perilaku menggunakan air sungai ditinjau dari...
Post on 28-Feb-2019
220 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
PERILAKU MENGGUNAKAN AIR SUNGAI DITINJAU DARI
PERSEPSI TERHADAP KESEHATAN
SKRIPSI
ADITYA DESSY PERMATASARI
04.40.0040
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2008
i
PERILAKU MENGGUNAKAN AIR SUNGAI DITINJAU DARI
PERSEPSI TERHADAP KESEHATAN
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi
Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Guna
Memperoleh Derajat Sarjana Psikologi
ADITYA DESSY PERMATASARI
04.40.0040
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2008
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
dan Diterima untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Guna
Memperoleh Derajat Sarjana Psikologi
Pada tanggal 14 Oktober 2008
Mengesahkan
Fakultas Psikologi
Universitas Katolik Soegijapranata
Dekan,
(Th. Dewi Setyorini, S.Psi., M.Si)
Dewan Penguji :
1. Drs. ML. Oetomo ( )
2. Drs. George Hardjanta, M.Si ( )
3. Dra. V. Sri Sumiyati, M. Si ( )
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini ku persembahkan pada Tuhan
Allahku yang hidup Yesus Kristus yang telah memberiku
kehidupan dan kesempatan untuk sampai ke titik ini.
Papi, (Alm) Mami, Tante Frieda, Ko Adi & Wiwik yang
dengan kasih sayang dan perhatiannya menjadikanku
lebih mandiri dan dewasa, juga untuk seseorang yang
selalu membantu dan mendukungku dalam banyak
hal….
iv
MOTTO
Yesaya 40:31
Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN
mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali
yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka
berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dengan
tidak menjadi lelah
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas cinta
kasih dan anugerah yang diberikan sehingga penulisan skripsi ini pada
akhirnya dapat diselesaikan dengan baik. Dalam menulis dan menyusun
skripsi ini, penulis mendapat banyak pengalaman yang nantinya dapat
menjadi bekal dan pelajaran bagi kehidupan penulis. Penulis menyadari
bahwa masih banyak kekurangan pada skripsi ini, maka dengan segala
kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun.
Dalam proses pembuatan skripsi, penulis menyadari bahwa skripsi
ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, oleh karena
itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada :
1. Ibu Th. Dewi Setyorini, S.Psi, MSi.; selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang telah memberikan
penulis dukungan dan motivasi baik dalam studi maupun dalam
berkegiatan.
2. Bapak Drs. ML. Oetomo selaku dosen pembimbing yang selama ini
telah bersedia untuk meluangkan waktunya dan memberikan bimbingan
dengan penuh kesabaran, perhatian, dukungan dan saran yang berguna
selama penyusunan skripsi hingga skripsi ini selesai.
3. Bapak Ferdinandus Hindiarto, S.Psi, MSi selaku Dosen wali yang telah
bersedia meluangkan waktu dan memberikan bimbingan serta dukungan dari
awal kuliah sampai saat ini.
vi
4. Seluruh staf pengajar Fakultas Psikologi Universitas Katolik
Soegijapranata Semarang. Terimakasih atas semua ilmu yang diberikan
selama penulis menempuh studi.
5. Seluruh staf Tata Usaha Fakultas Psikologi Universitas Katolik
Soegijapranata Semarang yang selalu memberikan bantuan dan
kemudahan dalam proses administrasi selama penulis menempuh
pendidikan.
6. Kedua orang tuaku (Papi dan Alm. Mami) yang telah menjadi orang tua
sekaligus sahabat yang baik, mendidik, memberikan kasih sayang dan
dukungan, serta yang terpenting selalu mengingatkan untuk cepat lulus
kuliah. Terimakasih atas dukungannya selama ini baik melalui doa dan
uang sakunya.
7. Tante Frieda, ‘Mak Hing, ‘Mak Hing Jakarta, Tante Voske yang dengan
sabar membantu, mendukungku dan papi dalam segala hal. Terimakasih
karena sering menanyakan kapan lulus sehingga membuat penulis
kembali bersemangat menyelesaikan skripsi.
8. Toni “si Arab” dan keluarga, terimakasih atas pehatian dan
kesediaannya dalam menjemput dan mengantarku pulang ke rumah.
Walaupun kadang menjengkelkan dan jauh tapi bagiku kamu tetap yang
terbaik.
9. Sahabat-sahabatku Jessi, Shela, Winda and Adi, Wiwin, Fany, Cie
Deasy, Ce2 Fany,Cie Jumee, Cie Lin, Mely, Mi-mi, Weni, Fiona dan
semua yang ada di kost Juliete. Terimakasih untuk persahabatan,
keceriaan, dukungan dan semangat yang kalian berikan selama ini.
Jangan pernah lupakan persahabatan kita ya.. God Bless You all…
vii
10. Sahabat sekaligus teman-teman seperjuangan Yessi, Bebeq, Iyuth,
Yoseph, Didut, Kelly, Sinthia, Ratri, Kathie, Grace, Widya, Maura,
Arista, Irma, Kristin, Dion “mio”. Terimakasih atas dukungan, suka
duka dan kebersamaan selama 4 tahun ini. I’ll miss you all..
11. Seluruh subyek penelitian di desa Wonoketingal Kecamatan
Karanganyar Kabupaten Demak terimakasih atas keramahan, bantuan,
dan kesedian waktunya dalam pengisian skala sehingga skripsi ini dapat
berjalan dengan lancar
12. Teman-teman Psikologi dan khususnya Angkatan 2004 terimakasih
telah menjadi teman seperjuanganku sejak PTMB hingga kelulusanku.
13. Semua teman-teman dan pihak-pihak yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan skripsi, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Semarang, Oktober 2008
Aditya Dessy Permatasari
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................ ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................... iii
MOTTO .......................................................................................... iv
UCAPAN TERIMAKASIH ........................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................. viii
DAFTAR TABEL.......................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah.......................................... 1
B. Tujuan Penelitian .................................................... 11
C. Manfaat Penelitian .................................................. 11
1. Manfaat Praktis .................................................. 11
2. Manfaat Teoritis ................................................ 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................... 13
A. Perilaku Menggunakan Air Sungai ......................... 13
1. Pengertian Perilaku Menggunakan Air Sungai . 13
2. Aspek – Aspek Perilaku ................................... 15
3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku. 17
B. Persepsi Terhadap Kesehatan ................................. 19
1. Pengertian Persepsi Terhadap Kesehatan .......... 19
2. Aspek – Aspek Persepsi Terhadap Kesehatan .. 21
C. Hubungan antara Persepsi Terhadap Kesehatan
ix
dengan Perilaku Menggunakan Air Sungai ............ 23
F. Hipotesis........ .......................................................... 26
BAB III METODE PENELITIAN ............................................. 27
A. Identifikasi Variabel Penelitian ............................... 27
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................ 27
1. Perilaku Menggunakan Air Sungai ................... 27
2. Persepsi Terhadap Kesehatan ............................ 28
C. Subyek Penelitian .................................................... 29
1. Populasi ............................................................. 29
2. Teknik Pengambilan Sampel ............................. 29
D. Metode Pengumpulan Data ..................................... 30
1. Skala Perilaku Menggunakan Air Sungai ......... 31
2. Skala Persepsi Terhadap Kesehatan .................. 33
E. Uji Coba Alat Ukut ................................................. 34
1. Uji Validitas ....................................................... 34
2. Uji Reliabilitas ................................................... 36
F. Metode Analisis Data.............................................. 37
BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 38
A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian ............ 38
B. Persiapan Penelitian ................................................ 39
1. Penyusunan Alat Ukur ....................................... 39
a. Skala Perilaku Menggunakan Air Sungai .... 40
b. Skala Persepsi Terhadap Kesehatan ........... 40
2. Persiapan Perijinan Penelitian ........................... 41
C. Pelaksanaan Penelitian ............................................ 41
x
D. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................. 42
1. Uji Validitas Skala ............................................. 43
2. Uji Reliabilitas Skala ......................................... 44
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............ 45
A. Uji Asumsi ............................................................. 45
a. Uji Normalitas .............................................. 45
b. Uji Linearitas ............................................... 46
B. Analisis Data ........................................................... 46
C. Pembahasan ............................................................. 47
BAB VI PENUTUP .................................................................... 52
A. Kesimpulan ............................................................. 52
B. Saran ........................................................................ 52
1. Bagi Penelitian Selanjutnya ............................... 52
DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 54
LAMPIRAN .................................................................................. 57
xi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A : SKALA PENELITIAN............................................ 58
A-1 Skala Perilaku Menggunakan Air Sungai.............................. 59
A-2 Skala Persepsi Terhadap Kesehatan....................................... 62
LAMPIRAN B : DATA KASAR........................................................ 65
B-1 Perilaku Menggunakan Air Sungai........................................ 66
B-2 Persepsi Terhadap Kesehatan................................................. 68
LAMPIRAN C : UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS................ 70
C-1 Perilaku Menggunakan Air Sungai........................................ 71
C-2 Persepsi Terhadap Kesehatan................................................. 75
LAMPIRAN D :UJI ASUMSI............................................................. 79
D-1 Uji Normalitas........................................................................ 80
D-2 Uji Linearitas.......................................................................... 82
LAMPIRAN E : UJI HIPOTESIS......................................................... 84
LAMPIRAN F : SURAT IJIN PENELITIAN...................................... 87
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Rancangan Skala Perilaku Menggunakan Air Sungai........ 32
Tabel 2 : Rancangan Skala Persepsi Terhadap Kesehatan................ 34
Tabel 3 : Sebaran Item Skala Perilaku Menggunakan Air Sungai.... 40
Tabel 4 : Sebaran Item Skala Persepsi Terhadap Kesehatan............. 41
Tabel 5 : Sebaran Item Valid dan Gugur Skala Perilaku
Menggunakan Air Sungai.................................................. 43
Tabel 6 : Sebaran Item Valid dan Gugur Skala Persepsi Terhadap
Kesehatan............................................................................ 44
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia dan semua makhluk hidup membutuhkan air. Air
merupakan material yang membuat kehidupan terjadi di bumi. Menurut
dokter dan ahli kesehatan manusia wajib minum air putih 8 gelas sehari
sehingga dapat dikatakan air merupakan salah satu sumber kehidupan.
Air merupakan kebutuhan pokok manusia disamping kebutuhan yang
lainnya.
Air memiliki banyak kegunaan bagi kehidupan, baik untuk
keperluan rumah tangga maupun keperluan industrial. Air yang
digunakan untuk kebutuhan hidup haruslah air yang sehat dan bersih.
Pemakaian air bersih mampu menghindarkan manusia dari berbagai
macam penyakit, tetapi sekarang ini dalam kenyataannya air bersih
menjadi sulit untuk dicari. Kemajuan yang diciptakan sektor industri di
Indonesia telah memberikan kemakmuran bagi sebagian besar
masyarakat, menampung tenaga kerja dan menciptakan devisa, tetapi
dari segi lain menimbulkan dampak yang negatif. Perkembangan
industri membawa harapan, tetapi ternyata juga beriring dengan bencana
ketika manusia belum bangkit kesadarannya (Gintings, 1992, h.17).
Pengolahan limbah perusahaan yang tidak terkontrol membuat
2
lingkungan hidup menjadi tercemar. Pembuangan limbah pabrik
liar biasanya dibuang di sungai atau lahan-lahan disekitar pabrik.
Limbah lain yang ikut andil dalam pencemaran lingkungan khususnya
pencemaran air adalah limbah rumah tangga. Sisa-sisa penggunaan air
yang digunakan untuk keperluan hidup seperti mandi, mencuci menjadi
sumber pencemar air. Limbah sendiri dapat dikategorikan menjadi
limbah cair, padat dan gas. Ketiga jenis limbah ini memiliki dampak
negatif yang sama terhadap lingkungan hidup bila pengolahannya tidak
dilakukan dengan baik.
Menurut UU no.4/1982 menerangkan bahwa Lingkungan hidup
sendiri dijelaskan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta mahkluk hidup lainnya. Berdasarkan
penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa manusia dan alam
lingkungannya merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Keduanya saling berinteraksi. Interaksi yang saling terikat antara
manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan akan menunjang
kebutuhan hidup manusia dalam hal ini adalah kebutuhan akan air
bersih (Tunggal, 2001, h.20)
Suwasti (1990, h.1) menerangkan lebih lanjut yang dimaksud
sebagai lingkungan hidup adalah: lingkungan fisik misalnya air, udara,
3
tanah, dsb. Usaha kesehatan dihubungkan dengan usaha kesehatan
lingkungan. Lingkungan biologi misalnya manusia lain, binatang-
binatang, dan makluk hidup lain yang dalam usaha kesehatan
dihubungkan dengan usaha kesehatan preventif, dan usaha kuratif.
Lingkungan sosial yakni hubungan antar manusia, yang dalam usaha
kesehatan dihubungkan dengan pendidikan kesehatan manusia. Ketiga
komponen ini harus saling berinteraksi untuk menciptakan lingkungan
hidup yang sehat dan bersih.
Penyebab lain yang membuat lingkungan menjadi tercemar
adalah kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk dalam suatu lokasi
tertentu turut mempengaruhi tingkat pencemaran lingkungan (Gintings,
1990, h.39). Manusia yang kian meningkat jumlahnya menyebabkan
semakin berkurangnya daya dukung lingkungan terhadap populasi
manusia. Hal ini menjadikan manusia untuk selalu mencoba mengatasi
berbagai macam masalah hidup dengan bentuk-bentuk alternatif
pemecahan masalah. Manusia diharapkan memiliki kesadaran dengan
tidak memberikan dampak negatif bagi manusia sendiri maupun
lingkungan ketika mereka mencari alternatif pemecahan masalah.
