ptk matematika kelas v

42
1 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN RUANG DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SD N PUCOK ALUE SA SIMPANG ULIM NAMA : HAFSAH NIM : 823 527 301 Email : [email protected] ABSTRAK Penelitian Perbaikan Pembelajaran ini berjudul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Bangun Ruang Dengan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V SD N Pucok Alue Sa Simpang Ulim Aceh Timur ”. Adapun masalah yang menjadi fokus kajian dalam penelitian ini adalah; Apakah Metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SDN Pucok Alue Sa Simpang Ulim Aceh Timur dalam bangun ruang. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk meningkatkan partisipasi aktif belajar Matematika siswa kelas V SD Negeri Pucok Alue Sa Simpang Ulim Aceh Timur. Juga (2) Untuk meningkatkan hasil belajar Matematika siswa Kelas V SD Negeri Pucok Alue Sa Simpang Ulim.Aceh Timur. Penelitian ini dilakukan melalui proses pengkajian berdaur (PTK) Dari hasil analisis data, kesimpulan yang diperoleh dari pengkajian ini adalah peningkatan kemampuan siswa yang dapat dilihat dari meningkatnya nilai siswa. Pada siklus pertama nilai anak yang mencapai KKM 9 anak (45%), nilai anak yang kurang dari KKM 11 anak (55%). Pada siklus kedua, nilai anak yang mencapai KKM 17 anak (85%). Terjadi peningkatan 40% pada siklus kedua. Bukti kualitatif menunjukkan: (1) siswa lebih beminat menjalani pembelajaran (2) siswa lebih berani Metode Demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa Kelas V. Kata kunci : pembelajaran matematika, metode demonstrasi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Upload: deyes-brand

Post on 15-Dec-2015

98 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

ptk matematika kelas v

TRANSCRIPT

Page 1: ptk matematika kelas v

1

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PADA MATERI BANGUN RUANG DENGAN METODE

DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SD N PUCOK ALUE

SA SIMPANG ULIM

NAMA : HAFSAHNIM : 823 527 301Email : [email protected]

ABSTRAK

Penelitian Perbaikan Pembelajaran ini berjudul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Bangun Ruang Dengan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V SD N Pucok Alue Sa Simpang Ulim Aceh Timur ”. Adapun masalah yang menjadi fokus kajian dalam penelitian ini adalah; Apakah Metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SDN Pucok Alue Sa Simpang Ulim Aceh Timur dalam bangun ruang. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk meningkatkan partisipasi aktif belajar Matematika siswa kelas V SD Negeri Pucok Alue Sa Simpang Ulim Aceh Timur. Juga (2) Untuk meningkatkan hasil belajar Matematika siswa Kelas V SD Negeri Pucok Alue Sa Simpang Ulim.Aceh Timur. Penelitian ini dilakukan melalui proses pengkajian berdaur (PTK) Dari hasil analisis data, kesimpulan yang diperoleh dari pengkajian ini adalah peningkatan kemampuan siswa yang dapat dilihat dari meningkatnya nilai siswa. Pada siklus pertama nilai anak yang mencapai KKM 9 anak (45%), nilai anak yang kurang dari KKM 11 anak (55%). Pada siklus kedua, nilai anak yang mencapai KKM 17 anak (85%). Terjadi peningkatan 40% pada siklus kedua. Bukti kualitatif menunjukkan: (1) siswa lebih beminat menjalani pembelajaran (2) siswa lebih berani Metode Demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa Kelas V.

Kata kunci : pembelajaran matematika, metode demonstrasi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tingginya tuntutan masyarakat terhadap mutu lulusan pendidikan, dan

pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, secara tidak langsung

berdampak terhadap prilaku guru dalam merencanakan dan melaksanakan

pembelajaran. Dalam kondisi demikian tidak dapat dihindari adanya berbagai

perubahan dalam cara pandang dan melaksanakan pembelajaran. Sebagai contoh,

Page 2: ptk matematika kelas v

2

proses pembelajaran pada masa lalu dijalankan dengan cara duduk, dengar, catat

dan hafal (DDCH), menjadikan guru sebagai pusat dari segala aktifitas

pembelajaran sementara siswa menjadi objek pasif yang menunggu guru

menuangkan semua informasi.

Dalam pembelajaran yang berorientasi pada pencapaian kompetensi oleh

siswa, cara pandang DDCH di atas tentu saja tidak sesuai lagi dengan cepatnya

perkembangan yang terjadi di sekitar kita. Apalagi guru menjadi satu-satunya

sumber dalam proses pembelajaran. Pada hakikatnya sebagai pendidik profesional

guru menginginkan agar para siswa mencapai hasil belajar yang tinggi, minimal

sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan.

Berdasarkan pengalaman mengajar sebagai guru kelas V, pada SD Negeri

Pucok Alue Sa terdapat beberapa masalah antara lain pemahaman siswa terhadap

pelajaran rendah, pembelajaran berlangsung kaku dan hasil belajar yang dicapai

siswa di bawah rata-rata KKM yang ditetapkan oleh sekolah. Padahal peneliti

sudah melaksanakan proses belajar mengajar dengan sungguh-sungguh. Hal ini

menimbulkan tanda tanya bagi peneliti, mengapa bisa terjadi demikian ?.

Pembelajaran yang berlangsung selama ini guru menjadi satu-satunya sumber

dalam proses pembelajaran. Apalagi Matematika merupakan pelajaran yang

membutuhkan pemahaman dan keterlibatan langsung siswa.

Melalui renungan terhadap masalah yang peneliti hadapi, timbul gagasan untuk

melaksanakan perbaikan terhadap kondisi pembelajaran yang ada, untuk itu

peneliti mengkaji kembali jurnal-jurnal penelitian tindakan kelas yang sudah ada

untuk mencari solusi terhadap masalah yang peneliti hadapi dengan menggunakan

metode yang mampu memotivasi siswa dalam belajar Sehingga pelajaran

Matematika menjadi pelajaran yang mudah dipahami dan menyenangkan bagi

siswa.

