mekanisme kejang meidalena pbl blok 6

Post on 06-Apr-2018

222 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

  • 8/2/2019 Mekanisme Kejang Meidalena Pbl Blok 6

    1/10

    Mekanisme Kejang

    Meidalena Anggresia Bahen

    102010056

    A2

    22 April 2011

  • 8/2/2019 Mekanisme Kejang Meidalena Pbl Blok 6

    2/10

    Mekanisme Kejang

    Meidalena Anggresia Bahen

    Pendahuluan

    Sistem saraf tersusun menjadi susunan saraf pusat (SSP) yang terdiri dari otak dan

    korda spinalis dan system saraf tepi (SST), yang terdiri dari serat-serat saraf yang membawa

    informasi antara SSP dan bagian ntubuh lain (perifer). SST kemudian dibagi lagi menjadi

    divisi aferen dan eferen. Divisi aferen ( afferent berarti membawa ke ) membawa informasi

    ke SSP, memberitahu SSP mengenai lingkungan eksternal dan aktivitas-aktivitas internal

    yang diatur oleh SSP. Instruksi dari SSP disalurkan melalui divisi eferen (efferent berarti

    membawa dari ) ke organ efektor-otot atau kelenjar yang melaksanakan perintah untuk

    menimbulkan efek yang diinginkan Sistem saraf eferen dibagi menjadi system saraf somatic,

    yang terdiri dari serat-serat neuron motorik yang mempersarafi otot-otot rangka, dan serat-

    serat sistem saraf otonom, yang mempersarafi otot polos, otot jantung, dan kelenjar. Sistem

    yang terakhir dibagi lagi menjadi sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis,

    keduanya mempersarafi sebagian besar organ yang dipersarafi oleh sistem otonom.

    Sistem saraf tersusun oleh tiga kelasneuron yaitu neuron aferen , neuron eferen, dan

    antarneuron. Sistem saraf aferen terdiri dari neuron aferen, yang bentuknya berbeda dari

    neuron eferen dan antarneuron. Neuron eferen juga berada terutama di sistem saraf perifer.

    Badan sel neuron eferen berada di SSP, tempat banyak masukan prasinaps yang berlokasi

    sentral berkonvergensi pada neuron tersebut untuk mempengaruhi keluaran ke organ efektor.

    Sedangkan antarneuron (interneuron) terletak seluruhnya di dalam SSP. Sekitar 90% dari

    semua neuron termasuk dalam kategori ini.1

    Alamat korespondensi :

    Meidalena Anggresia Bahen, Mahasiswa semester 1 Fakultas Kedokteran

    Universitas Kristen Krida Wacana Jl.Arjuna Utara No 6, Jakarta Barat 11510

    Email : meidalenaanggresia@yahoo.co.id

    mailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.id
  • 8/2/2019 Mekanisme Kejang Meidalena Pbl Blok 6

    3/10

    Sistem Motorik : Otot dan saraf

    Divisi eferen sistem saraf perifer adalah penghubung komunikasi dengan susunan

    saraf pusat yang mengontrol aktivitas otot dan kelenjar. SSP mengatur organ-organ efektor

    ini dengan menimbulkan potensial aksi di badan-badan sel neuron eferen yang akson-

    aksonnya berakhir di organ-organ tersebut. Otot-otot jantung, otot plos, sebagian besar

    kelenjar eksokrin, dan sebagian kelenjar endokrin dipersarafi oleh sistem saraf otonom, yan

    dianggap merupakan cabang involunter divisi eferen perifer. Otot-otot rangka dipersarafi oleh

    sistem saraf somatic, yaitu cabang volunteer divisi eferenperifer.

    Setiap jalur saraf ototnom yang berjaln dari SSP ke suatu organ terdiri dari suatu

    rantai yang terdiri dari dua neuron . Badan sel neuron pertama dirantai tersebut terletak diSSP. Aksonnya, serat praganglion, bersinaps, dengan badan sel kedua , yang terdapat didalam

    suatu ganglion di luar SSP. Akson neuron kedua, serat pascaganglion, mempersarafi organ-

    organ efektor.

