lp ante natal care juniardi
Post on 15-Dec-2015
35 Views
Preview:
TRANSCRIPT
J u n i a r d i , S . K e p
BAB I
KONSEP DASAR MEDIK ANTE NATAL CARE
A. Definisi Ante Natal Care
ANC (Antenatal Care) adalah pengawasan sebelum persalinan terutama
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim
(Guttmacher, 2007).
ANC adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasi kesehatan
mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas,
persiapan memberikan ASI, dan kembalinya kesehatan reproduksi secara
wajar. (Wiknjosastro, 2002)
Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu
manajemen kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik
(Hanifa Wiknjosastro, SPOG, dkk (2002)
Kehamilan adalah proses dimana sperma menembus ovum sehingga
terjadinya konsepsi dan fetilisasi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu).
(Mansjoer, 2009)
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterin
mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. (Manuaba,
dkk., 2008)
B. Tujuan Pelayanan Ante Natal Care
1. Pengawasan : Kesehatan. Ibu, Deteksi dini penyakit penyerta & komplikasi
kehamilan, menetapkan resiko kehamilan (tinggi, meragukan dan rendah)
2. Memantau kemajuan kehamilan dan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang bayi.
3. Menyiapkan persalinan well born baby dan well health mother
4. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental dan sosial
ibu.
Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII
1
J u n i a r d i , S . K e p
5. Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu
dan bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
6. Mempersiapkan Ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemeliharaan
bayi & laktasi serta pemberian ASI ekslusif .
7. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi
agar dapat tumbuh kembang secara optimal.
8. Pengawasan janin dalam rahim sehingga mengurangi kejadian abortus,
prematuritas dan gangguan neonates.
C. Patofisiologis
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam
sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan
berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke
saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang
mengembang oleh tuba falofi.
Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi
untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang
paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu
dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh
rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi
(implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari.
Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin,
dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan
harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi
(konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta.
1. Sel telur (ovum); Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi
ovum terjadi di geneta-bridge.
2. Sel mani (spermatozoa); Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas
kepala, berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti (nucleus), leher yang
menghubungkan kepala dengan bagian tengah, dan ekor yang dapat
bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
3. Pembuahan (konsepsi = fertilitas); Pembuahan adalah suatu peristiwa
penyatu antara sel mani dengan sel telur di tuba pallofi.
4. Nidasi (implantasi ); Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil
konsepsi ke dalam endometrium
Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII
2
J u n i a r d i , S . K e p
D. Tanda dan Gejala Kehamilan (Ante Natal Care)
1. Presumtif (Bukti Subjektif)
a. Amenorea atau tidak datangnya haid
b. Perubahan payudara menjadi besar
c. Mual & muntah (morning sickness)
d. Frekuensi berkemih meningkat
e. Gusi bengkak terutama pada bulan-bulan pertama kehamilan.
f. Pembesaran perut terutama tampak jelas setelah kehamilan 14 minggu.
g. Test kehamilan memberikan hasil positif.
h. Pada perubahan di bagian perut dirasakan adanya janin serta gerak janin.
2. Probabilitas (Bukti Objektif)
a. Pertumbuhan & perubahan uterus
Uterus akan mengalami perubahan pada ukuran, bentuk, dan
konsistensi. Uterus berubah menjadi lunak, bentuknya globular.
1) Tanda Hegar’s
Tanda Hegar diketahui melalui pemeriksaan bimanual pada
usia kehamilan 6-8 minggu. Pada pemeriksaan ini akan didapatkan
konsistensi rahim, terutama pada bagian isthmus uteri teraba lunak.
2) Ballotement
Ukuran janin yang lebih kecil dibandingkan banyaknya air
ketuban pada bulan keempat dan kelima, maka jika rahim didorong
dengan sekonyong-konyong atau digoyangkan, janin akan melenting
di dalam rahim.
3) Braxton hick’s
Adanya kontraksi selama kehamilan
4) Piscaseck
Terjadinya pertumbuhan yang asimetris pada bagian uterus
yang dekat dengan implantasi plasenta.
5) Goodell’s
Tanda Goodell’s diketahui melalui pemeriksaan bimanual.
Pada pemeriksaan ini serviks akan terasa lebih lunak. Penggunaan
kontrasepsi oral juga dapat memberikan dampak ini.
6) Chadwick
Pada pemeriksaan ini didapatkan warna selaput lendir vulva
dan vagina terlihat menjadi ungu karena hipervaskularisasi.
Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII
3
J u n i a r d i , S . K e p
7) McDonald
Fundus uteri dan serviks bisa dengan mudah difleksikan satu
sama lain dan bergantung pada lunak atau tidaknya jaringan isthmus.
b. Perubahan Abdomen
1) Pembesaran abdomen
2) Striae Gravidarum
3) Pigmentasi pada linea nigra
3. Absolut (Bukti Positif)
Indikator pasti kehamilan adalah penemuan-penemuan keberadaan
janin secara jelas dan hal-hal ini tidak dapat dijelaskan dengan kondisi
kesehatan yang lain.
a. Teraba bagian-bagian janin. Palpasi yang dilakukan sudah dapat diraba
bagian-bagian dari janin.
b. Mengidentifikasi posisi janin, pemeriksa yang berpengalaman juga bisa
membedakan antara pergerakan tangan dan kaki.
c. Terlihat atau teraba gerakan janin
d. DJJ (denyut jantung janin) sudah dapat didengar. DJJ dapat didengar
dengan stetoskop Laenac, kardiotokografi, dan Doppler. Teknik
auskultasi yang dilakukan dengan benar dapat mengidentifikasi bunyi-
bunyi seperti bising tali pusat, bising uterus, dan nadi ibu. Rentang
normal adalah 120 sampai 160 denyut/menit. Bunyi denyut
jantungjanin,seperti bunyi detik jam dibawah bantal.
e. Pemeriksaan dengan USG terlihat kerangka janin.
