produk domestik regional bruto 2008 - tanahdatar.go.id · definisi ini pdrb mencakup juga...
Post on 14-Mar-2019
225 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
Penerbitan publikasi Produk Domestik Regional Bruto 2008 – 2012, merupakan lanjutan
dari publikasi yang sama tahun sebelumnya yang berisikan gambaran informasi data
statistik mengenai kemajuan berbagai sektor pembangunan di Kabupaten Tanah Datar.
Pemerintah Kabupaten Tanah Datar menyambut baik terbitnya buku ini, karena
disamping bisa dijadikan sebagai bahan informasi untuk evaluasi, juga data yang disajikan
sangat membantu dalam pengambilan berbagai kebijakan pembangunan yang akan
dilaksanakan. Oleh karena itu, kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan
Penanaman Modal (BAPPEDA-PM) Kabupaten Tanah Datar dengan Badan Pusat Statistik
(BPS) Kabupaten Tanah Datar dalam penyusunan publikasi ini perlu terus dibina dan
dikembangkan sehingga akan senantiasa tersedia data Produk Domestik Regional Bruto
Kabupaten Tanah Datar yang akurat, disajikan secara tepat waktu dan
berkesinambungan.
Kepada semua pihak, baik pemerintah maupun swasta yang telah memberikan
data demi terwujudnya publikasi ini kami ucapkan terima kasih.
Batusangkar, Juli 2013
Bupati Tanah Datar,
Ir. M SHADIQ PASADIGOE, SH, MM
KATA SAMBUTAN
ii
KATA PENGANTAR
Buku Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Tanah Datar
Tahun 2008-2012 merupakan publikasi yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik
(BPS) Kabupaten Tanah Datar bekerja sama dengan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal (BAPPEDA-PM) Kabupaten Tanah
Datar.
Dalam publikasi ini disajikan tabel-tabel agregat yang merupakan hasil
penghitungan nilai tambah seluruh sub sektor kegiatan perekonomian di Kabupaten
Tanah Datar, dari tahun 2008 sampai dengan 2012. Selain itu, dibahas pula struktur
perekonomian, pertumbuhan ekonomi, kinerja kelompok sektor, pendapatan
perkapita Tanah Datar.
Sekalipun publikasi ini telah kami siapkan dengan penuh ketelitian, namun
tidak tertutup kemungkinan masih akan ditemui kelemahan. Untuk itu kami
senantiasa menantikan perhatian pembaca untuk memberikan masukan guna
penyempurnaan publikasi selanjutnya.
Kepada semua S K P D , I n t a n s i V e r t i k a l , B U M N , B U M D s e r t a semua
pihak yang telah membantu memberikan data demi terwujudnya publikasi ini kami
ucapkan terima kasih.
Demikian, mudah-mudahan publikasi ini bermanfaat bagi kita semua.
Batusangkar, Juli 2013
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal Kabupaten Tanah Datar
Kepala,
Ir. NURYEDDISMAN
NIP. 196111241989031003
Badan Pusat Statistik
Kabupaten Tanah Datar Kepala,
BAKHTARUDDIN, SE
NIP. 195707151981031004
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA SAMBUTAN .................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1 Pengertian Pendapatan Regional ........................................................ 1
1.2 Kegunaan Statistik Pendapatan Regional ............................................ 6
BAB II RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN................................. 10
2.1 Pertanian,Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan ......... 10
2.2 Pertambangan dan Penggalian ............................................................ 12
2.3 Industri Pengolahan ............................................................................. 14
2.4 Listrik, Gas dan Air Bersih .................................................................... 15
2.5 Bangunan ............................................................................................. 16
2.6 Perdagangan, Hotel dan Restoran ....................................................... 17
2.7 Pengangkutan dan Komunikasi ........................................................... 18
2.8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan ....................................... 20
2.9 Jasa – Jasa ............................................................................................ 26
BAB III PERKEMBANGAN EKONOMI KABUPATEN TANAH DATAR..................... 32
3.1 Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto ............................... 32
3.2 Perkembangan Struktur Perekonomian Tanah Datar ......................... 37
3.3 Pertumbuhan Ekonomi ........................................................................ 40
3.4 Produk Domestik Regional Bruto Perkapita ........................................ 43
3.5 Kinerja Kelompok Sektor Ekonomi ...................................................... 45
3.6 Kontribusi Tanah Datar terhadap Perekonomian Sumatera Barat ...... 48
3.7 Indeks Implisit Kabupaten Tanah Datar Tahun 2012.............................. 54
BAB IV PREDIKSI PEREKONOMIAN TANAH DATAR TAHUN ............................... 58
4.1 Prediksi PDRB Tahun 2013-2014 .......................................................... 59
4.2 Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2013-2014 ........................................ 61
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Perkembangan PDRB Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga
Berlaku Tahun 2008-2012.................................................................
33
Tabel 3.2 Perkembangan PDRB Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga
Konstan 2000 Tahun 2008-2012......................................................
35
Tabel 3.3 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar Tahun 2008-2012... 42
Tabel 3.4 PDRB Perkapita dan Pendapatan Regional Perkapita Penduduk
Tanah Datar Tahun 2008-2012...........................................................
44
Tabel 3.5 Nilai Tambah Kelompok Sektor PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten Tanah Datar Tahun 2008-2012.........................................
46
Tabel 3.6 Nilai Tambah Kelompok Sektor PDRB Atas Harga Konstan dan
Pertumbuhan Ekonomi Menurut Kelompok Sektor Kabupaten
Tanah Data Tahun 2008-2012............................................................
48
Tabel 3.7 Peranan PDRB Tanah Datar Terhadap PDRB Sumatera Barat Tahun
2008-2012...........................................................................................
49
Tabel 3.8 Distribusi Persentase PDRB Kab/Kota Terhadap Total PDRB Seluruh
Kab/Kota di Sumatera barat Tahun 2008-2012..................................
50
Tabel 3.9 Pertumbuhan Ekonomi Kab/Kota di Sumatera Barat Tahun 2008-
2012 (%)..............................................................................................
52
Tabel 3.10 Tingkat Inflasi Berdasarkan Indeks Implisit Kabupaten Tanah Datar
Tahun 2008-2012................................................................................
55
Tabel 3.11 Tingkat Inflasi Kab.Tanah Datar Berdasarkan Indeks Implisit
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2012.....................................
56
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Perkembangan PDRB Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga
Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011-2012........................
31
Gambar 3.2 Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten
Tanah Datar Tahun 2008-2012...........................................................
36
Gambar 3.3 Diagram Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Tanah datar Atas
Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012.......................
38
Gambar 3.4 Diagram Garis Perkembangan Distribusi Persentase PDRB Kab.Tanah
Datar Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun
2012......................................................................................................
40
Gambar 3.5 Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi Kab.Tanah Datar Tahun 2008-
2012......................................................................................................
41
Gambar 3.6 Perkembangan PDRB Perkapita Kabupaten Tanah Dtar Tahun 2008-
2012 .....................................................................................................
43
Gambar 3.7 Grafik Pertumbuhan PDRB Perkapita dan Pendapatan Perkapita
Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2012.
45
Gambar 3.8 Perkembangan PDRB Menurut Kelompok Sektor Atas Dasar Harga
Berlaku Tahun 2010-2012....................................................................
47
Gambar 3.9 Posisi Pertumbuhan Ekonomi Kab.Tanah Datar di Antara Kab/Kota
lain di Sumatera Barat Tahun 2012......................................................
54
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Tabel 1 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Lapangan Usaha Tahun 2008-2012....................…………...……................ 59
Tabel 2 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2012.......................................... 60
Tabel 3 Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas
Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2012....... 61
Tabel 4 Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas
Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2012...... 62
Tabel 5 Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas
Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2012....... 63
Tabel 6 Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas
Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2012......
64
Tabel 7 Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga
Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2012............................. 65
Tabel 8 Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga
Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2012............................ 66
Tabel 9 Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto Menurut
Lapangan Usaha Tahun 2008-2012........................................................ 67
Tabel 10 Pendapatan Regional dan Angka-angka Perkapita Tanah Datar Atas
Dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2012................................................... 68
Tabel 11 Pendapatan Regional dan Angka-angka Perkapita Tanah Datar Atas
Dasar Harga Konstan Tahun 2008-2012.................................................. 69
Tabel 12 Indeks Perkembangan Pendapatan Regional dan Angka-angka
Perkapita Tanah Datar Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2012...... 70
Tabel 13 Indeks Perkembangan Pendapatan Regional dan Angka-angka
Perkapita Tanah Datar Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2008-2012..... 71
Tabel 14 Indeks Berantai Perkembangan Pendapatan Regional dan Angka- 72
vii
angka Perkapita Tanah Datar Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008-
2012........................................................................................................
Tabel 15 Indeks Berantai Perkembangan Pendapatan Regional dan Angka-
angka Perkapita Tanah Datar Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2008-
2012........................................................................................................
73
Tabel 16 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Tanah Datar Atas
Dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2012................................................... 74
Tabel 17 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Tanah Datar Atas
Dasar Harga Konstan Tahun 2008-2012..................................................
75
Tabel 18 Laju Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto Tanah Datar
Tahun 2008-2012.................................................................................... 76
Tabel 19 Laju Pertumbuhan Pendapatan Regional dan Angka-angka Perkapita
Tanah Datar Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2008-2012............ 77
Tabel 20 Laju Pertumbuhan Pendapatan Regional dan Angka-angka Perkapita
Tanah Datar Atas Dasar Harga Berlaku 2000 Tahun 2008-2012............. 78
Pendahuluan
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 1
BAB I
P E N D A H U L U A N
1.1. Pengertian Pendapatan Regional
Salah satu tujuan dari suatu negara atau pemerintahan adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan ini dapat dicapai bila berbagai
kegiatan ekonomi di negara bersangkutan berjalan sehingga menimbulkan output
yang pada gilirannya memberikan pendapatan kepada masyarakat.
PDRB atau Produk Domestik Regional Bruto didefinisikan sebagai jumlah nilai
tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah tertentu, atau
merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit
ekonomi. PDRB merupakan salah satu ukuran untuk mengukur kinerja
perekonomian suatu daerah. Dengan PDRB, produksi yang dihasilkan oleh suatu
daerah, baik produksi berupa barang maupun jasa (goods and services) dapat
diketahui dan dihitung. Dan dari derivasi besarnya produksi tersebut dapat diketahui
besarnya pendapatan daerah yang dihasilkan oleh daerah bersangkutan yang
merupakan salah satu cerminan dari keberhasilan pemerintahan daerah dalam
mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Guna mendapatkan nilai tambah PDRB suatu daerah dapat dilakukan melalui
tiga pendekatan penghitungan, yaitu :
1) Menurut Pendekatan Produksi
Dalam hal ini PDRB adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang
dihasilkan oleh berbagai unit produksi di suatu wilayah atau suatu daerah
dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Unit-unit produksi
tersebut dalam penyajian ini dikelompokkan menjadi 9 (sembilan)
lapangan usaha yaitu : 1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan
Pendahuluan
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 2
dan Perikanan; 2. Pertambangan dan Penggalian; 3. Industri Pengolahan;
4. Listrik, Gas dan Air Bersih; 5. Bangunan/Konstruksi; 6. Perdagangan,
Hotel dan Restoran; 7. Pengangkutan dan Komunikasi; 8. Keuangan,
Persewaan dan Jasa Perusahaan; 9. Jasa-jasa termasuk Jasa Pelayanan
Pemerintah.
2) Menurut Pendekatan Pendapatan
Dalam pendekatan ini PDRB merupakan jumlah balas jasa yang diterima
oleh faktor-faktor produksi di suatu daerah dalam jangka waktu tertentu
(biasanya satu tahun). Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah
upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan; semuanya
sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam
definisi ini PDRB mencakup juga penyusutan dan pajak tidak langsung
neto. Jumlah semua komponen pendapatan ini per sektor disebut sebagai
nilai tambah bruto sektoral. Oleh karena itu produk domestik bruto
merupakan jumlah dari nilai tambah bruto seluruh sektor (lapangan
usaha).
3) Menurut Pendekatan Pengeluaran
Dalam hal ini, PDRB adalah semua komponen permintaan akhir seperti :
(1) pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta nirlaba, (2)
konsumsi pemerintah, (3) pembentukan modal tetap domestik bruto, (4)
perubahan stok, (5) ekspor neto, dalam jangka waktu tertentu (biasanya
satu tahun). Ekspor neto merupakan ekspor dikurangi impor.
Secara konsep ketiga pendekatan tersebut memberikan jumlah yang sama
antara jumlah pengeluaran dengan jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dan
harus sama pula dengan jumlah pendapatan untuk faktor-faktor produksinya.
Pendahuluan
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 3
Dalam penyajiannya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) secara umum
dikelompokkan menjadi dua yakni PDRB atas dasar harga berlaku dan atas dasar
harga konstan, dengan penjelasan sebagai berikut:
1) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku
Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar adalah jumlah nilai
tambah bruto (gross value added) yang timbul dari seluruh sektor
perekonomian di suatu wilayah. Yang dimaksud dengan nilai tambah
adalah nilai produksi (output) dikurangi biaya antara. Nilai tambah bruto di
sini mencakup komponen-komponen pendapatan faktor (upah dan gaji,
bunga, sewa tanah dan keuntungan), penyusutan dan pajak tidak langsung
neto. Jadi dengan menghitung nilai tambah bruto dari masing-masing
sektor dan menjumlahkan nilai tambah bruto dari seluruh sektor tadi,
akan diperoleh Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar.
2) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan
Secara konsep nilai atas dasar harga konstan mencerminkan kuantum
produksi pada tahun yang berjalan yang dinilai atas dasar harga pada
tahun dasar. Sejak tahun 2006 BPS telah melakukan perubahan tahun
dasar dalam penghitungan PDRB dari tahun 1993 menjadi tahun 2000
sebagai tahun dasar penghitungan PDRB atas dasar harga konstan. Adanya
perubahan tahun dasar, salah satu alasan mendasar adalah pertumbuhan
ekonomi yang dihitung berdasarkan tahun dasar 1993 menjadi makin tidak
realistis, karena perubahan struktur ekonomi yang relatif cepat
mengakibatkan pertumbuhan ekonomi berdasarkan PDRB tahun dasar
1993 menjadi tidak mewakili lagi.
Agregat Produk Domestik Regional Bruto, terdiri dari:
1) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Pasar
Pendahuluan
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 4
Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar adalah jumlah nilai
tambah bruto (gross value added) yang timbul dari seluruh sektor
perekonomian di suatu wilayah. Yang dimaksud dengan nilai tambah
adalah nilai produksi (output) dikurangi biaya antara. Nilai tambah bruto di
sini mencakup komponen-komponen pendapatan faktor (upah dan gaji,
bunga, sewa tanah dan keuntungan), penyusutan dan pajak tidak langsung
neto.
Jadi dengan menghitung nilai tambah bruto dari masing-masing sektor dan
menjumlahkan nilai tambah bruto dari seluruh sektor tadi, akan diperoleh
Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar.
2) Produk Domestik Regional Neto (PDRN) Atas Dasar Harga Pasar
Perbedaan antara konsep neto di sini dan konsep bruto di atas, ialah
karena pada konsep bruto di atas; penyusutan masih termasuk di
dalamnya, sedangkan pada konsep neto ini komponen penyusutan telah
dikeluarkan. Jadi Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar
dikurangi penyusutan akan diperoleh Produk Domestik Regional Neto atas
dasar harga pasar. Penyusutan yang dimaksud di sini ialah nilai susutnya
(ausnya) barang-barang modal yang terjadi selama barang-barang modal
tersebut ikut serta dalam proses produksi. Jika nilai susutnya
barang-barang modal dari seluruh sektor ekonomi dijumlahkan, maka
hasilnya merupakan pennyusutan yang dimaksud di atas.
3) Produk Domestik Regional Neto (PDRN) Atas Dasar Biaya Faktor
Perbedaan antara konsep biaya faktor di sini dan konsep harga pasar di
atas, ialah karena adanya pajak tidak langsung yang dipungut pemerintah
dan subsidi yang diberikan oleh pemerintah kepada unit-unit produksi.
Pajak tidak langsung ini meliputi pajak penjualan, bea ekspor dan impor,
cukai dan lain-lain pajak, kecuali pajak pendapatan dan pajak
perseorangan. Pajak tidak langsung dari unit-unit produksi dibebankan
Pendahuluan
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 5
pada biaya produksi atau pada pembeli hingga langsung berakibat menaik-
kan harga barang. Berlawanan dengan pajak tidak langsung yang berakibat
menaikkan harga tadi, ialah subsidi yang diberikan pemerintah kepada
unit-unit produksi, yang bisa mengakibatkan penurunan harga. Jadi pajak
tidak langsung dan subsidi mempunyai pengaruh terhadap harga
barang-barang, hanya yang satu berpengaruh menaikkan sedang yang lain
menurunkan harga, hinggakalau pajak tidak langsung dikurangi subsidi
akan diperoleh pajak tidak langsung neto. Kalau Produk Domestik Regional
Neto atas dasar harga pasar dikurangi dengan pajak tidak langsung neto,
maka hasilnya adalah Produk Domestik Regional Neto atas dasar biaya
faktor.
4) Pendapatan Regional
Dari konsep-konsep yang diterangkan di atas dapat diketahui bahwa
Produk Domestik Regional Neto atas dasar biaya faktor itu sebenarnya
merupakan jumlah balas jasa faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam
proses produksi di suatu daerah. Produk Domestik Regional Neto atas
dasar biaya faktor, merupakan jumlah dari pendapatan yang berupa upah
dan gaji, bunga, sewa tanah dan keuntungan yang timbul atau merupakan
pendapatan yang berasal dari daerah tersebut. Akan tetapi pendapatan
yang dihasilkan tadi, tidak seluruhnya menjadi pendapatan penduduk
daerah itu, sebab ada sebagian pendapatan yang diterima oleh penduduk
daerah lain, misalnya suatu perusahaan yang modalnya dimiliki oleh orang
luar, tetapi perusahaan tadi beroperasi di daerah tersebut, maka dengan
sendirinya keuntungan perusahaan itu sebagian akan menjadi milik orang
luar yaitu milik orang yang mempunyai modal tadi. Sebaliknya kalau ada
penduduk daerah ini yang menambahkan modalnya di luar daerah maka
sebagian keuntungan perusahaan tadi akan mengalir ke dalam daerah
tersebut, dan menjadi pendapatan dari pemilik modal tadi. Kalau Produk
Pendahuluan
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 6
Domestik Regional Neto atas dasar biaya faktor dikurangi dengan
pendapatan yang mengalir ke luar dan ditambah dengan pendapatan
yang mengalir ke dalam tadi, maka hasilnya akan merupakan Produk
Regional Neto yaitu merupakan jumlah pendapatan yang benar-benar
diterima oleh seluruh penduduk yang tinggal di daerah yang dimaksud.
Produk Regional Neto inilah yang merupakan Pendapatan Regional.
5) Pendapatan Regional Perkapita
Bila Pendapatan regional ini dibagi dengan jumlah penduduk yang tinggal
di daerah itu, maka akan dihasilkan suatu Pendapatan perkapita.
1.2. Kegunaan Statistik Pendapatan Regional
Melalui PDRB Menurut Lapangan Usaha, dapat diketahui beberapa indikator
pokok ekonomi makro, sebagai berikut:
1) Nilai nominal PDRB
PDRB merupakan dasar pengukuran atas nilai tambah yang mampu
diciptakan akibat timbulnya berbagai aktifitas ekonomi dalam suatu
wilayah. Data PDRB tersebut menggambarkan kemampuan suatu daerah
dalam mengelola sumber daya alam dan sumer daya manusia yang
dimiliki. Oleh karena itu, besaran PDRB yang mampu dihasilkan sangat
tergantung pada faktor tersebut. Dasi sini dapat dilihat besaran nilai
tambah dari masing-masing sektor ekonomi. Selain itu dapat dilihat
sektor-sektor yang berperan dalam pembentukan perekonomian daerah.
2) Peranan/Kontribusi Sektor Ekonomi
Peranan atau kontribusi sektor ekonomi menunjukkan struktur
perekonomian yang terbentuk di suatu daerah. Struktur ekonomi yang
dinyatakan dalam persentase, menunjukkan besarnya peran
masing-masing sektor ekonomi dalam kemampuan menciptakan nilai
tambah. Hal tersebut menggambarkan ketergantungan daerah terhadap
Pendahuluan
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 7
kemampuan produksi dari masing- masing sektor ekonominya. Apabila
struktur ekonomi ini disajikan dari waktu ke waktu maka dapat dilihat
perubahan struktur perekonomian yang terjadi. Pergeseran struktur
ekonomi ini sering dipakai sebagai indikator untuk menunjukkan adanya
suatu proses pembangunan. Misalnya adanya penurunan peran sektor
pertanian diikuti dengan kenaikan sektor industri.
3) Laju Pertumbuhan Ekonomi
Laju pertumbuhan ekonomi merupakan suatu indikator ekonomi makro
yang menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi. Indikator ini
biasanya digunakan untuk menilai sampai seberapa jauh keberhasilan
pembangunan suatu daerah dalam periode waktu tertentu. Dengan
demikian indikator ini dapat pula dipakai untuk menentukan arah
kebijaksanaan pembangunan yang akan datang. Untuk mengukur
besarnya laju pertumbuhan tersebut dapat dihitung dari data PDRB atas
dasar harga konstan. Pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya
peningkatan perekonomian dan sebaliknya. Untuk melihat fluktuasi
perekonomian tersebut secara riil, maka perlu disajikan PDRB atas dasar
harga konstan secara berkala.
4) Tingkat Perubahan Harga
Fluktuasi harga yang terjadi akan mempengaruhi daya beli konsumen,
karena berakibat terhadap ketidak seimbangan dengan pendapatan.
Indeks harga ini dapat diturunkan juga dari perhitungan PDRB yang
disebut sebagai "PDRB deflator" atau yang dikenal dengan indeks implisit.
Indeks ini merupakan perbandingan antara PDRB atas dasar harga berlaku
dan PDRB atas dasar harga konstan.
