kanker servik
DESCRIPTION
dfdsfTRANSCRIPT
SATUAN ACARA PENYULUHANPENYAKIT KANKER SERVIKS
OLEH:KELOMPOK 5
Mulawarman, S.KepPanca Setiyawani, S. Kep
Juniardi, S. KepSyamsukarni, S.Kep
Dhika Kurniawati K, S.KepKhusnawati Subair, S. KepNaga Purnamasari, S. Kep
A. Febriawan A, S. KepAyuningteas Fauziah, S. KepArdhyanzah Ansar, S. Kep
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
PROGRAM PROFESI NERSFAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KANKER SERVIKS
1. Topik
Penyakit Kanker Serviks.
2. Sasaran dan target
Sasaran : Seluruh masyarakat dusun pangajiang
Target : Ibu-ibu PKK
3. Waktu dan Tempat
a. Hari/tanggal :
b. Waktu :
c. Tempat :
4. TIU
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapakan peserta dapat mengenal,
memahami dan mengetahui penyakit Kanker Serviks.
5. TIK
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan 75 % peserta dapat:
a. Menyebutkan pengertian kanker serviks.
b. Menyebutkan penyebab kanker serviks.
c. Menyebutkan tanda dan gejala kanker serviks.
d. Menyebutkan pencegahan kanker serviks
e. Menyebutkan cara mendeteksi dini kanker serviks.
6. Metode
Ceramah, tanya jawab, dan diskusi.
7. Media dan Alat
Poster dan leaflet
8. Setting Tempat
Keterangan:
= Moderator = Peserta
= Pemateri = Fasilitator
= Pembimbing = Observer
9. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Therapis Kegiatan Peserta
5 menit Pembukaan:
Perkenalan mahasiswa.
Perkenalan dengan dosen.
Menjelaskan tujuan.
Menjelaskan kontrak waktu.
Memperhatikan.
20 menit Pelaksanaan :
Menggali pengetahuan peserta
tentang kanker servis.
Memberikan reinforcement
positif atas jawaban peserta.
Meluruskan konsep pengertian
kanker servis.
Menggali pengetahuan peserta
Mengemukakan
pendapat
Mendengarkan.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
Mengemukakan
tentang penyebab kanker servis
Memberikan reinforcement
positif atas jawaban peserta.
Meluruskan konsep penyebab
kanker serviks
Menggali pengetahuan peserta
tentang tanda dan gejala kanker
serviks
Memberikan reinforcement
positif atas jawaban peserta.
Meluruskan konsep tentang tanda
dan gejala kanker serviks
Menggali pengetahuan
pengetahuan peserta tentang
pencegahan kanker serviks
Memberikan reinforcement
positif atas jawaban peserta.
Meluruskan konsep tentang
pencegahan kanker serviks
Menggali pengetahuan peserta
tentang cara mendeteksi dini
kanker serviks
Memberikan reinforcement
positif atas jawaban peserta.
Meluruskan konsep tentang cara
mendeteksi dini kanker servis
pendapat
Mendengarkan.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
Mengemukakan
pendapat
Mendengarkan.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
Mengemukakan
pendapat
Mendengarkan
Mendengarkan
dan
memperhatikan
Mengemukakan
pendapat
Mendengarkan
Mendengarkan
dan
memperhatikan
10 menit Penutup:
Meminta peserta untuk
memberikan pertanyaan atas
penjelasan yang tidak dipahami.
Menjawab pertanyaan yang
diajukan.
Menyimpulkan diskusi.
Melakukan evaluasi.
Mengucapkan salam.
Memberikan
pertanyaan
Memperhatikan
Berpartisipasi
Menjawab
pertanyaan
Menjawab salam
10. Materi
Terlampir
11. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana.
2) 60 % peserta menghadiri penyuluhan.
3) Tempat, media, dan alat penyuluhan sesuai rencana.
b. Evaluasi Proses
1) Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan.
2) Waktu yang direncanakan sesuai dengan pelaksanaan.
3) 70 % peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan.
