ptk matematika editan
Post on 04-Apr-2018
281 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
1/58
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
2/58
2
siswa. Melihat hal tersebut jelas bahwa proses belajar mengajar sangat
dipengaruhi oleh peran siswa serta keaktifan siswa sangat mendukung
keberhasilan hasil belajar.
Hasil belajar yang diperoleh siswa masih jauh dengan harapan guru.
Tindak lanjut dilakukan oleh guru untuk menggugah keaktifan siswa dengan jalan
memperbaiki proses belajar mengajar yang efektif, efisien dan menyenangkan.
Berdasarkan fakta di atas muncul suatu gagasan untuk mengadakan
Penelitian Tindakan Kelas.
1. Identifikasi masalahDari hasil pengamatan terhadap hasil tes formatif dan hasil refleksi diri
dalam pembelajaran Matematika tersebut, peneliti berdiskusi dengan teman
sejawat untuk mengidentifikasi kekurangan dalam proses pembelajaran yang
peneliti laksanakan Setelah mengadakan refleksi ditemukan beberapa hal yang
mungkin menjadi masalah:
a. Siswa tidak aktif dalam proses pembelajaran.b. Siswa tidak berani mengajukan pertanyaan.c. Siswa tidak aktif dalam diskusi kelompok.d.
Siswa kurang tertarik dengan mata pelajaran matematika.
e. Siswa kurang berlatih soal-soal.2. Analisis Masalah
Hasil diskusi antara peneliti dan teman sejawat disimpulkan bahwa
faktor penyebab siswa kurang menguasai materi pelajaran Matematika tentang
sifat-sifat bangun datar adalah:
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
3/58
3
a. Penjelasan guru terlalu cepat, kurang konkret, tidak menarik karenahanya meggunakan metode ceramah.
b. Kurang memberikan latihan soal - soal kepada siswa.c. Guru tidak menggunakan alat peraga yang sesuai dengan materi
pelajaran.
B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang dan analisis masalah tersebut di atas, maka
dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana penerapan model
pembelajaran Numbered Heads Together dan penggunaan alat peraga model
bangun datar dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran matematika
materi sifat-sifat bangun datar di kelas V semester I SD Negeri Bukit Selamat
Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Aceh Timur Tahun Pelajaran 2011/2012?
C. Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan Penelitian
yang akan dicapai adalah :
1. Mendeskripsikan proses pembelajaran dengan menggunakan alat peragamodel bangun datar pada materi sifat-sifat bangun datar di kelas V SD
Negeri Bukit Selamat Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Aceh Timur
Tahun Pelajaran 2010/2011.
2. Mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Numbered HeadsTogether dalam pembelajaran matematika pada materi sifat-sifat bangun
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
4/58
4
datar di kelas V SD Negeri Bukit Selamat Kecamatan Sungai Raya
Kabupaten Aceh Timur Tahun Pelajaran 2011/2012.
3. Mendeskripsikan dampak penerapan model pembelajaran NumberedHeads Together dan penggunaan alat peraga model bangun datar dalam
pembelajaran matematika pada materi sifat-sifat bangun datar di kelas V
SD Negeri Bukit Selamat Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Aceh Timur
Tahun Pelajaran 2011/2012 terhadap hasil belajar siswa.
Laporan ini dibuat berdasarkan catatan perbaikan pembelajaran, observasi,
dan diskusi dengan teman sejawat dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran
yang dilakukan dua siklus. Laporan ini memuat pendahuluan, penelitian, dan
pembahasan serta kesimpulan dan saran tindak lanjut.
D. Manfaat PenelitianPelaksanaan penelitian sangatlah besar manfaatnya bagi guru, siswa dan
sekolah pada umumnya. Manfaat Penelitian tindakan kelas bagi;
1. Siswaa. Siswa dapat meningkatkan ketrampilan dalam menyelesaikan soal-soal
tentang sifat bangun datar dalam pelajaran matematika.
b. Siswa dapat menghilangkan image tentang sulitnya belajarmatematika
c. Siswa akan lebih termotivasi belajar matermatika.2. Guru
a. Guru dapat lebih cepat mengetahui kesulitan belajar siswa
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
5/58
5
b. Menambah kreativitas guru untuk menerapkan pembelajaran yangbervariasi
c. Menambah wawasan dalam menyelenggarakan proses pembelajarandengan menggunakan berbagai model pembelajaran bagi siswa
3. SekolahMemberi sumbangan penukaran sebagai peningkatan proses pembelajaran
dan kunjungan guru, sehingga prestasi siswa meningkat dan kualitas
sekolah semakin baik.
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
6/58
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Pembelajaran MatematikaPembelajaran matematika adalah suatu usaha yang disesuaikan dengan
perkembangan kognitif siswa, mengkonkretkan obyek matematika yang
abstrak menjadi mudah dipahami oleh siswa. Selain itu, sajian matematika
sekolah tidak harus menggunakan pola pikir deduktif semata, tetapi dapat juga
digunakan pola pikir induktif. Tekanan pembelajaran matematika adalah
sumber sense yang tidak hanya bermakna mengenal dan trampil melakukan
operasi pada bilangan, tetapi lebih dari antara lain dapat memanfaatkan
pengetahuan tentang bilangan untuk berbagai bidang lain tanpa melakukan
operasi hitung (Depdikbud, 1995:1).
2. Tujuan Pembelajaran MatematikaTujuan umum diberikannya matematika di jenjang pendidikan dasar
adalah sebagai berikut:
a. Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan didalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang. Melalui
latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis,
cermat, jujur dan efektif.
b. Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan polapikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari
berbagai ilmu pengetahuan (Depdikbud, 1993:96).
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
7/58
7
Merujuk dari pengertian di atas bahwa tujuan umum pendidikan
matematika pada jenjang pendidikan dasar tersebut memberi tekanan pada
penataan nalar dan pembentukan sikap siswa serta ketrampilan dalam
penerapan matematika.
3. Strategi Pembelajaran MatematikaStrategi adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya untuk
melaksanakan kebijaksanaan tertentu (KBBI, 2002:1092). Adapun strategi
pembelajaran matematika yaitu mengaktifkan siswa untuk belajar.
Pada dasarnya strategi pembelajaran matematika bertumpu pada dua
hal berikut ini:
a. Optimalisasi interaksi antar semua elemen pembelajaran termasuk didalamnya guru, siswa dan media.
b. Optimalisasi keikutsertaan seluruh sense siswa yang meliputi pancaindra, nalar, rasa dan karsa (Depdikbud, 1995:2).
4. Fungsi Pembelajaran MatematikaFungsi berarti kegunaan suatu hal (KBBI, 2002:322). Fungsi
pembelajaran matematika adalah:
a.
Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan
bilangan dan simbol-simbol.
b. Mengembangkan ketajaman penalaran yang dapat membantumemperjelas dan menyelesaikan permasalahan kehidupan sehari-hari.
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
8/58
8
c. Mengembangkan pengenalan, memahami serta mahir dalammenggunakan bilangan dalam kaitannya dengan praktik kehidupan
sehari-hari (Depdikbud, 1993:93).
5. Teori-teori Belajar MatematikaTeori artinya pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan
didukung oleh data dan argumentasi (KBBI, 2002:1177).
