membuat rumah sehat

Post on 02-Aug-2015

181 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

MEMBUAT RUMAH SEHAT

00:57  Denawi Usman  No comments

Perumahan merupakan kebutuhan utama bagi setiap manusia disamping sandang dan pangan .Masalah perumahan merupakan masalah yang mempunyai pengaruh didalam kehidupan manusia sehari-hari.

Akhir – akhir ini dengan bertambahnya populasi manusia, dan kurangnya lahan untuk membangun rumah, sehingga sering muncul masalah kesehatan pada rumah dan lingkungannya.

Pengertian rumah sehat adalah rumah yang dapat memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani secara layak sebagai suatu tempat tinggal atau perlindungan dari pengaruh alam luar.Kebutuhan jasmani misalnya terpenuhi kebutuhan jasmani sperti membaca, menulis, istirahat dan lain-lain.Kebutuhan rohani misalnya , perlindungan terhadap penyakit, cuaca, angin dan sebaginnya.

LINGKUNGAN RUMAH.

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam lingkungan rumah apabila menghendaki suatu linkungan yang baik dan sehat adalah :1. Sampah – sampah di tempat tinggal dapat ditanggulangi dengan cara dibuang dilokasi pembuangan sampah (yang jauh dari lingkungan tempat tinggal), atau dengan pembuatan lubang sampah, dengan menimbun atau dikelolah untuk dibuat pupuk kandang.

2. Genangan air, air tidak boleh tergenang lebih dari seminggu, karena dapat dijadikan tempat berkembang biaknya nyamuk, masalah ini dapat diatasi dengan pembuatan parit – parit atau selokan agar air dapat mengalir.

3. Sumber Air (sumur), konstruksinya baik dan memenuhi syarat, perlu diperhatikan saat membuat sumur, jarak minimal dari sumber air kotor (septick tank, sumur resapan, saluran air kotor yg tidak kedap air) adalah 7 meter, agar sumur tidak tercemar.

4. Tanaman disekitar rumah, pepohonan yang rindang akan mengakibatkan lingkungan yang gelap dan lembab, diusahakan agar sinar matahari pagi dapat menyinari rumah, tanpa terhalang oleh pepohonan

5. Kadang hewan (biasanya untuk rumah di pedesaan), letaknya diusahakan agar tidak terlalu dekat dengan rumah terutama pembungan kotoran, dapat dibuatkan tempat – tempat tertentu dan dapat dimanfaatkan sebagai

KONSTRUKSI RUMAH

1. Konstruksi Bambu.Apabila usuk menggunakan bambu, harus diperhatikan dalam pemotongan bambu, diusahakan pemotongannya tepat pada ruas, bila tidak ujung bambu, agar tidak lembab dan menjadi sarang tikus.

2. Lantai rumah.Harus selalu kering, maka tinggi lantai harus disesuaikan dengan kondisi setempat, lantai harus lebih tinggi dari muka tanah.

3. Penempatan langit-langit.Dibuat sedemikian rupa, sehingga masih ada ruang antara, adanya ruang tersebut antara atap dan langit-langit, agar orang dapat masuk kedalamnya untuk membersihkan ruang dan perbaikan.

4. Dinding Rumah.Apabila dibuat dinding rangkap tidak boleh ada ruang antara, karna akan menjadi sarang tikus, dan bila terbuat dari bata atau sejenisnya diusahakan menggunakan komposisi campuran yg benar dapat dilihat disini.

5. Sudut Kemiringan atap.Kemiringang atap disesuaikan dengan bahan yang akan dipakai, agar air hujan dapat mengalir dengan baik.Atap dari bahan alam = 30 derajatAtap genteng = 25 derajatAtap asbes,seng = 15 derajat.

KEBUTUHAN UDARA

a. Pada daerah tropis, setiap orang membutuhkan hawa udara 500 lt/jam sampai dengan 1500 lt/jam.b. Kecepatan angin atau udara yang melaluli ventelasi pada ketinggian 2 meter dari muka tanah rata-rata sekitar 0,01 – 0,5 m/lt. Pada rumah sehat kebutuhan udara tersebut dapat dipenuhi dengan memperhatikan lubang ventelasi pada rumah tersebut, dengan cara perhitungan sebagai berikut :Q = K.A Q = Volume udara dalam ruanganA = Luas lubang ventelasiKoefesien K = (0,6 – 0,8 untuk arah angin ventelasi), (0,3 – 0,4 untuk arah angin dating bersudut 45).

KEBUTUHAN CAHAYA

Kebutuhan cahaya (Er).1. Ruang gambar = 300 lux2. Ruang Sekolah= 150 lux3. Ruang kediaman= 125 lux

Perbandingan luas jendela dengan luas lantai.1. Ruang kerja , luas jendela 1/5 a 1/3 luas lantai2. Ruang sekolah, luas jendela 1/6 a 1/3 luas lantai3. Ruang kediaman, luas jendela 1/8 a 1/6 luas lantai

4. Ruang orang sakit, luas jendela 1/5 a ¼ luas lantai5. Sudut datang lebih besar atau sama denga 27 derajat.6. Sudut lihat lebih besar 5 deraj

http://www.struktur-rumah.com/2009/02/membuat-rumah-sehat.html

Bahan Bangunan Sehat Dan Aman ?

Semen, Keramik, Batu bata, Aluminium, Kaca, dan Baja sebagai bahan baku utama dalam pembuatan sebuah bangunan berperan penting dalam mewujudkan konsep bangunan ramah lingkungan,material yang ramah dapat dijabarkan menjadi dua hal yakni dari sisi teknologi dan penggunaan. Dari sisi teknologi, misalnya, pemilihan bahan sebaiknya menghindari adanya toksin atau racun dan diproduksi tidak bertentangan dengan alam. Sebagai contoh, minimalkan penggunaan material kayu, batu alam ataupun bahan bangunan yang mengandung racun seperti asbeston.

Untuk kerangka bangunan utama dan atap, kini material kayu sudah mulai digantikan material baja ringan. Isu penebangan liar (illegal logging) akibat pembabatan kayu hutan yang tak terkendali menempatkan bangunan berbahan kayu mulai berkurang sebagai wujud kepedulian dan keprihatinan terhadap penebangan kayu dan kelestarian bumi. Peran kayu pun perlahan mulai digantikan oleh baja ringan dan aluminium.Baja ringan dapat dipilih berdasarkan beberapa tingkatan kualitas tergantung dari bahan bakunya. Rangka atap dan bangunan dari baja memiliki keunggulan lebih kuat, antikarat, antikeropos, antirayap, lentur, mudah dipasang, dan lebih ringan sehingga tidak membebani konstruksi dan fondasi

Kusen jendela dan pintu juga sudah mulai menggunakan bahan aluminium sebagai generasi bahan bangunan masa datang. Aluminium memiliki keunggulan dapat didaur ulang (digunakan ulang), bebas racun dan zat pemicu kanker, bebas perawatan dan praktis (sesuai gaya hidup modern), dengan desain insulasi khusus mengurangi transmisi panas dan bising (hemat energi, hemat biaya), lebih kuat, tahan lama, antikarat, tidak perlu diganti sama sekali hanya karet pengganjal saja, tersedia beragam warna, bentuk, dan ukuran dengan tekstur variasi (klasik, kayu).

Bahan dinding dipilih yang mampu menyerap panas matahari dengan baik. Batu bata alami atau fabrikasi batu bata ringan (campuran pasir, kapur, semen, dan bahan lain) memiliki karakteristik tahan api, kuat terhadap tekanan tinggi, daya serap air rendah, kedap suara, dan menyerap panas matahari secara signifikan.

Penggunaan keramik pada dinding menggeser wallpaper merupakan salah satu bentuk inovatif desain. Dinding keramik memberikan kemudahan dalam perawatan, pembersihan dinding (tidak perlu dicat ulang, cukup dilap), motif beragam dengan warna pilihan eksklusif dan elegan, serta menyuguhkan suasana ruang yang bervariasi. 

Sedangkan dari sisi penggunaan, pemilihan material yang ramah lingkungan misalnya menggunakan lampu hemat energi seperti lampu LED yang rendah konsumsi listrik, semen instan yang praktis dan efisien, atau pun memilih keran yang memakai tap yang hanya mengeluarkan air dalam volume tertentu.

Diposkan oleh reinalldy di 15:46

Interactive Building

Close

Building Material Reuse and Recycling The redevelopment project focused on minimizing waste and debris going into landfills. During the project, the company diverted over 77% of all construction waste and debris. An example of reuse is material from the old asphalt roadways was used to create the new walking path.

Space Available Quick Links HCN Stock Quote Resources News Events Site Map CareersTerms & Conditions Privacy Policy Contact Us Mobile Site

© 2011 Health Care REIT, Inc.

The 'LEED® Certification Mark' is a registered trademark owned by the U.S. Green Building Council and is used with permission.

SENIN, 09 JANUARI 2012

Bahan Bangunan Sehat Dan Aman ?Semen, Keramik, Batu bata, Aluminium, Kaca, dan Baja sebagai bahan baku utama dalam pembuatan sebuah bangunan berperan penting dalam mewujudkan konsep bangunan ramah lingkungan,material yang ramah dapat dijabarkan menjadi dua hal yakni dari sisi teknologi dan penggunaan. Dari sisi teknologi, misalnya, pemilihan bahan sebaiknya menghindari adanya toksin atau racun dan diproduksi tidak bertentangan dengan alam. Sebagai contoh, minimalkan penggunaan material kayu, batu alam ataupun bahan bangunan yang mengandung racun seperti asbeston.

Untuk kerangka bangunan utama dan atap, kini material kayu sudah mulai digantikan material baja ringan. Isu penebangan liar (illegal logging) akibat pembabatan kayu hutan yang tak terkendali menempatkan bangunan berbahan kayu mulai berkurang sebagai wujud kepedulian dan keprihatinan terhadap penebangan kayu dan kelestarian bumi. Peran kayu pun perlahan mulai digantikan oleh baja ringan dan aluminium.Baja ringan dapat dipilih berdasarkan beberapa tingkatan kualitas tergantung dari bahan bakunya. Rangka atap dan bangunan dari baja memiliki keunggulan lebih kuat, antikarat, antikeropos, antirayap, lentur, mudah dipasang, dan lebih ringan sehingga tidak membebani konstruksi dan fondasi

Kusen jendela dan pintu juga sudah mulai menggunakan bahan aluminium sebagai generasi bahan bangunan masa datang. Aluminium memiliki keunggulan dapat didaur ulang (digunakan ulang), bebas racun dan zat pemicu kanker, bebas perawatan dan praktis (sesuai gaya hidup modern), dengan desain insulasi khusus mengurangi transmisi panas dan bising

(hemat energi, hemat biaya), lebih kuat, tahan lama, antikarat, tidak perlu diganti sama sekali hanya karet pengganjal saja, tersedia beragam warna, bentuk, dan ukuran dengan tekstur variasi (klasik, kayu). 

Bahan dinding dipilih yang mampu menyerap panas matahari dengan baik. Batu bata alami atau fabrikasi batu bata ringan (campuran pasir, kapur, semen, dan bahan lain) memiliki karakteristik tahan api, kuat terhadap tekanan tinggi, daya serap air rendah, kedap suara, dan menyerap panas matahari secara signifikan.

Penggunaan keramik pada dinding menggeser wallpaper merupakan salah satu bentuk inovatif desain. Dinding keramik memberikan kemudahan dalam perawatan, pembersihan dinding (tidak perlu dicat ulang, cukup dilap), motif beragam dengan warna pilihan eksklusif dan elegan, serta menyuguhkan suasana ruang yang bervariasi. 

Sedangkan dari sisi penggunaan, pemilihan material yang ramah lingkungan misalnya menggunakan lampu hemat energi seperti lampu LED yang rendah konsumsi listrik, semen instan yang praktis dan efisien, atau pun memilih keran yang memakai tap yang hanya mengeluarkan air dalam volume tertentu.

Diposkan oleh reinalldy   di 15:46 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

http://reinalldy.blogspot.com/2012/01/bahan-bangunan-sehat-dan-aman.html

Mari Galakan Kegiatan Membuat Bangunan Sehat

Bahan bangunan untuk arsitek design seperti semen, keramik, batu bata, aluminium, kaca, dan baja sebagai bahan baku utama dalam pembuatan sebuah bangunan berperan penting dalam mewujudkan konsep bangunan ramah lingkungan dan mendukung gerakan go green.

Untuk kerangka bangunan utama dan atap, kini material kayu sudah bisa di gantikan material baja ringan. Kegiatan seperti penebangan liar (illegal logging) akibat pembabatan kayu hutan yang tak terkendali menempatkan bangunan berbahan kayu mulai berkurang sebagai wujud kepedulian dan keprihatinan terhadap penebangan kayu dan kelestarian bumi. Selain itu, baja ringan dipilih berdasarkan beberapa tingkatan kualitas tergantung dari bahan bakunya. Rangka atap dan bangunan dari baja memiliki keunggulan lebih kuat, antikarat, antikeropos, antirayap, lentur, mudah dipasang, dan lebih ringan sehingga tidak membebani konstruksi dan fondasi, serta dapat dipasang dengan perhitungan desain arsitektur dan kalkulasi teknik sipil.

Batu bata alami atau fabrikasi batu bata ringan (campuran pasir, kapur, semen, dan bahan lain) memiliki karakteristik tahan api, kuat terhadap tekanan tinggi, daya serap air rendah, kedap suara, dan menyerap panas matahari secara signifikan. Batu bata alami digunakan untuk pembuatan

dinding di rumah sehingga dinding dapat menyerap panas dari sinar matahari.

Pemilihan bahan lantai rumah dapat dikatakan beragam, seperti lantai marmer, granit, keramik, teraso, dan parquet. Merangkai lantai rumah tidak selalu membutuhkan bahan yang mahal untuk tampil artistik dan mempunyai arsitek design yang unik dan berbeda dengan yang lainnya. Lantai teraso (tegel) mempunyai arsitek design berwarna abu-abu gelap dan kuning yang terkesan sederhana dan antik dapat diekspos baik asal dikerjakan secara rapi. Kombinasi plesteran pada dinding dan lantai di beberapa tempat akan terasa unik.

Selain itu beberapa konsultan arsitek sudah mulai mengembangkan dan menyarankan kepada klien mereka untuk menggunkan sistem pengolahan air limbah bersih yang mendaur ulang air buangan sehari-hari (cuci tangan, piring, kendaraan, bersuci diri) maupun air limbah (air buangan dari kamar mandi) yang dapat digunakan kembali untuk mencuci kendaraan, membilas kloset, dan menyirami taman, serta membuat sumur resapan air (1 x 1 x 2 meter) dan lubang biopori (10 sentimeter x 1 meter) sesuai kebutuhan.

Edit oleh erick. Artikel asli di tulis oleh nirwono jog

http://karpetbasah.blogspot.com/2010/09/mari-galakan-kegiatan-membuat-bangunan.html

Memilih Material Bangunan Rumah Sehat 

  

Tahukah Anda, anak kecil lebih peka 30 kali terhadap pencemaran bahan-bahan material berbahaya dalam rumah? 

Siapa sih yang tidak ingin rumah menjadi tempat yang mendukung kesehatan kita? Seluruh anggota keluarga tinggal dalam rumah, sehingga kesehatan rumah harus sangat dijaga. Dalam memilih bahan bangunan, ada baiknya kita memperhatikan kesehatan material bangunan, terlebih karena pilihan material menjadi sangat beragam akhir-akhir ini dan kita bisa memilih bahan yang tidak membahayakan kesehatan. 

Secara tidak sadar, bahan bangunan, apalagi yang baru sering mengandung bahan berbahaya yang dapat menimbulkan penyakit, terutama bahan bangunan hasil industri, seperti kayu olahan, particle board, cat tembok, pipa plastik, dan sebagainya. Bahan bangunan ini dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker, gangguan pernafasan, penyakit kulit dan sebagainya. Tentunya korban paling

dirugikan adalah penghuni rumah karena setiap hari harus berkontak dengan bahan-bahan berbahaya ini, terutama anak kecil. Berikut ini tabel bahan bangunan berbahaya : 

Kayusumber bahaya: penggunaan politur, melamin (urea formal-dehyde)  Alergi kulit, mata, gangguan selaput lender 

Pipa PVC, lem PVC, cat PVC, Lantai Vilil, karpet plastik (yang dibuat dari PVC), lem kontak Kanker, pembakaran menguapkan asam klorida (mematikan tanaman), penyakit hati, ginjal 

Cat sintetis (cat besi/kayu), thinner, cat epoksi yang mengandung etylalkohol, epoksi mesin Penyakit syaraf, darah, pernafasan, mata buta, gangguan keseimbangan, selaput lendir, eksim pada kulit 

Asbes (plafon dan atap) Asbestose (penyakit paru), kanker 

Gas radon (merupakan penguapan dari tanah) Mutagen dan karsinogenik (penyebab kanker) 

Dengan banyaknya bahan bangunan berbahaya yang mungkin ada disekitar kita tanpa disadari, bahaya yang muncul selalu mengintai. Inilah sebabnya penghuni rumah baru seringkali mendapatkan penyakit-penyakit kepala, mual, stress, dan lain-lain yang disebabkan oleh pencemaran dalam rumah.  

Pemilihan bahan bangunan dan material untuk isi rumah 

Pemilihan bahan bangunan dapat berpengaruh pada kesehatan Anda, karena dari bahan bangunan, dapat timbul pencemaran udara dan gangguan kesehatan akibat terlepasnya gas beracun, bahan-bahan karsinogenik (penyebab kangker), dan sebagainya. Contoh bahan material yang dapat mengganggu kesehatan: 

Finishing cat, finishing kayu olahan, finishing besi, dapat mengandung formaldehyde, bahan beracun yang dapat mengeluarkan gas beracun yang dapat menimbulkan keracunan, alergi, memicu asma, penyakit tenggorokan dan pernafasan, serta menimbulkan kanker (karsinogenik). Karena bahan ini banyak digunakan didalam material untuk rumah tinggal

seperti cat, lem kayu, dan sebagainya, sangat mungkin ini menjadi sumber utama polusi udara didalam rumah. Saran untuk hal ini, bila rumah baru saja dicat, atau ada furniture yang baru difinishing (dicat/dipolitur), sebaiknya tidak dihuni dahulu sementara waktu hingga bau menyengat dari formaldehyde tidak tercium lagi. Normalnya, emisi gas ini tetap tinggi selama 6 - 12 bulan. Sebaiknya ventilasi dalam ruangan dipikirkan dan digunakan dengan baik agar gas dapat lebih dinetralisir oleh udara segar. 

Pada saat ini banyak dikembangkan bahan-bahan finishing berbahan dasar air, yang lebih ramah lingkungan karena kandungan bahan kimia organik yang mudah menguap lebih rendah. Berbagai bahan material rumah tinggal yang baik digunakan sebenarnya tersedia cukup banyak. Bahan material ini biasanya langsung berasal dari alam dan tidak melalui industri yang melibatkan bahan kimia berbahaya. 

www.rmexpose.com 

http://id.88db.com/id/Knowledge/Knowledge_Detail.page/Real-Estate-Property/?kid=28824&lang=en-us

http://kusut.blogdetik.com/tag/bangunan-sehat/

Bahan bangunan untuk arsitek design seperti semen, keramik, batu bata, aluminium, kaca, dan baja sebagai bahan baku utama dalam pembuatan sebuah bangunan berperan penting dalam mewujudkan konsep bangunan ramah lingkungan dan mendukung gerakan go green.

Untuk kerangka bangunan utama dan atap, kini material kayu sudah bisa di gantikan material baja ringan. Kegiatan seperti penebangan liar (illegal logging) akibat pembabatan kayu hutan yang tak terkendali menempatkan bangunan berbahan kayu mulai berkurang sebagai wujud kepedulian dan keprihatinan terhadap penebangan kayu dan kelestarian bumi. Selain itu, baja ringan dipilih berdasarkan beberapa tingkatan kualitas tergantung dari bahan bakunya. Rangka atap dan bangunan dari baja memiliki keunggulan lebih kuat, antikarat, antikeropos, antirayap, lentur, mudah dipasang, dan lebih ringan sehingga tidak membebani konstruksi dan fondasi, serta dapat dipasang dengan perhitungan desain arsitektur dan kalkulasi teknik sipil.Batu bata alami atau fabrikasi batu bata ringan (campuran pasir, kapur, semen, dan bahan lain) memiliki karakteristik tahan api, kuat terhadap

tekanan tinggi, daya serap air rendah, kedap suara, dan menyerap panas matahari secara signifikan. Batu bata alami digunakan untuk pembuatan dinding di rumah sehingga dinding dapat menyerap panas dari sinar matahari.Pemilihan bahan lantai rumah dapat dikatakan beragam, seperti lantai marmer, granit, keramik, teraso, dan parquet. Merangkai lantai rumah tidak selalu membutuhkan bahan yang mahal untuk tampil artistik dan mempunyai arsitek design yang unik dan berbeda dengan yang lainnya. Lantai teraso (tegel) mempunyai arsitek design berwarna abu-abu gelap dan kuning yang terkesan sederhana dan antik dapat diekspos baik asal dikerjakan secara rapi. Kombinasi plesteran pada dinding dan lantai di beberapa tempat akan terasa unik.Selain itu beberapa konsultan arsitek sudah mulai mengembangkan dan menyarankan kepada klien mereka untuk menggunkan sistem pengolahan air limbah bersih yang mendaur ulang air buangan sehari-hari (cuci tangan, piring, kendaraan, bersuci diri) maupun air limbah (air buangan dari kamar mandi) yang dapat digunakan kembali untuk mencuci kendaraan, membilas kloset, dan menyirami taman, serta membuat sumur resapan air (1 x 1 x 2 meter) dan lubang biopori (10 sentimeter x 1 meter) sesuai kebutuhan.Edit oleh erick. Artikel asli di tulis oleh nirwono jog

Tags: bangunan, galakan, kegiatan, mari, membuat, sehat

Home  /  Product Blog  /  Bagaimana Cara Memilih Bahan Bangunan Yang Sehat ?