4) 70 % peserta tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan.
c. Evaluasi Hasil
Peserta mampu:
1) Menyebutkan pengertian kanker serviks.
2) Menyebutkan penyebab kanker serviks.
3) Menyebutkan tanda dan gejala kanker serviks.
4) Menyebutkan pencegahan kanker serviks
5) Menyebutkan cara mendeteksi dini kanker serviks.
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Kanker
Kanker adalah kondisi kelainan pada jaringan organ tubuh berupa
tumbuhnya sel-sel abnormal secara cepat dan akhirnya mengganggu kinerja
sel-sel normal (Nurcahyo, Jalu. 2009).
Kanker serviks adalah pertumbuhan sel-sel abnormal pada daerah batas
antara epitel yang melapisi ektoserviks (porsio) dan endoserviks kanalis
serviksalis yang disebut squamo-columnar junction (SCJ) (Wiknjosastro,
Hanifa. 2005. Ilmu Kandungan, Edisi Kedua. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo).
Kanker leher rahim adalah jenis kanker yang paling banyak ditemukan
pada wanita di Indonesia (diantaranya semua jenis kanker) dan banyak
menyebabkan kematian karena tertambat memeriksakan diri.
Jadi kesimpulannya, kanker serviks adalah pertumbuhan sel-sel
abnormal yang terjadi pada serviks atau leher rahim yang terletak di antara
rahim dan vagina.
2. Penyebab kanker serviks
Penyebab langsung kanker serviks belum diketahui. Faktor ekstrinsik
yang diduga berhubungan dengan insiden karsinoma serviks, antara lain
infeksi Human Papilloma Virus (HPV) dan spermatozoa. Faktor resiko yang
berhubungan dengan karsinoma serviks ialah perilaku seksual berupa mitra
seks multipel, multi paritas, nutrisi, rokok, dan lain-lain.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker
serviks, antara lain adalah :
a. Hubungan seks pada usia muda atau pernikahan pada usia muda
Faktor ini merupakan faktor risiko utama. Semakin muda seorang
perempuan melakukan hubungan seks, semakin besar risikonya untuk
terkena kanker serviks. Berdasarkan penelitian para ahli, perempuan
yang melakukan hubungan seks pada usia kurang dari 17 tahun
mempunyai resiko 3 kali lebih besar daripada yang menikah pada usia
lebih dari 20 tahun.
b. Berganti-ganti pasangan seksual
Perilaku seksual berupa berganti-ganti pasangan seks akan meningkatkan
penularan penyakit kelamin. Penyakit yang ditularkan, salah satunya
adalah infeksi Human Papilloma Virus (HPV) telah terbukti dapat
meningkatkan timbulnya kanker serviks, penis dan vulva. Resiko terkena
kanker serviks menjadi 10 kali lipat pada wanita yang mempunyai
partner seksual 6 orang atau lebih. Di samping itu, virus herpes simpleks
tipe 2 dapat menjadi faktor pendamping.
c. Kebiasaan merokok
Wanita perokok memiliki risiko 2 kali lebih besar terkena kanker serviks
dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok. Penelitian
menunjukkan, lendir serviks pada wanita perokok mengandung nikotin
yang dapat menurunkan daya tahan serviks di samping merupakan ko-
karsinogen infeksi virus. Selain itu, rokok mengandung zat benza @
piren yang dapat memicu terbentuknya radikal bebas dalam tubuh yang
dapat menjadi mediator terbentuknya displasia sel epitel pada serviks.
