sesak nafas
Post on 05-May-2017
223 Views
Preview:
TRANSCRIPT
SESAK NAFASPengertian :Penyebab sesak napas : Penyakit saluran napas :
o Asma o Bronkitis kronik o Emfisema o Sumbatan laring o Benda asing
Penyakit parenkimal : o Pneumoniao ARDS ( Adult respiratory distress
syndroma ) Penyakit pleura :
o Pleura efusi o Hematotoraks o Pneumotoraks o Fibrosis
Penyakit vaskular paru :o Emboli paru o Kor pulmonal o Hipertensi paru primer
Kelainan dinding paru:o Trauma
PPOK• PPOK (penyakit paru obstruksi
kronik)/COPD (Chronic obstructive pulmonary disease)
• PPOK ditandai dengan obstruksi jalan napas ekspiratori yang ireversibel dan peningkatan usaha bernapas
• PPOK meliputi :– Bronkitis kronik – Emfisema
Definisi: • Penyakit Paru kronik yang ditandai
oleh hambatan aliran udara • Non Reversibel • Progesif
• Respons radang abnormal terhadap partikel dan gas (Noxious)
Faktor-faktor resiko untuk PPOK :• Merokok • Usia > 50 tahun • Infeksi • Hiperreaktivitas jalan napas ( asma )• Status sosial ekonomi rendah • Defisiensi alfa 1 antitripsin • Polusi atmosfer
1. BRONKHITIS KRONIK • Batuk-batuk hampir setiap hari
disertai pengeluaran dahak, (sekurang-kurangnya 3 bulan berturut-turut dalam satu tahun atau paling sedikit selama 2 tahun)
• tanpa ditemukan : tumor jalan napas, infeksi akut/kronik, atau penyakit jantung yang tidak terkontrol.
• Pembagian bronkitis kronik dibagi :– Simple chronic bronchitis:
sputum mukoid – Chronic atau recurrent
mucopurulent bronchitis: sputum mukopurulent
– Chronic obstructive bronchitis : disertai obstruksi jalan napas menetap
• Kelainan klinik saluran napas – Batuk kronik: 3 bl/th selama
2th– Sputum yang produktif – Penyebab lain disingkirkan
• Bronkitis konik → Penyempitan saluran napas karena :
– Saluran napas yang diameter < 2 mm lebih sempit, berkelok-kelok karena metaplasi sel goblet
– Saluran napas besar menyempit karena hipertrofi kelenjar mukosa dan hipersekresi mukus
– Sekresi mukus dan peradangan serta bronkokontriksi → penyempitan /obstruksi jalan napas→ ventilasi ↓/kolaps
alveolar →ketidakseimbangan VA/Q→ Hipoksemia
• Hipoksemia alveoli dapat menyebabkan :
– Polisitemia – Vasokontriksi pembuluh
darah paru → hipertensi pulmonal
– Gangguan jantung kanan :• Oedema perifer • Tekanan vena
sentralis me↑• Mengakibatkan Kor
pulmonal (gagal jantung akibat penyakit paru )
• Manifestasi klinik bronkitis kronik :– Keluhan utama batuk ,
berdahak (putih atau mukoid) dan sesak napas
– Pemeriksaan fisik :• Gemuk • Sianosis • Sesak tidak terlalu
berat( otot-otot pernapasan tambahan tidak digunakan )
• RR normal• Edema perifer • Tanda-tanda gagal
jantung kanan Penderita sering disebut blue bloaters
• Pemeriksaan radiologis • Pemeriksaan fungsi paru :
– VEP1 dan KV: menurun – Kapasitas paru total ,
kapasitas residual fungsional, volume residual :normal
• Analisa gas darah :– Saturasi Hb menurun
menimbulkan sianosis – pO2 turun , pCO2 naik
menstimulasi eritropoesis → polisitemia
• Pemeriksaan EKG--------------------------------------------------------
2. EMFISEMA PARU Suatu perubahan anatomi paru-paru yang ditandai dengan melebarnya secara abnormal saluran udara sebelah distal bronkus terminal yang disertai kerusakan dinding alveol
Disebabkan :– Destruksi progresif septum
alveolar dan kapiler menyebabkan recoil elastik paru menurun
– Kolapsnya jalan napas distal selama ekspirasi menyebabkan udara terperangkap dan hiperinflasi alveolar dan terbentuk ruang udara besar ( bula )
Pembagian emfisema berdasarkan ATS :
– Paracicatricial : pelebaran saluran udara dan kerusakan dinding alveolus di tepi suatu lesi fibrotik paru
