skenario 3 blok 21 tutor 7
Post on 28-Nov-2015
54 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
LAPORAN TUTORIAL
BLOK 21
ILMU KEDOKTERAN KELUARGA
SKENARIO 3
KELOMPOK 7
Tutor : dr. Apariminta Herning
1. Ayu Indira Puspita G1A1100552. Priska Noviyanti G1A1100563. Regina Wulandari G1A1100574. Hernina Oktaviani G1A1100585. Rhesa Amadea Harahap G1A1100596. Santri Alfianti G1A1100607. M. Afifi Romadhoni G1A1100618. Edwiq Restu Andillah G1A1100629. Purwandari Jimmi G G1A11006310. Alde Fitra Iztiawan G1A110064
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI2013/2014
S KENARIO 3
dr. Ting Ting adalah seorang dokter keluarga dan ia sudah lima tahun menjalankan sebuah
praktek dokter keluarga di Kabupaten Mendalo. dr. Ting Ting dikenal ramah karena ia selalu
berkomunikasi dan memberikan advice serta konseling pada pasiennya. Tak jarang pasien datang
hanya untuk konsultasi. Selama lima tahun dr. Ting Ting membuka praktek sudah banyak
keluhan yang ditemui dari berbagai kelompok umur dengan kondisi kesehatan yang khas untuk
masing-masing kelompok umur serta penatalaksanaan nya yang berbeda-beda pula. Tak jauh dari
tempat praktek dr. Ting Ting juga terdapat klinik bekam yang juga cukup ramai pasien.
Hari ini dr. Ting Ting mengunjungi seorang rumah tn. Enji yang berusia 50 tahun yang
menderita kanker paru stadium akhir dan an. Anggi 1 tahun yang sudah 3 hari mengalami diare.
Bagaimana peran keluarga dalam penanganan penyakit tn. Enji dan an. Anggi? Apa yang harus
dilakukan dr. Ting Ting terhadap keluarga tn. Enji dan an. Anggi?
KLARIFIKASI ISTILAH 2,3
1. Konseling :
Proses komunikasi yang terdiri dari konselor dan konseli yang peduli terhadap masalah
orang lain, memfasilitasi pasien untuk lebih paham terhadap masalah dan dapat memilih
tindakan yang akan dilakukan.
2. Advice :
Saran/nasehat dari dokter kepada pasien.
3. Konsultasi :
Suatu situasi pasien mencari informasi, nasehat dan pertolongan medis kepada dokter.
4. Komunikasi :
Proses penyampaian informasi berupa pesan, ide/gagasan dari satu pihak ke pihak
lainnya.
5. Klinik bekam :
Suatu fasilitas pelayanan kesehatan tradisional dengan metode pengeluaran darah beku
yang mengandung toksin dari dalan tubuh manusia.
DEFINISI MASALAH
1. Apa saja unsur-unsur komunikasi?
2. Apa tujuan komunikasi?
3. Bagaimana cara dokter agar dapat berkomunikasi dengan baik kepada pasien
(anamnesis)?
4. Apa saja jenis komunikasi yang dapat dipilih dokter agar dapat berkomunikasi dengan
baik?
5. Apa saja jenis-jenis konseling?
6. Apa saja manfaat konseling?
7. Bagaimana tata cara melakukan konseling?
8. Apa saja langkah-langkah konseling?
9. Bagaimana tekhnik konseling?
10. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi konseling ?
11. Bagaimana cara menghadapi pasien yang tidak kooperatif saat konseling?
12. Apa perbedaan konseling dengan konsultasi?
13. Bagaimana tekhnik konsultasi?
14. Bagaimana tata cara pasien saat berkonsultasi kepada dokter?
15. Apa saja karakteristik yang dapat mempengaruhi konsultasi?
16. Bagaimana efektifitas pengobatan yang dilakukan di klinik bekam dari sudut pandang
kedokteran modern?
17. Mengapa dr. Ting Ting perlu mengunjungi rumah keluarga tn. Enji?
18. Apa saja kriteria pasien yang membuat seorang dokter perlu melakukan kunjungan
rumah?