    Sistem saraf otonom terdiri dari dua divisi yaitu sistem saraf simpatis dan sistem saraf

    parasi parasimpatis. Serat-serat saraf simpatis berasal dari daerah torkal dan lumbal korda

    spinalis. Sebagian besar saraf praganglion simpatis berukuran sangat pedek, bersinaps dengan

    badan sel neuron pascaganglion didalam ganglion yag terdapat di rantai ganglion simpatis

    (symphatetic trunk) yang terletak di kedua sisi korda spinalis. Serat pascaganglion panjang

    yang berasal dari rantai ganglion itu berakhir di organ-organ efektor. Sebagian serat

    praganglion melewati rabtai ganglion tanpa membentuk sinaps, dan kemudian berakhir di

    ganglion kolateral simpatis yan terletak sekitar separuh jalan antara SSP dan organ-orga yang

    dipersarafi, dengan serat pascaganglion menjalani jarak sisanya.

    Serat-serat praganglion parasimpatis berasal dari daerah cranial dan sacral SSP.

    (Sebagian saraf kranialis mengandung serat parasimpatis). Serat-serat ini berukuran lebih

    panjang dibandingkan dengan serat praganglion simptis karena serat serat itu tidak terputus

    sampai mencapai ganglion terminal yang terletak didalam atau dekat organ efektor. Serat-

    serat pascaganglion yang sangat pendek berakhir di sel sel organ yang bersangkutan itu

    sendri.

    Neuron motorik mempersarafi otot rangka

    Otot rangka dipersarafi oleh neuron motorik, yang akson-aksonnya membentuk sistem

    saraf somatic. Badan sel dari neuron-neuron motorik ini terletak di dalam tanduk

    mailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.id
  • 8/2/2019 Mekanisme Kejang Meidalena Pbl Blok 6

    4/10

    ventralkorda spinalis. Tidak eperti rantai dua-neuron pada serat saraf otonom, akson suatu

    neuron motorik berjalan dari asalanya korda spinalis sampai tempat terakhirnya di otot

    rangka. Bagian terminal akson neuron motorik mengeluarkan asetilkolin, yang menimbulkan

    eksitasi dan kontraksi serat-serat otot yang dipersarafi. Neuron motorik hanya dapat

    merangsang otot-otot rangka, berbeda dengan serat otonom, yang dapat merangsang atau

    menghambat organ-organ efektor serat otonom. Inhibisi aktvitas otot rangka hanya dapat

    dilakukan dalam SSP melalui pengaktifan masukan sinaps inhibitorik ke badan sel dan

    dendrit dari neuron-neuron motorik yang mempersarafi otot tertentu.

    Neuron motorik dipengruhi oleh banyak masukan prasinaps konvergen, baik yang

    bersifat eksitatorik maupun inhibitatorik. Sebagian dari masukan ini adalah bagian dari jalur

    refleks spinal yang berasal dari reseptor-reseptor sensorik perifer.Yang lain adalah bagian

    dari jalur-jalur desendens yang berasal dari otak. Daerah-daerah di otak yang mengontrol

    gerkan otot rangka meliputi daerah-daerah motorik korteks, nucleus basal, serebellum, dan

    batang otak.

    Neuron motorik dianggap sebagai jalur bersama terakhir (final common pathway)

    karena satu-satunya jalan bagi setiap bagian lain di sistem saraf untuk dapat mempengaruh

    aktivitas otot rangka dengan bekerja pada neuron motorik ini. Tingkat aktivitas di suatu

    neuron motorik serta keluaran yang dihasilkannya ke serat otot rangka yang dipersarafi

    bergantung pada keseimbangan relative antara EPSP dan IPSP yang ditimbulkan oleh

    masukan-masukan prasinaps yang berasal dari berbagai daerah di otak.