Ada beberapa ilmuwan yang mengemukakan teori pembelajaran
Matematika
a. Teori DienesMenurut Dienes bahwa setiap konsep atau prinsip matematika dapat
dimengerti secara sempurna, hanya jika disajikan pada anak dalam bentuk-
bentuk konkret. Jadi abstraksi didasarkan pada intuisi dan pengalaman-
pengalaman konkret (Paimin, 1998:7).
b. Teori BrunerBelajar matematika menurut Bruner merupakan suatu proses tentang
konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat di dalam
materi pelajaran dan mencari hubungan-hubungan tentang konsep-konsep dan
struktur-struktur matematika. Bruner melukiskan anak-anak berkembang
melalui tiga tahap perkembangan mental.
1) Enactive, yaitu anak-anak di dalam belajarnyamenggunakan/memanipulasi objek-objek secara langsung.
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
9/58
9
2)Iconic, yakni kegiatan anak-anak mulai menyangkut mental yangmerupakan gambaran dari obyek-obyek. Pada tahal ini, anak tidak
memanipulasi langsung objek-objek seperti dalam tahap enactive,
melainkan sudah dapat memanipulasi dengan menggunakan gambaran
dari objek.
3)Simbolic, yakni tahap memanipulasi simbol-simbol secara langsungdan tidak ada lagi kaitannya dengan objek-objek (Paimin, 1998:6).
c. Teori Jaan PiegetTeori yang dikemukakan Jean Pieget disini adalah berhubungan dengan
Teori Perkembangan Mental. Dia membagi menjadi enam hukum atau konsep
kekekalan diantaranya yaitu :
1) Hukum Kekekalan Materi (usia sekitar 7-8 tahun)Dalam pembelajaran di sini sering menggunakan benda-benda
konkret, seperti tanah, batu, kelereng dan mainan. Penggunaan benda
konkret yang dapat berubah perlu mendapat perhatian khusus seperti
air dan tanah liat. Adanya hukum kekekalan materi pada anak ialah
aanya persepsi anak bahwa benda-benda itu tidak berubah walaupun
bentuknya berubah-ubah.
2) Hukum Kekekalan Bilangan (usia sekitar 6-7 tahun)Hukum kekekalan bilangan berarti berkenaan dengan banyaknya
anggota suatu himpunan atau kumpulan benda. Dalam hukum ini siswa
mulai dapat belajar berhitung dengan mengerti dan menjumlah. Belum
memiliki konsep itu belajarnya melalui hafalan.
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
10/58
10
3) Hukum Kekekalan Panjang (usia sekitar 8-9 tahun)Untuk mengetahui apakah seorang anak memiliki konsep kekekalan
panjang, ambillah dua utas tali yang sama panjang. Perlu penekanan
pada anak untuk meyakini bahwa kedua utas tali itu sama panjang.
Kemudian ubahlah salah satu tali.
Kemudian kita tanyakan mana dari kedua tali itu yang lebih panjang,
A atau B. Bila siswa menjawab A lebih panjang dari B itu artinya dia
belum memiliki konsep kekekalan panjang. Anak yang demikian
tentunya akan sulit bila ia belajar topik pengukuran.
4) Hukum Kekekalan Luas (usia sekitar 8-9 tahun)Konsep kekekalan luas dapat dicapai anak lebih cepat antara lain
melalui tangram.
5) Hukum Kekekalan Berat (usia sekitar 9-10 tahun)Hukum kekekalan berat ialah prinsip yang mengatakan bahwa berat
suatu benda itu tidak berubah walaupun bentuknya berubah-ubah.
Dengan kata lain, berat benda itu tetap walaupun bentuknya berubah-
ubah.
6)
Hukum Kekekalan Isi (usia sekitar 14-15 tahun)
Bila kita mengambil sebuah benda berat, kelereng misalnya, lalu kita
masukkan ke dalam gelas yang berisi penuh air, maka air dalam gelas
itu akan tumpah.
Berdasarkan teori-teori tentang pembelajaran matematika, maka
dalam penelitian tindakan kelas ini teori belajar matematika yang sesuai
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
11/58
11
dengan anak seusia sekolah dasar adalah teori yang dicetuskan oleh Jean
Pieget.
Secara sederhana dapat dicontohkan, dalam hal pengerjaan
pecahan untuk memecahkan masalah, siswa akan lebih memahami cara
menghitung pecahan apabila materi yang diberikan berhubungan dengan
benda yang konkret. Dari pihak gurupun akan lebih mudah menjelaskan
materi dan memotivasi anak didik sehingga anak didik berminat belajar
matematika.
6. Model Pembelajaran Numbered Heads Togethera.Pengertian
Numbered Heads Together (NHT) adalah suatu model pembalajaran
yang lebih mengedepankan kepada aktifitas siswa dalam mencari,
mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya
diprebsentasikan di depan kelas ( Agus Suprijono, 2009)
NHT pertama kali dikenalkan oleh Spincer Kagan dkk ( 1993).
Model NHT adalah bagian dari model pembelajaran kooperatif struktural,
yang menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur Kagan menghendaki agar
para siswa bekerja saling bergantung pada kelompok-kelompok kecil
secara kooperatif. Struktur tersebut dikembangkan sebagai bahan alternatif
dari struktur kelas tradisional. Menurut Kagan (2007) model pembelajaran
NHT ini secara tidak langsung melatih siswa untuk saling berbagi
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
12/58
12
informasi, mendengarkan dengan cermat berbicara dengan penuh
perhitungan, sehingga siswa lebih produktif.
b.Langkah-langkah1) Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok
mendapat nomor,
2)Masing masing kelompok mengerjakan tugas yang diberikan olehguru.
3)Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiapanggota kelompok dapat mengerjakannya atau mengetahui
jawabannya,
4)Salah satu nomor dipanggil untuk melaporkan hasil diskusinya.5)Kelompok lain memberi tanggapan, kemudian guru menunjuk
nomor yang lain
6)Kesimpulan.7. Media Pembelajaran
a. PengertianMedia adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka
untuk mencapai tujuan pengajaran, alat mempunyai fungsi yaitu sebagai
perlengkapan, alat sebagai pembantu mempermudah usaha mencapai
tujuan, dan alat sebagai tujuan ( Marimba, 1989 : 51).
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
13/58
13
kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi
terhadap siswa.
b.Jenis-jenis Media/Alat PeragaArsyad (2006:37) mengelompokkan media/alat peraga dalam
delapan jenis, yaitu:
1) Media/alat peraga cetak2)
Media/alat peraga pajang
3) Overhead transparacies4) Rekaman audiotape5) Seri slide dan filmstrips6) Penyajian multi-image7) Rekaman video8) Komputerc. Manfaat media/alat peraga dalam proses belajar
Encyclopedia of Educational Research dalam Hamalik (1994:15)
merincikan manfaat media / alat peraga pada proses pembelajaran, sebagai
berikut:
1) Meletakkan dasar-dasar konkret untuk berpikir, oleh karena itumengurangi verbalisme.
2) Memperbesar perhatian siswa3) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar,
oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
14/58
14
4) Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatanberusaha sendiri di kalangan siswa.
5) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melaluigambar hidup.
6) Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantuperkembangan kemampuan berbahasa.
7) Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara laindan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam
belajar.
Rivai (1992:2) mengemukakan manfaat media/alat peraga dalam
proses belajar siswa, yaitu:
1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapatmenumbuhkan motivasi belajar.
2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebihdipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai
tujuan pembelajaran.
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasiverbal melalui penuturan kata-kata oleh guru.
4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanyamendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan dan lain-
lain.
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
15/58
15
Mengacu pada dua pendapat tersebut di atas media/alat peraga
sangat besar manfaatnya dalam proses pembelajaran, karena dengan
media/alat peraga siswa akan lebih tertarik dan memahami materi
pelajaran yang sedang diajarkan.