Berdasarkan permasalahan diatas peneliti mencoba mengadakan Penelitian

Tindakan Kelas dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika

Pada Materi Bangun Ruang dengan Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas V

SD N Pucok Alue Sa Simpang Ulim”

Page 3: ptk matematika kelas v

3

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukan diatas, maka penulis

merumuskan

masalah Penelitian sebagai berikut :

1. Apakah dengan metode demonstrasi dapat meningkatkan partisipasi aktif

belajar Matematika siswa kelas V SD Negeri Pucok Alue Sa Simpang

Ulim Aceh Timur ?

2. Apakah dengan metode Demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar

Matematika siswa Kelas V SD Negeri Pucok Alue Sa Simpang Ulim Aceh

Timur ?

C. Tujuan Penalitian Perbaikan Pembelajaran

Adapun Tujuan dari Penelitia Tindakan Kelas ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan partisipasi aktif belajar Matematika siswa kelas V

SD Negeri Pucok Alue Sa Simpang Ulim Aceh Timur.

2. Untuk meningkatkan hasil belajar Matematika siswa Kelas V SD Negeri

Pucok Alue Sa Simpang Ulim.Aceh Timur.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Hasil penelitian Perbaikann Pembelajaran ini diharapkan dapat bermanfaat

bagi :

1. Siswa: menbantu siswa dalam meningkatkan partisipasi aktif belajar

Matematika serta dapat meningkatkan hasil belajar Matematika

2. Guru; Menemukan model pembalajaran yang tepat dan sesuai dengan

kompetensi yang diajarkan dalam upaya mengoptimalkan proses belajar

dan meningkatkan hasil belajar siswa

3. Sekolah; memiliki dokumen hasil penelitian dan memiliki guru yang

profesional dalam proses pembelajaran Matematika

4. Masyarakat Pembaca :; Sebagai bahan bacaan dalam memperbaiki

pembelajaran dan bahan referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya.

II. KAJIAN PUSTAKA

Page 4: ptk matematika kelas v

4

A. Pengertian Matematika

Matematika (dari bahasa Yunani :mathem atika) secara umum ditentukan

sebagai kajian pola dari struktur, perubahan, dan ruang, tak resminya seorang

dapat mengatakannya sebagai penulisan bilangan dan angka. Sedangkan di dalam

pandangan formalis, Matematika adalah pemeriksaan aksioma yang mengeaskan

struktur abstrak menggunakan logika simbolik dan notasi Matematika, pandangan

lain tergambar dalam filosofi Matematika.

Struktur spesifik yang diselidiki oleh matematikus sering mempunyai asal

dari ilmu pengetahuan alam, sangat umum di fisika, tetapi mathematikus juga

mengeaskan dan menyelidiki struktur untuk sebab hanya dalam ilmu pasti, karena

struktur mungkin menyediakan, untuk kajian, generalisasi pemersatu bagi

beberapa sub-bidang, atau alat bantu untu penghitungan biasa.

Dalam topik pembahasan Matematika, terdapat satu topik yang paling

mendasar, yaitu bagun ruang. Bangun ruang adalah subuah bagunan yang

memiliki sisi, rusuk dan titik sudut. Sisi adalah bidang atau permukaan yang

membatasi bangun ruang. Rusuk adalah garis yang merupakan pertemuan dari dua

sisi bangun ruang. Titik sudut adalah titik pertemuan dari tiga buah rusuk pada

bangun ruang.

B. Pengertian dan Prinsip-Prinsip Pendekatan Keterampilan Proses

1. Pengertian

Pendekatan keterampilan proses pada hakikatnya adalah suatu pengelolaan

kegiatan belajar-mengajar yang berfokus pada pelibatan siswa secara aktif dan

kreatif dalam proses pemerolehan hasil belajar (Semiawan, 1992). Pendekatan

keterampilan proses ini dipandang sebagai pendekatan yang oleh banyak pakar

paling sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran di sekolah dalam rangka

menghadapi pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

yang semakin cepat dewasa ini.

Sumatowa (2006: 138) mengemukakan bahwa keunggulan pendekatan

keterampilan proses didalam proses pembelajaran, antara lain :

Page 5: ptk matematika kelas v

5

a. Siswa terlibat langsung dengan objek nyata sehingga dapat dengan mudah

pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.

b. Siswa menemukan sendiri konsep-konsep yang dipelajari.

c. Melatih siswa untuk berfikir lebih kritis.

d. Melatih siswa untuk bertanya dan terlibat lebih aktif dalam pembelajaran.

e. Mendorong siswa untuk menemukan konsep-konsep baru.

f. Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar menggunakan metode

ilmiah.

2. Pendekatan Keterampilan Proses

Menurut (Semiawan, 1992), terdapat sepuluh keterampilan proses yaitu : (1)

kemampuan mengamati, (2) kemampuan menghitung, (3) kemampuan mengukur,

(4) kemampuan mengklasifikasi, (5) kemampuan menemukan hubungan, (6)

kemampuan membuat prediksi (ramalan), (7) Kemampuan melaksanakan

penelitian (percobaan), (8) kemampuan mengumpulkan dan menganalisis data, (9)

kemampuan menginterpretasikan data, dan (10) kemampuan mengkomunikasikan

hasil.

a. Mengamati :

Mengamati merupakan salah satu keterampilan yang sangat penting untuk

memperoleh pengetahuan, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

pengembangan ilmu pengetahuan. Kegiatan ini tidak sama dengan kegiatan

melihat. Pengamatan dilaksanakan dengan memanfaatkan seluruh panca indera

yang mungkin biasa digunakan untuk memperhatikan hal yang diamati, memilah-

milah bagiannya berdasarkan kriteria tertentu, juga berdasarkan tujuan

pengamatan, serta mengolah hasil pengamatan dan menuliskan hasilnya.