Asap tembakau yang dihirup dari asap rokok juga mengandung
Polycyclic aromatic hydrocarbon heterocyclic nitrosamines. Zat ini akan
turut diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh. Para ahli telah menemukan
fakta bahwa kandungan asap tembakau mempengaruhi kemampuan
tubuh untuk melawan infeksi virus.
d. Pemakaian Pil KB
Pemakaian pil KB secara terus-menerus berpotensi menimbulkan kanker
leher rahim. Pada pemakaian lebih dari 5 tahun, risiko ini meningkat
menjadi dua kali lebih besar dibandingkan wanita yang tidak
mengkonsumsi pil KB. Pil KB menghambat ovulasi dengan cara menjaga
kekentalan lendir di mulut rahim agar tidak mampu ditembus oleh
luncuran sperma. Pemakaian pil KB ini akan menghentikan perdarahan
dan menstruasi, bahkan berpotensi membuat penggunanya mengalami
pembekuan darah. WHO menyatakan pemakaian pil KB mengandung
risiko kanker leher rahim bagi wanita sebesar 1,19 kali lebih besar dan
meningkat sesuai lama pemakaiannya.
e. Pemakaian Antiseptik Vagina
Wanita modern ingin selalu tampil sempurna, termasuk di wilayah
pribadinya. Kini banyak sekali produk antiseptik khusus vagina yang bisa
membuat vagina lebih bersih dan selalu wangi. Namun pemakaian
antiseptik yang terlalu sering itu tidak baik. Antiseptik tersebut dapat
membunuh bakteri di sekitar vagina, termasuk bakteri yang
menguntungkan. Dan apabila digunakan dalam dosis yang terlalu sering,
maka zat antiseptik tersebut dapat mengakibatkan iritasi pada kulit bibir
vagina yang sangat lembut. Iritasi ini bisa berkembang menjadi sel
abnormal yang berpotensi displasia.
f. Paritas
Paritas adalah kemampuan wanita untuk melahirkan secara normal. Pada
proses persalinan normal, bayi bergerak melalui mulut rahim dan ada
kemungkinan sedikit merusak jaringan epitel di tempat tersebut. Pada
kasus wanita yang melahirkan lebih dari dua kali dan dengan jarak yang
terlalu dekat bisa menyebabkan kerusakan jaringan epitel. Kerusakan ini
berkembang ke arah pertumbuhan sel abnormal yang berpotensi ganas.
g. Gangguan sistem kekebalan
Bisa disebabkan oleh nikotin yang dikandung dalam rokok, dan penyakit
yang sifatnya immunosupresan, contohnya : HIV / AIDS
h. Status sosial ekonomi lemah
Umumnya, golongan wanita dengan latar belakang ekonomi lemah tidak
mempunyai biaya untuk melakukan pemeriksaan sitologi Pap Smear
secara rutin, sehingga upaya deteksi dini tidak dapat dilakukan.
3. Tanda dan gejala Kanker Serviks
Pada lesi prakanker 92% tidak mempunyai gejala kalau ada hanya
berupa rasa kering di vagina. Kanker leher rahim yang lelah lanjul saring
memberikan gejala :
a. Pendarahan sesudah senggama.
b. Keluar keputihan atau cairan encer dan vagina.
c. Nyeri panggul
d. Pendarahan sesudah mati haid (menopause)
e. Pada lahap lanjut dapat keluar cairan kemuning-kuningan berbau dan
dapat bercampur dengan darah.
4. Pencegahan
Hal yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker leher rahim erat
kaitannya dengan menghindari factor penyebab antara lain :
a. Berhubungan seksual pada waktunya
b. Tidak berganti-ganti pasangan seksual
c. Melakukan vaksinasi HPV
d. Kurangi kebiasaan merokok
e. Tidak mencuci vagina dengan antiseptic terlalu sering
f. Mengatur pola makan
g. Melakukan pemeriksaan Pap Smear atau IVA secara rutin
5. Deteksi Dini
Kanker stadium dini (karsinoma in situ) sangat susah dideteksi karena
belum menimbulkan gejala yang khas dan spesifik. Dengan ditemukannya
kanker ini pada stadium dini, kemungkinan janin dapat dipertahankan dan
penyakit ini dapat disembuhkan bisa mencapai hampir 100%. Malahan
sebenarnya kanker serviks ini sangat bisa dicegah. Menurut ahli obgyn dari
New York University Medical Centre , dr. Steven R. Goldstein, kuncinya
adalah deteksi dini.