B. Kerangka BerpikirBerdasarkan kajian pustaka tersebut diatas dapat diambil pokok pikiran
bahwa pembelajaran matematika di SD adalah mempelajari setiap konsep secara
bertahap untuk mendapatkan pengertian hubungan-hubungan, simbol-simbol
kemudian mengoptimalkan konsep-konsep ke situasi yang baru. Pembelajaran
matematika di SD akan berhasil apabila siswa termotivasi belajarnya,
memanfaatkan media, memanfaatkan metode dan model pembelajaran. Dengan
model pembelajaran Numbered Heads Together siswa akan meningkat
kemampuan matematika dengan hasil belajar yang meningkat.
C. Hipotesis TindakanBerdasarkan kajian teori serta kerangka berfikir yang telah diuraikan di
atas, maka dapat diambil kesimpulan sementara (hipoesis) tindakan penelitian ini
adalah Bagaimana penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together dan
penggunaan alat peraga model bangun datar dapat meningkatkan hasil belajar
dalam pembelajaran matematika materi sifat-sifat bangun datar di kelas V
semester 1 SD Negeri Buket Selamat Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Aceh
Timur Tahun Pelajaran 2011/2012?
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
16/58
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subyek Penelitian1. Lokasi dan Nama Sekolah
Penelitian dilakukan di SD Negeri Dupak I Kecamatan Krembangan Kota
Surabaya. Pada kelas V semester 1 tahun pelajaran 2011/2012. Jumlah
siswa 40 anak yang terdiri dari 16 anak perempuan dan 24 anak laki-laki.
2. Mata pelajaran/Kelas/SemesterYang menjadi objek penelitian adalah mata pelajaran Matematika Kelas V
Semester 1 dengan indikator: menyebutkan sifat-sifat bangun datar dan
menggambar bangun datar berdasarkan sifat-sifatnya.
3. Waktu PelaksanaanPenelitian pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan pola
penelitian tindakan kelas dilaksanakan 2 siklus. Siklus II dilaksanakan
tanggal 13 Agustus 2011 pada jam Matematika. Siklus II dilaksanakan
tanggal 20 Agustus 2011 pada jam Matematika.
4. Karakteristik SiswaKarakteristik anak di SD Negeri Bukit Selamat Kecamatan Sungai Raya
Kabupaten Aceh Timur adalah sebagai berikut:
a. Kemampuan intelegensi beragam.
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
17/58
17
b. Kesadaran belajar matematika kurang. Hal ini ditunjukkan denganbanyaknya siswa yang sering tidak mengerjakan tugas dan nilai tes
formatif rendah.
c. Kondisi ekonomi orang tua yang beragam yaitu buruh dan hampirsebagian besar tukang becak.
d. Kondisi lingkungan sekitar yang berada di daerah yang padatpenduduk dan tingkat pereekonomiannya yang minim.
B. Deskripsi Per Siklus1. SIKLUS I
a. Proses PerencanaanTahap rencana ini Peneliti lakukan setelah mengidentifikasi
masalah yang timbul dalam pembelajaran bersama teman sejawat.
Sebelum melakukan perbaikan pembelajaran Peneliti berdiskusi dengan
teman sejawat untuk mengatasi dan menemukan masalah yang ditemukan.
Kemudian menyusun rancangan perbaikan mata pelajaran matematika
dengan materi sifat-sifat bangun datar dengan menggunakan peraga model
bangun datar dan metode diskusi di kelas V semester 1 dengan tujuan agar
pemahaman siswa lebih meningkat.
Adapun langkah - langkah perbaikan pembelajaran sebagai berikut:
a. Identifikasi dan perumusan masalah.b. Merancang pembelajaran dengan metode tanya jawab, diskusi.
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
18/58
18
c. Menyusun lembar observasi aktivitas guru sebagai panduan bagiobserver dalam mengobservasikan pelaksanaan perbaikan
pembelajaran.
d. Menyusun lembar observasi aktivitas siswa sebagai panduan bagiobserver dalam mengobservasikan pelaksanaan perbaikan
pembelajaran.
e. Merancang dan menyusun evaluasi.
2. Proses Pelaksanaan
Pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus 2011.
Pembelajaran siklus I dilaksanakan di SD Negeri Bukit Selamat Kecamatan
Sungai Raya Kabupaten Aceh Timur tempat Peneliti bertugas sehari-hari
sebagai guru kelas. Langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai
berikut:
1. Kegiatan awal ( 5 menit )a. Membuka pelajaran:
-Pelajaran diawali dengan mengucapkan salam.-Guru mengecek kehadiran siswa.
b. Apersepsi:-mengadakan tanya jawab tentang materi yang lalu.-Sebutkan macam-macam bangun datar!
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran.d. Kegiatan inti ( 40 menit )
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
19/58
19
1) Siswa memperhatikan bangun datar segitiga, persegi danpersegipanjang yang ditunjukkan guru.
2) Siswa membedakan berbagai gambar bangun datar segitiga,persegi, dan persegipanjang.
3) Siswa mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar segitiga, persegi,dan persegipanjang.
4) Siswa memperhatikan guru cara menggambar bangun segitiga,persegi, dan persegipanjang.
5) Siswa membentuk kelompok dan mengerjakan tugas kelompok.6) Siswa mendiskusikan hasil kerja kelompok di depan kelas dan
kelompok lain menanggapinya.
7) Siswa diberi kesempatan menanyakan materi yang belum jelas.8) Siswa membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
e. Kegiatan Akhir ( 20 menit )1) Siswa mengerjakan tes formatif.2) Guru menilai hasil pekerjaan siswa.3) Guru menganalisa tes formatif.
f.
Tindak lanjut ( 5 menit )
1) Guru memotivasi siswa untuk belajar lebih giat.2) Guru memberi tugas PR sebagai perbaikan dan pengayaan3) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
20/58
20
3. Proses Pengamatan
Pengamatan pada siklus I yang dilakukan oleh teman sejawat pada
proses pembelajaran baik kepada siswa maupun guru dengan mengisi data
observasi dan mencatat hal - hal yang penting yang ditemukan selama proses
pembelajaran.
Hasil pengamatan terhadap guru ditemukan hal-hal sebagai berikut :
a. Guru sudah menggunakan alat peraga model bangun datar tetapi belumefektif dan optimal penggunaannya.
b. Metode yang digunakan belum optimal.Hasil pengamatan terhadap siswa ditemukan hal-hal sebagai berikut:
a. Kerjasama dalam mengerjakan tugas (diskusi) kelompok belumefektif.
b. Minat belajar siswa masih rendah.Adapun instrumen yang digunakan dalam pengamatan pembelajaran ini
adalah:
a. Lembar observasi bagi guru.b. Lembar observasi bagi siswa.c.
LKS.
d. Lembar tes formatif.e. Lembar analisa tes formatif.
Analisa hasil tes formatif siklus I menunjukkan adanya peningkatan
nilai dibanding sebelum perbaikan. Dari 40 siswa 23 siswa dapat
mencapai nilai ketuntasan belajar yaitu 75.
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
21/58
21
5. Proses RefleksiProses pembelajaran yang terlihat pada siklus I, kelas masih ramai,
kurang aktif, kurang interaktif antara guru dan siswa karena masih terpusat
pada guru. Guru tidak memberi kesempatan kepada siswanya untuk lebih
mendalami materi, metode yang digunakan belum efektif.