E. Perubahan-Perubahan Anatomi Fisiologis Dan Adaptasi Psykologis Pada
Ante Natal Care
Hampir seluruh tubuh wanita mengalami perubahan, terutama pada pada
alat kandung, dan juga organ lainnya.
1. Uterus
Ukuran : karena hipertropi dan hyperplasia otot polos rahim 30 x 25 x 20
cm dengan kapasitas 400 cc (pada kelamin cukup bulan).
Berat : dari 30 gr – 1000 gr
Bentuk dan konsistensi : bulan pertama ; alpukat, 4 bulan ; bulat, akhir
kehamilan ; bujur telur.
Posisi : Awal ; antefleksi/retrofleksi, 4 bulan ; berada pada rongga pelvis,
akhir ; rongga perut sampai hati. Serviks : menjadi lunak yang disebut
tanda “boodell”
Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII
4
J u n i a r d i , S . K e p
2. Indung telur (ovarium) ; Ovulasi terhenti dan Masih terdapat korpus
luteum gravidas sampai terbentuknya uri
3. Vagina dan Vulva ; Vagina dan vulva terlihat lebih merah dan kebirua.
Warna lipid pada vagina dan portio serviks disebut “tanda Chadwick”,
heipervaskularisasi.
Perubahan pada organ dan sistem lainnya :
1. Sistem sirkulasi darah
a. Volume darah ; Volume daran dan volume plasma meningkat
b. Protein darah ; Jumlah protein, albumin menurun, pada triwulan I secara
bertahap meningkat sampai akhir kehamilan
c. Hitung jenis dan Hb; Hematokrit menurun karena volume plasma darah
eritrosit meningkat untuk kebutuhan oksigen.
d. Nadi dan TD; TD menurun, nadi meningkat rata-rata 84x/mnt
e. Jantung ; Pompa jantung meningkat pada triwulan I sampai menurun
pada minggu terakhir, EKG kadang memperlihatkan deviasi aksis ke
kiri.
2. Sistem pernapasan
a. Sesak dan napas pendek sampai usus tertekan ke arah diafragma akibat
pembesaran rahim.
b. Kapasitas vital paru meningkat.
c. Napas dalam dan yang lebih menonjol pernapasan dada
3. Sistem pencernaan
a. Saliva meningkat, mual dan muntah
b. Tonus otot saluran pencernaan menurun sehingga motilitas
c. Muntah (emesis gravidarum) pada hari (morning sickness)
4. Tulang dan gigi
a. Sendi panggul terasa lebih longgar sampai ligament dan melunak
b. Kalsium maternal pada tulang panjang menurun untuk memenuhi
kebutuhan kalsium janin
5. Kulit
Terjadi hiperpigmentasi pada ; Muka : cloasma gravid, Payudara : putting
susu dan areola payudara, Perut : linea nigra
6. Kelenjar endokrin
a. Kelenjar tiroid : dapat membesar sedikit
b. Kelenjar hipofise : dapat membesar terutama lobus anterior
c. Kelenjar adrenal : tidak satu berpengaruh ( - )
Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII
5
J u n i a r d i , S . K e p
7. Payudara
a. Payudara bertambah besar, tegang dan berat
b. Dapat teraba noduli-noduli akibat hipertrofi kelenjar alveoli
c. Bayangan vena lebih membiru
d. Kaku dip eras keluar kolostrum berwarna kuning.
8. Metabolisme
a. BMR meningkat 15 – 20% terutama trimester ketiga
b. Kebutuhan protein meningkat untuk pertumbuhan fetus, payudara.
Laktasi
c. Sering haus, nafsu makan kuat, sering kencing.
d. Kolesterol meingkat karena somatotoropin membentuk lemak.
e. BB bumil meningkat 6,5 – 16 kg disebabkan oleh Janin, uri, air ketuban,
uterus. Payudara, uri, darah, lemak, protein, retensi urine.
f. Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi
Perubahan – perubahan pada ibu hamil menurut Trimester Kehamilan :
1. Perubahan pada trismester I (0 - 12 Minggu)
a. Payudara : terjadi perubahan dan hormon kehamilan yang menyebabkan
peningkatan jaringan payudara dan memberikan nutrisi pada jaringan
payudara.
b. Sering buang air kecil : Karena terjadi penekanan pada kantong kemih
oleh janin.
c. Konstipasi: Terjadi karena hormon progesteron dan terjadi penekanan
pada otot.
d. Denyut jantung meningkat, Nadi meningkat ± 10-15 x /menit.
Transportasi oksigen meningkat.
e. Morning sickness (mual dan muntah) : terjadi karena hormonal dan
menekan saraf hormonal, dirasakan 4 – 6 minggu.
f. Merasa lelah : peningkatan aktifitas dan menyesuaikan dengan janin
g. Sakit kepala : akibat aktivitas
h. Keram perut : karena selalu menyokong pembesaran perut.
i. Peningkatan BB : adanya pertumbumbuhan janin
2. Perubahan Pada Trismester II (12-28 minggu)
a. Pembesaran perut : 1 cm setiap minggu dan sejajar dengan umbilikus
b. Sendawa dan buang angin : terjadi peregangan pada usus dan kembung
c. Pelupa : ibu hamil bekerja secara terus – menerus.
Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII
6
J u n i a r d i , S . K e p
d. Nyeri pada ulu hati : meningkatnya asam lambung, asupan nutrisi yang
berkurang.
e. Pertumbuhan rambut dan kuku : terjadi adanya peningkatan hormonal.
f. Sakit perut bagian bawah : terjadi peregangan pada ligamentum
sehingga otot rahim menyokong.
g. Perubahan kulit : perubahan pigmentasi
3. Perubahan Trismester III (28 minggu – akhir kehamilan / 38-42 minggu)
a. Sakit punggung : terjadi karena pembesaran daerah abdomen
b. Cairan keluar ASI keluar pertama ( kolesterom )
c. Konstipasi : terjadi perubahan dan penekanan pada rahim yang semakin
menekan.
d. Masalah pada tidur : terjadi karena perut ibu semakin membesar.
e. Varises : berat badan meningkat dan tidak seimbang, volume darah
berubah dan meningkat.
f. Kontraksi perut ( braktonhis) : bayi mulai beraktifitas.
g. Edema : sirkulasi darah tidak lancar.
