presentasi gangren

Post on 29-Jun-2015

530 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

BAGAIMANA KEADAAN SEL SAAT CEDERA DAN SAAT MENGALAMI GANGREN ?

Sel yang cedera : Efek pertama sel yang cedera adalah: lesi

biokimia → yaitu perubahan reaksi kimia / metabolik didalam sel

Kerusakan biokimia dapat menyebabkan gangguan fungsi sel (fisiologi)

Kelainan biokimia dan fungsional dapat menyebabkan perubahan morfologik (anatomi)

Serangan pada sel tidak selalu mengakibatkan gangguan fungsi, umumnya ada mekanisme adaptasi seluler terhadap stimulus

Misalnya otot yang mendapat tekanan → adaptasinya hipertropi (misal pada hipertensi → pembesaran jantung)

Perubahan pada sel yang mengalami cedera awalnya biokimia → fungsional (fisiologi) → morfologik (lesi)

Perubahan Morfologik Sel Cedera Subletal

Jika sel diserang tetapi tidak mati (sub letal) → sering terjadi perubahan morfologik yang reversibel

Jika stimulus hilang sel dapat kembali sehat, jika stimulus tidak hilang sel akan mati

Perubahan subletal pada sel secara alami disebut: degeneratif

Kematian Selluler

Jika pengaruh buruk pada sel hebat dan berlangsung lama → sel tidak mampu lagi beradaptasi → proses ireversibel → kematian sel (nekrosis)

Nekrosis adalah kematian sel ireversibel yang terjadi ketika sel cedera berat dalam waktu lama dimana sel tidak mampu beradaptasi lagi atau memperbaiki dirinya sendiri (hemostasis).

Contoh gambar sel yang rusak :

Dalam skenario ini luka pada kaki kanan bapak Arnold yang kemudian berubah menjadi gangren kemungkinan terjadi karena cedera sel iskemik . Cedera sel iskemik yaitu dimana terjadi gangguan fungsi sel yang dapat berupa terganggunya peredaran darah , penurunan suplai oksigen terhadap suatu jaringan atau organ tertentu, metabolisme energy terganggu , penurunan sintesis protein , dll . Iskemia pada suatu organ menyebabkan terjadinya hipoksia pada sel-selnya .

GANGREN

Gangrene adalah luka yang sudah membusuk dan bisa melebar, ditandai dengan jaringan yang mati berwarna kehitaman dan membau karena disertai pembusukan oleh bakteri.

Hal ini mungkin terjadi setelah mengalami cedera atau infeksi, atau mungkin orang yang menderita masalah kesehatan kronis yang mempengaruhi sirkulasi darah . Penyebab utama dari gangren adalah berkurangnya suplai darah ke dalam jaringan yang terkena dampak sehingga menyebabkan kematian sel. Diabetes dan perokok berat meningkatkan risiko menderita untuk gangren.

Gangrene disebabkan oleh infeksi atau iskemia , seperti oleh bakteri Clostridium perfringens atau oleh trombosis (diblokir pembuluh darah ).

Hal ini biasanya merupakan hasil dari cukup kritis darah pasokan (misalnya, penyakit pembuluh darah perifer ) dan sering dikaitkan dengan diabetes dan merokok jangka-panjang. Kondisi ini paling umum di bawah kaki . Perawatan yang terbaik untuk gangren adalah revaskularisasi (yakni, aliran darah di restorasi) dari organ yang terganggu, yang dapat membalikkan beberapa efek nekrosis dan memungkinkan penyembuhan. Pengobatan lain meliputi debridemen dan bedah amputasi . Metode pengobatan ini, secara umum, ditentukan tergantung pada lokasi jaringan yang terkena dampak dan besarnya kerugian jaringan

Jenis Gangren

1. Gangren kering Disebabkan iskemia tanpa adanya edema atau

infeksi makroskopik. Biasanya pada anggota gerak, mengalami mumifikasi, terdapat garis demarkasi. Biasanya setelah sumbatan arterial secara berangsur-angsur.

2. Gangren basah Membusuk dan membengkak, organ atau anggota

gerak. Setelah sumbatan arterial atau kadang vena, sering dipersulit oleh infeksi, seringkali infeksi saprofitik. Sering pada strangulasi usus. Juga infeksi anggota gerak dari gangren yang sebelumnya kering.