Berdasarkan temuan hasil refleksi maupun evaluasi pada perbaikan
pembelajaran siklus 1, ternyata ada peningkatan hasil sebelum siklus I
rata-rata 64. Nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 40 menjadi rata-rata kelas
73 dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 50. Sebelum diadakan
perbaikan siswa yang tuntas diatas KKM yaitu 75 ada 9 dari 40 siswa atau
33%. Setelah diadakan perbaikan siswa yang tuntas diatas KKM yaitu 75
ada 23 siswa dari 40 siswa atau 58%.
2.SIKLUS II1. Proses Perencanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II Peneliti
merencanakannya hampir sama dengan pelaksanaan pembelajaran siklus
I hanya ada beberapa hal yang perlu penanganan secara lebih matang
lagi. Pelaksanaan pada penggunaan model pembelajaran Numbered
Heads Together.
Adapun prosedur pelaksanaannya sebagai berikut:
a. Identifikasi dan perumusan masalah berdasarkan refleksipembelajaran siklus 1.
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
22/58
22
b. Mengadakan perubahan pada RPP dengan menggunakan modelpembelajaran numbered heads together.
c. Menyusun lembar observasi aktivitas guru sebagai panduan bagiobserver dalam mengobservasikan pelaksanaan perbaikan
pembelajaran.
d. Menyusun lembar observasi aktivitas siswa sebagai panduan bagiobserver dalam mengobservasikan pelaksanaan perbaikan
pembelajaran.
e. Merancang dan menyusun evaluasi.2. Proses Pelaksanaan
Pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2011. Pembelajaran
siklus 2 dilaksanakan di SD Negeri Bukit Selamat Kecamatan Sungai Raya
tempat Peneliti bertugas sehari-hari sebagai guru kelas. Langkah-langkah
pembelajarannya adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan awal ( 5 menit )a. Membuka pelajaran :
- Pelajaran diawali dengan mengucapkan salam denganmengucapkan salam.
- Guru mengatur tempat duduk siswa dan memeriksa kehadirannya.b. Apersepsi : Guru mengadakan tanya jawab tentang benda-benda di
sekitar yang berbentuk segitiga, persegi, dan persegipanjang.
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran.2) Kegiatan inti ( 40 menit )
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
23/58
23
a. Siswa memperhatikan model bangun datar segitiga, persegi danpersegipanjang yang ditunjukkan guru.
b. Siswa mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar segitiga, persegi, danpersegipanjang.
c. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompokmendapat nomor.
d. masing-masing kelompok mengerjakan tugas yang diberikan guru.e. Dengan bimbingan guru setiap kelompok mendiskusikan lembar kerja
kelompok dan memastikan setiap anggota kelompok dapat
mengerjakannya atau mengetahui jawabannya.
f. Guru berkeliling sambil membimbing kelompok yang memerlukanbantuan sekaligus penilaian proses.
g. Salah satu nomor ditunjuk untuk mewakili masing-masing kelompokuntuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
h. Kelompok lain memberi tanggapan dari hasil presentasi itu.i. Guru memvalidasi hasil kerja kelompok.
j. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang belum jelas.k.
Siswa menulis kesimpulan dengan urut dan jelas.
3) Kegiatan Akhir ( 20 menit )a. Siswa mengerjakan tes formatif.b. Guru menilai hasil pekerjaan siswa.c. Guru menganalisa tes formatif.
4) Tindak lanjut ( 5 menit )
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
24/58
24
a. Guru memotivasi siswa untuk belajar lebih giat.b. Guru memberi tugas PR sebagai perbaikan dan pengayaan.c. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
3. Proses PengamatanHasil pengamatan yang dilakukan oleh teman sejawat diperoleh adanya
peningkatan dalam proses pembelajaran baik cara guru mengelola dan
bersemangat dalam proses pembelajaran.
Dari pengamatan terhadap guru diperoleh hal-hal sebagai berikut :
a. Penggunaan alat peraga model bangun datar terbukti sangat efektifb. Model pembelajaran yang digunakan sudah tepat yaitu Numbered Heads
Together.
c. Diskusi kelompok terlihat aktif dengan alat peraga model bangun dataryang digunakan dalam setiap kelompok.
d. Peran guru dalam pembelajaran sangat aktif.Dari hasil pengamatan terhadap siswa:
a. Siswa berani maju ke depan mengerjakan soal latihan dengan pasti.b. Diskusi kelompok berjalan lancar dan aktif tiap anggota kelompok.c. Hasil belajar meningkat.
Instrumen yang disertakan dalam perbaikan pembelajaran siklus II adalah :
a. Lembar Pengamatanb. LKS.c.
Lembar tes formatif.
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
25/58
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
26/58
26
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi SiklusProses perbaikan pembelajaran yang Peneliti laksanakan dapat Peneliti
uraikan secara singkat hasil-hasil yang diperoleh dari setiap tahap yaitu
prencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi dari dua siklus.
1. SIKLUS Ia. Hasil Perencanaan
Pada tahap perencanaan Peneliti rencana perbaikan pembelajaran
untuk siklus I, menyiapkan alat bantu pembelajaran yang sesuai dengan
materi sifat-sifat bangun datar dengan menggunakan model bangun datar
dan metode diskusi instrumen pelengkap yang dibutuhkan antara lain
lembar observasi, lembar soal tes formatif dan lembar analisa penilaian.
Semua rencana sudah Peneliti persiapkan dan dapat terlaksana dengan
baik. Adapun data-data selengkapnya terlampir .
b. Hasil PelaksanaanPelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I pada tanggal 13 Agustus
2010. Prosedur pelaksanaanya melalui tahap-tahap sesuai rencana
pembelajaran pada umumnya.
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
27/58
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
28/58
28
11 Nurhayati 75 T 85 T
12 Nurmayana 70 T 90 T
13 Nanik Suningsih 50 BT 65 BT
14 Putri Faradila 70 T 75 T
15 Rahmad Syarifuddin 75 T 75 T
16 Reza Alfajri 45 BT 60 BT
17 Rika Julia 70 T 80 T
18 Rismi Hafizah 70 T 70 T
19 Rika Rizkia 55 BT 70 T
20 Risky Amalia 85 T 85 T
21 Ridha Aprilia 55 BT 65 BT
22 Rosi Ardiansyah 40 BT 65 BT
23 Safwani 65 BT 75 T
24 Sukmawati 70 T 80 T
25 Siti Nurul Aini 80 T 85 T
26 Sri Kemalayati 55 BT 70 T
27 Satumin 75 T 75 T
28 Sarinansih 60 BT 70 T
29 Suyanti 45 BT 60 BT
30 Safir Ramdhan 70 T 70 T
31 Sulaiman, AB 60 BT 65 BT
32 Shinta Oktavian 65 BT 70 T
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
29/58
29
33 Syarifah Aisyah 70 T 75 T
34 Suyanti 55 BT 80 T
35 Safir Ramadhan 60 BT 60 BT
36 Saputri Eka Wardhana 65 BT 75 T
37 Tasya Maulida 70 T 80 T
38 Tina Faradiba 50 BT 75 T
39 T. Aziz Afandi 75 T 80 T
40 Zahra Agustina 75 T 80 T
Jumlah 2540 2920
Rata-rata 63,5 73
Ketuntasan (%) 33% 58%
Ket. T = Tuntas
BT = Belum Tuntas
Berikut ini adalah data nilai prasiklus dan perbaikan pembelajaran 1.
Tabel 2. Tabel Hasil Perolehan Nilai Evaluasi Prasiklus dan Siklus 1
No.
