analisa hubungan sapp dengan entitas dana--ria (granof, baldric, dan rowan)

18
ANALISA HUBUNGAN ANTARA SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT DENGAN KONSEP DANA Oleh : Ria Purnama Sari NPM. 1006740901 SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH 1 Sistem Akuntansi Pemerintah terdiri dari Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD). Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) merupakan serangkaian prosedur baik manual maupun terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pemerintah pusat. SAPP dilaksanakan oleh Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal dan wakil pemerintah dalam pemilikan kekayaan negara yang dipisahkan. SAPP terdiri dari: 1. SA-BUN (Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara) SA-BUN adalah sistem yang memproses data transaksi utang pemerintah, investasi pemerintah, penerimaan dan pengeluaran pembiayaan, kas umum negara, dan akuntansi umum. SA-BUN adalah sistem yang digunakan untuk menghasilkan Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara (LK-BUN) yang terdiri atas; (1) Laporan Realisasi Anggaran (LRA), (2) Neraca, (3) Laporan Arus Kas (LAK), (4) Laporan Posisi Utang, (5) Laporan Posisi Penerusan Pinjaman, dan (6) Laporan Investasi Pemerintah. Untuk menghasilkan laporan tersebut, SA-BUN menggunakan sistem yang terdiri dari ; 1 Akuntansi Sektor Publik, Deddi Nordiawan, 2010

Upload: riepsasetiawan

Post on 03-Jul-2015

283 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisa Hubungan Sapp Dengan Entitas Dana--ria (Granof, Baldric, Dan Rowan)

ANALISA HUBUNGAN ANTARA

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT

DENGAN KONSEP DANA

Oleh : Ria Purnama Sari

NPM. 1006740901

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH 1

Sistem Akuntansi Pemerintah terdiri dari Sistem Akuntansi Pemerintah

Pusat (SAPP) dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD).

Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) merupakan serangkaian

prosedur baik manual maupun terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data,

pencatatan, pengikhtisaran sampai pelaporan posisi keuangan dan operasi

keuangan pemerintah pusat.

SAPP dilaksanakan oleh Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal dan

wakil pemerintah dalam pemilikan kekayaan negara yang dipisahkan. SAPP

terdiri dari:

1. SA-BUN (Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara)

SA-BUN adalah sistem yang memproses data transaksi utang pemerintah,

investasi pemerintah, penerimaan dan pengeluaran pembiayaan, kas umum

negara, dan akuntansi umum. SA-BUN adalah sistem yang digunakan untuk

menghasilkan Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara (LK-BUN) yang

terdiri atas; (1) Laporan Realisasi Anggaran (LRA), (2) Neraca, (3) Laporan

Arus Kas (LAK), (4) Laporan Posisi Utang, (5) Laporan Posisi Penerusan

Pinjaman, dan (6) Laporan Investasi Pemerintah. Untuk menghasilkan laporan

tersebut, SA-BUN menggunakan sistem yang terdiri dari ;

a) Sistem Akuntansi Pusat (SiAP) yang terdiri dari Sistem Akuntansi

Kas Umum Negara (SAKUN) dan Sistem Akuntansi Umum (SAU);

b) Sistem Akuntansi Utang Pemerintah dan Hibah (SA-UP&H);

c) Sistem Akuntansi Investasi Pemerintah (SA-IP);

d) Sistem Akuntansi Penerusan Pinjaman (SA-PP);

e) Sistem Akuntansi Transfer ke Daerah (SA-TD);

f) Sistem Akuntansi Bagian Anggaran Perhitungan dan Pembiayaan

(SA-BAPP);

1 Akuntansi Sektor Publik, Deddi Nordiawan, 2010

Page 2: Analisa Hubungan Sapp Dengan Entitas Dana--ria (Granof, Baldric, Dan Rowan)

g) Sistem Akuntansi Transaksi Khusus (SA-TK); dan

h) Sistem Akuntansi Badan lainnya (SA-BL)