b. Kemampuan Menghitung :

Kemampuan menghitung dalam pengertian yang luas, merupakan salah satu

kemampuan yang penting dalam kehidupan sehari-hari dapat dikatakan bahwa

dalam semua aktivitas kehidupan manusia memerlukan kemampuan ini.

c. Kemampuan Mengukur :

Page 6: ptk matematika kelas v

6

Dalam pengertian yang luas, kemampuan mengukur sangat diperlukan

dalam kehidupan sehari-hari, dimana seseorang dapat mengetahui sesuatu yang

diamatinya dengan mengukur apa yang diamatinya.

d. Kemampuan Mengklasifikasi :

Kemampuan mengklasifikasi merupakan kemampuan mengelompokkan atau

menggolongkan sesuatu yang berupa benda, fakta, informasi, dan gagasan.

Pengelompokkan ini didasarkan pada karakteristik atau ciri-ciri yang sama dalam

tujuan tertentu, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pengembangan

ilmu pengetahuan.

e. Kemampuan Menemukan Hubungan.

Kemampuan ini merupakan kemampuan penting yang perlu dikuasai oleh siswa.

Yang termasuk dalam kemampuan ini adalah : fakta, informasi, gagasan,

pendapat, ruang, dan waktu. Kesemuanya merupakan variabel untuk menentukan

hubungan antara sikap dan tindakan yang sesuai.

f. Kemampuan Membuat Prediksi (Ramalan).

Ramalan yang dimaksud di sini bukanlah sembarang perkiraan, melainkan

perkiraan yang mempunyai dasar atau penalaran. Kemampuan membuat ramalan

atau perkiraan yang di dasari penalaran baik dalam kehidupan sehari-hari maupun

dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Dalam teori penelitian, kemampuan

membuat ramalan ini disebut juga kemampuan menyusun hipotesis. Hipotesis

adalah suatu perkiraan yang beralasan untuk menerangkan suatu kejadian atau

pengamatan tertentu. Dalam kerja ilmiah, seorang ilmuwan biasanya membuat

hipotesis yang kemudian diuji melalui eksperimen

C. Alat Peraga

Pengertian alat peraga menurut Estiningsih (1994) adalah media pembelajaran

yang mengandung atau membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari. Alat

peraga merupakan salah satu faktor untuk mencapai efisiensi hasil belajar (Moh.

Surya, 1992: 75).

Fungsi dari alat peraga ialah memvisualisasikan sesuatu yang tidak dapat dilihat

atau sukar dilihat, hingga nampak jelas dan dapat menimbulkan pengertian atau

meningkatkan persepsi seseorang (R.M. Soelarko, 1995: 6).

Page 7: ptk matematika kelas v

7

Ada enam fungsi pokok dari alat peraga dalam proses belajar mengajar yang

dikemukakan oleh Nana Sudjana dalam bukunya Dasar-dasar Proses belajar

mengajar (2002: 99-100):

a. Penggunaan alat peraga dalam proses belajar mengajar bukan merupakan

fungsi tambahan tetapi mempunyai fungsi tersendiri sebagai alat bantu

untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif;

b. Penggunaan alat peraga merupakan bagian yang integral dari keseluruhan

situasi mengajar;

c. Alat peraga dalam pengajaran penggunaannya integral dengan tujuan dan

isi pelajaran;

d. Alat peraga dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan atau bukan

sekedar pelengkap;

e. Alat peraga dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat

proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap

pengertian yang diberikan guru;

f. Penggunaan alat peraga dalam pengajaran diutamakan untuk

mempertinggi mutu belajar mengajar Dalam menggunakan alat peraga

hendaknya guru memperhatikan sejumlah prinsip tertentu agar

penggunaan alat peraga tersebut dapat mencapai hasil yang baik. Prinsip-

prinsip ini adalah sebagai berikut (Nana Sudjana,2002: 104-105):

a. Menentukan jenis alat peraga dengan tepat, artinya sebaiknya guru

memilih terlebih dahulu alat peraga manakah yang sesuai dengan

tujuan dan bahan pelajaran yang hendak diajarkan;

b. Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat, artinya perlu

diperhitungkan tingkat kemampuan/kematangan anak didik;

c. Menyajikan alat peraga dengan tepat;

d. Menempatkan dan memperlihatkan alat peraga pada waktu, tempat,

dan situasi yang tepat.

Dalam penelitian ini, alat peraga berasal dari bahan kardus dibuat oleh

siswa sesuai dengan petunjuk-petunjuk guru terkait dengan pembelajaran dalam

bangun ruang sisi datar. Misalnya,siswa ditugaskan balok, kubus, prisma dan

Page 8: ptk matematika kelas v

8

limas dengan bahan kardus yang tidak terpakai. Pembuatan ini menggunakan

ukuran yang telah ditentukan oleh guru melalui petunjuk pembuatan tugas mandiri

tersebut. Hasil akhir yang akan dikumpulkan siswa berupa bangun-bangun seperti

yang ditugaskan serta dalam kemasan atau desain yang menarik. Jadi, siswa dapat

berkreasi terhadap tugas sesuai dengan penampilan hasil akhirnya. Penilaian yang

dilakukan guru berupa penilaian proses dan produk. Penilaian proses selain

runtutan pembuatan juga evaluasi tertulis yang dilaksanakan pada akhir

pembahasan bab tersebut. Sedangkan, penilaian produk dapat dilakukan dengan

melihat hasil akhir produk bangun yang telah dibuat siswa dengan bahan kardus

serta dikemas dalam bentuk yang baik dan menarik.

D. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan

barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan sesuatu kegiatan, baik secara

langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan

pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan (Muhibbin Syah, 2000).Metode

demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses

atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran (Syaiful Bahri

Djamarah, 2000).

Manfaat psikologis pedadogis dari metode demonstrasi adalah :

a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.

b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.

c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam

diri siswa (Darajat, 1985)

Kelebihan metode demonstrasi sebagai berikut :

a. Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau

kerja suatu benda.

b. Memudahkan berbagai jenis penjelasan.

c. Kesalahan-kesalahan yang terjadi hasil dari ceramah dapat diperbaiki

melalui pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan objek

sebenarnya (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).

Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut :

Page 9: ptk matematika kelas v

9

a. Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang

diperuntukkan.

b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.

c. Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai

apa yang didemonstrasikan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).

E. Motivasi Belajar

Guru harus mampu membangkitkan motivasi belajar siswa. Motivasi

seseorang tidak dapat diketahui secara langsung. Motivasi seseorang dapat kita

interpretasikan dari tingkah lakunya. Motivasi merupakan suatu perubahan tenaga

di dalam diri/pribadi seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-

reaksi dalam mencapai tujuan. Kerja sama yang dilaksanakan antara siswa dalam

kelompoknya dengan sikap penuh semangat, merupakan salah satu wujud dari

telah terjadinya motivasi dalam belajar.

Tugas utama pendidik adalah menciptakan kondisi atau bertindak sebagai

fasilisator agar siswa dapat tumbuh dan tergerak untuk belajar berkelompok

sehingga menemukan sendiri pengetarkan usahaahuannya dari hasil percobaan

dan diskusi kelompok mereka. Untuk menggalang kerja sama dalam belajar,

dapat dilakukan guru melalui keterlibatan siswa secara langsung dan teknik kerja

kelompok kecil.

Faktor emosional sangat berpengaruh perhatian terhadap sesuatu. Hal ini

dapat dilihat dari berapa lama memperhatikan, seberapa jauh usaha memahami

pelajaran dan bagaimana perasaan ikut ambil bagian dalam kegiatan belajar.

Aspek penting motivasi menurut Keller yaitu attention (kemenarikan da

kebergunaan untuk dipertimbangkan), relevance ( keberkaitan dengan tujuan),

confidence (kesuksesan berdasarkan usahanya sendiri) dan satisfagtion (berkenaan

dengan penghargaan yang diterima pelajar dari pembelajaran itu) Keller dalam

(Sri Anitah. 2008:99)

F. Media Pembelajaran

Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah

teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan

pembelajaran. Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media

Page 10: ptk matematika kelas v

10

pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi atau materi

pembelajaran. Sedangkan, National, Education, Association (1969)

mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam

bentuk cetak maupun pandang - dengan, termasuk teknologi perangkat keras.

Dari pendapat-pendapat yang ada di atas dapatlah disimpulkan bahwa media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat

merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik dalam mengikuti

pelajaran sehingga mendorong pencapaian proses belajar pada diri peserta didik.

Sebagai kelengkapannya maka dapat diketahui beberapa jenis media belajar,

diantaranya :

~ Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, postr, kartu, komik.

~ Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya.

~ Projekted Still Media : slide, proyektor, dan sejenisnya.

~ Projected Motion Media : film, televisi, vidio, (VCD, DVD, VTR),

komputer dan sejenisnya

Dari pendapat-pendapat yang ada di atas dapatlah disimpulkan bahwa media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat

merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik dalam mengikuti

pelajaran sehingga mendorong pencapaian proses belajar pada diri peserta didik..

G. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas dengan

menggunakan prosedur penelitian seperti  berikut ini!

Modifikasi model Penelitian tindakan dari Kemmis dan Tagart

Permasalahan Perencanaan tindakan siklus 1

Pelaksanaan tindakan siklus 1

Pengamatan tindakan siklus 1

Evaluasi 1

Perencanaan tindakan siklus I

Refleksi 1

Permasalahan baru hasil refkeksi

Perencanaan tindakan siklus 2

Pelaksanaan tindakan siklus 2

Pengamatan tindakan siklus 2

Evaluasi 2

Perencanaan tindakan siklus I

Refleksi 2

Siklus selanjutnya

Page 11: ptk matematika kelas v

11

Gambar 2.1 Modifikasi model Penelitian tindakan dari Kemmis dan Tagart

Keterangan:

Perencanaan. 

Uraikan langkah-langkah kolaborasi yang dilakukan, fakta-fakta empiris

yang diperlukan dalam rangka tindakan, sosialisasi esensii tindakan dan scenario

pembelajaran yang akan dilaksanakan pada guru sejawat dan siswa, perangkat-

perangkat pembelajaran yang perlu disiapkan dan dikembangkan, lembaran-

lembaran evaluasi dan instrumen lain berikut kriteria penilaian yang akan

disiapkan dan dikembangkan.

Pelaksanaan.

Uraikan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah

dikembangkan pada langkah perencanaan. Langkah-langkah pembelajaran ini

akan sesuai dengan hakikat teori yang mendasari strategi pembelajaran, atau

sesuai dengan sintaks model pembelajaran yang diadaptasi. Langkah-langkah

pembelajaran tersebut hendaknya dibuat secara rinci, karena akan mencerminkan

kualitas proses pembelajaran yang akan dihasilkan.

Observasi/Evaluasi.