Interval
Kelas
Prasiklus Ket Siklus 1 Ket
1 31-40 2 31 siswa
(67%)
Tidak
0 17 siswa
(42%)
Tidak
2 41-50 4 1
3 51-60 12 4
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
30/58
30
4 61-70 13 tuntas 12 tuntas
5 71-80 8 9 siswa
(33%)
Tuntas
18 23 siswa
(58%)
Tuntas6 81-90 1 5
Jumlah 40 40 40 40
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa dari 40 siswa, terdapat 31 siswa
yang belum mencapai ketuntasan belajar pada kegiatan prasiklus. Tetapi
setelah diadakan perbaikan siklus 1 terdapat 17 siswa yang belum mencapai
ketuntasan belajar.
Tabel 3 Perkembangan Penguasaan Pembelajaran Matematika
Prasiklus dan Siklus I
No Uraian
Siswa yang tuntas
Siswa yang belum
tuntas
Frekuensi % Frekuensi %
1 Sebelum Siklus 9 33 % 31 67 %
2 Siklus I 23 58 % 17 42 %
2. Hasil PengamatanObservasi telah melakukan pengamatan dan mengumpulkan data
tentang jalannya proses pembelajaran terhadap guru maupun siswa. Dari hasil
pengamatan terhadap guru memperoleh data bahwa guru telah menggunakan
alat peraga dalam pembelajaran tetapi belum jelas diterima oleh siswa dan
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
31/58
31
penerapan metode kurang bervariasi Guru kurang aktif dalam diskusi
kelompok siswa.
Dari hasil pengamatan terhadap siswa diperoleh data bahwa dalam
diskusi kelompok siswa kurang aktif. Siswa terlihat ragu - ragu dalam
menjawab tugas dari guru. Hal ini disebabkan instruksi yang diberikan guru
kurang dipahami siswa. Data hasil pengamatan selengkapnya ada pada
lampiran.
4. Hasil Refleksi
Setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus 1 terdapat
kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :
a. Kelebihan1. Penggunaan metode dan media sudah baik sehingga menarik minat
belajar siswa.
2. Siswa dalam berdiskusi kelompok sudah aktifb. Kekurangan
1. Guru belum menjelaskan penggunaan gambar model bangun datarsecara efektif.
2.
Penggunaan metode dalam pembelajaran kurang bermotivasi.
3. Antusias belajar siswa masih rendah karena guru kurang memberikanmotivasi.
Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa proses
pembelajaran pada siklus I masih menunjukkan tingkat pemahaman siswa
terhadap materi ajar masih rendah. Nilai yang diperoleh dari hasil tes formatif
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
32/58
32
dari 40 siswa 23 siswa yang mencapai nilai ketuntasan belajar dan 17 siswa
belum dapat mencapai nilai ketuntasan belajar yaitu 42 %.
Ketidakberhasilan proses perbaikan pembelajaran siklus disebabkan
oleh :
a. Penjelasan guru terhadap materi kurang dipahami siswa terutama dalammempelajari sifat-sifat bangun datar dengan model bangun datar.
b. Metode yang digunakan belum efektif.c. Guru kurang aktif dalam pembelajaran dan dalam diskusi kelompok.
3. SIKLUS II
1. Hasil Prerncanaan
Perencanaan perbaikan siklus II Peneliti merancang lebih matang dan
lengkap dengan harapan tujuan pembelajaran akan tercapai. Kelemahan dan
kekurangan dari hasil refleksi dan diskusi dengan teman sejawat pada siklus I
akan Peneliti pecahakan pada proses perbaikan pembelajaran siklus II. Alat
peraga yang digunakan lebih efektif penggunaannya.
Instrumen yang dipersiapkan adalah lembar observasi, lembar kerja,
lembar soal, lembar analisa. Data instrumen terlampir.
2. Hasil PelaksanaanPelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada
tanggal 20 Agustus 2011 dengan materi sifat-sifat bangun datar. Prosedur
pelaksanaannya melalui tahap-tahap yang telah direncanakan.
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
33/58
33
Pembelajaran dimulai dengan kegiatan awal, kegiatan Inti dan kegiatan
akhir. Penggunaan alat peraga model bangun datar lebih diefektifkan, Semua
dijelaskan secara rinci dan jelas agar siswa mudah memahaminya.
Keefektifan model pembelajaran Numbered Heads Together dipantau
oleh guru dalam pembelajaran sehingga tidak ada siswa yang tidak aktif
berpartisipasi dalam pembelajaran tersebut.
Dari hasil tes formatif siklus II menunjukkan peningkatan baik dalam
proses maupun hasil belajar. Hal ini dapat dilihat dari nilai yang dicapai oleh
siswa. Dari 40 siswa ada 11 siswa yang dapat mencapai nilai ketuntasa belajar
atau taraf serafnya mencapai 92 % dengan nilai rata-rata kelas mencapai 81.
Pada perbaiakan pembelajaran siklus II ternyata dalam pembelajaran
telah memenuhi syarat-syarat yang diperlukan seperti penerapan metode yang
tepat, menggunakan alat peraga secara efektif sehingga membantu siswa
dalam menerima penjelasan guru.
Berikut ini adalah daftar nilai prasiklus dan perbaikan pembelajaran
siklus I.dan Siklus II
Tabel 4. Daftar nilai Formatif Prasiklus, Siklus 1 dan Siklus 2
No Nama
Pra Siklus Siklus I Siklus I
Nilai Ket Nilai Ket Nilai Ket
1 Aidil Fitriansyah 40 BT 50 BT 70
2 Alfin Rahmatika 75 T 85 T 85
3 Asmaul Husnah 75 T 75 T 85
4 Azwanda 60 BT 70 T 80
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
34/58
34
5 Edi Syahputra 70 BT 55 BT 75
6 Fahri Miranda 55 BT 75 T 85
7 Fauzi Maulana 60 BT 75 T 85
8 Iskandar Juli 65 BT 75 T 85
9 Linda Yani 60 BT 70 T 85
10 Maulida 55 BT 80 T 85
11 Nurhayati 75 T 85 T 90
12 Nurmayana 70 T 90 T 90
13 Nanik Suningsih 50 BT 65 BT 80
14 Putri Faradila 70 T 75 T 80
15 Rahmad Syarifuddin 75 T 75 T 85
16 Reza Alfajri 45 BT 60 BT 80
17 Rika Julia 70 T 80 T 85
18 Rismi Hafizah 70 T 70 T 75
19 Rika Rizkia 55 BT 70 T 75
20 Risky Amalia 85 T 85 T 90
21 Ridha Aprilia 55 BT 65 BT 85
22 Rosi Ardiansyah 40 BT 65 BT 85
23 Safwani 65 BT 75 T 80
24 Sukmawati 70 T 80 T 85
25 Siti Nurul Aini 80 T 85 T 85
26 Sri Kemalayati 55 BT 70 T 80
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
35/58
35
27 Satumin 75 T 75 T 85
28 Sarinansih 60 BT 70 T 80
29 Suyanti 45 BT 60 BT 85
30 Safir Ramdhan 70 T 70 T 75
31 Sulaiman, AB 60 BT 65 BT 80
32 Shinta Oktavian 65 BT 70 T 75
33 Syarifah Aisyah 70 T 75 T 80
34 Suyanti 55 BT 80 T 85
35 Safir Ramadhan 60 BT 60 BT 75
36 Saputri Eka Wardhana 65 BT 75 T 85
37 Tasya Maulida 70 T 80 T 80
38 Tina Faradiba 50 BT 75 T 85
39 T. Aziz Afandi 75 T 80 T 80
40 Zahra Agustina 75 T 80 T 80
Jumlah 2540 2920 3280
Rata-rata 63,5 73 82
Ketuntasan (%) 33% 58% 92 %
Tabel 5 Daftar Hasil Tes Formatif Matematika Pra Siklus, Siklus I dan
Siklus II
No.