19. Apa saja fase kunjungan rumah?
20. Apa saja tahapan melakukan kunjungan rumah?
21. Apa saja tujuan dan manfaat home visit?
22. Apa dasar hukum home visit?
23. Apa saja hambatan yang dapat ditemui saat dokter melakukan home visit?
24. Apa saja kriteria pasien yang akan dirujuk?
25. Apa saja jenis- jenis rujukan?
26. Apa manfaat dan tujuan merujuk?
27. Bagaimana tata cara merujuk?
28. Apa saja hambatan dalam rujukan?
29. Mengapa diperlukan rujukan dan konsultasi?
30. Apa yang harus dilakukan dr. Ting Ting untuk keluarga tn. Enji?
31. Apa saja jenis-jenis pengobatan tradisional?
ANALISIS MASALAH
1. Apa saja unsur-unsur komunikasi?
Ada 5 unsur dasar dalam proses komunikasi:
- Alat penghubung (komunikator)
- Pesan/berita
- metode komunikasi
- Penerima
- Respons
2. Apa tujuan komunikasi?
Tujuan komunikasi:
- Menjalin hubungan baik antara dokter-pasien
- Dokter mendapat informasi yang akurat untuk penanganan pasien lebih lanjut
- Pasien dapat menerima pelayanan terbaik dari dokter.
3. Bagaimana cara dokter agar dapat berkomunikasi dengan baik kepada pasien (anamnesis)?
a. Memulai percakapan dengan baik
- Memberikan salam
- Memperkenalkan diri
- Menunjukkan muka bersahabat
b. Menuntun pasien untuk menyampaikan keluhan secara jujur
c. Mengarahkan pasien untuk lebih terbuka tentang penyakitnya
d. Memperhatikan bahasa non-verbal
e. Memberikan pertanyaan terbuka
f. Memfasilitasi agar pasien menjelaskan permasalahannya
g. Klasifikasi setiap keluhan yang disampaikan pasien
h. Jangan menggunakan “avoid jorgan”
i. Memberikan pertanyaan yang spesifik
j. Bersikap toleran terhadap respon emosi pasien
k. Note taking, untuk memberikan penjelasan lebih lanjut
4. Apa saja jenis komunikasi yang dapat dipilih dokter agar dapat berkomunikasi dengan baik?
Jenis- jenis komunikasi:
- Verbal
- Non-verbal
- Tertulis
Prinsip penting yang memudahkan komunikasi :
Hubungan antara orang-orang yang terlibat
Faktor waktu yang dimudahkan dengan adanya waktu tambahan
Pesan yang perlu dijernihkan, dikoreksi, diringkas, diringkas, diperjelas, dan ada
didalam konteks
Sikap keduanya, baik komunikator maupun penerimanya.
5. Apa saja jenis-jenis konseling?1
- Konseling langsung (direct counceling)
Situasi dimana seorang konselor berperan sebagai pihak yang berwenang untuk
menawarkan kepada kliennya suatu evaluasi dari masalah tertentu dan mendefinisikan
tahap-tahap tindakan yang patut dilaksanakan (Thome, 1950). Konselor lah yang
mengarahkan keputusan apa yang harus diambil.
- Konseling tidak langsung (nondirect counceling)
Konselor berperan sebagai pihak yang membantu klien mengeluarkan dan
mengekspresikan perasaan yang mungkin belum begitu dipahaminya, dan membantu
menindakinya. Konselor memfasilitasi pengambilan keputusan, dan klien yang
membuat keputusan.
6. Apa saja manfaat konseling?1
Manfaat konseling adalah :
a. Meningkatkan pemahaman pasien tentang dirinya serta masalah kesehatan yang
sedang dihadapinya.
b. Meningkatkan kepercayaan diri pasien dalam menghadapi penyakit yang sedang
diderita.
c. Meningkatkan kemandirian pasien dalam menghadapi penyakit yang sedang
diderita.