Observasi dilakukan terhadap interaksi-interaksi akademik yang terjadi

sebagai akibat tindakan yang dilakukan. Interaksi-interaksi yang dimaksud dapat

mencakup interaksi antara siswa dengan materi pelajaran, interaksi antar siswa,

interaksi antara siswa dengan guru. Oleh sebab itu, uraian secara jelas tindakan

yang dilakukan tertuju pada interaksi yang mana saja, bagaimana melakukan

observasi, seberapa sering obserbasi itu dilakukan, dan apa tujuan observasi

tersebut. Observasi yang utuh akan mencerminkan proses tindakan yang

berlangsung. Untuk memperoleh data yang lebih akurat, observasi sering

dilengkapi dengan perekaman dengan tape atau video. Evaluasi biasanya

dilakukan untuk mengukur obyek produk, misalnya kualitas proses pembelajaran,

sikap siswa, kompetensi praktikal, atau tanggapan siswa. Untuk itu, uraikan

evaluasi yang dilakukan, jenisnya dan tujuannya, dan untuk mengukur apa

evaluasi itu dilakukan.

Page 12: ptk matematika kelas v

12

Refleksi.

Hasil observasi dan evaluasi selanjutnya direfleksi tingkat ketercapaiannya

baik yang terkait dengan proses maupun terhadap hasil tindakan. Refleksi ini

bertujuan untuk memformulasikan kekuatan-kekuatan yang ditemukan,

kelemahan-kelemahaman dan atau hambatan-hambatan yang mengganjal upaya

dalam pencapaian tujuan secara optimal, dan respon siswa. Refleksi ini harus

dijelaskan secara rinci. Tujuannya adalah untuk melakukan adaptasi terhadap

strategi/pendekatan /metode/model pembelajaran yang diterapkan, lebih

memantapkan perencanaan, dan langkah-langkah tindakan yang lebih spesifik

dalam rangka pelaksanaan tindakan selanjutnya.

III. PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

H. Subjek Penelitian,Tempat dan Waktu Penelitian, Pihak Yang

Membantu

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian Perbaikan Pembelajaran adalah siswa Kelas V SD

Negeri Pucok Alue Sa Kecamatan Simpang Ulim Aceh Timur Tahun

Pelajaran 2013/2014. Berjumlah 20 orang terdiri dari 14 orang laki-

laki dan 6 orang perempuan.

2. Tempat Penelitian

Tempat Penelitian Perbaikan Pembelajaran dilaksanakan pada SDN

Pucok Alue Sa, Kecamatan Simpang Ulim Aceh Timur.

3. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, siklus pertama pada tanggal

17 April 2014, siklus kedua pada tanggal 24 April 2014 dan sesuai

dengan jadwal kegiatan. Penelitian ini dibantu oleh supervisor II

sebagai rekan kerja dan pengamat dalam penelitian, serta kepala

sekolah sebagai penanggung jawab.

4. Pihak Yang Membantu

Page 13: ptk matematika kelas v

13

Penelitian ini sangat terbantu oleh Pihak Universitas UT Pokjar Julok,

yang memberikan sangat banyak masukan terhadap kesempurnaan

pelaksanaan penelitian ini. Terutama Kepala Pokjar Julok Bapak H.

Rusli Harun, S.Pd.M.Pd yang telah menfasilitasi supervisor-

supervisor yang handal demi keberhasilan bersama dalam pelaksanaan

kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional ini.

I. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pada

dasarnya PTK merupakan suatu proses yang dilakukan guru untuk mendapatkan

perbaikan, perubahan dan peningkatan pembelajaran yang lebih baik, sehingga

tujuan pembelajaran dapat dicapai lebih optimal. Prosedur penelitian ini

direncanakan berlangsung dua siklus masing-masing siklus dilaksanakan empat

tahap,yaitu :

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan

3. Pengumpulan Data

4. Refleksi

Empat tahap dalam satu putaran adalah :

1. Perencanaan

Sebelum melakukan penelitian pada tahap ini penulis menentukan

rumusan masalah, tujuan penelitian, serta rencana tindakan yang akan

dilaksanakan pada proses belajar mengajar. Selain itu juga dipersiapkan

instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran yang akan digunakan.

2. Tindakan atau Pelaksanaan

Pada tahap ini tindakan yang harus dilaksanakan penulis sebagai upaya

untuk perbaikan kegiatan pembelajaran serta mengamati proses dan hasil

belajar mengajar dilakukan oleh supervisor 2.

Page 14: ptk matematika kelas v

14

3. Pengumpulan Data

Selama berlangsung tindakan peneliti juga mengumpulkan data-data hasil

tindakan sebagai umpan balik, juga data hasil belajar serta data

pengamatan oleh supervisor 2.

4. Refleksi (analisis dan interpretasi)

Pada tahap ini peneliti bersama guru dan teman sejawat sebagai pengamat

melihat serta mempertimbangkan hasil dan dampak dari tindakan yang

dilakukan.

Prosedur Penilaian Siklus I

1. Rencana Tindakan Perbaikan atau Tahap Rancangan

a. Penyusunan RPP (Rencana Perbaikan Pembelajaran) untuk observasi

proses belajar mengajar yang bisa dilakukan guru, pada pelajaran

matematika. Banyak ditemukan kesalahan konsep ketika menerangkan

materi pelajaran. Setelah itu peneliti menyusun rencana pembelajaran

dengan metode demonstrasi berdasarkan materi pelajaran yang diberikan.

b. Kegiatan selanjutnya terdiri dari kegiatan merumuskan tujuan

pembelajaran, menyususn langkah-langkah pembelajaran, merencanakan

alat yang sesuai dengan pokok bahasan yang akan diajarkan.

c. Mempersiapkan daftar pengamatan sebagai acuan untuk mengumpulkan

data tentang prestasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran matematika

serta menyiapkan perkembangan prestasi.

d. Memberikan ntes di akhir pelajaran yang dimaksud untuk mengetahui

perkembangan prestasi.

2. Pelaksanaan Perbaikan

a. Saat pelaksanaan tindakan, peneliti bertindak sebagai guru dibantu oleh

supervisor II sebagai pengamat yang memantau jalannya proses

pembelajaran yang hasilnya berupa rekaman data kegiatan pembelajaran.

b. Guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode

demonstrasi untuk meningkatkan prestasi belajar dimana guru

menggunakan media yang mendukung sesuai dengan materi yang

Page 15: ptk matematika kelas v

15

disampaikan, guru kemudian memberikan pertanyaan-pertanyaan dan

tugas-tugas dehingga siswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan guru.

