skenario 4
Post on 24-Dec-2015
222 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
STEP 1
1. Invasi : Proses bakteri masuk ke dalam inang dan menyebar ke seluruh tubuh untuk memulai proses infeksi.
2. Kolonisasi : Proses dimana bakteri menempati dan multiplikasi pada suatu daerah tertentu.
3. Bakteri pathogen : Agen biologis yang menyebabkan penyakit pada inangnya.4. Toksigenesis : Kemampuan suatu organisme yang memproduksi toksin yang ikut serta
dalam perkembangan penyakit.5. Host : Organisme yanggg menampung / memberi makanan pada organisme
lain/parasite.6. Toksin : Substansi terlarut yang dapat mengubah metabolism normal sel sehingga
kondisi fisiologisnya berubah.7. Bakteri : Makhluk hidup terkecil bersel tunggal, dapat berkembang biak dengan
membelah diri.8. Pathogenesis bakteri : Kemampuan untuk menghasilkan penyakit pada organisme inang.
STEP 21. Bagaimana ciri-ciri bakteri?2. Bagaimana struktur bakteri?3. Bagaimana tahap-tahap bakteri menyebabkan penyakit pada manusia?4. Bagaimana mekanisme invasi?5. Dimana biasanya bakteri menginfeksi?
STEP 31. Ciri-ciri bakteri
Tidak memiliki membrane inti Tidak memiliki klorofil Memiliki bentuk beraneka ragam Ukuran bervariasi 1-5 mikron Uniseluler Berperan sebagai decomposer Dapat ditemukan diberbagai habitat Dapat digunakan sebagai agen pengubah substrat menjadi produk yang dapat dimanfaatkan
untuk kesejahteraan manusia2. Struktur bakteri
Struktur dasara. Dinding sel Sangat tipis, peptidoglikan (polisakarida yang berikatan dengan
protein). Berfungsi untuk memberi bentuk, melindungi protoplasma sel, terjadinya pembelahan sel, menyelubungi sitoplasma, terdapat fosfolipid.
b. Membrane plasmac. Sitoplasmad. Ribosome. DNAf. Granula penyimpanan
Struktur tambahana. Kapsul Lapisan di luar dinding sel dan hanya terdapat pada bakteri
tertentu, polisakarida + air.b. Flagellum Alat gerakc. Pilusd. Fimbriaee. Klorosom Berada tepat dibawah membrane plasma, terdapat pigmen
klorofil, hanya terdapat pada bakteri tertentu yang melakukan fotosintesis.f. Vakuola gasg. Endospora
3. – Bakteri masuk ke dalam tubuh- Bakteri masuk ke dalam tubuh- Adhesi : Menempelnya bakteri pada sel inang yang terjadi pada sel epitel.- Invasi : Proses bakteri masuk pada sel inang/jaringan dan menyebar keseluruh tubuh.
- Kehidupan intraseluler : kehidupan bakteri masuk ke dalam sel yaitu bertahan hidup dan berkembang biak membunuh sel inang dengan mengeluarkan pH vakuola dan memproduksi enzim profease.
- Perusakan organ/jaringan4. Mekanisme invasi
Adhesi. Ada bantuan protein adhesin yang melekat pada reseptor, fili (struktur rambut pada bakteri yang tersusun atas protein yang tersusun atas silinder helix).
Kolonisasi. Setelah tubuh terkontaminasi pada bakteri dan bakteri bersemayam di dalam tubuh manusia. Adhesin fimbriae (protein/polipeptida dan polisakarida yang melekat pada membrane sel bakteri).
Sebagian bakteri (flora normal/bakteri non pathogen) segera dihancurkan oleh mekanisme pertahanan tubuh.
Invasi a. Ekstraseluler terjadi apabila mikroba merusak barrier jaringan untuk
menyebar dalam tubuh inang, baik melalui peredaran darah maupun limfa.b. Intraseluler terjadi apabila mikroba berpenetralisir dalam sel inang dan
hidup di dalamnya.