Bagaimana Cara Memilih Bahan Bangunan Yang Sehat ?Tuesday, January 24, 2012 10:44:28 AM Asia/Bangkok

ketika ingin mendirikan sebuah bangunan atau interior, anda sebaiknya memilih dan menggunakan material yang ramah lingkungan dan tidak membahayakan kesehatan, apalagi jika rumah tersebut akan anda tempati sendiri. Untuk itu diperlukan pengetahuan bagaimana cara memilih bahan bangunan yang tidak berbahaya bagi kesehatan anda dan anggota keluarga yang akan menempati rumah tersebut nantinya.

Harus anda ketahui bahwa anak kecil ternyata lebih lebih peka 30 kali terhadap pencemaran bahan-bahan material berbahaya di dalam rumah? Anda tentu tidak menghendaki sesuatu yang buruk terjadi pada anda dan keluarga karena salah dalam memilih material pada rumah anda. Bagaimana kita mengetahui tentang penggunaan building material dan potensi bahaya yang ditimbulkan. Dengan memiliki pengetahuan tersebut tentu saja hal-hal yang tidak kita inginkan karena salah dalam memilih material dapat kita hindari sedini mungkin.

 

Banyak dari kita yang tidak menyadari penggunaan bahan-bahan industri yang kita pakai untuk material bangunan banyak mengandung zat-zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan, seperti kayu olahan, particle board, cat tembok, pipa plastik, dan sebagainya. Bahan bangunan ini dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker, gangguan pernafasan, penyakit kulit dan sebagainya. Tentunya korban paling dirugikan adalah penghuni rumah karena setiap hari harus berkontak dengan bahan-bahan berbahaya ini, terutama anak kecil.

Berikut ini beberapa material yang mengandung bahan berbahaya dan akibatnya pada manusia: Bahan: Politur, melamin (urea formal-dehyde)Penyakit yang ditimbulkan: Alergi kulit, mata, gangguan selaput lendir

Bahan bangunan: Pipa PVC, penutup lantai Vinyl, lem kontak.Penyakit yang ditimbulkan: Kanker, pembakaran menguapkan asam klorida (mematikan tanaman), penyakit hati, ginjal

Bahan bangunan: Cat sintetis (cat besi), thinner, cat epoksi yang mengandung etylalkohol, epoksi mesin.Penyakit yang ditimbulkan: Penyakit syaraf, darah, pernafasan, mata buta, gangguan keseimbangan, selaput lendir, eksim pada kulit.

Bahan bangunan: Asbes (plafon dan atap)Penyakit yang ditimbulkan : Asbestose (penyakit paru), kanker

Bahan bangunan: Gas radon (merupakan penguapan dari tanah)Penyakit yang ditimbulkan: Mutasi gen dan karsinogenik (penyebab kanker)Tapi bagaimanapun bahan-bahan tersebut pasti banyak dipakai pada material yang akan kita gunakan untuk membangun sebuah rumah atau bangunan, lalu bagaimana solusinya?Untuk meminimalisasi bahaya yang mungkin ditimbulkan dari material atau bahan bangunan tersebut, setidaknya kita mempunyai beberapa solusi diantaranya :1. Apabila rumah baru saja dicat, atau ada furniture yang baru difinishing sebaiknya tidak dihuni dulu sampai bau menyengat yang ditimbulkan berkurang atau hilang, normal nya emisi gas ini bisa bertahan 6-12 bulan, tetapi dengan mendesain rumah yang cukup ventilasi udara, bau itu akan lebih cepat hilang karena adanya perputaran udara segar yang cepat pula, maka perlu diperhatikan juga dengan baik ventilasi pada rumah saat dibangun.

2. Menggunakan bahan-bahan finishing yang berbahan dasar air, pada saat ini sudah banyak dikembangkan bahan-bahan tersebut, tinggal anda pandai-pandai saja memilihnya, karena lebih ramah lingkungan dan kandungan bahan kimia organik yang mudah menguap lebih rendah. Bahan material ini biasanya langsung berasal dari alam dan tidak melalui

industri yang melibatkan bahan kimia berbahaya.

3. Pilih bahan bangunan sehat dan tidak tercampur bahan kimia yang berbahaya seperti batu alam, tanah liat, batako, kayu, bambu, rumbia, ijuk, alang-alang, logam, bata merah, genteng tanah, kaca, beto, batako, conblok, kertas dll.

Dengan mengetahui hazard dari material tersebut, anda akan menjadi lebih peka dan berhati-hati sehingga bahaya yang ditimbulkan bisa dihindari sedini mungkin.http://www.angzcommerz.com/product-blog/BagaimanaCaraMemilihBahanBangunanYangSehat/

entang Rumah Sehat

I. Pengertian Rumah Sehat

Setiap manusia, di manapun berada, membutuhkan tempat untuk tinggal yang disebut rumah. Rumah berfungsi sebagai tempat untuk melepas lelah, tempat bergaul dan membina rasa kekeluargaan di antara anggota keluarga, serta sebagai tempat berlindung dan menyimpan barang berharga. Selain itu, rumah juga merupakan status lambang sosial. (Azwar, 1996; Mukono, 2000).

Perumahan merupakan kebutuhan dasar manusia dan juga merupakan determinan kesehatan masyarakat. Karena itu, pengadaan perumahan merupakan tujuan fundamental yang kompleks dan tersedianya standar perumahan adalah isu penting dari kesehatan masyarakat. Perumahan yang layak untuk tempat tinggal harus memenuhi syarat kesehatan, sehingga penghuninya tetap sehat. Perumahan yang sehat tidak lepas dari ketersediaan prasarana dan sarana terkait, seperti penyediaan air bersih, sanitasi pembuangan sampah, transportasi, dan tersedianya pelayanan sosial. (Krieger and Higgins, 2002).

Rumah adalah struktur fisik terdiri dari ruangan, halaman dan area sekitarnya yang digunakan sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan keluarga (UU RI No. 4 Tahun 1992). Menurut WHO, rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat berlindung, dimana lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik demi kesehatan keluarga dan individu. (Komisi WHO Mengenai Kesehatan dan Lingkungan, 2001).

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa rumah sehat adalah bangunan tempat berlindung dan beristirahat serta sebagai sarana pembinaan keluarga yang menumbuhkan kehidupan sehat secara fisik, mental dan sosial, sehingga seluruh anggota keluarga dapat bekerja secara produktif. Oleh karena itu, keberadaan perumahan yang sehat, aman, serasi, teratur sangat diperlukan agar fungsi dan kegunaan rumah dapat terpenuhi dengan

baik.

II. Kriteria Rumah Sehat

II.1. Menurut Winslow dan APHA

Permukiman sehat dirumuskan sebagai suatu tempat untuk tinggal secara permanen. Berfungsi sebagai tempat untuk bermukim, beristirahat, berekreasi (bersantai) dan sebagai tempat berlindung dari pengaruh lingkungan yang memenuhi persyaratan fisiologis, psikologis, dan bebas dari penularan penyakit.

Rumusan yang dikeluarkan oleh American Public Health Association (APHA), syarat rumah sehat harus memenuhi kriteria sebagai berikut

1. Memenuhi kebutuhan fisiologis. Antara lain, pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu.

2. Memenuhi kebutuhan psikologis. Antara lain, privacy yang cukup, komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah.

3. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah, yaitu dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan air limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukup.

4. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan, baik yang timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.

II.2. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 829/Menkes/SK/VII/1999

Ketentuan persyaratan kesehatan rumah tinggal adalah sebagai berikut:

a. Bahan bahan bangunan Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat yang dapat membahayakan kesehatan, antara lain:

Debu total kurang dari 150 mg per meter persegi; Asbestos kurang dari 0,5 serat per kubik, per 24 jam; Timbal (Pb) kurang dari 300 mg per kg bahan; Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya

mikroorganisme patogen.

b. Komponen dan penataan ruangan

Lantai kedap air dan mudah dibersihkan; Dinding rumah memiliki ventilasi, di kamar mandi dan kamar cuci kedap air dan

mudah dibersihkan; Langit-langit rumah mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan; Bumbungan rumah 10 m dan ada penangkal petir; Ruang ditata sesuai dengan fungsi dan peruntukannya; Dapur harus memiliki sarana pembuangan asap

c. Pencahayaan Pencahayaan alam dan/atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat menerangi seluruh ruangan dengan intensitas penerangan minimal 60 lux dan tidak menyilaukan mata.

d. Kualitas udara

Suhu udara nyaman, antara 18 – 30 oC; Kelembaban udara, antara 40 – 70 %; Gas SO2 kurang dari 0,10 ppm per 24 jam; Pertukaran udara 5 kali 3 per menit untuk setiap penghuni; Gas CO kurang dari 100 ppm per 8 jam; Gas formaldehid kurang dari 120 mg per meter kubik.

e. VentilasiLuas lubang ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% luas lantai.

f. Vektor penyakitTidak ada lalat, nyamuk ataupun tikus yang bersarang di dalam rumah.

g. Penyediaan air

Tersedia sarana penyediaan air bersih dengan kapasitas minimal 60 liter per orang setiap hari;

Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan/atau air minum menurut Permenkes 416 tahun 1990 dan Kepmenkes 907 tahun 2002.

h. Pembuangan Limbah

Limbah cair yang berasal rumah tangga tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau, dan tidak mencemari permukaan tanah;

Limbah padat harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan bau, tidak mencemari permukaan tanah dan air tanah.

i. Kepadatan hunianLuas kamar tidur minimal 8 meter persegi, dan dianjurkan tidak untuk lebih dari 2 orang

tidur.

II.3. Menurut Ditjen Cipta Karya, 1997

Komponen yang harus dimiliki rumah sehat adalah:

1. Pondasi yang kuat guna meneruskan beban bangunan ke tanah dasar, memberi kestabilan bangunan, dan merupakan konstruksi penghubung antara bagunan dengan tanah;

2. Lantai kedap air dan tidak lembab, tinggi minimum 10 cm dari pekarangan dan 25 cm dari badan jalan, bahan kedap air, untuk rumah panggung dapat terbuat dari papan atau anyaman bambu;

3. Memiliki jendela dan pintu yang berfungsi sebagai ventilasi dan masuknya sinar matahari dengan luas minimum 10% luas lantai;

4. Dinding rumah kedap air yang berfungsi untuk mendukung atau menyangga atap, menahan angin dan air hujan, melindungi dari panas dan debu dari luar, serta menjaga kerahasiaan (privacy) penghuninya;

5. Langit-langit untuk menahan dan menyerap panas terik matahari, minimum 2,4 m dari lantai, bisa dari bahan papan, anyaman bambu, tripleks atau gipsum;

6. Atap rumah yang berfungsi sebagai penahan panas sinar matahari serta melindungi masuknya debu, angin dan air hujan.

III. Perlunya Pencahayaan dan Pertukaran Udara Dalam Rumah

III.1. Pencahayaan

a. Pencahayaan Alami

Pencahayaan alami diperoleh dengan masuknya sinar matahari ke dalam ruangan melalui jendela, celah-celah dan bagian-bagian bangunan yang terbuka. Cahaya matahari berguna untuk penerangan dan juga dapat mengurangi kelembaban ruang, mengusir nyamuk, membunuh kuman penyakit tertentu seperti TBC, influenza, penyakit mata dan lain-lain.

Kebutuhan standar minimum cahaya alam yang memenuhi syarat kesehatan untuk berbagai keperluan menurut WHO dimana salah satunya adalah untuk kamar keluarga dan tidur dalam rumah adalah 60 – 120 Lux.

Guna memperoleh jumlah cahaya matahari pada pagi hari secara optimal sebaiknya jendela kamar tidur menghadap ke timur dan luas jendela yang baik minimal mempunyai luas 10-20% dari luas lantai.

b. Pencahayaan Buatan

Pencahayaan buatan yang baik dan memenuhi standar dapat dipengaruhi oleh:

Cara pemasangan sumber cahaya pada dinding atau langit- langit Konstruksi sumber cahaya dalam ornamen yang dipergunakan Luas dan bentuk ruangan Penyebaran sinar dari sumber cahaya

III.2. Ventilasi (Pertukaran Udara)

Ventilasi digunakan untuk pergantian udara. Udara perlu diganti agar mendapat kesegaran badan. Selain itu agar kuman-kuman penyakit dalam udara, seperti bakteri dan virus, dapat keluar dari ruangan, sehingga tidak menjadi penyakit. Orang-orang yang batuk dan bersin-bersin mengeluarkan udara yang penuh dengan kuman-kuman penyakit, yang dapat menginfeksi udara di sekelilingnya. Penyakit-penyakit menular yang penularannya dengan perantara udara, antara lain TBC, bronchitis, pneumonia, dan lain-lain.

Hawa segar diperlukan dalam rumah guna mengganti udara ruangan yang sudah terpakai. Udara segar diperlukan untuk menjaga temperatur dan kelembaban udara dalam ruangan. Umumnya temperatur kamar 220C – 300C sudah cukup segar. Guna memperoleh kenyamanan udara seperti dimaksud di atas diperlukan adanya ventilasi yang baik.

Membuat sistem ventilasi harus dipikirkan masak-masak, jangan sampai orang-orang yang ada di dalam rumah menjadi kedinginan dan sakit. Pembuatan lubang-lubang ventilasi dan jendela harus serasi dengan luas kamar dan sesuai dengan iklim di tempat itu. Di daerah yang berhawa dingin dan banyak angin. Jangan membuat lubang-lubang ventilasi yang lebar. Cukup yang kecil-kecil saja.

Tetapi di daerah yang berhawa panas dan tidak banyak angin, lubang ventilasi dapat dibuat agak lebih besar.

Ventilasi yang baik dalam ruangan harus mempunyai syarat lainnya, di antaranya:

1. Luas lubang ventilasi tetap, minimum 5% dari luas lantai ruangan. Sedangkan luas lubang ventilasi insidentil (dapat dibuka dan ditutup) minimum 5%. Jumlah keduanya menjadi 10% dikali luas lantai ruangan. Ukuran luas ini diatur sedemikian rupa sehingga udara yang masuk tidak terlalu deras dan tidak terlalu sedikit.

2. Udara yang masuk harus udara bersih, tidak dicemari oleh asap dari sampah atau dari pabrik, dari knalpot kendaraan, debu dan lain-lain.

3. Aliran udara diusahakan ventilasi silang dengan menempatkan lubang hawa berhadapan antara 2 dinding ruangan. Aliran udara ini jangan sampai terhalang oleh barang-barang besar misalnya almari, dinding sekat dan lain-lain.

IV. Bagaimana Tingkat Kelembaban Dapat Mempengaruhi Kesehatan Kita?

IV.1. Pengertian Kelembaban

Kelembaban mengacu pada jumlah partikel air (dengan kata lain, uap air) yang ada di udara. Udara memiliki kapasitas tertentu untuk menahan partikel-partikel air yang sering bervariasi dengan suhu sekitarnya. Saat cuaca berawan, musim panas atau hujan, akan ada kelembaban yang tinggi di udara. Anda juga mungkin merasa berkeringat dan lebih panas daripada biasanya, sebagai uap air di udara telah mencapai tingkat kejenuhan. Demikian pula, ketika suhu turun selama musim dingin, udara menjadi kering. Tingkat kelembaban rendah juga dapat terjadi di tempat-tempat yang sangat panas dimana tidak ada hujan selama berbulan-bulan.

IV.2.a. Pengaruh Tingkat Kelembaban Tinggi

Jika tingkat kelembaban relatif yang tinggi baik karena kondisi eksternal, seperti suhu udara terbuka atau faktor manusia, udara akan membawa lebih banyak uap

air yang dapat mengakibatkan kondisi seperti embun pada permukaan yang dingin, menyebabkan kelembaban di sekitar kita.

Sebagai kumpulan air yang terbentuk pada dinding, jendela dan pintu, permukaan ini mengundang berkembang-biaknya jamur dan lumut yang menjadi sumber berbagai masalah kesehatan kita.

Jamur, bersama dengan tungau dan debu sering menyebabkan masalah pernapasan seperti asma, alergi dan batuk. Mikroorganisme tersebut juga dapat tumbuh di pakaian dalam kondisi basah.

Seperti udara sekitarnya yang kaya dengan uap air, tubuh anda mungkin keringat mengucur deras dan anda mungkin mengalami kegerahan bahkan selama cuaca berawan.

Kelembaban juga dapat menyebabkan dinding kertas atau lukisan menjadi lepek, atau bahkan menyebabkan dinding plester yang baru dikerjakan mengalami retak.

Tingkat kelembaban tinggi di rumah kita dapat menyebabkan pintu kayu atau jendela memuai atau melebar sehingga tidak sesuai dengan ukuran kusen.

IV.2.b. Pengaruh Tingkat Kelembaban Rendah

Ketika kelembaban turun di bawah tingkat kenyamanan, anda mungkin akan mengalami udara kering dan juga mungkin merasakan dingin yang tidak menyenangkan selama musim dingin. Seperti udara lembab yang sangat tinggi, udara kering juga dapat menyebabkan masalah kesehatan yang terkait seperti kulit kering, bibir pecah-pecah, dan lain-lain. Ketika Anda bernafas dalam udara dingin dan sangat kering, anda juga mungkin mengalami kesulitan bernafas atau mendapatkan sakit tenggorokan selama pagi dan malam hari di saat musim angin.

Tidak seperti tingkat kelembaban tinggi, udara kering tidak berpengaruh begitu banyak pada alat-alat rumah tangga. Akan tetapi furnitur seperti pintu, jendela biasanya menciut akibat kekeringan ekstrim udara di sekitarnya.

Singkatnya, faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi kelembaban di rumah Anda adalah sebagai berikut:

Kondisi cuaca dan tingkat suhu di luar rumah Anda.

Bagaimana bangunan tersebut dilindungi dari kelembaban, dan lain-lain, serta kebocoran.

Anda sehari-hari aktivitas seperti mandi, pengukusan, pengeringan pakaian basah dan lain-lain

V. Penutup

Rumah sebagai bangunan, yang tidak hanya sebagai tempat berlindung dan beristirahat serta sebagai sarana pembinaan keluarga, tentu sangat dirindukan oleh banyak keluarga agar dapat menumbuhkan kehidupan sehat secara fisik, mental dan sosial, sehingga seluruh anggota keluarga dapat beraktifitas secara produktif, nyaman, dan sehat. Tulisan ini yang diambil dari berbagai sumber, mudah-mudahan dapat menginspirasi bagi pembaca yang akan membangun maupun yang sudah memiliki rumah dan juga bagi pelaku pemberdayaan masyarakat, sehingga warga yang tidak mempunyai pengetahuan rumah sehat dapat terbantukan. (diambil dari berbagai sumber oleh Wirawan Kristianto, TA Safeguard Lingkungan, KMP PNPM Mandiri Perkotaan; Firstavina)

(dibaca 10824)

KOMENTAR ANDA:Jadikan Anda sebagai komentator pertama untuk Warta ini!

Kembali ke atas | Kirim komentar | Kirim Warta | Indeks Artikel | Arsip Artikel | Print

www.p2kp.org/wartadetil.asp?mid=3049&catid=2&

kesadaran akan kesehatan utamanya kesehatan lingkungan telah menjadi perhatian utama dalam beberapa dekade ini. Tuntutan untuk menciptakan kondisi lingkungan yang sehat dan higiene bermula dari kebijakan pemerintah di daerah Amerika dan Eropa. Mereka memandang kesehatan lingkungan tersebut menjadi hal yang prioritas ditengah kemajuan era sekarang ini.

Akhirnya Indonesia-pun memperhatikan permasalahan kesehatan lingkungan ini ditandai dengan pembuat UU No. 2 Tahun 1966 tentang Higiene. Oleh karena itu untuk menciptakan kondisi kesehatan lingkungan yang optimal, ada baiknya kita mengenal apa itu Rumah Sehat dan masalah Higienitas.

Pembahasan I : Higienitas dan Standar Higiene

Kata `higiene’ berasal dari bahasa Yunani yang berarti perawatan dan pemeliharaan kesehatan. Bahan makanan yang diolah tanpa prinsip higiene dapat mengakibatkan penyakit. Badan manusia merupakan tempat yang sangat menguntungkan bagi tumbuhnya berbagai macam kuman. Kuman tersebut berkembang cepat di lingkungan yang hangat seperti kulit, apalagi jika orang berkeringat, ia ‘menyediakan’ zat dan air bergizi bagi kuman.

Pengalih kuman yang utama adalah tangan. Oleh karena itu, penting sekali mencuci tangan dengan sabun sebelum mulai bekerja dengan bahan pangan dan sesudah memakai kamar

mandi atau toilet. Tidak hanya mencuci tangan yang penting, tetapi juga cara mengeringkan tangan merupakan hal yang sangat penting. Kain dan handuk yang biasanya digunakan untuk mengelap tangan merupakan pengumpul dan pengalih kuman yang berbahaya. Oleh karena itu, handuk dan kain yang digunakan untuk mengelap tangan, balk di dapur maupun kamar mandi/toilet harus sering diganti dan dicuci.

Maka dari itu persoalan Higienitas merupakan persoalan yang menjadi kegiatan sehari - hari kita, dimana kita harus menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan dari permasalahan yang akan timbul dari ketidakperdulian kita terhadap kebersihan tersebut.