Interval
Kelas
Prasiklus Ket
Siklus
1
Ket
Siklus
II
Ket
1 31-40 2 31 siswa 0 17 siswa 0 1 siswa
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
36/58
36
2 41-50 4 (67%)
Tidak
tuntas
1 (42%)
Tidak
tuntas
0 (8%)
Tidak
tuntas
3 51-60 12 4 0
4 61-70 13 12 1
5 71-80 8
9 siswa
(33%)
Tuntas
18
23 siswa
(58%)
Tuntas
18 39
siswa
(92%)
Tuntas
6 81-90 1 5 21
7 91-100 0 0 1
Jumlah 40 40 40 40 40 40
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran mata pelajaran matematika pada
siklus II adanya peningkatan penguasaan materi pelajaran yang cukup
memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes formatif yang dicapai siswa.
Tabel 6 Perkembangan Penguasaan Pembelajaran Matematika
Sebelum Siklus, Siklus I dan II
No Uraian
Siswa yang tuntas
Siswa yang belum
tuntas
Frekuensi % Frekuensi %
1 Sebelum Siklus 9 33 % 31 67 %
2 Siklus I 23 58 % 17 42 %
3 Siklus II 39 92 % 1 8 %
Berdasarkan tabel di atas dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Sebelum siklus tingkat ketuntasan klasikal yang dicapai siswa sebesar30%.
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
37/58
37
b. Pada siklus I tingkat ketuntasan klasikal yang dicapai siswa sebesar 50 %.c. Pada siklus II tingkat ketuntasan klasikal yang dicapai siswa sebesar 85%d. Hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II terlihat adanya
peningkatan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang sangat
signifikan.
Berdasarkan tabel dan grafik di atas terlihat adanya peningkatan
penguasaan terhadap materi pelajaran yang cukup. Hal ini dapat diuraikan
sebagai berikut:
a. Sebelum perbaikan pembelajaran siswa yang mencapai tingkatketuntasan belajar sebanyak 9 siswa dari 40 siswa atau sekitar 33 %,
sedangkan siswa yang belum tuntas dalam belajar ada 31 anak dari 40
siswa atau sekitar 67%.
b. Siklus I siswa yang mencapai tingkat ketuntasan belajar sebanyak 23siswa dari 40 siswa atau sekitar 58 %, sedangkan siswa yang belum
tuntas dalam belajar ada 17 siswa dari 40 siswa atau kurang lebih 42%.
c. Pada siklus II siswa yang mencapai tingkat ketuntasan belajarsebanyak 39 anak dari 40 siswa atau sekitar 92 %, sedangkan siswa
yang belum tuntas dalam belajar sebanyak 1 siswa dari 40 siswa atau
sekitar 8 %.
3. Hasil PengamatanPada tahap pengamatan pembelajaran siklus II observer memperoleh
data bahwa dalam pembelajaran guru sudah menggunakan alat peraga dan
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
38/58
38
menjelaskan penggunaannya secara jelas. Model Pembelajaran yang dipilih
dan digunakan dalam pembelajaran sangat tepat.
Hasil pengamatan terhadap kegiatan siswa observer menemukan hal
bahwa diskusi kelompok berjalan lancar dan hidup. Siswa bersemangat dalam
bimbingan guru dan mantap dalam menerima penjelasan guru . Data data
dari hasil pengamatan dan pengumpulan data dapat dilihat pada bagian
lampiran
4. Hasil RefleksiSetelah melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II terdapat
kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :
a. Kelebihan1) Penggunaan alat peraga berupa gambar pahlawan secara benar dan
efektif dengan petunjuk yang jelas.
2) Pemilihan model pembelajaran yang tepat3) Peran serta guru dalam diskusi kelompok artinya guru harus
memberikan bimbingan kelompok ketika siswa melaksanakan diskusi.
b.
Kekurangan
1) Masih ada satu siswa yang belum melampaui KKM 752) Dengan kiat-kiat yang dipilih guru di atas terbukti sangat efektif
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.
B. Pembahasan Tiap Siklus
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
39/58
39
Proses perbaikan pembelajaran yang dilakukan dua siklus, berdasarkan
hasil observasi dan diskusi dengan teman sejawat serta supervisor diperoleh
gambaran sebagai berikut:
1. Pembahasan Siklus IPada siklus I suasana proses pembelajaran terlihat masih kurang aktif,
interaksi guru dengan siswa masih terjadi satu arah (guru yang aktif bertanya
dan menyuruh siswa). Namun demikian pada siklus ini semua siswa yang
ditanya/ditugasi oleh guru sudah mau menjawab/mengerjakan dengan cukup
baik, 23 siswa dari 40 siswa sudah mulai memahami materi dengan adanya
contoh-contoh soal serta banyaknya latihan-latihan yang diberikan oleh guru.
Sedangkan sisanya yakni 17 siswa dari 40 siswa masih belum mampu
menguasai materi pelajaran. Dipandang dari sisi guru dalam perbaikan
pembelajaran siklus I ini guru sudah aktif mensuport, memotivasi dan
menggali pertanyaan dari siswa sendiri. Namun guru masih cenderung hanya
memperhatikan siswa yang pandai saja dan terkesan sangat hati-hati sehingga
kelihatan sangat kaku.
2. Pembahasan Siklus IIKegagalan-kegagalan yang terjadi pada siklus I diantaranya guru
kurang dalam memanfaatkan model pembelajaran Numbered Heads Together
Kagan (2007) menyatakan bahwa Numbered Heads Together (NHT) suatu
model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam
mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang
akhirnya dipresentasikan di depan kelas. Model NHT adalah bagian dari
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
40/58
40
model pembelajaran kooperatif structural yang menekankan pada struktur-
struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa.
Struktur Kagan menghendaki agar para siswa bekerja saling bergantung pada
kelompok-kelompok kecil secara kooperatif stuktur tersebut dikembangkan
sebagai lahan alternative dari struktur kelas tradisional. (Agus Suprijono,2009)
Menurut Kagan (2007) model pembelajaran NHT ini secara tidak
langsung melatih siswa untuk saling berbagi informasi, mendengarkan dengan
cermat serta berbicara dengan penuh perhitungan, sehingga siswa lebih
produktif dalam pembelajaran.
Pada dasarnya kegiatan pembelajaran adalah suatu proses komunikasi,
melalui komunikasi informasi dapat diserap oleh siswa. Namun dalam proses
komunikasi terkadang sering terjadi mis komunikasi (salah penafsiran).
Sebaliknya guru kurang tepat di dalam menyampaikan suatu pesan kepada
siswa, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam menerima pesan tersebut.
Dalam rangka meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran
tentang sifat-sifat bangun datar, guru memberikan konsep tentang bangun datar
secara mendalam pada siswa. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari siswa
dari salah penafsiran terhadap materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Diantaranya adalah:
a. Memanfaatkan media/alat peraga matematika yang sederhana dalampembelajaran tentang sifat-sifat bangun datar. Melalui alat peraga yang
sesuai dengan materi maka siswa akan mudah menerima materi pelajaran
dan mencegah terjadinya verbalisme pada siswa.
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
41/58
41
b. Menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together secaramaksimal dalam menyampaikan materi pembelajaran tentang sifat-sifat
bangun datar.
