slide anemia emolitik

Post on 22-Oct-2015

19 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PATOGENESIS, DIAGNOSIS DAN PATOGENESIS, DIAGNOSIS DAN TATALAKSANATATALAKSANA

ANEMIA HEMOLITIK ANEMIA HEMOLITIK

PENDAHULUANPENDAHULUAN

Anemia hemolitik:Anemia hemolitik: Kerusakan sel eritrosit yang Kerusakan sel eritrosit yang

cepatcepat Jarang ditemukanJarang ditemukan 5% kejadian anemia didunia5% kejadian anemia didunia Sering ditemukan :ThalasemiaSering ditemukan :Thalasemia

Defisiensi Defisiensi G6PDG6PD

Tujuan Penelitian : mengetahui Tujuan Penelitian : mengetahui dan memahami anemia hemolitikdan memahami anemia hemolitik

Batasan masalah : patogenesis, Batasan masalah : patogenesis, diagnosis dan tatalaksana diagnosis dan tatalaksana anemia hemolitikanemia hemolitik

Metode penulisan : Tinjauan Metode penulisan : Tinjauan Kepustakaan Kepustakaan

DEFINISIDEFINISI

Anemia hemolitikAnemia hemolitik

peningkatan proses destruksi peningkatan proses destruksi eritrosit eritrosit

waktu 120 hari waktu 120 hari

akibat proses ekstravaskuler akibat proses ekstravaskuler ataupun intravaskulerataupun intravaskuler

ETIOLOGIETIOLOGI Anemia hemolitik karena faktor intrakorpuskulerAnemia hemolitik karena faktor intrakorpuskuler

1 Defek membran1 Defek membran

2 Defisiensi enzim2 Defisiensi enzim

3 Abnormalitas hemoglobin3 Abnormalitas hemoglobin Anemia hemolitik karena faktor ekstrakorpuskulerAnemia hemolitik karena faktor ekstrakorpuskuler

1 Anemia hemolitik autoimun1 Anemia hemolitik autoimun

2 Hemolisis fragmentasi2 Hemolisis fragmentasi

3 Faktor plasma3 Faktor plasma

4 Hipersplenisme4 Hipersplenisme

Diagnosis Diagnosis

Gejala Klinik :Gejala Klinik : Gejala umum anemia :Hb Gejala umum anemia :Hb

turun 7-8 g/dlturun 7-8 g/dl

Gejala hemolisis :Gejala hemolisis :

Gejala penyakit dasarGejala penyakit dasar

Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik

IkterusIkterus

Hepatomegali dan splenomegaliHepatomegali dan splenomegali

Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan Laboratorium

A.Hemolisis ekstravaskuler A.Hemolisis ekstravaskuler

HiperbilirubinemiaHiperbilirubinemia Penigkatan eksresi urobilinogen Penigkatan eksresi urobilinogen

dalam urin dalam urin Peningkatan urobilinogen dalam Peningkatan urobilinogen dalam

fesesfeses Penurunan serum haptoglobinPenurunan serum haptoglobin..

B.Hemolisis intravaskulerB.Hemolisis intravaskuler. Menurunnya serum haptoglobin. Menurunnya serum haptoglobin. Hemoglobinemia. Hemoglobinemia. Methemalbuminemia. Methemalbuminemia. Menurunnya tingkat hemopeksin. Menurunnya tingkat hemopeksin.Hemoglobinuria.Hemoglobinuria

C.Morfologis terjadinya hemolisisC.Morfologis terjadinya hemolisis

.mikrosferosit,fragmen-fragmen .mikrosferosit,fragmen-fragmen eritrosit,sel-sel bulan sabiteritrosit,sel-sel bulan sabit

TATALAKSANATATALAKSANA

Terapi suportifTerapi suportif1Transfusi packed red cell 1Transfusi packed red cell dosis 10ml/kg BBdosis 10ml/kg BB2 Pencegahan proses hemosiderosis2 Pencegahan proses hemosiderosis mengurangi absorbsi zat besi dan meningkatkan mengurangi absorbsi zat besi dan meningkatkan

ekskresi Feekskresi Fe3 Obat-obatan :3 Obat-obatan : Desferoxamine,vit C,as folat, vit EDesferoxamine,vit C,as folat, vit E4 Splenektomi4 Splenektomi5 Nasehat perkawinan :mencegah thalasemia mayor5 Nasehat perkawinan :mencegah thalasemia mayor

Sebelum pengobatan steroid Sebelum pengobatan steroid uji mantoux uji mantoux (+) (+) profilaksis INH bersama steroidprofilaksis INH bersama steroid

Tuberkulosis Tuberkulosis OAT OAT

Kesimpulan dan SaranKesimpulan dan Saran

KesimpulanKesimpulan

1.1. Anemia hemolitikAnemia hemolitik

2.2. Etiologi anemia hemolitikEtiologi anemia hemolitik

3.3. Prevalensi terbanyak anemia Prevalensi terbanyak anemia hemolitikhemolitik

4.4. Patogenesis anemia hemolitikPatogenesis anemia hemolitik

5.5. Diagnosis anemia hemolitikDiagnosis anemia hemolitik

6.6. Tatalaksana anemia hemolitikTatalaksana anemia hemolitik

SaranSaran

1. Perlunya diagnosis yang tepat 1. Perlunya diagnosis yang tepat agar dapat dilakukan tata laksana agar dapat dilakukan tata laksana penyakit secara optimal.penyakit secara optimal.

2. Perlunya pemberian nasehat 2. Perlunya pemberian nasehat atau konseling dalam pencegahan atau konseling dalam pencegahan kejadian anemia hemolitik karena kejadian anemia hemolitik karena sebagian besar penyakit ini sebagian besar penyakit ini diturunkan secara genetikditurunkan secara genetik

top related