Perubahan Psykologis :
a. Perubahan Psikologis Ibu
1) Penerimaan terhadap janin meningkat
2) Fantasi terhadap perubahan peran
3) Rasa cemas akan keadaan janin meningkat
4) Fokus perhatian pada persalinan
5) Menaruh perhatian pada persalinan
6) Reaksi – reaksi psikologis dan fokus perhatiannya, perasaan “Well
being” menyadari bahwa kehamilan akan mudah dikenal orang lain.
“Ambivalence” sebagian besar dapat teratasi dan kehamilan dapat
diterima.
7) Maternal role attainment ; Reflikasi berlanjut, peran model yang
diperlukan untuk pergerakan janin, internalisasi dan fantasi.
8) Fantasi; Berlanjut, membantu untuk mengenal perannya.
9) Hubungan dengan ibu ; Semakin erat dan penting, tukar
pengalaman, perlu penerimaan ibunya yang membutuhkan support.
10) Hubungan dengan janin ; Sadar dengan adanya pergerakan janin,
memulai perilaku kontak dengan janin, gerak janin diartikan
sebagai “Bentuk komunikasi yang rutin”.
Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII
7
J u n i a r d i , S . K e p
11) Body image ; Janin merupakan bagian yang terpisah dari ibu, tanda-
tanda kehamilan mulai dapat diobservasi.
12) Waktu dan jarak ; Kehamilan tidak akan lama lagi berakhir, ibu
berfokus pada janinnya, ibu mungkin menarik diri dari orang lain
b. Perubahan Psikologis Ayah
1) Butuh perhatian, kecemasan meningkat, merasa kehilangan,
personal freedom, covvod sindrom berat
2) Parent hood, fantasi, bicara dengan calon ayah lain
F. Tanda – Tanda Bahaya dalam Kehamilan
1. Perdarahan pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu.
Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang berhubungan
dengan kehamilan dapat berupa:
a. Abortus
1) Abortus spontan adalah abortus yang terjadi secara alamiah tanpa
interval luar (buatan) untuk mengakhiri kehamilan tersebut.
2) Abortus provokatus (induced abortion) adalah abortus yang
disengaja, baik dengan memakai obat–obatan mau pun alat–alat.
3) Abortus medisinalis adalah abortus karena tindakan kita sendiri,
dengan alasan bila kehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan
jiwa ibu (berdasarkan indikasi medis) biasanya perlu mendapat
persetujuan 2 sampai 3 tim dokter ahli.
4) Abortus kriminalis adalah abortus yang terjadi oleh karena
tindakan–tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi
medis.
5) Abortus inkompletus (keguguran bersisa) adalah hanya sebagian
dari hasil konsepsi yang dikeluarkan, yang tertinggal adalah desidua
atau plasenta.
6) Abortus insipiens (keguguran sedang berlangsung) adalah: abortus
yang sedang berlangsung, dengan ostium sudah terbuka dan
ketuban yang teraba kehamilan tidak dapat dipertahankan lagi.
7) Abortus imminens (keguguran membakat) adalah keguguran
membakat dan akan terjadi. Dalam hal ini keluarnya fetus masih
dapat dicegah dengan memberikan obat–obat hormonal dan anti
spasmodika serta istirahat
Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII
8
J u n i a r d i , S . K e p
8) Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi
tetap berada dalam rahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau
lebih.
b. Mola Hidatidosa
Pada trimester I gambaran mola hidatidosa tidak spesifik, sehingga
sering kali sulit dibedakan dari kehamilan anembrionik, missed
abortion, abortus inkompletus, atau mioma uteri.(Sarwono, 2007 : 142)
Penanganan umum: jika diagnosis kehamilan mola telah ditegakkan,
lakukan evaluasi uterus, segera lakukan evakuasi jaringan mola dan
sementara proses evakuasi berlangsung berikan infus 10 unit oksitosin
dalam 500 ml cairan IV (NaCl atau Ringer Laktat) dengan kecepatan
40-60 tetes per menit (sebagai tindakan preventif terhadap perdarahan
hebat dan efektifitas kontraksi terhadap pengosongan uterus secara
cepat). (Saifudin,2002:17)
2. Mual Muntah Berlebihan
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang
wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. namun jika
berlebihan merupakan tanda bahaya. Jika muntah terus menerus bisa terjadi
kerusakan hati. Komplikasi lainya adalah perdarahan pada retina yang
disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah.
(Rochjati, 2003:2)
3. Sakit kepala yang hebat
Nyeri kepala pada masa hamil dapat merupakan gejala pre-eklampsia,
suatu penyakit yang terjadi hanya pada wanita hamil, dan jika tidak diatasi
dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian.
(Irma, 2002:4)
4. Penglihatan Kabur dan Selaput Kelopak Mata Pucat
Anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh langsung terhadap janin
sedangkan komplikasi pada kehamilan trimester I yaitu anemia dapat
menyebabkan terjadinya missed abortion, kelainan kongenital, abortus/
keguguran. (Ayurai, 2009
5. Nyeri perut yang hebat
6. Gerakan Janin Berkurang
7. Bengkak Pada Wajah, Kaki Dan Tangan
8. Demam Tinggi, Kejang
9. Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya
Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII
9
J u n i a r d i , S . K e p
G. Pemeriksaan Pada Ante Natal Care
1. Laboratorium
a. Darah (Hb, Golongan darah, Glukosa, VDRL)
b. Urine (Tes kehamilan, protein, glukosa, analisis)
c. Pemeriksaan Swab (Lendir vagina dan servik)
2. USG
a. Jenis kelamin
b. Taksiran kelahiran, taksiran berat janin, jumlah cairan amnion
3. Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil
a. Inspeksi.
