makalah-a
Post on 01-Jul-2015
124 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PERAN KADER PKK DALAM PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU
DAN ANGKA KEMATIAN ANAK
A. Pemantauan Kondisi Kesehatan Ibu Hamil
Karakteristik social budaya masyarakat di wilayah Kecamatan Kromengan
yang sebagian besar mempunyai mata pencaharian sebagai petani, perlu
mendapatkan perhatian. Sudah menjadi tradisi dalam sebuah keluarga, baik suami
maupun istri bekerja di sawah atau mencari rumput untuk makanan ternak.
Seorang ibu yang sedang hamil tua pun tetap harus bekerja untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari keluarganya. Bahkan, sering ditemui ibu hamil yang
tidak sempat memeriksakan kandungannya, karena sibuk dengan pekerjaan rutin
hariannya. Sebelum pergi ke sawah, ibu harus menyiapkan makanan untuk
keluarganya, mengatur dan menjaga kebersihan rumahnya. Sore hari sepulang
dari sawah atau kebun, harus menyiapkan kembali makanan untuk keluarganya,
mencuci pakaian, dan berbagai kegiatan rumah tangga lainnya.
Peran kader PKK dalam membantu keluarga dengan permasalahan seperti di
atas adalah dengan melakukan upaya-upaya berikut :
1. Mengunjungi rumah ibu hamil, melakukan pendekatan dan menjelaskan
bahwa kader PKK akan bekerja sama dan mendukung upaya ibu untuk
menjaga kehamilan dan kelahiran secara sehat.
2. Memberi tanda (Stiker perencanaan kehamilan, persalinan) pada rumah
keluarga yang terdapat ibu hamil, dan minta ijin serta menjelaskan pada
keluarga bahwa sewaktu-waktu kader PKK dan petugas kesehatan akan
mengunjungi rumah tersebut.
3. Menjelaskan pemeriksaan kehamilan yang perlu dilakukan ibu dan makanan
apa saja yang perlu dikonsumsi selama masa kehamilan
4. Menjelaskan tanda-tanda bahaya kehamilan yang perlu diwaspadai ibu dan
kapan ibu harus mendapatkan pertolongan medis
5. Menjelaskan tempat-tempat yang dapat dikunjungi untuk mendapatkan
pelayanan medis dasar dan lanjutan
6. Mengajak atau melibatkan keluarga dalam perencanaan program Keluarga
Berencana setelah proses kelahiran anak.
Di wilayah Kecamatan Kromengan ini juga terdapat kasus kehamilan pada
usia remaja yang cenderung meningkat. Kehamilan usia remaja ini ada yang
memang dikehendaki dan tidak dikehendaki. Untuk kasus kehamilan remaja yang
tidak dikehendaki ini akan menimbulkan masalah yang lebih serius karena remaja
sering melakukan upaya-upaya tertentu untuk mengakhiri kehamilannya, yang
dapat berakibat buruk bukan saja pada janin yang dikandungnya, tapi juga pada
keselamatan jiwa remaja yang bersangkutan. Berdasarkan data tahun 2001, angka
kematian ibu di Kecamatan Kromengan mencapai 25 orang pertahun. Angka ini
tergolong tinggi untuk tingkat kecamatan.
Untuk mengantisipasi masalah tersebut di atas, Kader PKK Kecamatan
Kromengan melakukan upaya-upaya sebagai berikut :
1. Melakukan pendekatan pada keluarga remaja
2. Menjelaskan bahwa TP PKK ikut bersimpati atas kehamilan usia remaja
tersebut dan mengharapkan agar kesehatan/kesejahteraan ibu dan janin yang
dikandungnya tetap terjaga dengan baik
3. Memberi/memasang stiker kehamilan/persalinan dan menjelaskan tujuan
pemasangan tersebut.
4. Bersama petugas kesehatan, menjelaskan tentang hal-hal yang perlu
diantisipasi selama masa kehamilan remaja. Menjelaskan bahwa tindakan
mengakhiri kehamilan (aborsi) adalah tidak aman dan mengancam kehidupan
atau keselamatan jiwa ibu maupun janin yang dikandungnya.
5. Menjelaskan pemeriksaan kehamilan yang perlu dilakukan ibu dan makanan
apa saja yang perlu dikonsumsi selama masa kehamilan
6. Menjelaskan tanda-tanda bahaya kehamilan yang perlu diwaspadai ibu dan
kapan ibu harus mendapatkan pertolongan medis
7. Membuat catatan khusus bahwa keluarga tersebut memerlukan perhatian lebih
mendalam akan kemungkinan resiko mengakhiri kehamilan secara tidak sehat.
8. Menunjukkan sikap empati dan tetap menjalin komunikasi yang baik dengan
keluarga hingga proses persalinan belangsung dengan aman.
