metpen sosial 1

Post on 22-Jun-2015

321 Views

Category:

Education

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

METODE PENELITIAN SOSIAL:

DOSEN PEMBINA:

Oman Sukmana, Drs., M.Si

Fokus Kajian:

1. Pendekatan Ilmiah,2. Metode, Jenis, dan Format Penelitian Sosial,3. Masalah Penelitian dan Hipotesis Penelitian,4. Variabel Penelitian,5. Menentukan Sumber Data Penelitian,6. Teknik Pengumpulan Data,7. Validitas dan Reliabilitas,8. Teknik Analisa Data,9. Menyusun Rancangan Usulan Penelitian,10. Format Laporan Penelitian,11. Format Penulisan Rujukan

Sumber Referensi:• Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu

Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.• Faisal, S. 2001. Format-Format Penelitian Sosial.

Jakarta: Raja Grafindo Persada.• Mardalis. 1990. Metode Penelitian: Suatu Pendekatan

Proposal. Jakarta: Bumi Aksara.• Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif.

Bandung: Rosda Karya.• Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia

Indonesia.• Singarimbun, M., & Effendi, S., (eds). 1995. Metode

Penelitian Sosial. Jakarta: LP3ES.• Sugiyono. 1997. Metode Penelitian Administrasi.

Bandung: ALFABETA.• Usman, H., & Akbar, P.S. 2004. Metodologi Penelitian

Sosial.Jakarta: Bumi Aksara.

Pendekatan Ilmiah

• Hasrat ingin tahu Manusia:

Manusia adalah makhluk yang:

1. Serba ingin tahu,

2. Suka bertanya,

3. Suka berpikir (animal rational)

4. Suka mencari kebenaran

Pendekatan untuk memperoleh kebenaran:

• Pendekatan Non-Ilmiah• Pendekatan Ilmiah

Pendekatan Non-Ilmiah:

• Akal sehat (common sense),• Prasangka,• Pendekatan intuitif,• Penemuan kebetulan dan coba-coba (trial

and error),• Pendapat otoritas ilmiah dan pikiran

praktis.

Pendekatan Ilmiah:

• Pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian ilmiah dan dibangun di atas teori tertentu.

Penelitian, Ilmu dan Kebenaran:

• Ilmu dan penelitian adalah suatu proses, yang menghasilkan kebenaran:

Proses Proses

Proses Proses Hasil

Penelitian Ilmu

Penelitian Ilmu Kebenaran

Tugas Ilmu dan Penelitian:

• Tugas mencandra atau mengadakan deskripsi (memerikan),

• Tugas menerangkan (eksplanasi),• Tugas menyusun teori,• Tugas prediksi (prediction),• Tugas pengendalian (controll).

Hubungan antara Teori, Konsep, dan Variabel:

Teori, Konsep, & Variabel:

Proposisi

Hipotesa

Hipotesa Statistik

Teori

KonsepKonsep

VariabelVariabel

Definisi Operasional Definisi Operasional

Metode Ilmiah:

• Adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan daan penjelasan kebenaran (Almack, dalam Nazir, 1988).

Kriteria & Langkah-langkah Metode Ilmiah:

Sumber: Nazir, 1988

Metode Ilmiah

1. Berdasarkan fakta,2. Bebas dari prasangka,3. Menggunakan prinsip-prinsip Analisa,4. Menggunakan hipotesa,5. Menggunakan ukuran objektif,6. Menggunakan teknik kuantifikasi

Kriteria

1. Memilih dan mendefinisikan masalah,2. Survei terhadap data yang tersedia,3. Memformulasikan hipotesa,4. Membangun kerangka analisa, Serta alat-alat dalm menguji hipotesa,5. Mengumpulkn data primer,6. Mengolah, menganalisa, serta Membuat interpretasis,7, Membuat generalisasi dan kesimpulan,8. Membuat laporan.

Langkah-Langkah

Langkah-Langkah Penelitian (Arikunto, 2002), meliputi:

1. Memilih Masalah,2. Studi Pendahuluan,3. Merumuskan Masalah,4. Merumuskan Anggapan Dasar (Merumuskan

Hipotesis),5. Memilih Pendekatan,6. Menentukan Variabel dan Sumber Data,7. Menentukan dan Menyusun Instrumen,8. Mengumpulkan Data,9. Analisa Data,10. Menarik Kesimpulan, dan11. Menulis Laporan.