1) Daerah kepala : kebersihan, bentuk, keadaan rambut
2) Daerah muka : apakah ada clausma garvidarum, keadaan
konjungtiva, edema pada wajah dan bagaimana keadan lgigi serta
lidah.
3) Leher : apakah ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe distensi vena
jugolaris.
4) Payudara : bentuk, pigmentasi, puting susu, pengeluaran kolestrum.
5) Abdomen : membesar kedepan atau kesamping, linea alba, stie
grafidarum, kontraksi uterus.
6) Vulva : varices, tanda chekwic, flour albus, kebersihan dan keadaan
perineum.
7) Tungkai bawah : varices, edema
b. Palpasi
Ibu hamil disuruh berbaring terlentang, kepala dan bahu sedikit
lebih tinggi dengan memakai bantal, pemeriksa berdiri disebelah kanan
ibu hamil dengan sikap hormat melakukan palpasi bimanual terutama
padapemeriksaan perut dan mamae, palpasi perlu untuk menentukan :
1) Besar dan konsistensi rahim
2) Bagian-bagian janin, letak persentasi
3) Gerakan janin,
4) Kontraksi rahim.
Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII
10
J u n i a r d i , S . K e p
Cara palpasi ada bermacam-macam yakni menurut Leopold,
menurut Knebel, menurut Budin, menurut Ahlfied. Namun cara yang
paling sering digunakan adalah leopold :
1) Leopold I
Tujuan : untuk menentukan tinggi fundus uteri, untuk menentukan
presentasi dengan caramengidentifikasi bagian tubuh fetus apa yang
teraba di fundus.
Umur Kehamilan Berdasarkan Tinggi fundus Uteri diatas Simfhisi,
menurut Mur sprelgelberg :
(a) 22 - 28 Minggu (24 – 26 cm)
(b) 28 Minggu (26,7 cm)
(c) 30 - 32 Minggu (29,5 - 30 cm)
(d) 34 - 36 Minggu (31 - 32 cm)
(e) 38 Minggu (33 cm)
(f) 40 Minggu (37,7 cm)
2) Leopold II
Tujuan : untuk menentukan batassamping rahim kiri dan kanan,
menentukan letak punggung janin dan letak lintang tentukan
dimana kepala janin
3) Leopold III
Tujuan : menentukan bagian terbawajanin apakah bagian terbawah
sudah masuk atau masih goyang.
4) Leopold IV
Tujuan : menetukan bagian terbawah apa dan berapa jauh janin
masuk masuk PAP
c. Auskultasi
Dilakukan dengan mengunakan steteskop monokuler, kepala atau
deptone dengan steteskop dapatdidengarbermacam-macam bunyi yang
berasal dari :
1) Dari anak
(a) Bunyi jantung anak : dapat didengar pada akhir bulan ke V
(b) Sifat bunyi jantung anak : mendengar 3x 5 detik kemudian
dijumlahkan kemudian dikalikan 4
(c) Gerakan anak : bersifat pukulan dari dalam rahim
2) Dari ibu
(a) Bising rahim
(b) Bunyi aorta dan Bising usus
Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII
11
J u n i a r d i , S . K e p
d. Perkusi
Dilakukan pada refleks lutut : lutut (-) pada hypovitaminose BI dan
penyakit urat saraf
e. Pemeriksaan pangul
1) Untuk mengetahui pangul sesesorang normal atau tidak
2) Untuk memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya
3) Untuk mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorang
Ukuran-ukuran pangul : Distansia spinarum ( 23 – 26 cm ), distansia
kristarum ( 26 – 29 cm ), conyugata eksterna ( 18 – 20 cm ) dan lingkar
panggul ( 80 – 90 cm ).
f. Perhitungan Taksiran Partus (Naegle)
1) Hari + 7
2) Bulan (1-3) + 9, Bulan (4-12) – 3
3) Tahun (1-3) + 0, Tahun (4-12) + 1
g. Perhitungan Taksiran Berat Janin
1) TFU – (11 belum masuk PAP) X 155 = ….gr
2) TFU – (13 sudah masuk PAP) X 155 = ….gr
h. Frekuensi Kunjungan
1) Kunjungan I (12-24 minggu) ; Anamnesis lengkap, pemeriksaan
fisik & obstetri, pemeriksaan laboratorium, antopometri, penilaian
resiko kehamilan, KIE
2) Kunjungan II (28-32 minggu) ; Anamnesis, USG, penilaian resiko
kehamilan, nasehat perawatan payudara dan senam hamil), vaksin
TT I
3) Kunjungan III (34 minggu) ; Anamnesis, pemeriksaan ulang
laboratorium, vaksin TT II
4) Kunjungan IV, V, VII & VIII ( 36-42 minggu) ; Anamnesis ,
perawatan payudara dan persiapan persalinan
Jadwal pemeriksaan kehamilan :
1) Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika
haidnya terlambat 1 bulan.
2) Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan
3) Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan
4) Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan
Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII
12
J u n i a r d i , S . K e p
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan
suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber,
untuk mengevaluasi dan mengidentifikasikan status kesehatan klien (Nursalam,
2001).
1. Identitas
Mengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi; nama, umur, agama,
suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, dan alamat.
2. Keluhan utama
Kaji adanya menstruasi tidak lancar dan adanya pendarahan pervaginam
berulang
3. Riwayat kehamilan sekarang
a. HPHT, HTP
b. Gerakan janin (kapan mulai dirasakan dan apakah ada perubahan yang
terjadi)
c. Masalah atau tanda-tanda bahaya
d. Keluhan-keluhan lazim pada kehamilan
e. Penggunaan oba-obatan
f. Kehawatiran-kehawatiran yang dirasakan
4. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang yaitu keluhan sampai saat klien pergi ke
Rumah Sakit atau pada saat pengkajian seperti perdarahan pervaginam di
luar siklus haid, pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan
b. Riwayat kesehatan masa lalu yaitu menegenai kehamilan sebelumnya
agar perawat dapat menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan
sekarang
c. Riwayat pembedahan; Kaji adanya pembedahan yang pernah di alami
oleh klien, jenis pembedahan, kapan, oleh siapa dan dimana tindakan
tersebut berlangsung.
d. Riwayat penyakit yang pernah dialami; Kaji adanya penyakit yang pernah
di alami oleh klien misalnya DM, jantung, hipertensi, masalah
ginekologi/urinary, penyakit endokrin, dan penyakit-penyakit lainnya.
Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII
13
J u n i a r d i , S . K e p
e. Riwayat kesehatan keluarga; Yang dapat di kaji melalui genogram dan
dari genogram tersebut dapat di identifikasi mengenai penyakit turunan
dan penyakit menular yang terdapat dalam keluarga.
f. Riwayat mentruasi; Kaji tentang mennorhoe, siklus menstruasi, lamanya,
banyaknya, sifat darah, bau, warna dan adanya dismenorhoe serta kaji
kapan menopause terjadi, gejala serta keluhan yang menyertainya.
g. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas; Kaji bagaimana keadaan anak
klien mulai dari dalam kandungan hingga saat ini, bagaimana keadaan
kesehatan anaknya.
h. Riwayat seksual; Kaji mengenai aktivitas seksual klien, jenis kontrasepsi
yang di gunakan serta keluhan yang menyertainya.
i. Riwayat pemakaian obat; Kaji riwayat pemakaian obat-obatan kontrasepsi
oral, obat digitalis dan jenis obat lainnya.
j. Pola aktivitas sehari-hari; Kaji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit,
eliminasi (BAB dan BAK), istrahat tidur, hygiene, ketergantungan, baik
sebelum dan saat sakit
k. Riwayat imunisasi; Memberikan imunisasi TT 0,5 cc, jika sebelumnya
telah mendapatkan. Dengan jadwal sebagai berikut :
Antigen Interval
(selang Waktu minimal)
Lama
perlindungan
%
Perlindungan
TT1 Pada kunjungan antenatal
pertama
- -
TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun 80
TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95
TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99
TT5 1 tahun setelah TT4 25 tahun /
seumur hidup
99
Keterangan : *artinya apabila dalam waktu 3 tahun WUS tersebut
melahirkan, maka bayi yang dilahirkan akan terilndung dari TN (Tetanus
Neonatorum).
Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII
14
J u n i a r d i , S . K e p
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis),
kerusakan/trauma jaringan, dan pembesaran jaringan atau distensi efek-efek
hormonal, Kontraksi Uterus.
2. Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan pergeseran
diagfragma sekunder kehamilan
3. Ketidakseimbangan Nutrisi; Kurang Dari Kebutuhan Tubuh b/d
perubahan nafsu makan, mual/muntah, tidak mengenal peningkatan
kebutuhan metabolic.
4. Ketidakseimbangan Nutrisi; KurangLebih Dari Kebutuhan Tubuh b/d
intake berlebihan, obesitas.
5. Kekurangan Volume Cairan b/d output berlebihan (muntah), peningkatan
kebutuhan cairan.
6. Kelebihan Volume Cairan b/d perubahan, mekanisme regulator, retensi
natrium/air, edema.
7. Perubahan eliminasi urine b/d penekanan pada vesika urinaria.
8. Gangguan Pola Tidur b/d stress psikologik, perubahan pola tingkat aktivitas,
sesak.
9. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Gangguan metabolisme sel,
Pengobatan , Kehilangan integritas struktur tulang, Terapi pembatasan gerak,
Tidak nyaman, Penurunan kekuatan otot.
10. Ansietas b/d adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi, ancaman pada
konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai esensial
dan tujuan hidup, kurang informasi.
C. Intervensi Keperawatan
1. Gangguan Rasa Nyaman : Nyeri
Diagnosa Keperawatan/ Masalah
Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Nyeri berhubungan dengan: Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis), pembesran jaringan, perubahan fisik, pengaruh hormonal, kontraksi uterus.
DS:- Laporan secara verbal DO:- Posisi untuk menahan nyeri - Tingkah laku berhati-hati- Gangguan tidur (mata sayu,
tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)
- Terfokus pada diri sendiri - Fokus menyempit (penurunan
NOC : Pain Level, pain control, comfort levelSetelah dilakukan tinfakan keperawatan selama …. Pasien tidak mengalami nyeri, dengan kriteria hasil: Mampu mengontrol nyeri (tahu
penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan
NIC : Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
Observasi adanya kram pada kaki dan anjurkan klien meluruskan kaki.
Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
Kurangi faktor presipitasi nyeri Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII
15
J u n i a r d i , S . K e p
persepsi waktu, kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan)
- Tingkah laku distraksi, contoh : jalan-jalan, menemui orang lain dan/atau aktivitas, aktivitas berulang-ulang)
- Respon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan nafas, nadi dan dilatasi pupil)
- Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku)
- Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas panjang/berkeluh kesah)
- Perubahan dalam nafsu makan
menggunakan manajemen nyeri Mampu mengenali nyeri (skala,
intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
Tanda vital dalam rentang normal
Tidak mengalami gangguan tidur
menentukan intervensi Ajarkan tentang teknik non
farmakologi: napas dala, relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin
Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri: ……...