Pembahasan II : Rumah Sehat

Untuk mendukung keberhasilan mewujudkan kesehatan lingkungan, menciptakan rumah sehat merupakan salah satu pilar pendukung keberhasilannya. Hal ini didorong juga dengan kemajuan yang pesat di bidang teknologi dan ilmu kesehatan yang tentunya memberikan pengertian dan kesadaran kepada manusia bahwa perumahan yang tidak sehat (poor housing) adalah penyebab rendahnya taraf kesehatan jasmani dan rohani.

Maka untuk memperbaiki keadaan ini dan meningkatkan taraf kesehatan, pembangunan gedung-gedung dan perumahan memerlukan perencanaan yang memenuhi persyaratan teknis konstruksi, ditambahlagi perhatian khusus diberikan kepada persyaratan kesehatan. Dimana persyaratan kedua ini dikenal sebagai higiene bangunan. Tujuannya, agar gedung atau perumahan tersebut dapat memenuhi kebutuhan akan kondisi tempat tinggal yang sehat (healthy) dan menyenangkan (comfortable), yang dikenal secara umum sebagai “rumah sehat”.

WHO (World Health Organization) mendefinisikan pengertian “sehat” yang lebih terperinci sebagai keadaan kesehatan jasmani, rohani, dan sosial yang baik dan lengkap, bukan hanya berarti terhindar dari penyakit atau kelemahan (Health is a state of complete physical, mental and social wellbeing, not merely the absence of disease or infirmity). Untuk menetapkan kondisi perumahan yang sesuai dengan kriteria sehat tersebut, The American Public Health Association telah meneliti dan merumuskan empat fungsi pokok rumah sebagai tempat tinggal yang sehat bagi setiap manusia dan keluarganya selama masa hidupnya.

Keempat fungsi pokok itu ialah:- untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan jasmani manusia yang pokok (the satisfaction of fundamental physiological needs);- untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan rohani manusia yang pokok (the satisfaction of fundamental psychological needs);- tempat perlindungan terhadap penularan penyakit menular (protection against

communicable diseases);- tempat perlindungan terhadap gangguan ataupun kecelakaan (protection against accidents).(Sumber: Basic Principles of Healthful Housing)

Dalam pengertian rumah sebagai tempat tinggal yang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan jasmani manusia maka rumah harus dapat memenuhi syarat-syarat berikut:

1. Dapat memberikan perlindungan terhadap gangguan-gangguan cuaca atau keadaan iklim yang kurang sesuai dengan kondisi hidup manusia, misalnya: panas, dingin, angin, hujan, dan udara yang lembap.2. Dapat memenuhi kebutuhan penghuninva untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan rumah tangga yang lazim, antara lain:- kegiatan kerja yang ringan, misalnya memasak, menjahit, belajar, dan menulis.- berkumpul bersama seluruh keluarga atau mengadakan pertemuan dengan tamu (human relation).- kegiatan rutin untuk memenuhi kebutuhan kesehatan jasmani bagi kelangsungan hidup, antara lain mandi, makan, dan tidur.3. Dapat digunakan sebagai tempat istirahat yang tenang sewaktu lelah atau sakit.Dalam pengertian rumah sebagai tempat tinggal yang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan rohani manusia, rumah harus berfungsi sebagai tempat yang dapat memberikan perasaan aman dan tenteram bagi seluruh keluarga. Dengan demikian, seluruh anggota keluarga merasa kerasan berkumpul dan hidup bersama, belajar saling menghargai, dan masing-masing dapat mengembangkan sifat dan kepribadian yang sehat.

Dalam pengertian rumah sebagai susunan ruang kediaman yang tertutup/terpisah dari pengaruh langsung lingkungan luar, rumah harus dapat menjauhkan manusia dari gangguan kesehatan yang disebabkan epidemi penyakit menular. Misalnya, penyakit tifus, kolera, dan disentri. Selain itu, rumah juga harus dapat memberikan cukup perlindungan terhadap gangguan keamanan karena kejahatan atau kerusuhan, misalnya pencurian dan perampokan.

Daftar PustakaRencana Rumah Sehat Oleh IR. Rudy GunawanPangan, Papan, Dan Kebun Berguna Oleh Petra Widmer

http://www.gudangmateri.com/2011/07/pengertian-rumah-sehat-dan-higiene.html

Memilih Material Bangunan Rumah Sehat

Tahukah Anda, anak kecil lebih peka 30 kali terhadap pencemaran bahan-bahan material berbahaya dalam rumah?Siapa sih yang tidak ingin rumah menjadi tempat yang mendukung kesehatan kita? Seluruh anggota keluarga tinggal dalam rumah, sehingga kesehatan rumah harus sangat dijaga. Dalam memilih bahan bangunan, ada baiknya kita memperhatikan kesehatan material bangunan, terlebih karena pilihan material menjadi sangat beragam akhir-akhir ini dan kita bisa memilih bahan yang tidak membahayakan kesehatan.Secara tidak sadar, bahan bangunan, apalagi yang baru sering mengandung bahan berbahaya yang dapat menimbulkan penyakit, terutama bahan bangunan hasil industri, seperti kayu olahan, particle board, cat tembok, pipa plastik, dan sebagainya. Bahan bangunan ini dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker, gangguan pernafasan, penyakit kulit dan sebagainya. Tentunya korban paling dirugikan adalah penghuni rumah karena setiap hari harus berkontak dengan bahan-bahan berbahaya ini, terutama anak kecil. Berikut ini tabel bahan bangunan berbahaya;Bahan bangunan/ material Bahaya/ penyakit yang

ditimbulkan

Kayusumber bahaya: penggunaan politur, melamin (urea formal-dehyde)

Alergi kulit, mata, gangguan selaput lendir

Pipa PVC, lem PVC, cat PVC, Lantai Vilil, karpet plastik (yang dibuat dari PVC), lem kontak

Kanker, pembakaran menguapkan asam klorida (mematikan tanaman), penyakit hati, ginjal

Cat sintetis (cat besi/kayu), thinner, cat epoksi yang mengandung etylalkohol, epoksi mesin

Penyakit syaraf, darah, pernafasan, mata buta, gangguan keseimbangan, selaput lendir, eksim pada kulit

Asbes (plafon dan atap) Asbestose (penyakit paru), kanker

Gas radon (merupakan penguapan dari tanah)

Mutagen dan karsinogenik (penyebab kanker)

Dengan banyaknya bahan material berbahaya yang mungkin ada disekitar kita tanpa disadari, bahaya yang muncul selalu mengintai. Inilah sebabnya penghuni rumah baru seringkali mendapatkan penyakit-penyakit kepala, mual, stress, dan lain-lain yang disebabkan oleh pencemaran dalam rumah.

Pemilihan bahan bangunan dan material untuk isi rumah

Pemilihan bahan bangunan dapat berpengaruh pada kesehatan Anda, karena dari bahan bangunan, dapat timbul pencemaran udara dan gangguan kesehatan akibat terlepasnya gas beracun, bahan-bahan karsinogenik (penyebab kangker), dan sebagainya. Contoh bahan material yang dapat mengganggu kesehatan:Finishing cat, finishing kayu olahan, finishing besi, dapat mengandung formaldehyde, bahan beracun yang dapat mengeluarkan gas beracun yang dapat menimbulkan keracunan, alergi, memicu asma, penyakit tenggorokan dan pernafasan, serta menimbulkan kanker (karsinogenik). Karena bahan ini banyak digunakan didalam material untuk rumah tinggal seperti cat, lem kayu, dan sebagainya, sangat mungkin ini menjadi sumber utama polusi udara didalam rumah. Saran untuk hal ini, bila rumah baru saja dicat, atau ada furniture yang baru difinishing (dicat/dipolitur), sebaiknya tidak dihuni dahulu sementara waktu hingga bau menyengat dari formaldehyde tidak tercium lagi. Normalnya, emisi gas ini tetap tinggi selama 6 - 12 bulan. Sebaiknya ventilasi dalam ruangan dipikirkan dan digunakan dengan baik agar gas dapat lebih dinetralisir oleh udara segar.Pada saat ini banyak dikembangkan bahan-bahan finishing berbahan dasar air, yang lebih ramah lingkungan karena kandungan bahan kimia organik yang mudah menguap lebih rendah. Berbagai bahan material rumah tinggal yang baik digunakan sebenarnya tersedia cukup banyak. Bahan material ini biasanya langsung berasal dari alam dan tidak melalui industri yang melibatkan bahan kimia berbahaya. Contoh material bangunan yang sehat antara lain:Bahan material dari alam Batu alam, tanah liat, batako, kayu,

bambu, rumbia, ijuk, alang-alang, logam

Bahan material buatan bata merah, genteng tanah, kaca, beton, batako, conblok, kertas

Jika melihat dari daftar diatas, tidak mengherankan bila orang-orang jaman dahulu lebih sehat daripada saat ini, karena mereka memakai bahan material bangunan yang langsung dari alam. Hmm, setidaknya, kita punya pilihan saat memilih material bangunan.

- 25 Mei 2009

Sumber :

Probo Hindarto, Rosi Rahadi

http://www.astudio.id.or.id/artikel74material-bangunan-rumah-house.htm

27 September 2009

Diposkan oleh Prodi Blog di 16:56

Tidak ada komentar:http://aa-arsitektur.blogspot.com/2009/09/memilih-material-bangunan-rumah-sehat.html

Halaman 1CleanMed 2002 Oktober 2002 Hijau dan Sehat Bangunan untuk Kesehatan Industri Author: Gail Vittori Pusat Sistem Maksimum Bangunan Potensi, Austin, Texas Pengenalan Sama seperti profesional perawatan kesehatan mendiagnosa penyakit pasien dan resep pengobatan yang tepat, demikian juga adalah semakin banyak profesional bangunan mendiagnosis bagaimana bangunan mempengaruhi kesehatan manusia dan lingkungan dan resep strategi untuk meminimalkan dampak tersebut. Ini adalah jawaban terhadap pemasangan bukti bahwa bangunan di sepanjang siklus hidup mereka adalah penyebab signifikan penyakit manusia dan lingkungan degradasi. Menurut US Environmental Protection Agency (EPA) dan Ilmu nya Penasehat Board (SAB), polusi udara dalam ruangan adalah salah satu dari lima risiko atas lingkungan bagi kesehatan masyarakat. saya Rata-rata, orang di Amerika Serikat menghabiskan 90% waktu di dalam ruangan mereka. ii Banyak bahan bangunan yang umum dapat memancarkan senyawa berbahaya dan menular cetakan pelabuhan, jamur dan bakteri. Khusus bahan seperti lem, karpet, kain pelapis, dan kayu diproduksi produk memancarkan senyawa organik volatil (VOC), termasuk formaldehida, manusia kemungkinan karsinogen. PVC (Polyvinyl chloride atau vinyl) produk seperti di penutup lantai, karpet dan dinding dapat merilis berbagai aditif berbahaya, termasuk endokrin mengganggu ftalat peliat dan berat logam stabilisator.

Untuk ruangan terbatas orang karena sakit dan terutama bagi mereka dengan sistem kekebalan tertekan, kedua populasi menonjol di fasilitas kesehatan, konsekuensi dari salah satu dampak dapat signifikan. Selain itu, fasilitas staf dan pengunjung rentan terhadap berbagai efek kesehatan potensial dari miskin kualitas udara dalam ruangan, termasuk asma dan masalah kesehatan pernapasan, kanker, dan reproduksi dan perkembangan penurunan nilai. Bagaimana bangunan dirancang, dan bahan-bahan dan metode yang digunakan untuk membangun dan mengoperasikan mereka, memiliki konsekuensi yang signifikan terhadap lingkungan alam dan hasil kesehatan orang di luar gedung amplop juga. Bangunan-kegiatan terkait bertanggung jawab untuk 35% menjadi 45% dari rilis CO2 ke atmosfer, iii pelopor untuk pemanasan global, dan menguras lapisan ozon stratosfer dengan menggunakan refrigeran dan produk, termasuk beberapa bahan isolasi, dibuat dengan ozon depleting senyawa. Bangunan menggunakan lebih dari 75% dari polyvinyl chloride (PVC atau vinyl) yang dihasilkan. iv Pembuatan dan pembuangan dari PVC, serta pembakaran dalam kebakaran disengaja, terkait dengan emisi dari berbagai racun bioaccumulative persisten. Memang, PVC kemungkinan penyumbang bahan terkemuka untuk rilis lingkungan dioksin, karsinogen sintetik yang paling kuat yang pernah diukur. Konstruksi juga menyumbang sekitar 40% dari baku batu, kerikil, pasir, dan konsumsi baja, dan 25% dari kayu perawan. Bangunan menggunakan sekitar 40% dari sumber daya energi dan 16% air, sementara konstruksi bangunan dan pembongkaran menghasilkan sekitar 25% dari limbah padat perkotaan. v Masing-masing memiliki dampak langsung atau tidak langsung konsekuensi pada kesehatan manusia, sejauh mana yang menjadi lebih baik dipahami sebagai interkoneksi antara bangunan, kesehatan manusia dan kualitas lingkungan menjadi sasaran analisis yang lebih ketat. Menyadari masalah ini, asosiasi profesional seperti American Institute of Architects (AIA) dan UIA / AIA World Congress of Architects telah mengeluarkan arahan yang jelas untuk menggabungkan berkelanjutan desain dan strategi green building sebagai dasar dan fundamental untuk praktek standar. vi Amerika Masyarakat Kesehatan Rekayasa (Ashe) telah mengembangkan dokumen pedoman khusus untuk mendorong penggabungan elemen-elemen desain yang berkelanjutan di fasilitas kesehatan vii . Selain itu, lokal, negara bagian dan

kebijakan umum nasional yang mengadopsi pedoman bangunan hijau, dan perusahaan membangun Hijau dan Sehat Bangunan untuk Kertas Kesehatan Industri Putih 1

Halaman 2lingkungan bangunan standar. Strategi ini muncul mendefinisikan kembali cara bangunan dirancang, dibangun, dan dioperasikan, dan memperluas gagasan konvensional dari kinerja bangunan untuk memasukkan kesehatan manusia dan kualitas lingkungan sebagai pilar penting dari kualitas dan nilai. Pergeseran dalam praktek menuju bangunan hijau dan sehat secara fundamental konsisten dengan nilai inti profesional perawatan kesehatan - pertama, tidak membahayakan. Untuk tujuan ini, praktisi kesehatan harus mengasumsikan kesehatan jabatan publik berorientasi relatif terhadap fasilitas di mana mereka beroperasi, dan memastikan bahwa bangunan tidak menurunkan kesehatan individu atau masyarakat umum dengan menerapkan berkelanjutan desain, operasi, dan pemeliharaan praktek. Proses menciptakan dan memelihara pengaturan kesehatan dinamis ini baru mulai dipahami oleh pemilik dan penyedia. Mereka harus belajar penganggaran yang perlu diubah dari pertama-biaya untuk biaya penuh akuntansi yang, misalnya, memperpanjang neraca konvensional untuk memasukkan nilai untuk dampak kesehatan dan lingkungan. Mereka harus memahami konsep pemeliharaan preventif dan terpadu, antisipatif desain. Akhirnya, mereka harus merangkul konsep bermitra dengan pemasok mereka dan desain profesional untuk terus mengeksplorasi hubungan antara sifat lingkungan fisik dan dampak lingkungan - termasuk lingkungan dibangun - telah pada hasil medis, kepuasan pengguna dan produktivitas. viii Prinsip-prinsip Panduan Lebih dari optimasi dari setiap komponen tunggal, desain yang berkelanjutan dan konstruksi merupakan integrasi bahan dan metode yang, bersama-sama, membuat manifestasi fisik dari sebuah bangunan. Itu kehidupan seluruh siklus bahan bangunan dan produk, serta bangunan sebagai relatif keseluruhan untuk yang fisik, konteks lingkungan dan manusia pada skala lokal, regional dan global, harus dievaluasi untuk pertimbangan lingkungan dan kesehatan (lihat Gambar 1 di bawah). Kami diberitahu oleh US EPA Temuan bahwa polusi udara dalam ruangan adalah salah satu dari lima risiko atas lingkungan terhadap kesehatan masyarakat, dan oleh AS Science Advisory Board penilaian tertinggi prioritas lingkungan global: iklim global perubahan, kehilangan keanekaragaman hayati, kerusakan habitat, dan penipisan ozon stratosfer. Meskipun tidak jelas

untuk mempengaruhi terhadap kesehatan manusia sebagai kualitas udara dalam ruangan, indikator kesehatan lingkungan beresiko - meningkatnya suhu global yang, meningkatnya paparan radiasi ultraviolet, dan persediaan berkurang dari alam sumber daya - sinyal masalah bagi spesies manusia. Membangun kehidupan siklus kesehatan dan lingkungan pertimbangan sebagai kriteria evaluatif untuk keputusan desain dan bahan dan produk hasil spesifikasi terukur manfaat dalam hasil pasien ditingkatkan, produktivitas pekerja meningkat, dan operasi berkurang dan biaya pemeliharaan, untuk beberapa nama. Pengakuan ini harus memicu tinjauan langsung dan modifikasi yang ada A E / Pedoman, kebijakan pengadaan standar dan spesifikasi. Hijau dan Sehat Bangunan untuk Kertas Kesehatan Industri Putih 2

Halaman 3HULU POST-GUNAKAN SUMBER, ANGKUTAN, PROSES, mendistribusikan LANGSUNG GUNAKAN ADAPTIF RE-USE, MAT'LS RE-use, RECYCLE, PEMBUANGAN CONSTRUCT KELOLA DAN MENJAGA OFF-SITUS PERTAMBANGAN, MANUFACTURING, DLL. ON-SITE ON-SITUS / OFF-SITUS RESOURCEDEPLETION / RECYCLEDCONTENT KEANEKARAGAMAN HAYATI Perubahan Iklim: Gas Rumah Kaca Ozon Depleting Senyawa- PUBLICHEALTH: PersistantOrganicPolutants CriteriaAirPollutants Beracun ReleasesInventory OCCUPATIONALHEALTH & KESELAMATAN 10-20 TAHUN SETARA 5 YRS.EQUIV. 50-100 TAHUN ? 0-100S OFYEARS LI FE CYC LE PENILAIAN INDOORENVIRONMENTALQUALITY: IndoorAirQuality Pencahayaan BuildingVentilation

ENERGYEFFICIENCY DURABILITAS OCCUPANTHEALTH & PRODUKTIVITAS OCCUPATIONALHEALTH & KESELAMATAN AMBIENTAIR KUALITAS BUILDINGADAPTIVERE-GUNAKAN MAT'LSREUSABILITY MAT'LSRECYCLABILITY MAT'LSSAFEDISPOSAL GAMBAR 1: SIKLUS HIDUP PENILAIAN BAHAN BANGUNAN DAN PRODUK (Gambar oleh PUSAT MAKSIMUM SISTEM BANGUNAN POTENSI) Dampak lingkungan dan kesehatan Hulu terjadi selama akuisisi bahan (sumber), transportasi, memproduksi, dan tahap siklus hidup distribusi bahan dan produk. Dampak dapat setara dengan 10-20 tahun beroperasi bangunan. Dalam ekonomi konvensional, dampak ini disebut "Eksternalitas." Konstruksi bangunan adalah tahap kehidupan Langsung siklus. Dampaknya adalah setara dengan sekitar lima tahun operasi bangunan. Tahap Penggunaan meliputi operasi dan pemeliharaan bangunan dan biasanya diasumsikan menjadi 50 tahun atau lebih dalam perkiraan Life Cycle Costing. Pemilik tertarik untuk payback periode selama kehidupan yang diharapkan dari bangunan, yaitu, dalam berapa tahun akan penghematan biaya operasional menjadi sama atau lebih besar dari investasi awal dalam perbaikan tertentu. Selain pembenaran biaya, investasi dalam praktek-praktek pembangunan yang sehat memberikan hasil yang terukur dalam medis hasil bagi pasien. Setelah masa manfaat bangunan, bangunan dapat dimodifikasi untuk "penggunaan-ulang adaptif" atau gedung bahan dan produk dapat digunakan kembali, didaur ulang, atau dijual. Ini adalah tahap Post-Penggunaan bahan dan produk. Menggunakan kembali atau daur ulang bahan mengurangi beban pada tempat pembuangan sampah, menghemat sumber daya, dan menyimpan kontraktor atau pemilik biaya pembuangan TPA. Ini adalah salah satu contoh "menghindari biaya". Studi kasus mengkonfirmasikan bahwa fasilitas dapat greened dengan nominal, jika ada, biaya tambahan. Disain keputusan dan pilihan bahan yang bisa mewakili biaya pertama yang lebih tinggi diperoleh kembali melalui penghematan operasi, pemeliharaan dan kinerja pekerja ditingkatkan selama umur bangunan. Memang, terakhir studi di fasilitas komersial / manufaktur besar, seperti Pabrik SQA Herman Miller di Zeeland, Hijau dan Sehat Bangunan untuk Kertas Kesehatan Industri Putih 3

Halaman 4Michigan dan di fasilitas pemerintah seperti Research Fasilitas EPA AS di Research Triangle Park, North Carolina berkorelasi kualitas lingkungan unggul indoor (IEQ) dengan pekerja ditingkatkan produktivitas.