9. Menjembatani dan memfasilitasi kebutuhan pelayanan kesehatan ibu dengan
lembaga pelayanan kesehatan (Polindes, Puskesmas dan Rumah Sakit)
10. Melakukan pendekatan pada dukun-dukun di sekitar untuk ikut menjaga
kesehatan dan keselamatan remaja hamil serta kandungannya. Memastikan
agar dukun tidak melakukan tindakan-tindakan membahayakan (aborsi),
selain karena melanggar hukum, masyarakat (PKK) juga telah memberi
perhatian serius pada kasus kehamilan remaja di wilayahnya.
11. Menjalin kemitraan dengan praktisi kesehatan dan lembaga pelayanan
kesehatan di sekitar untuk ikut memperhatikan dan menjaga kesehatan dan
keselamatan remaja hamil dan janin yang dikandungnya.
B. Terlibat Aktif Dalam Kegiatan Program Imunisasi (Posyandu)
PKK mempunyai program pokok yang sudah dibakukan sebagai 10
Program Pokok PKK. Salah satu dari kesepuluh program pokok tersebut adalah
program kesehatan sebagai pokok program yang ke 7. PKK selama ini telah
mendukung sepenuhnya dan terlibat langsung dalam program yang dibuat oleh
Dinas Kesehatan melalui Puskesmas, khususnya kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan di desa, seperti kegiatan imunisasi.
Angka kematian bayi di tingkat kecamatan yang tergolong tinggi pada tahun
2004, yakni 27 bayi pertahun dengan penyebab kematian terbanyak adalah
penyakit diare dan penyakit menular yang dapat dicegah melalui imunisasi. Akan
tetapi per Nopember 2008 angka tersebut turun menjadi hanya 5 bayi. Kenyataan
ini menjadi dasar motivasi ibu-ibu PKK untuk aktif terlibat dalam kegiatan
imunisasi di posyandu demi kesejahteraan anak-anak.
Peran bantu PKK dalam rangka meningkatkan cakupan imunisasi dengan
melakukan upaya-upaya :
1. Tim Penggerak PKK Kecamatan Kromengan berusaha meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman para anggotanya serta menyadari pentingnya
program imunisasi.
2. Tim Penggerak PKK berusaha meningkatkan jangkauan sasaran imunisasi
secara aktif melalui kegiatan berikut :
b. Mencatat kelahiran bayi dalam periode tertentu yang kemudian
dipakai sebagai register vaksinasi.
c. Menyusun jadwal vaksinasi di wilayahnya bersama petugas kesehatan
(bidan desa).
d. Memberitahukan penduduk sasaran tentang waktu dan tempat
vaksinasi yang akan dilaksanakan.
e. Mengunjungi serta menggerakkan penduduk sasaran yang tidak datang
pada kegiatan imunisasi pertama maupun ulangan yang diperlukan.
C. Mendukung Pemberian ASI Eksklusif dan Inisiasi Menyusu Dini
Mendukung dan terlibat dalam menjadi motivator Inisiasi Menyusu Dini
(IMD). Peran motivator IMD adalah memberikan informasi tentang manfaat
Inisiasi Menyusu Dini kepada ibu dalam setiap kesempatan, memotivasi para ibu
hamil untuk melaksanakan IMD dalam persalinan mereka, serta melakukan
koordinasi dan memfasilitasi sarana pelayanan kesehatan untuk melayani IMD.
Untuk mendukung kegiatan IMD dan pemberian ASI Eksklusif, kader PKK
bekerja sama dengan petugas Puskesmas dalam upaya menyediakan layanan
konsultasi IMD dan pemberian ASI Eksklusif, menyediakan ruangan konsultasi
dan konseling, menyelenggarakan penyuluhan IMD dan ASI Eksklusif, dan
menjadi model atau teladan bagi ibu-ibu yang lain bahwa kader PKK juga
melakukan IMD dan memberikan ASI Eksklusif pada bayi-bayi mereka.
Agar pelaksanaan IMD dan pemberian ASI Eksklusif dapat berhasil
diperlukan kesadaran dari semua pihak bahwa tugas tersebut merupakan tanggung
jawab bersama, bukan hanya merupakan tanggung jawab ibu semata. Suami dan
anggota keluarga lain perlu memahami akan pentingnya mensukseskan IMD dan
pemberian ASI Eksklusif tersebut. Keberhasilan ibu menyusui adalah juga
keberhasilan ayah, kegagalan menyusui juga merupakan kegagalan ayah. Bentuk
dukungan yang dapat diberikan antara lain menemani istri ketika sedang
menyusui, ikut merawat bayi, memberikan kata-kata pujian/pemberi semangat
sehingga istri terus merasa percaya diri, melengkapi pengetahuan seputar
pemberian ASI dan kegiatan menyusui, serta bangga dengan istri yang sedang
dalam masa pemberian ASI kepada sang buah hati.
PERAN KADER PKK DALAM PENURUNAN
ANGKA KEMATIAN IBU DAN ANGKA
KEMATIAN ANAK
Oleh :
ENDANG
TIM PENGGERAK PKK KECAMATAN KROMENGAN
KABUPATEN MALANG
top related