ppt blok 13 skenario 9

Post on 27-Jan-2016

50 Views

Category:

Documents

6 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Autisme adalah kumpulan kondisi kelainan perkembangan yang ditandai dengan kesulitan berinteraksi sosial, masalah komunikasi verbal dan nonverbal, disertai dengan pengulangan tingkah laku dan ketertarikan yang dangkal dan obsesif

TRANSCRIPT

Perkembangan Tingkah Laku, dan Kejiwaan Anak serta Hubungannya dengan Faktor Sosial

Yono Suhendro

102013002

Skenario 9

Seorang anak laki-laki 9 tahun dibawa ibunya ke Poli Psikiatri anak

dengan keluhan utama mendapat sirat dari sekolah. Surat teguran

tersebut berisi tingkah laku anak tersebut yang selalu membuat onar,

tidak bisa diam di kelas, mengganggu teman sekitarnya, dan tidak bisa

fokus.

Rumusan Masalah

Anak umur 9 tahun pembuat onar, tidak bisa diam, tidak bisa fokus dan suka mengganggu teman.

Rumusan Masalah

RM

Kognitif

Retardasi Mental

Autisme

ADHD

Perilaku Gangguan tingkah laku

PerasaanDepresi

Cemas

Faktor Sosial

Lingkungan Sekolah

Pola Asuh

Hubungan Ortu

Penatalaksanaan

Medikamentosa

Non-medikamentosa

Hipotesis

Perkembangan tingkah laku seorang anak dapat dipengaruhi oleh faktor

perasaan, kognitif, sosial dan perilaku.

Tumbuh Kembang

Dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan dari seorang anak ada beberapa tahap yang akan berjalan seiring pertumbuhan yakni:

Tumbuh kembang fisis (pertumbuhan pada jaringan-jaringan dan fungsi tubuh hingga sempurna)

Tumbuh kembang intelektual (perkembangan dalam hal berpikir/intelektual)

Tumbuh kembang psikoseksual

Tumbuh kembang psikososial (perkembangan dalam mental dan emosional)

Tumbuh kembang moral (proses menyesuaikan norma perilaku lingkungan)

Tumbuh Kembang

Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang ini secara garis besar dapat digolongkan menjadi 3 golongan :

Kebutuhan fisis-biomedis (asuh)

Kebutuhan emosi/kasih sayang (asih).

Kebutuhan akan stimulasi mental (asah).

Perkembangan Anak

Erickson meninjau perkembangan kepribadian dari segi psikososial tertentu yang harus diatasi oleh anak itu agar dapat melewati stadium perkembangan manusia dalam delapan masa, yaitu;

1. Stadium basic trust vs mistrust (oral sensory-infacy)

2. Stadium autonomy vs shame and doubt (muscular anal-early childhood/todler)

3. Stadium initiative vs guilt (locomotor genital-later childhood/pre-school age)

4. Stadium industry vs inferiority (school age)

5. Stadium identity vs diffusion (adolescense)

6. Intimacy vs isolation (dewasa muda)

7. Procreation / generativity vs self absorption (dewasa)

8. Ego integrity vs despair (maturitas)

Perkembangan Kelainan Tingkah Laku

Ada 5 macam risiko yang dapat merupakan penyebab kelainan tingkah

laku, yaitu;

1. Faktor turunan (heredity)

2. Faktor bawaan (constitutions)

3. Lingkungan (environment)

4. Situasi dan pengalaman (situations and experiences)

5. Segi perkembangan (points in development)

suatu teknik wawancara terhadap pasien disertai dengan empati.

Didalam kasus didapati bahwa :

Identitas : Seorang anak laki-laki 9 tahun

Keluhan utama : Selalu membuat onar disekolah, tidak bisa diam dan

tidak bisa fokus.

Anamnesis

Anamnesis

Ditanyakan mengenai perkembangan anak yang meliputi aspek-aspek

fisik, mental, emosi, sosial, dan gangguan yang mungkin timbul dalam

perkembangannya. Hubungan antara perkembangan anak dengan

faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti misalnya orang tua,

saudara-saudara, lingkungan rumah, lingkungan pergaulan dan lain-lain.

Pemeriksaan fisik berupa Tanda-tanda Vital. Yang mencakup :

nadi (frekuensi nadi, kualitas, dan irama)

tekanan darah

pernapasan

suhu.

