modul 2
Post on 03-Jul-2015
516 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada proses produksi, perancangan stasiun kerja dan metode kerja
tidak dapat dilakukan tanpa menggunakan algoritma yang tepat. Kesalahan
dalam perancangan dan metode kerja akan berdampak buruk pada
keseluruhan proses operasi dan sistem produksi. Perencanaan proses
mempunyai dampak berkelanjutan pada sistem-sistem yang lain. Evaluasi
perancangan harus dilakukan secara terus menerus untuk mendapatkan
metode terbaik. Teknik sistematis dalam merancang dan perbaikan metode
kerja disebut Methode Engineering. Tujuan dari pada Methode Engineering
adalah melakukan perbaikan metode kerja pada setiap bagian untuk
meningkatkan produktivitas kerja. Tujuan yang cukup realistis pada era
sekarang adalah meningkatkan fleksibilitas sistem kerja, mampu beradaptasi
dengan pasar dan mempunyai kemampuan berkembang untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan.
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimanakah perencanaan proses yang tepat pada produk etalase
handphone yang akan dibuat.
1.3 Tujuan Masalah
1. Perbaikan proses, prosedur dan tata cara pelaksanaan penyelesaian
kegiatan.
2. Perbaikan dan penghematan penggunaan material tenaga mesin/fasilitas
kerja serta tenaga kerja manusia
II-1
BAB IILANDASAN TEORI
2.1 Pengertian peta kerja
Peta kerja adalah suatu alat yang digunakan untuk menggambarkan
kegiatan kerja secara sistematis dan jelas (biasanya kerja produksi), dimana
melalui pete peta tersebut kita dapat melihat jalannya suatu proses produksi
mulai dari bahan baku hingga menjadi barang jadi (setengah jadi). Dalam
membuat dan menganalisa suatu peta kerja diharapkan dapat memperbaiki
kekurangan yang ada dalam suatu proses produksi, maka usaha yang
dilakukan adalah menghilangkan atau meminimalkan operasi-operasi dan
delay yang tidak perlu,menggabungkan operasi satu dengan operasi lainnya,
serta membuat suatu urutan poses kerja yang lebih baik.
Manfaat dari peta kerja dengan informasi didalamnya yang dapat
memperbaiki metode kerja adalah: jumlah benda kerja yang dibuat, waktu
operasi proses, bahan-bahan khusu yang harus disediakan, alat-alat khusus
yang harus disediakan dan lain-lain. Lewat kerja ini kita dapat melihat semua
langkah atau kerjadian suatu benda kerja dari mulai masuk ke pabrik hingga
proses produksi yang terjadi. Hal itu menggambarkan semua langkah
dialaminya: transportasi, operasi mesin, pemeriksaan dan perakitan mesin,
sampai akhirnya menjadi produk jadi baik produk lengkap atau merupakan
bagian dari suatu produk.
2.2. Lambang-lambang peta kerja
Pada tahun 1947, American Siciety of Mechanical engineers (ASME)
membuat standar lambang-lambang peta kerja sebanyak 5 lambang. Lambang-
lambang yang digunakan adalah sebagai berikut:
II-2
Operasi
Kegiatan operasi terjadi apabila suatu obyek (material) akan mengalami
perubahan sifat (baik fisik maupun kimiawi) dalam suatu proses transformasi.
(Wignjosoebroto, 1992).
Pemeriksaan
Suatu kegiatan pemeriksaan terjadi apabila benda kerja atau peralatan
mengalami pemeriksaan baik untuk segi kualitas maupun kuantitas. Contoh
pekerjaannya memeriksa ukaran, memeriksa hasil solder, dan sebagainya
(Sutalaksana, 2006).
Transportasi
Suatu kegiatan transportasi terjadi apabila benda kerja, pekerja atau
perlengkapan mengalami perpindahan tempat yang bukan merupakan bagian
dari suatu operasi. Contoh pekerjaannya memindahkan bahan, memindahkan
benda kerja dari satu mesin ke mesin lainnya, dan lain-lain (Sutalaksana,
2006).
Menunggu
Proses menunggu terjadi apabila material, benda kerja, operator atau
fasilitas kerja dalam kondisi berhenti dan tidak terjadi kegiatan apapun selain
menunggu. Kegiatan ini biasanya berlangsung temporer (sementara), dimana
objek terpaksa menunggu atau ditinggalkan sementara sampai suatu saat
dikerjakan kembali (Wignjosoebroto, 1992).
Operasi Gabungan
Kegiatan ini terjadi apabila antara aktifitas operasi dan pemeriksaan
dilakukan bersamaan atau dilakukan pada suatu tempat kerja (Sutalaksana,
2006).
II-3
Penyimpanan
Proses menyimpan terjadi apabila benda kerja disimpan untuk
jangka waktu yang cukup lama. Contoh pekerjaannya bahan baku
disimpan dalam gudang, barang jadi disimpan di gudang, dan
sebagainya (Sutalaksana, 2006).
2.3. Macam-macam peta kerja
Pada dasarnya peta-peta kerja yang ada sekarang bisa dibagi
dalam dua kelompok besar berdasarkan kegiatannya, yaitu:
(Sutalaksana, 1979).