    Sistem somatic dianggap berada dibawah control kesadaran (volunter), tetapi bnayak

    aktivitas otot rangka yang melibatkan postur, keseimbangan, dan gerakan-gerakan stereotipik

    dikontrol di alam bawah sadar (involunter).1

    Liquor Cerebrospinalis (LCS)

    Liquor cerebrospinal (LCS) atau cairan serebrospinal (CSS) yang berada di ruang

    subarakhnoid merupakan salah satu proteksi untuk melindungi jaringan otak dan medula

    spinalis terhadap trauma atau gangguan dari luar. Pada orang dewasa volume intrakranial

    kurang lebih 1700 ml, volume otak sekitar 1400 ml, volume cairan serebrospinal 52-162 ml

    (rata-rata 104 ml) dan darah sekitar 150 ml. 80% dari jaringan otak terdiri dari cairan, baik

    ekstra sel maupun intra sel. Rata-rata cairan serebrospinal dibentuk sebanyak 0,35 ml/menit

    atau 500 ml/hari, sedangkan total volume cairan serebrospinal berkisar 75-150 ml dalam

    mailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.id
  • 8/2/2019 Mekanisme Kejang Meidalena Pbl Blok 6

    5/10

    sewaktu. Ini merupakan suatu kegiatan dinamis, berupa pembentukan, sirkulasi dan absorpsi.

    Untuk mempertahankan jumlah cairan serebrospinal tetap dalam sewaktu, maka cairan

    serebrospinal diganti 4-5 kali dalam sehari. Perubahan dalam cairan serebrospinal dapat

    merupakan proses dasar patologi suatu kelainan klinik.2

    LCS mempunyai fungsi:

    1. LCS menyediakan keseimbangan dalam sistem saraf. Unsur-unsur pokok pada LCSberada dalam keseimbangan dengan cairan otak ekstraseluler, jadi mempertahankan

    lingkungan luar yang konstan terhadap sel-sel dalam sistem saraf.

    2. LCS mengakibatkann otak dikelilingi cairan, mengurangi berat otak dalam tengkorakdan menyediakan bantalan mekanik, melindungi otak dari keadaan/trauma yang

    mengenai tulang tengkorak

    3. LCS mengalirkan bahan-bahan yang tidak diperlukan dari otak, seperti CO2, laktat,dan ion Hidrogen. Hal ini penting karena otak hanya mempunyai sedikit sistem

    limfatik. Dan untuk memindahkan produk seperti darah, bakteri, materi purulen dan

    nekrotik lainnya yang akan diirigasi dan dikeluarkan melalui villi arakhnoid.

    4. Bertindak sebagai saluran untuk transport intraserebral. Hormon hormon dari lobusposterior hipofise, hipothalamus, melatonin dari fineal dapat dikeluarkan ke LCS dan

    transportasi ke sisi lain melalui intraserebral.

    5. Mempertahankan tekanan intrakranial. Dengan cara pengurangan LCS denganmengalirkannya ke luar rongga tengkorak, baik dengan mempercepat pengalirannya

    melalui berbagai foramina, hingga mencapai sinus venosus, atau masuk ke dalam

    rongga subarakhnoid lumbal yang mempunyai kemampuan mengembang sekitar

    30%.3

    Struktus Makroskopis

    - Sistem VentrikelSistem ventrikel terdiri dari 2 buah ventrikel lateral, ventrikel III dan ventrikel IV.

    Ventrikel lateral terdapat di bagian dalam serebrum, amsing-masing ventrikel terdiri

    dari 5 bagian yaitu kornu anterior, kornu posterior, kornu inferior, badan dan atrium.

    Ventrikel III adalah suatu rongga sempit di garis tengah yang berbentuk corong

    unilokuler, letaknya di tengah kepala, ditengah korpus kalosum dan bagian korpus

    unilokuler ventrikel lateral, diatas sela tursica, kelenjar hipofisa dan otak tengah dan

    mailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.id
  • 8/2/2019 Mekanisme Kejang Meidalena Pbl Blok 6

    6/10

    diantara hemisfer serebri, thalamus dan dinding hipothalanus. Disebelah

    anteropeoterior berhubungan dengan ventrikel IV melalui aquaductus sylvii. Ventrikel

    IV merupakan suatu rongga berbentuk kompleks, terletak di sebelah ventral serebrum

    dan dorsal dari pons dan medula oblongata.

