metpen sosial 8

Post on 22-Jun-2015

155 Views

Category:

Education

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

KRITERIA DAN TEKNIKPEMERIKSAAN KEABSAHAN

DATADalam

Penelitian Kualitatif

DOSEN PEMBINA:

Oman Sukmana, Drs., M.Si

Yang dimaksud degan keabsahan data adalah bahwa setiap keadaan harus memenuhi:

Mendemonstrasikan nilai yang benar, Menyediakan dasar agar hal itu dapat

diterapkan (aplikabel), Memperbolehkan keputusan luar yang

dapat dibuat tentang konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan keputusan-keputusannya.

Dasar Keabsahan Data:

“Bagaimana peneliti mampu mempengaruhi orang lain (termasuk peneliti sendiri) bahwa temuan-temuan penelitiannya dapat dipercaya”

Perbandingan Keabsahan Data(Kuantitatif Vs Kualitatif):

Konstruk Kuantitatif Kualitatif

“Nilai Benar” Validitas Internal

Kredibiltas (Kepercayaan)

Aplikabilitas Validitas Eksternal

Transferabilitas (Keteralihan)

Konsistensi Reliabilitas Dependabilitas (Kebergantungan)

Netralitas Objektivitas Konfirmabilitas (Kepastian)

Teknik Pemeriksaan Keabsahan data dalam Penelitian Kualitatif:

Ada 4 kriteria, yaitu:

1. Derajat Kepercayaan (credibility),

2. Keteralihan (transferability),

3. Kebergantungan (dependability),

4. Kepastian (confirmability)

Derajat Kepercayaan (credibility):

Dalam kuantitatif disebut Validitas Internal. Kriteria ini berfungsi:

1. Melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai.

2. Mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian yang diperoleh oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti.

Keteralihan (transferability):

Menyatakan bahwa generalisasi suatu penemuan dapat berlaku atau diterapkan pada semua konteks dalam populasi yang sama atas dasar penemuan yang diperoleh pada sampel yang secara representatif mewakili populasi itu.

Kebergantungan (dependability):

Dalam kuantitatif disebut Reliabilitas. Jika dua atau beberapa kali diadakan

pengulangan suatu studi dalam suatu kondisi yang sama dan hasilnya secara esensial sama, maka dikatakan reliabilitasnya tercapai.

Masalahnya: bagaimana konteks “kondisi yang sama” dalam realitas sosial?

Kepastian (confirmablity):

Dalam kuantitatif disebut objektivitas. Memastikan bahwa sesuatu itu objektif

atau tidak bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan, pendapat, dan penemuan seseorang.

Objektif berarti dapat dipercaya, faktual dan dapat dipastikan.

Teknik Pemeriksaan Keabsahan DataDalam Penelitian Kualitatif:

Kriteria Teknik Pemeriksaan

Kredibilitas(derajat kepercayaan)

1. Perpanjangan keikutsetaan,2. Ketekunan pengamatan,3. Triangulasi,4. Pengecekan sejawat,5. Kecukupan referensial,6. Kajian kasus negatif,7. Pengecekan anggota.

Konsistensi 8. Uraian rinci

Kebergantungan 9. Audit kebergantungan

Kepastian 10. Audit kepastian

1. Perpanjangan keikutsertaan:

Peneliti dalam penelitian kualitatif adalah instrumen (alat) utama.

Perpanjangan keikut-sertaan, berarti peneliti tinggal di lapangan penelitian sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai.

2. Ketekunan/Keajegan Pengamatan:

Keajegan pengamatan, berarti mencari secara konsisten interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan atau tentatif.

Ketekunan pengamatan, berarti menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.

Ketekunan pengamatan akan menghasilkan kedalaman.

3. Triangulasi:

Adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan, atau pembanding terhadap data itu.

Ada 4 macam Triangulasi, sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan:

1. Sumber,2. Metode,3. Penyidik, dan4. Teori

Triangulasi dengan sumber:

Berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif, meliputi:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara,

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi,

Triangulasi dengan sumber:

Lanjutan:

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu,

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandagan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintah,

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

Triangulasi dengan metode:

Terdapat 2 strategi, yaitu:

1. Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data,

2. Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.

Triangulasi dengan penyidik:

Adalah dengan jalan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data.

Triangulasi dengan teori:

Yaitu upaya mengecek data dan fakta dengan teori atau konsep sebagai pembandingnya.

4. Pemeriksaan sejawat melalui diskusi:

Berarti pemeriksaan yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan rekan-rekan yang memiliki pengetahuan umum yang sama tentang apa yang sedang diteliti, sehingga secara bersama-sama peneliti dapat mereview persepsi, pandangan dan analisa yang sedang dilakukan.

5. Analisa kasus negatif:

Dilakukan dengan jalan mengumpulkan contoh dan kasus yang tidak sesuai dengan pola dan kecenderungan informasi yang telah dikumpulkan dan digunakan sebagai bahan pembanding.

6. Pengecekan Anggota:

Pengecekan anggota berarti peneliti mengumpulkan para peserta yang telah ikut menjadi sumber data dan mengecek kebenaran data dan interpretasinya.

Pengecekan Anggota dilakukan dengan jalan:

1. Penilaian dilakukan oleh responden,2. Mengoreksi kekeliruan,3. Menyediakan tambahan informasi secara

sukarela,4. Memasukkan responden dalam kancah

penelitian, menciptakan kesempatan untuk mengikhtisarkan sebagai langkah awal analisa data,

5. Menilai kecukupan menyeluruh data yang dikumpulkan.

7. Uraian Rinci:

Dalam penelitian kualitatif, peneliti dituntut agar melaporkan hasil penelitiannya yang uraiannya dilakukan dengan teliti dan cermat yang menggambarkan konteks tempat penelitian dilakukan.

8. Auditing

Auditing adalah konsep bisnis, dalam penelitian kualitatif dimanfaatkan untuk memeriksa kebergantungan dan kepastian data.

Proses audit data hanya bisa dilakukan apabila peneliti memiliki catatan pelaksanaan penelitian.

top related