2. SAI (Sistem Akuntansi Instansi)

SAI adalah sistem yang memproses data transaksi keuangan, barang, dan

transaksi lain yang dilaksanakan oleh kementerian negara/lembaga. SAI terdiri

atas 3 (tiga) subsistem berikut :

a. Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) subsistem dari SAI yang

menghasilkan informasi mengenai laporan realisasi anggaran, neraca, dan

catatan atas laporan keuangan milik kementerian/instansi;

b. Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) subsistem

dari SAI yang merupakan serangkaian prosedur yang saling berhubungan

untuk mengolah dokumen sumber dalam rangka menghasilkan informasi

untuk menyusun neraca dan laporan Barang Milik Negara serta laporan

manajerial lainnya menurut ketentuan yang berlaku.

c. Sistem Akuntansi Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan

(SA-BAPP) subsistem dari SAI yang merupakan prosedur manual dan

terkomputerisasi, mulai dari pengumpulan data, pencatatan,

pengikhtisaran, sampai pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan

atas transaksi keuangan pusat dan kementerian negara/lembaga dan

menteri keuangan sebagai pengguna anggaran.

Adapun gambar SAPP dan subsistemnya sebagai berikut

Page 3: Analisa Hubungan Sapp Dengan Entitas Dana--ria (Granof, Baldric, Dan Rowan)

Proses akuntansi SAPP dapat digambarkan sebagai berikut

Page 4: Analisa Hubungan Sapp Dengan Entitas Dana--ria (Granof, Baldric, Dan Rowan)

SAPD adalah serangkaian prosedur mulai proses pengumpulan data,

pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan dalam

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan secara manual

atau menggunakan aplikasi komputer.

SAPD sekurang-kurangnya meliputi prosedur akuntansi penerimaan kas,

prosedur akuntansi pengeluaran kas, prosedur akuntasi aset tetap/barang milik

daerah, dan prosedur akuntansi selain kas.

Sub sistem SPAD :

1. Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)

Dilaksanakan oleh PPKD dengan mencatat transaksi-transaksi yang

dilakukan oleh level pemerintah daerah, seperti pendapatan dana

perimbangan, belanja bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil,

bantuan keuangan, belanja tidak terduga, transaksi-transaksi pembiayaan,

pencatatan investasi serta hutang jangka panjang.

Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah dikenal dengan Akuntansi PPKD

adalah sebuah entitas akuntansi yang dijalankan oleh fungsi akuntansi di SKPKD

yang mencatat transaksi-transaksi yang dilakukan oleh SKPKD dalam kapasitas

sebagai Pemda. SKPKD adalah suatu satuan kerja yang mempunyai tugas khusus

untuk mengelola keuangan daerah. SKPKD biasanya dikelola oleh suatu entitas

tersendiri berupa Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD).

SKPKD akan menjalankan sistem akuntansi SKPD dan sistem akuntansi

Pemda (PPKD)

Sistem Akuntansi PPKD ini meliputi;

1. Akuntansi Pendapatan PPKD;

2. Akuntansi Belanja PPKD;

3. Akuntansi Pembiayaan;

4. Akuntansi Aset (Investasi Jangka Panjang);

5. Akuntansi Hutang; dan

Page 5: Analisa Hubungan Sapp Dengan Entitas Dana--ria (Granof, Baldric, Dan Rowan)

6. Akuntansi Selain Kas

2. Sistem Akuntansi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

Dilaksanakan oleh Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) SKPD.

Transaksi-transaksi yang terjadi di lingkungan satuan kerja harus dicatat dan

dilaporkan oleh PPK SKPD.

Dalam konstruksi keuangan negara, terdapat dua jenis satuan kerja,

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Satuan Kerja Pengelola Keuangan

Daerah (SKPKD). Dalam pelaksanaan anggaran, transaksi yang terjadi di

SKPKD dapat diklasifikasikan menjadi :

Transaksi-transaksi yang dilakukan oleh SKPKD sebagai satuan kerja;

Transaksi-transaksi yang dilakukan oleh SKPKD pada level pemerintah

daerah

Dalam struktur pemerintah daerah, satuan kerja merupakan entitas

akuntansi yang wajib melakukan pencatatan atas transaksi-transaksi yang

terjadi di lingkungan satuan kerja. Kegiatan akuntansi dimaksud meliputi;

pencatatan atas pendapatan, belanja, aset dan selain kas. Proses ini

dilaksanakan oleh Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) berdasarkan

dokumen-dokumen sumber yang diserahkan oleh bendahara.