7. Bagaimana tata cara melakukan konseling?1
Tata cara pelayanan konseling adalah :
1. Menyampaikan salam (greet)
2. Mengajukan pertanyaan dan menilai (ask and assess)
3. Menyampaikan uraian sesuai dengan kebutuhan pasien (tell)
4. Membantu pasien mengambil keputusan (help)
5. Menyampaikan penjelasan selengkapnya tentang berbagai aspek yang terkait dengan
keputusan yang sudah diambil (explain)
Menyelenggarakan pelayanan kedokteran yang sesuai dengan cara penyelesaian masalah
yang telah diputuskan oleh pasien (refer ataupun return).
8. Apa saja langkah-langkah konseling?1,3
Langkah-langkah konseling:
a. Relationship Building (membantu hubungan/bina raport)
b. Exploration and Understanding (menggali informasi dan memahaminya)
c. Rational Discussion (berdiskusi secara rasional)
- Problem definition and assessment (medefinisikan permasalahan dan menilainya)
- Therapeutic goal setting and implementation (menentukan tujuan pengobatan dan
pelaksanaanya)
d. Termination and evaluation (memutuskan dan mengevaluasi)
9. Bagaimana tekhnik konseling?2
Teknik konseling yang dibutuhkan dalam pelayanan primer yaitu :
Background (mencari hal-hal yang menjadi latarbelakang masalah pasien)
Affect (menanyakan hal-hal yang mungkin mempengaruhi kondisi pasien)
Troubling (mencari prioritas masalah pasien)
Handling (menanyakan bagaimana cara pasien selama ini dalam menghadapi
permasalahan yang sulit)
Empahty (mengekspresikan bahwa konselor memahami kondisi/masalah pasien dan
menunjukkan kepedulian konselor pada konseling)
Beberapa hal yang dapat membantu konselor saat melakuka konseling dengan tekhnik
BATHE pada pasien dengan masalah emosional dan patologis :2
Support (memberikan dukungan dengan menyatakan bahwa banyak orang yang
mampu menghadapi masalah yang sama seperti pasien)
Objectivity (mendorong pasien untuk bisa melihat masalahnya secara realistis)
Acceptance (tidak menghakimi tapi siap menerima segala kemungkinan)
10. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi konseling ?1
Faktor yang mempengaruhi konseling adalah :
Sarana (ruangan yang terjaga privasinya, nyaman, tidak terlalu panas atau dingin, tidak
terlalu ramai atau bising)
Suasana (suasana yang baik dapat membantu munculnya kepercayaan dan keterbukaan
pasien terhadap dokter)
Pelaksana
11. Bagaimana cara menghadapi pasien yang tidak kooperatif saat konseling?
- Tetap tenang
- Jangan menghindar
- Pasien duduk kita duduk/bicarakan baik-baik
- Gunakan panggilan yang tepat untuk pasien
- Pahami pasien
- Perhatian
- Gunakan bahasa yang baik tidak dengan emosional
- Dengarkan dengan baik
- Jangan ikutan marah
- Jangan menyentuh pasien atau keluarga pasien
- Menolak pasien jika pasien tidak bisa diatasi
- Menjauh dari keadaan tersebut
- Jangan menghakimi
- Tunjukkan bahwa kita yang memiliki kekuasaan
12. Apa perbedaan konseling dan konsultasi?1
Perbedaan konseling dan konsultasi adalah :
KONSELING KONSULTASI
Dilakukan dalam bentuk tatap muka
langsung
Dapat dilakukan dalam bentuk tatap
muka langsung ataupun tidak langsung
(misalnya via telepon)
Hubungan dokter pasien Hubungan dokter-dokter yang lebih ahli
atau dokter-pasien
13. Bagaimana tekhnik konsultasi?1
Membangun hubungan baik
Memberikan pertanyaan terbuka
Mengumpulkan informasi
Eksplorasi permasalahan pasien
Simpulkan setiap keluhan pasien
Membangun hubungan/sikap saling percaya dokter-pasien
Menerapkan dan menyusun rencana tatalaksana serta libatkan pasien pada tahapan ini.
