analisa jurnal
DESCRIPTION
analisa jurnalTRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Proses menua adalah suatu proses yang tidak dapat dihindari. Seiring
berjalannya usia, kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau
mempertahankan fungsi normalnya terganggu sehingga tidak dapat bertahan
terhadap infeksi. Hipertensi merupakan salah satu gangguan yang banyak
dijumpai pada lansia, begitu juga di PSTW Puspa Karma Mataram ini.
Hipertensi merupakan gangguan kesehatan yang sering dijumpai dan
termasuk problem kesehatan masyarakat yang perlu ditanggulangi sebelum
timbul komplikasi dan akibat jelek lainnya. Dewasa ini hpertensi begitu
umum, sehingga kebanyakan orang sekurang- kurangnya pernah mendengar
dan terlalu banyak orang mengalaminya atau mengetahui orang lain
menderita. Namun lebih banyak orang yang tidak tahu kalau dirinya menderita
hipertensi, mempunyai pengetahuan yang sama tentang apa yang dimaksud
hipertensi dan apa akibatnya.
Untuk mengendalikan tekanan darah, penderita hipertensi umumnya
minum obat setiap hari. Tetapi, rutinitas ini sering tidak disukai penderita.
Selain membuat bosan dan harganya relatif mahal, konsumsi obat dalam
jangka panjang membuat penderita takut pada efek sampingnya.
Pengobatan alternatif menjadi pilihan beberapa orang untuk mengatasi
hipertensi. Salah satunya melakukan terapi herbal yang telah diakui kalangan
medis untuk mengobati gangguan hipertensi. Terapi ini menggunakan
tanaman yang telah terbukti secara medis memiliki kandungan obat herbal
sebagai obat antihipertensi.
Dengan pemakaian yang tepat dan benar, kandungan obat herbal dalam
tanaman bisa membantu proses pengendalian tekanan darah. Misalnya, kumis
kucing dan mengkudu, yang digunakan untuk kesehatan dan untuk keperluan
pengobatan, termasuk sebagai obat herbal penurun hipertensi. Banyak
penelitian yang dilakukan oleh ahli medis dari berbagai negara mengenai
khasiat dari buah mengkudu dan kumis kucing.
Pada analisis jurnal mengenai efek ramuan buah mengkudu dan daun
kumis kucing untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi,
akan dibahas mengenai efektifitas dan efek samping yang seminimal mungkin
pada lansia khususnya terhadap hasilnya secara ilmiah.
1.2 TUJUAN UMUM
Mengetahui efektifitas dan efek samping yang seminimal mungkin pada
penderita hipertensi pada lansia.
1.3 TUJUAN KHUSUS
1. Untuk menambah informasi tentang efektifitas buah mengkudu dan kumis
kucing pada penderita hipertensi pada lansia
2. Untuk menurunkan dan efek samping yang seminimal mungkin pada
penderita hipertensi pada lansia
BAB 2
TIINJAUAN PUSTAKA
2.1 JURNAL
efek ramuan buah mengkudu dan daun kumis kucing untuk menurunkan
tekanan darah pada penderita hipertensi
Oleh : Lestari Handayani, Didik Budijanto
2.2 TEORI TERKAIT
2.2.1 Konsep Teori
1. Mengkudu
a. Definisi
Mengkudu merupakan buah makanan bergizi lengkap. Zat
nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti protein, viamin, dan
mineral penting, tersedia dalam jumlah cukup pada buah dan
daun mengkudu. Selenium, adalah salah satu mineral yang
terdapat pada mengkudu merupakan antioksidan yang luar biasa.
b. Zat dan senyawa yang terkandung dalam mengkudu
xeronine, plant sterois,alizarin, lycine, sosium, caprylic
acid, arginine, proxeronine, antra quinines, trace elemens,
phenylalanine, dan magnesium. Zat Terpenoid ini membantu
dalam proses sintesis organic dan pemulihan sel-sel tubuh.