ix Karena gaji pekerja merupakan bagian tertinggi dari biaya operasional bangunan, sebuah Peningkatan 1% dalam produktivitas jauh melampaui biaya tambahan terkait dengan fitur desain hijau atau bahan yang sehat dan produk. x Konsisten dengan temuan ini dan lebih erat dengan kesehatan profesional, penelitian menunjukkan lain bahwa meningkatkan kualitas ruang-ruang rumah sakit dapat menyebabkan penurunan panjang tinggal untuk pasien. xi Jelas, menetapkan standar tertinggi dicapai untuk indoor kualitas lingkungan (IEQ) merupakan prinsip penting bagi semua fasilitas kesehatan. Soal Pernyataan Karakteristik unik Fasilitas Kesehatan Fasilitas kesehatan, rata-rata antara 70 dan 75 juta kaki persegi constructionperyear, xii harus unik pemrograman kriteria bahwa panduan keputusan desain dan spesifikasi material, produk dan peralatan. Memahami kompleks implikasi kesehatan manusia dari keputusan ini sangat penting. Sebagai contoh, Akademi Arsitektur dan Kesehatan mengutip penelitian yang menunjukkan bahwa pencahayaan alami, lansekap dalam ruangan, atap taman, solarium, dan atrium kecil memiliki dampak kesehatan pada staf rumah sakit dan dapat meningkatkan rasa kesejahteraan dan hasil medis pada pasien. Mereka merekomendasikan views memaksimalkan alam dan lansekap dari semua lingkungan pasien, dan meningkatkan penggunaan skylight, jendela di atas pintu interior jendela, dan cahaya alami. xiii Selain itu, bangunan ini mengalami tingkat tinggi perubahan, sebagai ruang interior ulang, dimodifikasi dan dilengkapi dengan perabotan dan peralatan baru yang mencerminkan perubahan dalam manajemen dan pengiriman sistem. xiv Hasilnya adalah sejumlah besar limbah. Menyadari kecenderungan ini, Fasilitas Internasional Asosiasi Manajemen (IFMA) Kesehatan Dewan telah melacak perkembangan kesehatan fleksibel interior berdasarkan konstruksi bangunan shell dengan jaringan distribusi universal yang dirancang untuk meminimalkan limbah dan mempercepat jadwal. Menurut sebuah artikel di IFMA Management Fasilitas Journal, "The keuntungan dari pendekatan ini adalah penyelesaian proyek yang cepat, instalasi bersih dan tenang, fleksibilitas yang besar dan mirip dengan konstruksi konvensional, tetapi dengan biaya siklus hidup yang signifikan dan biaya operasional tabungan ".

xv Mewakili saham besar desain tahunan dan kegiatan konstruksi di AS, perawatan kesehatan sektor adalah posisi yang baik untuk menyoroti potensi bahwa bangunan harus membalikkan penurunan lingkungan dan untuk menciptakan lingkungan bagi orang-orang yang meningkatkan kesehatan, hasil pasien, dan kinerja di tempat kerja. Daya beli yang diwakili oleh industri kesehatan dapat menyebabkan kemitraan industri untuk meningkatkan kesehatan dan profil lingkungan dari bangunan di seluruh siklus hidup mereka. Menyadari hal ini bersama tanggung jawab antara desainer, produsen, pemilik bangunan, manajer fasilitas dan publik pembuat kebijakan menetapkan agenda yang akan memberikan hasil yang penting. Sebagai profesional bangunan sekutu adalah diarahkan untuk melaksanakan bangunan hijau dan sehat, produsen akan semakin didorong untuk beralih mereka praktek dalam menanggapi permintaan untuk produk yang berkelanjutan dan praktek. Demikian pula, adalah tepat dan tepat waktu untuk membangun kemitraan antara pengatur dan yang diatur masyarakat. Pedoman dan peraturan yang mengawasi rumah sakit desain dan konstruksi harus dievaluasi berdasarkan dampaknya terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan manusia dan direvisi sehingga mereka mencerminkan sebagai pertimbangan prioritas. Indoor Kualitas Lingkungan Sementara kualitas udara yang buruk biasanya dihubungkan dengan udara luar, udara di dalam bangunan seringkali lebih buruk. Sebagai bangunan dibangun dengan standar energi efisiensi yang lebih ketat di tahun 1970-an, bahan dan senyawa yang digunakan untuk memproduksi bahan bangunan yang umum ditemukan memiliki emisi berbahaya, dengan Hijau dan Sehat Bangunan untuk Kertas Kesehatan Industri Putih 4

Halaman 5langsung mempengaruhi terhadap kesehatan masyarakat. Sebagai tanggapan, standar ventilasi ditingkatkan didirikan, namun, berbagai bahan bangunan yang umum dan produk - spesifikasi standar untuk komersial dan bangunan institusional - terus menjadi sumber polusi udara dalam ruangan. Kedua tingkat ventilasi ditingkatkan dan penghapusan sumber diperlukan untuk mencapai dan mempertahankan kualitas udara yang baik dalam ruangan. Menurut US EPA, sebagian besar sumber polusi udara dalam ruangan berasal dari bahan dan produk yang digunakan di gedung seperti perekat, karpet, kain pelapis, dan produk kayu manufaktur yang memancarkan volatil senyawa organik (VOC), termasuk formaldehida, penyebab kanker pada manusia mungkin. xvi Memang,

industri konstruksi adalah pengguna akhir utama dari formaldehida produk berbasis, yang merupakan 70% dari yang digunakan. xvii Kesehatan mempengaruhi dari VOC dan kontributor lain untuk kualitas udara dalam ruangan miskin termasuk asma, kanker, dan efek reproduksi dan pengembangan, dan diwujudkan dalam ribuan kematian akibat kanker dan ratusan ribu masalah kesehatan pernapasan. xviii Spesifikasi yang memerlukan penggunaan bahan dengan VOC rendah atau tidak ada dan tidak ada formaldehida tambah disertifikasi oleh emisi kuat pengujian protokol dapat sangat meningkatkan kualitas udara dalam ruangan. PVC (polyvinyl chloride) produk bangunan meningkatkan kekhawatiran serius kesehatan dalam ruangan bersama dengan siklus hidup masalah lingkungan yang disebutkan di atas. Pelepasan asap gas hidrogen klorida sangat beracun dan dioksin dan furan yang dihasilkan dari pembakaran disengaja atau disengaja dari PVC telah mendorong berbagai domestik dan internasional pemadam kebakaran organisasi untuk mendukung penggunaan produk PVC alternatif. Di Selain itu, paparan PVC dapat menyebabkan eksposur ke host senyawa berbahaya yang digunakan sebagai aditif dalam PVC produk. Terutama terkenal adalah yang offgassing endokrin mengganggu ftalat peliat digunakan di banyak produk PVC fleksibel, dan pelepasan racun stabilisator logam berat seperti timah, kadmium dan organotins digunakan dalam produk PVC kaku. PVC juga telah ditemukan untuk mendorong pertumbuhan jamur beracun sebagai kelembaban yang terperangkap di balik penutup PVC dinding. xix Salah satu aditif plasticizer digunakan dalam produk PVC yang fleksibel, DEHP (di-ethylhexyl phthalate), adalah dievaluasi oleh Pusat federal untuk Evaluasi Risiko terhadap Reproduksi Manusia (CERHR) dari Program Toksikologi Nasional. Dalam laporannya, CERHR yang menyatakan keprihatinan bahwa paparan hamil perempuan untuk saat ini tingkat eksposur dewasa diperkirakan DEHP negatif dapat mempengaruhi pengembangan keturunan mereka. Mereka juga mengangkat kekhawatiran serius tentang kemungkinan efek buruk pada mengembangkan saluran reproduksi bayi laki-laki terkena tingkat yang sangat tinggi DEHP dari medis perangkat. xx Akibatnya, US Food and Drug Administration baru-baru mendesak penyedia layanan kesehatan untuk mempertimbangkan alternatif untuk produk PVC medis yang leach DEHP l xxi

dan Health Care Without Harm memiliki direkomendasikan bahwa rumah sakit menentukan produk bangunan dibuat tanpa PVC. xxii Mengakui masalah ini, beberapa sistem rumah sakit besar mencari untuk menghilangkan PVC dari kedua alat kesehatan dan produk bangunan. PVC produk bebas, dalam bahan tradisional dan baru formulasi, tersedia untuk seluruh rentang aplikasi bangunan dari karpet dan produk lantai untuk penutup dinding, atap membran, furnitur dan pipa. xxiii Hambatan untuk Green Building Meskipun pengakuan yang berkembang dari manfaat bangunan hijau, banyak faktor yang berkontribusi hanya sederhana transformasi praktek desain dan bangunan sampai saat ini. Ini termasuk: Resistensi terhadap perubahan: Inovasi dalam industri bangunan tertinggal hampir setiap lain ekonomi sektor, dengan beberapa pengecualian. Konsolidasi kepemilikan alami sumber daya dan infrastruktur manufaktur memperlambat semangat kompetitif yang telah menjadi karakteristik yang membedakan dari sektor lain seperti telekomunikasi. Selain itu, pelatihan akademis profesional untuk arsitek dan insinyur telah lambat untuk memasukkan lingkungan dan kesehatan manusia pertimbangan ke dalam kurikulum inti, sehingga praktisi meninggalkan sekolah tanpa manfaat dari pelatihan ini. Hijau dan Sehat Bangunan untuk Kertas Kesehatan Industri Putih 5

Halaman 6Rekomendasi: Perlu tingkat yang sama inovasi dalam bangunan Anda seperti dalam Anda kesehatan pengiriman sistem; kontrak dengan desain profesional dengan mandat yang ditetapkan di bangunan hijau dan sehat; memberikan pelatihan yang sesuai untuk bangunan berhubungan dengan profesional untuk melaksanakan praktek berubah. Takut kewajiban: Memperkenalkan metode asing dan bahan menimbulkan kekhawatiran kewajiban, terutama ketika arsitek dan insinyur profesional yang diperlukan untuk cap gambar. Rekomendasi: Membangun kemitraan akademik dan industri strategis, berinvestasi dalam penelitian, pengembangan dan proyek percontohan, dan monitor hasil untuk mengurangi risiko kewajiban. Bandingkan manfaat meningkatkan kinerja lingkungan dan kesehatan bangunan dengan kewajiban sekarang dari bangunan yang kompromi kualitas lingkungan dan manusia kesehatan. Pertimbangkan bahwa kewajiban ini dapat diperluas dan ditingkatkan secara substansial sebagai valuasi ekonomi lebih kuat kualitas lingkungan dan kesehatan manusia yang dikodifikasikan dan ditegakkan. Persepsi biaya yang lebih tinggi: Kesehatan fasilitas biasanya beroperasi selama 30, 50, 100 tahun atau lebih. Sistem akuntansi yang artifisial membedakan modal (biaya pertama) anggaran dari operasi dan pemeliharaan (O & M) anggaran menghambat kemampuan untuk membuat keputusan berdasarkan

pada analisis siklus hidup biaya. Rekomendasi: front loading proses desain dan bahan dan spesifikasi produk untuk membuat sebuah bangunan hijau dan sehat dan mengoptimalkan kinerja biaya selama umur dari bangunan adalah investasi yang sehat. Sebuah studi oleh Badan Standar Nasional menyimpulkan bahwa di kantor khas biaya tenaga kerja karyawan adalah 13 kali biaya fasilitas itu sendiri selama masa siklus hidup, termasuk konstruksi, perabot, pemeliharaan, dan bunga, sedangkan biaya desain hanya sekitar 1/50 th biaya tenaga kerja orang. xxiv Investasi dalam desain, bahan dan produk yang meningkatkan produktivitas dan meningkatkan kesehatan yang berhubungan dengan hasil yang cepat diperoleh kembali dan meningkatkan bottom line dari waktu ke waktu. Larutan Mendefinisikan ulang bangunan di sepanjang siklus hidup mereka sebagai bagian integral dari ekosistem daerah sehat, dan sebagai lingkungan yang berdampak langsung terhadap kesehatan manusia, prinsip-prinsip dasar green building. Meminimalkan limbah, polusi, dan bahan beracun yang terkait dengan pembangunan dan pengoperasian bangunan dan mengejar setiap kesempatan untuk mengoptimalkan kualitas lingkungan dalam ruangan adalah tujuan kinerja yang terukur. Ini agenda konsisten dengan misi fundamental dari profesional kesehatan dan harus tercermin dalam mereka membangun portofolio. Industri kesehatan dengan tepat diposisikan untuk berinvestasi dalam proyek penelitian dan demonstrasi untuk mengevaluasi, membuat rekomendasi dan menerapkan kebijakan dan prosedur untuk meningkatkan terapi kualitas fasilitas kesehatan, dan meminimalkan bahan-dan padat karya renovasi dan renovasi praktek. Selain itu, investasi harus diperluas untuk meningkatkan kinerja lingkungan mereka bangunan dengan mengadopsi dan menerapkan pedoman green building dan membangun kesehatan dan kinerja lingkungan parameter untuk semua perencanaan, desain, spesifikasi, operasi, pemeliharaan, dan pasca-penggunaan keputusan. Hijau dan Sehat Bangunan untuk Kertas Kesehatan Industri Putih 6

Halaman 7Pelaksanaan Jangka Pendek Tindakan (Tahun 1) 1. Memasukkan bangunan hijau dan sehat ke dalam rencana strategis dan mendirikan di-rumah "hijau tim "untuk melaksanakan komitmen perusahaan dengan mandat untuk: -

meninjau bangunan yang ada terkait kebijakan dan prosedur, dan dibantu oleh konsultan sebagai yang sesuai; - mengembangkan spesifikasi hijau; - mengembangkan panduan rumah hijau untuk membangun pengawas dan staf kustodian; terlibat dalam advokasi legislatif, dan - menetapkan protokol akuntabilitas 2. Perlu arsitek, insinyur dan kontraktor untuk menentukan tersedia secara komersial, biaya yang kompetitif bahan dan produk sebagai pengganti untuk produk yang kompromi kualitas lingkungan dan manusia kesehatan. Contoh pengganti adalah: Bebas PVC produk, misalnya, lantai, meliputi dinding, karpet backing, genteng langit-langit, pipa pipa, atap membran formaldehida bebas produk kayu rekayasa, misalnya, papan oriented strand, menengah density fiberboard, kayu lapis, perabot tidak / VOC produk rendah, misalnya, cat, perekat, noda, selesai, penutup lantai akustik plafon ubin yang tidak mendukung pertumbuhan jamur dan bakteri bahan dan produk yang diproduksi tanpa senyawa perusak ozon (CFC, HCFC dan halon), misalnya, isolasi, pendingin, penekan api diperlakukan kayu diproduksi tanpa kromium atau arsen produk kayu bersertifikat berkelanjutan dipanen (sesuai Forest Stewardship Council) tertinggi yang tersedia konten daur ulang baja dan beton untuk memenuhi persyaratan kinerja 3. Menyediakan dan / atau memerlukan kehadiran pada seminar green building dan sehat pelatihan untuk semua bangunan terkait staf dan manajemen atas 4. Memperluas tanggung jawab Departemen Lingkungan, Kesehatan & Keselamatan untuk mencakup pemantauan kualitas udara dalam ruangan dan berkelanjutan komisioning sistem operasional utama 5. Mengukur energi dan konsumsi air, emisi gas rumah kaca, dan generasi limbah dan menetapkan tujuan efisiensi berdasarkan baseline 6. Mengadopsi American Society of Konstruksi Kesehatan (Ashe) Kesehatan Rekayasa Hijau Bimbingan Pernyataan sebagai tujuan untuk desain proyek dan penggunaan fasilitas untuk membuat peta jalan strategi untuk memasukkan dalam desain. 7. Meninjau dan memodifikasi, sebagaimana mestinya, US Green Building Council LEED Peringkat sebagai awal alat bangunan hijau evaluatif 8. Menetapkan penggunaan kembali dan daur ulang sebagai tingkatan prioritas praktek manajemen fasilitas 'limbah Pertengahan ke Long-Range Tindakan (Tahun 3-5) 1. Menetapkan metrik siklus hidup untuk lingkungan, kesehatan manusia dan kinerja sumber daya alam untuk panduan keputusan desain, bahan dan spesifikasi produk dan konstruksi dan operasional protokol 2. Desain untuk jangka panjang (harapan 50-tahun + hidup bangunan)

3. Gabung anggaran modal & O & M untuk mengoptimalkan siklus hidup biaya 4. Menetapkan kebijakan pengadaan dan bahan bangunan dan spesifikasi produk yang konsisten dengan hijau dan sehat metrik; memberikan tinjauan tahunan / revisi 5. Membangun kerjasama dengan regulator untuk meninjau / merevisi peraturan untuk mencerminkan dampak pada manusia kesehatan dan kualitas lingkungan Hijau dan Sehat Bangunan untuk Kertas Kesehatan Industri Putih 7

Halaman 86. Membentuk sistem bangunan peringkat hijau dan sehat internal, dan / atau mengadopsi Green AS Building Council LEED dengan amandemen untuk mencerminkan prioritas tertentu dari fasilitas kesehatan dengan fokus pada kriteria kesehatan lingkungan dan paparan lingkungan 7. Menetapkan posisi permanen untuk mengawasi kepatuhan dengan standar bangunan hijau dan sehat dan membuat sebuah template untuk desain bangunan hijau, operasi konstruksi, dan pemeliharaan 8. Memberikan kesempatan yang sedang berlangsung pelatihan green building (on-site/off-site) untuk semua bangunan berhubungan staf dan manajemen tingkat atas 9. Mengintegrasikan / menyeimbangkan arus sumber daya (energi, air, bahan) untuk meningkatkan efisiensi siklus hidup 10. Desain untuk fleksibilitas untuk memfasilitasi perubahan operasional, menanggapi kebutuhan pengguna berubah dan meminimalkan limbah dan kebutuhan tenaga kerja Kunci Online Resources Sehat Gedung Jaringan • www.healthybuilding.net Rumah sakit untuk Lingkungan Sehat • www.h2e-online.org/~~V Lingkungan Bangunan Berita • www.buildinggreen.com Institut Nasional Gedung Ilmu (biji) Bangunan Desain Panduan Utuh • www.wbdg.org / index.asp Organisasi American Society for Healthcare Rekayasa (Ashe) Satu Utara Franklin, Lantai 27 • Chicago, IL 60606 (312) 422-3800 • www.ashe.org Pusat Desain Kesehatan 3470 Mt.Diablo Blvd. • Lafayette, CA 94549 925/299-3631 • www.healthdesign.org Pusat Sistem Maksimum Bangunan Potensi 8604 FM 969 • Austin, TX 78724 512/928-4786 • www.cmpbs.org Komite Lingkungan American Institute of Architects 1735 New York Avenue, NW • Washington, DC 20006 202/626-7300 • www.e-architect.com/pia/cote Lingkungan Gedung Berita 122 Birge Street, Suite 30 • Brattleboro, VT 05301

800/861-0954 • www.buildinggreen.com Hijau Roundtable Brookline, MA 617/374-3740 • www.greenroundtable.org HDR Inc 8404 Indian Hills Hard • Omaha, NE 68114-4049 402/399-1000 • www.hdrinc.com Hijau dan Sehat Bangunan untuk Kertas Kesehatan Industri Putih 8

Halaman 9Kesehatan Fasilitas Research Consortium Fasilitas Internasional Asosiasi Manajemen Kesehatan Dewan PO Box 151 • Barrington, RI 02806 401/245-6212 • yarmeco@aol.com Health Care Without Harm 1755 "S" Street NW, Unit 6B • Washington DC 20009 (202) 234-0091 • www.noharm.org Sehat Bangunan Jaringan C / o Institut Kemandirian Lokal 2425 18 th Street, NW • Washington, DC 202-232-4108 • www.healthybuilding.net Rumah sakit untuk Lingkungan Sehat (H2E) 1755 S Street NW, Suite 6B • Washington DC 20009 800-727-4179 • www.h2e-online.org/ Langkah Alam Thoreau Pusat untuk Agribisnis • PO Box 29372 • San Francisco, CA 94129 415/561-3344 • www.naturalstep.org Rocky Mountain Institute 1739 Snowmass Creek Road • Snowmass, CO 81654-9199 970/927-3851 • www.rmi.org US Green Building Council 1825 I Street, NW • Washington, DC 20006 202/429-2081 • www.usgbc.org Studi Kasus Lihat www.healthybuilding.net / kesehatan / hindex.html untuk daftar studi kasus Penulis ingin mengakui dan berterima kasih kepada orang-orang berikut yang memberikan kontribusi berharga komentar dan konten untuk makalah ini: Carol Antle, Davis Baltz, Gary Cohen, Kaya MacMath Jan Stensland Patton, Kevin Powell, Scott Pyrsi MD, Mark Rossi, Tom Prapaskah, Bill Walsh. Hijau dan Sehat Bangunan untuk Kertas Kesehatan Industri Putih 9

Halaman 10Hijau dan Sehat Bangunan untuk Kertas Kesehatan Industri Putih 10 Catatan akhir

saya US Environmental Protection Agency, Kualitas Udara Halaman Utama Tertutup, www.epa.gov/iaq/, 23 Agustus 2000. ii US Environmental Protection Agency, "Bangunan Sehat, Rakyat Sehat: Sebuah Visi untuk 21 st Century "(Draft Laporan), Kantor Udara dan Radiasi, Maret 2000. iii Roodman Malin, David & Nicholas Lenssen, "Revolusi Bangunan: Bagaimana Ekologi dan Kesehatan Kekhawatiran adalah Transformasi Konstruksi "Worldwatch Institute, Washington, DC, Maret 1995.. iv Geiser, Kenneth, Ph.D., bahan presentasi, Juni 2000. v Roodman Malin, David & Nicholas Lenssen, "Revolusi Bangunan: Bagaimana Ekologi dan Kesehatan Kekhawatiran adalah Transformasi Konstruksi "Worldwatch Institute, Washington, DC, Maret 1995.. vi American Institute of Architects, Desain Resolusi Berkelanjutan 00-3, lewat suara bulat oleh konvensi delegasi, 6 Mei 2000, dan UIA / AIA World Congress of Architects, "Deklarasi Interdependensi untuk Berkelanjutan Masa Depan "Chicago,. Illinois, 18-21 Juni 1993. vii Amerika Serikat Kesehatan Teknik, "Green Kesehatan Konstruksi Bimbingan Pernyataan" Chicago, IL., Januari 2002 Lihat juga Berkelanjutan Desain Ashe Awards Program. viii Yarme, Howard dan Judith Yarme, "Kami Apakah Heard Bangunan Sakit, Tapi Bisa Juga Jadilah Bangunan Terapi ",? Kesehatan Fasilitas Research Consortium, Barrington, RI, 2000. ix US Green Building Council, LEED ™ Panduan Referensi, Pilot Versi 1.0, April 1999. x American Institute of Architects Komite Lingkungan Hidup, "Sehat, Produktif Bangunan: A Guide to Lingkungan Berkelanjutan Arsitektur ". Www.e-architect.com/pia/cote/hlth_bld.asp. xi Parimucha, Joseph P. AIA, James Lussier, Barbara J. Huelat, "Kesehatan-Fasilitas Perencanaan, Desain, dan Konstruksi: Ini Biaya Berapa Banyak? Bawah Realitas Line "Conference Report, Akademi Arsitektur untuk Kesehatan.. xii McKahan, Donald, AIA, "Kesehatan Fasilitas: Current Trends dan Prakiraan Masa Depan". Perencanaan dan Desain Pembangunan Lingkungan Kesehatan, Komisi Bersama Akreditasi Kesehatan Organisasi, Oakbrook Terrace, IL 1997. xiii Ibid.

