radioterapi pada kanker servik

Post on 13-Dec-2014

113 Views

Category:

Documents

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

jurnal

TRANSCRIPT

APAKAH RADIOTERAPI ITU??

Radioterapi adalah jenis terapi yang menggunakan radiasi tingkat tinggi untuk menghancurkan sel-sel kanker.

BAGAIMANA CARA KERJA RADIOTERAPI?

Baik sel-sel normal maupun sel-sel kanker bisa dipengaruhi oleh radiasi ini. Radiasi akan merusak sel-sel kanker sehingga proses multiplikasi ataupun pembelahan sel-sel kanker akan terhambat.

APAKAH MEMENGARUHI SEL NORMAL?

Dengan pemberian setiap terapi, maka akan semakin banyak sel-sel kanker yang mati dan tumor akan mengecil. Sel-sel kanker yang mati akan hancur, dibawa oleh darah dan diekskresi keluar dari

tubuh. Sebagian besar sel-sel sehat akan bisa pulih kembali dari pengaruh radiasi.

Efek samping yang terjadi selama radioterapi bisa ditangani, radiasi yang diberikan melalui tubuh pasien dan tidak tertinggal di dalam tubuh sehingga pasien tidak bersifat radioaktif, hanya bagian tubuh pada area radiasi yang dipengaruhi dan sel-sel normal yang terpapar radiasi akan segera memulihkan diri beberapa jam setelah terkena paparan. (1)

DASAR-DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI

Jaringan bila terkena radiasi penyinaran, akan menyerap energi radiasi dan akan menimbulkan ionisasi atom-atom. Ionisasi tersebut dapat menimbulkan perubahan kimia dan biokimia yang pada akhirnya akan menimbulkan kerusakan biologik. Kerusakan sel yang terjadi itu dapat berupa kerusakan kromosom, mutasi, perlambatan pembelahan sel dan kehilangan kemampuan untuk berproduksi.

PERSIAPAN RADIOTERAPI

Persiapan radioterapi meliputi pemeriksan laboratorium lengkap, BNO-IVP, pemeriksaan radiologik tulang-tulang pelvis dan lumbal, mempersiapkan mental penderita.

Pemeriksaan laboratorium meliputi darah tepi, gula darah, kimia darah, EKG. Bila ada anemia harus dikoreksi dulu, karena keadaan anoksia akan mengurangi kepekaan sel-sel kanker terhadap radiasi, infeksi lokal juga harus diobati dulu dengan antibiotika lokal ataupun sistemik. Pemeriksaan BNO-IVP diperlukan untuk menetapkan fungsi ginjal dan untuk menentukan apakah ureter terkena atau tidak.

Mental penderita dipersiapkan dengan cara menjelaskan tentang penyakitnya, cara radiasi (luar atau intrakaviter), efek samping, lama dirawat di rumah sakit, tentang haid dan hubungan seksual di kemudian hari. (2)

RADIOTERAPI PADA KANKER SERVIK

Radioterapi radikal diindikasikan untuk kasus-kasus nonoperable.

Pengobatan terdiri dari radioterapi eksternal (24 kali pengobatan selama 5 minggu) dilanjutkan dengan pengobatan intrakavitas selama 3 kali. Terapi ini biasanya dilakukan bersamaan dengan pemberian kemoterapi dengan sisplatin.

Radioterapi ajuvan diindikasikan sebagai pengobatan lanjutan pada pasien post operasi histerektomi radikal dimana didapatkan sel ganas pada limfonodi pelvis dengan batas yang tertutup (25 kali pengobatan selama 5 minggu) (4)

EFEK SAMPING RADIOTERAPI

Efek samping radioterapi bervariasi pada tiap pasien, tergantung dari dosis terapi, target organ dan keadaan umum pasien.

Beberapa efek samping berupa kelelahan, reaksi kulit (kering, memerah, nyeri, perubahan warna dan ulserasi), penurunan sel-sel darah, kehilangan nafsu makan, diare, mual dan muntah

bisa terjadi pada setiap pengobatan radioterapi.

Kebotakan bisa terjadi tetapi hanya pada area yang terkena radioterapi. Radiasi tidak menyebabkan kehilangan rambut yang total.

Pasien yang menjalani radiasi eksternal tidak bersifat radioaktif setelah pengobatan sehingga tidak berbahaya bagi orang di sekitarnya.

Efek samping umumnya terjadi pada minggu ketiga atau keempat dari pengobatan dan hilang dua minggu setelah pengobatan selesai. (5)

BAGAIMANA MENGATASI EFEK SAMPING RADIOTERAPI?

Untuk mengurangi efek samping radioterapi beberapa hal perlu dilakukan.

Bila terdapat kelelahan, pasien dianjurkan untuk tetap beraktivitas seperti biasa, bila memang diperlukan maka aktivitas bisa dikurangi, usahakan untuk bisa tidur nyenyak di malam hari serta beristirahat yang cukup.

Bila terjadi kehilangan nafsu makan maka sebaiknya pasien dianjurkan untuk makan segala makanan yang diinginkan, makan dalam jumlah kecil tetapi sering, hindari memakan makanan yang kering, minum banyak air, bisa diberikan makanan suplemen untuk meningkatkan nafsu makan.

Perubahan kulit yang terjadi bisa dikurangi dengan tidak menggunakan produk-produk pada kulit sebelum radioterapi, menggunakan baju yang tidak terlalu sempit, menggunakan sabun yang lembut dan air hangat pada saat membasuh tubuh dilarang menggosok terlalu keras pada area yang terkena radioterapi, hindari temperatur yang terlalu panas atau terlalu dingin serta hindari sinar matahari langsung. (5)

Pada umumnya efek samping dari radioterapi akan hilang dengan sendirinya

setelah pengobatan dihentikan.

SUMBER

1. Tjokronagoro. M, Biologi Sel Tumor Maligna. Fakultas Kedokteran UGM. 2001 2.Radiotherapy.http://www.cancerlinksusa.com/radiation/info.htm 3. Adrijono, Sinopsis Kanker Ginekologik. Jakarta, Januari 2003

4. Azis F, Kampono N, Sjamsudin S, Djakarta M, manual prekanker dan kanker serviksuterus. Bagian Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran UI. Jakarta. Edisi pertama. 1985 5. Abdominal irradiation. Managing possible side effects during radiation treatment. http://www.cancerlinksusa.com/radiation/info.htm 6. Safety consideration for health care workers caring for radiotherapy. Resource manual. Health care helath & safety association of ontario (HCHSA). Toronto, Ontario. 2003 7. Heintz AP, principles Procedures for the Gynaecological Oncologist. Elsevier Science B.V. 1998

top related