14. Bagaimana tata cara pasien saat berkonsultasi kepada dokter?4
Mencari alasan kenapa pasien datang
Menggali masalah lain
Memilih prioritas permaslahan
Memberikan penjelasan/pemahaman kepada pasien
Melibatkan psien dalam pengelolaan masalahnya
Memberikan waktu dan pikiran yang terbaik untuk pasien
15. Apa saja karakteristik yang dapat mempengaruhi konsultasi?
Ruang lingkup
Kemampuan dokter
Tanggung jawab
16. Bagaimana efektifitas pengobatan yang dilakukan di klinik bekam dari sudut pandang
kedokteran modern?
Terapi bekam efektif untuk mengobati beberapan penyakit, seperti hemofili.
Dasar hukum bekam:
- UU RI No. 36/2009 tentang kesehatan
- Kepmenkes No 1079/Menkes/2003/pengobatan tradisonal
- Permenkes 1109/Menkes/per/IX/2007
17. Mengapa dr. Ting Ting perlu mengunjungi rumah keluarga tn. Enji?
Karena tn. Enji termasuk kriteria pasien yang harus di home visit oleh dokter.
18. Apa saja kriteria pasien yang membuat seorang dokter perlu melakukan kunjungan rumah?
Penyakit kronis tidak/eksaserbasi: IMA, skizoffrenia, alzeimer, bronkitis, akut/kronik.
Episodik akut: influenza, pneumonia, myalgia, episode kejiwaan akut
Pasien yang sudah keluar dari rumah sakit: IMA, kemotrapi kanker, ISPA/ISPB
Pasien yang keluar dari rumah sakit yang butuh rehabilitasi: cedera, stroke/operasi
Pasien dengan penyakit kronis/cct: RA, multiple sclerosis, usia tua ekstrim
Ibu dan bayi baru lahir keluar dari unit kebidanan, miskin
Penilaian pasien untuk memutuskan masuk ke RS
Kanker lanjut/tahap akhir, penyakit kronis
Pasien dengan penyakit terminal (End of Life)
19. Apa saja fase kunjungan rumah?
- Preplanning
- Initiation
- Implementation
- Termination
- Post home visit
20. Apa saja tahapan melakukan kunjungan rumah?
- Sebelum kunjungan:
Jadwal kunjungan, peta lokasi rumah, peralatan/kit (obat-obatan, alat kesehatan, alat
konseling) yang diperlukan, kooordinasi dengan PJ lapangan untuk kebutuhan logistik
dan waktu, kunjungan rumah.
- Tahapan kegiatan:
a. Permulaan kunjungan : identifikasi (nama, alamat, lingkungan peta, dll)
b. Menyusun rencana kegiatan dan waktu pelaksana kunjungan
c. Memiliki data/informasi sekunder terkait
d. Menyiapkan instrument yang dibutuhkan
e. Menyiapkan format anamnesa
f. Menyediakan media terkait kegiatan
g. Memiliki rasa percaya diri yang tinggi
- Pra kunjungan keluarga
- Implementasi kunjungan di rumah
- Melakukan terminasi
- Negosiasikan kunjungan ulang
- Pasca kunjungan
21. Apa saja tujuan dan manfaat home visit? 1
Tujuan:
Meningkatkan kemandirian masyarakat dan individu
Promotif, preventif, dengan tidak mengabaikan kuratif dan rehabilitatif
Manfaat:
Dapat lebih meningkatkan pemahaman dokter tentang pasien
Dapat lebih meningkatkan hubungan dokter-pasien
Dapat lebih menjamin terpenuhinya kebutuhan dan tuntunan pasien
Dapat lebih meningkatkan kepuasan pasien
22. Apa dasar hukum home visit?
UU praktik ked. No 28 tahun 2004
Permenkes 512 tentang pelaksanaan izin praktek
UU praktik ked. No 28 tahun 2011 tentang izin klinik
Kepmenkes 128/2004: tentang kebijakan pelayanan kesehatan primer.
23. Apa saja hambatan yang dapat ditemui saat dokter melakukan home visit?1
Terbatasnya pertolongan dokter yang dapat dilakukan
Panggilan kunjungan rumah yang tidak diperlukan
Ketergantungan pasien atau keluarga yang berlebihan
Untuk menghindari terjadinya masalah pertama dan kedua maka dianjurkan dokter untuk
memiliki data selengkap mungkin sebelum kunjungan ke rumah pasien.