Sekarang ini pada kenyataannya manusia mengambil suatu tindakan
yang hanya menguntungkan untuk dirinya sendiri tanpa mementingkan
kelestarian lingkungan sekitar sebagai contohnya banyak hewan-hewan
di hutan yang sudah terancam punah, erosi dan banjir yang disebabkan
4
oleh lahan yang gundul, dan terjadinya pemanasan global yang
disebabkan karena perilaku manusia kurang menjaga kelestarian
lingkungan.
Air sebagai salah satu sumber alam yang peranannya vital bagi
manusia memiliki banyak manfaat bagi kehidupan. Air yang digunakan
untuk keperluan sehari-hari haruslah air yang bersih dan sehat. Bagi
kehidupan air bermanfaat untuk dikonsumsi sebagai air minum, mandi
untuk menjaga kesehatan, mencuci baju, mencuci perabot rumah tangga,
menyiram lahan pertanian maupun bahan makanan lain yang pada
akhirnya dikonsumsi untuk kebutuhan tubuh. Menurut Izdihar (1990,
h.5) air dikatakan bersih dan aman untuk digunakan bila memiliki 3
syarat antara lain:
1. Syarat Phisis, menghendaki keadaan phisik dari air dimana air harus
jernih, tidak berbau, tidak berwarna, tidak ada rasa asin/basa/anyir.
2. Syarat Kimia, tidak saja menuntut terhindarnya kerugian-kerugian
yang langsung terhadap tubuh manusia oleh adanya zat-zat kimia
yang beracun, tetapi juga tidak menghendaki adanya zat kimia yang
merugikan dalam penyaluran air dipipa-pipa dalam penggunaan
untuk industri, maupun penggunaan sehari-hari.
3. Syarat Bakteriologis, menghendaki tidak adanya bakteri–bakteri
berbahaya dalam air yang diminum. Bakteri yang harus dihindarkan
adalah yang memungkinkan menyebabkan penyakit
5
perut/usus/kuman-kuman lain yang tahan terhadap asam perut.
Bakteri tersebut antara lain: penyebab penyakit typus, cholera,
disentri, diare, penyakit kuning.
Pengguanaan sumber air yang dilakukan berulang kali ini
memunculkan suatu perilaku menggunakan air khususnya air sungai.
Sarwono (1993, h.16) mendefinisikan perilaku sebagai sesuatu yang
dilakukan oleh individu satu dengan yang lain dan sesuatu itu bersifat
nyata. Ketika seseorang memutuskan untuk memilih menggunakan air
melalui salah satu sumber seperti sungai, hal itu dikatakan bahwa
seseorang sudah memiliki suatu perilaku dalam menggunakan air
sungai.
Perilaku seseorang tidaklah muncul dengan sendirinya, tetapi
sebagai akibat dari adanya stimulus atau rangsangan yang mengenai
individu atau organisme tersebut. Rangsangan tersebut didapat dari
lingkungan sekitar individu. Hubungan antara perilaku, lingkungan dan
organisme atau respon sebenarnya saling mempengaruhi satu sama lain.
Tingkah laku akan berpengaruh pada lingkungan dan diri organisme
atau person, person akan berpengaruh pada lingkungan dan tingkah
laku, demikian pula lingkungan akan berpengaruh pada tingkah laku dan
person atau organisme (Walgito, 2002, h.10).
Hal diatas menerangkan bahwa manusia merupakan suatu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan lingkungan. Ketiganya
6
saling berinteraksi untuk memunculkan suatu perilaku tertentu. Manusia
pada jaringan kehidupannya memiliki fungsi, peranan, dan kedudukan
yang saling berkaitan dengan lingkungannya. Perilaku seseorang dalam
memenuhi kebutuhannya akan air bersih dilakukan dengan
memanfaatkan sumber alam yang ada di lingkungan dimana seseorang
itu tinggal.
Air sendiri dapat diperoleh dari sumur dangkal, sungai air artetis,
mata air, air penampungan dan penampungan air hujan. Orang-orang
pada jaman dahulu mendapatkan air dengan hidup di pinggir-pinggir
sungai. Kemajuan teknologi yang semakin mutakir memudahkan
manusia untuk mendapatkan air. Sekarang air bisa didapat dari
pengeboran sumur atau menggunakan air ledeng. Berdasarkan observasi
yang dilakukan oleh peneliti dari tahun ke tahun air sungai di Demak
selalu ada yang menggunakannya walaupun sebenarnya pada daerah
tersebut sudah terdapat sumber mata air lain seperti sumur bor untuk
memenuhi kebutuhan hidup mereka akan air bersih. Sumur bor ini
hanya dimiliki oleh sebagian kecil masyarakat disana. Terkadang warga
desa yang sudah memiliki sumur bor ini juga tetap menggunakan air
sungai untuk memenuhi kebutuhan hidup harian mereka. Kepemilikan
sumur bor yang masih terbatas membuat warga desa Wonoketingal
menjadi susah untuk mendapatkan air bersih.
7
Penggunaan air sungai oleh warga desa yang semakin hari
semakin bertambah ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah
penduduk. Bertambahnya jumlah penduduk disekitar sungai secara tidak
langsung juga menghasilkan limbah rumah tangga yang kemudian dapat
mencemari lingkungan dan padatnya kendaraan yang melaju di sekitar
sungai menyebabkan debu dan kotoran menjadi larut ke dalam air.
Kondisi air sungai dengan pencemaran yang cukup tinggi ini tidak
mempengaruhi perilaku penggunaan air sungai di daerah tersebut.
Perilaku masyarakat dalam menggunakan air sungai tidak cenderung
menurun bila dikaitkan dengan tingkat pencemaran yang kian meninggi.
Masyarakat pada daerah tersebut terlihat nyaman menggunakan air
sungai yang sudah keruh. Penggunaan air sungai tersebut tidak hanya
terbatas usia ibu rumah tangga saja tetapi juga anak-anak kecil dan
orang lanjut usia. Mereka menggunakan air untuk memenuhi kebutuhan
harian mereka seperti untuk mandi, mencuci baju dan peralatan rumah
tangga, menyiram lahan pertanian, bahkan untuk dikonsumsi sehari-
hari.
Proses seseorang ketika memunculkan suatu perilaku di
pengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor yang berasal dari dalam
(internal) maupun yang berasal dari luar (eksternal). Salah satu faktor
internal yang mempengaruhi perilaku adalah persepsi. Persepsi sendiri
dijelaskan oleh Walgito (2002, h.69) sebagai suatu proses yang
8
didahului oleh proses pengindraan, yaitu merupakan proses diterimanya
stimulus oleh individu melalui alat indera. Proses itu tidak berhenti
begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses
selanjutnya merupakan proses persepsi. Proses pengindraan tersebut
tidak hanya terbatas dengan penglihatan saja tapi juga pendengaran
maupun perabaan dan pembauan. Stimulus yang diinderakan itu
kemudian oleh individu diorganisasikan, dan diinterpretasikan, sehingga
individu menyadari, mengerti tentang apa yang diinderakan itu. Persepsi
tiap orang berbeda antara satu dengan yang lain walaupun objek yang
diperhatikan sama. Persepsi individu terhadap suatu stimulus atau obyek
akan menentukan bagaimana reaksi atau tindakan individu terhadap
stimulus tersebut, sehingga dalam hal ini persepsi juga turut berperan
dalam membentuk perilaku menggunakan air sungai.
Lindgern dan Byrne (1971 h.234-238) menyatakan faktor yang
mempengaruhi persepsi diantaranya adalah kebiasaan, keadaan
lingkungan, dan efek dari belajar dan pengalaman. Kebiasaan yang
dimaksud adalah bahwa individu akan melakukan persepsi sesuai
dengan apa yang ingin dipersepsikan. Individu akan terbiasa untuk
mempersepsikan stimulus tertentu, sehingga tingkah laku yang
dilakukan setiap hari merupakan contoh hasil dari kebiasaan
mempersepsikan suatu stimulus tertentu. Kebiasaan yang terjadi dalam
jangka waktu lama akan memunculkan suatu perilaku. Ketika seseorang
9
terbiasa menggunakan air sungai tersebut pada tiap harinya maka
seseorang akan memunculkan perilaku menggunakan air sungai.
Lingkungan sekitar yang dimaksud adalah dimana setiap
orang berpendapat bahwa mereka menginginkan lingkungan yang
nyaman. Standar lingkungan yang nyaman berbeda menurut satu orang
dengan orang yang lain. Tergantung bagaimana mereka
mempersepsikannya. Ketika seseorang mempresepsikan bahwa
lingkungan sekitarnya terlihat cukup nyaman untuk dirinya maka
seseorang akan tetap mengulang tingkah lakunya dengan tetap
menggunakan air sungai. Persepsi yang demikianlah yang pada akhirnya
akan membentuk suatu perilaku khususnya dalam menggunakan air
sungai
Pada proses wawancara dengan beberapa orang yang
menggunakan air sungai Demak ini didapat hasil bahwa mereka
memahami air sungai yang mereka gunakan merupakan air yang tidak
sehat. Mereka menggunakan air ini secara terus menerus sehingga
menimbulkan suatu pola kebiasaan. Pola kebiasaan ini diperkuat dengan
adanya persepsi bahwa air yang mereka gunakan adalah air yang masih
jernih. Air yang seperti ini menandakan air sungai tersebut masih layak
digunakan, dengan kata lain mereka memandang kesehatan hanya
sebatas penglihatan mereka akan jernihnya air sungai saja. Jika
diperhatikan secara lebih lanjut air yang jernih ini tidak dapat menjamin
10
apakah air yang digunakan sudah bebas dari penyakit atau tidak. Selain
itu adanya hasil wawancara peneliti dengan petugas kesehatan di desa
wonoketingal menunjukkan penyakit yang sering dialami warga desa
adalah penyakit diare dan demam berdarah.
Hal ini menunjukkan bahwa mereka memandang kesehatan
sebagai hal yang kurang penting untuk mereka sehingga mereka tetap
menggunakan air sungai tersebut. Kesehatan sendiri menurut WHO
diartikan sebagai keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental
(rohani), dan sosial, dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari
penyakit, cacat dan kelemahan (dalam Smet, 1994, h.7). Bagaimana
seseorang menjaga kesehatan dirinya dengan memperhatikan apa saja
yang digunakan untuk mempertahankan kesehatannya. Apakah sesuatu
itu baik, sehat dan bersih untuk digunakan atau tidak. Kesehatan
diperlukan untuk dapat menunjang segala aktivitas manusia.
Cara seseorang mempersepsikan kesehatan mempengaruhi
perilaku mereka. Ketika seseorang mengetahui bahwa air sungai yang
mereka gunakan adalah air yang memiliki tingkat pencemaran yang
tinggi maka secara otomatis mereka akan menghindari perilaku tersebut
karena dapat menimbulkan suatu penyakit ketika mereka menggunakan
air sungai tersebut. Ketika seseorang memepersepsikan kesehatan
merupakan hal yang penting maka secara otomatis pula ia akan
menghindari perilaku yang membahayakan kesehatan mereka, tetapi
11
ketika seseorang mempersepsikan kesehatan adalah hal yang tidak
penting maka perilaku menggunakan air sungai akan dimunculkan.
Berdasarkan uraian permasalahan diatas penulis ingin
mengetahui apakah ada hubungan antara perilaku menggunakan air
sungai dengan persepsi terhadap kesehatan pada warga desa
Wonoketingal Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak.
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk menguji hubungan antara persepsi
terhadap kesehatan dengan perilaku menggunakan air sungai
C. Manfaat Penelitian
1. Secara Praktis
Hasil dari Penelitian ini diharap dapat mengurangi dan
mencegah perilaku menggunakan air sungai
2. Secara Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan ilmiah yang berarti bagi pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya Psikologi Kesehatan dalam kaitannya pada
perilaku menggunakan air sungai ditinjau dari persepsi terhadap
kesehatan pada penduduk di sekitar sungai.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perilaku Menggunakan Air Sungai
1. Pengetian Perilaku Menggunakan Air Sungai
Ketika seseorang hendak memenuhi suatu tujuan maka
seseorang tersebut akan berperilaku tertentu untuk memenuhi
tujuan mereka. Perilaku sendiri menurut Notoatmodjo (2005,
h.43) adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme atau
makhluk hidup yang bersangkutan. Sedangkan menurut Robert
Kwick (dalam Notoatmodjo, 2005, h.123) mendefinisikan
perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang
dapat diamati dan bahkan dapat dipelajari. Hal yang sama juga
diterangkan oleh Chaplin (1999, h.53) memberikan pengertian
perilaku dalam dua arti. Pertama perilaku dalam arti luas
didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dialami oleh seseorang.
Pengertian kedua, perilaku didefinisikan dalam arti sempit yaitu
segala sesuatu yang mencakup reaksi dan dapat diamati.
Sedangkan menurut Ensiklopedi Amerika (dalam
Notoatmodjo, 2005, h.123) mengatakan bahwa perilaku adalah
sebagian dari suatu aksi dan reaksi organisme terhadap
lingkungannya. Hal ini berarti bahwa perilaku baru terjadi
apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi,
13
yakni yang disebut rangsangan. Suatu rangsangan tertentu akan
menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu.
Menurut Sarwono (2004, h.1) perilaku diterangkan
sebagai hasil daripada segala macam pengalaman serta interaksi
manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk
pengetahuan, sikap dan tindakan. Sehingga dapat dikatakan,
perilaku merupakan respon/reaksi seorang individu terhadap
stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya.
