tugas diskusi etika

Post on 21-May-2015

84 Views

Category:

Self Improvement

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Kelompok 1

Ismaniar

Misbahuddin

Muh.Syawaluddin

Afriyan

Nur Amalia N.

Rudianto

Dian Makagian

sar

Etika Bisnis Etika dan AsertivitasEtika Dalam Dunia Maya

Topik Diskusi

Etika Bisnis

Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang

benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral

sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku

bisnis (Velasquez, 2005).

Ada 3 jenis masalah yang dihadapi dalam Etika yaitu

1. Sistematik2. Korporasi3. Individu

1. Sistematik

Masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis pertanyaan-pertanyaan etis yang muncul mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem sosial lainnya dimana bisnis

beroperasi.

2. Korporasi

Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan-pertanyaan yang dalam

perusahaan-perusahaan tertentu. Permasalahan ini mencakup pertanyaan

tentang moralitas aktivitas, kebijakan, praktik dan struktur organisasional perusahaan

individual sebagai keseluruhan.

3. Individu

Permasalahan individual dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang muncul seputar individu tertentu dalam perusahaan. Masalah ini termasuk pertanyaan tentang moralitas keputusan, tindakan dan karakter individual.

Tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku bisnis menurut Von der Embse & R.A. Wagley yaitu :

1. Utilitarian Approach 2. Individual Rights Approach

3. Justice Approach

1. Utilitarian Approach

Setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya

mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara

yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.

2. Individual Rights Approach

setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun

tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang

lain.

3. Justice Approach

para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam

memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara

kelompok.

Etika & Asertivitas

Kata asertif berasal dan bahasa Inggris yaitu "to assert" yang berarti positif yaitu

menyatakan sesuatu dengan terus-terang atau tegas serta bersikap positif

(Fensterheim dan Baer dalam Syarani, 1995).

Perilaku asertif merupakan terjemahan dari assertifbehavior yang mengandung arti

suatu tindakan atau perilaku yang dinyatakaa dengan sopan dan mams untuk meminta seseorang berbuat sesuatu agar melakukan apa yang

dikehendaki, meminta sesuatu pada orang lain disertai sikap yang sopan, sesuai dengan norma, tenang, dewasa, dan

termasuk akal

Ciri-Ciri Perilaku Asertivitas Menurut Ranter dan Goldstein (Syarani, 1995)

a. Dapat menguasai diri yaitu dengan her sikap bebas dan menyenangkan.b. Dapat merespon hal-hal yang sangat disukai dan wajar.c. Dapat menyatakan kasih sayang dan cintanya pada seseorang yang sangat berarti dalam hidupnya.

Menurut ress dan graham (Reputrawati, 1996), munculnya perilaku asertif karena adanya unsur-unsur pembentukan :

a. Kejujuran (Honesty)b. Tangguiig Jawab (Responsibility)c. Kesadaran diri (Self-awareness)d. Percaya diri (Self confident)

Faktor-faktor mempengaruhi asertivitas

a. Jenis KelaminBee (Yogaryjantono, 1991) menambahkan laki-laki cenderung lebih mandiri, tidak ffludah terpengaruh, dan lebih tenang, perempuan lebih mudahterpengaruh dan lebih bersifat mendidik. Budiman (Widodo, 1998) memperkuat pendapat Bee, dengan raengatakan bahwa laki-laki lebih aktif dan lebih rasiona! sedangkan perempuan lebih pasif, lebih emosional, dan lebih submisif.

b. Harga diri Alberti dan Emmons (Hidayati, 1987) mengatakan bahwa orang-orang yang asertif diasumsikan memiliki konsep diri yang positif Orang yang memiliki konsep diri positif dengan sifat-sifat penerimaan diri, evaluasi cfiri yang positif dan harga din yang tinggi, akan merabuat mereka merasa aman dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi dalam kaneah sosial.c. Pola asuh orang tua dan lingkungan