Gangren Diabetik

Komplikasi Diabetes Mellitus (DM) yang paling berbahaya adalah komplikasi pada pembuluh darah. Pembuluh darah besar maupun kecil ataupun kapiler penderita DM mudah menyempit dan tersumbat oleh gumpalan darah (angiopati diabetik)

Jika sumbatan terjadi di pembuluh darah sedang atau besar di tungkai (makroangopati diabetik) tungkai akan lebih mudah mengalami gangren diabetik, yaitu luka pada kaki yang merah kehitam-hitaman dan berbau busuk. Bila sumbatan terjadi pada pembuluh darah yang lebih besar, penderita DM akan merasa tungkainya sakit sesudah ia berjalan pada jarak tertentu, karena aliran darah ke tungkai tersebut berkurang dan disebut claudicatio intermitten.

Beberapa faktor secara bersama-sama berperan pada terjadinya ulkus/gangren diabetes. Dimulai dari faktor pengelolaan penderita DM terhadap penyakitnya yang tidak baik, adanya neuropati perifer dan autonom, faktor komplikasi vaskuler yang memeperburuk aliran darah ke kaki tempat luka, faktor kerentanan terhadap infeksi akibat respons kekebalan tubuh yang menurun pada keadaan DM tidak terkendali, serta kemudian faktor ketidaktahuan pasien sehingga terjadi masalah gangren diabetik.

Proses terjadinya gangrene

Rangkaian yang khas dalam proses timbulnya gangren diabetik pada kaki dimulai dari cedera pada jaringan lunak kaki, pembentukan fisura antara jari-jari kaki atau di daerah kulit kering, atau pembentukan sebuah kalus. Jaringan yang terkena mula-mula menjadi kebiruan dan terasa dingin bila disentuh. Kemudian, jaringan yang mati, menghitam dan berbau busuk.

Cedera tidak dirasakan oleh pasien yang kepekaannya sudah menghilang dan bisa berupa cedera termal, cedera kimia atau cedera traumatik. Pengeluaran nanah, pembengkakan, kemerahan (akibat selulitis) atau akibat gangren biasanya merupakan tanda pertama masalah kaki yang menjadi perhatian penderita.

Faktor resiko terjadinya gangren diabetik.

Berbagai faktor resiko yang dapat mempengaruhi timbulnya gangren diabetik adalah neuropati, iskemia, dan infeksi.

Gambaran klinik yang tampak adalah penderita mengeluh nyeri tungkai bawah waktu istirahat, kesemutan, cepat lelah, pada perabaan terasa dingin, pulsasi pembuluh darah kurang kuat dan didapatkan ulkus atau gangren.

Infeksi sendiri jarang merupakan faktor tunggal untuk terjadinya gangren. Infeksi lebih sering merupakan komplikasi yang menyertai gangren akibat ischemia dan neuropathy

Tingkatan Gangren

Tingkat 0

Resiko tinggi untuk mengalami luka pada kaki

Tidak ada luka Tingkat 1

Luka ringan tanpa adanya infeksi, biasanya luka yang terjadi akibat kerusakan saraf.

Kadang timbul kalus Tingkat 2

Luka yang lebih dalam, sering kali dikaitkan dengan peradangan jaringan di sekitarnya.

Tidak ada infeksi pada tulang dan pembentukan abses

Tingkat 3 Luka yang lebih dalam hingga ke tulang, dan

terbentuk abses Tingkat 4 Gangren yang terlokalisasi , seperti pada jari

kaki, bagian depan kaki atau tumit Tingkat 5 Gangren pada seluruh kaki Klasifikasi gangren diabetik lain

Apa yang terjadi jika kaki sudah jarang di

gerakkan ?

Atrofi terjadi karena tidak digunakannya atau kurangnya latihan fisik. Pada kebanyakan orang, atrofi otot disebabkan oleh tidak menggunakan otot secara cukup. Orang yang berpindah-pindah pekerjaan, kondisi medis yang membatasi gerakan mereka, atau penurunan tingkat aktivitas dapat mengalami gangguan ini. Saat otot sudah jarang di gerakan maka kemungkinan akan terjadi atrofi.

  Penyebab lain yang mungkin ialah sel kurang

digunakan seperti dalam otot rangka. selain penurunan keperluan sesuatu fungsi, kekurangan bekalan oksigen atau nutrisin, inflamasi kronik dan proses penuaan juga menyumbang kepada fenomena atropi. Begitu juga dengan gangguan isyarat dalam tindakan hormon berakibat fungsi sesuatu organ berkurangan.

   

Sel Atrofi

top related