24. Apa saja kriteria pasien yang akan dirujuk?
Kriteria umum:
1. Pasien yang masih dapat disembuhkan
2. Pasien yang layak angkut
Kriteria khusus:
1. Pasien yang belum diketahui diagnosis penyakitnya
2. Pasien yang sudah terdiagnosis tetapi fasilitas pengobatan belum memadai
25. Apa saja jenis- jenis rujukan?2
Menurut Sistem Kesehatan Nasional (SKN):
1. Rujukan Medis untuk masalah kedokteran. Tujuan utama untuk menyembuhkan
penyakit dan atau memulihkan status kesehatan pasien.
a. Rujukan pasien.
b. Rujukan ilmu pengetahuan pengiriman dokter atau tenaga kesehatan untuk
mengikuti pendidikan dan pelatihan.
c. Rujukan bahan pemeriksaan laboratorium pengiriman bahan-bahan
pemeriksaan laboratorium.
2. Rujukan kesehatan untuk masalah kesehatan masyarakat.
Tujuan utama: untuk meningkatkan derajat kesehatan dan ataupun mencegah penyakit
yang ada di masyarakat.
a. Rujukan tenaga: pengiriman dokter atau tenaga kesehatan untuk
menanggulangi maslah kesehatan yang ditemukan, atau sebaliknya untuk
memperoleh pendidikan dan latihan.
b. Rujukan sarana: rujukan berbagai peralatan medis dan ataupun nonmedis
untuk menanggulangi masalah kesehatan masyarakat yang ditemukan, atau
sebaliknya untuk pelayanan tindak lanjut yang diperlukan.
c. Rujukan operasional: penaggulangan masalah kesehatan masyarakat untuk
pelayanan tindak lanjut yang diperlukan.
Secara umum, menurut Mc Whinney (1981), pembagian wewenang dan
tanggungjawab antara dokter keluarga dan dokter konsultan dapat dibedakan: 1
1. Rujukan interval: dokter keluarga menyerahkan wewenang dan
tanggungjawab penanganan penderita sepenuhnya kepada dokter konsultan
untuk jangka waktu tertentu, dan selama jangka waktu tersebut dokter
keluarga tidak ikut menanganinya. Untuk penyakit yang serius dan jangka
waktu yang lama.
2. Rujukan kolateral: dokter keluarga menyerahkan wewenang an
tanggungjawab penanganan penderita hanya untuk satu masalah kedokteran
khusus saja. Misalnya, penanganan penyakit chronic glaucoma yang
dilimpahkan kepada dokter psesialis mata.
3. Rujukan silang: daokter keluarga menyerahkan wewenang dan tanggungjawab
penanganan penderita sepenuhnya kepada dokter lain untuk selamnya.
4. Rujukan terpecah: dokter keluarga, sesuai dengan masalah kesehatan yang
ditangani, menyerahkan wewenang dan tanggungjawab pananganan penderita
sepenuhnya kepada beberapa dokter konsultan, dan selama jangka waktu
pelimpahan tersebut, dokter keluarga tidak ikut campur.
26. Apa manfaat dan tujuan merujuk?
1. Pengetahuan dan keterampilan dokter keluarga akan lebih meningkat.
Dengan mempelajari berbagai tindakan yang telah dilakukan oleh dokter lainnya pada
pelayanan rujukan yang hanya dapat dilakukan apabila dokter tempat merujuk, setelah
selesai melakukan tindakan kedokteran, merujuk kembali pasien tersebut ke dokter yang
melakukan rujukan.
2. Kebutuhan dan tuntutan kesehatan keluarga akan lebih terpengaruhi.
Melalui konsultasi dan rujukan, berbagai keterbatasan pelayanan kedokteran yang
diselenggarakan oleh dokter keluarga akan lebih dilengkapi.