Berbeda dengan Indeks Harga Konsumen (IHK), indeks implisit
mengambarkan perubahan harga di tingkat produsen. Indeks implisit
PDRB menggambarkan perkembangan perubahan harga. Untuk
kepentingan analisa, indeks implisit lebih sesuai jika disajikan dalam
Pendahuluan
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 8
bentuk indeks perkembangan karena menggambarkan perkembangan
harga dari waktu ke waktu.
5) PDRB Perkapita
PDRB perkapita merupakan gambaran nilai tambah yang bisa diciptakan
oleh masing-masing penduduk akibat dari adanya aktivitas produksi. Data
tersebut diperoleh dengan cara membagi total nilai PDRB dengan jumlah
penduduk pertengahan tahun (karena penyebarannya dianggap lebih
merata). Kedua indikator tersebut biasanya digunakan untuk mengukur
tingkat kemakmuran penduduk suatu daerah. Apabila data tersebut
disajikan secara berkala akan menunjukkan adanya perubahan
kemakmuran.
Dengan demikian, maka PDRB merupakan salah satu indikator penting untuk
mengetahui kondisi ekonomi di suatu wilayah dalam suatu periode tertentu
ditunjukkan oleh data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik atas dasar harga
berlaku maupun atas dasar harga konstan.
Data Pendapatan Regional adalah salah satu indikator makro yang dapat
menunjukkan kondisi perekonomian regional setiap tahun. Manfaat yang lebih rinci
yang bisa diperoleh dari data ini antara lain adalah :
1) PDRB harga berlaku nominal menunjukkan kemampuan sumber daya
ekonomi yang dihasilkan oleh suatu wilayah. Nilai PDRB yang besar
menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang besar pula.
2) PDRB atas dasar harga berlaku menunjukkan pendapatan yang
memungkinkan dapat dinikmati oleh penduduk suatu daerah.
3) PDRB harga konstan (riil) dapat digunakan untuk memberikan gambaran
tentang laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setiap sektor
dari tahun ke tahun.
4) Distribusi PDRB harga berlaku menurut sektor menunjukkan besarnya
struktur perekonomian dan peranan sektor ekonomi dalam suatu daerah.
Pendahuluan
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 9
Sektor-sektor ekonomi yang mempunyai peran besar menunjukkan basis
perekonomian suatu daerah.
5) PDRB perkapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per kepala
atau per satu orang penduduk.
6) PDRB perkapita atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahui
pertumbuhan nyata ekonomi per kapita.
Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 10
BAB II
RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN
Uraian sektoral yang disajikan dalam bab ini mencakup ruang lingkup dan
definisi dari masing-masing sektor dan sub sektor, cara-cara perhitungan Nilai
Tambah Bruto (NTB) baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan
2000, serta sumber datanya.
2.1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
2.1.1. Tanaman Bahan Makanan
Sub sektor ini mencakup komoditi bahan makanan seperti padi, jagung,
ketela pohon, ketela rambat, umbi-umbian, kacang tanah, kacang kedele,
kacang-kacangan lainnya, sayur-sayuran, buah-buahan, padi-padian serta bahan
makanan lainnya.
2.1.2. Tanaman Perkebunan
Sub sektor ini mencakup semua jenis kegiatan tanaman perkebunan yang
diusahakan baik oleh rakyat maupun oleh perusahaan perkebunan. Komoditi
yang dicakup meliputi antara lain cengkeh, jahe, kakao, karet, kapas, kapok, kayu
manis, kelapa, kelapa sawit, kemiri, kina, kopi, lada, pala, panili, serat karung,
tebu, tembakau, teh serta tanaman perkebunan lainnya.
2.1.3. Peternakan dan Hasilnya
Sub sektor ini mencakup semua kegiatan pembibitan dan budidaya segala
jenis ternak dan unggas dengan tujuan untuk dikembangbiakan, dibesarkan,
dipotong dan diambil hasilnya, baik yang dilakukan rakyat maupun oleh
perusahaan-perusahaan peternakan. Jenis ternak yang dicakup adalah : sapi,
kerbau, kambing, kuda, ayam, itik, telur itik, telur ayam, susu sapi serta hewan
peliharaan lainnya.
Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 11
2.1.4. K e h u t a n a n
Sub sektor ini mencakup kegiatan penebangan segala jenis kayu serta
pengambilan daun-daunan, getah-getahan dan akar-akaran, termasuk juga
kegiatan perburuan. Komoditi yang dicakup meliputi : kayu gelondongan (baik
yang berasal dari hutan rimba maupun hutan budidaya), kayu bakar, rotan,
arang, bambu, terpentin, gondorukem, kopal, menjangan, serta hasil hutan
lainnya seperti sarang burung, madu, dan lain-lain.
2.1.5. P e r i k a n a n
Sub sektor ini mencakup semua kegiatan penangkapan, pembenihan dan
budidaya segala jenis ikan dan biota air lainnya, baik yang berada di air tawar
maupun di air asin. Komoditi hasil perikanan antara lain seperti ikan tuna dan
jenis ikan laut lainnya; ikan mas dan jenis ikan darat lainnya; ikan bandeng dan
jenis ikan air payau lainnya; udang dan binatang berkulit keras lainnya; cumi-
cumi dan binatang lunak lainnya; rumput laut serta tumbuhan laut lainnya. Di
Kabupaten Tanah Datar, tidak terdapat perikanan air asin, sehingga komoditas
ikan air asin tidak tercakup dalam penghitungan PDRB Kabupaten Tanah Datar.
2.1.6. Jasa Pertanian
Jasa Pertanian merupakan jasa-jasa khusus yang diberikan untuk menunjang
kegiatan ekonomi pertanian berdasarkan suatu pungutan atau kontrak tertentu.
Termasuk dalam jasa pertanian adalah penyewaan alat pertanian dengan
operatornya dengan syarat pengelolaan dan resiko usaha tersebut dilakukan
secara terpisah. Dalam penghitungan nilai tambah sektor pertanian, secara
konsep nilai tambah jasa pertanian ini terdistribusi pada masing-masing sub
sektor (misalnya jasa dokter hewan pada sub sektor peternakan, jasa memetik
kopi pada sub sektor perkebunan). Akan tetapi karena sampai saat ini belum
didapat informasi yang lengkap tentang jasa pertanian, maka untuk alasan
praktisnya nilai tersebut dianggap terwakili dalam besarnya persentase mark-up
untuk tiap-tiap sub sektor pertanian.
Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 12
Pendekatan yang digunakan dalam memperkirakan nilai tambah sektor pertanian
adalah melalui pendekatan dari sudut produksi. Pendekatan ini didasarkan pada
pertimbangan tersediannya data produksi dan harga untuk masing-masing komoditi
pertanian.
Secara umum, nilai output setiap komoditi diperoleh dari hasil perkalian antara
produksi yang dihasilkan dengan harga produsen komoditi bersangkutan. Menurut
sifatnya, output dibedakan atas dua jenis yaitu output utama dan output ikutan.
Disamping itu diperkirakan melalui besaran persentase pelengkap (mark-up) yang
diperoleh dari berbagai survei khusus. Total output suatu sub sektor merupakan
penjumlahan dari nilai output utama dan ikutan dari seluruh komoditi ditambah
dengan nilai pelengkapnya.
Nilai Tambah Bruto (NTB) suatu sub sektor diperoleh dari penjumlahan NTB tiap-
tiap komoditi. NTB ini didapat dari pengurangan nilai output atas dasar harga
produsen terhadap seluruh biaya-biaya antara, yang dalam prakteknya biasa
dihitung melalui perkalian antara rasio NTB terhadap output komoditi tertentu.
Untuk keperluan penyajian data NTB atas dasar harga konstan 2000 (2000 = 100),
digunakan metode revaluasi, yaitu metode dimana seluruh produksi dan biaya-biaya
antara dinilai berdasarkan harga tahun dasar 2000.
Khusus untuk sub sektor peternakan, penghitungan produksinya tidak dapat
dilakukan secara langsung, tetapi diperoleh melalui suatu rumus persamaan yang
menggunakan tiga peubah (variabel) yakni : banyaknya ternak yang dipotong
ditambah selisih populasi ternak dan selisih antara ekspor dan impor ternak.
2.2. Pertambangan dan Penggalian
Seluruh jenis komoditi yang dicakup dalam sektor pertambangan dan
penggalian, dikelompokkan dalam tiga sub sektor, yaitu : pertambangan minyak dan
gas bumi (migas), pertambangan tanpa migas, dan penggalian.
Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 13
2.2.1. Pertambangan Minyak dan Gas Bumi
Pertambangan migas meliputi kegiatan pencarian kandungan minyak gas
bumi, penyiapan pengeboran, penambangan, penguapan, pemisahan serta
penampungan untuk dapat dijual atau dipasarkan. Komoditi yang dihasilkan
adalah minyak bumi, kondensat dan gas bumi. Di Kabupaten Tanah Datar
kegiatan penambangan minyak dan gas bumi belum dilakukan. Oleh karena itu,
tabel-tabel PDRB Kabupaten Tanah Datar tidak mencakup sub sektor ini.
2.2.2. Pertambangan Tanpa Migas
Pertambangan tanpa migas meliputi pengambilan dan persiapan pengolahan
lanjutan benda padat, baik di bawah maupun di atas permukaan bumi serta
seluruh kegiatan lainnya yang bertujuan untuk memanfaatkan bijih logam dan
hasil tambang lainnya. Hasil dari kegiatan ini adalah batu bara, pasir besi, bijih
timah, bijih nikel, ferro nikel, nikel mattes, bijih bauksit, bijih tembaga, bijih
emas dan perak, bijih mangan, belerang, yodium fosfat, aspal alam serta
komoditi tambang selain tersebut di atas.
Untuk memperoleh output beberapa komoditi tambang seperti batu bara,
bijih bauksit, bijih timah, bijih tembaga, bijih nikel, ferro nikel mates, bijih emas
dan bijih perak tetap digunakan metode pendekatan produksi. Cara yang
digunakan untuk memperoleh output dan NTB atas dasar harga berlaku dan
atas dasar harga konstan 2000 ditempuh cara yang sama dengan cara yang
digunakan pada sub sektor pertambangan migas, yaitu revaluasi.
2.2.3. P e n g g a l i a n
Sub sektor ini mencakup penggalian dan pengambilan segala jenis barang
galian seperti batu-batuan, pasir dan tanah yang pada umumnya berada pada
permukaan bumi. Hasil dari kegiatan ini adalah batu gunung, batu kali, batu
kapur, koral, kerikil, batu karang, batu marmer, pasir untuk bahan bangunan,
pasir silika, pasir kwarsa, kaolin, tanah liat, dan komoditi penggalian selain
tersebut di atas.
Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 14
Output komoditi penggalian lainnya atas dasar harga berlaku dihitung melalui
pendekatan produksi dimana output setiap komoditi diperoleh dari hasil
perkalian antara produksi dengan harga masing-masing komoditi. NTB diperoleh
dari output dikurangi biaya antara. Sedangkan penghitungan atas dasar harga
konstan 2000 dilakukan melalui metode revaluasi.
2.3. Industri Pengolahan
Industri pengolahan dibedakan atas dua subsektor, yaitu industri pengolahan
minyak dan gas bumi (migas), dan industri pengolahan tanpa migas.
2.3.1. Industri Pengolahan Migas
Sub sektor ini mencakup pengilangan minyak bumi dan produk LNG yang
dihasilkan oleh pengilangan gas alam. Namun karena tidak ada kegiatan di
Kabupaten Tanah Datar, maka sub sektor ini dikosongkan.
2.3.2. Industri Tanpa Migas
Sejak tahun 2006 Industri pengolahan tanpa migas dihitung menurut dua
digit kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) yaitu industri
makanan, minuman dan tembakau (31); industri tekstil, pakaian jadi dan kulit
(32); industri kayu, bambu dan rotan (33); industri kertas dan barang dari kertas
(34); industri kimia dan barang-barang dari kimia dan karet (35); industri barang
galian bukan logam (36); industri logam dasar (37); industri barang dari logam,
mesin & peralatannya; dan industri pengolahan lainnya (39).
Pada penghitungan tahun dasar 2000 = 100 yang digunakan sebagai
acuan adalah Tabel Output Sumatera Barat tahun 2000 sehingga semua kode
KBLI yang dimulai dengan angka 3 (tiga) sudah dimasukkan dalam sektor
industri. Meskipun demikian, dalam penyajiannnya belum memisahkan sektor
industri sehingga menjadi 2 digit KBLI. Hal ini mengingat keterbatasan data
dasar Industri Kecil dan Kerajinan Rumah tangga.
Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 15
1) Industri Besar dan Sedang
Metode penghitungannya menggunakan pendekatan produksi, yaitu output
dihitung lebih dahulu, kemudian setelah dikurangi dengan biaya antara
diperoleh nilai tambah brutonya. Pada prinsipnya metode estimasi yang
digunakan, yaitu menggunakan cara inflasi untuk menghitung atas dasar
harga berlaku dan cara ekstrapolasi untuk menghitung atas dasar harga
konstannya.
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumah tangga
Pada prinsipnya cakupan dan definisi kegiatan Industri Kecil dan Kerajinan
Rumah-tangga (IKKR) sama dengan cakupan dan definisi kegiatan Industri
Besar/Sedang tanpa Migas. Perbedaannya terletak pada jumlah tenaga kerja
yang terlibat dalam kegiatan industri tersebut. Suatu perusahaan dikatakan
sebagai Industri Kecil jika tenaga kerjanya berjumlah antara 5 sampai 19
orang. Sedangkan perusahaan digolongkan sebagai Industri Kerajinan Rumah
tangga jika tenaga kerjanya berjumlah kurang dari 5 orang.
2.4. Listrik, Gas dan Air Bersih
2.4.1. L i s t r i k
Kegiatan ini mencakup pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik, baik
yang diselenggarakan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) maupun oleh
perusahaan Non-PLN seperti pembangkitan listrik oleh swasta (perorangan
maupun perusahaan), dengan tujuan untuk dijual. Listrik yang dibangkitkan atau
yang diproduksi meliputi listrik yang dijual, dipakai sendiri, hilang dalam
transmisi, dan listrik yang dicuri. Metode penghitungan untuk sub sektor ini
adalah dengan menggunakan pendekatan produksi, yang didasarkan pada data
hasil Survey di PLN.
Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 16
2.4.2. G a s
Kegiatan ini meliputi penyediaan serta penyaluran gas kota kepada
konsumen dengan menggunakan pipa. Di Indonesia kegiatan usaha ini hanya
dilakukan oleh Perum Gas Negara. Karena tidak ada kegiatan ini di Kabupaten
Tanah Datar, maka sub sektor ini tidak ada isian.
2.4.3. Air Bersih
Kegiatan sub sektor air bersih mencakup proses pembersihan, pemurnian
dan proses kimiawi lainnya untuk menghasilkan air minum, serta
pendistribusian dan penyalurannya secara langsung melalui pipa dan alat lain ke
rumah tangga, instansi pemerintah maupun swasta. Metode penghitungan yang
digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan produksi, dengan data
dasar hasil Survey Perusahaan Air Minum (PAM / PDAM) Tahunan.
2.5. B a n g u n a n
Kegiatan sektor bangunan terdiri dari bermacam-macam kegiatan meliputi
pembuatan, pembangunan, pemasangan dan perbaikan (berat maupun ringan)
semua jenis konstruksi yang keseluruhan kegiatan sesuai dengan rincian
menurut Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (KLUI).
Metode estimasi untuk memperoleh output dan nilai tambah sektor
bangunan, menggunakan cara ekstrapolasi yang mana output dan nilai tambah
bruto dengan harga konstan harus diperoleh dahulu sebelum memperoleh
output dan nilai tambah harga berlaku.
Output dari kegiatan konstruksi Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) dan
Non AKI diestimasi dengan indeks output. Selanjutnya ditambah dengan
pengeluaran investasi rumah tangga yang berupa bangunan. Untuk menghitung
Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku dihitung dengan meng-
inflate nilai NTB harga konstan 2000 dengan indeks pengeluaran konsumen.
Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 17
2.6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
2.6.1. P e r d a g a n g a n
Kegiatan yang dicakup dalam sub sektor perdagangan meliputi kegiatan
membeli dan menjual barang, baik barang baru maupun bekas, untuk tujuan
penyaluran/ pendistribusian tanpa mengubah sifat barang tersebut. Sub sektor
perdagangan dalam perhitungannya dikelompokkan ke dalam dua jenis kegiatan
yaitu perdagangan besar dan perdagangan eceran.
Perdagangan besar meliputi kegiatan pengumpulan dan penjualan kembali
barang baru atau bekas oleh pedagang dari produsen atau importir ke pedagang
besar lainnya, pedagang eceran, perusahaan dan lembaga yang tidak mencari
untung. Sedangkan perdagangan eceran mencakup kegiatan pedagang yang
umumnya melayani konsumen perorangan atau rumah tangga tanpa merubah
sifat, baik barang baru atau barang bekas.
Metode yang digunakan yaitu metode arus barang. Output atau margin
perdagangan merupakan selisih antara nilai jual dan nilai beli barang yang
diperdagangkan setelah dikurangi dengan biaya angkut barang dagangan yang
dikeluarkan oleh pedagang. Dengan cara metode arus barang, output dihitung
berdasarkan margin perdagangan yang timbul akibat memperdagangkan
barang-barang dari sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, industri
serta barang-barang yang berasal dari impor.
Nilai Tambah Brotu (NTB) diperoleh berdasarkan perkalian antara total
output dengan rasio NTB. Kemudian untuk memperoleh total NTB sub sektor
perdagangan adalah dengan menjumlahkan NTB tersebut dengan pajak
penjualan dan bea masuk barang impor.
2.6.2. H o t e l
Sub sektor ini mencakup kegiatan penyediaan akomodasi yang
menggunakan sebagian atau seluruh bangunan sebagai tempat penginapan.
Yang dimaksud akomodasi disini adalah hotel berbintang maupun tidak
Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 18
berbintang, serta tempat tinggal lainnya yang digunakan untuk menginap
seperti losmen, motel dan sejenisnya. Termasuk pula kegiatan penyediaan
makanan dan minuman serta penyediaan fasilitas lainnya bagi para tamu yang
menginap dimana kegiatan-kegiatan tersebut berada dalam satu kesatuan
manajemen dengan penginapan. Alasan penggabungan ini karena datanya sulit
dipisahkan.
Nilai Tambah Bruto (NTB) sub sektor hotel diperoleh dengan
menggunakan pendekatan produksi. Indikator produksi yang digunakan adalah
jumlah malam kamar. Output atas dasar harga berlaku diperoleh berdasarkan
perkalian indikator produksi dengan indikator harganya. Sedangkan NTB
diperoleh berdasarkan perkalian output dengan rasio NTB-nya. Output dan NTB
atas dasar harga konstan dihitung dengan menggunakan metode ekstrapolasi.
2.6.3. R e s t o r a n
Kegiatan sub sektor restoran mencakup usaha penyediaan makanan dan
minuman jadi yang pada umumnya dikonsumsi di tempat penjualan. Kegiatan
yang termasuk dalam sub sektor ini seperti rumah makan, warung nasi, warung
kopi, katering dan kantin.
Pendekatan yang digunakan untuk menghitung Nilai Tambah Bruto (NTB)
sub sektor restoran adalah pendekatan pengeluaran konsumsi makanan dan
minuman jadi di luar rumah dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS).
2.7. Pengangkutan dan Komunikasi
2.7.1. Pengangkutan
Kegiatan yang dicakup dalam sub sektor pengangkutan terdiri atas Jasa
Angkutan Rel; Angkutan Jalan Raya; Angkutan Laut; Angkutan Sungai, Danau
dan Penyeberangan; Angkutan Udara; dan Jasa Penunjang Angkutan. Kegiatan
tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan alat angkut atau kendaraan,
Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 19
baik bermotor maupun tidak bermotor. Sedangkan jasa penunjang angkutan
mencakup kegiatan yang sifatnya menunjang kegiatan pengangkutan seperti
terminal, pelabuhan dan pergudangan.
1) Angkutan Jalan Raya
Meliputi kegiatan pengangkutan barang dan penumpang
menggunakan alat angkutan kendaraan jalan raya, baik bermotor maupun
tidak bermotor. Termasuk kegiatan carter / sewa kendaraan baik dengan
atau tanpa pengemudi.
Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi. Output
atas dasar harga berlakunya merupakan perkalian antara indikator produksi
dengan indikator harga untuk masing-masing jenis angkutan. Sedangkan
output atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan metode
ekstrapolasi. NTB dihitung berdasarkan perkalian antara rasio NTB dengan
outputnya.
2) Jasa Penunjang Angkutan
Mencakup kegiatan yang bersifat menunjang dan memperlancar
kegiatan pengangkutan, yaitu meliputi jasa-jasa pelabuhan udara, laut,
sungai, darat (terminal & parkir), bongkar muat laut dan darat, keagenan
penumpang, ekspedisi laut, jalan tol dan jasa penunjang lainnya
(pengerukan dan pengujian angkutan laut).
Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi. Output
dan Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku dari kegiatan-
kegiatan yang sifatnya monopoli diperoleh dari pengolahan keuangan BUMN
yang terkait. Kegiatan lainnya diperhitungkan dengan mengalikan indikator
produksi dan harga. Rasio-rasio yang digunakan adalah rasio NTB, rasio
mark-up dan rasio lainnya yang sesuai.
Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 20
2.7.2. K o m u n i k a s i
Sub sektor ini terdiri dari kegiatan Pos dan Giro, Telekomunikasi, dan Jasa
Penunjang Komunikasi. Pos dan Giro mencakup kegiatan pemberian jasa kepada
pihak lain dalam hal pengiriman surat, wesel dan paket pos yang diusahakan
oleh Perum Pos dan Giro. Kegiatan telekomunikasi meliputi pemberian jasa
kepada pihak lain dalam hal pengiriman berita melalui telegram, telepon, dan
telex yang diusahakan oleh PT. Telekomunikasi dan PT. Indosat. Jasa Penunjang
Komunikasi meliputi kegiatan lainnya yang menunjang komunikasi seperti
warung telekomunikasi (wartel), radio panggil (pager) dan telepon seluler
(ponsel).
Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi. Output
atas dasar harga berlaku berupa pendapatan/penerimaan Pos dan Giro serta
Telekomunikasi diperoleh dari laporan keuangan. Nilai Tambah Bruto (NTB) atas
dasar harga berlaku diperoleh pula dari laporan keuangan berupa penjumlahan
upah dan gaji, penyusutan, laba/rugi, dan komponen-komponen lainnya dari
NTB. Sedangkan output dan NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan
metode ekstrapolasi.
Output dan NTB jasa penunjang angkutan diestimasi dengan pendekatan
produksi, yaitu dengan menggunakan jumlah perusahaan sebagai indikator
produksi, dan rata-rata pendapatan per perusahaan sebagai indikator harganya.
Sedangkan output dan NTB atas dasar harga konstan dihitung dengan metode
ekstrapolasi.
2.8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
2.8.1. B a n k
Kegiatan yang dicakup adalah kegiatan yang memberikan jasa keuangan
pada pihak lain seperti : menerima simpanan terutama dalam bentuk giro dan
deposito, memberikan kredit/pinjaman baik kredit jangka pendek/menengah
Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 21
dan panjang, mengirim uang, membeli dan menjual surat-surat berharga,
mendiskonto surat wesel /kertas dagang/surat hutang dan sejenisnya,
menyewakan tempat penyimpanan barang berharga, dan sebagainya.
Output dari usaha perbankan adalah jumlah penerimaan atas jasa
pelayanan bank yang diberikan kepada pemakainya, seperti biaya administrasi
atas transaksi dengan bank, biaya pengiriman wesel, dan sebagainya. Dalam
output bank dimasukkan pula imputasi jasa bank yang besarnya sama dengan
selisih antara bunga yang diterima dengan bunga yang dibayarkan. NTB sub
sektor ini dihitung oleh Bank Indonesia Pusat.
2.8.2. Lembaga Keuangan Non Bank
1) Usaha Jasa Asuransi
Asuransi adalah salah satu jenis lembaga keuangan bukan bank yang
usaha pokoknya menanggung resiko-resiko atas terjadinya
musibah/kecelakaan atas barang atau orang tersebut (termasuk
tunjangan hari tua). Pada pihak ditanggung dapat menerima biaya atas
hancur/rusaknya barang atau mengakibatkan terjadinya kematian
tertanggung. Jasa asuransi ini dapat dibedakan menjadi asuransi jiwa,
asuransi sosial, serta asuransi kerugian.
a) Asuransi Jiwa adalah usaha perasuransian yang khusus menanggung
resiko kematian, kecelakaan atau sakit, termasuk juga jaminan hari
tua/masa depan pihak tertanggung. Nilai pertanggungan ditentukan
dan disetujui oleh kedua belah pihak yang dicantumkan dalam surat
perjanjian.
b) Asuransi Kerugian adalah usaha perasuransian yang khusus
menanggung resiko atas kerugian, kehilangan atau kerusakan
harta/benda milik tertanggung termasuk juga tanggung jawab hukum
pada pihak ketiga yang mungkin terjadi terhadap benda/harta milik
tertanggung karena sebab-sebab tertentu dengan suatu nilai
Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 22
pertanggungan yang besarnya telah ditentukan dan disetujui oleh
kedua belah pihak yang dicantumkan dalam surat perjanjian.
c) Asuransi Sosial adalah usaha perasuransian yang mencakup usaha
asuransi jiwa (kerugian) yang dibentuk pemerintah berdasarkan
peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara pihak asuransi
dengan seluruh/segolongan masyarakat untuk tujuan sosial.
Pihak asuransi ini akan menerima/menampung sejumlah
iuran/sumbangan wajib dari masyarakat yang menggunakan jasa
pelayanan umum, seperti : jasa angkutan, jasa kesehatan, jasa/pelayanan
terhadap pemilik kendaraan bermotor dan pelayanan hari tua.
Output dari kegiatan asuransi merupakan rekapitulasi dari output
asuransi jiwa, asuransi bukan jiwa (asuransi sosial, asuransi dan
reasuransi kerugian serta broker asuransi).
Biaya antara yang dikeluarkan dalam kegiatan asuransi berupa biaya
umum (seperti pembelian alat tulis kantor, BBM, rekening listrik dan
sebagainya), biaya pemeliharaan, sewa gedung dan biaya administrasi.
Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku diperoleh
berdasarkan selisih antara output dan biaya antara yang diperoleh dari
laporan keuangan perusahaan (hasil Survei Khusus Sektoral/SKS).
Sedangkan untuk NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan cara
sebagai berikut: untuk asuransi jiwa menggunakan metode esktrapolasi
dan sebagai esktrapolator-nya adalah jumlah pemegang polis; untuk
asuransi sosial menggunakan metode ekstrapolasi dan sebagai
ekstrapolatornya adalah jumlah peserta; untuk asuransi kerugian
menggunakan metode deflasi dan sebagainya deflatornya adalah Indeks
Harga Perdagangan Besar (IHPB) umum.
Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 23
2) Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang kegiatan usahanya
menerima simpanan dan memberikan pinjaman bagi para anggotanya.
Termasuk disini koperasi yang mempunyai unit simpan pinjam.Output
dan NTB atas dasar harga berlaku dari kegiatan Koperasi Simpan Pinjam
ini diperoleh dari hasil pengolahan laporan keuangan koperasi dengan
cara jasa yang diterima dikurangi biaya operasional. Sedangkan estimasi
output dan Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga konstan sama
output dari subsektor bank, yaitu selisih antara bunga yang diterima
dengan bunga yang dibayar ditambah dengan penerimaan jasa lainnya.
3) Dana Pensiun
Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola program yang
menjanjikan manfaat pensiun. Manfaat pensiun adalah pembayaran
berkala yang dibayarkan kepada peserta pada saat peserta pensiun dan
dengan cara yang ditetapkan dalam peraturan dana pensiun. Manfaat
pensiun terdiri dari manfaat pensiun normal, manfaat pensiun
dipercepat, manfaat pensiun cacat dan manfaat pensiun ditunda. Jenis
dana pensiun dibedakan menjadi dua yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja
dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan.
Output dan Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku dari
kegiatan Dana Pensiun diperoleh dari hasil pengolahan laporan keuangan
kegiatan tersebut. Sedangkan estimasi output dan NTB atas dasar harga
kosntan diperoleh dengan menggunakan cara deflasi/ekstrapolasi dan
sebagai deflatornya/ekstrapolatornya adalah IHK umum atau jumlah
peserta.
4) Pegadaian
Mencakup usaha lembaga perkreditan pemerintah yang bersifat
monopoli dan dibentuk berdasarkan ketentuan undang-undang, yang
Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 24
tugasnya antara lain membina perekonomian rakyat kecil dengan
menyalurkan kredit atas dasar hukum gadai dengan cara yang mudah,
cepat, aman dan hemat.
Kegiatan utamanya adalah memberikan pinjaman uang kepada
segolongan masyarakat dengan menerima jaminan barang bergerak.
Besarnya pinjaman sesuai dengan nilai barang jaminan yang diserahkan
pihak peminjam tanpa syarat apapun mengenai penggunaan dananya.
Output dan Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku dari
kegiatan Pegadaian diperoleh dari hasil pengolahan laporan keuangan
Perum Pegadaian. Outputnya terutama terdiri dari sewa modal, bunga
deposito dan lain-lain (sewa rumah). NTB diperoleh dengan
mengurangkan output dengan biaya antara. Sedangkan output dan NTB
atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan metode
ekstrapolasi, dan sebagai ekstrapolatornya adalah jumlah nasabah.
2.8.3. Jasa Penunjang Keuangan
Mencakup kegiatan pedagang valuta asing, pasar modal dan jasa
penunjangnya, manajer investasi, reksa dana, biro administrasi efek, tempat
penitipan harta, dan sejenisnya.
1) Pedagang Valuta Asing
Pedagang valuta asing adalah suatu badan usaha/perusahaan yang
memperoleh izin Bank Indonesia untuk melakukan transaksi valuta asing dan
membeli travel check, dan perusahaan tersebut tidak boleh melakukan
pengiriman uang dan menagih sendiri ke luar negeri.
Output dari pedagang valuta asing merupakan selisih penjualan valuta
asing dengan pembelian valuta asing. Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar
harga berlaku diperoleh dari perkalian rasio NTB terhadap outputnya.
Sedangkan NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan
metode deflasi.
Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 25
2.8.4. Sewa Bangunan
Sub sektor ini meliputi usaha persewaan bangunan dan tanah, baik yang
menyangkut bangunan tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal seperti
perkantoran, pertokoan serta usaha persewaan tanah persil.
Output untuk persewaan bangunan tempat tinggal diperoleh dari
perkalian antara pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita untuk sewa
rumah, kontrak rumah, sewa beli rumah dinas, perkiraan sewa rumah, pajak dan
pemeliharaan rumah dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.
Sedangkan output usaha persewaan bangunan bukan tempat tinggal
diperoleh dari perkalian antara luas bangunan yang disewakan dengan rata-rata
tarif sewa per m2. Nilai Tambah Bruto (NTB) diperoleh dari hasil perkalian antara
rasio NTB dengan outputnya. NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan
menggunakan metode ekstrapolasi dan sebagai ekstrapolatornya adalah indeks
luas bangunan.
2.8.5. Jasa Perusahaan
1) Jasa Hukum ( Advokat / Pengacara, Notaris )
Yang dimaksud dengan Advokat adalah ahli hukum yang berwenang
bertindak sebagai penasehat atau pembela perkara dalam pengadilan, baik
perkara pidana maupun perdata. Sedangkan Notaris adalah orang yang
ditunjuk dan diberi kuasa oleh Departemen Kehakiman untuk mensyahkan
dan menyaksikan berbagai surat perjanjian dan sebagainya.
2) Jasa Akuntansi dan Pembukuan
Jasa akuntansi dan pembukuan adalah usaha jasa pengurusan tata buku dan
pemeriksaan pembukuan termasuk juga jasa pengolahan data dan tabulasi
yang merupakan bagian dari jasa akuntansi dan pembukuan.
Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 26
3) Jasa Bangunan, Arsitek dan Teknik
Jasa bangunan, arsitek dan teknik adalah usaha jasa konsultasi bangunan,
jasa survei geologi, penyelidikan tambang/pencarian komoditi pertambangan
dan jasa penyelidikan serta sejenisnya.
4) Jasa Periklanan dan Riset Pemasaran
Jasa periklanan dan riset pemasaran adalah suatu kegiatan usaha yang
memberikan pelayanan kepada pihak lain dalam bentuk pembuatan dan
pemasangan iklan, yang bertujuan untuk menyampaikan informasi,
membujuk dan meningkatkan kepada konsumen tentang produk dari suatu
perusahaan/usaha serta dalam penyampaiannya dapat melalui berbagai
media massa.
5) Jasa Persewaan Mesin dan Peralatan
Jasa persewaan mesin dan peralatan adalah usaha persewaan mesin dan
peralatannya untuk keperluan pertanian, pertambangan dan ladang minyak,
industri pengolahan, konstruksi, dan mesin-mesin keperluan kantor. Output
jasa perusahaan diperoleh dari perkalian antara indikator produksi (jumlah
perusahaan atau tenaga kerja) dengan indikator harga (rata-rata output
perusahaan atau tenaga kerja).
2.9. Jasa - jasa 2.9.1. Pemerintahan Umum dan Pertahanan
Jasa pemerintahan pada prinsipnya terbagi dua yakni pertama pelayanan
dari pemerintahan departemen dan pertahanan, dan kedua pelayanan yang
diberikan oleh badan-badan di bawah departemen tersebut. Pelayanan kedua
ini disebut jasa pemerintahan lainnya.
1) Administrasi, Pemerintahan dan Pertahanan
Sektor Pemerintahan umum dan pertahanan mencakup semua
departemen dan non departemen, badan / lembaga tinggi negara, kantor-
Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 27
kantor dan badan-badan yang berhubungan dengan administrasi
pemerintahan dan pertahanan.
Belanja pegawai guru pemerintah yang memegang tata usaha
dikategorikan sebagai administrasi pemerintahan, sedangkan belanja
pegawai guru pemerintah yang tugasnya mengajar dikategorikan sebagai jasa
pendidikan. Begitu juga dokter pemerintah yang tidak melayani masyarakat
dikelompokkan sebagai administrasi pemerintahan sedangkan dokter
pemerintah yang melayani masyarakat dikelompokkan sebagai jasa
kesehatan.
Kegiatan-kegiatan ini meliputi semua tingkat pemerintahan, baik
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang terdiri dari propinsi,
kabupaten/kota, dan desa termasuk angkatan bersenjata.
2) Jasa Pemerintah Lainnya
Jasa pemerintah lainnya meliputi kegiatan yang bersifat jasa seperti
sekolah-sekolah pemerintah, universitas pemerintah, rumah sakit
pemerintah, bimbingan masyarakat terasing, museum, perpustakaan,
tempat-tempat rekreasi yang dibiayai dari keuangan pemerintah, dimana
pemerintah memungut pembayaran yang ada pada umumnya tidak
mencapai besarnya biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut. Unit-unit
usaha semacam ini menyediakan pelayanan jasa untuk masyarakat.
Aparat pemerintah yang melayani penyuluhan KB atau memberi
penyuluhan kepada masyarakat terasing dikategorikan sebagai jasa
kemasyarakatan lainnya. Sedangkan pegawai pemerintah yang melakukan
penjualan karcis masuk taman hiburan, museum atau melayani di
perpustakaan dikategorikan sebagai jasa hiburan dan kebudayaan.
Belanja pegawai dari sektor ini terdiri dari gaji pokok, honorarium dan
tunjangan lainnya. Belanja pegawai yang dipisahkan dari belanja
Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 28
pembangunan ditransfer ke belanja rutin, seperti pembayaran honor
pegawai negeri yang turut dalam kegiatan proyek.
Belanja pegawai jasa pemerintahan lainnya yang dikeluarkan oleh
pemerintah pusat maupun daerah, baik rutin maupun pembangunan adalah
untuk guru-guru sekolah negeri, pekerja rumah sakit pemerintah, pekerja
bimbingan masyarakat terasing, pekerja perpustakaan dan tempat-tempat
rekreasi serta museum pemerintah.
Penyusutan barang modal untuk sektor pemerintahan umum datanya
belum tersedia. Sehingga nilai penyusutan diadakan estimasi berdasarkan
rasio terhadap belanja pegawai. Struktur biaya dari sektor ini tidak memuat
unsur surplus usaha. Sedangkan pemerintah tidak melakukan pembayaran
pajak tak langsung, untuk memperoleh nilai tambah bruto diperkirakan dari
penjumlahan belanja pegawai serta perkiraan penyusutan. Data untuk
estimasi Nilai Tambah Bruto (NTB) sektor pemerintahan umum didasarkan
pada realisasi pengeluaran pemerintah.
Belanja pegawai jasa pemerintahan lainnya yang ditransfer dari
pemerintah pusat dan daerah diperoleh dari realisasi anggaran belanja
pembangunan menurut sektor dan sub sektor. Sedangkan belanja pegawai
jasa pemerintahan lainnya untuk pemerintah daerah diperoleh dari laporan
belanja pegawai menurut jenis pengeluaran.
Disamping belanja pegawai di atas penyusutan juga termasuk dalam
penghitungan Nilai Tambah Bruto (NTB) jasa pemerintahan lainnya. Dimana
nilai penyusutan diperkirakan sekitar 5 persen dari nilai belanja pegawai.
Perkiraan NTB sektor pemerintahan umum dan jasa lainnya atas dasar
harga konstan 2000 dihitung dengan cara ekstrapolasi menggunakan indeks
tertimbang jumlah pegawai negeri menurut golongan kepangkatan.
Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 29
2.9.2. Jasa Swasta
1) Jasa Sosial Kemasyarakatan
Meliputi jasa pendidikan, kesehatan, riset / penelitian, palang merah,
panti asuhan, panti wreda, yayasan pemeliharaan anak cacat / YPAC, rumah
ibadat dan sejenisnya, baik yang dikelola oleh pemerintahan maupun swasta.
Output jasa sosial dan kemasyarakatan diperoleh dari hasil perkalian
antara masing-masing indikator produksi seperti jumlah murid menurut
jenjang pendidikan, jumlah tempat tidur rumah sakit, jumlah dokter, jumlah
anak yang diasuh, jumlah orang lanjut usia yang dirawat, jumlah rumah
ibadah, jumlah anak cacat yang dirawat dengan rata-rata output per masing-
masing indikator.
2) Jasa Hiburan dan Rekreasi
Meliputi kegiatan produksi dan distribusi film komersial dan film
dokumenter untuk kepentingan pemerintah serta reproduksi film video, jasa
bioskop dan panggung hiburan, studio radio, perpustakaan, museum, kebun
binatang, gedung olah raga, kolam renang, klub malam, taman hiburan,
lapangan golf, lapangan tenis, bilyar, klub galatama, artis film, artis panggung,
karaoke, video klip, studio televisi dan stasiun pemancar radio yang dikelola
oleh swasta.Output atas dasar harga berlaku diperoleh dengan menggunakan
metode pendekatan produksi, yaitu output diperoleh dari hasil perkalian
antara indikator produksi dengan indikator harga.
Output kegiatan produksi film diperoleh dari perkalian antara jumlah
film yang diproduksi dengan rata-rata output per film. Output kegiatan
distribusi film diperoleh dari perkalian antara rasio biaya sewa film dengan
output bioskop, sedangkan output bioskop diperoleh dari perkalian antara
jumlah penonton dengan rata-rata output per penonton. Output panggung
hiburan / kesenian dihitung berdasarkan pajak tontonan yang diterima
pemerintah. Output untuk jasa hiburan dan rekreasi lainnya pada umumnya
Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 30
didasarkan pada hasil perkalian antara jumlah perusahaan dan jumlah tenaga
kerja masing-masing dengan rata-rata output per indikatornya. Dan NTB atas
dasar harga berlaku diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan
outputnya. Sedangkan outputnya dan NTB atas dasar harga konstan
menggunakan metode deflasi/ekstrapolasi dengan deflatornya /
ekstrapolatornya adalah IHK hiburan & rekreasi / indeks indikator produksi
yang sesuai.
3) Jasa Perorangan dan Rumah tangga
Meliputi segala jenis kegiatan jasa yang pada umumnya melayani
perorangan dan rumah tangga, yang terdiri dari :
a) Jasa perbengkelan/reparasi kendaraan bermotor, jasa
perbengkelan/reparasi lainnya seperti perbaikan/reparasi jam,
televisi, radio, lemari es, mesin jahit, sepeda dan barang-barang
rumah tangga lainnya.
b) Jasa pembantu rumah tangga, mencakup koki, tukang kebun, penjaga
malam, pengasuh bayi dan anak, dan sejenisnya.
c) Jasa Perorangan lainnya, mencakup tukang binatu, tukang cukur,
tukang jahit, tukang semir sepatu, dan sejenisnya.
Output atas dasar harga berlaku untuk jasa perbengkelan serta jasa
perorangan dan rumah tangga diperoleh dari perkalian antara masing-masing
jumlah tenaga kerja dengan rata-rata output per tenaga kerja. Sedangkan
output jasa pembantu rumah tangga, pengasuh bayi dan sejenisnya diperoleh
dari perkalian antara pengeluaran per kapita untuk pembantu rumah tangga
dengan jumlah penduduk pertengahan tahun untuk jasa perorangan yang
belum dicakup.
Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil
perkalian antara rasio NTB dengan output, rasio NTB diperoleh dari hasil
Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 31
Survei Khusus Sektoral. Sedangkan output dan NTB atas dasar harga konstan
diperoleh dengan menggunakan metode ekstrapolasi.
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 32
BAB III
PERKEMBANGAN EKONOMI KABUPATEN TANAH DATAR 3.1 Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto
Sumber daya alam dan faktor produksi yang dimiliki merupakan faktor penentu
perekonomian suatu daerah. Dengan kata lain besarnya PDRB atau perekonomian di
suatu daerah kabupaten/kota terbentuk dari berbagai macam aktivitas atau kegiatan
ekonomi yang timbul di daerah tersebut. Secara garis besar berbagai kegiatan
tersebut dapat dikelompokkan ke dalam sembilan sektor lapangan usaha.
a. Atas Dasar Harga Berlaku
PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa
yang dihitung menggunakan harga pada tahun berjalan. Selain itu, nilai PDRB harga
berlaku nominal menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan
oleh suatu daerah, pergeseran, dan struktur perekonomian daerah. Pada
hakekatnya, pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha dan kebijaksanaan
yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan
usaha, meningkatkan hubungan ekonomi regional serta mengusahakan agar
distribusi pendapatan masyarakat merata dengan baik.
Perekonomian regional merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
kegiatan perekonomian nasional. Perekonomian Kabupaten Tanah Datar
tergambar melalui Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga
berlaku. Tahun 2012, PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Tanah Datar adalah
sebesar Rp 6.789,34 milyar. Jumlah ini meningkat sebesar Rp 704,37 Milyar atau
meningkat 11,58% dibandingkan dengan tahun 2011.
Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 33
Tabel 3.1 Perkembangan PDRB Kab. Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2012
LAPANGAN USAHA Nilai Tambah (Milyar Rupiah)
2008 2009 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Pertanian 1.680,92 1.829,52 2.045,42 2.281,42 2.517,96
2. Pertambangan & Penggalian
79,33 88,96 99,03 110,73 123,65
3. Industri Pengolahan 510,82 569,08 637,66 712,85 792,24
4. Listrik,Gas & Air Bersih 44,77 48,25 51,88 56,69 61,76
5. Bangunan 336,14 382,48 432,48 492,13 553,09
6. Perdagangan, Hotel & Resto.
536,55 608,93 677,8 754,68 853,12
7. Pengangkutan & Komunikasi
287,78 320,49 362,72 412,24 465,037
8. Keu, Persewaan & Jasa Prshn.
148,76 166,99 187,5 212,01 241,644
9. Jasa-jasa 751,87 829,72 928,59 1.052,22 1.180,82
Jumlah 4.376,94 4.844,42 5.423,08 6.084,97 6.789,34
Sumber : Tabel 1
Perkembangan PDRB atas harga berlaku dari tahun ke tahun dapat terlihat
pada Tabel 3.1. Indeks Berantai PDRB Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga
Berlaku. Pada tahun 2012, terlihat untuk Sektor Pertanian, meskipun memberikan
nilai tambah yang terbesar dibandingkan sektor lainnya, namun perkembangannya
yang sebesar 10,37% lebih kecil dari sektor lainnya, kecuali sektor Listrik dan Air
Bersih yang meningkat 8,95% dibandingkan tahun 2011.