Tingkatkan istirahat Berikan informasi tentang nyeri seperti
penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur
Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali
Observasi untuk beberapa gejala, yaitu : dispneu, mual/muntah, pusing, palpitasi, keinginan untuk BAK
Anjurkan pada pasien memberitahukan kepada perawat ketika terjadi chest pain
2. Ketidakefektifan pola pernafasan
Diagnosa Keperawatan/ Masalah
Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Pola Nafas tidak efektifberhubungan dengan :- Hiperventilasi- Penurunan energi/kelelahan- Perusakan/pelemahanmuskulo-skeletal- Kelelahan otot pernafasan- Hipoventilasi sindrom- Nyeri- Kecemasan- Disfungsi Neuromuskuler- Obesitas- Injuri tulang belakangDS:- Dyspnea- Nafas pendekDO:- Penurunan tekananinspirasi/ekspirasiPenurunan pertukaranudara per menit- Menggunakan ototpernafasan tambahan- Orthopnea- Pernafasan pursed-lip- Tahap ekspirasiberlangsung sangat lama- Penurunan kapasitas vital- Respirasi: < 16 / >24 x /mnt
NOC: Respiratory status :Ventilation Respiratory status :Airway patency Vital sign StatusSetelah dilakukan tindakankeperawatan selama………..pasien menunjukkankeefektifan pola nafas,dibuktikan dengan kriteriahasil: Menunjukkan jalan nafasyang paten (klien tidakmerasa tercekik, iramanafas, frekuensipernafasan dalamrentang normal, tidakada suara nafasabnormal) Tanda Tanda vital dalamrentang normal (tekanandarah, nadi, pernafasan)
NIC: Monitor pola nafas atau Kaji status
pernapasan Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi Lakukan fisioterapi dada jika
perlu Auskultasi suara nafas, catat
adanya suara tambahan Pertahankan jalan nafas yang paten Observasi adanya tanda tanda
hipoventilasi Monitor adanya kecemasan pasien
terhadap oksigenasi Monitor vital sign Informasikan pada pasien dan keluarga
tentang tehnik relaksasi nafass dalam untuk memperbaiki pola nafas.
Ajarkan bagaimana batuk efektif Pantau riwayat medis (alergi, rinitis,
asma, TBC) Kaji kadar HB atau tekankan
pentingnya vit. Informasikan hubungan program
latihan & kesullitan pernafasan Anjurkan istirahat & latihan berimbang
3. Ketidakseimbangan Nutrisi; Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
Diagnosa Keperawatan/ Masalah
Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhBerhubungan dengan :
NOC:a. Nutritional status: Adequacy
of nutrient
NIC Kaji adanya alergi makanan Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII
16
J u n i a r d i , S . K e p
Ketidakmampuan untuk memasukkan atau mencerna nutrisi - Intake tidak adekuat / anoreksia,
mual/muntah, kelemahan.
DS:- Nyeri abdomen- Muntah- Kejang perut- Rasa penuh tiba-tiba setelah
makanDO:
- Diare- Rontok rambut yang berlebih- Kurang nafsu makan- Bising usus berlebih- Konjungtiva pucat- Denyut nadi lemah
b. Nutritional Status : food and Fluid Intake
c. Weight ControlSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama….nutrisi kurang teratasi dengan indikator:
Nutrisi Adekuat Nafsu Makan meningkat Albumin serum Pre albumin serum Porsi makan klien dihabiskan Tidak terjadi Mual / muntah BB dalam batasan normal.
menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.
Monitor adanya penurunan BB dan gula darah
Monitor lingkungan selama makan Jadwalkan pengobatan dan tindakan
tidak selama jam makan Monitor turgor kulit Monitor kekeringan, rambut kusam,
total protein, Hb dan kadar Ht Monitor mual dan muntah Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva Monitor intake nuntrisi Informasikan pada klien dan keluarga
tentang manfaat nutrisi Kolaborasi dengan dokter tentang
kebutuhan suplemen makanan seperti NGT/ TPN sehingga intake cairan yang adekuat dapat dipertahankan.
Atur posisi semi fowler atau fowler tinggi selama makan
Kelola pemberan anti emetik:..... Anjurkan banyak minum Pertahankan terapi IV line Catat adanya edema, hiperemik,
hipertonik papila lidah dan cavitas oval
4. Ketidakseimbangan Nutrisi; Lebih dari Kebutuhan
Diagnosa Keperawatan/ Masalah
Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Ketidakseimbangan nutrisilebih dari kebutuhantubuhBerhubungan dengan :Intake yang berlebihanterhadap kebutuhanmetabolisme tubuh, obesitas.DS :- Laporan adanya sedikitaktivitas atau tidak adaaktivitasDO:- Lipatan kulit tricep > 25mm untuk wanita dan >15 mm untuk pria- BB 20 % di atas idealuntuk tinggi dankerangka tubuh ideal- Makan dengan responeksternal (misalnya :situasi sosial, sepanjanghari)- Dilaporkan ataudiobservasi adanyadisfungsi pola makan(misal : memasangkanmakanan denganaktivitas yang lain)- Konsentrasi intake
NOC : Nutritional Status : food andFluid Intake Nutritional Status : nutrientIntake WeightcontrolSetelah dilakukan tindakankeperawatan selama ….Ketidak seimbangan nutrisilebih teratasi dengankriteria hasil: Mengertifactor yangmeningkatkan beratbadan Mengidentfifikasi tingkah lakudibawah kontrol klien Memodifikasi diet dalamwaktu yang lamauntuk mengontrolberat badan Penurunan berat badan 1-2pounds/mgg Menggunakan energy untuk
NIC :Weight Management Diskusikan bersama pasien mengenaihubungan antara intake makanan,latihan, peningkatan BB dan penurunanBB Diskusikan bersama pasien menganikondisi medis yang dapat mempengaruhiBB Diskusikan bersama pasien mengenaikebiasaan, gaya hidup dan factorherediter yang dapat mempengaruhi BB Diskusikan bersama pasien mengenairisiko yang berhubungan dengan BBberlebih dan penurunan BB Dorong pasien untuk merubah kebiasaan makan Perkirakan BB badan ideal pasienNutrition Management Kaji adanya alergi makananKolaborasi dengan ahli gizi untuk
Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII
17
J u n i a r d i , S . K e p
makanan pada menjelangmalam
aktivitas sehari hari menentukan jumlah kalori dan nutrisiyang dibutuhkan pasien. Anjurkan pasien untuk meningkatkanintake Fe Anjurkan pasien untuk meningkatkanprotein dan vitamin C Berikan substansi gula Yakinkan diet yang dimakanmengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi Berikan makanan yang terpilih ( sudahdikonsultasikan dengan ahli gizi) Ajarkan pasien bagaimana membuatcatatan makanan harian. Monitor jumlah nutrisi dan kandungankalori Berikan informasi tentang kebutuhannutrisi Kaji kemampuan pasien untukmendapatkan nutrisi yang dibutuhkan Beri pujian/reward saat pasien berhasilmencapai tujuan Ajarkan pemilihan makanan
5. Kekurangan volume Cairan
Diagnosa Keperawatan/ Masalah
Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Defisit Volume CairanBerhubungan dengan:- Kehilangan volume cairansecara aktif- Kegagalan mekanisme Pengaturan- Intake yang tidak adekuat dan
output cair yang berlebih (mual dan muntah).