Pemeriksaan Fisik

Retardasi Mental

Retardasi mental adalah suatu penurunan fungsi intelektual secara

menyeluruh yang terjadi pada masa perkembangan dan dihubungkan

dengan gangguan adaptasi sosial. Ada 3 hal penting yang merupakan

kata kunci dalam definisi ini yaitu penurunan fungsi intelektual,

adaptasi sosial, dan masa perkembangan.

Etiologi

Penyebab prenatal

Kelainan kromosom

Kelainan metabolik

Infeksi

Intoksikasi

Penyebab persinatal

Penyebab postnatal

KlasifikasiNo. Klasifikasi Nilai IQ

1. Sangat superior 130 atau lebih

2. Superior 120-129

3. Diatas rata-rata 110-119

4. Rata-rata 90-110

5. Dibawah rata-rata 80-89

6. Retardasi mental (borderline) 70-79

7. Retardasi mental ringan (mampu didik) 52-69

8. Retardasi mental sedang (mampu latih) 36-51

9. Retardasi mental berat 20-36

10. Retardasi mental berat Dibawah 20

IQ = MA/CA × 100%MA = Mental Age, umur mental yang didapat dari hasil tesCA = Chronological Age, umur berdasarkan perhitungan tanggal lahir

Diagnosis Banding

Kelainan ini harus dibedakan dengan anak dengan penyakit pada alat

pendengaran atau pengelihatan, afasia, psikosis, kelainan proses belajar

spesifik (disleksia), kelainan konstitusi (anak yang lambat dalam

menghadapi hal yang baru), gangguan emosional (overanxious child

overinhibitied child, emotional learning block).

Penatalaksanaan Tata laksana medis

1. Primer

2. Sekunder

Psikoterapi

Konseling

Prognosis

Retardasi mental yang diketahui penyakit dasarnya, biasanya

prognosisnya lebih baik. Tetapi pada umumnya sukar untuk menemukan

penyakit dasarnya. Anak dengan dengan retardasi mental ringan

dengan kesehatan yang baik tanpa penyakit kardiorespirasi, pada

umumnya umur harapan hidupnya sama dengan orang yang normal.

Tetapi sebaliknya pada retardasi mental yang berat dengan masalah

kesehatan dan gizi, sering meninggal pada usia muda.

Autisme

Autisme adalah kumpulan kondisi kelainan perkembangan yang ditandai

dengan kesulitan berinteraksi sosial, masalah komunikasi verbal dan

nonverbal, disertai dengan pengulangan tingkah laku dan ketertarikan

yang dangkal dan obsesif

Epidemiologi

Menurut CDC, autisme terdapat pada 1 dari 166 kelahiran. Berdasarkan

statistik Departemen pendidikan Amerika Serikat angka pertumbuhan

autisme adalah 10-27 persen per tahun. National Institute of Mental

Health Amerika (NIMH) memperkirakan antara 2 dan 6 per 1000 orang

menderita autisme.2 Insiden autisme konsisten di seluruh dunia tapi

prevalen laki-laki empat kali lebih besar daripadapada perempuan.

Etiologi Penyebab autisme adalah multifaktorial.

Faktor genetik

Faktor lingkungan

Patofisiologi Pada beberapa bagian dijumpai adanya abnormalitas berupa substansia

grisea yang walaupun volumenya sama seperti anak normal tetapi

mengandung lebih sedikit neuron.

Kimia otak yang paling jelas dijumpai abnormal kadarnya pada anak

dengan autis adalah serotonin 5-hydroxytryptamine (5-HT), yaitu

sebagai neurotransmiter yang bekerja sebagai pengantar sinyal di sel-

sel saraf. Anak-anak penyandang autisme dijumpai 30-50% mempunyai

kadar serotonin tinggi dalam darah. Perkembangan norepinefrine (NE),

dopamin (DA), dan 5-HT juga mengalami gangguan

Diagnosis

Ada beberapa instrumen screening untuk autisme :

CARS rating system (Childhood Autism Rating Scale)

Checklist for Autism in Toddlers (CHAT)

Autism Screening Questionnaire

Adapun untuk menegakkan diagnosis autisme dapat digunakan kriteria diagnostik menurut DSM IV, seperti yang tertera dibawah ini.