Salah satu alkaloid penting yang terdapt di dalam buah
mengkudu adalah xeronine. Xeronine adalah salah satu zat
penting yang mengatur fungsi dan bentuk protein spesifik sel-sel
tubuh manusia. Buah mengkudu mengandung sedikit xeronine,
tapi banyak mengandung bahan pembentuk (precursor) xeronine
alias proxeronine dalam jumlah besar. Proxeronine adalah
sejenis asam nukleat seperti koloid-koloid lainnya. Xeronine
diserap sel-sel tubuh untuk mengaktifkan protein-protein yang
tidak aktif, mengatur struktur dan bentuk sel yang aktif.
c. Beberapa penyakit yang dapat disembuhkan berdasarkan Survei
yang dilakukan oleh Dr. Neil Solomon terhadap 8000 pengguna
sari buah
No. Kondisi Jumlah Pasien % Tertolong
1. Kanker 874 67
2. Sakit jantung 1058 80
3. Stroke 983 58
4. Diabetes, tipe 1&2 2434 83
5. Lesu 7 931 91
6. Peningkatan daya seksual 1545 88
7. Penguatan otot 709 71
8. Kegemukan (obesitas) 2638 72
9. Tekanan darah tinggi 721 87
10. Perokok 447 58
11. Artritis 673 80
12. Nyeri 3785 87
13. Depresi 781 77
14. Alergi 851 85
15. Masalah pencernaan 1509 89
16. Masalah pernapasan 2727 78
17. Sulit tidur 1148 72
18. Lemah konsentrasi 301 89
19. Peningkatan perasaan sehat 3716 79
20. Kestabilan mental 2538 73
21. Sakit ginjal 2127 66
22. Stress 3273 71
d. Berikut ini adalah manfaat-manfaat lainnya dari buah Mengkudu
yang sudah terbukti secara ilmiah.
1) Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
2) Menormalkan Tekanan Darah
3) Melawan Tumor dan Kanker
4) Menghilangkan Rasa Sakit
5) Anti-peradangan dan Anti-alergi
6) Anti-bakteri
7) Mengatur Siklus Suasana Hati (Mood)
8) Mengatur Siklus Energi Tubuh
1) Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Penyelidikan klinis yang dilakukan oleh Dr. Schechter
(Institut Pengobatan Alami di California) menghasilkan
data-data penting tentang kemampuan sari buah Mengkudu,
diantaranya yaitu merangsang produksi sel T dalam sistem
kekebalan tubuh (sel T berperan penting dalam melawan
penyakit); memperkuat sistem kekebalan tubuh, terutama
makrofaset dan limfosit dari sel darah putih; menunjukkan
efek anti-bakteri; mempunyai efek anti rasa sakit/nyeri
(analgesik); menghambat pertumbuhan sel-sel pra
kanker/tumor yaitu dengan kemampuannya menormalkan
fungsi sel-sel yang abnormal.
Mona Harrison, MD dari Boston University School of
Medicine dan direktur medis pada D.C. General Hospital,
USA melaporkan bahwa Mengkudu meningkatkan fungsi
kelenjar tiroid dan kelenjar timus, yang dipercaya bertindak
melawan infeksi dan masalah-masalah yang berhubungan
dengan sistem kekebalan tubuh.
2) Menormalkan Tekanan Darah
Menurut Neil Solomon, MD.PhD, peneliti masalah
kesehatan dari Amerika melaporkan bahwa buah Mengkudu
mengandung sejenis fitonutrien, yaitu scopoletin yang
berfungsi untuk memperlebar saluran pembuluh darah yang
mengalami penyempitan. Hal ini menyebabkan jantung
tidak perlu bekerja terlalu keras untuk memompa darah,
sehingga tekanan darah menjadi normal.
Hasil uji coba pada hewan menunjukkan bahwa
scopoletin menurunkan tekanan darah tinggi dan normal
menjadi rendah (hipotensi yang abnormal). Namun
demikian, scopoletin yang terdapat dalam buah Mengkudu
dapat berinteraksi sinergis dengan nutraceuticals (makanan
yang berfungsi untuk pengobatan) lain untuk mengatur
tekanan darah tinggi menjadi normal, tetapi tidak
menurunkan tekanan darah yang sudah normal. Tidak
pernah ditemukan kasus di mana tekanan darah normal
turun hingga mengakibatkan tekanan darah rendah
(hipotensi).
Para ahli dari Universitas Stanford, Universitas Hawaii,
University of California (UCLA), Union College of
London, Universitas of Meets di Perancis yang telah
mempelajari Mengkudu setuju bahwa tanaman ini berperan
menurunkan tekanan darah dalam banyak kasus.