5. Bakteri biasanya menginfeksi di : Pada membrane mukosa saluran pernapasan Saluran pencernaan melalui air, makanan. Biasanya pada saluran kencing. Penularannya
melalui penyakit kelamin. Conjungtiva membrane yang melapisi bola mata Pada kulit tidak dapat terpenetrasi pada kulit sehat. Contohnya melalui folikel rambut dan
kelenjar keringat. Pada organ dalam mikroba dapat langsung beradhesi pada organ dibawah kulit/ membrane
mukosa melalui rute parentera. Contohnya injeksi melalui gigitan, luka, sayatan, dll.STEP 4
Bakteri
Bakteri non patogen Bakteri patogen
Macam-macam Struktur MekanismeCiri-ciri
STEP 51. Menjelaskan ciri-ciri & struktur bakteri pathogen2. Menjelaskan macam-macam bakteri pathogen3. Menjelaskan mekanisme patogenenesis bakteri4. Menjelaskan macam-macam toksin5. Menjelaskan macam-macam invasinMenjelaskan mekanisme infeksSTEP 7
1.Ciri-ciri bakteri pathogen Multiseluler Prokariot Tidak memiliki klorofil Ukuran bervariasi Meiliki bentuk beraneka ragam Hidup bebas/parasite Ekstrim Reproduksi membelah diri Autotroph Struktur bakteri pathogena. Struktur dasar
Dinding sel peptidoglikan (gabungan protein + polisakarida) yang berpengaruh membagi dua, yaitu gram positif dan gram negative.
Membrane plasma membrane menyelubungi sitoplasma, tersusun atas fosfolipid dan protein.
Sitoplasma cairan sel Ribosom organel yang tersusun atas protein dan RNA. DNA Granula penyimpanan
b. Struktur tambahan Kapsul lapisan diluar dinding pada jenis bakteri tertentu. Tebal : kapsul, tipis :
lapisan lendir. Flagel bulu cambuk sebagai alat gerak, terdiri dari bahan protein yang elastis yang
disebut flagelin. Berdasarkan jumlahnya flagel dibagi menjadi 5, yaitu athric : tidak mempunyai flagel, monotrik : berflagel tunggal, iopatrik : seberkas flagel pada salah satu ujung, ampitrik : punya lebih dari satu flagel pada ujungnya, peritrik : mempunyai flagel diseluruh permukaan sel. Biasanya flagel peritrik ditemukan pada bakteri gram positif dan negative.
Pilus struktur seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel mirip flagellum tapi lebih pendek.
Fimbriae Klorosom struktur yang tepat berada pada membrane plasma dan mengandung
pigmen klorofil/pigmen lain untuk fotosintesis. Vakuola gas terdapat pada bakteri air berfotosintesis. Endospore bentuk istirahat dari beberapa jenis bakteri gram positif, terbentuk
dalam sel bakteri dalam kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri.
Host
Invasi
Adhes
Perusakan jaringan
Mesosom infaginasi pada sitoplasma sebagai pengganti reticulum endoplasma pada sel prokariot yang berfungsi memperluas permukaan.
1. Macam-macam bakteri Bakteri pathogen intraseluler menyebabkan penyakit bila masuk ke dalam tubuh makhluk
hidup.Contoh : Mycobacterium tuberculosa TBC
Bakteri pathogen kondisional menyebabkan penyakit pada kondisi tertentu.Contoh : Haemophilus influenzae influenza
Toksigenesis
Bakteri patogen mempunyai kemampuan memproduksi toksin yg berfungsi sebagai alat
utk merusak sel inang dan mendapatkan nutrisi yang diperlukan dari sel inangnya. Secara umum
dapat dibedakan 2 macam berdasarkan proses pembentukan toksin oleh bakteri yaitu eksotoksin
dan endotoksin
1. Eksotoksin
Sifat-sifat eksotoksin:
Toksin yang termolabil (rusak oleh pemanasan)
Biasanya dibuat oleh bakteri gram positif
Daya kerja yang bersifat enzimatis
Tiap eksotoksin dapat memiliki efek farmakologis yang khas
Dapat diubah menjadi toksoid
Ciri-ciri eksotoksin : Jika toksin disuntikan kepada jasad hidup, maka jasad ini di
dalam tubuhnya akan membuat bahan-bahan penentang (antitoksin). Eksotoksin tidak
begitu berbahaya jika tertelan, akan tetapi membawa maut jika masuk ke dalam
peredaran darah. Khususnya Toksin Botulinum dapat membawa maut jika sampai masuk
ke dalam alat-alat pencernaan. Eksotoksin dapat dibagi menjadii beberapa jenis, antara
lain:
- Menurut jenis sel yang diserang, antara lain: Sitotoksin, Neurotoksin, Leukotoksin,
Hepatoksin, Kardiotoksin.
