laporan praktikum uji biokompatibilitas
Post on 21-Dec-2015
273 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM UJI BIOKOMPATIBILITAS
NAMA : TIARA MEILENA
NIM : 021311133051
KELAS : B
SOAL :
1. Apa fungsi dari penggunaan laminar flow pada praktikum ini?
2. Apa fungsi dari pemberian versene trypsine pada praktikum ini?
3. Apa fungsi dari DMSO pada praktikum ini?
4. Bagaimana prinsip kerja dari uji MTT terhadap penghitungan sel hidup?
JAWABAN :
1. Laminar flow berfungsi untuk menjaga area kerja agar tidak terkontaminasi pada saat uji
biokompatibilitas berlangsung. Pada uji biokompatibilitas ini adalah penelitian medis
yang sangat membutuhkan tempat atau lingkungan yang steril sehingga nantinya dapat
membuahkan hasil yang spesifik. Disinilah fungsi laminar flow bekerja untuk
mewujudkan lingkungan steril tersebut.
2. Larutan versene trypsine digunakan untuk mendapatkan sel tunggal. Larutan versene
trypsine adalah reagen gabungan yang digunakan untuk menghilangkan sel-sel dari
permukaan ke dalam suatu suspensi. Larutan versene trypsine ditambahkan untuk
menghilangkan kalsium dan magnesium dari permukaan sel yang memungkinkan trypsin
untuk menghidrolisis ikatan peptide tertentu.
3. DMSO berfungsi sebagai control negative dan untuk memastikan apakah DMSO
memiliki aktivitas bakteri atau tidak. DMSO mengikat dengan air dan perubahan struktur
air dalam sel, yang menghasilkan penyembuhan kerusakan sel. Hal ini juga
meningkatkan permeabilitas membran sel, menyebabkan pembilasan racun dari dalam
sel. DMSO juga meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, mengurangi reaksi alergi,
meningkatkan kekebalan terhadap infeksi, melarang pertumbuhan kanker, dan
mengurangi potensi racun.
4. Prinsip kerja uji enzimatik MTT adalah dengan mengukur kemampuan sel hidup
berdasarkan aktivitas mitokondria sel fibroblas dari kultur sel, dimana pereaksi MTT [3-
(4,5-dimetiltiazol-2-yl)-2,5-difeniltetrazolium bromide] ini merupakan garam tetrazolium
yang dapat dipecah menjadi kristal formazan melalui reaksi reduksi oleh enzim suksinat
tetrazolium reduktase yang terdapat dalam jalur respirasi sel pada mitokondria yang aktif
pada sel yang masih hidup. Enzim mitokondrial suksinat dehidrogenase yang bekerja
mengkonversi MTT menjadi kristal formazan berwarna biru dan warna biru terbentuk
karena perubahan ikatan rangkap menjadi ikatan selang seling dari senyawa MTT
menjadi formazan yang menandai bahwa sel tersebut hidup. Cara menghitung jumlah sel
hidup pada uji MTT adalah warna biru yang terbentuk pada konversi MTT menjadi
formazan. Terbentuknya formazan di dalam mitokondria sel setelah itu baru akan tampak
setelah dikeluarkan sari sel itu sendiri. Setelah 4 jam pemberian MTT maka dilakukan
penambahan reagen stopper yang berupa surfaktan. Surfaktan ini berfungsi sebagai
membran sel, sehingga mengeluarkan seluruh isi sel termasuk garam formazan. Setelah
itu dilakukan penghitungan spektofotometri dengan panjang gelombang 550-600 nm..
top related