Sektor yang paling tinggi peningkatan nilai tambahnya dibandingkan tahun
2011 adalah Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan yang meningkat
13,98%, disusul oleh sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran yang meningkat
13,04%, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi yang meningkat 12,81%, Sektor
Bangunan yang meningkat 12,39%, Sektor Jasa-Jasa yang meningkat 12,22%, Sektor
Pertambangan yang meningkat 11,67% dan Sektor Industri Pengolahan yang
Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 34
2.517,96
2.281,42
110,73123,65
712,83792,25
56,6961,76
492,12553,09
754,67853,12
412,23465,04
212,01241,64
1.052,221.180,82
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2012
2011
meningkat 11,14%.
Gambar 3.1 Perkembangan PDRB Kabupaten Tanah Datar Atas Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha tahun 2011-2012 (Milyar Rupiah)
b. Atas Dasar Harga Konstan 2000
Terpantaunya pergerakan perekonomian suatu daerah merupakan salah satu
manfaat dari penghitungan PDRB. Dengan melihat perkembangan nilai tambah yang
dihasilkan setiap sektor ekonomi pada tingkat harga yang konstan (tetap) pada
suatu tahun dasar, dalam hal ini adalah tahun 2000 sebagai tahun dasar, kita bisa
mendapatkan informasi tentang pergerakan perekonomian suatu daerah. Atau
dengan kata lain, dari nilai PDRB atas dasar harga konstan 2000 dapat kita lihat
Lapangan Usaha
1 Pertanian 6 Perdagangan,Hotel& 2 Pertambangan&Penggalian Restoran 3 Industri Pengolahan 7 Pengangkutan&Komunikasi 4 Listrik&Air Bersih 8 Keu,Persewaan&Jasa Perush 5 Bangunan 9 Jasa-Jasa
PDRB Atas
Dasar Harga
Berlaku
Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 35
produktivitas ekonomi Kabupaten Tanah Datar secara riil.
Secara keseluruhan, nilai tambah seluruh sektor ekonomi selama tahun 2012
tercatat sebesar Rp. 2.924,84 milyar yang meningkat dibandingkan nilai tambah
pada tahun 2011 yang sebesar Rp. 2.766,81 milyar atau naik 5,71% yaitu sebesar
Rp.158,03 milyar. Peningkatan tersebut adalah merupakan peningkatan produksi
seluruh sektor ekonomi karena nilai tambah yang dihasilkan tidak dipengaruhi oleh
fluktuasi harga.
Tabel 3.2
Perkembangan PDRB Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2008-2012
LAPANGAN USAHA Nilai Tambah (Milyar Rupiah)
2008 2009 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Pertanian 876,81 923,83 972,12 1.025,12 1.083,78
2. Pertambangan & Penggalian
41,25 43,69 46,29 48,91 51,76
3. Industri Pengolahan 283,62 300,62 318,69 336,91 353,24
4. Listrik,Gas & Air Bersih 21,09 22,43 23,86 25,22 26,66
5. Bangunan 167,6 178,35 189,82 202,20 215,39
6. Perdagangan, Hotel & Resto.
307,78 326,12 345,65 365,73 378,39
7. Pengangkutan & Komunikasi
126,61 135,56 145,36 155,23 164,28
8. Keu, Persewaan&Jasa Prshn. 81,03 86,76 92,95 99,73 106,70
9. Jasa-jasa 425,95 451,38 479,45 507,76 535,60
Jumlah 2.331,7 2.468,7 2.614,19 2.766,81 2.924,84
Sumber : Tabel 2
Jika dilihat menurut sektor ekonomi seluruh sektor mengalami peningkatan
nilai tambah yang bervariasi. Sektor pertanian sebagai mata pencaharian sebagian
besar masyarakat Tanah Datar berperan paling besar dalam menyumbangkan nilai
tambahnya terhadap perekonomian Tanah Datar. Pada tahun 2012 nilai tambah
Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 36
2.3322.469
2.6142.767
2.925
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
2008 2009 2010 2011 2012
sektor Pertanian mencapai Rp 1.083,78 milyar sedangkan pada tahun 2011 tercatat
sebesar Rp 1.025,12 Milyar atau mengalami peningkatan nilai tambah Rp 58,66
Milyar. Tingginya peningkatan nilai tambah sektor Pertanian pada PDRB atas dasar
harga konstan menunjukkan peningkatan atas produksi yang dihasilkan oleh Sektor
Pertanian. Penyumbang PDRB terbesar pada sektor pertanian adalah sub sektor
tanaman bahan makanan (tabama) yang menghasilkan nilai tambah sebanyak Rp
883,70 Milyar, meningkat 5,72% dibandingkan tahun 2011.
Sektor-sektor lain yang menghasilkan nilai tambah cukup besar yaitu Sektor
Jasa-Jasa dengan nilai tambah sebesar Rp 535,60 Milyar, menyusul Sektor
Perdagangan, Hotel & Restoran dengan nilai tambah sebesar Rp 387,39 Milyar,
Sektor Industri Pengolahan dengan nilai tambah Rp 353,24 milyar, Sektor Bangunan
dengan nilai tambah Rp 215,39 Milyar, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi dengan
nilai tambah Rp 164,28 Milyar, dan Sektor Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan
dengan nilai tambah Rp 106,70 Milyar.
Gambar 3.2 Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000
Kab.Tanah Datar Tahun 2008-2012
Tahun
PDRB Atas
Harga Konstan
Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 37
3.2 Perkembangan Struktur Perekonomian Tanah Datar
Struktur perekonomian suatu daerah merupakan gambaran tentang
komposisi perekonomian daerah yang terdiri atas sembilan sektor ekonomi.
Sehingga struktur ekonomi sekaligus dapat menunjukkan tinggi rendahnya kontribusi
atau peran seluruh sektor ekonomi terhadap pembentukan PDRB pada daerah
tertentu. Hal tersebut menggambarkan ketergantungan daerah terhadap
kemampuan produksi dari masing-masing sektor ekonominya. Apabila struktur
ekonomi disajikan dari waktu ke waktu (time series) maka dapat dilihat perubahan
struktur perekonomian yang terjadi.
Terdapat kecenderungan bahwa setiap tahun telah terjadi pergeseran antar
sektor ekonomi, dan pergeseran tersebut diakibatkan adanya perkembangan nilai
tambah yang dihasilkan oleh masing-masing sektor ekonomi. Pergeseran struktur
ekonomi dapat digunakan sebagai indikator untuk menunjukkan adanya suatu
proses pembangunan sehingga bermanfaat bagi arah kebijakan di masa yang akan
datang.
Berdasarkan hasil perhitungan PDRB Kabupaten Tanah Datar tahun 2012
(Tabel 3) didapatkan sektor pertanian merupakan basis utama perekonomian
Kabupaten Tanah Datar yang menyumbangkan kontribusi terbesar yaitu 37,09
persen. Sektor Pertanian didominasi oleh subsektor Tanaman Bahan Makanan
(Tabama) yang menyumbang nilai tambah 30,43 persen. Sementara subsektor lain
yaitu Perkebunan berkontribusi 2,83 persen; Peternakan 2,17 persen; Perikanan 0,97
persen; dan Kehutanan 0,69 persen.
Sektor lain yang berkontribusi cukup besar adalah Sektor Jasa-Jasa sebesar
17,39 persen. Sektor Jasa-Jasa terdiri dari Subsektor Pemerintahan Umum dengan
kontribusi sebesar 12,33 persen dan trendnya terus meningkat selama empat tahun
terakhir, subsektor Jasa Sosial Kemasyarakatan dengan kontribusi sebesar
Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 38
1,17persen, Subsektor Hiburan&Rekreasi dengan kontribusi sebesar 0,46 dan
Subsektor Jasa Perorangan&Rumah Tangga dengan kontribusi sebesar 3,44 persen.
Menyusul berikutnya Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran dengan
kontribusi sebesar 12,57 persen, meningkat 0,17 persen dibandingkan tahun 2011.
Bila dirinci per subsektor, terlihat bahwa kenaikan kontribusinya hanya terjadi pada
subsektor Perdagangan Besar dan Eceran, dimana tahun 2011 subsektor ini
berkontribusi sebesar 11,85 persen dan tahun 2012 meningkat menjadi 12,01
persen. Sementara subsektor lainnya yaitu Subsektor Hotel dan Subsektor Restoran
tetap.
Sektor lain dengan kontribusi di atas 10 persen adalah Sektor Industri
Pengolahan dengan kontribusi sebesar 11,67 persen. Sementara lima sektor lainnya,
dengan kontribusi di bawah 10 persen adalah: Sektor Bangunan 8,15 persen; Sektor
Pengangkutan dan Komunikasi 6,85 persen; Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan 3,56 persen; Sektor Pertambangan dan Penggalian 1,82 persen, dan
terakhir yang paling kecil kontribusinya adalah Sektor Listrik dan Air Bersih.
Gambar 3.3
Diagram Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Tanah Datar Atas Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha tahun 2012
17,39
3,56
6,85
12,57
8,150,91
11,67
1,82
37,09
Pertanian
Pertambangan&Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik&Air Bersih
Bangunan
Perdagangan,Hotel&Restoran
Pengangkutan&Komunikasi
Keuangan,Persewaan&Jasa
PerusahaanJasa-Jasa
Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 39
Meskipun secara umum tidak ada perubahan struktu ekonomi di Kabupaten
Tanah Datar, perlu dicermati meski Sektor Pertanian merupakan sektor yang
berkontribusi paling besar dalam PDRB Kabupaten Tanah datar, namun selama lima
tahun terakhir kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Tanah Datar
menunjukkan angka yang terus menurun. Demikian juga dengan Sektor Industri
Pengolahan.
Sektor yang terus meningkat kontribusinya dari tahun ke tahun adalah Sektor
Bangunan; Sektor Pengangkutan & Komunikasi; Sektor Keuangan, Persewaan & Jasa
Perusahaan; serta Sektor Jasa-Jasa.
Sementara untuk Sektor Pertambangan&Penggalian dan Sektor Listrik&Air
Bersih dapat dikatakan relatif stabil dengan perubahan yang tidak signifikan.
Yang menarik adalah adanya fluktuasi pada Sektor Perdagangan, Hotel dan
Restoran, dimana Tahun 2010 menunjukkan penurunan, pada tahun 2012
kontribusinya kembali meningkat.
Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 40
Gambar 3.4 Diagram Garis Perkembangan Distribusi Persentase PDRB Kab.Tanah Datar
Atas Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012
38,437,77 37,72 37,49 37,09
1,81 1,84 1,83 1,82 1,82
11,67 11,75 11,76 11,72 11,67
1,02 1 0,96 0,93 0,91
7,68 7,9 7,97 8,09 8,15
12,57
6,57 6,62 6,69 6,78 6,85
3,4 3,45 3,46 3,48 3,56
17,18 17,13 17,12 17,29 17,39
12,412,512,5712,26
0
5
10
15
20
25
30
35
40
2008 2009 2010 2011 2012
3.3. Pertumbuhan Ekonomi
Peningkatan nilai tambah dari suatu bahan baku menjadi produk atau dari
input menjadi output menunjukkan adanya perkembangan perekonomian suatu
daerah. Pada sisi lain perkembangan ekonomi dari tahun ke tahun yang lain juga
dipantau dengan menggunakan laju pertumbuhan ekonomi. Laju pertumbuhan
ekonomi merupakan suatu indikator ekonomi makro yang dapat menggambarkan
sampai seberapa jauh keberhasilan pembangunan suatu daerah dalam periode
waktu tertentu. Pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya peningkatan
Distribusi (%)
Pertanian
Jasa-Jasa
Perdag,Hotel&Resto
Industri Pengolahan
Bangunan
Pengangkutan&Komunikasi
Keu,Psewaaan&Jasa Perush
Pertambangan&Penggalian
Listrik&Air Bersih
Tahun
Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 41
perekonomian sektor ekonomi tertentu. Untuk melihat laju pertumbuhan ekonomi
yang riil dan mengeliminir pengaruh dari perubahan harga, maka perlu disajikan
PDRB atas dasar harga konstan secara berkala. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi
selama suatu periode tertentu tidak terlepas dari perkembangan masing-masing
sektor atau sub sektor yang ikut membentuk nilai tambah perekonomian suatu
negara atau wilayah secara keseluruhan.
Pada tahun 2012, Ekonomi Kabupaten Tanah Datar tumbuh 5,71 persen
(Tabel 8), turun jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2011 yaitu
5,84 persen.
Gambar 3.5 Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar
Tahun 2008-2012
5,915,88 5,89
5,84
5,71
5,6
5,65
5,7
5,75
5,8
5,85
5,9
5,95
2008 2009 2010 2011 2012
Pertumbuhan EkonomiKab.Tanah Datar
Hal ini disebabkan oleh turunnya pertumbuhan empat sektor, yaitu Sektor
industri Pengolahan, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi, Sektor Keuangan,
Persewaan dan Jasa Perusahaan, dan Sektor jasa-Jasa. Sementara Sektor Listrik dan
Air Bersih tetap.
Empat sektor yang pertumbuhannya meningkat dibanding tahun 2011
adalah Sektor Pertanian, Sektor Pertambangan, Sektor Bangunan, serta Sektor
Perdagangan, Hotel dan Restoran.
Penurunan pertumbuhan ekonomi ini dipengaruhi oleh penurunan di sektor
Tahun
Laju Pertumbuhan
(%)
Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 42
Industri Pengolahan yang sangat tajam, dimana tahun 2011 tercatat pertumbuhan
ekonomi di sektor ini sebesar 5,88 persen, pada tahun 2012 tercatat hanya 4,85
persen. Selain itu, pertumbuhan ekonomi di Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
juga menurun cukup signifikan yaitu 6,79 persen pada tahun 2011 turun menjadi
5,84 pada tahun 2012.
Sementara empat sektor yang meningkat pertumbuhan ekonominya tidak
ada yang meningkat secara signifikan. Sebagai contoh yang pertumbuhan
ekonominya meningkat paling tinggi adalah Sektor Pertanian yang meningkat hanya
0,32 persen. Sehingga tidak mengimbangi penurunan pada Sektor Industri
Pengolahan dan Sektor Angkutan dan Komunikasi.
Bila dirinci per subsektor (Tabel 17) maka subsektor Jasa Sosial
Kemasyarakatan merupakan yang tertinggi peningkatan pertumbuhannya yaitu
sebesar 1,17 persen. Sementara subsektor lainnya meningkat kurang dari 1 persen
saja. Kebalikannya, subsektor yang menurun paling tajam pertumbuhannya adalah
subsektor Air Bersih dan Subsektor Hotel, yang sama-sama menurun hingga 2,42
persen.
Tabel 3.3 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar
Tahun 2008-2012
LAPANGAN USAHA Nilai Tambah (Milyar Rupiah)
2008 2009 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Pertanian 5,58 5,36 5,28 5,40 5,72
2. Pertambangan & Penggalian 5,97 5,91 5,96 5,65 5,84
3. Industri Pengolahan 6,03 5,99 5,84 5,88 4,85
4. Listrik,Gas & Air Bersih 6,14 6,36 6,35 5,71 5,71
5. Bangunan 6,34 6,41 6,43 6,52 6,53
6. Perdagangan, Hotel & Resto. 5,89 5,96 5,99 5,81 5,92
7. Pengangkutan & Komunikasi 6,29 7,07 7,23 6,79 5,84
8. Keu.,Persewaan&Jasa Prshn. 6,91 7,07 7,13 7,30 7,00
9. Jasa-jasa 6,02 5,97 6,22 5,90 5,48
Tanah Datar 5,91 5,88 5,89 5,84 5,71 Sumber : Tabel 17
Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 43
13,0314,367
16,017
17,89319,794
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
2008 2009 2010 2011 2012
3.4 PDRB Perkapita
Indikator lain yang sering digunakan sebagai tolok ukur kekuatan ekonomi
suatu daerah adalah nilai PDRB perkapita. Secara konsepsional PDRB perkapita
merupakan hasil bagi antara nilai nominal PDRB dengan jumlah Penduduk
pertengahan tahun. Dengan demikian, PDRB perkapita hanya merupakan
gambaran nilai tambah yang bisa diciptakan oleh masing-masing penduduk akibat
dari adanya aktivitas produksi. Tabel 3.5 menunjukkan perkembangan nilai PDRB
perkapita penduduk Kabupaten Tanah Datar.
Gambar 3.6 Perkembangan PDRB Perkapita Kab.Tanah Datar
Tahun 2008-2012 (Juta Rupiah)
Selama kurun waktu lima tahun terakhir, PDRB Perkapita Kabupaten Tanah Datar
memperlihatkan peningkatan dari tahun ke tahun. Nilai PDRB Perkapita meningkat dari Rp
17,89 Juta pada tahun 2011 menjadi Rp 19,79 Juta pada tahun 2012, atau mengkat 10,62
persen.
Tahun
PDRB Perkapita
(Juta Rupiah)
Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 44
Tabel 3.4 PDRB Perkapita dan Pendapatan Regional Perkapita Penduduk Tanah Datar
Tahun 2008-2012
Uraian Tahun Nilai Nominal Perubahan
(Rp) (persen)
(1) (2) (3) (4)
PDRB Perkapita
2008 13.030.542,25 14,33
2009 14.367.030,82 10,26
2010 16.017.171,57 11,49
2011 17.893.291,26 11,71
2012 19.794.526,53 10,62
Pendapatan Perkapita
2008 12.179.875,30 14,31
2009 13.407.924,32 10,08
2010 14.950.767,14 11,51
2011 16.720.811,19 11,84
2012 18.522.226,70 10,77
Sumber: Tabel 10
Tingginya nilai PDRB perkapita tersebut secara riil belumlah menunjukkan
peningkatan terhadap daya beli masyarakat ataupun pendapatan masyarakat
Kabupaten Tanah Datar, karena di dalamnya masih terdapat pengaruh dari
tingkat inflasi.
Namun, bila dicermati, pertumbuhan PDRB Perkapita kabupaten Tanah Datar
mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2011. Tahun 2012,
pertumbuhan PDRB Perkapita tercata 10,62 persen, sementara tahun 2011
pertumbuhannya mencapai 11,71 persen.
Selanjutnya nilai Pendapatan Regional Perkapita pada tahun 2012 juga
mengalami peningkatan yang cukup berarti. Nilai rata-rata pendapatan perkapita
dapat menunjukkan perkiraan rata-rata pendapatan penduduk suatu daerah,
yang merupakan nilai total PDRB dikurangi penyusutan dan pajak tak
langsung netto, baru dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.
Pendapatan Regional perkapita pada tahun 2012 tercatat sebesar Rp 18,52 Juta
Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 45
14,33
14,31
10,26
10,08
11,49
11,51
11,71
11,84
10,26
10,77
0 5 10 15
2008
2009
2010
2011
2012
Pendapatan
Perkapita
PDRB
Perkapita
Rupiah atau mengalami peningkatan sebesar 10,77 persen dibandingkan tahun
2011. Pertumbuhan ini menunjukkan penurunan seperti yang juga terjadi pada
PDRB Perkapita, dimana Pendapatan Perkapita pada tahun 2011 tercatat mencapai
11,84 persen, tahun 2012 menurun menjadi 10,77 persen.
Gambar 3.7
Grafik Pertumbuhan PDRB Perkapita dan Pendapatan Perkapita Kabupaten Tanah Datar Atas dasar Harga berlaku tahun 2008-2012
3.5. Kinerja Kelompok Sektor Ekonomi
Pembagian kelompok sektor perekonomian dalam hal ini didasarkan atas
Input dan Output serta asal terjadinya proses produksi untuk masing-masing
produsen. Kelompok/sektor primer meliputi kegiatan yang outputnya masih
merupakan proses tingkat dasar. Kelompok ini meliputi sektor Pertanian dan
sektor Pertambangan dan Penggalian, sedangkan sektor yang sebagian besar
inputnya berasal dari sektor primer dikelompokan kedalam kelompok sektor
Sekunder yang meliputi sektor Industri Pengolahan, Listrik dan Air Bersih, serta
Bangunan. Sedangkan kelompok ke tiga adalah sektor tersier yang meliputi
Pertumbuhan (%)
Tahun
Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 46
sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, Angkutan dan Komunikasi, Keuangan
Persewaan dan Jasa Perusahaan serta sektor Jasa-Jasa.
Tabel 3.5 Nilai Tambah Kelompok Sektor PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten Tanah Datar Tahun 2010- 2012
Uraian Tahun Kelompok Sektor
Primer Sekunder Tersier Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Nilai Tambah (Milyar Rp)
2008 1.760,25 891,73 1.724,96 4.376,94
2009 1.918,48 999,81 1.926,13 4.844,42
2010 2.144,45 1.122,02 2.156,61 5.423,09
2011 2.392,15 1.261,67 2.431,15 6.084,97
2012 2.641,61 1.407,10 2.740,62 6.789,34
Kontribusi (persen)
2008 40,22 20,37 39,41 100
2009 39,60 20,64 39,76 100
2010 39,54 20,62 39,77 100
2011 39,31 20,73 39,95 100
2012 38,90 20,73 40,37 100
Sumber : Diolah dari data primer
Pada tahun 2012, kelompok sektor tersier mendominasi perannya pada nilai
tambah Kabupaten Tanah Datar, yaitu sebsesar 40,37 persen. Diikuti oleh kelompok
sektor primer yaitu sebesar 38,90 persen, dan terakhir kelompok sektor sekunder
yaitu sebesar 20,73 persen.
Bila diperhatikan perkembangannya sejak tahun 2008 sampai dengan 2012,
terlihat pergeseran peran dimana kelompok sektor primer mendominasi perannya
pada nilai tambah, pada tahun 2009 bergeser dominasinya ke kelompok sektor
Tersier, dan pada tahun 2010 sampai 2012, peran dari Kelompok tersier bertambah
besar setiap tahunnya.
Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 47
Hal serupa terjadi pada kelompok sektor sekunder, yang paling kecil perannya
dalam membentuk nilai tambah Kabupaten Tanah Datar. Semenjak tahun 2008,
perannya terus meningkat, meski pada tahun 2012 perannya tetan bila
dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu sebesar 20,73 persen.