3. Pengumpulan Data

a. Pada waktu mengajar, peneliti dibantu teman sejawat untuk melakukan

pengumpulan data dengan cara mencatat kejadian-kejadian selama

kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mengetahui sejauh mana data

prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah diberi tindakan.

b. Untuk mengetahui perkembangan prestasi, siswa diberi angket prestasi

belajar pada awal kegiatan sebelum melakukan tindakan dan juga pada

lembar jawaban observasi prestasi belajar yang dibawa peneliti. Untuk

mengetahui perkembanagn prestasi belajar siswa dilakukan melalui tes

yang diberikan setiap akhir siklus.

4. Refleksi

Dari hasil observasi, dilakukan analisis pada tindakan I kemudian dilanjutkan

dengan refleksi yang dilakukan bersama supervisor II, perlu dilakukan

tindakan selanjutnya.

Prosedur PenilaianSiklus II

1. Rencana Tindakan Perbaikan (perencanaan)

a. Rencana tindakan kelas siklus II disusun berdasarkan hasil analisis dan

refleksi selama siklus I. Pada siklus I guru menyampaikan materi dengan

metode demonstrasi dengan menggunakan media gambar tidak dengan

media benda nyata.

b. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran siklus II sebagai kelengkapan

proses belajar mengajar

c. Mempersiapkan daftar pengamatan sebagai acuan untuk mengumpulkan

data prestasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaranmatematika serta

menyiapkan bahan penelitian.

Page 16: ptk matematika kelas v

16

d. Memberikan tes pada akhir pelajaran untuk mengetahui perkembangan

prestasi belajar siswa.

2. Pelaksanaan Perbaikan

a. Hasil analisisTindakan pada siklus II disusun berdasarkan refleksi Hasil

tindakan pertama. Hasil analisis data pada siklus I digunakan sebagai

acuan refleksi untuk menentukan rencana tindakan tahap ke I dengan

mengadakan beberapa perbaikan rencana tindakan tahap pertama.

b. Pada siklus II ini lebih banyak memberikan kesempatan pada siswa untuk

mendemonstrasikan dan membuat bangun ruang dengan menggunakan

media. Pada saat pelaksanaan tindakan ini didapat hasil rekaman data

tentang kegiatan pembelajaran dari supervisor II.

3. Pengumpulan Data

Untuk mengetahui perkembangan prestasi belajar siswa dilakuakan pengisian

lembar observasi prestasi belajar siswa melalui tes yang memberikan setiap

akhir siklus.

4. Refleksi

Berdasarkan data tentang prilaku siswa yang diperoleh pada pemberian

tindakan yang berupa data jawaban tes siswa baik prestasi belajar maupun

pemantauan proses Pembelajaran di kelas, maka data tersebut diolah dan

dianalisis. Hasil analisis tersebut kemudian dimanfaatkan sebagai salah satu

masukan untuk melakukan refleksi dan digunakan sebagai bahan untuk

menyusun tindakan selanjutnya.

Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Lembar Observasi

Lembar ini digunakan untuk mengamati peneliti dalam kegiatan perbaikan

pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi

Page 17: ptk matematika kelas v

17

2. Lembar Aktivitas Siswa

Lembar ini digunakan untuk mengetahui aktifitas siswa dalam proses

pembelajaran

Sebagai penunjang pengumpulan data diperlukan perangkat pembelajaran sebagai

berikut :

1. Rencana perbaikan pembelajaran

2. Lembar Kerja Siswa

J. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini diperoleh dari lembar observasi

pengelolaan pembelajaran, pemberian tugas, lembar penilaian aktivitas siswa dan

tes hasil belajar siswa dianalisis dengan cara sebagai berikut:

~ Tes hasil belajar

Analisis data pre-tes dan post-tes hasil belajar siswa dilakukan untuk

mengetahui peningkatan kompetensi kognitif siswa akibat adanya

perbaikan pembelajaranyaitu dengan menggunakan model pembelajaran

untuk menentukan peningkatan kompetensi kognitif belajar siswa

dianalisis dengan menggunaklan topik deskriptif atau prosentase(%)

sebagai berikut :

~ Hasil daya serap dapat diketahui

Ketuntasan siswa ditentukan dari daya serap yang lebih dari 70 %.

~ Ketuntasan Kelas menggunakan persamaan ;

Page 18: ptk matematika kelas v

18

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

K. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

a. Hasil Penelitian Siklus I

Untuk memperoleh gambaran dari hasil penelitian diperlukan data.

Data tersebut adalah sejumlah fakta yang diguanakan sebagai sumber atau

masukan untuk menentukan kesimpulan atau keputusan yang diambil.

Yang menjadi topik pengamatan adalah kegiatan siswa pada mata

pelajaran matematika tentang bangun ruang.

Sebelum dilakukan tindakan perbaikan prestasi belajar matematika

kelas V nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 30 sedangkan nilai rata-rata

52,25 dan persen ketuntasan kelas 15% dari 20 0rang siswa. Setelah

diadakan penelitian pada siklus I masih belum menunjukkan hasil yang

memuaskan bahwa kemampuan siswa dalam memahami materi

pembelajaran yaitu mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang dengan

metode demonstrasi, prestasi belajar siswa dan aktifitas siswa serta

pemahaman terhadap materi masih kurang maksimal. Dari hasil tes yang

dilakukan diperoleh nilai nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 45 sedangkan

nilai rata-rata 60,80. Dan ketuntasan kelas 45 % dari 20 orang siswa

sedangkan partisipasi aktif 48,75%. Nilai ini belum mencapai nilai

Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan di SDN Pucok Alue Sa,

Kecamatan Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur.

Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.1. sebagai berikut :

Tabel 4.1 Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Siklus I

No Nama Siswa L/P KKMSebelum

Siklus

Nilai

siklus I

TUNTAS

YA TDK

1 M. Khaidir L 63 35 50 √

2 Zuriatina P 63 40 50 √

Page 19: ptk matematika kelas v

19

No Nama Siswa L/P KKMSebelum

Siklus

Nilai

siklus I

TUNTAS

YA TDK

3 Darkasyi L 63 45 50 √

4 Irhamna L 63 70 80 √

5 M. Aldian L 63 45 55 √

6 Muyassar L 63 40 55 √

7 M.Fajar L 63 50 60 √

8. M. Naufal L 63 55 60 √

9 Mukarram L 63 55 70 √

10 M. Azwir L 63 35 45 √

11 M. Hatami L 63 50 55 √

12 M. Fathir L 63 70 70 √

13 M. Asyraf L 63 65 70 √

14 Muliani P 63 55 63 √

15 Nanda Sari P 63 55 63 √

16 Nursimah P 63 60 65 √

17 Rika Rahma. M P 63 60 65 √

18 Ulfia Rahmi P 63 55 60 √

19 Fathurrahman L 63 75 85 √

20 M. Rizki L 63 30 45 √

JUMLAH 1045 1216 9 11

Page 20: ptk matematika kelas v

20

No Nama Siswa L/P KKMSebelum

Siklus

Nilai

siklus I

TUNTAS

YA TDK

RATA-RATA 52,25 60,80 45% 55%

Tabel 4.2 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I

No Aspek yang diamatiKeterlibatan

siswa/orang

Persentase

keterlibatan

1Siswa memperhatikan

penjelasan atau pertanyaan18 90%

2Siswa terdorong melakukan

peragaan10 50%

3 Bertanya hal yang tak jelas 7 35%

4 Menjawab pertanyaan 8 40%

5 Mengambil kesimpulan 15 75%

6Terjadi interaksi siswa dengan

siswa10 50%

7 Terjadi interaksi siswa dengan 5 25%

Page 21: ptk matematika kelas v

21

No Aspek yang diamatiKeterlibatan

siswa/orang

Persentase

keterlibatan

guru

8Siswa mengemukakan

pendapat5 25%

Rata –rata 9,75 48,75%

b. Hasil Penelitian Siklus II

Pada siklus II peneliti memperbaiki hal-hal yang masih belum

optimal yang ditemukan dalam perbaikan siklus I

1. Perencanaan

Bersama teman sejawat merencanakan kembali tindakan untuk

memperbaiki keadaan yang terjadi pada siklus I. Sebagaimana

yang tersaji dalam RPP siklus II.

2. Pelaksanaan Perbaikan

~ Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Rencana

Perbaikan yang telah disusun.

~ Melakukan penilaian

3. Pengamatan

Pengamatan yang dilakukan terangkum dalam tabel 4.3.

Tabel. 4.3 Lembar Pengamatan Aktifitas Siswa Siklus II

No Aspek yang diamatiKeterlibatan

siswa/orang

Persentase

keterlibatan

1Siswa memperhatikan

penjelasan atau pertanyaan19 95%

Page 22: ptk matematika kelas v

22

No Aspek yang diamatiKeterlibatan

siswa/orang

Persentase

keterlibatan

2Siswa terdorong melakukan

peragaan15 75%

3 Bertanya hal yang tak jelas 17 85%

4 Menjawab pertanyaan 17 85%

5 Mengambil kesimpulan 18 90%

6Terjadi interaksi siswa dengan

siswa17 85%

7Terjadi interaksi siswa dengan

guru12 60%

8Siswa mengemukakan

pendapat15 75%

RATA – RATA 16,25 81,25%

Setelah dilakukan tindakan pada siklus II dapat dilihat hasil bahwa

kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran

meningkat dari siklus sebelumnya. Nilai tertinggi 90 dan nilai

terendah 60 sedangkan nilai rata-rata kelas meninggkat menjadi 72

sedangkan ketuntasan kelas mencapai 85% dan partisipasi aktif

siswa meningkat menjadi 81,25%.

Tabel 4.4. Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Siklus II

Page 23: ptk matematika kelas v

23

No Nama SiswaL/P

KKMNilai

Siklus I

Nilai

siklus II

TUNTAS

YA TDK

1 M. Khaidir L 63 50 60 √

2 Zuriatina P 63 50 60 √

3 Darkasyi L 63 50 60 √

4 Irhamna L 63 80 85 √

5 M. Aldian L 63 55 65 √

6 Muyassar L 63 55 70 √

7 M.Fajar L 63 60 80 √

8. M. Naufal L 63 60 75 √

9 Mukarram L 63 70 80 √

10 M. Azwir L 63 45 65 √

11 M. Hatami L 63 55 80 √

12 M. Fathir L 63 70 65 √

13 M. Asyraf L 63 70 70 √

14 Muliani P 63 63 65 √

15 Nanda Sari P 63 63 65 √

16 Nursimah P 63 65 75 √

17 Rika Rahma. M P 63 65 70 √

18 Ulfia Rahmi P 63 60 85 √

Page 24: ptk matematika kelas v

24

No Nama SiswaL/P

KKMNilai

Siklus I

Nilai

siklus II

TUNTAS

YA TDK

19 Fathurrahman L 63 85 90 √

20 M. Rizki L 63 45 75 √

JUMLAH 1216 1440 17 3

RATA-RATA 52,25 72 85% 15%

L. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

1. Pembahasan Siklus I

Dari hasil pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar

matematika tentang sifat-sifat bangun ruang di kelas V masih terdapat

beberapa hal yang perlu untuk diperbaiki, hasil belajar belum mencapai

patokan yang telah ditetapkan, siswa belum dapat memahami sepenuhnya

materi yang diajarkan. Nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 45 sedang

nilai rata-rata 60,80.