Melalui hal-hal tersebut di atas, ternyata siswa lebih memahami dan
mudah menangkap materi pelajaran karena siswa melakukan sendiri dan
berlatih untuk mengerjakan soal-soal sendiri. Sehingga pada siklus II ini hasil
tes formatif yang diperoleh siswa sangat memuaskan atau memenuhi kriteria
keberhasilan dengan rata-rata 81 atau 81%. Maka perbaikan pembelajaran
dapat dinyatakan berhasil walaupun melalui dua siklus.
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
42/58
42
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SimpulanDari hasil perbaikan pembelajaran matematika yang telah dilaksanakan
dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Penggunaan alat peraga konkret dapat meningkatkan prestasi hasil belajarsiswa. Hal ini diindikasikan dari pencapaian target yakni 92% siswa
mampu mencapai hasil belajar lebih dari 75.
2. Penggunaan model pembelajaran Numbered Heads Together dapatmeningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran matematika
tentang sifat-sifat bangun datar.
3. Dampak penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together danpenggunaaan alat peraga model bangun datar pada mata pelajaran
matematika dengan standar kompetansi Memahami sifat-sifat bangun
dan hubungan antar bangun dan kompetensi dasar Mengidentifikasi
sifat-sifat bangun datar di kelas V semester 1 di SD Negeri Dupak II
Kecamatan Krembangan Kota Surabaya tahun pelajaran 2010/2011
terbukti bahwa hasil belajar siswa meningkat. Hal tersebut dibuktikan
dengan analisa hasil evaluasi pembelajaran tiap siklus yang menunjukkan
peningkatan nilai yang dicapai siswa sesuai dengan tingkat ketuntasan
belajar.
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
43/58
43
B. Saran1. Bagi GuruBerdasarkan simpulan di atas dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut:
a. Guru hendaknya menggunakan media atau alat peraga dalammenyampaikan materi pelajaran, agar siswa lebih mudah dalam
menerima materi pelajaran yang disampaikan.
b. Guru hendaknya menerapkan model pembelajaran yang sesuai.c. Dalam pembelajaran matematika hendaknya siswa lebih banyak
diberikan latihan untuk mengerjakan soal.
d. Guru harus aktif dan kreatif agar dapat mengembangkan kualitasprofesinya.
2. Bagi SiswaSiswa harus senantiasa mampu menyalurkan kemampuan berpikir
kritis. Untuk itu maka partisipasi aktif siswa sangat menentukan
keberhasilan pembelajaran.
3. Bagi SekolahDalam interaksi belajar mengajar, guru memegang kendali utama untuk
keberhasilan tercapainya tujuan. Oleh sebab itu guru harus memiliki
keterampilan mengajar serta metode mengajar yang tepat. Sehingga prestasi
siswa semakin meningkat dan secara langsung akan berpangaruh positif
pada penilaian masyarakat terhadap sekolah.
Di samping itu berdasarkan pengalaman melaksanakan perbaikan
pembelajaran melalui PTK, guru seyogyanya selalu aktif dalam kegiatan
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
44/58
44
KKG sehingga temuan-temuan dan permasalahan yang timbul dalam KBM
dapat dicari solusi atau pemecahannya.
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
45/58
45
DAFTAR PUSTAKA
Agus Suprijono, 2010. Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Andayani, dkk. 2009. Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Depdiknas. 2004. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Matematika SMP/MTs.
Jakarta: Balitbang Depdiknas.
Erman Suherman. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: UPI.
NCTM. 2000. Prinsiple and Standards for School Mathematics. Reston: The
National Council of Teacher Mathematics, Inc.
Spencer Kagan. 2007. NHT., (Online), (http://www.eazhul.org.uk/nlc/numbered
heads .htm
Sunaryo. 2008. Matematika 5 untuk SD/MI Kelas 5. BSE. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Sumanto dan Heny, K. 2008. Gemar matematika untuk SD/MI Kelas 5. BSE.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Suherman, M. 2008. Model Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Kompetensi
Siswa.
Tim Yustisia. Panduan Lengkap KTSP. Jogjakarta: Diperbanyak oleh Pustaka
Yustisia.
Wardani, I G A K, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas
Terbuka.
http://www.eazhul.org.uk/nlc/numberedhttp://www.eazhul.org.uk/nlc/numberedhttp://www.eazhul.org.uk/nlc/numberedhttp://www.eazhul.org.uk/nlc/numbered -
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
46/58
46
Lampiran
LAPORAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V / 1
Waktu : 2 x 35 menit
Sekolah : SD Negeri Bukit Selamat
A. Masalah yang akan diatasi
1. Penggunaan metode pembelajaran
2. Penggunaan media pembelajaran
B. Cara Mengatasi
1. Mengubah dominasi metode ceramah menjadi metode diskusi.
2. Menggunakan alat peraga model bidang datar segitiga, persegi dan persegi
panjang.
C. Hasil yang diperoleh
1. Menunjukkan keberhasilan bila dibandingkan dengan pelaksanaan
pembelajaran sebelum perbaikan.
2. Pada pembelajaran sebelum siklus I siswa yang tuntas belajar dengan nilai
75 ke atas ada 9 siswa atau 33 % pada siklus I dengan cara mengubah
metode dan menggunakan Alat peraga. Hasil tes formatif siklus I
meningkat, siswa yang mengalami ketuntasan belajar menjadi 23 siswa
dengan nilai 75 atau tuntas 58 % dari 40 siswa seluruhnya.
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
47/58
47
Lampiran
REFLEKSI PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V / 1
Pelaksanaan : Jumat, 13 Agustus 2011
Sekolah : SD Negeri Bukit Selamat
Refleksi
Saya guru kelas V SD Negeri Bukit Selamat Kecamatan Sungai Raya
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran siklus I mata pelajaran matematika
dengan materi pokok tentang sifat-sifat bangun datar, ternyata mengalami
beberapa masalah pada saat proses pembelajaran hal itu sangat mempengaruhi
hasil tes formatif peserta didik yang sebagian belum mencapai target ketuntasan.
Dari 40 peserta didik yang mencapai KKM ( 75 ) hanya 17 peserta didik yang
mencapai nilai di atas KKM, berarti hanya 23 peserta didik yang mencapai target
ketuntasan, atau 58% yang tuntas.
Ketidak berhasilan peserta didik dalam mencapai target ketuntasan
disebabkan beberapa faktor. Berikut hasil diskusi antara guru dan teman sejawat
dalam mendeskripsikan faktorfaktor yang menyebabkan ketidak berhasilan itu.
Faktor dari guru
- Metode diskusi yang digunakan guru belum optimal.
Faktor dari peserta didik
1. Masih kurangnya tingkat penguasaan peserta didik terhadap materipelajaran.
2. Peserta didik kurang mampu merespon pertanyaan guru dengan benar.3. Peserta didik kelihatan kurang aktif4. Peserta didik kurang berlatih soal-soal latihan.
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
48/58
48
Cara mengatasi masalah
1. Guru lebih mengoptimalkan dalam proses diskusi kelompok dengan caramemnfaatkan peraga model bangun datar.
2. Guru banyak memberikan latihan soal-soal.
Fokus
Meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan konsep pembelajaran
tutor sebaya pada kompetensi dasar Mengidentifikasi bangun datar
Menyadari akan kekurangan dalam menyampaikan materi pelajaran
matematika di kelas V ini, maka guru mengambil langkah perencanaan perbaikan
pada siklus II.