Gambar 3.8 Perkembangan PDRB menurut Kelompok Sektor
Atas Harga Berlaku Tahun 2010-2012
2144,4
52392,1
52641,6
1
1122,02
1261,67
2156,6
1
2431,1
5
2740,6
2
1407,1
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000
2010
2011
2012
Primer Sekunder Tersier
Selanjutnya apabila dilihat dari pertumbuhan ekonomi, yaitu dari
penghitungan PDRB Atas dasar Harga Konstan menurut kelompok sektor,
kelompok sektor tersier merupakan yang paling besar pertumbuhannya, yaitu
sebesar 5,81 persen dimana pada tahun 2011 nilainya sebesar Rp 1.128,45 Milyar
dan pada tahun 2012 meningkat menjadi Rp 1.193,98 Milyar. Namun nilai ini
menurun jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada tahun 2011 yaitu sebesar
6,12 persen.
Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 48
Tabel 3.6 Nilai Tambah Kelompok Sektor PDRB Atas Dasar Harga Konstan dan
Pertumbuhan Ekonomi Menurut Kelompok Sektor Kabupaten Tanah Datar Tahun 2008- 2012
Uraian Tahun Kelompok Sektor
Primer Sekunder Tersier Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Nilai Tambah (Rp Milyar)
2008 918,06 472,31 941,37 2.331,75
2009 967,52 501,40 999,82 2.468,74
2010 1.018,41 532,37 1.063,41 2.614,19
2011 1.074,03 564,33 1.128,45 2.766,81
2012 1.135,55 595,31 1.193,98 2.924,84
Pertumbuhan (%)
2008 5,59 6,15 6,09 5,91
2009 5,39 6,16 6,21 5,88
2010 5,26 6,18 6,36 5,89
2011 5,46 6,00 6,12 5,84
2012
5,73 5,48 5,81 5,71
Sumber : Diolah dari data primer
Kelompok Sektor Primer, tumbuh sebesar 5,73 persen pada tahun 2012
dengan nilai tambah Rp 1.135,55 Miyar. Pertumbuhan kelompok sektor primer
terus meningkat sejak tahun 2010, dan untuk tahun 2012 hanya kelompok sektor
primer yang menunjukkan pertumbuhan positif, dimana tahun 2011
pertumbuhannya tercatat 5,46 persen, tahun 2012 meningkat menjadi 5,73 persen.
Terakhir adalah kelompok sektor sekunder, dengan pertumbuhan paling kecil
yaitu sebesar 5,48 persen dengan nilai tambah Rp 595,31 Milyar. Bila dibandingkan
dengan pertumbuhan pada tahun 2011, pertumbuhan kelompok sektor sekunder
juga mengalami penurunan seperti halnya kelompok sektor tersier. Dimana, pada
tahun 2011 pertumbuhannya tercatat sebesar 6,00 persen dan tahun 2012 turun
menjadi 5,48 persen.
3.6. Kontribusi Tanah Datar terhadap Perekonomian Sumatera Barat
Perekonomian Propinsi Sumatera Barat pada dasarnya merupakan gabungan
dari seluruh nilai tambah seluruh sektor ekonomi yang dihasilkan oleh seluruh
Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 49
kabupaten/kota yang berada di dalam geografis Propinsi Sumatera Barat. Masing-
masing kabupaten/kota memiliki peran masing-masing terhadap perekonomian
Propinsi Sumatera Barat. Perbandingan nilai PDRB kabupaten/kota terhadap nilai
PDRB Propinsi Sumatera Barat akan mengetahui seberapa besar kontribusi yang
diberikan perekonomian daerahnya terhadap pembentukan perekonomian Propinsi
Sumatera Barat.
Secara keseluruhan total nilai tambah yang terangkum dalam PDRB
Kabupaten Tanah Datar pada tahun 2012 memberikan kontribusi yang cukup besar
terhadap nilai PDRB Propinsi Sumatera Barat. Dari total PDRB Kabupaten Tanah
Datar atas dasar harga berlaku tahun 2012 yang mencapai sebesar Rp 6,789
Triliun dapat memberikan kontribusi terhadap PDRB Sumatera Barat sebesar
6,23 persen. Dibandingkan dengan besarnya peran nilai PDRB Tanah Datar
terhadap nilai PDRB Propinsi Sumatera Barat pada tahun 2011 yaitu sebesar
6,26 persen, kontribusi PDRB Kabupaten Tanah Datartahun 2012 sedikit
mengalami penurunan.
Tabel 3.7 Peranan PDRB Tanah Datar Terhadap PDRB Sumatera Barat
Tahun 2008-2012
LAPANGAN USAHA Kontribusi (%)
2008 2009 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1.
Pertanian 9,72 10,09 9,86 9,82 9,25
2.
Pertambangan & Penggalian 3,37 3,50 3,58 3,76 3,60
3.
Industri Pengolahan 5,97 6,19 6,25 6,33 6,37
4.
Listrik,Gas & Air Bersih 5,19 5,37 5,61 5,87 5,01
5.
Bangunan/Konstruksi 8,61 8,87 7,81 7,54 8,14
6.
Perdagangan, Hotel & Restoran 4,28 4,44 4,38 4,23 4,32
7.
Pengangkutan & Komunikasi 2,63 2,78 2,70 2,66 3,02
8.
Keu., Sewa Bgnn & Jasa Prshn 4,24 4,41 4,52 4,73 4,39
9.
Jasa-jasa 6,81 6,82 6,64 6,52 6,90
Rata-Rata 6,18 6,35 6,22 6,26 6,23
Sumber : BPS Prop.Sumatera Barat
Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 50
Selanjutnya jika dilihat menurut sektor ekonomi dari sembilan lapangan usaha,
perubahan kontribusi yang terjadi menunjukkan kecenderungan peningkatan di
beberapa sektor lapangan usaha. Dari sembilan sektor lapangan usaha tersebut
terdapat empat sektor yang nilainya memberikan kontribusi yang cukup berarti yakni
sektor pertanian sebesar 9,25 persen; sektor bangunan sebesar 8,14 persen; sektor
Jasa Jasa sebesar 6,90 persen; dan Sektor Industri Pengolahan sebesar 6,37 persen.
Pertanian merupakan sektor unggulan dan merupakan potensi Kabupaten
Tanah Datar. Sektor ini merupakan sektor ekonomi yang memberikan konstribusi
terbesar pula terhadap pembentukan PDRB Sumatera Barat. Namun, kontribusi
sektor pertanian Kab.Tanah Datar terhadap PDRB Prop.Sumbar mengalami
penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2011.
Seperti halnya kabupaten/kota lain di Sumatera Barat, nilai PDRB Kabupaten
Tanah Datar setiap tahun senantiasa mengalami peningkatan. Secara keseluruhan
jumlah nilai PDRB Kabupaten/Kota se-Sumatera Barat tercatat sebesar Rp. 108,93
triliun atau meningkat sekitar Rp. 10,01 triliun dibandingkan dengan total PDRB
provinsi Sumatera Barat pada tahun 2011. Dimana tahun 2011 kontribusinya sebesar
9,82 persen, dan tahun 2012 turun 9,25 persen.
Tabel 3.8 Distribusi Persentase PDRB Kabupaten/Kota Terhadap Total PDRB
seluruh Kabupaten/Kota di Sumatera Barat Tahun 2008-2012
Kabupaten/Kota Distribusi Persentase Rank
2008 2009 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Kota Padang 28,50 28,62 28,19 28,32 28,18 1
2 Kab. Agam 7,36 7,63 7,56 7,56 7,69 2
3 Kab. Pasaman Barat 6,89 7,23 7,25 7,43 7,57 3
4 Kab. Lima Puluh Kota 7,11 7,25 7,22 7,37 7,33 4
5 Kab. Padang Pariaman 7,26 7,33 7,11 7,23 7,17 5
6 Kab. Solok 5,77 6,09 6,09 6,26 6,26 6
7 Kab. Tanah Datar 6,18 6,35 6,22 6,26 6,23 7
Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 51
8 Kab. Pesisir Selatan 5,07 5,35 5,30 5,38 5,35 8
9 Kab. Pasaman 3,67 3,79 3,76 3,87 3,91 9
10 Kab. Sijunjung 3,40 3,56 3,51 3,52 3,51 10
11 Kab. Dharmasraya 2,99 3,08 3,07 3,16 3,17 11
12 Kota Bukittinggi 2,41 2,47 2,50 2,51 2,49 12
13 Kota Payakumbuh 2,14 2,17 2,16 2,22 2,22 13
14 Kota Pariaman 1,89 1,95 1,84 1,83 1,86 14
15 Kab. Kep.Mentawai 1,56 1,70 1,65 1,68 1,68 15
16 Kab. Solok Selatan 1,49 1,60 1,61 1,67 1,71 16
17 Kota Sawah Lunto 1,21 1,28 1,29 1,31 1,31 17
18 Kota Solok 1,26 1,29 1,25 1,25 1,26 18
19 Kota Padang Panjang 1,04 1,12 1,14 1,07 1,08 19
PDRB Propinsi 100 100 100 100 100
Sumber : BPS Propinsi Sumatera Barat
Dari 19 Kabupaten/Kota se-Sumatera Barat, Kabupaten Tanah Datar
menempati peringkat yang cukup baik dalam memberikan kontribusinya terhadap
PDRB propinsi Sumatera Barat yakni ranking ke-7 dengan kontribusi sebesar 6,23
persen terhadap PDRB Sumatera Barat. Peringkat ini menurun jika dibandingkan
dengan tahun 2011 dimana Kabupaten Tanah Datar menduduki peringkat ke-6.
Sedangkan peringkat pertama masih diraih ibu kota Sumatera Barat yakni Kota
Padang yang memberikan kontribusi sebesar 28,18 persen. Sementara itu, kontribusi
yang paling rendah diraih oleh Kota Padang Panjang yang hanya memberikan
sumbangsih sebesar 1,08 persen. Hampir sebagian besar kota (kecuali kota Padang)
memberikan kontribusi yang relatif lebih kecil dibandingkan kabupaten, dengan
kontribusi hanya di bawah 3 persen terhadap PDRB Propinsi Sumatera Barat.
Kinerja perekonomian suatu daerah dapat ditunjukkan dengan adanya
kenaikan pada nilai PDRB atas dasar harga konstan. Secara keseluruhan, nilai
PDRB atas dasar harga konstan Kabupaten Tanah Datar pada tahun 2011
mengalami kenaikan yang cukup berarti. Nilai PDRB atas dasar harga konstan
Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 52
merupakan nilai riil dari kinerja perekonomian suatu daerah karena nilai PDRB atas
dasar harga konstan merupakan nilai PDRB yang sudah terlepas dari pengaruh
kenaikan harga (inflasi).
Tabel 3.9 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota di Sumatera Barat
Tahun 2008-2012 (%)
Kabupaten/Kota Pertumbuhan Ekonomi (%)
2008 2009 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Kabupaten
1 Kab. Agam 6,38 4,9 5,68 5,21 6,82
2 Kab. Dharmasraya 6,54 6,67 6,51 6,54 6,62
3 Kab. Pasaman Barat 6,4 6,26 6,39 6,42 6,47
4 Kab. Solok Selatan 6,11 6,1 6,28 6,35 6,44
5 Kab. Lima Puluh Kota 6,14 5,45 6,02 6,31 6,37
6 Kab. Solok 6,35 6,27 6,26 6,01 6,26
7 Kab. Pasaman 6,08 6,12 6,14 6,15 6,16
8 Kab. Sijunjung 5,67 5,59 5,63 5,84 6,08
9 Kab. Padang Pariaman 6,24 3,94 5,14 6,17 6,03
10 Kab. Tanah Datar 5,91 5,88 5,89 5,84 5,71
11 Kab. Pesisir Selatan 5,42 5,44 5,28 5,48 5,66
12 Kab. Kepulauan MMentawaiMeMentawai
4,48 4,67 4,88 4,94 5,25
Kota
1 Kota Payakumbuh 6,42 5,80 6,38 6,44 6,82
2 Kota Padang 6,21 5,08 5,96 6,41 6,61
3 Kota Bukittinggi 6,58 5,51 6,12 6,21 6,39
4 Kota Solok 6,41 5,05 5,96 6,07 6,33
5 Kota Padang Panjang 6,27 6,32 6,05 6,14 6,24
6 Kota Pariaman 5,41 4,47 5,26 5,98 6,02
7 Kota Sawah Lunto 3,84 4,22 5,03 5,93 5,98
PDRB Propinsi 6,37 4,16 5,93 6,22 6,35 Sumber : BPS Sumatera Barat
Secara umum, nilai PDRB atas dasar harga konstan 2000 seluruh
kabupaten/kota di Sumatera Barat pada tahun 2012 mengalami peningkatan yang
cukup bervariasi. Nilai PDRB atas dasar harga konstan 2000 Kabupaten Tanah Datar
menunjukkan adanya peningkatan yang relatif cukup baik yakni meningkat sebesar
Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 53
Rp 158,03 Milyar atau 5,71 persen bila dibandingkan dengan tahun 2011. Dengan
adanya kenaikan nilai PDRB atas dasar harga konstan di suatu daerah, sekaligus
memberikan indikasi adanya pertumbuhan ekonomi yang terjadi di daerah tersebut.
Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di Sumatera
Barat selama tahun 2012 bergerak antara 5,25 persen, yaitu Kabupaten Mentawai,
hingga 6,82 persen yaitu Kota Payakummbuh dan Kabupaten Agam. Sementara
pertumbuhan ekonomi Propinsi Sumatera Barat adalah 6,35 persen.
Meskipun pertumbuhan ekonomi Kabupaten Mentawai adalah yang
terrendah, namun peningkatannya sangat tajam dibandingkan tahun 2011
yang tercatat hanya 4,94 persen. Kabupaten Tanah Datar, dengan kekuatan
perekonomiannya masih pada sektor Pertanian, selama tahun 2012 hanya mampu
menunjukkan kinerja yang dini lai cukup baik dimana pertumbuhan ekonomi yang
terjadi pada tahun 2012 adalah sebesar 5,71 persen.
Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 54
6,82
6,62
6,47
6,44
6,37
6,26
6,16
6,08
6,03
5,71
5,66
5,25
6,82
6,61
6,39
6,33
6,24
6,02
5,98
0 1 2 3 4 5 6 7
Kab.Agam
Kab.Dharmasraya
Ka.Pasaman Barat
Kab.Solok Selatan
Kab.Lima Puluh Kota
Kab.Solok
Kab.Pasaman
Kab.Sijunjung
Kab.Pdg Pariaman
Kab.Tanah Datar
Kab.Pesisir Selatan
Kab.Kep.Mentawai
Kota Payakumbuh
Kota Padang
Kota Bukittinggi
Kota Solok
Kota Pdg.Panjang
Kota Pariaman
Kota Sawah Lunto
Gambar 3.9 Posisi Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar di antara
Kabupaten/Kota lain di Sumatera Barat Tahun 2012
3.7 Indeks Implisit Kabupaten Tanah Datar Tahun 2012
Indeks Harga Implisit diperoleh dengan membagi nilai PDRB atas dasar harga
berlaku dengan nilai PDRB atas dasar harga konstan untuk masing-masing tahun
dikalikan 100. Indeks ini menunjukkan tingkat perkembangan harga dari agregat
pendapatan terhadap harga pada tahun dasar. Selanjutnya bila dari indkes implisit
ini dibuatkan indeks berantainya (dengan rumus indeks berantai) akan terlihat
tingkat perkembangan harga setiap tahun terhadap tahun sebelumnya. Indeks ini
secara berkala juga dapat menunjukkan besaran perubahan harga yang mencakup
seluruh barang dan jasa yang diproduksi di wilayah penghitungan PDRB. Perubahan
Indeks Harga Implisit mencerminkan tingkat inflasi yang terjadi dalam suatu periode.
Pertumbuhan Ekonomi (%)
Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 55
Angka inflasi secara umum menggambarkan besarnya peningkatan harga-
harga barang/jasa di suatu daerah tertentu pada waktu tertentu. Sehingga tingkat
inflasi dipakai sebagai tolak ukur dalam melihat stabilitas perekonomian di suatu
daerah.
Perubahan Indeks Harga Implisit dapat dianggap menggambarkan tingkat
inflasi yang menyeluruh dibandingkan dengan indikator lain seperti Indeks Harga
Konsumen (IHK) dan Indeks Harga Perdagangan Besar. Hal ini disebabkan Indeks
Harga Implisit sudah mewakili semua jenis harga yaitu harga konsumen, harga
produsen, harga perdagangan besar, harga eceran dan harga lainnya yang sesuai
dengan berbagai jenis harga yang dipergunakan dalam penghitungan nilai produksi
setiap sektor.
Tabel 3.10 Tingkat Inflasi Berdasarkan Indeks Implisit Kabupaten Tanah Datar Tahun 2008-2012
Tahun Indeks Implisit Tingkat Inflasi berdasarkan Indeks Implisit
(1) (2) (3)
2008 187,71 8,40
2009 196,23 4,54
2010 207,45 5,72
2011 219,93 6,02
2012 232,13 5,55
Sumber: Pengolahan Tabel 9
Tabel di atas adalah tingkat inflasi berdasarkan Indeks Implisit di Kabupaten
Tanah Datar tahun 2008-2012 dengan mengacu pada besarnya perubahan Indeks
Implisit PDRB Tahun berjalan dari tahun sebelumnya. Tingkat inflasi yang terjadi
pada tahun 2012 adalah sebesar 5,55 persen. Nilai ini lebih rendah bila
dibandingkan dengan tahun 2011 yang sebesar 6,02 persen.
Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 56
Tabel 3.11 Tingkat Inflasi Kab.Tanah Datar Berdasarkan Indeks Implisit
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2012
LAPANGAN USAHA
Tingkat Inflasi bersadasarkan Indeks Implisit (%)
2008 2009 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1.
Pertanian 10,35 3,30 6,19 5,82 4,39
2.
Pertambangan & Penggalian 6,41 5,88 5,06 5,83 5,51
3.
Industri Pengolahan 6,17 5,10 5,86 5,58 5,99
4.
Listrik,Gas & Air Bersih 1,65 1,33 1,09 3,38 3,07
5.
Bangunan/Konstruksi 6,37 6,93 6,24 6,82 5,50
6.
Perdagangan, Hotel & ReRestoran 11,88 7,11 5,02 5,23 6,72
7.
Pengangkutan & Komunikasi 8,79 4,01 5,54 6,43 6,59
8.
Keu., Sewa Bgnn & Jasa Prshn 7,52 4,84 4,81 5,38 6,52
9.
Jasa-jasa 4,92 4,14 5,36 6,99 6,39
Rata-Rata 8,39 4,54 5,72 6,02 5,55
Sumber: Pengolahan Tabel 9
Bila dirinci per sektor, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran adalah yang
tertinggi tingkat inflasinya, yaitu sebesar 6,72 persen. Sektor lain dengan tingkat
inflasi lebih tinggi dari pada rata-rata inflasi Kab.Tanah datar adalah sektor
Pengangkutan & Komunikasi sebesar 6,59 persen; Sektor Keuangan, Sewa & Jasa
Perusahaan sebesar 6,52 persen; Sektor Jasa-Jasa sebesar 6,39 persen; dan Sektor
Industri Pengolahan sebesar 5,99 persen.
Sementara tiga sektor lainnya, tingkat inflasinya lebih rendah daripada
rata-rata inflaso Kabupaten Tanah Datar, yaitu sektor Pertanian sebesar 4,39
persen; Sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar 5,51 persen; dan Sektor
Listrik dan Air Bersih dengan tingkat inflasi terrendah sebesar 3,07 persen.
Bila dibandingkan dengan tingkat inflasi tahun 2011, hanya tiga sektor yang
mengalami peningkatan yaitu Sektor Industri Pengolahan; Sektor Perdagangan,
Hotel & Restoran; Sektor Pengangkutan & Komunikasi; dan Sektor Keuangan, Sewa
Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 57
& Jasa Perusahaan. Sementara enam sektor lain mengalami penurunan. Hal ini yang
menyebabkan turunnya tingkat inflasi Kabupaten Tanah Datar menjadi 5,55 persen
pada tahun 2012.
Prediksi Perekonomian Tanah Datar Tahun 2013-2014
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 58
BAB IV
PROYEKSI PEREKONOMIAN KABUPATEN TANAH DATAR
TAHUN 2013-2014
Perencanaan pembangunan dapat diartikan sebagai proses dalam
merumuskan kebijaksanaan pembangunan guna mencapai tujuan (goal) dengan
mempertimbangkan segala potensi serta keterbatasan yang dimiliki oleh suatu
daerah. Proses perencanaan pembangunan akan menghasilkan beberapa alternatif
kemungkinan kebijakan yang harus dipersiapkan pada masa yang akan datang,
sehingga pada gilirannya sasaran yang ingin dicapai dapat terpenuhi.
Dalam proses penyusunan perencanaan, informasi (data) periode yang telah
lalu serta target yang akan datang merupakan suatu kebutuhan mutlak. Apa yang
pernah terjadi pada periode sebelumnya merupakan informasi awal yang sangat
berharga untuk antisipasi segala kemungkinan yang bisa terjadi pada masa
mendatang. Disamping itu, sejarah data dapat menjelaskan kepada seorang
perencana untuk mengetahui kecenderungan (trend) yang bisa terjadi pada masa
yang akan datang.
Sedangkan perlunya pelaku pembangunan memasang target, selain sangat
berguna untuk menentukan arah dan pedoman pembangunan agar kegiatan yang
akan dilakukan dapat mencapai sasaran yang tepat sehingga menghasilkan bias
yang relatif kecil.
Salah satu target atau sasaran pembangunan yang terukur adalah target
pertumbuhan ekonomi. Suatu target pertumbuhan ekonomi bisa saja dapat dicapai
atau bahkan dapat dilampaui, jika kinerja pelaku pembangunan dapat menghasilkan
output yang lebih baik. Sebaliknya, target pertumbuhan ekonomi tidak akan dapat
dicapai apabila pelaku pembangunan menghasilkan kinerja yang kurang memuaskan.