a. Pap Smear
Pap smear adalah suatu pemeriksaan sitologi yang diperkenalkan oleh
Dr. GN Papanicolaou pada tahun 1943 untuk mengetahui adanya
keganasan (kanker) dengan mikroskop. Pemeriksaan ini mudah
dikerjakan, cepat dan tidak sakit. Masalahnya, banyak wanita yang tidak
mau menjalani pemeriksaan ini, dan kanker serviks ini biasanya justru
timbul pada wanita-wanita yang tidak pernah memeriksakan diri atau
tidak mau melakukan pemeriksaan ini. 50% kasus baru kanker serviks
terjadi pada wanita yang sebelumnya tidak pernah melakukan
pemeriksaan pap smear. Padahal jika para wanita mau melakukan
pemeriksaan ini, maka penyakit ini suatu hari bisa saja diatasi.
Pedoman Melakukan Test Pap Smear :
1) Para wanita harus mulai melakukan tes Pap smear sekitar 3 tahun
setelah mereka mulai melakukan hubungan seks, tetapi tidak lebih
tua dari usia 21 tahun.
2) Pengujian harus dilakukan setiap tahun jika tes Pap smear biasa
digunakan, atau setiap 2 tahun sekali jika Pap smear berbasis cairan
digunakan.
3) Dimulai pada usia 30 tahun, para wanita yang mempunyai hasil tes
NORMAL sebanyak 3x berturut-turut mungkin dapat menjalani tes
Pap smear setiap 2 sampai 3 tahun sekali. Pilihan lainnya untuk
wanita di atas 30an adalah menjalani tes Pap smear setiap 3 tahun
sekali plus tes HPV DNA.
4) Wanita yang memiliki faktor resiko tertentu (seperti infeksi HIV atau
punya imunitas lemah) harus mendapatkan tes Pap smear setiap
tahun.
5) Wanita usia 70 tahun atau lebih tua dengan hasil tes Pap NORMAL
selama 3 tahun berturut-turut (dan tidak mempunyai hasil tes
ABNORMAL dalam 10 tahun terakhir) dapat memilih untuk
berhenti melakukan tes Pap smear ini. Tapi wanita yang telah
menderita kanker serviks atau yang memiliki faktor risiko lain
(seperti yang disebutkan di atas) harus terus melalukan tes ini selama
mereka berada dalam kesehatan yang baik.
6) Wanita yang pernah menjalani total histerektomi juga dapat memilih
untuk berhenti melakukan tes Pap kecuali telah menjalani
pembedahan untuk mengobati kanker serviks atau pra-kanker.
Wanita yang pernah menjalani histerektomi sederhana (leher rahim
tidak dihapus) harus tetap mengikuti pedoman di atas.
b. IVA (Inspeksi Vagina dengan Asam Asetat)
IVA adalah pemeriksaan skrining kanker serviks dengan cara
inspeksi visual pada serviks dengan aplikasi asam asetat (IVA). Dengan
metode inspeksi visual yang lebih mudah, lebih sederhana, lebih mampu
laksana, maka skrining dapat dilakukan dengan cakupan lebih luas,
diharapkan temuan kanker serviks dini akan bisa lebih banyak.
Beberapa keuntungan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat)
1) Mudah, praktis, mampu laksana
2) Dapat dilaksanakan oleh seluruh tenaga kesehatan
3) Alat-alat yang dibutuhkan sederhana
4) Sesuai untuk pusat pelayanan sederhana
5) Kinerja tes sama dengan tes lain
6) Memberikan hasil segera sehingga dapat diambil keputusan
mengenai penatalaksanaannya
Syarat dilakukannya Iva Test
1) Sudah melakukan hubungan seksual
2) Tidak sedang datang bulan/haid
3) Tidak sedang hamil
4) 24 jam sebelumnya tidak melakukan hubungan seksual
Daftar Pustaka
BKKBN. 2014. Deteksi Dini Kanker Alat Reproduksi. Jakarta: Direktorat
Advokasi dan KIE.
Brunner and Suddarth. 1996. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Volume 3.
