presentasi toksikologi part-2

PRESENTASI TOKSIKOLOGI PART 2

TAKARAN PEMEJANAN

ZB

Tak normal

Hipersensitif Alergi

Normal

Takaran>>>

ZB-Sel sasaran

>>>

Ketoksikan

>>>

TOLERANSI DAN RESISTENSI

Toleransi dan Resistensi

Beda ?

Terletak pada mekanisme saat pemejanan

?

Daya tahan seseorang terhadap ketoksikan zat beracun ada kalanya berbeda dengan lainnya

Toleransi dan resistensi

Beda pada mekanisme

Toleransi murni terjadi melalui mekanisme adaptasi

Resistensi tidak melalui mekanisme adaptasi

·FAKTOR KIMIA

·KONDISI PEMEJANAN

·KEADAAN FISIOLOGI (umur, berat badan, gizi, kapasitan fungsional cadangan, genetika)

·KEADAAN PATOLOGI (penyakit saluran cerna, kardiovaskular, ginjal dan hati)

Mempengaruhi keefektifan perpindahan tempat (translokasi) zat racun dlm

tubuh atau mempengaruhi kerentanan tempat aksi (organ tubuh) terhadap zat

racun.

FAKTOR INTRINSIK (YG BERASAL DARI) MAKHLUK HIDUP

FAKTOR EKSTRINSIK (YG BERASAL DARI) ZAT BERACUN

SIFAT ZAT TOKSIK/KETOKSIKAN ZAT

BERACUN

PRESENTASI SELANJUTNYA OLEH

:

KERSA ROMALYA W.

PRESENTASI SELANJUTNYA OLEH

:

KERSA ROMALYA W.

PRESENTASI OLEH:

Junri Octo Ebenezer

07307149012

PRESENTASI OLEH:

Junri Octo Ebenezer

07307149012

TOLAK UKUR TOKSISITAS

TOKSISITASTOLAK UKUR KUALITATIFTOLAK UKUR KUANTITATIFPENERAPAN

TOLAK UKUR TOKSISITAS

TOKSIKOLOGI MERUPAKAN ILMU YANG MEMPELAJARI DAN MENCAKUP BERPANGAMATAN BERBAGAI EFEK KUALITATIF MAUPUN KUANTITATIF ZAT BERACUN DALAM DIRI MAHLUK HIDUP.

DATA KUALITATITIF DAN KUANTITATIF BIASANYA DIPEROLEH DARI HASIL UJI KETOKSIKAN ZAT BERACUN PADA SEKELOMPOK HEWAN TERTENTU, DAN DITERAPKAN GUNA MEMPERKIRAKAN RESIKO TIMBULNYA KEJADIAN SESUATU EFEK TOKSIK PADA DIRI MANUSIA

TOKSISITAS/KETOKSIKANKlara Arinta

TOKSISITAS / KETOKSIKAN

ZAT BERACUN

SEL SASARAN

EFEK TOKSIK / LUKA

KEKUATANNYA SEBERAPA

TOKSISITAS / KETOKSIKAN = Kapasitas sesuatu zat beracun untuk menimbulkan efek toksis

tertentu pada mahluk hidup.

MAKNA??

AntaraksiRespons / Reaksi

UBAHAN KETOKSIKAN ZAR BERACUNKKKPERANTARA AKIBATSEBAB

MEKANISME AKSI

KONDISI PEMEJAHAN: KRONIS: AKUT, SUBKRONIS, KRONISJALUR: e.v,…, i.vLAMA, KEKERAPAN ZATTAKARAN

WUJUD EFEK TOKSISK: PERUBAHAN BIOKIMIA, FUNGSIONAL, STRUKTURAL

PERUBAHAN BEBAS

KONDISI MAHLUK HIDUP: KEADAAN FISIOLOGI, KEADAAN PATOLOGI

SIFAT EFEK TOKSIK: TIMBAL BALIK, TK

TERBALIKKAN

UBAHAN TERGANTUNG

KONDISI SUSUNAN MAKANAN DAN LINGKUNGAN

Tolok Ukur Ketoksikan Kualitatif

Zat Beracun Sel Sasaran

Respons

Efek Toksik

Mekanisme Aksi

Wujud Sifat Gejala

Tolok Ukur Kualitatif

04

/12

/20

23

By : Lilis S

usa

nti

14

TOKSIKOLOGITolok Ukur Ketoksikan Kuantitatif

04

/12

/20

23

15

By : Lilis S

usa

nti

TOLOK UKUR KETOKSIKAN KUANTITATIF

Dasar Pemikiran : Pernyataan Paracelsus (1493-1541): “ Pada hakekatnya tidak ada zat kimia yang tidak beracun; yang membedakan antara racun atau tidak adalah takaran pemejanannya “

Kekerabatan antara kondisi pemejanan (ubahan bebas) dan wujud efek/respons toksik (ubah tergantung)

Tolak ukur kuantitatif utama : 1. Kekerabatan antara dosis dan respons atau waktu dan respons banyak digunakan2. Kekerabatan antara dosis dan efek atau waktu dan efek.

04

/12

/20

23

16

By : Lilis S

usa

nti

BEBERAPA TAKRIF PENTING

Efek Perubahan biologis akibat pemejanan dengan zat beracun.

Respon Proporsi populasi yang memperlihatkan efek tertentu (angka kejadian).

Bahaya Kemungkinan sesuatu zat kimia akan menyebabkan sesuatu efek yang membahayakan kesehatan dalam kondisi dimana zat itu diproduksi atau digunakan makhluk hidup.

BEBERAPA TAKRIF PENTING

RESIKOFREKUENSI PERKIRAAN TERHADAP EFEK YANG TAK DIINGINKAN YANG MUNGKIN TIMBUL AKIBAT PEMEJANAN MAH- DUP DENGAN ZAT KIMIA

KEAMANANRESIKO YANG DAPAT DITERIMA BERKENAAN DENGAN PENGGUNAAN ZAT KIMIA DENGAN TAKARAN / DOSIS DAN CARA SEPERTI TERMAKSUD DLM PENGGUNAAAN

KEKERABATAN ANTARA DOSIS DAN RESPONS

PROSES PENGUJIAN TOKSIKOLOGI

PEMEJANAN PERINGKAT

DOSIS ZB

POPULASI HEWAN TTU

EFEK TOKSIK TTU

Jumlah hewan menunjukkan RESPON EFEK

• DIAGRAM DISTRIBUSI RESPONS•KURVA FREKUENSI RESPONS

SELANJUTNYA……………………

OLEH :LORENTZ ADE CANDRA

Distribusi normal

20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 1800

20

40

60

80

100

120

140

160

Series1

Distribusi simetri

10 40 70 100 130 160 1900

20

40

60

80

100

120

Series1

KURVA FREKUENSI RESPONS

a. Distribusi Normal Statistik

M. RAJI'I

M. RAJI'I

b. Distribusi Asimetrik (> Lazim)

M. RAJI'I

Supaya Simetrik ?

Cara Evaluasi?

M. RAJI'I

Seperti tersaji pada layar peraga, kurva frekuensi respons

dapat disajikan dalam bentuk distribusi normal simetrik

atau distribusi asimetrik. Meskipun demikian, distribusi

yang asimetrik lebih lazim. Bila diinginkan agar distribusi

yang asimetrik tersebut menjadi simetrik. Bagaimana kira-

kira cara memanipulasinya? Selain itu, yang lebih penting,

setelah kita mendapatkan kurva frekuensi respons,

bagaimana cara mengevaluasinya? Slide berikut akan

menggambarkan cara evaluasi dan penerapan kurva

kekerabatan antara dosis dan respons.