xiv Baskerville & Son, "Kesehatan Desain Newsletter", 2000, 804/343-1010. xv Yarme, Howard dan Judith Yarme, "Menjamin Pidato Privasi dalam Pengaturan Kesehatan Fleksibel". Fasilitas Jurnal Manajemen, Internasional Fasilitas Asosiasi Manajemen xvi US Environmental Protection Agency, "Fakta Indoor Air No 4 (revisi): Building Syndrome Sakit". Kantor Air & Radiasi, Kantor Penelitian dan Pengembangan, Kantor Radiasi dan Indoor Air, April 1991. xvii Massachusetts Toxics Gunakan Pengurangan Institute, 2000 Formaldehida Kimia Lembar Fakta ini, www.turi.org. xviii US Environmental Protection Agency, "Bangunan Sehat, Rakyat Sehat: Sebuah Visi untuk 21 st Century " (Draft Laporan), Kantor Udara dan Radiasi, Maret 2000. xix Thorton, Joe, Ph.D., "Dampak Lingkungan dari Polyvinyl Chloride Bahan Bangunan," Membangun Sehat Jaringan, Washington, DC, Oktober 2002. xx National Toxicology Program, Pusat Untuk Evaluasi Risiko Untuk Reproduksi Manusia, Panel Pakar Review Dari Phthalates, 14 Juli 2000. xxi US Food and Drug Administration 15 Jul 2002 www.fda.gov / CDRH / safety.html xxii Health Care Without Harm, Siaran Pers: "Panel Pemerintah Mengutarakan" Kepedulian Serius "bahwa bahan kimia beracun di Medical Products Vinyl Mei Harm Bayi Sakit ". 13 Juli 2000. xxiii "PVC Gratis Alternatif Material" www.healthybuilding.net / hindex.html , Membangun Network Sehat 2002, xxiv American Institute of Architects Komite Lingkungan Hidup, "Sehat, Produktif Bangunan: A Guide to Lingkungan Berkelanjutan Arsitektur ". Www.e-architect.com/pia/cote/hlth_bld.asp. http://www.healthybuilding.net/healthcare/Vittori_Green_and_Healthy_Buildings.pdf

esadaran akan kesehatan utamanya kesehatan lingkungan telah menjadi perhatian utama dalam beberapa dekade ini. Tuntutan untuk menciptakan kondisi lingkungan yang sehat dan higiene bermula dari kebijakan pemerintah di daerah Amerika dan Eropa. Mereka memandang kesehatan lingkungan tersebut menjadi hal yang prioritas ditengah kemajuan era sekarang ini.

Akhirnya Indonesia-pun memperhatikan permasalahan kesehatan lingkungan ini ditandai dengan pembuat UU No. 2 Tahun 1966 tentang Higiene. Oleh karena itu untuk menciptakan kondisi kesehatan lingkungan yang optimal, ada baiknya kita mengenal apa itu Rumah Sehat dan masalah Higienitas.

Pembahasan I : Higienitas dan Standar Higiene

Kata `higiene’ berasal dari bahasa Yunani yang berarti perawatan dan pemeliharaan kesehatan. Bahan makanan yang diolah tanpa prinsip higiene dapat mengakibatkan penyakit. Badan manusia merupakan tempat yang sangat menguntungkan bagi tumbuhnya berbagai macam kuman. Kuman tersebut berkembang cepat di lingkungan yang hangat seperti kulit, apalagi jika orang berkeringat, ia ‘menyediakan’ zat dan air bergizi bagi kuman.

Pengalih kuman yang utama adalah tangan. Oleh karena itu, penting sekali mencuci tangan dengan sabun sebelum mulai bekerja dengan bahan pangan dan sesudah memakai kamar mandi atau toilet. Tidak hanya mencuci tangan yang penting, tetapi juga cara mengeringkan tangan merupakan hal yang sangat penting. Kain dan handuk yang biasanya digunakan untuk mengelap tangan merupakan pengumpul dan pengalih kuman yang berbahaya. Oleh karena itu, handuk dan kain yang digunakan untuk mengelap tangan, balk di dapur maupun kamar mandi/toilet harus sering diganti dan dicuci.

Maka dari itu persoalan Higienitas merupakan persoalan yang menjadi kegiatan sehari - hari kita, dimana kita harus menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan dari permasalahan yang akan timbul dari ketidakperdulian kita terhadap kebersihan tersebut.

Pembahasan II : Rumah Sehat

Untuk mendukung keberhasilan mewujudkan kesehatan lingkungan, menciptakan rumah sehat merupakan salah satu pilar pendukung keberhasilannya. Hal ini didorong juga dengan kemajuan yang pesat di bidang teknologi dan ilmu kesehatan yang tentunya memberikan pengertian dan kesadaran kepada manusia bahwa perumahan yang tidak sehat (poor housing) adalah penyebab rendahnya taraf kesehatan jasmani dan rohani.

Maka untuk memperbaiki keadaan ini dan meningkatkan taraf kesehatan, pembangunan gedung-gedung dan perumahan memerlukan perencanaan yang memenuhi persyaratan teknis konstruksi, ditambahlagi perhatian khusus diberikan kepada persyaratan kesehatan. Dimana persyaratan kedua ini dikenal sebagai higiene bangunan. Tujuannya, agar gedung atau perumahan tersebut dapat memenuhi kebutuhan akan kondisi tempat tinggal yang sehat (healthy) dan menyenangkan (comfortable), yang dikenal secara umum sebagai “rumah sehat”.

WHO (World Health Organization) mendefinisikan pengertian “sehat” yang lebih terperinci sebagai keadaan kesehatan jasmani, rohani, dan sosial yang baik dan lengkap, bukan hanya berarti terhindar dari penyakit atau kelemahan (Health is a state of complete physical, mental and social wellbeing, not merely the absence of disease or infirmity). Untuk menetapkan kondisi perumahan yang sesuai dengan kriteria sehat tersebut, The American Public Health Association telah meneliti dan merumuskan empat fungsi pokok rumah sebagai tempat tinggal yang sehat bagi setiap manusia dan keluarganya selama masa hidupnya.

Keempat fungsi pokok itu ialah:- untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan jasmani manusia yang pokok (the satisfaction of fundamental physiological needs);- untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan rohani manusia yang pokok (the satisfaction of fundamental psychological needs);- tempat perlindungan terhadap penularan penyakit menular (protection against communicable diseases);- tempat perlindungan terhadap gangguan ataupun kecelakaan (protection against accidents).(Sumber: Basic Principles of Healthful Housing)

Dalam pengertian rumah sebagai tempat tinggal yang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan jasmani manusia maka rumah harus dapat memenuhi syarat-syarat berikut:

1. Dapat memberikan perlindungan terhadap gangguan-gangguan cuaca atau keadaan iklim yang kurang sesuai dengan kondisi hidup manusia, misalnya: panas, dingin, angin, hujan, dan udara yang lembap.2. Dapat memenuhi kebutuhan penghuninva untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan rumah tangga yang lazim, antara lain:- kegiatan kerja yang ringan, misalnya memasak, menjahit, belajar, dan menulis.- berkumpul bersama seluruh keluarga atau mengadakan pertemuan dengan tamu (human relation).- kegiatan rutin untuk memenuhi kebutuhan kesehatan jasmani bagi kelangsungan hidup, antara lain mandi, makan, dan tidur.3. Dapat digunakan sebagai tempat istirahat yang tenang sewaktu lelah atau sakit.Dalam pengertian rumah sebagai tempat tinggal yang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan rohani manusia, rumah harus berfungsi sebagai tempat yang dapat memberikan perasaan aman dan tenteram bagi seluruh keluarga. Dengan demikian, seluruh anggota keluarga merasa kerasan berkumpul dan hidup bersama, belajar saling menghargai, dan masing-masing dapat mengembangkan sifat dan kepribadian yang sehat.

Dalam pengertian rumah sebagai susunan ruang kediaman yang tertutup/terpisah dari pengaruh langsung lingkungan luar, rumah harus dapat menjauhkan manusia dari gangguan kesehatan yang disebabkan epidemi penyakit menular. Misalnya, penyakit tifus, kolera, dan disentri. Selain itu, rumah juga harus dapat memberikan cukup perlindungan terhadap gangguan keamanan karena kejahatan atau kerusuhan, misalnya pencurian dan perampokan.

Daftar PustakaRencana Rumah Sehat Oleh IR. Rudy GunawanPangan, Papan, Dan Kebun Berguna Oleh Petra Widmer

http://www.gudangmateri.com/2011/07/pengertian-rumah-sehat-dan-higiene.html

aturday, January 3, 2009

Tentang konsep rumah dan interior rumah sehat

8

Mungkin sebulan yang lalu, dalam sebuah kesempatan presentasi yang dihadiri berbagai kalangan dimana mayoritas adalah mahasiswa dan karyawan pengembang perumahan, saya berbicara tentang cara-cara sederhana agar rumah lebih tanggap terhadap lingkungan. Di perkotaan, lahan makin sedikit sehingga harga lahan naik yang mengakibatkan makin banyak orang kesulitan untuk membeli sebuah rumah. Dampaknya; jumlah penghuni dalam sebuah rumah meningkat seiring kenaikan jumlah anggota keluarga, dan faktor lain yang turut berperan adalah kondisi alam yang sudah terganggu.

Bila pada masa ini kita bisa memiliki sebuah rumah, itu adalah anugerah dan kemewahan yang patut kita syukuri, apalagi bila rumah yang kita tempati adalah sebuah rumah yang sehat. Unsur apa sajakah yang sebaiknya diperhatikan dalam mendesain lay out denah dan penataan ruang untuk rumah sehat?

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah luasan dari rumah yang sehat, harus dapat

memenuhi setidaknya kebutuhan dasar manusia untuk beraktivitas secara sehat, dalam hal ini berarti bisa melakukan aktivitas secara wajar dalam ruangan, tidak terlalu sempit atau terlalu besar. Tentunya kita masih sering mendengar banyak saudara-saudara kita yang kurang mampu hidup dalam kondisi kurang layak dalam rumah-rumah yang sangat sempit karena faktor ekonomi yang kurang mendukung.

Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI), kebutuhan ruang untuk seorang penghuni rumah adalah 9m2, dengan ambang batas 7,2m2. Jadi misalnya sebuah rumah direncanakan dihuni oleh 4 orang, maka sebaiknya luas rumah tidak kurang dari 36m2. Meskipun demikian, kita tahu bahwa luas rumah tinggal 36 meter persegi sudah cukup sempit untuk dihuni 4 orang.

Bila rumah direncanakan untuk ditambahkan ruang-ruang dengan ditingkat, jangan lupa untuk memperkuat pondasi dan struktur kolom agar mendukung dibangun dua tingkat. Hal ini agar menghindari penambahan biaya karena harus membongkar konstruksi yang sudah ada.

Penataan ruangan dapat mempengaruhi kesan kita terhadap ruang-ruang tersebut. Ruang tidur berdekatan dengan kamar mandi akan berbeda 'rasa' bila dibandingkan dengan disandingkan ruang makan. Penataan ruang yang pintar dalam hal ini termasuk bagaimana agar aktivitas seperti dalam kamar mandi tidak mengganggu ruang makan, setidaknya dengan dijauhkan jaraknya.

Penataan ruang juga harus diperhatikan agar tidak ada ruang-ruang yang miskin udara segar, gelap, dan sebagainya. Hindari ruang-ruang pojok dengan sudut tajam karena ruang seperti ini tidak efektif dan tidak sesuai dengan standar furniture yang umumnya berbentuk persegi empat atau bulat. Hubungkan ventilasi dan jendela tiap ruangan dengan taman depan, samping atau taman dalam rumah untuk pergantian udara. Ruang-ruang yang bisa dihubungkan seperti ruang tamu, ruang keluarga dan ruang makan tidak perlu diberi penyekat dinding agar udara bisa lebih leluasa mengalir.

Untuk memaksimalkan pencahayaan alami, sebaiknya kita menyediakan jendela-jendela yang

cukup, setidaknya 5% dari luas ruangan. Selain itu, ruang dapat diberi cat tembok atau material finishing yang terang agar suasana ruang cukup terang bila bukaan jendela agak terbatas.

Ruang-ruang yang membutuhkan air seperti dapur, kamar mandi, tempat cuci dan sebagainya sebaiknya dikelompokkan dalam area yang berdekatan agar sanitasi lebih efisien karena pipa-pipa dapat disatukan. Demikian pula dengan kamar mandi atas dan bawah, sebaiknya berada dalam satu area vertikal (kamar mandi atas berada diatas kamar mandi bawah) sehingga bila terjadi kebocoran pun, hanya area basah yang terimbas.

Koran Sindo juga pernah mewawancarai saya tentang konsep interior rumah sehat. Berikut ini wawancara tersebut. Dan berikut ini saya copy-kan artikel dalam koran Sindo

KORAN SINDO

Baca lebih lengkap: astudioarchitect.com: Tentang konsep rumah dan interior rumah sehat http://astudioarchitect.com/2009/01/tentang-konsep-rumah-dan-interior-rumah.html#ixzz21hvR9BFThttp://astudioarchitect.com/2009/01/tentang-konsep-rumah-dan-interior-rumah.html#.UBDjLqOqkks

Unsur Itu Kontribusi Desain Bangunan Sehat

Artikel

Vivian Loftness 1 , Bert Hakkinen 2 , Olaf Adan 3 , Aino Nevalainen 4

1 Carnegie Mellon University, Sekolah Arsitektur, Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat, 2 Gradient Corporation, Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat, 3 TNO Lingkungan Dibangun dan Geosciences, Delft, Belanda, 4 National Public Health Institute, Departemen Kesehatan Lingkungan, Kuopio, Finlandia

Abstrak Top

Latar belakang

Elemen-elemen yang berkontribusi terhadap sebuah bangunan yang sehat adalah multifaktorial dan dapat dibahas dari perspektif yang berbeda.

Tujuan

Kami menyajikan tiga sudut pandang merancang sebuah bangunan sehat adalah sebuah bangunan yang mencakup pembangunan berkelanjutan, peran penghuni untuk memastikan kualitas udara dalam ruangan, dan perkembangan yang sedang berlangsung terkait dengan kualitas didalam bangunan dengan emisi kimia rendah dan ketahanan yang baik terhadap jamur.

Diskusi

Desain yang berkelanjutan menemukan kembali nilai-nilai sosial, lingkungan, dan teknis dari masyarakat dan penggunaan campuran, menggunakan infrastruktur yang ada termasuk "jalan utama" dan merebut kembali hubungan antara indoor-outdoor. Jenis desain memperkenalkan bahan nonpolluting dan rakitan dengan kebutuhan energi yang lebih rendah dan daya tahan lebih tinggi dan daur ulang. Penghuni bangunan memainkan peran utama dalam menjaga lingkungan dalam ruangan sehat. Kontributor kualitas udara di dalam ruangan meliputi cara membersihkan dan perilaku lainnya; produk konsumen, perabot, dan pembelian peralatan, serta di mana dan bagaimana penghuni menggunakannya. Sertifikasi produk konsumen dan bahan bangunan serendah-emitting produk adalah ukuran kontrol utama untuk mencapai kualitas udara yang baik dalam ruangan. Produk utama dalam hal ini adalah office furniture, lantai, cat dan pelapis, perekat dan sealant, penutup dinding, produk kayu, tekstil, isolasi, dan produk pembersih. Bahan finishing memainkan peran utama dalam kualitas udara dalam ruangan yang terkait dengan retensi kelembaban dan pertumbuhan jamur.

Kesimpulan

Desain yang berkelanjutan menekankan kebutuhan infrastruktur, lebih rendah konsumsi energi, daya tahan, dan daur ulang. Untuk memastikan kualitas udara baik dalam ruangan, pengembangan produk untuk keperluan rumah tangga harus bertujuan untuk mengurangi kerentanan material terhadap kontaminan seperti jamur dan harus mengadopsi berorientasi konsumen pelabelan produk.

Kata kunci: produk konsumen, kelembaban, emisi, ketahanan jamur, bangunan sehat, udara dalam ruangan, pembangunan berkelanjutan, ventilasi.

Citation: Loftness V, Hakkinen B, Adan O, Nevalainen A 2007. Unsur Itu Kontribusi Desain Bangunan Sehat. Lingkungan Kesehatan Perspect 115:965-970. http://dx.doi.org/10.1289/ehp.8988

Diterima: 9 Januari 2006; diterima: 25 Januari 2007; Online: 25 Januari 2007

Alamat korespondensi ke A. Nevalainen, Neulaniementie 4, FI-70700 Kuopio, Finlandia. Telepon: 358 17 201 342. HP: 358 400 587 634. Faks: 358 17 201 155 E-mail: aino.nevalainen @ ktl.fi

Artikel ini adalah bagian dari monografi mini "Mengembangkan Kebijakan untuk Meningkatkan Kualitas Lingkungan Tertutup."

Para penulis menyatakan mereka tidak memiliki kepentingan keuangan bersaing.

Sebuah bangunan yang sehat didasarkan pada pemenuhan sukses banyak persyaratan. Untuk setiap bangunan, desain suara dan konstruksi yang diperlukan untuk fungsi teknis dan stabilitas mekanik dan untuk keselamatan dasar penghuninya. Namun, ini tidak cukup untuk menjamin kualitas lingkungan dalam ruangan (IEQ) untuk penghuninya. Ada sejumlah faktor lain yang mempengaruhi kesejahteraan penghuninya baik secara langsung maupun tidak langsung. Diantara faktor-faktor tersebut adalah pemanasan, ventilasi dan AC, dan kegiatan penghuni, termasuk penggunaan peralatan kantor atau kegiatan rumah tangga seperti memasak, membersihkan, atau menerapkan pestisida. Penilaian risiko kontaminan dalam ruangan dan efektivitas intervensi adalah tantangan yang dihadapi secara global karena perbedaan besar dalam jenis tempat tinggal mereka dan iklim serta berbagai jenis produk rumah tangga, furnitur, peralatan, dan sebagainya, yang tersedia bagi konsumen hari ini. Contoh dari beragam tantangan telah dibuktikan dalam buku The Material World yang menyediakan rinci, menggugah pikiran potret visual dan tertulis "statistik rata-rata" keluarga dan rumah tangga mereka di 30 negara di seluruh dunia ( Menzel 1994 ).

Polusi udara dalam ruangan bukan masalah baru, meskipun hanya baru-baru memiliki itu menjadi masalah yang menjadi perhatian publik. Pada awal abad ke-18, ahli kesehatan telah mengidentifikasi konsekuensi dari ventilasi tidak memadai dalam lingkungan indoor. Kegiatan penelitian sistematis muncul segera setelah Perang Dunia II, dalam beberapa hal dibalik dengan tindakan konservasi energi diperkenalkan di rumah setelah krisis minyak pada awal tahun 1970. Sejak itu, kompleksitas dan relevansi dari masalah kesehatan lingkungan dalam ruangan telah menjadi semakin jelas ( Komisi Eropa 2005a , 2005b ).

Kegagalan untuk mengendalikan risiko udara dalam ruangan memiliki konsekuensi ekonomi yang besar dalam bentuk biaya perawatan kesehatan, kehilangan hari kerja, dan biaya pribadi untuk individu ( Mendell et al. 2002 ). Akibatnya, investasi dalam perkembangan yang mengejar kesehatan manusia ditingkatkan dan kesejahteraan melalui lingkungan dalam ruangan sehat tidak harus dilihat sebagai gangguan bisnis tetapi harus dipertimbangkan terhadap manfaat yang diperoleh. Karena faktor yang berkontribusi terhadap kesehatan bangunan yang kompleks, dengan koneksi ke bidang penting banyak, kita tidak mencoba untuk mencakup semua aspek tapi menyajikan tiga ide penting: pembangunan berkelanjutan bangunan dan masyarakat, efek dari penghuni pada lingkungan dalam ruangan, dan perkembangan terakhir di menciptakan produk-produk sehat dan bahan bangunan dengan fokus pada kontrol kelembaban dan jamur. Ketiga bidang ini penting karena mereka mengatasi masalah yang paling saat ini di desain bangunan: keberlanjutan (dalam hal baik sumber daya alam dan dari masa hidup bangunan); perilaku individu dan bagaimana mereka mempengaruhi lingkungan dalam ruangan mereka, dan tren terbaru dalam bahan bangunan yang dapat mempromosikan lingkungan yang sehat dalam ruangan.