Perilaku seseorang muncul karena kebutuhan akan suatu
hal. Kebutuhan manusia akan air contohnya akan memunculkan
suatu perilaku tertentu. Air sendiri didapat dari banyak sumber,
seperti air tanah dan air permukaan (Suwasti, 1990, h.10). Air
tanah sendiri didapat dari pembuatan sumur artetis, sumur dalam,
sumur dangkal. Sedangkan yang temasuk dalam air permukaan
adalah air sungai, air telaga, atau mungkin air hujan. Sungai
sendiri adalah aliran air yang mengalir ke tempat yang lebih
rendah, jumlahnya tergantung dari tinggi muka air, curah hujan,
dan luas catchment (daerah tangkapan hujan di mana dari luasan
tersebut air dialirkan ke suatu daerah aliran tertentu)(Eddy
syahrizal, 2008). Pendapat lain menerangkan sungai sebagai
sistem pengairan air mulai dari mata air sampai muara dengan
dibatasi pada kanan dan kirinya serta sepanjang pengalirannya
14
oleh garis sempadan (Rizky Perdana, 2008). Keseharian manusia
mutlak membutuhkan air untuk mendukung aktivitas hidupnya
seperti mandi, memasak, mencuci, minum, menyiram tananman
dan masih banyak lagi kegiatan hidup sehari-hari yang lain yang
membutuhkan air.
Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
perilaku menggunakan air sungai adalah suatu kegiatan atau
aktivitas seseorang dalam mengambil air yang berasal dari
sepanjang bentangan sungai yang pada akhirnya air tersebut
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka seperti
mencuci baju, perabot rumah tangga, mandi, memasak,
menyiram tanaman atau ladang, minum, dan sebagainya.
2. Aspek - Aspek Perilaku
Pada umumnya setiap individu dapat mengambarkan
perilaku menurut aspek-aspek perilaku. Seperti yang diungkap
oleh Soekadji (1983, h.8) bahwa setiap individu dapat
menggambarkan setiap perilaku menurut tiga demensi, yaitu:
a. Frekuensi. Sering tidaknya perilaku muncul. Cara yang paling
sederhana untuk mencatat perilaku yaitu dengan menghitung
jumlah munculnya perilaku tersebut. Frekuensi sangat
15
bermanfaat untuk mengetahui sejauh mana perilaku
menggunakan air sungai muncul.
b. Aspek lamanya berlangsung. Waktu yang diperlukan
seseorang untuk melakukan setiap tindakan. Jika suatu
perilaku tertentu mempunyai permulaan dan akhir tertentu,
tetapi dalam jangka waktu yang berbeda untuk masing-
masing peristiwa, maka pengukuran lamanya berlangsung
lebih bermanfaat lagi. Aspek lamanya berlangsung ini sangat
berpengaruh bagi perilaku menggunakan air sungai, karena
dapat diketahui sejak kapan seseorang mulai menggunakan
air.
c. Intensitas, banyaknya daya (kemampuan) yang dikeluarkan
untuk berperilaku. Aspek ini digunakan untuk mengukur
seberapa banyak seseorang menggunakan air sungai untuk
kebutuhannya.
Sedangkan aspek-aspek perilaku menurut Bloom (dikutip
Notoatmodjo, 2005, h.93) adalah:
a. Kognitif, merupakan pengetahuan terhadap materi pendidikan
yang diberikan, dalam hal ini adalah pengetahuan tentang
perilaku menggunakan air sungai. Seseorang harus
mengetahui lebih dahulu manfaat yang akan diperoleh
sebelum dia melakukan sesuatu.
16
b. Afektif, merupakan sikap atau anggapan terhadap materi
pendidikan yang diberikan, dalam hal ini sikap atau aggapan
terhadap masalah kesehatan. Sikap adalah penilaian, dalam
hal ini penilaian terhadap masalah kesehatan, termasuk
penyakit, sikap terhadap pemeliharaan dan cara hidup sehat,
sikap terhadap kesehatan lingkungan.
c. Psikomotorik, merupakan praktek atau tindakan yang
dilakukan sehubungan dengan materi yang diberikan. Setelah
mengetahui manfaat dan melakukan penilaian terhadap
kesehatan, maka seseorang akan melaksanakan apa yang
diketahuinya itu. Ini yang disebut praktek kesehatan.
Tindakan kesehatan lingkungan meliputi buang air besar pada
jamban, buang sampah pada tempatnya, menggunakan air
bersih untuk mandi, cuci, dan masak.
Berdasarkan dari uraian diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa dimensi-dimensi dari perilaku
menggunakan air sungai dalam penelitian ini adalah
frekuensi, lamanya berlangsung dan intensitas.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Menurut Notoatmodjo (2005,h.45) perilaku manusia
terbentuk dari dua faktor utama yakni: stimulus merupakan faktor
17
dari luar diri seseorang tersebut (faktor eksternal), dan respon
merupakan faktor dari dalam diri orang yang bersangkutan
(faktor internal). Faktor-faktor tersebut adalah:
a. Faktor Internal
1. Perhatian
Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju kepada
suatu obyek atau banyak sedikitnya kesadaran yang
menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan (Stern dalam
Sumadi Suryabrata, 1995, h.14).
2. Pengamatan
3. Persepsi
Persepsi adalah sebagai pengalaman yang dihasilkan
melalui panca indera. Setiap orang mempunyai persepsi
yang berbeda-beda, meskipun obyek yang dilihat sama
(Notoatmodjo, 2005, h.123).
4. Motivasi
Motivasi diartikan sebagai suatu dorongan untuk bertindak
untuk mencapai suatu tujuan juga dapat terwujud dalam
bentuk perilaku (Notoatmodjo, 2005, h.123).
5. Fantasi
Fantasi adalah kemampuan jiwa untuk membentuk
tanggapan-tanggapan atau bayangan-bayangan baru
18
dengan kekuatan fantasi manusia dapat melepaskan diri
dari keadaan yang dihadapinya dan menjangkau ke depan
ke keadaan–keadaan yang akan mendatang (Walgito,
2002, h.114).
6. Sugesti
b. Faktor Eksternal
1. Sosial dan Budaya
2. Ekonomi
3. Politik
B. Persepsi Terhadap Kesehatan
1. Pengertian Persepsi Terhadap Kesehatan
Setiap orang memiliki persepsi yang berbeda walaupun
obyek yang diperlihatkan adalah obyek yang sama. Persepsi
sendiri dijelaskan oleh Walgito (2002, h.69) sebagai suatu proses
yang didahului oleh proses pengindraan, yaitu merupakan proses
diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera. Proses itu
tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan
dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Proses
pengindraan tersebut tidak hanya terbatas dengan penglihatan
saja tapi juga pendengaran maupun perabaan dan pembauan.
19
Stimulus yang diinderakan itu kemudian oleh individu
diorganisasikan, dan diinterpretasikan.
Harold (dalam Leavitt, 1974, h.32) mengatakan bahwa
persepsi merupakan pandangan atau pengertian tentang
bagaimana seseorang mempersepsikan kesehatan itu sendiri.
Adanya perbedaan karakteristik individu menyebabkan berbeda
pula masing-masing dalam mempersepsi sesuatu. Hal ini sesuai
dengan pendapat Crow dan Crow (1977, h.58) yang
mengemukakan bahwa dengan menggunakan persepsinya
terhadap suatu hal berarti seseorang menuju pada proses
pengorganisasian dan pengintepretasian data berdasarkan hasil
pengamatan sebelumnya.
Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan
diartikan sebagai keadaan sehat (status) sehat utuh secara fisik,
mental (rohani), dan sosial, dan bukan hanya suatu keadaan yang
bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan (dalam Smet, 1994,
h.7). Sedangkan menurut Levy (1984, h.6) kesehatan adalah
suatu kualitas yang didalamnya meliputi keadaan psikologis dan
demensi sosial dalam kehidupan yang bebas dari penyakit dan
kelemahan.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
persepsi terhadap kesehatan adalah pemberian arti kepada suatu
20
obyek atau stimulus yang dilihat oleh individu yang pada
akhirnya menghasilkan pandangan seseorang terhadap kesehatan
yang didasarkan pengamatan maupun pengalamanya serta
informasi yang diketahuinya tentang kesehatan yaitu keadaan
sehat seseorang secara fisik, psikologis, sosial, dan tidak hanya
bebas dari penyakit, cacat,dan kelemahan.
2. Aspek-Aspek Persepsi Terhadap Kesehatan
Menurut Walgito (1983, h.50), Persepsi dapat digolongkan
menjadikan 3 aspek, yang terdiri dari aspek kognisi, afeksi dan
konasi dan mengaitkannya dengan pengertian sehat secara fisik
dengan jabaran sebagai berikut:
a. Aspek Kognisi, yaitu menyangkut pengharapan, cara
mendapatkan pengetahuan atau cara berpikir dan pengalaman
masa lalu individu dalam mempersepsikan sesuatu dapat
dilatarbelakangi oleh adanya aspek kognisi ini, yaitu
pandangan individu terhadap sesuatu berdasarkan dari
pengalaman dari yang pernah didengar atau dilihatnya dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini termasuk pengalaman
individu terhadap kesehatannya secara fisik, pengalaman, atau
pengetahuan bagaimana yang telah dialami atau dimiliki
individu yang sesuai dengan harapannya untuk sehat yaitu
21
tidak mengalami gangguan secara jasmani sehingga
mendukung aktivitasnya.
b. Aspek Afeksi, yaitu yang menyangkut emosi dari individu.
Individu dalam mempersepsikan sesuatu bisa melalui aspek
afeksi yang berlandaskan pada emosi individu tersebut, hal ini
dapat muncul karena adanya pendidikan moral dan etika yang
didapatkan sejak kecil, pendidikan tentang etika dan moral
inilah yang akhirnya menjadi landasan individu tersebut
dalam memandang sesuatu yeng terjadi di sekitarnya.
Bagaimana perasaan individu jika dalam keadaan yang tidak
menyenangkan misalnya dalam keadaan sakit sehingga
menganggu aktivitasnya dan bagaimana perasaannya jika
dalam keadaan sehat yaitu tidak mengalami gangguan secara
jasmani.
c. Aspek konasi, yaitu yang menyangkut sikap, perilaku,
aktivitas dan motif. Individu dalam mempersepsikan sesuatu
bisa melalui aspek konasi, yaitu pandangan individu terhadap
sesuatu yang berhubungan dengan motif atau tujuan
timbulnya suatu perilaku individu tersebut terhadap kesehatan
karena individu akan berusaha menyesuaikan perilakunya
dengan harapannya untuk sehat sehingga tidak mengalami
22
gangguan secara jasmaniah dan semua organ tubuh dapat
berfungsi dengan baik
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa
persepsi mempunyai beberapa aspek, yaitu aspek kognisi, aspek
afeksi, aspek konasi. Ketiga aspek ini akan digunakan sebagai
aspek-aspek pendukung skala persepsi terhadap kesehatan.
C. Hubungan antara Persepsi Terhadap Kesehatan dengan
Perilaku Menggunakan Air Sungai.
Manusia memiliki kebutuhan utama yang harus dipenuhi agar
mereka dapat bertahan hidup. Selain kebutuhan akan udara,
kebutuhan lain yang merupakan kebutuhan yang vital bagi manusia
adalah kebutuhan akan air khususnya air yang sehat dan bersih. Air
sendiri memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia sebagai
contohnya air digunakan untuk mandi, mencuci baju, mencuci
perabot rumah tangga sampai dengan dikonsumsi untuk memenuhi
kebutuhan tubuh yang 80 % bagian tubuh kita terdiri dari zat cair
dan memerlukan air untuk menjaga kesehatan dan metabolisme
tubuh.
Kebutuhan akan air ini sebagian besar dapat dipenuhi dengan
memanfaatkan sumber-sumber alam yang ada di daerah sekitar.
Salah satu pemenuhannya adalah dengan menggunakan air sungai
23
sebagai alternatif pemecahan masalah bila pada daerah tersebut
tidak terdapat sumber mata air yang lainnya seperti PDAM
(Perusahaan Daerah Air Minum) atau sumur bor. Banyaknya
manfaat yang didapat ketika seseorang menggunakan air sungai ini
memunculkan suatu kebiasaan yang berulang-ulang sehingga pada
akhirnya akan memunculkan suatu perilaku tertentu yaitu perilaku
penggunaan air sungai.
Menurut Notoatmodjo (2005, h.45) perilaku sendiri
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut adalah faktor
internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor internal yang
mempengaruhi perilaku seseorang adalah persepsi seseorang
terhadap suatu stimulus. Persepsi sendiri dapat diartikan sebagai
proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera yang
kemudian diorganisasikan dan diintepretasikan sehingga individu
menyadari, mengerti tentang apa yang diinderakan itu. Persepsi
bersifat individual, dapat dikatakan demikian karena persepsi
merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu. Maka apa
yang ada dalam diri individu akan ikut aktif dalam persepsi.
Berdasarkan hal tersebut, maka dalam persepsi dapat dikemukakan
karena perasaan, kemampuan berpikir, pengalaman-pengalaman
individu tidak sama, maka dalam mempersepsi suatu stimulus, hasil
24
persepsi mungkin akan berbeda antara individu satu dengan individu
lain (Davidoff dalam Walgito, 2002, h.70).