DS :- HausDO:- Penurunan turgorkulit/lidah- Membran mukosa/kulitkering- Peningkatan denyut nadi,penurunan tekanan darah,penurunanvolume/tekanan nadi- Pengisian vena menurun- Perubahan status mental- Konsentrasi urinemeningkat- Temperatur tubuhmeningkat- Kehilangan berat badansecara tiba-tiba- Penurunan urine output- HMT meningkat- Kelemahan
NOC: Fluid balance Hydration Nutritional Status : Foodand Fluid IntakeSetelah dilakukan tindakankeperawatan selama…..defisit volume cairanteratasi dengan kriteriahasil: Mempertahankan urineoutput sesuai denganusia dan BB, BJ urinenormal, Tekanan darah, nadi,suhu tubuh dalam batasnormal Tidak ada tanda tandadehidrasi, Elastisitasturgor kulit baik,membran mukosalembab, tidak ada rasahaus yang berlebihan Orientasi terhadapwaktu dan tempat baik Jumlah dan iramapernapasan dalambatas normal Elektrolit, Hb, Hmtdalam batas normal pH urin dalam batas
NIC :Pertahankan catatan intake danoutput yang akuratMonitor status hidrasi ( kelembabanmembran mukosa, nadi adekuat,tekanan darah ortostatik ), jikadiperlukanMonitor hasil lab yang sesuaidengan retensi cairan (BUN , Hmt ,osmolalitas urin, albumin, totalprotein )Monitor vital sign setiap 15menit – 1jamKolaborasi pemberian cairan IVMonitor status nutrisiBerikan cairan oralBerikan penggantian nasogatriksesuai output (50 – 100cc/jam)Dorong keluarga untuk membantupasien makanKolaborasi dokter jika tanda cairanberlebih muncul meburukAtur kemungkinan tranfusi
Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII
18
J u n i a r d i , S . K e p
normal Intake oral danintravena adekuat
Persiapan untuk tranfusiPasang kateter jika perluMonitor intake dan urin outputsetiap 8 jam
6. Kelebihan Volume Cairan
Diagnosa Keperawatan/ Masalah
Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Kelebihan Volume CairanBerhubungan dengan :- Mekanismepengaturan melemah- Asupan cairanberlebihanDO/DS :Berat badanmeningkat pada waktu yangsingkatAsupan berlebihandibanding outputDistensi vena jugularisPerubahan pada polanafas, dyspnoe/sesak nafas,orthopnoe, suara nafasabnormal (Rales atau crakles),, pleural effusionOliguria, azotemiaPerubahan statusmental, kegelisahan,kecemasan
NOC : Electrolitand acid basebalance Fluidbalance HydrationSetelah dilakukan tindakankeperawatan selama ….Kelebihan volume cairanteratasi dengan kriteria: Terbebasdari edema, efusi,anaskara Bunyi nafasbersih, tidak adadyspneu/ortopneu Terbebasdari distensi venajugularis, Memeliharatekanan vena sentral,tekanan kapiler paru,output jantung danvital sign DBN Terbebasdari kelelahan,kecemasan ataubingung
NIC :Pertahankan catatan intake danoutput yang akuratPasang urin kateter jika diperlukanMonitor hasil lab yang sesuaidengan retensi cairan (BUN , Hmt ,osmolalitas urin )Monitor vital signMonitor indikasi retensi / kelebihancairan (cracles, CVP , edema, distensivena leher, asites)Kaji lokasi dan luas edemaMonitor masukan makanan / cairanMonitor status nutrisiBerikan diuretik sesuai interuksiKolaborasi pemberian obat:....................................Monitor berat badanMonitor elektrolitMonitor tanda dan gejala dariOdema
7. Perubahan eliminasi urine
Diagnosa Keperawatan/ Masalah
Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII
19
J u n i a r d i , S . K e p
Perubahan Pola eleminasi Urine berhubungandengan:Tekanan uretratinggi,blockage, hambatanreflek, spingter kuatDS:- Disuria- Bladder terasa penuhDO :- Distensi bladder- Terdapat urine residu- Inkontinensia tipeluapan- Urin outputsedikit/tidak ada
NOC: Urinary elimination Urinary ContiunenceSetelah dilakukan tindakankeperawatan selama ….retensi urinpasien teratasi dengankriteria hasil: Kandung kemih kosongsecarapenuh Tidak ada residu urine>100-200 cc Intake cairan dalamrentang normal Bebas dari ISK Tidak ada spasmebladder Balance cairanseimbang
NIC :Urinary Retention Care- Monitor intake dan output tiap 24 jam- Monitor penggunaan obatantikolinergik- Monitor derajat distensi bladder- Anjurkan berkemih 6-8 jam post partum
- Instruksikan pada pasien dan keluargauntuk mencatat output urine- Sediakan privacy untuk eliminasi- Stimulasi reflek bladder dengankompres dingin pada abdomen.- Kateterisaai jika perlu- Monitor tanda dan gejala ISK (panas,hematuria, perubahan bau dankonsistensi urine)
- Berikan teknik merangsang berkemih
seperti rendam duduk, aliran air keran
8. Gangguan Pola Tidur
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan pola tidur berhubungan dengan:- Psikologis : usia tua, kecemasan,
agen biokimia, suhu tubuh, pola aktivitas, depresi, kelelahan, takut, kesendirian.
- Lingkungan : kelembaban, kurangnya privacy/kontrol tidur, pencahayaan, medikasi (depresan, stimulan),kebisingan.
- Fisiologis : Demam, mual, nyeri, posisi, urgensi urin.
