis yang lebih

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    48/86

    terkenal menjadi hambatan dan memberikan banyak pilihan bagi agen

    dalam mengarahkan order dari pembeli. Dan, penjualan Galis Design

    mengandalkan pemesanan ulang (re-buy) dari pembeli yang telah

    berlangganan sebelumnya.

    Tabel 9. Daftar agen, asal, dan kontribusi nilai penjualan yang

    dihasilkan dalam periode tahun 2004-2009 (dalam juta, RP)

    Agen Asal 2004 2005 2006 2007 2008 2009

    Toko

    NovieJakarta 50,- 60,- 70,- 90,- 80,- 90,-

    Toko

    HijrahJakarta 40,- 50,- 60,- 60,- 90,- 80,-

    TokoChaniago

    Jakarta 60,- 80,- 90,- 90,- 80,- 100,

    Toko

    Almas Surabaya 40,- - - 50,- - -TokoEmey

    Makasar 50,- 50,- 30,- 40,- 40,- 50,-

    Toko

    RimbiMakasar - 50,- 40,- 40,- 40,- 30,-

    Toko

    SilvieSurabaya - - 40,- 30,- 30,- 40,-

    Toko

    ErmaJakarta - - - - 40,- 30,-

    Toko

    EllyaJakarta - - - - 30,- 30,-

    SitieColction

    Surabaya - - - - - 30,-

    Total 240,- 290,- 330,- 400,- 430,- 480,-Sumber : Galis Design (Februari, 2010)

    Agen Galis Design adalah perorangan yang memiliki toko atau

    outlet tersendiri. Sampai saat ini, Galis Design telah memiliki sepuluh

    agen, yang berasal dari Jakarta, Surabaya, dan Makasar. Untuk menjadi

    agen Galis Design tidak ada syarat khusus untuk memulainya, tidak ada

    kewajiban dan pembayaran untuk menjadi member. Bagi hasil yang di

    terima agen adalah 30% sampai dengan 40% dari harga jual yangditetapkan pihak perusahaan.

    Proses pengantaran produk khusus agen yang berada di Jakarta

    didasarkan pada jumlah pembelian. Apabila pembelian di atas lima belas

    juta rupiah akan diberikan fasilitas yaitu pengantaran produk sampai

    tujuan. Namun, apabila pembelian di bawah lima belas juta dikenakan

    biaya pengiriman. Untuk pengiriman ke Surabaya dan Makasar akan

    dikenakan biaya pengiriman.

  • 5/20/2018 analisa pengembangan bisnis

    49/86

    4. Promosi

    Kegiatan promosi pada dasarnya adalah usaha komunikasi yang

    diterapkan perusahan untuk memberitahu, mengenalkan dan

    mempengaruhi konsumen mengenai produk yang ditawarkannya. Kegiatan

    ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan pelbagai sarana kegiatan

    promosi.

    Galis Design memproduksi pakaian muslimah dengan memberikan

    label dengan merek Galisdengan fontyang menarik diharapkan mampu

    menggugah khalayak untuk lebih mengetahui produknya. Galis Design

    menyadari akan pentingnya peranan dari kegiatan promosinya sebagai

    upaya untuk mendukung kegiatan pemasarannya.

    Kegiatan promosi yang ditetapkan saat ini yaitu dengan

    pemasangan bannerdi depan outlet atau rumah produksi, membuat iklan

    di majalah muslimah dan memperbanyak leaflet atau brosur-brosur yang

    menarik. Pada awal berdirinya, UKM ini belummemanfaatkan kegiatan

    promosi langsung dengan cara membangun web pada media internet.

    Namun di era teknologi informasi sekarang ini, Galis Design sudah

    memulai promosi melalui internet awal Januari 2010 ini.

    4.2. Analisis Struktur Strategi Pemasaran Galis Design

    4.2.1 Identifikasi Faktor-faktor Penyusun Strategi Pemasaran

    Pernyataan suatu visi, misi dan tujuan pada perusahaan merupakan

    dasar untuk menentukan prioritas, strategi dan rencana. Visi merupakan

    cita-cita atau keinginan yang ingin dicapai oleh pendiri usaha. Sedangkan

    misi merupakan suatu pernyataan yang menggambarkan arah suatu

    organisasi dimasa depan dengan penjabaran secara tertulis mengenai visi,

    misi, agar visi tersebut menjadi mudah dimengerti bagi seluruh bagian

    perusahaan.

    Proses identifikasi didasarkan pada segmentasi, targeting dan

    positioning (STP)