Perilaku seseorang dalam menggunakan air sungai ini
didukung dengan adanya persepsi seseorang yang berbeda terhadap
kesehatan. Persepsi terhadap kesehatan sendiri dapat disimpulkan
sebagai pandangan seseorang terhadap kesehatan berdasarkan
pengamatan dan pengalamannya serta informasi yang diketahuinya
tentang kesehatan yaitu keadaan sehat secara fisik, psikologis, sosial,
dan tidak hanya bebas penyakit, cacat. Keberadaan air yang sudah
berubah menjadi lebih kotor dan tidak sehat ini tidak mempengaruhi
perilaku seseorang dalam menggunakan air sungai. Hal itu terlihat
dari perilaku mereka yang dari tahun ke tahun selalu muncul dan
bahkan menjadi semakin banyak yang menggunakan air sungai
tersebut. Adanya persepsi terhadap kesehatan yang berbeda tiap
orang akan mempengaruhi seseorang untuk tetap menggunakan air
sungai sebagai pemenuh kebutuhan mereka atau tidak.
Ketika seseorang mempersepsikan kesehatan merupakan hal
yang tidak penting maka yang akan dihasilkan adalah adanya
perulangan sikap seseorang yang pada akhirnya akan menjadi sebuah
perilaku yaitu perilaku menggunakan air sungai. Begitu pula
sebaliknya ketika seseorang mempersepsikan bahwa kesehatan
adalah hal yang penting maka mereka tidak akan mengulang
25
kebiasaan atau perilaku mereka lagi. Hal ini dilakukan karena
mereka menganggap dengan menghindari menggunakan air sungai
maka mereka akan menjadi lebih sehat.
D. Hipotesis
Berdasarkan tinjauan teoritis diatas, maka peneliti
mengajukan hipotesis yang akan diuji kebenarannya melalui uji
statistik. Adapun hipotesisnya adalah ada hubungan negatif antara
persepsi terhadap kesehatan dengan perilaku menggunakan air
sungai.
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Sebelum metode pengumpulan data ditentukan, identifikasi
variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian harus ditentukan
lebih dahulu, untuk membantu menentukan alat pengumpul data yang
tepat. Variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah:
Variable tergantung : Perilaku Menggunakan Air Sungai
Variabel bebas : Persepsi Terhadap Kesehatan
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Perilaku menggunakan air sungai
Perilaku menggunakan air sungai adalah suatu kegiatan
atau aktivitas yang dilakukan seseorang dalam mengambil dan
memanfaatkan air dari sepanjang bentangan sungai sehingga
pada akhirnya digunakan untuk menunjang kebutuhan sehari-
hari. Air yang merupakan kebutuhan utama bagi setiap manusia
merupakan kebutuhan yang tidak dapat tergantikan. Air memiliki
manfaat yang sangat beragam bagi kehidupan manusia seperti
untuk mandi, mencuci pakaian dan perabot rumah tangga,
27
menyiram lahan pertanian, maupun untuk konsumsi air minum
sehari-hari. Perilaku menggunakan air sungai dalam penelitian ini
dapat diukur dengan menggunakan skala yang di dalamnya
mencakup demensi perilaku yaitu frekuensi, lamanya
berlangsung dan intensitas. Tinggi rendahnya skor yang didapat
akan menunjukkan perilaku menggunakan air sungai pada
masyarakat yang tinggal di pemukiman dekat sungai. Semakin
tinggi skor yang didapat menunjukkan semakin sering seseorang
memunculkan perilaku menggunakan air sungai.
2. Persepsi terhadap Kesehatan
Persepsi terhadap kesehatan adalah pandangan seseorang
terhadap kesehatan berdasarkan pengamatan dan pengalamannya
serta informasi yang dikehatuinya tentang kesehatan yaitu
keadaan sehat secara fisik. Persepsi terhadap kesehatan dalam
penelitian ini dapat diukur dengan menggunakan skala yang
didalamnya mencakup aspek-aspek persepsi yaitu aspek kognisi,
aspek afeksi, dan aspek konasi. Tinggi rendahnya skor yang
dihasilkan akan menggambarkan persepsi terhadap kesehatan
pada masyarakat yang tinggal di pemukiman dekat sungai.
Semakin tinggi skor yang didapat menunjukkan bahwa
pandangan seseorang terhadap kesehatan semakin positif.
28
C. Subyek Penelitian
1. Populasi
Subyek penelitian merupakan faktor utama yang harus
ditentukan sebelum kegiatan penelitian dilakukan. Menurut Hadi
(2001, h.70) mengatakan bahwa populasi merupakan sejumlah
individu yang setidaknya mempunyai ciri atau sifat yang sama.
Kemudian dari populasi ini diambil contoh atau sampel yang
diharapkan dapat mewakili populasi. Cara yang dilakukan dalam
menetapkan sampel adalah menentukan dahulu sifat-sifat dari
populasi dan batas-batas yang tegas. Populasi yang diambil dalam
penelitian ini adalah para penduduk desa yang tinggal di dekat
sungai Demak berusia 18- 50 tahun, mampu membaca dan menulis
dengan baik dan bertempat tinggal di wilayah desa Wonoketingal
Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak.
2. Teknik Pengambilan Sampel
Menurut Hadi (1997, h.20) sampel adalah sebagian individu
yang diselidiki. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah warga desa Wonoketingal yang masih menggunakan air
sungai untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Teknik pengambilan sample menurut Nawawi (Wasito, 1995,
h.53) adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai
29
dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data
sebenarnya dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran
populasi agar diperoleh sampel yang representatif dan benar-benar
mewakili populasi.
Cara pengambilan sample dalam penelitian ini menggunakan
teknik Incidental Sampling. Teknik Incidental Sampling yaitu
sampel yang diperoleh dari keadaan yang insidental/kebetulan
dijumpai dan sesuai dengan ciri karakteristik subyek penelitian
yang telah ditentukan (Hadi, 2000, hal.75)
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan
oleh peneliti untuk memperoleh data yang akan diselidiki. Pada
penelitian ini metode yang dipakai adalah metode skala. Metode skala
adalah suatu metode penelitian dengan menggunakan daftar
pertanyaan yang berisi aspek-aspek dan demensi yang hendak diukur
dan harus dijawab dan dikerjakan/daftar isian yang harus diisi oleh
sejumlah subyek. Berdasarkan atas jawaban atau isian itu peneliti
mengambil kesimpulan mengenai subyek yang diteliti (Suryabrata,
2000, h.15).
Metode skala dalam pembuatan skala tidak lain adalah teknik
mengurutkan sesuatu dalam suatu kontinum atau pembuatan skala
30
adalah cara mengubah fakta-fakta kualitatif (atribut) menjadi suatu
urutan kuantitatif (variable) (Nazir, 1985, h.383). Penelitian ini
menggunakan bentuk skala langsung, yaitu skala diisi langsung oleh
subyek yang diteliti. Bentuk pertanyaan yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan skala tertutup, yaitu skala yang
jawabannya dibatasi/sudah ditentukan sehingga subyek tidak dapat
memberikan respon/jawaban seluas-luasnya (Suryabrata, 2000, h.79).
Skala dalam ilmu psikologi biasanya digunakan sebagai alat
ukur psikologi. Data yang diungkap berupa konstruk atau konsep
psikologis yang menggambarkan suatu aspek kepribadian individu
(Azwar,2000,h.5). Skala yang dipakai dalam penelitian ini
menggunakan skala Likert.
Ada dua skala yang akan dibuat yaitu skala perilaku
penggunaan air sungai dan persepsi terhadap kesehatan.
1. Skala Perilaku Menggunakan Air Sungai
Skala perilaku Menggunakan Air Sungai ini disusun
berdasarkan pada tiga dimensi yaitu:
a. Frekuensi. Sering tidaknya perilaku muncul.
b. Aspek lamanya berlangsung. Waktu yang diperlukan
seseorang untuk melakukan setiap tindakan.
c. Intensitas, banyaknya daya (kemampuan) yang dikeluarkan
untuk berperilaku.
31
Bentuk jawaban terdiri dari 4 alternatif jawaban yaitu
Sangat Sering (SS), Sering (SR), Jarang (JR) dan Tidak pernah
(TP). Tiap subyek dapat memilih salah satu jawaban dari keempat
alternatif jawaban. Skala ini dibagi dalam 2 bentuk pernyataan
yaitu pernyataan yang bersifat positif (favourable) dan pernyataan
yang bersifat negatif (unfavourabel).
Pada pernyataan positif nilai 4 diberikan untuk jawaban
Sangat sering (SS), nilai 3 diberikan untuk jawaban sering (SR),
nilai 2 untuk jawaban Jarang (JR) dan nilai 1 untuk jawaban
Tidak Pernah (TP). Pertanyaan yang bersifat negatif nilai 1
diberikan untuk jawaban Sangat Sering (SS), nilai 2 diberikan
untuk jawaban Sering (SR), nilai 3 untuk jawaban Jarang (JR),
dan nilai 4 untuk jawaban Tidak Pernah (TP).
Tabel 1 Rancangan Skala Perilaku Penggunaan Air Sungai Dimensi Jumlah Item Jumlah
Favourabel Unfavourabel Frekuensi 5 5 10 Lamanya Berlangsung 5 5 10 Intensitas 5 5 10
Jumlah 15 15 30
32
2. Skala Persepsi Terhadap Kesehatan
Skala persepsi terhadap kesehatan ini disusun berdasarkan
pada 3 aspek yaitu:
a. Aspek kognisi, yaitu menyangkut pengharapan, cara
mendapatkan pengetahuan atau cara berpikir dan pengalaman
masa lalu individu dalam mempersepsikan sesuatu dapat
dilatarbelakangi oleh adanya aspek kognisi ini.
b. Aspek afeksi, yaitu yang menyangkut emosi dari individu.
c. Aspek konasi, yaitu menyangkut sikap, perilaku, aktivitas dan
motif Individu.
Bentuk jawaban terdiri dari 4 alternatif jawaban yaitu Sangat
Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS) dan Sangat Tidak
Sesuai (STS). Tiap subyek dapat memilih salah satu jawaban dari
keempat alternatif jawaban. Skala ini dibagi dalam 2 bentuk
pernyataan yaitu pernyataan yang bersifat positif (favourable) dan
pernyataan yang bersifat negatif (unfavourabel).
Pada pernyataan positif nilai 4 diberikan untuk jawaban
Sangat Setuju (SS), nilai 3 diberikan untuk jawaban Setuju (S),
nilai 2 untuk jawaban Tidak Setuju (TS) dan nilai 1 untuk jawaban
Sangat Tidak Setuju (STS). Pertanyaan yang bersifat negatif nilai 1
diberikan untuk jawaban Sangat Setuju (SS), nilai 2 diberikan
33
untuk jawaban Setuju (S), nilai 3 untuk jawaban Tidak Setuju (TS),
dan nilai 4 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS).
Tabel 2 Rancangan Skala Persepsi Terhadap Kesehatan
Aspek Jumlah Item Jumlah Favourabel Unfavourabel
Kognisi 5 5 10 Afeksi 5 5 10 Konasi 5 5 10 Jumlah 15 15 30
E. Uji Coba Alat Ukur
Setiap penelitian selalu mengharapkan hasil yang benar-benar
obyektif, artinya dapat menggambarkan keadaan yang sesungguhnya
dari masalah yang sedang diteliti. Pencapaian keadaan yang
diinginkan, dapat diukur dengan uji validitas dan reliabilitas.
1. Uji Validitas
Validitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat
ukur mengukur obyek yang perlu diukur (Ancok, 1987, h.13).
Menurut Azwar (2000, h.55) suatu alat ukur dapat dikatakan valid
apabila benar-benar sesuai dan menjawab secara cermat tentang
variabel yang hendak diukur. Jadi validitas digunakan sebagai
ukuran seberapa cermat suatu alat ukur melakukan fungsi ukurnya.
34
Cara yang paling banyak digunakan mengetahui validitas
suatu alat ukur adalah dengan cara mengkorelasikan antar skor
yang diperoleh masing-masing item dengan skor total (Azwar,
1992, h.79). Skor total adalah nilai yang diperoleh dari hasil
penjumlahan semua skor item. Apabila skor setiap pernyataan
dikorelasikan dengan skor total adalah signifikan maka dapat
dikatakan bahwa alat itu valid.
Teknik korelasi yang digunakan dalam pengukuran validitas
yaitu teknik korelasi Product Moment dari Karl Pearson. Adapun
perhitungan statistika untuk mendapatkan koefisien korelasi ini
dilakukan dengan rumus:
( ) ( )( )( ) ( ){ } ( ) ( ){ }2222xy
YY NXX NYXXYN r
Σ−ΣΣ−Σ
ΣΣ−Σ=
Keterangan : rxy = Koefisien korelasi antara skor item dengan skor total Σ XY = Jumlah perkalian skor item dengan skor total Σ X = Jumlah skor tiap item Σ Y = Jumlah skor total item N = Jumlah subyek
Menurut Ancok (1987, h.17) untuk menghindari kelebihan
bobot koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil penelitian
tersebut masih perlu dikorelasikan dengan menggunakan Teknik
Korelasi Part Whole. Statistika untuk mendapatkan koefisien Parth
Whole juga dilakukan dengan menggunakan rumus:
35
( )( ) ( )( ) ( ) ( )( ) ( )SDy SDxr2SDxSDy
SDxSDyr r
xy22
xypq
−+
−=
Keterangan : rpq = Koefisien korelasi item dan total setelah dikoreksi rxy = Koefisien korelasi item dan total sebelum dikoreksi SDx = Standart deviasi skor total SDy = Standart deviasi skor item
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana
alat ukur itu sama dengan dirinya sendiri. Ancok (1987, h.20)
menyatakan bahwa pada prinsipnya reliabilitas menunjukkan
sejauh mana pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatif
tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subyek
yang sama atau kalau dikatakan secara popular adalah keajegan
alat ukur. Hal yang perlu diingat pada reliabilitas adalah bahwa
penghitungan reliabilitas harus dilakukan hanya pada item yang
sudah memiliki validitas.
