analisa kasus preskas

3
Anamnesis Pasien datang dengan keluhan sesak nafas. Sesak dirasakan sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan batuk disangkal. Keluhan nyeri dada disangkal. Mual muntah dirasakan 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga mengeluh benjolan di perut sebelah atas. Keluhan dirasakan kurang lebih sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit. Benjolan semakin lama semakin membesar. Mula-mula pasien merasa celana semakin sesak. Kadang-kadang pasien merasa nyeri perut. Pasien mengeluh buang air kecil berwarna seperti teh. Buang air besar berwarna hitam dan berbau tidak enak. Pasien juga mengeluh kadang-kadang demam naik turun yang tidak terlalu tinggi. Keluhan tersebut dirasakan sejak kurang lebih 2 minggu sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga merasa berat badan semakin menurun. Sesak nafas Mual muntah Benjolan di perut : Nyeri perut : amuba yang masuk menyebabkan peradangan hepar sehingga mengakibatkan infeksi, infeksi menimbulkan rasa nyeri shg mengalami gangguan tidur. Nyeri pada hipokondrium dekstra disebabkan oleh peregangan kapsula glison pada hepar sebagai akibat adanya abses. Bak seperti the Bab hitam bau tidak enak(melena) : Demam naik turun Berat badan turun : abses menyebabkan metabolisme dihati menurun sehingga menimbulkan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan. Metabolisme nutrisi menurun sehingga dapat terjadi intoleransi aktifitas fisik Pemeriksaan fisik Mata : konjungtiva anemis Abdomen : massa di regio epigastrium Edem kaki (+/+)

Upload: meila-supeni

Post on 30-Sep-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

k

TRANSCRIPT

AnamnesisPasien datang dengan keluhan sesak nafas. Sesak dirasakan sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan batuk disangkal. Keluhan nyeri dada disangkal. Mual muntah dirasakan 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga mengeluh benjolan di perut sebelah atas. Keluhan dirasakan kurang lebih sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit. Benjolan semakin lama semakin membesar. Mula-mula pasien merasa celana semakin sesak. Kadang-kadang pasien merasa nyeri perut. Pasien mengeluh buang air kecil berwarna seperti teh. Buang air besar berwarna hitam dan berbau tidak enak. Pasien juga mengeluh kadang-kadang demam naik turun yang tidak terlalu tinggi. Keluhan tersebut dirasakan sejak kurang lebih 2 minggu sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga merasa berat badan semakin menurun. Sesak nafas Mual muntah Benjolan di perut : Nyeri perut : amuba yang masuk menyebabkan peradangan hepar sehingga mengakibatkan infeksi, infeksi menimbulkan rasa nyeri shg mengalami gangguan tidur. Nyeri pada hipokondrium dekstra disebabkan oleh peregangan kapsula glison pada hepar sebagai akibat adanya abses. Bak seperti the Bab hitam bau tidak enak(melena) : Demam naik turun Berat badan turun : abses menyebabkan metabolisme dihati menurun sehingga menimbulkan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan. Metabolisme nutrisi menurun sehingga dapat terjadi intoleransi aktifitas fisik

Pemeriksaan fisik Mata : konjungtiva anemis Abdomen : massa di regio epigastrium Edem kaki (+/+)

Pemeriksaan laboratorium : Hb : 10.9g/dL Leukosit: 32.800/uL : leukositosis muncul sebagai akibat dari reaksi inflamasi dari infeksi. LED 1 jam: 74 mm LED 2 jam: 81 mm Asam urat: 12,3 mg/dl3,4-7,0 Ureum: 146,3 mg/dl10-50 Creatinin: 1,69 mg/dl0,6-1,1 : peningkatan kadar ureum dan kreatinin pada kasus ini disebabkan karena sindrom hepatorenal. Hepatorenal sindrom adalah suatu sindrom klinis yang terjadi pada penderita dengan sirosis hati yang kronis, dapat juga timbul pada penderita penyakit hati kronik atau penyakit hati akut lain seperti hepatitis alkoholik atau kegagalan hati akut. Ditandai dengan penurunan fungsi ginjal pre renal, yaitu disebabkan adanya hipoperfusi ginjal. Pada ginjal terdapat vasokonstriksi yang menyebabkan laju filtrasi glomerulus rendah, dimana sirkulasi di luar ginjal terdapat vasodilatasi arteriol yang luas yang menyebabkan penurunan resistensi vaskuler sistemik total dan hipotensi. SGOT: 416 u/L0-37 SGPT: 156 u/L0-42 : Peningkatan enzim-enzim hati menunjukkan telah terjadi gangguan hepar. SGPT dan SGOT adalah enzim yang dihasilkan oleh hati. Hati menggunakan enzim ini untuk metabolisme asam amino dan untuk membuat protein. Jika terjadi kerusakan hati maka SGPT dan SGOT akan dilepaskan kedalam aliran darah sehingga konsentrasinya di dalam darah akan meningkat.