analisa jurnal ibs
TRANSCRIPT
ANALISA JURNALPENGARUH TEKNIK DISTRAKSI RELAKSASI
TERHADAPPENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN
POST OPERASI LAPARATOMI DI PKU MUHAMADIAH GOMBONG
Kelompok 5
AIDA HASTUTI IDHAM ANWARI
BAIHAQI SAPUTRA RICKY WAHYUDI SURYA
ERVI RIDHA PRATIWI WISNU WIJAYA
FARIDA RAHAYU
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
JURUSAN KEPERAWATAN
2013/1014
ANALISIS JURNAL PENELITIAN Judul Penelitian
PENGARUH TEKNIK DISTRAKSI RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI DI PKU MUHAMADIAH GOMBONG
Peneliti
Endah Estria Nurhayati 1, Herniyatun 2 ,Safrudin ANS 3
Latar Belakang Nyeri merupakan suatu respon langsung
terhadap kejadian atau peristiwa yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan, seperti luka operasi,inflamasi.
Nyeri merupakan suatu perasaan pribadi dimana ambang toleransi nyeri setiap orang berbeda-beda. Ambang nyeri didefinisikan sebagai tingkat dimana nyeri dirasakan untuk pertama kalinya. Penanganan nyeri dilakukan secara farmakologis maupun nonfarmakologis dengan tujuan untuk mengobati nyeri.
Penanganan farmakologis dengan cara pemberian obat-obatan analgetik, steroid, SAID, sedangkan penanganan dengan nonfarkologi adalah dengan teknik distraksi maupun relaksasi (bruuer dan suddarth,1999)
Tehnik distraksi adalah pengalihan dari fokus perhatian terhadap nyeri ke stimulus yang lain. Menurut drive dkk(1990) nyeri dapat berkurang dengan mengalihkan perhatian pasien pada sesuatu selain nyeri.
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong adalah Rumah Sakit tipe C yang telah banyak melayani tindakan operasi. Adapun data Rekam Medis Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong tanggal 31 Oktober 2009, dalam 3 bulan terakhir Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong, menangani laparotomi 72 kasus pada bulan Agustus 2009, 75 kasus pada bulan September 2009, dan 73 kasus pada bulan Oktober 2009
Analisis
Tehnik distraksi adalah pengalihan dari fokus perhatian terhadap nyeri ke stimulus yang lain. Tehnik distraksi dapat mengatasi nyeri berdasarkan teori bahwa aktivasi retikuler menghambat stimulus nyeri. jika seseorang menerima input sensori yang berlebihan dapat menyebabkan terhambatnya impuls nyeri ke otak (nyeri berkurang atau tidak dirasakan oleh klien),. Stimulus yang menyenangkan dari luar juga dapat merangsang sekresi endorfin, sehingga stimulus nyeri yang dirasakan oleh klien menjadi berkurang.
Peredaan nyeri secara umum berhubungan langsung dengan partisipasi aktif individu, banyaknya modalitas sensori yang digunakan dan minat individu dalam stimulasi, oleh karena itu, stimulasi penglihatan, pendengaran dan sentuhan mungkin akan lebih efektif dalam menurunkan nyeri dibanding stimulasi satu indera saja (Tamsuri, 2007).
Relaksasi merupakan metode yang efektif terutama pada pasien yang mengalami nyeri kronis. Latihan pernafasan dan teknik relaksasi menurunkan konsumsi oksigen, frekuensi pernafasan, frekuensi jantung, dan ketegangan otot, yang menghentikan siklus nyeri-ansietas-ketegangan otot (McCaffery, 1989)..
IASP 1979 (International Association for the Study of Pain) nyeri adalah “ suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan, yang berkaitan dengan kerusakan jaringan yang nyata atau yang berpotensi untuk menimbulkan kerusakan jaringan
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan Di PKU Muhammadiyah Gombong tentang pengaruh teknik distraksi relaksasi terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post operasi laparatomi adalah: Adapun responden berdasarkan usia antara 18-60 tahun sesuai kriteria inklusi. Menunjukkan umur minimum responden 21 tahun, umur maximum 58 tahun serta rata- ata (mean) sebesar 36,16 dan standar devisiasi 10,472.Intensitas Nyeri Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Teknik Distraksi Relaksasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sensasi nyeri pre menunjukan mean= 6.84 dan SD 0.949.Analisa sensasi nyeri pada post test menunjukkan mean= 6.19, dan SD 1.052. Sedang beda mean pre test dan post test adalah 0.651 dengan nilai signifikasi p-value=0,000. Oleh karena p value (0,000<0,05) maka H0 ditolak, , artinya ada perbedaan antara pre dan post perlakuan teknik distraksi relaksasi terhadap penurunan intensitas nyeri post operasi laparatomi di RS PKU Muhammadiyah Gombong..
Kelebihan
Kelebihan dari pengambilan menurut tujuan ini agar tujuan dari peneliti dapat terpenuhi, dengan melakukan berbagai metode pengujian dengan berbagai factor-faktor yang dianggap mungkin dapat mempengaruhi nyeri pasca op. populasi penelitian adalah seluruh pasien dengan pasca post op laparatomi di PKU muhammadiyah gombong pada saat penelitian.
Kekurangan
Dalam penelitian ini membutuhkan kx yang kooperatif, nyerinya tidak bisa hilang sepenuhnya, penelitian ini tidak memaparkan kx yg akan dilakukan distraksi dengan kx kriteria ekslusi
Implikasi terhadap keperawatan
Penelitian ini menunjukkan kurangnya penyampaian teknik relaksasi dan distraksi kepada pasien pasca operasi laparastomi yang sangatlah penting dalam mengurangi rasa nyeri. Dapat menjaikan perawat sebagai role model dan melibatkan keluarga untuk membantu mengurangi rasa nyeri
TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN NYA