Azwar (1992,h.6) menyebutkan reliabilitas adalah sejauh
mana pengukurang dapat memberikan hasil yang relatif sama bila
dilakukan pengukuran kembali terhadap subyek yang sama. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan teknik uji reliabilitas Alpha
Cronbach. Adapun perhitungan statistika untuk mendapatkan
koefisien reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus:
36
⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡ΣΣ
−=totSxS1
1 -k k 2
2
α
Keterangan : α = Koefisien relaibilitas alpha k = Jumlah item valid ΣS2x = Jumlah varians item yang dikuadratkan ΣS2tot = Jumlah varians total 1 = Bilangan konstanta
F. Metode Analisis Data
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode
analisis data Product Moment dari pearson. Rumus korelasi Product
Moment adalah:
( ) ( )( )( ) ( ){ } ( ) ( ){ }2222xy
YY NXX NYXXYN r
Σ−ΣΣ−Σ
ΣΣ−Σ=
Keterangan : rxy = Koefisien korelasi antara persepsi terhadap kesehatan
dengan perilaku menggunakan air sungai. Σ XY = Jumlah perkalian skor butir soal dengan skor total Σ = Jumlah skor persepsi terhadap kesehatan Σ Y = Jumlah skor perilaku menggunakan air sungai N = Jumlah subyek
37
BAB IV
PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian
Langkah awal yang harus dilakukan sebelum melaksanakan
penelitian adalah menentukan tempat atau kancah penelitian dan
memberi gambaran singkat yang menyeluruh mengenai situasi yang
merupakan ciri khas dari kancah penelitian. Dalam menentukan kancah
penelitian, peneliti mengadakan pengamatan pendahuluan terhadap
kancah penelitian dan ciri-ciri populasi yang telah ditetapkan untuk
penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan di desa Wonoketingal Kecamatan
Karanganyar Kabupaten Demak. Desa Wonoketingal terletak di daerah
perbatasan antara Demak dengan Kudus. Jumlah penduduk di desa
Wonoketingal adalah 5898 orang dengan 1370 KK. Sedangkan jumlah
subyek yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 40 orang. Desa
Wonoketingal memiliki perbatasan wilayah adapun batas wilayahnya
sebagai berikut:
1. Sebelah Utara : Desa Kedungwaru Lor
2. Sebelah Selatan: Desa Sari Kec.Gajah
3. Sebelah Barat : Desa Ngaluran
4. Sebelah Timur : Desa Cangkring Rembang
38
Penentuan kancah penelitian di Desa Wonoketingal Kecamatan
Karanganyar Kabupaten Demak didasarkan pada pertimbangan-
pertimbangan sebagai berikut:
1. Di desa Wonoketingal Kabupaten Demak, penduduknya mempunyai
ciri-ciri dan karakteristik yang sesuai untuk populasi penelitian.
2. Jumlah subyek yang akan diteliti telah memenuhi syarat untuk
analisa statistik, yaitu minimal 30 subyek, agar distribusi variabel
dalam populasi mendekati distribusi normal (Hadi, 1994, h.54).
3. Di desa Wonoketingal tersebut belum pernah diadakan penelitian
mengenai perilaku menggunakan air sungai ditinjau dari persepsi
terhadap kesehatan dan tingkat pendidikan.
4. Adanya ijin dari pihak desa kepada peneliti untuk mengadakan
penelitian di desa tersebut.
B. Persiapan Penelitian
Persiapan penelitian dimulai dengan penentuan orientasi kancah
penelitian, persiapan penyusunan alat ukur dan perijinan penelitian.
1. Penyusunan Alat Ukur
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala
yang terdiri dari skala perilaku menggunakan air sungai dan skala
persepsi terhadap kesehatan. Skala diberikan kepada subyek dan
39
pernyataan dari setiap item dibuat dengan bahasa yang sederhana
agar lebih mudah untuk dipahami dan dimengerti.
a. Skala Perilaku Menggunakan Air Sungai
Skala perilaku menggunakan air sungai disusun
berdasarkan tiga dimensi yaitu frekuensi, lamanya berlangsung
dan intensitas. Skala ini terdiri dari 30 item pernyataan. Penilaian
skala berdasarkan pada dua kelompok item-item yang berbentuk
favourabel dan unfavourabel. Sebaran item skala perilaku
menggunakan air sungai dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3 Sebaran Item Skala Perilaku Menggunakan Air Sungai
Dimensi Jumlah Item Jmlh Favourabel Unfavourabel
Frekuensi 1,7,13,19,25 2,8,14,20,26 10 Lamanya Berlangsung 3,9,15,21,27 4,10,16,22,28 10 Intensitas 5,11,17,23,29 6,12,18,24,30 10
Jumlah 15 15 30
b. Skala Persepsi terhadap Kesehatan
Skala persepsi terhadap kesehatan disusun berdasarkan
tiga aspek yaitu kognisi, afeksi dan konasi. Skala ini terdiri dari
30 item pernyataan. Penilaian skala berdasarkan pada dua
kelompok item-item yang berbentuk favourabel dan
unfavourabel. Sebaran item skala persepsi terhadap kesehatan
dapat dilihat pada tabel 4.
40
Tabel 4 Sebaran Item Persepsi Terhadap Kesehatan
Aspek Jumlah Item Jumlah Favourabel Unfavourabel
Kognisi 1,7,13,19,25 2,8,14,20,26 10 Afeksi 3,9,15,21,27 4,10,16,22,28 10 Konasi 5,11,17,23,29 6,12,18,24,30 10
Jumlah 15 15 30
2. Persiapan Perijinan Penelitian
Syarat untuk dapat melakukan penelitian adalah mendapatkan
ijin dari pihak-pihak yang terkait. Sebelum melakukan penelitian
maka peneliti mengajukan surat permohonan ijin penelitian terlebih
dahulu ke Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata
Semarang yang diteruskan dengan mengajukan permohonan untuk
melakukan penelitian kepada Kepala Desa Wonoketingal Kecamatan
Karanganyar Kabupaten Demak.
C. Pelaksanaan Penelitian
Pengambilan data penelitian dilakukan mulai tanggal 19-20
Agustus 2008 dan 19 September 2008 di desa Wonoketingal Kecamatan
Karanganyar Kabupaten Demak. Pembagian skala dilakukan peneliti
secara langsung dengan mendatangi satu per satu penduduk, yang
ditemui sesuai dengan ciri-ciri populasi. Dalam penyebarannya peneliti
dibantu oleh aparat desa, cara ini ditempuh dengan pertimbangan: (1)
41
dapat bertatapan muka langsung dengan responden sehingga segala hal
yang tidak jelas dapat langsung ditanyakan pada peneliti; (2) responden
mengenal aparat desa yang mendampingi peneliti sehingga lebih terbuka
dalam mengisi skala sesuai dengan keadaan yang sebenarnya; (3)
menghindari resiko skala hilang.
Penelitian ini menggunakan metode try out terpakai sehingga
penelitian ini hanya dilakukan satu kali dalam pengambilan data yang
akan digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas alat ukur
maupun sebagai data untuk uji hipotesa. Metode ini dilakukan dengan
alasan keterbatasan waktu, dana dan kemudahan operasional serta lokasi
penelitian yang jauh dari Semarang.
D. Uji Validitas dan Reliabilitas
Setelah melakukan penyebaran skala dan mendapat data
penelitian, maka yang harus dilakukan selanjutnya adalah menguji
validitas dan reliabilitas alat ukur yang peneliti gunakan. Perhitungan uji
validitas item untuk skala perilaku menggunakan air sungai dan skala
persepsi terhadap kesehatan menggunakan teknik Product Moment yang
kemudian hasilnya dikoreksi dengan teknik Part Whole, sedangkan
penghitungan reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan teknik Alpha Cronbach. Pengujian validitas dan
42
reliabilitas alat ukur menggunakan program komputer teknik SPSS versi
13.0. Hasil dapat dilihat di lembar lampiran
1. Uji Validitas Skala
Hasil pengujian validitas terhadap 30 butir skala perilaku
menggunakan air sungai dengan berdasarkan pada rtabel (5%) = 0,312
diperoleh 26 item yang valid dan 4 item yang gugur. Koefisien
validitas skala perilaku menggunakan air sungai berkisar antara
0,322 sampai dengan 0,525. Rincian sebaran item valid dan item
gugur pada skala perilaku menggunakan air sungai dapat dilihat pada
tabel 5. Hasil dapat dilihat dalam lembar lampiran.
Tabel 5 Sebaran Item Valid dan Gugur Skala Perilaku Menggunakan
Air Sungai Dimensi Jumlah Item
Favourabel Unfavourabel Frekuensi 1,7*,13,19,25 2,8,14,20,26 Lamanya Berlangsung
3,9,15,21,27 4,10,16,22,28*
Intensitas 5,11,17,23*,29 6*,12,18,24,30 Jumlah 15 15
Keterangan: * = item gugur
Hasil pengujian validitas terhadap 30 butir skala persepsi
terhadap kesehatan dengan berdasarkan pada rtabel (5%) = 0,312
diperoleh 24 item yang valid dan 6 item yang gugur. Koefisien
validitas skala persepsi terhadap kesehatan berkisar antara 0,350
43
sampai dengan 0,632. Adapun rincian sebaran item valid dan item
gugur pada skala persepsi terhadap kesehatan dapat dilihat pada tabel
6. Hasil dapat dilihat dalam lembar lampiran.
Tabel 6 Sebaran Item Valid dan Gugur Skala Persepsi terhadap
Kesehatan No Dimensi Jumlah Item
Favourabel Unfavourabel 1 Kognisi 1,7*,13,19,25* 2,8,14,20*,26 2 Afeksi 3,9,15,21,27 4,10,16,22*,28 3 Konasi 5,11,17,23,29* 6,12,18,24*,30 Jumlah 15 15
Keterangan: * = item gugur
2. Uji Reliabilitas Skala
Uji reliabilitas alat ukur dilakukan berdasarkan pada butir
yang valid. Hasil dari uji reliabilitas menunjukkan bahwa koefisien
reliabilitas skala perilaku menggunakan air sungai sebesar 0,856 dan
koefisien reliabilitas skala persepsi terhadap kesehatan sebesar
0,875. Jadi, skala perilaku menggunakan air sungai dan skala
persepsi terhadap kesehatan bersifat reliabel. Hasil dapat dilihat
dalam lembar lampiran.
44
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Uji Asumsi
Sebelum analisis data dilakukan, item yang telah dibersihkan
dari butir-butir yang tidak valid terlebih dahulu diuji asumsi untuk
mengetahui normal tidaknya sebaran skor item dan linear atau
tidaknya hubungan antar variabel. Tujuan dilakukan uji asumsi
adalah untuk mengetahui apakah data yang terkumpul memenuhi
persyaratan analisis statistik dengan teknik korelasi Product Moment
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk membuktikan bahwa data
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian
ini menggunakan teknik Kolmogorov–Smirnov Z. Pengujian
normalitas terhadap alat ukur menggunakan program komputer
teknik SPSS versi 13.0. Hasil dapat dilihat dalam lembar
lampiran.
Berdasarkan uji normalitas terhadap data perilaku
menggunakan air sungai diperoleh nilai K-S Z = 0,752 dengan p
> 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebaran data perilaku
menggunakan air sungai memiliki distribusi normal. Berdasarkan
45
uji normalitas terhadap data persepsi terhadap kesehatan
diperoleh nilai K-S Z = 0,666 dengan p > 0,05. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa sebaran data persepsi terhadap kesehatan
memiliki distribusi normal.
2. Uji Linearitas
Selain uji normalitas, asumsi yang harus dipenuhi dalam
teknik korelasi adalah uji linearitas. Uji linearitas dalam
penelitian ini menggunakan uji F. Pengujian linearitas terhadap
alat ukur menggunakan program komputer teknik SPSS versi
13.0. Hasil dapat dilihat dalam lembar lampiran.
Berdasarkan uji linearitas antara variabel persepsi terhadap
kesehatan dengan variabel perilaku menggunakan air sungai
diperoleh koefisien Flinear = 6,774 dengan p < 0,05. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa hubungan variabel persepsi terhadap
kesehatan dengan variabel perilaku menggunakan air sungai
dalam penelitian ini adalah linear atau persamaan kedua variabel
tersebut membentuk garis lurus.
B. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis
korelasi Product Moment. Analisis korelasi dalam penelitian ini
digunakan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap
46
kesehatan dengan perilaku menggunakan air sungai. Hasil
pengolahan data menunjukkan koefisien korelasi rx1y = 0,389 dengan
p < 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan positif
dan signifikan antara persepsi terhadap kesehatan dengan perilaku
menggunakan air sungai. Dengan demikian, hipotesis pada penelitian
ini ditolak.
C. Pembahasan
Air merupakan kebutuhan utama bagi setiap makluk hidup.
Air sendiri didapat dari banyak sumber, seperti air tanah dan air
permukaan (Suwasti, 1990, h.10). Air tanah sendiri didapat dari
pembuatan sumur artetis, sumur dalam, sumur dangkal. Sedangkan
yang temasuk dalam air permukaan adalah air sungai, air telaga, atau
air hujan. Pada keseharian manusia mutlak membutuhkan air untuk
mendukung aktivitas hidupnya, seperti mandi, memasak, mencuci,
minum, menyiram tananman dan masih banyak lagi kegiatan hidup
sehari-hari yang lain yang membutuhkan air.