Secara berkala, PPK melakukan posting pada buku besar dan secara

periodik menyusun Neraca Saldo sebagai dasar pembuatan Laporan Keuangan

yang terdiri atas Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan

Keuangan.

Akuntansi Pendapatan SKPD

Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan asas bruto, yaitu dengan

membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya.

Akuntansi pendapatan SKPD dilakukan hanya untuk mencatat Pendapatan

Asli Daerah (PAD) yang dalam wewenang SKPD.

Akuntansi Belanja SKPD

Akuntansi belanja pada satuan kerja meliputi belanja UP, GU TU, dan

Akuntansi belanja LS. Terdapat kekhususan perlakuan akuntansi belanja LS,

hal ini disebabkan karena jenis belanja yang dilakukan oleh SKPD mengalir

langsung dari rekening Kas Daerah kepada pihak ketiga/pihak lain yang

ditetapkan.

Page 6: Analisa Hubungan Sapp Dengan Entitas Dana--ria (Granof, Baldric, Dan Rowan)

Dengan demikian perlakuan akuntansi untuk belanja LS adalah PPK SKPD

mencatat belanjanya, sedangkan pengeluaran kas dicatat oleh PPKD.

Akuntansi Aset SKPD

Prosedur akuntansi aset pada SKPD meliputi pencatatan dan pelaporan

akuntansi atas perolehan, pemeliharan, rehabilitasi, perubahan klasifikasi,

dan penyusutan terhadap aset tetap yang dikuasai/digunakan SKPD. Secara

garis besar, transaksi-transaksi tersebut digolongkan dalam dua kelompok

besar transaksi, yaitu:

1. Penambahan nilai Aset Tetap;

Berasal dari perolehan aset tetap melalui belanja modal, bantuan, hibah,

donasi, revaluasi aset dari hasil kegiatan sensus barang dan sebagainya.

2. Pengurangan nilai Aset Tetap

Dapat terjadi karena pelepasan atau penghapusan barang daerah,

depresiasi/penyusutan, dan pentrasferan aset tetap pada SKPD lainnya.

Akuntansi Selain Kas SKPD

Meliputi serangkaian proses mulai dari pencatatan, pengkhtisaran, sampai

pelaporan keuangan yang berkaitan dengan semua transaksi atau kejadian

selain kas yang dapat dilakukan secara manual atau menggunakan aplikasi

komputer.

Berikut prosedur akuntansi selain kas pada SKPD;

1. Koreksi kesalahan pencatatan;

2. Pengakuan aset, hutang, dan ekuitas;

3. Jurnal depresiasi;

4. Jurnal terkait dengan transaksi yang bersifat accrual dan prepayment

KONSEP DANA DALAM PEMERINTAHAN

Dana (fund) dalam akuntansi pemerintahan bukan merupakan jumlah

aktiva yang disisihkan untuk tujuan tertentu, melainkan merupakan kesatuan

akuntansi dan fiskal yang memiliki seperangkat “account” yang berimbang

sendiri untuk mencatat kas dan sumber keuangan lain, bersama-sama dengan

utang dan saldo ekuitas, serta perubahan-perubahan yang terjadi untuk

Page 7: Analisa Hubungan Sapp Dengan Entitas Dana--ria (Granof, Baldric, Dan Rowan)

mencapai tujuan tertentu sesuai dengan peraturan perundangan dan batasan-

batasan lain.2

Dana dibentuk untuk mengendalikan sumber keuangan yang terbatas dan

tertentu untuk menjamin dan menentukan kesesuaian dengan batasan hukum

dan administrasi.