    - Meningen dan ruang subarakhnoidMeningen adalah selaput otak yang merupakan bagian dari susunan saraf yang

    bersiaft non neural. Meningen terdiri dari jarningan ikat berupa membran yang

    menyelubungi seluruh permukaan otak, batang otak dan medula spinalis. Meningen

    terdiri dari 3 lapisan, yaitu Piamater, arakhnoid dan duramater. Piameter merupakan

    selaput tipis yang melekat pada permukaan otak yang mengikuti setiap lekukan-

    lekukan pada sulkus-sulkus dan fisura-fisura, juga melekat pada permukaan batang

    otak dan medula spinalis, terus ke kaudal sampai ke ujung medula spinalis setinggi

    korpus vertebra. Arakhnoid mempunyai banyak trabekula halus yang berhubungan

    dengan piameter, tetapi tidak mengikuti setiap lekukan otak. Diantara arakhnoid dan

    piameter disebut ruang subrakhnoid, yang berisi cairan serebrospinal dan pembuluh-

    pembuluh darah. Karena arakhnoid tidak mengikuti lekukan-lekukan otak, maka di

    beberapa tempat ruang subarakhnoid melebar yang disebut sisterna. Yang paling

    besar adalah siterna magna, terletak diantara bagian inferior serebelum danme

    oblongata. Lainnya adalah sisterna pontis di permukaan ventral pons, sisterna

    interpedunkularis di permukaan ventral mesensefalon, sisterna siasmatis di depan

    lamina terminalis. Pada sudut antara serebelum dan lamina quadrigemina terdapat

    sisterna vena magna serebri. Sisterna ini berhubungan dengan sisterna

    interpedunkularis melalui sisterna ambiens. Ruang subarakhnoid spinal yang

    merupakan lanjutan dari sisterna magna dan sisterna pontis merupakan selubung dari

    medula spinalis sampai setinggi S2. Ruang subarakhnoid dibawah L2 dinamakan

    sakus atau teka lumbalis, tempat dimana cairan serebrospinal diambil pada waktu

    pungsi lumbal. Durameter terdiri dari lapisan luar durameter dan lapisan dalam

    durameter. Lapisan luar dirameter di daerah kepala menjadi satu dengan periosteum

    tulang tengkorak dan berhubungan erat dengan endosteumnya.

    - Ruang EpiduralDiantara lapisan luar dura dan tulang tengkorak terdapat jaringan ikat yang

    mengandung kapiler-kapiler halus yang mengisi suatu ruangan disebut ruang epidural.

    mailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.id
  • 8/2/2019 Mekanisme Kejang Meidalena Pbl Blok 6

    7/10

    - Ruang SubduralDiantara lapisan dalam durameter dan arakhnoid yang mengandung sedikit cairan,

    mengisi suatu ruang disebut ruang subdural.3

    Pembentukan LCS

    Cairan serebrospinal dibentuk dengan kecepatan sekitar 500 miimeter per hari, yaitu

    sebanyak tiga sampai empat kali volume total cairan diseluruh sistem cairan serebrospinal.

    Kira-kira dua pertiga atau lebih cairan ini berasal dari sekresi pleksus koroideus di keempat

    ventrikel, terutama di kedua ventrikel lateral. Sejumlah kecil cairan tambahan disekresikan

    oleh permukaan ependim ventrikel dan membrane arakhnoid, dan sebagian kecil berasal dari

    otak itu sendiri melalui ruang perivaskular yang mengelilingi pembuluh darah yang masuk ke

    dalam otak.

    Saluran utama aliran cairan, berjalan dari pleksus koroideus dan kemudian melewati

    system cairan serebrospinal. Cairan yang disekresikan di ventrikel lateral, mula-mula

    mengalir ke dalam ventrikel ketiga; kemudian setelah mendapat sejumlah kecil cairan dari

    ventrikel ketiga., cairan tersebut mengalir ke bawah di sepanjang aquaduktus sylvii ke dalam

    ventrikel keempat, tempat sejumlah kecil cairan ditambahkan. Akhirnya cairan ini, keluar

    dari ventrikel keempat melalui tiga pintu kecil yaitu dua foramen Luschka, di lateral dan satu

    foramen Magendie di tengah, dan memasuki sisterna magna, yaitu suatu rongga cairan yang

    terletak di belakang medulla dan di bawah serebelum.