Beberapa hal yang menyebabkan hal ini antara lain :

a. Peragaan yang masih bersifat klasikal sehingga sebagian siswa

kurang jelas melihat apa yang didemonstrasikan oleh guru

b. Siswa masih kurang aktif untuk bertanya dan mencoba sendiri alat

peraga

c. Kurangnya jumlah alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran

menyebabkan pembelajaran sedikit terganggu

Page 25: ptk matematika kelas v

25

d. Belum adanya kelompok.

Hasil belajar tampak belum terjadi peningkatan yang memuaskan,

sebagaimana grafik nilai hasil belajar siklus I gambar 4.1.

Selain itu ketuntasan kelas belum mencapai 80 % hal ini terlhat dari

grafik persen ketuntasan kelas siklus I, gambar 4.2.

2. Pembahasan Siklus II

Perubahan yang dilakukan dengan membagi siswa dalam kelompok-

kelompok kecil berhasil memberikan dampak yang baik dalam

pembelajaran, siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang

didemonstrasikan oleh teman dan guru dalam kelompoknya dan terjadi

interaksi yang baik antara teman dan guru dalam kelompok tersebut.

Pada siklus II pengamatan yang didapat antara lain :

Keterlibatan siswa dalam pembelajaran semakin baik dan meningkat, karena

demonstrasi dilakukan dalam kelompok yang masing-masing terdiri dari 4

orang siswa.

a. Interaksi siswa dengan siswa sangat sering terjadi dalam kelompok

masing-masing

b. Hampir semua siswa mencoba alat peraga yang ada di setiap

kelompok

c. Siswa antusias menjawab pertanyaan guru

d. Hasil akhir pembelajaran siklus II meningkat dibanding siklus I dari

rata-rata 60,80 menjadi 72, dan ketuntasan kelas meningkat dari 45

% menjadi 85 %. Hal ini dapat dilihat pada grafik hasil belajar dan

ketuntasan kelas gambar 4.3 dan gambar 4.4.

Secara keseluruhan pembelajaran menjadi bergairah dan tidak

monoton pada satu sumber belajar, siswa dapat mencoba sendiri dan

mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang apa yang

mereka pelajari. Siswa dan guru menjadi antusias dalam

Page 26: ptk matematika kelas v

26

pembelajaran, ini menjadi sesuatu yang baik yang akan membawa

pada senang belajar yang akhirnya meningkatkan hasil belajar siswa.

Gambar.4.1. Nilai Hasil Belajar Siklus I

Page 27: ptk matematika kelas v

27

Gambar.4.3. Nilai Hasil Belajar Siklus II

Gambar.4.2. Persen Ketuntasan Kelas(%) Siklus I

Page 28: ptk matematika kelas v

28

Gambar.4.5. Partisipasi Aktif Siswa (%)

Gambar.4.4. Persen Ketuntasan Kelas(%) Siklus II

Page 29: ptk matematika kelas v

29

V. KESIMPULAN DAN SARAN SERTA TINDAK LANJUT

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilalukukan, peneliti dapat menyimpulkan

sebagai berikut :

1. Pembelajaran matematika dengan menggunakan metode demonstrasi dapat

meningkatkan hasil belajar siswa /prestasi belajar siswa Kelas V SDN

Pucok Alue Sa Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur.

2. Terjadi peningkatan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran

matematika dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi

3. Dengan menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran

matematika dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa kelas V SDN

Pucok Alue Sa Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur.

4. Merangsang daya kreatitas siswa untuk berkarya dan berpartisipasi

langsung dengan objek yang dipelajari

B. Saran dan Tindak Lanjut

Dari hasil pembahasan dan kesimpulan peneliti dapat menyarankan :

1. Mempersiapkan prosedur demontrasi dengan sangat teliti sebelum

melakukan pembelajaran dengan metode demostrasi, dan hendaknya siswa

dapat berperan langsung dalam demonstrasi tersebut dengan pemilihan alat

peraga yang mudah didapat, murah dan tidak berbahaya bagi siswa.

2. Dikombinasikan dengan model pembelajaran kooperatif yang cocok

karena tidak semua model kooperatif dapat dipakai dalam metode

demonstrasi hal tersebut untuk lebih maksimalkan peran siswa dalam

pembelajaran dan memberikan kegairahan belajar yang dapat menjadi

pengalaman belajar yang sangat baik bagi siswa.

3. Melakukan penelitian dengan menggunakan metode yang lain sebagai

variasi, untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran yang

akan meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa serta dapat

Page 30: ptk matematika kelas v

30

menambah kasanah penelitian guru yang akan meningkatkan kinerja dan

profesionalisme guru.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas ( 2008 ) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kelas IV

Gatot Muhsetyo, dkk. Pembelajaran Matematika SD (PDGK 4406) Penerbit Universitas Terbuka

I.G.A.K Wardani, Kuswara. Penelitian Tindakan Kelas (IDIK 4008) Penerbit Universitas Terbuka

Kurikulum (2004), Mata Pelajaran Matematika. Jakarta , Depdiknas

Moedjiono dan Moh. Dimyati. (1991), Strategi Belajar Mengajar.Jakarta Depdikbud. Ditjen Pendidikan Tinggi Proyek pembinaan tenaga Kependidikan

Sudjana, Nana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

TIM TAP FKIP. UT. Panduan Tugas Akhir Program Sarjana FKIP (IDIK4500). Penerbit Universitas Terbuka

TIM FKIP Pemantapan Kemapuan Profesional (PDGK 4501) Penerbit Universitas Terbuka

Udin S. Winataputra, MA Drs. H., dkk. Strategi Belajar Mengajar (PGSD 2201) Penerbit Universitas Terbuka