refrat forensik.ppt

Post on 15-Jan-2016

25 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT MATAFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2015

Pembimbing:dr. Noviantono Adi N

REFERATINTOKSIKASI DAN HASIL OTOPSI PADA

INTOKSIKASI CC4

Rumusan Masalah

Apakah definisi narkoba dan macamnya ?Apakah definisi CC4 ?Bagaimana mekanisme intoksikasi CC4 ?Bagaimana otopsi pada intoksikasi CC4?

Tujuan

Menjelaskan definisi dan efek narkoba yang ditimbulkannya.

Menjelaskan definisi dan efek CC4 yang ditimbulkannya.

Menjelaskan mekanisme intoksikasi CC4. Menjelaskan hasil otopsi pada intoksikasi

CC4

CC4, termasuk zat sintetis yang tak tersedia di alam. Nama kimia CC4 adalah 1,2 - bisN-cytisinylethane. Para peneliti sering menyebutnya sebagai Cyt (dibaca: sit). Secara kimia, struktur molekul CC4 adalah senyawa aromatik.

CC4 lebih dominan mempengaruhi neurotransmitter dari dopamin. Dopamin bersifat dopaminergik, menimbulkan rasa senang, halusinasi. Sama seperti LSD, ekstasi dan sabu, yang juga bekerja mempengaruhi dopamin, serotonin dan noradrenalin CC4 ini, berdasarkan riset, memang dalam konsentrasi rendah yakni 0,003 - 0,3 mg, sudah bisa mempengaruhi kerja nikotin sehingga dikatakan berpotensi menjadi obat untuk kecanduan merokok. Namun efek sampingnya setelah mengkonsumsi, bisa menjadi dopaminergik yakni terlihat peningkatan curah jantung atau istilah medisnya cardiac output.

Penemuan otopsi pada mayat yang meninggal karena obat-obatan ini bersifat non-spesifik. Analisis toksikologi dan interpretasi ahli mengenai hasil toksikologi sangat penting untuk menemukan sebab kematian. Pertama adanya tanda bekas suntikan . pada mayat yang masih segar tanda bekas suntikan sama seperti bekas suntikan jarum saat terapi penyuntikan obat. Biasanya terletak dilengan , baik di fossa antecubital siku depan. Atau pada vena prominent lengan depan, atau tangan bagian dorsum. Kebanyakan pecandu lebih sering menyuntik ditangan kiri daripada yang kanan, namun pemakai yang kecanduan akan menggunakan tangan kanan dan kiri secara bergantian karena adanya scerosis vena. Saat lengan dan tangan telah terjadi trombosis dan scar, maka vena-vena didorsum kaki dapat digunakan. Yang jarang adalah pada daerah dinding abdomen secara subkutan. Suntikan jenis ini dikenal sebagai ‘skin popping’ yang bisa menyebabkan timbulnya sclerosis, nekrosis lemak, abses, dan bila suntikan terlalu dalam mengenai otot dapat timbul myositis kronik.

top related