Kelestarian Lingkungan Berkontribusi pada Kesehatan, Produktivitas Kualitas, dan Kehidupan Top

Desain yang berkelanjutan adalah proses kolektif dimana lingkungan yang dibangun mencapai keseimbangan ekologis dalam konstruksi baru dan retrofit terhadap kelangsungan hidup jangka panjang dan humanisasi arsitektur. Dalam konteks lingkungan, proses ini menggabungkan, alami minimum sumber daya AC solusi dari masa lalu (siang hari, panas matahari, ventilasi alami) dengan teknologi inovatif dari masa sekarang ke dalam sistem terintegrasi "cerdas" yang mendukung kontrol individu untuk mencapai kualitas lingkungan dengan kesadaran sumber daya. Desain yang berkelanjutan menemukan kembali, nilai-nilai sosial, lingkungan, dan teknis dari pejalan kaki, penggunaan campuran masyarakat,

sepenuhnya menggunakan infrastruktur yang ada, termasuk "jalan utama" dan kota kecil prinsip-prinsip perencanaan dan merebut kembali indoor-outdoor hubungan. Ia mencoba untuk menghindari penipisan dari penggunaan lahan dan penempatan dislokasi bangunan dan fungsi disebabkan oleh sekali pakai zonasi. Desain yang berkelanjutan memperkenalkan jinak, bahan nonpolluting memiliki kebutuhan energi operasi yang lebih rendah dan daya tahan lebih tinggi dan daur ulang. Akhirnya, desain yang berkelanjutan menawarkan arsitektur dari nilai jangka panjang melalui sistem bangunan dimodifikasi melalui siklus hidup bukan yang paling murah investasi dan melalui kesenangan abadi dan keahlian ( Loftness et al 2005. ).

Pentingnya membuktikan bahwa desain yang berkelanjutan dan teknik meningkatkan kesehatan, produktivitas, dan kualitas hidup tidak pernah lebih penting. Untuk tujuan ini, Pusat Membangun Kinerja di Carnegie Mellon University bekerja sama dengan Konsorsium Sistem Integrasi Gedung Lanjutan (ABSIC) dari tahun 2000 hingga saat ini telah mengembangkan investasi bangunan pendukung keputusan alat-tawaran (Carnegie Mellon, Pittsburgh, PA). Alat biaya-manfaat menyajikan siklus hidup data lebih dari 200 studi kasus-laboratorium, lapangan, dan studi simulasi yang mengungkapkan manfaat lingkungan yang besar dari berbagai sistem bangunan canggih dan inovatif. Manfaat kesehatan dari kinerja tinggi bangunan yang dirancang untuk memberikan high-kualitas udara, kontrol termal, cahaya, ergonomi, privasi, dan interaksi serta akses terhadap lingkungan alam dianalisis ( Pusat Gedung Kinerja dan Diagnostik / Bangunan Sistem Konsorsium Integrasi Lanjutan 2005 ). Komponen berikut dimasukkan:

sehat udara, berkelanjutan; sehat kontrol, termal berkelanjutan; sehat cahaya, berkelanjutan; tempat kerja ergonomi dan kualitas lingkungan; akses ke lingkungan alam, dan penggunaan lahan dan transportasi.

Sehat udara, berkelanjutan

Komponen ini tergantung pada komitmen untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas udara luar, memaksimalkan ventilasi alami dengan campuran-mode pemanas, ventilasi, dan pendingin ruangan (HVAC) sistem, dan ventilasi udara terpisah dari pendingin termal, memberikan udara tugas dan kontrol individu, dan meningkatkan pengendalian polusi sumber dan filtrasi. Studi kasus internasional telah menunjukkan bahwa kinerja tinggi strategi ventilasi mengurangi penyakit pernapasan 9-20% dan meningkatkan produktivitas individual antara 0,48 dan 11%, dengan biaya energi kecil untuk meningkatkan tingkat udara luar dengan pemulihan panas, atau penghematan energi 25-50% untuk alam ventilasi dan dicampur-modus ruangan (misalnya, Fisk dan Rosenfeld 1997 ; . Kroeling et al, 1988 ).

Sehat kontrol, termal berkelanjutan

Komponen kedua tergantung pada komitmen untuk ventilasi udara terpisah dari termal, desain pendingin untuk ukuran zona dinamis termal, memberikan kontrol panas individu (misalnya, Underfloor udara), desain untuk membangun load balancing dan kenyamanan berseri-seri, dan prototyped insinyur, sistem yang kuat. Studi kasus internasional menunjukkan bahwa suhu memberikan kontrol individu untuk setiap pekerja meningkatkan

produktivitas individu dengan 0,2-3% dan mengurangi sindrom gedung sakit (SBS) gejala dan ketidakhadiran, sementara menghemat 25% energi pendingin (misalnya, Wyon 1996 ).

Sehat cahaya, berkelanjutan

Komponen ketiga dapat dicapai dengan memaksimalkan penggunaan cahaya matahari tanpa silau, memilih perlengkapan pencahayaan kualitas tertinggi, memisahkan tugas dan cahaya sekitar, dan merancang plug-and-play dengan zona pencahayaan pencahayaan dinamis. Studi kasus menunjukkan bahwa desain pencahayaan ditingkatkan meningkatkan produktivitas individual antara 0,7 dan 23%, mengurangi sakit kepala dan gejala SBS oleh 10-25%, sekaligus mengurangi beban energi tahunan oleh 27-88% ( Heschong et al. 2002 ).

Tempat kerja ergonomi dan kualitas lingkungan

Memperbaiki komponen keempat memiliki, sebagai tujuan, kesejahteraan dan efisiensi pekerja individu dengan teknologi hemat energi, pencahayaan yang optimal, suhu, dan penempatan furnitur, dan bahan interior sehat. Desain yang berkelanjutan tergantung pada penggunaan material yang mendukung lingkungan yang sehat sekaligus mengurangi energi transportasi yang membawa masalah kesehatan sekunder. Pemilihan bahan adalah penting untuk kinerja termal, kualitas udara dan outgassing, toksisitas dalam kebakaran, penyebab kanker serat, dan cetakan, semua yang mempengaruhi sistem pernapasan dan pencernaan, mata, dan kulit ( Dainoff 1990 ).

Akses ke lingkungan alam

Komponen kelima ini dicapai dengan memberikan akses individu dengan alam dengan memaksimalkan penggunaan cahaya matahari tanpa silau, memaksimalkan penggunaan ventilasi alami dengan campuran-mode HVAC, dan merancang untuk pemanas surya pasif dan pendinginan. Akses ke lingkungan alam dapat meningkatkan produktivitas individu antara 0,4 dan 18% dan mengurangi ketidakhadiran, SBS, dan waktu pemulihan sambil menyimpan bahkan 40% dari energi pencahayaan ( Pusat Gedung Kinerja dan Diagnostik / Bangunan Advanced Systems Integrasi Konsorsium 2005 ).

Penggunaan lahan dan transportasi

Komponen terakhir ini dapat ditingkatkan dengan komitmen untuk merancang campuran menggunakan komunitas, memungkinkan untuk mobilitas multigenerasi dengan campuran-mode transportasi, dan melestarikan dan merayakan pemandangan alam. Untuk penggunaan tanah, lingkungan walkable dapat berkontribusi untuk pencegahan obesitas ( Srinivasan et al. 2003 ). Atap dingin dan perkembangan komunitas keren dengan kenaikan permukaan indah dan kanopi pohon menunjukkan penurunan beban pendinginan tahunan sebesar 10%, pendinginan puncak sebesar 5%, serta manfaat untuk penyerapan karbon, manajemen badai limpasan, dan penurunan 6-8% pada kabut asap yang berpotensi mengurangi penyakit pernapasan ( Rosenfeld dan Romm 1997 ).

Mengukur Nilai Lingkungan Dibangun untuk Kesehatan Top

Sangat penting untuk memasukkan biaya siklus hidup penuh lingkungan berkualitas rendah dibangun, dari bahan-bahan untuk sistem penggunaan lahan dan transportasi. Berdasarkan

biaya asuransi kesehatan dilaporkan dalam lima referensi oleh organisasi nirlaba independen, perusahaan sumber daya manusia penelitian, dan pemerintah AS, biaya majikan rata-rata untuk asuransi kesehatan adalah sekitar US $ 5.000 per karyawan per tahun pada tahun 2003 ( Gambar 1 ). Beberapa kondisi kesehatan dan penyakit telah dikaitkan dengan kualitas lingkungan indoor, termasuk pilek, sakit kepala, penyakit pernapasan, gangguan muskuloskeletal, nyeri punggung, dan gejala SBS. Ini disajikan dalam Gambar 1 dengan referensi.

Lingkungan dalam ruangan suboptimal dapat menyebabkan berbagai efek yang merugikan kesehatan yang secara langsung menghasilkan kunjungan ke dokter meningkat dan perawatan medis. Hal ini menyebabkan kenaikan biaya asuransi kesehatan, baik untuk lembaga dan individu. Perbaikan lingkungan dalam ruangan, seperti tingkat ventilasi meningkat, ergonomi lebih baik dan pencahayaan, dan pemanasan dan pendinginan yang lebih baik metode, akan mengurangi banyak gejala yang merugikan dan penyakit dijelaskan di atas.

Kesehatan manusia dalam lingkungan yang dibangun adalah salah satu yang paling upaya penelitian sangat dibutuhkan, membutuhkan baik eksperimental dan penelitian lapangan. Percobaan laboratorium terkontrol perlu dilakukan secara simultan dengan percobaan di gedung-gedung yang sebenarnya untuk memetakan rantai konsekuensi dan untuk mengidentifikasi kemungkinan bangunan terkait penyebab meningkatnya masalah pernafasan, kelelahan, stres, depresi dan lainnya yang berhubungan dengan kesehatan penurunan kualitas hidup . Namun ada investasi federal sangat sedikit dalam mendefinisikan dan menilai bangunan sehat dan masyarakat ( Gambar 2 ).

Kesempatan untuk secara substansial meningkatkan kesehatan warga bangunan dan masyarakat melalui investasi dalam bahan berkualitas tinggi, sistem, dan perencanaan penggunaan lahan yang signifikan. Katalis untuk investasi ini harus penelitian dan kebijakan berikutnya berdasarkan keahlian gabungan dari komunitas riset kesehatan dan desain yang berkelanjutan dan disiplin rekayasa bahwa kita bertanggung jawab untuk membangun lingkungan kita.

Manusia Pengaruh on Air Sehat Indoor Top

Manusia memiliki peran utama dalam menjaga kualitas lingkungan dalam ruangan di mana mereka tinggal. Gaya hidup yang mempengaruhi IEQ meliputi:

Pribadi pembersihan kebiasaan. Contohnya termasuk frekuensi pembersihan dan pencucian sprei dan handuk.

Pribadi lainnya perilaku seperti apakah dapur atau kamar mandi penggemar yang umum digunakan dan apakah jendela dibuka untuk meningkatkan sirkulasi udara jika produk konsumen tertentu digunakan.

Jenis-jenis produk konsumen yang dibeli dan di mana dan bagaimana konsumen dan penghuni lainnya dari tempat tinggal menggunakannya.

Keputusan tentang jenis perabotan rumah atau apartemen yang dibeli, misalnya, kehadiran karpet dan tirai di berbagai ruangan, dan pilihan renovasi.

Keputusan tentang jenis-jenis peralatan yang dibeli, misalnya, sistem pembersihan udara pusat atau vacuum cleaner efisiensi tinggi.

Pribadi pembersihan kebiasaan.

Contoh sumber-sumber polutan dalam ruangan seperti timbal, pestisida, hidrokarbon polisiklik aromatik (PAH), alergen, dan senyawa organik volatil (VOC) termasuk produk konsumen, sekarang debu di karpet dan, mebel hewan peliharaan rumah tangga, atau polutan memasuki rumah dari udara luar. Akumulasi debu, tungau debu, dan dilacak-dalam tanah di karpet tua, sofa, kasur dan tampaknya menjadi sumber utama paparan untuk memimpin, pestisida, alergen, PAH, dan VOC dan dapat dipengaruhi oleh kebiasaan membersihkan seperti frekuensi debu dan mencuci sprei dan handuk ( Roberts dan Dickey 1995 ).

Pribadi lainnya perilaku di lingkungan dalam ruangan

Perilaku pribadi seperti membuka jendela dan menggunakan kipas angin dapat memiliki dampak penting dalam mengurangi eksposur dari kegiatan seperti cat stripping ( et al, 2000 Riley. ). Jendela yang membuka perilaku dapat memiliki efek yang kuat pada tingkat perubahan rumah itu udara, dengan demikian, faktor ini harus dimasukkan ke dalam analisis paparan ketika memperkirakan paparan polutan udara dalam ruangan ( Howard-Reed et al, 2002. ). Perilaku yang berkaitan dengan pemanasan dan pendinginan bangunan juga dapat mempengaruhi tingkat pertukaran udara dan prevalensi kontaminasi mikroba dan kimia ( Flannigan dan Miller 2001 ). Umum rumah tangga penggunaan air kegiatan seperti mandi, clotheswashing, cuci tangan, mandi, pencuci piring, dan paparan mandi tidak langsung dapat meningkatkan eksposur kimia dalam ruangan dengan menghirup menguap atau bahan kimia aerosol dan dengan sengaja menelan air. Sebagai contoh, beberapa dari kenaikan terbesar dalam paparan sistemik untuk trihalomethanes (THM) telah dikaitkan dengan mandi (langsung dan tidak langsung), mandi, dan tangan pencuci piring ( McKone 2005 ; . Nuckols et al 2005 ). Aktivitas seperti memasak, seni dan kerajinan, membersihkan lantai, dan lukisan dapat berkontribusi untuk jangka pendek peningkatan tingkat VOC dalam ruangan. Tingkat VOC berkurang dicapai dengan menghidupkan sistem AC ( Clobes et al. 1992 ). Kegiatan terbukti menghasilkan sejumlah besar partikel dalam ruangan termasuk memasak, merokok, pembersihan, sumber seperti rokok samping aliran asap, lilin lilin murni, lilin wangi, penyedot debu, udara-penyegar semprot, flat iron (dengan atau tanpa uap) pada selembar kapas, radiator listrik, dan listrik dan kompor gas ( Afshari et al. 2005 ).

Sebuah studi oleh Ferro et al. (2004) dari partikel pribadi, indoor, dan outdoor (PM) konsentrasi untuk berbagai kegiatan manusia ditentukan menemukan bahwa kegiatan yang mengakibatkan eksposur tertinggi kepada PM dengan diameter aerodinamis ≥ 2,5 pM (PM 2,5), ≥ 5 pM (PM 5), dan ≥ 10 pM (PM 10) adalah mereka seperti membersihkan debu kering, melipat pakaian dan selimut, dan membuat tempat tidur. Kegiatan-kegiatan tersebut terganggu waduk debu pada perabot dan tekstil. Semangat kegiatan dan jenis lantai juga merupakan faktor penting bagi resuspension debu. Temuan menunjukkan bahwa berbagai kegiatan dalam ruangan resuspension manusia meningkatkan paparan PM dan berkontribusi pada efek "awan pribadi" ( Ferro et al. 2004 ).

Produk konsumen dan penggunaannya pada rumah tinggal

Berbagai produk rumah tangga dapat digunakan sendiri atau bersamaan dengan produk lainnya untuk membersihkan, kosmetik, atau berbagai keperluan lainnya. Konsumen studi telah menemukan bahwa tidak mungkin variasi yang besar intra-serta interindividual dalam frekuensi, durasi, dan jumlah penggunaan produk seperti deterjen pencuci piring, pestisida, produk pembersih, dan rambut-styling produk ( Weegels dan van Veen 2001 ) . Kegiatan rumah tangga biasa dapat meningkatkan eksposur bahan kimia organik volatil (VOC) sampai dengan faktor 100 dibandingkan dengan eksposur selama periode tidur dan jauh di atas

konsentrasi tertinggi luar ruangan yang diamati. Asosiasi utama produk konsumen dengan eksposur kimia tertentu dalam ruangan termasuk pengharum dan tingkat p-dichlorobenzene, pencuci piring dan deterjen laundry dan tingkat kloroform, merokok dan kadar benzena dan stirena, dan melukis dan menggunakan remover cat dan tingkat n -dekana dan n-undecane ( Wallace et al. 1989 ).

Selain itu, kombinasi produk konsumen, atau campuran dari produk konsumen dengan udara luar, dapat menghasilkan iritasi saluran pernapasan. Agen pembersih dan penyegar udara dapat mengandung bahan kimia yang bereaksi dengan kontaminan udara lainnya untuk menghasilkan produk sekunder yang berpotensi membahayakan. Sebagai contoh, terpena dari produk konsumen dapat bereaksi dengan ozon di udara dalam ruangan untuk menghasilkan polutan sekunder ( Clausen et al 2001. ; Nazaroff dan Weschler 2004 ).

Rumah perabot dan dekorasi

Keputusan tentang perabot rumah dan dekorasi, seperti jenis furnitur dibeli, kehadiran karpet dan tirai di berbagai ruangan, dan pilihan renovasi, juga dapat mempengaruhi eksposur kontaminan dalam ruangan. Misalnya, renovasi tempat tinggal dan penerapan metode konservasi energi dapat mengurangi ventilasi dan meningkatkan kelembaban relatif. Perubahan faktor-faktor ini bisa meningkatkan kadar debu, tungau debu, jamur, VOC, dan polutan udara lainnya dalam ruangan ( Roberts dan Dickey 1995 ).

Peralatan rumah tangga

Keputusan tentang jenis-jenis peralatan yang dibeli dapat didorong sebagian oleh kebiasaan membersihkan pribadi, misalnya, seberapa bersih tempat tinggal disimpan. Selanjutnya, menggunakan AC saat tidur dapat menyebabkan cukup build-up di ruang karbon dioksida (CO 2) dari semua jenis sistem pendingin udara. Ini CO 2 tingkat secara substansial lebih tinggi dari tingkat di kamar tidur berventilasi alami. Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki apakah penghuni menunjukkan gejala SBS saat tidur di ruangan ber-AC serta kamar tidur berventilasi alami. Hampir semua penghuni yang menggunakan AC saat tidur menunjukkan satu atau lebih gejala SBS dan biasanya ditampilkan lebih gejala SBS setelah menggunakan AC daripada ketika mereka menggunakan ventilasi alami. Survei tersebut juga mengungkapkan bahwa frekuensi dan durasi menggunakan AC memiliki dampak penting pada pameran gejala SBS ( Wong dan Huang 2004 ).

Berkelanjutan Perkembangan Pengendalian Emisi dari Produk dan Bahan Bangunan Atas

Saat ini, produk konsumen lebih banyak dan bahan bangunan sedang diteliti dan disertifikasi serendah kimia pemancar produk dan bahan untuk melayani sebagai tindakan pengendalian utama untuk mencapai kualitas udara yang baik dalam ruangan. Produk utama yang diidentifikasi oleh US Environmental Protection Agency (EPA) sebagai sumber polusi udara dalam ruangan adalah office furniture, lantai, cat dan pelapis, perekat dan sealant, penutup dinding, peralatan kantor, produk kayu, tekstil, isolasi, dan produk pembersih. Protokol emisi pengujian produk telah dirancang untuk membantu memastikan bahwa hasil tes dapat diterjemahkan ke dalam skenario dunia nyata penggunaan produk.

American Society for Testing Material (ASTM) telah menetapkan pedoman untuk mengukur emisi kimia menggunakan ruang lingkungan. ASTM D5116-97 ( ASTM 2007a ) dan D6670-

01 ( ASTM 2007b ) merupakan dasar untuk beberapa produk khusus protokol tes. Satu pengujian laboratorium, Greenguard Lingkungan Institute (GEI) di Atlanta, Georgia, telah membentuk berbasis kinerja standar untuk barang label dengan kimia rendah dan emisi partikel untuk digunakan dalam ruangan, terutama bahan bangunan, perabot interior, mebel, pembersihan dan pemeliharaan produk, elektronik peralatan, dan produk perawatan pribadi. Standar GEI menetapkan prosedur sertifikasi, termasuk metode pengujian, tingkat emisi yang diijinkan, produk pengumpulan dan penanganan sampel, pengujian jenis dan frekuensi, dan proses program aplikasi dan penerimaan ( GEI 2005 ). Karpet dan "Green Label" Karpet Institute Testing Program untuk Karpet dan Vacuum Cleaners di Dalton, Georgia, adalah contoh lain dari pengujian dan sertifikasi rendah memancarkan produk (Karpet Karpet dan Institute 2005).

Bahan bangunan "Smart" dan coating yang dikembangkan melalui program uji untuk bahan bangunan yang inovatif, dengan tujuan mengurangi polusi udara dalam ruangan. Salah satu contoh adalah PICADA (fotokatalitik Inovatif Penutup Aplikasi untuk De-Polusi Penilaian) proyek, yang melibatkan konsorsium Eropa perusahaan swasta, lembaga penelitian, dan Pusat Penelitian Bersama Komisi Eropa. Bahan konstruksi "pintar" (plester, mortar, beton arsitektur) dan coating mengandung titanium dioksida (TiO 2). Nitrogen oksida (NO x) gas dan senyawa organik menyebar melalui permukaan berpori dari bahan dan coating dan menempel pada nanopartikel TiO 2. Penyerapan sinar ultraviolet oleh TiO 2 menyebabkan photoactivation dan degradasi berikutnya dari polutan teradsorbsi ke partikel. Produk asam diciptakan oleh proses ini terhindar dari hujan dan / atau dinetralkan oleh basa kalsium karbonat yang terkandung dalam bahan. Seperti bahan bangunan baru bisa membantu untuk mengurangi kadar gas NO x yang menyebabkan masalah pernapasan dan produksi asap pemicu, dan zat beracun lainnya seperti benzena.

Tests with photocatalytic materials under field conditions have shown that outdoor air quality can be significantly improved. For example, up to 60% reduction in the concentration of NO x

at street level was detected after 7,000 m 2 of road surface in Milan, Italy, were covered with a photocatalytic cementlike material. Such new construction materials and coatings could play a major role in helping meet the European Union (EU) target of reducing NO x levels to < 21 ppb/year by 2010. Although EU researchers have focused on the development of these types of materials for outdoor applications, future work is planned to determine whether these products can also be used as depolluting building materials and coatings in indoor environments ( PICADA 2005 ).