Perilaku menggunakan air sungai sendiri dipengaruhi oleh
banyak faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku
seseorang adalah persepsi. Menurut Walgito (2002, h.69)
mengatakan bahwa persepsi individu terhadap suatu stimulus atau
47
obyek akan menentukan bagaimana reaksi atau tindakan individu
terhadap stimulus tersebut, sehingga dalam hal ini persepsi juga turut
berperan dalam membentuk perilaku menggunakan air sungai.
Perilaku seseorang dalam menggunakan air sungai ini didukung
dengan adanya persepsi seseorang yang berbeda terhadap kesehatan.
Ketika seseorang mempersepsikan kesehatan merupakan hal
yang tidak penting maka yang akan dihasilkan adalah adanya
perulangan sikap seseorang yang pada akhirnya akan menjadi sebuah
perilaku yaitu perilaku menggunakan air sungai. Begitu pula
sebaliknya ketika seseorang mempersepsikan bahwa kesehatan
adalah hal yang penting maka mereka tidak akan mengulang
kebiasaan atau perilaku mereka lagi. Hal ini dilakukan karena
mereka menganggap dengan menghindari menggunakan air sungai
maka mereka akan menjadi lebih sehat.
Namun, dari hasil penelitian ini menunjukkan adanya
hubungan yang negatif antara persepsi terhadap kesehatan dengan
perilaku menggunakan air sungai. Hasil yang didapat adalah ada
hubungan positif yang signifikan dimana rx1y = 0,389 dengan p <
0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin seseorang menganggap
kesehatan adalah sesuatu yang penting bagi dirinya tidak berarti
menyurutkan keinginan seseorang untuk tetap menggunakan air
48
sungai. Hal ini mengingat kondisi sosial ekonomi masyarakat
sendiri. Notoatmodjo (2005, h.45) mengatakan bahwa faktor yang
mempengaruhi perilaku manusia antara lain faktor eksternal yang
meliputi sosial, budaya, ekonomi dan politik. Kondisi sosial ekonomi
masyarakat yang cenderung masih rendah menyebabkan masyarakat
lebih memilih menggunakan air sungai. Ketidakmampuan
masyarakat dalam mengusahakan sumber air lain, misalnya PDAM
atau air bor, memaksa masyarakat untuk beralih pada air sungai.
Hal lain yang mempengaruhi perilaku seseorang dalam
menggunakan air sungai adalah adanya tinggi rendahnya tingkat
pendidikan seseorang mempengaruhi sikap mereka dalam
mengartikan suatu stimulus sehingga pada akhirnya akan
mempengaruhi perilaku mereka dalam menggunakan air sungai. Hal
ini sesuai dengan teori dari Walgito (1991. h.119) yang mengatakan
bahwa tingkat pendidikan memiliki hubungan yang seimbang
dengan sikap, sehingga diasumsikan seseorang dengan tingkat
pendidikan tinggi maka sikapnya akan lebih penuh pertimbangan,
tingkat pendidikan akan mempengaruhi sikap yang bersangkutan
terhadap sesuatu karena orang dengan tingkat pendidikan tinggi
merupakan orang yang mempunyai pengetahuan luas, maka semakin
49
banyak pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang maka akan lebih
baik pula kemampuan dalam menyikapi sesuatu.
Seseorang yang memiliki tingkat pendidikan tinggi cenderung
untuk memandang masalah yang terjadi lebih rasional dibandingkan
dengan seseorang yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih
rendah. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap perkembangan sikap
seseorang sangatlah besar, sehingga dari tingkat pendidikan yang
berbeda akan memunculkan sikap yang berbeda pula. Semakin tinggi
tingkat pendidikan seseorang akan semakin banyak pengalaman,
sehingga akan berbeda dalam cara berpikir, bersikap, dan bertingkah
laku bila dibandingkan dengan individu yang lebih rendah tingkat
pendidikannya (Hakim, 2005, h.17). Banyaknya masyarakat di
daerah wonoketingal yang memiliki tingkat pendidikan rendah
mempengaruhi perilaku mereka dalam menggunakan air sungai.
Ketika seseorang memiliki tingkat pendidikan yang rendah
diasumsikan bahwa pengetahuan yang mereka miliki tentang segala
sesuatu khususnya pengetahuan mereka tentang kesehatan masih
sedikit. Pengetahuan yang sedikit mempengaruhi pemahaman atau
persepsi mereka akan kesehatan. Mereka mungkin mengetahui
tetang apa itu kesehatan tetapi dilain sisi mereka tidak mengetahui
atau tidak paham tentang konsekuensi apa yang mengikuti ketika
50
seseorang tetap memutuskan untuk menggunakan air sungai yang
tercemar.
Penelitian ini memiliki kelemahan, yaitu:
Adanya kesulitan pemahaman beberapa pernyataan yang ada
dalam skala penelitian. Sehingga seringkali responden bertanya
kepada peneliti.
51
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat
disimpulkan:
Ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi terhadap
kesehatan dengan perilaku menggunakan air sungai. Semakin positif
persepsi seseorang terhadap kesehatan, maka perilaku mereka dalam
menggunakan air sungai juga semakin tinggi dan sebaliknya.
Sumbangan efektif yang diberikan dalam penelitian ini sebesar 15,1%.
Hasil ini menyatakan bahwa hipotesis penelitian ini tidak diterima.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, ada beberapa
saran yang ditujukan kepada beberapa pihak. Saran-saran tersebut
sebagai berikut:
Bagi Penelitian Selanjutnya
Bagi penelitian tentang perilaku menggunakan air sungai
yang selanjutnya, disarankan untuk:
52
1. Melibatkan faktor lain selain persepsi terhadap kesehatan,
misalnya: motivasi, kebudayaan, tingkat sosial. Sehingga dapat
diketahui faktor mana yang mempunyai pengaruh paling besar
terhadap perilaku menggunakan air sungai.
2. Melakukan pendekatan personal kepada masyarakat atau
responden lebih lama, sehingga pada saat pengambilan data
dapat lebih luwes.
3. Mengambil data sesuai dengan prosedur penelitian sehingga tidak
terjadi kesalahan saat pengambilan data di lapangan.
53
DAFTAR PUSTAKA
Ancok, D. 1987. Teknik Penyusunan Skala Pengukuran. Yogyakarta:Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Gadjah Mada.
Azwar, S. 1992. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Azwar, S. 2000. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Chaplin, J.P. 1999. Kamus Lengkap Psikologi. Alih bahasa:Kartini
Kartono. Jakarta:Erlangga. Crow, L.D &Crow, A. 1977. Psikologi Pendidikan. Buku I. Terjemahan :
Drs.Kasidjan. Surabaya:Bina Mulia. Eddy, S. 2008. Daerah Aliran Air Sungai. http://www.google.com/
pengertian+air+sungai. html. Dwonload 23 juli 2008. Gintings, P. 1992. Mencegah dan Mengendalikan Pencemaran Industri.
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Hadi, S. 1997. Metodologi Research I. Yogyakarta:Andi Offset. Hadi, S. 2000. Metodologi Penelitian Jilid:1. Yogyakarta:Andi Offset. Hadi, S. 2001. Statistik : Jilid 2. Yogyakarta:Andi Offset. Hakim,S.N & Nuryoto, S.2005. Memori Implisit dan Memori Eksplisit
Lanjut Usia Ditinjau dari Aktivitas dan Tingkat Pendidikan.
54
Indegenous Jurnal Berkala Ilmiah Berkala Psikologi. Vol 7. No 1 (3-17)
Izdihar, M S. 1990. Air Minum. Bandung: Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Pembangunan.
Leavitt, H J. 1974. Drugs and Behaviour. Philadelphia London
Toronto:WB. Saunders company. Levy, M.R, Dignan, M,Shireffs, J.H. 1984. Life and Health,4th Edition.
New York:Random House,Inc. Lindgren, H.C, Byrne, B. 1971. Psychology : An introduction To A
Behavioral Science. New York:John Wiley. Narbuko, S. 2002. Metodoligi Penelitian. Jakarta:Bumi Aksara. Nazir, M. 1985. Metodologi Penelitian. Jakarta:Ghalia Indonesia Notoatmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya. Jakarta:
PT.Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 1993. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu
Perilaku Kesehatan. Yogyakarta:Andi Offset. Nazir, M. 1985. Metodologi Penelitian. Jakarta:Ghalia Indonesia Rizky, P. 2008. blogerspot. http://www.google.com/ blogespot. html.
Download 23 juli 2008. Sarwono, S. 2004. Sosiologi Kesehatan:Beberapa Konsep Beserta
Aplikasinya. Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.
55
Sarwono, S. 1993. Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta:Rajawali. Smet, B. 1994. Psikologi Kesehatan. Jakarta:Gramedia. Soekadji., S. 1983. Modifikasi Perilaku. Yogyakarta:Liberty. Suryabrata, S. 2000. Pengembangan Alat Ukur Psikologis.
Yogyakarta:penerbit Andi. Suwasti. 1990. Kesehatan Lingkungan. Bandung:Direktorat Penyelidikan
Masalah Lingkungan. Tunggal, A.D.W. 2001. Peraturan Perundang-undangan Lingkungan
Hidup Buku IV. Jakarta : Marvindo. Walgito, B. 1983. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Yayasan
Penerbit Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. _________. 1991. Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Yogyakarta : Andi
Offset ________. 2002. Pengantar Psikologi Umum.Yogyakarta: Pen
erbit Andi.
Wasito, S. 1995. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta:APTIK dan PT.Gramedia Pustaka Utama.
56
LAMPIRAN
57
LAMPIRAN A : SKALA PENELITIAN A-1 Skala Perilaku Menggunakan Air Sungai
A-2 Skala Persepsi Terhadap Kesehatan
58
Dengan Hormat,
Di tengah-tengah kesibukan Bapak/Ibu/Saudara/i saat ini, perkenankanlah saya
memohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk meluangkan waktu sejenak untuk
mengisi skala penelitian yang saya lampirkan berikut ini. Tujuan diadakannya
pengisian skala ini adalah untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam
pembuatan skripsi guna meraih gelar kesarjanaan di Fakultas Psikologi
Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
PETUNJUK PENGISIAN SKALA
1. Bacalah pernyataan-pernyataan pada tiap lembarnya dengan baik.
2. Cara untuk memberikan jawaban dengan memberi tanda silang (X) pada:
SS :Apabila pernyataan tersebut SANGAT SERING dilakukan
oleh diri anda
S :Apabila pernyataan tersebut SERING dilakukan oleh diri
anda
JR :Apabila pernyataan tersebut JARANG dilakukan oleh diri
anda
TP :Apabila pernyataan tersebut TIDAK PERNAH dilakukan
oleh diri anda
Contoh: Saya suka menabung SS SR JR TP
3. Apabila jawaban bapak/Ibu/Saudara/i salah dan ingin mengganti maka beri
tanda (=) seperti contoh berikut:
Contoh: Saya suka menabung SS SR JR TP
4. Tidak ada jawaban yang salah karena semua jawaban yang
Bapak/Ibu/Saudara/i berikan adalah benar jika sesuai dengan diri anda jadi
diharapkan jawaban yang dipilih sesuai dengan keadaan, pikiran, pendapat,
pandangan Bapak/Ibu/Saudara/i sendiri tanpa ada pengaruh dari pihak lain.
5. Atas kerja samanya dalam mengisi skala penelitian ini saya mengucapkan
terima kasih
Aditya Dessy P
59
Nama :
Umur :
Lama Pendidikan :
Jenis Kelamin :
No Pernyataan Jawaban 1. Saya menggunakan air sungai untuk
mencuci pakaian SS SR JR TP
2. Saya membeli air bersih untuk persediaan air di rumah
SS SR JR TP
3. Mencuci di sungai sudah saya lakukan sejak saya masih kecil
SS SR JR TP
4. Bermain di sungai bersama teman-teman saya lakukan
SS SR JR TP
5. Saya lebi senang mandi dan mencuci di sungai daripada di sumur
SS SR JR TP
6. Walaupun harus menimba air saya lebih suka mengambil air sumur untuk persedian air minum di rumah
SS SR JR TP
7. Saya mandi dengan menggunakan air sungai
SS SR JR TP
8. Air sungai hanya digunakan untuk menyiram halaman agar tidak berdebu
SS SR JR TP
9. Sajak kecil saya senang bermain di sungai bersama teman-teman
SS SR JR TP
10. Sumur di halaman rumah hanya dimanfaatkan untuk air minum
SS SR JR TP
11. Daripada menampung air hujan di rumah saya lebih suka mengambil air di sungai
SS SR JR TP
12. Walaupun dalam saya selalu mengambil air sumur
SS SR JR TP
13. Air minum di rumah saya diambil dari air sungai
SS SR JR TP
14. Pakaian kotor yang ada saya cuci menggunakan air sumur
SS SR JR TP
15. Saya terbiasa minum air sungai yang diambil dari sungai yang diambil dari sungai sejak kecil
SS SR JR TP
16. Sejak kecil saya terbiasa menimba air sumur untuk mandi
SS SR JR TP
17. Saya tidak mengambil air sumur untuk air minum tetapi memanfaatkan air sungai
SS SR JR TP
18. Saya mandi dan mencuci pakaian dengan menggunakan air sumur
SS SR JR TP
60
19. Setiap sore saya mengambil air sungai untuk persediaan air di rumah
SS SR JR TP
20. Saya tidak pernah mandi di sungai SS SR JR TP 21. Sewaktu saya kecil saya senang memancing
ikan di sungai SS SR JR TP
22. Sejak kecil saya meminum air yang tidak diambil dari sungai
SS SR JR TP
23. Saya merasa nyaman ketika mandi di sungai SS SR JR TP 24. Saya suka membeli air minum di warung
daripada menggunakan air sungai untuk dikonsumsi
SS SR JR TP
25. Saya mencuci peralatan rumah tangga seperti piring, gelas di sungai
SS SR JR TP
26. Persediaan air di rumah, saya ambil dari sumur dekat sumur
SS SR JR TP
27. Saya bermain dan mandi di sungai bersama teman-teman sewaktu saya masih kecil
SS SR JR TP
28. Mencuci dan mandi di sungai sudah saya lakukan semenjak saya kecil
SS SR JR TP
29. Saya merasa lebih puas setelah mandi di sungai daripada menggunakan air sumur
SS SR JR TP
30. Walaupun harus menimba air saya lebih suka menggunakan air sumur daripada air sungai
SS SR JR TP
61
PETUNJUK PENGISIAN SKALA
1. Bacalah pernyataan-pernyataan pada tiap lembarnya dengan baik.
2. Cara untuk memberikan jawaban dengan memberi tanda silang (X) pada:
SS :Apabila pernyataan tersebut SANGAT SESUAI dengan
diri anda
S :Apabila pernyataan tersebut SESUAI dengan diri anda
TS :Apabila pernyataan tersebut TIDAK SESUAI dengan diri
anda
STS :Apabila pernyataan tersebut SANGAT TIDAK SESUAI
dengan diri anda
Contoh: Saya suka menabung SS S TS STS
3. Apabila jawaban bapak/Ibu/Saudara/i salah dan ingin mengganti maka beri
tanda (=) seperti contoh berikut:
Contoh: Saya suka menabung SS S TS STS
4. Tidak ada jawaban yang salah karena semua jawaban yang
Bapak/Ibu/Saudara/i berikan adalah benar jika sesuai dengan diri anda jadi
diharapkan jawaban yang dipilih sesuai dengan keadaan, pikiran, pendapat,
pandangan Bapak/Ibu/Saudara/i sendiri tanpa ada pengaruh dari pihak lain.