Sesuai dengan pengertian dana (fund), yang merupakan kesatuan

akuntansi dan fiskal, masing-masing mengandung arti bahwa sebagai sistem,

entitas dana memiliki sumber keuangan dan penggunaannya yang telah

ditentukan dalam anggaran. Setiap dana memiliki anggaran tersendiri yang

ditetapkan (kesatuan fiskal). Selain itu, akuntansi dana merupakan kesatuan

akuntasi ganda (multiple accounting entity), sehingga pemerintah dapat

membentuk lebih dari satu dana. Setiap dana yang dibentuk berdiri sendiri satu

sama lain.

Kelompok dana dalam akuntansi dana dibedakan menjadi kelompok dana

dan kelompok nondana. Kelompok dana dibagi menjadi 3, yaitu3

1. Governmental Funds

Memiliki ciri expendable funds yaitu dana yang sifatnya dikeluarkan dan

dilupakan, sumber daya berasal dari pajak, imbalan diterima dan sumber lain,

dikeuarkan tanpa harapan memperoleh kembalian atau imbalan.

Governmental funds terdiri dari 4 jenis funds yaitu

a. General Funds (Entitas Dana Umum)

Karakteristiknya adalah

Entitas dana nirtujuan-khusus, entitas dana tak-terbatas penggunaannya.

Pertanggungjawaban penggunaan bebas.

Pemerintah dapat membentuk beberapa entitas dana umum.

b. Special Revenue Funds

Pertanggungjawaban pendapatan untuk pengeluaran bertujuan khusus,

pengeluaran terbatas.

Pemerintah dapat membuat beberapa special revenue funds.

c. Capital Project Funds

Pertanggungjawaban penyisihan dana untuk mengelola proyek-proyek

modal seperti pembelian, perolehan, pembangunan sendiri, dan

konstruksi fasilitas besar.

Pemerinth dapat membentuk beberapa capital projects funds.

2 Akuntansi Pemerintahan Dengan Sistem Dana, Baldric Siregar dan Bonni Siregar, 2001

3 Government and Not For Profit Accounting, Michael Granof, 2011

Page 8: Analisa Hubungan Sapp Dengan Entitas Dana--ria (Granof, Baldric, Dan Rowan)

d. Debt Service Funds

Pertanggungjawaban dana disisihkan untuk pembayaran pokok dan

bunga hutang jangka panjang.

Pemerintah dapat membentuk beberapa entitas dana bayar hutang

khusus.

2. Proprietary Funds

Pertanggungjawaban manajemen dana untuk aktivitas-setara-bisnis,

dilaksanakan seperti manajemen sektor privat kepada pelanggan berupa (1)

Public (proprietary fund) atau (2) Instansi lain sesama pemerintahan (internal

service).

Pada umumnya proprietary funds tergolong nonexpendable, disebut revolving

funds (dana bergulir, pemberian pinjaman dari pemerintah kepada swasta)

dan pemerintah membuat kontribusi awal untuk membentuk proprietary fund,

lalu entitas dana (misal BLU Dana Bergulir) dapat mandiri melalui penagihan

jasa-layanan kepada masyarakat.

Proprietary Funds terdiri dari

a. Enterprise Funds

Entitas dana layanan publik berupa penjualan jasa atau produk tertentu

yang dipertanggungjawabkan seperti entitas komersial.

b. Internal Service Funds

Entitas dana untuk pertanggungjawaban aktivitas serupa bisnis kepada

pelanggan yang terdiri dari Kementerian/Lembaga dan instansi

pemerintahan lain di luar entitas ini.