Jakarta : EGC
Hamilton, Persis. 1995. Dasar - Dasar Keperawatan Maternitas, Edisi 6. Jakarta :
EGC
Komite nasional penaganan kanker. 2015. Panduan Nasional Penanganan Kanker
Servis. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Mansjoer, Arif dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1. Jakarta : Media
Ausculapius
Nurcahyo, Jalu. 2009. Awas!!! Bahaya Kanker Rahim dan Kanker Payudara.
Yogyakarta : Wahana Totalita Publisher
Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kandungan, Edisi Kedua. Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
PRE PLANINGPENYAKIT KANKER SERVIKS
OLEH:KELOMPOK 5
Mulawarman, S.KepPanca Setiyawani, S. Kep
Juniardi, S. KepSyamsukarni, S.Kep
Dhika Kurniawati K, S.KepKhusnawati Subair, S. KepNaga Purnamasari, S. Kep
A. Febriawan A, S. KepAyuningteas Fauziah, S. KepArdhyanzah Ansar, S. Kep
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
PROGRAM PROFESI NERSFAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR2015
PRE PLANNING
KANKER SERVIKS
I. Latar Belakang
Kanker adalah penyakit yang berbahaya bagi semua orang, hal ini
karena angka kematian akibat kanker yang sangat tinggi. Tidak hanya di
Indonesia melainkan juga di berbagai negara. Pertumbuhan kanker terus
berlanjut dengan kecepatan yang mengkhawatirkan di seluruh dunia. Akan
tetapi, kemajuan dalam pengobatan, pencegahan dangan gaya hidup yang
lebih sehat dan deteksi dini pada akhirnya akan membantu mengurangi
jumlah kematian dari kanker-kanker tertentu.
Kanker serviks menduduki urutan tertinggi di negara berkembang dan
urutan ke 10 dinegara maju atau urutan ke 5 secara global. Di Indonesia ia
menduduki urutan pertama dari 10 kanker terbanyak ditemukan di 13
Laboratorium Patologi di Indonesia.
Di Indonesia, kaum wanita yang mengidap kanker cukup tinggi
terutama pada kanker serviks. Kanker serviks atau kanker leher rahim
adalah kanker pada sistem reproduksi wanita. Kanker serviks sampai saat
ini merupakan salah satu penyebab kematian kaum wanita yang cukup
tinggi, baik di negara-negara maju maupun Negara berkembang seperti
Indonesia. Bahkan di Indonesia, kanker serviks merupakan kanker nomor
satu yang umum diderita wanita Indonesia.
Tingginya kejadian Kanker serviks disebabkan oleh rendahnya
pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan bahaya kanker servis sehingga
wanita yang datang ke pusat pengobatan dalam kondisi yang sudah
terlambat. Dan apabila kanker ditemukan dalam stadium lanjut, maka
penyembuhnya akan sulit, dan angka harapan hidup menjadi rendah. Oleh
karena itu, perlu dilakukan penyuluhan agar masyarakat mengetahui
bahaya dari kanker serviks dan mau melakukan pemeriksaan IVA atau
PAP Smear sebagai cara untuk mendeteksi dini kanker serviks.
II. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapakan peserta dapat mengenal,
memahami dan mengetahui penyakit Kanker Serviks.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan 75 % peserta dapat:
a. Menyebutkan pengertian kanker serviks.
b. Menyebutkan penyebab kanker serviks.
c. Menyebutkan tanda dan gejala kanker serviks.
d. Menyebutkan pencegahan kanker serviks
e. Menyebutkan cara mendeteksi dini kanker serviks.
III. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik
Penyakit Kanker Serviks.
2. Sasaran dan target
Sasaran : Seluruh masyarakat dusun Pangajiang
Target : Ibu-ibu PKK
3. Materi
Terlampir
4. Metode
Ceramah, tanya jawab, dan diskusi.