5. Atas kerja samanya dalam mengisi skala penelitian ini saya mengucapkan
terima kasih
Hormat Saya
Aditya Dessy P
62
No Pernyataan Jawaban 1. Menuntut saya kesehatan adalah unsur
yang terpenting dalam kehidupan saya SS S TS STS
2. Kegiatan kerjabakti di lingkungan saya terkadang membuat saya merasa keberatan
SS S TS STS
3. Kadang saya merasa tidak nyaman ketika melihat orang lain makan tanpa mencuci tangan
SS S TS STS
4. Saya kurang mengetahui kondisi kesehatan saya sekarang ini
SS S TS STS
5. Dengan berolahraga teratur membuat saya merasa sehat
SS S TS STS
6. Saya tidak akan mengikuti kerjabakti di lingkungan sekitar rumah saya karena hal tersebut hanya menyita waktu saya saja
SS S TS STS
7. Lebih baik kita berusaha mencegah penyakit meskipun membutuhkan biaya yang banyak
SS S TS STS
8. Saya tidak perduli dengan kondisi kesehatan saya
SS S TS STS
9. Bila badan saya terasa tidak enak saya merasa cemas
SS S TS STS
10. Jika sakit, saya kurang suka untuk meminum obat karena rasanya tidak enak
SS S TS STS
11. Jika ada MCK (Mandi Cuci Kakus) umum saya lebih senang menggunakannya daripada menggunakan air sungai
SS S TS STS
12. Menurut saya makanan yang mahal pasti menyehatkan
SS S TS STS
13. Menurut saya memeriksakan diri kedokter walaupun penyakit kita ringan adalah hal yang penting
SS S TS STS
14. Saya menggunakan air sungai walaupun air tersebut tidak sehat
SS S TS STS
15. Saya sering menggunakan air sungai karena anjuran dari orangtua saya
SS S TS STS
16. Saya melakukan olahraga minimal sekali dalam satu minggu
SS S TS STS
17. Sebelum makan saya selalu mencuci tangan terlebih dahulu
SS S TS STS
18. Saya merasa tidak perlu ke dokter atau SS S TS STS
63
puskesmas ketika saya sakit 19. Saya menggosok gigi 2 kali sehari
seperti anjuran dokter SS S TS STS
20. Saya mengikuti anjuran orangtua untuk menggunakan air sungai
SS S TS STS
21. Air sungai yang selama ini saya pergunakan adalah air sungai yang sehat
SS S TS STS
22. Saya cukup membeli obat di apotek saja ketika sakit meskipun penyakit tersebut sudah tergolong parah/berat
SS S TS STS
23. Saya akan berusaha menghindari menggunakan segala sesuatu baik barang maupun lingkungan yang membahayakan kesehatan tubuh saya
SS S TS STS
24. Saya bergadang tiap hari SS S TS STS 25. Saya merasa air sungai yang selama
ini saya gunakan adalah air sungai yang sehat walaupun warna air tersebut tidak jernih
SS S TS STS
26. Saya melakukankontrol kesehatan setiap 6 bulan sekali
SS S TS STS
27. Ketika saya menggunakan air sungai saya tidak pernah jatuh sakit
SS S TS STS
28. Saya selalu makan secara teratur, minimal 3 kali sehari
SS S TS STS
29. Saya menjaga kesehatan dengan tidur yang cukup
SS S TS STS
30. Menurut saya sarapan adalah hal yang tidak penting
SS S TS STS
64
LAMPIRAN B : DATA KASAR B-1 Perilaku Menggunakan Air Sungai
B-2 Persepsi Terhadap Kesehatan
B-3 Tingkat Pendidikan
65
TABULASI SKOR PERILAKU MENGGUNAKAN AIR SUNGAI Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jumlah
1 2 2 4 3 4 1 3 2 3 3 2 3 3 2 1 2 2 2 3 2 3 3 3 1 3 3 3 2 3 2 66 2 4 2 4 4 4 4 3 3 3 4 3 2 1 1 1 2 1 2 1 3 4 1 3 2 2 2 3 1 2 3 64 3 2 2 3 3 3 1 4 2 3 4 2 3 3 1 1 1 2 1 3 2 4 3 3 1 3 2 4 2 4 2 64 4 3 1 3 2 3 1 4 2 3 3 3 1 1 1 1 2 1 2 2 2 3 1 3 3 3 1 2 1 3 1 53 5 4 2 3 3 1 1 3 2 2 3 2 2 3 2 1 2 2 2 3 4 2 2 4 2 2 2 3 1 3 2 61 6 3 3 2 4 4 2 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 81 7 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 1 1 3 1 1 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 4 65 8 4 1 3 3 2 1 3 2 1 3 3 3 3 2 3 1 4 1 3 2 3 3 4 3 3 4 4 2 3 4 71 9 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 2 2 2 1 2 1 3 3 2 2 4 2 1 1 2 2 3 70
10 3 2 3 3 4 4 2 4 3 4 3 1 1 1 1 2 1 2 1 3 4 1 3 2 2 2 3 1 3 3 62 11 4 1 4 1 4 1 4 3 4 4 3 3 2 1 4 1 4 3 4 3 4 3 4 3 2 3 4 1 4 3 79 12 3 1 3 4 3 4 2 2 1 3 3 3 1 3 1 2 1 3 1 3 1 2 2 3 1 1 1 2 4 2 56 13 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 1 1 1 2 1 1 2 1 3 4 3 3 3 2 3 2 4 3 68 14 3 2 3 1 2 4 3 1 4 4 3 2 1 2 1 2 1 1 2 1 3 3 4 1 2 2 4 2 3 3 57 15 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 1 4 2 1 3 2 3 3 1 4 2 3 2 3 1 64 16 2 2 2 1 2 4 2 2 4 3 3 3 1 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 3 2 1 3 2 3 3 58 17 2 1 3 3 4 3 2 2 3 4 3 3 1 1 2 3 1 2 1 3 3 1 3 1 1 1 3 2 1 1 54 18 4 2 3 3 4 4 2 4 4 4 2 2 1 1 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 2 1 3 3 77 19 3 1 2 4 2 4 2 3 1 3 2 2 1 2 1 1 1 2 2 3 1 2 2 3 2 2 2 3 2 3 53 20 3 1 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 2 1 1 3 2 3 2 2 48 21 3 2 4 2 4 4 3 3 3 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 4 3 1 1 2 3 2 3 1 55 22 3 1 4 4 4 1 4 3 4 4 4 2 2 1 2 2 1 2 3 3 3 1 3 4 2 3 3 2 4 1 70 23 4 1 4 1 3 1 4 3 3 4 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2 4 1 2 4 3 1 2 1 54 24 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 1 4 3 90 25 2 2 2 3 2 1 3 2 3 3 2 3 2 2 1 2 2 2 3 2 1 3 3 1 3 3 3 2 4 2 60 26 3 3 4 3 3 1 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 1 4 3 3 1 4 3 78 27 2 1 2 1 3 2 2 1 3 3 2 2 1 1 1 2 1 2 2 3 3 1 3 2 2 2 3 2 3 3 52 28 3 1 2 3 3 2 2 1 2 3 3 2 1 1 1 2 1 2 4 3 4 1 2 2 2 3 1 3 1 3 55 29 4 2 4 4 4 3 1 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 1 1 1 3 3 3 4 1 3 3 79 30 4 2 4 4 4 3 1 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 1 3 3 3 4 1 3 3 87 31 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 1 1 2 3 2 2 3 1 2 2 2 2 3 3 57 32 3 1 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 1 3 3 1 2 1 3 2 1 2 4 2 3 3 2 3 2 69 33 2 2 3 2 4 3 3 1 1 3 3 2 2 1 3 2 1 2 1 1 2 2 3 3 2 3 3 1 1 1 53 34 3 2 3 3 2 3 3 2 4 4 3 4 2 2 3 2 2 2 2 3 4 3 4 1 2 2 3 2 3 3 69 35 2 1 3 3 3 3 4 2 3 4 1 2 2 2 1 3 2 1 2 1 3 2 3 2 1 2 1 1 3 2 54
66
36 4 1 2 2 1 1 3 2 3 3 3 2 2 2 1 3 1 3 2 2 2 1 4 2 2 2 3 1 3 1 55 37 3 2 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 1 2 3 3 3 4 1 2 3 3 2 3 2 67 38 4 1 4 4 4 4 2 3 4 4 2 3 3 2 3 3 1 3 2 3 4 4 4 3 1 3 3 3 3 3 77 39 3 1 3 2 3 3 4 3 2 3 1 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 1 2 3 3 2 3 3 65 40 2 2 3 1 3 4 2 3 4 3 2 3 4 1 3 3 4 2 1 3 4 1 3 3 4 2 2 2 4 2 69
67
TABULASI SKOR PERSEPSI TERHADAP KESEHATAN Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jumlah
1 4 3 2 4 4 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 1 1 2 3 1 1 3 3 3 2 2 3 2 2 4 65 2 4 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4 3 1 2 1 4 3 4 1 2 3 3 2 2 1 3 1 2 3 68 3 4 4 3 4 4 2 3 3 1 3 4 3 1 4 3 3 4 1 3 3 1 1 1 3 3 2 2 3 2 4 67 4 4 3 3 3 2 3 4 3 2 3 4 3 2 2 4 3 4 1 4 1 4 1 3 2 4 3 4 3 4 3 73 5 4 4 1 4 4 3 3 4 1 4 4 3 2 3 2 2 4 4 3 2 4 3 1 2 1 2 3 2 2 4 72 6 4 3 3 2 4 4 3 2 3 2 3 3 3 1 2 3 2 2 3 2 1 2 2 2 1 2 2 3 2 4 63 7 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 2 4 3 4 2 4 2 4 1 2 2 3 3 2 4 77 8 4 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 74 9 3 3 1 3 1 1 2 2 2 1 1 1 1 3 2 2 1 1 1 4 1 4 2 2 4 1 2 3 3 1 40 10 4 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4 3 3 2 1 4 3 4 1 2 3 3 2 2 3 3 3 1 3 74 11 4 3 4 4 4 3 1 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 1 4 1 4 1 4 3 4 3 4 3 85 12 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 2 4 3 4 2 4 2 4 1 2 2 3 3 2 4 77 13 4 4 1 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 1 4 1 3 3 4 3 2 4 81 14 3 2 1 3 3 2 4 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 4 2 2 1 3 1 3 3 2 2 3 2 61 15 4 2 3 1 3 3 4 4 3 4 1 3 3 2 3 2 4 4 2 2 3 4 4 2 3 2 3 3 2 2 68 16 4 3 2 2 4 4 3 4 4 3 3 3 4 2 2 1 3 3 3 2 3 3 3 1 2 3 2 1 1 2 68 17 3 2 1 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 1 3 2 3 2 3 1 4 2 3 1 3 2 1 2 59 18 3 1 2 2 3 3 3 3 2 2 1 2 4 1 1 2 3 2 4 3 3 2 4 1 1 3 4 3 3 2 60 19 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 4 2 3 3 3 2 2 3 2 3 1 4 76 20 3 2 2 2 2 2 4 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 1 1 2 2 2 1 2 53 21 4 3 1 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 1 2 4 2 4 3 3 4 4 1 1 2 1 1 1 4 67 22 3 3 1 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 4 2 2 4 3 4 1 3 4 2 2 2 2 3 2 1 1 65 23 4 3 4 3 4 3 1 3 3 3 2 3 4 2 2 1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 3 4 3 4 1 72 24 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 2 3 3 4 1 3 2 3 2 4 3 4 3 2 3 85 25 4 4 1 4 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 2 4 4 3 2 4 4 3 2 2 2 3 2 2 4 77 26 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 1 3 2 4 1 3 4 3 4 2 3 82
68
27 4 3 2 3 4 4 4 4 2 3 1 3 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 4 1 2 1 2 1 2 4 71 28 4 3 2 3 4 4 4 4 2 3 1 3 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 4 1 2 1 3 2 2 4 73 29 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 2 3 3 3 4 3 4 1 4 3 3 1 3 3 4 4 1 4 86 30 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4 2 3 1 4 3 3 1 3 3 4 3 1 4 83 31 4 2 2 1 3 3 3 3 2 3 3 2 2 1 1 2 4 1 2 2 3 4 2 1 2 2 3 3 1 2 56 32 4 4 2 3 4 4 3 3 3 1 4 3 4 3 2 3 4 2 3 2 3 4 4 2 3 3 3 4 4 3 76 33 3 3 2 2 3 3 3 4 2 3 1 2 2 1 2 1 4 2 3 2 4 2 3 2 3 2 1 2 2 2 57 34 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 1 4 3 4 1 2 2 3 3 2 2 76 35 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 2 4 1 4 3 4 3 2 4 79 36 3 2 1 2 3 4 2 3 1 1 1 3 2 2 1 2 4 2 4 1 3 3 3 2 2 3 2 1 2 4 57 37 4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 1 2 1 2 3 2 2 65 38 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 2 3 4 2 3 4 3 4 2 4 3 4 1 3 2 3 2 1 3 75 39 3 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 1 3 3 4 2 1 4 4 3 2 3 80 40 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 1 3 1 3 2 4 4 3 4 2 3 81
69
TINGKAT PENDIDIKAN
Subjek Pendidikan
1 SMP 2 SMA 3 SD 4 SD 5 SMA 6 SD 7 SMA 8 SD 9 SMP
10 SMP 11 SMA 12 SMA 13 SMP 14 SMP 15 SMA 16 SD 17 SMA 18 SD 19 SMA 20 SMA 21 SMP 22 SMP 23 SD 24 SD 25 SMA 26 SMA 27 SD 28 SD 29 SMP 30 SNP 31 SD 32 SD 33 SMP 34 SMA 35 SD 36 SMP 37 SMA 38 SMP 39 SD 40 SMP