3. Fiduciary Funds

Fiduciary funds adalah dana bukan milik pemerintah yang dipegang oleh

pemerintah sebagai wali-amanat (pengadministrasi dana milik pemberi

kepercayaan kepada pemerintah) atau agen (pemerintah mewakili

kepentingan masyarakat). Fiduciary funds terdiri dari

a. Trust Funds

Pemerintah sebagai wali-amanat, misal Dana Pensiun, yang harus dikelola

sebagai manajer-investasi, dengan hak mlakukan pembayaran-

pengelolaan operasional dari hasil investasi tersebut. Pemerintah dilarang

membelanjakan pokok-dana-pensiun.

b. Agency Funds

Dana dari pihak ketiga yang dikelola oleh pemerintah untuk disalurkan

kepada pihak lain atau pihak yang ditentukan oleh pemberi dana. Misal

Page 9: Analisa Hubungan Sapp Dengan Entitas Dana--ria (Granof, Baldric, Dan Rowan)

pungutan pajak untuk pemerintah lain atau BRR sebagai pemegang dana

dari donor untuk membantu rehabilitasi di Aceh.

Sedangkan untuk kelompok nondana disebut dengan Kelompok Akun.

Kelompok akun terdiri dari aktiva tetap atau pengeluaran untuk utang jangka

panjang, hal ini dikarenakan aktiva tetap dan utang jangka panjang tidak bersifat

belanja sehngga tidak dilaporkan dalam kelompok dana pemerintahan.

Terkait transaksi lintas entitas dana pada umumnya terdiri dari 5 jenis

transaksi yaitu4

(1) transaksi ekternal semu;

Adalah transaksi yang dilakukan oleh dana dengan dana lain dalam satu unit

pemerintah yang sama yang seolah-olah transaksi tersebut dilakukan dana

dengan pihak eksternal.

(2) uang pengganti;

Adalah transaksi pembayaran yang dilakukan oleh suatu dana yang

merupakan kewajiban dana lain. Dana yang seharusnya menanggung

belanja atau biaya tersebut akan membayar uang pengganti kepada dana

yang telah melakukan pembayaran.

(3) transfer ekuitas residual;

Adalah transaksi yang terjadi dari suatu dana yang ditutup kepada dana lain

yang menerima ekuitas residual dana yang ditutup tersebut. Transfer ekuitas

residual tidak boleh diakui sebagai belanja bagi dana yang menyerahkan

transfer, dan pendapatan bagi dana yang menerima transfer. Melainkan

sebagai perubah saldo dana jika transfer dilakukan dengan dana belanja dan

sebagai perubah modal jika transfer dilakukan dana nonbelanja.

(4) transfer operasi;

Adalah transfer yang terjadi dalam rangka pelaksanaan aktivitas rutin. Jenis-

jenis transfer operasi meliputi; (1) Transfer dari Dana Umum kepada Dana

Pelunasan Utang; (2) Subsidi dari Dana Umum kepada Dana Perusahaan; (3)

Kontribusi Dana Umum kepada Dana Proyek Modal.

(5) pinjaman antardana.

Adalah transaksi pinjam-meminjam yang terjadi antar dana. Dana penerima

atau dana peminjam mengakui uang yang dipinjam sebagai utang kepada

dana pembayar (paying fund) atau dana yang meminjamkan (lending fund).

Sedangkan dana pembayar mengakuinya sebagai piutang dari dana

penerima.

4 Akuntansi Pemerintahan Dengan Sistem Dana, Baldric Siregar dan Bonni Siregar, 2001

Page 10: Analisa Hubungan Sapp Dengan Entitas Dana--ria (Granof, Baldric, Dan Rowan)

Transaksi antar lintas entitas berkaitan pula dengan laporan keuangan

dari masing-masing entitas dana, apabila suatu unit suatu jenis dana terdiri atas

beberapa dana yang sejenis, maka laporan keuangannya dapat dikonsolidasikan

dalam suatu laporan dana.