- Menurut bakteri penghasilnya, antara lain: Kolera toksin, Shiga toksin, Difteria
toksin.
- Menurut struktur dan aktivitas, antara lain: Eksotoksin A-B, Eksotoksin perusak
membrane, Eksotoksin superantigen.
2. Endotoksin
Sifat-sifat endotoksin:
Senyawa protein polisakarida lipid yang termostabil (tidak rusak dengan pemanasan)
Tidak mempunyai efek enzimatis
Dibuat oleh bakteri gram positif
Tidak dapat diolah menjadi toksoid
Efek biologis endotoksin telah dipelajari secara mendalam. Efek biologis endotoksin
bervariasi, yaitu leukopenia, leukositosis, depresi tekanan darah, aktivasi keping darah,
nekrosis sumsum tulang, hipotermia dan toksisitas letal (pada tikus), dan induksi sintesis
prostaglandin. Namun terdapat efek dari endotoksin yang menguntungkan inang, yaitu
efek mitogenik limfosit B (dapat meningkatkan resistensi terhadap infeksi virus dan
bakteri), induksi sintesis -interferon oleh limfosit T(dapat mengaktifkan makrofag dan
sel-sel pembunuh dan mengaktifkan penolakan terhadap sel tumor), aktivasi komplemen,
induksi nonspesifik resistensi infeksi, aktivasi makrofag, induksi sintesis faktor nekrosis
tumor, dan induksi toleransi endotoksin. Penelitian terakhir terfokus pada eksploitasi efek
positif endotoksin khususnya dalam perkembangan menstimulasi respons imun.
Menghidrolisis gugus fosfat atau deasilasi satu atau beberapa asam lemak dari lipid A
dapat menurunkan toksisitas lipid A. Toleransi terhadap endotoksin dapat dihasilkan
dengan mengintroduksi lebih dulu endotoksin dosis rendah atau mengintroduksi lipid A
nontoksis sebelum endotoksin dosis tinggi.
Perbedaan eksotoksin dan endotoksin
Eksotoksin Endotoksin
1. Diproduksi oleh sel bakteri hidup,
konsentrasinya tinggi dlm media cair
Diproduksi oleh sel bakteri yang telah mati
2. Tersusun atas molekul polipeptida, Tersusun atas lipopolisakarida kompleks, dimana
gugus lemak mrpk penentu tingkat toksisitasnya
3. Relatif tidak stabil pada pemanasan; rusak pd
>600C, toksin akan kehilangan daya toksisitasnya
Masih stabil pd 600C selama 2 jam tanpa mengubah
daya toksisitasnya
4. Bersifat antigenik; mampu menstimulasi
membentukan antibodi. Mampu merangsang
pembentukan antitoksin
Tidak bersifat antigenik, tidak mampu menstimulasi
pembentukan antitoksin. Hanya mampu membentuk
antibodi terhadap gugus polisakaridanya
5. Bisa dibuat toksoid dgn. Penambahan formalin,
asam, pemanasan dll.
Tidak dapat dibuat toksoid
6. Mempunyai sifat toksisitas tinggi, fatal pd
hewan coba pd dosis yg sangat kecil
Dosis rendah sdh mampu menimbulkan gejala
Lebih ringan, pd dosis tinggi fatal
Diperlukan dosis tinggi untuk dapat menimbulkan
gejala
7. Tidak menimbulkan demam pd inang Menimbulkan demam pd inang
Berikut adalah contoh-contoh toksin yang dihasilkan oleh beberapa bakteri :
1.Botulinin
Senyawa beracun ini diproduksi oleh Clostridium botulinum. Keracunan yang ditimbulkan akibat
mengkonsumsi makanan yang mengandung botulinin ini disebut botulisme. Botulinin merupakan neurotoksin
yang sangat berbahaya bagi manusia dan sering kali akut dan menyebabkan kematian. Bakteri Clostridium
botulinum umum terdapat pada makanan kaleng dengan pH lebih dari 4,6.