Percobaan klinis sederhana yang dilakukan oleh Scott
Gerson, MD (dari Mt. Sinai School of Medicine di New
York) menunjukkan bahwa banyak pemakai Mengkudu
melaporkan bahwa tekanan darah mereka menjadi tinggi
bila berhenti minum sari buah Mengkudu dan kembali
normal bila mengonsumsi sari buah Mengkudu secara
teratur.
3) Melawan Tumor dan Kanker
Sebuah makalah menarik yang dihadirkan pada
pertemuan tahunan American Association fin. Cancer
Research ke-83 di San Diego, California, tahun 1992 adalah
"Aktivitas Anti-tumor Morinda citrifolia pada Lewis Lung
Carcinoma yang Disuntikkan pada Tikus." Dalam
penelitian ini, tikus-tikus percobaan diberi suntikan Lewis
Lung Carcinoma aktif (sejenis kanker).
Semua tikus yang tidak mendapatkan perawatan dengan
Mengkudu mati dalam 9-12 hari akibat kanker. Sedangkan
tikus-tikus yang mendapat perawatan dengan Mengkudu
mampu bertahan hidup 105 hingga 123 persen lebih lama
(40 persen dari tikus-tikus percobaan tersebut hidup hingga
50 hari atau lebih).
Studi ini diulangi beberapa kali dan setiap kali
Mengkudu terbukti secara signifikan memperpanjang umur-
umur tikus yang terkena kanker dibanding dengan tikus-
tikus yang tidak dirawat dengan Mengkudu. Singkatnya,
hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa Mengkudu dapat
menghambat pertumbuhan tumor.
Setahun kemudian jurnal Cancer Letters (vol.3, tahun
1993) melaporkan penemuan zat anti kanker/damnacanthal
dalam ekstrak Mengkudu yang mampu menghambat
pertumbuhan sel-sel kanker.
Ada beberapa kasus pasien kanker yang mengkonsumsi
sari buah Mengkudu dan menjadi sembuh, antara lain kasus
pasien Dr. Harrison (D.C. General Hospital), yang
menderita kanker hati dan pembengkakan perut yang
disebabkan oleh cairan yang berlebihan.
Selama 7 hari mengonsumsi sari Mengkudu, bengkak
pada perutnya berkurang secara nyata. Pengujian haru
terhadap cairan perutnya menunjukkan bahwa sel-sel
kanker tersebut telah lenyap.
Menurut Dr. Judah Folkman dari Harvard University,
Mengkudu bekerja sinergis dengan mikronutrien lain dalam
menghamhat aliran darah yang menuju ke sel-sel tumor.
Mekanismenya hampir sama dengan minyak squalen (dari
hati ikan hiu) yang mengontrol pertumbuhan tumor otak
dan memperpanjang usia tikus eksperimen dengan merusak
alat-alat peredaran yang mensuplai darah menuju ke sel-sel
tumor.
4) Menghilangkan Rasa Sakit
Kemampuan buah Mengkudu sebagai zat analgesik
telah dikenal dalam sejarah pengobatan tradisional,
sehingga tanaman ini disebut "painkiller tree" atau
"headache tree". Riset-riset ilmiah telah membuktikan efek
menguntungkan dari Mengkudu untuk mengatasi rasa sakit.
Pada tahun 1990, para peneliti menemukan adanya
hubungan yang signifikan antara dosis ekstrak sari buah
Mengkudu dengan aktifitas analgesik tikus-tikus percobaan
(umumnya, semakin banyak digunakan efek analgesiknya
akan semakin kuat).
Banyak teori yang menjelaskan tentang bagaimana
mekanisme kerja Mengkudu menghilangkan rasa sakit.
Salah satunya adalah teori Dr. Ralph Heinicke (ahli
biokimia terkenal dari AS) yang mengatakan bahwa
xeronine-lah yang berperan dalam menghilangkan rasa
sakit.
Hal ini dikaitkan dengan kemampuan xeronine
menormalkan protein pada sel-sel yang abnormal, termasuk
sel-sel jaringan otak, tempat berasalnya rasa sakit. Beberapa
kasus rasa sakit yang kronis seperti sakit kepala terus
menerus, rasa sakit pada otot saraf dan nyeri sendi
disembuhkan setelah mengkonsumsi sari buah Mengkudu.