Adapun entitas dana dalam pemerintahan dapat digambarkan sebagai

berikut

HUBUNGAN ANTARA SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT DENGAN

ENTITAS DANA DALAM PEMERINTAHAN

Berdasarkan uraian teoritis di atas dapat kita ketahui bahwa funds dapat

diartikan sebagai dana itu sendiri, dana sebagai sistem dana, dan dana sebagai

entitas dana dan dapat digunakan lintas entitas. Berikut tentang masing-masing

pengertian dana tersebut dan hubungannya lintas dana

1. Dana sebagai dana itu sendiri, maksudnya adalah Dana dalam akuntansi

pemerintahan bukan merupakan jumlah aktiva yang disisihkan untuk tujuan

tertentu, melainkan merupakan kesatuan akuntansi dan fiskal yang memiliki

seperangkat “account” yang berimbang sendiri untuk mencatat kas dan

sumber keuangan lain, bersama-sama dengan utang dan saldo ekuitas, serta

perubahan-perubahan yang terjadi untuk mencapai tujuan tertentu sesuai

dengan peraturan perundangan dan batasan-batasan lain. Dan dana dibentuk

untuk mengendalikan sumber keuangan yang terbatas dan tertentu untuk

menjamin dan menentukan kesesuaian dengan batasan hukum dan

administrasi. Selain itu, dana merupakan kesatuan fiskal karena memiliki

sumber keuangan dan penggunaannya yang telah ditentukan dalam

anggaran, sehingga setiap dana memiliki anggaran tersendiri yang telah

ditetapkan. Dana pemerintah dibagi berdasar batasan sumber daya (resource

restriction), dan bukan dibagi berdasarkan fungsi utama atau operasi utama.

Page 11: Analisa Hubungan Sapp Dengan Entitas Dana--ria (Granof, Baldric, Dan Rowan)

2. Dana sebagai sistem dana, maksudnya adalah dana meliputi beberapa proses

akuntansi yang memiliki fokus dan basis pengukuran.

3. Dana sebagai entitas dana dan dapat digunakan lintas entitas, maksudnya

adalah dana merupakan konsep kesatuan akuntansi (accounting entity)

bermakna bahwa setiap dana merupakan satu kesatuan yang saling terpisah

antara satu dana dengan lain. Setiap dana memiliki persamaan akuntansi

tersendiri, dan tidak digabungkan dalam satu set dana dengan dana lain.

Entitas dana agar dapat digunakan lintas entitas, basis akuntansi semua

entitas dana dalam sebuah pemerintahan harus seragam sehingga transaksi

lintas dana yang 5 jenis dapat terjadi. Apabila tidak sama, hubungan antar

entitas dana menjadi sulit (atau tidak mungkin).

Pada Sistem Akuntansi Pemerintah, dikenal dua macam entitas yaitu

entitas akuntansi dan entitas pelaporan. Entitas akuntansi adalah unit

pemerintah pengguna anggaran/barang yang berkewajiban untuk

menyelenggarakan kegiatan akuntansi dan menyusun keuangan untuk

digabungkan pada entitas pelaporan. Entitas pelaporan adalah unit pemerintah

yang terdiri atas satu atau lebih entitas akuntansi yang berkewajiban

menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan. Pada

pemerintah pusat yang merupakan entitas pelaporan adalah seluruh

kementerian negara/lembaga dan Pemerintah Pusat sendiri yaitu laporan

konsolidasi dari laporan keuangan seluruh kementerian/lembaga yang ada di

Kementerian Keuangan.

Selain itu pada Sistem Akuntansi Pemerintah, terdapat ciri-ciri pokok dari

antara lain5

1. Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah adalah

Cash toward Accrual. Basis kas digunakan untuk pengakuan pendapatan,

belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran sedangkan

basis akrual digunakan untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam

neraca.

2. Sistem Pembukuan Berpasangan didasarkan atas persamaan dasar

akuntansi yaitu: Aset = Kewajiban + Ekuitas Dana. Setiap transaksi

dibukukan dengan mendebet sebuah perkiraan dan mengkredit perkiraan

yang terkait.

5 Modul Perbendaharaan Negara, www.perbendaharaan.go.id

Page 12: Analisa Hubungan Sapp Dengan Entitas Dana--ria (Granof, Baldric, Dan Rowan)

3. Kegiatan akuntansi yang mengacu kepada UU-APBN sebagai landasan

operasional. Dana tunggal ini merupakan tempat dimana Pendapatan dan

Belanja Pemerintah dipertanggungjawabkan sebagai kesatuan tunggal.

4. Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan di instansi dilaksanakan secara

berjenjang oleh unit-unit akuntansi baik di kantor pusat instansi maupun di

daerah.

5. SAPP menggunakan akun standar yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan

yang berlaku untuk tujuan penganggaran maupun akuntansi.

6. SAPP mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dalam

melakukan pengakuan, penilaian, pencatatan, penyajian, dan pengungkapan

terhadap transaksi keuangan dalam rangka perencanaan, pelaksanaan

anggaran, pertanggungjawaban, akuntansi, dan pelaporan keuangan.

Berdasarkan ciri-ciri pokok SAPP tersebut dapat diketahui bahwa

1. Sebagai dana itu sendiri

Berdasarkan UU-APBN, Sistem Akuntansi Pemerintah merupakan dana

tunggal yang artinya Pendapatan dan Belanja Pemerintah

dipertanggungjawabkan sebagai kesatuan tunggal yaitu dana umum

(general funds). Berdasarkan pengertian dana sebagai entitas dana maka

Sistem Akuntansi Pemerintah merupakan merupakan kesatuan akuntansi

dan fiskal, kesatuan fiskal karena memiliki sumber keuangan dan

penggunaannya yang telah ditentukan dalam anggaran dimana setiap

memiliki anggaran tersendiri yang ditetapkan. Sedangkan sebagai kesatuan

akuntansi terlihat dari adanya entitas akuntansi dan entitas pelaporan.

2. Sebagai sistem dana

Sistem Akuntansi Pemerintah sebagai sistem dana terlihat dari adanya basis

akuntansi yang digunakan yaitu cash toward accrual dan adanya fokus

pengukuran yaitu pada aktivitas pengeluaran. Pada Sistem Akuntansi

Pemerintah, pada dasarnya subsistem-subsistem yang terdapat didalamnya

adalah dana umum yang diperuntukkan untuk tujuan tertentu. Jika ingin

dianalisa, subsistem-subsistem yang terdapat di dalamnya dapat

diperlakukan sebagai dana baik itu governmental funds, proprietary funds,

dan fiduciary funds.

Pada Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (Sistem Akuntansi Bendahara

Umum Negara) dapat diterapkan entitas dana antara lain

Page 13: Analisa Hubungan Sapp Dengan Entitas Dana--ria (Granof, Baldric, Dan Rowan)

1. Govermental Funds

Dana yang diterapkan antara lain adalah General Funds untuk Sistem

Akuntansi Pusat, Debt Service Funds untuk Sistem Akuntansi Utang

Pemerintah dan Hibah, Special Revenue Funds untuk Sistem Akuntansi

Transfer ke Daerah (khususnya untuk Dana Alokasi Khusus, Dana Otonomi

Khusus), Capital Project Funds untuk Sistem Akuntansi Badan Lainnya.

2. Proprietary Funds

Baik Enterprise Funds maupun Internal Service Funds dapat diterapkan

pada Sistem Akuntansi Investasi Pemerintah dan Sistem Akuntansi

Penerusan Pinjaman. Sedangkan pada Sistem Akuntansi Badan Lainnya

dapat diterapkan pula Enterprise Funds.

3. Fiduciary Funds

Dana yang dapat diterapkan adalah Trust Fund untuk Sistem Akuntansi

Transfer ke Daerah (misalnya Dana Alokasi Umum dimana pemerintah

daerah sebagai wali-amanat, diberikan hak untuk melakukan pembayaran

pengelolaan atas daerah).

Sedangkan pada Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (Sistem Akuntansi

Instansi), penerapan dana dapat dilakukan pada semua subsistem baik

Sistem Akuntansi Keuangan maupun Sistem Akuntansi Barang Milik Negara.

Pada Sistem Akuntansi Keuangan dapat diterapkan General Funds dan

Capital Project Funds. Sedangkan pada Sistem Akuntansi Barang Milik

Negara dapat diterapkan kelompok akun terutama kelompok akun aktiva

tetap umum.