– Lobular : pelebaran saluran udara dan kerusakan dinding alveolus di asinus / lobulus sekunder
Pembagian berdasarkan tempat proses :
– Sentra lobular : kerusakan terjadi di sentral asinus, bagian distal normal
– Panlobular : kerusakan di seluruh sinus
– Tak dapat ditentukan : kerusakan di seluruh sinus, tapi tidak dapat ditentukan dari mana mulainya
Emfisema Sentra lobular :perokok dan mengenai zona paru bagian atas Emfisema Panlobular :defisiensi alfa 1 antitripsin , mengenai lobus bawah paru
Manifestasi klinik emfisema :• Keluhan utama sesak napas • Pemeriksaan fisik :
– Kurus – Saat bernapas menggunakan
otot-otot pernapasan tambahan
– Takipnea – Bentuk dada barrel chest
( bertambahnya diameter Anteroposterior dada )
– Perkusi : hipersonor – Auskultasi : Suara napas
melemah dan terdapat ronki Pada emfisema saturasi Hb masih cukup , karena volume napas permenit dinaikkan, penderita disebut pink puffer
• Foto paru :Paru mengalami hiperinflasi dengan diafragma rendah dan datar
• Pemeriksaan fungsi paru :– Menurunnya VEP1, , KV dan
KAEM ( kecepatan arus ekspirasi maksimal )
– Meningkatnya Kapasitas total paru, volume residual dan kapasitas residual fungsional
• Analisa gas darah • Kapasitas difusi CO : akan menurun
Management COPDGoal– Relieved symptoms– Prevent disease progression Improved
exercise tolerance– Prevent and Treat complication Prevent
and treat exacerbations Reduced Mortality
Pengelolaan :– Bertujuan :
memperlambat progresi penyakit,mengurangi gejala kronik dan mencegah eksaserbasi akut
– Terdiri atas :Penyuluhan : menerangkan hal-hal yang dapat
memperberat penyakit,
cara pengobatan yang baik hal-hal yang harus dihindari
– Pencegahan : Rokok Menghindari polusi Vaksin dianjurkan untuk
mencegah eksaserbasi : Vaksin influensa dan pneumokokkus
– Pengelolaan sehari-hari : Bronkodilator : gol teofilin,
gol β2 agonis, antikolinergik Kortikosteroid Mengurangi sekresi mukus :
minum cukup, obat ekspektoran, mukolitik, nebulisasi dan humidifikasi
– Fisioterapi dan rehabilitasi – Pemberian O2 jangka panjang – Pengelolaan eksaserbasi akut,
kegagalan napas dan cor pulmonal Pengelolaan eksaserbasi akut :
pemberian O2, menggunakan antibiotik,bronkodilator kortikosteroid
Cor pulmonal : (sama dengan eksaserbasi akut ), ditambah:
diuretik, kalium dan mengurangi cairan dan garam
Kegagalan napas : alat bantu pernapasan/ventilator
– Komplikasi :– Infeksi berulang – Pneumotoraks spontan – Eritrositosis karena hiposia
kronik – Gagal napas – Cor pulmonale
EKSASERBASI AKUT PADA PPOK Menurunkan fungsi paru Meningkatkan kematian
PENATALAKSANAAN UMUM Edukasi Berhenti merokok Bronkodilator Obat-obatan Terapi oksigen Nutrisi Rehabilitasi
BRONKODILATOR Antikolinergik Beta-2 agonis Xantin
ANTIBIOTIK Indikasi infeksi Eksaserbasi akut Ampisilin, kotrimoksasol,
sefalosporin TERAPI INHALASI
Onset cepat Dosis kecil Efek samping minimal Mobilisasi dahak
TERAPI OKSIGEN Eksaserbasi akut HOT (Home Oxygen Therapy)
intermiten terus menerus
INDIKASI Hipoksemia berat Gangguan mental Gangguan tidur Kor pulmonale
IMUNISASI Vaksin fluNUTRISI PADA PPOK
Berat badan penderita menurun Nafsu makan berkuran
~ sesak napas ~ obat-obatan
Pemakaian otot-otot pernapasan - proses katabolisme
NUTRISI Sedikit tapi sering Tinggi lemak Rendah karbohidrat
REHABILITASI Pekerjaan Psikososial Fisioterapi
FISIOTERAPI Breathing exercise Execise training Purse - lip breathing
PENUTUP PPOK prevalensi meningkat Hiperkapnia merupakan masalah Diit tinggi karbohidrat me↑
hiperkapnia Diit tinggi lemak terapi nutrisi yang
menjanjikan
top related