Menurut Rusidi:Metode ilmiah, adalah merupakan prosedur atau langkah-langkah sistematik dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah (ilmu):

• Langkah-langkah, meliputi:1. Mencari, merumuskan, dan mengidentifikasi

masalah,2. Menyusun kerangka pikiran (logical konstruct),3. Merumuskan Hipotesa,4. Menguji hipotesa secara empirik,5. Melakukan pembahasaan,6. Menarik kesimpulan.

Sikap Ilmiah:

• Sikap ingin tahu,• Skeptis (ragu-ragu),• Kritis,• Objektif,• Jujur,• Bebas dari prasangka,• Free From Etique (?)

Sikap Etis-Ilmiah:“Science is not only for science, but also for

people”

Nomologis

Normatif

Salah Benar

Buruk X X

Baik X Etis Ilmiah

Kesalahan-Kesalahan dalam Berpikir (Rakhmat, 2000):

1. Fallacy of Dramatic Instance (over generalization)

Yaitu, penggunaan satu-dua kasus untuk mendukung argumen yang bersifat general (umum).

2. Fallacy of retrospective Determinism

Yaitu, kebiasaan orang yang menganggap masalah sosial yang sekarang terjadi sebagai sesuatu yang secara historis memang selalu ada, tidak bisa dihindari, dan merupakan akibat dari sejarah yang cukup panjang.

3. Post Hoc Ergo Propter Hoc

Sesudah itu, - karena itu, - oleh sebab itu.Misalnya: Si X datang sesudah Y, maka X dijadikan sebab dan Y dijadikan akibat.

4. Fallacy of Misplaced Concretness

Yaitu, mengkronkretkan sesuatu yang pada hakikatnya bersifat abstrak.

5. Argumentum ad Verecundiam

Yaitu, argumentasi yang didasarkan pada otoritas

6. Fallacy of Composition

Yaitu, anggapan atau asumsi yang melihat sesuatu yang cocok dan berhasil bagi seseorang, dianggap akan cocok dan akan berhasil juga bagi orang lain.

7. Circular Reasoning

Yaitu, pemikiran yang berputar-putar

Teori Kebenaran:

• Teori Korespondensi,

Yaitu: Kesesuaian dengan kenyataan.• Teori Koherensi,

Yaitu: Konsisten dengan pernyataan yang lain.

• Teori Fragmatis, yaitu Nilai guna• Teori Religiusitas: yaitu kebenaran mutlat,

absolut pada Tuhan.

Manusia memperoleh kebenaran dari tiga sumber, yaitu: Ilmu Pengetahuan, Filsafat, dan Agama:

1. Ilmu Pengetahuan

Hasil penyelidikan yang dapat dijangkau oleh alat indera manusia. Dasarnya keragu-raguan.

2. Filsafat Hasil pemikiran manusia yang lebih dalam (refleksi) yang merupakan pendalaman lebih lanjut dari ilmu pengetahuan. Dasarnya keragu-raguan.

3. Agama Dasarnya kayakinan

Macam-macam Kebenaran:

1. Dilihat dari segi media untuk mendapatkannya,

2. Dilihat dari segi kekuasaan untuk menekan agar orang menerimanya,

3. Dilihat dari segi luasnya,

4. Dilihat dari segi kualitasnya

Kebenaran dilihat dari segi media untuk mendapatkannya:

1. Kebenaran Indrawi (empiris)

Yang diperoleh/diterima dalam pengamatan pengalaman

2. Kebenaran Ilmiah (rational)

Yang diperoleh melalu konsepsi akal

3. Kebenaran Filosofis (reflektif thinking)

Yang dicapai melalui perenungan (secara murni)

4. Kebenaran Religius (supernatural)

Yang diterima melalui wahyu

Kebenaran dilihat dari segi kekuasaan untuk menekan agar orang menerimanya:

1. Kebenaran Subjektif

Yang hanya diterima oleh subjek pengamat sendiri.

2. Kebenaraan Objektif

Yang diakui tidak hanya oleh subjek pengamat, tetapi juga oleh subjek-subjek yang lain.

* Kebenaran dilihat dari segi luasnya:

1. Kebenaran individual; yang hanya berlaku bagi seseorang.

2. Kebenaran universal; yang berlaku bagi semua orang

• Kebenaran dilihat dari segi kualitasnya:1. Kebenaran dasar: yaitu kebenaran yang paling

rendah (minim).2. Kebenaran nisbi: yaitu kebenaran yang satu

atau beberapa tingkat di atas kebenaran dasar, namun belum sempurna (relatif).

3. Kebenaran mutlak: yaitu kebenaran yang sempurna, sejati, hakiki (absolut).

top related