Perilaku asertif seseorang sangat dipengarahi pengalaman masa kanakkanaknya (Andu, 1993) Pengalaman tersebut, yang kebanyakan berupa interaksi dengan orang tua maupun anggota keluarga lainnya, sangat menentukan pola respon seseorang dalam mengliadapi berbagai masalah setelah ia menjadi dewasa kelak

Etika Dalam Dunia Maya

Dunia maya merupakan salah satu fasilitas yang digunakan untuk berbagai kegiatan atau aktifitas seperti yang di lakukan di dunia nyata, oleh sebab itu dikarenakan banyak kesamaan antara dunia nyata dengan dunia maya maka perlu adanya etika dalam berkehidupan didalam kedua dunia tersebut agar pembaca maupun orang yang kita ajak berkomunikasi virtual tidak merasa tersinggung dengan ucapkan kita atau men”judge” kita sebagai orang yang tidak memiliki sopan santun. Selain itu etika diperlukan untuk mendapatkan manfaat internet itu sendiri yaitu memperoleh edukasi yang bermanfaat bagi pengaksesnya.

Beberapa alasan pentingnya etika dalam dunia maya :

1. Pengguna internet berasal dari berbagai negara yang memiliki budaya, bahasa dan adat istiadat yang berbeda.

2. Pengguna internet merupakan orang yang hidup dalam anonymouse, yang mengharuskan pernyataan identitas asli dalam berinteraksi.\

3. Bermacam fasilitas di internet memungkinkan seseorang untuk bertindak etis / tidak etis.

4. Harus diperhatikan bahwa pengguna internet akan selalu bertambah setiap saat yang memungkinkan masuknya ‘penghuni’ baru. Untuk itu mereka perlu diberi petunjuk agar memahami budaya internet.

Pelanggaran Kode Etik dan Penyebabnya

1. Aspek TeknologiSemua teknologi adalah pedang bermata dua, ia dapat digunakan untuk tujuan baik dan jahat. Contoh teknologi nuklir dapat memberikan sumber energi tetapi nuklir juga bisa menghancurkan kota hirosima.Seperti halnya juga teknologi komputer, orang yang sudah memiliki keahlian dibidang komputer bisa membuat teknologi yang bermanfaat tetapi tidak jarang yang melakukan “kejahatan”

2. Aspek HukumHukum untuk mengatur aktivitas di internet terutama yang berhubungan dengan kejahatan maya antara, masih menjadi perdebatan. Ada dua pandangan mengenai hal tersebut :a. Karakteristik aktivitas di Internet yang bersifat

lintas-batas, sehingga tidak lagi tunduk pada batasan-batasan teritorial.

b. Sistem hukum tradisional (the existing law) yang justru bertumpu pada batasan-batasan teritorial dianggap tidak cukup memadai untuk menjawab persoalan-persoalan Hukum yang muncul akibat aktivitas di Internet.

3. Aspek PendidikanDalam kode etik hacker ada Kepercayaan bahwa berbagi informasi adalah suatu hal yang sangat baik dan berguna,dan sudah merupakan kewajiban (kode etik) bagi seorang hacker untuk membagi hasil penelitiannya dengan cara menulis kode yang “open-source” dan memberikan fasilitas untuk mengakses informasi tersebut dan menggunakan peralatan pendukung apabila memungkinkan. Disini kita bisa melihat adanya proses pembelajaran.

4. Aspek EkonomiHadirnya masyarakat informasi (information society) yang diyakini sebagai salah satu agenda penting masyarakat dunia di milenium ketiga antara lain ditandai dengan pemanfaatan Internet yang semakin meluas dalam berbagai akitivitas kehidupan manusia, bukan saja di negara-negara maju tapi juga di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.

5. Aspek Sosial BudayaAkibat yang sangat nyata dari adanya Cyber Crime terhadap kehidupan sosial dan budaya di Indonesia adalah ditolaknya setiap transaksi di internet dengan menggunakan kartu kredit yang dikeluarkan oleh perbankan Indonesia, masyarakat dunia tidak percaya lagi, hal ini dikarenakan banyak kasus Credit Card Fraud yang dilakukan oleh netter asal Indonesia.

Terima Kasih

top related