Prediksi Perekonomian Tanah Datar Tahun 2013-2014
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 59
Target pertumbuhan ekonomi yang terukur sangat ditentukan oleh :
1. Kepedulian pelaku pembangunan
Kepedulian dalam hal ini dapat diwujudkan melalui kesepakatan antar pelaku
pembangunan untuk menentukan target yang mungkin bisa dicapai pada
waktu tertentu. Target yang ingin dicapai tersebut sangat perlu untuk
disepakati, dan masing-masing pelaku pembangunan perlu memberikan
pertimbangan yang dapat dikemukakan dalam menentukan target tersebut.
2. Potensi daerah
Sadar terhadap potensi sumber daya alam dan sumberdaya manusia sebagai
modal utama yang harus diidentifikasi terlebih dahulu. Dengan adanya
informasi yang jelas dan akurat tentang kedua modal dasar tersebut maka
target yang akan ditentukan akan lebih masuk akal.
4.1 Proyeksi PDRB 2013-2014
Salah satu tujuan pembangunan ekonomi bagi masyarakat adalah bagaimana
dapat mewujudkan suatu keadilan dan kemakmuran bagi seluruh lapisan
masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu dirancang rencana pembangunan
yang menggambarkan visi, misi, tujuan, strategi, program dan kegiatan daerah yang
disusun sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Rencana pembangunan lima tahunan
ini dimaksudkan sebagai upaya untuk mengarahkan semua unsur kekuatan dan
faktor kunci keberhasilan dalam menentukan strategi yang tepat untuk mencapai
tujuan dan sasaran pembangunan dengan mempertimbangkan segala potensi serta
keterbatasan yang dimiliki oleh suatu daerah.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, perekonomian Kabupaten Tanah Datar
masih didominasi oleh sektor pertanian, dimana sektor Pertanian senantiasa
memberikan kontribusi yang terbesar dalam struktur perekonomian Kabupaten
Tanah Datar, perkiraan pada tahun-tahun yang akan datang sektor pertanian
Prediksi Perekonomian Tanah Datar Tahun 2013-2014
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 60
tampaknya masih akan menjadi tulang punggung perekonomian Kabupaten Tanah
Datar.
Tabel 4.1 Proyeksi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan PDRB Atas Harga Konstan Tahun 2000
Kabupaten Tanah Datar Tahun 2013-2014 (Milyar Rupiah)
No Lapangan Usaha PDRB Berlaku PDRB Konstan
2013*) 2014*) 2013*) 2014*)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Pertanian 2.780,33 3.070,04 1.147,07 1.214,98
2 Pertambangan&Penggalian 138,13 154,31 54,77 57,99
3 Industri Pengolahan 878,52 974,19 370,62 391,49
4 Listrik dan Air 67,73 74,28 28,24 29,95
5 Bangunan/Konstruksi 625,65 707,74 229,12 243,83
6 Perdagangan,Hotel&Restoran 971,62 1.106,57 409,97 434,07
7 Angkutan dan Komunikasi 517,40 575,66 172,63 181,94
8 Keu., Sewa Bgn& Js. Prshn 276,13 315,53 114,39 122,79
9 Jasa-jasa 1.333,85 1.506,72 565,70 598,00
Jumlah 7,589,38 8.485,07 3.092,55 3.275,05
*) Angka Estimasi
Berdasarkan tabel 4.1 diprediksikan bahwa pada tahun 2013, sektor
Pertanian akan menghasilkan nilai tambah sebesar Rp 2.780,33 Milyar, dan pada
tahun 2014 kemungkinan akan meningkat menjadi sebesar Rp 3.070,04 Milyar.
Jika perekonomian dapat berjalan seperti biasanya diharapkan seluruh sektor
terus meningkat sepanjang tahun 2013 sampai dengan 2014 baik dihitung
berdasarkan harga berlaku ataupun harga konstan. Secara agregat, nilai tambah atas
dasar harga berlaku yang dihasilkan Kabupaten Tanah Datar sepanjang 2013 dan
2014 diprediksi meningkat sebanyak Rp 7.589,38 Milyar dan Rp 8.485,07 Milyar.
Sedangkan bila dihitung berdasarkan harga konstan tahun 2000 maka nilai tambah
yang dihasilkan pada tahun 2013 dan 2014 diprediksikan terus meningkat sebanyak
Rp 3.092,55 Milyar dan Rp 3.275,05 Milyar. Nilai PDRB atas dasar harga konstan
mencerminkan perkembangan murni masing-masing sektor lapangan usaha, karena
Prediksi Perekonomian Tanah Datar Tahun 2013-2014
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 61
nilai tambah yang dihasilkan tidak dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditi yang
dihasilkan.
4.2 Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2013-2014
Salah satu target atau sasaran pembangunan yang terukur adalah target
pertumbuhan ekonomi. Suatu target pertumbuhan ekonomi bisa saja dapat dicapai
atau bahkan dapat dilampaui, jika kinerja pelaku pembangunan dapat menghasilkan
output yang lebih baik. Sebaliknya, bila kinerja pelaku pembangunan kurang
memuaskan maka target pertumbuhan ekonomi tidak akan dapat dicapai dengan
baik.
Tabel 4.2 Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar
Tahun 2013-2014
No Lapangan Usaha
Pertumbuhan Ekonomi
2013*) 2014*)
(1) (2) (4) (5)
1 Pertanian 5,84 5,92
2 Pertambahan dan Penggalian 5,81 5,86
3 Industri Pengolahan 4,92 5,63
4 Listrik dan Air 5,94 6,04
5 Bangunan/ Konstruksi 6,37 6,42
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran
5,83 5,88
7 Angkutan dan Komonikasi 5,08 5,39
8 Keu, Sewa Bangunan dan Jasa Perusahaan
7,21 7,34
9 Jasa-jasa 5,62 5,71
Jumlah 5,73 5,90
*) Angka Estimasi
Laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2012 tercatat 5,71 persen, sedikit
melambat dibandingkan tahun 2011 (5,84 persen). Tahun 2013 laju pertumbuhan
Prediksi Perekonomian Tanah Datar Tahun 2013-2014
PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 62
ekonomi diperkirakan meningkat, namun tidak signifikan karena pengaruh kenaikan
Bahan Bakar Minyak (BBM) pada bulan Juli 2013, meskipun tidak mempengaruhi
semua sektor. Sementara tahun 2014 diperkirakan meningkat 5,90 persen.
Sebagian besar sektor lapangan usaha dari tahun 2013 memiliki
kecenderungan trend meningkat, dengan asumsi adanya dukungan semua pihak baik
pemerintah, masyarakat dan tentunya didukung adanya investasi. Namun, untuk
sektor Industri, sektor angkutan dan komunikasi, sektor Perdagangan, Hotel dan
Restoran, diperkirakan akan mengalami penurunan pertumbuhan dibandingkan
tahun 2012 karena pengaruh kenaikan harga BBM tahun 2013. Demikian pula Sektor
Pertambangan dan Penggalian serta Sektor Bangunan.
Sementara Sektor Pertanian diperkirakan akan terus meningkat
pertumbuhannya. Hal ini akan tercapai tentunya dengan dukungan pemerintah,
terutama karena perekonomian Kabupaten Tanah Datar memang sebagian besar
ibangun oleh sektor ini, sehingga diasumsikan pemerintah memberikan perhatian
penuh pada sektor unggulan ini. Sektor lainnya yang diprediksi akan terus meningkat
adalah sektor Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan dan Sektor Jasa-Jasa.
2008 2009 2010 2011* 2012**
(2) (3) (4) (5) (6)
1 PERTANIAN / AGRICULTURE 1.680.922,00 1.829.523,97 2.045.423,12 2.281.422,05 2.517.964,90
a. Tanaman Bahan Makanan / Farm Food Crops 1.374.123,02 1.491.614,74 1.669.226,20 1.863.723,60 2.066.211,68
b. Perkebunan / Farm Non Food Crops 129.847,19 144.127,88 159.672,96 176.187,84 191.835,00
c. Peternakan dan hasil-hasilnya / Livestock 99.259,60 109.155,58 122.262,50 136.251,01 147.052,71
d. Kehutanan / Forestry 35.059,92 37.086,04 40.319,91 44.346,46 46.834,38
e. Perikanan / Fishery 42.632,28 47.539,74 53.941,54 60.913,14 66.031,13
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / 79.334,94 88.961,36 99.031,69 110.734,18 123.654,83
MINING/ QUARRYING
a. Penggalian / Quarrying 79.334,94 88.961,36 99.031,69 110.734,18 123.654,83
3. INDUSTRI PENGOLAHAN / 510.824,85 569.078,88 637.664,76 712.853,71 792.248,90
MANUFACTURING INDUSTRIES
a. Industri Tanpa Migas / Non Oil & Gas Manufacturing Industries 510.824,85 569.078,88 637.664,76 712.853,71 792.248,90
4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH / 44.769,72 48.248,47 51.875,62 56.690,07 61.762,49
ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY
a. Listrik / Electricity 38.980,49 41.787,37 44.843,48 48.879,10 53.359,76
b. Air Bersih / Water Supply 5.789,23 6.461,10 7.032,14 7.810,97 8.402,72
5. BANGUNAN / CONSTRUCTION 336.144,52 382.476,45 432.477,64 492.125,78 553.090,43
6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 536.548,27 608.928,80 677.804,95 754.675,34 853.120,65
TRADE, HOTEL & RESTAURANT
a. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale & Retail Trade 512.922,03 582.421,48 648.235,91 721.299,38 815.639,75
b. H o t e l / H o t e l s 1.672,08 1.896,19 2.201,55 2.611,58 2.910,25
c. Restoran / Restaurant 21.954,16 24.611,12 27.367,48 30.764,38 34.570,65
7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 287.781,75 320.488,56 362.719,08 412.238,18 465.037,35
TRANSPORT & COMMUNICATION
a. Angkutan Jalan Raya ( darat ) / Road Transport 272.170,32 302.494,15 342.200,72 388.791,75 438.695,93
b. Jasa Penunjang Angkutan / Supporting and Auxillary 2.778,80 3.079,15 3.356,99 3.693,70 4.035,33
c. Pos dan Telekomunikasi / Pos & Telecommunication 12.832,62 14.915,26 17.161,37 19.752,73 22.306,09
8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 148.758,27 166.993,98 187.503,23 212.007,83 241.644,85
FINANCE, RENT OF BUILDING & BUSINESS SERVICES
a. Bank /Banking 44.196,48 49.696,13 55.541,71 62.196,82 69.949,20
b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank/ Non Bank Financial Institution 47.338,98 53.088,82 59.816,59 67.788,51 77.669,37
c. Sewa Bangunan / Rent of Building 56.773,89 63.710,28 71.587,87 81.390,66 93.308,36
d. Jasa Perusahaan / Business services 448,93 498,76 557,06 631,84 717,92
9. JASA - JASA / SERVICES 751.874,82 829.718,65 928.593,87 1.052.224,42 1.180.820,05
a. Pemerintahan Umum / Public Administration 532.429,94 582.303,73 652.195,66 744.182,06 836.870,54
b. Swasta / Private Services 219.444,89 247.414,92 276.398,21 308.042,36 343.949,52
1. Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 51.701,48 57.935,25 64.210,13 71.044,00 79.232,17
2. Hiburan dan Rekreasi / Entertainment & Cultural Services 17.898,15 20.624,50 23.480,86 26.984,97 30.907,31
3. Perorangan & Rumah Tangga/Personal&Household Service 149.845,26 168.855,17 188.707,22 210.013,39 233.810,03
4.376.959,14 4.844.419,12 5.423.093,95 6.084.971,56 6.789.344,45
*) Angka Perbaikan / Revised Figures
**) Angka Sementara / Preliminary Figures
Tabel/ Table 1Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha
Gross Regional Domestic Product of Tanah Datar Regency at Current Market Price by Industial Origin
2008 - 2012
(Jutaan Rupiah/ Million Rupiah )
Lapangan Usaha/ Industrial Origin
(1)
P D R B / G R D P
46
2008 2009 2010 2011* 2012**
(2) (3) (4) (5) (6)
1. PERTANIAN / AGRICULTURE 876.806,38 923.831,37 972.621,19 1.025.121,23 1.083.784,49
a. Tanaman Bahan Makanan / Farm Food Crops 711.731,77 749.981,71 790.362,95 834.064,91 883.701,45
b. Perkebunan / Farm Non Food Crops 74.601,58 78.979,12 83.543,34 88.224,36 92.998,32
c. Peternakan dan hasil-hasilnya / Livestock 53.672,70 56.273,73 58.698,10 61.184,52 63.847,25
d. Kehutanan / Forestry 15.693,20 16.016,41 16.293,76 16.702,05 17.052,71
e. Perikanan / Fishery 21.107,13 22.580,41 23.723,04 24.945,39 26.184,75
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / 41.251,53 43.688,84 46.293,92 48.911,47 51.768,78
MINING/ QUARRYING
a. Penggalian / Quarrying 41.251,53 43.688,84 46.293,92 48.911,47 51.768,78
3. INDUSTRI PENGOLAHAN / 283.618,26 300.618,57 318.187,26 336.911,43 353.246,77
MANUFACTURING INDUSTRIES
a. Industri Tanpa Migas / Non Oil & Gas Manufacturing Industries 283.618,26 300.618,57 318.187,26 336.911,43 353.246,77
4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH / 21.093,06 22.434,46 23.858,79 25.221,53 26.660,80
ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY
a. Listrik / Electricity 17.763,62 18.852,32 20.020,23 21.117,82 22.372,99
b. Air Bersih / Water Supply 3.329,44 3.582,14 3.838,56 4.103,71 4.287,80
5. BANGUNAN / CONSTRUCTION 167.602,97 178.346,32 189.817,91 202.201,68 215.399,60
6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 307.783,66 326.120,73 345.654,59 365.731,29 387.393,47
TRADE, HOTEL & RESTAURANT
a. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale & Retail Trade 294.934,66 312.546,32 331.293,80 350.562,27 371.505,43
b. H o t e l / H o t e l s 922,58 984,49 1.070,74 1.159,39 1.227,32
c. Restoran / Restaurant 11.926,42 12.589,92 13.290,05 14.009,63 14.660,72
7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 126.606,85 135.557,83 145.360,99 155.227,67 164.286,05
TRANSPORT & COMMUNICATION
a. Angkutan Jalan Raya ( darat ) / Road Transport 118.293,85 126.234,80 135.008,14 144.008,36 152.309,90
b. Jasa Penunjang Angkutan / Supporting and Auxillary 1.582,64 1.671,59 1.760,52 1.851,75 1.931,38
c. Pos dan Telekomunikasi / Pos & Telecommunication 6.730,36 7.651,43 8.592,33 9.367,56 10.044,76
8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 81.032,65 86.763,38 92.945,99 99.726,42 106.704,68
FINANCE, RENT OF BUILDING & BUSINESS SERVICES
a. Bank /Banking 27.414,67 29.181,07 31.074,53 33.151,07 35.457,74
b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank/ Non Bank Financial Institution 26.122,07 28.333,40 30.727,44 33.352,96 35.653,94
c. Sewa Bangunan / Rent of Building 27.248,19 28.987,10 30.863,07 32.920,43 35.271,39
d. Jasa Perusahaan / Business services 247,72 261,81 280,96 301,96 321,61
9. JASA - JASA / SERVICES 425.950,43 451.375,52 479.452,64 507.758,87 535.602,10
a. Pemerintahan Umum / Public Administration 303.863,72 321.314,94 340.852,56 361.923,61 381.904,69
b. Swasta / Private Services 122.086,71 130.060,58 138.600,08 145.835,26 153.697,41
1. Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 28.711,92 30.795,34 32.509,06 33.941,59 35.834,69
2. Hiburan dan Rekreasi / Entertainment & Cultural Services 11.271,72 12.261,43 13.260,16 14.337,28 15.405,77
3. Perorangan & Rumah Tangga/Personal&Household Services 82.103,07 87.003,81 92.830,86 97.556,39 102.456,95
2.331.745,79 2.468.737,03 2.614.193,28 2.766.811,59 2.924.846,73
*) Angka Perbaikan / Revised Figures
**) Angka Sementara / Preliminary Figures
Tabel/ Table 2Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha
Gross Regional Domestic Product of Tanah Datar Regency at 2000 Constant Market Price by Industial Origin
Lapangan Usaha/ Industrial Origin
(1)
P D R B / G R D P
2008 - 2012
(Jutaan Rupiah/ Million Rupiah )
47
2008 2009 2010 2011* 2012**
(2) (3) (4) (5) (6)
1. PERTANIAN / AGRICULTURE 38,40 37,77 37,72 37,49 37,09
a. Tanaman Bahan Makanan / Farm Food Crops 31,39 30,79 30,78 30,63 30,43
b. Perkebunan / Farm Non Food Crops 2,97 2,98 2,94 2,90 2,83
c. Peternakan dan hasil-hasilnya / Livestock 2,27 2,25 2,25 2,24 2,17
d. Kehutanan / Forestry 0,80 0,77 0,74 0,73 0,69
e. Perikanan / Fishery 0,97 0,98 0,99 1,00 0,97
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / 1,81 1,84 1,83 1,82 1,82
MINING/ QUARRYING
a. Penggalian / Quarrying 1,81 1,84 1,83 1,82 1,82
3. INDUSTRI PENGOLAHAN / 11,67 11,75 11,76 11,72 11,67
MANUFACTURING INDUSTRIES
a. Industri Tanpa Migas / Non Oil & Gas Manufacturing Industries 11,67 11,75 11,76 11,71 11,67
4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH / 1,02 1,00 0,96 0,93 0,91
ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY
a. Listrik / Electricity 0,89 0,86 0,83 0,80 0,79
b. Air Bersih / Water Supply 0,13 0,13 0,13 0,13 0,12
5. BANGUNAN / CONSTRUCTION 7,68 7,90 7,97 8,09 8,15
6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 12,26 12,57 12,50 12,40 12,57
TRADE, HOTEL & RESTAURANT
a. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale & Retail Trade 11,72 12,02 11,95 11,85 12,01
b. H o t e l / H o t e l s 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04
c. Restoran / Restaurant 0,50 0,51 0,50 0,51 0,51
7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 6,57 6,62 6,69 6,78 6,85
TRANSPORT & COMMUNICATION
a. Angkutan Jalan Raya ( darat ) / Road Transport 6,22 6,24 6,31 6,39 6,46
b. Jasa Penunjang Angkutan / Supporting and Auxillary 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06
c. Pos dan Telekomunikasi / Pos & Telecommunication 0,29 0,31 0,32 0,32 0,33
8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 3,40 3,45 3,46 3,48 3,56
FINANCE, RENT OF BUILDING & BUSINESS SERVICES
a. Bank /Banking 1,16 1,03 1,02 1,02 1,03
b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank/ Non Bank Financial Institution 1,08 1,10 1,10 1,11 1,14
c. Sewa Bangunan / Rent of Building 1,30 1,32 1,32 1,34 1,37
d. Jasa Perusahaan / Business services 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
9. JASA - JASA / SERVICES 17,18 17,13 17,12 17,29 17,39
a. Pemerintahan Umum / Public Administration 12,16 12,02 12,03 12,23 12,33
b. Swasta / Private Services 5,01 5,11 5,10 5,06 5,07
1. Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 1,18 1,20 1,18 1,17 1,17
2. Hiburan dan Rekreasi / Entertainment & Cultural Services 0,41 0,43 0,43 0,44 0,46
3. Perorangan & Rumah Tangga/Personal & Household Service 3,42 3,49 3,48 3,45 3,44
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
*) Angka Perbaikan / Revised Figures
**) Angka Sementara / Preliminary Figures
(Persentase / Percentage )
Tabel/ Table 3Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha
Percentage Distribution of Gross Regional Domestic Product of Tanah Datar Regency at Current Market Price by Industrial Origin
2008 - 2012
Lapangan Usaha/ Industrial Origin
(1)
P D R B / G R D P
48
2008 2009 2010 2011* 2012**
(2) (3) (4) (5) (6)
1. PERTANIAN / AGRICULTURE 37,60 37,42 37,21 37,05 37,05
a. Tanaman Pangan dan Hortikultura / Farm Food Crops 30,52 30,38 30,23 30,15 30,21
b. Perkebunan / Farm Non Food Crops 3,20 3,20 3,20 3,19 3,18
c. Peternakan dan hasil-hasilnya / Livestock 2,30 2,28 2,25 2,21 2,18
d. Kehutanan / Forestry 0,67 0,65 0,62 0,60 0,58
e. Perikanan / Fishery 0,91 0,91 0,91 0,90 0,90
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / 1,77 1,77 1,77 1,77 1,77
MINING/ QUARRYING
a. Penggalian / Quarrying 1,77 1,77 1,77 1,77 1,77
3. INDUSTRI PENGOLAHAN / 12,16 12,18 12,17 12,18 12,08
MANUFACTURING INDUSTRIES
a. Industri Tanpa Migas / Non Oil & Gas Manufacturing Industries 12,16 12,18 12,17 12,18 12,08
4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH / 0,90 0,91 0,91 0,91 0,91
ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY
a. Listrik / Electricity 0,76 0,76 0,77 0,76 0,76
b. Air Bersih / Water Supply 0,14 0,15 0,15 0,15 0,15
5. BANGUNAN / CONSTRUCTION 7,19 7,22 7,26 7,31 7,36
6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 13,20 13,21 13,22 13,22 13,24
TRADE, HOTEL & RESTAURANT
a. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale & Retail Trade 13,40 12,66 12,67 12,67 12,70
b. H o t e l / H o t e l s 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04
c. Restoran / Restaurant 0,51 0,51 0,51 0,51 0,50
7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 5,43 5,49 5,56 5,61 5,62
TRANSPORT & COMMUNICATION
a. Angkutan Jalan Raya ( darat ) / Road Transport 5,07 5,11 5,16 5,20 5,21
b. Jasa Penunjang Angkutan / Supporting and Auxillary 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07