1. Peta-peta kerja kegiatan kerja keseluruhan
2. Peta-peta kerja kegiatan kerja setempat
Suatu kegiatan disebut kegiatan kerja keseluruhan apabila
kegiatan tersebut melibatkan sebagian besar atau semua fasilitas
yang diperlukan untuk membuat produk yang bersangkutan.
Sedangkan suatu kegiatan disebut kegiatan kerja setempat apabila
kegiatan tersebut terjadi dalam suatu stasiun kerja biasanya hanya
melibatkan orang dan fasilitas dalam jumlah terbatas. Peta-peta kerja
yang termasuk kedalam dua kelompok besar diatas, antara lain:
(Sutalaksana, 2006).
Peta-peta kerja kegiatan kerja keseluruhan dibagi menjadi
beberapa macam yaitu:
1. Peta proses operasi
2. Peta aliran proses
3. Peta proses kelompok kerja
4. Diagram aliran
Peta-peta kerja kegiatan setempat dibagi menjadi beberapa macam
yaitu:
1. Peta pekerja dan mesin
2. Peta tangan kiri dan tangan kanan
I-5
II-4
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
3.1. Pengumpulan Data
Data-data yang dibutuhkan adalah tabel bill of material.
Tabel II-1Tabel Material
Dari
data
table
material, badan struktur produk dapat dibentuk dalam table bill of
material. Struktur produk berbentuk seperti tertera dibawah ini.
Gambar 2
Bill Of Material
No Nama Komponen Jumlah Keterangan Bahan101
Kerangka Bawah 10 Buat Alumunium
102
Kerangka Atas 10 Buat Alumunium
103
Pembungkus 4 Buat Alumunium
104
Roda 4 Beli Besi
105
Kaca 5 Buat Kaca
Proses produksi etalase handphone dibagi menjadi beberapa
macam komponen etalase handphone. Dalam setiap proses komponen
memiliki waktu proses, jumlah scrab, dan alat dan bahan kompenen
tersebut. Rangkaian aliran proses dirangkum dalam peta proses operasi
seperti di bawah ini.
II-5
II-5
Gambar 3Peta Proses Operasi
II-6
Dalam peta proses produksi, terlihat ada data-data proses produksi etalase
handphone secara rinci. Pada peta proses produksi etalase handphone terlihat
bahwa komponen kerangka bawah merupakan komponen kerangka utama proses
produksi yang terlihat pada nomor 101 dimana jumlah komponen-komponen
pembentuk kerangka bawah yaitu sebanyak 10 kali untuk membuat 1 unit
kerangka bawah. Jika dalam waktu produksi untuk membuat 1 komponen
membutuhkan waktu 16 menit maka, total waktu yang dibutuhkan dalam
membuat 10 komponen untuk membentuk 1 unit kerangka bawah etalase
handphone adalah 160 menit. Sisa bahan (scrab) yang dihasilkan dari proses
pembuatan 1 unit kerangka bawah adalah 2%. Setelah membuat PPO maka
langkah selanjutnya adalah membuat peta aliran proses. Peta–peta aliran proses
komponen dari tahap-tahapan pembuatan etalase handphonen adalah sebagai
berikut:
TABEL II-2PETA ALIRAN PROSES KERANGKA BAWAH
II-7
TABEL II-3PETA ALIRAN PROSES KERANGKA ATAS
II-8
TABEL II-4PETA ALIRAN PROSES PEMBUNGKUS ETALASE HANDPHONE
II-9
TABEL II-5PETA ALIARN PROSES RODA
II-10
TABEL II-6PETA ALIRAN PROSES KACA
II-11
3.1.1. Diagram Alir Produk/ Peta Aliran Produk
Diagram alir merupaka sebuah bentuk aliran produk yang sesuai
dengan lay-out pabrik tempat proses produksi etalase handphone.
II-12
Gambar 4Peta Aliran Produk
3.2. Pengolahan Data
Pada tahan pengolahan data dilakukan dengan cara membuat kembali bill of
material (BOM) dari pengembangan produk etalase handphone yang telah
dilakukan. Bill of material dari [engembangan produk etalase handphone
digunakan untuk usia 17-45 tahun yang dapat dilihat pada gambar 5.
Gambar 5Bill of Material Pengembangan Produk
Bill of material dapat memeberikan informasi mengenai komponen-
komponen dalam mebuat etalase handphone. Pada proses pengerjaan
komponen-komponen dai etalase handphone dirangkum pada peta proses
operasi (PPO). Peta proses operasi berfungsi untuk memberikan informasi
tahap-tahap pembuatan etalase handphone dari material, menjadi kompone
dan perakitannya. Peta Proses Operasi dari pengembangan produk etalase
handphone dapat dilihat pada gambar 6.
II-13
Gambar 6PPO Pengembangan Produk Etalase Hndphone
II-14
Setelah membuat PPO dari pengembangan produk etalase ahndphone maka
langkah selanjutnya adalah membuat diagram alir produk. Gambar diagram alir
produk etalase handphone dapat dilihat pada gambar 7.