Untuk Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (Sistem Akuntansi Pemerintah

Daerah) dapat diterapkan Entitas Dana untuk unit SKPKD ialah dengan

Goverment Fund; Proprietary Fund; dan Fiduciary Fund. Sedangkan untuk

Sistem akuntansi SKPD dapat diterapkan entitas dana yang sesuai dengan

fungsi akuntansi SKPD termasuk BLUD ialah : Special Revenue Funds

(Entitas Dana Pendapatan Khusus); Capital Project Funds (Entitas Dana

Belanja Modal); dan Enterprise Funds.

Namun, tidak terdapat yang mempertegas bahwa Sistem Akuntansi

Pemerintah adalah sistem dana yang diperuntukkan untuk dana-dana

tertentu. Selain itu, baik basis, fokus dan siklus akuntansi yang digunakan

untuk semua dana tersebut adalah sama.

Page 14: Analisa Hubungan Sapp Dengan Entitas Dana--ria (Granof, Baldric, Dan Rowan)

3. Sebagai entitas dana dan dapat digunakan lintas entitas dana

Sistem Akuntansi Pemerintah sebagai entitas dana terlihat dengan adanya

entitas akuntansi dan entitas pelaporan dimana baik kedua entitas tersebut

memikili persamaan dasar akuntansi yaitu: Aset = Kewajiban + Ekuitas

Dana. Terkait dengan entitas dana dapat digunakan lintas entitas, hubungan

resiprokal-akuntansi antar entitas dananya dapat dilakukan karena basis

akuntansi yang digunakan sama.

Entitas akuntansi dapat berfungsi sebagai entitas dana, dimana masing –

masing entitas dana memiliki laporan keuangan masing-masing. Laporan

keuangan yang dihasilkan oleh entitas akuntansi sebagai entitas dana dapat

dikonsolidasikan oleh entitas pelaporan karena jenis dananya sama yaitu

dana umum atau dalam satu dana pemerintahan yang sifatnya pun sama

yaitu expendable funds.

Penerapan dana pada Akuntansi Pemerintahan di Indonesia baik Pusat

maupun Daerah untuk saat ini menurut penulis kurang tepat digunakan karena

1. instansi pemerintah yang ada di Indonesia masih dibagi berdasarkan fungsi

utama atau operasi utama dari organisasi tersebut belum dibagi berdasarkan

batasan sumber daya.

2. Belum adanya peraturan perundang-undangan yang jelas menyatakan

tentang penerapan dana tersebut atau belum adanya kesepakatan dengan

legislatif terkait peruntukkan dari masing-masing dana;

3. Untuk saat ini sistem yang digunakan adalah dana tunggal yaitu general

fund untuk mempertanggungjawabkan secara keseluruhan pendapatan dan

belanja;

Terkait dengan SAPP sendiri, sebenarnya menimbulkan bias atas konsep dana

(dalam hal ini entitas dana) karena subsistem-subsistem yang ada di dalamnya

seolah-olah menunjukkan suatu dana (baik sebagai dana itu sendiri, sebagai

sistem dana, dan juga entitas dana), hal itu terlihat dari adanya berbagai

subsistem tertentu untuk peruntukkan akan tujuan tertentu.

Kesimpulan yang dapat penulis tarik, jika memang konsep dana (baik

dana sebagai dana itu sendiri, dana sebagai sistem dana, dan dana sebagai

entitas dana) ingin diterapkan di Indonesia, maka setelah diperoleh kesepakatan

dengan legislatif bahwa konsep dana tersebut akan digunakan maka yang harus

dilakukan adalah

Page 15: Analisa Hubungan Sapp Dengan Entitas Dana--ria (Granof, Baldric, Dan Rowan)

1. Instansi yang dibagi berdasarkan fungsi utama harus diperjelas jenis dana apa

saja yang diperbolehkan ada dalam instansi tersebut;

2. Pembentukan dana-dana dipertegas dengan peraturan perundang-undngan

yang jelas;

3. dibuat sistem akuntansi yang baru yang dapat memadukan teknik akuntansi

yang digunakan dalam hal ini akuntansi berbasis akrual, akuntansi anggaran,

dan akuntansi dana.