c. Pos dan Telekomunikasi / Pos & Telecommunication 0,29 0,31 0,33 0,34 0,34
8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 3,48 3,51 3,56 3,60 3,65
FINANCE, RENT OF BUILDING & BUSINESS SERVICES
a. Bank /Banking 1,25 1,18 1,19 1,20 1,21
b. Lembaga Keuangan Lainnya/ Non Bank Financial Institution 1,19 1,15 1,18 1,21 1,22
c. Sewa Bangunan / Rent of Building 1,24 1,17 1,18 1,19 1,21
d. Jasa Perusahaan / Business services 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
9. JASA - JASA / SERVICES 18,27 18,28 18,34 18,35 18,31
a. Pemerintahan Umum / Public Administration 13,03 13,02 13,04 13,08 13,06
b. Swasta / Pivate Services 5,24 5,27 5,30 5,27 5,25
1. Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 1,23 1,25 1,24 1,23 1,23
2. Hiburan dan Rekreasi / Entertainment & Cultural Services 0,48 0,50 0,51 0,52 0,53
3. Perorangan & Rumah Tangga/Personal&Household Service 3,52 3,52 3,55 3,53 3,50
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
*) Angka Perbaikan / Revised Figures
**) Angka Sementara / Preliminary Figures
(Persentase / Percentage )
Lapangan Usaha/ Industrial Origin
(1)
P D R B / G R D P
Tabel/ Table 4Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha
Percentage Distribution of Gross Regional Domestic Product of Tanah Datar Regency at 2000 Constant Market Price by Industrial Origin
2008 - 2012
49
2008 2009 2010 2011* 2012**
(2) (3) (4) (5) (6)
1. PERTANIAN / AGRICULTURE 284,90 310,08 346,67 386,67 426,76
a. Tanaman Bahan Makanan / Farm Food Crops 273,74 297,15 332,53 371,28 411,62
b. Perkebunan / Farm Non Food Crops 508,82 564,78 625,69 690,41 751,72
c. Peternakan dan hasil-hasilnya / Livestock 266,85 293,45 328,69 366,29 395,33
d. Kehutanan / Forestry 274,07 289,91 315,19 346,67 366,12
e. Perikanan / Fishery 340,25 379,42 430,51 486,16 527,00
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / 257,30 288,52 321,18 359,13 401,03
MINING/ QUARRYING
a. Penggalian / Quarrying 257,30 288,52 321,18 359,13 401,03
3. INDUSTRI PENGOLAHAN / 279,58 311,46 349,00 390,15 433,61
MANUFACTURING INDUSTRIES
a. Industri Tanpa Migas / Non Oil & Gas Manufacturing Industries 279,58 311,46 349,00 390,15 433,61
4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH / 476,16 513,15 551,73 602,94 656,89
ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY
a. Listrik / Electricity 521,10 558,62 599,48 653,43 713,32
b. Air Bersih / Water Supply 301,23 336,19 365,90 406,42 437,21
5. BANGUNAN / CONSTRUCTION 286,72 326,24 368,89 419,77 471,77
6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 264,59 300,28 334,24 372,15 420,70
TRADE, HOTEL & RESTAURANT
a. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale & Retail Trade 265,16 301,09 335,11 372,88 421,65
b. H o t e l / H o t e l s 291,00 330,01 383,15 454,51 506,49
c. Restoran / Restaurant 250,24 280,52 311,94 350,66 394,04
7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 340,39 379,08 429,03 487,60 550,06
TRANSPORT & COMMUNICATION
a. Angkutan Jalan Raya ( darat ) / Road Transport 335,28 372,64 421,55 478,94 540,42
b. Jasa Penunjang Angkutan / Supporting and Auxillary 233,53 258,77 282,12 310,42 339,13
c. Pos dan Telekomunikasi / Pos & Telecommunication 589,56 685,24 788,43 907,49 1.024,79
8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 279,70 313,99 352,55 398,63 454,35
FINANCE, RENT OF BUILDING & BUSINESS SERVICES
a. Bank /Banking 240,09 269,96 301,72 337,87 379,98
b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank/ Non Bank Financial Institution 301,45 338,06 380,90 431,67 494,59
c. Sewa Bangunan / Rent of Building 300,31 337,01 378,68 430,53 493,57
d. Jasa Perusahaan / Business services 268,00 297,75 332,55 377,20 428,58
9. JASA - JASA / SERVICES 254,97 281,36 314,89 356,82 400,42
a. Pemerintahan Umum / Public Administration 248,45 271,73 304,34 347,27 390,52
b. Swasta / Pivate Services 272,28 306,99 342,95 382,21 426,76
1. Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 255,27 286,05 317,03 350,77 391,20
2. Hiburan dan Rekreasi / Entertainment & Cultural Services 288,04 331,92 377,89 434,28 497,40
3. Perorangan & Rumah Tangga/Personal & Household Service 276,84 311,96 348,63 388,00 431,96
279,57 309,43 346,39 388,67 433,66
*) Angka Perbaikan / Revised Figures
**) Angka Sementara / Preliminary Figures
Lapangan Usaha/ Industrial Origin
(1)
P D R B / G R D P
Tabel/ Table 5Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha
Index Gross Regional Domestic Product of Tanah Datar Regency at Current Market Price by Industrial Origin (2000 = 100)
2008 - 2012
50
2008 2009 2010 2011* 2012**
(2) (3) (4) (5) (6)
1. PERTANIAN / AGRICULTURE 148,61 156,58 164,85 173,75 183,69
a. Tanaman Bahan Makanan / Farm Food Crops 141,79 149,41 157,45 166,16 176,04
b. Perkebunan / Farm Non Food Crops 292,33 309,49 327,37 345,71 364,42
c. Peternakan dan hasil-hasilnya / Livestock 144,29 151,29 157,80 164,49 171,65
d. Kehutanan / Forestry 122,68 125,20 127,37 130,56 133,31
e. Perikanan / Fishery 168,46 180,22 189,34 199,09 208,98
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / 133,79 141,69 150,14 158,63 167,89
MINING/ QUARRYING
a. Penggalian / Quarrying 133,79 141,69 150,14 158,63 167,89
3. INDUSTRI PENGOLAHAN / 155,23 164,53 174,15 184,40 193,34
MANUFACTURING INDUSTRIES
a. Industri Tanpa Migas / Non Oil & Gas Manufacturing Industries 155,23 164,53 174,15 184,40 193,34
4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH / 224,34 238,61 253,75 268,25 283,56
ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY
a. Listrik / Electricity 237,47 252,02 267,63 282,31 299,09
b. Air Bersih / Water Supply 173,24 186,39 199,73 213,53 223,10
5. BANGUNAN / CONSTRUCTION 142,96 152,12 161,91 172,47 183,73
6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 151,78 160,82 170,45 180,35 191,03
TRADE, HOTEL & RESTAURANT
a. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale & Retail Trade 152,47 161,57 171,26 181,23 192,05
b. H o t e l / H o t e l s 160,56 171,34 186,35 201,78 213,60
c. Restoran / Restaurant 135,94 143,50 151,48 159,68 167,10
7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 149,75 160,34 171,94 183,61 194,32
TRANSPORT & COMMUNICATION
a. Angkutan Jalan Raya ( darat ) / Road Transport 145,72 155,51 166,31 177,40 187,63
b. Jasa Penunjang Angkutan / Supporting and Auxillary 133,01 140,48 147,95 155,62 162,31
c. Pos dan Telekomunikasi / Pos & Telecommunication 309,21 351,52 394,75 430,37 461,48
8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 152,36 163,14 174,76 187,51 200,63
FINANCE, RENT OF BUILDING & BUSINESS SERVICES
a. Bank /Banking 148,92 158,52 168,81 180,09 192,62
b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank/ Non Bank Financial Institution 166,34 180,42 195,67 212,39 227,04
c. Sewa Bangunan / Rent of Building 144,13 153,33 163,26 174,14 186,57
d. Jasa Perusahaan / Business services 147,88 156,30 167,73 180,26 191,99
9. JASA - JASA / SERVICES 144,44 153,06 162,59 172,18 181,63
a. Pemerintahan Umum / Public Administration 141,80 149,94 159,06 168,89 178,21
b. Swasta / Pivate Services 151,48 161,38 171,97 180,95 190,70
1. Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 141,76 152,05 160,51 167,58 176,93
2. Hiburan dan Rekreasi / Entertainment & Cultural Services 181,40 197,33 213,40 230,74 247,93
3. Perorangan & Rumah Tangga/Personal & Household Service 151,68 160,74 171,50 180,23 189,29
148,94 157,69 166,98 176,72 186,82
*) Angka Perbaikan / Revised Figures
**) Angka Sementara / Preliminary Figures
Tabel/ Table 6Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha
Index Gross Regional Domestic Product of Tanah Datar Regency at 2000 Constant Market Price by Industrial Origin (2000 = 100)
Lapangan Usaha/ Industrial Origin
(1)
P D R B / G R D P
2008 - 2012
51
2008 2009 2010 2011* 2012**
(2) (3) (4) (5) (6)
1. PERTANIAN / AGRICULTURE 116,50 108,84 111,80 111,54 110,37
a. Tanaman Bahan Makanan / Farm Food Crops 116,70 108,55 111,91 111,65 110,86
b. Perkebunan / Farm Non Food Crops 116,15 111,00 110,79 110,34 108,88
c. Peternakan dan hasil-hasilnya / Livestock 113,28 109,97 112,01 111,44 107,93
d. Kehutanan / Forestry 119,58 105,78 108,72 109,99 105,61
e. Perikanan / Fishery 116,42 111,51 113,47 112,92 108,40
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / 112,76 112,13 111,32 111,82 111,67
MINING/ QUARRYING
a. Penggalian / Quarrying 112,76 112,13 111,32 111,82 111,67
3. INDUSTRI PENGOLAHAN / 112,58 111,40 112,05 111,79 111,14
MANUFACTURING INDUSTRIES
a. Industri Tanpa Migas / Non Oil & Gas Manufacturing Industries 112,58 111,40 112,05 111,79 111,14
4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH / 107,89 107,77 107,52 109,28 108,95
ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY
a. Listrik / Electricity 107,42 107,20 107,31 109,00 109,17
b. Air Bersih / Water Supply 111,18 111,61 108,84 111,08 107,58
5. BANGUNAN / CONSTRUCTION 113,11 113,78 113,07 113,79 112,39
6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 118,48 113,49 111,31 111,34 113,04
TRADE, HOTEL & RESTAURANT
a. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale & Retail Trade 118,83 113,55 111,30 111,27 113,08
b. H o t e l / H o t e l s 112,96 113,40 116,10 118,62 111,44
c. Restoran / Restaurant 111,23 112,10 111,20 112,41 112,37
7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 115,63 111,37 113,18 113,65 112,81
TRANSPORT & COMMUNICATION
a. Angkutan Jalan Raya ( darat ) / Road Transport 115,55 111,14 113,13 113,62 112,84
b. Jasa Penunjang Angkutan / Supporting and Auxillary 110,58 110,81 109,02 110,03 109,25
c. Pos dan Telekomunikasi / Pos & Telecommunication 118,60 116,23 115,06 115,10 112,93
8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 114,95 112,26 112,28 113,07 113,98
FINANCE, RENT OF BUILDING & BUSINESS SERVICES
a. Bank /Banking 117,67 112,44 111,76 111,98 112,46
b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank/ Non Bank Financial Institution 111,74 112,15 112,67 113,33 114,58
c. Sewa Bangunan / Rent of Building 115,64 112,22 112,36 113,69 114,64
d. Jasa Perusahaan / Business services 114,48 111,10 111,69 113,42 113,62
9. JASA - JASA / SERVICES 111,24 110,35 111,92 113,31 112,22
a. Pemerintahan Umum / Public Administration 110,33 109,37 112,00 114,10 112,46
b. Swasta / Pivate Services 113,50 112,75 111,71 111,45 111,66
1. Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 111,80 112,06 110,83 110,64 111,53
2. Hiburan dan Rekreasi / Entertainment & Cultural Services 112,83 115,23 113,85 114,92 114,54
3. Perorangan & Rumah Tangga/Personal & Household Service 114,18 112,69 111,76 111,29 111,33
114,80 110,68 111,95 112,20 111,58
*) Angka Perbaikan / Revised Figures
**) Angka Sementara / Preliminary Figures
Tabel/ Table 7Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha
Linked Index Gross Regional Domestic Product of Tanah Datar Regency at Current Market Price by Industrial Origin
(Tahun Sebelumnya/Previous Year = 100) 2008 - 2012
Lapangan Usaha/ Industrial Origin
(1)
P D R B / G R D P
52
2008 2009 2010 2011* 2012**
(2) (3) (4) (5) (6)
1. PERTANIAN / AGRICULTURE 105,58 105,36 105,28 105,40 105,72
a. Tanaman Bahan Makanan / Farm Food Crops 105,45 105,37 105,38 105,53 105,95
b. Perkebunan / Farm Non Food Crops 107,71 105,87 105,78 105,60 105,41
c. Peternakan dan hasil-hasilnya / Livestock 104,76 104,85 104,31 104,24 104,35
d. Kehutanan / Forestry 102,18 102,06 101,73 102,51 102,10
e. Perikanan / Fishery 107,26 106,98 105,06 105,15 104,97
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / 105,97 105,91 105,96 105,65 105,84
MINING/ QUARRYING
a. Penggalian / Quarrying 105,97 105,91 105,96 105,65 105,84
3. INDUSTRI PENGOLAHAN / 106,03 105,99 105,84 105,88 104,85
MANUFACTURING INDUSTRIES
a. Industri Tanpa Migas / Non Oil & Gas Manufacturing Industries 106,03 105,99 105,84 105,88 104,85
4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH / 106,14 106,36 106,35 105,71 105,71
ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY
a. Listrik / Electricity 105,97 106,13 106,20 105,48 105,94
b. Air Bersih / Water Supply 107,08 107,59 107,16 106,91 104,49
5. BANGUNAN / CONSTRUCTION 106,34 106,41 106,43 106,52 106,53
6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 105,89 105,96 105,99 105,81 105,92
TRADE, HOTEL & RESTAURANT
a. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale & Retail Trade 105,91 105,97 106,00 105,82 105,97
b. H o t e l / H o t e l s 106,69 106,71 108,76 108,28 105,86
c. Restoran / Restaurant 105,48 105,56 105,56 105,41 104,65
7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 106,29 107,07 107,23 106,79 105,84
TRANSPORT & COMMUNICATION
a. Angkutan Jalan Raya ( darat ) / Road Transport 105,79 106,71 106,95 106,67 105,76
b. Jasa Penunjang Angkutan / Supporting and Auxillary 105,32 105,62 105,32 105,18 104,30
c. Pos dan Telekomunikasi / Pos & Telecommunication 116,32 113,69 112,30 109,02 107,23
8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 106,91 107,07 107,13 107,30 107,00
FINANCE, RENT OF BUILDING & BUSINESS SERVICES
a. Bank / Banking 106,10 106,44 106,49 106,68 106,96
b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank/ Non Bank Financial Institution 108,41 108,47 108,45 108,54 106,90
c. Sewa Bangunan / Rent of Building 106,34 106,38 106,47 106,67 107,14
d. Jasa Perusahaan / Business services 105,71 105,69 107,31 107,47 106,51
9. JASA - JASA / SERVICES 106,02 105,97 106,22 105,90 105,48
a. Pemerintahan Umum / Public Administration 105,91 105,74 106,08 106,18 105,52
b. Swasta / Private Services 106,28 106,53 106,57 105,22 105,39
1. Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 106,15 107,26 105,56 104,41 105,58
2. Hiburan dan Rekreasi / Entertainment & Cultural Services 108,62 108,78 108,15 108,12 107,45
3. Perorangan & Rumah Tangga/Personal & Household Service 106,02 105,97 106,70 105,09 105,02
105,91 105,88 105,89 105,84 105,71
*) Angka Perbaikan / Revised Figures
**) Angka Sementara / Preliminary Figures
Lapangan Usaha/ Industrial Origin
(1)
P D R B / G R D P
Tabel/ Table 8Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha
Linked Index Gross Regional Domestic Product of Tanah Datar Regency at 2000 Constant Market Price by Industrial Origin
(Tahun Sebelumnya/Previous Year = 100)2008 - 2012
53
2008 2009 2010 2011* 2012**
(2) (3) (4) (5) (6)
1. PERTANIAN / AGRICULTURE 191,71 198,04 210,30 222,55 232,33
a. Tanaman Bahan Makanan / Farm Food Crops 193,07 198,89 211,20 223,45 233,81
b. Perkebunan / Farm Non Food Crops 174,05 182,49 191,13 199,70 206,28
c. Peternakan dan hasil-hasilnya / Livestock 184,93 193,97 208,29 222,69 230,32
d. Kehutanan / Forestry 223,41 231,55 247,46 265,52 274,64
e. Perikanan / Fishery 201,98 210,54 227,38 244,19 252,17
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / 192,32 203,62 213,92 226,40 238,86
MINING/ QUARRYING
a. Penggalian / Quarrying 192,32 203,62 213,92 226,40 238,86
3. INDUSTRI PENGOLAHAN / 180,11 189,30 200,41 211,58 224,28
MANUFACTURING INDUSTRIES
a. Industri Tanpa Migas / Non Oil & Gas Manufacturing Industries 180,11 189,30 200,41 211,58 224,28
4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH / 212,25 215,06 217,43 224,77 231,66
ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY
a. Listrik / Electricity 219,44 221,66 223,99 231,46 238,50
b. Air Bersih / Water Supply 173,88 180,37 183,20 190,34 195,97
5. BANGUNAN / CONSTRUCTION 200,56 214,46 227,84 243,38 256,77
6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 174,33 186,72 196,09 206,35 220,22
TRADE, HOTEL & RESTAURANT
a. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale & Retail Trade 173,91 186,35 195,67 205,75 219,55
b. H o t e l / H o t e l s 181,24 192,61 205,61 225,25 237,12
c. Restoran / Restaurant 184,08 195,48 205,92 219,59 235,80
7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 227,30 236,42 249,53 265,57 283,07
TRANSPORT & COMMUNICATION
a. Angkutan Jalan Raya ( darat ) / Road Transport 230,08 239,63 253,47 269,98 288,03
b. Jasa Penunjang Angkutan / Supporting and Auxillary 175,58 184,20 190,68 199,47 208,93
c. Pos dan Telekomunikasi / Pos & Telecommunication 190,67 194,93 199,73 210,86 222,07
8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 183,58 192,47 201,73 212,59 226,46
FINANCE, RENT OF BUILDING & BUSINESS SERVICES
a. Bank /Banking 161,21 170,30 178,74 187,62 197,27
b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank/ Non Bank Financial Institution 181,22 187,37 194,67 203,25 217,84
c. Sewa Bangunan / Rent of Building 208,36 219,79 231,95 247,23 264,54
d. Jasa Perusahaan / Business services 181,22 190,50 198,27 209,25 223,23
9. JASA - JASA / SERVICES 176,52 183,82 193,68 207,23 220,47
a. Pemerintahan Umum / Public Administration 175,22 181,23 191,34 205,62 219,13
b. Swasta / Private Services 179,75 190,23 199,42 211,23 223,78
1. Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 180,07 188,13 197,51 209,31 221,10
2. Hiburan dan Rekreasi / Entertainment & Cultural Services 158,79 168,21 177,08 188,22 200,62
3. Perorangan & Rumah Tangga/Personal & Household Service 182,51 194,08 203,28 215,27 228,20
187,71 196,23 207,45 219,93 232,13
*) Angka Perbaikan / Revised Figures
**) Angka Sementara / Preliminary Figures 108,3983964 104,5383371 105,7164464 106,0155404 105,5469683
Lapangan Usaha/ Industrial Origin
(1)
P D R B / G R D P
Tabel/ Table 9Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha
Implicit Index Gross Regional Domestic Product of Tanah Datar Regency
2008 - 2012
54
2008 2009 2010 2011* 2012**
(2) (3) (4) (5) (6)
1. Produk Domestik Regional Bruto 4.376.959,14 4.844.419,12 5.423.093,95 6.084.971,56 6.789.344,45
Atas Dasar Harga Pasar (000.000 Rp)
Gross Regional Domestic Product
at Market Prices
2. Penyusutan Barang-Barang Modal 247.702,23 281.673,03 315.643,83 349.614,63 383.585,43
Depreciation of Capital Goods
(000.000 Rp)
3. Produk Domestik Regional Netto 4.129.256,91 4.562.746,09 5.107.450,12 5.735.356,93 6.405.759,02
Atas Dasar Harga Pasar (000.000 Rp)
Net Regional Domestic Product
at Market Prices
4. Pajak Tidak Langsung Netto 38.036,80 41.728,09 45.419,38 49.110,67 52.801,96
Net Indirect Taxes
(000.000 Rp)
5. Produk Domestik Regional Netto 4.091.220,11 4.521.018,00 5.062.030,74 5.686.246,26 6.352.957,06
Atas Dasar Biaya Faktor (000.000 Rp)
Net Regional Domestic Product
at Factor Cost
6. Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 335,90 337,19 338,58 340,07 342,99
Mid Year Population (000 Orang/ Person )
7. Produk Domestik Regional Bruto Perkapita 13.030.542,25 14.367.030,82 16.017.171,57 17.893.291,26 19.794.526,53
Percapita Gross Regional Domestic Product
( Rupiah )
8. Pendapatan Regional Perkapita 12.179.875,30 13.407.924,32 14.950.767,14 16.720.811,19 18.522.226,70
Percapita Regional Income
( Rupiah )
*) Angka Perbaikan / Revised Figures