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
49/58
49
Lampiran
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V / 1
Waktu : 2 x 35 menit
Pelaksanaan : Jumat, 20 Agustus 2011
Sekolah : SD Negeri Bukit Selamat
A. Standar Kompetensi6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan anatar bangun.
B. Kompetensi Dasar
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
C. Indikator
1 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar.2 Menggambar bangun datar berdasarkan sifat-sifatnya.
D. Tujuan Perbaikan Pembelajaran.
Dengan menggunakan model pembelajaran numbered heads together danalat peraga model bangun datar persegi, persegi panjang dan segitiga,
siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar persegi, persegi
panjang dan segitiga.
E. Metode Pelajaran
Ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas.
F. Materi Pembelajaran
Sifatsifat bangun datar
1. Bangun segitigaSifat-sifatnya :
a. Mempunyai tiga sisi
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
50/58
50
b. Mempunyai tiga sudutMacam-macam segitiga menurut sudutnya:
a. Sigitiga siku-siku
b. Segitiga lancip
c. Segitiga tumpul
Macam-macam segitiga menurut sisinya :
a. Segitiga sembarang
b. Segitiga sama sisi
c. Segitiga samakaki
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
51/58
51
2.Bangun PersegiSifat-sifatnya :
a. Keempat sisinya sama panjang.b. Keempat sudutnya sama besar yaitu 900c. Mempunyai dua pasang sisi yang sejajar
3. Bangun persegipanjangSifat-sifatnya :
a. mempunyai dua pasang sisi yang sejajardan sama panjang yaitu AB // CD sama
panjang.
AC // BD sama panjang.
b. Keempat sudutnya sama besar yaitu 900G. Langkah-langkah Pembelajaran
1) Kegiatan awal ( 5 menit )a. Membuka pelajaran :
- Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.- Mengecek kehadiran siswa.
b. Apersepsi : Guru mengadakan tanya jawab tentang benda-benda disekitar yang berbentuk segitiga, persegi, dan persegipanjang.
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan inti ( 40 menit )a) Siswa memperhatikan model bangun datar segitiga, persegi dan
persegipanjang yang ditunjukkan guru.
b) Siswa mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar segitiga, persegi, danpersegipanjang.
c) Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompokmendapat nomor.
d) masing-masing kelompok mengerjakan tugas yang diberikan guru.
A B
C D
A B
C D
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
52/58
52
e) Dengan bimbingan guru setiap kelompok mendiskusikan lembar kerjakelompok dan memastikan setiap anggota kelompok dapat
mengerjakannya atau mengetahui jawabannya.
f) Guru berkeliling sambil membimbing kelompok yang memerlukanbantuan sekaligus penilaian proses.
g) Salah satu nomor ditunjuk untuk mewakili masing-masing kelompokuntuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
h) Kelompok lain memberi tanggapan dari hasil presentasi itu.i) Guru memvalidasi hasil kerja kelompok.
j) Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang belum jelas.k) Siswa menulis kesimpulan dengan urut dan jelas.
3) Kegiatan Akhir ( 20 menit )a. Siswa mengerjakan tes formatif.b. Guru menilai hasil pekerjaan siswa.c. Guru menganalisa tes formatif.
4) Tindak lanjut ( 5 menit )a. Guru memotivasi siswa untuk belajar lebih giat.b. Guru memberi tugas PR sebagai perbaikan dan pengayaan.c. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
G. Media dan Sumber Belajar
1. MediaModel bangun datar segitiga, persegi dan persegipanjang
2.Sumber Belajar Silabus BNSP Kl V tahun 2008 Buku Gemar Matematika 5 Penerbit Pusat Perbukuan Depdiknas
halaman 128-130
Buku Penunjang Gemar Belajar Matematika 5 KTSP PenerbitAneka Ilmu halaman 118-119
H. Evaluasi
1. Prosedur Penilaiana. Tes awal : -
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
53/58
53
b. Tes dalam proses : Mengamati diskusi kelompok(Mengerjakan LKS)
c. Tes Akhir : Tes Formatif ( pada kegiatan akhir )2. Jenis Tes: : Tes Tertulis
3 Bentuk Tes : - Pilihan Ganda- Isian
4 Alat Penilaiana. Lembar Kerja Kelompok : terlampirb. Lembar tes formatif
Soal Tes Formatif : terlampir
Kunci jawaban : terlampir
Kriteria Penilaian : terlampir
Mengetahui :
Kepala Sekolah,
PONIYEM
NIP. 19620615 198309 2 003
Sungai Raya, 16 Agustus 2011
Peneliti,
ISRAWATI, A.Ma
NIP. 19621231 199809 2 051
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
54/58
54
Lampiran
LEMBAR KERJA KELOMPOK
SIKLUS II
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V / 1
Pelaksanaan : Jumat, 20 Agustus 2011
Sekolah : SD Negeri Bukit Selamat
Kelompok : .......................................
Anggota : ......................................
: ......................................
: ......................................
: ......................................
Kegiatan
Sediakan :
1. Gunting2. kertas karton3. penggaris4. busur
Tugas
Buatlah bangun datar dari kertas karton :
1. segitiga samakaki, samasisi, siku-siku, tumpul, lancip.2. persegi3. persegipanjang
Bagaimana sifat masing-masing bangun tersebut?
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
55/58
55
Lampiran
LEMBAR SOAL TES FORMATIF PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V / 1
Pelaksanaan : Jumat, 20 Agustus 2011
Sekolah : SD Negeri Bukit Selamat
Nama : ...............................
Nomor : ................................
I. Pilihlah jawaban a,b,c atau d yang paling benar!1. Segitiga yang kedua sisinya sama panjang disebut ...
a. segitiga sama sisi b. Segitiga sama kaki
c. segitiga tumpul d. Segitiga sembarang
2. Jumlah besar ketiga sudut bangun datar segitiga adalah ... .a. 1800 b. 2000
c. 3600
d. 3800
3.Gambar di samping merupakan bangun datar ...
a. persegi
b. layang-layang
c. persegipanjang
d. belah ketupat
4. Mempunyai dua pasang sisi yang sejajar dan keempat sisinya sama panjangmerupakan bangun datar..
a. trapesium b. Persegipanjang
c. layang-layang d. persegi
5. Di bawah ini merupakan bangun datar segitiga sembarang.a. b.
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
56/58
56
c. d.
II Isilah titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Macam segitiga menurut panjang sisinya adalah ... .2. Macam-macam segitiga menurut besar sudutnya adalah ... .3. Ciri-ciri bangun datar persegipanjang adalah ... .4. Segitiga yang salah satu sudutnya lebih dari 900 disebut segitiga ... .5. Keempat sudutnya sama besar dan keempat sisinya sama panjang adalah
bangun datar ... .
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
57/58
57
Lampiran
LEMBAR JAWAB TES FORMATIF PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V / 1
Pelaksanaan : Jumat, 20 Agustus 2011
I. Pilihan ganda1.
B
2. A3. C4. D5. A
II Isian
1. Segitiga sembarang, segitiga sama sisi, segitiga sama kaki.2. Segitiga lancip, segitiga siku,siku, segitiga tumpul.3. Keempat sudutnya siku-siku, sisi sejajar sama panjang.4. Segitiga siku-siku.5. persegi
-
7/30/2019 Ptk Matematika Editan
58/58
Lampiran
KRITERIA PENILAIAN FORMATIF
SIKLUS II
Kriteria penilaian
I. Pilihan GandaJumlah soal 5 Butir
Tiap Soal dijawab benar nilai 1
Nilai maksimal 5
II. IsianJumlah soal 5 Butir
Tiap Soal dijawab benar nilai 1
Nilai maksimal 5
Nilai akhir = Nilai (I + II) X 10
top related