5) Anti-peradangan dan Anti-alergi
Senyawa scopoletin (hidroksi-metoksi-kumarin) sangat
efektif sebagai zat anti-radang dan anti-alergi. Literatur-
literatur kedokteran melaporkan keberhasilan pengobatan
pada arthritis, bursitis, carpal tunnel syndrome dan alergi
dengan menggunakan scopoletin.
Bryant Bloss, MD, ahli ortopedi dari Indiana, AS
melaporkan keberhasilan sari buah Mengkudu
menyembuhkan sakit punggung yang dialaminya dan juga
15 orang pasiennya. Sementara itu, 8 orang pasiennya
melaporkan bahwa sakit lutut (osteoarthritis) hampir tidak
terasa selama mengonsumsi sari buah Mengkudu.
Tiga dari pasien Dr. Bloss yang menderita asma
mengalami kemajuan dengan semakin berkurangnya batuk.
Beberapa pasien yang mengalami radang sendi juga mulai
mengalami kemajuan secara nyata setelah minum sari buah
Mengkudu. Beliau menawarkan sari buah Mengkudu
sebagai makanan tambahan/suplemen dan bukan sebagai
obat kepada para pasiennya.
6) Anti-bakteri
Hasil penelitian yang dimuat darn jurnal Pacific
Science (vol 1.4, tahun 1950) melaporkan bahwa Mengkudu
mengandung bahan anti-bakteri yang dapat digunakan
untuk mengatasi penyakit jantung dan masalah pencernaan.
Senyawa antraquinon yang banyak terdapat pada akar
Mengkudu ternyata dapat melawan bakteri Staphylococcus
yang menyebabkan infeksi pada jantung dan bakteri
Shigella yang menyebabkan disentri.
Mengkudu bersifat anti-bakteri terhadap: Bacillus
subtilis, Escherichia coli, Proteus morganii, Pseudomonas
aeruginosa, Salmonella montevdleo, Salmonella
schotmuelleri, Salmonella typhi, Shigella dysenteriae,
Shigella flexnerii, Shigella paraciysenteriae BH und III-Z,
Staphylococcus aureus.
Dr. Robert Young, ahli mikrobiologi dari Utah, USA
menemukan yeast molds dan jamur beserta racun yang
dihasilkannya dapat menyebabkan sel-sel sakit karena
derajat keasamannya (pH) meningkat. Dengan
mengonsumsi sari buah Mengkudu, keadaan tersebut dapat
diatasi karena Mengkudu membantu mengatur
keseimbangan pH tubuh, sehingga meningkatkan
kemampuan tubuh menyerap vitamin-vitamin, mineral dan
protein.
7) Mengatur Siklus Suasana Hati (Mood)
Salah satu kemampuan lain yang dimiliki oleh
scopoletin adalah dapat mengikat serotonin. Menurut Dr.
Harrison (DC.General Hospital, USA) scopoletin dapat
meningkatkan kegiatan kelenjar peneal yang terdapat di
dalam otak, yang merupakan tempat dimana serotonin
diproduksi dan kemudian digunakan untuk menghasilkan
hormon melatonin.
Serotonin adalah salah satu zat penting di dalam butiran
darah (trombosit) manusia yang melapisi saluran
pencernaan dan otak. Di dalam otak, serotonin berperan
sebagai neurotransmitter, penghantar sinyal saran dan
prekursor hormon melatonin.
Serotonin dan melatonin membantu mengatur beberapa
kegiatan tubuh seperti tidur, regulasi suhu badan, suasana
hati (mood), masa pubertas dan siklus produksi sel telur,
rasa lapar dan perilaku seksual. Kekurangan serotonin
dalam tubuh dapat mengakibatkan penyakit migrain,
pusing, depresi, bahkan juga penyakit Alzheimer.
8) Mengatur Siklus Energi Tubuh
Dr. Harrison juga melaporkan bahwa perubahan
frekuensi energi tubuh juga disebabkan oleh kegiatan positif
sari buah Mengkudu. Efek yang ditimbulkan antara lain;
dapat menstabilkan gula darah, mengurangi rasa sakit waktu
menstruasi, mengurangi keinginan buang air kecil pada
malam hari untuk pria yang mengalami pembengkakan
prostat.