Fungal Resistance of Construction Materials and Finishes Top

Dampness, moisture, and mold problems in buildings are a major factor affecting the quality of indoor air worldwide [ Institute of Medicine (IOM) 2004 ]. These phenomena have a well-documented link to health effects such as respiratory symptoms and asthma ( Bornehag et al. 2001 , 2004 ; IOM 2004 ; Peat et al. 1998 ). Various signs of dampness or moisture damage are common in modern buildings ( Nevalainen et al. 1998 ), and the prevalence of observations of mold varies from 1.5–20% ( Bornehag et al. 2005 ; Anonymous 1993 ).

Dampness and mold are complex problems both from the point of view of building construction and human health. Although fungal spores are present everywhere, it is when dampness and moisture are uncontrolled that fungi grow and thus develop into visible mold. Use of fungicides or disinfection products do not solve the problem and may even be an additional load to indoor chemical exposures. Moisture control may be difficult to manage in

existing buildings, and therefore any delay in the development of actual mold damage allows time for drying of the moistened materials. It is evident that the materials of a healthy building should be sturdy and resistant to microbial growth. It is also evident that both dissemination of information and access to training about the risks of dampness and mold are necessary for control of the problem. Training should be directed to professionals in building design and construction as well as in building maintenance, management, and renovation. Furthermore, the general public, as the users and occupants of buildings, plays an important role in prevention and control of these problems. Therefore, their awareness of the risks of dampness and interventions to control it is critical.

Adan (1994) found that the finishing materials on buildings play a pivotal role in mold growth and the quality of the indoor environment. Effects are most pronounced in places with highly transient moisture loads such as bathrooms. Regardless of insulation levels and even with high ventilation rates, moistening of surfaces cannot be avoided. Moisture retention in the finish may cause sustained high surface humidity, even when the indoor air is dry. This explains why, in modern highly insulated dwellings in cold and temperate maritime climates, mold risk is primarily a matter of material properties. Considering the industrial trend toward ecofriendlier products, which is generally accompanied by an increase in constituent biodegradability, the situation is growing worse.

Therefore, a sustained strategy of indoor fungal growth control must consider the pivotal role of finishing products. Two major developments are promising:

Research and development is under way in the supply industry, with the goal of reduced material susceptibility. This initiative is driven primarily by environmental legislation and concerns biocides in particular.

Performance requirements in building codes and/or consumer-oriented product labeling are being considered for finishes. The finishing materials very often are a designer's or consumer's choice. Labeling can make the end-user conscious of the consequences.

Reducing biosusceptibility

Presently, sufficient resistance of materials to microbial attack requires addition of biocides, with paints being the main application area. There are two major technical limitations in terms of release and environmental impact.

First, the activity period of the biocide is usually much shorter (maximum 1–2 years) than the desired service life of the finish, leading to early replacement. Biocides tend to leach out quickly in the early stages of the coating's lifespan, thereby decreasing the amount of active material available for the longer term. Raising initial biocide concentrations tries to counter this effect. Biocides must be sufficiently mobile to find their way to the surface. Consequently, biocides are inherently sensitive to leaching, especially when the surface is in direct contact with water.

To prolong the effective release period, a viable approach is to incorporate a retarding step before the diffusion of the biocide to the surface occurs. A number of such approaches have been introduced. Most are based on reservoir properties of added porous materials such as zeolites and silica (eg, Edge et al. 2001 ). Other release-concepts are emerging, addressing release-on-demand (inclusion of nanopackages), slow release, and so-called bioswitches,

which have been applied successfully in other areas such as medical applications and food packaging.

Second, most traditional biocides, for example, mercury compounds, are or will soon be under prohibitive rules. In this context, the EU Biocides Directive 98/8/EC ( European Parliament and the Council of the EU 1998 ) reflects a tightened environmental policy. Therefore, European industries are eagerly searching for ecofriendlier alternatives.

Toward performance requirements and product labeling

The recognition of the crucial role of the interior finish calls for an approved method for assessing the its mold control performance. Such a method is a basic instrument for product labeling and end-user implementation. In addition, control of fungal growth on materials has been identified as a priority in EU member states responding to mandate M/366 (approved November 2004; EU Commission 2005c ). The CPD applies to all construction products that are produced for or incorporated within building and civil engineering construction works. It harmonizes all construction products subject to regulatory controls for marking purposes.

Present methods use a single moisture regime and do not explicitly consider effects of transient moisture loads and subsequent material performance in relation to the transient loads. Most tests are based either on a more or less steady-state level of the relative humidity below saturation ( Anonymous 1968 , 1975 , 1978 , 1986 , 1988a ) or unambiguous surface moistening ( Anonymous 1988b , 1989a , 1989b ). Adan et al. (1999) proposed a new test that considers the effect of indoor climate dynamics.

Pilot application of the test during the past decade yielded a highly reproducible and discriminating picture of material performance in terms of fungal resistance and showed performance that might differ considerably based on the moisture load. Tests were conducted specifically on silicon caulking typically applied in sanitary rooms ( Adan and Lurkin 1997a ); a wide range of coating types including waterborne interior paints ( Adan et al. 1999 ); specialties such as high-absorbing claddings ( Adan and Lurkin 1997b ) and ceramic coatings ( Sanders 2002a ); fiber products, gypsum-based plasters, and wallpapers including glues ( Adan et al. 1999 ); and cement-based panels ( Sanders 2002b ). Fungal resistance was found to be a product-based feature and application oriented, emphasizing the importance of indoor climate dynamics for mold resistance. These findings laid the foundation for an approved product qualification system in the Netherlands with respect to fungal resistance. Such a system is a step toward performance requirements in building regulations. Moreover, product labeling provides support to end users, ie, tenants and building owners, the actual occupants.

Labeling is defined by a three-level classification system: I, resistant; II, fairly resistant; and III, sensitive ( Table 1 ). These definitions are based on analysis of the entire growth pattern as a function of time ( Adan 1995 ; Adan et al. 1999 ).

The basic principle underlying the classification system is the potential of most products to exhibit widely divergent behavior as a function of the moisture load. In the past decade, in about 50% of the tested products, steady-state and transient (ie, condensation) conditions showed highly differing behavior, underlining the importance of considering both climatic conditions in assessing product performance. Consequently, a labeling system should be connected to a recommended application. The best quality (labeled “I”) in terms of resistance

reflects that the majority of mold problems occurs in indoor areas with a distinct vapor production [eg, bathrooms and kitchens in 60 and 40% of cases in the Netherlands, respectively ( Anonymous 1993 )]. In all other indoor areas, with a more or less steady-state indoor humidity, risks of surface growth are a consequence of interaction of finishing product, building construction—thermal bridging in particular—and average humidity or ventilation. In these cases, product labeling discriminates between fairly resistant products that can be applied on thermal bridges and sensitive products that should be applied only on inner constructions in dry environments.

Kesimpulan Atas

We discussed the issue of how to design a healthy building from three viewpoints. The first approach describes sustainable development, focusing on what should be considered in design and land use. Second, the analysis of how occupants affect their indoor air quality links the everyday use of the building to its design. Third, the overview of recent developments in products and materials and their certification and labeling indicates a trend toward addressing current problems.

Sustainable design rediscovers the social, environmental and technical values of pedestrian, mixed-use communities, using existing infrastructures, including main streets and small-town planning principles, and recapturing indoor–outdoor relationships. Sustainable design introduces benign, nonpolluting materials and assemblies with lower energy requirements and higher durability and recyclability.

Humans have a major role in maintaining the healthy indoor environment, especially in residences. This role includes personal cleaning habits and other personal behaviors. The occupants of the building decide the types of consumer products to be used and furnishings and appliances to be purchased, as well as where and how they are used. Thus, the occupant has a key role in determining the quality of indoor air in his/her residence.

Certification of consumer products and building materials as low-emitting products is a primary control measure for achieving good indoor air quality. Key products in this respect are office furniture, flooring, paints and coatings, adhesives and sealants, wall coverings, wood products, textiles, insulation, and cleaning products. The finishing materials have a key role in moisture retention and mold growth. The goal of product development is to reduce material susceptibility, to establish performance requirements for finishes in building codes and to require consumer-oriented product labeling.

Training professionals in various fields of design, construction, maintenance, and management of the building is necessary in developing healthier environments for living and work. Dissemination of information concerning the healthiness of the indoor environment and what a consumer can do about it is essential to increase root-level activities toward obtaining and maintaining healthier buildings.

Figures and Table Top

http://ehp03.niehs.nih.gov/article/fetchArticle.action?articleURI=info%3Adoi%2F10.1289%2Fehp.8988

NDOOR KUALITAS UDARA (IAQ)

Perbedaan HBS adalah kami memberikan solusi nyata lingkungan dibangun, bukan memperbaiki jangka pendek .... Fokus layanan kami adalah pada keberlanjutan - organisasi terkemuka melalui perubahan yang mereka butuhkan untuk mengurangi resiko dan menciptakan bisnis yang jauh lebih berkelanjutan dan lingkungan hidup sehat.

IAQ adalah kualitas dan sifat udara dalam ruangan, ini mempengaruhi tidak hanya kesehatan dan kesejahteraan mental penghuni Anda, tetapi efisiensi siklus hidup dan berkelanjutan bangunan.Tumbuh kesadaran lingkungan secara logis telah menyebabkan meningkatnya kesadaran menjaga diterima, tingkat IAQ bersih dan sehat. (Bukti menunjukkan manusia yang hidup dalam struktur modern, dengan sistem pendingin udara menyalurkan, memiliki resiko 45% lebih besar dari jatuh sakit dan menjadi terkena infeksi saluran pernapasan, atas mereka yang bekerja dan tinggal di daerah ventilasi alami).

IAQ dampak pada kehidupan masyarakat, kenyamanan, kesehatan dan kesejahteraan mereka secara umum. Sangat penting untuk memastikan hanya teknisi yang sangat terlatih menyelidiki dan mengurangi masalah IAQ untuk memastikan itu diperbaiki. Setelah penilaian dan pengambilan sampel (baik udara dan permukaan) kita akan menganalisis IAQ, menghasilkan Laporan IAQ formal, baik lisan dan didokumentasikan dan menghasilkan lingkup direkomendasikan karya.

NDOOR AIR QUALITY (IAQ)

The HBS difference is we deliver real built environment solutions; not a short term fix.... Our service focus is on upon sustainability – leading organisations through changes they require to reduce risk and create a far more sustainable business and healthier living environment.

IAQ is the quality and nature of indoor air; this affects not only the health and mental wellbeing of your occupants but the lifecycle and ongoing efficiency of a building. Growing environmental awareness logically has led to increased awareness of maintaining acceptable, clean and healthy IAQ levels. (Evidence shows humans who live in modern structures, with air conditioning ducted systems, are at 45% greater risk of falling ill and becoming affected by respiratory infections, over those who work and live in naturally ventilated areas). 

IAQ impacts on people’s lives, their comfort, health and their wellbeing generally. It’s crucial to ensure only highly trained

Contaminated Air Conditioning Ductwork

Contaminated Air Conditioning Ductwork

LEMBUT HIGIENE DAN PERAWATAN PROGRAM LANTAI

HBS memimpin industri lantai lunak dalam hal hasil peringkat bintang hijau dan keberlanjutan. Keberlanjutan nyata melibatkan menilai kualitas lingkungan indoor (IEQ) dari sebuah bangunan, energi, listrik dan penggunaan air, bahan diinstal, penggunaan lahan dan ekologi, emisi dan inovasi.

Fokus HBS yang sedang berlangsung pada keberlanjutan bekerja untuk menyediakan restorasi, jalur manajemen untuk:Peningkatan estetika, nilai aset, efisiensi, dan presentasiPeningkatan kesehatan hasil pasien, produktivitas stafKurang permintaan untuk TPAPositif berdampak pada IAQ, IEQTugas PerawatanPengakuan untuk kepemimpinan hijauKeberlanjutan (jauh di luar garansi pabrikan)Mencapai penghematan biaya riil melalui umur panjang (memulihkan tidak mengganti / mengganti mentalitas)Berkelanjutan pengelolaan dampak lingkungan dari lantai lembut Anda.Hijau bintang praktek memastikan bangunan lebih murah untuk beroperasi, meningkatkan tingkat perawatan pasien, mengurangi belanja modal yang diperlukan dan umumnya memberikan udara jauh lebih sehat dalam ruangan dan kualitas lingkungan.

Operasi untuk Australia-Selandia Baru Standar (AS / NZS 3733-1995), kami menyelidiki, menilai dan memperkenalkan spesifik lokasi program pengobatan. HBS memiliki hak eksklusif di Australia untuk Enkapsulasi, sebuah teknologi lantai unggul lunak, yang dikembangkan selama 4 tahun yang berpusat pada serat karpet untuk mengusir kotoran dan kontaminan menggunakan "rilis" inovatif sistem.

Pendekatan kami pemeliharaan-based atau restoratif menyediakan Anda dengan fitur berikut, manfaat dalam perawatan:Praktek manajemen tekstil ke luar hasil peringkat bintang hijau dan keberlanjutan.Re-pendidikan dan pelatihan staf untuk memastikan karpet dibeli (modal biaya pembelian besar awalnya) dikelola dengan baik untuk umur panjang; dikelola cukup hanya sebagai biaya operasi kecil yang sedang berlangsung.Penganggaran yang lebih baik, perencanaan siklus hidup yang halus lantai aset - kita mendapatkan siklus hidup klien kami tahan di luar garansi Produsen.Cepat-kering; pereduksi kemungkinan kontaminasi cetakan salib dan minimalising gangguan pada operasi sehari-hari bisnis Anda, danCapitalising pada link, nyata positif antara kualitas lingkungan yang lebih baik indoor (IEQ) dan produktivitas karyawan dan ketenangan pikiran.

SOFT FLOOR HYGIENE PROGRAMS AND TREATMENTS 

HBS leads the soft flooring industry in terms of green star rating outcomes and sustainability. Real sustainability involves assessing indoor environment quality (IEQ) of a building, its energy, power and water use, materials installed, land use and ecology, emissions and innovations. 

An ongoing HBS focus on sustainability works to provide restoration, management pathways for:

Enhanced aesthetics, asset value, efficiency, and presentation Improved patient health outcomes, staff productivity Less demand for landfill Positive impact on IAQ, IEQ Duty of Care Recognition for green leadership Sustainability (far beyond a manufacturer's warranty) Achieving real cost savings through longevity (restoring not

replace/replace mentality) Ongoing management of the environmental impact of your soft

flooring.

Green star practices ensure buildings are cheaper to operate, improve levels of patient care, lessen necessary capital expenditure and generally provide far healthier indoor air and environment quality. 

Operating to Australian-New Zealand Standards (AS/NZS 3733-1995), we investigate, assess and introduce site-specific treatment programs. HBS has exclusive rights in Australia to Encapsulation; a superior soft flooring technology, developed over 4 years which centres upon the carpet fibres to expel dirt and contaminants using an innovative “release” system. 

Our maintenance-based or restorative approaches provide you with the following features, benefits in treatments:

Management practices of your textiles to beyond green star ratings outcomes and sustainability.

Re-education and staff training to ensure the purchased carpet (major capital purchase expense initially) is well managed for longevity; managed quite simply as a minor ongoing operating expense.

Better budgeting, planning of your soft flooring asset lifecycles – we get our clients lifecycle lasting beyond Manufacturer’s warranty.

Quick-dry; reducing possibility of mould cross contamination and minimalising any interruption to your business’ daily operations; and

Capitalising on the tangible, positive link between better indoor environment quality (IEQ) and employee productivity and peace of mind.

HVAC DESANITISATION & CLEANING(Pemanas, Ventilasi dan AC Systems)

Buruk hadir untuk sistem ventilasi adalah penyebab utama bagi kualitas udara yang buruk dalam ruangan. Kemungkinan jika sebuah HVAC telah beroperasi selama beberapa waktu tanpa perhatian, itu mungkin beredar bau, pencemar biologis, debu dan racun.Sistem HVAC membutuhkan perawatan dan pemurnian secara berkala. Profesional HBS rutin memeriksa pemanas, ventilasi dan sistem pendingin unit pendingin untuk dekontaminasi, memurnikan dan memperpanjang siklus hidup peralatan HVAC, ini menghemat waktu, uang dan menyediakan jauh lebih bersih, udara sehat untuk penghuni Anda.

HBS dapat mengatasi semua jenis masalah kualitas udara dalam ruangan, dan menyediakan membutuhkan saluran kerja pembersihan yang efisien, bersih dan biaya yang efektif, pemurnian dan layanan monitoring untuk kedamaian pikiran Anda.

Manfaat memiliki sistem HVAC Anda secara rutin, profesional dibersihkan meliputi:Membantu mengembalikan efisiensi energi puncak, meningkatkan kinerja sistem HVACMenghilangkan bau ofensif, kontaminan biologis dllMengurangi potensi pertumbuhan jamurMengurangi risiko kebakaran dan meminggirkan peristiwa kegagalan sistemMemastikan tugas yang sedang berlangsung pelayanan dan kepatuhan lanjutan dari aset AndaPengurangan biaya operasi masa depan, dan / atau biaya restorasi.Situs kami operasi tertentu sesuai dengan kebutuhan sangat beragam.Kami desanitise dan jasa semua jenis sistem HVAC

Pembersih profesional kami dan pemeliharaan sistem HVAC menjamin fungsi optimal dari sistem anda, konservasi energi dan yang paling penting, lebih baik kualitas kesehatan dan kebersihan di kantor, rumah atau lingkungan dibangun komersial. Buatlah prioritas hari ini untuk mendapatkan Anda membutuhkan saluran kerja HVAC diperiksa dan diuji oleh para profesional.HBS memiliki hubungan formal dengan IAQ layanan, AS - yang keahlian khusus dan inovasi di semua bidang masalah kualitas udara dalam ruangan adalah terkemuka di dunia

HVAC DESANITISATION & CLEANING (Heating, Ventilation and Air-Conditioning Systems) 

Poorly attended to ventilation systems are major culprits for poor

indoor air quality. Chances are if a HVAC has been operating for some time without attention, it is possibly circulating odours, biological contaminates, dust and toxins. HVAC systems require maintenance and purification at regular intervals. HBS professionals routinely inspect heating, ventilation and air conditioning unit systems to decontaminate, purify and extend the lifecycle of HVAC equipment; this saves you time, money and provides far cleaner, healthier air to your occupants. 

HBS can address any type of indoor air quality concern, and provides efficient, clean and cost effective ductwork cleaning, purification and monitoring services for your peace of mind. 

Benefits of having your HVAC system routinely, professionally cleaned include:

Helps to restore peak energy efficiency, increases HVAC system performance

Eliminates offensive odours, biological contaminants etc. Reduces potential for mould growth Reduces fire risk and marginalises system failure events Ensures ongoing duty of care and continued compliance from

your asset Reduction of future operating costs, and/or costs of restoration. Our site specific operations suit very diverse needs. We desanitise and services all types of HVAC systems

Our professional cleaning and maintenance of HVAC systems ensures optimal functioning of your system, energy conservation and most importantly, better quality health and hygiene across offices, homes or commercial built environments. Make it a priority today to get your HVAC ductwork inspected and tested by professionals. HBS has a formal association with IAQ services, USA – who specific expertise and innovations in all areas of indoor air quality issues are world-leading

http://www.healthybs.com.au/

KERUSAKAN AIR RESTORASI

Untuk setiap situasi kerusakan air respon yang sangat cepat (dalam 24 sampai 48 jam) sangat penting untuk IAQ. Ini akan mencegah kontaminasi lebih lanjut dalam jangka pendek, dan dampak buruk terhadap kesehatan penghuni, keamanan atau keberlanjutan. HBS profesional terlatih dan teknisi memiliki pengetahuan dan pengalaman untuk menangani setiap jenis situasi air kerusakan.

Kami dengan cepat mengisolasi sumber / s kontaminasi, tingkat intrusi dan jenis air (putih, abu-abu atau hitam) dan kemudian memastikan metodologi terbaik dan jenis pengobatan pilihan HBS. Setelah ini, kita akan melaksanakan tepat waktu, hemat biaya lingkup bekerja untuk memulihkan dan mimalise risiko apapun / semua atau efek samping kerusakan ini mungkin akan mengalami pada bangunan, perlengkapan dan alat kelengkapan, dan yang lebih penting, atas kesehatan dan keselamatan penghuninya .

  Catatan Penting

Dapatkan bantuan profesional dalam 24 jam pertama - dengan kerusakan air, ini sangat penting!Jangan gunakan kipas angin untuk karpet kering ... ini lebih lanjut bisa menyebar spora jamur, dan mungkin menyeberang mencemari seluruh bangunan dan aset-asetnya.Jangan menggunakan pemutih klorin [hipoklorit natrium] untuk membunuh jamur atau disinfeksi daerah berjamur. Bleach bukan pembunuh efektif atau abadi pertumbuhan jamur beracun dan spora jamur pada dan di dalam berpori, bahan

bangunan selulosa (seperti kayu kayu, dinding, eternit, partikel, kayu lapis, kayu lapis pengganti, ubin langit-langit atau karpet dll)Jangan pernah mencoba untuk melukis di atas masalah cetakan.Cetakan mati masih dapat menyebabkan reaksi alergi, itu tidak cukup untuk membunuh jamur, juga harus dihilangkan dengan tindakan fisik.

WATER DAMAGE RESTORATION 

For any water damage situation a very fast response (inside 24 to 48 hrs) is critical for IAQ. This will prevent further contamination over the short term, and adverse effects to occupant health, safety or sustainability. HBS trained professionals and technicians have knowledge and experience to deal with any type of water damage situation. 