5. Media dan Alat
Poster dan leaflet
6. Waktu dan Tempat
a. Hari/tanggal :
b. Waktu :
c. Tempat :
7. Pengorganisasian
a. Penanggung jawab : Ns. Maria Ulfah Azhar, S.Kep
b. Moderator : Panca Setiyawani, S.Kep
c. Pemateri : Mulawarman, S.Kep
d. Observer : Juniardi, S.Kep
e. Fasilitator : Syamsukarni, S.Kep
Dhika Kurniawati K, S.Kep
Khusnawati Subair, S. Kep
Naga Purnamasari, S. Kep
A. Febriawan A, S. Kep
Ayuningteas Fauziah, S. Kep
Ardhyanzah Ansar, S. Kep
8. Uraian Tugas
a. Penanggung jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan.
b. Moderator
1. Membuka acara.
2. Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing.
3. Menjelaskan tujuan dan topik.
4. Menjelaskan kontrak waktu.
5. Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri.
6. Mengarahkan alur diskusi.
7. Memimpin jalannya diskusi.
8. Menutup acara.
c. Pemateri
Mempersiapkan materi untuk penyuluhan.
d. Observer
Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.
e. Fasilitator
1. Memotifasi peserta untuk berperan aktif dalam jalannya
penyuluhan.
2. Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari peserta.
9. Setting Tempat
Keterangan:
= Moderator = Peserta
= Pemateri = Fasilitator
= Pembimbing = Observer
IV. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Therapis Kegiatan Peserta
5 menit Pembukaan:
Perkenalan mahasiswa.
Perkenalan dengan dosen.
Menjelaskan tujuan.
Menjelaskan kontrak waktu.
Memperhatikan.
20 menit Pelaksanaan :
Pelaksanaan :
Menggali pengetahuan peserta
tentang kanker servis.
Memberikan reinforcement
positif atas jawaban peserta.
Meluruskan konsep pengertian
kanker servis.
Menggali pengetahuan peserta
tentang penyebab kanker servis
Mengemukakan
pendapat
Mendengarkan.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
Mengemukakan
pendapat
Memberikan reinforcement
positif atas jawaban peserta.
Meluruskan konsep penyebab
kanker serviks
Menggali pengetahuan peserta
tentang tanda dan gejala kanker
serviks
Memberikan reinforcement
positif atas jawaban peserta.
Meluruskan konsep tentang tanda
dan gejala kanker serviks
Menggali pengetahuan
pengetahuan peserta tentang
pencegahan kanker serviks
Memberikan reinforcement
positif atas jawaban peserta.
Meluruskan konsep tentang
pencegahan kanker serviks
Menggali pengetahuan peserta
tentang cara mendeteksi dini
kanker serviks
Memberikan reinforcement
positif atas jawaban peserta.
Meluruskan konsep tentang cara
mendeteksi dini kanker servis
Mendengarkan.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
Mengemukakan
pendapat
Mendengarkan.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
Mengemukakan
pendapat
Mendengarkan
Mendengarkan
dan
memperhatikan
Mengemukakan
pendapat
Mendengarkan
Mendengarkan
dan
memperhatikan
10 menit Penutup:
Meminta peserta untuk
memberikan pertanyaan atas
penjelasan yang tidak dipahami.
Menjawab pertanyaan yang
diajukan.
Menyimpulkan diskusi.
Melakukan evaluasi.
Mengucapkan salam.
Memberikan
pertanyaan
Memperhatikan
Berpartisipasi
Menjawab
pertanyaan
Menjawab salam
V. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana.
b. 60 % peserta menghadiri penyuluhan.
c. Tempat, media, dan alat penyuluhan sesuai rencana.
2. Evaluasi Proses
a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan.
b. Waktu yang direncanakan sesuai dengan pelaksanaan.
c. 70 % peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan.
d. 70 % peserta tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan.
3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu:
a. Menyebutkan pengertian kanker serviks.
b. Menyebutkan penyebab kanker serviks.
c. Menyebutkan tanda dan gejala kanker serviks.
d. Menyebutkan pencegahan kanker serviks
e. Menyebutkan cara mendeteksi dini kanker serviks.