refkas dbd

Post on 26-Jan-2016

267 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Refkas Dengue fever

TRANSCRIPT

REFLEKSI KASUS“DEMAM BERDARAH DENGUE”

Wahyu Murti Aji Wibowo

012116550

FK UNISSULA

Pembimbing

dr.Kurnia Dwi Lestari , sp.A

IDENTITAS PASIEN

Nama : An. S

Usia : 13 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Panunggalan, Pulokulon

Nama Ortu : Ny. S

Pekerjaan : IRT

Bangsal : Bugenvil

ANAMNESA

Keluhan UtamaPanas tinggi (Anamnesa 16 Oktober 2015)

Riwayat Penyakit SekarangPasien datang ke RSUD pada tanggal 15 Oktober 2015 dengan keluhan panas tinggi naik turun sejak 5 hari yang lalu. Penderita pernah dibawa berobat ke puskesmas dan sudah mengkonsumsi obat penurun panas. Panas dirasakan sempat turun , namun kemudian kembali panas lagi. Pasien juga mengeluh mual, muntah 1x di rumah ,sakit kepala dan lemas. Karena keluhan tak kunjung membaik, keluarga pasien memutuskan untuk membawa ke rumah sakit. Penderita tidak mengalami mimisan maupun gusi berdarah. Buang air besar warna kehitaman disangkal. Riwayat mencret, kejang dan keracunan makanan disangkal. Pasien belum pernah sakit seperti ini sebelumnya. Sebelumnya tidak bepergian ke daerah yang endemis nyamuk.

Riwayat Penyakit DahuluRiwayat Demam : (+)Riwayat Kejang : (-)Riwayat Batuk Pilek : (-)Riwayat Diare : (-)

Riwayat alergi : (-)

Riwayat Penyakit KeluargaKeluarga tidak ada yang memiliki penyakit seperti ini

Riwayat Sosial EkonomiPasien adalah anak tunggal dan hidup bersama kedua orangtuanya. Ayah bekerja sebagai wiraswasta dan ibu sebagai ibu rumah tangga. Pengobatan pasien ditanggung JKN-PBI. Kesan ekonomi cukup

Riwayat Kehamilan dan Prenatal CarePerawatan ANC : rutin, dilakukan sebanyak 9 kali selama hamil dan diperiksakan ke bidan.Tempat kelahiran : klinik bidanPenolong kelahiran : bidanCara persalinan : normal, usia kehamilan 38 mingguKeadaan bayi: sehat, langsung menangisBBL : 2700 gramKelainan bawaan: (-)

Kesan: Neonatal AtermRiwayat ibu muntah berlebih (-), sakit kepala berat (-), riwayat jatuh saat kehamilan (-), riwayat minum jamu dan pijat perut (-), selama hamil, ibu pasien hanya menerima dan mengkonsumsi vitamin penambah darah yang diberikan oleh bidan.

Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan

BB lahir : 2700 gram

BB saat ini : 39 kg

BB bulan lalu : 38 kg

TB saat ini : 150 cm

Status gizi IMT=BB/TB2 39/2,2 = 17.7 ( Gizi Baik )

Perkembangan

Mengangkat kepala : 2 bulan

Memiringkan kepala: 3 bulan

Tengkurap dan : 5 bulan

mempertahankan posisi kepala

Duduk : 7 bulan

Merangkak : 8 bulan

Berdiri, bersuara : 10 bulan

Berjalan, memanggil mama : 11 bulan

Berbicara : 18 bulan

Kesan: pertumbuhan dan perkembangan sesuai anak seusianya

Riwayat Imunisasi Dasar 0-7 hari : Hb O

1 bulan : BCG dan Polio 1

2 bulan : DPT, HB, Polio 2

3 bulan : DPT, HB, Polio 3

4 bulan : DPT, HB, Polio 4

9 bulan : Campak

Kesan: Imunisasi dasar lengkap

Riwayat Pemberian Makan dan Minum

ASI eksklusif sampai usia 2 tahun, tidak mengkonsumsi susu sapi/formula.

Nasi, sayur, buah, dan lauk di konsumsi setiap hari dengan baik serta dalam jumlah yang cukup.

PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalisata :

Keadaan Umum : Tampak lemas

Kesadaran : Compos Mentis

Tanda VitalTekanan Darah : 100/70Nadi : 108 x/menitRespiration Rate : 24 x/menitSuhu : 39,0 oC

Berat Badan : 39 Kg

Kepala : Mesocephale

Mata : Mata Cekung (-), konjungtiva anemis (-/-), injeksi konjungtiva (-/-)

Telinga : Discharge (-/-), Kemerahan (-/-)

Leher : Pembesaran KGB (-)

Hidung : Napas cuping (-), epistaksis (-), sekret (-)

Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-)

Thorax Pulmo

Inspeksi : Retraksi costa (-) Palpasi: Tidak ada krepitasi Perkusi : Sonor seluruh lapang paru Auskultasi : Vesikuler (+/+), Ronkhi (-/-), Stridor (-/-)

Cor Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak Palpasi: Iktus cordis teraba pada ICS V medial linea

midclavicula sinistra Perkusi : Batas jantung kiri di linea midclavicula sinistra,

batas kanan di linea parasternalis dextra, batas atas di SIC III sinistra

Auskultasi : Bunyi jantung I dan II reguler

Abdomen Inspeksi : Cembung

Auskultasi : Bising Usus (-)

Perkusi : Timpani

Palpasi : Hepar dan lien dalam batas normal

Ekstremitas Akral dingin : Superior (-/-) Inferior (-/-)

Oedem Extremitas : Superior (-/-) Inferior (-/-)

Rumple Leed : (+)

Hasil Lab 15 Oktober 2015Hb : 11,7 gr/dl (10 – 16)

Leukosit : 6900 per mm³ (9.000 – 12.000)

Hitung Jenis

Eosinofil : 0 (1 – 5)

Basofil : 0 (0 – 1)

Batang : 0 (3 – 5)

Segmen : 50 (37 – 50)

Limfosit: 36 (25 – 40)

Monosit: 14 (1 – 6)

Trombosit : 128.000 per mm³ (150.000 – 500.000)

Ht : 34 % (33 – 38%)

16 Oktober 2015

Hb : 11,5 gr/dl (10 – 16)

Leukosit : 7000 per mm³ (9.000 – 12.000)

Hitung Jenis

Eosinofil : 0 (1 – 5)

Basofil : 0 (0 – 1)

Batang : 0 (3 – 5)

Segmen : 42 (37 – 50)

Limfosit: 42(25 – 40)

Monosit: 16(1 – 6)

Eritrosit : 4.860.000 per mm³ (4,5 – 5,5 juta)

Trombosit : 76.000 per mm³ (150.000 – 500.000)

Ht : 41,1 % (33 – 38%)

DAFTAR MASALAH

Panas sejak 5 hari

Mual

muntah

Nyeri kepala

Lemas

Leukopenia

Hemokonsentrasi

Limfositosis

Monositosis

trombositopeni

Rumple leed +

DIAGNOSIS KERJA Demam Dengue Grade I

DIAGNOSIS BANDING

Malaria

Chikungnya

INITIAL PLANNING

Initial Plan Diagnosis

Pemeriksaan Serologis IgM & IgG Dengue

Initial Plan Terapi

Perbaikan cairan tubuh (rehidrasi cairan)

Jika demam : Paracetamol 250mg 3x1

TERAPI CAIRAN

BB = 39 kg

39 x 5 = 195 cc/jam

Dengan infus makrodrip :

195 x 15 / 60 = ~ 48 tpm

Diberikan selama 2 jam pertama kemudian diturunkan menjadi 3cc/kg

48x 3 = 146 cc/jam

Dengan infus makrodrip :

146 x 15 / 60 = ~ 37 tpm

Initial Monitoring Monitor keadaan umum, tanda – tanda vital (Nadi,suhu,Frekuensi pernafasan, dan tekanan

darah)

Monitor jika ada perdarahan spontan

Cek ulang lab darah (HB, trombosit, HT) tiap 12/24 jam

Initial Edukasi Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit yang dialami, penyebab, dan penatalaksanaan

Menjelaskan prognosis dan penyakit tersebut

Menjelaskan pada keluarga pasien dan pasien sendiri untuk merubah gaya hidup menjadi lebih bersih. Menyarankan pasien dan keluarganya agar melakukan kegiatan 3M: menguras bak penampungan air minimal 3 kali seminggu, mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air agar tidak menjadi sarang nyamuk, dan menutup tempat penampungan air.

Memotivasi pasien dan keluarganya agar mengkonsumsi makanan bergizi supaya meningkatkan daya tahan tubuh.

PROGNOSIS

Quo ad vitam : dubia ad bonam

Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Quo ad functionam : dubia ad bonam

PEMBAHASAN DHF

PEMBAHASAN

DEFINISI

Demam Berdarah Dengue disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti, yang ditandai dengan demam mendadak dua sampai tujuh hari, lemah/lesu, gelisah, disertai tanda perdarahan dikulit berupa petechie dapat disertai epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis, melena, hepatomegali, trombositopeni, dan kesadaran menurun atau renjatan (Depkes RI, 2003)

ETIOLOGI

Virus dengue

Virus dengue yang menjadi penyebab penyakit ini termasuk ke dalam Arbovirus (Arthropodborn virus) group B, tetapi dari empat tipe yaitu virus dengue tipe 1, 2, 3 dan 4 keempat tipe virus dengue tersebut terdapat di Indonesia dan dapat dibedakan satu dari yang lainnya secara serologis virus dengue yang termasuk dalam genus flavivirus ini berdiameter 40 nonometer dapat berkembang biak dengan baik pada berbagai macam kultur jaringan baik yang berasal dari sel-sel mamalia misalnya sel BHK (Babby Homster Kidney) maupun sel-sel Arthropoda misalnya sel aedes Albopictus