70
LAMPIRAN C : UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS C-1 Perilaku Menggunakan Air Sungai
C-2 Persepsi Terhadap Kesehatan
71
Skala Perilaku Menggunakan Air Sungai (Y) Putaran 1 Reliability
Case Processing Summary
40 100.00 .0
40 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.816 30
Cronbach'sAlpha N of Items
Scale Statistics
74.88 105.958 10.294 30Mean Variance Std. Deviation N of Items
72
Item-Total Statistics
71.78 99.461 .400 .80873.13 99.548 .419 .80871.73 99.640 .417 .80872.15 97.977 .347 .81071.75 98.808 .349 .81072.28 107.692 -.128 .83472.05 107.228 -.113 .82672.35 97.567 .479 .80571.90 98.503 .362 .80971.40 101.579 .365 .81172.18 99.481 .390 .80972.33 99.661 .432 .80872.75 95.577 .485 .80473.13 100.061 .341 .81072.98 95.563 .525 .80372.65 99.823 .344 .81073.10 94.708 .511 .80372.95 99.587 .401 .80972.70 98.369 .364 .80972.33 99.917 .330 .81172.10 97.426 .370 .80972.63 96.804 .411 .80771.85 103.977 .076 .82072.68 98.071 .329 .81172.53 97.128 .456 .80672.45 100.305 .322 .81172.08 99.199 .355 .81073.10 108.144 -.191 .82671.93 98.892 .395 .80872.48 98.512 .387 .808
item_1item_2item_3item_4item_5item_6item_7item_8item_9item_10item_11item_12item_13item_14item_15item_16item_17item_18item_19item_20item_21item_22item_23item_24item_25item_26item_27item_28item_29item_30
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Keterangan : angka bercetak tebal dan garis bawah adalah item yanggugur r-tabel = 0,312
73
Skala Perilaku Menggunakan Air sungai (Y) Putaran 2 Reliability
Case Processing Summary
40 100.00 .0
40 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.856 26
Cronbach'sAlpha N of Items
Scale Statistics
64.65 108.233 10.404 26Mean Variance Std. Deviation N of Items
74
Item-Total Statistics
61.55 101.587 .406 .85162.90 101.887 .410 .85161.50 101.846 .418 .85161.93 99.763 .368 .85261.53 101.025 .348 .85362.13 99.856 .473 .84961.68 100.789 .357 .85261.18 104.046 .343 .85361.95 101.023 .436 .85062.10 101.990 .423 .85162.53 97.384 .504 .84762.90 101.887 .367 .85262.75 97.833 .519 .84762.43 101.635 .369 .85262.88 96.522 .529 .84662.73 101.128 .448 .85062.48 99.794 .407 .85162.10 101.836 .349 .85261.88 100.420 .329 .85462.40 100.246 .346 .85362.45 99.895 .348 .85362.30 98.728 .491 .84862.23 102.384 .332 .85361.85 101.156 .370 .85261.70 101.190 .389 .85162.25 100.910 .375 .852
item_1item_2item_3item_4item_5item_8item_9item_10item_11item_12item_13item_14item_15item_16item_17item_18item_19item_20item_21item_22item_24item_25item_26item_27item_29item_30
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
75
Skala Persepsi Terhadap Kesehatan (X) Putaran 1 Reliability
Case Processing Summary
40 100.00 .0
40 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.809 30
Cronbach'sAlpha N of Items
Scale Statistics
84.38 96.087 9.802 30Mean Variance Std. Deviation N of Items
76
Item-Total Statistics
80.60 90.810 .632 .79881.35 87.977 .583 .79481.90 85.272 .508 .79481.38 87.830 .496 .79680.80 87.241 .627 .79381.20 90.882 .346 .80281.20 96.318 -.057 .81881.00 90.615 .371 .80181.73 88.204 .422 .79981.43 88.815 .475 .79781.58 86.712 .427 .79881.55 90.562 .457 .80081.48 89.794 .350 .80281.78 88.743 .401 .80081.88 87.548 .493 .79682.03 88.589 .415 .79980.90 89.733 .368 .80181.78 89.512 .353 .80280.98 90.435 .382 .80182.48 102.512 -.407 .83181.38 88.394 .403 .79981.78 100.230 -.252 .83081.18 89.225 .365 .80182.80 97.497 -.145 .81781.88 91.138 .219 .80881.98 88.794 .415 .79981.45 86.818 .533 .79481.78 89.512 .369 .80182.35 94.592 .040 .81581.35 87.105 .428 .798
item_1item_2item_3item_4item_5item_6item_7item_8item_9item_10item_11item_12item_13item_14item_15item_16item_17item_18item_19item_20item_21item_22item_23item_24item_25item_26item_27item_28item_29item_30
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Keterangan : angka bercetak tebal dan garis bawah adalah item yagugur r-tabel = 0,312
77
Skala Persepsi Terhadap kesehatan (X) Putaran 2 Reliability
Case Processing Summary
40 100.00 .0
40 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.875 24
Cronbach'sAlpha N of Items
Scale Statistics
70.60 101.169 10.058 24Mean Variance Std. Deviation N of Items
78
Item-Total Statistics
66.83 96.046 .597 .87067.58 93.225 .554 .86868.13 89.446 .543 .86767.60 92.656 .499 .86967.03 91.461 .676 .86567.43 94.712 .429 .87167.23 95.102 .405 .87167.95 92.408 .464 .87067.65 93.259 .508 .86967.80 91.395 .436 .87167.78 95.153 .488 .87067.70 94.369 .373 .87268.00 94.359 .358 .87368.10 92.913 .461 .87068.25 93.987 .384 .87267.13 94.266 .394 .87268.00 94.462 .351 .87367.20 94.164 .473 .87067.60 92.554 .447 .87067.40 94.400 .349 .87368.20 93.138 .451 .87067.68 91.610 .537 .86868.00 94.923 .338 .87367.58 92.046 .424 .871
item_1item_2item_3item_4item_5item_6item_8item_9item_10item_11item_12item_13item_14item_15item_16item_17item_18item_19item_21item_23item_26item_27item_28item_30
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
79
LAMPIRAN D :UJI ASUMSI D-1 Uji Normalitas
D-2 Uji Linearitas
80
Uji Normalitas NPar Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
40 40 4070.60 9.00 64.65
10.058 2.449 10.404.105 .215 .119.063 .215 .119
-.105 -.215 -.087.666 1.358 .752.766 .050 .623
NMeanStd. Deviation
Normal Parametersa,b
AbsolutePositiveNegative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)
Persepsiterhadap
kesehatanTingkat
pendidikan
Perilakumenggunakan air sungai
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
806040
Persepsi terhadap kesehatan
8
6
4
2
0
Freq
uenc
y
3
5
8
7
8
3
4
11Mean = 70.6�Std. Dev. = 10.058�N = 40
Histogram Persepsi terhadap Kesehatan
81
806040
Perilaku menggunakan air sungai
8
6
4
2
0
Freq
uenc
y
2
1
5
3
8
6
77
1 Mean = 64.65�Std. Dev. = 10.404�N = 40
Histogram Perilaku Menggunakan Air Sungai
82
Uji Linearitas
Model Description
MOD_1Perilaku menggunakan airsungaiLinearQuadraticCubicPersepsi terhadapkesehatanIncluded
Unspecified
.0001
Model Name1Dependent Variable
123
Equation
Independent Variable
ConstantVariable Whose Values Label Observations inPlots
Tolerance for Entering Terms in Equations
Case Processing Summary
40000
Total CasesExcluded Casesa
Forecasted CasesNewly Created Cases
N
Cases with a missing value in anyvariable are excluded from the analysis.
a.
Variable Processing Summary
40 40
0 0
0 0
0 00 0
Number of Positive Values
Number of ZerosNumber of Negative Values
User-MissingSystem-Missing
Number of MissingValues
Perilakumenggunakan air sungai
DependentPersepsiterhadap
kesehatan
IndependentVariables
83
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable: Perilaku menggunakan air sungai
.151 6.774 1 38 .013 36.246 .402
.311 8.342 2 37 .001 166.321 -3.583 .030
.328 9.039 2 37 .001 96.627 .000 -.029 .000
EquationLinearQuadraticCubic
R Square F df1 df2 Sig.Model Summary
Constant b1 b2 b3Parameter Estimates
The independent variable is Persepsi terhadap kesehatan.
806040
Persepsi terhadap kesehatan
80
60
40
CubicQuadraticLinearObserved
Perilaku menggunakan air sungai
84
Uji Linearitas
Model Description
MOD_2Perilaku menggunakan airsungaiLinearQuadraticCubicTingkat pendidikanIncluded
Unspecified
.0001
Model Name1Dependent Variable
123
Equation
Independent VariableConstantVariable Whose Values Label Observations inPlots
Tolerance for Entering Terms in Equations
Case Processing Summary
40000
Total CasesExcluded Casesa
Forecasted CasesNewly Created Cases
N
Cases with a missing value in anyvariable are excluded from the analysis.
a.
Variable Processing Summary
40 40
0 0
0 0
0 00 0
Number of Positive Values
Number of ZerosNumber of Negative Values
User-MissingSystem-Missing
Number of MissingValues
Perilakumenggunakan air sungai
Dependent
Tingkatpendidikan
IndependentVariables
85
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable: Perilaku menggunakan air sungai
.008 .293 1 38 .591 67.996 -.372
.014 .267 2 37 .767 53.407 3.123 -.194
.014 .267 2 37 .767 62.054 .000 .166 -.013
EquationLinearQuadraticCubic
R Square F df1 df2 Sig.Model Summary
Constant b1 b2 b3Parameter Estimates
The independent variable is Tingkat pendidikan.
1211109876
Tingkat pendidikan
80
60
40
CubicQuadraticLinearObserved
Perilaku menggunakan air sungai
86
LAMPIRAN E : UJI HIPOTESIS
87
Analisis Regresi Dua Prediktor Regression
Descriptive Statistics
64.65 10.404 40
70.60 10.058 40
9.00 2.449 40
Perilaku menggunakanair sungaiPersepsi terhadapkesehatanTingkat pendidikan
Mean Std. Deviation N
Correlations
1.000 .389 -.088
.389 1.000 .034
-.088 .034 1.000
. .007 .296
.007 . .417
.296 .417 .
40 40 40
40 40 40
40 40 40
Perilaku menggunakanair sungaiPersepsi terhadapkesehatanTingkat pendidikanPerilaku menggunakanair sungaiPersepsi terhadapkesehatanTingkat pendidikanPerilaku menggunakanair sungaiPersepsi terhadapkesehatanTingkat pendidikan
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Perilakumenggunakan air sungai
Persepsiterhadap
kesehatanTingkat
pendidikan
88
Variables Entered/Removedb
Tingkatpendidikan,Persepsiterhadapkesehatan
a
. Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Perilaku menggunakan air sungaib.
Model Summary
.402a .161 .116 9.781Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), Tingkat pendidikan, Persepsiterhadap kesehatan
a.
ANOVAb
681.668 2 340.834 3.563 .038a
3539.432 37 95.6604221.100 39
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Tingkat pendidikan, Persepsi terhadap kesehatana.
Dependent Variable: Perilaku menggunakan air sungaib.
Coefficientsa
39.854 12.336 3.231 .003
.406 .156 .392 2.605 .013
-.429 .640 -.101 -.671 .507
(Constant)Persepsi terhadapkesehatanTingkat pendidikan
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Perilaku menggunakan air sungaia.
top related