**) Angka Sementara / Preliminary Figures
Tabel/ Table 10Pendapatan Regional dan Angka-Angka Perkapita Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Berlaku
Regional Income of Tanah Datar Regency at Current Market Price
Lapangan Usaha/ Industrial Origin
(1)
2008 - 2012
55
2008 2009 2010 2011* 2012**
(2) (3) (4) (5) (6)
1. Produk Domestik Regional Bruto 2.331.745,79 2.468.737,03 2.614.193,28 2.766.811,59 2.924.846,73
Atas Dasar Harga Pasar (000.000 Rp)
Gross Regional Domestic Product
at Market Prices
2. Penyusutan Barang-Barang Modal 55.919,39 59.996,94 64.074,48 68.152,03 72.229,57
Depreciation of Capital Goods
(000.000 Rp)
3. Produk Domestik Regional Netto 2.275.826,40 2.408.740,09 2.550.118,79 2.698.659,56 2.852.617,16
Atas Dasar Harga Pasar (000.000 Rp)
Net Regional Domestic Product
at Market Prices
4. Pajak Tidak Langsung Netto 11.834,37 12.457,69 13.392,67 14.171,83 15.028,90
Net Indirect Taxes
(000.000 Rp)
5. Produk Domestik Regional Netto 2.263.992,03 2.396.282,40 2.536.726,12 2.684.487,73 2.837.588,26
Atas Dasar Biaya Faktor (000.000 Rp)
Net Regional Domestic Product
at Factor Cost
6. Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 335,90 337,19 338,58 340,07 342,99
Mid Year Population (000 Orang/ Person )
7. Produk Domestik Regional Bruto Perkapita 6.941.785,62 7.321.501,31 7.721.050,49 8.136.006,09 8.527.473,69
Percapita Gross Regional Domestic Product
( Rupiah )
8. Pendapatan Regional Perkapita 6.740.077,49 7.106.623,56 7.492.250,33 7.893.926,94 8.273.069,14
Percapita Regional Income
( Rupiah )
*) Angka Perbaikan / Revised Figures
**) Angka Sementara / Preliminary Figures
Lapangan Usaha/ Industrial Origin
Tabel/ Table 11Pendapatan Regional dan Angka-Angka Perkapita Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Konstan 2000
Regional Income of Tanah Datar Regency at 2000 Constant Market Price
2008 - 2012
(1)
56
2008 2009 2010 2011* 2012**
(2) (3) (4) (5) (6)
1. Produk Domestik Regional Bruto 279,57 309,43 346,39 388,67 433,66
Atas Dasar Harga Pasar
Gross Regional Domestic Product
at Market Prices
2. Penyusutan Barang-Barang Modal 279,72 318,08 356,44 394,80 433,16
Depreciation of Capital Goods
3. Produk Domestik Regional Netto 279,56 308,91 345,79 388,30 433,69
Atas Dasar Harga Pasar
Net Regional Domestic Product
at Market Prices
4. Pajak Tidak Langsung Netto 270,50 296,75 323,00 349,25 375,50
Net Indirect Taxes
5. Produk Domestik Regional Netto 279,65 309,03 346,01 388,67 434,24
Atas Dasar Biaya Faktor
Net Regional Domestic Product
at Factor Cost
6. Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 102,20 102,60 103,02 103,47 104,36
Mid Year Population
7. Produk Domestik Regional Bruto Perkapita 273,54 301,60 336,24 375,63 415,54
Percapita Gross Regional Domestic Product
8. Pendapatan Regional Perkapita 273,62 301,21 335,87 375,63 416,10
Percapita Regional Income
*) Angka Perbaikan / Revised Figures
**) Angka Sementara / Preliminary Figures
Lapangan Usaha/ Industrial Origin
(1)
Tabel/ Table 12Indeks Perkembangan Pendapatan Regional dan Angka-angka Perkapita Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Berlaku
Indexes Regional Income of Tanah Datar Regency at Current Market Price (2000 = 100)
2008 - 2012
57
2008 2009 2010 2011* 2012**
(2) (3) (4) (5) (6)
1. Produk Domestik Regional Bruto 148,94 157,69 166,98 176,72 186,82
Atas Dasar Harga Pasar
Gross Regional Domestic Product
at Market Prices
2. Penyusutan Barang-Barang Modal 162,60 174,45 186,31 198,17 210,02
Depreciation of Capital Goods
3. Produk Domestik Regional Netto 148,63 157,31 166,54 176,24 186,30
Atas Dasar Harga Pasar
Net Regional Domestic Product
at Market Prices
4. Pajak Tidak Langsung Netto 166,20 174,96 188,09 199,03 211,07
Net Indirect Taxes
5. Produk Domestik Regional Netto 148,55 157,23 166,44 176,14 186,18
Atas Dasar Biaya Faktor
Net Regional Domestic Product
at Factor Cost
6. Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 102,20 102,60 103,02 103,47 104,36
Mid Year Population
7. Produk Domestik Regional Bruto Perkapita 158,75 167,43 176,57 186,06 195,01
Percapita Gross Regional Domestic Product
8. Pendapatan Regional Perkapita 158,33 166,94 176,00 185,44 194,35
Percapita Regional Income
*) Angka Perbaikan / Revised Figures
**) Angka Sementara / Preliminary Figures
Tabel/ Table 13Indeks Perkembangan Pendapatan Regional dan Angka-angka Perkapita Tanah Datar Atas Dasar Harga Konstan 2000
Indexes Regional Income of Tanah Datar Regency at 2000 Constant Market Price (2000 = 100)
Lapangan Usaha/ Industrial Origin
(1)
2008 - 2012
58
2008 2009 2010 2011* 2012**
(2) (3) (4) (5) (6)
1. Produk Domestik Regional Bruto 114,80 110,68 111,95 112,20 111,58
Atas Dasar Harga Pasar
Gross Regional Domestic Product
at Market Prices
2. Penyusutan Barang-Barang Modal 115,89 113,71 112,06 110,76 109,72
Depreciation of Capital Goods
3. Produk Domestik Regional Netto 114,74 110,50 111,94 112,29 111,69
Atas Dasar Harga Pasar
Net Regional Domestic Product
at Market Prices
4. Pajak Tidak Langsung Netto 110,75 109,70 108,85 108,13 107,52
Net Indirect Taxes
5. Produk Domestik Regional Netto 114,77 110,51 111,97 112,33 111,72
Atas Dasar Biaya Faktor
Net Regional Domestic Product
at Factor Cost
6. Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 100,41 100,38 100,41 100,44 100,86
Mid Year Population
7. Produk Domestik Regional Bruto Perkapita 114,33 110,26 111,49 111,71 110,63
Percapita Gross Regional Domestic Product
8. Pendapatan Regional Perkapita 114,31 110,08 111,51 111,84 110,77
Percapita Regional Income
*) Angka Perbaikan / Revised Figures
**) Angka Sementara / Preliminary Figures
Lapangan Usaha/ Industrial Origin
Tabel/ Table 14Indeks Berantai Pendapatan Regional dan Angka-angka Perkapita Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Berlaku
Link Index Regional Income of Tanah Datar Regency at Current Market Price
(Tahun Sebelumnya/Previous Year = 100)2008 - 2012
(1)
59
2008 2009 2010 2011* 2012**
(2) (3) (4) (5) (6)
1. Produk Domestik Regional Bruto 105,91 105,88 105,89 105,84 105,71
Atas Dasar Harga Pasar
Gross Regional Domestic Product
at Market Prices
2. Penyusutan Barang-Barang Modal 107,87 107,29 106,80 106,36 105,98
Depreciation of Capital Goods
3. Produk Domestik Regional Netto 105,86 105,84 105,87 105,82 105,70
Atas Dasar Harga Pasar
Net Regional Domestic Product
at Market Prices
4. Pajak Tidak Langsung Netto 111,77 105,27 107,51 105,82 106,05
Net Indirect Taxes
5. Produk Domestik Regional Netto 105,83 105,84 105,86 105,82 105,70
Atas Dasar Biaya Faktor
Net Regional Domestic Product
at Factor Cost
6. Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 100,41 100,38 100,41 100,44 100,86
Mid Year Population
7. Produk Domestik Regional Bruto Perkapita 105,47 105,47 105,46 105,37 104,81
Percapita Gross Regional Domestic Product
8. Pendapatan Regional Perkapita 105,40 105,44 105,43 105,36 104,80
Percapita Regional Income
*) Angka Perbaikan / Revised Figures
**) Angka Sementara / Preliminary Figures
Lapangan Usaha/ Industrial Origin
(1)
Tabel/ Table 15Indeks Berantai Pendapatan Regional dan Angka-angka Perkapita Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Konstan 2000
Link Index Regional Income of Tanah Datar Regency at 2000 Constant Market Price
(Tahun Sebelumnya/Previous Year = 100) 2008 - 2012
60
2008 2009 2010 2011* 2012**
(2) (3) (4) (5) (6)
1. PERTANIAN / AGRICULTURE 16,50 8,84 11,80 11,54 10,37
a. Tanaman Bahan Makanan / Farm Food Crops 16,70 8,55 11,91 11,65 10,86
b. Perkebunan / Farm Non Food Crops 16,15 11,00 10,79 10,34 8,88
c. Peternakan dan hasil-hasilnya / Livestock 13,28 9,97 12,01 11,44 7,93
d. Kehutanan / Forestry 19,58 5,78 8,72 9,99 5,61
e. Perikanan / Fishery 16,42 11,51 13,47 12,92 8,40
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / 12,76 12,13 11,32 11,82 11,67
MINING/ QUARRYING
a. Penggalian / Quarrying 12,76 12,13 11,32 11,82 11,67
3. INDUSTRI PENGOLAHAN / 12,58 11,40 12,05 11,79 11,14
MANUFACTURING INDUSTRIES
a. Industri Tanpa Migas / Non Oil & Gas Manufacturing Industries 12,58 11,40 12,05 11,79 11,14
4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH / 7,89 7,77 7,52 9,28 8,95
ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY
a. Listrik / Electricity 7,42 7,20 7,31 9,00 9,17
b. Air Bersih / Water Supply 11,18 11,61 8,84 11,08 7,58
5. BANGUNAN / CONSTRUCTION 13,11 13,78 13,07 13,79 12,39
6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 18,48 13,49 11,31 11,34 13,04
TRADE, HOTEL & RESTAURANT
a. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale & Retail Trade 18,83 13,55 11,30 11,27 13,08
b. H o t e l / H o t e l s 12,96 13,40 16,10 18,62 11,44
c. Restoran / Restaurant 11,23 12,10 11,20 12,41 12,37
7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 15,63 11,37 13,18 13,65 12,81
TRANSPORT & COMMUNICATION
a. Angkutan Jalan Raya ( darat ) / Road Transport 15,55 11,14 13,13 13,62 12,84
b. Jasa Penunjang Angkutan / Supporting and Auxillary 10,58 10,81 9,02 10,03 9,25
c. Pos dan Telekomunikasi / Pos & Telecommunication 18,60 16,23 15,06 15,10 12,93
8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 14,95 12,26 12,28 13,07 13,98
FINANCE, RENT OF BUILDING & BUSINESS SERVICES
a. Bank /Banking 17,67 12,44 11,76 11,98 12,46
b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank/ Non Bank Financial Institution 11,74 12,15 12,67 13,33 14,58
c. Sewa Bangunan / Rent of Building 15,64 12,22 12,36 13,69 14,64
d. Jasa Perusahaan / Business services 14,48 11,10 11,69 13,42 13,62
9. JASA - JASA / SERVICES 11,24 10,35 11,92 13,31 12,22
a. Pemerintahan Umum / Public Administration 10,33 9,37 12,00 14,10 12,46
b. Swasta / Private Services 13,50 12,75 11,71 11,45 11,66
1. Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 11,80 12,06 10,83 10,64 11,53
2. Hiburan dan Rekreasi / Entertainment & Cultural Services 12,83 15,23 13,85 14,92 14,54
3. Perorangan & Rumah Tangga/Personal & Household Service 14,18 12,69 11,76 11,29 11,33
14,80 10,68 11,95 12,20 11,58
*) Angka Perbaikan / Revised Figures
**) Angka Sementara / Preliminary Figures
Lapangan Usaha/ Industrial Origin
(1)
P D R B / G R D P
Tabel/ Table 16Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha
Growth Rate of Gross Regional Domestic Product of Tanah Datar Regency at current Price By Industrial Origin
2008 - 2012
61
2008 2009 2010 2011* 2012**
(2) (3) (4) (5) (6)
1. PERTANIAN / AGRICULTURE 5,58 5,36 5,28 5,40 5,72
a. Tanaman Bahan Makanan / Farm Food Crops 5,45 5,37 5,38 5,53 5,95
b. Perkebunan / Farm Non Food Crops 7,71 5,87 5,78 5,60 5,41
c. Peternakan dan hasil-hasilnya / Livestock 4,76 4,85 4,31 4,24 4,35
d. Kehutanan / Forestry 2,18 2,06 1,73 2,51 2,10
e. Perikanan / Fishery 7,26 6,98 5,06 5,15 4,97
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / 5,97 5,91 5,96 5,65 5,84
MINING/ QUARRYING
a. Penggalian / Quarrying 5,97 5,91 5,96 5,65 5,84
3. INDUSTRI PENGOLAHAN / 6,03 5,99 5,84 5,88 4,85
MANUFACTURING INDUSTRIES
a. Industri Tanpa Migas / Non Oil & Gas Manufacturing Industries 6,03 5,99 5,84 5,88 4,85
4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH / 6,14 6,36 6,35 5,71 5,71
ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY
a. Listrik / Electricity 5,97 6,13 6,20 5,48 5,94
b. Air Bersih / Water Supply 7,08 7,59 7,16 6,91 4,49
5. BANGUNAN / CONSTRUCTION 6,34 6,41 6,43 6,52 6,53
6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 5,89 5,96 5,99 5,81 5,92
TRADE, HOTEL & RESTAURANT
a. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale & Retail Trade 5,91 5,97 6,00 5,82 5,97
b. H o t e l / H o t e l s 6,69 6,71 8,76 8,28 5,86
c. Restoran / Restaurant 5,48 5,56 5,56 5,41 4,65
7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 6,29 7,07 7,23 6,79 5,84
TRANSPORT & COMMUNICATION
a. Angkutan Jalan Raya ( darat ) / Road Transport 5,79 6,71 6,95 6,67 5,76
b. Jasa Penunjang Angkutan / Supporting and Auxillary 5,32 5,62 5,32 5,18 4,30
c. Pos dan Telekomunikasi / Pos & Telecommunication 16,32 13,69 12,30 9,02 7,23
8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 6,91 7,07 7,13 7,30 7,00
FINANCE, RENT OF BUILDING & BUSINESS SERVICES
a. Bank /Banking 6,10 6,44 6,49 6,68 6,96
b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank/ Non Bank Financial Institution 8,41 8,47 8,45 8,54 6,90
c. Sewa Bangunan / Rent of Building 6,34 6,38 6,47 6,67 7,14
d. Jasa Perusahaan / Business services 5,71 5,69 7,31 7,47 6,51
9. JASA - JASA / SERVICES 6,02 5,97 6,22 5,90 5,48
a. Pemerintahan Umum / Public Administration 5,91 5,74 6,08 6,18 5,52
b. Swasta / Private Services 6,28 6,53 6,57 5,22 5,39
1. Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 6,15 7,26 5,56 4,41 5,58
2. Hiburan dan Rekreasi / Entertainment & Cultural Services 8,62 8,78 8,15 8,12 7,45
3. Perorangan & Rumah Tangga/Personal & Household Service 6,02 5,97 6,70 5,09 5,02
5,91 5,88 5,89 5,84 5,71
*) Angka Perbaikan / Revised Figures
**) Angka Sementara / Preliminary Figures
Lapangan Usaha/ Industrial Origin
(1)
P D R B / G R D P
Tabel/ Table 17
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha
Growth Rate of Gross Regional Domestic Product of Tanah Datar Regency at Constant 2000 Price By Industrial Origin
2008 - 2012
62
2008 2009 2010 2011* 2012**
(2) (3) (4) (5) (6)
1. PERTANIAN / AGRICULTURE 10,35 3,30 6,19 5,83 4,39
a. Tanaman Bahan Makanan / Farm Food Crops 10,67 3,01 6,19 5,80 4,64
b. Perkebunan / Farm Non Food Crops 7,83 4,85 4,73 4,49 3,29
c. Peternakan dan hasil-hasilnya / Livestock 8,13 4,89 7,38 6,91 3,43
d. Kehutanan / Forestry 17,03 3,64 6,87 7,30 3,44
e. Perikanan / Fishery 8,54 4,24 8,00 7,39 3,27
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / 6,41 5,88 5,06 5,83 5,50
MINING/ QUARRYING
a. Penggalian / Quarrying 6,41 5,88 5,06 5,83 5,50
3. INDUSTRI PENGOLAHAN / 6,17 5,10 5,87 5,58 6,00
MANUFACTURING INDUSTRIES
a. Industri Tanpa Migas / Non Oil & Gas Manufacturing Industries 6,17 5,10 5,87 5,58 6,00
4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH / 1,65 1,33 1,10 3,38 3,07
ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY
a. Listrik / Electricity 1,37 1,01 1,05 3,33 3,04
b. Air Bersih / Water Supply 3,83 3,73 1,57 3,90 2,96
5. BANGUNAN / CONSTRUCTION 6,37 6,93 6,24 6,82 5,50
6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 11,88 7,11 5,02 5,23 6,72
TRADE, HOTEL & RESTAURANT
a. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale & Retail Trade 12,20 7,15 5,00 5,16 6,70
b. H o t e l / H o t e l s 5,88 6,27 6,75 9,55 5,27
c. Restoran / Restaurant 5,45 6,19 5,34 6,64 7,38
7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 8,79 4,01 5,54 6,43 6,59
TRANSPORT & COMMUNICATION
a. Angkutan Jalan Raya ( darat ) / Road Transport 9,23 4,15 5,78 6,51 6,69
b. Jasa Penunjang Angkutan / Supporting and Auxillary 4,99 4,91 3,52 4,61 4,74
c. Pos dan Telekomunikasi / Pos & Telecommunication 1,96 2,24 2,46 5,57 5,31
8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 7,52 4,84 4,81 5,38 6,53
FINANCE, RENT OF BUILDING & BUSINESS SERVICES
a. Bank /Banking 10,91 5,64 4,95 4,97 5,15
b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank/ Non Bank Financial Institution 3,07 3,39 3,89 4,41 7,18
c. Sewa Bangunan / Rent of Building 8,75 5,49 5,53 6,59 7,00
d. Jasa Perusahaan / Business services 8,29 5,12 4,08 5,54 6,68
9. JASA - JASA / SERVICES 4,92 4,14 5,36 7,00 6,39
a. Pemerintahan Umum / Public Administration 4,18 3,43 5,58 7,46 6,57
b. Swasta / Private Services 6,79 5,83 4,83 5,92 5,94
1. Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 5,32 4,48 4,99 5,97 5,63
2. Hiburan dan Rekreasi / Entertainment & Cultural Services 3,88 5,93 5,27 6,29 6,59
3. Perorangan & Rumah Tangga/Personal & Household Service 7,70 6,34 4,74 5,90 6,01
8,40 4,54 5,72 6,02 5,55
*) Angka Perbaikan / Revised Figures
**) Angka Sementara / Preliminary Figures
Lapangan Usaha/ Industrial Origin
(1)
P D R B / G R D P
Tabel/ Table 18
Laju Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha
Implisit Index Rate of Gross Regional Domestic Product of Tanah Datar Regency By Industrial Origin
2008 - 2012
63
2008 2009 2010 2011* 2012**
(2) (3) (4) (5) (6)
1. Produk Domestik Regional Bruto 5,91 5,88 5,89 5,84 5,71
Atas Dasar Harga Pasar (000.000 Rp)
Gross Regional Domestic Product
at Market Prices
2. Penyusutan Barang-Barang Modal 7,87 7,29 6,80 6,36 5,98
Depreciation of Capital Goods
(000.000 Rp)
3. Produk Domestik Regional Netto 5,86 5,84 5,87 5,82 5,70
Atas Dasar Harga Pasar (000.000 Rp)
Net Regional Domestic Product
at Market Prices
4. Pajak Tidak Langsung Netto 11,77 5,27 7,51 5,82 6,05
Net Indirect Taxes
(000.000 Rp)
5. Produk Domestik Regional Netto 5,83 5,84 5,86 5,82 5,70
Atas Dasar Biaya Faktor (000.000 Rp)
Net Regional Domestic Product
at Factor Cost
6. Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 0,41 0,38 0,41 0,44 0,86
Mid Year Population (000 Orang/ Person )
7. Produk Domestik Regional Bruto Perkapita 5,47 5,47 5,46 5,37 4,81
Percapita Gross Regional Domestic Product
( Rupiah )
8. Pendapatan Regional Perkapita 5,40 5,44 5,43 5,36 4,80
Percapita Regional Income ( Rupiah )
*) Angka Perbaikan / Revised Figures
**) Angka Sementara / Preliminary Figures
Lapangan Usaha/ Industrial Origin
(1)
Tabel/ Table 19
Laju Pertumbuhan Pendapatan Regional dan Angka-Angka Perkapita Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Konstan 2000
Growth Rate Regional Income of Tanah Datar Regency at 2000 Constant Market Price
2008 - 2012
64
2008 2009 2010 2011* 2012**
(2) (3) (4) (5) (6)
1. Produk Domestik Regional Bruto 14,80 10,68 11,95 12,20 11,58
Atas Dasar Harga Pasar (000.000 Rp)
Gross Regional Domestic Product
at Market Prices
2. Penyusutan Barang-Barang Modal 15,89 13,71 12,06 10,76 9,72
Depreciation of Capital Goods
(000.000 Rp)
3. Produk Domestik Regional Netto 14,74 10,50 11,94 12,29 11,69
Atas Dasar Harga Pasar (000.000 Rp)
Net Regional Domestic Product
at Market Prices
4. Pajak Tidak Langsung Netto 10,75 9,70 8,85 8,13 7,52
Net Indirect Taxes (000.000 Rp)
5. Produk Domestik Regional Netto 14,77 10,51 11,97 12,33 11,72
Atas Dasar Biaya Faktor (000.000 Rp)
Net Regional Domestic Product
at Factor Cost
6. Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 0,41 0,38 0,41 0,44 0,86
Mid Year Population (000 Orang/ Person )
7. Produk Domestik Regional Bruto Perkapita 14,33 10,26 11,49 11,71 10,63
Percapita Gross Regional Domestic Product
( Rupiah )
8. Pendapatan Regional Perkapita 14,31 10,08 11,51 11,84 10,77
Percapita Regional Income ( Rupiah )
*) Angka Perbaikan / Revised Figures
**) Angka Sementara / Preliminary Figures
Lapangan Usaha/ Industrial Origin(1)
Tabel/ Table 20Laju Pertumbuhan Pendapatan Regional dan Angka-Angka Perkapita Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Berlaku
Growth Rate of Regional Income of Tanah Datar Regency at Current Market Price
2008 - 2012
65
top related