pleno skenario 1

Post on 08-Dec-2015

230 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

KUKDFASHD

TRANSCRIPT

PLENO SKENARIO 1Kelompok 3

Anggota Kelompok

Kurnia Putra W. Komang Indra S. Zaky Faris M. Faddly Hendarsyah Mia Febriani P. N. Ria Renta Uli S. Elvi Yana N. Gindi Cinintia A

KLB kolera di London 1840Pada pertengahan tahun 1840-an di distrik SoHo dan Golden Square, Broad

Street London, KLB (kejadian luar biasa) penyakit menular kolera terjadi. di wilayah seluas 250 yard dari persimpangan Cambridge street dan broad street, terjadi sekitar lima ratus serangan fatal kolera dalam 10 hari terjadinya outbreak. Dr Snow (1813-1858) seorang dokter terkemuka dan ahli anastesi untuk Ratu Victoria, Inggris, meneliti riwayat alamiah penyakit kolera dengan mengidentifikasi masa inkubasi, jangka waktu dari infeksi sampai cara kematian, cara penularan penyakit, pentingnya perpindahan penduduk dari wilayah berbahaya, dan menemukan bahwa kolera merupakan penyakit dengan masa inkubasi singkat dan durasi singkat. ia juga melakukan sesuatu yang sekarang disebut investigasi wabah, yakni meneliti sumber kontaminasi air, penyebab infeksi, dan aliran air bawah tanah, dengan mengujinya dari sumur dan pompa. Temuannya menunjukkan bahwa hampir semua kasus kematian berdekatan dengan pompa di Broad street. sedangkan pabrik bir dan pabrik lain yang menggunakan sumur sendiri merupakan komunitas yang terlindungi. kemudian ia menyusun data berdasarkan perjalanan epidemi, kasus-kasus baru, waktu mulai epidemic, waktu puncak, dan waktu redanya. Dr Snow juga melakukan aktivitas dasar surveilans yaitu pergerakan penduduk, sumber pajanan, penularan penyakit diantara orang yang tinggal bedekatan dan berjauhan dan penyebab yang poensial, serta mengevaluasi temuannya untuk mengendalikan (dan mencegah) penyakit, yang sanga bermanfaat bagi aspek kedokteran komunitas di wilayah tersebut. Dr Snow telah menetapkan prinsip-prinsip dasar untuk penanggulangan wabah dan banyak hal terkait pendekatan epidemiologi yang terbukti berguna sampai sekarang.

Learning Objective

1.Kedokteraan Komunitas 2.Survailans 3.Pendekatan epidemiologi 4.KLB 5.Riwayat Alamiah Penyakit

1 Kedokteraan Komunitas

Komunitas berasal dari kata Inggris “community” yang artinya “A group of people living in a particular local area” – sekelompok orang yang tinggal di suatu area lokal tertentu.

Kedokteran komunitas (community medicine) adalah cabang kedokteran yang memusatkan perhatian kepada kesehatan anggota-anggota komunitas, dengan menekankan diagnosis dini penyakit, memperhatikan faktor-faktor yang membahayakan (hazard) kesehatan yang berasal dari lingkungan dan pekerjaan, serta pencegahan penyakit pada komunitas .

…kedokteran komunitas

Tujuan utama kedokteran komunitas adalah mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan anggota-anggota komunitas.

Kedokteran komunitas memberikan pelayanan komprehensif dari preventif, promotif, kuratif hingga rehabilitatif.

Namun kedokteran komunitas lebih menekankan upaya pencegahan penyakit, maka kedokteran komunitas kadang-kadang disebut juga kedokteran pencegahan (preventive medicine).

….kedokteran komunitas

…kedokteran komunitas

Cabang dari Kedokteran Komunitas› Kedokteran Keluarga› Kedokteran Okupasi

2 Surveilans

Surveilans kesehatan masyarakat adalah pengumpulan, analisis, dan analisis data secara terusmenerus dan sistematis yang kemudian didiseminasikan (disebarluaskan) kepada pihak-pihak yang bertanggungjawab dalam pencegahan penyakit dan masalah kesehatan lainnya (DCP2, 2008).

Tujuan Surveilans

Memonitor kecenderungan (trends) penyakit Mendeteksi perubahan mendadak insidensi

penyakit, untuk mendeteksi dini outbreak; Memantau kesehatan populasi, menaksir

besarnya beban penyakit (disease burden) populasi

Menentukan kebutuhan kesehatan prioritas, membantu perencanaan, implementasi, monitoring, dan evaluasi program kesehatan

Mengevaluasi cakupan dan efektivitas program kesehatan

Mengidentifikasi kebutuhan riset

Jenis Surveilans

Surveilans individu Surveilans penyakit Surveilans sindromik Surveilans Berbasis Laboratorium Surveilans terpadu Surveilans kesehatan masyarakat

global

Manajemen Surveilans

Surveilans mencakup dua fungsi manajemen:› fungsi inti› fungsi pendukung

Pendekatan Surveilans

Surveilans pasif Surveilans aktif

Surveilans pasif Surveilans pasif memantau penyakit secara pasif,

dengan menggunakan data penyakit yang harus dilaporkan (reportable diseases) yang tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan.