    Sisterna magna berhubungan dengan ruang subarachnoid yang mengelilingi seluruh

    otak dan medulla spinalis. Hampir seluruh cairan serebrospinal kemudian mengalir ke atas

    dari sisterna magna melalui ruan subarachnoid yang megelilingi serebrum. Dari sini cairan

    megalir ke dalam vili araknoidalis yang menjorok ke dalam sinus venosus sagitalis yangbesar dan sinus venosus lainnya di serebrum. Jadi, setiap cairan ekstra akan bermuara ke

    dalam darah vena melalui pori-pori vili tersebut.

    Sekresi Pleksus Koroideus.

    Pleksus koroideus, merupakan pertumbuhan pembuluh darah seperti kembang kol

    yang dilapisi oleh selapis tipis sel epitel. pleksus ini menjorok ke dalam kornu temporalis di

    setiap ventrikel lateral, bagian posterior ventrikel ketiga, dan atap ventrikel keempat. Sekresi

    cairan ke dalam ventrikel oleh pleksus koroideusterutama bergantung pada transport aktif

    mailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.id
  • 8/2/2019 Mekanisme Kejang Meidalena Pbl Blok 6

    8/10

    dari ion natrium melewati sel epitel yang melapisi bagian luar pleksus . Ion natrium

    selanjutnya akan menarik sejumlah besar ion klorida, karena ion natrium yang bermuatan

    positif akan menarik ion klorida yang bermuatan negatif. Kedua ion bersama-sama

    meningkatkan jumlah natrium klorida yang aktif scara osmosis dalam cairan serebrospinal,

    yang kemudian segera menyebabkan osmosis air melalui membrane, yang akan menyediakan

    cairan untuk disekresikan.

    Transpor yang kurang begitu penting memndahkan sejumlah kecil glukosa ke dalam

    cairan serebropinal dan mengeluarkan ion kalium dan bikarbonat dari cairan serebrospinal ke

    dalam kapiler. Oleh karena itu, karakteristik cairan serebrospinal sebagai berikut : tekanan

    osmotik kira-kira sama dengan plasma; konsentrasi ion natrium juga kira-kira sama dengan

    plasma; ion klorida kurang lebih 15% lebih besar dari plasma; ion kalium kira-kira 40% lebih

    kecil; dan glukosa kira-kira 30% lebih sedikit.4

    Absorpsi Cairan Serebrospinal Melalui Vili Arachnoidales

    Vili arachnoidalis secara mikroskopik merupakan penonjolan ke dalam seperti jari

    dari membran arachnoid melalui dinding sinus venosus ke dalam sinus tersebut. Kumpulan

    besar vili ini membenuk struktur makroskopis yang disebut granulasi arachnoidalis yang

    terlihat menonjol ke dalam sinus. Dengan menggunakan mikrokop elektron, terlihat bahwa

    vili ditutp oleh sel endotel yang memiliki jalur vesicular yang langsung menembus badan sel.

    Jalur tersebut cukup besar untuk memungkinkan aliran yang relative bebas dari (1) cairan

    serebrospinal, (2) molekul protein terlarut, dan (3) bahkan partikel-partikel sebesar eritrosit

    dan leukosit ke dalam darah vena.4

    Sirkulasi Cairan Serebrospinal

    a. Cairan bergerak dari ventrikel lateral ke foramen interventrikular (Munro) menujubentrikel ketiga otak, tempat cairan semakin banyak karena ditambahkan oleh pleksus

    khoroideus ventrikel ketiga.

    b. Dari ventrikel ketiga, cairan mengalir melalui akuaduktus serebral (sylvius) menujuventrikel ke empat, tempat cairan ditambahkan kembali dari pleksus koroid.

    c. Cairan mengalir melalui tiga lubang pada langit-langit ventrikel keempat kemudianbersirkulasi mengenai ruang subarachnoid di sekitar otak dan medulla spinalis.

    mailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.id
  • 8/2/2019 Mekanisme Kejang Meidalena Pbl Blok 6

    9/10

    d. Cairan kemudian diabsorpsi di vili arachnoid (granulasi) ke dalam sinus vena padaduramater dan kembali ke aliran darah tempat asal produksi cairan tersebut.