Gambar 7Peta Aliran Produk Pengembangan Produk Etalase Handphone
Pengolahan data selanjutnya adalah membuat peta aliran proses. Peta
aliran Proses dibuat per item komponen etalase handphone. Pada peta aliran
proses ini terdapat pengembangan produk yang sama dengan peta
pembuatani etalase handphone yang telah ada. Perbedaan antara peta
pembuatan yanbg telah ada dengan peta aliran proses etalase hand[hone
adalah pada pembuatan etalase handphone. Peta aliran proses dapat dilihat
pada tabel-tabel yang ada dibawah ini.
II-15
TABEL II-7PETA ALIRAN PROSES PENEGMBANGAN PRODUK KERANGKA BAWAH
II-16
TABEL II-8PETA ALIRAN PROSES PENGEMBANGAN DARI KERANGKA ATAS
II-17
ABEL II-9PETA ALIRAN PROSES PENGEMBANGAN DARI PEMBUNGKUS
II-18
TABEL II-10PETA ALIRAN PROSES PENGEMBANGAN DARI RODA
II-19
TABEL II-11PETA ALIRAN PROSES PENGEMBANGAN DARI KACA
II-20
BAB IV
ANALISIS
Peta kerja adalah suatu alat yang digunakan untuk menggambarkan
kegiatan kerja secara sistematis dan jelas (biasanya kerja produksi), dimana
melalui pete peta tersebut kita dapat melihat jalannya suatu proses produksi mulai
dari bahan baku hingga menjadi barang jadi.
Proses Produksi adalah kegiatan-kegiatan dalam proses perubahan material
menjadi sebuah produk. Proses perubahan ini dikenal sebagai proses transformasi.
Dalam proses transformasi membutuhkan material, energi, mesin uang dan
sumber daya input. Out dari proses produksi adalah scrab berupa kaca dan scrab
plat alumunium.
Proses produksi etalase handphone terangkum daalm peta proses produksi.
Peta proses operasi dibuat berdasarkan bAagian komponen-komponen etalase
handphone. Bagian komponen-komponen etalase handphone dibuat dalam
struktur produk (bill of material). Bagian komponen-komponen dari etalase
hannndphone adalah kerangka bawah, kerangka atas, pembungkus, roda dan kaca.
Peralatan yang digunakan untuk membuat etalase handphone itu adalah mesin
potong plat, mesin potong besi, meja ukur, paku kerling dan mesin semprot cat.
Peta proses operasi pada pengembangan produk etalase handphone terdiri
dari lima komponen. Pada PPO produk etalase handphone umumnya sama dengan
PPO etalase lemari besi. Hal itu karena material yang digunakan untuk membuat
etalase lemari besi dengan etalase handphone sama adalah plat alumunium, roda
dan kaca.
Pengembangan proses produksi produk etalase handphone juga terjadi pada
diagram alir dimana untuk membuat komponen pembentuk kerangaka bawah dan
kerangka atas memeliki dua tahap pengerjaan pada masing-masing komponen
pembentuk kerangka yaitu: pada pembentuk komponen kerangka bawah dua tahap
perngerjaan yang dilakukan adalah membuat komponen rangka bawah bagian
kiri,kanan,depan dan belakang bawah sedangkan Komponen pembentuk kerangka
atas dibagi menjadi 4 tahap yaitu komponen rangka atas bagian kiri, kanan, depan
dan belakang.
II-21
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan, maka ditarik kesimpulan bahwa:
1. BOM (Bill Of Material) dari produk etalase handphine adalah kerangka
bawah, kerangka atas, pembungkus, roda dan kaca.
2. Peta- peta operasi yang dibutuhakan untuk membuat satu unit komponen-
komponen pembentuk etalase berbeda-beda tergantung lamanya
pengerjaan dan material apa yang digunakan. Contoh untuk membuat
komponen pembentuk kerangka bawah dibutuhksn waktu 47 menit, scrab
yang dihasilkan (2%) dan mesin yang digunakan untuk membentuk
komponen tersebut adalah mesin pemotong plat alumunium dan untuk
perakitannya menggunakan alat paku kerling.
3. Peta aliran produk etalase handphone melalui beberapa tahap yaitu tahan
pengambilan material pada meja kerja, pengukuran, pemotongan,
perakitan, pengeboran, perakitan, pengecatan pengeringan dan
penyimpanan produk yang sudah jadi untuk dijual.
4. Diagram alir produk menginformasikan proses produk dan transformasi
produk seperti keadaan di pabrik tempat pembuatan etalase handphone
tersebut. Diagram alir disusun sesuai dengan lama waktu proses
pengerjaan material sehingga proses produksi produk etalase tersebut
menjadi lebih efektif.
5.2. Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang diberikan
sebelum membuat BOM (Bill of Material) sebaiknya praktikan mensurvei
dulu ke tempat pembuatan produk etalase handphone agar mengetahui
komponen-komponen pembentuk kerangka etalase, material yang digunakan
dan dapat menetukan dimensi bahan yang baik digunakan untuk membuat
etalase handphone sesuai dengan keinginan konsumen.
II-22
II-22
top related