2.Toksoflavin Dan Asam Bongkrek
Kedua senyawa beracun ini diproduksi oleh Pseudomonas Cocovenenans, dalam jenis makanan yang disebut
tempe bongkrek, yaitu tempe yangdibuat dengan bahan utama ampas kelapa. Pseudomonas Cocovenenans ini
tumbuh pada tempe bongkrek yang gagal dan rapuh. Pseudomonas Cocovenenans memerlukan substrat minyak
kelapa, dengan enzim yang diproduksinya mampu menghidrolisis lemak menjadi gliserol dan asam lemak .
Gliserol kemudian diubah menjadi toksoflavin (C7H7N5O2), dan asam lemaknya terutama asam oleat diubah
menjadi asam bongkrek ( C28H38O7 ) Asam bongkrek ini dapat mengganggu metabolism glikogen dengan
memobilisasi glikogen dari hati sehingga terjadi hiperglikemia yang kemudian berubah menjadi hipoglikemia
dan lalu menyebabkan kematian.
Pertumbuhan Pseudomonas Cocovenenans dapat dicegah bila pH substrat diturunkan di bawah 5,5 atau dengan
penambahan garam NaCl pada substrat dengan konsentrasi 2,75 – 3 %.
Enterotoksin
Enterotoksin adalah eksotosin yang aktivitasnyaa mempengaruhi usus halus, sehingga umumnyaa menyebabkan
sekresi cairan secara berlebihan ke rongga usus, menyebabkan diare dan muntah – muntahh. Enterotoksin
diproduksi oleh berbagai macam bakteri, termasuk orgnisme termasuk keracunan makanan seperti
Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, Salmonella enteriditis, dan Vibrio cholera disebut enterotoksin karena
menyebabkan gastroenteritis.
Mikotoksin
Mikotoksin merupakan senyawa beracun yang diproduksi oleh kapang atau jamur. Mikotoksin yang terkenal
adalah Aflatoksin yaitu senyawa beracun yang diproduksi oleh Aspergillus yang misalnya Aspergillus
parasiticus. Subtrat yng disenangi oleh Aspergillus flavus adalah kacang tanah atau produk – produk dari
kacang tanah serta bungkil kacang tanah.
Beberapa macam produk invasin, antara lain :
1) Protease IgA
IgA adalah antibodi yang disekresikan pada permukaan mukosa.
2) Lesitinase
Bakteri patogen menghasilkan enzim proteolitik kolagenase yang menggradasikan
kolagen, protein utama pada jaringan penyambung berserat, dan mempermudah
penyebaran infeksi dalam jaringan.
3) Koagulase
Koagulase bekerja sama dengan faktor-faktor serum untuk mengkoagulasikan
plasma. Koagulase juga menyebabkan pengendapan fibrin pada permukaan sel inang.
4) Hialuronidase
enzim yang menghidrolisis asam hialuronat. Enzim ini dihaslkan oleh banyak bakteri,
(misalnya strafilokokus, streptkokus, anaerob) dan membantu penyebaran bakteri
melalui jaringan.
Pertahanan terhadap host
Untuk dapat bertahan dan memperoleh suplai besi, bakteri pathogen memproduksi
siderofor, yaitu senyawa yang mampu megkelat besi dengan afinitas tinggi, sehingga dapat
menangkap besi lebih cepat. Contohnya Clostridium memproduksi enzim yang disebut kolagenase
sehingga dapat merusak kolagen jaringan dan dapat berkoloni di dalam jaringan inang.
Cara Bakteri Mempertahankan Host
1. Bakteri mengubah antigen di permukaan mukosa
2. Bakteri menghasilkan protein pengikat antibodi
3. Bakteri bertahan hidup terhadap fagositosis dengan cara menghindari fagosom,
mencegah fusi fagosom lisosom dengan cara melakukan pengasaman pada vakuola,
menurunkan keefektifan senyawa toksik yang menghasilkan komponen mirip inang
4. Bakteri
5. di keluarkan ke fagolisosom setelah fusi.
top related