    e. Reabsorpsi cairan serebrospinalis berlangsung secepat produksinya dan hanyamenyisakan sekitar 125 ml pada sirkulasi. Reabsorpsi normal berada di bawah

    tekanan ringan (10mmHg sampai 20mmHg), tetapi jika ada hambatan saat reabsorpi

    berlangsung maka cairan akan bertambah dan tekanan intracranial akan semakin

    besar.5

    Mekanisme Kejang

    Kejang adalah manifestasi klinis khas yang berlangsung secara intermitten dapat

    berupa gangguan kesadaran, tingkah laku, emosi, motorik, sensorik, dan atau otonom yangdisebabkan oleh lepasnya muatan listrik yang berlebihan di neuron otak.

    6,7Status epileptikus

    adalah kejang yang terjadi lebih dari 30 menit atau kejang berulang lebih dari 30 menit tanpa

    disertai pemulihan kesadaran.8

    Mekanisme dasar terjadinya kejang adalah peningkatan

    aktifitas listrik yang berlebihan pada neuron-neuron dan mampu secara berurutan merangsang

    sel neuron lain secara bersama-sama melepaskan muatan listriknya. Hal tersebut diduga

    disebabkan oleh; 1] kemampuan membran sel sebagai pacemakerneuron untuk melepaskan

    muatan listrik yang berlebihan; 2] berkurangnya inhibisi oleh neurotransmitter asam gama

    amino butirat [GABA]; atau 3] meningkatnya eksitasi sinaptik oleh transmiter asam glutamat

    dan aspartat melalui jalur eksitasi yang berulang.7,9,10

    Status epileptikus terjadi oleh karena

    proses eksitasi yang berlebihan berlangsung terus menerus, di samping akibat inhibisi yang

    tidak sempurna.11

    Kesimpulan

    Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa hipotesis tidak dapat diterima yaitukejang-kejang disebabkan karena gangguan fungsi LCS. Kejang-kejang merupakan gangguan

    kesadaran, tingkah laku, emosi, motorik, sensorik, dan atau otonom yang disebabkan oleh

    lepasnya muatan listrik yang berlebihan di neuron otak. Dan kejang terjadi karean adanya

    peningkatan aktifitas listrik yang berlebihan pada neuron-neuron dan mampu secara

    berurutan merangsang sel neuron lain secara bersama-sama melepaskan muatan listriknya.

    mailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.id
  • 8/2/2019 Mekanisme Kejang Meidalena Pbl Blok 6

    10/10

    Daftar Pustaka

    1. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Jakarta : EGC; 2001.2. Adams RD. Disturbances of cerebrospinal fluid circulation, including hydrocephalus

    and meningeal reaction, infection of the nervous system, in principal of neurology. 6th

    ed. New York : McGraw Hill; 1997.h.623-642, 717-721.

    3. Chusid JG. Corelatif neuroanatomy and functional neurology. 2nd ed. New York:Lange Medical Publication; 1990. h. 391-397.

    4. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 11. Jakarta : EGC; 2007.5. Sloane E.Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta : EGC;20036. Schweich PJ, Zempsky WT. Selected topic in emergency medicine. Dalam: McMilan

    JA, DeAngelis CD, Feigen RD, Warshaw JB, Ed. Oskis pediatrics. Philadelphia:

    Lippincot Williams & Wilkins; 1999. h, 566-89.

    7. Smith DF, Appleton RE, MacKenzie JM, Chadwick DW. An Atlas of epilepsy. Edisike-1. New York: The Parthenon Publishing Group; 1998. h. 15-23.

    8. Roth HI, Drislane FW. Seizures. Neurol Clin 1998; 16:257-84.9. Westbrook GL. Seizures and epilepsy. Dalam: Kandel ER, Scwartz JH, Jessel TM, ed.

    Principal of neural science. New York: MCGraw-Hill; 2000. h. 940-55.

    10.Najm I, Ying Z, Janigro D. Mechanisms of epileptogenesis. Neurol Clin North Am;2001.h. 19:237-50.

    11.Hanhan UA, Fiallos MR, Orlowski JP. Status epilepticus. Pediatr Clin North Am;2001. h. 48:683-94.

    mailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.idmailto:meidalenaanggresia@yahoo.co.id

top related