Mekanisme Penularan

Demam berdarah dengue tidak menular melalui kontak manusia dengan manusia. Virus dengue sebagai penyebab demam berdarah hanya dapat ditularkan melalui nyamuk. Oleh karena itu, penyakit ini termasuk kedalam kelompok arthropod borne disease. Virus dengue berukuran 35 – 45 nm. Virus ini dapat terus tumbuh dan berkembang dalam tubuh manusia dan nyamuk. (Handayani, 2007)

Terdapat tiga faktor yang memegang peran pada penularan infeksi dengue, yaitu manusia, virus, dan vektor perantara. Virus dengue masuk kedalam tubuh nyamuk pada saat menggigit manusia yang sedang mengalami viremia, kemudian virus dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang infeksius. (Wills, dkk., 2005)

PATOGENESIS

Kriteria Diagnosis DBD WHO 1997 • Klinis :

– Demam 2 – 7 hari ( riwayat demam )– Perdarahan : uji RL (+)/spontan– Pembesaran hati– Syok

2 klinis +lab

• Laboratorium :– Trombositopenia (<100.000 /ul)– Hemokonsentrasi (.>20%)

• Atau Tanda kebocoran plasma (efusi pleura,ascites, hipoproteinemia)

• Penurunan hematokrit setelah resusitasi.

• Derajat I– Demam dengan uji bendung

positif• Derajat II

– Demam dengan perdarahan spontan

• Derajat III– Anak gelisah,biru sekitar

mulut, kaki tangan dingin,tekanan darah turun,nadi lemah

• Derajat IV– Anak syok berat, diam

saja,tekanan darah tidak terukur,nadi tak teraba

INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN IGM DAN IGG

IgM IgG Interpretasi

(+) (-) Infeksi primer

(+) (+) Infeksi sekunder

(-) (+) Tersangka infeksi sekunder

(-) (-) Tidak ada infeksi

Terapi Oksigen

Syok menyebabkan hipoksia Hipoksia kegagalan mengalirkan O2

kerusakan jaringan Oksigen 2-4 liter/menit mutlak diberikan

TRANSFUSI DARAHTRANSFUSI DARAH

Whole blood Indikasi pemberian trombosit

Klinis terdapat perdarahan

Jumlah trombosit rendah bukan indikasi

Suspensi trombosit tidak pernah diberikan sebagai profilaksis

Komplikasi

Prolonged shock (kegagalan 3 x resusitasi)) Atur kembali tatalaksana meliputi cairan, pemberian infus dan

evaluasi perdarahan Edema paru (overload cairan)

Distres pernafasan Foto dada Beri furosemidPerdarahan:Faktor yang berperan

TrombositopeniaMencegah & mengobati syok, kunci keberhasilan mencegah

perdarahan

Prognosis DBD pada Anak

Keterlambatan datang berobat Keterlambatan/ kesalahan diagnosis Kurang mengenal tanda DBD yang tidak

lazim Kurang mengenal tanda kegawatan

INDIKASI MEMULANGKAN PENDERITAINDIKASI MEMULANGKAN PENDERITA

Tampak perbaikan secara klinis Tidak dijumpai distres pernafasan Lebih dari 24 jam (2 hari) bebas demam

tanpa antipiretik Lebih dari 48 jam (3 hari) setelah syok

teratasi Hematokrit stabil Jumlah Trombosit cenderung naik

( > 50 000 mm3 ) Nafsu makan membaik

Tampak perbaikan secara klinis Tidak dijumpai distres pernafasan Lebih dari 24 jam (2 hari) bebas demam

tanpa antipiretik Lebih dari 48 jam (3 hari) setelah syok

teratasi Hematokrit stabil Jumlah Trombosit cenderung naik

( > 50 000 mm3 ) Nafsu makan membaik

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, 2003. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit DBD, Jakarta.

Hasan, Rusepno. 2000, Buku Kuliah 2, Ilmu Kesehatan Anak, Infomedika, Jakarta.

Wills, BA, dkk. 2005. Comparison of three Fluid Solution For Resuscitation in Dengue Shock Syndrome. The New England of Jurnal Medicine. http://conten.nejm.org/cgi/reprint/353/9/887.pdf

WHO. 2011. Dengue in the Western Pacific Region. http://www.wpro.who.int/health_topics/dengue/

Handayani, K. 2007. Pengetahuan dan Persepsi Masyarakat Tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Tangerang. Jurnal Ekologi Kesehatan, Volume 6 No 1

TERIMA KASIH

top related