27. Bagaimana tata cara merujuk?2
1. Jelaskan kepada pasien alasan dilakukannya rujukan untuk mendapatkan second
opinion atau untuk mendapatkan penatalaksanaan yang spesifik.
2. Siapkan mental pasien dan finansialnya terutama pasien yang dirujuk untuk operasi.
3. Coba sesuaikan keterampilan dan keahlian spesialistis untuk kondisi pasien dan
kemampuan finansialnya.
4. Jangan merujuk pasien ke teman dekat tanpa alasan yang tepat.
5. Cobalah untuk membuat janji dengan pasien.
6. Buatlah/tulislah surat rujukan yang baik, benar dan tepat, mencakup riwayat
perjalanan penyakit yang relevan, hasil pemeriksaa laboratorium, X-ray, USG, CT-
Scan, dan terapi yang telah diberikan serta berikan opini anda.
7. Hubungi secara lamgsung via telpon untuk kondisi-kondisi emergency.
28. Apa saja hambatan dalam rujukan?
1. Apabila konsultasi dan atau rujukan tersebut dilakukan atas inisiatif dokter serta
penjelasan yang dilakukan tidak dapat meyakinkan pasien, dapat menimbulkan rasa
kurang percaya pasien terhadap dokter. Yang perlu dilakukan hanyalah memberikan
penjelasan yang sebaik-baiknya kepada pasien tentang alasan serta maksud
dilaksanakannya konsultsi dan rujukan tersebut.
2. Apabila konsultasi dan atau rujukan tersebut dilakukan atas permintaan pasien, dapat
menimbulkan rasa kurang senang pada diri dokter. Dokter harus dapat meyakinkan
pasien tentang perlu atau tidaknya konsultasi atau rujukan yang dimintakan pasien
tersebut. Tetapi apabila pasien tetap meminta, dokter yang bijaksana lazimnya tidak
menolak permintaan pasien.
3. Apabila dokter tempat dimintakan konsultasi tidak memberikan jawaban, melainkan
mengambil alih wewenang dan tanggung jawab penangan pasien, atau dokter tempat
rujukan tidak merujuk kembali pasien tersebut setelah satu tindakan kedokteran selesai
dilakukan akan menimbulkan banyka dampak negatif.
4. Apabila dokter yang melakukan konsultasidan atau rujukan tidak sependapat dengan
saran atau tindakan dokter konsultan (second opinion). Lakukan konsultasi dan atau
rujukan kembali kepada dokter yang bersangkutan disertai penjelasan
ketidaksepakatan tentang saran atau tindkan dokter tersebut. Dokter konsultan yang
bijaksana lazimnya tidak akan berkeberatan mendiskusikan perbedaan pendapat
tersebut. Kemudian dengan persetujuan pasien melakukan konsultasi atau rujukan
kepada dokter orang lain, yakni dalam rangka mendapatkan saran atau pendapat yang
ketiga (third opinion).
5. Apabila ada pembatas dalam melakukan konsultasi dan ataupun rujukan. Apabila
pasien tidak bersedia untuk dikonsultasikan dan ataupun dirujuk. Mulai dari hambatan
sosial budaya sampai dengan hambatan sosila ekonomi.
29. Mengapa diperlukan rujukan dan konsultasi?1
Alasan diperlukan konsultasi dan rujukan adalah:
1. Karena pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran.
Untuk keberhasilan pelayanan kedokteran, perlulah digalang kerja sama antar dokter
yang dapat dilakukan melalui konsultasi dan rujukan.
2. Karena makin bervariasinya kebutuhan dan tuntutan kesehatan keluarga.
Sebagai akibat dari makin baiknya tingkat pendidikan dan keadaan ekonomi penduduk,
menyebabkan kebutuhan dan tuntutan kesehatan keluarga sebagai unit terkecil dalam
masyarakat tampak semakin bervariasinya.
3. Karena keterbatasan kemampuan dokter keluarga.
Setiap dokter keluarga sebagai manusia biasa juga memiliki berbagai kesibukan dan
ataupun kegiatan lain, dan karena hampir tidak mungkin untuk selalu siap sedia
memberikan pertolongan kedokteran dan sikap saat yang dibutuhkan keluarga.