Menurut Dr. Heinicke (ahli biokimia dari AS), xeronine
juga turut berperan dalam proses siklus energi tubuh. Ia
menjelaskan mekanismenya sebagai berikut, xeronine akan
diserap pada tempat yang berdekatan dengan tempat
penyerapan endorphin dan bertindak sebagai prekursor
hormon (co-hormone) untuk mengaktifkan protein reseptor
yang memberikan perasaan enak/nyaman. Akibatnya orang
akan merasa enak dan memiliki banyak energi setelah
mengonsumsi sari buah Mengkudu.
2. Kumis Kucing
a. Definisi
Kumis kucing (Orthosiphon Spicatus BBS) berbentuk
semak, batangnya basah, tingginya bisa mencapai 1,5 meter itu.
Bisa tumbuh di tempat yang kering maupun basah pada
ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, tanaman ini
memiliki daun berbentuk telur taji, tepi daunnya bergerigi kasar.
Bunganya mengeluarkan benang sari dan putik berwarna putih
atau ungu.
b. Kandungan Kumis Kucing
mengandung glikosida orthosiphonin yang berkhasiat untuk
melarutkan asam urat, fosfat dan oksalat, kandung kemih,
empedu dan ginjal dari tubuh, dan manfaat kumis kucing
sebagai obat pun bisa dibuat sendiri dengan mudah.
c. Bagian yang dipakai :
Seluruh tumbuhan, basah atau kering (dianginkan dahulu,
lalu dijemur di panas matahari).
d. Kegunaan:
1) Infeksi ginjal (Acute dan chronic nephritis), infeksi
kandung kemih
2) (Cystitis).
3) Sakit kencing batu.
4) Encok (Gout arthritis).
5) Peluruh air seni (Diuretic).
6) Menghilangkan panas dan lembab.
e. Pemakaian :
30 – 60 gr. (kering) atau 90 – 120 gr (basah) direbus, atau
yang kering/basah diseduh sebagai teh.
f. Bahan-bahan untuk mengobati darah tinggi secara alami antara
lain :
buah mengkudu
1 butir mentimun
Gula aren secukupnya
Cara membuat ramuan :
Mengkudu dibuang bijinya, lalu ditumbuk menjadi satu
dengan mentimun, disaring dan diambil airnya. Kemudian
diaduk dengan gula aren lalu diberi air panas.
Cara meminumnya
ramuan tersebut diminum 1 gelas pada pagi dan 1 gelas
pada sore hari. Lakukan secara rutin selama 3 hari berturut-turut.
2.2.2 Penyediaan bahan
Buah mengkudu yang sudah matang dipotong tipis-tipis
Dikeringkan selama 2 hari dengan cara diangin-anginkan dan
dimasukkan ke dalam almari pengering bersuhu 38o - 40oC sampai
kering.
Disimpan dalam wadah yang tertutup rapat
Herba kumis kucing cukup dikeringkan 1 hari diangin-anginkan
dan dimasukkan ke dalam almari pengering bersuhu 38o - 40oC
sampai kering.
Herba kumis kucing digiling menggunakan mesin gilimg menjadi
serbuh halus dan disimpan dalam wadah yang tertutup rapat.
2.2.3 Pengobatan
10 gram buah mengkudu dan 2,5 gr serbuk herba kumis kucing
yang kering dimasdalam kantong plastik
Kantong plstik diirebus ditambahkan dengan 2 gelas belimbing
sampai 1 gelas/ 200 ml
Air rebusan disaring, danampasnya dibuang
Air diminum masing-masing setengah gelas.
BAB 3
ANALISA JURNAL
Seiring berjalannya usia, kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau
mempertahankan fungsi normalnya terganggu sehingga tidak dapat bertahan
terhadap infeksi. Hipertensi merupakan salah satu gangguan yang banyak
dijumpai pada lansia, begitu juga di PSTW Puspa Karma Mataram ini. Untuk
mengendalikan tekanan darah, penderita hipertensi umumnya minum obat setiap
hari. Tetapi, rutinitas ini sering tidak disukai penderita. Selain membuat bosan dan
harganya relatif mahal, konsumsi obat dalam jangka panjang membuat penderita
takut pada efek sampingnya.