Gangguan kualitatif dari interaksi sosial (minimal 2 gejala)

Gangguan kualitatif dari komunikasi (minimal 1 gejala)

Adanya suatu pola yang dipertahankan dan diulang-ulang dari perilaku, minat dan aktivitas (minimal 1 gejala)

Keterlambatan atau fungsi yang abnormal tersebut terjadi sebelum umur 3 tahun, dengan adanya gangguan dalam 3 bidang yaitu: interaksi sosial; penggunaan bahasa untuk komunikasi sosial; bermain simbol atau imajinasi.

Kelainan tersebut bukan disebabkan oleh penyakit Rett atau gangguan

disintegratif (sindrom Heller)

Keterlambatan atau fungsi yang abnormal tersebut terjadi sebelum umur 3 tahun

Kelainan tersebut bukan disebabkan oleh penyakit Rett atau gangguan

disintegratif (sindrom Heller)

Penatalaksanaan

Non medikamentosa

1. Terapi edukasi

2. Terapi perilaku

3. Terapi wicara

4. Terapi okupasi/fisik

5. Sensori integras

6. Auditory intergation training

7. Intervensi keluarga

Medikamentosa

1. Neuroleptik

2. Agonis reseptor alfa adrenergik

3. Beta adrenergik blocker

4. Propanolol

Prognosis

Autisme tidak fatal dan tidak mempengaruhi harapan hidup normal.

Penderita autis yang dideteksi dini serta langsung mendapat perawatan

dapat hidup mandiri tergantung dari jenis gangguan autistik apa yang

diderita dan berapa umurnya saat terdeteksi dan ditangani sebagai

penderita autis.

Attention Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD)

Anak hiperaktiv adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan

perhatian dengan hiperaktivitas (GPPH) atau attention deficit and

hyperactivity disorder (ADHD). Kondisi ini juga disebut sebagai

gangguan hiperkinetik. Dahulu kondisi ini sering disebut minimal brain

dysfunction syndrome.

Gangguan hiperkinetik/ADHD adalah gangguan pada anak yang timbul

pada masa perkembangan dengan ciri utama tidak mampu

memusatkan perhatian, hiperaktif dan impulsif. Ciri perilaku ini

mewarnai berbagai situasi dan dapat berlanjut hingga dewasa.

Etiologi

Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak menjadi hiperaktif antara lain:

Faktor Genetik

Faktor Neurologik

Faktor toksik

Faktor Kultural dan Psikososial

Orientasi kesenangan.

Klasifikasi

Gangguan ini dibagi menjadi beberapa tipe, yakni :

Tipe inatentif predominan

Tipe hiperaktivitas dan impulsivitas predominan

Tipe kombinasi

Gejala Klinik

Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM), ada tiga gejala utama mengenai gangguan ini, diantarany

Ketidakmampuan dalam memusatkan perhatian (Inattentiveness)

Hiperaktivitas

Perilaku impulsive

Penatalaksanaan

Non medikamentosa :

Sampai saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan ADHD, namun ada berbagai tretamen untuk menangani gejala ADHD beberapa treatment dan layanan yang dilakukan untuk mengatasi kasus anak-anak yang tergolong hiperaktif diantaranya :

Edukasi

Menggunakan teknik pengelolaan perilaku

Menatap anak saat berkomunikasi, dan sesekali menggunakan kontak fisik

Bekerjasama dengan guru disekolah agar guru memhami kondisi anak

Medikamentosa :

Penggunaan obat-obatan dalam terapi ADHD berperan sebagai CNS stimulant, meliputi sediaan short dan sustained-release seperti methylphenidate, dextroamphetamine, kombinasi dextroamphetamine dan amphetamine salt.

Terapi second line meliputi antidepresan seperti bupropion, venlafaxine dan juga terdiri dari Agonis reseptor α-Adrenergik seperti clonidine dan guanfacine. Obat antidepresan sebaiknya diberikan bila pemberian obat psikostimulan tidak efektif hasilnya untuk anak ADHD

Kesimpulan

Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan yang bersifat kuantitatif.

Perkembangan adalah proses perubahan yang bersifat kualitas yang

diproleh melalui proses pembelajaran, pertumbuhan, dan pematangan.

Setiap tahapan perkembangan ini harus dilalui oleh anak sampai

mereka dewasa ketika mereka sudah matang dalam segi fisik dan

mentalnya. Jika ada tahapan yang tidak terlewati, anak bisa mengalami

gangguan tingkah laku dan kepribadiannya.Untuk memperbaiki keadaan

gangguan tingkah laku ini bisa dilakukan terapi psikoterapi pada anak.

top related