DS:- Bangun lebih awal/lebih
lambat- Secara verbal menyatakan
tidak fresh sesudah tidurDO :- Penurunan kemempuan fungsi- Penurunan proporsi tidur
REM. Penurunan proporsi pada tahap 3 dan 4 tidur
NOC: Anxiety Control Comfort Level Pain Level Rest : Extent and Pattern Sleep : Extent ang PatternSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama …. gangguan pola tidur pasien teratasi dengan kriteria hasil: Jumlah jam tidur dalam
batas normal Pola tidur,kualitas dalam
batas normal Perasaan fresh sesudah
tidur/istirahat Mampu mengidentifikasi
hal-hal yang meningkatkan tidur
NIC :
Sleep Enhancement- Determinasi efek-efek medikasi
terhadap pola tidur- Jelaskan pentingnya tidur yang
adekuat- Fasilitasi untuk mempertahankan
aktivitas sebelum tidur (membaca)- Ciptakan lingkungan yang nyaman- Kolaburasi pemberian obat tidur
9. Gangguan Mobilitas Fisik
Diagnosa Keperawatan/ Masalah
Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan mobilitas fisikBerhubungan dengan : - Gangguan metabolisme sel- Keterlembatan perkembangan- Pengobatan - Kurang support lingkungan- Keterbatasan ketahan
kardiovaskuler- Kehilangan integritas struktur
tulang- Terapi pembatasan gerak
NOC : Joint Movement : Active Mobility Level Self care : ADLs Transfer performanceSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama….gangguan mobilitas fisik teratasi dengan kriteria hasil: Klien meningkat dalam
aktivitas fisik
NIC :
Exercise therapy : ambulation
Monitoring vital sign sebelm/sesudah latihan dan lihat respon pasien saat latihan
Konsultasikan dengan terapi fisik tentang rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan
Bantu klien untuk menggunakan tongkat saat berjalan dan cegah
Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII
20
J u n i a r d i , S . K e p
- Kurang pengetahuan tentang kegunaan pergerakan fisik
- Indeks massa tubuh diatas 75 tahun sesuai dengan usia
- Kerusakan persepsi sensori - Tidak nyaman, nyeri - Kerusakan muskuloskeletal dan
neuromuskuler - Intoleransi aktivitas/penurunan
kekuatan dan stamina- Depresi mood atau cemas - Kerusakan kognitif - Penurunan kekuatan otot,
kontrol dan atau masa - Keengganan untuk memulai
gerak DO:- Penurunan waktu reaksi- Kesulitan merubah posisi- Perubahan gerakan (penurunan
untuk berjalan, kecepatan, kesulitan memulai langkah)
- Keterbatasan ROM- Gerakan disertai nafas pendek
atau tremor
Mengerti tujuan dari peningkatan mobilitas
Memverbalisasikan perasaan dalam meningkatkan kekuatan dan kemampuan berpindah
Memperagakan penggunaan alat Bantu untuk mobilisasi (walker)
terhadap cedera Ajarkan pasien atau tenaga
kesehatan lain tentang teknik ambulasi
Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan
Dampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADLs ps.
Berikan alat Bantu jika klien memerlukan.
Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan
10. Ansietas
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Kecemasan berhubungan denganFaktor keturunan, Krisis situasional, Stress, perubahan status kesehatan, ancaman kematian, perubahan konsep diri, kurang pengetahuan dan hospitalisasi
DO/DS:- Insomnia- Kontak mata kurang- Kurang istirahat- Berfokus pada diri sendiri- Iritabilitas- Takut- Nyeri perut- Penurunan TD dan denyut nadi- Diare, mual, kelelahan- Gangguan tidur- Gemetar- Anoreksia, mulut kering- Peningkatan TD, denyut nadi,
RR- Kesulitan bernafas- Bingung- Bloking dalam pembicaraan- Sulit berkonsentrasi
NOC :- Kontrol kecemasan- Koping Setelah dilakukan asuhan selama ……………klien kecemasan teratasi dgn kriteria hasil: Klien mampu
mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas
Vital sign dalam batas normal
Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan
NIC :
Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)
Gunakan pendekatan yang menenangkan
Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien
Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur
Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut
Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis
Libatkan keluarga untuk mendampingi klien
Instruksikan pada pasien untuk menggunakan tehnik relaksasi
Dengarkan dengan penuh perhatian Identifikasi tingkat kecemasan Bantu pasien mengenal situasi yang
menimbulkan kecemasan Dorong pasien untuk
mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi
Kelola pemberian obat anti cemas:........
Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII
21
J u n i a r d i , S . K e p
DAFTAR PUSTAKA
Doenges M E. 2002. Rencana asuhan Keperawatan untuk perencanaan dan
dokumentasi perawatan pasien edisi 3 , Jakarta : EGC
Judith M. Wilkinson, Nancy R. Ahern. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan.
(Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC). Penerbit Buku
kedokteran EGC Jakarta
Mansjoer , Arief , 2001 , Kapita Selekta Kedokteran , Edisi kedua. Medikal
Aesculapius. FKUI : Jakarta
Hidayati, Ratna. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis dan
Patologis. Jakarta : Salemba Medika.
Andy. 2013. LP Teori Askep ANC (Online)
http://andy22061988.blogspot.com/2013/04/lp-teori-askep-anc.html,
diakses 4 Desember 2013.
Moger, 2011. Askep Ante Natal (ANC), (Online) (http://mogerr-
bwubaloks.blogspot.com/2011/10/askep-antenatal-anc.html , diakses 20
April 2015)
Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII
22
J u n i a r d i , S . K e p
Senny Susilo, 2012. Askep Ante Natal (ANC), (Online)
(http://sennysusilo.blogspot.com/2012/04/askep-anc.html , diakses 20
April 2015)
___(PPNI). 2012. Askep MaternitasAntenNatal Care (Online)
http://ppnikesdambrw.wordpress.com/2012/12/10/askep-maternitas-
antenatal-care/, diakses 20 April 2015
Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII
23
top related