Pengobatan alternatif menjadi pilihan beberapa orang untuk mengatasi
hipertensi. Salah satunya melakukan terapi herbal yang telah diakui kalangan
medis untuk mengobati gangguan hipertensi. Terapi ini menggunakan tanaman
yang telah terbukti secara medis memiliki kandungan obat herbal sebagai obat
antihipertensi.
Dengan pemakaian yang tepat dan benar, kandungan obat herbal dalam
tanaman bisa membantu proses pengendalian tekanan darah. Misalnya, kumis
kucing dan mengkudu, yang digunakan untuk kesehatan dan untuk keperluan
pengobatan, termasuk sebagai obat herbal penurun hipertensi. Banyak penelitian
yang dilakukan oleh ahli medis dari berbagai negara mengenai khasiat dari buah
mengkudu dan kumis kucing.
Penelitian yang dilakukan pada seluruh penderita hipertensi yang berobat di
p4OT pada tahun 1994 dengan kriteria tidak menderita penyakit berat lainnya,
tidak minum obat lain selain yang diberikan dalam penelitian ini, minum obat
secara teratur, dan bersedia mengikuti prosedur pengbatan tanpa paksaan.
Penelitian ini memperlihatkan adanya pergeseran tekanan darah ke arah membaik
pada 43 orang penderita hipertensi yang diteliti. Penelitian ini merupakan
penelitian eksperimen dengan pre and post test design.
Gambar 3.1 : Tabel distribusi frekuensi tekanan darah sistolik/ diastolic
bedasarkan pengelompokan sebelum minum ramuan, 1 dan 2
minggu setelah minum ramuan
Pengelompokan tekanan darah
Minum RamuanPre Post 1 mg Post 2 mg
N % N % N %Normal 0 0,0 5 11,6 3 11,5Hipertensi ringan
33 76,7 34 79,1 20 77,0
H.Sedang/ berat
10 23,3 4 9,3 3 11,5
Jumlah 43 Orang 43 Orang 23 Orang
Tabel tersebut menunjukkan adanya pergeseran distribusi kea rah membaik,
dan distribusi setelah pengobatan 2 minggu, hasilnya tidak jauh berbeda.
Dari sisi teori, pemakaian yang tepat dan benar, kandungan obat herbal
dalam tanaman bisa membantu proses pengendalian tekanan darah, dan para ahli
naturopati memiliki keyakinan, manfaat obat herbal tidak kalah dengan obat-obat
kimia. Bahkan ada keuntungannya, karena terapi herbal tidak memiliki efek
samping.
Hal ini menjadi perlu untuk dipertimbangkan, oleh karna ramuan mengkudu
dan kumis kucing diperhirtungkan sebagai salah satu yang digunakan untuk
pengobatan hipertensi yang didukung bukti empiris oleh masyarakat. Dengan
pembudidayaan tanaman obat ini sekiranya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
secara benar sebagai obat laternatif dari obat modern. Pembudidayaan dapat
dilakukan di panti werda (PSTW) puspakarma
Implikasi Keperawatan
1. Diharapkan kegiatan pembudidayaan tanaman obat herbal lebih banyak
dilakukan sebagai kegiatan pembudidayaan tanaman
2. Diharapkan hipertensi yang dialami para lansia semakin berkurang
3. Diharapkan ramuan herbal bukan hanya diberikan untuk kalangan
lansia saja, namun pada semua orang yang menerita hipertensi
BAB 4
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Ada efek ramuan buah mengkudu dan daun kumis kucing untuk
menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi pada 43 penderita
hipertensi
4.2 SARAN
1. Berikan arahan tentang pembuatan ramuan tradisional mengkudu dan
kumis kucing
2. Berikan pandangan dan informasi yang mudah dimengerti oleh para lansia
agar mudah dicerna/ dimengerti dan dapat dilaksanakan sebagaimana
mestinya.
3. Pada pasien yang telah mampu melakukan mandiri, anjurkan untuk
membuat ramuan secara mandiri.
4. Bagi PSTW Puspa Karma, diharapkan dapat memberi pelatihan mengenai
pengobatan tradisional pada perawat yang bertanggung jawab pada tiap
kelayan atau wisma, agar dapat mendukung aplikasi aktivitas keperawatan.