We quickly isolate the source/s of contamination, intrusion levels and type of water (white, grey or black) and then ascertain best methodology and HBS’ preferred treatment type. Following this, we will implement timely, cost-effective scope works to remediate and mimalise any/all risk or adverse effects this damage may be having upon the building, its fixtures and fittings, and more importantly, upon the health and safety of its occupants.

Important Notes

Get professional assistance inside the first 24 hours – with any water damage, this is crucial!

Do not use fans to dry carpets ...this could further spread mould spores, and possibly cross contaminate an entire building and its assets.

Do not use chlorine bleach [sodium hypochlorite] to kill mould or disinfect mouldy areas. Bleach is not an effective or lasting killer of toxic mould growth and mould spores on and inside porous, cellulose building materials (such as wood timbers, drywall, plasterboard, particleboard, plywood,

plywood substitutes, ceiling tiles or carpets etc) Never try to paint over mould problems. Dead mould can still cause allergic reactions; it’s simply not

enough to kill mould, it must also be removed by physical action.

ejarahSejak tahun 1980, Bangunan Sehat telah tumbuh menjadi pemimpin dunia dalam keberlanjutan perusahaan. Klien kami adalah "Siapa Siapa" dari perusahaan komersial real estate. Dengan keahlian teknis dalam ruangan kualitas lingkungan menangani lebih dari 4.400 bangunan di 45 negara yang berbeda, Bangunan Sehat memiliki 30 tahun pengalaman terbukti yang diandalkan oleh baik jangka panjang dan klien baru sama. Klien kami mencakup pemilik properti, manajer bangunan, pengembang, arsitek, insinyur, dan instansi pemerintah. Jenis bangunan termasuk kantor, kesehatan, pendidikan, multifamily dan penggunaan campuran perumahan, kelembagaan, dan perhotelan. Kesuksesan kami didasarkan pada rekayasa padat oleh teknisi yang telah dengan perusahaan kami untuk rata-rata sebelas tahun dan beberapa selama 20 + tahun.

Bisnis kami solusi keberlanjutan berpikiran membawa nilai aset klien kami, mempertahankan / menarik penyewa (dan karyawan), organisasi merek sebagai pemimpin keberlanjutan dalam pasar, dan kewajiban operasional. Pada tahun-tahun awal, Bangunan Sehat International, Inc (HBI) khusus terutama pada pekerjaan reaktif berfokus pada sistem HVAC. Gedung pemilik dan manajer properti, dihadapkan dengan dampak dari membangun masalah lingkungan terkait, menugaskan kami untuk memecahkan masalah sebelum situasi memburuk. Sebagai pelopor di bidang ini, Pengujian Bangunan Sehat '& Kelompok Diagnostik segera mengembangkan konsep yang sedang berlangsung, program pemantauan proaktif untuk kualitas udara dalam ruangan - sebuah konsep, yang sekarang diadopsi sebagai prosedur operasi standar seluruh manajemen properti dan masyarakat fasilitas manajemen.

Pemilik bangunan saat ini mengakui dampaknya terhadap lingkungan. Fokus ini telah menjadi mainstream dan kepentingan penting untuk industri bangunan komersial. Pada tahun 2008, keahlian Bangunan Sehat 'diperluas untuk mengatasi green building berubah dan keberlanjutan perusahaan perlu serta efisiensi energi & sumber daya teknis challengesfaced dalam industri dengan meluncurkan anak perusahaan kami dimiliki sepenuhnya, Sehat Bangunan Solutions, LLC.Dengan lebih dari 400 proyek LEED selesai, Bangunan Sehat menyediakan berbagai kualitas tinggi dari solusi keberlanjutan bisnis minded. Pemimpin pemikiran inovatif kami memberikan strategi keberlanjutan yang komprehensif perusahaan untuk para klien kami melalui di-rumah Grup Keberlanjutan kami. Di-rumah kami & Energi Resource Group memperluas keunggulan teknis kami mengkhususkan diri pada komisioning, RCX, audit energi, proyek terbarukan, efisiensi air dan banyak lagi.Selama lebih dari tiga puluh tahun Bangunan Sehat telah memberikan keunggulan teknis dan solusi lingkungan profesional untuk industri bangunan komersial global. 

Ini adalah janji kami tetap kepada klien komersial bangunan, sejak tahun 1980.

http://www.healthybuildings.com/history

LEED KREDIT: à la cartePada tahun-tahun sejak USGBC telah menawarkan program LEED untuk bangunan yang ada, sertifikasi LEED telah berkembang dari layanan niche elit yang ditawarkan oleh konsultan khusus untuk pelayanan yang berkualitas kontrol arus utama profesional yang ditawarkan oleh banyak perusahaan jasa manajemen properti utama. Daripada bersaing sebagai administrator LEED generik, Bangunan Sehat telah menanggapi evolusi ini di industri dengan membangun reputasi nasional kami untuk layanan berkualitas tinggi teknis di bidang kualitas lingkungan dalam ruangan. Selama beberapa tahun terakhir kami telah mengembangkan keahlian luar biasa dalam beberapa EBOM kredit teknis paling menantang LEED dan prasyarat, sehingga kami bisa memberikan kredit ini sebagai sumber daya khusus untuk properti manajemen dan konsultan LEED sama.Karena sifat khusus dari kredit ini, ada nilai tinggi dalam outsourcing mereka untuk spesialis. Risiko kegagalan berkurang, dan muka investasi dalam pengembangan keahlian diminimalkan. Selain itu, keahlian ini tidak duduk menganggur antara proyek atau terbuang setelah proyek selesai. Marilah kita menyelesaikan kredit

kompleks sehingga Anda tim administrasi LEED dapat fokus pada penyelesaian proyek secara keseluruhan.The "à la carte" Metode ini dirancang untuk memperoleh kredit LEED satu-per-satu melalui keahlian teknis kami. Matriks bakat kami memiliki keahlian khusus yang memungkinkan kita untuk memfasilitasi kredit individu atau poin dengan cara yang efektif jauh lebih efisien dan biaya dari generalis LEED.LEED NC EQc3.2 dan LEED CI EQc3.2 - Air Pengujian Kualitas IndoorBangunan Sehat awalnya ikut menulis kualitas udara dalam ruangan metode pengujian yang diterbitkan oleh USGBC untuk EQc3.2. Keuntungan menggunakan metode pengujian IAQ untuk mendapatkan kredit ini selama prosedur flush-keluar termasuk dampak minimal dengan jadwal konstruksi, biaya lebih rendah, dan kewajiban ditingkatkan. Bangunan yang sehat telah berhasil memperoleh kredit ini di lebih dari 200 proyek LEED. Melalui koordinasi dan menggunakan peralatan pengambilan sampel sesaat, kami memastikan kondisi yang menguntungkan berlaku sebelum pengambilan sampel IAQ.LEED EBOM IEQp1 - Kualitas Udara Indoor Kinerja Minimum (Pengujian Ventilasi)Bangunan Sehat memanfaatkan kalkulator ventilasi ASHRAE untuk menentukan minimum yang diperlukan luar udara per ASHRAE 62,1-2007 untuk setiap unit penyerahan udara menyediakan ventilasi dalam gedung. Menyusul identifikasi zona-zona ventilasi kritis dan penyelesaian kalkulator ASHRAE, kami Manajer Proyek IAQ mengukur udara luar pada setiap unit penanganan udara untuk memastikan kepatuhan. Tim kami akan memastikan operasi yang tepat dari membangun sistem pembuangan, termasuk: kamar kecil, dapur (jika ada) dan parkir. Bangunan sehat akan menyelesaikan Template LEED-Online dan meng-upload dokumentasi yang diperlukan.LEED EBOM EAp1-Efisiensi Energi Praktek Manajemen Terbaik - Perencanaan, Dokumentasi, dan Peluang (ASHRAE Tingkat I Energi Audit)Bangunan sehat melakukan audit energi yang memenuhi persyaratan dari ASHRAE Tingkat I, berjalan-melalui analisis.Perubahan biaya rendah atau tanpa biaya potensial untuk fasilitas atau prosedur operasi dan pemeliharaan diidentifikasi dan energi yang dihasilkan dan pemeliharaan tabungan dihitung. Penghematan diperkirakan dari proyek modal juga disertakan.Sebuah perkiraan kasar dikompilasi untuk menentukan rincian penggunaan energi untuk akhir utama penggunaan kategori.Bangunan Sehat memberikan contoh LEED-compliant dan bekerja dengan Owner untuk mendokumentasikan sebuah narasi sistem, rencana perawatan pencegahan, rencana operasi bangunan, dan urutan operasi. Bangunan Sehat melengkapi Template LEED-Online dan upload dokumentasi yang diperlukan.LEED EBOM EA Kredit 2,1 - Bangunan yang ada Commissioning - Investigasi dan AnalisisOpsi 1Bangunan sehat melakukan penilaian situs untuk memahami bagaimana dan mengapa sistem bangunan dan peralatan yang saat ini dioperasikan. Penilaian situs sering kali berisi wawancara mendalam dengan operator bangunan dan staf, tinjauan dokumen operasi yang ada, dan rekaman rinci tentang status peralatan dan kondisi. Sebuah rencana retro commissioning dikembangkan dan diterapkan untuk semua utama bangunan energi-menggunakan sistem. Bangunan Sehat menghasilkan daftar Master of temuan yang mencakup semua masalah operasi yang mempengaruhi kenyamanan penghuni 'dan penggunaan energi dan setiap detail masalah diidentifikasi selama tahap investigasi dan analisis, bahkan jika itu

segera disesuaikan, diperbaiki, atau diperbaiki. Sebuah analisis biaya-manfaat akan dilakukan untuk setiap perubahan operasional potensial, upgrade teknologi, dan peningkatan modal. Bangunan sehat akan menyelesaikan Template LEED-Online dan meng-upload dokumentasi yang diperlukan.LEED EBOM EAc2.1 - ASHRAE Tingkat II Audit EnergiOpsi 2Sebuah Tingkat II ASHRAE audit energi dibangun berdasarkan Tingkat I audit dan dokumen lebih lanjut pemecahan penggunaan energi dalam gedung. Audit Tingkat II berfokus lebih dekat pada pengukuran yang memerlukan modal dan tabungan rinci dan analisis biaya akan dilakukan untuk setiap ukuran yang memenuhi kendala Pemilik dan kriteria ekonomi.Bangunan sehat akan menyelesaikan Template LEED-Online dan meng-upload dokumentasi yang diperlukan.LEED EBOM EA Kredit 2,2 - Commissioning, PelaksanaanSehat Bangunan dokumen pelaksanaan perbaikan biaya rendah atau tidak ada operasional dan membantu pemilik dalam menciptakan rencana modal untuk retrofits besar atau upgrade. Biaya keuangan yang diamati dan / atau diantisipasi dan manfaat dari tindakan tersebut ditunjukkan. Selain itu, Bangunan Sehat memberikan pelatihan berkelanjutan bagi staf manajemen. Sehat Bangunan update operasi bangunan rencana yang diperlukan untuk mencerminkan perubahan dalam: jadwal hunian, peralatan runtime jadwal, set poin desain dan tingkat pencahayaan. Bangunan Sehat melengkapi Template LEED-Online dan meng-upload dokumentasi yang diperlukan.LEED EBOM EA Kredit 2,3 - Ongoing CommissioningProgram komisioning yang berkelanjutan meliputi unsur: perencanaan, pengujian sistem, kinerja verifikasi, respon tindakan perbaikan, pengukuran yang sedang berlangsung, dan dokumentasi untuk proaktif mengatasi masalah operasi. Bangunan Sehat menciptakan rencana tertulis yang merangkum keseluruhan siklus commissioning untuk bangunan oleh peralatan atau kelompok bangunan sistem. Setidaknya setengah dari siklus komisioning harus diselesaikan sebelum akhir periode kinerja.Bangunan Sehat melengkapi Template LEED-Online dan meng-upload dokumentasi yang diperlukan.Copyright ©, semua hak ciptahttp://www.healthybuildings.com/leed-credit-a-la-carte

Membangun Sistem SehatPemeliharaan dan Timbal Repair untuk spans Hidup Lebih LamaOleh Liz Prapaskah

Pasal PilihanEmail ke TemanCetak ArtikelTambahkan ke FavoritTambahkan ke 'Artikel Membaca'KomentarSebuah bangunan adalah, dalam banyak hal, seperti body.If sebuah penduduknya adalah jiwa, maka dipastikan sistem mekanis yang tetap berjalan adalah di hatinya. Dan seperti yang peduli untuk tubuh seseorang dengan makan yang benar dan berolahraga, demikian juga harus peduli bagi mereka manajemen sistem mekanik,

memastikan mereka berfungsi secara efisien dan baik sepanjang masa hidup mereka.

Dengan jumlah yang tepat dari perencanaan dan tinjauan ke masa depan, merawat sistem berskala besar bangunan dapat menjadi proses yang relatif tidak menyakitkan. Mengetahui seluk-dan-beluk mesin ini - bagaimana mereka bekerja, bagaimana bayi mereka dan membuat mereka terakhir - dapat sangat berharga dalam menghemat uang, waktu dan frustrasi di jalan. Ini semua tentang mengetahui apa yang diharapkan dan mempersiapkan untuk itu sebaik satu bisa.

Persiapan adalah SegalanyaKunci untuk menjaga sistem, seperti boiler atau sistem HVAC atau sistem irigasi di luar ruangan, adalah untuk merawat mereka dari hari pertama. "Maintenanceis sangat penting," kata insinyur Russ Fernandes dari Becht Teknik di Corner Liberty, New Jersey. "Para harapan hidup khas dari peralatan dapat melampaui secara dramatis jika dirawat dengan baik."

Cadangan Spesialis Michael Callahan dari Advanced Cadangan Solutions, Inc di Dover, New Hampshire, setuju. "Menunda pemeliharaan akan aus lebih cepat dan usia peralatan peralatan lebih cepat," katanya. "Mengubah minyak, mengubah filter, mengoles bagian semua bisa memperpanjang harapan hidup berguna dan dapat menyelamatkan bangunan uang selama jangka waktu yang panjang. Anda ingin memiliki kedua pemeliharaan dan sistem pemeliharaan pencegahan. "

Setiap bagian dari peralatan memiliki sebuah manual dengan saran termasuk pemeliharaan terjadwal, kata Fernandes. Sangat penting untuk mematuhi jadwal yang, baik melalui seorang profesional berlisensi yang mengkhususkan diri dalam bagian tertentu dari peralatan atau melalui bangunan Tergantung pada ukuran pertimbangan properti dan anggaran "super.", Beberapa HOAs dapat memilih untuk melatih staf pemeliharaan mereka untuk menangani pemeliharaan terjadwal daripada memanggil kontraktor luar masing-masing dan setiap waktu. Orang yang melakukan pekerjaan, meskipun, itu pekerjaan yang harus dilakukan.

Dan itu pernah merupakan ide yang baik untuk menempatkan pemeliharaan yang mati, jika hanya untuk logika sederhana "" Hukum Murphy. "Boiler hanya gagal di musim dingin dan A / C hanya gagal di musim panas," kata Fernandes. Jadi jika terlihat seperti boiler bertindak di bulan-bulan akhir musim dingin, lebih baik untuk gigit masalah sejak awal musim semi datang daripada menunggu sampai musim dingin gulungan sekitar lagi dan hanya berharap untuk yang terbaik. Pemilik Dingin adalah pemilik bahagia.

Selain masalah pemeliharaan, sejumlah keadaan dapat faktor ke dalam masa hidup sistem bangunan. Lokasi peralatan dapat memainkan peran lebih besar dari beberapa mungkin berpikir, terutama untuk peralatan yang disimpan di luar air dekat dan mungkin susceptibleto efek dari angin, laut dan pasir.

"Kualitas produk dan kualitas dari instalasi juga dapat membuat perbedaan," kata insinyur Rebecca Gutierrez Sarana Teknik Associates di Waltham, Massachusetts. Mungkin anggota dewan sebelumnya dipaksa untuk membeli pipa yang tidak memenuhi standar yang biasa bangunan, atau mungkin mereka menyewa sebuah

installer yang membuat beberapa kesalahan selama pekerjaan itu; kedua masalah ini bisa kembali menghantui sebuah HOA kemudian.

Ukuran bangunan juga dapat faktor dalam berapa lama sistem berlangsung. "Apakah sistem ini ukuran yang tepat untuk bangunan?" Kata Callahan. Ini pertanyaan penting karena "ketegangan mencoba untuk melayani sebuah bangunan yang terlalu besar untuk sistem dapat prematur usia itu sistem." Itu berarti bahwa boiler dirancang untuk melayani sebuah bangunan 20-unit yang bukan diinstal di sebuah bangunan 40-satuan akan overtaxed dalam mencoba untuk berfungsi pada dua kali kapasitas yang ditentukan tersebut. Seperti mobil subkompak mencoba untuk menderek sebuah campervan, itu mungkin tidak akan mencapai tujuan.

Tanda-tanda MasalahBangunan sistem dapat dekade terakhir - boiler memiliki masa hidup dari mana saja dari 25 sampai 40 tahun sedangkan sistem HVAC dapat bertahan 20 tahun atau lebih. Sistem pipa bisa bertahan hidup bangunan selama perbaikan dan pemeliharaan dilakukan secara teratur. Atap bisa bertahan puluhan tahun sementara sistem irigasi juga dapat dipertahankan selama bertahun-tahun dengan bagian-bagian yang rusak bertukar keluar dari waktu ke waktu.

Akan ada tanda-tanda, meskipun, ketika suatu sistem berada dalam kesulitan. Dengan boiler, Callahan mengatakan, manajemen harus meminta sendiri beberapa pertanyaan. "Apakah tidak datang sampai suhu atau memegang temperaturnya? Apakah kehabisan air? Apakah panas yang memadai? "Perbaikan, tentu saja, dapat dibuat. "Kebanyakan boiler tabung dapat rehabbed setelah 15 tahun untuk bertahan lagi 15 tahun," kata Callahan.

Dengan sistem HVAC, tanda-tanda masalah termasuk bau di seluruh gedung. Membanting pintu sendiri dapat berarti bahwa tekanan udara yang tidak sama di berbagai bagian gedung. Dengan sistem sprinkler dan irigasi, biasanya rusak kepala sprinkler dan jam waktu yang harus diganti - pekerjaan umumnya kecil yang tidak memerlukan perombakan total.

Dan untuk sistem listrik, tanda-tanda masalah mungkin termasuk celana pendek di sana-sini atau kegagalan outlet. "Jika tidak sistem yang memadai, Anda bisa mendapatkan banyak overloads dan ulang sekering ditiup," kata Callahan. Dan untuk pipa, "jika Anda mendapatkan kebocoran di pipa, Anda goingto memperbaikinya segera." Mereka jenis kegagalan sistem menuntut perhatian segera karena mereka tidak akan diperhatikan oleh pemilik.

 Secara umum, meskipun, hal-hal seperti listrik dan pipa, "dirancang untuk bertahan selamanya," kata Callahan. "Pengkabelan bisa mendapatkan usang yang mungkin mereka butuhkan untuk menyegarkan kabel." Pipa dalam sistem pipa dapat diganti dan diperbaiki, katanya.

Sistem tidak selalu diganti karena rusak. "Sering kali, hal-hal yang diganti karena efisiensi," kata Gutierrez. "Jika boiler adalah 30 sampai 40 tahun, ada hal-hal di luar sana yang sekarang jauh lebih baik dan lebih efisien." Mereka jenis upgrade dan

tabungan keuangan mereka menciptakan mungkin alasan yang cukup untuk beberapa bangunan untuk beralih.

Tak pelak, meskipun, beberapa sistem mekanis akan gagal dan akan perlu diganti. Tandanya? "Kapan biaya pemeliharaan dan memperbaiki mengalahkan sistem mengorbankan menggantikannya?" Kata Callahan. Ketika itu titik kritis tercapai dan terlampaui, maka mungkin sudah saatnya untuk melakukan langkah besar.

Dolar dan SenseIde mengganti sistem mekanis yang sangat besar dapat menjadi sesuatu yang membingungkan bahkan untuk Intinya sehat anggaran. Itu sebabnya orang-orang macam biaya yang direncanakan untuk dari hari pertama. Modal cadangan studi dapat membantu papan dan manajemen memahami sistem bangunan mereka dan rencana yang tak terelakkan.

Bagaimana cara kerja penelitian cadangan? Seorang spesialis cadangan akan mengunjungi gedung dan melakukan inventarisasi semua sistem elemen umum utama. Ini di tempat pemeriksaan sangat penting untuk penciptaan sebuah penelitian cadangan sukses. "Tidak ada perhitungan nyata untuk harapan hidup juga tidak ada bola kristal," kata Fernandes. Insinyur itu akan bergantung pada informasi yang dipublikasikan yang memperkirakan siklus hidup untuk komponen bangunan tetapi juga akan bergantung pada pengalaman orang yang melakukan penelitian. "Selama bertahun-tahun, kami datang untuk mengetahui sistem dan tahu apa yang harus dicari."

Ketika orang-pemeriksaan awal selesai, spesialis cadangan akan kemudian melakukan perkiraan siklus hidup dan perkiraan biaya untuk menentukan berapa banyak uang yang harus dikeluarkan setiap bulan dan setiap tahun untuk menghindari penilaian khusus dan menambahkan beban apabila sistem perlu perbaikan atau penggantian.

Menyisihkan uang secara jangka panjang, konsisten "adalah masalah keadilan," kata Fernandes. "Orang mengatakan, 'Mengapa menyisihkan uang untuk penggantian atap dalam 20 tahun ketika saya bahkan mungkin tidak berada di sini?" Apa yang mereka bayar adalah manfaat dari atap sekarang. "

top related