Kelebihan relatif murah dan mudah untuk dilakukan. Kekurangan :

› kurang sensitif dalam mendeteksi kecenderungan penyakit.

› data yang dihasilkan cenderung under-reported, karena tidak semua kasus datang ke fasilitas pelayanan kesehatan formal.

› tingkat pelaporan dan kelengkapan laporan biasanya rendah, karena waktu petugas terbagi dengan tanggungjawab utama memberikan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan masing-masing.

Surveilans aktif

Surveilans aktif menggunakan petugas khusus surveilans untuk kunjungan berkala ke lapangan, desa-desa, tempat praktik pribadi dokter dan tenaga medis lainnya, puskesmas, klinik, dan rumah sakit, dengan tujuan mengidentifikasi kasus baru penyakit atau kematian, disebut penemuan kasus (case finding), dan konfirmasi laporan kasus indeks.

Kelebihan :› lebih akurat daripada surveilans pasif,

sebab dilakukan oleh petugas yang memang dipekerjakan untuk menjalankan tanggungjawab itu

› surveilans aktif dapat mengidentifikasi outbreak lokal.

Kelemahan:› lebih mahal dan lebih sulit untuk dilakukan

daripada surveilans pasif.

3 Pendekatan Epidemiologi

Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan (faktor yang menentukan) dari keadaan atau peristiwa terkait kesehatan pada populasi tertentu, dan aplikasi dari ilmu tersebut untuk mengendalikan masalah-masalah kesehatan. --International Epidemiological Association

EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF› mempelajari frekuensi, distribusi &

perkembangan masalah kesehatan pada populasi

EPIDEMIOLOGI ANALITIK› mempelajari faktor-faktor yg menentukan

distribusi hubungan sebab akibat masalah kesehatan pd populasi

4 Kejadian Luar Biasa

Kejadian Luar Biasa (KLB) : adalah timbulnya suatu kejadian kesakitan/kematian dan atau meningkatnya suatu kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu (Undang-undang Wabah, 1984).

7 (tujuh) Kriteria Kejadian Luar Biasa (KLB) Menurut Permenkes Tahun 2010

Timbulnya suatu penyakit menular tertentu yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal pada suatu daerah

Peningkatan kejadian kesakitan terus-menerus selama 3 (tiga) kurun waktu dalam jam, hari atau minggu berturut-turut menurut jenis penyakitnya

Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari, atau minggu menurut jenis penyakitnya

Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata jumlah per bulan dalam tahun sebelumnya

Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu) tahun menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan pada tahun sebelumnya

Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality Rate) dalam 1 (satu) kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% (lima puluh persen) atau lebih dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu penyakit periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama

Angka proporsi penyakit (Proportional Rate) penderita baru pada satu periode menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibanding satu periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama

Setiap penyelidikan KLB selalu mempunyai tujuan utama yang sama yaitu mencegah meluasnya (penanggulangan) dan terulangnya KLB di masa yang akan datang (pengendalian), dengan tujuan khusus :› Diagnose kasus-kasus yang terjadi dan

mengidentifikasi penyebab penyakit› Memastikan keadaan tersebut merupakan KLB› Mengidentifikasikan sumber dan cara penularan› Mengidentifikasi keadaan yang menyebabkan

KLB› Mengidentifikasikan populasi yang rentan atau

daerah yang berisiko akan terjadi KLB (CDC, 1981; Bres, 1986).

5 Riwayat Alamiah Penyakit

Manfaat riwayat mempelajari alamiah perjalanan penyakit :› Untuk diagnostik : masa inkubasi dapat dipakai

pedoman penentuan jenis penyakit, misal dalam KLB (Kejadian Luar Biasa)

› Untuk Pencegahan : dengan mengetahui rantai perjalanan penyakit dapat dengan mudah dicari titik potong yang penting dalam upaya pencegahan penyakit.

› Untuk terapi : terapi biasanya diarahkan ke fase paling awal. Pada tahap perjalanan awal penyakit, adalah waktu yang tepat untuk pemberian terapi, lebih awal terapi akan lebih baik hasil yang diharapkan.

Tahapan riwayat alamiah perjalanan penyakit

Tahap Pre-Patogenesa Tahap Patogenesa

› Tahap Inkubasi› Tahap Penyakit Dini› Tahap Penyakit Lanjut› Tahap Akhir Penyakit

Terimakasih

top related