30. Apa yang harus dilakukan dr. Ting Ting untuk keluarga tn. Enji?
1. Melakukan home visit
2. Melakukan pengobatan
3. Memantau perkembangan pasien, jika tidak membaik dalam bebrapa hari, maka lakukan
perujukan
4. Personal hygine
31. Apa saja jenis-jenis pengobatan tradisional?
Menurut Depkes RI, pengobatan alternatif terdiri dari:
1. Pengobatan alternatif dengan ramuan obat:
- Pengobatan alternatif dengan ramuan asli Indonesia
- Pengobatan alternatif dengan ramuan obat Cina
- Pengobatan alternatif dengan ramuan obat India
2. Pengobatan alternatif spiritual/kebatinan:
- Pengobatan alternatif atas dasar kepercayaan
- Pengobatan alternatif atas dasar agama
- Pengobatan alternatif atas dasar getaran magnetis
3. Pengobatan alternatif dengan memakai peralatan/perangsangan:
- Akupuntur/tusuk jarum
- Pengobatan alternatif urut pijat
- Pengobatan alternatif urut pijat
- Pengobatan alternatif patah tulang
- Pengobatan tradisional dengan peralatan (tajam/keras)
- Pengobatan alternatif dengan dengan peralatan benda tajam
4. Pengobatan alternatif yang telah mendapatkan pengarahan dan pengaturan pemerintah:
- Dukun beranak
- Tukang gigi
Peraturan yang mengatur Yankes Tradisional
Undang-undang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan:
Pasal 1
Pelayanan kesehatan tradisional adalah pengobatan dan atau perawatan dengan cara dan obat
yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun secara empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
Pasal 59
Berdasarkan cara pengobatannya, pelayanan kesehatan tradisional terbagi:
1. Pelayanan kesehatan tradisional yang menggunakan keterampilan; dan
2. Pelayanan kesehatan tradisional yang menggunakan ramuan.
Pasal 60
1. Setiap orang yang melakukan pelayanan kesehatan tradisional yang menggunakan alat
dan teknologi harus mendapatkan izin dari lembaga kesehatan yang berwenang.
2. Penggunaan alat dan teknologi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) harus dapat
dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya serta tidak bertentangan dengan
norma agam dan kebudayaan masyarakat.
Pasal 61
1. Masyarakat diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengembangkan,
meningkatkan dan menggunakan pelayanan kesehatan tradisional yang dapat
dipertanggungjawabkan manfaat da keamanannya.
2. Pemerintah mengatur dan mengawasi pelayanan kesehatan tradisional sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dengan didasarkan pada keamanan, kepentingan, dan
perlindungan masyarakat.
KERANGKA KONSEP
HIPOTESIS
Dr. Ting-Ting sebagai dokter keluarga dalam melakukan pelayanan medis terhadap pasiennya
harus dapat berkomunikasi dengan efektif dan harus memahami mengenai konsultasi, konseling,
home visit, dan rujukan.
PENGOBATAN TRADISIONAL
DOKTER KELUARGA
-Syarat-Manfaat-Tujuan-Jenis-Hambatan-Tatacara-alur
-Dasar hukum
-Tata cara-Syarat-Hambatan
KOMUNIKASI
- Menjalin hubungan baik dokter-pasien
- Jenis
KONSELING KONSULTASIKOMUNIKASI
-Tata cara-Jenis-Faktor yang
memepengaruhi-Langkah-langkah-tekhnik
- Tata cara- Karakteristik
DAFTAR PUSTAKA
1. Azwar, Azrul dkk. Dokter Keluarga, Kelompok Studi Dokter Keluarga. 1983. Bunga
Rampai. Jakarta
2. Departemen Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
028/MENKES/PER/I/2011 Tentang Klinik. 2011. Jakarta : Depkes RI
3. Gan, Goh Lee dkk. 2004. A Primer on Family Medicine Practice. Singapore
4. Departemen Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
512/MENKES/PER/IV/2007 Tentang Izin Praktek dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran.
Jakarta : Depkes RI
top related